skripsi pengaruh modelling media video terhadap ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfkemampuan...

133
SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO KABUPATEN MADIUN Oleh: SYLVIA RIKA ANGREYNI POHAN NIM: 201402048 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2018

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

SKRIPSI

PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP

PENINGKATAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING

PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB

PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

KABUPATEN MADIUN

Oleh:

SYLVIA RIKA ANGREYNI POHAN

NIM: 201402048

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2018

Page 2: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

ii

SKRIPSI

PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP

PENINGKATAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING

PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB

PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

KABUPATEN MADIUN

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persayaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh:

SYLVIA RIKA ANGREYNI POHAN

NIM: 201402048

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2018

Page 3: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing dan dinyatakan layak

mengikuti ujian sidang

SKRIPSI

PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP

PENINGKATAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING

PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB

PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

KABUPATEN MADIUN

Menyetujui,

Pembimbing 1

Hariyadi, S.Kp., M.Pd

NIP. 196811092005011001

Menyetujui,

Pembimbing 2

Sesaria Betty M., S.Kep., Ns., M.Kes

NIS. 20150124

Mengetahui,

Ketua Program Studi Keperawatan

Mega Arianti Putri, S.Kep., Ns., M.Kep

NIS. 20130092

Page 4: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

iv

P E N G E S A H A N

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Tugas Akhir (SKRIPSI) dan dinyatakan

telah memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar (S.Kep)

Pada Tanggal : ………………………

Dewan Penguji :

1. Ketua Dewan Penguji

Dian Anisia W., S.Kep., Ns., M.Kep : ………………………….

2. Penguji 1

Hariyadi, S.Kp., M.Pd : ………………………….

3. Penguji 2

Sesaria Betty M., S.Kep., Ns., M.Kep : ………………………….

Mengesahkan,

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Ketua,

Zaenal Abidin, S.KM., M.Kes

NIS. 20160130

Page 5: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Bismillahirohmanirohim...

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Taufiq,

Hidayat dan karunia-Nya yang begitu besar yang senantiasa memberikan

kemudahan, kelancran dan kekuatan kepada saya.Semoga keberhasilan ini

menjadi satu langkah awal bagi saya untuk dapat meraih cita-cita saya.

Saya persembahkan karya sederhana ini, yang saya buat dengan sepenuh

hati dan sekuat tenaga serta pikiran untuk orang di sekitar saya yang sangat saya

cintai. Untuk ayah dan ibu yang telah menjadi sosok orang tua yang terbaik,

terhebat, dalam kehidupan saya dan selalu mendukung semua usaha yang saya

lakukan dan selalu memberikan doa yang tiada hentinya. Untuk kedua adik saya

terimakasih karena telah menjadi saudara my partner in crime. Untuk Om, tante

dan adik sepupu saya yang juga telah mendukung saya untuk penyusunan skripsi

sampai saat ini. Saya yakin bahwa keberhasilan yang saya raih ini tidak lepas dari

doa kalian yang kalian panjatkan disetiap sujudnya.

1. Untuk Bapak Hariyadi S.Kp., M.Pd dan Ibu Sesaria Betty M, S.Kep., Ns.,

M.Kes terimaksih telah memberikan bimbingan dan masukan dalam

penyusunan skripsi dengan penuh kesabaran dan ketelatenan. Semoga Allah

SWT memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan oleh Bapak dan

Ibu.

2. Untuk semua dosen STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun terimakasih telah

mendidik dan membimbing saya selama ini. Semoga Allah SWT membalas

semua kebaikan dan ilmu yang telah diajarkan.

3. Untuk Ibu Dyah Rukminingsih, S.Pd terimakasih telah memberikan ijin serta

memberi masukan selama ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan

ilmu yang diberikan.

4. Untuk Ibu Sulistiyani, S.Pd terimakasih yang telah memberikan informasi serta

masukan selama ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ilmu yang

diberikan.

Page 6: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

vi

5. Untuk kalian My Best Friends (Roshella Avinka, Indah R, Aliefa Desta, Puri

Pratama, Tri Wulan), My Best Partner (Titis Arumdika, Shielda Novita, Putri

Valentine, Siti Nur, Candra Wahyu, Findy, Reni W, Wiwik Arfianti,

Miftahuddin Habibbullah, Dwi Putra, Rais Saputro, M Shahrul, Nanda Riski,

Kohari) dan My Best Suporters (Yohany Chintiya, Yunita Astri, Vinsca

Claudia, Ekke Pipit, Widiantri, Hayyu Afienna, Rita Puspita, Puri Prastiani,

Mbak Pungky Pramita, Saktia Denny, Tri Angga, Pandu Arif, Aris Apriandi,

Nizar) kalian semua adalah keluargaku terimakasih atas bantuan, dukungan,

semangat dan menemani saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga

selamanya kita tetap dekat seperti saat ini.

6. Untuk kalian keluarga HIMKA (Himpunan Mahasiswa Keperawatan)

terimakasih atas dukungan dan semangat kalian yang telah diberikan kepada

saya hingga saya selesai dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Untuk kalian keluarga DPM (Dewan Pengurus Mahasiswa) STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun terimakasih atas dukungan dan semangat kepada saya

sampai sekarang selesai dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Untuk teman-teman satu almamater dan seperjuangan khususnya kelas 8A

Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun perjuangan kita belum

selesai sampai disini. Mari kita lanjutkan dengan membuktikan bahwa kita

mampu menjadi perawat yang profesional dan bisa diandalkan agar dapat

mengharumkan nama STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

Page 7: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

vii

MOTTO

Manusia tak selamanya benar dan tak selamanya salah kecuali dia yang selalu mengoreksi diri dan membenarkan

kebenaran orang lain atas kekeliruan diri sendiri

Page 8: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

viii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Sylvia Rika Angreyni Pohan

NIM : 201402048

Prodi : S1 Keperawatan

JUDUL SKRIPSI : Pengaruh Modelling Media Video Terhadap Peningkatan

Kemampuan Toilet Training pada Anak Retardasi Mental di

SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun

Dengan ini menyatakan bahwa SKRIPSI ini adalah hasil pekerjaan saya

sendiri. Hasil penelitian ini merupakan pemikiran dan pemaparan asli dan

didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam memperoleh gelar

Sarjana di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan

yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang sudah maupun belum/ tidak

dipublikasikan, sumbernya dijelaskan dalam tulisan dan daftar pustaka. Jika

terdapat refrensi terhadap karya orang lain atau pihak lain, maka dituliskan

sumbernya dengan jelas.

Demikian pernyataan ini penulis buat secara sadar dan bersungguh-sungguh

tanpa paksaan dari pihak manapun

Madiun, 30 Juli 2018

Sylvia Rika Angreyni Pohan

NIM. 201402048

Page 9: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

ix

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri :

Nama : Sylvia Rika Angreyni Pohan

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Tempat dan Tanggal Lahir : Ngawi, 06 Desember 1995

No. HP : 082234784155

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. 2002 – 2008 : SDN Margomulyo 2 Ngawi

2. 2008 – 2011 : SMP Negeri 2 Ngawi

3. 2011 – 2014 : SMA Negeri 2 Ngawi

4. 2014 – Sekarang : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Riwayat Pekerjaan : Belum pernah bekerja

Page 10: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

x

ABSTRAK

Sylvia Rika Angreyni Pohan

PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN

KEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL

DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO KABUPATEN

MADIUN

109 halaman + 10 tabel + 4 gambar + lampiran

Anak dengan retardasi mental membutuhkan perhatian yang sangat besar,

salah satu bentuk kemandirian yang tidak bisa dilakukan anak retardasi mental

adalah toilet training. Untuk mengajarkan keterampilan toilet training dibutuhkan

sebuah teknik modelling yang dibentuk dengan mengamati dan meniru perilaku

orang lain. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh modelling media

video terhadap peningkatan kemampuan toilet training pada anak retardasi mental

di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.

Desain penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimentaldengan pendekatan

two grouppretest-posttest with control group design. Tehnik sampel

menggunakan total sampling dengan jumlah 40 responden. Pengumpulan data

menggunakan lembar checklist. Uji statistic yang digunakan paired t – test.

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan antara dua kelompok. Berdasarkan

hasil analisa uji statistik paired t-testdiperoleh ρ value = 0,000 <0,05 artinya ada

pengaruh modelling media video terhadap peningkatan kemampuan toilet training

pada anak retardasi mental di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten

Madiun.

Terdapat perubahan kemampuan toilet training pada anak retardasi mental

di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun setelah diberikan

modelling media video tentang toilet training diharapkan adanya pelajaran

tambahan tentang toilet training sehingga anak retardasi mental nantinya mampu

melakukan toilet training secara mandiri tanpa bantuan orang tua atau guru

bahkan orang lain.

Kata kunci : Anak retardasi mental, toilet training dan modelling media

video

Page 11: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

xi

ABSTRACT

Sylvia Rika Angreyni Pohan

THE EFFECT OF MODELLING VIDEO MEDIA ON INCREASES OF

ABILITY OF TOILET TRAINING TO CHILDREN MENTAL

RETARDATION IN THE EXTRAORDINARY SCHOOL PUTRA IDHATA

DOLOPO SUBDISTRICT MADIUN DISTRICT

109 pages + 10 tables + 4 pictures + appendix

A children with mental retardation needed attention which very big, one

form of independent who can’t do children of mental retardation is toilet training.

To teach independent of toilet training needed a modeling a technique which

formed with observe and copying behavior other people. The purposeof this

research to determine the effect of modeling video media on increases of ability of

toilet training to children mental retardation in the Extraordinary School Putra

Idhata Dolopo Subdistrict Madiun District.

The design of this research used is quasy eksperimental with two group

pretest-posttest with control group design approach. The sample technique used

total sampling with 40 respondents. Data of collection using checklist sheet. The

statistic test used paired t-test.

The results showed difference between the two groups. Based on the results

of statistic paired t-test obtained p value = 0,000 < 0,05 is there is an effect of

modeling video media on increases of ability of toilet training to children mental

retardation in the Extraordinary School Putra Idhata Dolopo Subdistrict Madiun

District.

There is change in the ability of toilet training in a children mental

retardation in the Extraordinary Putra Idhata Dolopo Subdistrict Madiun District

after given modeling video media about toilet training hopefull presence of minor

about toilet training so that a children mental retardation will be able to do toilet

training independently without the help of parents or teachers even other people.

Keywords: Child mental retardation, toilet training and media video modelling

Page 12: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

xii

DAFTAR ISI

Sampul Depan ..................................................................................................... i

Sampul Dalam ..................................................................................................... ii

Lembar Persetujuan ............................................................................................. iii

Lembar Pengesahan ........................................................................................... iv

Lembar Persembahan ......................................................................................... v

Motto .................................................................................................................. vii

Halaman Pernyataan............................................................................................ viii

Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................... ix

Abstrak ............................................................................................................... x

Abstract .............................................................................................................. xi

Daftar Isi ............................................................................................................. xii

Daftar Tabel ........................................................................................................ xv

Daftar Gambar ..................................................................................................... xvi

Daftar Lampiran .................................................................................................. xvii

Daftar Istilah .......................................................................................................xviii

Daftar Singkatan.................................................................................................. xxi

Kata Pengantar .................................................................................................... xxii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

1.3.1 Tujuan Khusus ................................................................. 6

1.3.2 Tujuan Umum .................................................................. 6

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

1.4.1 Manfaat Teoritis............................................................... 7

1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................ 8

1.5 Keaslian Penelitian ...................................................................... 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Toilet Training................................................................ 13

2.1.1 Pengertian Toilet Training ............................................... 13

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Toilet Training ....... 14

2.1.3 Proses Toilet Training Pada Anak .................................. 16

2.1.4 Tahapan dalam Toilet Training ...................................... 18

2.1.5 Keuntungan Toilet Training ........................................... 20

2.1.6 Dampak Latihan Toilet Training .................................... 21

2.1.7 Keberhasilan Toilet Training .......................................... 21

2.2 Konsep Teknik Modelling .......................................................... 22

2.2.1 Pengertian Teknik Modelling ......................................... 22

2.2.2 Tujuan Teknik Modelling ................................................ 24

2.2.3 Macam-macam Teknik Modelling .................................. 24

2.2.4 Jenis-jenis Teknik Modelling .......................................... 25

2.2.5 Fungsi dari Teknik Modelling ........................................ 27

Page 13: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

xiii

2.2.6 Tahap-tahap Teknik Modelling ....................................... 28

2.3 Konsep Media Video .................................................................. 29

2.3.1 Pengertian Media Video ................................................. 29

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media

Video ............................................................................... 30

2.3.3 Karakteristik Media Video ............................................. 31

2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Video ....................... 32

2.3.5 Manfaat Penggunaan Media Video ................................ 34

2.4 Konsep Retardasi Mental ........................................................... 35

2.4.1 Pengertian Retardasi Mental ........................................... 35

2.4.2 Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Retardasi Mental .... 36

2.4.3 Penyebab Retardasi Mental ............................................ 39

2.4.4 Tingkat-tingkat Retardasi Mental ................................... 44

2.4.5 Tahapan Toilet Training Pada Anak Retardasi Mental ... 44

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep ....................................................................... 47

3.2 Hipotesis Penelitian .................................................................... 48

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ........................................................................ 49

4.2 Populasi dan Sampel ................................................................... 49

4.2.1 Populasi .......................................................................... 49

4.2.2 Sampel ............................................................................ 50

4.2.3 Kriteria Sampel ............................................................... 50

4.3 Teknik Sampling ........................................................................ 51

4.4 Kerangka Kerja Penelitian .......................................................... 52

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................ 53

4.5.1 Identifikasi Variabel ....................................................... 53

4.5.2 Definisi Operasional Variabel ........................................ 53

4.6 Instrumen Penelitian ................................................................... 55

4.6.1 Uji Validitas .................................................................... 55

4.6.2 Uji Reliabilitas ................................................................. 56

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 56

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ...................................................... 57

4.9 Pengolahan Data dan Analisa Data ............................................ 58

4.9.1 Pengolahan Data ............................................................. 58

4.9.2 Analisa Data .................................................................... 60

4.10 Etika Penelitian ........................................................................... 61

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran dan Lokasi Penelitian ................................................ 63

5.2 Hasil Penelitian ........................................................................... 64

5.2.1 Data Umum ..................................................................... 64

5.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin ............................................................. 64

5.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ..... 65

5.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama .. 65

Page 14: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

xiv

5.2.2 Data Khusus .................................................................... 66

5.2.2.1 Mengidentifikasi Tingkat Kemampuan Toilet

Training Pada Anak Retardasi Metal

Sebelum Diberikan Modelling Media Video .... 66

5.2.2.2 Mengidentifikasi Tingkat Kemampuan Toilet

Training Pada Anak Retardasi Metal Sesudah

Diberikan Modelling Media Video ................... 67

5.2.2.3 Menganalisis Pengaruh Modelling Media

Video Terhadap Peningkatan Kemampuan

Toilet Training Pada Anak Retardasi Mental ... 68

5.3 Pembahasan ................................................................................ 69

5.3.1 Kemampuan Toilet Training Pada Anak Retardasi

Mental Sebelum Dilakukan Intervensi ........................... 69

5.3.2 Kemampuan Toilet Training Pada Anak Retardasi

Mental Setelah Dilakukan Intervensi .............................. 71

5.3.3 Pengaruh Modelling Media Video Terhadap

Peningkatan Kemampuan Toilet Training ....................... 73

5.4 Keterbatasan Penelitian .............................................................. 76

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ................................................................................. 77

6.2 Saran ........................................................................................... 78

6.2.1 Bagi SLB Putra Idhata Dolopo ....................................... 78

6.2.2 Bagi Orang Tua Murid di SLB Putra Idhata Dolopo ...... 78

6.2.3 Bagi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun ................. 78

6.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 80

LAMPIRAN ....................................................................................................... 83

Page 15: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ............................................................. 9

Tabel 4.1 Perhitungan Sampel ............................................................ 51

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel ............................................ 53

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Checklist Kemampuan Toilet

Training ............................................................................... 56

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin anak

retardasi mental di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun .............................................................. 65

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi berdasarkan usia anak retardasi

mental di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun .............................................................. 65

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi berdasarkan agama anak retardasi

mental di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun .............................................................. 66

Tabel 5.4 Hasil sebelum dan sesudah diberikan modelling media

video terhadap peningkatan kemampuan toilet training

pada anak retardasi mental di SLB Putra Idhata Dolopo

Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun pada kelompok

kontrol ................................................................................. 66

Tabel 5.5 Hasil sesudah diberikan modelling media video terhadap

peningkatan kemampuan toilet training pada anak

retardasi mental di SLB Putra Idhata Dolopo Kecamatan

Dolopo Kabupaten Madiun ................................................. 67

Tabel 5.6 Hasil Analisis pengaruh modelling media video terhadap

peningkatan kemampuan toilet training pada anak

retardasi mental di SLB Putra Idhata Dolopo Kecamatan

Dolopo Kabupaten Madiun ................................................. 68

Page 16: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar 1.1 Grafik Anak Penderita Retardasi Mental di SLB Putra

Idhata Dolopo ................................................................... 3

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Pengaruh Modelling Media Video

terhadap Peningkatan Kemampuan Toilet Training

pada Anak Retardasi Mental ............................................ 47

Gambar 4.1 Skema Desain Penelitian .................................................. 49

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian ................................................ 52

Page 17: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengesahan Judul ........................................................... 83

Lampiran 2 Surat Izin Pencarian Data Awal ..................................... 84

Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Pencarian Data Awal ............. 86

Lampiran 4 Surat Izin Permohonan Uji Validitas dan Reliabilitas ... 87

Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Melakukan Uji Validitas &

Reliabilitas ...................................................................... 88

Lampiran 6 Lembar Penjelasan Penelitian ........................................ 89

Lampiran 7 Surat Permohonan Menjadi Responden ......................... 90

Lampiran 8 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ....................... 91

Lampiran 9 Kisi-kisi Checklist .......................................................... 92

Lampiran 10 Cheklist Keberhasilan Toilet Training ........................... 93

Lampiran 11 Foto Tahapan Toilet Training ......................................... 94

Lampiran 12 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ................................ 96

Lampiran 13 Surat Izin Penelitian ........................................................ 97

Lampiran 14 Surat Keterangan Selesai Peneltian ................................ 98

Lampiran 15 Hasil Tabulasi Data Responden ..................................... 99

Lampiran 16 Distribusi Frekuensi Data Umum Responden ................ 103

Lampiran 17 Hasil Uji Normalitas ...................................................... 104

Lampiran 18 Hasil Uji Paired T-Test .................................................. 105

Lampiran 19 Dokumentasi Penelitian ................................................. 107

Lampiran 20 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................ 108

Lampiran 21 Lembar Konsultasi Bimbingan ...................................... 109

Page 18: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

xviii

DAFTAR ISTILAH

Toilet training : Latihan BAK dan BAB

Modelling : Pemodelan

Retardasi mental : Penurunan fungsi intelektual

Intelegensi : Kemampuan mental

Adaptif : Mudah menyesuaikan diri

Disabilitas : Keterbatasan diri

Prevalensi : Angka kejadian

Ilustrasi : Hasil visualisasi dar suatu tulisan

Disforia : Gelisah

Enuresis : Mengompol

Potty chair : Kursi pipis

Eliminasi : Pengeluaran

Obsesif : Gangguan dengan pikiran negatif

Introvet : Penyendiri

Ekstrovet : Kepribadian yang menyukai interaksi

Impulsif : cepat dalam bertindak

Models : Model

Live models : Penokohan yang nyata

Multiple model : Penokohan ganda

Symbolic modeling : Model Simbolik

Reinforcement : Penguatan

Retention : Penyimpanan

Treatment : Pengobatan

Follow Up : Mengikuti

Access : Mengakses

Cost : Biaya

Technology : Teknologi

Interactivity : Interaktivitas

Organization : Organisasi

Noveltya : Temuan sebuah penelitian

Rubella : Penyakit yang disebabkan oleh virus

Sifilis : Satu infeksi yang ditularkan melalui hubungan

seksual

Toksoplasma : Infeksi pada manusia yang disebabkan oleh

parasit Toxoplasma gondii

Intoksinasi : Keracunan

Abortus : Pengguguran kandungan

Degeneratif : : Penyakit yang menyebabkan terjadinya

kerusakanatau penghancuran terhadap

jaringan atau organ tubuh

Anomaly Cranial Primer : Kelainan pada sistem 12 syaraf manusia

Page 19: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

xix

Sindroma Down : Suatu kondisi keterbelakangan perkembangan

fisik dan mental anak yang diakibatkn adanya

abnormalitas perkembngan kromosom

Chi Du Chat : Sekelompok kelainan yng terjadi akibat

hilangnya kromosom nomor 5

Ensefalopatia : Kelainan pada otak

Reparative : Perbaikan

Kraneostenosa : Cacat lahir dimana satu atau beberapa sendi

antara tulang tengkorak bayi menutup terlalu

dini sebelum otak bayi menutup sepenuhnya

Hidrosifalus Congenital : Penyumbatan pada sluran irigasi otak

sehingga menyebabkan penumpukn cairan

serebro spinal di ventrikel serebral dan ruang

subdural

Hipertelirisme : Jarak yang tidak normal antara dua organ

berpasangan

Megalensefali : Otak abnorml besar, berat dan biasanya rusak

Sindroma Lurence-Moon-

Biebdl. : Kelainan genetik yang merupakan ciliopathy

yang ditandai terutama oleh obesitas, ataksia,

ketidakmampuan belajar, kelainan ginjal,

perawakan pendek, perkembangan organ

genital, retinitis pigmentosa dan DM tipe 2

Single Gene : Terjdinya mutasi padsatu gen saja namun

sudah menimbulkan penyakit

Translokasi : Mutasi yang mengalami pertukarn segmen

kromosom ke kromosom non homolog

Fragile-X : Hasilnya spektrum cacat intelektual mulai dari

tingan sampai berat serta karakteristik fisik

Syndrome Polygenic : karatkter yang sering muncul dalam pewarisan

yang dikendalikan oleh lebih dari satu gen

Trisomi : Jumlah kromosom 47

Phenyketonoria : Gangguan desakan autosomal genetis yang

dikenali dengan kurangnya enzim fenilalanin

hidroksilase (PAH)

Toksemia Grafidarum : Tekanan darah meningkat saat hamil

Disfungsi Plasenta : Kelainan plasenta yang tidak mampu

memenuhi kebutuhan janin akan nutrisi atau

oksigen

Meningitis : Penyakit yang disebabkan oleh peradangan

pada selaput pelindung yang menutupi saraf

otak dan tulang belakang

Hipoglikemia : Gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar

gula di dalam darah berada di bawah kadar

normal

Hiperbilisubinemia : Terjadiny peningkatan kadar plasma bilirubin

2 stansar

Page 20: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

xx

Neurotoksin : Toksin yang beraksi di sel saraf

Anoksia : Tidak adanya suplai oksigen untuk menunjng

otak dan organ tubuh

Hipotiroid : Kondisi berkurangnya produksi hormon tiroid

Hepatomeghali : pembesaran liver

Meningitis : Radang selaput otak

Ensefalitis : Radang otak

Sub Akut Sklerosing

Panesefalitis : Penyakit yang mempengaruhi otak dan tulang

belakang

Page 21: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

xxi

DAFTAR SINGKATAN

IQ : Intelligensi Quotint

TORCH : Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes

HIV : Human Immunodeficiency Virus

CVA : Cerebral Vaskular Accident

Page 22: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

xxii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT karena berkat Rahmat, Ridho dan

Hidayah-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Skripsi dengan

judul “Pengaruh Modelling Media Video Terhadap Peningkatan Kemampuan

Toilet Training pada Anak Retardasi Mental di SLB Putra Idhata Kecamatan

Dolopo Kabupaten Madiun”.Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan

untuk mencapai gelar Sarjana Keperawatan di Program Studi Ilmu Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam kegiatan penyusunan

skripsi tidak akan terlaksana sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya bantuan

dari berbagai pihak yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan dan

motivasi pada penulis. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Suwanto, S.Pd., M.Pd sebagai Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah

Kabupaten dan Kota Madiun.

2. Dyah Rukminingsih, S.Pd sebagai Kepala Sekolah di SLB Putra Idhata

Kecamatan Dolopo Kabuaten Madiun.

3. Zaenal Abidin, SKM., M.Kes (Epid) sebagai Ketua STIKES Bhakti Husada

Mulia Madiun.

4. Mega Arianti Putri, S.Kep.,Ns., M.Kep sebagai Ketua Program Studi S1

Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

Page 23: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

xxiii

5. Hariyadi, S.Kp., M.Pd sebagai pembimbing 1 skripsi yang telah memberikan

petunjuk, koreksi dan saran sehingga terwujudnya skripsi skripsi ini.

6. Sesaria Betty M, S.Kep.,Ns., M.Kes sebagai pembimbing 2 skripsi yang telah

memberikan petunjuk, koreksi dan saran sehingga terwujudnya skripsi skripsi

ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan

demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih

kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan skripsi ini dari

awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Aamiin.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Madiun, 30 Juli 2018

Penulis,

Sylvia Rika Angreyni Pohan

NIM. 201402048

Page 24: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kesehatan bagi kehidupan manusia sangatlah penting artinya. World

Health Organization (WHO) merumuskan sehat yaitu keadaan sempurna

baik fisik, psikologis, maupun sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas

dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Retardasi mental merupakan anak yang

memiliki kemampuan yang kurang dalam perilaku adaptif dan memiliki

intelektual di bawah rata-rata yang muncul dalam masa perkembangan

(Depkes, 2010). Retardasi mental suatu keadaan dengan intelegensi yang

kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa

anak-anak). Terdapat perkembangan mental yang kurang secara

keseluruhan, tetapi gejala utama ialah intelegensi yang terbelakang.

Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo= kurang atau sedikit, fren

= jiwa) atau tuna mental. Keadaan tersebut ditandai dengan fungsi

kecerdasan umum yang berada dibawah rata-rata dan disertai dengan

berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri atau berperilaku adaptif

(Nugroho, 2012).

Angka kejadian retardasi mental di dunia pada anak laki-laki dan

perempuan 1,2 : 1. Anak retardasi mental di Amerika Serikat berjumlah

3000 – 5000 setiap tahunnya. Anak retardasi mental di Indonesia menempati

populasi terbesar keempat di dunia (Ariani dkk, 2014). Anak retardasi

mental berjumlah 6.600.000 jiwa di Indonesia (Tiranata dkk, 2015).

Page 25: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

2

Berdasarkan data terbaru Riskesdas (2013) menyebutkan jumlah penduduk

Indonesia yang mengalami disabilitas sebesar 8,3 persen dari total populasi.

Dari jumlah tersebut, 6,2% diantaranya adalah anak usia 15-24 tahun

(Kementerian Kesehatan RI, 2013). Populasi anak retardasi mental

menempati angka paling besar dibanding jumlah anak dengan keterbatasan

lainnya. Insidennya sulit diketahui karena retardasi mental kadang-kadang

tidak dikenali sampai anak-anak usia pertengahan dimana retardasinya

masih dalam taraf ringan. Insiden tertinggi pada masa anak sekolah dengan

puncak umur 10-14 tahun. Retardasi mental mengenai 1,5 kali lebih banyak

umur pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan.Prevalensi retardasi

mental di Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 6,6 juta jiwa (Direktorat

Bina Kesehatan Anak, 2010). Prevalensi yang cukup tinggi serta

permasalahan yang timbul akibat ketidakmampuan mereka dalam

melakukan aktifitas perawatan diri menunjukan bahwa anak retardasi mental

merupakan bagian dari komunitas yang perlu untuk diberikan perhatian

lebih (Finaros, 2012). Sedangkan angka retardasi mental di Provinsi Jawa

Timur yang ada di SLB-C tahun 2013/2014 berjumlah 6.633 orang atau

61.21 (Pusat Data dan Informasi KEMENKES RI, 2014).

Hasil penelitian Noer Elok Faikoh (2014), dengan judul “Pengaruh

Modelling Media Video Terhadap Peningkatan Kemampuan Toilet Training

Pada Anak Retardasi Mental Usia 5-7 Tahun Di SLB N Semarang”. Anak-

anak dengan retardasi mental membutuhkan perhatian yang sangat besar,

karena selain mereka memiliki fungsi intelektual dibawah normal, mereka

Page 26: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

3

juga tidak bisa mandiri. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang

dilakukan peneliti di SLB N Semarang pada salah satu seorang terapis pada

tanggal 20 Desember 2013, didapatkan data bahwa sebagian besar anak

retardasi mental belum dapat melakukan toilet training secara mandiri,

disamping itu guru dan terapis juga hanya mengajarkan para siswa hanya

sebatas pemahaman tentang cara toilet training yang benar atau dengan kata

lain menggunakan tekhnik lisan. Hasil observasi terhadap 3 siswa usia 5-7

tahun, pada tanggal 7 Januari 2013, menunjukkan 2 dari 3 siswa, masih

harus dilakukan pendampingan dan masih harus dibantu oleh orangtuanya

dalam melakukan toilet training. Pada penelitian tersebut menyatakan

bahwa berdasarkan fenomena di SLB N Semarang tentang masih banyaknya

kasus anak dengan retardasi mental yang belum dapat mandiri dalam toilet

training dan melihat keefektifan modelling media video dalam melatih toilet

training pada anak terbukti dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan

untuk anak dengan usia toddler maupun dengan anak autisme.

Menurut data yang telah diperoleh dari Dinas Kesehatan di Kabupaten

Madiun tahun 2014 jumlah penderita retardasi mental adalah 115 orang.

Gambar 1.1 Grafik Anak Penderita Retardasi Mental di SLB Putra Idhata

Dolopo

Sumber : SLB Putra Idhta Dolopo

0

5

10

15

20

25

2014 2015 2015 2017

Laki-laki

Perempuan

Page 27: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

4

Data siswa pada tahun 2014 di SLB Putra Idhata Desa Glonggong,

Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun adalah 32 orang diantaranya 18laki-

laki dan 13 perempuan. Pada Tahun 2015 jumlah siswa retardasi mental

adalah 33 orang diantaranya 18 laki-laki dan 12perempuan. Tahun 2016

jumlah siswa retardasi mental ada 15 orang yang terdiri dari 8 laki-laki dan

7 perempuan. Pada tahun 2017 jumlah siswa retardasi mental di SLB

tersebut meningkat menjadi 47 orang siswa yang terdiri dari 25laki-laki dan

22 perempuan.

Dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti kepada 7

anak pada tanggal 12 Desember 2017 di SLB Putra Idhata Dolopo

didapatkan bahwa 1 anak yang tidak bisa melakukan toilet training dan

tidak dapat mengontrol BAB dan BAK secara mandiri, 5 anak melakukan

toilet training dengan cara dibantu oleh keluarga dan 1 anak dapat

melakukan toilet training tetapi saat membersihkan buang air mereka

kurang bersih dalam melakukannya.

Perlu diketahui, bahwasannya kemampuan anak dalam kegiatan yang

berhubungan dengan toilet bukanlah sebuah warisan, melainkan sesuatu

yang harusdipelajari dan diajarkan. Untuk mengajarkan keterampilan toilet

trainingtersebut,dibutuhkan sebuah teknik atau cara yang tepat sehingga

mudah dimengerti oleh anak. Salah satu teknik tersebut adalah teknik

modelling. Teknik modelling adalah suatu perilaku atau tingkah laku yang

dibentuk melalui model dengan mengamati dan meniru perilaku orang lain.

Teknik modelling lebih memanfaatkan proses belajar melalui pengamatan,

Page 28: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

5

dimana perilaku atau tingkah laku seseorang atau beberapa orang model

berperan sebagai perangsang terhadap fikiran, sikap, atau perilaku subjek

pengamat tindakan untuk ditiru.Teknik modelling adalah untuk

mempermudah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai

contoh yang dapat ditiru oleh anak sehingga anak dapat terlibat secara aktif

dalam proses pembelajaran.

Retardasi mental dinyatakan sebagai masalah yang pelik, terutama

kurang dapat berkomunikasi sesuai dengan usianya. Seseorang yang

mengalami retardasi mental tidak berkemampuan untuk mengerti situasi

yang serius dan tidak dapat berperilaku sesuai dengan situasi hukum yang

berlaku. Seseorang yang mengalami retardasi mental dalam hal

berkomunikasi mengalami kesulitan karena perpendaharaan kata kata yang

terbatas. Mereka mengalami kesulitan dalam kemampuan mambaca dan

menulis. Selain itu, mereka juga mengalami kesulitan bertingkah laku sesuai

dengan usianya, dan mereka lebih memilih anak-anak yang usianya lebih

rendah dari dirinya sebagai teman (Ekasari, 2010). Orang yang mengalami

keterlambatan mental akan mengalami kesulitan dalam hal beradaptasi,

keluarga hendaknya sering mengajak komunikasi dan bergaul dan

dibimbing tentang bagaimana cara memulai interaksi dengan orang lain.

Salah satu cara untuk membentuk proses adaptasi yang baik adalah dengan

cara berkomunikasi sehingga dengan berkomunikasi itu pada penderita

retardasi mental dapat memulai dirinya beradaptasi (Solikhin, 2009). Faktor

psikososial, citra diri yang negatif dan harga diri yang buruk setelah ciri

Page 29: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

6

yang sering ditemukan pada individu retardasi mental ringan dan sedang

yang merasa berbeda dari orang lain. Mereka mengalami kegagalan dan

kekecewaan berulang karena tidak memenuhi harapan orang tuanya dan

masyarakat secara progresif tertinggal di belakang temang sebayanya dan

bahkan oleh sanak saudaranya yang lebih kecil. Kesulitan komunikasi

semakin meningkatkan kerentanan mereka terhadap kecanggungan dan

ilustrasi. Perilaku yang tidak sesuai, seperti menarik diri adalah yang sering

terjadi. Perasaan isolasi dan ketidakberdayaan yang terus menerus telah

berhubungan dengan perasaan kecemasan, disforia, dan depresi.

Untuk mengurangi dampak-dampak yang ditimbulkan anak retardasi

mental salah satunya adalah memberikan promosi kesehatan melalui media

video. Dari latar belakang yang terpapar diatas peneliti tertarik untuk

meneliti masalah tersebut dengan judul “Pengaruh Modelling Media Video

Terhadap Peningkatan Kemampuan Toilet Training Pada Anak Retardasi

Mental di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merumuskan pertanyaan

masalah penelitian “Apakah ada pengaruh modelling media video terhadap

peningkatan kemampuan toilet training pada anak retardasi mental di SLB

Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun?”

Page 30: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

7

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh modelling media video terhadap peningkatan

kemampuan toilet training pada anak retardasi mental di SLB Putra Idhata

Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat kemampuan toilet training pada anak retardasi

mental sebelum dan sesudah diberikan modelling media video pada

kelompok kontrol.

2. Mengidentifikasi tingkat kemampuan toilet training pada anak retardasi

mental sebelum dan sesudah diberikan modelling media video pada

kelompok perlakuan.

3. Menganalisis pengaruh modelling media video terhadap peningkatan

kemampuan toilet training pada anak retardasi mental.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memperkuat dan mengembangkan

khasanah ilmu tentang anak retardasi mental terutama mengenai

kemandirian pada anak khususnya toilet training.

Page 31: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

8

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Institusi

Sebagai referensi atau bahan tambahan ilmu baru tentang

kemampuan toilet training melalui modelling media video pada anak

retardasi mental.

2. Bagi SLB Putra Idhata

Diharapkan dengan hasil penelitian ini semua karyawan terutama

guru mampu meningkatkan dalam pengajarannya dalam memandirikan

anak khususnya tentang toilet training serta mampu menginformasikan

kepada pihak orang tua untuk lebih meningkatkan perannya masing-

masing dalam mendidik anak dalam mengembangkan perkembangan

sosial pada anak retardasi mental.

3. Bagi yang diteliti

Dengan adanya pendidikan kesehatan tentang kemandirian anak

khususnya tentang toilet training dengan menggunakan modelling media

video diharapkan anak retardasi mental yang berada di SLB Putra Idhata

Dolopo mampu secara mandiri dalam pemenuhan toilet training untuk

kehidupan sehari-hari.

4. Bagi peneliti yang selanjutnya

Diharapkan pada peneliti selanjutkan lebih mengembangkan secara

detail permasalahan yang ada pada anak retardasi mental untuk

menunjang informasi.

Page 32: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

9

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Judul

Penelitian Variabel Jenis Penelitian Hasil Perbedaan

1 Pengaruh

Modelling

Media Video

Terhadap

Peningkatan

Kemampuan

Toilet Training

Pada Anak

Retardasi

Mental Usia 5-7

Tahun di SLB N

Semarang

1. Modelling

media video

2. Kemampuan

Toilet

Training

Metode

penelitian ini

menggunakan

one group pre

and postest

Menggunakan

teknik purposive

sampling

Berdasarkan uji

normalitas yang

dilakukan oleh peneliti,

didapatkan hasil nilai

pretest sebesar 0,00 dan

nilai postest sebesar

0,00 maka dapat

disimpulkan jenis data

berdistribusi tidak

normal . Untuk melihat

perbedaan tingkat

kemampuan toilet

training sebelum dan

sesudah pemberian

intervensi modeling

media video pada anak

retardasi mental d SLB

N Semarang di uji

dengan wilcoxon. Uji

wilcoxon dilakukan

karena data setelah

diuji normalitas

ternyata data

berdistribusi tidak

normal. Berdasarkan

<0,05 maka H0 ditolak

dan Ha diterima.

Sehingga dapat

disimpulkan hasil ada

pengaruh modelling

media video terhadap

peningkatan toilet

training pada anak

retardasi mental usia 5-

7 tahun di SLB N

Semarang.

PEMBAHASAN

Retardasi mental

adalah

ketidakmampuan anak

yang ditandai dengan

keterbatasan sebelum

anak berusia 18 tahun.

Berdasarkan hasil

penelitian didapatkan

bahwa jenis kelamin

perempuan sebanyak

16 responden (53.3 %)

dan laki-laki sebanyak

Teknik

pengambilan

sampling

dengan total

sampling

Page 33: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

10

No Judul

Penelitian Variabel Jenis Penelitian Hasil Perbedaan

14 responden (46.7%).

Artinya dalam

penelitian yang

dilakukan oleh peneliti,

didapatkan data bahwa

sebagian besar

responden berjenis

kelamin perempuan.

Hal ini juga tidak

sesuai dengan

penelitian yang

dilakukan oleh

Elisabeth (2008)

dengan judul „

Hubungan Antara Pola

Asuh Orang Tua

dengan Status Personal

Hygiene Anak

Retardasi Mental

Ringan dan Sedang di

SLB N II Yogyakarta‟

yaitu didapatkan data

jumlah responden

paling banyak berjenis

kelamin laki-laki yaitu

sebanyak 33 responden

(70.2%) sedangkan

responden perempuan

hanya berjumlah 14

responden (29.8%).

Gangguan yang dialami

oleh penyandang

retardasi mental

diantaranya adalah

tentang ketrampilan

merawat diri, oleh

karena itu mereka

sangat memerlukan

pembelajaran

perawatan diri, salah

satunya toilet training.

Hasil penelitian yang

dilakukan oleh peneliti

didapatkan hasil bahwa

kemampuan anak

retardasi mental dalam

bertoilet training

sebelum dilakukan

intervensi pemberian

modelling media video

didapatkan hasil nilai

minimum 0, maximum

6, mean 3.50 dan

Page 34: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

11

No Judul

Penelitian Variabel Jenis Penelitian Hasil Perbedaan

standar deviasi 1.253.

Data yang diperoleh

sebanyak 15 responden

(50%) berada dalam

kategori mampu, dan

15 responden (50%)

berada dalam kategori

tidak mampu.

2 Hubungan

Tingkat

Pengetahuan

Dengan Pola

Pembiasaan

Toilet Training

Pada Anak

Disabilitas

Intelektual Di

Sekolah Luar

Biasa

1. Tingkat

Pengetahuan

2. Pembiasaan

Toilet

Training

Jenis penelitian

adalah

kuantitatif

noneksperimen,

desain

penelitian

analitik korelasi,

dan pendekatan

cross sectional.

Pengambilan

sampel dengan

consecutive

sampling.

Hasil analisis akhir

didapatkan bahwa

variabel pola asuh

memiliki pengaruh

paling dominan.

Seperti dikemukakan

bahwa pemahaman

orang tua dalam

menerapkan pola asuh

juga mempunyai

hubungan khususnya

dengan kemampuan

toilet training pada

anak (Effendi, et al.,

2013). Pengetahuan

tentang toilet training

sangat penting untuk

dimiliki oleh seorang

ibu. Hal ini akan

berpengaruh pada

penerapan toilet

training pada anak. Ibu

yang mempunyai

pengetahuan yang baik

akan mempunyai

pemahaman yang baik

tentang manfaat dan

dampak toilet training.

Beberapa faktor yang

mempengaruhi

kemandirian anak yaitu

pengetahuan dan

pola asuh orang tua.

Santrock (2009)

mengatakan bahwa

pola asuh orang tua

yang demokratis

mendorong anak lebih

mandiri, namun orang

tua harus dapat

memegang kendali

anak. Orang tua

merupakan paling

dekat dengan anak.

Pola asuh orang tua

Metode

penelitian

menggunaka

n quasy

eksperimen

dengan two

group pre

test dan post

test. Teknik

samplingtota

l sampling.

Page 35: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

12

No Judul

Penelitian Variabel Jenis Penelitian Hasil Perbedaan

merupakan interaksi

antara orang tua

dengan anaknya selama

pengasuhan, orang tua

mempunyai berbagai

macam fungsi yang

salah satunya adalah

mengasuh putra-

putrinya. Dalam

mengasuh anaknya

orang tua memiliki

berbagai metode.

Page 36: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

13

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Toilet Training

2.1.1 Pengertian Toilet Training

Toilet training adalah suatu usaha untuk melatih anak agar mampu

mengontrol buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK).

Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan definisi toilet

training adalah sebuah usaha pembiasan mengontrol buang air kecil

(BAK) dan buang air besar (BAB) secara benar dan teratur. Latihan ini

termasuk dalam perkembangan psikomotrik, karena latihan ini

membutuhkan kematangan otot-otot pada daerah pembuangan kotoran

(anus dan saluran kemih). Toilet training merupakan latihan moral yang

pertama kali diterima anak dan sangat berpengaruh pada perkembangan

moral anak selanjutnya (Priyoto, 2015).

Toilet training pada anak dengan usia yang tidak tepat dapat

menimbulkan beberapa masalah yang dialami anak yaitu seperti sembelit,

menolak toileting, disfungsi berkemih, infeksi saluran kemih, dan enuresis

(Hooman et al, 2013).

Toilet training merupakan suatu keterampilan fisik dan motorik yang

harus dicapai oleh anak. Kemampuan untuk buang air sangat bergantung

pada kematangan otot dan motivasi yang dimiliki. Ketika bayi baru lahir

belum mampu mengendalikan buang airnya, sehingga buang air dilakukan

setiap saat. Pada usia 4 bulan, interval buang airnya sudah dapat

Page 37: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

14

diramalkan. Pengendalian buang air besar rata-rata dilakukan pada usia 6

bulan dan kebiasaan pengendalian buang air besar baru terbentuk pada

akhir masa bayi. Sedangkan pengendalian buang air kecil dimulai usia 15

hingga 16 bulan, namun sampai akhir masa bayi pengendalian buang air

kecil ini belum sempurna (Ambarwati, 2012).

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwatoilet training

adalah usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol buang air besar

(BAB) dan buang air kecil (BAK) yang harus dicapai oleh anak agar

terhindar dari masalah yang dialami anak yaitu seperti sembelit, menolak

toileting, disfungsi berkemih, infeksi saluran kemih dan enuresis.

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Toilet Training

Menurut Hidayat (2008) faktor yang mempengaruhi keberhasilan

program toilet training sebagai berikut :

1. Motivasi orang tua

Orang tua akan mudah menerima dan mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu yang disebabkan oleh adanya keinginan untuk

memenuhi kebutuhan tertentu. Dengan motivasi yang baik untuk

melakukan stimulasi toilet training, maka keberhasilan toilet training

akan terwujud. Motivasi orang tua sendiri dipengaruhi oleh faktor

instrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik merupakan dorongan

yang berasal dari dalam diri seseorang yang berupa pengetahuan,

sikap, keadaan mental, dan kematangan usia sedangkan faktor

Page 38: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

15

ekstrinsik yaitu berupa sarana, prasarana, dan lingkungan (Subagyo

dkk, 2010).

2. Kesiapan anak

Menurut Ningsih (2012) kesiapan anak sendiri yaitu kesiapan fisik,

psikologis dan intelektual :

a. Kesiapan anak secara fisik

Indikator anak dalam kesiapan fisik adalah anak mampu duduk

atau berdiri. Pengkajian fisik yang harus diperhatikan pada anak

yang akan melakukan buang air kecil dan buang air besar dapat

meliputi kemampuan motorik kasar seperti berjalan, duduk,

meloncat dan kemampuan motorik halus seperti mampu melepas

celana sendiri. Kemampuan motorik ini harus mendapat perhatian

karena kemampuan untuk buang air ini lancar dan tidaknya dapat

dilihat dari kesiapan fisik sehingga ketika anak berkeinginan untuk

buang air besar dan buang air kecil sudah mampu dan siap untuk

melakukannya. Selain itu, yang harus dikaji adalah pola buang air

besar yang sudah teratur, sudah tidak mengompol setelah tidur.

b. Kesiapan anak secara psikologis

Indikator kesiapan psikologis adalah adanya rasa nyaman sehingga

anak mampu mengontrol dan konsentrasi dalam merangsang BAB

dan BAK. Pengkajian psikologis yang dapat dilakukan adalah

gambaran psikologis pada anak ketika akan melakukan buang air

besar dan buang air kecil seperti anak tidak rewel ketika akan

Page 39: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

16

buang air besar, anak tidak menangis sewaktu buang air besar atau

buang air kecil, ekspresi wajah menunjukan kegembiraan dan ingin

melakukan secara sendiri, anak sabar dan sudah mau ke toilet

selama 5 sampai 10 menit tanpa rewel atau meninggalkannya,

adanya keingintahuan kebiasaan toilet trainingpada orang dewasa

atau saudaranya, adanya ekspresi untuk menyenangkan pada orang

tuanya.

c. Kesiapan anak secara intelektual

Pengkajian intelektual pada latihan buang air besar dan buang air

kecil antara lain kemampuan anak untuk mengerti buang air besar

dan buang air kecil, kemampuan mengkomunikasikan buang air

besar dan buang air kecil, anak menyadari timbulnya buang air

besar dan buang air kecil, mempunyai kemampuan kognitif untuk

meniru perilaku yang tepat seperti buang air besar dan buang air

kecil pada tempatnya serta etika dalam buang air besar dan buang

air kecil.

2.1.3 Proses Toilet Training Pada Anak

1. Membuat jadwal untuk anak

Orang tua bisa menyusun jadwal dengan mudah ketika orang tua tahu

dengan tepat kapan anaknya biasa buang air besar (BAB) atau buang

air kecil (BAK). Orang tua bisa memilih waktu selama 4 kali dalam

sehari untuk melatih anak yaitu pagi, siang, sore dan malam bila orang

Page 40: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

17

tua tidak mengetahui jadwal yang pasti BAK (buang air kecil) atau

BAB (buang air besar) anak (Priyoto, 2015).

2. Teknik Lisan

Melatih anak dengan cara memberikan instruksi pada anak dengan

kata-kata sebelum atau sesudah buang air besar dan buang air kecil,

cara ini kadang-kadang merupakan hal biasa yang dilakukan pada

orang tua akan tetapi apabila kita perhatikan bahwa teknik lisan ini

mempunyai nilai cukup besar dalam memberikan rangsangan untuk

buang air kecil dan buang air besar dimana dengan lisan ini persiapan

psikologis anak akan semakin matang dan akhirnya anak mampu

dengan baik melaksanakan buang air kecil dan buang air besar

(Priyoto, 2015).

3. Teknik Modelling

Melatih anak dengan cara meniru untuk buang air besar atau

memberikan contoh-contoh buang air kecil dan buang air besar atau

membiasakan buang air air kecil dan buang air besar dengan benar.

Dampak yang jelek pada cara ini adalah apabila contoh yang diberikan

salah sehingga akan dapat diperlihatkan pada anak akhirnya anak juga

mempunyai kebiasaan yang salah. Selain cara tersebut di atas terdapat

beberapa hal yang dapat dilakukan seperti melakukan observasi pada

saat anak merasakan buang air besar dan kecil, tempatkan anak di atas

pispot atau ajak ke kamar mandi, berikan pispot dalam posisi aman

dan nyaman, ingatkan pada anak bila akan melakukan buang air besar

Page 41: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

18

dan buang air kecil, berikan pujian jika anak berhasil jangan

disalahkan dan dimarahi, biasakan anak pergi ke toilet pada jam-jam

tertentu dan beri anak celana yang mudah dilepas dan dikembalikan

(Priyoto, 2015).

4. Teknik pemilihan tempat duduk

a. Tempat duduk berlubang (potty chair) untuk eliminasi yang tidak

ditopang oleh benda lain memungkinkan anak merasa aman

(Wong, 2008).

b. Tempat duduk portable yang diletakkan diatas toilet biasa yang

memudahkan transisi dari kursi berlubang untuk eliminasi ke toilet

biasa dan menempatkan bangku panjang yang kecil di bawah kaki

untuk menstabilkan posisi anak (Wong, 2008).

c. Menempatkan kursi berlubang untuk eliminasi di kamar mandi dan

membiarkan anak mengamati ekskresinya ketika dibilas ke dalam

toilet untuk menghubungkan aktivitas ini dengan praktik yang

biasanya (Wong, 2008).

2.1.4 Tahapan dalam Toilet Training

Mengajarkan toilet training pada anak memerlukan beberapa tahapan

seperti membiasakan menggunakan toilet pada anak buang air dengan

membiasakan anak masuk ke dalam WC anak akan lebih cepat adaptasi.

Anak juga perlu dilatih untuk duduk di toilet meskipun dengan pakaian

lengkap dan jelaskan kepada anak kegunaan toilet. Lakukan rutin kepada

anak ketika anak terlihat ingin buang air (Priyoto, 2010).

Page 42: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

19

Anak dibiarkan duduk di toilet pada waktu-waktu tertentu setiap hari

terutama 20 menit setelah bangun tidur dan sesuai makan, ini bertujuan

agar anak dibiasakan dengan jadwal buang airnya. Anak sesekali

enkopresis (mengompol) dalam masa toilet training itu merupakan hal

yang normal. Anak apabila berhasil melakukan toilet training maka orang

tua dapat memberikan pujian dan jangan menyalahkan apabila anak belum

dapat melakukan dengan baik (Priyoto, 2010).

Prinsip dalam melakukan toilet training ada 3 langkah yaitu melihat

kesiapan anak, persiapan dan perencanaan serta toilet training itu sendiri :

1. Melihat kesiapan anak

Salah satu pertanyaan utama tentang toilet training adalah kapan

waktu yang tepat bagi orang tua untuk melatih toilet training.

Sebenarnya tidak ada patokan umur anak yang tepat dan baku untuk

toilet training karena setiap anak mempunyai perbedaan dalam hal

fisik dan biologisnya. Orang tua harus mengetahui kapan waktu yang

tepat bagi anak untuk dilatih buang air dengan benar. Para ahli

menganjurkan untuk melihat beberapa tanda kesiapan anak itu sendiri,

anak harus memiliki kesiapan terlebih dahulu sebelum menjalani toilet

training. Bukan orang tua yang menentukan kapan anak harus

memulai proses toilet training akan tetapi anak harus memperlihatkan

tanda kesiapan toilet training, hal ini untuk mencegah terjadinya

beberapa hal yang tidak diinginkan seperti pemaksaan dari orang tua

atau anak trauma melihat toilet (Priyoto, 2010).

Page 43: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

20

2. Persiapan dan perencanaan

Prinsipnya ada 4 aspek dalam tahap persiapan dan perencanaan. Hal

ini yang perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut gunakan istilah

yang mudah dimengerti oleh anak yang menunjukkan perilaku buang

air besar (BAB)/ buang air kecil (BAK) misalnya poopoo untuk buang

air besar (BAB) dan peepee untuk buang air kecil (BAK). Orang tua

dapat memperlihatkan penggunaan toilet pada anak sebab pada usia

ini anak cepat meniru tingkah laku orang tua. Orang tua hendaknya

segera mungkin mengganti clana anak bila basah karena enkopresis

(mengompol) atau terkena kotoran, sehingga anak akan merasa risih

bila memakai celana yang basah dan kotor. Meminta pada anak untuk

memberitahukan atau menunjukkan bahasa tubuhnya apabila ia ingin

buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB) dan bila anak

mampu mengendalikan dorongan buang air maka jangan lupa berikan

pujian pada anak (Priyoto, 2015).

2.1.5 Keuntungan Toilet Training

Ada beberapa keuntungan toilet training (Hidayat, 2011) :

1. Mengajarkan anak disiplin dan hidup bersih.

2. Memacu kreatifitas dan insiatif berfikir anak.

3. Bisa memacu kemandirian anak.

4. Menghindari perilaku malas pada anak sejak dini.

Page 44: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

21

2.1.6 Dampak Latihan Toilet Training

Hidayat (2011), menyatakan anak akan mengalami masalah apabila

bimbingan dan stimulasi dari orang tua tidak optimal, biasanya akan

mengakibatkan :

1. Rasa iri hati, perasaan ini timbul bila seorang merasa takut akan

kehilangan sesuatu dan anak akan mencoba menarik perhatian orang

tua.

2. Bila terlalu dini anak akan menjadi takut pada orang tua dan selalu

berusaha agar tidak dimarahi dengan menjadi sangat bersih, sangat

rapi dan penurut atau sebaliknya anak menjadi jorok, keras kepala dan

tidak dapat dipercaya dan bila terlambat melatih anak akan

mengompol.

3. Kegagalan tugas perkembangan toilet training menyisakan konflik

yang menimbulkan kepribadian anal-retentif yaitu bersifat obsesif,

berpandangan sempit, introvet dan juga pelit atau menyisakan konflik

yang menimbulkan keribadian anal-ekehulsif yaitu sifat yang

ekstrovet, impulsif, tidak rapi dan kurang pengendalian diri.

2.1.7 Keberhasilan Toilet Training

Keberhasilan menguasai tugas-tugas perkembangan (mulai belajar

mengontrol buang air besar dan buang air kecil) pada pra sekolah

memerlukan bimbingan dari orang tua. Keberhasilan toilet training dapat

dicapai apabila anak mampu mengenali keinginan untuk buang air besar

Page 45: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

22

dan buang air kecil, kemampuan fisik anak untuk mengontrol spinkter

anak dan uretral akan dicapai pada usia anak 18-24 bulan (Wong,2008).

Toilet training dikatakan berhasil dikarenakan anak mau memberitahu

bila merasa buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB), anak

mengatakan pada ibu bila buang air kecil atau buang air besar, anak

mampu menahan buang air kecil atau buang air besar, anak mampu

membersihkan atau cebok dengan sendiri, anak tidak pernah ngompol atau

buang air besar di celana. Sedangkan toilet training dikatakan terlambat

apabila anak terlambat memberitahu bila merasa membuang air kecil atau

buang air besar, anak terlambat mengatakan pada ibu bila buang air kecil

atau buang air besar, anak mengompol terus atau buang air besar di celana

(Wong, 2008).

2.2 Konsep Teknik Modelling

2.2.1 Pengertian Teknik Modelling

Teknik modelling adalah teknik yang bertujuan untuk mempelajari

perilaku baru dengan mengamati model dan mempelajari keterampilannya

(Hutomono, 2011). Teknik modeling juga diperuntukkan bagi konseli yang

telah memiliki pengetahuan tentang penampilan perilaku tetapi belum

dapat menampilkannya. Proses terapeutik dalam bentuk modeling akan

membantu atau memengaruhi serta memperkuat perilaku yang lemah atau

memperkuat perilaku yang siap dipelajari dan memperlancar respon.

Berdasarkan keuntungan menggunakan teknik modeling tersebut, teknik

modeling simbolis sebagai salah satu dari bentuk teknik modeling

Page 46: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

23

diasumsikan sesuai digunakan untuk meningkatkan perilaku prososial

siswa.

Modelling merupakan istilah umum yang menunjukkan terjadinya

proses belajar melalui pengamatan dari orang lain dan perubahan terjadi

karena peniruan. Menurut Bandura (Abimanyu & Manrihu 2009)

memberikan sedikit pernyataan berbeda mengenai modelling bahwa

Pemodelan melibatkan proses-proses kognitif, jadi tidak hanya meniru,

lebih dari sekedar menyesuaikan diri dengan tindakan orang lain karena

sudah melibatkan perepresentasian informasi secara simbolis dan

menyimpannya untuk digunakan di masa depan.

Teknik modelling bukan sekedar menirukan atau mengulangi apa yang

dilakukan orang model (orang lain), tetapi modelling melibatkan

penambahan dan atau pengurangan tingkah laku yang teramati,

menggenalisir berbagai pengamatan sekaligus, melibatkan proses kognitif

(Alwisol, 2009).

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa teknik

modelling adalah teknik yang bertujuan untuk mempelajari perilaku baru

dengan mengamati model dan mempelajari keterampilannya yang

melibatkan proses-proses kognitifmelibatkan penambahan dan atau

pengurangan tingkah laku yang teramati dan menggenalisir berbagai

pengamatan sekaligus.

Page 47: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

24

2.2.2 Tujuan Teknik Modelling

Menurut Fauzan (2009) teknik modeling yang digunakan konselor

memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Untuk perolehan tingkah laku sosial yang lebih adaptif.

2. Agar klien bisa belajar sendiri menunjukkan perbuatan yang

dikehendaki tanpa harus belajar lewat trial and error.

3. Membantu klien untuk merespon hal- hal yang baru.

4. Melaksanakan tekun respon- respon yang semula terhambat/

terhalang.

5. Mengurangi respon- respon yang tidak layak.

2.2.3 Macam-macam Teknik Modelling

Menurut Bandura (dalam Alwisol, 2009) menyatakan bahwa jenis-

jenis modelling ada empat yaitu :

1. Modelling tingkah laku baru

Melalui taknik modeling ini orang dapat memperoleh tingkah laku

baru. Ini dimungkinkan karena adanya kemmapuan kognitif. Stimulasi

tinngkah laku model ditransformasi menjadi gambaran mental dan

symbol verbal yang dapat diingat dikemudian hari. Ketrampilan

kognitif simbolik ini membuat orang mentransformasi apa yang

didapat menjadi tingkah laku baru.

2. Modelling mengubah tingkah laku lama

Dua macam dampak modeling terhadap tingkah laku lama. Pertama

tingkah laku model yang diterima secara social memperkuat respon

Page 48: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

25

yang sudah dimiliki. Kedua, tingkah laku model yang tidak diterima

secara social dapat memperkuat atau memperlemah tingkah laku yang

tidak diterima itu. Bila diberi suatu hadiah maka orang akan

cenderung meniru tingkah laku itu, bila dihukum maka respon tingkah

laku akan melemah.

3. Modelling simbolik

Modelling yang berbentuk simbolik biasanya didapat dari model film

atau televisi yang menyajikan contoh tingkah laku yang dapat

mempengaruhi pengamatnya.

4. Modelling kondisioning

Modelling ini banyak dipakai untuk mempelajari respon emosional.

Pengamat mengobservasi model tingkah laku emosional yang

mendapat penuatan. Muncul respon emosional yang sama di dalam

diri pengamat, dan respon itu ditujukan ke obyek yang ada didekatnya

saat dia mengamati model itu, atau yang dianggap mempunyai

hubungan dengan obyek yang menjadi sasaran emosional model yang

diamati.

2.2.4 Jenis-jenis Modelling

Menurut Corey (dalam Singgih D. Gunarsa, 2012) jenis modelling

menjadi tiga, yaitu:

1. Live models (penokohan yang nyata)

Penokohan langsung kepada orang yang dikagumi sebagai model

untuk diamati. Model sesungguhnya adalah orang yaitu konselor,

Page 49: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

26

guru, teman sebaya, anggota keluarga, atau tokoh lain yang dikagumi.

Disini koselor bisa menjadi model langsung dengan

mendemonstrasikan tingkah laku yang dikehendaki dan mengatur

kondisi optimal bagi konseli untuk menirunya.

2. Models (media video)

Model yang dimaksud adalah model simbolis yaitu salah satunya

melalui media video. Sehingga, tokoh dan perilaku-perilaku tertentu

bisa diperoleh dengan mengamati dan mencontoh tingkah laku dari

model-model yang ada dan salah satunya adalah melalui media video.

Video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar (audio visual)

yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan/materi

pelajaran. Media video adalah untuk menyajikan informasi dalam

bentuk yang menyenangkan, menarik mudah dimengerti dan jelas.

Informasi akan mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indera,

terutama telinga dan mata, digunakan untuk menyerap informasi itu.

Selain itu video juga lebih menarik perhatian karena di dalam video

terdapat gambar-gambar dan contoh hal atau pelajaran yang akan

dipelajari tanpa orang harus membayangkan bagaimana gambaran dan

ilustrasinya. Pesan yang disampaikan melalui media video dapat

mempengaruhi emosi yang kuat dan juga dapat mencapai hasil cepat

yang tidak dimiliki oleh media lain. Dengan demikian orang akan

dengan cepat mengangkap dan mengingat ilmu yang telah disajikan

melalui media video.

Page 50: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

27

3. Multiple model (penokohan ganda)

Penokohan ganda yang terjadi dalam kelompok dimana seseorang

anggota dari suatu kelompok mengubah sikap dan dipelajari suatu

sikap baru setelah mengamati bagaimana anggota-anggota lain dalam

kelompok bersikap. Ini adalah salah satu dari efek yang diperoleh

secara tidak langsung pada seseorang yang mengikuti terapi

kelompok.

2.2.5 Fungsi dari Teknik Modelling

Jones (2011) juga mengemukakan beberapa fungsi dari teknik

modelling yaitu:

1. Menghambat dan menghilangakan atau mengurangi hambatan

perilaku yang sudah ada dalam repertoar.

2. Sebagai fasilitasi respons, perilaku yang dijadaikan model dapat

berfungsi sebagai pengingat atau isyarat bagi orang untuk melakukan

perilaku yang sudah ada.

3. Membangkitkan rangsangan emosional. Orang dapat mempersepsi

dan berperilaku beerbeda dalam keadaan kerenagsangan yang

meningkat.

4. Symbolic modelling membentuk gambaran orang tentang realitas

sosial diri dengan cara itu ia memotret berbagai hubungan manusia

dan kegiatan yang mereka ikuti.

Page 51: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

28

2.2.6 Tahap-tahap Teknik Modelling

Bandura (dalam Syamsu Yusuf, 2009) meyakini bahwa modelling

melibatkan empat proses, yaitu sebgai berikut:

1. Attentional yaitu proses dimana observer/individu menaruh perhatian

terhadap perilaku atau penampilan model. Dalam hal ini sesorang

cenderung memperhatikan model yang menarik, berhasil, atraktif, dan

populer. Lebih jauh lagi Jones (2011) menyebutkan variabel dari

attention adalah, karakteristik stimuli modelling (mencakup,

ketersediaan, kekhasan, atraktivitas personal, nilai fungsional) dan

karakteristik pengamat (mencakup, kapasitas sensorik, tingkat

rangsang, kebiasaan perseptual dan reinforcement sebelumnya).

2. Retention, yaitu proses yang merujuk pada upaya individu untuk

memasukkan infomasi tentang model. Baik kemandirian belajar

rendah maka selanjutnya mendata apa faktor penyebab masalah

tersebut.

3. Tahap prognosi adalah suatu proses dan prosedur untuk menyiapkan

rencana-rencana untuk melatih siswa atau konseli dalam sebuah upaya

yang dilakukan dalam proses konseling misalnya dengan memberikan

nasehat cara-cara peningkatkan

4. Tahap pelaksanaan (treatment) yang bertujuan untuk membantu siswa

yang memiliki kemandirian belajar yang rendah agar dapat

meningkatkan kemandirian belajar

Page 52: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

29

5. Tahap pengamatan/evaluasi (Follow Up) melakukan tahap penilaian

indikator yang tercantum dalam prognosa yang telah ditentukan.

Melalui kegiatan evaluasi atau atau follow up dapat diketahui seberapa

jauh perkembanagan kemandirian belajar siswa setelah di berikan

permodelan nyata dan sejauh mana proses yang terjadi dapat menuju

sasaran yang diharapkan.

6. Tahap refleksi adalah suatu proses pemikiran dan perenungan kembali

pada tahap-tahap sebelumnya. Hasil evaluasi tersebut kemudian

ditindaklanjuti untuk menentukan rancangan tindakan berikutnya.

2.3 Konsep Media Video

2.3.1 Pengertian Media Video

Media video merupakan salah satu media audio visual. Azhar Arsyad

(2014) menyatakan bahwa video dapat menggambarkan suatu objek yang

bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.

Media video pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan,

dokumentasi, dan pendidikan. Video dapat menyajikan informasi,

memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan

keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi

sikap.

Cecep Kustandi (2013) mengungkapkan bahwa video adalah alat yang

dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-

konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau

memperlambat waktu dan mempengaruhi sikap.

Page 53: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

30

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa media

video pembelajaran adalah media audio visual yang dapat menampilkan

gambar yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara

yang sesuai yang menyajikan informasi memaparkan proses, menjelaskan

konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau

memperlambat waktu dan mempengaruhi sikap untuk membantu

pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran.

2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Video

Oleh sebab itu, dalam memilih media pembelajaran yang tepat

menurut Erickson (Hidayat, 2011) dapat kita rumuskan dalam satu kata

ACTION, yaitu akronim dari: access, cost, technology, interactivity,

organization dan noveltya.

1. Acces, media yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat

dimanfaatkan siswa

2. Cost, media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat

dijangkau.

3. Technology, media yang akan digunakan apakah teknologinya tersedia

dan mudah menggunakannya.

4. Interactivity, media yang akan dipilih dapat memunculkan komunikasi

dua arah atau interaktivitas. Sehingga siswa akan terlibat (aktif) baik

secara fisik, intelektual dan mental.

Page 54: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

31

5. Organization, dalam memilih media pembelajaran tersebut, secara

organisatoris mendapatkan dukungan dari pimpinan sekolah (ada unit

organisasi seperti pusat sumber belajar yang mengelola).

6. Novelty, media yang dipilih tersebut memiliki nilai kebaruan, sehingga

memiliki daya tarik bagi siswa yang belajar.

2.3.3 Karakteristik Media Video

Daryanto (2013) menambahkan bahwa karakteristik media video

sebagai media pembelajaran diantaranya yaitu:

1. Ukuran tampilan video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai dengan

kebutuhan, yaitu dengan cara mengatur jarak antara layar untuk

tampilan dengan alat pemutar kaset.

2. Video dapat menyajikan gambar bergerak pada siswa disamping suara

yang menyertainya.

3. Video membantu anda menyampaikan materi yang memerlukan

visualisasi yang mendemonstrasikan hal-hal seperti gerakan motorik

tertentu.

4. Video dapat dikombinasikan dengan animasi dan pengaturan

kecepatan dapat disesuaikan untuk mendemonstrasikan perubahan.

5. Video dapat digunakan baik untuk proses pembelajaran tatap muka

maupun jarak jauh tanpa kehadiran guru.

Berdasarkan uraian yang telah diutarakan oleh beberapa ahli di atas

dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan media video sebagai media

pembelajaran, maka harus diketahui karakteristik video yang dapat

Page 55: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

32

mendukung digunakannya sebagai media pembelajaran. Karakteristik

media video sebagai media pembelajaran diantaranya yaitu dapat

menampilkan gambar dengan ukuran yang fleksibel, gambar dapat

dimanipulasi dan dikombinasikan dengan suara, gerakan animasi dan teks

kecepatannya dapat disesuaikan sehingga mendukung pemahaman siswa

dalam mempelajari materi. Selain itu sasaran penggunaan video yang

fleksibel yaitu dapat digunakan secara individual maupun berkelompok

sehingga memudahkan siswa belajar meskipun dalam situasi kelas yang

berbeda.

2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Video

Media video sebagai media pembelajaran memiliki kelebihan dan

kekurangan tersendiri. Arief S. Sadiman dkk. (2012) menyatakan bahwa

media video sebagai media pembelajaran memiliki kelebihan dan

kekurangan. Kelebihan media video antara lain yaitu:

1. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode singkat dari

rangsangan luar lainnya.

2. Demonstrasi yang sulit dapat dipersiapkan dan direkam sebelumnya,

sehingga pada waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian pada

penyajian dan siswanya.

3. Dapat menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.

4. Keras lemahnya suara dapat diatur.

5. Gambar proyeksi dapat di-beku-kan untuk diamati.

6. Objek yang sedang bergerak dapat dapat diamati lebih dekat.

Page 56: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

33

Sementara kekurangan yang perlu diperhatikan sehubungan dengan

penggunaan media video dalam proses belajar mengajar adalah:

1. Komunikasi bersifat satu arah dan perlu diimbangi dengan pencarian

bentuk umpan balik yang lain.

2. Kurang mampu menampilkan detail objek yang disajikan secara

sempurna.

3. Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.

Menurut Azhar Arsyad (2014) mengungkapkan bahwa terdapat

keuntungan dan keterbatasan video sebagai media pembelajaran.

Keuntungan media pembelajaran video adalah sebagai berikut:

1. Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat

disajikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.

2. Disamping dapat mendorong dan meningkatkan motivasi, video dapat

menanamkan sikap dan segi-segi afektif.

3. Video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil,

kelompok heterogen maupun perorangan.

Sementara keterbatasan media video sebagai media pembelajaran

adalah sebagai berikut:

1. Pengadaan video pada umumnya memerlukan biaya yang mahal dan

waktu yang banyak.

2. Video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan

belajaryang diinginkan; kecuali video dirancang dan diproduksi

khusus untuk kebutuhan sendiri.

Page 57: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

34

Berdasarkan teori yang telah disampaikan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa dalam pengembangan media video ini tidak terlepas

dari kelebihan dan keterbatasan yang dimilikinya. Kelebihan media video

sebagai media pembelajaran adalah mampu menampilkan gambar yang

bergerak secara berulang-ulang maupun dihentikan pada bagian tertentu

sehingga memudahkan mengulang materi yang belum dipahami, praktis

dan efisien waktu, mampu menarik perhatian siswa dengan tampilannya

yang menarik, serta dapat digunakan secara individu maupun dalam

kelompok. Sementara kekurangan media video ini sebagai media

pembelajaran adalah komunikasi akan cenderung bersifat satu arah

sehingga guru harus kreatif dalam memberikan umpan balik, media video

pembelajaran keterampilan menyulam yang secara khusus untuk siswa

tunagrahita belum tersedia sehingga media harus diproduksi sendiri.

Sementara itu dalam proses produksinya sangat kompleks sehingga

membutuhkan peralatan yang lengkap, mahal, dan membutuhkan waktu

dan tenaga yang tidak sedikit.

2.3.5 Manfaat Penggunaan Media Video

Manfaat media video menurut Andi Prastowo (2012), antara lain:

1. Memberikan pengalaman yang tak terduga kepada peserta didik.

2. Memperlihatkan secara nyata sesuatu yang pada awalnya tidak

mungkin bisa dilihat.

3. Menganalisis perubahan dalam periode waktu tertentu.

Page 58: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

35

4. Memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk merasakan suatu

keadaan tertentu.

5. Menampilkan presentasi studi kasus tentang kehidupan sebenarnya

yang dapat memicu diskusi peserta didik.

Berdasarkan penjelasan diatas, keberadaan media video sangat tidak

disangsikan lagi di dalam kelas. Dengan video siswa dapat menyaksikan

suatu peristiwa yang tidak bisa disaksikan secara langsung, berbahaya,

maupun peristiwa lampauyang tidak bisa dibawa langsung ke dalam kelas.

Siswa pun dapat memutar kembali video tersebut sesuai kebutuhan dan

keperluan mereka. Pembelajaran dengan media video menumbuhkan minat

serta memotivasi siswa untuk selalu memperhatikan pelajaran.

2.4 Konsep Retardasi Mental

2.4.1 Pengertian Retardasi Mental

Retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi

dan merupakan suatu kondisi yang di tandai oleh intelegensi yang rendah

yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan

beradaptasi terhadap tuntunan masyarakat atas kemampuan yang di anggap

normal (Prabowo, 2014).

Retardasi mental adalah kurangnya kepandaian seorang anak

dibandingkan anak lain seusianya. Retardasi mental merupakan 50%

diantara penyebab keterlambatan bicara. Anak yang mengalami retardasi

mental menunjukkan urutan tahapan perkembangan yang teratur, tetapi

terlambat yang meliputi keterlambatan bicara reseptif, ekspretif dan

Page 59: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

36

disertai keterlambatan visio-motor, kemampuan penafsiran sesuatu yang

didengar serta gangguan penggunaan mimik (Maulana, 2010).

Retardasi mental adalah suatu keadaan yang ditandai dengan fungsi

kecerdasan umum yang berada dibawah rata-rata disertai dengan

berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri (berperilaku adaptif),

yang mulai timbul sebelum usia 18 tahun (Aden, 2010).

Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa retardasi

mental adalah suatu keadaan atau kondisi yang mulai timbul sebelum usia

18 tahun yang ditandai dengan intelegensi yang rendah atau kecerdasan

umum yang berada di bawah rata-rata yang disertai dengan berkurangnya

kemampuan untuk menyesuaikan diri (berperilaku adaptif).

2.4.2 Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Retardasi Mental

Menurut Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa Ke-1

(Maramis, 2005) faktor-faktor penyebab retardasi mental adalah sebagai

berikut:

1. Infeksi dan atau intoksinasi

Infeksi yang terjadi pada masa prenatal dapat berakibat buruk pada

perkembangan janin, yaitu rusaknya jaringan otak. Begitu juga dengan

terjadinya intoksinasi, jaringan otak juga dapat rusak yang pada

akhirnya menimbulkan retardasi mental. Infeksi dapat terjadi karena

masuknya rubella, sifilis, toksoplasma, dan lain-lain ke dalam tubuah

ibu yang sedang mengandung. Begitu pula halnya dengan intoksinasi,

karena masuknya “racun” atau obat yang semestinya dibutuhkan.

Page 60: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

37

2. Terjadinya rudapaksa dan/ atau sebab fisik lain

Rudapaksa sebelum lahir serta trauma lainnya, seperti hiper radiasi,

alat kontrasepsi dan usaha melakukan abortus dapat mengakibatkan

kelainan berupa retardasi mental. Pada waktu proses kelahiran

(perinatal) kepala bayi dapat mengalami tekanan sehingga timbul

pendarahan di dalam otak. Mungkin juga karena terjadi kekurangan

oksigen yang kemudian menyebabkan terjadinya degenerasi sel-sel

korteks otak yang kelak mengakibatkan retardasi mental.

3. Gangguan metabolisme, pertumbuhan atau gizi

Semua retardasi mental yang langsung disebabkan oleh gangguan

metabolisme (misalnya gangguan metabolisme karbohidrat dan

protein), gangguan pertumbuhan, dan gizi buruk termasuk dalam

kelompok ini. Gangguan gizi yang berat dan berlangsung lama

sebelum anak berusia 4 tahun sangat mempengaruhi perkembangan

otak dan dapat mengakibatkan retardasi mental. Keadaan seperti itu

dapat diperbaiki dengan memberikan gizi yang mencukupi sebelum

anak berusia 6 tahun, sesudah itu biarpun anak tersebut dibanjiri

dengan makanan yang bergizi, inteligensi yang rendah tersebut sangat

sukar untuk ditingkatkan.

4. Penyakit otak yang nyata

Dalam kelompok ini termasuk retardasi mental akibat beberapa reaksi

sel-sel otak yang nyata, yang dapat bersifat degeneratif, radang, dst.

Page 61: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

38

Penyakit otak yang terjadi sejak lahir atau bayi dapat menyebabkan

penderita mengalamai keterbelakangan mental.

5. Penyakit atau pengaruh prenatal

Keadaan ini dapat diketahui sudah ada sejak dalam kandungan, tetapi

tidak diketahui etiologinya, termasuk anomaly cranial primer dan

defek kongenital yang tak diketahui sebabnya.

6. Kelainan kromosom

Kelainan kromosom mungkin terjadi pada aspek jumlah maupun

bentuknya. Kelainan pada jumlah kromosom menyebabkan sindroma

down yang dulu sering disebut mongoloid.

7. Prematuritas

Retardasi mental yang termasuk ini termasuk retrdasi mental yang

berhubungan dengan keadaan bayi yang pada waktu lahir berat

badannya kurang dari 2500 gram dan/atau dengan masa kehamilan

kurang dari 38 minggu.

8. Akibat gangguan jiwa yang berat

Retardasi mental juga dapat terjadi karena adanya gangguan jiwa yang

berat pada masa kanak-kanak.

9. Deprivasi psikososial

Devripasi artinya tidak terpenuhinya kebutuhan. Tidak terpenuhinya

kebutuhan psikososial awal-awal perkembangan ternyata juga dapat

menyebabkan terjadinya retardasi mental pada anak.

Page 62: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

39

2.4.3 Penyebab Retardasi Mental

Penyebab retardasi mental dibagi menjadi (Prabowo, 2014) :

1. Retardasi Mental Primer

Akibat kelainan kromosom, dimana kelainan kromosom terdapat

dalam jumlahnya atau bentuknya :

a. Kelaianan dalam jumlah kromosom

Sindroma down/ long down atau mongolisme (trisoma otosomal

dan trisomi kromosa 21 pada kromosoma seks).

b. Kelainan dalam bentuk kromosom

“Chi du chat “ tidak terdapat cabang pendek pada kromosom 5 dan

18.

2. Retardasi Mental Sekunder

a. Akibat infeksi dan intoxikasi

Dalam kelompok ini termasuk keadaan retardasi mental karena

kerusakan jaringan.

b. Akibat rudapaksa dan/ atau sebab fisik lain

Rudapaksa sebelum lahir serta juga trauma lain,seperti sinar-X,

bahan kontrasepsi dan usaha melakukan abortus dapat

mengakibatkan kelainan dengan retardasi mental. Rudapaksa

kepala sesudah lahir tidak begitu sering mengakibatkan retardasi

mental.Pedoman Penggolongan Diagnosa Gangguan Jiwa I

(PPDGJ I) menyebutkan :

1) Ensefalopatia karena kerusakan prenatal

Page 63: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

40

2) Ensefalopatia karena keruskan pada waktu lahir

3) Ensefalopatia karena keruskan postnatal

c. Akibat gangguan metabolisme, pertumbuhan atau gizi

Semua retardasi mental yang langsung di sebabkan oleh gangguan

metabolisme (umpamanya gangguan metabolisme lipida,

karbohidrat dan protein), pertumbuhan atau termasuk dalam

kelompok ini.

d. Akibat penyakit otak nyata (postnatal)

Dalam kelompok ini termasuk retardasi mental akibat neoplasma

(tidak termasuk pertumbuhan sekunder karena oda paksa/

keradangan) dan beberapa reaksi sel-sel otak nyata, tetapi yang

belom di ketahui betul etiologinya (diduga herediter atau familiar).

Reaksi sel-sel otak (structural) ini dapat bersifat degeneratif,

infiltratif, radang rolifirasit, sklerotif atau reparative.

e. Akibat penyakit/pengaruh prenatal yang tidak jelas keeadan

diketahui sejak dari lahir, tapi tidak di ketahui etiologinya,

termasuk amomali cranial primer dan efek kogniteal yang tidak di

ketahui sebabnya. Misalnya : Anensefali dan heinsefali, kelainan

pembentukan gizi, porensefali congenital, Kraneostenosa,

Hidrosifalus congenital, Hipertelirisme, Makro sefali

(megalensefali), Mikrosefali primer, Sindroma lurence-moon-

biebdl.

Page 64: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

41

f. Akibat premeturitas

Dalam kasus ini termasuk retardasi mental yang berhubungan

dengan keadaan bayi yang waktu lahir berar badannya kurang dari

2500 gram dan atau dengan masa hamil kurang dari 38 minggu

serta tidak terdapat sebab-sebab lain seperti dalam subkategori

selain ini.

g. Akibat gangguan jiwa yang berat

Retardasi mental mungkin juga akibatnya suatu gangguan jiwa

yang berat pada masa anak-anak. Untuk membuat diagnosa ini

harus jelas telah terjadi gangguan jiwa yang berat itu dan tidak

terdapat patologi otak. Penderita skizofrenia residnal dengan

deteriorasi mental tidak termasuk dalam kelompok ini.

h. Akibat deprevasi psikososial

Retardasi mental dapat disebabkan oleh faktor-faktor bio medik

ataupun sosio budaya (yang berhubungan dengan deprevasi

psikososial dan penyusunan diri) untuk membuat diagnosa ini

terdapat riwayat deprivasi psikososial dan tidak terdapat tanda-

tanda patologi susuan saraf pusat. Keadaan yang mengakibatkan

retardasi mental ini mungkin ruptural-familial atau dan depreviasi

lingkungan sosial. Adanya disfungsi otak merupakan dari retardasi

mental terhadap beberapa faktor yang potensial berperan dalam

terjadinya retardasi mental (Prabowo, 2014), yaitu:

Page 65: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

42

1) Non Organik

a) Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis

b) Faktor sosiokultural

c) Interaksi anak pengasuh yang tidak baik

d) Penelantaran anak

2) Organik

a) Faktor Prakonsepsi

(1) Abnormalitas single gene (penyakit-penyakit

metabolik, kelainan neonataneous, dll).

(2) Kelaina kromosom (X-linked), translokasi, fragile-x,

syndrome polygenic.

b) Faktor Pranatal

(1) Gangguan pertumbuhan otak trimestes

(2) Kelainan kromosom (Trisomi, mosaik, dll)

(3) Infeksi intrauterin, misalnya TORCH, HIV (Human

immunodeficiency virus)

(4) Zat-zat teratogen (alkohol, radiasi, dll)

(5) Disfungsi plasenta

(6) Gangguan pertumbuhan otak trimester II dan III

(7) Kelainan kogenital

(8) Infeksi intrauterin (TORCH, HIV)

(9) Zat-zat tetatogen (alkohol, kokain dan logam berat)

(10) Ibu DM, PKU (phenyketonoria)

Page 66: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

43

(11) Toksemia grafidarum

(12) Ibu malnutrisi

c) Faktor Perinatal

(1) Sangat prematur

(2) Asfiksia neonatorium

(3) Trauma lahir,pendarahan intrakranial

(4) Meningitis

(5) Kelainan metabolic, hipoglikemia, hiperbilisubinemia

d) Faktor Post Natal

(1) Trauma berat pada kepala /susunan saraf pusat

(2) Neurotoksin, misalnya logam berat

(3) CVA

(4) Anoksia misalnya : tenggelam

(5) Metabolik :

(a) Gizi buruk

(b) Kelainan Hormonal misalnya hipotiroid,

psedohipoparatiroid

(c) Aminoaciduria misalnya : PKU (phenyketonuria)

(d) Kelainan metabolisme karbohidrat, galaktosemia,

dll

(e) Polisakaridosis misalnya syndrom hurter

(f) Cerebral lipidosis (tay sachs) dengan hepatomegah

(gaucher)

Page 67: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

44

(g) Penyakit degeneratif/metabolik lainnya

(6) Infeksi

(a) Meningitis ensefalitas dll

(b) Sub akut sklerosing panesefalitis

2.4.4 Tingkat-Tingkat Retardasi Mental

Menurut (Prabowo, 2014) hasil bagi intelegnsi (HI atau IQ =

intelligensi quotint) bukanlah merupakan satu-satunya paokan yang dapat

di pakai untuk menentukan berat-ringannya retardasi mental sebagai

kriteria dapat di pakai juga kemampuan untuk di didik atau di latih dan

kemampuan sosial atau kerja (vokasional).

Tingkat-tingkat retardasi mental dalam PPDGJ I di bagi menjadi:

1. Retardasi mental taraf perbatasan

2. Retardasi mental ringan

3. Retardasi mental sedang

4. Retardasi mental berat

5. Retardasi mental sangat berat

2.4.5 Tahapan Toilet Training pada Anak Retardasi Mental

Arianingsih (2011) mengatakan bahwa tahapan toilet training yang

dapat mengatasi hambatan pada anak retardasi mental dan berkebutuhan

khusus adalah sebagai berikut:

1. Membuat jadwal harian kebiasaan BAB dab BAK

Observasi waktu anak BAB dan BAK selama sehari penuh. Setelah

dua minggu akan terlihat pola kebiasaan untuk anak buang air.

Page 68: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

45

Pembuatan jadwal bertujuan untuk mengatasi hambatan sensori dan

kelekatan rutinitas pada anak. Pembuatan jadwal akan menjadikan

anak terlatih untuk mengenali tanda-tanda buang air secara perlahan.

2. Membuat alat bantu visual

Alat bantu visual yang dibuat harus sesuai dengan taraf pemahaman

anak. Alat bantu visual dapat berupa foto, gambar atau gambar

bertulisan urutan kegiatan yag dapat diletakkan di kamar mandi atau

di tempat yang mudah dilihat. Alat bantu tersebut diharapkan dapat

mengatasi hambatan komunikasi pada anak retardasi mental.

3. Membiasakan anak menggunakan toilet

Membiasakan anak menggunakan toilet untuk buang air, memulai

membiasakan masuk WC. Melatih duduk di toilet dan menjelaskan

pada anak tentang kegunaan toilet.

4. Menjadi model yang baik untuk anak

Memberi contoh cara menggunakan toilet pada anak dengan menjadi

model. Biarkan anak melihat kakak atau orang tua dalam

menggunakan toilet. Hal ini dilakukan agar anak lebih terampil dan

mengerti bahwa menggunakan toilet adalah kebiasaan yang juga

dilakukan oleh orang lain.

5. Tidak memaksa anak

Apabila anak merasa bosan menggunakan toilet, jangan pernah

memaksa anak. Beberapa anak memerlukan waktu yang lebih lama

dalam menguasai latihan toilet.

Page 69: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

46

6. Membuat anak merasa nyaman selama proses latihan

Anak berkebutuhan khusus terutama anak retardasi mental mengalami

perubahan baik tempat maupun kegiatan merupakan hal yang tidak

menyenangkan. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya menyediakan

benda-benda yang disenangi anak selama proses latihan agar

hambatan sensori anak bisa teratasi.

7. Memberikan penguatan

Penguatan yang diberikan dapat berupa pujian, perlakuan, mainan dan

hal-hal yang disenangi anak. Hal tersebut dapat membuat anak merasa

berhasil dan dapat membuat perilaku lebih menetap.

Page 70: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

47

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Keterangan :

: Diteliti : Hubungan

: Tidak Diteliti

Gambar 3.1 Kerangka konsep Pengaruh Modelling Media Video terhadap

Peningkatan Kemampuan Toilet Training pada Anak

Retardasi Mental.

Pada gambar 3.1 dijelaskan bahwa ada pengaruh pembelajaran

toilettraining menggunakan modelling media video pada anak retardasi

mental. Toilet training dipengaruhi oleh motivasi orang tua dan kesiapan

anak secara fisik, psikologis dan intelektual. Sehingga akan mempengaruhi

Faktor yang mempengaruhi toilet training:

1. Motivasi orang tua

2. Kesiapan anak :

a. Kesiapan anak secara fisik

b. Kesiapan anak secara psikologis

c. Kesiapan anak secara intelektual

Kemampuan toilet training pada

anak retardasi mental :

1. Tidak bisa

2. Dibantu

3. Mandiri

Pembelajaran toilet training

menggunakan modelling media

video

Page 71: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

48

keberhasilan dalam toilet training seperti:anak mampu mengenali untuk

BAK dan BAB, fisik anak untuk mengontrol spinkter anak dan uretral,

anak mau memberitahu bila merasa BAK dan BAB, mengatakan pada ibu

bila BAK dan BAB, anak mampu menahan BAK dan BAB, anak mampu

membersihkan atau cebok dengan sendiri dan anak tidak pernah ngompol

atau BAB di celana.

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis data dalam penelitian ini adalah ada pengaruh modelling

media video terhadap peningkatan kemampuan dalam toilet training pada

anak retardasi mental.

Page 72: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

49

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan

adalah quasyeksperimental dengan desain two grouppretest - posttest with

control group design. Di penelitian ini variabel modelling media video dan

variabel kemampuan toilet training pada anak retardasi mental di SLB

Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun akan diteliti dan

diobservasi tiga hari berturut-turut (Faikoh, 2014).

Gambar 4.1 Skema Desain Penelitian quasyeksperimental dengan desain

two grouppretest - posttest with control group design

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Dalam penelitian ini, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

murid yang mengalami retardasi mental di SLB Putra Idhata Dolopo

dengan jumlah murid SD 22 anak, SMP 12 anak dan SMA 13 anak yang

Pre test

kelompok A

20 orang

Diberi

modelling

media video

Post test

kelompok A

Pre test

kelompok B

20 orang

Tidak diberi

modelling

media video

Post test

kelompok B

Page 73: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

50

seluruhnya berjumlah 47 anak dengan kriteria dalam melakukan toilet

training yaitu mandiri, dibantu dan tidak bisa.

4.2.2 Sampel

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kriteria sampel yang

sangat membantu dalam mengurangi bias dalam penelitian khususnya jika

terhadap varibel-variabel kontrol ternyata memiliki pengaruh terhadap

variabel yang diteliti.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kriteria sampel yang

sangat membantu dalam mengurangi bias dalam penelitian khususnya jika

terhadap varibel-variabel kontrol ternyata memiliki pengaruh terhadap

variabel yang diteliti.

Total keseluruhan yang digunakan adalah 47 anak dan yang telah

diambil untuk studi pendahuluan bejumlah 7 anak. Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 anak yang terdiri dari SD 20 anak,

SMP 8 anak dan SMA 12 anak.

4.2.3 Kriteria Sampel

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk

mengurangi bias hasil penelitian, khususnya jika terhadap variabel-

variabel kontrol ternyata mempunyai pengaruh terhadap variabel yang kita

teliti. (Nursalam, 2008).

Page 74: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

51

4.3 Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

nonprobability yaitu sampel jenuh atau sering disebut total sampling.Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama

dengan populasi (Sugiyono, 2007). Alasan mengambil total sampling

karena menurut Sugiyono (2007) jumlah populasi yang kurang dari

100seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.Jadi sampel

dalam penelitian ini adalah 40 anak yang dibagi menjadi 20 anak di

kelompok A (perlakuan) dan 20 anak di kelompok B (kontrol).

Rumus :

Tabel 4.1 Perhitungan Sampel

Kriteria Banyaknya Sampel

SD ( 20 : 40 ) 40 = 20 Orang

SMP ( 8 : 40 ) 40 = 8 Orang

SMA ( 12 : 40 ) 40 = 12 Orang

Jumlah Sampel 40 Orang

Page 75: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

52

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Gambar 4.2 Kerangka kerja penelitian Pengaruh Modelling media video terhadap

peningkatan toilet training pada anak retardasi mental di SLB Putra

Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.

Populasi

Seluruh anak retardasi mental di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten

Madiun sebanyak 47 anak

Sampel

Seluruh anak retardasi mental di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten

Madiun sebanyak 20 anak di kelompok perlakuan dan 20 anak di kelompok kontrol

Teknik Sampling

Total Sampling

Desain penelitian

Quasy Eksperimental

Pengumpulan data

Checklist

Variabel terikat

Modelling media video

Variabel bebas

KemampuanToilet

training

Pengolahan data

Editing, Coding, Scoring, Tabulating, Entry Data

Analisa data

Uji Paired t-test sample berpasangan

Hasil dan kesimpulan

Pelaporan

Page 76: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

53

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.5.1 Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini yaitu :

1. Variabel independen (Variabel bebas)

Variabel terikat pada penelitian ini adalah modelling media video pada

anak retardasi mental di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun.

2. Variabel dependen (Variabel terikat)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kemampuan toilet training

pada anak retardasi mental di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun.

4.5.2 Definisi Operasional Variabel

Tabel 4.2 Definisi operasional penelitian pengaruh modelling media video

terhadap peningkatan kemampuan toilet training pada anak retardasi

mental di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun

Variabel

penelitian

Definisi

Operasional Parameter Alat Ukur Skala Data Skor

Variabel

Independen:

modelling

media video

Merupakan

suatu usaha

yang efektif

untuk

membentuk

perilaku baru

pada anak

dengan cara

mengamati dan

meniru orang

lain (model)

melalui media

video.

1. Kesiapan anak

secara intelektual

a. Anak mampu

melakukan toilet

training

b. Anak dapat

menirukan

kebiasaan toilet

training

c. Anak mampu

menyadari

keinginan untuk

BAB dan BAK

2. Kesiapan anak

secara fisik

a. Anak mampu

melakukan BAB

dan BAK

dengan cara

duduk

- - -

Page 77: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

54

Variabel

penelitian

Definisi

Operasional Parameter Alat Ukur Skala Data Skor

b. Anak mampu

melakukan BAK

dengan cara

berdri

c. Anak mampu

melepas celana

ketika BAB dan

BAK

3. Kesiapan anak

secara psikologis

a. Anak mampu

pergi ke kamar

mandi jika akan

BAB dan BAK

b. Anak mampu

membersihkan

diri ketika BAB

dan BAK

c. Anak mampu

menyiram

setelah BAB dan

BAK

d. Anak mampu

mengontrol

BAB dan BAK

Variabel

Dependen:

kemampuan

toilet

training

Merupakan

proses

pengajaran dan

serta usaha

melatih

kemampuan

anak untuk

mengontrol

BAK dan BAB

secara benar

dan teratur.

1. Kesiapan anak

secara intelektual

a. Anak mampu

melakukan toilet

training

b. Anak dapat

menirukan

kebiasaan toilet

training

c. Anak mampu

menyadari

keinginan untuk

BAB dan BAK

2. Kesiapan anak

secara fisik

a. Anak mampu

melakukan BAB

dan BAK

dengan cara

duduk

b. Anak mampu

melakukan BAK

dengan cara

berdri

c. Anak mampu

melepas celana

ketika BAB dan

BAK

Checklist Interval -

Page 78: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

55

Variabel

penelitian

Definisi

Operasional Parameter Alat Ukur Skala Data Skor

3. Kesiapan anak

secara psikologis

a. Anak mampu

pergi ke kamar

mandi jika akan

BAB dan BAK

b. Anak mampu

membersihkan

diri ketika BAB

dan BAK

c. Anak mampu

menyiram

setelah BAB dan

BAK

d. Anak mampu

mengontrol

BAB dan BAK

4.6 Instrumen Penelitian

Dalam penyusunan instrumen penelitian terdapat uraian dalam

pengumpulan data, yaitu validitas dan reliabilitas. Uji validitas instrumen

penelitian berupa berupa checklist keberhasilan dalam melakukan toilet

training dengan menggunakan 20 item soal yang dapat mengukur

keberhasilan dalam setiap itemnya. Dan uji reliabilitas adalah uji yang

dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan telah

vareliabel.

4.6.1 Uji Validitas

Untuk hasil uji validitas pada checklist variabel dependen yang

dilakukan di SLB Dharma Wanita Madiun dengan menggunakan jumlah

responden sebanyak 10 anak, maka nilai r tabel diperoleh melalui tabel r

Product Moment Pearson dengan df (degree of freedom) = n-2, jadi df =

20-2 = 18, maka r tabel = 0,378. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai

Page 79: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

56

r hitung > r tabel yang mana r hitung dapat dilihat dari Corrected Item

Total Corelation.

4.6.2 Uji Reliabilitas

Untuk hasil uji reliabilitas checklist tersebut dengan cara yang sama

dengan komputerisasi menggunakan teknik Alpha Cronbach (α) dalam uji

reliabilitas r hasil adalah Alpha. Jika r alpha > r tabel pertnyaan tersebut

dinyatakan reliabel, begitu juga sebaliknya. Suatu instrument dikatakan

reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach > 0,6 (Sujarweni, 2014).

Hasil dari uji reliabilitas untuk checklist kemampuan toilet training yang

sudah valid menunjuk nilai alpha 0,901 disini sudah reliabel karena nilai

sudah memenuhi syarat yaitu 0,901> 0,6.

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Checklist Kemampuan Toilet Training

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

.901 20

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian akan dilakukan di SLB Putra Idhata Kecamatan

Dolopo Kabupaten Madiun.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilakukan mulai tanggal 12 Desember 2017 sampai

Mei 2018.

Page 80: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

57

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2016).

1. Mengajukan persetujuan judul kepada Kaprodi Keperawatan yang

telah disetujui oleh pembimbing 1 dan pembimbing 2

2. Mengurus surat pengambilan data awal kepada Pimpinan Badan

Perwakilan Wilayah Provinsi Jawa Timur di Kota Madiun.

3. Mengurus surat pengambilan data awal kepada Kepala Sekolah SLB

Putra Idhata Dolopo

4. Setelah proposal disetujui oleh pembimbing, peneliti mengurus surat

permohonan ijin melaksanakan penelitian kepada Kepala Sekolah

SLB Putra Idhata Dolopo

5. Mengumpulkan calon responden yang akan diteliti dalam satu ruangan

6. Melakukan komunikasi dengan baik dengan calon responden jika akan

melakukan penelitian kepada mereka yang dibantu oleh guru dan

teman-teman mahasiswa.

7. Calon responden dibagikan checklist, apabila calon responden

bersedia menjadi responden pada kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan, maka dipersilahkan untuk menandatangani informed

concent dan apabila calon responden tidak bersedia menjadi

responden maka peneliti tetap menghormati keputusan tersebut

Page 81: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

58

8. Responden yang telah bersedia menjadi responden dan

menandatangani informed concent pada kelompok kontrol dan

perlakuan, kemudian responden mengisi kuesioner yang

pengisisannya dibantu oleh teman-teman mahasiswa setelah itu

dikumpulkan kepada peneliti

9. Pada kelompok perlakuan diberikan modelling media video dua kali

dalam durasi 5 menit

10. Setelah diberikan modelling media video peneliti dan teman-teman

membagikan checklist kepada responden post perlakuan untuk diisi.

11. Setelah checklist diisi oleh responden dengan dibantu teman-teman

mahasiswa maka checklist tersebut dikumpulkan kembali kepada

peneliti pada saat itu juga

12. Setelah checklist terkumpul, peneliti memerikasa kelengkapan data

dan jawaban dari checklist yang diisi oleh responden

13. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dari checklist yang telah diisi

checklist yang telah diisi lengkap selanjutnya diserahkan kepada

peneliti untuk pengolahan data.

14. Setelah selesai melakukan penelitian pada kelompok kontrol kemudan

diberikan intervensi modelling media video

4.9 Pengolahan Data dan Analisa Data

4.9.1 Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data perlu di proses

dan dianalisis secara sistematis supaya bisa terdeteksi. Data tersebut di

Page 82: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

59

tabulasi dan di kelompokan sesuai dengan variabel yang diteliti. Langkah-

langkah pengelolahan data:

1. Editing

Peneliti melakukan editing data yang terkumpul untuk memastikan

apakah isian pada lembar pengumpulan data sudah cukup baik sebagai

upaya menjaga kualitas data agar dapat di proses lebih lanjut. Pada

saat melakukan penelitian, apabila ada soal yang belum diisi oleh

responden maka responden diminta untuk mengisi kembali.

2. Coding

Setelah data diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan peng

”kode”an atau “coding”, yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi dua angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2012).

a. Data Demografi

1) Jenis kelamin

Laki-laki = 1

Perempuan = 2

2) Usia

5 – 11 tahun = 1

12 – 16 tahun = 2

17 – 25 tahun = 3

3) Agama

Islam = 1

Kristen = 2

Page 83: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

60

Khatolik = 3

Hindu = 4

Budha = 5

b. Variabel keberhasilan toilet training

Tidak bisa = 1

Dibantu = 2

Mandiri = 3

3. Scoring

Skor pada penilaian keberhasilan toilet training ini yaitu berupa nilai

angka > atau = 1.

4. Data Entry

Data yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke

dalam program atau “software” computer. Dalam proses ini dituntut

apabila tidak terjadi bias, meskipun hanya memasukkan data.

5. Tabulating

Tabulating adalah kegiatan memasukkan data ke tabel-tabel dan

mengatur angka-angka, sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam

berbagai kategori (Nazir, 2011).

4.9.2 Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini meliputi :

1. Analisa Univariat

Pada penelitian ini, peneliti menganalisa tingkat keberhasilan

toilet training sebelum dan sesudah diberikan modelling media video.

Page 84: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

61

Semua karakteristik responden dalam penelitian ini seperti : Jenis

kelamin, Usia, Agama dan variabel keberhasilan toilet training pada

anak retardasi mental.

2. Analisa Bivariat

Pada penelitian ini peneliti melakukan analisa data terlebih

dahulu. Peneliti menggunakan uji Paired T-Test sebab termasuk

dalam jenis statistika parametrik. UjiPaired T-Testyang digunakan

untuk melihat sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.

4.10 Etika Penelitian

Dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan atau kelompok apapun,

manusia tidak terlepas dari etika atau moral. Demikian juga dalam

kegiatan keilmuan yang berupa penelitian manusia sebagai pelaku

penelitian dengan manusia lain sebagai objek penelitian juga tidak terlepas

dari etika atau sopan santun. Dalam hubungannya antara kedua belah

pihak masing-masing terikat dalam hak dan kewajibannya. Pelaku

penelitian atau peneliti dalam menjalankan tugas meneliti atau melakukan

penelitian hendaknya memegang teguh sikap ilmiah (scientific attitude)

serta berpegang teguh pada etika penelitian meskipun mungkin penelitian

yang dilakukan tidak akan merugikan atau membahayakan bagi subjek

penelitian (Nugroho, 2012).

1. Prinsip Kerahasiaan (Confidentiality)

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan indivudu dalam memberikan informasi. Setiap orang

Page 85: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

62

berhak untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang

lain. Oleh sebab itu, peneliti tidak menampilkan informasi mengenai

identitas dan kerahasiaan identitas subjek. Peneliti cukup

menggunakan coding sebagai pengganti identitas responden.

2. Prinsip Keadilan dan Keterbukaan (Respect for Justice and

inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga dengan kejujuran,

keterbukaan, dan kehati-hatian.Untuk itu, lingkungan perlu

dikondisikan, sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan

menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa

semua subjek peneliti memperoleh perlakuan dan keuntungan yang

sama, tanpa membedakan jender, agama, etnis, dan sebagainya.

Peneliti memberikan intervensi kepada calon responden meski tidak

memenuhi kriteria inklusi penelitian.Jadi peneliti memberi keadilan

terhadap subjek.

3. Prinsip Manfaat (Benefit)

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal

mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada

khususnya.Peneliti berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan

bagi subjek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian ini harus dapat

mencegah atau paling tidak mengurang rasa sakit, cidera, stress,

maupun kematian subjek penelitian.

Page 86: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

63

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengumpulan data dilakukan selama 2 minggu mulai tanggal 03 – 15 Mei

2018. Dengan jumlah responden sebanyak 40 anak denganretardasi mental,

sedangkan penyajian data dibagi menjadi dua, yaitu: Data umum dan data khusus.

Data umum terdiri dari data demografi meliputi: jenis kelamin, usia danagama.

Setelah data disajikan data khusus yang didasarkan pada variabel yang diukur,

yaitu: keberhasilan toilet training pada anak retardasi mental.

5.1 Gambaran dan Lokasi Penelitian

SLB Putra Idhata Kab. Madiun di Desa Glonggong, Kecamatan

Dolopo, Kabupaten Madiun adalah Unit Pelaksana Teknis pendidikan

persekolahan yang didirikan oleh Yayasan Putra Idhata dan kepala sekolah

SLB Putra Idhata Kab. Madiun sekarang Ibu Dyah Rukminingsih,S.Pd.

Berdasarkan SK Mendikbud No.08/48/0/1972 tanggal 4 Desember

1972. Dalam pelaksanaannya sekolah yang berstatus swasta tersebut

bertanggung jawab langsung kepada Yayasan Putra Idhata Kab.Madiun di

era otonomi berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada

Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur. Sekolah telah bersertifikat ISO :

9000-2008.

Jumlah keseluruhan warga di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun adalah 70 anak, 14 guru, 1 tukang kebun dan 1 penjaga

asrama. Sekolah ini juga terdapat cukup banyak anak dengan Retardasi

Page 87: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

64

Mental dengan usia 7 – 19 tahun yang terdiri dari SD, SMP dan SMA

dengan keterbatasan tuna rungu, tuna wicara dan tuna grahita.Sekolah

terletak di daerah strategis antara Madiun – Ponorogo dengan luas 5000

m2.Selain dilengkapi ruang belajar dan sarana belajar yang baik, sekolah

juga dilengkapi ruang assesment, perpustakaan, laboratorium komputer,

ruang olah raga, ruang ketrampilan, ruang produksi braille, arena bermain

dan asrama siswa.

5.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian terdiri dari data umum dan data khusus. Data umum

meliputi: jenis kelamin, usia dan agama. Sedangkan data khusus yang

didasarkan pada variabel yang diukur, yaitu: keberhasilan toilet training

pada anak retardasi mental.

5.2.1 Data Umum

Data umum yang diidentifikasikan dari responden meliputi: jenis

kelamin, usia dan agama.

5.2.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di SLB Putra

Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun pada tanggal 03 – 15 Mei

2018. Tabel berikut ini memberikan gambaran responden yang

berdasarkan jenis kelamin pada keluarga dengan anak retardasi mental.

Page 88: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

65

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin anak retardasi

mental di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten

Madiun No Jenis Kelamin Frekuensi (f) Prosentase (%)

1 Perempuan 20 50 %

2 Laki-laki 20 50 %

Total 40 100

Sumber: Data Primer

Menunjukkan bahwa respondennya berjenis kelamin perempuan dan

laki-laki sama yaitu sebanyak 50%

5.2.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia di SLB Putra Idhata

Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun pada tanggal 03 – 15 Mei 2018.

Tabel berikut ini memberikan gambaran responden yang berdasarkan usia

pada keluarga dengan anak retardasi mental.

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi berdasarkan usia anak retardasi mental di

SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun No Usia Frekuensi (f) Prosentase (%)

1 5 - 11 tahun 16 40%

2 12 - 16 tahun 14 35%

3 17 - 25 tahun 10 25%

Total 40 100

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 5.2 Menunjukkan bahwa sebagian besar berusia 5 -

11 tahun sebanyak 40% dan sebagian kecil usia 17 - 25 tahun sebanyak

25%.

5.2.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama

Karakteristik responden berdasarkan agama di SLB Putra Idhata

Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun pada tanggal 03 – 15 Mei 2018.

Tabel berikut ini memberikan gambaran responden yang berdasarkan

agama pada keluarga dengan anak retardasi mental.

Page 89: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

66

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi berdasarkan agama anak retardasi mental di

SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun No Pendidikan Terakhir Frekuensi (f) Prosentase (%)

1 Islam 38 95%

2 Kristen 2 5%

3 Katholik 0 0%

4 Hindu 0 0%

5 Budha 0 0%

Total 40 100

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 5.3 Menunjukkan bahwa sebagian besar beragama

islam sebanyak 95% dan sebagian kecil beragama Kristen sebanyak 5%.

5.2.2 Data Khusus

Setelah mengetahui dari data umum dalam penelitian ini maka akan

ditampilkan hasil penelitian berdasarkan dengan data khusus yang

meliputi: kemampuan toilet training pada anak retardasi mental dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi tentang variabel independent dan variabel

dependent.

5.2.2.1 Mengidentifikasi Tingkat Kemampuan Toilet Training Pada Anak

Retardasi Mental Sebelum dan Sesudah Diberikan Modelling Media

Video Pada Kelompok Kontrol

Berikut adalah hasil dari uji paired t-test sebelum diberi perlakuan

diberi perlakuan modelling media video.

Tabel 5.4 Hasil sebelum dan sesudah diberikan modelling media video

terhadap peningkatan kemampuan toilet training pada anak

retardasi mental di SLB Putra Idhata Dolopo Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun pada kelompok kontrol

Pre

Kontrol

Mean Median Modus Minimum -

Maksimum

7.30 8.00 8 2 - 9

Post Kontrol Mean Median Modus

Minimum -

Maksimum

7.60 8.00 8 3 - 10

Sumber:Olahan Data SPSS

Page 90: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

67

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa kelompok pre kontrol

didapatkan rerata 7.30 yang artinya responden tidak bisa melakukan toilet

training, 8.00 yang artinya nilai tengah, nilai yang sering muncul yaitu 8

yang mewakili responden dari tingkat pendidikan SD, nilai minimum

adalah 2 dan nilai maksimum adalah 9, pada kelompok post kontrol

didapatkan rerata 7.60 yang artinya responden tidak bisa melakukan toilet

training, 8.00 yang artinya nilai tengah, nilai yang sering muncul yaitu 8

yang mewakili responden dari tingkat pendidikan SD, nilai minimum

adalah 3 dan nilai maksimum adalah 10.

5.2.2.2 Mengidentifikasi Tingkat Kemampuan Toilet Training Pada Anak

Retardasi Mental Sebelum dan Sesudah Diberikan Modelling Media

Video Pada Kelompok Perlakuan

Berikut adalah hasil dari uji paired t-test sesudah diberi perlakuan

diberi perlakuan modelling media video.

Tabel 5.5 Hasil sesudah diberikan modelling media video terhadap

peningkatan kemampuan toilet training pada anak retardasi

mental di SLB Putra Idhata Dolopo Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun

Pre

Perlakuan

Mean Median Modus Minimum -

Maksimum

7.05 8.00 8 2 -9

Post

Perlakuan

Mean Median Modus Minimum -

Maksimum

11.20 11.00 13 7 - 14

Sumber:Olahan Data SPSS

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa kelompok pre perlakuan

sebelum diberikan modelling media video didapatkan rerata 7.05 yang

artinya setelah dilakukan perlakuan kemampuan responden dalam

melakukan toilet training responden meningkat yaitu dengan cara dibantu,

8.00 artinya nilai tengah yang didapatkan, nilai yang sering muncul yaitu 8

Page 91: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

68

yang mewakili responden dari tingkat SD, nilai minimum adalah 2 dan

nilai maksimum adalah 9, pada kelompok post perlakuan sesudah

diberikan modelling media video didapatkan rata-rata 11.20 yang artinya

setelah dilakukan perlakuan kemampuan responden dalam melakukan

toilet training responden meningkat yaitu dengan cara dibantu, 11.00

artinya nilai tengah yang didapatkan, nilai yang sering muncul yaitu 13

yang mewakili responden dari tingkat SD, nilai minimum adalah 7 dan

nilai maksimum adalah 14.

5.2.2.3 Menganalisis pengaruh modelling media video terhadap peningkatan

kemampuan toilet training pada anak retardasi mental

Berikut adalah hasil analisis dari pengaruh modelling media video

terhadap peningkatan kemampuan toilet training pada anak retardasi

mental.

Tabel 5.6 Hasil Analisis pengaruh modelling media video terhadap

peningkatan kemampuan toilet training pada anak retardasi

mental di SLB Putra Idhata Dolopo Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun Analisa N Corelation Sig (2-tailed)

Pre Kontrol 20 0.929 0.083

Post Kontrol

Pre Perlakuan 20 0.584 0.000

Post Perlakuan

Sumber:Olahan Data SPSS

Berdasarkan tabel 5.6 di atas menunjukkan bahwa modelling media

video memiliki pengaruh terhadap peningkatan kemampuan toilet training.

Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji statistic paired t-

test sampleberpasangandengan program SPSS versi 16.0 didapatkan ρ

value = 0,000 < α = 0,05, artinya Ha diterima berarti ada pengaruh

modelling media video terhadap peningkatan kemampuan toilet training

Page 92: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

69

pada anak retardasi mental di Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.

Hasil uji statistik paired t-test sample berpasangan bahwa r hitung = 0,029

yaitu positif yang berarti semakin sering diberikan pembelajaran toilet

training maka keberhasilan toilet training juga semakin meningkat.

5.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan kuesioner dan observasi

terhadap responden pada bulan Mei 2018 setelah diolah, maka peneliti

akan membahas mengenai pengaruh modelling media video terhadap

peningkatan kemampuan toilet training pada anak retardasi mental di SLB

Putra Idhata Dolopo Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.

5.3.1 Perubahan Perilaku Sebelum dan Sesudah Diberikan Modelling

Media Video Terhadap Peningkatan Kemampuan Toilet Training

Pada Anak Retardasi Mental Pada Kelompok Kontrol

Pada tabel 5.4 dapat dilihat bahwa gambaran responden berdasarkan

tingkat kemampuan pada kelompok perlakuan dapat dijelaskan rerata nilai

kemampuan anak retardasi mentalsaat diberi pre test checklist adalah 7.30

yang berarti responden belum mampu melakukan toilet training secara

mandiri.

Penelitian ini sesuai dengan pendapat Warner (2009) keberhasilan

toileting pada anak dipengaruhi beberapa faktor yaitu kesiapan fisik,

kesiapan mental, kesiapan psikologis dan kesiapan orang tua. Orang tua

memiliki peranan penting dalam proses toilet training pada anak ketika

usia toddler karena dengan penanaman serta pola kebiasaan terhadap

toileting dapat membuat anak menjadi tidak ketergantungan serta

Page 93: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

70

mengenali hasrat buang airnya. Adanya kesiapan psikologis anak dapat

juga disebabkan oleh faktor anak itu sendiri (internal) meliputi krisis

identitas dan kontrol diri yang lemah maupun faktor dari (eksternal)

meliputi keluarga termasuk pola kebiasaan pada orang tua, dengan pola

pemakaian diapers yang jarang pada anak maka hal tersebut tidak akan

mempengaruhi keberhasilan toilet training pada anak karena orang tua

dapat memberikan latihan toilet secara maksimal kepada anak tanpa

terhambat oleh ketergantungan terhadap diapers yang hanya digunakan

dalam frekuensi jarang atau jika hanya dibutuhkan saja.

Berdasarkan dari tabel 5.6 didapatkan hasil bahwa p value 0.083 > α

0.05 dengan korelasi 0.929 yang artinya tidak ada pengaruh modelling

media video terhadap peningkatan kemampuan toilet training pada anak

retardasi mental di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten

Madiun dengan keeratan sangat kuat. Peneliti berpendapat bahwa tidak ada

perubahan pada indikator kesiapan anak secara intelektual. Menurut

Ningsih (2012) kesiapan anak secara intelektual, pengkajian intelektual

pada latihan buang air besar dan buang air kecil antara lain kemampuan

anak untuk mengerti buang air besar dan buang air kecil, kemampuan

mengkomunikasikan buang air besar dan buang air kecil, anak menyadari

timbulnya buang air besar dan buang air kecil, mempunyai kemampuan

kognitif untuk meniru perilaku yang tepat seperti buang air besar dan

buang air kecil pada tempatnya serta etika dalam buang air besar dan

buang air kecil.

Page 94: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

71

Berdasarkan tabel 5.4 diketahui rerata pre kontrol adalah 7.30

sedangkan post kontrol adalah 7.60 yang berarti mengalami perubahan

nilainya namun tidak terjadi perubahan pada p value. Peneliti berpendapat

bahwa ada perubahan dalam indikator kesiapan anak secara psikologis.

Menurut Ningsih (2012) kesiapan anak secara psikologis, indikator

kesiapan psikologis adalah adanya rasa nyaman sehingga anak mampu

mengontrol dan konsentrasi dalam merangsang BAB dan BAK.

5.3.2 Kemampuan Toilet Training Pada Anak Retardasi Mental Sebelum

dan Sesudah Diberikan Modelling Media Video Terhadap

Peningkatan Kemampuan Toilet Training Pada Anak Rretardasi

Mental Pada Kelompok Perlakuan

Pada tabel 5.5 Hasil penelitian dilihat bahwa gambaran responden

berdasarkan tingkat kemampuan pada kelompok perlakuan sebelum dan

sesudah diberikan intervensi dapat dijelaskan rerata kemampuan anak

retardasi mentalyaitu 7.05 menjadi 11.20 artinya melalui modelling media

video kemampuan toilet training pada anak retardasi mental meningkat

menjadi dibantu.

Toilet training dikatakan berhasil dikarenakan anak mau memberitahu

bila merasa buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB), anak

mengatakan pada ibu bila buang air kecil atau buang air besar, anak

mampu menahan buang air kecil atau buang air besar, anak mampu

membersihkan atau cebok dengan sendiri, anak tidak pernah ngompol atau

buang air besar di celana. Sedangan toilet training dikatakan terlambat

apabila anak terlambat memberitahu bila merasa buang air kecil atau

buang air besar, anak terlambat mengatakan pada ibu bila buang air kecil

Page 95: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

72

atau buang air besar, anak terus mengompol atau buang air besar di celana

(Wong, 2009).

Menurut Azhar Arsyad (2014) media video merupakan salah satu

media audio visual.Media video pada umumnya digunakan untuk tujuan-

tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Video dapat menyajikan

informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit,

mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan

mempengaruhi sikap. Hal ini didukung dengan salah satu faktor yang

mempengaruhi penggunaan media video menurut (Hidayat, 2011) yaitu

interactivity dimana media yang akan dipilih dapat memunculkan

komunikasi dua arah atau interaktivitas. Sehingga siswa akan terlibat

(aktif) baik secara fisik, intelektual dan mental.

Hasil observasi yang dilakukan peneliti sebelum diberikan perlakuan

modelling media video didapatkan bahwa responden masih belum bisa

melakukan toilet training dan setelah diberikan perlakuan berupa

modelling media video, didapatkan data bahwa responden mengalami

peningkatan kemampuan pada item melakukan toilet training, menirukan

kebiasaan toilet training, menyadari keinginan untuk BAB/BAK,

membuka dan memakai celana, dan juga menyiram kloset. Walaupun

mereka mengalami peningkatan dalam kemampuan toilet training tetapi

mereka masih belum mampu sepenuhnya secara mandiri untuk melakukan

kegiatan toilet training dikarenakan mereka mempunyai keterbatasan fisik

Page 96: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

73

dan kemampuan.Sehingga dalam melakukan toilet training responden

masih banyak dibantu oleh guru atau orang tuanya.

Pada instrumen penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan pada

indikator intelektual pada item melakukan toilet training (pelatihan toilet),

menirukan kebiasaan toilet training (pelatihan toilet), menyadari keinginan

untuk BAB dan BAK. Dari uraian diatas peneliti berasumsi bahwa

kemampuan toilet training setiap individu berbeda-beda. Anak dikatakan

mampu dalam melakukan toilet training apabila mereka sudah siap fisik,

psikologis serta intelektual. Jika mereka mampu dalam hal tersebut dapat

dikatakan bahwa mereka berhasil dalam kemampuan toilet training. Untuk

terus mengembangkan kemampuan anak retardasi mental dalam

kemampuan toilet training maka peran orang tua dan guru sangat penting

bagi mereka. Karena dengan dukungan dari orang tua dan guru anak

retardasi mental sedikit demi sedikit pasti akan mengerti dan mampu

melakukan toilet training secara mandiri.

5.3.3 Pengaruh Modelling Media Video Terhadap Peningkatan

Kemampuan Toilet Training

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil ada pengaruh antara

modelling media video terhadap peningkatan kemampuan toilet training

pada anak retardasi mental di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun. Dari data penelitian pengaruh modelling media video

pada anak retardasi mental terdapat peningkatan keberhasilan toilet

training dilihat dari sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan.

Page 97: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

74

Dari uji statistik menggunakan SPSS 16 dengan menggunakan uji

paired t-test sample berpasangan didapatkan nilai p = 0,000 < α = 0,05

maka H1 diterima dan H0 ditolak yang berarti ada pengaruh modelling

media video terhadap peningkatan kemampuan toilet training pada anak

retardasi mental di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten

Madiun.

Dari hasil penelitian yang didapatkan dari hasil checklist kebanyakan

responden melakukan toilet training dengan cara dibantu. Karena pada

anak retardasi mental mereka mengalami kekurangan pada kecerdasan dan

tingkat kemampuan yang terbatas sehingga untuk melakukan toilet

training anak retardasi mental memerlukan bantuan dari keluarga terdekat

bahkan tidak bisa melakukan toilet training.

Dijelaskan oleh Nugroho (2012) terdapat perkembangan mental yang

kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama ialah intelegensi yang

terbelakang.Keadaan tersebut ditandai dengan fungsi kecerdasan umum

yang berada di bawah rata-rata dan disertai dengan berkurangnya

kemampuan untuk menyesuaikan diri atau berperilaku adaptif.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Noer Elok

Faikohtahun 2014, gangguan yang dialami oleh penyandang retardasi

mental diantaranya adalah tentang ketrampilan merawat diri, oleh karena

itu mereka sangat memerlukan pembelajaran perawatan diri, salah satunya

toilet training. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti didapatkan

hasil bahwa kemampuan anak retardasi mental dalam bertoilet training

Page 98: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

75

sebelum dilakukan intervensi pemberian modelling media video

didapatkan hasil nilai minimum 0, maximum 6, mean 3.50 dan standar

deviasi 1.253. Data yang diperoleh sebanyak 15 responden (50%) berada

dalam kategori mampu, dan 15 responden (50%) berada dalam kategori

tidak mampu.Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti setelah

memberikan intervensi berupa modelling media video selama tiga hari

berturut turut terhadap kemampuan anak retardasi mental didapatkan nilai

minimum 0, maximun 7, mean 5.07, standar deviasi 1.530. Kemampuan

toilet training terdapat peningkatan hasil yaitu dari yang semula 15

responden (50%) meningkat menjadi sebanyak 26 responden (86.6%).

Artinya memiliki selisih peningkatan sebesar 36.6%. Anak mulai mampu

melihatkan perkembangannya dalam bertoilet training setelah mereka

menonton video kemudian mempraktekannya, walaupun sepenuhnya

belum ada yang dapat melakukan toilet training secara mandiri, mereka

harus tetap di antar oleh gurunya. Hasil observasi yang dilakukan peneliti

setelah diberikan terapi berupa modelling media video, didapatkan data

bahwa responden mengalami peningkatan kemampuan pada item

membuka celana dalam, menyiram kotoran, memakai celana dalam dan

celana luarnya kembali, dan juga mencuci tangan dengan sabun setelah

BAK/BAB.

Dari uraian diatas peneliti berasumsi bahwa anak retardasi mental

mampu melakukan toilet training dengan cara dibantu setelah beberapa

kali dilakukan pemutaran video. Karena anak retardasi mental lebih mudah

Page 99: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

76

memahami pembelajaran berupa modelling media video. Oleh karena itu

disarankan adanya pelajaran tambahan tentang toilet training sehingga

anak retardasi mental nantinya mampu melakukan toilet training secara

mandiri tanpa bantuan orang tua atau guru bahkan orang lain.

5.4 Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti merasa belum optimal akan

hasil yang telah didapatkan karena terdapat kelemahan dan keterbatasan

antara lain:

1. Kurangnya waktu yang lama untuk mengisi kuesionertoilet training

pada anak retardasi mental.

2. Pengisian kuesioner dilakukan oleh peneliti dan yang membantu

dalam penelitian tersebut karena anak belum mampu untuk mengisi

kuesioner dengan keterbatasan mereka.

3. Peneliti kurang menguasai bahasa isyarat sehingga mengalami

kesulitan dalam berkomunikasi.

Page 100: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

77

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang berjudul pengaruh modelling media

video terhadap peningkatan kemampuan toilet training pada anak retardasi

mental di SLB Putra Idhata Dolopo Kecamatan Dolopo Kabupaten

Madiun dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi tingkat kemampuan toilet training pada anak

retardasi mental sebelum dan sesudah diberikan modelling media

video pada kelompok kontrol.

2. Mengidentifikasi tingkat kemampuan toilet training pada anak

retardasi mental sebelum dan sesudah diberikan modelling media

video pada kelompok perlakuan.

3. Ada pengaruh modeling media video terhadap peningkatan

kemampuan toilet trainingpada anak retardasi mental di SLB Putra

Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun dengan p value = 0,000

< α 0,05.

Page 101: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

78

6.2 Saran

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, maka peneliti ingin

menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

6.2.1 Bagi SLB Putra Idhata Dolopo

Diharapkan bagi guru serta pengasuh di SLB Putra Idhata Dolopo

untuk menambahkan pembelajaran toilet training sebagai ekstra dalam

proses pembelajaran dapat dimulai dari pengenalan toilet serta fungsinya,

dapat dimulai dari pembelajaran cuci tangan dan kemudian dilanjutkan

dengan kebersihan diri dalam kemandirian BAK dan BAB.

6.2.2 Bagi Orang Tua Murid di SLB Putra Idhata Dolopo

Setelah dilakukan penelitian ini diharapkan orang tua selalu

mendampingi, mengawasi dan mengajarkan tentang toilet training secara

benar dan tepat seperti yang telah diajarkan oleh peneliti. Dan diharapkan

setelah dilakukan penelitian ini tentang pengaruh modellinng media video

anak retardasi mental mampu melakukan toilet training secara mandiri

tanpa dibantu oleh keluarga atau guru.

6.2.3 Bagi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Diharapkan bagi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun dapat

menambah refrensi tentang modelling media video dan kemampuan toilet

training sehingga dapat digunakan sebagai bahan promosi kesehatan dan

bahkan dapat turun ke sekolah-sekolah mensosialisasikan tentang toilet

training khususnya pada anak retardasi mental.

Page 102: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

79

6.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti yang akan datang dapat digunakan sebagai

salah satu sumber data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan

penelitian lebih lanjut berdasarkan faktor lainnya, variable yang berbeda,

jumlah sampel yang lebih banyak, tempat yang berbeda, desain yang lebih

tepat dan tetap berhubungan dengan toilet trainingserta lebih bisa

melakukan komunikasi dengan anak retardasi mental agar anak lebih bisa

tenang dalam penelitian.

Page 103: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

80

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, S & Manrihu, M.T, 2009. Teknik dan Laboratorium Konseling.

Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.

Aden. 2010. Seputar Penyakit dan Gangguan Lain pada Anak. Yogyakarta:

Siklus.

Alwisol, 2009. Psikologi Kepribadian. Malang: Universitas Muhammadiyah

Malang.

Ambarwati, Yuliana. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Toilet

Training dengan kecenderungan perilaku BAB dan BAK anak usia Toddler

di Desa Semen Wonogiri. Skripsi. Fakultas Kesehatan. Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Jurusan S1 Keperawatan.

http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/32262. [Diakses pda tanggal 8 Desember

2017 jam 14.00].

Ariani, M, Seoselo, DA, Surilena. 2014. Karakteristik Pola Asuh dan

Psikopatologi Orang Tua Penyandang Retardasi Mental Ringan di Sekolah

Luar Biasa–C (SLB-C) Harapan Ibu. Jornal of Medicinel.13(2),74-83.

Arief S. Sadiman, 2012. Media Pendidikan: pengertian, pengembangan dan

pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arsyad Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Cecep Kusnadi, Bambang Suctipto. 2011. Media Pembelejaran Manual Dan

Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Corey, Gerald. 2003. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT

Refika Aditama.

Daryanto, D. 2013. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Depkes, 2010. Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak di Sekolah Luar Biasa (SLB)

Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta.

Faikoh, Noer; Alfiyanti, Dera; Nurullita, Ulfa. 2014.Pengaruh Modelling Media

Video Terhadap Peningkatan Kemampuan Toilet Training Pada Anak

Retardasi Mental Usia 5-7 Tahun Di SLB N Semarang.Jurnal. STIKES

Telogorejo Semarang.

http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/vie

w/229. [Diakses pada tanggal 8 Desember 2017 Jam 13.00].

Page 104: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

81

Fauzan, Lutfi. 2009. Teknik Modeling. (Online) tersedia dalam

http://lutfifauzan.wordpress.com/2009/12/23/teknik-modeling. [Diakses

pada tanggal 8 Desember 2017 Jam 13.40]

Hidayat, A. 2011. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika.

Hooman, N. Safaii, A. Valavi, E. Alavijeh, A. 2013. Toilet Training in Iranian

Children.Iran J. Pediart, April 2013. Vol. 3 No. 2.Pp : 154 – 158.

Hutomono, Shodiq. 2011. Observasional Learning: Metode Psikologis Yang

dilupakan dalam Psikologis Olahraga. Jurnal Ilmiah SPIRIT. 11, (2), 25-

Jones, R. N. 2011. Teori dan Praktik Konseling dan Psokoterapi (terjemahan).

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maramis, Willy F. 2009. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University

Press

Nazir. 2011. Metode Penelitian. Bogor. Ghalia Indonesia

Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi Kempat.

Jakarta: Salemba Medika.

Prabowo, E. 2014. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika.

Prastowo Andi, 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.

Yogyakarta: Diva Press.

Priyoto. 2015. Teori Perubahan Perilaku Dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha

Medika

Solikhin, Ismail. 2009. Corporate Social Resposibility from Charity to

Sustainability. Jakarta: Salemba Empat.

Subagyo, 2010. Hubungan Antara Motivasi Stimulasi Toilet Training Oleh Ibu

dengan Keberhasilan Toilet Training pada Anak Prasekolah. Suara Forikes.

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif

dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Page 105: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

82

Tiranata, Retananigsih dan Suwarsi.2015.Hubungan Dukungan Sosial Dengan

Harga Diri Yang Memiliki Anak Retardasi di SLBN 1 Bantul. Jurnal.

Universitas Respati Yogyakarta. S1 Keperawatan.

http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=Pene

litianDetail&act=view&typ=html&buku_id=67471. [Diakses pada tanggal 8

Desember 2017 Jam 13.00]

Wong. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: ECG.

Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:

Rosda.

Page 106: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO
Page 107: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

83

Lampiran 1 Pengesahan Judul

Page 108: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

84

Lampiran 2 Surat Izin Pencarian Data Awal

Page 109: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

85

Page 110: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

86

Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Pencarian Data Awal

Page 111: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

87

Lampiran 4 Surat Izin Permohonan Uji Validitas dan Reliabilitas

Page 112: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

88

Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Melakukan Uji Validitas dan

Reliabilitas

Page 113: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

89

Lampiran 6 Lembar Penjelasan Penelitian

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Judul penelitian

: Pengaruh modelling media video terhadap peningkatan

kemampuan toilet training pada anak retardasi mental di

SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun

Peneliti : Sylvia Rika Angreyni Pohan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modelling media

video terhadap peningkatan kemampuan toilet training pada anak retardasi

mental. Penelitian ini sangat penting guna meningkatkan kemampuan anak dalam

toilet training secaramandiri untuk kehidupan sehari-hari. Penggunaan media

video dirasa paling mudah dalam mencontohkan atau dapat ditiru dengan mudah

karena tampak gambar atau ilustrasi dalam video tersebut. Sehingga

saudara/saudari mampu mengingat dengan mudah apa yang telah dilihat dalam

pemutaran video yang berisi tentang cara toilet training dengan benar. Prosedur

penelitian yang akan dilakukan adalah mengisi checklist yang akan dilakukan oleh

saudara/saudari, yang berisi pertanyaan mengenai biodata dan pertanyaan-

pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan toilet training. Waktu yang

diberikan kurang lebih 30-45 menit. Informasi yang saudara/saudari berikan

selama prosedur penelitian akan dijamin kerahasiaannya. Dalam pembahasan atau

laporan nama Saudara/Saudari tidak akan disebutkan hanya di coding pada lembar

checklist.

Madiun,..... - ........... 2018

Peneliti,

Sylvia Rika Angreyni Pohan

Page 114: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

90

Lampiran 7 Surat Permohonan Menjadi Responden

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Calon Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertandatagan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi

Ilmu Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun:

Nama : Sylvia Rika Angreyni Pohan

NIM : 201402048

Akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh modelling media

video terhadap peningkatan kemampuan toilet training pada anak retardasi mental

di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun”. Sehubungan dengan

judul penelitian diatas, data yang diperoleh dari penelitian akan sangat bermanfaat

bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Untuk kepentingan tersebut peneliti

memohon anda untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang saya ajukan

dengan jujur. Semua data yang dikumpulkan akan dirahasiakan.

Atas perhatian, kerjasama dan kesediaan dalam partisipasi sebagai

responden dalam penelitian ini, saya menyampaikan terimaksih dan berharap

informasi anda akan berguna khususnya dalam penelitian ini.

Hormat Saya,

Sylvia Rika Angreyni Pohan

Page 115: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

91

Lampiran 8 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(Informed Consent)

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:

Nama : ..................................................................

Umur : .................................................................

Alamat : ..................................................................

Setelah mendapat keterangan secukupnya dari penulis serta mengetahui

manfaat, tujuan dan prosedur penelitian yang berjudul “Pengaruh modelling media

video terhadap peningkatan kemampuan toilet training pada anak retardasi mental

di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun” menyatakan

*BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA* diikutsertakan dalam penelitian ini dengan

catatan apabila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak

membatalkan persetujuan ini.

Saya percaya apa yang diinformasikan dijamin kerahasiaannya oleh

penulis.

Peneliti,

Sylvia Rika Angreyni Pohan

Madiun, ....... - ............ 2018

Responden,

*Coret yang tidak perlu

Page 116: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

92

Lampiran 9 Kisi-kisi Cheklist

KISI-KISI CHECKLIST

Pengaruh modelling media video terhadap peningkatan kemampuan toilet

training pada anak retardasi mental di SLB Putra Idhata Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun

Variabel Sub Variabel Nomor

Soal

Jumlah

Soal

Variabel Dependen :

Kemampuan Toilet

Training

1. Kesiapan anak

secara intelektual

1 - 4 4

2. Kesiapan anak

secara fisik

5 – 10 6

3. Kesiapan anak

secara psikologis

11 - 20 10

Page 117: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

93

Lampiran 10 Cheklist Keberhasilan Toilet Training

CHECKLIST KEBERHASILAN TOILET TRAINING

1. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat dan keadaan yang

sebenarnya dengan cara memberikan tanda (√) pada salah satu kolom yang

telah disediakan berikut ini:

Keterangan :

TB = Tidak bisa

D = Dibantu

M = Mandiri

No Pernyataan TB D M

1. Melakukan toilet training (pelatihan toilet)

2. Menirukan kebiasaan toilet training (pelatihan

toilet)

3. Menyadari keinginan untuk BAB

4. Menyadari keinginan untuk BAK

5. Melakukan BAB dengan cara duduk/jongkok

6. Melakukan BAKdengan cara

berdiri/duduk/jongkok

7. Melepas celana ketika BAB

8. Melepas celana ketika BAK

9. Melakukan BAB teratur

10. Melakukan BAK teratur

11. Pergi ke kamar mandi jika akan BAB

12. Pergi ke kamar mandi jika akan BAK

13. Ceboksetelah BAB

14. Ceboksetelah BAK

15. Menyiram kloset setelah BAB dan BAK

16. Menyiram kloset setelah BAK

17. Menahan BAB

18. Menahan BAK

19. Menahan emosi saat BAB

20. Menahan emosi saat BAK

Page 118: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

94

Lampiran 11 Foto Tahapan Toilet Training

Page 119: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

95

Page 120: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

96

Lampiran 12 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Hasil Tabel Uji Validitas

No r hitung Syarat Keterangan

1 0,383 < 0,378 Item soal valid

2 0,533 < 0,378 Item soal valid

3 0,698 < 0,378 Item soal valid

4 0,413 < 0,378 Item soal valid

5 0,556 < 0,378 Item soal valid

6 0,544 < 0,378 Item soal valid

7 0,544 < 0,378 Item soal valid

8 0,438 < 0,378 Item soal valid

9 0,420 < 0,378 Item soal valid

10 0,451 < 0,378 Item soal valid

11 0,733 < 0,378 Item soal valid

12 0,383 < 0,378 Item soal valid

13 0,413 < 0,378 Item soal valid

14 0,510 < 0,378 Item soal valid

15 0,533 < 0,378 Item soal valid

16 0,606 < 0,378 Item soal valid

17 0,733 < 0,378 Item soal valid

18 0,510 < 0,378 Item soal valid

19 0,454 < 0,378 Item soal valid

20 0,454 < 0,378 Item soal valid

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

.901 20

Page 121: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

97

Lampiran 13 Surat Izin Penelitian

Page 122: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

98

Lampiran 14 Surat Keterangan Selesai Penelitian

Page 123: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

99

Lampiran 15 Hasil Tabulasi Data Responden

Hasil Tabulasi Pre Kontrol

No

Resp S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 Total

1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8

2 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 7

3 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 9

4 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 7

5 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 9

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7

7 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 8

8 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 6

9 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 9

10 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5

11 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 8

12 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 7

13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8

14 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 9

15 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

16 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 9

17 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

18 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 8

19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8

20 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 9

99

Page 124: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

100

Hasil Tabulasi Pre Perlakuan

No

Resp S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 Total

1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 9

2 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 9

3 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 9

4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 5

5 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 9

6 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 7

7 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 6

8 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 5

9 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 6

10 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 6

11 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 7

12 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 9

13 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 9

14 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 8

15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 6

16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 6

17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5

18 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 8

19 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 7

20 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5

100

Page 125: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

101

Hasil Tabulasi Post Kontrol

No

Resp S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 Total

1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8

2 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 7

3 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 9

4 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 7

5 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 10

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7

7 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 8

8 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 6

9 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 9

10 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5

11 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 10

12 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 7

13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8

14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 13

15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3

16 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 10

17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 5

18 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 8

19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8

20 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 9

101

Page 126: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

102

Hasil Tabulasi Post Perlakuan

No Resp S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 Total

1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 12

2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 13

3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10

4 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9

5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 13

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 14

8 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 12

9 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 11

10 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 10

11 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 14

12 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 13

13 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 13

14 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 12

15 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10

16 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 12

17 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9

18 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 12

19 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 13

20 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7

102

Page 127: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

103

Lampiran 16 Distribusi Frekuensi Data Umum Responden

DISTRIBUSI FREKUENSI DATA UMUM RESPONDEN

JENIS_KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid LAKI-LAKI 21 52.5 52.5 52.5

PEREMPUAN 19 47.5 47.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

USIA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 5-11 TAHUN 16 40.0 40.0 40.0

12-16 TAHUN 13 32.5 32.5 72.5

17-25 TAHUN 11 27.5 27.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

AGAMA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ISLAM 38 95.0 95.0 95.0

KRISTEN 2 5.0 5.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Page 128: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

104

Lampiran 17 Hasil Uji Normalitas

Tests of Normalityb,c,d,e

POST_

KONTR

OL

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PRE_KONTROL 5 .260 2 .

8 .492 6 .7 .496 6 .9

10 .385 3 . .750 3 .8

Tests of Normalityb,c,d

POST_

PERLA

KUAN

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PRE_PERLAKUAN 10 .441 4 . .630 4 .1

11 .151 4 . .993 4 .9

12 .253 3 . .964 3 .6

13 .473 5 .1 .552 5 .1

Page 129: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

105

Lampiran 18 Hasil Uji Paired Sample t-test

KELOMPOK KONTROL

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PRE_KONTROL 7.30 20 1.976 .442

POST_KONTROL 7.60 20 1.818 .407

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PRE_KONTROL &

POST_KONTROL 20 .929 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

PRE_KONTROL -

POST_KONTROL -.300 .733 .164 -.643 .043 -1.831 19 .083

Page 130: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

106

KELOMPOK PERLAKUAN

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PRE_PERLAKUAN 7.05 20 1.572 .352

POST_PERLAKUAN 11.20 20 1.765 .395

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PRE_PERLAKUAN &

POST_PERLAKUAN 20 .584 .007

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

PRE_PERLAKUAN -

POST_PERLAKUAN -4.150 1.531 .342 -4.867 -3.433 -12.120 19 .000

Page 131: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

107

Lampiran 19 Dokumentasi Penelitian

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 132: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

108

Lampiran 20 Jadwal Kegiatan Penelitian

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

108

Page 133: SKRIPSI PENGARUH MODELLING MEDIA VIDEO TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/279/1/59.pdfKEMAMPUAN TOILET TRAININGPADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA IDHATA KECAMATAN DOLOPO

109

Lampiran 21 Lembar Konsultasi Bimbingan

109