revitalisasi wawasan kebangsaan pada generasi muda

21
MAKALAH REVITALISASI WAWASAN KEBANGSAAN PADA GENERASI MUDA DISUSUN OLEH : Pratiwi manggarita c. ( 115062160728 ) Rahmad teduh ( 150621603330 ) Rio fefrian hartono ( 150621604527 ) Rudy setyawan ( 150621600283 ) UNIVERSITAS NEGERI MALANG 1

Upload: rudy-setyawan

Post on 01-Feb-2016

67 views

Category:

Documents


39 download

DESCRIPTION

tugas makalah pkn

TRANSCRIPT

Page 1: Revitalisasi Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda

MAKALAH

REVITALISASI WAWASAN KEBANGSAAN PADA GENERASI MUDA

DISUSUN OLEH :

Pratiwi manggarita c. ( 115062160728 )

Rahmad teduh ( 150621603330 )

Rio fefrian hartono ( 150621604527 )

Rudy setyawan ( 150621600283 )

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

MALANG

2015

1

Page 2: Revitalisasi Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah tentang revitalisasi wawasan kebangsaan bagi generasi

muda.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk

itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu

dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar

kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang revitalisasi wawasan

kebangsaan bagi generasi muda ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi

terhadap pembaca.

    

ii

Page 3: Revitalisasi Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda

DAFTAR ISI

Kata pengantar.......................................................................................... ii

Daftar isi ..................................................................................................iii

Bab i Pendahuluan.....................................................................................1

a.Latar belakang.........................................................................................1

b.Rumusan masalah...................................................................................3

c.Tujuan......................................................................................................3

Bab ii Pembahasan.....................................................................................3

a.Definisi wawasan kebangsaan.................................................................4

b.Revitalisasi wawasan kebangsaan oleh geneasi muda............................5

Bab iii Penutup.........................................................................................10

a.Kesimpulan............................................................................................10

b.Daftar pustaka.......................................................................................11

iii

Page 4: Revitalisasi Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Banyak kalangan yang melihat perkembangan politik, sosial, ekonomi dan

budaya di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Bahkan, kekuatiran itu menjadi

semakin nyata ketika menjelajah pada apa yang dialami oleh setiap warganegara,

yakni memudarnya wawasan kebangsaan. Apa yang lebih menyedihkan lagi

adalah bilamana kita kehilangan wawasan tentang makna hakekat bangsa dan

kebangsaan yang akan mendorong terjadinya dis-orientasi dan perpecahan.

Pandangan di atas sungguh wajar dan tidak mengada-ada. Krisis yang dialami

oleh Indonesia ini menjadi sangat multi dimensional yang saling mengait. Krisis

ekonomi yang tidak kunjung henti berdampak pada krisis sosial dan politik, yang

pada perkembangannya justru menyulitkan upaya pemulihan ekonomi. Konflik

horizontal dan vertikal yang terjadi dalam kehidupan sosial merupakan salah satu 

akibat dari semua krisis yang terjadi, yang tentu akan melahirkan ancaman dis-

integrasi bangsa. Apalagi bila melihat bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa

yang plural seperti beragamnya suku, budaya daerah, agama, dan berbagai aspek

politik lainnya, serta kondisi geografis negara kepulauan yang tersebar. Semua ini

mengandung potensi konflik (latent sosial conflict) yang dapat merugikan dan

mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

Berdasarkan Survey Kehidupan Bernegara(SKB) yang dilakukan oleh Badan

Pusat Statistik (BPS) pada tanggal 27-29 Mei 2011, ditemukan bahwa persentase

masyarakat yang mengetahui tentang NKRI dan Bhineka Tunggal Ika sebagai pilar

kehidupan berbangsa dan bernegara hanya sekitar 67-78 persen. Dari hasil Survey

yang dilakukan di 181 kabupaten/kota, di 33 propinsi, di seluruh Indonesia yang

melibatkan 12.056 responden ini tampak bahwa masyarakat Indonesia memiliki

wawasan kebangsaan yang minim.

Minimnya pemahaman dan ketidakpedulian masyarakat Indonesia tentang

empat pilar utama kehidupan berbangsa dan bernegara, terkhusus NKRI dan

Bhinneka Tunggal Ika mengakibatkan timbulnya berbagai permasalahan

kebangsaan di negeri ini. Seperti yang terjadi belakangan ini; tawuran antar

pelajar, pelajar yang mengeroyok pekerja pers, pemboman di rumah ibadah,

1

Page 5: Revitalisasi Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda

perselisihan antar kelompok masyarakat, antar golongan, antar agama, dan antar

etnis.

Tidak berhenti disitu saja, masih banyak lagi permasalahan yang lainnya, yaitu

tindakan para pejabat Negara yang mengkorupsikan uang rakyat. Tindakan korupsi

para pejabat ini berperan besar dalam mempercepat degradasi kehidupan

berbangsa dan bernegara, karena masyarakat menjadi kehilangan kepercayaan

terhadap pemimpin negara ini. Selain itu, sistim politik dan ekonomi juga semakin

melemah, sehingga berdampak buruk terhadap kesejahteraan masyarakat.

Masyarakat pun tidak lagi memperdulikan kondisi bangsa, karena perhatiannya

sudah terfokus pada perut sejengkalnya yang sulit untuk diisi.Dan, masalah yang

baru-baru ini adalah kerusuhan yang terjadi di Papua.

Oleh karena itu, untuk mengatasi berbagai permasalahan kebangsaan yang

terjadi saat ini maka wawasan kebangsaan perlu direvitalisasi. Revitalisasi atau

pengutamaan kembali wawasan kebangsaan sangatlah urgen, karena jika hal ini

tidak segera dilakukan maka NKRI akan terancam punah. Dan cita-cita NKRI

hanya tinggal kenangan.

2

Page 6: Revitalisasi Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda

B. RUMUSAN MASALAH

a. Apa yang dimaksud wawasan kebangsaan

b. Mengapa harus dilakukan revitalisasi atau pengutamaan kembali wawasan

kebangsaan oleh generasi muda

c. Apa yang akan terjadi jika revitalisasi atau pengutamaan kembali dilakukan

C. TUJUAN

a. Memahami arti dan maksud dari wawasan kebangsaan

b. Supaya generasi muda dapat menghargai bangsanya sendiri dan

menjunjung tinggi nilai – nilai luhur bangsanya

c. Tercapainya cita – cita NKRI dan tidak akan punah

3

Page 7: Revitalisasi Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Definisi wawasan kebangsaan

Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan” dan

“Kebangsaan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) dinyatakan bahwa

secara etimologis istilah “wawasan” berarti: (1) hasil mewawas, tinjauan,

pandangan dan dapat juga berarti (2) konsepsi cara pandang. Wawasan

Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsa

Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan

Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan

keamanan (Suhady dan Sinaga, 2006).

“Kebangsaan” berasal dari kata “bangsa” yang menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2002) berarti kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan,

adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Sedangkan

“kebangsaan” mengandung arti (1) ciri-ciri yang menandai golongan bangsa, (2)

perihal bangsa; mengenai (yang bertalian dengan) bangsa, (3) kesadaran diri

sebagai warga dari suatu negara.

Dengan demikian wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara

pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan

diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prof.

Muladi, Gubernur Lemhannas RI, meyampaikan bahwa wawasan kebangsaan

adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,

mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kesatuan atau integrasi nasional bersifat

kultural dan tidak hanya bernuansa struktural mengandung satu kesatuan ideologi,

kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, dan kesatuan

pertahanan dan keamanan.

Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayagunakan kondisi

geografis negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta pertahanan

keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan nasional.Wawasan

kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata berhubungan

4

Page 8: Revitalisasi Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda

dengan sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain di dunia

internasional. Wawasan kebangsaan mengandung komitmen dan semangat

persatuan untuk menjamin keberadaan dan peningkatan kualitas kehidupan bangsa

dan menghendaki pengetahuan yang memadai tentang tantangan masa kini dan

masa mendatang serta berbagai potensi bangsa.

Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudut pandang/cara

memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk

memahami keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya

dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan

lingkungan eksternal (Suhady dan Sinaga, 2006).

Dengan demikian dalam kerangka NKRI, wawasan kebangsaan adalah cara

kita sebagai bangsa Indonesia di dalam memandang diri dan lingkungannya dalam

mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara

sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan,

dengan berpedoman pada falsafah Pancasila dan UUD 1945 atau dengan kata lain

bagaimana kita memahami Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan

POLEKSOSBUD dan HANKAM.

B. Revitalisasi wawasan kebangsaan oleh generasi muda

Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan

kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti

menjadikan sesuatu atau perbuatan untuk menjadi vital, sedangkan kata vital

mempunyai arti sangat penting atau sangat diperlukan sekali untuk kehidupan dan

sebagainya.

Pemuda merupakan benteng pertahanan negera, kekuatan negera dan ditangan

pemudalah perubahan akan terjadi.Pemuda yag dikenal dengan agent of social

change and social of control bukan tanpa alasan jika julukan yang demikian

dialamat kepada para pemuda, karena sejarah telah membuktikan kepada kita,

bahwa perubahan-perubahan besar baik di indonesia maupun di dunia secara

umum diprakarsai oleh kalangan para pemuda.

Pemuda adalah orang yang lahir dari proses hidup menjadi seorang anak kecil

yang sangat labil tanpa jati diri. Namun anak-anak merupakan tumpuan masa

5

Page 9: Revitalisasi Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda

depan bangsa, karena di pundak merekalah nasib bangsa ini ditentukan. Pemuda

yang hari telah menjadi orang yang dewasa tentunya mereka akan menjadi cermin

bagi adik-adiknya. Jika pemudanya baik, maka anak-anakpun juga akan baik.

Sehigga antara anak-anak dan pemuda mempunyai hubungan yang sangat erat,

karena memang sejatinya pemuda lahir dan tumbuh dari masa anak-anak. Namun

demikian anak-anak akan menjadi potret yang bisa diramalkan, bagaimana wajah

bangsa tercinta ini di masa yang akan datang, yang salah satu caranya adalah

dengan melihat kualitas anak-anak yang ada saat ini. Karena tidak bisa dipungkiri

lagi bahwa yang tua akan segera berkalang tanah dan pemudalah yang kemudian

akan menggantikan kedudukan mereka, sedangkan anak kecil yang tumbuh

dewasa dengan sendirinya akan menggantikan keududukan para pemuda, dan

begitulah evolusi kehidupan manusia dalam ilmu-ilmu sosial dijelaskan yang terus

berlangsung. Oleh karena antara pemuda dan anak-anak mempunyai relasi yang

saling berkaitan satu sama lain, maka untuk membangun manusia yang

berkualitas, tentunya harus dimulai sedini mungkin yaitu dari sejak anak-anak

dengan memberikan pendidikan yang cukup kepada mereka. Sehingga dengan

bekal pengetahuan dari pendidikan yang merekea dapatkan mereka mampu

menjadi leader dalam proses pembangunan demi survival bangsa.

Disadari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki peran yang sangat strategis dan

sangat sentral dalam proses pembangunan bangsa ini, karena pemuda merupakan

aktor utama dalam proses pembangunan itu sendiri. Baik dan buruknya suatu

negara tidak terlepas dari peran pemuda, kareana pemuda merupakan cerminan

bagi negeranya. Semakin berkualitas pemuda suatu negara baik secara pengetauan

maupun moral, maka semakin berkuatas juga negaranya. Begitu pula sebaliknya,

jika pemudanya tidak memilik kualitas pengetahuan dan apalagi secara moral

sangat rendah, maka dengan sendiri kualitas negara itu akan rendah. Begitu pula

dengan generasi muda indonesia.

Generasi muda harus memiliki karakter yang kuat dengan karakter pancasila

demi membangun bangsa dan negaranya, memiliki keperibadian yang tinggi,

semangat nasionalisme, dan berjiwa saing dalam pengetahuan dan tegnologi dunia

modern saat ini. Perlu diingat kembali oleh para generasi muda bahwa mereka

mempunyai fungsi sebagai agent of change, moral force and social of control.

6

Page 10: Revitalisasi Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda

Sehingga dengan mengetahui fungsi yang demikian mereka dapat dan lebih

berguna dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrolsosial, dan agen perubahan

dalam segala aspek pembangunan nasional.Sebagai kekuatan moral pemuda harus

menumbuh kembangkan aspek etika dan moralitas dalam bertindak dan

berperilaku dalam semua aspek kehidupan kepemudaannya, dengan memperkuat

iman dan ketakwaan, memperkuat aspek mental dan spritualnya, serta

meningkatkan kesadaran hukum yang tinggi.

Kemudian pemuda sebagai kontrol sosial harus diwujudkan dengan

memperluas wawasan tentang bangsanya, membangkitkan kesadaran atas

tanggungjawab, hak dan kewajiban sebagai warganegara, membangkitkan sikap

kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah,

meningkatkan tingkat partisipasi pemuda dalam setiap perumusan kebijakan

publik, menjamin transparansi dan akuntabilitas publik, dan kemudian

memberikan akses informasi kepada semua ini kehidupan masyarakat indonesia.

Sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan pendidikan politik

dan demokratis, sumberdaya ekonomi, kepedulian terhadap masyarakat ilmu

pengetahuan, dan teknologi, olahraga, seni, dan budaya, kepedulian terhadap

lingkungan hidup, pendidikan kewirausahaan, serta kepemimpinan dan

kepeloporan pemuda.

Peran penting pemuda telah tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa

indonesia yang dimulai dari pergerakan Budi Utomo tahun 1908, sumpah pemuda

tahun 1928, proklamasi kemerdekaan tahun 1945, pergerakan pemuda pelajar, dan

mahasiswa tahun 1966, sampai pada pergerakan mahasiswa dan pemuda pada

tahun 1998 yang meruntuhkan kekuasaan orde baru selama 32 tahun sekaligus

membawa bangsa indonesia memasuki masa reformasi. Fakta historis ini menjadi

salah satu bukti bahwa pemuda selama ini mampu berperan aktif sebagai pioner

dalam proses perjuangan, pembaruan dan pembangunan.

Dalam proses pembangunan bangsa, pemuda merupakan kekuatan moral,

kontrol sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan dari fungsi, peran,

karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam pembangunan nasional.

Untuk itu, tanggung jawab dan peran strategis pemuda di segala dimensi

7

Page 11: Revitalisasi Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda

pembangunan perlu ditingkatkan dalam kerangka hukum nasional sesuai dengan

nilai yang terkandung di dalam Pancasila dan amanat Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan berasaskan Ketuhanan Yang Maha

Esa, kemanusiaan, kebangsaan, kebhinekaan, demokratis, keadilan, partisipatif,

kebersamaan, kesetaraan, dan kemandirian.

Dalam sejarah pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia, pemuda selalu

mempunyai peran yang sangat strategis di setiap peristiwa penting yang terjadi.

Ketika memperebutkan kemerdekaan dari penjajah belanda dan jepang kala itu,

ketika menjatuhkan rezim Soekarno (orde lama), hingga kembali menjatuhkan

rezim Soeharto (orde baru), pemuda menjadi tulang punggung bagi setiap

pergerakan perubahan ketika masa tersebut tidak sesuai dengan keinginan rakyat.

Pemuda akan selalu menjadi People make history (orang yang membuat sejarah) di

setiap waktunya. Pemuda memang mempunyai posisi strategis dan istimewa.

Secara kualitatif, pemuda lebih kreatif, inovatif, memiliki idealisme yang murni

dan energi besar dalam perubahan sosial dan secara kuantitatif, sekitar 30-40 %

pemuda dari total jumlah penduduk Indonesia dalam kisaran umur 15-35 tahun dan

akan lebih besar lagi jika kisaran menjadi 15-45 tahun.

Melihat bahwa pemuda akan lebih bersifat kreatif untuk melakukan pergerakan

ketika kondisi atau suasana di sekitarnya mengalami kerumitan, terdapat banyak

masalah yang dihadapi yang tidak kunjung terselesaikan. Di satu sisi, ketika

suasana di sekitarnya terlihat aman dan tentram tidak ada masalah serius yang

dihadapi, pemuda akan cenderung diam/pasif, tidak banyak berbuat, lebih apatis

dan mempertahankan kenyamanan yang dirasakan. Padahal baik dalam kondisi

banyak permasalahan ataupun kondisi tanpa masalah serius, pemuda dituntut lebih

banyak bergerak dalam membuat perubahan yang lebih baik, lebih produktif dan

lebih kreatif dalam memikirkan ide-ide untuk perubahan bangsa yang lebih baik.

Apabila kita melihat kondisi pemuda Indonesia saat ini, maka yang akan

kita temukan, yaitu pemuda-pemuda yang sedang mengalami degradasi moral,

terlena dengan kesenangan dan lupa akan tanggung jawabnya sebagai seorang

pemuda. Tataran moral, social dan akademik, pemuda tidak lagi memberi contoh

dan keteladan baik kepada masyarakat sebagai kaum terpelajar, lebih banyak yang

berorientasi pada hedonism (berhura-hura), tidak banyak pemuda yang peka

8

Page 12: Revitalisasi Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda

terhadap kondisi social masyarakat saat ini, dalam urusan akademik pun banyak

mahasiswa tidak menyadari bahwa mereka adalah insan akademis yang dapat

memberikan pengaruh besar dalam perubahan menuju kemajuan bangsa.

Problematika pemuda yang ada dihadapan kita ini merupakan fakta dilapangan

yang kini perkembangannya sangat kompleks, mulai dari masalah pengangguran,

krisis eksisitensi, krisi mental hingga pada masalah yang tak kalah pentingnya

yaitu masalah dekadensi moral yang sangat miris nan krosnis.

Budaya individualis dan pragmatism menyebabkan semakin banyaknya pemuda

yang terjebak kepada kehidupan yang serba instan, hedonis dan terlepas dari

idealismenya. Sehingga cendrung menjadi manusia yang anti social sebagai fitrah

dasarnya sebagai manusia.

Sebenarnya masalah yang dihadapi saat ini bukan serta merta menjadikan

pemuda sebagai sumber masalah dari itu semua dalam artian pemuda dengan

sepenuhnya harus mempertanggung jawabnya sendiri, akan tetapi masalah ini

harus diselesaikan secara bersama, karena sejatinya kehidupan pemuda yang

demikian tidak terlepas dari lemahnya peran orang tua dalam mengawasi anak-

anaknya, begitu pula dalam lingkungan kelurga besarnya, lingkungan hidupnya

dalam masyarakatnya dan dari orang-orang yang ada disekitarnya..Maka apa yang

menimpa pemuda saat ini, terjadi karena lemahnya pengawasan orang tua mereka,

keluarga, dan orang-orang terdekat mereka,serta lemahnya pemahaman pemuda

terhadap agama, melanggar tatanan hukum yang berlaku, dan lain sebagainya.

Yang kemudian mengakibatkan pemuda banyak terjerumus dalam pusaran

pergaulan yang mengantarkan pemuda pada titik kehancuran. Fakta yang ada

sekarang menjadi bukti hal tersebut, misalnya dari beberapa hasil penelitian

mengemukakan bahwa seks bebas, penyalahgunaan narkoba, justru lebih banyak

dilakukan oleh pemuda. Hal ini menjadi tugas bersama berbagai elemen guna

menyelamatkan pemuda, sekaligus menyelamatkan bangsa dari krisis

Kepemudaan yang berpartisipasi.

9

Page 13: Revitalisasi Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN DAN SARAN

Karakter bangsa, dengan karakter pancasilanya harus menjadi pola hidup dan

perilaku generasi muda. Kelima sila yang ada dalam batang tubuh pancasila harus

mampu direalisasikan dalam kehidupannya, sehingga diri seorang pemuda tidak

mudah terhanyut oleh modernitas yang marak saat ini. Pancasila harus menjadi

benteng dalam kehidupannya, sehingga dengan begitu prinsip berindonesia akan

semakin tangguh dan tak tergoyahkan.

Sebagai generasi muda semangat untuk memperluas dan memperdalam

wawasannya tentang indonesia menjadi sebuah kewajiban bagianya, agar nilai-

nilai nasionalisme terpatri dalam dirinya. Dengan terpatrinya nilai-nilai

nasionalisme maka kecintaan dirinya terhadap indonesia akan semakin tumbuh

mendalam. Dan terakhir sebagai pemuda harus menjadi tauladan yang baik bagi

generasi berikutnya, dengan berkontribusi dan berperan aktif layaknya sebagai

pemuda, agent of change, moral of force and social of control.

10

Page 14: Revitalisasi Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda

DAFTAR PUSTAKA

Admin.2014.Apa itu Wawasan Kebangsaan,(online),(

http://www.pusakaindonesia.org/apa-itu-wawasan-kebangsaan/),diakses 5

September 2015

Yuslainiwati.2012.Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi Muda,(online),(

http://yuslainiwati.blogspot.co.id), diakses 5 September 2015

Towarini.2012.Upaya meningkatkan Wasbag Generasi Muda dalam

Memperkokoh persatuan dan kesatuan NKRI,(online),(

http://towarani1407.blogspot.co.id/2012/06/upaya-meningkatkan-wasbang-

generasi.html), diakses 17 September 2015

Rahman,Abdur.2015.Revitalisasi wawasan kebangsaan bagi generasi muda,

(online),(

https://www.academia.edu/5601720/revitalisasi_wawasan_kebangsaan_generasi_

muda_indonesia), 17 September 2015

11