ppt analisis pengembangam kurikulum

29
PENGEMBANGAN KURIKULUM

Upload: aditya-rizal

Post on 20-Mar-2017

159 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt analisis pengembangam kurikulum

PENGEMBANGAN KURIKULUM

Page 2: Ppt analisis pengembangam kurikulum

KELOMPOK VI

1. Muhammad Samsuri (143111169)

2. Aditya Rizal Fauzi (143111193)

3. Rachel Linda Setyawati(143111196)

Page 3: Ppt analisis pengembangam kurikulum

A.Pengertian KurikulumSecara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang berarti berlari dan curere yang artinya tempat berpacu.Pengembangan kurikulum pada hakikatnya merupakan pengembangan komponen-komponen kurikulum yang membentuk sistem kurikulum itu sendiri, yaitu komponen: tujuan, bahan, metode, peserta didik, pendidik, media, lingkungan, sumber belajar, dan lain-lain.

Page 4: Ppt analisis pengembangam kurikulum

pengembangan kurikulum adalah proses pendidikan yang telah direncanakan dan dilaksanakan yang didalamnya terdapat komponen-komponen yang harus dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Page 5: Ppt analisis pengembangam kurikulum

B. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum1. Prinsip Umuma. Prinsip Relevansi

Pendidikan dikatakan relevan bila hasil yang diperoleh akan berguna bagi kehidupan seseorang.

Page 6: Ppt analisis pengembangam kurikulum

Lanjutan……

Prinsip relevansi terdiri dari dua jenis, yaitu relevansi eksternal dan relevansi internal. Relevansi eksternal menunjukkan relevansi antara kurikulum dengan lingkungan hidup peserta didik dan masyarakat, perkembangan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang, serta tuntutan dan kehidupan dunia pekerjaan. Sedangkan relevansi internal artinya relevansi di antara komponen kurikulum itu sendiri.

Page 7: Ppt analisis pengembangam kurikulum

b. Prinsip FleksibilitasKurikulum harus dikembangkan secara lentur (tidak kaku), baik dalam dimensi proses maupun dimensi hasil yang diharapkan. Dalam dimensi proses, guru harus fleksibel mengembangkan program pembelajaran, terutama penggunaan strategi, pendekatan, metode, media pembelajaran, sumber belajar, dan teknik penilaian. Begitu juga dalam dimensi hasil yang diharapkan, tidak hanya untuk satu jenis pekerjaan tertentu saja, tetapi bisa juga untuk pekerjaan yang lain.

Page 8: Ppt analisis pengembangam kurikulum

c. Prinsip Kontinuitas

Kurikulum harus dikembangkan secara berkesinambungan, baik sinambung anatarmata pelajaran, antarkelas maupun antarjenjang pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar proses pendidikan atau belajar siswa bisa maju secara sistematis, dimana pendidikan pada kelas atau jenjang yang lebih rendah harus menjadi dasar untuk melanjutkan pada kelas atau jenjang di atasnya.

Page 9: Ppt analisis pengembangam kurikulum

d. Prinsip Efisiensi (Praktis)Prinsip efisiensi sering kali dikonotasikan dengan prinsip ekonomi, yang berbunyi: dengan modal atau biaya, tenaga, dan waktu yang sekecil-kecilnya akan dicapai hasil yang memuaskan. Efisiensi proses belajar akan tercipta, apabila usaha, biaya, waktu, dan tenaga yang digunakan untuk menyelesaikan program pengajaran tersebut sangat optimal dan hasilnya bisa seoptimal mungkin, tentunya dengan pertimbangan yang rasional.

Page 10: Ppt analisis pengembangam kurikulum

e. Prinsip Efektivitas

Prinsip efektivitas yang dimaksudkan adalah sejauh mana perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan. Prinsip ini dapat ditinjau dari dua dimensi, yaitu proses dan produk. Dimensi proses mengacu pada keefektifan proses pembelajaran sebagai real curriculum (keefektifan guru mengajar dan keefektifan peserta didik belajar), sedangkan dimensi produk mengacu pada hasil yang ingin dicapai.

Page 11: Ppt analisis pengembangam kurikulum

f. Prinsip Berorientasi TujuanPrinsip berorientasi tujuan berarti bahwa sebelum bahan ditentukan, langkah yang perlu dilakukan oleh seorang pendidik adalah menentukan tujuan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar semua jam dan aktivitas pengajaran yang dilaksanakan oleh pendidik maupun peserta didik dapat betul-betul terarah kepada tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Page 12: Ppt analisis pengembangam kurikulum

2. Prinsip Khususa. Prinsip yang berkenaan dengan Tujuan

Pendidikanb. Prinsip yang berkenaan dengan

pemilihan Isi pendidikanc. Prinsip yang berkenaan dengan

pemilihan Proses Belajar-Mengajard. Prinsip yang berkenaan dengan Media

dan Alat Pengajarane. Prinsip yang berkenaan dengan Evaluasi

Page 13: Ppt analisis pengembangam kurikulum

C. Faktor –faktor Pengembangan Kurikulum

Perguruan Tinggi Masyarakat Sistem Nilai

Page 14: Ppt analisis pengembangam kurikulum

D. Model Pengembangan Kurikulum1. Model Ralp Tyler

Model pengembangan kurikulum Tyler menekankan pada bagaimana merancang suatu kurikulum disesuaikan dengan tujuan dan misi suati institusi pendidikan.

Kelebihan model Tyler adalah model ini tidak hanya bertumpu pada pelajar (pencapaian), namun menekankan kepada aspek-aspek lain selain pencapaian pelajar yaitu pengetahuan tentang maksud filsafat program (knowledge about programmed intention).

Kelemahan model Tyler yaitu model ini tidak menyediakan atau tidak membantu pengembang dalam melakukan umpan balik berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Page 15: Ppt analisis pengembangam kurikulum

2. The Administrative Model (Model Administratif)

Model pengembangan kurikulum yang paling awal dan sangat umum dikenal adalah model administratif karena model ini menggunakan prosedur “garis-staf” atau garis komando “dari atas ke bawah” (top-down). Maksudnya, inisiatif pengembangan kurikulum berasal dari pejabat tinggi (Kemdiknas), kemudian secara struktural dilaksanakan di tingkat bawah.Kelemahan model ini terletak pada kurang pekanya terhadap adanya perubahan masyarakat. Selain itu, kurikulum ini biasanya bersifat seragam secara nasional sehingga kmelupakan atau mengabaikan adanya kebutuhan dan kekhusussan yang ada pada setiap daerah.

Page 16: Ppt analisis pengembangam kurikulum

3. The Grass-Roots ModelInisiatif pengembangan kurikulum dalam model ini berada di tangan guru-guru sebagai pelaksana kurikulum di sekolah, baik yang bersumber dari satu sekolah maupun dari beberapa sekolah sekaligus. Model ini didasarkan pada dua pandangan pokok, yaitu: pertama, implementasi kurikulum akan lebih berhasil apabila guru-guru sebagai pelaksana sudah dari sejak semula terlibat secara langsung dalam pengembangkan kurikulum. Kedua, pengembangan kurikulum bukan hanya melibatkan personel yang professional (guru) saja, tetapi juga siswa, orang tua, dan anggota masyarakat.

Page 17: Ppt analisis pengembangam kurikulum

Lanjutan…….Keuntungan model ini adalah proses pengambilan keputusan terletak pada staf pengajar. Kekurangan pengembangan kurikulum model ini terutama pada sifat mengabaikan segi teknis dan profesional dari per kurikulum.

Page 18: Ppt analisis pengembangam kurikulum

4. The Demonstration Model

Model demontrasi pada dasarnya bersifat grass roots, datang dari bawah. Model ini diprakarsai oleh sekelompok guru atau sekelompok guru bekerja sama dengan ahli yang bermaksud mengadakan perbaikan kurikulum. Model ini umumnya berskala kecil, hanya mencakup suatu atau beberapa sekolah,suatu komponen kurikulum atau mencakup keseluruhan komponen kurikulum.

Page 19: Ppt analisis pengembangam kurikulum

Kelebihan….Pertama, karena kurikulum disusun dan dilaksanakan dalam situasi tertentu yang nyata, maka akan dihasilkan suatu kurikulum atau aspek tertentu dari kurikulum yang lebih praktis. Kedua, perubahan atau penyempurnaan kurikulum dalam skala kecil atau aspek tertentu yang khusus, sedikit sekali untuk ditolak oleh administrator, dibandingkan dengan perubahan dan penyempurnaan yang menyeluruh. Ketiga, pengembangan kurikulum dalam skala kecil dengan model demonstrasi dapat menembus hambatan yang sering dialami yaitu dokumentasinya bagus tetapi pelaksanaanya tidak ada. Keempat, model ini sifatnya yang grass roots menempatkan guru sebagai pengambil inisiatif dan narasumber yang dapat menjadi pendorong bagi para administrator untuk mengembangkan program baru.

Page 20: Ppt analisis pengembangam kurikulum

Lanjutan……

Kelemahan model ini adalah bagi guru-guru yang tidak turut berpartisipasi mereka akan menerimanya dengan enggan-enggan, dalam keadaan terpuruk mungkin akan terjadi apatisme.

Page 21: Ppt analisis pengembangam kurikulum

5. Beauchamp’s System ModelSistem ini diformulasikan oleh G.A. Beauchamp (1975) dalam bukunya “Curriculum Theory”, 3d.ed., mengemukakan adanya lima langkah dalam pengambilan keputusan pengembangan kurikulum yaitu: Menentukan area pengembangan kurikulum Memilih dan mengikutsertakan pengembang

kurikulum Pengorganisasian dan penentuan prosedur

perencanaan kurikulum Pelaksanaan kurikulum secara sistematis Evaluasi kurikulum.

Page 22: Ppt analisis pengembangam kurikulum

Lanjutan……Keuntungan model ini adalah adanya penegasan area yang akan mempermudah dan menjelaskan ruang lingkup kegiatan. Kekurangannya seperti model administrative yaitu kurang pekanya terhadap perubahan masyarakat dan kurang memperhatikan daerah yang antara satu dengan lainnya menuntut adanya kekhususan-kekhususan tertentu.

Page 23: Ppt analisis pengembangam kurikulum

6. Taba’s Inverted Model(Model Taba)

Model Taba lebih menekankan pada bagaimana melakukan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang sedang berjalan. Taba tidak setuju dengan pendekatan deduktif, karena pengembangan kurikulum secara deduktif tidak dapat menciptakan pembaharuan kurikulum.

Page 24: Ppt analisis pengembangam kurikulum

Lanjutan…..

Kelebihan pengembangan kurikulum model ini adalah berusaha mendekatkan kurikulum realitas dengan pelaksananya, yaitu melalui pengujian terlebih dahulu oleh staf pengajar yang professional. Dengan demikian model ini benar-benar memadukan teori dan praktek. Kelemahan model ini adalah model ini sulit diorganisasikan karena menuntut kemampuan teoritis dan professional yang tinggi dari staf pengajar dan administrator pelaksana.

Page 25: Ppt analisis pengembangam kurikulum

7. Model Wheeler

Wheeler berpendapat bahwa pengembangan kurikulum meliputi lima langkah yaitu sebagai berikut:

Menentukan tujuan umum dan tujuan khusus Menentukan pengalamam belajar yang dapat

dilakukan peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan

Menentukan isi pembelajaran sesuai dengan pengalaman belajar yang diinginkan

Mengelola pengalaman belajar dengan isi pembelajaran

Melakukan evaluasi setiap langkah

Page 26: Ppt analisis pengembangam kurikulum

Lanjutan…..

Kelebihan dari model pengembangan Wheeler adalah model ini memiliki mekanisme umpan balik, dengan adanya umpan balik, dapat diketahui sejauh mana tingkat ketercapaaian pengembangan kurikulum yang diimplementasikan.Kelemahan dari model pengembangan Wheeler adalah model ini kurang prosedur antara mengorganisir dan mengintegrasikan konten pengalaman belajar dan evaluasi.

Page 27: Ppt analisis pengembangam kurikulum

8. Model Nicholls

Nicholls menitikberatkan pada pendekatan pengembangan kurikulum yang rasional, khususnya kebutuhan untuk kurikulum baru yang muncul dari adanya perubahan situasi. Terdapat lima langkah yang diperlukan dalam proses pengembangan kurikulum secara kontinu.Langkah-langkah tersebut adalah:

Menganalisis situasi Menentukan tujuan khusus Menentukan dan mengelola isi pelajaran Menentukan dan mengelola metode pembelajaran Melakukan evaluasi

Page 28: Ppt analisis pengembangam kurikulum

Kelebihan dari model pengembangan Nicholls adalah memiliki struktur logis kurikulum yang dikembangkannya, dengan menerapkan situational analysis sebagai titik permulaan dapat memberikan dasar data sehingga tujuan-tujuan yang lebih efektif mungkin akan dikembangkan.

Kelemahan dari model pengembangan Nicholls adalah membutuhkan banyak waktu untuk menganalisis situasi belajar. Melihat kondisi juga bahwa kebanyakan pendidik lebih suka mengandalkan intuisi daripada menggunakan basis data yang sistematis dan sesuai dengan situasi.

Page 29: Ppt analisis pengembangam kurikulum

9. Model Dynamic Skillbeck

Model pengembangan kurikulum ini adalah model pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan, yang langkah-langkahnya , antara lain:

Menganalisis situasi Merumuskan tujuan Menyusun program Mengimplementasikan Monitoring, umpan balik, penilaian dan

rekontruksi.