presentasi askep lupus
DESCRIPTION
askepTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATANSYSTEMIC LUPUS ERYTEMATOSUS
( S L E )
KELOMPOK : 3
Kelompok : 3Kelompok : 31.1. Anita PotabugaAnita Potabuga
2.2. Ela Roswita MopanggaEla Roswita Mopangga
3.3. FrinkawatFrinkawatyy H. Kau H. Kau
4.4. Indrianti IbrahimIndrianti Ibrahim
5.5. Melawati AhmadMelawati Ahmad
6.6. MutiaMutia
7.7. Novrin MohaNovrin Moha
SYSTEMIC LUPUS ERYTEMATOSUS
( S L E )
TINJAUAN TEORI
PengertianPengertian Systemic lupus erytematosus (SLE) atau lupus eritematosus
sistemik (LES) adalah penyakit radang atau inflamasi
multisistem yang penyebabnya diduga karena adanya
perubahan sistem imun
(Albar, 2003).
SLE merupakan penyakit radang atau inflamasi multisistem
yang disebabkan oleh banyak faktor (Isenberg and
Horsfall,1998) dan dikarakterisasi oleh adanya gangguan
disregulasi sistem imun berupa peningkatan sistem imun dan
produksi autoantibodi yang berlebihan (Albar, 2003).
EtiologiEtiologi1. Faktor genetik
Kerabat dekat (first degree relative) 10 – 20 %
Kembar identik 24 – 69 % Kembar non-identik 2 – 9 %
2. Faktor lingkungan Sinar UV Induksi obat Makanan seperti wijen (alfafa sprouts) Infeksi virus dan bakteri
KlasifikasiKlasifikasi Discoid Lupus
Lesi berbentuk lingkaran atau cakram dan ditandai oleh batas eritema yang meninggi, skuama, sumbatan folikuler, dan telangiektasia.
kulit kepala, telinga, wajah, lengan, punggung, dan dada. Atrofi dan jaringan parut & sifatnya menetap
Systemic Lupus Erythematosus (SLE) inflamasi multisistem yang disebabkan oleh banyak faktor,
yang mempengaruhi setiap sistem tubuh muskuloskeletal, kulit, sistem ginjal, saraf, dan
kardiovaskular.
Lupus yang diinduksi oleh obat Induksi obat tertentu khususnya pada asetilator lambat yang
mempunyai gen HLA DR-4 Hidroklorida hydralazine, hidroklorida procainamide, penisilin,
hydrazide asam isonikotinat, klorpromazin, phenytoin, dan kinidina .
Tanda dan Gejala …Tanda dan Gejala …
1. Nyeri Otot dan sendi 2. Ruam kupu-kupu
Gambar 1 & 2 : Nyeri sendi dan otot & Ruam kupu-kupu (Butterfly Ruam) pada pendeerita LUPUS
Tanda dan Gejala …Tanda dan Gejala …
3. ulkus/sariawan mukosa mulut 4. Perubahan pada kuku
Gambar 3 & 4 : Ulkus/ sariawan pada mukosa mulut & Perubahan pada kuku penderita LUPUS
Tanda dan Gejala …Tanda dan Gejala …
5. Fenomena Raynaud 6. Rambut Rontok
Gambar 5 & 6 : Fenomena Raynaud & Rambut Rontok penderita LUPUS
Tanda dan Gejala …Tanda dan Gejala …
7. Demam & kelelahan8. Photosensitif9. Hematuri10.Pleuritis / effusi pleura11.Gangguan Neurologik : Depresi & Psikosis12.Gangguan Hematologi : Anemia,
lekopenia ringan, trombositopenia
KomplikasiKomplikasi
Gagal Ginjal
Kerusakan Jaringan Otak
Pemeriksaan Pemeriksaan PenunjangPenunjang Uji imunofluroresensi ANA : POSITIF
CBC (Complete Blood Cell Count) : Anemia,
Lekopenia, Trombositopenia.
ESR (Erithrocyte Sedimen Rate) : LED
Urinalysis : Protein +, Eritrosit +
X-ray dada : Effusi Pleura
(biopsi) untuk mengetahui fungsi hati dan ginjal
PengobatanPengobatanPrinsip Dasar Pengobatan :1.Monitoring teratur2.Istirahat cukup3.Fotoproteksi 4.Atasi infeksi
5.Rencanakan kehamilan/hindari kehamilan
SYSTEMIC LUPUS ERYTEMATOSUSSYSTEMIC LUPUS ERYTEMATOSUS( S L E )( S L E )
ASUHAN KEPERAWATAN
PengkajianPengkajian1. Riwayat keluarga : ada yg menderita LUPUS2. Riwayat kesehatan saat ini : Demam, kelelahan,
lemah, nyeri sendi3. Sistem Integumen
Ruam eritematous, plak eritematous pada kulit kepala, muka atau leher
Ruam berbentuk kupu-kupu yang melintang pangkal hidung serta pipi.
Ulkus oral dapat mengenai mukosa pipi atau palatum durum.
4. Sistem Kardiovaskuler Friction rub perikardium yang menyertai miokarditis dan
efusi pleura Lesi eritematous papuler dan purpura yang menjadi
nekrosis (pada ujung jari tangan, siku, jari kaki )
Pengkajian …Pengkajian …
5. Sistem Muskuloskeletal Pembengkakan sendi Nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak Rasa kaku pada pagi hari
6. Sistem pernafasan Pleuritis atau efusi pleura
7. Sistem Renal Edema dan hematuria
8. Sistem saraf Gangguan Neurologis : kejang Depresi Psokosa
Diagnosa Diagnosa KeperawatanKeperawatan
1. Nyeri b.d inflamasi dan kerusakan jaringan
2. Keletihan b.d peningkatan aktivitas penyakit, rasa nyeri, depresi
3. Gangguan integritas kulit b.d penurunan rentang gerak, kelemahan otot, rasa nyeri pada saat bergerak, keterbatasan daya tahan fisik.
4. Kerusakan mobilitas fisik b.d perubahan dan ketergantungan fisik serta psikologis yang diakibatkan penyakit kronik
5. Gangguan citra tubuh b.d perubahan fungsi barier kulit, penumpukan kompleks imun
IntervensiIntervensi dan dan rasionalrasionalDx.1
Tujuan :perbaikan dalam tingkat kennyamananKH : klien mengatakan hilangnya atau berkurangnya
nyeri Klien menunjukan akspresi wajah rileks Klien dapat beristirahat dan medapatkan pola tidur
yang adekuad
Intervensi :1. Tutup luka sesegera mungkin kecuali perawatan luka bakar
metode pemajanan pada udara terbuka. R/ suhu berubah dan gerakan udara dapat menyebabkan nyeri
hebat pada pemajanan ujung saraf
Lanjutan . . .2. Pertahankan suhu lingkungan nyaman, berikan lampu penghangat, penutup tubuh hangat.
R/pengaturan suhu dapat hilang karena luka bakar mayor. Sumber panas eksternal perlu untuk mencegah menggigil..
3. Kaji keluhan nyeri. Perhatikan lokasi/karakter dan intensitas (skala 0-10).
R/nyeri hampir selalu ada pada beberapa derajat beratnya keterlibatan
Lanjutan. . .
jaringan/kerusakan tetapi biasanya paling berat selama penggantian balutan dan debridemen.
4. Lakukan penggantian balutan dan debridemen setelah pasien di beri obat dan/atau pada hidroterapi
R/menurunkan terjadinya distress fisik dan emosi sehubungan dengan penggantian balutan dan debridemen.
Lanjutan . . .
5. Dorong ekspresi perasaan tentang nyeri.R/ pernyataan memungkinkan pengungkapan emosi dan dapat meningkatkan mekanisme koping.
Lanjutan . . .• Dx 2Tujuan : mengikutsertakan tindakan sebagai bagian dari aktivitas hidup sehari-hari yang diperlukan untuk mengubah.
KH : Melaporkan perbaikan rasa berenergi Berpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan
Lanjutan . . .
Intervensi :1.Beri penjelasan tentang keletihan R/ agar pasien mengetahui hubungan antara aktivitas penyakit dan keletihan
2. Fasilitasi pengembangan jadwal aktivitas/istirahat yang tepat.
R/ mencegah kelelahan berlebihan dan menyimpan energi untuk penyembuhan, regenerasi jaringan
Lanjutan . .
3. Dorong kepatuhan pasien terhadap program terapinya.
R/ meningkatkan rasa membaik / meningkatkan kesehatan
4. Dorong nutrisi adekuat termasuk sumber zat besi dari makanan dan suplemen.
R/ memberikan energi tambahan bagi tubuh
Lanjutan . . .
• Dx 3Tujuan : pemeliharaan integritas kulitKH :Menjaga kebersihan di daerah lesiMemakai alat pelindung kulit yang dapat menyebabkan iritasi atau infeksi berulang.
Intervensi :
Lanjutan . . .1. Kaji kulit setiap hari. Catat warna, turgor,sirkulasi dan sensasi. Gambarkan lesi dan amati perubahan.
R/Menentukan garis dasar di man perubahan pada status dapat di bandingkan dan melakukan intervensi yang tepat
2. Pertahankan/instruksikan dalam hygiene kulit, mis, membasuh kemudian mengeringkannya dengan berhati-hati dan melakukan masase dengan menggunakan lotion atau krim.
Lanjutan . . .
R/mempertahankan kebersihan karena kulit yang kering dapat menjadi barier infeksi
3. Gunting kuku secara teratur.R/kuku yang panjang dan kasar meningkatkan risiko kerusakan dermal.
4. Tutupi luka tekan yang terbuka dengan pembalut yang steril atau barrier protektif, mis, duoderm, sesuai petunjuk.
Lanjutan.....
R/ dapat mengurangi kontaminasi bakteri, meningkatkan proses penyembuhan.
5. Kolaborasi gunakan / berikan obat-obatan topical sesuai indikasi.
R/digunakan pada perawatan lesi kulit
Lanjutan.....
• Dx 4Tujuan : mendapatkan dan mempertahankan mobilitas fungsional yang optimal.
KH : meningkatkan kekuatan dan fungsi dari bagian tubuh
Lanjutan.....Intervensi :1.Kaji kebutuhan akan konsultasi terapi okupasi/fisioterapi
R/ menekankan kisaran gerak pada sendi yang sakit
2. Dorong kemandirian dalam mobilitas dan membantu jika diperlukan.
R/ memberikan waktu yang cukup untuk melakukan aktifitas
Lanjutan.....Dx 5Tujuan : Mencapai rekonsiliasi antara konsep diri dan perubahan fisik serta psikologik yang ditimbulkan penyakit.
KH :Mencapai rekonsiliasi antara konsep diri dan perubahan fisik serta psikologik yang ditimbulkan oleh SLE.
Lanjutan...Intervensi :1.Bantu klien untuk mengenali unsur-unsur pengendalian gejala penyakit dan penanganannya.
R/Konsep diri seseorang dapat diubah oleh penyakit atau penanganannya.
2. Dorong verbalisasi perasaan, persepsi dan rasa sakit, membantu menilai situasi sekarang dan mengenali masalahnya, membantu mengenali mekanisme koping pada masa lalu, membantu mengenali mekanisme koping yang efektif.
Lanjutan...R/ Strategi koping seseorang menunjukkan kekuatan konsep dirinya.3. Kaji tingkat rasa takut pada pasien dan orang terdekat, perhatikan tanda pengingkaran depresi dan penyempitan fokus perhatian.
R/Membantu menentukan jenis intervensi yang diperlukan.4. Dorong orang terdekat berpartisipasi dalam asuhan, sesuai indikasi.
Lanjutan...R/Keterlibatan meningkatkan perasaan berbagi menguatkan perasaan berguna memberikan kesempatan untuk mengakui kemampuan individu.