rad ala ibn-taymiyah (ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

Upload: salafytobatwordpresscom

Post on 30-May-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    1/28

    www.darulfatwa.org.au

    1

    A

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    2/28

    www.darulfatwa.org.au

    2

    AHLUSSUNNAH MEMBANTAH

    AHMAD IBN TAIMIYAH

    Oleh

    K.H. MASYHURI SYAHID, MA

    Diterbitkan dan disebarluaskan olehSyabab Ahlussunnah Wal Jamaah

    (SYAHAMAH)

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    3/28

    www.darulfatwa.org.au

    3

    Judul Asli: "Ar-Rudud as-Sunniyyah 'ala Ahmad ibnTaimiyah"

    Terjemahan: Ahlussunnah Membantah Ahmad ibnTaimiyah

    Penerbit: SYAHAMAH Press

    P.O. Box: 1168 Jkt. 13011 Klender

    Jakarta Timur

    PENGANTAR PENERBIT

    Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasSayyidina Muhammad, keluarga serta parasahabatnya yang baik dan suci.

    Ini adalah tulisan yang ringkas namun cukup

    komprehensif, berisi nama-nama para ulama Ahlussunnah Wal Jamaah yang membantahAhmad ibn Taimiyah al Harrani, jilid I. Buku iniditulis oleh al Ustadz KH Masyhuri Syahid, salahsatu ketua MUI Propinsi DKI Jakarta.

    Kami selaku penerbit, mengetengahkan bukuini ke hadapan para pembaca yang budimandengan harapan buku ini menjadi nasehat bagikaum muslimin sehingga mewaspadai Ibnu Taimiyah dan tidak membaca buku-bukunya,karena buku-buku tersebut penuh dengan muatan

    Tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk-

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    4/28

    www.darulfatwa.org.au

    4

    Nya), Tajsim (keyakinan bahwa Allah adalah jisim;benda, yang mempunyai ukuran, besar atau kecil)

    dan pengkafiran terhadap umat Islam yang ber-istighatsahdengan para nabi dan orang-orang saleh.Tujuan ditulisnya buku ini adalah untuk membelaagama Allah dan menjaga masyarakat muslim darikeyakinan-keyakinan yang menyimpang.

    Syabab Ahlussunnah Wal Jamaah(SYAHAMAH)

    DAFTAR ISI

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    5/28

    www.darulfatwa.org.au

    5

    MUQADDIMAH

    Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasSayyidina Muhammad, keluarga dan parasahabatnya yang baik dan suci.

    Allah taala berfirman:

    [

    ]:110[]

    Maknanya: Kalian adalah sebaikbaik umat yangdikeluarkan untuk manusia, menyeru kepada alMaruf (hal-hal yang diperintahkan Allah) danmencegah dari al Munkar (hal-hal yang dilarangAllah). (Q.S. Ali Imran: 110)

    Rasulullah shallallahu alayhi wasallambersabda:

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    6/28

    www.darulfatwa.org.au

    6

    "

    )("Maknanya: Barangsiapa di antara kalianmengetahui suatu perkara munkar, hendaklah iamerubahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu,hendaklah ia merubahnya dengan lisannya, jika iatidak mampu, hendaklah ia mengingkari denganhatinya. Dan hal itu (yang disebut terakhir)palingsedikitbuah dan hasilnya; dan merupakan hal yangdiwajibkan atas seseorang ketika ia tidak mampumengingkari dengan tangan dan lidahnya. (HR.Muslim)

    Syari'at telah menyeru untuk mengajakkepada yang al maruf, yaitu hal-hal yangdiperintahkan Allah dan mencegah hal-hal yangmunkar, yang diharamkan oleh Allah, menjelaskankebathilan sesuatu yang bathil dan kebenaranperkara yang haqq. Pada masa kini, banyak orangyang mengeluarkan fatwa tentang agama,sedangkan fatwa-fatwa tersebut sama sekali tidakmemiliki dasar dalam Islam. Karena itu perluditulis sebuah buku untuk menjelaskan yang haqq

    dari yang bathil, yang benar dari yang tidak benar.

    Dalam sebuah hadits shahih yangdiriwayatkan oleh al-Imam Muslim bahwa

    Rasulullah shallallahu alayhi wasallammemperingatkan masyarakat dari orang yangmenipu ketika menjual makanan. Al-Bukhari jugameriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alayhiwasallam mengatakan tentang dua orang yanghidup di tengah-tengah kaum muslimin: Sayamengira bahwa si fulan dan si fulan tidak mengetahuisedikitpun tentang agama kita ini.

    Kepada seorang khathib, yang mengatakan:

    Maknanya: "Barang siapa mentaati Allah danRasul-Nya maka ia telah mendapatkan petunjuk,dan barang siapa bermaksiat kepada keduanya makaia telah melakukan kesalahan"

    Rasulullah menegurnya dengan mengatakan:

    Maknanya: "Seburuk-buruk khathib adalahengkau(HR. Ahmad)

    ini dikarenakan khathib tersebut menggabungkan

    antara Allah dan Rasul-Nya dalam satu dlamir

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    7/28

  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    8/28

    www.darulfatwa.org.au

    8

    dalam kitab Zawa-id ar Raudlah), (lihatManaqib asy-Syafii, jilid I, h. 407). Beliau juga menyatakan

    tentang Haram bin Utsman, seorang yang hidupsemasa dengannya dan biasa berdusta ketikameriwayatkan hadits: " Meriwayatkan hadits dariHaram (bin Utsman) hukumnya adalah haram.Imam Malik juga mencela (jarh) orang yangsemasa dan tinggal di daerah yang samadengannya; Muhammad bin Ishaq, penulis kitab alMaghazi. Imam Malik berkata: Dia seringkaliberbohong". Imam Ahmad bin Hanbal berkatatentang al Waqidi: al Waqidi s eringkali berbohong.

    SIAPAKAH AHLUSSUNNAHWAL JAMAAH ?

    Ahlussunnah Wal Jamaah adalah golonganmayoritas umat Muhammad. Mereka adalah parasahabat dan orang-orang yang mengikuti merekadalam dasar-dasar aqidah. Merekalah yang

    dimaksud oleh hadits Rasulullah shallallahu alayhiwasallam:

    ".."

    Maknanya: "maka barang siapa yangmenginginkan tempat lapang di surga hendaklahberpegang teguh pada al Jamaah; yakni berpegangteguh pada aqidah al Jamaah. (Hadits inidishahihkan oleh al Hakim, dan at-Tirmidzimengatakan hadits hasan shahih)

    Setelah tahun 260 H menyebarlah bidah

    Mutazilah, Musyabbihah dan lainnya. Maka dua

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    9/28

    www.darulfatwa.org.au

    9

    Imam yang agung Abu al Hasan al Asyari (W324 H) dan Abu Manshur al Maturidi (W 333 H) -

    semoga Allah meridlai keduanya-menjelaskan aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah yang diyakini parasahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka,dengan mengemukakan dalil-dalil naqli(nash-nashal Quran dan al hadits) dan aqli (argumenrasional) disertai dengan bantahan-bantahanterhadap syubhah-syubhah (sesuatu yang dilontarkanuntuk mengaburkan hal yang sebenarnya)Mutazilah, Musyabbihah dan lainnya, sehingga Ahlussunnah Wal Jamaah dinisbatkan kepadakeduanya. Mereka (Ahlussunnah) akhirnya dikenal

    dengan nama al Asyariyyun (para pengikut al Asyari) dan al Maturidiyyun (para pengikut alMaturidi). Jalan yang ditempuh oleh al Asyari danal Maturidi dalam pokok-pokok aqidah adalahsama dan satu.

    Al Hafizh Murtadla az-Zabidi (W 1205 H)dalam al Ithaf juz II hlm. 6, mengatakan: PasalKedua: "Jika dikatakan Ahlussunnah Wal Jamaahmaka yang dimaksud adalah al Asyariyah dan alMaturidiyyah. Mereka adalah ratusan juta ummatIslam (golongan mayoritas). Mereka adalah para

    pengikut madzhab Syafii, para pengikut madzhab

    Maliki, para pengikut madzab Hanafi dan orang-orang utama dari madzhab Hanbali (Fudhala al

    Hanabilah). Sedangkan Rasulullah shallallahu alayhiwasallam telah memberitahukan bahwa mayoritasummatnya tidak akan sesat. Alangkahberuntungnya orang yang senantiasa mengikutimereka.

    Maka diwajibkan untuk penuh perhatian dankeseriusan dalam mengetahui aqidah al Firqah an-Najiyah yang merupakan golongan mayoritas,karena ilmu aqidah adalah ilmu yang paling muliadisebabkan ia menjelaskan pokok atau dasaragama. Rasulullah shallalllahu alayhi wasallam

    ditanya tentang sebaik-baik perbuatan, beliaumenjawab:

    )(" "

    Maknanya: Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.(HR. al Bukhari)

    Sama sekali tidak mempunyai arti(berpengaruh), ketika golongan Musyabbihahmencela ilmu ini dengan mengatakan "ilmu iniadalah ilm al Kalam al Madzmum (ilmu kalam yangdicela) oleh salaf. Mereka tidak mengetahui

    bahwa ilm al Kalam al Madzmum adalah yang

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    10/28

    www.darulfatwa.org.au

    10

    dikarang dan ditekuni oleh Mutazilah,Musyabbihah dan ahli-ahli bidah semacam

    mereka. Sedangkan ilm al Kalam al Mamduh (ilmukalam yang terpuji) yang ditekuni oleh Ahlussunnah, dasar-dasarnya sesungguhnya telahada di kalangan para sahabat. Pembicaraan dalamilmu ini dengan membantah ahli bidah telahdimulai pada zaman para sahabat. Sayyidina Ali -semoga Allah meridlainya- membantah golonganKhawarij dengan hujjah-hujjahnya. Beliau jugamembungkam salah seorang pengikut ad-Dahriyyah (golongan yang mengingkari adanyapencipta alam ini).Dengan hujjahnya pula, beliau

    mengalahkan empat puluh orang Yahudi yangmeyakini bahwa Allah adalah jism(benda). Beliaujuga membantah orang-orang Mutazilah. Ibn Abbas -semoga Allah meridlainya- juga berhasilmembantah golongan Khawarij dengan hujjah-hujjahnya. Ibn Abbas, al Hasan ibn Ali, Abdullahibn Umar -semoga Allah meridlai mereka semua-jugatelah membantah kaum Mutazilah. Dari kalangan Tabiin; al Imam al Hasan al Bishri, al Imam alHasan ibn Muhammad Ibn al Hanafiyyah cucusayyidina Ali, dan khalifah Umar ibn Abd al

    'Aziz -semoga Allah meridlai mereka- juga telah

    membantah kaum Mutazilah. Dan masih banyaklagi ulama-ulama salaf lainnya, terutama al Imam

    asy-Syafii -semoga Allah meridlainya-, beliau sangatmumpuni dalam ilmu aqidah, demikian pula alImam Abu Hanifah, al Imam Malik dan al ImamAhmad -semoga Allah meridlai mereka- sebagaimanadituturkan oleh al Imam Abu Manshur alBaghdadi (W 429 H) dalam Ushul ad-Din, alHafizh Abu al Qasim ibn Asakir (W 571 H)dalam Tabyin Kadzib al Muftari, al Imam az-Zarkasyi (W 794 H) dalam Tasynif al Masamidanal 'Allaamahal Bayyadli (W 1098 H) dalam Isyaratal Maramdan lain-lain.

    Telah banyak para ulama yang menulis kitab-kitab khusus mengenai penjelasan aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah seperti Risalah al'Aqidah ath-Thahawiyyah karya al Imam as-Salafi Abu Jafar ath-Thahawi (W 321 H), kitab alAqidah an-Nasafiyyahkarangan al Imam Umar an-Nasafi (W 537 H), al Aqidah al Mursyidahkarangan al Imam Fakhr ad-Din ibn Asakir (W630 H), al 'Aqidah ash-Shalahiyyahyang ditulis olehal Imam Muhammad ibn Hibatillah al Makki (W599 H); beliau menamakannya Hadaiq al Fushul wa

    Jawahir al Ushul, kemudian menghadiahkan

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    11/28

    www.darulfatwa.org.au

    11

    karyanya ini kepada sulthan Shalah ad-Din alAyyubi (W 589 H) -semoga Allah meridlainya-, beliau

    sangat tertarik dengan buku tersebut sehinggamemerintahkan untuk diajarkan sampai kepadaanak-anak kecil di madrasah-madrasah, sehinggabuku tersebut kemudian dikenal dengan sebutanal 'Aqidah ash-Shalahiyyah.

    Sulthan Shalah ad-Din adalah seorang alimyang bermadzhab Syafii, mempunyai perhatiankhusus dalam menyebarkan al 'Aqidah as-Sunniyyah. Beliau memerintahkan para muadzdzinuntuk mengumandangkan al 'Aqidah as-Sunniyyahdi waktu tasbih (sebelum adzan shubuh) pada

    setiap malam di Mesir, seluruh negara Syam(Syiria, Yordania, Palestina dan Lebanon),Mekkah dan Madinah, sebagaimana dikemukakanoleh al Hafizh as-Suyuthi (W 911 H) dalam alWasa-il ila Musamarah al Awa-il dan lainnya.Sebagaimana banyak terdapat buku-buku yangtelah dikarang dalam menjelaskan al 'Aqidah as-Sunniyyah dan senantiasa penulisan itu terusberlangsung.

    SIAPAKAH IBNU TAIMIYAH ?

    Ahmad ibn Taimiyah lahir di Harran, Syiria,di tengah keluarga berilmu yang bermadzhabHanbali. Ayahnya adalah seorang yangberperawakan tenang. Beliau dihormati oleh paraulama Syam dan para pejabat pemerintah

    sehingga mereka mempercayakan beberapajabatan ilmiah kepadanya untuk membantunya.Setelah ayahnya wafat, Ibnu Taimiyahmenggantikan posisinya. Orang-orang yangselama ini mempercayai ayahnya, menghadirimajelisnya guna mendorong dan memotivasinyadalam meneruskan tugas-tugas ayahnya danmemujinya. Namun pujian tersebut ternyata justrumembuat Ibnu Taimiyah terlena dan tidakmenyadari motif sebenarnya di balik pujiantersebut. Ibnu Taimiyah mulai menyebarkan satu

    demi satu bidah-bidahnya hingga para ulama dan

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    12/28

    www.darulfatwa.org.au

    12

    pejabat yang dulu memujinya tersebut mulaimenjauhinya satu persatu.

    Ibnu Taimiyah meskipun tersohor danmemiliki banyak karangan dan pengikut, namunsesungguhnya ia adalah seperti yang dinyatakanoleh al Hafizh al FaqihWaliyy ad-Din al Iraqi (W862 H): Ibnu Taimiyah telah menyalahi Ijma dalambanyak permasalahan, kira-kira sekitar 60 masalah,sebagian dalam masalah Ushul ad-Din (pokok-pokokagama) dan sebagian berkenaan dengan masalah-masalah furu ad-Din (cabang-cabang agama), Ibnu Taimiyahdalam masalah-masalah tersebut mengeluarkan pendapatlain; yang berbeda setelah terjadi ijma di dalamnya".

    Berbagai kalangan orang awam dan yanglainpun mulai terpengaruh dan mengikuti Ibnu Taimiyah sehingga ulama-ulama di masa Ibnu Taimiyah mulai angkat bicara dan membantahpendapat-pendapatnya serta memasukkannyadalam kelompok para para ahli bidah. Di antarayang membantah Ibnu Taimiyah adalah al Imam alHafizhTaqiyy ad-Din Ali bin Abd al Kafi as-Subki(W 756 H) dalam karyanya ad-Durrah al Mudliyyahfi ar-Radd 'ala Ibn Taimiyah, beliau mengatakan:

    Amma badu. Ibnu Taimiyah benar-benar telah

    membuat bidah-bidah dalam dasar-dasar keyakinan

    (Ushul al 'Aqa-id), ia telah meruntuhkan tonggak-tonggak dan sendi-sendi Islam setelah ia sebelum ini

    bersembunyi di balik kedok mengikuti al Quran dan as-Sunnah. Pada zhahirnya ia mengajak kepada kebenarandan menunjukkan kepada jalan surga, ternyatakemudian ia bukan melakukan ittiba (mengikutisunnah, ulama Salaf dan konsensus ulama) tetapi justrumembuat bidah-bidah baru, ia menyempal dari umatmuslim dengan menyalahi Ijma mereka dan ia jugamengatakan tentang Allah perkataan yang mengandungtajsim (meyakini Allah adalah jisim; benda yangmemiliki ukuran dan dimensi) dan ketersusunan (tarkib)bagi dan Allah".

    Di antara perkataan Ibnu Taimiyah dalamushul ad-dinyang menyalahi ijma kaum musliminadalah perkataannya bahwa jenis alam ini qadim(tidak bermula), (sebagaimana ia katakan dalamtujuh karyanya: Muwafaqah Sharih al Maqul liShahih al Manqul, Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyyah,Syarh Hadits an-Nuzul, Syarh Hadits Imran ibn alHushain, Naqd Maratib al Ijma, Majmuah Tafsir MinSitt Suwar, Al Fatawa) dan Allah pada Azal(keberadaan tanpa permulaan) selalu diiringidengan makhluk. Ibnu Taimiyah juga

    mengatakan bahwa Allah adalah jism (bentuk),

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    13/28

    www.darulfatwa.org.au

    13

    mempunyai arah dan berpindah-pindah. Inisemua adalah hal yang ditolak dalam agama Allah

    ini.Dalam sebagian karangannya, Ibnu Taimiyah

    menyatakan bahwa Allah Taala persis sebesarArsy, tidak lebih besar atau lebih kecil, Maha suci Allah dari perkataan ini. Ibnu Taimiyah jugamenyatakan bahwa para nabi itu tidak mashum,Nabi Muhammad tidak memilikjah(kehormatan),karena itu menurutnya jika ada orang bertawassuldengan Nabi maka ia salah besar (sebagaimana ianyatakan dalam bukunya at-Tawassul Wa alWasilah. Ia juga mengatakan bahwa berpergian

    untuk berziarah ke makam Rasulullah adalahperjalanan yang tergolong maksiat dan tidak bolehmengqashar shalat karenanya (sebagaimana iakemukakan dalam kitab al Fatawa ). Dalam hal iniia benar-benar sangat berlebihan padahal tidak adaseorangpun sebelumnya berpendapat semacamini. Ibnu Taimiyah juga menyatakan bahwa siksabagi penduduk neraka akan terhenti dan tidakakan berlaku selama-lamanya (sebagaimanadituturkan oleh sebagian ahli fiqh dari sebagiankarangan Ibnu Taimiyah dan dinukil oleh

    muridnya; Ibn al Qayyim al Jawziyyah dalam kitabHadi al Arwah).

    Ibnu Taimiyah sudah berkali-kali diperintahuntuk bertaubat dari perkataan dan keyakinannyayang sesat ini, baik dalam masalah-masalah ushulmaupun furu', namun ia selalu mengingkari janji-janjinya sehingga akhirnya ia dipenjara dengankesepakatan para qadli (hakim) dari empatmadzhab; Syafii, Maliki, Hanafi dan Hanbali. AlImam al Hafizh al Faqih al Mujtahid Taqiyy ad-Dinas-Subki dalam salah satu risalahnya mengatakan:Ibnu Taimiyah dipenjara atas kesepakatan para ulamadan para penguasa. Terakhir mereka menyatakan

    Ibnu Taimiyah adalah sesat, harus diwaspadai dandijauhi, seperti dijelaskan oleh Ibnu Syakir al Kutubi(murid Ibnu Taimiyah sendiri) dalam kitabnyaUyun at-Tawarikh. Pada saat yang sama, rajaMuhammad ibn Qalawun mengeluarkankeputusan resmi pemerintah untuk dibaca disemua Masjid di Syam dan Mesir agar masyarakatmewaspadai dan menjauhi Ibnu Taimiyah danpara pengikutnya. Ibnu Taimiyah akhirnyadipenjara di benteng Al-Qalah di Damaskushingga mati di tahun 728 H.

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    14/28

    www.darulfatwa.org.au

    14

    ULAMA AHLUSSUNNAH BERBICARATENTANG IBNU TAIMIYAH

    Al HafizhIbnu Hajar (W 852 H) menukildalam kitab ad-Durar al Kaminah juz I, hlm. 154-155 bahwa para ulama menyebut Ibnu Taimiyahdengan tiga sebutan: Mujassim, Zindiq, Munafiq.

    Ibnu Hajar menyatakan; Ibnu Taimiyahmenyalahkan sayyidina Umar ibn al Khaththab semoga Allah meridlainya-, dia menyatakan tentangsayyidina Abu Bakr ash-Shiddiq semoga Allahmeridlainya- bahwa beliau masuk Islam di saat tuarenta dan tidak menyadari betul apa yang beliaukatakan (layaknya seorang pikun). SayyidinaUtsman ibn Affan semoga Allah meridlainya-, -masih kata Ibnu Taimiyah- mencintai dangandrung harta dunia (materialis) dan sayyidina'Ali ibn Abi Thalib semoga Allah meridlainya-, -

    menurutnya- salah dan menyalahi nash al-Quran

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    15/28

    www.darulfatwa.org.au

    15

    dalam 17 permasalahan, 'Ali menurut IbnuTaimiyahtidak pernah mendapat pertolongan dari

    Allah ke manapun beliau pergi, dia sangatgandrung dan haus akan kekuasaan dan dia masukIslam di waktu kecil padahal anak kecil ituIslamnya tidak sah.

    Ibnu Hajar al Haytami (W 974 H) dalamkaryanya Hasyiyah al Idlah fi Manasik al Hajj Wa al'Umrah li an-Nawawi,hlm. 214 menyatakan tentangpendapat Ibnu Taimiyah yang mengingkarikesunnahan safar (perjalanan) untuk ziarah kemakam Rasulullah shallallahu alayhi wasallam:" Janganlah tertipu dengan pengingkaran Ibnu Taimiyah

    terhadap kesunnahan ziarah ke makam Rasulullah,karena sesungguhnya ia adalah seorang hamba yangdisesatkan oleh Allah seperti dikatakan oleh al Izz ibn Jamaah. At-Taqiyy as-Subki dengan panjang lebar jugatelah membantahnya dalam sebuah tulisan tersendiri.Perkataan Ibnu Taimiyah yang berisi celaan dan penghinaan terhadap Rasulullah Muhammad initidaklah aneh karena dia bahkan telah mencaci Allah, Maha Suci Allah dari perkataan orang-orang kafir danatheis. Ibnu Taimiyah menisbatkan hal-hal yang tidaklayak bagi Allah, ia menyatakan Allah memiliki arah,

    tangan, kaki, mata (yang merupakan anggota badan) dan

    hal-hal buruk yang lain. Karenanya, Demi Allah iatelah dikafirkan oleh banyak para ulama, semoga Allah

    memperlakukannya dengan kedilan-Nya dan tidakmenolong pengikutnya yang mendukung dusta-dusta yangdilakukan Ibnu Taimiyah terhadap Syariat Allah yangmulia ini.

    Pengarang kitab Kifayatul Akhyar Syekh Taqiyy ad-Din al Hushni (W 829 H), setelahmenuturkan bahwa para ulama dari empatmadzhab menyatakan Ibnu Taimiyah sesat, dalamkitabnya Dafu Syubah Man SyabbahaWa tamarradabeliau menyatakan:

    )

    (

    Maka dengan demikian, kekufuran Ibnu Taimiyahadalah hal yang disepakati oleh para ulama.Adz-Dzahabi (Mantan murid Ibnu Taimiyah)

    dalam risalahnya Bayan Zaghal al Ilmi wa ath-Thalab,hlm 17 berkata tentang Ibnu Taimiyah:Saya sudah lelah mengamati dan menimbang sepakterjangnya (Ibnu Taimiyah), hingga saya merasa bosansetelah bertahun-tahun menelitinya. Hasil yang saya peroleh; ternyata bahwa penyebab tidak sejajarnya IbnuTaimiyah dengan ulama Syam dan Mesir serta ia dibenci,

    dihina, didustakan dan dikafirkan oleh penduduk Syam

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    16/28

    www.darulfatwa.org.au

    16

    dan Mesir adalah karena ia sombong, terlena oleh diridan hawa nafsunya (ujub), sangat haus dan gandrung

    untuk mengepalai dan memimpin para ulama dan seringmelecehkan para ulama besar. Lihatlah Wahai pembacabetapa berbahayanya mengaku-ngaku sesuatu yang tidakdimilikinya dan betapa nestapanya akibat yangditimbulkan dari gandrung akan popularitas danketenaran. Kita mohon semoga Allah mengampuni kita".Adz-Dzahabi melanjutkan:Sesungguhnya apa yang telah menimpa Ibnu Taimiyahdan para pengikutnya, hanyalah sebagian dari resiko yangharus mereka peroleh, janganlah pembaca ragukan halini.

    Risalah adz-Dzahabi ini memang benaradanya dan ditulis oleh adz-Dzahabi karena alHafizhas-Sakhawi (W 902 H) menukil perkataanadz-Dzahabi ini dalam bukunya al Ilan bi at-Taubikh, hlm. 77.

    Al HafizhAbu Said al Ala-i (W 761 H) yangsemasa dengan Ibnu Taimiyah juga mencelanya. Abu Hayyan al Andalusi (W 745 H) jugamelakukan hal yang sama, sejak membacapernyataan Ibnu Taimiyah dalam Kitab al Arsyyang berbunyi: Sesungguhnya Allah duduk di atas

    Kursi dan telah menyisakan tempat kosong diKursi itu

    untuk mendudukkan Nabi Muhammad shallallahualayhi wasallam bersama-Nya,beliau melaknat Ibnu

    Taimiyah. Abu Hayyan mengatakan: Saya melihatsendiri hal itu dalam bukunya dan saya tahu betul tulisantangannya". Semua ini dituturkan oleh Imam AbuHayyan al Andalusi dalam tafsirnya yang berjudulan-Nahr al Maadd min al Bahr al Muhith.. Ibnu Taimiyah juga menuturkan keyakinannya bahwa Allah duduk di atas Arsy dalam beberapakitabnya: Majmu al Fatawa, juz IV, hlm. 374,Syarh Hadits an-Nuzul, hlm. 66, Minhaj as-Sunnahan-Nabawiyyah, juzI , hlm. 262. Keyakinan sepertiini jelas merupakan kekufuran. Termasuk

    kekufuran Tasybih; yakni menyerupakan Allahdengan makhluk-Nya sebagaimana dijelaskan olehpara ulama Ahlussunnah. Ini juga merupakanbukti bahwa pernyataan Ibnu TaimiyahMutanaaqidl (Pernyataannya sering bertentanganantara satu dengan yang lain). Bagaimana iamengatakan -suatu saat- bahwa Allah duduk diatas Arsy dan di saat yang lain- mengatakanAllah duduk di atas Kursi?!, padahal kursi itu jauhsangat kecil di bandingArsy.

    Setelah semua yang dikemukakan ini,

    tentunya tidaklah pantas, terutama bagi orang

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    17/28

    www.darulfatwa.org.au

    17

    yang mempunyai pengikut untuk memuji Ibnu Taimiyah karena jika ini dilakukan maka orang-

    orang tersebut akan mengikutinya, dan dari siniakan muncul bahaya yang sangat besar. KarenaIbnu Taimiyah adalah penyebab kasuspengkafiran terhadap orang yang ber-tawassul, ber-istighatsah dengan Rasulullah dan para Nabi,pengkafiran terhadap orang yang berziarah kemakam Rasulullah, para Nabi serta para Waliuntuk ber-tabarruk. Padahal pengkafiran seperti inibelum pernah terjadi sebelum kemunculan Ibnu Taimiyah. Sementara itu, sekarang ini parapengikut Ibnu Taimiyah juga mengkafirkan orang-

    orang yang ber-tawassul dan ber-istighatsahdenganpara nabi dan orang-orang yang Saleh, bahkanmereka menamakan Syekh Alawi ibn Abbas alMaliki dengan nama Thaghut Bab as-Salam (iniartinya mereka mengkafirkan Sayyid Alawi),karena beliau -semoga Allah merahmatinya- mengajardi sana, di Bab as-Salam, al Masjid al Haram,Makkah al Mukarramah.

    PARA ULAMA, AHLI FIQH DAN PARAQADHI YANG MEMBANTAH

    IBNU TAIMIYAH

    Berikut adalah nama-nama para ulama yangsemasa dengan Ibnu Taimiyah (W 728 H) danberdebat dengannya atau yang hidup setelahnyadan membantah serta menyerang pendapat-pendapatnya. Mereka adalah para ulama dari

    empat madzhab; Syafii, Hanafi, Maliki danHanbali:1. Al Qadli al MufassirBadr ad-din Muhammad

    ibn Ibrahim ibn Jamaah asy-Syafii (W 733H).

    2. Al QadliMuhammad ibn al Hariri al Ansharial Hanafi.

    3. Al QadliMuhammad ibn Abu Bakar al Maliki4. Al QadliAhmad ibn Umar al Maqdisi al

    HanbaliDengan fatwa empat Qadli (hakim) dari

    empat madzhab ini, Ibnu Taimiyah dipenjara

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    18/28

    www.darulfatwa.org.au

    18

    pada tahun 762 H. Peristiwa ini diuraikandalam Uyun at-Tawarikhkarya Ibnu Syakir al

    Kutubi, Najm al Muhtadi wa Rajm al Mutadikarya Ibn al Muallim al Qurasyi.5. Syekh Shalih ibn Abdillah al Batha-ihi,

    pimpinan para ulama di Munaybi ar-Rifai,kemudian menetap di Damaskus dan wafattahun 707 H. Beliau adalah salah seorangyang menolak pendapat Ibnu Taimiyah danmembantahnya seperti dijelaskan oleh Ahmad al-Witri dalam karyanya Raudlah an-Nazhirin wa Khulashah Manaqib ash-Shalihin.AlHafizh Ibnu Hajar al Asqalani juga

    menuturkan biografi Syekh Shalih ini dalamad-Durar al Kaminah.6. Syekh Kamal ad-Din Muhammad ibn Abu al

    Hasan Ali as-Siraj ar-Rifai al Qurasyi dalamTuffah al Arwah wa Fattah al Arbah.Beliau inisemasa dengan Ibnu Taimiyah .

    7. Qadli al Qudlah(Hakim Agung) di Mesir;Ahmad ibn Ibrahim as-Surrruji al Hanafi (W710 H) dalam Itiraadlat Ala Ibn Taimiyah fiIlm al Kalam.

    8. Qadli al Qudlah(Hakim Agung) madzhab

    Maliki di Mesir; Ali ibn Makhluf (W 718 H).

    Beliau berkata: "Ibnu Taimiyah berkeyakinanTajsim. Dalam madzhab kami, orang yang

    meyakini ini telah kafir dan wajib dibunuh.9. Asy-Syekh al FaqihAli ibn Yaqub al Bakri (W724 H). Ketika Ibnu Taimiyah datang keMesir beliau mendatanginya dan mengingkaripendapat-pendapatnya .

    10. Al FaqihSyams ad-Din Muhammad ibnAdlan asy-Syafii (W 749 H). Beliaumengatakan: "Ibnu Taimiyah berkata; Allah diatas Arsy dengan keberadaan di atas yangsebenarnya, Allah berbicara (berfirman) denganhuruf dan suara".

    11. Al Hafizh al MujtahidTaqiyy ad-Din as-Subki(W 756 H) dalam beberapa karyanya:- Al Itibar Bi Baqa al Jannah Wa an-Nar- Ad-Durrah al Mudliyyah Fi ar-Radd Ala Ibn

    Taimiyah- Syifa as-Saqam fi Ziyarah Khairi al Anam- An-Nazhar al Muhaqqaq fi al Halif Bi ath-

    Thalaq al Muallaq- Naqd al Ijtima Wa al Iftiraq fi Masa-il alAyman wa ath-Thalaq

    - at-Tahqiq fi Mas-alah at Taliq

    - Raf' asy-Syiqaq An Mas-alah ath-Thalaq.

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    19/28

    www.darulfatwa.org.au

    19

    12. Al Muhaddits al Mufassir al Ushuli al FaqihMuhammad ibn Umar ibn Makki, yang lebih

    dikenal dengan Ibn al Murahhil asy-Syafii (W716 H) beliau membantah dan menyerangIbnu Taimiyah.

    13. Al Hafizh Abu Said Shalah ad-Din al Ala-i(W. 761 H). Beliau mencela Ibnu Taimiyahseperti dijelaskan dalam:- Dzakha-ir al Qashr fi Tarajim Nubala al Ashr,

    hlm .32-33, buah karya Ibnu Thulun.- Ahadits Ziyarah Qabr an-Nabi Shallallahu

    alayhi wasallam.14. Qadli al Qudlah(Hakim Agung) di al Madinah

    al Munawwarah; Abu Abdillah Muhammadibn Musallam ibn Malik ash-Shalihi alHanbali (W 762 H).

    15. Syekh Ahmad ibn Yahya al Kullabi al Halabiyang lebih dikenal dengan Ibn Jahbal (W 733H). Beliau semasa dengan Ibnu Taimiyah danmenulis sebuah risalah untuk membantahnya,berjudul Risalah fi Nafyi al Jihah, yaknimenafikanJihah(arah) bagi Allah.

    16. Al QadliKamal ad-Din ibn az-Zumallakani(W 727 H). Beliau mendebat Ibnu Taimiyah

    dan menyerangnya dengan menulis dua

    risalah bantahan tentang masalah talak danziarah ke makam Rasulullah.

    17. Al QadliKamal Shafiyy ad-Din al Hindi (W715 H), beliau mendebat Ibnu Taimiyah.18. Al Faqih al MuhadditsAli ibn Muhammad al

    Bajiyy asy-Syafii (W 714 H). Beliau mendebatIbnu Taimiyah dalam empat belas majelis danberhasil membungkamnya.

    19. Al Mu-arrikh al Faqih al Mutakallimal FakhrIbn al Muallim al Qurasyi (W 725 H) dalamkaryanyaNajm al Muhtadi wa Rajm al Mutadi.

    20. Al FaqihMuhammad ibn Ali ibn Ali alMazini ad-Dahhan ad-Dimasyqi (W 721 H)

    dalam dua risalahnya:- Risalah fi ar-Radd Ala Ibn Taimiyah fi Mas-alah ath-Thalaq.

    - Risalah fi ar-Radd Ala Ibn Taimiyah fi Mas-alah az-Ziyarah.

    21. Al FaqihAbu al Qasim Ahmad ibnMuhammad asy-Syirazi (W 733 H) dalamkaryanya Risalah fi ar-Radd Ala ibn Taimiyah..

    22. Al Faqih al Muhaddits Jalal ad-DinMuhammad al Qazwini asy-Syafii (W 739 H)

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    20/28

    www.darulfatwa.org.au

    20

    23. Surat keputusan resmi yang dikeluarkan olehSultan Ibnu Qalawun (W 741 H) untuk

    memenjarakannya.24. Al Hafizhadz-Dzahabi (W 748 H). Ia semasadengan Ibnu Taimiyah dan membantahnyadalam dua risalahnya :- Bayan Zaghal al Ilm wa ath-Thalab.- An-Nashihah adz-Dzahabiyyah

    25. Al MufassirAbu Hayyan al Andalusi (W 745H) dalam Tafsirnya:An-Nahr al Maadd Min alBahr al Muhith.

    26. Syekh Afif ad-Din Abdullah ibn Asad alYafii al Yamani al Makki (W 768 H).

    27. Al Faqih ar-RahhalahIbnu Baththuthah (W779 H) dalam karyanya Rihlah Ibn Baththuthah.28. Al FaqihTaj ad-Din as-Subki (W 771 H)

    dalam karyanya Thabaqat asy-Syafiiyyah alKubra.

    29. Al MuarrikhIbnu Syakir al Kutubi (W 764H); murid Ibnu Taimiyah dalam karyanya:Uyun at-Tawarikh.

    30. Syekh Umar ibn Abu al Yaman al Lakhami alFakihi al Maliki (W 734 H) dalam at-Tuhfah alMukhtarah Fi ar-Radd Ala Munkir az-Ziyarah.

    31. Al QadliMuhammad as-Sadi al Mishri al Akhna-i (W 750 H) dalamal Maqalah al

    Mardhiyyah fi ar-Radd Ala Man Yunkir az-Ziyarah al-Muhammadiyyah. Buku ini dicetakdalam satu rangkaian dengan Al-Barahin as-Sathiahkarya Al Azami.

    32. Syekh Isa az-Zawawi al Maliki (W 743 H)dalam Risalah fi Mas-alah ath- Thalaq

    33. Syekh Ahmad ibn Utsman at-Turkamani al-Juzajani al Hanafi (W 744 H) dalamal Abhatsal Jaliyyah fi ar-Radd Ala Ibn Taimiyah.

    34. Al HafizhAbd ar-Rahman ibn Ahmad, yangterkenal dengan Ibnu Rajab al Hanbali (W

    795 H) dalam: Bayan Musykil al Ahadits alWaridah fi Anna ath-Thalaq ats-Tsalats Wahidah.35. Al HafizhIbnu Hajar al Asqalani (W 852 H)

    dalam beberapa karyanya:- Ad-Durar al Kaminah fi Ayan al Mi-ah ats-

    Tsaminah- Lisan al Mizan- Fath al Bari Syarh Shahih al Bukhari- Al Isyarah Bi Thuruq Hadits az-Ziyarah

    36. Al HafizhWaliyy ad-Din al Iraqi (W 826 H)dalam al Ajwibah al Mardliyyah fi ar-Radd Ala

    al As-ilah al Makkiyyah.

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    21/28

    www.darulfatwa.org.au

    21

    37. Al Faqihal Mu-arrikh Ibn Qadli Syuhbah asy-Syafii (W 851 H) dalam Tarikh Ibn Qadli

    Syuhbah.38. Al FaqihAbu Bakr al Hushni (W 829 H)dalam Karyanya Dafu Syubah Man SyabbahaWa Tamarrada Wa Nasaba Dzalika Ila al ImamAhmad.

    39. Pimpinan para ulama seluruh Afrika, Abu Abdillah ibn Arafah at-Tunisi al Maliki (W803 H).

    40. Al AllamahAla ad-Din al Bukhari al Hanafi(W 841 H). Beliau mengkafirkan IbnuTaimiyah dan orang yang menyebutnya Syekh

    al Islam1

    . Artinya orang yang menyebutnyadengan julukan Syekh al Islam, sementara iatahu perkataan dan pendapat-pendapatkufurnya. Hal ini dituturkan oleh Al Hafizhas-Sakhawi dalamAdl-Dlau Al Lami'.

    41. Syekh Muhammad ibn Ahmad Hamid ad-Din al Farghani ad-Dimasyqi al Hanafi (W867 H) dalam risalahnya Ar-Radd Ala IbnuTaimiyah fi al Itiqad.

    1 Maka tidak sepatutnya orang tertipu dengan kitab yangbernamaMafahim.

    42. Syekh Ahmad Zurruq al Fasi al Maliki (W899 H) dalam Syarh Hizb al Bahr.

    43. Al Hafizhas-Sakhawi (W 902 H) dalam AlIlan Bi at-Taubikh liman Dzamma at-Tarikh.44. Ahmad ibn Muhammad Yang dikenal dengan

    Ibnu Abd as-Salam al Mishri (W 931 H)dalam al Qaul an-Nashir fi Raddi Khabath 'Aliibn Nashir.

    45. Al AlimAhmad ibn Muhammad alKhawarizmi ad-Dimasyqi yang dikenaldengan Ibnu Qira (W 968 H), beliau mencelaIbnu Taimiyah.

    46. al Bayyadli al Hanafi (W 1098 H) dalam

    Isyarat al Maram Min Ibarat al Imam.47. Syekh Ahmad ibn Muhammad al Witri (W980 H) dalam Raudlah an- Nazhirin WaKhulashah Manaqib ash- Shalihin.

    48. Syekh Ibnu Hajar al Haytami (W 974 H)dalam karya-karyanya;-Al Fatawi al Haditsiyyah- Al Jawhar al Munazhzham fi Ziyarah al Qabr alMuazhzham

    - Hasyiyah al Idhah fi Manasik al Hajj49. Syekh Jalal ad-Din ad-Dawwani (W 928 H)

    dalam Syarh al Adludiyyah.

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    22/28

    www.darulfatwa.org.au

    22

    50. Syekh 'Abd an-Nafi ibn Muhammad ibn Aliibn Arraq ad-Dimasyqi (W 962 H) seperti

    dijelaskan dalam Dzakha-ir al Qashr fi TarajimNubala al Ashr, hlm.32-33,buah karya IbnuThulun.

    51. Al QadliAbu Abdullah al Muqri dalamNazmal-La-ali fi Suluk al Amali.

    52. Mulla Ali al Qari al Hanafi (W 1014 H)dalam Syarh asy-Syifa li al Qadli Iyadl.

    53. Syekh Abd ar-Ra-uf al Munawi asy -Syafii(W 1031 H) dalam Syarh asy-Syama-il li at-Tirmidzi.

    54. Al MuhadditsMuhammad ibn Ali ibn Illan

    ash-Shiddiqi al Makki (W 1057 H) dalamrisalahnya al Mubrid al Mubki fi ar-Radd 'alaash-Sharim al Munki.

    55. Syekh Ahmad al Khafaji al Mishri al Hanafi(W 1069 H) dalam Syarh asy-Syifa li al QadliIyadl.

    56. Al MuarrikhAhmad Abu al Abbas al Muqri(W 1041 H) dalamAzhar ar-Riyadl.

    57. Syekh Ahmad az-Zurqani al Maliki (W 1122H) dalam Syarh al Mawahib al-Ladunniyyah.

    58. Syekh Abd al Ghani an-Nabulsi (W 1143 H)

    dalam banyak karya-karyanya.

    59. Al Faqihash-ShufiMuhammad Mahdi ibn Aliash Shayyadi yang terkenal dengan ar-Rawwas

    (W 1287 H)60. As-Sayyid Muhammad Abu al Huda ash-Shayyadi (W 1328 H) dalam Qiladah alJawahir.

    61. Al MuftiMusthafa ibn Ahmad asy-Syaththi alHanbali ad-Dimasyqi (W 1349 H) dalamkaryanya an-Nuqul asy-Syariyyah.

    62. Mahmud Khaththab as-Subki (W 1352 H)dalam ad-Din al Khalishatau Irsyad al Khalq Ilaad-Din al-Haqq.

    63. Mufti Madinah asy-Syekh Al Muhaddits

    Muhammad al Khadlir asy-Syinqithi (W 1353H) dalam karyanya Luzum ath-Thalaq ats-TsalasDafuhu Bi Ma La Yastathi al Alim Dafahu.

    64. Syekh Salamah al Azami asy-Syafii (W 1376H) dalam al Barahin as-Sathiah fi Radd Badl alBida asy-Sya-iahdan beberapa makalah dalamsurat kabar MesirAl Muslim

    65. Mufti Mesir Syekh Muhammad Bakhit alMuthii (W 1354 H) dalam karyanya Tathhir alFuad Min Danas aI Itiqad

    66. Wakil Syekh al Islampada Daulah Utsmaniyyah

    (Dinasti Bani Utsman) Syekh Muhammad

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    23/28

    www.darulfatwa.org.au

    23

    Zahid al Kawtsari (W 1371 H) dalambeberapa karyanya:

    - Maqalat al Kawtsari- At-Taaqqub al Hatsits lima Yanfihi IbnuTaimiyah mi al Hadits

    - Al Buhuts al Wafiyyah fi Mufradat IbnuTaimiyah

    - Al Isyfaq Ala Ahkam ath- Thalaq67. Ibrahim ibn Utsman as-Samnudi al Mishri

    dalam karyanya Nushrah al Imam as-Subki BiRadd ash-Sharim al Munki.

    68. Alim Makkah Muhammad al Arabi at- Tabban (W 1390 H) dalam Bara-ah al

    Asyariyyin Min Aqa-id al Mukhalifin.69. Syekh Muhammad Yusuf al Banuri alBakistani dalam Maarif as-Sunan Syarh Sunanat-Tirmidzi.

    70. Syekh Manshur Muhammad Uwais dalamIbnu Taimiyah Laisa Salafiyyan.

    71. Al-Hafizh Syekh Ahmad ibn ash-Shiddiq alGhummari al Maghribi (W 1380 H) dalambeberapa karyanya, di antaranya:- Hidayah ash-Shaghra- Al Qaul al Jaliyy

    72. asy-Syekh al MuhadditsAbdullah al Ghammarial Maghribi (W 1413 H) dalam banyak

    karyanya, di antaranya:- Itqan ash-Shan-ah Fi Tahqiq Mana al Bidah-Ash-Shubh as-Safir fi Tahqiq Shalah al Musafir- Ar-Rasa-il al Ghammariyyah

    73. Al MusnidAbu al Asybal Salim ibn Jindan (W1969 H) dari Jakarta Indonesia dalamkaryanyaAl Khulashah al Kafiyahfi al Asanid alAliyah.

    74. Hamdullah al Barajuri, Alim Saharnapurdalam al Bashair Li Munkiri at-Tawassul Bi Ahlal Qubur

    75. Syekh Musthafa Abu Sayf al Hamami. Beliaumengkafirkan Ibnu Taimiyah dalam karyanyaGhawts al Ibad Bi Bayan ar-Rasyad. Buku inimendapat persetujuan dan rekomendasi daribeberapa ulama besar, di antaranya; SyekhMuhammad Said al Arfi, Syekh Yusuf ad-Dajwi, Syekh Mahmud Abu Daqiqah, SyekhMuhammad al Buhairi, Syekh Muhammad Abd al Fattah Inati, Syekh Habibullah alJakni asy-Syinqithi, Syekh Dasuqi Abdullah alArabi dan Syekh Muhammad Hifni Bilal.

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    24/28

    www.darulfatwa.org.au

    24

    76. Muhammad ibn Isa ibn Badran as-Sadi alMishri

    77. As-SayyidSyekh al FaqihAlawi ibn Thahir alHaddad al Hadlrami.78. Mukhtar ibn Ahmad al Muayyad al Adzami

    (W 1340 H) dalam Jala al Awham AnMadzahib al A-immah al 'Izham Wa at-TawassulBi Jahi Khair al Anam Alaihi ash-Shalatu Wa as-Salam yang beliau tulis sebagai bantahanterhadap buku Ibnu Taimiyah; Raf' al Malam.

    79. Syekh Ismail al Azhari dalam Mir-at an-Najdiyyah.

    80. KH. Muhammad Ihsan dari Jampes Kediri

    Jawa timur dalam Kitabnya Siraj ath-Thalibin81. KH. Muhammad Hasyim Asyari (W 1366H/1947 R), Rais AkbarNahdlatul Ulama dariJombang Jawa Timur, dalam kitabnya RisalahAhlussunnah Wal Jamaah.

    82. KH. Ali Maksum (W 1989 R), Rais amNahdhatul Ulama IV dari Yogyakarta Jawa Tengah dalam bukunya Hujjah AhlussunnahWal Jamaah.

    83. KH Abu al Fadll bin Abd asy-Syakur, dariSenori Tuban Jawa Timur dalam kitab-

    kitabnya, di antaranya:

    - Al Kawakib al-Lammaah fi Tahqiq alMusamma Bi Ahlussunnah Wal Jamaah

    - Syarh al Kawakib al-Lammaah84. KH. Ahmad Abdul Hamid dari Kendal JawaTengah dalam Bukunya Aqa-id AhlussunnahWal Jamaah

    85. KH Siradjuddin 'Abbas (W 1401 H/1980 R)dalam banyak karyanya:-Itiqad Ahlussunnah wal Jamaah- 40 Masalah Agama, jilid IV

    86. Tuan Guru KH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid ash-Shaulati (W 1997 R) Ampenan Pancor Lombok NTB dalam

    bukunya Hizb Nahdhatul Wathan Wa HizbNahdhatul Banat.87. K.H. Muhammad Muhajirin Amsar ad-Dari

    (W 2003 R) dari Bekasi Jawa Barat dalamsalah satu surat yang beliau tulis.

    88. Al HabibSyekh al Musawa ibn Ahmad alMusawa as-Saqqaf; Penasehat UmumPerguruan Tinggi dan Perguruan Islam AzZiyadah Klender Jakarta Timur.

    89. KH. Muhammad Syafii Hadzami MantanKetua Umum MUI Propinsi DKI Jakarta

    1990-2000 dalam bukunya Taudlih al Adillah.

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    25/28

    www.darulfatwa.org.au

    25

    90. KH. Ahmad Makki Abdullah MahfudzSukabumi Jawa Barat dalam Bukunya Hishnu

    as-Sunnah Wal Jamaah fi Marifat Firaq Ahl alBidah.91. Syekh Abdullah Tha'ah. Beliau membantah

    Ibnu Taimiyah dalam bukunya al Fatawa al'Aliyyah yang beliau tulis pada tahun 1932.Buku ini memuat fatwa para ulama, paraImam, pengajar dan para mufti serta paraQadli di Makkah, yang sebagian berasal dariIndonesia, Thailand dan lain-lain. Merekamenyatakan bahwa Ibnu Taimiyah sesat danmenyesatkan. Berikut nama para ulama yang

    turut menghadiri majlis pernyataan fatwatersebut serta menandatanganinya : SayyidAbdullah Mufti Madzhab Syafi'i di Makkah-,Syekh Abdullah Siraj pimpinan para Qadlidan Kepala para ulama Hijaz-, SyekhAbdullah ibn Ahmad Qadli Makkah-, SyekhDarwisy AminFatwa Makkah-, Muhammad'Abid ibn Husain Mufti Madzhab Maliki diMakkah-, Syekh Umar ibn Abu BakrBajuneid Wakil Mufti Madzhab Hanbali diMakkah-, Syekh Abdullah ibn Abbas Wakil

    Qadli Makkah-, Syekh Muhammad Ali ibn

    Husein al Maliki Seorang Imam danpengajar di Makkah-, Syekh Ahmad al Qari

    Qadli Jeddah-, Syekh Muhammad Husein Seorang Imam dan pengajar di Makkah-,Syekh Mahmud Zuhdi ibn Abdur Rahman Seorang pengajar di Makkah-, SyekhMuhammad Habibullah ibn Maayaabi Seorang pengajar di Makkah-, Syekh AbdulQadir ibn Shabir al Mandayli (Mandailing-Sumut) Seorang pengajar di Makkah-,Syekh Mukhtar ibn 'Atharid al Jawi (asal Jawa) Seorang pengajar di Makkah-, SyekhSa'id ibn Muhammad al Yamani Seorang

    Imam dan pengajar di Makkah-, SyekhMuhammad Jamal ibn Muhammad al Amir alMaliki Seorang Imam dan pengajar diMakkah-, Sayyid 'Abbas ibn 'Abdul 'Aziz alMaliki Seorang pengajar di Makkah-, Syekh Abdullah Zaydan asy-Syinqithi Seorangpengajar di Makkah-, Syekh Mahmud Fathani(asal Thailand) Seorang pengajar di Makkah,Syekh Hasanuddin ibn Syekh MuhammadMa'shum asal Medan Deli-Sumut.

    92. Syekh Ahmad Khathib al Minangkabawi,

    Seorang Imam Madzhab Syafi'i di Makkah

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    26/28

    www.darulfatwa.org.au

    26

    asal Minangkabau Sumatera dalam bukunya alKhiththah al Mardliyyah.

    93. Syekh Muhammad Ali KhathibMinangkabau, Murid Syekh Ahmad Khathibal Minangkabawi, dalam kitabnya Burhan alHaqq. Beliau juga telah mengumpulkan paraulama di Sumatera untuk membantah RasyidRidla penulis al Manardan para pengikutnyadi Indonesia.

    94. Syekh Abdul Halim ibn Ahmad Khathib alPurbawi al Mandayli, Murid Syekh MushthafaHusein, pendiri Pon-Pes. alMushthafawiyyah, Purba Baru, Sumut dalam

    risalahnya Kasyf al Ghummah yang beliau tulistahun 1389 H -12/8/1969.95. Syekh Abdul Majid Ali (W. 2003) Kepala

    Kantor Urusan Agama daerah Kubu-Riau,Sumatera, salah seorang ulama kharismatikdan terkenal di daerah tersebut. Beliaumengkafirkan Ibnu Taimiyah danmenyatakan bahwa gurunya Syekh Abdul Wahhab Panay-Medan mengkafirkan IbnuTaimiyah.

    96. K.H. Abdul Qadir Lubis, pimpinan Pon.Pes.

    Dar at-Tauhid, Mandailing-Sumut (W. 2003).

    Beliau mengkafirkan Ibnu Taimiyah disebagian majlisnya.

    97. K.H. Muhammad Sya'rani Ahmadi Kudus Jawa Tengah dalam bukunya al Fara-id as-Saniyyah wa ad-Durar al Bahiyyah yang beliautulis pada tahun 1401 H. Dalam buku inibeliau menyatakan bahwa Ibnu Taimiyahadalah seorang Musyabbih Mujassim(orangyang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya dan meyakini bahwa Allah adalah jisim-benda-).

    98. K.H. Muhammad Mashduqi Mahfuzh, KetuaUmum MUI Jawa Timur dalam bukunya al

    Qawa'id al Asasiyyah li Ahlissunnah WalJama'ah.99. Syekh al Muhaddits al FaqihAbdullah al Harari

    al Habasyi dalam kitabnya al Maqalaat as-Sunniyyah Fi Kasyf Dlalalaat Ahmad ibnTaimiyah. Terakhir, Wahai seorang pencari kebenaran,

    lihat dan amatilah! bagaimana mungkin kitaberpegangan dengan orang yang dicela oleh sekianbanyak para ulama yang menjelaskan hakekatnyaserta kesesatan-kesesatannya agar diwaspadai,

    dijauhi dan tidak diikuti oleh umat. Apakah

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    27/28

    www.darulfatwa.org.au

    27

    menjelaskan kebenaran itu pantas ditentang danditolak !? Subhanaka Hadza Buhtan 'Azhim.

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/
  • 8/14/2019 Rad Ala Ibn-Taymiyah (Ahlusunnah menolak ibnu taymiyah)

    28/28

    www.darulfatwa.org.au

    28

    :

    ""

    )(

    Al Imam al Alim ash ShufiAbu Ali ad-Daqqaq -semoga Allah meridlainya-yang maknanya:

    Orang yang diam dan tidak menjelaskan kebenaranadalah setan yang bisu.

    (Diriwayatkan oleh Abu al Qasim al QusyayridalamAr-Risalahal Qusyairiyyah)

    http://www.darulfatwa.org.au/http://www.darulfatwa.org.au/