radiologi penyakit periodontal

8/18/2019 Radiologi Penyakit Periodontal

1/25

Radiologi Penyak

PeriodontalSHARON NATHANIA TIRTADINATA


2/25

Radiograf membantu dalam evaluasi kond jaringan periodontal dengan memperati

"# $umla tulang yang ada

%# &ondisi alveolar 'rest

(# &eilangan tulang di area furkasi

)# *ebar ruang ligamen periodontal

+# ,aktor lokal yang menyebabkan atau memperpara penyakit peri- &alkulus

- Restorasi yang underkontur atau overkontur


3/25

.# Panjang dan morfologi akar/ serta perbandingan makota0akar

1# Pertimbangan anatomis- Posisi sinus ma2ila/ dalam ubungannya dengan kerusakan periodontal

- 3igi yang ilang/ supernumerary / atau impaksi

4# Pertimbangan patologis- &aries

- *esi periapikal

- Resorpsi akar

5# Titik kontak

"6# 3aris oklusi


4/25

&erusakan tulang akibat penyakit periodo

Radiograf tidak dapat memperliatkan kerusakan ke'il yang terjadtulang jadi/ jika di radiograf terliat sedikit perubaan maka se'asuda para

Perbedaan tinggi tulang alveolar dengan gambaran radiogra7snya "/. mm/ diakibatkan terutama ole angulasi x-ray #

Radiograf juga dapat digunakan untuk membantu memperkirakan jbone loss akibat penyakit periodontal memperbandingkan tingg

yang tersisa dengan tinggi tulang normal


5/25

Pola kerusakan tulang

Pada penyakit periodontal/ interdental bone mengalami perubaanmempengarui lamina dura/ radiodensitas 'rest/ bentuk dan ukuramedula/ serta ketinggian dan kontur tulang#

Horizontal bone loss adala penurunan tinggi interdental bone/ denberbentuk ori8ontal dan tegak lurus dengan sumbu panjang gigi


6/25


7/25

Angular atau vertical bone loss merupakan kerusakan yang sama/ nberbentuk sudut 9anguler: atau ampir vertikal


8/25

Radiograf tidak mengindikasikan morfologi internal atau kedalaman kdaera interdental/ ;alaupun terliat se'ara anguler atau vertikal padan juga tidak memperliatkan sejau mana tingkat kerusakan tulandaera fasial atau lingual akibat tertutup struktur akar yang tebal

Pada sebagian besar kasus/ dapat diasumsikan ba;a kerusakan tula

terliat pada interdental dapat dipastikan menjalar ke daera fasial aOle karena itu/ bone loss yang sebenarnya anya bisa dideteksi se'melalui probing#


9/25

Penggunaan guttapercha yang dimampatkan ke daera sekeliling gmeningkatkan keuntungan radiograf untuk mendeteksi se'ara keseperubaan morfologis daera tulang sekitar gigi/ kususnya daeradan lingual

Namun teknik ini 'ukup bermasala dan jarang dilakukan# Ole karpembukaan gingiva dengan beda dan pemeriksaan visual merupa

terbaik untuk meliat se'ara jelas permukaan tulang yang suda ruakibat penyakit periodontal#


10/25

Pada pasien diabetes in


11/25

periodontitis

*amina dura terputus dan menjadi kabur di daera mesial atau dist'rest# Ini merupakan tanda yang paling a;al dalam periodontitis# Hdiakibatkan in


12/25

Proses kerusakan menjalar melebii batas 'rest 9lamina dura:/ dandalam interdental bone# Hal ini mengakibatkan tinggi 'rest mulai b9gmbr ("0"" ':#

Interdental bone mengalami penurunan ketinggian se'ara signi7kapenjalaran in


13/25


14/25

&ondisi Perubaan Pola danDensitas Tulang Raang

Pola beruba anya jika ada kelainan sistemik beruba selurunya atsaturegio# Pola trabekulasi pada raang atas biasanya bulat0bulat/ sepada raang ba;a ori8ontal agak pipi#


15/25

"# Pada diabetes mellitus pola trabekulasinya seperti porus0porus/ teterlalu terliat#

%# Pada talasemia atau si'kle 'ell pola trabekulasinya pasti berubakasar dan tidak beraturan#

(# Pada osteoporosis pola trabekulasinya padat/ dan brittle# Apabila gdiekstraksi/ gigi bisa pata atau bakan pata raang#

)# Pada 7brous dysplasia 9kelainan jaringan ikat: pola trabekulasinyaberuba#

+# Terjadi penipisan trabekulasi 9rare7ed:#


16/25


17/25

Pemeriksaan radiogra7 ole peneliti tela menunjukan ba;a ada pryang lebi besar dari lesi periapikal pada penderita diabetes melitus non0diabetes melitus#


18/25


19/25


20/25


21/25


22/25


23/25


24/25

DD :

sclerosteosis, infantile cortical hyperostosis, pyknodysostosis, craniometaphyseal dysplasiadysplasia, melorheostosis, and osteopathia striata.


25/25

radiologi penyakit periodontal

Documents