ppt pet

22
PET ALPIN ILHAMI FIRNA FITRIANI AMIN TATU BAHRIYATUL ISLAMIYAH WIDIA PRATIWI

Upload: firna-fitriani

Post on 14-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

power point

TRANSCRIPT

Slide 1

PETALPIN ILHAMIFIRNA FITRIANI AMINTATU BAHRIYATUL ISLAMIYAHWIDIA PRATIWIBahan BakuTerepthalate Acid (TPA) Ethylene Glycol (EG)dimethylterepthalate (DMT)Sifat-sifat PET dapat berwujud padatan amorf (transparan) atau sebagai bahan semi-kristal yang putih dan tidak transparan, tergantung kepada proses dan riwayat termalnya.Densitas: + 1,4 g/cm3: 1,370 g/cm3 (amorf): 1,455 g/cm3 (kristal)Modulus young (E): 2800-3100 MPa Tensile strength (t): 55-75 MPaTemperatur glass (Tg): 75 oC Titik leleh : 260 oCKonduktivitas thermal: 0,24 W /(m.K)

3Kapasitas panas spesifik: 1,0 kJ / (kg.K)Penyerapan air (ASTM): 0,16Viscositas intrinsik: 0,629 dl/gIndex rerfraksi (nD): 1,57 1,58Batas elastisitas: 50 150 %

PET mudah larut dalam asam sulfat, asam nitrat, trifluoro asetat, fenol, meta kresol, dan tetrakloroetan.Bila dipanaskan pada suhu tinggi dengan adanya air, PET akan terhidrolisaPET unggul karena titik leleh yang relatif tinggi, kesetabilan dimensi baik, kekakuan-kekuatan mekanik-ketahanan impact tinggi, serapan air-koefisien ekspansi termal rendah.

4Proses ProduksiPolyethylene Terepthalate (PET) dapat diperoleh dengan 2 cara, yaitu melalui reaksi ester exchange antara dimethylterepthalate (DMT) dengan ethylene glycol (EG) dan melalui reaksi esterifikasi langsung antara terepthalate acid (TPA) dan ethylene glycol (EG).

A. Persiapan monomer Bis-Hydroxyethyl Terephthalate :1.DMT dengan EG

+ + 2

Bishidroksietil Tereptalat Metanol

252.TPA dengan EG

+

+

AirBishidroksietil Tereptalat (BHET)2B. Reaksi Prepolimerisasi2

20

19Prepolimer+6C. Reaksi Polikondensasi

5Prepolimer

4+

PETDalam tahap prepolimerisasi DP meningkat dari 1,5 30. Pada akhir tahap polikondensasi, dimana DP mencapai 100, viskositas polimer meningkat sampai beberapa ribu poise dan pembatasan transfer massa menjadi penting. Kecepatan polikondensasi ditentukan oleh laju pengambilan EG.7Reaksi Samping

2suasana asam

+Diethylene glycol8Deskripsi Pembuatan PET cara Batch dengan Sistem SlurryTranportasi TPATPA yang berasal dari kontainer bulk dengan bantuan N2 bertekanan dikirim ke storage tank, kemudian menuju scale tank untuk ditimbang, kemudian masuk ke Cyclone untuk dipisahkan TPA dan N2 pembawa. TPA turun ke bawah masuk ke dalam TPA Hoper, sedangkan N2 masuk ke Bag Filter dan sebagian TPA yang terbawa disaring dengan Filter Clothes.

Distribusi EGEG ditransfer dengan menggunakan pompa menuju EG measuring, setelah ditimbang EG turun dan masuk ke dalam mixing vessel agar bercampur dengan TPA dan membentu slurry.

9Persiapan Katalis Sb2O3Sb2O3 mempunyai bentuk berupa serbuk kristal yang mudah larut dalam EG panas, berfungsi untuk mempertahankan stabilitas thermal dari reaksi pada proses polykondensasi.

Persiapan Zat Pemburam (Dulling Agent)Persiapan TiO2 dibuat mencapai konsentari tertentu sesuai yang diinginkan.

Proses MixingSemua bahan baku dari TPA hoper dan EG measuring dicampur sedikit demi sedikit dalam Tangki Pencampuran dengan Anchor Agitator dilengkapi Pemecah aliran secara konstan dengan kecepatan 50-60 rpm. Kemudian slurry dimasukan kedalam slurry tank yang dilengkapi jacket pendingin.

Reaksi EsterifikasiSemua bahan baku yang sudah berbentuk slurry dimasukan ke dalam reaktor esterifikasi (reaktor jenis CSTR yang dilengkapi dengan pengaduk, jacket, dan isolasi. Dengan kondisi Tempratur 250 oC, Tekanan 1 Kg/cm2G , Waktu tinggal 4 jam, Fase Cair, Konversi 97,5 %.Reaksi yang terjadi antara TPA dan EG membentuk BHET dan Air. Reaksi dikatakan selesai apabila H2O pada splitter box mencapai 97,5%.Hasil reaksi berupa uap air dan EG berlebih naik menuju kolom distilasi yang tersambung di bagian atas reaktor. Uap air keluar dari bagian atas kolom dan menuju kondenser, sedangkan EG yang terkondensasi dalam kolom dikembalikan kedalam reaktor.BHET dari bangian bawah reaktor esterifikasi dikeluarkan secara grafitasi dengan bantuan gas N2 sebagai pendorong

Reaksi Polymerisasi Merupakan tahap penggabungan molekul-molekul BHET menjadi PET dengan bantuan katalis. Proses polymerisasi berlangsung pada tekanan vakum dan perbedaan tempatur dengan menggunakan reaktor CSTR yang dilengkapi jacket, pengaduk, isolasi.Tempratur awal reaktor 260 oC, dengan adanya panas dari dowtherm dan pengadukan 44 rpm sehingga tempratur menjadi 300 oC. BHET dalam reaktor sedikit demi sedikit berpolimerisasi membentuk PET sedangkan uap EG yang dihasilkan akan terhisap oleh steam ejector dengan tekanan MPS (Medium Pressure Steam) dan LPS (Low Pressure Steam), sedangkan air yang terbentuk di tampung di hot well.Steam ejector menghisap uap EG juga berfungsi memvakumkan reaktor polykondensasi. EG yang sudah divakumkan dipisahkan dengan condensor (pendingin air) dan eliminator sehingga EG yang tealh dipisahkan turun kembali dengan gaya grafitasi menuju primary EG receiver dan secondary EG receiver lalu masuk ke dalam tangki R-EG untuk di recovery dan dipakai kembali sebagai bahan baku bersama EG murni pada R-Esterifikasi.

Pengambilan EG dengan memvakumkan, mengakibatkan pembentukan rantai molekul, semakin panjang rantai molekul maka berat molekul semakin tinggi, sehingga nilai viskositas intrisik akan naik sesuai dengan angka yang diinginkan.

Hasil sampingDiethylene Glycol (DEG) merupakan hasil reaksi samping dari EG berlebih dalam suasana asam. Pembentukan DEG sangat sulit dihilangkan , namun jumlahnya dapat diperkecil dengan mongontrol tempratur atau menambahkan katalis Tetra Ethylene Amonium Hidroksida (TEAH).

Proses polimerisasi berlangsung 2-3 jam diakhiri dengan kondisi suhu 300 oC. PET yang dihasilkan selanjutnya dialiri ke tahap extrusi

Tahap EktrusiPET dalam bentuk lelehan yang dihasilkan dari reaktor polimerisasi dimasukan ke dalam die head. Disini terjadi proses perubahan fisik dari lelehan menjadi strand (serat dengan ukuran cukup besar). Dengan batuan N2 bertekanan tinggi lelehan PET ditekan melalui celah spineret yang ada dalam die head pada tempratur 291 oC. Strand keluar dari die head (lubang spineret) setelah mengalami pendinginan secara tiba-tiba dengan air pada suhu 17 oC.Selanjutnya strand masuk USG (Under Strand Granulator) Cutter untuk dipotong kecil-kecil dengan ukuran 3 x 3 x 5 mm. untuk mengurangi kadar air chips PET diseprotkan dengan udara bertekanan 3 kg/cm2G.

16

Chips PETBenang dan Serat PET17Pembentukan PET dengan cara Stretch Blow MoldProses pembentukan plastik dengan cara di rentangkan (stretch) sampai tercapai ukuran yang diinginkan dengan mempertimbangkan ketebalan bakalan plastik Sangat baik digunakan untuk plastik dengan jenis PET Terdiri dari komponen Injeksi, Stretcher dan Blow

Tahapan Proses :Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan Plastik di stretching (diregangkan) sesuai dimensi yang diperlukan Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk mold

Lihat ini...

Pemakaian PETPET hanya sekali pakai.Bila terlalu sering dipakai apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat atau air panas akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.

Terimakasih