retardasi mental

Upload: ratna-kurnia-ningsih

Post on 08-Oct-2015

73 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Skenario 3 Blok Reproduksi

TRANSCRIPT

  • LI. 1.Mampu Memahami dan Menjelaskan Retardasi Mental

    LO.1.1.Memahami dan Menjelaskan Definisi Retardasi Mental

    Keterbelakangan mental atau lazim disebut retardasi mental (RM) adalah suatu keadaan dengan

    intelegensia yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak-anak).

    Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama ialah

    intelegensi yang terbelakang. Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo = kurang atau sedikit dan

    fren = jiwa) atau tuna mental. Keadaan tersebut ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada

    dibawah rata-rata dan disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri atau berprilaku

    adaptif.

    American Association on Mental Deficiency (AAMD) membuat definisi retardasi mental yang

    kemudiandirevisi oleh Rick Heber (1961) sebagai suatu penurunan fungsi intelektual secara menyeluruh

    yang terjadi pada masa perkembangan dan dihubungkan dengan gangguan adaptasi sosial. Ada 3 hal

    penting yang merupakan kata kunci dalam definisi ini yaitu penurunan fungsi intelektual, adaptasi sosial,

    dan masa perkembangan. Penurunan fungsi intelektual secara umum menurut definisi Rick Heber diukur

    berdasarkan tes intelegensia standar paling sedikit satu deviasi standar (1 SD) di bawah rata-rata. Periode

    perkembangan mental menurut definisi ini adalah mulai dari lahir sampai umur 16 tahun. Gangguan

    adaptasi sosial dalam definisi ini dihubungkan dengan adanya penurunan fungsi intelektual. Menurut

    definisi ini tidak ada kriteria bahwa retardasi mental tidak dapat diperbaiki seperti definisi retardasi mental

    sebelumnya.

    http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/2-3-8.pdf

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1182/1/10E00506.pdf

    LO.1.2. Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Retardasi Mental

    William Stern pada tahun 1912 membuat konsep intelligence quotient (IQ) sebagai suatu perbandingan

    antara mental age (MA) dan chronological age (CA).

    Berdasarkan The ICD-10 Classification of Mental and Behavioural Disorders, WHO, Geneva tahun 1994

    retardasi mental dibagi menjadi 4 golongan yaitu :

    Mild retardation (retardasi mental ringan), IQ 50-69

    Moderate retardation (retardasi mental sedang), IQ 35-49

    Severe retardation (retardasi mental berat), IQ 20-34

    Profound retardation (retardasi mental sangat berat), IQ

  • Retardasi Mental Berat

    Kelompok retardasi mental berat ini hampir sama dengan retardasi mental sedang dalam hal gambaran

    klinis, penyebab organik, dan keadaan-keadaan yang terkait. Perbedaan utama adalah pada retardasi

    mental berat ini biasanya mengalami kerusakan motor yang bermakna atau adanya defisit neurologis.

    Retardasi Mental Sangat Berat

    Retardasi mental sangat berat berarti secara praktis anak sangat terbatas kemampuannya dalam mengerti

    dan menuruti permintaan atau instruksi. Umumnya anak sangat terbatas dalam hal mobilitas, dan hanya

    mampu pada bentuk komunikasi nonverbal yang sangat elementer.

    Berdasarkan karakteristik perkembangan anak dengan retardasi mental, digolongkan sebagai berikut:

    Tingkat Kisaran

    IQ

    Kemampuan Usia

    Prasekolah

    (sejak lahir-5 tahun)

    Kemampuan Usia

    Sekolah

    (6-20 tahun)

    Kemampuan Masa

    Dewasa

    (21 tahun keatas)

    Ringan 52-68

    Bisa membangun kemampuan sosial &

    komunikasi

    Koordinasi otot sedikit terganggu

    Seringkali tidak terdiagnosis

    Bisa mempelajari pelajaran kelas 6 pada

    akhir usia belasan

    tahun

    Bisa dibimbing ke arah pergaulan social

    Bisa dididik

    Biasanya bisa mencapai

    kemampuan kerja &

    bersosialisasi yg cukup,

    tetapi ketika mengalami

    stres sosial ataupun

    ekonomi, memerlukan

    bantuan

    Moderat 36-51

    Bisa berbicara & belajar berkomunikasi

    Kesadaran sosial kurang

    Koordinasi otot cukup

    Bisa mempelajari beberapa kemampuan

    sosial & pekerjaan

    Bisa belajar bepergian sendiri di tempat-

    tempat yg dikenalnya

    dengan baik

    Bisa memenuhi kebutuhannya sendiri

    dengan melakukan

    pekerjaan yg tidak

    terlatih atau semi terlatih

    dibawah pengawasan

    Memerlukan pengawasan &

    bimbingan ketika

    mengalami stres sosial

    maupun ekonomi yg

    ringan

    Berat 20-35

    Bisa mengucapkan beberapa kata

    Mampu mempelajari kemampuan untuk

    menolong diri sendiri

    Tidak memiliki kemampuan ekspresif

    atau hanya sedikit

    Koordinasi otot jelek

    Bisa berbicara atau belajar berkomunikasi

    Bisa mempelajari kebiasaan hidup sehat

    yg sederhana

    Bisa memelihara diri sendiri dibawah

    pengawasan

    Dapat melakukan beberapa kemampuan

    perlindungan diri dalam

    lingkungan yg

    terkendali

    Sangat

    berat

    19 atau

    kurang

    Sangat terbelakang

    Koordinasi ototnya sedikit sekali

    Mungkin memerlukan perawatan khusus

    Memiliki beberapa koordinasi otot

    Kemungkinan tidak dapat berjalan atau

    berbicara

    Memiliki beberapa koordinasi otot &

    berbicara

    Bisa merawat diri tetapi sangat terbatas

    Memerlukan perawatan khusus

    Penggolongan anak retardasi mental untuk keperluan pembelajaran menurut American Association on

    Mental Retardation dalam Special Education in Ontario Schools sebagai berikut:

    1. EDUCABLE (EMR) IQ= 50-79

  • Anak pada kelompok ini masih mempunyai kemampuan dalam akademik setara dengan anak reguler

    pada kelas 5 Sekolah dasar.

    2. TRAINABLE (TMR) IQ= 25-49 Mempunyai kemampuan dalam mengurus diri sendiri, pertahanan diri, dan penyesuaian sosial.

    Sangat terbatas kemampuanya untuk mendapat pendidikan secara kademik.

    3. NONTRAINABLE (IQ= < 25) Dengan pemberian latihan yang terus menerus dan khusus, dapat melatih anak tentang dasar-dasar

    cara menolong diri sendiri dan kemampuan yang bersifat komunikatif. Hal ini biasanya memerlukan

    pengawasan dan dukungan yang terus menerus.

    Angka harapan hidup untuk anak-anak dengan retardasi mental mungkin lebih pendek, tergantung

    kepada penyebab dan beratnya retardasi mental. Biasanya, semakin berat derajat keparahan retardasi

    mentalnya maka semakin kecil angka harapan hidupnya.

    Sari Pediatri, Vol. 2, No. 3, Desember 2000

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1182/1/10E00506.pdf

    LO.1.3. Memahami dan Menjelaskan Etiologi Retardasi Mental

    Etiologi retardasi mental dapat terjadi mulai dari fase pranatal, perinatal dan postnatal. Ditinjau dari

    penyebab secara langsung dapat digolongkan atas penyebab biologis dan psikososial. Penyebab biologis

    atau sering disebut retardasi mental tipe klinis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

    Pada umumnya merupakan retardasi mental sedang sampai sangat berat

    Tampak sejak lahir atau usia dini

    Secara fisis tampak berkelainan/aneh

    Mempunyai latar belakang biomedis baik pranatal, perinatal maupun postnatal

    Tidak berhubungan dengan kelas sosial

    Penyebab psikososial atau sering disebut tipe sosiokultural mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

    Biasanya merupakan retardasi mental ringan

    Diketahui pada usia sekolah

    Tidak terdapat kelainan fisis maupun laboratorium

    Mempunyai latar belakang kekurangan stimulasi mental (asah)

    Ada hubungan dengan kelas sosial

    Melihat struktur masyarakat Indonesia, golongan sosio ekonomi rendah masih merupakan bagian yang

    besar dari penduduk, dapat diperkirakan bahwa retardasi mental di Indonesia yang terbanyak adalah tipe

    sosio-kultural.

    Etiologi retardasi mental tipe klinis atau biologikal dapat dibagi dalam

    1. Penyebab pranatal

    Kelainan kromosom

    Kelainan genetik /herediter

    Gangguan metabolik

    Sindrom dismorfik

    Infeksi intrauterin

    Intoksikasi 2. Penyebab perinatal

    Prematuritas

    Asfiksia

    Kernikterus

    Hipoglikemia

    Meningitis

    Hidrosefalus

    Perdarahan intraventrikular

    3. Penyebab postnatal

    Infeksi (meningitis, ensefalitis)

    Trauma

  • Kejang lama

    Intoksikasi (timah hitam, merkuri)

    Penyebab Pranatal

    Kelainan kromosom

    Kelainan kromosom lain yang bermanifestasi sebagai retardasi mental adalah trisomi-18 atau

    sindrom Edward, dan trisomi-13 atau sindrom Patau, sindrom Cri-du chat, sindrom Klinefelter, dan

    sindrom Turner. Berdasarkan pengamatan ternyata kromatin seks, yang merupakan kelebihan kromosom

    -X pada laki-laki lebih banyak ditemukan di antara penderita retardasi mental dibandingkan laki-laki

    normal. Diperkirakan kelebihan kromosom-X pada laki-laki memberi pengaruh tidak baik pada kesehatan

    jiwa, termasuk timbulnya psikosis, gangguan tingkah laku dan kriminalitas.

    Kelainan metabolik

    Kelainan metabolik yang sering menimbulkan retardasi mental adalah Phenylketonuria (PKU), yaitu

    suatu gangguan metabolik dimana tubuh tidak mampu mengubah asam amino fenilalanin menjadi tirosin

    karena defisiensi enzim hidroksilase. Penderita laki-laki tenyata lebih besar dibandingkan perempuan

    dengan perbandingan 2:1. Kelainan ini diturunkan secara autosom resesif.

    Galaktosemia adalah suatu gangguan metabolisme karbohidrat disebabkan karena tubuh tidak

    mampu menggunakan galaktosa yang dimakan. Dengan diet bebas galaktosa bayi akan bertambah berat

    badannya dan fungsi hati akan membaik, tetapi menurut beberapa penulis perkembangan mental tidak

    mengalami perubahan.

    Penyakit Tay-Sachs atau infantile amaurotic idiocy adalah suatu gangguan metabolisme lemak,

    dimana tubuh tidak bisa mengubah zat-zat pralipid menjadi lipid yang diperlukan oleh sel-sel otak.

    Manifestasi klinis adalah nistagmus, atrofi nervus optikus, kebutaan, dan retardasi mental sangat berat.

    Hipotiroid kongenital adalah defisiensi hormon tiroid bawaan yang disebabkan oleh berbagai faktor

    (agenesis kelenjar tiroid, defek pada sekresi TSH atau TRH, defek pada produksi hormon tiroid). Kadang-

    kadang gejala klinis tidak begitu jelas dan baru terdeteksi setelah 6-12 minggu kemudian, padahal

    diagnosis dini sangat penting untuk mencegah timbulnya retardasi mental atau paling tidak meringankan

    derajat retardasi mental.

    Defisiensi yodium secara bermakna dapat menyebabkan retardasi mental baik di negara sedang

    berkembang maupun di negara maju. Akibat defisiensi yodium pada masa perkembangan otak karena

    asupan yodium yang kurang pada ibu hamil meyebabkan retardasi mental pada bayi yang dilahirkan.

    Kelainan ini timbul bila asupan yodium ibu hamil kurang dari 20 ug ( normal 80-150 ug) per hari. Dalam

    bentuk yang berat kelainan ini disebut juga kretinisme, dengan manisfestasi klinis adalah miksedema,

    kelemahan otot, letargi, gangguan neurologis, dan retardasi mental berat.

    Infeksi

    Infeksi rubela pada ibu hamil triwulan pertama dapat menimbulkan anomali pada janin yang

    dikandungnya. Risiko timbulnya kelainan pada janin berkurang bila infeksi timbul pada triwulan kedua

    dan ketiga. Manifestasi klinis rubela kongenital adalah berat lahir rendah, katarak, penyakit jantung

    bawaan, mikrosefali, dan retardasi mental.

    Infeksi cytomegalovirus tidak menimbulkan gejala pada ibu hamil tetapi dapat memberi dampak

    serius pada janin yang dikandungnya. Manifestasi klinis antara lain hidrosefalus, kalsifikasi serebral,

    gangguan motorik, dan retardasi mental.

    Intoksikasi

    Fetal alcohol syndrome (FAS) merupakan suatu sindrom yang diakibatkan intoksikasi alkohol pada

    janin karena ibu hamil yang minum minuman yang mengandung alkohol, terutama pada triwulan pertama.

    Penyebab Perinatal

    Koch menulis bahwa 15-20% dari anak retardasi mental disebabkan karena prematuritas. Penelitian

    pada 73 bayi prematur dengan berat lahir 1000 g atau kurang menunjukkan IQ yang bervariasi antara 59-

    142, dengan IQ rata-rata 94. Keadaan fisis anak-anak tersebut baik, kecuali beberapa yang mempunyai

    kelainan neurologis, dan gangguan mata. Penulis-penulis lain berpendapat bahwa semakin rendah berat

    lahirnya, semakin banyak kelainan yang dialami baik fisis maupun mental.

    Asfiksia, hipoglikemia, perdarahan intraventrikular, kernikterus, meningitis dapat menimbulkan

    kerusakan otak yang ireversibel, dan merupakan penyebab timbulnya retardasi mental

  • Penyebab Postnatal

    Faktor-faktor postnatal seperti infeksi, trauma, malnutrisi, intoksikasi, kejang dapat menyebabkan

    kerusakan otak yang pada akhirnya menimbulkan retardasi mental.

    http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/2-3-8.pdf

    Soetjiningsih.(1995) Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

    LO.1.4. Memahami dan Menjelaskan Epidemiologi Retardasi Mental

    Kelainan kromosom

    Kelainan kromosom penyebab retardasi mental yang terbanyak adalah sindrom Down. Disebut

    demikian karena Langdon Down pada tahun 1866 untuk pertama kali menulis tentang gangguan ini, yaitu

    bayi yang mempunyai penampilan seperti mongol dan menunjukkan keterbelakangan mental seperti idiot.

    Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena sebagian besar dari golongan ini termasuk retardasi mental sedang.

    Sindrom Down merupakan 10-32% dari penderita retardasi mental. Diperkirakan insidens dari sindrom

    Down antara 1-1,7 per 1000 kelahiran hidup per tahun. Risiko timbulnya sindrom Down berkaitan dengan

    umur ibu saat melahirkan. Ibu yang berumur 20-25 tahun saat melahirkan mempunyai risiko 1:2000,

    sedangkan ibu yang berumur 45 tahun mempunyai risiko 1:30 untuk timbulnya sindrom Down. Analisis

    kromosom pada sindrom Down 95% menunjukkan trisomi 21, sedangkan 5% sisanya merupakan mosaik dan translokasi.

    Kelainan metabolik

    Kelainan metabolik yang sering menimbulkan retardasi mental adalah Phenylketonuria (PKU), yaitu

    suatu gangguan metabolik dimana tubuh tidak mampu mengubah asam amino fenilalanin menjadi tirosin

    karena defisiensi enzim hidroksilase. Penderita laki-laki tenyata lebih besar dibandingkan perempuan

    dengan perbandingan 2:1. Kelainan ini diturunkan secara autosom resesif. Diperkirakan insidens PKU

    adalah 1:12 000-15 000 kelahiran hidup. Penderita retardasi mental pada PKU 66,7% tergolong retardasi

    mental berat dan 33,3% retardasi mental sedang.

    Intoksikasi

    Di negara Amerika Serikat FAS merupakan penyebab tersering dari retardasi mental setelah sindrom

    Down. Insidens FAS berkisar antara 1-3 kasus per 1000 kelahiran hidup. Pada populasi wanita peminum

    minuman keras insidens FAS sangat meningkat yaitu 21-83 kasus per 1000 kelahiran hidup, padahal di

    Eropa dan Amerika 8% wanita merupakan peminum minuman keras.

    Penyebab Perinatal

    Koch menulis bahwa 15-20% dari anak retardasi mental disebabkan karena prematuritas. Penelitian

    dengan 455 bayi dengan berat lahir 1250 g atau kurang menunjukkan bahwa 85% dapat mempelihatkan

    perkembangan fisis rata-rata, dan 90% memperlihatkan perkembangan mental rata-rata. Penelitian pada

    73 bayi prematur dengan berat lahir 1000 g atau kurang menunjukkan IQ yang bervariasi antara 59-142,

    dengan IQ rata-rata 94.

    http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/2-3-8.pdf

    Sari Pediatri, Vol. 2, No. 3, Desember 2000

    LO.1.5. Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Retardasi Mental

    Diagnosis retardasi mental tidak hanya didasarkan atas tes intelegensia saja, melainkan juga dari

    riwayat penyakit, laporan dari orangtua, laporan dari sekolah, pemeriksaan fisis, laboratorium,

    pemeriksaan penunjang. Yang perlu dinilai tidak hanya intelegensia saja melainkan juga adaptasi

    sosialnya. Dari anamnesis dapat diketahui beberapa faktor risiko terjadinya retardasi mental.

    Pemeriksaan fisis pada anak retardasi mental biasanya lebih sulit dibandingkan pada anak normal,

    karena anak retardasi mental kurang kooperatif. Selain pemeriksaan fisis secara umum (adanya tanda-

    tanda dismorfik dari sindrom-sindrom tertentu) perlu dilakukan pemeriksaan neurologis, serta penilaian

    tingkat perkembangan. Pada anak yang berumur diatas 3 tahun dilakukan tes intelegensia.

    Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) kepala dapat membantu menilai adanya kalsifikasi serebral,

    perdarahan intra kranial pada bayi dengan ubun-ubun masih terbuka. Pemeriksaan laboratorium dilakukan

    atas indikasi, pemeriksaan ferriklorida dan asam amino urine dapat dilakukan sebagai screening PKU.

    Pemeriksaan analisis kromosom dilakukan bila dicurigai adanya kelainan kromosom yang mendasari

    retardasi mental tersebut. Beberapa pemeriksaan penunjang lain dapat dilakukan untuk membantu seperti

    pemeriksaan BERA, CT-Scan, dan MRI.

  • Kesulitan yang dihadapi adalah kalau penderita masih dibawah umur 2-3 tahun, karena kebanyakan

    tes psikologis ditujukan pada anak yang lebih besar. Pada bayi dapat dinilai perkembangan motorik halus

    maupun kasar, serta perkembangan bicara dan bahasa. Biasanya penderita retardasi mental juga

    mengalami keterlambatan motor dan bahasa.

    Untuk mendiagnosa retardasi mental dengan tepat, perlu diambil anamnesa dari orang tua dengan teliti

    mengenai kehamilan, persalinan dan perkembangan anak. Bila mungkin dilakukan juga pemeriksaan

    psikologik, bila perlu diperiksa juga di laboratorium, diadakan evaluasi pendengaran dan bicara.

    Observasi psikiatrik dikerjakan untuk mengetahui adanya gangguan psikiatrik disamping retardasi

    mental.

    Kriteria diagnostik retardasi mental menurut DSM-IV-TR yaitu :

    1. Fungsi intelektual yang secara signifikan dibawah rata-rata. IQ kira-kira 70 atau dibawahnya pada individu yang dilakukan test IQ.

    2. Gangguan terhadap fungsi adaptif paling sedikit 2 misalnya komunikasi, kemampuan menolong diri sendiri, berumah tangga, sosial, pekerjaan, kesehatan dan keamanan.

    2. Onsetnya sebelum berusia 18 tahun

    Diagnosis Banding Anak-anak dari keluarga yang sangat melarat dengan deprivasi rangsangan yang berat (retardasi

    mental ini reversibel bila diberi rangsangan yang baik secara dini). Kadang-kadang anak dengan gangguan

    pendengaran atau penglihatan dikira menderita retardasi mental. Mungkin juga gangguan bicara dan

    cerebral palsy membuat anak kelihatan terbelakang, biarpun intelegensianya normal. Gangguan emosi dapat menghambat kemampuan belajar sehingga dikira anak itu bodoh. early infantile dan skizofrenia anak juga sering menunjukkan gejala yang mirip retardasi mental.

    1. Kelainan sensorik terutama buta dan tuli 2. Gangguan perkembangan spesifik (kelambatan satu aspek perkembangan): gangguan perkembangan

    bicara, aleksia, agrafia, afasia

    3. Gangguan perkembangan pervasif (penyimpangan perkembangan): autisme infantil, skizofrenia yang timbul pada masa anak.

    4. Penyakit fisik yang kronisKesulitan belajar (diagnosis banding untuk retardasi mental yang ringan)

    Soetjiningsih.(1995) Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

    http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/2-3-8.pdf

    LO.1.6. Memahami dan Menjelaskan Tatalaksana Retardasi Mental

    Tatalaksana Medis

    Obat-obat yang sering digunakan dalam pengobatan retardasi mental adalah terutama untuk menekan

    gejala-gejala hiperkinetik. Metilfenidat (ritalin) dapat memperbaiki keseimbangan emosi dan fungsi

    kognitif. Imipramin, dekstroamfetamin, klorpromazin, flufenazin, fluoksetin kadang-kadang

    dipergunakan oleh psikiatri anak. Untuk menaikkan kemampuan belajar pada umumnya diberikan

    tioridazin (melleril), metilfenidat, amfetamin, asam glutamat, gamma aminobutyric acid (GABA).

    Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :

    Obat-obat psikotropika (tioridazin, Mellaril untuk remaja dengan perilaku yang membahayakan diri sendiri.

    Psikostimulan untuk remaja yang menunjukkan tanda-tanda gangguan konsentrasi/gangguan hyperaktif.

    Antidepresan ( imipramin, tofranil)

    Karbamazepin ( tegrevetol) dan propanolol (Inderal)

    Tatatlaksana NonMedis

    Rumah Sakit/Panti Khusus Penempatan di panti-panti khusus perlu dipertimbangkan atas dasar: kedudukan sosial keluarga, sikap

    dan perasaan orangtua terhadap anak, derajat retardasi mental, pandangan orangtua mengenai prognosis

    anak, fasilitas perawatan dalam masyarakat, dan fasilitas untuk membimbing orangtua dan sosialisasi

    anak. Kerugian penempatan di panti khusus bagi anak retardasi mental adalah kurangnya stimulasi mental

    karena kurangnya kontak dengan orang lain dan kurangnya variasi lingkungan yang memberikan

    kebutuhan dasar bagi anak.

    Psikoterapi

  • Psikoterapi dapat diberikan kepada anak retardasi mental maupun kepada orangtua anak tersebut.

    Walaupun tidak dapat menyembuhkan retardasi mental tetapi dengan psikoterapi dan obat-obatan dapat

    diusahakan perubahan sikap, tingkah laku dan adaptasi sosialnya.

    Konseling Tujuan konseling dalam bidang retardasi mental ini adalah menentukan ada atau tidaknya retardasi

    mental dan derajat retardasi mentalnya, evaluasi mengenai sistem kekeluargaan dan pengaruh retardasi

    mental pada keluarga, kemungkinan penempatan di panti khusus, konseling pranikah dan pranatal.

    Pendidikan Pendidikan yang penting disini bukan hanya asal sekolah, namun bagaimana mendapatkan pendidikan

    yang cocok bagi anak yang terbelakang ini. Terdapat empat macam tipe pendidikan untuk retardasi

    mental.

    Kelas khusus sebagai tambahan dari sekolah biasa Sekolah luar biasa C Panti khusus Pusat latihan kerja (sheltered workshop)

    SLB C untuk TUNAGRAHITA (retardasi mental) Dalam Sekolah Luar Biasa khusunnya SLB-C untuk tunagrahita anak-anak dengan retardasi mental dapat

    digolongkan menjadi dua tipe :

    1. Educabel pada kategori ini anak-anak yang bersekolah adalah yang mampu didik atau yang disebut dengan anak-

    anak dengan retardasi mental ringan. Mereka dapat dididik sampai dengan kelas 5 atau 6 sekolah dasar

    dan dapat dimasukkan pada sekolah SLB-C.

    2. Trainable Kategori Trainable atau mampu latih dapat diberikan pada anak-anak dengan retardasi mental moderat,

    yang bisa dilatih merawat dirinya sendiri, pertahanan diri, cara makan, minum, dan mandi, dan dapat

    juga dilatih untuk berkerja agar dapat mencari nafkah sendiri nantinya. Sekolah Luar biasa untuk

    kategori ini adalah SLB-C1.

    Rancangan Sekolah untuk Anak Tunagrahita Agar anak-anak dengan retardasi mental ini dapat bersekolah dan menerima pendidikan yang baik dan

    sesuai untuk kebutuhan mereka ada beberapa kategori yang dapat digunakan :

    a. Metode Pengajaran - SLB-C Untuk anak SLB-C atau mampu didik metode pengajaran yang dapat digunakan adalah metode

    ceramah oleh guru seperti pada tingkat Sekolah Dasar lainnya. Dalam hal ini guru menerangkan materi

    yang diajarkan. Setelah itu guru dapat melakukan tanya jawab dengan murid sehingga murid lebih

    mampu untuk mengerti apa yang diajarkan. Guru juga bisa menggunakan alat peraga untuk beberapa

    pelajaran agar anak lebih tertarik untuk belajar dan mampu untuk mengingat lebih baik materi

    pembelajarannya. Setiap minggunya juga dapat dibuat pelaporan kinerja sehingga guru dapat

    mengetahui perkembangan anak secara baik juga memberikan reward bagi anak yang berkembang

    dengan baik dan disiplin dalam kelas.

    - SLB-C1 Untuk anak SLB-C1 atau mampu latih metode pengajaran yang dapat digunakan adalah ceramah

    secara efektif dengan menggunakan kontak mata yang baik, isyarat, juga suara yang jelas. Guru dapat

    membangun komunikasi yang baik dengan murid sehingga murud merasa nyaman saat belajar. Karena

    mereka merupakan murid yang mampu didik maka harus disediakan berbagai alat untuk menunjang

    pembelajaran mereka.

    b. Mekanisme Pengajaran - SLB-C Mekanisme pengajaran yang dapat diterapkan bisa sama dengan anak Sekolah Dasar pada umumnya.

    Bisa digunakan waktu 30-35 menit untuk setiap mata pelajarannya. Yaitu dengan 20 menit ceramah

    oleh guru dan 10 menit tanya jawab dengan siswa.

    - SLB-C1

  • Pada kelas ini mekanisme yang digunakan dapat digunakan waktu 120 menit. Dimana 15 menit

    pertama guru akan memperkenalkan alat, 30 menit selajutnya guru akan memperagakan keterampilan

    yang akan dilatih. 75 menit kemudian para peserta didik akan memperaktekkan keterampilan tersebut

    dan dibantu dengan guru.

    c. Managemen Kelas - SLB-C o Gaya Penataan Dapat digunakan gaya seminar yaitu gaya susunan kelas dimana sejumlah besar murid duduk

    berbentuk lingkaran, persegi, atau bentuk U. Pada gaya ini guru akan lebih mudah untuk menjangkau

    murid-muridnya sehingga guru lebih mudah mengetahui apa yang dilakukan murid dan mengetahui

    apakah murid sudah mengerti atau tidak.

    o Stategi Umum Dapat digunakan gaya otoritatif yaitu melibatkan murid dalam kerja sama give and take dan

    menunjukkan sikap perhatian kepada mereka. Sehingga mereka mampu untuk berkerja sama dengan

    teman, tidak cepat puas, dan berusaha mencapai penghargaan tertinggi.

    - SLB-C1 o Gaya Penataan Dapat digunakan gaya klaster yaitu gaya susunan kelas dimana sejumlah murid berkerja dalam

    kelompok kecil. Pada gaya penyusunan kelas ini anak dapat berusaha untuk mengerjakan keterampilan

    mereka secara bersama-sama. Atau dapat juga digunakan gaya off-set yaitu gaya susunan kelas dimana

    sejumlah murid duduk di bangku tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain. Gaya ini

    dilakukan apabila guru ingin menguji murid satu per satu dengan keterampilan yang mereka miliki

    yang membutuhkan konsentrasi sehingga mereka tidak saling mengganggu satu sama lain.

    o Strategi Umum Dapat digunakan gaya otoritatif juga yaitu melibatkan murid dalam kerja sama give and take dan

    menunjukkan sikap perhatian kepada mereka. Sehingga mereka mampu untuk berkerja sama dengan

    teman, tidak cepat puas, dan berusaha mencapai penghargaan tertinggi.

    d. Tujuan Pembelajaran - SLB-C Mengembangkan kemampuan akademik peserta didik secara optimal agar dapat mandiri dalam

    kehidupan.

    Menyiapkan peserta didik agar memiliki dasar-dasar kecerdasan, pengetahuan, keperibadian, serta akhlak yang mulia.

    Membekali peserta didik untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih lanjut. Menyiapkan peserta didik agar dapat bersosialisasi di masyarakat.

    - SLB-C1 Mengembangkan non akademik peserta didik secara optimal agar mandiri dapat mandiri dalam

    kehidupan.

    Menyiapkan peserta didik agar memiliki keterampilan untuk bekal hidup mandiri. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi anggota masyarakat yang trampil. Menyiapkan peserta didik agar dapat bersosialisasi di masyarakat.

    http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/2-3-8.pdf

    http://12-028myl /2013/05/sekolah-slb-b-c-d-e.html

    http://eprints.uny.ac.id/4217/1/JURNAL_PENELITIAN_FIP_-

    _IDENTIFIKASI_BENTUK_INTERVENSI_PEMBELAJARAN_DAN_PERILAKU_BELAJAR_AN

    AK_RETARDASI_MENTAL.pdf

    LO.1.7. Memahami dan Menjelaskan Prognosis Retardasi Mental

    Retardasi mental yang diketahuipenyakit dasarnya, biasanya prognosisnya lebih baik. Tetapi pada

    umumnya sukar untuk menemukan penyakit dasarnya. Anak dengan dengan retardasi mental ringan

    dengan kesehatan yang baik tanpa penyakit kardiorespirasi, pada umumnya umur harapan hidupnya sama

    dengan orang yang normal. Tetapi sebaliknya pada retardasi mental yang berat dengan masalah kesehatan

    dan gizi, sering meninggal pada usia muda.

  • Soetjiningsih.(1995) Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

    LO.1.8. Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Retardasi Mental

    1. Pencegahan primer Pencegahan primer merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan atau menurunkan

    kondisi yang menyebabkan perkembangan gangguan yang disertai dengan retardasi mental. Tindakan

    tersebut termasuk (1) pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umum

    tentang retardasi mental, (2) usaha terus menerus dari profesional bidang kesehatan untuk menjaga dan

    memperbaharui kebijaksanaan kesehatan masyarakat (3) aturan yang memberikan pelayanan kesehatan

    maternal dan anak yang optimal 4) eradikasi gangguan yang diketahui disertai dengan kerusakan system

    saraf pusat. Konseling keluarga dan genetik membantu menurunkan insidensi retardasi mental dalam

    keluarga dengan riwayat gangguan genetik retardasi mental. (Kaplan, 2008)

    Pencegahan primer juga dapat di lakukan dengan perbaikan sosio ekonomi dan tindakan kedokteran

    (umpamanya perawatan prenatal yang baik, pertolongan persalinan yang baik, kehamilan pada wanita

    adolesen dan di atas 40 tahun dikurangi dan pencegahan peradangan otak pada anak anak )

    2. Pencegahan sekunder Meliputi diagnosa dan pengobatan dini peradangan otak, perdarahan subdural, kraniostenosis (sutura

    tengkorak menutup terlalu cepat, dapat dibuka dengan kraniotomi; pada mikrosefali yang kogenital,

    operasi tidak menolong). Penyakit metabolik dan endokrin yang menurun seperti Phenil Keton Uria

    (PKU), hipertiroidisme bisa diobati secara efektif pada stadium dini.

    3. Pencegahan tersier Meliputi pendidikan pasien atau latihan khusus, disalurkan ke Sekolah Luar Biasa (SLB) yang sesuai.

    Bagi yang gelisah, hiperaktif atau destruktif dapat diberi: Methylphenidate diberi pagi hari dengan dosis

    tergantung berat badan dan dimulai dengan dosis yang rendah sampai mencapai dosis maksimum

    20mg/hari (1x per hari). Bila ada gejala kejang, diberi obat anti kejang. Konseling untuk orang tua.

    (Soetjiningsih, 1995)

    Konseling kepada orang tua dilakukan secara fleksibel dan pragmatis dengan tujuan antara lain

    membantu mereka dalam mengatasi frustrasi oleh karena mempunyai anak dengan retardasi mental.

    Orang tua sering menghendaki anak diberi obat, oleh karena itu dapat diberi penerangan bahwa sampai

    sekarang belum ada obat yang dapat membuat anak menjadi pandai, hanya ada obat yang dapat membantu

    pertukaran zat (metabolisme) sel-sel otak.

    Konsultasi iasic akan memberikan pengetahuan dan pengertian kepada orang tua dari anak retardasi

    mental mengenai penyebab terjadinya retardasi mental. Vaksinasi MMR secara dramatis telah

    menurunkan angka kejadian rubella sebagai salah satu penyebab retardasi mental.

    Setiap wanita hamil yang berumur >35 tahun dianjurkan untuk menjalankan amniosentesis dan

    pemeriksaan vili korion, karena mereka memiliki risiko melahirkan bayi yang menderita Sindrom Down.

    USG juga dapat membantu menemukan adanya kelainan otak. Untuk mendeteksi Sindrom Down dan

    spina bifida juga bias dilakukan pengukuran kadar alfa-protein serum.

    Tindakan pencegahan lainnya yang dapat di lakukan untuk mencegah retardasi mental :

    A. Genetik. Penyaringan prenatal (sebelum lahir) untuk kelainan genetik dan konsultasi genetik untuk keluarga- keluarga yang memiliki resiko dapat mengurangi angka kejadian retardasi mental yang

    penyebabnya adalah factor genetik.

    B. Sosial. Program sosial pemerintah untuk memberantas kemiskinan dan menyelenggarakan pendidikan yang baik dapat mengurangi angka kejadian retardasi mental ringan akibat kemiskinan

    dan status ekonomi yang rendah.

    C. Keracunan. Program lingkungan untuk mengurangi timah hitam dan merkuri serta racun lainnya akan mengurangi retardasi mental akibat keracunan. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan efek dari

    pemakaian alkohol dan obat-obatan selama kehamilan dapat mengurangi angka kejadian retardasi

    mental.

    D. Infeksi. Pencegahan rubella merupakan contoh yang baik dari program yang berhasil untuk mencegah salah satu bentuk retardasi mental. Kewaspadaan yang konstan ( misalnya yang

    berhubungan dengan kucing, toksoplasmosis,dan kehamilan) membantu mengurangi retardasi

    mental akibat toksoplasmosis.

  • E. Meningkatkan perkembangan otak yang sehat dan penyediaan pengasuhan dan lingkungan yang merangsang pertumbuhan.

    F. Harus memfokuskan pada kesehatan biologis dan pengalaman kehidupan awal anak yang hidup dalam kemiskinan dalam hal ini: perawatan prenatal, pengawasan kesehatan reguler, pelayanan

    dukungan keluarga.

    Soetjiningsih.(1995) Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

    LI. 2.Mampu Memahami dan Menjelaskan Gizi Pada Anak

    LO.2.1.Memahami dan Menjelaskan Periode Pertumbuhan

    Kecepatan pertumbuhan anak melambat setelah tahun pertama kehidupan. Pada umur setahun berat

    badan anak menjadi 3 kali BB lahir, tetapi pada umur 2 tahun BB anak hanya 4 kali BB lahir. Panjang

    badan anak bertambah 50% pada umur setahun, namun panjang badan lahir baru tercapai pada umur 4

    tahun. Pada anak yang baru sembuh dari suatu penyakit atau anak mengalami kekurangan gizi akan

    mengalami pertumbuhan yang lambat.

    Anak membutuhkan nutrien yang lebih banyak untuk pertumbuhan tulang, gigi, otot dan darah. Anak

    mempunyai risiko mengalami malnutrisi apabila anak terlalu lama nafsu makannya buruk, asupan

    makanan yang terbatas atau makanan yang terlalu encer. Energi dibutuhkan oleh anak untuk keperluan

    metabolisme basal, pertumbuhan dan aktifitas. Komposisi makanan pada masa ini dianjurkan terdiri dari

    60-70% karbohidrat, 10-15% protein dan 25-30% lemak. Dalam menghitung kebutuhan energi pada anak

    normal lebih baik berdasarkan kebutuhan energi per kg BB dan jenis kelamin anak.Anak umur 1 3 tahun mempunyai risiko mengalami anemia defisiensi besi. Keadaan ini disebabkan oleh meningkatnya

    kebutuhan zat besi pada masa pertumbuhan, dan akibat dari diet anak yang tidak cukup mengandung

    energi. Kalsium dibutuhkan untuk mineralisasi tulang dan mempertahankan pertumbuhan tulang.

    Kebutuhan kalsium tergantung pada kemampuan absorpsi dan faktor diet seperti jumlah protein, vitamin

    D dan fosfor. Vitamin D diperlukan untuk absorpsi kalsium dan deposisi kalsium di tulang.

    Seng sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan. Defisiensi seng dapat mengakibatkan gagal tumbuh,

    penurunan nafsu makan atau pengecapan, dan penyembuhan luka yang lambat. Kebutuhan seng adalah

    10 mg/hari. (Moersintowati, 2008)

    Faktor faktor yang mempengaruhi asupan makanan adalah : Keluarga Media Teman sebaya Penyakit

    Masalah makanan yang sering terjadi pada masa anak adalah :

    Obesitas Kurang gizi Defisiensi besi Defisiensi vitamin A Karies gigi Alergi makanan Gizi pada masa prasekolah

    Teori perkembangan kognitif menurut Piaget dapat menerangkan perkembangan keterampilan makan

    pada anak, sebagai berikut:

    Sensori motor (lahir-2 tahun) Perkembangan kognitif: perkembangan dari refleks oromotor pada bayi baru lahir ke interaksi yang erat

    dengan lingkungan dan mulai menggunakan simbol-simbol.

    Pekembangan makan: dari refleks menghisap dan refleks mencari menjadi kemampuan makan sendiri.

    Makanan hanya digunakan untuk menghilangkan rasa lapar, sebagai media untuk mengenal lingkungan

    dan untuk mempraktekan kemampuan gerak motorik halusnya.

    Praoperasional (2-7 tahun) Perkembangan kognitif: proses berpikir menjadi internalisasi; tidak sistematis dan mengandalkan

    intuisi. Penggunaan simbol meningkat. Pengertian berdasarkan penampilan dan kejadian yang dilihatnya.

    Dunianya masih egosentris Perkembangan makan: makan kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan perkembangan sosial,

    bahasa dan perkembangan kognitif. Makanan disebut berdasarkan warna, bentuk atau jumlah; anak masih

  • kurang mampu dalam mengelompokkan jenis makanan. Makanan dikelompokkan berdasarkan yang

    disukai dan yang tidak disukai.

    Berpikir operasional konkrit (7-11 tahun) Perkembangan kognitif: anak dapat memusatkan aspek dari situasi secara simultan. Sudah mengerti

    sebab akibat secara rasional dan sistematis. Berkurangnya rasa ego memungkinkan anak bersosialisasi

    dengan anak lain.

    Perkembangan makan: mulai mengerti bahwa makanan bergizi sangat berguna untuk kesehatan dan

    pertumbuhan, tetapi pengertiannya terbatas.

    Formal operasional (11 tahun-lebih) Perkembangan kognitif: berkembanganya kemampuan berpikir abstrak dan imajinasi.

    Perkembangan makan: dapat mengerti konsep zat makanan dari fungsi, fisiologis dan biokimianya.

    Konflik dalam pemilihan jenis makanan, antara makanan bergizi dengan makanan kesukaan.

    Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada kelompok masyarakat. Salah satunya adalah

    dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan Antropometri. Dalam pemakaian untuk penilaian

    status gizi, antropometri disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variabel lain. Variabel

    tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Umur Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan penentuan akan menyebabkan

    interpretasi status gizi yang salah. Hasil penimbangan berat badan maupun tinggi badan yang akurat,

    menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat. Kesalahan yang sering muncul

    adalah adanya kecenderungan untuk memilih angka yang mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun.

    Oleh sebab itu penentuan umur anak perlu dihitung dengan cermat. Ketentuannya adalah 1 tahun adalah

    12 bulan, 1 bulan adalah 30 hari. Jadi perhitungan umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur

    dalam hari tidak diperhitungkan (Depkes, 2008).

    2. Berat Badan Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa jaringan, termasuk

    cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan yang mendadak baik karena penyakit infeksi

    maupun konsumsi makanan yang menurun. Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat

    Badan menurut Umur) atau melakukan penilaian dengam melihat perubahan berat badan pada saat

    pengukuran dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini. Berat badan

    paling banyak digunakan karena hanya memerlukan satu pengukuran, hanya saja tergantung pada

    ketetapan umur, tetapi kurang dapat menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu ke

    waktu (Depkes, 2007).

    3. Tinggi Badan Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat dari keadaan kurus kering dan

    kecil pendek. Tinggi badan sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan

    dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada masa balita. Tinggi badan dinyatakan

    dalam bentuk Indeks TB/U (tinggi badan menurut umur), atau juga indeks BB/TB (Berat Badan menurut

    Tinggi Badan) jarang dilakukan karena perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya

    dilakukan setahun sekali. Keadaan indeks ini pada umumnya memberikan gambaran keadaan lingkungan

    yang tidak baik, kemiskinan dan akibat tidak sehat yang menahun ( Depkes, 2009).

    Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu parameter penting untuk menentukan status kesehatan

    manusia, khususnya yang berhubungan dengan status gizi. Penggunaan Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB

    merupakan indikator status gizi untuk melihat adanya gangguan fungsi pertumbuhan dan komposisi tubuh

    (Soekirman, 2000).

    Prinsip Gizi Pada Remaja Dan Dewasa

    Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik,

    kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena

    pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.

    Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi badannnya

    maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan

    besarnya tubuh.

    Growth Spurt :

  • - Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun

    - Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.

    Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung

    individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga

    kebutuhan zat gizi akan naik pula. Penelitian membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia

    lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak

    lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat

    atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsur-unsur gizi dalam masa

    dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan

    sebagainya. Sehingga mengharuskan mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya. (Phyllis,

    2000)

    Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-

    NCHS

    No

    Indeks

    yang

    dipakai

    Batas

    Pengelompokan Sebutan Status Gizi

    1 BB/U < -3 SD Gizi buruk

    - 3 s/d +2 SD Gizi lebih

    2 TB/U < -3 SD Sangat Pendek

    - 3 s/d +2 SD Tinggi

    3 BB/TB < -3 SD Sangat Kurus

    - 3 s/d +2 SD Gemuk

    Sumber : Depkes RI 2004.

    Data baku WHO-NCHS indeks BB/U, TB/U dan BB/TB disajikan dalan dua versi yakni persentil

    (persentile) dan skor simpang baku (standar deviation score = z). Menurut Waterlow,et,al, gizi anak-anak

    dinegara-negara yang populasinya relative baik (well-nourished), sebaiknya digunakan presentil, sedangkan dinegara untuk anak-anak yang populasinya relatif kurang (under nourished) lebih baik

    menggunakan skor simpang baku (SSB) sebagai persen terhadap median baku rujukan

    Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks Antropometri (BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku

    Antropometeri WHO-NCHS)

    No Indeks yang digunakan

    Interpretasi BB/U TB/U BB/TB

    1 Rendah Rendah Normal Normal, dulu kurang gizi

    Rendah Tinggi Rendah Sekarang kurang ++

    Rendah Normal Rendah Sekarang kurang +

    2 Normal Normal Normal Normal

    Normal Tinggi Rendah Sekarang kurang

    Normal Rendah Tinggi Sekarang lebih, dulu kurang

    3 Tinggi Tinggi Normal Tinggi, normal

    Tinggi Rendah Tinggi Obese

    Tinggi Normal Tinggi Sekarang lebih, belum obese

    Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U,TB/U, BB/TB) :

    Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS

    Normal : -2 s/d +2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS

    Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS

    Sumber : Depkes RI 2004.

  • Pengukuran Skor Simpang Baku (Z-score) dapat diperoleh dengan mengurangi Nilai Induvidual Subjek

    (NIS) dengan Nilai Median Baku Rujukan (NMBR) pada umur yang bersangkutan, hasilnya dibagi

    dengan Nilai Simpang Baku Rujukan (NSBR). Atau dengan menggunakan rumus :

    Status gizi berdasarkan rujukan WHO-NCHS dan kesepakatan Cipanas 2000 oleh para pakar Gizi

    dikategorikan seperti diperlihatkan pada tabel 1 diatas serta di interpretasikan berdasarkan gabungan tiga

    indeks antropometri seperti yang terlihat pada tabel 2.

    Untuk memperjelas penggunaan rumur Zskor dapat dicontohkan sebagai berikut

    Diketahui:

    BB= 60 kg TB=145 cm

    Umur : karena umur dengan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB berdasarkan WHO-NCHS hanya dibatasi

    < 18 tahun maka disini dicontohkan anak laki-laki usia 15 tahun

    Table weight (kg) by age of boys aged 15 year from WHO-NCHS

    Age Standard Deviations

    Yr mth -3sd -2sd -1sd Median +1sd +2sd +3sd

    15 0 31.6 39.9 48.3 56.7 69.2 81.6 94.1

    Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985

    Table weight (kg) by stature of boys 145 cm in Height from WHO-NCHS

    Table stature (cm) by age of boys aged 15 year from WHO-NCHS

    Stature Standard Deviations

    Yr mth -3sd -2sd -1sd Median +1sd +2sd +3sd

    15 0 144.8 152.9 160.9 169.0 177.1 185.1 193.2

    Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985

    Jadi untuk indeks BB/U adalah

    = Z Score = ( 60 kg 56,7 ) / 8.3 = + 0,4 SD = status gizi baik Untuk IndeksTB/U adalah

    = Z Score = ( 145 kg 169 ) / 8.1 = - 3.0 SD = status gizi pendek Untuk Indeks BB/TB adalah

    = Z Score = ( 60 36.9 ) / 4 = + 5.8 SD = status gizi gemuk

    LO.2.2.Memahami dan Menjelaskan Jenis Gizi Pada Periode Pertumbuhan

    Pendidikan anak sebaiknya disesuaikan dengan periode perkembangan nafsunya. Pembentukan saraf

    penahan atau pengendali hormon pengatur sifat harus dilatih sejak janin berada dalam kandungan. Suatu

    kebiasaan di waktu kecil akan menjadi perilaku di masa depan.

    Saat ini pendidikan yang memberi perhatian terhadap perkembangan rasa khususnya tentang

    pengendalian nafsu anak sering dilupakan dan kurang dipromosikan.

    1. Tahun prasekolah Antara usia 2-5 tahun. Tantangan perkembangan dari periode sebelumnya diakhiri dalam keadaan

    lingkungan sosial yang luas dan dibentuk kembali oleh pertambahan bahasa yang rumit. Sebagai contoh

    adalah tantangan pengaturan diri sendiri dalam menghadapi kemungkinan dorongan yang besar.

    2. Tahun awal sekolah

    Stature Standard Deviations

    cm -3sd -2sd -1sd Median +1sd +2sd +3sd

    145 0 24.8 28.8 32.8 36.9 43.0 49.2 55.4

    Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985

    Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR

  • Anak usia antara 6-12 tahun, periode yang kadang disebut sebagai masa anak pertengahan atau masa

    laten, mempunyai tantangan baru. Kekuatan kognitif untuk memikirkan banyak faktor secara simultan

    memberikan kemampuan pada anak usia sekolah untuk mengevaluasi diri sendiri dan merasakan evaluasi

    teman-temannya.

    3. Kedewasaan Antara usia 10-20 tahun anak-anak mengalami perubahan yang sangat cepat pada ukuran, bentuk,

    fisiologi tubuh dan fungsi psikologis serta sosialnya

    Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kecukupan gizi sangat diperlukan

    oleh setiap individu, sejak dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, hingga usia lanjut. Zat besi

    merupakan salah satu komponen gizi mikro yang memiliki peranan penting dalam proses tumbuh

    kembang khususnya pada anak.

    Fungsi zat-zat gizi

    Jenis-jenis zat gizi penunjang perkembangan otak dan kecerdasan anak adalah:

    Karbohidrat, dalam bentuk gula sederhana dan gula kompleks, dibutuhkan sebagai sumber energi untuk membentuk sel-sel otak baru.

    Protein, baik hewani maupun nabati, terdiri daru 25 jenis asam amino yang berperan penting bagi terbentuknya neutrotransmitter, yaitu senyawa pengantar pesan dari sel otak satu ke sel otak yang lain.

    Lemak, terutama dalam bentuk asam lemak, sebagai bahan baku pembentuk sel-sel otak baru. Sebanyak 60% dari otak terbentuk dari lemak. Jenis asam lemak yang paling utama adalah asam lemak tidak jenuh

    rantai panjang, contohnya omega-3, EPA, dan DHA. Asam lemak omega-3 ini paling banyak ditemukan

    dalam ikan laut, seperti ikan kod.

    Vitamin dan mineral, sangat dibutuhkan untuk membantu fungsi kerja otak, menunjang kerja sistem imun dan sistem saraf pusat.

    - Vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh. - Vitamin D menjaga kesehatan tulang dan gigi. - DHA 224 mg/5 ml membantu perkembangan sel-sel otak.

    Kecerdasan, keterampilan, dan perkembangan mental balita tidak lepas dari pertumbuhan dan

    perkembangan sel-sel otak. Agar otak anak berkembang optimal, harus memenuhi aneka zat gizi yang

    diperlukan. Apalagi, ilmu pengetahuan mengajarkan bahwa otak terus tumbuh hingga anak berusia dua

    tahun. Artinya, pada masa emas itulah, balita harus mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang,

    terutama untuk perkembangan otaknya.

    Aneka zat gizi yang berperan penting bagi perkembangan otak, diantaranya adalah kelompok asam

    lemak tak jenuh, kalori dan protein, zat besi, kelompok vitamin B, dan seng (Zn).

    1. Asam lemak tak jenuh Asam lemak tak jenuh sangat dominan dalam susunan sel-sel saraf di otak anak. Bahkan diketahui

    bahwa 60% otak manusia terdiri dari aneka jenis lemak itu. Yang termasuk asam lemak tak jenuh itu

    adalah:

    DHA (asam dokosaheksaenoat) atau omega-3. Berperan besar dalam perkembangan sel saraf, otak, dan penglihatan. Kekurangan omega-3 dapat mengganggu perkembangan sistem saraf. Akibatnya,

    terjadi gangguan pada sistem daya tahan tubuh, daya ingat, mental, dan penglihatan.

    AA (asam arakidonat) atau omega-6. Asam lemak ini berfungsi membantu pembentukan senyawa yang bersifat seperti hormon, yaitu sebagai pengantar perintah dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya

    dalam tubuh, termasuk ke otak.

    Kedua asam lemak ini terdapat dalam ASI. Setelah mendapat asupan makanan, asam lemak ini bisa

    diperoleh dari ikan tenggiri atau tuna, bayam, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari.

    2. Kalori dan protein Kekurangan kalori dan protein dapat menyebabkan otak anak tidak tumbuh optimal dan akan

    mengakibatkan gangguan motorik dan kecerdasan. Kalori dibutuhkan dalam proses metabolisme otak,

    sementara protein berperan dalam pembentukan sel-sel saraf baru, termasuk otak. Sumber-sumber kedua

    zat gizi ini adalah daging sapi, ayam, ikan, telur, susu dan produk olahannya, minyak ikan, tempe, tahu,

    dan kedelai.

    3. Zat besi

  • Zat besi berperan besar dalam pembentukan sel-sel baru, termasuk otak, di mana mengangkut dan

    mendistribusikan O2 paru-paru ke seluruh tubuh. Serta berperan dalam pembentukan eritrosit di dalam

    sumsum tulang belakang. Sistem imun yang berfungsi dengan baik adalah tanda cukupnya zat besi dalam

    tubuh. Sumber-sumbernya adalah hati, daging merah, ikan, telur, serealia, dan sayuran berwarna hijau

    tua.

    4. Kelompok vitamin B Berbagai jenis vitamin B sangat besar peranannya dalam perkembangan otak anak, yaitu B1, B3, B6,

    dan B12.

    Vitamin B1 melindungi sel-sel saraf dalam jaringan sel pusat,

    B3 menjaga keseimbangan kerja sel-sel saraf,

    B6 berperan dalam proses pembentukan eritrosit, serta membantu tubuh dalam proses penyerapan karbohidrat, protein, dan lemak;

    B12 berperan dalam membentuk senyawa kimia yang mendukung pertumbuhan dan fungsi sel saraf dan pertumbuhan tulang belakang, serta mencegah kerusakan saraf dan meningkatkan daya ingat.

    Bersama zat besi, vitamin B12 jga membantu pembentukan eritrosit.

    Sumber vitamin B adalah serealia, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, ayam, daging tanpa lemak, produk

    olahan susu, dan sayuran berwarna hijau.

    5. Seng (Zn) Seng berfungsi membantu otak dalam mengantar informasi genetik dalam sel. Selain itu, seng juga

    bertugas membantu proses pembentukan sel-sel tubuh, termasuk otak. Kekurangan seng dapat

    berpengaruh terhadap perkembangan kecedasan anak dan gangguan fungsi otak. Seng banyak terdapat

    dalam daging, hati, ayam, seafood, susu, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

    Makanan yang Mempengaruhi Kecerdasan

    Mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan yang tinggi merupakan dambaan setiap orang tua. Untuk

    mendapatkan kecerdasan anak yang optimal sebaiknya orangtua memperhatikan beberapa hal, yang

    pertama yaitu pemberian Asi eksklusif, kemudian kecukupan zat gizi, lingkungan yang sehat dan nyaman

    serta suasana keluarga yang harmonis. Berikut ini adalah 7 makanan yang baik untuk kecerdasan anak :

    Ikan salmon yaitu sumber asam lemak omega-3-DHA and EPA- yang keduanya penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak anak.

    Telur, kuning telur padat kandungan kolin yaitu zat yang membantu perkembangan daya ingat.

    Kacang tanah, merupakan sumber vitamin E. Vitamin ini membantu otak dan sistem saraf dalam penggunaan glukosa untuk kebutuhan energi.

    Susu dan yoghurt, protein dan vitamin B tinggi yang terkandung di dalamnya sangat penting untuk pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter dan enzim.

    Daging sapi tanpa lemak, selain mengandung zat besi daging sapi juga dapat memelihara daya ingat dan kecerdasan anak.

    Gandum murni, serat pada gandum, dapat membantu mengatur pelepasam glukosa dalam tubuh, selain itu juga mengandung vitamin B yang berfungsi memelihara kesehatan sistem saraf. Gandum juga

    mempunyai kemampuan untuk mendukung kebutuhan sediaan glukosa dari tubuh yang sifatnya

    konstan.

    Strawberry, cherry, blueberry. Buah-buahan ini kaya antioksidan kadar tinggi, khususnya vitamin C. Biji dari buah berry kaya asam lemak omega-3 yang sangat penting untuk kecerdasan otak. Secara

    umum, semakin kuat warnanya, semakin banyak nutrisinya.

    Peranan dan Pengaruh Gizi dalam Perkembangan Inteligensi

    Periode emas. Proses perkembangan otak anak terdiri dari serangkaian tahapan yang telah dimulai

    sejak di dalam kandungan. Tepatnya, ketika kehamilan memasuki trimester ke-3. Tahapan itu berlanjut

    setelah anak lahir dan perkembangan yang berlangsung hingga usia 2 tahun merupakan periode emas atau

    periode pacu tumbuh otak.

    Pada usia 6 bulan, perkembangan otak anak mencapai 50%. Pada umur 2 tahun melonjak hingga 75%. Pada umur 5 tahun perkembangan otak mencapai 90%. Pada umur 10 mencapai 99%.

  • Faktor genetik hanya berperan 30-40% dalam menentukan perkembangan otak dan tingkat kecerdasan

    anak. Selebihnya, yang berperan adalah faktor lingkungan, pemenuhan kebutuhan berbagai zat gizi yang

    diperlukan untuk menunjang proses perkembangan otak anak.

    DHA merupakan bahan baku pembentuk 60% asam lemak esensial otak, yang memiliki fungsi

    penting, yaitu membentuk sel-sel saraf otak, melindungi serabut saraf otak, dan memelihara fungsi otak

    serta indera penglihatan (terutama retina).

    Dari berbagai kajian ilmiah menunjukkan bahwa kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan

    pertumbuhan serta sel otak. Kekurangan kadar Hb dalam darah dapat menimbulkan gejala lesu, lemah,

    letih, lalai dan cepat capai. Akibatnya dapat menurunkan prestasi belajar, olahraga dan produktifitas kerja

    serta menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi.

    LO.2.3.Memahami dan Menjelaskan Kebutuhan Gizi Pada Periode Pertumbuhan

    Kebutuhan gizi bayi

    Kalori 100-120 per kilogram berat badan. Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya: 8 x 100 /120

    = 800/960 kkal.

    Protein 1,5-2 gram per kilogram berat badan. Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya 8 x 1,5/2

    = 12/16 : 4 = 3/4 gram.

    Karbohidrat 50-60 persen dari total kebutuhan kalori sehari. Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 50%-nya

    = 400 : 4 = 100 gram.

    Lemak 20 persen dari total kalori. Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 20%-nya = 160 : 40 = 40 gram.

    (Soekirman, 2000)

    Kebutuhan gizi pada balita

    Beda orang dewasa dengan balita

    Gula & Garam Jika anak sudah berusia di atas 1 tahun, batasi penggunaannya. Konsumsi garam untuk balita tidak

    lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram. Porsi makan anak juga

    berbeda dengan orang dewasa. Anak membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap gizi dalam

    jumlah lebih kecil namun sering.

    Kebutuhan Energi & Nutrisi Bahan makanan sumber energi seperti karbohidrat, protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat

    wajib dikonsumsi anak setiap hari.

    Susu Pertumbuhan Susu sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting dikonsumsi balita. Sedikitnya balita butuh 350

    ml/12 oz per hari.

    Asupan makanan sehari untuk anak harus mengandung 10-15% kalori, 20-35% lemak, dan sisanya

    karbohidrat. Setiap kg berat badan anak memerlukan asupan energi sebanyak 100 kkal.Asupan lemak juga

    perlu ditingkatkan karena struktur utama pembentuk otak adalah lemak. Lemak tersebut dapat diperoleh

    antara lain dari minyak dan margarin.(Moersintowati, 2008)

    Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja setiap hari.

    Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat meningkatkan resiko

    kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang

    sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan

    tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan

    metabolisme tubuh terganggu. Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun

    kuantitas zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh. Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan

    sehari-hari maupun untuk proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi

    dapat dilihat dari berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya 50-

    60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari. Kebutuhan protein meningkat

    karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan

    dipergunakan sebagai energi. Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar

    57 g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan,

  • keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.

    Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan disimpan

    oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI

    menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak

    3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga

    mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori.

    Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah. Kebutuhan vitamin dan

    mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2

    (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam

    metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan

    kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan

    vitamin A, C dan E juga diperlukan. Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat

    menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi

    adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi

    bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi

    Masa remaja menurut WHO adalah antara 10 24 tahun, sedangkan menurut Monks (1992) masa remaja berlangsung pada umur 12-21 tahun dengan pembagian masa remaja awal (12-15 tahun), masa

    remaja pertengahan (15-18 tahun) dan masa remaja akhir (18-21 tahun).

    Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan kebutuhan energi remaja adalah aktivitas fisik.

    Remaja yang aktif dan banyak melakukan olahraga memerlukan asupan energi yang lebih besar

    dibandingkan yang kurang aktif.

    Angka kecukupan gizi (AKG) energi untuk remaja dan dewasa muda perempuan 2000-2200 kkal,

    sedangkan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari. AKG energi ini dianjurkan sekitar 60%

    berasal dari sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat adalah: beras, terigu dan hasil olahannya

    (mie, spagetti, macaroni), umbi-umbian (ubi jalar, singkong), jagung, gula, dan lain-lain.

    Protein Kebutuhan protein meningkat pada masa remaja, karena proses pertumbuhan yang sedang terjadi

    dengan cepat. Pada awal masa remaja, kebutuhan protein remaja perempuan lebih tinggi dibandingkan

    laki-laki, karena memasuki masa pertumbuhan yang lebih cepat.

    Pada akhir masa remaja, kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan karena

    perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein bagi remaja 1,5-2,0gr/kgBB/hari. AKG protein remaja

    dan dewasa muda adalah 48-62 gr per hari untuk perempuan dan 55-66 gr per hari untuk laki-laki.

    Kalsium Kebutuhan kalsium pada masa remaja relatif tinggi karena akselerasi muscular, skeletal/kerangka dan

    perkembangan endokrin lebih besar dibandingkan masa anak dan dewasa. Lebih dari 20% pertumbuhan

    tinggi badan dan sekitar 50% massa tulang dewasa dicapai pada masa remaja.

    AKG kalsium untuk remaja dan dewasa muda adalah 600-700 mg per hari untuk perempuan dan 500-

    700 mg untuk laki-laki. Sumber kalsium yang paling baik adalah susu dan hasil olahannya. Sumber

    kalsium lainnya ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan lain-lain.

    Zat Besi Kebutuhan zat besi pada remaja meningkat karena terjadinya pertumbuhan cepat. Kebutuhan besi pada

    remaja laki-laki meningkat karena ekspansi volume darah dan peningkatan konsentrasi haemoglobin

    (Hb). Setelah dewasa, kebutuhan besi menurun.

    Pada perempuan, kebutuhan yang tinggi akan besi terutama disebabkan kehilangan zat besi selama

    menstruasi. Hal ini mengakibatkan perempuan lebih rawan terhadap anemia besi dibandingkan laki-laki.

    Perempuan dengan konsumsi besi yang kurang atau dengan kehilangan besi yang meningkat, akan

    mengalami anemia defisiensi besi.

    Seng (Zink) Seng diperlukan untuk pertumbuhan serta kematangan seksual remaja, terutama untuk remaja laki-

    laki. AKG seng adalah 15 mg per hari untuk remaja dan dewasa muda perempuan serta laki-laki.

    Vitamin Kebutuhan vitamin juga meningkat selama masa remaja karena pertumbuhan dan perkembangan cepat

    yang terjadi. Karena kebutuhan energi meningkat, maka kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat,

    antara lain yang berperan dalam metabolisme karbohidrat menjadi energi seperti vitamin B1, B2 dan

  • Niacin. Untuk sintesa DNA dan RNA diperlukan vitamin B6, asam folat dan vitamin B12, sedangkan

    untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang cukup. Dan vitamin A, C dan E untuk pembentukan

    dan penggantian sel.

    Uraian Perempuan Laki - laki

    13- 15 th 16 19 th 20 - 45 th 13 - 15 th 16 - 19 th 20 - 45 th

    Energi (kcal) 2100 2000 2200 2400 2500 2800

    Protein (g) 62 51 48 64 66 55

    Kalsium (mg) 700 600 600 700 600 500

    Besi (mg) 19 25 26 17 23 13

    Vit. A (RE) 500 500 500 600 700 700

    Vit. E (mg) 8 8 8 10 10 10

    Vit B1 (mg) 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,2

    Vit C (mg) 60 60 60 60 60 60

    Folat (mg) 130 150 150 125 165 170

    Arsad.RA, (2006), Perbedaan Hemoglobin, Status Gizi dan Prestasi Belajar Anak SD Wilayah Gunung

    dan Pantai di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2006, FKM-UNHAS, Makassar.

    Abunain Djumadias, 1990, Aplikasi Antropometri sebgai Alat Ukur Status Gizi, Puslitbang Gizi Bogor.

    Depkes, RI, 2004, Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta

    Suharjo, 1996, Gizi dan Pangan, Kanisius, Yogyakarta

    LI. 3.Mampu Memahami dan Menjelaskan Kewajiban Orangtua Kepada Anak.

    Kewajiban Orangtua terhadap anak yang harus dipenuhi, sebagai berikut :

    1. Memohon perlindungan kepada Allah swt dari setan sebelum bersetubuh, Sebagaimana firman Allah swt dalam Q.S. Al-Isra : 64 .dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang

    dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka.

    Dari Ibnu Abbas r.a. berkata : Nabi saw bersabda : jika kalian mendatangi istri kalian, ucapkanlah : dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari syaitan dan dan jauhkan syaitan atas rezeki

    yang telah engkau berikan. Jika ditetapkan anak bagi mereka, syaitan tidak akan memberikan bahaya. 2. Adzan pada telinga kanan dan iqamat pada telinga kiri,

    Dari Ubaidillah bin Abi Rafi dari bapaknya, berkata : aku melihat Rasulullah saw mengumandangkan adzan pada telingan Hasan bin Ali ketika Fatimah melahirkannya seperti adzan waktu shalat. Riwayat lain dalam kitab sunni, dari Husain bin Ali berkata : Barangsiapa yang yang melahirkan anak lalu ia mengadzani pada telinga kanannya dan mengiqamati pada telinga kirinya, maka ummu as-sibyan tidak akan mengganggunya.

    3. Mentahnik anak,

  • Dari Asma bahwasanya ia mengandung Abdullah bin zubair di makkah. Ia berkata : aku keluar dan hamilku telah sempurna(yakni mendekati kelahiran), lalu aku pergi ke madinah, lalu aku beristirahat ke

    Quba lalu aku melahirkannya di quba kemudian aku datang kepada Nabi saw, lalu ia meletakkannya dalam pangkuannya. Kemudian mendoakan dengan kurma kunyahannya lalu dianyam dalam mulutnya,

    sesuatu yang pertama masuk dalam mulutnya adalah air liur Rasulullah lalu ia mentahniknya dengan

    kurma dan mendoakan keberkahan baginya. Ia merupakan anak pertama yang dilahirkan dalam islam.

    (H.R. Muslim)

    4. Aqiqah, Mencukur rambut bayi, dan Memberi nama anak dengan nama terbaik

    Dari Samurah, sesungguhnya Nabi saw telah bersabda tentang aqiqah : setiap bayi tergadai pada aqiqahnya, disembelih pada hari ketujuh, dan pada hari itu pula dicukurlah ia dan diberi nama. (H.R.

    Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah, dari Hasan). 5. Menyusui

    Sebagaimana firman Allah swt dalam Q.S. al-Baqarah : 233

    Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan

    cara maruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban

    demikian. apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan

    permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang

    lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.

    bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. 6. Khitan

    Sebagaimana sabda Rasulullah saw :

    Sesungguhnya Nabi saw bersabda: khitan sunnah bagi laki-laki dan dimuliakan bagi perempuan. (H.R. Ahmad, dari Syadad bin Aus). Dan dalam riwayat lain beliau bersabda yang artinya :

    Dari Ayyub, ujarnya Rasulullah bersabda : empat hal yang termasuk sunnah-sunnah para Rasul : khitan, mengenakan minyak wangi, siwak, dan menikah. (H.R. Tirmidzi dan Ahmad).

    7. Memberi Nafkah, Sebagaimana firman Allah swt dalam Q.S. al-Baqarah : 233

    Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan

    sebagian dari harta mereka. 8. Memberi makan dan keperluan lainnya

    Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan

    karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warisanpun berkewajiban demikian. Rasulullah

    s.a.w. bersabda;

    Cukup berdosa orang yang menyia nyiakan ( tanggung jawab) memberi makan keluarganya. ( HR Abu Daud ).

    9. Mengasuh Sebagaimana hadis Nabi saw yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi :

    Telah datang seorang perempuan kepada Nabi saw, lalu ia berkata : wahai Rasulullah, sesungguhnya anak laki-lakiku ini memiliki hak dalam perutku, susuku baginya adalah minuman, pangkuanku baginya

    adalah udara., jika bapaknya menceraikan aku dan ingin memisahkannya dariku. Lalu Rasulullah berkata : engkau lebih berhak atasnya,selama engkau tidak menikah. (H.R. at-Tirmidzi).

    10. Adil antara anak-anak Sebagaimana firman Allah swt dalam Q.S. Yusuf : 8-9

  • (Yaitu) ketika mereka berkata: Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, Padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat).

    Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata. Bunuhlah Yusuf atau buanglah Dia kesuatu

    daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah

    kamu menjadi orang-orang yang baik.

    Rasulullah bersabda yang artinya :

    Nabi saw bersabda, berbuat adillah dalam pemberian kepada anak-anak kamu sekalian sebagaimana kamu sekalian senang bila mereka adil dalam berbakti yang sama kepada kamu sekalian(ibu bapak). (H.R. Muslim).

    11. Memberikan pendidikan yang baik, dalam hal akhlaq maupun dalam hal ibadah Contohnya : Mengajarkan atau memberikan tauladan untuk tidak berbohong, Mengajarkan kepada anak

    untuk meminta izin ketika memasuki rumah-rumah orang lain, Sebagaimana firman Allah swt dalam Q.S

    an-Nur : 27

    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu

    (selalu) ingat. 12. Melatih mereka untuk mengerjakan shalat sejak kecil,

    Sebagaimana hadis Rasul :

    Rasulullah bersabda: perintahkanlah anak-anakmu untuk mengerjakan shalat, ketika mereka berumur tujuh tahun, pukullah mereka (jika meninggalkan) ketika berumur sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat

    tidur antara mereka. 13. Memberi kasih sayang.

    Kecintaan orang tua kepada anak tidak cukup dengan hanya memberinya materi baik berupa pakaian,

    makanan atau mainan dan sebagainya. Tapi yang lebih dari pada itu adalah adanya perhatian dan rasa

    kasih sayang yang tulus dari kedua orang tua.

    Rasulullah s.a.w. bersabda;

    Bukanlah dari golongan kami yang tidak menyayangi yang lebih muda dan ( bukan dari golongan kami ) orang yang tidak menghormati yang lebih tua. ( HR At Tirmidzy ).

    14. Harta warisan, Sebagaimana firman Allah swt dalam Q.S. an-Nisa : 11 Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan dan jika anak itu semuanya perempuan

    lebih dari dua, Maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu

    seorang saja, Maka ia memperoleh separo harta. dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya

    seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang

    meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), Maka ibunya mendapat

    sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, Maka ibunya mendapat seperenam.

    (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar

    hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang

    lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha

    mengetahui lagi Maha Bijaksana. 15. Menikahkannya

    Bila sang buah hati telah memasuki usia siap nikah, maka nikahkanlah. Jangan biarkan mereka terus

    tersesat dalam belantara kemaksiatan. Doakan dan dorong mereka untuk hidup berkeluarga, tak perlu menunggu memasuki usia senja. Bila muncul rasa khawatir tidak mendapat rezeki dan menanggung beban

    berat kelurga, Allah berjanji akan menutupinya seiring dengan usaha dan kerja keras yang dilakukannya,

    sebagaimana firman-Nya, Kawinkanlah anak-anak kamu (yang belum kawin) dan orang-orang yang sudah waktunya kawin dari hamba-hambamu yang laki-laki ataupun yang perempuan. Jika mereka itu

    orang-orang yang tidak mampu, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari anugerah-

    Nya. (QS. An-Nur:32)

    Al-Quran al-Karim al-Nahlawi, Abdurrahman, Ushul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Asalibiha fi al-Bait wa al-Madrasah wa al-

    Mujtama, cet-2, Beirut: Dar al-Fikr, 1983.