profesionalisme keperawatan

3
PROFESIONALISME KEPERAWATAN Konsep Penting Untuk Profesionalisme Keperawatan 1. Profesionalisme Keperawatan 2. Otonomi 3. Gaya Kepemimpinan Ad. Profesionalisme Keperawatan I. Atribut penting dalam profesionalisasi keperawatan (Miller, 1985) adalah : 1. Memperoleh tubuh pengetahuan (Body of Knowledge) dalam tatanan universitas dan orientasi sains pada tingkat pasca sarjana dalam keperawatan. 2. Mencapai kompetensi dengan landasan teoritik, dimana diagnosis dan tritmen respons manusia terhadap masalah kesehatan yang nyata atau potensial dapat dilaksanakan. 3. Menyebutkan dan menspesifikasikan keterampilan dan kompetensi yang merupakan batas dari keahlian. II. Kriteria untuk mencapai status profesional dalam pelayanan keperawatan : 1. Pelayanan Keperawatan Profesional di RS di berikan oleh Kelompok keperawatan. 2. Kelompok Keperawatan yang bertanggungjawab untuk terlaksananya peran dan kegiatan perawat di RS dapat berupa Komite yang berada dalam struktur tetapi menjalankan peran fungsional. 3. Komite Keperawatan di RS merupakan media utama untuk mengakomodasi dan memfasilitasi tumbuhnya komunitas profesi keperawatan melalui sistem pengampu keilmuan yang dapat mempertahankan profesionalisme pelayanan keperawatan yang di berikan. III. Kriteria untuk mencapai Status Profesional dalam Keperawatan (Flexner :1915) : 1. Adanya Intelektualitas kegiatan kelompok yang cukup tinggi.

Upload: haikjismail

Post on 28-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: PROFESIONALISME KEPERAWATAN

PROFESIONALISME KEPERAWATAN

 Konsep Penting Untuk Profesionalisme Keperawatan

1. Profesionalisme Keperawatan2. Otonomi3. Gaya Kepemimpinan

Ad. Profesionalisme Keperawatan I. Atribut penting dalam profesionalisasi keperawatan (Miller, 1985) adalah :

1. Memperoleh tubuh pengetahuan (Body of Knowledge) dalam tatanan universitas dan orientasi sains pada tingkat pasca sarjana dalam keperawatan.

2. Mencapai kompetensi dengan landasan teoritik, dimana diagnosis dan tritmen respons manusia terhadap masalah kesehatan yang nyata atau potensial dapat dilaksanakan.

3. Menyebutkan dan menspesifikasikan keterampilan dan kompetensi yang merupakan batas dari keahlian.

II. Kriteria untuk mencapai status profesional dalam pelayanan keperawatan :

1. Pelayanan Keperawatan Profesional di RS di berikan oleh Kelompok keperawatan.2. Kelompok Keperawatan yang bertanggungjawab untuk terlaksananya peran dan kegiatan

perawat di RS dapat berupa Komite yang berada dalam struktur tetapi menjalankan peran fungsional.

3. Komite Keperawatan di RS merupakan media utama untuk mengakomodasi dan memfasilitasi tumbuhnya komunitas profesi keperawatan melalui sistem pengampu keilmuan yang dapat mempertahankan profesionalisme pelayanan keperawatan yang di berikan.

III. Kriteria untuk mencapai Status Profesional dalam Keperawatan (Flexner :1915) :

1. Adanya Intelektualitas kegiatan kelompok yang cukup tinggi.2. Tindakan Keperawatan di landasi pengetahuan yang dapat di pelajari.3. Tindakan keperawatan mengutamakan aspek pragmatisme dalam konteks teori.4. Profesi memiliki berbagai kegiatan teknis yang merupakan kegiatan pendidikan profesi.5. Tenaga keperawatan merupakan anggota profesi yang solid.6. Motivasi staf yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.7. Pohon pengetahuan berorientasi pada praktek keperawatan melalui kegiatan riset

keperawatan dan kemampuan analisis menyelesaikan masalah.8. Kemampuan berkolaborasi dengan kelompok pelayanan dan individu lain untuk

kepentingan pasien.9. Kesejawatan yang kokoh melalui penerapan peraturan perijinan dan praktek untuk

melindungi pasien.10. Mempertahankan Otonomi melalui hubungan langsung dengan klien.

Page 2: PROFESIONALISME KEPERAWATAN

11. Memberlakukan kode etik yang kohesif, jelas dan di terjemahkan secara baik oleh staf, di wujudkan melalui sikap dan perilaku serta kemampuan mengantisipasi situasi yang berpotensi menjadi masalah etik.

Ad. 2. Otonomi.Menunjuk kepada kemandirian profesi. Perawat dapat melakukan seluruh fungsi profesionalnya berdasarkan pengetahuan dan keputusannya; dan hak untuk melakukan hal tersebut di akui oleh pihak lain.Otonomi :

1. Komponen penting bagi keperawatan sebagai profesi, yaitu membangun mekanisme untuk mengatur diri dan pengaturan (self regulation dan governance).

2. Hal penting untuk memahami perlunya struktur manajemen kolaboratif dalam profesionalisasi keperawatan dan meningkatkan kepuasan peran dan retensi.

3. Perilaku profesional dominasinya adalah intelektual dan di dasari landasan teoritik ilmu.4. Hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada praktek

profesional adalah pusat dari konsep otonomi.

Ad. 3. Gaya Kepemimpinan dan mengelola profesional

1. Institusi yang mengelola profesional dan pekerjaan yang ilmiah dan sangat teknis sifatnya harus menekankan pada pengambilan keputusan secara partisipatif dan mendorong terjadinya komunikasi pemikiran dari bawah ke atas.

2. kepemimpinan yang baru, memotivasi dan menginspirasi karyawan untuk mencapai visi institusi dengan memuaskan kebutuhan dasar untuk pencapaian, kepemilikan, pengakuan, otonomi dan self esteem.

Bagaimana menciptakan IKLIM PRAKTEK PROFESIONAL

(Porter - O'Grady, 1986) : Perawat harus mempunyai

1. Kebebasan untuk berfungsi secara efektif.2. Dukungan dari sejawat dan Pimpinan.3. Kejelasan ekspektasi tentang lingkungan kerja.4. Sumber yang tepat untuk praktek secara efektif.5. Iklim organisasi yan g terbuka.