plagiat merupakan tindakan tidak … efektivitas getah batang semu pisang ambon (mu sa acuminata)...

108
i EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Musa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT (Mus musculus) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh: Rike Pangestika NIM : 121434061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dinhdieu

Post on 02-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

i

EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Musa acuminata)DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana)PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT (Mus musculus)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Rike Pangestika

NIM : 121434061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

iv

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk:

Allah SWT yang selalu mendengarkan setiap doa dan harapanku

My big boss, my hero, my lovely father

My angel, and my whole life, my lovely mother

My brother

Someone spesial whose always beside me

And my lovely friend of Biology Education 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

v

MOTTO

Aku Hanya Merasa Hidup

Jika dan Hanya Jika

Berkreasi & Berinovasi

Rike Pangestika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi ini.

Naskah skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama penyusunan naskah skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu,

memberikan dorongan dan masukan serta motivasi kepada penulis baik secara

langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis

dengan sepenuh hati ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Catarina Retno Herrani Setyati, M.Biotech. selaku dosen pembimbing yang

telah dengan sabar meluangkan waktu, membimbing, memberikan arahan,

mendukung dan mengajarkan penulis banyak hal dalam setiap konsultasi

bersamanya.

2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma yang telah menyetujui dan mengesahkan skripsi

ini.

3. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.,Sc. selaku Kepala Program Studi

Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.

4. Dosen-dosen penguji skripsi yang telah memberikan banyak masukan

kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Biologi: Pak Tri, Bu Maslichah

Asy’ari, Bu Ratna, Bu Ika, Rm. Wir, yang selama ini telah membimbing dan

selalu memberikan arahan kepada penulis agar tetap belajar dengan tekun

dan tidak mudah putus asa. Memberikan penulis banyak ilmu sebagai bekal

masa depan penulis.

6. Ibu Yoanni Maria Lauda Feroniasanti, M.Si selaku Kepala Laboratorium

Pendidikan Biologi yang telah memberikan izin dan menyetujui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

ix

peminjaman sarana dan prasarana sehingga penulis dapat melakukan

penelitian.

7. Pak Agus selaku laboran di Laboratorium Pendidikan Biologi yang selalu

menyediakan sarana dan prasarana laboratorium yang diperlukan penulis

dalam penelitian ini.

8. Bapak laboran di Laboratorium Imuno Farmasi yang telah meluangkan

waktu dalam membantu penulis memperoleh mencit serta berbagi informasi

mengenai perawatan mencit dan mendukung penulis agar melakukan

penelitian dengan baik.

9. Keluargaku tercinta, ayahku Yuwono MM, ibundaku Yuli Astuti, kakakku

Dolly Yudhistira serta adik gantengku Fadhilla Ma’arif yang selalu

mendukung, mendoakan, memberikan kasih sayang, serta yang telah

memenuhi semua kebutuhan rohani dan jasmani penulis sehingga penulis

dapat kuliah dan memperoleh gelar sarjana.

10. Teman terbaik selama ini Hisreidi Funome, Emilia Jane, Maya R. Kapu,

Theresia Astutiningrum, Maranthy Boy Rante Allo, Rointan Moris

Sidabalok, Tresia Jawa, Maria Magdalena Melina, Annasonia Mega

Rahmatika, Melly Priana, Adriana, Deska Aliza, Rya, Rinanti Anugraheni,

Christine Pamarding U, Aileen Felicia, Gloria Jessica serta Marcela Widya

yang telah menemaniku dan membantuku baik saat melaksanakan penelitian

di Laboratorium maupun tidak, yang selalu mendoakanku, yang selalu

menyemangatiku dan menghiburku. Semoga pertemanan ini akan selalu erat

dan teguh selamanya.

11. Teman-teman SMA yaitu Fiqih Amalia, Albert A, Kurni, Galang yang

selalu menyemangati, mendoakan, dan menghibur penulis dengan tingkah

laku yang unik.

12. Teman perjuangan saat revisi Stepanus Putra terima kasih yang selalu

membantu, menemani serta memberikan dukungan atas kelancaran

penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

x

13. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2012 yang selalu mendukung,

memberi semangat dalam setiap langkah yang dilalui bersama selama empat

tahun ini.

14. Seseorang yang menyemangati saya selama proses skripsi.

15. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih

atas segala bantuan dan dukungan untuk penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Berkah Dalem.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

naskah skripsi ini. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan

saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis

berharap agar skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 17 Februari 2017

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

xi

ABSTRAK

EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Musaacuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musabalbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT (Mus

musculus)

Rike PangestikaUniversitas Sanata Dharma

2017

Getah batang semu pisang biasanya digunakan sebagai obat luka bakaroleh masyarakat Toraja. Penelitian Sundari menyatakan bahwa getah pelepahpisang kepok dapat merangsang pembentukan sel-sel baru, pembentukanpembuluh darah baru dan sebagai antiseptik. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui bagaimana peranan getah batang semu pisang ambon (Musaacuminata) dan getah batang semupisang kepok (Musa balbisiana) sertamengetahui manakah diantara kedua getah pisang tersebut yang lebih cepatmemperkecil panjang luka bakar mencit (Mus musculus).

Penelitian bersifat eksperimental laboratorium. Sampel yang digunakanpada penelitian ini yaitu getah batang semu pisang ambon dan kepok. Pengujiansampel dilakukan dengan membuat luka bakar derajat II dalam pada punggungmencit. Setiap sampel dioleskan pada area luka 3x sehari. Data diperoleh denganmengukur panjang luka menggunakan jangka sorong kemudian dianalisis dengancara deskriptif.

Hasil rata-rata pengukuran panjang luka getah pisang kepok yakni 9,89mm sedangkan pisang ambon yakni 12,29 mm. Peranan getah pisang kepok lebihbaik karena mencit cepat mengalami pertumbuhan bulu dan perubahan warnaluka. Kesimpulan kedua getah pisang memiliki peranan yang baik dalammempercepat proses penyembuhan luka bakar. Getah batang semu pisang kepok(Musa balbisiana) lebih cepat memperkecil panjang luka bakar dibandingkanpisang ambon (Musa acuminata).

Kata kunci: getah batang semu pisang, pisang ambon (Musa acuminata), pisangkepok (Musa balbisiana), mencit (Mus musculus), luka bakar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

xii

ABSTRACT

THE EFFECT OF AMBON BANANA (Musa acuminata) AND KEPOKBANANA (Musa balbisiana) APPARENT STEM LATEX TO HEALING

THE BURNED SKIN OF WHITE MICE (Mus musculus)

Rike PangestikaUniversitas Sanata Dharma

2017

Banana tree latex is usually used as a burn treatment by the Torajapeople. Sundari research states that banana tree latex kepok can stimulate theformation of new cells, new blood vessel formation and as an antiseptic. Thisstudy aims to determine how the role of apparent stem latex ambon banana (Musaacuminata) and stem latex kepok banana (Musa balbisiana) and find out which ofthese two banana faster burns far longer mice (Mus musculus).

The study is an experimental laboratory. Variations sample of stem latexambon banana and kepok. Tests were conducted by making the second-degreeburns on the backs of mice. Each sample is applied to the wound area 3 times aday. Data obtained by measuring the length of the wound using a caliper and thenanalyzed in a descriptive way.

The average yield of banana latex wound length measurement kepoknamely 9.89 mm while the ambon banana namely 12.29 mm. The role of bananalatex kepok better because mice experiencing rapid growth and change color furwounds. The second conclusion banana latex has a good role in accelerating thehealing process of burns. Banana apparent stem latex kepok (Musa balbisiana)faster burns far longer than a ambon banana (Musa acuminata)..

Keywords: banana apparent stem latex, ambon banana (Musa acuminata), kepokbanana (Musa balbisiana), white mice (Mus musculus), burns.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iiHALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iiiHALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viPERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vLEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........... viKATA PENGANTAR ..................................................................................... viiABSTRAK ....................................................................................................... xiABSTRACT ....................................................................................................... xiiDAFTAR ISI.................................................................................................... xiiiDAFTAR TABEL............................................................................................ xivDAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvDAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xviBAB I.PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4C. Tujuan Penelitian............................................................................. 4D. Manfaat Penelitian........................................................................... 5

BAB II. DASAR TEORI ................................................................................. 6A. Pisang................................................................................................ 6B. Luka Bakar........................................................................................ 12C. Mencit (Mus musculus)..................................................................... 20D. Penelitian yang Relevan ................................................................... 22E. Kerangka Berpikir ............................................................................. 23F. Hipotesis ............................................................................................ 26

BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................. 27A. Jenis Penelitian................................................................................. 27B. Variabel Penelitian ........................................................................... 27C. Batasan Penelitian ........................................................................... 28D. Alat dan Bahan ................................................................................. 28E. Cara Kerja......................................................................................... 29F. Analisis Data..................................................................................... 34G. Pemanfaatan dalam Pendidikan ....................................................... 34

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 35A. Pengecilan Panjang Luka Bakar....................................................... 35B. Perubahan Warna Luka Bakar.......................................................... 45C. Pertumbuhan Bulu Mencit (Mus musculus) ..................................... 47D. Kendala dan Keterbatasan Penelitian .............................................. 51

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 53A. Kesimpulan ...................................................................................... 53B. Saran ................................................................................................. 53

BAB VI. IMPLEMENTASI PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN..... 55DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 57LAMPIRAN..................................................................................................... 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Rata-Rata Panjang Luka Bakar Mencit (Mus musculus) ………...39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tanaman pisang (Musa paradisiaca) ……………..................... 7Gambar 2.2. Getah pisang ………………....................................................... 9Gambar 2.3. Luka bakar ……………….......................................................... 12Gambar 2.4 Mencit (Mus musculus) ……………………………………....... 21Gambar 2.5. Bagan kerangka berpikir ............................................................. 25Gambar 3.1. Tahap-tahap penelitian ………………………………………… 33Gambar 4.1. Rata-rata panjang luka bakar mencit (Mus musculus) ………… 35Gambar 4.2. Jaringan Granular ........................................................................ 43Gambar 4.3. Kondisi Bulu Mencit (Mus musculus) …………………………. 43Gambar 4.4. Kondisi Warna Luka Mencit (Mus musculus) ............................. 46Gambar 4.5. Mencit (Mus musculus) mengalami keropeng …………………. 50Gambar 4.6. Kondisi Mencit (Mus musculus) setiap perlakuan ....................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus ………………………………………………………….... 59Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………….……. 63Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa ……………………………………………... 74Lampiran 4 : Instrumen Penilaian Siswa ………………………………………. 77Lampiran 5 : Hasil Penelitian …………………………………………………. 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Luka merupakan rusaknya komponen atau satuan jaringan, yang

menyebabkan substansi jaringan rusak atau hilang. Ketika luka timbul,

beberapa efek akan muncul yaitu hilangnya seluruh atau sebagian fungsi

organ, respon stres simpatis, pendarahan, koagulasi, infeksi bakteri dan

kematian sel (Umar dalam Sundari, 2015). Berdasarkan penyebabnya, luka

dibagi menjadi: luka insisi (incised wounds), luka memar (contusion

wound), luka lecet (abraded wound), luka tusuk (punctured wound), luka

gores (lacerated wound), luka tembus (penetrating wound) dan luka bakar

(combustio) (Perdana, 2013). Beberapa jenis luka tersebut dapat diobati

dengan metode pengobatan secara modern dan tradisional contohnya luka

bakar. Pengobatan secara modern pada umumnya menggunakan teknologi

modern dalam proses pembuatan obat. Pada pengobatan secara tradisional

cenderung menggunakan bahan-bahan alami yang di sekitar kita baik yang

diperoleh dari tanaman maupun hewan.

Pengobatan secara tradisional memiliki keterbatasan yakni jenis-jenis

luka yang dapat ditangani, lamanya proses penyembuhan dan informasi

mengenai kandungan kimia yang terdapat pada bahan-bahan yang

digunakan. Sebagai contoh, luka memar (contusion wound) dapat diobati

baik secara tradisional maupun secara modern akan tetapi memiliki lama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

2

proses penyembuhannya berbeda. Beberapa jenis luka seperti luka lecet

(abraded wound), luka gores (lacerated wound), dan luka bakar (combustio)

dapat pula ditangani dengan pengobatan secara tradisional. Pengobatan

secara tradisional yang menggunakan bahan-bahan dari lingkungan sekitar

memiliki beberapa keuntungan, antara lain tidak adanya efek samping yang

ditimbulkan seperti obat kimiawi (Perdana, 2013). Sebagai contoh

penutupan luka gores dengan daun sirih atau daun binahong. Begitu pula

penanganan pada luka bakar dengan luas luka yang kecil dapat ditangani

dengan mengoleskan getah batang semu pisang. Pada masyarakat Sulawesi

khususnya Toraja saat mengalami luka sayat, masyarakat memakai cara

tradisional sebagai pertolongan pertama yaitu dengan menggunakan getah

pisang dengan cara melilitkan remasan batang semu pisang yang

mengandung getah pada bagian yang terkena luka.

Luka bakar merupakan kerusakan dan atau kehilangan jaringan yang

disebabkan oleh kontak kulit dengan sumber yang bersuhu lebih tinggi dari

suhu normal kulit yang dapat dirasakan misalnya; api, air panas, bahan

kimia, listrik, dan radiasi atau suhu yang sangat rendah seperti daerah kutub

(Moenadjat dalam Sucidayanan dkk., 2014). Berdasarkan penyebabnya, luka

bakar dibagi menjadi: luka bakar suhu tinggi (thermal burn), luka bakar

bahan kimia (chemical burn), luka bakar sengatan listrik (electrical burn),

dan luka bakar radiasi (radiasi injury) (Moenadjat dalam Isrofah, 2013).

Sundari (2015) melakukan penelitian tentang pemanfaatan getah

pisang kepok sebagai perangsang pertumbuhan sel-sel baru pada luka bakar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

3

sebagai antibiotik, pembentukan pembuluh darah baru, penyingkat fase

peradangan, pencegah infeksi dan pembentuk jaringan ikat kolagen.

Penelitian Balqis dkk. (2014) yang berjudul “Gambaran Histopatologis

Penyembuhan Luka Bakar Menggunakan Daun Kedondong (Spondias dulcis

F.) Dan Minyak Kelapa pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)”. Penelitian

ini digunakan sebagai dasar untuk membuat luka bakar derajat II dalam pada

mencit (Mus musculus).

Berdasarkan latar belakang di atas, pemilihan pisang dalam

penelitian ini dipilih dengan alasan yaitu persebaran tanaman pisang yang

luas di Indonesia, banyaknya jenis pisang dan banyaknya penelitian yang

sudah dilakukan mengenai kandungan senyawa kimia pada pisang. Getah

pisang mengandung senyawa kimia saponin, tanin, lektin dan flavonoid

yang memiliki kemampuan dalam penyembuhan luka seperti luka bakar.

Maka peneliti ingin membandingkan metode pengobatan luka bakar secara

tradisional dengan getah batang semu pisang ambon (Musa acuminata) dan

getah batang semu pisang kepok (Musa balbisiana) dalam proses

penyembuhan luka bakar pada mencit (Mus musculus). Penelitian ini

berbeda dari penelitian sebelumnya yang hanya menggunakan satu jenis

pisang. Pada penelitian ini digunakan jenis luka bakar derajat II dalam yang

berbeda dari penelitian sebelumnya yang menggunakan luka sayat.

Penelitian ini membandingkan dua jenis pisang yaitu pisang kepok dan

ambon. Dengan demikian, penelitian ini diberi judul: Efektivitas getah

batang semu pisang ambon (Musa acuminata) dan getah batang semu pisang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

4

kepok (Musa balbisiana) pada penyembuhan luka bakar mencit (Mus

musculus).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peranan getah batang semu pisang ambon (Musa acuminata)

dan getah batang semu pisang kepok (Musa balbisiana) terhadap proses

penyembuhan luka bakar pada mencit (Mus musculus) ?

2. Manakah antara getah batang semu pisang ambon (Musa acuminata) dan

getah batang semu pisang kepok (Musa balbisiana) yang lebih cepat

dalam memperkecil panjang luka bakar pada mencit (Mus musculus) ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui peranan getah batang semu pisang ambon (Musa

acuminata) dan getah batang semu pisang kepok (Musa balbisiana)

dalam proses penyembuhan luka bakar pada mencit (Mus musculus).

2. Mengetahui antara getah batang semu pisang ambon (Musa acuminata)

dan getah batang semu pisang kepok (Musa balbisiana) yang lebih cepat

dalam memperkecil panjang luka bakar pada mencit (Mus musculus).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

a) Peneliti dapat memperdalam pengetahuannya mengenai manfaat

tumbuhan bagi pengobatan khususnya manfaat getah batang semu

pisang bagi penyembuhan luka bakar.

b) Peneliti dapat memperluas pengetahuannya mengenai alternatif

pengobatan luka bakar yang mudah diperoleh dan efisien

c) Peneliti dapat memperdalam pengetahuannya mengenai kandungan

fitokimia pada getah batang semu pisang terutama pisang kepok

(Musa balbisiana) dan pisang ambon (Musa acuminate).

2. Bagi Pendidikan

a) Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada Guru untuk

mengaplikasikan penelitian ilmiah khususnya pada materi sistem

ekskresi, KI 3; KD 3.9 dan 4.10 untuk SMA kelas XI.

b) Penelitian ini memberikan pengetahuan mengenai gangguan pada

sistem ekskresi khususnya kulit sehingga siswa dapat dengan

mudah mendalami bagian-bagian kulit berdasarkan hasil diskusi

kelompok.

3. Bagi Masyarakat

a) Memberikan informasi mengenai alternatif penyembuhan luka

bakar dengan bahan yang mudah diperoleh dan efisien

b) Memberikan informasi mengenai manfaat getah batang semu

pisang pada penyembuhan luka bakar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

6

BAB II

DASAR TEORI

A. Pisang

Ahli botani asal Rusia, Nikolai Ivanovich Vavilov, berdasarkan

ekspedisinya menyimpulkan tanaman pisang berasal dari daerah Indo Cina,

Malaysia, Filipina dan Indonesia (Suprapti, 2005). Pisang memiliki beberapa

jenis antara lain Pisang ambon (Musa acuminata), pisang kepok (Musa

balbisiana) dan pisang raja (Musa sapientum). Buah pisang tersusun dalam

tandan dengan kelompok-kelompok yang tersusun menjari disebut sisir.

Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang,

meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan

hampir hitam. Menurut Oputu (2012), buah pisang memiliki banyak manfaat

dalam kehidupan masyarakat Indonesia, antara lain sebagai bahan pangan

yang mengandung karbohidrat dan mineral, terutama kalium. Pada batang

pisang dimanfaatkan sebagai pakan ternak, campuran pupuk dan beberapa

masyarakat memanfaatkan batang pisang untuk diolah sebagai masakan

sehari-hari.

1. Klasifikasi

Menurut Tjitrosoepomo (2013) pisang dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

7

Class : Monocotyledoneae

Ordo : Musales

Family : Musaceae

Genus : Musa

Spesies : Musa sp.

2. Morfologi

Tanaman pisang memiliki morfologi

yang dapat dilihat yaitu akar, batang, buah

dan daun. Akar berpangkal pada umbi

batang. Pada tanaman yang memiliki umbi

batang, pelepah daun akan tumbuh

berimpitan saling melekat. Pelepah daun

yang berlekatan ini terlihat seperti batang.

Struktur seperti ini disebut dengan batang

semu misalnya pada pisang (Musa

paradisiaca) dan jenis-jenis Zingiberaceae

(Rosanti, 2013). Batang pisang sebenarnya terletak dalam tanah berupa

umbi batang. Pada bagian atas umbi batang terdapat bagian yang

menghasilkan daun dan pada suatu saat akan tumbuh bunga pisang

(jantung).

Bagian yang berdiri tegak di dalam tanah dan biasanya dianggap

sebagai batang adalah batang semu. Batang semu ini terbentuk dari batang

Gambar 2.1. Pisang

Sumber: google image

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

8

daun panjang yang saling menelengkup dan menutupi dengan kuat dan

kompak sehingga dapat berdiri tegak seperti batang tanaman. Tinggi

batang semu ini berkisar 3,5-7,5 meter tergantung jenisnya (Oputu, 2012).

Batang pohon pisang ambon memiliki senyawa kimia di antaranya

saponin, antrakuinon, kuinon yang dapat menghilangkan rasa sakit,

merangsang pembentukan sel-sel baru pada kulit (Prasetyo, 2010).

Daun pisang letaknya tersebar, helaian daun berbentuk lanset

memanjang. Pada bagian bawahnya berlilin. Daun ini diperkuat oleh

tangkai daun yang panjangnya antara 30-40 cm. Daun pisang mudah sekali

robek atau terkoyak oleh hembusan angin yang keras karena tidak

mempunyai tulang-tulang pinggir yang menguatkan lembaran daun. Bunga

berkelamin satu, berumah satu dalam tandan (Oputu, 2012).

Bunga tersusun dalam 2 baris melintang. Bunga betina berada di

bawah bunga jantan (jika ada). Benang sari 5 buah pada betina tidak

sempurna, bakal buah persegi, sedang pada bunga jantan tidak ada. Buah

akan tumbuh setelah keluarnya bunga dan akan terbentuk sisir pertama,

kemudian memanjang lagi dan terbentuk sisir kedua, ketiga dan

seterusnya. Jantung pisang perlu dihilangkan sebab sudah tidak

menghasilkan sisir lagi (Oputu, 2012).

3. Getah Pisang

Sekumpulan sel atau sel dalam suatu jaringan, mempunyai bentuk

dan fungsi yang berbeda. Sel atau sekumpulan sel ini berisi cairan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

9

biasanya disebut sebagai “latices” atau lateks, yang merupakan cairan

yang berwarna putih seperti susu. Saluran getah biasanya disebut sel-sel

atau jaringan lacticifer (lac= susu). Saluran getah terbagi menjadi 2

golongan yaitu: laticiferous vessel (buluh getah) dan laticiferous cells (sel

getah), familia Musaceae termasuk ke dalam golongan buluh getah.

Bagian dalam saluran getah ini terdapat getah atau latices. Zat-zat yang

terkandung dalam cairan getah dapat berupa zat-zat karbohidrat, asam-

asam organik, garam-garam, alkaloid, lemak, tanin, lendir, enzim, damar

dan lain-lain. Pada familia Musaceae dihasilkan tanin (Sutrian, 2011).

Gambar 2.2 A. getah pisang kepok B. getah pisang ambon

Sumber: dokumen pribadi

Warna getah tidak selalu jernih atau seperti susu, tergantung pada

zat yang dikandungnya sehingga dapat berwarna coklat, merah muda

ataupun kekuning-kuningan. Getah ini akan segera mengalir keluar dari

saluran getah apabila saluran getah terluka. Hal ini dikarenakan sel-sel

saluran getah itu terisi oleh cairan getahnya dan bersifat turgescent

(Sutrian, 2011).

A B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

10

Fungsi getah bagi tanaman itu sendiri belum dapat diketahui

dengan pasti, getah pada tanaman memiliki beberapa manfaat seperti: obat

luka bakar (getah pisang, getah pepaya dll), obat luka sayatan (getah

pisang, getah pepaya, getah pohon jarak dll), bahan dasar pembuatan karet

(getah pohon karet), bahan dasar pembuatan minyak urut (getah pohon

jarak), bahan dasar gula (getah pohon aren) serta bahan pelarut

mengencerkan cat minyak (getah pohon pinus).

4. Manfaat dan Kandungan Kimia Batang Pisang

Batang semu pisang memiliki beberapa manfaat, antara lain: dapat

digunakan sebagai tali, pupuk dan pakan ternak sementara ares (empulur

pisang) digunakan sebagai obat luka, penawar racun, bisa ular, pupuk dan

pakan ternak (Suprapti, 2005). Getah pisang mengandung beberapa jenis

fitokimia yaitu saponin, antrakuinon, dan kuinon yang dapat berfungsi

sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit. Selain itu, di dalam getah

pisang juga terdapat kandungan lektin yang berfungsi untuk menstimulasi

pertumbuhan sel kulit. Kandungan-kandungan tersebut dapat membunuh

bakteri agar tidak dapat masuk pada bagian tubuh kita yang sedang

mengalami luka (Budi dalam Surahman Agus dkk., 2009).

Saponin terdapat dalam getah batang pisang dalam jumlah yang

lebih banyak dibandingkan flavonoid dan tannin. Saponin diketahui

mempunyai efek anti mikroba, menghambat pertanaman jamur dan

melindungi tanaman dari serangan serangga. Dalam proses penyembuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

11

luka, senyawa ini berperan dalam meningkatkan pembentukan pembuluh

darah baru (angiogenesis) pada luka sehingga suplai oksigen dan nutrisi

menjadi lebih optimal. Selain itu, saponin juga berfungsi sebagai antibiotik

sehingga dapat mengurangi resiko luka terkontaminasi oleh bakteri

(Perdana, 2013).

Flavonoid banyak diteliti karena manfaatnya bagi kesehatan. Setiap

tanaman biasanya menghasilkan flavonoid yang berbeda. Manfaat

flavonoid salah satunya untuk membentengi tubuh dari serangan

mikroorganisme. Selain itu juga memiliki fungsi untuk memblokade

terbentuknya prostaglandin penyebab nyeri, menstimulasi sel darah putih,

serta meningkatkan daya serang terhadap kuman (Perdana, 2013).

Getah bonggol pisang bersifat mendinginkan. Zat tanin pada getah

batang semu pisang bersifat antiseptik (Budi dalam Surahman Agus dkk.,

2009). Tanin merupakan senyawa polifenol dari kelompok flavonoid.

Tanin yang terkandung dalam tanaman menyebabkan timbulnya rasa

sepet. Senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan kuat, antiperadangan,

antikanker (anticarcinogenic), mencegah pertumbuhan mikroorganisme.

Sifat tanin sebagai astringen dapat dimanfaatkan sebagai antidiare,

menghentikan perdarahan dan mencegah peradangan terutama pada

mukosa mulut, serta digunakan sebagai antidotum pada keracunan logam

berat dan alkaloid. Tanin juga digunakan sebagai antiseptik karena adanya

gugus fenol (Hanani, 2015). Selain tanin, flavonoid dan saponin getah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

12

pisang juga terdapat kandungan lektin yang berfungsi untuk menstimulasi

pertumbuhan sel kulit (Fitriyah, 2011).

B. Luka bakar

Luka bakar merupakan kerusakan

atau kehilangan jaringan yang disebabkan

oleh kontak kulit dengan sumber yang

sangat tinggi misalnya; api, air panas,

bahan kimia, listrik, dan radiasi atau suhu

yang sangat rendah (Moenadjat dalam

Sumoza dkk., 2014).

1) Penyebab terjadinya luka bakar

a) Luka bakar suhu tinggi (thermal

burn) disebabkan oleh kobaran api, kontak dengan benda panas, uap

yang mudah terbakar yang membakar dan menyebabkan kilatan atau

ledakan, uap panas, atau cairan panas.

b) Luka bakar bahan kimia (chemical burn) disebabkan oleh agen-agen

kimiawi yang dapat menyebabkan kerusakan dan kematian jaringan jika

kontak dengan kulit. Tiga jenis agen kimiawi yaitu: asam, alkali dan

senyawa-senyawa organik, menyebabkan sebagian besar luka bakar

kimiawi.

c) Luka bakar sengatan listrik (electrical burn). Tingkat keparahan cedera

akibat kontak dengan aliran listrik bergantung pada jenis aliran listrik

Gambar 2.3. Luka Bakar

Sumber: dokumen pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

13

(searah DC atau bolak-balik (AC), voltase, area tubuh yang terpajan dan

lamanya kontak (Thygerson, 2011).

d) Luka bakar radiasi (radiasi injury) luka bakar radiasi disebabkan karena

terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe luka bakar radiasi ini sering

disebabkan oleh penggunaan radio aktif untuk keperluan terapeutik

dalam dunia kedokteran dan industri. Akibat terpapar sinar matahari

yang terlalu lama juga dapat menyebabkan luka bakar radiasi

(Moenadjat dalam Isrofah, 2013).

2) Klasifikasi Luka Bakar Menurut Kedalaman

Klasifikasi luka bakar menurut kedalamannya dibagi menjadi:

a) Luka bakar derajat I, kerusakan terjadi hanya pada lapisan epidermis

dan biasanya tidak merasakan nyeri karena bagian ujung–ujung syaraf

sensorik teriritasi, penyembuhannya terjadi secara spontan dalam

waktu 5-10 hari (Brunicardi dalam Isrofah, 2013).

b) Luka bakar derajat II, kerusakan terjadi pada seluruh lapisan

epidermis dan sebagai lapisan dermis, berupa reaksi inflamasi disertai

proses eksudasi, terdapat pembentukan scar dan nyeri karena ujung-

ujung syaraf sensorik teriritasi. Dasar luka berwarna merah atau pucat

(Moenadjat dalam Isrofah, 2013). Luka bakar derajat II terbagi

menjadi dua jenis yaitu:

1. Derajat II Dangkal (superficial)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

14

Kerusakan akibat luka bakar mengenai bagian superficial dari

dermis, organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat,

kelenjar sebasea masih utuh, bula (sebuah jaringan yang tumbuh

abnormal menonjol melingkar yang berisi cairan serosa berisi

dermis) mungkin tidak terbentuk beberapa jam setelah cedera, dan

luka bakar pada mulanya tampak seperti luka bakar derajat I dan

mungkin terdiagnosa sebagai derajat II superficial setelah 12-24

jam. Ketika jaringan granular terbentuk, luka tampak berwarna

merah muda dan basah. Jika infeksi dicegah maka penyembuhan

akan terjadi secara spontan kurang dari 3 minggu.

2. Derajat II dalam (deep)

Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis, organ-organ

kulit seperti folikel-folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar

sebasea sebagian besar masih utuh. Juga dijumpai bula, akan

tetapi permukaan luka biasanya tampak berwarna merah muda

dan putih segera setelah terjadi cedera karena variasi suplai darah

dermis (daerah yang berwarna putih mengindikasikan aliran darah

yang sedikit atau tidak ada sama sekali, daerah yang berwarna

merah muda mengindikasikan masih ada beberapa aliran darah).

Jika infeksi dicegah, luka bakar akan sembuh dalam 3-9 minggu

(Brunicardi dalam Isrofah, 2013).

c) Luka bakar derajat III (full thickness burn)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

15

Kerusakan meliputi seluruh tebal dermis dermis dan lapisan lebih

dalam, tidak dijumpai bula, apendises kulit rusak, kulit yang terbakar

berwarna putih dan pucat. Terjadi koagulasi protein pada epidermis

yang dikenal sebagai scar, tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang

sensasi, oleh karena ujung–ujung syaraf sensorik mengalami

kerusakan atau kematian.

d) Luka bakar derajat IV (full thickness)

Kerusakan yang ditimbulkan telah mencapai lapisan otot, tendon dan

tulang dengan adanya kerusakan yang luas. Kerusakan meliputi

seluruh dermis, organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar

sebasea dan kelenjar keringat mengalami kerusakan, kulit yang

terbakar berwarna abu-abu dan pucat, terletak lebih rendah

dibandingkan kulit sekitar, terjadi koagulasi protein pada epidemis

dan dermis yang dikenal scar, tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang

sensori karena ujung-ujung syaraf sensorik mengalami kerusakan dan

kematian. Penyembuhannya terjadi lebih lama karena ada proses

epitelisasi spontan dan dari dasar luka (Moenadjat dalam Isrofah,

2013).

3) Proses Penyembuhan Luka

Pembagian fase penyembuhan luka pada respon normal mamalia yang

mengalami defek akibat kerusakan integritas kulit yang terjadi adalah fase

inflamasi, fase proliferasi dan fase maturasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

16

a. Fase inflamasi

Pada fase inflamasi terjadi proses hemostasis yang cepat dan

dimulainya suatu siklus regenerasi jaringan (Lorenz dkk. dalam

Hidayat, 2013). Fase inflamasi dimulai segera setelah cedera sampai

hari ke-5 pasca cedera. Tujuan utama fase ini adalah hemostasis,

hilangnya jaringan yang mati dan pencegahan kolonisasi maupun

infeksi oleh agen mikrobial patogen (Gurtner dalam Hidayat, 2013).

Komponen jaringan yang mengalami cedera, meliputi kolagen

fibril dan faktor jaringan, akan mengaktivasi jalur koagulasi ekstrinsik

dan mencegah perdarahan lebih lanjut pada fase ini. Pembuluh darah

yang cedera mengakibatkan termobilisasinya berbagai elemen darah ke

lokasi luka. Agregasi platelet akan membentuk plak pada pembuluh

darah yang cedera. Netrofil pada umumnya akan ditemukan pada 2

hari pertama dan berperan penting untuk memfagositosis jaringan mati

dan mencegah infeksi. Keberadaan netrofil yang berkepanjangan

merupakan penyebab utama terjadinya konversi dari luka akut menjadi

luka kronis yang tak kunjung sembuh (Regan dkk. dalam Hidayat,

2013). Makrofag juga berperan utama memproduksi berbagai hormon

pertanaman yang dibutuhkan dalam produksi matriks ekstraseluler

oleh fibroblas dan pembentukan neovaskularisasi. Keberadaan

makrofag oleh karenanya sangat penting dalam fase penyembuhan ini.

Sel punca mesenkim akan bermigrasi ke luka, membentuk sel baru

untuk regenerasi jaringan baik tulang, kartilago, jaringan fibrosa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

17

pembuluh darah, maupun jaringan lain. Fibroblas akan bermigrasi ke

luka dan mulai berproliferasi menghasilkan matriks ekstraseluler. Sel

endotel pembuluh darah di daerah sekitar luka akan berproliferasi

membentuk kapiler baru untuk mencapai daerah luka. Pada akhir fase

inflamasi, mulai terbentuk jaringan granulasi yang berwarna

kemerahan, lunak dan granuler. Jaringan granulasi adalah suatu

jaringan kaya vaskuler, berumur pendek, kaya fibroblas, kapiler dan

sel radang tetapi tidak mengandung ujung saraf (Anderson dalam

Hidayat, 2013).

b. Fase proliferasi (fibroplasi, regenerasi)

Fase proliferasi berlangsung mulai hari ke-4 hingga hari ke-21

pasca cedera. Keratinosit yang berada pada tepi luka sesungguhnya

telah mulai bekerja beberapa jam pasca cedera, menginduksi terjadinya

re-epitelialisasi. Pada fase ini matriks fibrin yang didominasi oleh

platelet dan makrofag secara gradual digantikan oleh jaringan granular

yang tersusun dari kumpulan fibroblas, makrofag dan sel endotel yang

membentuk matriks ekstraseluler dan neovaskular. Faktor setempat

seperti hormon pertanaman, sitokin, hormon, nutrisi, pH dan tekanan

oksigen sekitar menjadi perantara dalam proses diferensiasi sel punca

(Anderson dalam Hidayat, 2013). Keratinosit juga bermigrasi secara

aktif karena terbentuknya filamen aktin di dalam sitoplasmakeratinosit.

Keratinosit bermigrasi akibat interaksinya dengan protein sekretori

seperti fibronektin, vitronektin dan kolagen tipe I melalui perantara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

18

integrinspesifik di antara matriks temporer. Matriks temporer ini akan

digantikan secara bertahap oleh jaringan granular yang kaya akan

fibroblas, makrofag dan sel endotel. Sel tersebut akan membentuk

matriks ekstraseluler dan pembuluh darah baru.

Jaringan granular umumnya mulai dibentuk pada hari ke-4 setelah

cedera (Lorenz and Longaker dalam Hidayat, 2013). Fibroblas

merupakan sel utama selama fase ini dimana ia menyediakan kerangka

untuk migrasi keratinosit. Makrofag juga akan menghasilkan hormon

pertanaman seperti PDGF dan TGF-β yang akan menginduksi

fibroblas untuk berproliferasi, migrasi dan membentuk matriks

ekstraseluler. Sel endotel akan membentuk pembuluh darah baru

dengan bantuan protein sekretori VEGF, FGFdan TSP-1. Pembentukan

pembuluh darah baru dan jaringan granulasi merupakan tanda penting

fase proliferasi karena ketiadaannya pembuluh darah baru dan atau

jaringan granular merupakan tanda dari gangguan penyembuhan luka.

Setelah kolagen mulai menggantikan matriks temporer, fase

proliferasi mulai berhenti dan fase remodeling mulai berjalan. Hal

yang menarik dari fase proliferasi ini adalah bahwa pada suatu titik

tertentu, seluruh proses yang telah dijabarkan di atas harus dihentikan.

Fibroblas akan segera menghilang segera setelah matriks kolagen

mengisi rongga (kavitas) luka dan pembentukan neovaskular akan

menurun melalui proses apoptosis. Kegagalan regulasi pada tahap

inilah yang hingga saat ini dianggap sebagai penyebab terjadinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

19

kelainan fibrosis seperti jaringan parut hipertrofik (Gurtner dalam

Hidayat, 2013).

c. Fase maturasi (remodeling)

Fase ini, jaringan baru yang terbentuk akan disusun sedemikian

rupa seperti jaringan asalnya. Fase maturasi ini berlangsung mulai hari

ke-21 hingga sekitar 1 tahun. Perubahan yang terjadi adalah

penurunan kepadatan sel dan vaskularisasi, pembuangan matriks

temporer yang berlebihan dan penataan serat kolagen sepanjang garis

luka untuk meningkatkan kekuatan jaringan baru. Fase akhir

penyembuhan luka ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun

(Gurtner dalam Hidayat, 2013).

Kolagen yang berlebihan didegradasi oleh enzim kolagenase dan

kemudian diserap. Fase ini berupa jaringan parut yang pucat, tipis,

lemas dan mudah digerakkan dari dasarnya (Bisono dan Pusponegoro

dalam Hidayat, 2013). Kekuatan jaringan parut bekas luka akan

semakin meningkat akibat berubahnya tipe kolagen dan terjadinya

cross linking jaringan kolagen. Pada akhir fase remodeling, jaringan

baru hanya akan mencapai 70% kekuatan jaringan awal (Gurtner

dalam Hidayat, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

20

C. Mencit (Mus musculus)

Mencit (Mus musculus) termasuk mamalia pengerat (rodensia) yang

cepat berkembang biak, mudah dipelihara dalam jumlah banyak, variasi

genetiknya cukup besar serta sifat anatomisnya dan fisiologisnya

terkarakteristik dengan baik. Mencit sering digunakan sebagai hewan uji coba

karena memiliki susunan genetik yang hampir sama dengan manusia, serta

perkembangbiakan mencit yang cukup cepat dan perawatan mencit yang

cukup mudah sehingga memudahkan peneliti melakukan uji coba pada mencit.

Mencit yang sering digunakan dalam penelitian di laboratorium merupakan

hasil perkawinan tikus putih sekerabat (inbreed) maupun tidak mempunyai

hubungan kekerabatan (outbreed). Dari hasil perkawinan sampai generasi 20

akan dihasilkan strain murni dari mencit. Menurut Mangkoewidjojo dan Smith

dalam Sari (2016) klasifikasi mencit adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Mamalia

Ordo : Rodentia

Family : Muridae

Genus : Mus

Species : Mus musculus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

21

Gambar 2.4 Mencit (Mus musculus)

Sumber: dokumen pribadi

Mencit (Mus musculus) memiliki ciri-ciri berupa bentuk tubuh kecil,

berwarna putih, memiliki siklus estrus teratur yaitu 4-5 hari. Kondisi ruang

untuk pemeliharaan mencit harus senantiasa bersih, kering dan jauh dari

kebisingan. Suhu ruang pemeliharaan juga harus dijaga kisarannya antara

18-19ºC serta kelembaban udara antara 30-70%. Mencit betina dewasa

dengan umur 35-60 hari memiliki berat badan 18-35 g. Lama hidup mencit

berkisar 1-2 tahun, namun dapat mencapai usia 3 tahun. Masa reproduksi

mencit betina berlangsung 1,5 tahun. Mencit betina ataupun jantan dapat

dikawinkan pada umur 8 minggu. Lama masa bunting berkisar 19-20 hari.

Jumlah anak mencit rata-rata 6-15 ekor dengan berat lahir antara 0,5-1,5 g.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka mencit sering digunakan dalam.

Beberapa keuntungan menggunakan mencit sebagai hewan percobaan

yaitu daur estrusnya teratur dan dapat dideteksi, periode bunting yang

relatif singkat, dan mempunyai anak yang banyak serta terdapat

keselarasan pertanaman dengan kondisi manusia (Akbar, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

22

D. Penelitian Lain yang Relevan

Beberapa penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini yaitu sebagai

berikut :

1) Penelitian Sundari (2015) yang berjudul “Pengaruh Getah Batang

Pisang Kepok (Musa balbisiana) Terhadap Waktu Penyembuhan Luka

Sayat Pada Mencit (Mus musculus)” menyimpulkan bahwa terdapat

pengaruh pemberian getah batang pisang kepok (Musa balbisiana)

terhadap kecepatan waktu penyembuhan luka sayat pada mencit (Mus

musculus). Konsentrasi getah batang pisang kepok yang terbaik dalam

penelitian ini diperoleh dari perlakuan 100%. Kesimpulan penelitian

ini dijadikan dasar sebagai pemilihan pisang kepok sebagai perlakuan

dalam alternatif penyembuhan luka bakar pada mencit (Mus musculus).

2) Penelitian Balqis dkk. (2014) yang berjudul “Gambaran Histopatologis

Penyembuhan Luka Bakar Menggunakan Daun Kedondong (Spondias

dulcis F.) Dan Minyak Kelapa Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)”

menyimpulkan bahwa pemberian daun kedondong dan minyak kelapa

dapat memperbaiki gambaran histopatologis luka bakar pada tikus

putih sehingga lebih efektif dalam mempercepat proses penyembuhan

luka bakar. Penelitian ini digunakan sebagai dasar untuk membuat luka

bakar derajat IIb pada mencit (Mus musculus).

3) Penelitian Lino dkk. (2011) yang berjudul “Evaluation of post-surgical

healing in rats using a topical preparation based on extract of Musa

sapientum epicarp” menyimpulkan bahwa hasil penelitian sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

23

dengan obat yang digunakan yaitu anti-inflammatori dan senyawa

tanin sangat berperan penting dalam proses penyembuhan luka pada

kulit yang dapat digunakan oleh hewan maupun manusia. Kesimpulan

penelitian ini digunakan sebagai dasar untuk metode pengukuran

panjang luka bakar dengan menggunakan jangka sorong digital.

E. Kerangka Berpikir

Luka merupakan rusaknya komponen atau satuan jaringan, yang

menyebabkan substansi jaringan rusak atau hilang (Umar dalam Lilis, 2015).

Luka bakar merupakan kerusakan dan atau kehilangan jaringan yang

disebabkan oleh kontak kulit dengan suhu yang lebih tinggi misalnya; api, air

panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi (Moenadjat dalam Sumoza dkk., 2014).

Pengobatan secara modern pada umumnya menggunakan kecanggihan

teknologi dan obat-obatan yang diproses secara modern, sedangkan

pengobatan secara tradisional cenderung menggunakan bahan-bahan alami

disekitar kita baik yang diperoleh dari tanaman maupun hewan. Pengobatan

secara tradisional yang menggunakan bahan-bahan dari lingkungan sekitar

memiliki beberapa keuntungan, salah satunya penanganan pada luka lebih

cepat. Sebagai contoh penutupan luka gores (lacerated wound) dengan daun

sirih atau daun binahong yang ada di sekitar. Begitu pula penanganan pada

luka bakar (combustio) dengan luas luka yang kecil dapat ditangani dengan

mengoleskan getah batang semu pisang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

24

Beberapa penelitian yang telah dilakukan adalah pemanfaatan getah

pisang kepok untuk merangsang pertumbuhan sel-sel baru pada luka bakar,

sebagai antibiotik, pembentukan pembuluh darah baru, penyingkat fase

peradangan, pencegah infeksi dan pembentuk jaringan ikat kolagen. Penelitian

lainnya mengenai aktivitas sediaan gel ekstrak batang semu pisang ambon

memiliki aktivitas mempercepat proses penyembuhan luka pada mencit

dengan mempercepat re-epitelisasi, mempercepat proses neokapilerisasi,

meningkatkan pembentukan jaringan ikat pada kulit sehingga dapat digunakan

sebagai alternatif untuk penyembuhan luka pada mencit.

Getah batang semu pisang mengandung beberapa jenis fitokimia yaitu

saponin dengan kandungan yang paling banyak, kemudian flavonoid dan tanin

(Harborne, 1984). Manfaat flavonoid salah satunya yaitu membentengi tubuh

dari serangan mikroorganisme dan menstimulasi sel darah putih (Perdana,

2013). Tanin dalam tanaman menyebabkan timbulnya rasa sepet selain itu

tanin berperan dalam mencegah pertumbuhan mikroba (Perdana, 2013).

Saponin diketahui mempunyai efek sebagai anti mikroba dan menghambat

jamur (Perdana, 2013).

Getah atau “latices” atau lateks, merupakan cairan yang biasanya

berwarna putih seperti susu. Zat-zat yang terkandung dalam cairan getah dapat

berupa zat-zat karbohidrat, asam-asam organik, garam-garam, alkaloid, lemak,

tanin, lendir, enzim, damar dan lain-lain. Pada familia Musaceae dihasilkan

tanin. Tentang warna getah tidak selamanya jernih atau seperti susu,

tergantung pada zat yang dikandungnya (Sutrian, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

25

Gambar 2.5 Diagram alir kerangka berfikir

Getah Batang Pisang

Ambon (Musa

acuminata)

Getah Batang Pisang

Kepok (Musa

balbisiana)

tanin, saponin &

flavonoid

Merangsang pertanaman

sel-sel baru,

antiperadangan, anti

mikroba, antiseptik &

pereda rasa perih

Uji efektivitas tanin,

saponin & flavonoid

Luka bakar

pada mencit

Diamati

penyembuhan luas

luka bakar dengan

jangka sorong

Diamati perubahan

warna luka &

pertanaman bulu

mencit

Pengobatan

Luka Bakar

Modern

Tradisional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

26

F. Hipotesis

1. Getah batang semu pisang ambon (Musa acuminata) dan getah batang

semu pisang kepok (Musa balbisiana) berperan terhadap proses

penyembuhan luka bakar mencit (Mus musculus) karena getah pisang

mempercepat pengecilan panjang luka, mempercepat perubahan warna

luka dan mempercepat pertumbuhan bulu mencit.

2. Getah batang pisang kepok (Musa balbisiana) lebih cepat memperkecil

panjang luka bakar pada mencit (Mus musculus) dibandingkan getah

batang pisang ambon (Musa acuminata).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan melakukan

percobaan perbandingan efektivitas dari getah batang semu pisang ambon

(Musa acuminata) dan getah batang semu pisang kepok (Musa balbisiana)

dalam pengecilan panjang luka bakar pada mencit (Mus musculus). Penelitian

ini bersifat kuantitatif dan deskriptif.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Getah batang semu pisang ambon (Musa

acuminata) dan getah batang semu pisang

kepok (Musa balbisiana).

2. Variabel terikat : Pengecilan panjang luka bakar pada

mencit (Mus musculus)

3. Variabel kendali :

a) Galur mencit Swiss Webster, berjenis kelamin jantan, berumur 3

bulan dan memiliki berat badan 250 – 300 g.

b) Luka bakar dengan luas luka sebesar 1,5 cm dan dengan derajat

luka II dalam

c) Luka bakar dibuat pada punggung mencit

d) Pakan mencit B-2 dengan takaran pakan 5 g perhari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

28

e) Frekuensi pemberian obat sebanyak 3 kali sehari.

f) Waktu pengamatan 7 hari untuk panjang luka dan 21 hari untuk

pengamatan tumbuhnya bulu mencit

g) Dosis obat 3 ml

C. Batasan Penelitian

Batasan penelitian ini adalah :

1. Pisang yang digunakan ialah pisang ambon dan pisang kepok. Pisang yang

digunakan adalah pisang yang masih muda pada bagian batang semu.

2. Penelitian ini menggunakan hewan uji mencit berkelamin jantan, usia 3

bulan.

3. Jenis luka bakar yaitu panas (termal) dengan derajat II dalam, luka dibuat

menggunakan skalpel panas, luka dibuat di area punggung mencit.

4. Penelitian ini hanya mengukur luas penyembuhan luka bakar pada mencit

selama 21 hari pengamatan deskripsi mengenai perubahan warna luka dan

tumbuhnya bulu.

5. Pemberian semua perlakuan dilakukan sehari tiga kali.

D. Alat dan Bahan

1. Alat

Peralatan yang menunjang penelitian adalah skalpel, bunsen,

erlenmeyer steril, jangka sorong, autoklaf, set alat bedah seperti: gunting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

29

diseksi, pinset, pisau bedah, klem, korek api, kapas, cotton bud steril,

baskom, kawat, syringe dan pisau.

2. Bahan

Getah batang semu pisang ambon, getah batang semu pisang kepok,

bioplacenton, akuades steril, B-2, air mineral, alkohol, dan mencit berjenis

kelamin jantan, berusia 3 bulan dan berat badan berkisar 250 – 300 g.

E. Cara Kerja

Penelitian akan dilaksanakan di Jalan Kanigoro 201A, Pomahan,

Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan

pada tanggal 10-31 November 2016.

1. Tahap Persiapan

a. Tahap Persiapan Hewan percobaan

Pada tahap ini dilakukan aklimatisasi terhadap hewan percobaan

yaitu mencit (Mus musculus). Hewan diperoleh dari Laboratorium

Imono, Fakultas farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Mencit dipilih yang berjenis kelamin jantan sebanyak 12 ekor. Mencit

diadaptasi selama 5 hari dengan pemberian pakan B-2 dan air mineral

untuk minum.

b. Tahap Sterilisasi Alat dan Bahan

Alat yang disterilisasi dalam penelitian ini meliputi cotton bud,

gelas Erlenmeyer, sedangkan bahan yang akan disterilisasi ialah

akuades.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

30

c. Tahap Preparasi Getah Batang Semu Pisang Ambon dan Getah

Batang Semu Pisang Kepok

Getah batang semu pisang ambon dan kepok diambil di daerah

Pomahan, Maguwoharjo, Yogyakarta. Getah pisang dipilih pada

bagian batang semu pisang yang masih muda, batang semu diiris

menggunakan pisau steril. Getah pisang yang mengalir dari bagian

yang diiris tersebut ditampung menggunakan erlenmeyer steril yang

dipegang dengan tangan (gambar 3.1.a). Saat getah tidak lagi keluar,

tangan yang memegang erlenmeyer tersebut sembari menekan bagian

batang semu pisang di area lain agar getah keluar kembali. Getah

disimpan di dalam kulkas selama 21 hari.

2. Tahap Pembuatan Luka Bakar Termal (Panas)

Peneliti memilih punggung mencit sebagai bagian tubuh yang ingin

dikondisikan mengalami luka bakar. Pemilihan bagian punggung mencit

yaitu: lokasi mudah diamati, lokasi mudah untuk dilukai sepanjang 15 mm

dan bagian punggung merupakan bagian yang banyak terdapat jaringan

dermis. Sebelum punggung mencit dikondisikan mengalami luka bakar,

terlebih dahulu bulu di sekitar punggung dicukur (gambar3.1.b). Bagian

punggung mencit yang telah dicukur tersebut, kemudian diolesi alkohol

70% kemudian diolesi eter, diamkan selama 2 menit. Setelah proses

anestesi dilakukan, peneliti memanaskan skalpel di atas Bunsen

(gambar.3.1.c) hingga merah memijar dan langsung menempelkannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

31

pada bagian tubuh mencit yang telah dianestesi tersebut (gambar.3.1.d).

Penempelan skalpel dilakukan kurang lebih selama 15 detik membentuk

luka bakar derajat II dalam sepanjang 15 mm (gambar3.1.e).

3. Tahap Perawatan Mencit

Perawatan yang dilakukan pada mencit (Mus musculus) yang telah

dikondisikan mengalami luka bakar adalah sebagai berikut:

a. Mencit diberi pakan B-2 sebanyak 5 g per hari.

b. Mencit disediakan air di dalam kandang untuk minum mencit.

c. Pada mencit yang diberi perlakuan getah batang semu pisang, peneliti

mengoleskan getah batang semu pisang pada luka bakar mencit

menggunakan cotton buds steril dengan takaran 3 ml (pengukuran

menggunakan syringe). Pengolesan dilakukan sebanyak 3x sehari.

d. Pada mencit yang diberi perlakuan kontrol positif, peneliti

mengoleskan bioplacenton pada luka bakar mencit. Jumlah takaran 3

ml menggunakan syringe. Pengolesan juga dilakukan sebanyak 3x

sehari.

e. Pada mencit yang diberi perlakuan kontrol negatif, peneliti

mengoleskan akuades steril dengan takaran 3ml. Pengolesan juga

dilakukan sebanyak 3x sehari.

f. Perawatan luka bakar pada mencit dilakukan selama kurun waktu 7

hari untuk pengamatan panjang luka sedangkan pengamatan tumbuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

32

bulu di sekitar area luka dan perubahan warna pada luka dilakukan

selama 21 hari.

4. Tahap Pengambilan Data

Data diambil setiap hari dengan mengukur panjang luka bakar pada

mencit menggunakan jangka sorong. Jangka sorong yang digunakan ialah

jangka sorong digital sehingga saat mencit akan diukur panjang luka,

jangka sorong cukup ditempel pada bagian punggung mencit lalu geser

scroll bawah sepanjang luka pada mencit, layar pada jangka sorong akan

memperlihatkan angka panjang dari luka tersebut. Pengamatan deskripsi

berupa pengamatan perubahan warna luka dan pertumbuhan bulu pada

area luka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

33

A B

A

C

A

D

A

E

A

Gambar. 3.1. Tahap-tahap penelitian: a. Pengambilan getah batang semu pisang b. Pencukuran bulu

mencit c. Pemanasan scalpel di atas Bunsen d. Penempelan scalpel panas pada punggung mencit e.

Pemberian obat pada area luka f. Pengukuran panjang luka dengan jangka sorong digital

F

A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

34

F. Analisis Data

Data yang didapat ialah data berupa kuantitatif dan deskripsi. Data

kuantitatif yaitu data berupa angka yang diperoleh dari pengukuran panjang

luka bakar pada mencit menggunakan jangka sorong. Data angka panjang luka

bakar akan ditampilkan dalam diagram garis. Data deskriptif yaitu berupa

penjelasan mengenai proses penyembuhan luka bakar yang dilihat dari

pertumbuhan bulu mencit pada area luka bakar dan warna luka pada area luka

bakar.

G. Pemanfaatan Dalam Pendidikan

Dengan adanya penelitian yang telah peneliti laksanakan, peneliti

berharap guru dapat mengaplikasikan penelitian ilmiah ini dalam

pembelajaran materi gangguan sistem ekskresi pada kulit sesuai KI 3; KD 3.9

dan 4.10 untuk SMA kelas XI di dalam kelas. Peneliti juga berharap penelitian

ini dapat merangsang siswa untuk berpikir kritis dalam diskusi kelompok.

Diskusi kelompok yang dilakukan siswa ialah melakukan pengukuran panjang

luka bakar pada mencit selama 3 hari yang kemudian dipresentasikan. Sebagai

contoh, siswa berkelompok mendiskusikan soal yang terdapat pada lembar

kerja siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini menyajikan data proses penyembuhan luka bakar yang

diidentifikasi melalui proses pengecilan panjang luka selama seminggu, serta

pengamatan pertumbuhan bulu dan perubahan warna luka pada mencit selama dua

minggu. Berikut ini grafik tentang rata-rata panjang luka yang diukur

menggunakan jangka sorong setiap harinya:

Gambar 4.1. Rata-rata panjang luka bakar (mm)

Keterangan: PA = Ambon, PK = Kepok, K+ = Kontrol Positif, K- =

Kontrol Negatif.

A. Pengecilan Panjang Luka Bakar

Berdasarkan gambar 4.1, proses penyembuhan luka bakar pada mencit

(Mus musculus) dengan perlakuan getah batang semu pisang kepok (Musa

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

1 2 3 4 5 6 7

Pan

jang L

uka

Bak

ar (

mm

)

Hari ke-

Rata-rata PA

Rata-rata PK

Rata-rata K+

Rata-rata K-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

36

balbisiana) lebih baik daripada perlakuan getah batang semu pisang ambon

(Musa acuminata). Perlakuan pisang kepok dapat lebih baik dibandingkan

pisang ambon hal ini dapat disebabkan beberapa faktor seperti:

1. Kondisi metabolisme dan kondisi psikologi mencit.

Psikologi mencit dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka bakar

karena saat mencit merasa kaget, ketakutan dan kesakitan dapat

menurunkan sistem metabolisme mencit itu sendiri sehingga keadaan ini

dapat mempengaruhi bagian-bagian tubuh mencit yang berperan dalam

proses penyembuhan luka bakar itu sendiri. Keadaan tubuh seperti

gemetaran serta kaki pada mencit sedikit mengalami kelemasan saat

dioleskan getah pisang beberapa kali yang menandakan bahwa

metabolisme mencit sedikit terganggu.

2. Kandungan fitokimia antara getah batang semu pisang

Faktor lain seperti kandungan fitokimia antara getah batang semu pisang

kepok dan pisang ambon tidak jauh berbeda. Hal yang menyebabkan

perbedaan ialah senyawa flavonoid yang dapat larut dalam air

mengakibatkan flavonoid pada pisang ambon mengalami pelarutan pada

air dikarenakan getah pisang ambon lebih encer daripada getah pisang

kepok, hal inilah yang menyebabkan perbedaan kandungan antara pisang

kepok dan pisang ambon. Menurut penelitian yang dilakukan oleh

Hananta, dkk dalam Ningsih dkk., 2013) menunjukkan konsentrasi getah

yang tinggi dapat mempercepat proses penyembuhan luka dan dapat

memperlambat pertumbuhan mikroorganisme. Berdasarkan penelitian Hananta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

37

dkk, dapat diambil kesimpulan bahwa getah pisang yang kental lebih baik

daripada getah pisang yang encer atau bercampur dengan air, dengan kata

lain getah pisang kepok lebih kental dibandingkan getah pisang ambon.

Menurut Prasetyo (2010), bahwa batang pohon pisang ambon memiliki

senyawa kimia di antaranya saponin, antrakuinon, kuinon yang dapat

menghilangkan rasa sakit, merangsang pembentukan sel-sel baru pada

kulit. Kandungan lignin pada batang semu pisang ambon membantu

peresapan senyawa pada kulit sehingga dapat digunakan untuk mengobati

luka memar, luka bakar, luka bekas gigitan serangga dan sebagai

antiradang. Menurut Harborne (1984) senyawa flavonoid dapat larut dalam

air serta dapat diekskresikan dengan etanol 70%. Djulkarnain dalam

Sundari (2015) mengatakan bahwa getah batang semu pisang kepok

mengandung tanin dan saponin yang berfungsi sebagai antiseptik. Menurut

Sundari (2015), pisang kepok yang telah dilakukan uji skrinning fitokimia

menunjukkan bahwa pisang kepok mengandung senyawa saponin, lektin

dan antrakuinon.

3. Teknis pengambilan sampel getah batang semu pisang

Teknis pengambilan sampel getah batang semu pisang pengaruh terhadap

kualitas getah batang pisang. Pengambilan sampel getah batang semu

pisang ambon terkena air dari tetesan daun pisang, sehingga menyebabkan

kandungan getah yang saat diambil bercampur dengan air yang terkena

guncangan saat peneliti menekan batang semu pisang. Posisi getah batang

semu pisang kepok yang jauh dari daun pisang yang basah menyebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

38

getah batang semu pisang kepok sedikit terkena air dan peneliti menekan

batang semu pisang tidak terlalu keras. Hal ini yang mempengaruhi

kandungan fitokimia dalam getah batang semu pisang sehingga getah

batang semu pisang kepok lebih baik kinerjanya dalam menyembuhkan

luka bakar.

Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa perlakuan pisang ambon

mengalami sedikit kenaikan pada hari ke-4. Seharusnya proses pengecilan

panjang luka dari hari ke hari semakin mengecil, namun pada pisang ambon

tidak. Hal ini dapat dikarenakan faktor dari sistem imun tubuh mencit, faktor

psikologi mencit, serta kandungan getah pisang ambon yang tercampur

dengan air hujan. Selama penyimpanan di kulkas kandungan getah batang

semu pisang mengalami perubahan fisik. Perubahan fisik yang terjadi pada

kandungan getah batang pisang kepok menjadi semakin kental sedangkan

getah batang pisang ambon terdapat dua lapisan yaitu getah dan air. Hal ini

terjadi karena senyawa flavonoid dapat larut dalam air. Flavonoid yang larut

dalam air dapat mengurangi kandungan flavonoid itu sendiri sehingga kinerja

flavonoid kurang berpengaruh dalam penyembuhan luka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

39

Tabel. 4.1. Rata-rata panjang luka hari ke-

Perlakuan Panjang luka bakar (mm) hari ke-

1 2 3 4 5 6 7

Rata-rata PA 12,60 12,60 12,29 12,35 12,12 12,12 11,33

Rata-rata PK 10,62 10,62 10,24 9,92 9,61 9,18 9,05

Rata-rata K+ 10,71 10,71 10,52 10,33 9,75 9,30 9,26

Rata-rata K- 10,62 10,62 11,18 11,19 10,77 10,77 9,86

Pada tabel 4.1 terlihat bahwa kontrol negatif mengalami perubahan

pengecilan panjang luka bakar yang tidak sesuai, yang seharusnya panjang

luka mengalami pengecilan namun pada kontrol negatif pengecilan luka

terjadi peningkatan. Pada hari ke-3 dan ke-4 kontrol negatif mengalami

kenaikan panjang luka yang cukup besar, hari ke-5 mengalami penurunan

panjang luka, hari ke-6 mengalami peningkatan panjang luka kembali namun

tidak tinggi dan pada hari ke-7 mengalami penurunan panjang luka kembali.

Hal ini terjadi karena perlakuan kontrol negatif hanya menggunakan perlakuan

akuades steril yang dioleskan pada luka bakar mencit, sehingga sangat rentan

terkena bakteri.

Resiko infeksi dapat terjadi dari kandungan akuades steril yang tidak

mengandung bahan antiseptik. Kondisi luka yang mengalami infeksi dapat

semakin parah, hal ini ditandai dengan keluarnya nanah dan dapat berujung

pembusukan luka. Faktor dari dalam mencit juga berpengaruh dalam proses

penyembuhan luka bakar. Mencit yang hanya dibasuh dengan akuades steril

menyebabkan mencit merasa kesakitan. Hal ini ditandai dengan keluarnya air

kencing dan kotoran mencit. Kondisi psikologis inilah yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

40

menghambat proses penyembuhan luka. Hal ini dibuktikan dengan panjang

luka yang melebar. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka

ialah:

1. Psikologis mencit, psikologis mencit yang baik dapat mempercepat proses

penyembuhan luka karena tersugesti tidak merasakan rasa sakit, ketakutan

dan tidak meninggalkan trauma akibat rasa sakit.

2. Kondisi tubuh, kondisi tubuh seperti system imun yang baik pastinya

dapat mencegah terjadinya hal-hal yang dapat berdampak buruk bagi

tubuh akibat terkena luka. Contohnya tubuh secara alamiah akan

membentengi diri dari serangan mikroorganisme yang dapat memicu

terjadinya infeksi pada luka.

3. Cara penangan pada luka, cara penanganan luka juga mempengaruhi

kesembuhan karena jika salah dalam menangani luka dapat berdampak

salah pada tubuh, contohnya saat terjadi luka bakar seharusnya

pertolongan pertama ialah mengaliri luka dengan air mengalir atau

menggunakan es batu. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah luka

terkontaminasi dari mikroorganisme dan mencegah terjadinya

pembengkakan.

Perlakuan bioplacenton lebih baik daripada perlakuan lainnya. Pengecilan

panjang luka bakar dengan perlakuan bioplacenton setiap hari mengalami

penurunan. Hal ini terjadi karena kandungan bioplacenton yang berfungsi

mendinginkan saat dioleskan pada luka bakar memberikan sensasi tenang pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

41

psikologis mencit. Mencit tidak merasakan kesakitan yang lama akibat luka

bakar. Hal ini terlihat jelas ketika pemberian bioplacenton kedua kalinya,

mencit lebih tenang dibandingkan dengan perlakuan lainnya yang merasa

kesakitan. Pada perlakuan getah pisang bersifat mendinginkan karena adanya

kandungan zat tanin, namun bioplacenton lebih dingin dibandingkan getah

pisang karena adanya ekstrak palacenta.

Penyembuhan luka memiliki tiga tahapan yaitu inflamasi, proliferasi dan

maturasi. Menurut Lorenz dkk. dalam Hidayat (2013), fase inflamasi suatu

proses hemostasis yang cepat dan dimulainya suatu siklus regenerasi jaringan.

Fase ini dimulai setelah cedera sampai hari ke-5 pasca cedera. Pada fase ini

terjadi peradangan, hal ini ditandai setelah mencit dilukai dan dioleskan obat,

mencit merasa kesakitan hal ini dibuktikan dengan jeritan mencit. Jeritan

mencit masih berlangsung saat dioleskan obat untuk kesekian kalinya hingga

beberapa hari. Namun pada hari ke-2 mencit dengan perlakuan bioplacenton

sudah tidak merasa takut maupun kesakitan. Hal ini terlihat saat mencit akan

diambil dari kandang untuk dioleskan obat kembali, mencit tidak sulit

ditangkap dan saat dioleskan obat kembali mencit tidak mengeluarkan air

kencing ataupun kotorannya. Hal ini dikarenakan bioplacenton mengandung

ekstrak plasenta 10%, Neomycin sulfat 0,5% dan jelly base, sehingga berefek

mendinginkan luka bakar dan mencit merasa nyaman dan tidak kesakitan.

Kandungan getah batang pisang kepok juga memiliki efek mendinginkan

karena kandungan saponin, namun efek ini tidak sedingin bioplacenton yang

sensasi dinginnya sangat terasa saat dioleskan. Getah batang semu pisang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

42

tidak jauh berbeda dengan bioplacenton dalam mereda rasa sakit. Hal ini

dibuktikan pada hari ke-3 mencit tidak sulit ditangkap dan tidak mengeluarkan

kotoran maupun air kencingnnya saat akan dioleskan obat kembali.

Getah batang semu pisang juga dapat meredakan rasa sakit karena adanya

kandungan flavonoid, sehingga mencit tidak merasa kesakitan yang lama. Hal

ini senada dengan Perdana (2013), menyatakan bahwa flavonoid pada getah

batang semu pisang berfungsi pereda nyeri dan menstimulasi sel darah putih.

Hal berbeda terlihat pada mencit dengan perlakuan akuades steril, pada hari

ke-7 mencit masih susah untuk ditangkap dan masih mengeluarkan kotoran

dan air kencing saat akan dioleskan obat kembali. Hal ini terjadi karena

akuades steril tidak memiliki kandungan yang mampu mendinginkan maupun

meredakan rasa sakit pada mencit. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan

kandungan senyawa kimia pada masing-masing perlakuan.

Gurtner dalam Hidayat (2013) mengatakan bahwa tujuan utama fase ini

adalah hemostasis, hilangnya jaringan yang mati dan pencegahan kolonisasi

maupun infeksi oleh agen mikrobial patogen. Netrofil pada umumnya akan

ditemukan pada hari ke-2 dan berperan penting dalam memfagositosis

jaringan mati dan mencegah infeksi. Menurut Anderson dalam Hidayat

(2013), pada akhir fase inflamasi mulai terbentuk proses granulasi. Pada

penelitian ini proses granulasi terjadi pada hari ke-4 setelah terjadinya luka.

Area punggung mencit yang terkena luka mengalami pembentukan jaringan

granular yang ditandai dengan adanya warna kemerahan pada area luka seperti

terlihat pada gambar 4.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

43

Gambar 4.2. Jaringan granular

Jaringan granular adalah suatu jaringan kaya vaskuler, berumur pendek,

kaya fibroblas, kapiler dan sel radang tetapi tidak mengandung ujung saraf.

Menurut Singer dalam Isrofah (2013), pada fase ini terjadi re-epitelisasi yang

dimulai beberapa jam setelah terjadinya luka bakar. Menurut Kalangi dalam

Isrofah (2013), re-epitellisasi inilah yang mempercepat proses penyembuhan

luka karena re-epitellisasi diperlukan untuk pembentukan sel-sel kulit baru

yang mengalami kerusakan yang terkena luka bakar. Semakin cepat terjadi

reepitelisasi akan membuat struktur epidermis kulit mencit segera mencapai

keadaan normal contohnya mencit dengan perlakuan pisang kepok, mengalami

pertumbuhan bulu yang cepat. Pertumbuhan bulu ini menandakan bahwa

proses re-epitellisasi pada perlakuan pisang kepok berlangsung cepat. Hal ini

dapat dilihat pada gambar 4.3.

a b c

Gambar 4.3. a. kondisi bulu hari ke-2 b. kondisi bulu hari ke-4 c. kondisi bulu hari

ke-6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

44

Hal tersebut senada dengan Fitriyah (2011) menyatakan bahwa lektin yang

terdapat pada getah batang semu pisang berfungsi menstimulasi pertumbuhan

sel kulit. Fase proliferasi merupakan fase kedua yang berlangsung dari hari ke-

4 hingga hari ke-21 pasca cedera. Pada fase ini keratin sudah mulai bekerja

beberapa jam pasca cedera. Keratin inilah yang menjadi dasar terbentuknya

lapisan kulit pada area luka bakar. Pada fase ini proses pembuluh darah baru

akan terjadi. Jaringan granular mulai terbentuk pada fase pertama hingga fase

kedua yaitu fase proliferasi. Menurut Gurtner dalam Hidayat (2013),

pembentukan pembuluh darah baru dan jaringan granular merupakan tanda

penting fase proliferasi. Tanpa adanya pembentukan pembuluh darah baru dan

jaringan granular akan menyebabkan gangguan penyembuhan luka bakar. Saat

memasuki fase proliferasi sel punca sudah mulai terbentuk.

Sel punca merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan dapat tumbuh

menjadi berbagai jenis sel, seperti sel darah merah, sel otot atau sel otak.

Menurut Anderson dalam Hidayat (2013), faktor hormon, nutrisi, pH dan

tekanan oksigen sekitar menjadi perantara dalam proses diferensiasi sel punca.

Hal yang menarik dari fase proliferasi ialah proses re-epitellisasi serta

pembentukan sel-sel baru harus dihentikan ketika sudah mencapai normalnya.

Hal ini dikarenakan kelebihan sel-sel maupun proses re-epitellisasi dapat

menyebabkan pembentukan jaringan parut.

Fase maturasi (remodeling) merupakan fase terakhir dalam tahap

penyembuhan luka. Selama fase ini jaringan baru yang terbentuk akan

tersusun seperti jaringan asalnya. Menurut Gurtner dalam Hidayat (2013), fase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

45

maturasi ini berlangsung mulai hari ke-21 hingga sekitar 1 tahun. Perubahan

yang terjadi adalah penurunan kepadatan sel dan vaskularisasi, pembuangan

matriks temporer yang berlebihan dan penataan serat kolagen sepanjang garis

luka untuk meningkatkan kekuatan jaringan baru. Fase akhir penyembuhan

luka ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Bisono dan Pusponegoro

dalam Hidayat (2013), menyatakan bahwa fase ini terdapat jaringan parut

yang pucat, tipis, lemas dan mudah digerakkan dari dasarnya. Kekuatan

jaringan parut bekas luka akan semakin meningkat akibat berubahnya tipe

kolagen. Menurut Gurtner dalam Hidayat (2013), pada akhir fase remodeling,

jaringan baru hanya akan mencapai 70% dari kekuatan jaringan awal.

Lamanya proses penyembuhan luka tergantung pada faktor panjang luka,

jenis luka, kedalaman luka serta perlakuan pada luka itu sendiri. Indikator

penyembuhan luka juga meliputi pertumbuhan bulu serta perubahan warna

luka.

B. Perubahan Warna Luka

Pada hari pertama mencit dilukai, luka berwarna merah. Beberapa mencit

yang dilukai ada yang berwarna coklat kehitaman. Hal ini disebabkan saat

pemotongan bulu mencit hasilnya kurang rapi dan masih menyisakan bulu

mencit sehingga saat dilukai, bulu terkena skalpel panas akibatnya bulu

menjadi gosong. Pada hari ke-4 warna bekas luka pada mencit dengan

perlakuan bioplacenton dan mencit dengan perlakuan pisang kepok berubah

menjadi merah muda. Fitriyah (2011), menjelaskan bahwa hal ini menandakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

46

luka sudah mulai mengalami proses penyembuhan. Kandungan lektin yang

terdapat pada getah batang semu pisang berfungsi menstimulasi pertumbuhan

sel kulit, sehingga sel kulit cepat berregenerasi sehingga terjadilah perubahan

warna disekitar area luka. Perlakuan bioplacenton mengalami perubahan

warna yang cepat hal ini dikarenakan bioplacenton mengandung plasenta.

Peran plasenta dalam bioplacenton mempercepat regenerasi sel sehingga

proses perubahan warna cepat berregenerasi. Salah satu indikator

penyembuhan luka ialah perubahan warna pada area luka yang mendekati

warna kulit normalnya contohnya pada perlakuan pisang kepok, seperti

gambar 4.4.

Pada gambar 4.4 terlihat perbedaan warna yang terjadi dari hari ke-2

hingga hari ke-14. Warna luka pada gambar a berwarna merah sedangkan

pada gambar b berwarna kehitaman. Warna kehitaman pada gambar b

merupakan tanda-tanda mencit akan mengalami keropeng. Mencit

yangmengalami keropeng atau koreng secara alamiah akan mengalami

pengelupasan koreng dengan sendirinya serta warna bekas keropeng hampir

sama dengan warna kulit normalnya. Proses perubahan warna kulit mencapai

a

a b Gambar. 4.4. a. warna luka masih merah pada hari ke-2 b. warna luka menghitam

pada hari ke-14

b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

47

warna kulit normalnya akan membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan

berbulan-bulan. Perlakuan pisang kepok juga mengalami percepatan perubaha

saponin warna, hal ini dikarenakan getah batang semu pisang kepok

mengandung lektin yang dapat menstimulasi sel-sel kulit, sehingga

mempercepat proses perubahan warna.

Pada mencit dengan perlakuan pisang ambon dan dengan perlakuan

akuades steril mengalami perubahan warna bekas luka yang cukup lama.

Perlakuan dengan akuades steril mengalami perubahan warna luka pada hari

ke-6, warna luka dari merah berubah menjadi warna merah muda. Mencit

dengan perlakuan pisang ambon pada hari ke-5 mengalami perubahan warna

luka dari merah berubah menjadi sedikit kehitaman. Warna kehitaman inilah

yang nantinya akan menjadi keropeng. Perlakuan akuades steril mengalami

perubahan warna pada hari ke-6, perlakuan ini mengalami keterlambatan

perubahan warna. Hal ini disebabkan karena kandungan akuades steril yang

tidak memiliki senyawa yang mampu menstimulasi sel-sel kulit maupun

proses regenerasi sel, sehingga perlakuan ini mengalami keterlambatan

perubahan warna.

C. Pertumbuhan Bulu Mencit (Mus musculus)

Pertumbuhan bulu merupakan salah satu indikator kesembuhan luka.

Tanda-tanda kesembuhan luka meliputi:

1. Area pada luka mengering

2. Warna luka mulai berubah warna mendekati warna kulit normalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

48

3. Tumbuhnya bulu

Pada hari ke-4, mencit dengan perlakuan bioplacenton dan perlakuan

pisang kepok pertumbuhan bulu sudah dimulai. Perlakuan akuades steril dan

perlakuan pisang ambon, pada hari ke-6 dimulainya pertumbuhan bulu.

Perbedaan waktu pertumbuhan bulu disebabkan karena pada perlakuan

bioplacenton mengandung plasenta yang dapat meningkatkan proses

pembentukan jaringan baru. Ketika jaringan baru sudah terbentuk maka

pertumbuhan bulu akan segera dimulai serta area luka sudah mengering

sehingga pertumbuhan bulu dapat dimulai. Perlakuan pisang kepok tidak jauh

berbeda dengan perlakuan bioplacenton. Pada perlakuan bioplacenton dan

perlakuan pisang kepok, mengalami pertumbuhan bulu dengan baik dan cepat.

Pada hari ke-4 bulu mencit perlakuan bioplacenton dan perlakuan pisang

kepok sudah mulai tumbuh bulu. Pada hari ke-10 bulu pada perlakuan

bioplacenton sudah hampir tumbuh setengah dari luas area luka. Pada

perlakuan bioplacenton area luka pada hari ke-12 sudah mengalami keropeng

sedangkan perlakuan pisang kepok mengalami keropeng pada hari ke-14.

Namun, antara perlakuan pisang kepok dan pisang ambon terjadi

perbedaan, perlakuan pisang ambon lebih lama mengalami pertumbuhan bulu.

Mencit dengan perlakuan pisang ambon mengalami keterlambatan tumbuhnya

bulu pada area luka disebabkan karena beberapa faktor, seperti:

1. Area luka yang masih basah

2. Kandungan senyawa pada getah batang semu pisang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

49

3. Psikologis mencit

Pada perlakuan pisang ambon keropeng terjadi lebih dari 14 hari yang

melebihi waktu pengamatan dalam penelitian ini. Hal ini disebabkan karena

area luka masih sedikit basah dan belum terbentuk keropeng serta kandungan

getah batang semu pisang yang tercampur air, menyebabkan kandungan

senyawa kimia yang terdapat pada getah pisang, kurang efektif dalam proses

penyembuhan luka bakar.

Perlakuan mencit dengan akuades steril mengalami keterlambatan dalam

proses pertumbuhan bulu, pengeringan luka serta perubahan warna luka. Hal

ini dikarenakan luka hanya diolesi dengan akuades steril yang tidak memiliki

kandungan antiseptik maupun senyawa kimia yang menstimulasi

pembentukan sel-sel baru. Proses kesembuhan luka menjadi lambat. Faktor

area luka yang masih basah dan warna luka masih merah tua juga menjadi

penyebab lamanya pertumbuhan bulu. Mencit perlakuan akuades steril juga

belum menunjukkan tanda-tanda kesembuhan. Pada perlakuan akuades steril,

keropeng terjadi lebih dari hari ke-14 sama halnya dengan perlakuan pisang

ambon. Namun, perlakuan akuades steril lebih mengalami keropeng daripada

perlakuan pisang ambon. Hal ini disebabkan karena kandungan akuades steril

yang tidak memiliki senyawa kimia yang menstimulasi sel-sel kulit.

Mencit akan mengalami keropeng setelah mengalami tanda-tanda

kesembuhan seperti tumbuhnya bulu, warna pada area luka berubah dan

panjang luka mengecil. Area luka yang mengalami keropeng akan mengelupas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

50

dengan sendirinya, di bawah ini gambar 4.5 merupakan foto keadaan area luka

yang mengalami keropeng dan akan mengelupas:

`

Gambar 4.6. a. mencit perlakuan pisang ambon b. mencit perlakuan pisang kepok c.

mencit perlakuan kontrol (+) d. mencit perlakuan kontrol (-)

Pada gambar 4.6 terlihat bahwa pertumbuhan bulu sudah berlangsung.

Pertumbuhan bulu juga dipengaruhi beberapa faktor seperti, jenis luka,

kedalaman luka serta perlakuan pada luka. pada gambar 4.6 juga terlihat

adanya jaringan parut yang berwarna merah pucat, licin serta lemas. Pada

gambar 4.6 ada yang tidak memperlihatkan adanya jaringan parut, contohnya

Gambar 4.5. Mencit mengalami keropeng

a b dc

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

51

pada gambar B terlihat area luka berwarna coklat kehitaman yang mengalami

keropeng, saat keropeng mengelupas area tersebut akan terbentuk jaringan

parut. Area tersebut dapat mengalami jaringan parut yang abnormal yang

biasanya disebut dengan keloid jika proses pembentukan kolagen berlebihan.

Pada gambar 4.6 terlihat berbeda-beda hal ini dapat terjadi dikarenakan

beberapa hal seperti pada gambar B luka bakar mengalami gosong, pada

gambar A pencukuran bulu tidak merata, pada gambar C pencukuran bulu

kurang pendek dan pada gambar D luka bakar terbentuk dengan baik.

Pertumbuhan bulu akan terus berjalan hingga pertumbuhan bulu menutupi

area luka meski membutuhkan waktu yang lama.

D. Kendala dan Keterbatasan Penelitian

Selama menjalankan masa penelitian, peneliti mengalami beberapa

kendala dan keterbatasan. Kendala yang dialami ialah keadaan kandang yang

lembab karena tetesan air minum dan kurangnya paparan sinar matahari

menyebabkan luka sukar mengering. Hal ini dapat memicu terjadinya infeksi.

Adapun alternatif lain, yaitu dengan membuka pintu agar terkena sinar

matahari, namun hal ini beresiko menggangu psikologis mencit akibat suara

pintu. Peneliti memutuskan untuk tetap meletakan kandang di tempat tersebut,

karena resiko memindahkan kandang lebih tinggi dibandingkan berkali-kali

membuka dan menutup pintu. keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

52

1. Dalam penelitian ini, terjadi perbedaan panjang luka yang berbeda

Hal ini disebabkan saat pembuatan luka bakar, mencit memberontak

sehingga skalpel tidak tepat dalam membentuk luka.

2. Kadar air dalam getah batang semu pisang

Hal ini disebabkan karena saat pengambilan getah pisang ambon, getah

bercampur dengan air dari tetesan daun yang terkena guncangan saat

menekan getah pada batang semu pisang.

3. Dalam penelitian ini, peneliti hanya membahas perubahan panjang luka

bakar pada mencit yang diberi perlakuan dengan getah batang pisang

kepok dan getah batang pisang ambon dengan indikator hanya

mendeskripsikan perubahan warna luka dan pertumbuhan bulu pada

mencit.

4. Pengukuran panjang luka bakar kurang tepat

Saat mengukur panjang luka pada mencit peneliti mengalami kesulitan

karena saat pengukuran menggunakan jangka sorong, mencit aktif

bergerak sehingga pengukuran kurang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

53

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan serta hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Getah batang semu pisang ambon (Musa acuminata) dan getah batang

semu pisang kepok (Musa balbisiana) berperan terhadap proses

penyembuhan luka bakar mencit (Mus musculus) karena getah pisang

mempercepat pengecilan panjang luka, mempercepat perubahan warna

luka dan mempercepat pertumbuhan bulu mencit.

2. Berdasarkan rata-rata panjang luka bakar getah batang semu pisang kepok

(Musa balbisiana) lebih cepat dalam memperkecil panjang luka bakar

pada mencit (Mus musculus) dibandingkan getah batang semu pisang

ambon (Musa acuminata).

B. Saran

1. Saat pembuatan luka bakar pada mencit, usahakan mencit dalam keadaan

tenang

2. Saat pengambilan getah batang semu pisang sebaiknya getah tidak

tercampur oleh air

3. Perlu dilakukan penelitian selain membahas pengecilan panjang luka bakar

pada mencit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

54

4. Saat pengukuran panjang luka bakar, usahakan mencit dalam keadaan

tenang

5. Perlu dilakukan penelitian tentang membandingkan jenis getah pisang

lainnya pada luka bakar

6. Perlu dilakukan uji kandungan getah batang semu pisang kepok (Musa

balbisiana) selain senyawa kimia saponin, flavonoid dan tanin yang dapat

mempercepat stimulasi sel-sel kulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

55

BAB VI

IMPLEMENTASI PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN

Hasil penelitian ini dapat diimplemetasikan dalam pembelajaran Biologi di

Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XI semester ganjil, pada materi sistem

ekskresi melalui kegiatan presentasi dan diskusi kelompok. Materi terkait sistem

ekskresi ini terdapat dalam Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut:

1. 3.9. : memahami struktur, fungsi dan gangguan pada kulit

2. 4.10. : Melakukan pengukuran pengecilan panjang luka bakar pada mencit

menggunakan jangka sorong dan mempresentasikannya.

Sub bab ini dapat dilakukan dengan kegiatan presentasi dan diskusi

kelompok. Hasil yang diharapkan berdasarkan kompetensi dasar tersebut, siswa

mampu menyebutkan struktur penyusun kulit, menjelaskan struktur fungsi pada

kulit serta mampu menjelaskan gangguan pada kulit.

Perencanaan proses pembelajaran secara sistematisnya dapat dilihat dalam

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terlampir pada lampiran.

Dalam RPP tersebut, tatap muka bersama dengan siswa dirancang sebanyak 8 jam

pertemuan (jp), yang dibagi dalam tiga kali pertemuan dengan pembagian waktu

masing-masing pertemuan 3 jp. 2 jp dan 3 jp. Tujuan dari setiap kegiatan yang

akan dilaksanakan pada setiap pertemuan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

56

1. Pertemuan I

- Diskusi kelompok mengenai struktur kulit, fungsi struktur kulit dan

gangguan pada kulit

- Presentasi kelompok mengenai struktur kulit, fungsi kulit dan gangguan

pada kulit

- Penjelasan mengenai LKS

2. Pertemuan II

- Presentasi dari hasil mengerjakan LKS

3. Pertemuan III

- Melanjutkan presentasi dari mengerjakan LKS

- Soal evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

57

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Budhi. 2010. Tumbuhan Dengan Kandungan Senyawa Aktif Yang

Berpotensi Sebagai Bahan Antifertilitas. Adabia Press. Jakarta.

Balqis, Ummu, Rasmaidar, dan Marwiyah, 2014, Gambaran Histopatologis

Penyembuhan Luka Bakar Menggunakan Daun Kedondong (Spondias

dulcis f.) dan Minyak Kelapa Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus),

Jurnal Medika Veterinaria, Universitas Syiah kuala, Banda Aceh, Vol.8

No.1 February 2014.

Fitriyah, Laili. 2011. Pengaruh Getah Pohon Pisang Ambon (Musa Acuminate, L)

Terhadap Waktu Perdarahan, Koagulasi Dan Penutupan Luka Pada

Mencit (Mus musculus). Skripsi. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Hanani, Endang, 2015, Analisis Fitokimia, Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Harbone,J.B., 1984. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan, Penerbit ITB. Bandung

Hidayat, Taufiq Sakti Noer. 2013. Peran Topical Ekstrak Gel Aloe Vera Pada

Penyembuhan Luka Bakar Derajat Dalam Pada Tikus, Skripsi,

Universitas Airlangga. Surabaya

Isrofah, Sagiran, Moh. Afandi. 2013. Efektifitas Salep Ekstrak Daun Binahong

(Anredera cordifolia (ten) S) Terhadap Proses Penyembuhan Luka

Bakar Derajat 2 Termal Pada Tikus Putih (Rattus novergicus).

Muhammadiyah Journal of Nursing. Vol 1 No 3. 2013

Lino, B.Priscila, Cleber F. Correa, Marcia E. D. L. Archondo, and Deise C. A. L.

Dellova, 2011, Evaluation Of Post-Surgical Healing In Rats Using A

Topical Preparation Based On Extract Of (Musa sapientum) Epicarp,

Brazilian Journal of Pharmacognosy, 21(3): 491-496, May/Jun. 2011

Ningsih, Ayu Putri, Nurmiati dan Anthoni Agustien. 2013. Uji Aktivitas

Antibakteri Ekstrak Kental Tanaman Pisang Kepok Kuning (Musa

paradisiaca Linn.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia

coli. Jurnal Biologi Universitas Andalas, 2(3) – September 2013: 207-

213.

Oputu, Arifin. 2012. Efektivitas Getah Pisang Dalam Penyembuhan Luka.

Makalah. Universitas Negeri Gorontalo.

Prasetyo, Bayu Febram, Ietje Wientarsih dan Bambang Pontjo Priosoeryanto.

2010. Aktivitas sediaan gel ekstrak batang pohon pisang ambon dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

58

proses penyembuhan luka pada mencit. Jurnal Veteriner. Vol 11 No. 2 :

70-73

Perdana, Bagus. 2013. Perbandingan Efektifitas Pemberian Getah Jarak Cina

(Jatropha curcas Linn) Dengan Povidone Iodine 10% Secara Topical

Terhadap Penyembuhan Luka Insisi Pada Punggung Tikus Putih Jantan

(Rattus norvegicus) Galur Wistar. Skripsi. Universitas Malahayati

Bandar Lampung.

Rosanti, Dewi., 2013. Morfologi Tumbuhan, Erlangga, Jakarta.

Sari, Etika Julita. 2016. Struktur Tulang Belakang Fetus Mencit (Mus musculus)

Setelah Pemberian Ekstrak Rimpang Teki (Cyperus rotundus). Skripsi.

Universitas Lampungss

Sumoza, Nelsy Sucidayana, Efrizal, dan Resti Rahayu. 2014. Pengaruh Gambir

(Uncaria gambir R) Terhadap Penyembuhan Luka Bara Pada Mencit

Putih (Mus musculus L) Jantan. Jurnal. Biologi Universitas Andalas.

Vol 3 No. 4. Desember 2014.

Sundari, Lilis. 2015. Pengaruh Getah Pelepah Pisang Kepok (Musa balbisiana)

Terhadap Waktu Penyembuhan Luka Pada Mencit (Mus musculus).

Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo.

Suprapti, M. Lies., 2005. Aneka Olahan Pisang. Kanisius, Yogyakarta

Surahman, Agus, Hendra Ermawan dan Zwageri Argo Pitoyo. 2009. Pemanfaatan

Getah Bonggol Pisang Sebagai Obat Oles Alternatif Penyembuh Luka

Lecet. Makalah. Universitas Negeri Malang.

Sutrian, Yayan., 2011, Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel dan

Jaringan, Rineka Cipta, Jakarta

Tjitrosoepomo, Gembong. 2013. Morfologi Tumbuhan, Gadjah Mada University

Press. Yogyakarta

Thygerson, Alton., 2011, Pertolongan Pertama, diterjemahkan oleh Penerbit

Erlangga, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

Lampiran 1

59

SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM

MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas : XI

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

60

7. Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem ekskresi

1.1.

Mengagumi keteraturan

dan kompleksitas ciptaan

Tuhan tentang struktur dan

fungsi sel, jaringan, organ

penyusun sistem dan

bioproses yang terjadi pada

mahluk hidup.

Struktur dan

fungsi sel pada

sistem ekskresi

manusia.

Struktur kulit

Fungsi struktur

kulit

Fungsi kulit

Gangguan pada

kulit

Mengamati

Guru mengajak murid untuk

mengamati video anatomi kulit yang

tersusun atas beberapa bagian.

Guru menjelaskan prosedur

presentasi dari LKS, hanya beberapa

kelompok yang dapat presentasi

karena terkait waktu, watktu

prsentasi dan tanya jawab selama 20

menit

Menanya

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya terkait

video anatomi kulit

Siswa yang lainnya dapat mencoba

memberikan jawaban/hasil analisa

sementara.

Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya mengenai prosedur

presentasi

Guru memberi kesempatan pada

siswa untuk tanya jawab

Mengumpulkan Data

Guru membagi siswa dalam

kelompok dan mengajak siswa

untuk berdiskusi dalam

Tugas

Siswa

mempelajari

kembali materi

yang sudah

diberikan

Siswa membuat

gambar

anatomi kulit

normal dan

kulit yang

mengalami

gangguan

Tes

Soal essai

8 x 45

JP

Buku siswa

Buku

biology

Internet

Buku

referensi

berbagai

sumber

2.1. Berperilaku ilmiah: teliti,

tekun, jujur terhadap data

dan fakta, disiplin,

tanggung jawab, dan peduli

dalam observasi dan

eksperimen, berani dan

santun dalam mengajukan

pertanyaan dan

berargumentasi, peduli

lingkungan, gotong

royong, bekerjasama, cinta

damai, berpendapat secara

ilmiah dan kritis, responsif

dan proaktif dalam dalam

setiap tindakan dan dalam

melakukan pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

61

dan percobaan di dalam

kelas/laboratorium maupun

di luar kelas/laboratorium.

kelompoknya mengenai soal yang

ada di dalam video

Guru membagi LKS pada setiap

kelompok

Guru menjelaskan mengenai LKS

yang berisi perintah melakukan

pengukuran luka bakar pada mencit

serta menjawab pertanyaan pada

LKS dan mempresentasikan

kesimpulan dari LKS pada

pertemuan selanjutnya

Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya seputar LKS

Siswa diberi kebebasan untuk

mencari sumber informasi dengan

internet terkait dengan soal pada

video

Mengasosiasikan

Siswa secara berkelompok

mendiskusikan soal pada video

Siswa menuliskan hasil diskusi soal

pada video dalam bentuk laporan

tertulis dan PPT singkat

Kelompok lain yang tidak presentasi

dapat menuliskan hal-hal penting

yang disampaikan oleh kelompok

presentasi sebagai catatan tambahan

3.9. Memahami struktur, fungsi

dan gangguan pada kulit.

4.10. Melakukan pengukuran

pengecilan panjang luka

bakar pada mencit

menggunakan jangka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

62

sorong dan

mempresentasikannya

Mengkomunikasikan

Setiap kelompok mempresentasikan

hasil diskusi

Siswa mempresentasikan hasil

diskusi kelompok terkait LKS

Guru memberikan kesempatan pada

kelompok lain untuk bertanya

Siswa melakukan presentasi yang

belum melakukan presentasi

bersama kelompoknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

Lampiran 2

63

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas / Semester : XI / Ganjil

Materi Pembelajaran : Sistem Ekskresi

Alokasi Waktu : 8 X 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan

menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,

bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

64

B. Kompetensi Dasar (KD)

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang

struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan

bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, aktif, jujur terhadap data dan fakta,

disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan

eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan

berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama,

cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan

proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan

pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di

luar kelas/laboratorium.

3.9 Memahami struktur, fungsi dan gangguan pada kulit.

4.10

Melakukan pengukuran pengecilan panjang luka bakar pada mencit

menggunakan jangka sorong dan mempresentasikannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

65

C. Indikator Pencapaian D. Tujuan Pembelajaran

1.2.1 Mengembangkan rasa

syukur terhadap ciptaan

Tuhan Yang Maha Esa

1.2.1.1 Siswa dapat

mengembangkan rasa

syukur atas pengetahuannya

tentang struktur, fungsi dan

gangguan kulit melalui

kegiatan presentasi

2.1.1 Mengembangkan berperilaku

ilmiah: santun, proaktif dan

kerjasama dalam kegiatan

diskusi dan presentasi.

2.1.1.1 Siswa dapat mengembangkan

sikap santun, proaktif dan

kerjasama melalui kegiatan

berdiskusi

2.1.1.2 Siswa dapat mengembangkan

sikap santun, proaktif dan

kerjasama melalui presentasi

3.9.1 Menyebutkan struktur

penyusun kulit

3.9.1.1 Siswa mampu menyebutkan

struktur penyusun pada kulit

melalui kajian literature

3.9.2 Mendeskripsikan fungsi

struktur kulit

3.9.2.1 Siswa dapat mendeskripsikan

fungsi struktur pada kulit

melalui kegiatan diskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

66

3.9.3 Menganalisis gangguan pada

kulit

3.9.3.1 Siswa dapat menganalisis

gangguan pada kulit melalui

kegiatan diskusi

4.10.1 Melakukan pengukuran

pengecilan panjang luka

bakar pada mencit

menggunakan jangka sorong

dan mempresentasikannya

4.10.1.1 Siswa dapat melakukan

pengukuran pengecilan

panjang luka bakar pada

mencit menggunakan jangka

sorong dan

mempresentasikan hasilnya

E. Materi Pembelajaran

a) Materi Konsep

Struktur kulit

Fungsi kulit

Gangguan pada kulit

F. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model : Discovery

3. Metode : Presentasi siswa, diskusi dan literature

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

67

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (3x45 Menit)

No Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa

Waktu

(menit)

1 o Menyiapkan

kondisi belajar

o Melakukan

apersepsi

o Memotivasi

o Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

Guru memberikan salam dan berdoa bersama

Guru mengabsen, mengondisikan kelas

Apersepsi: membangun analogi siswa, Guru membawa

jeruk, kemudian menunjuk dua siswa, satu untuk

menusuk jeruk tanpa kulit dengan pisau dan satu untuk

menusuk jeruk yang berkulit dengan pisau,

Guru : apa yang terjadi pada kedua jeruk ini anak-anak ?

Siswa : mengeluarkan air

Guru : kira-kira apa perbedaan dari kejadiaan dua jeruk

tersebut ?

Siswa : tanpa kulit langsung mengeluarkan air dan banyak

sedangkan yang berkulit keluar air namun sedikit

Guru : kira-kira apa fungsi kulit pada jeruk tersebut

sehingga air keluar sedikit, apa sama halnya pada kulit

manusia ketika terjadi luka ?

Memotivasi: Guru menayangkan kata-kata bijak

mengenai karunia Tuhan atas ciptaan-Nya

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

68

2 a. Mengamati

b. Menanya

c. Mengumpulkan

data/ melakukan

pengamatan

d. Mengasosiasikan

Guru mengajak murid untuk mengamati video anatomi

kulit yang tersusun atas beberapa bagian.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya terkait video anatomi kulit

Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan

jawaban/hasil analisa sementara.

Guru membagi siswa dalam kelompok dan mengajak

siswa untuk berdiskusi dalam kelompoknya mengenai

soal yang ada di dalam video

Guru membagi LKS pada setiap kelompok

Guru menjelaskan mengenai LKS yang berisi perintah

melihat perbandingan getah pisang ambon dan kepok

dalam proses penyembuhan luka bakar pada mencit dan

mempresentasikan kesimpulan dari LKS pada pertemuan

selanjutnya

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya seputar LKS

Siswa diberi kebebasan untuk mencari sumber informasi

dengan internet terkait dengan soal pada video

Siswa secara berkelompok mendiskusikan soal pada

video

Siswa menuliskan hasil diskusi soal pada video dalam

bentuk laporan tertulis dan PPT singkat

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

69

e. Mengomunikasik

an

Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi

Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat

dari hasil diskusi siswa.

3 o Resume

o Refleksi

o Tindak lanjut

Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil

diskusi kelompok

Guru menuliskan hasil kesimpulan di papan tulis

Menunjuk siswa untuk berefleksi tentang pembelajaran

hari ini

Siswa ditugaskan mempelajari materi yang didapat hari

ini sebagai bahan dalam menjawab soal pada LKS

Guru memberitahukan pada siswa pada pertemuan

berikutnya akan dilaksanakan presentasi LKS

15

Pertemuan 2 (2x45 menit)

No Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa waktu

1 o Menyiapkan

kondisi belajar

o Memotivasi

Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama

Guru mengabsen siswa

Guru memberi tayangan video pendek mengenai nilai

kejujuran

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

10

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

70

o Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

2 a. Mengamati

b. Menanya

c. Mengkomunikasi

kan

d. Mengasosiasikan

Guru menjelaskan prosedur presentasi dari LKS, hanya

beberapa kelompok yang dapat presentasi karena terkait

waktu, watktu prsentasi dan tanya jawab selama 20 menit

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai

prosedur presentasi

Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait

LKS

Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk

bertanya

Kelompok lain yang tidak presentasi dapat menuliskan

hal-hal penting yang disampaikan oleh kelompok

presentasi sebagai catatan tambahan

70

menit

3 o Refleksi

o Tindak lanjut

Guru mengajak siswa berefleksi mengenai pembelajaran

hari ini

Guru mengingatkan kembali untuk pertemuan selanjutnya

akan dilanjutkan dengan presentasi LKS dari kelompok

yang belum presentasi serta akan diadakan soal evaluasi

10

menit

Pertemuan 3 (3x45 menit)

No Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

71

1 o Menyiapkan

kondisi belajar

o Memotivasi

o Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama

Guru mengabsen siswa

Guru memberi tayangan video pendek mengenai nilai

kejujuran

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

20

menit

2 a. Mengomunikasikan

b. Menanya

Siswa melakukan presentasi yang belum melakukan

presentasi bersama kelompoknya

Guru memberi kesempatan pada siswa untuk tanya

jawab

Setelah selesai presentasi, Guru memberikan sedikit

review mengenai hasil presentasi pada pertemuan

sebelumnya dan pertemuan hari ini

Guru memberikan lembar soal evaluasi pada setiap

siswa

100

menit

3 o Refleksi

o Tindak lanjut

Guru mengajak siswa berefleksi mengenai keseluruhan

pembelajaran pada materi kulit dari awal hingga

evaluasi

Guru menugaskan siswa untuk membuat gambar

anatomi kulit normal dan kulit yang mengalami

gangguan

15

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

72

H. Media dan Sumber Pembelajaran

a) Sumber belajar:

Buku Biologi SMA/MA kelas XI

Internet

Jurnal

Buku siswa

Buku referensi berbagai sumber

b) Media:

- Komputer/laptop, LCD

- Alat tulis

- LKS

- Jeruk

- Pisau

- Video

- Lembar soal evaluasi

I. Penilaian

Aspek Teknik Instrumen

Sikap (Afektif) Observasi Lembar Observasi (diskusi

kelompok)

Pengetahuan (Kognitif) Tes Tes soal pilihan ganda

Keterampilan

(Psikomotor)

Observasi Lembar Observasi (kegiatan

presentasi)

J. Lampiran

1. Instrumen Penilaian Kognitif

2. Instrumen Penilaian Psikomotor

3. Instrumen Penilaian Afektif

4. Kisi-kisi soal evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

73

5. Soal Pilihan Ganda

6. kunci jawaban dan penskoran

7. Rubrik Penilaian Afektif

8. Rubrik Penilaian Psikomotor

Yogyakarta, 13 Februari 2017

Guru Biologi,

Rike Pangestika

121434061

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

Lampiran 3

74

LEMBAR KERJA SISWA

Pengukuran Panjang Luka Bakar pada Mencit

Kompetensi Dasar : 4.10. Melakukan pengukuran pengecilan panjang luka

bakar pada mencit menggunakan jangka sorong dan

mempresentasikannya

Tujuan : Mengetahui kemampuan getah batang semu pisang kepok

(Musa balbisiana) dan getah batang semu pisang ambon

(Musa acuminata) dalam proses penyembuhan luka bakar

pada mencit (Mus musculus)

Alat Bahan

- Jangka Sorong - Bioplacenton

- LKS - Getah batang semu pisang ambon

- Alat tulis - Getah batang semu pisang kepok

- Kamera - Akuades steril

- Sarung tangan - Mencit yang sudah terkena luka bakar

- Cotton buds

- Stringe

Cara kerja:

1. Siapkan 20 ekor mencit yang sudah terkena luka bakar

2. Siapkan getah batang semu pisang kepok dan ambon dalam Erlenmeyer

3. Siapkan bioplacenton dan akuades steril

4. Siapkan jangka sorong dan stringe

5. Siapkan cotton buds

6. Siapkan alat tulis dan kamera

7. Setiap kelompok mendapatkan 4 ekor mencit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

75

8. Masing-masing mencit diberi kode (K+) untuk bioplacenton, getah pisang

ambon (PA), getah pisang kepok (PK) dan akuades steril (K-)

9. Setelah masing-masing mencit diberi kode, siapkan stringe, ukur setiap

perlakuan sebanyak 3ml

10. Kemudian oleskan setiap perlakuan yang ada pada stringe menggunakan

cotton buds, pemberian perlakuan disesuaikan dengan kode, misalnya: mencit

kode (K-) dioleskan akuades steril pada area yang terkena luka

11. Kemudian ukur panjang luka menggunakan jangka sorong

12. Dokumentasikan proses pengukuran serta catat hasil pengukuran pada tabel

yang ada di LKS

13. Pengukuran dilaksanakan setiap hari selama 3 hari

14. Pemberian obat 3x sehari

15. Jawablah pertanyaan di bawah

16. Presentasikan hasil pengukuran serta jawaban dari pertanyaan pada LKS di

depan kelas

Tabel.1. Pengukuran Pengecilan Panjang Luka Bakar pada Mencit

Perlakuan Panjang Luka Bakar (mm) hari ke-

Keterangan 1 2 3

K+

PA

PK

K-

Jawablah pertanyaan berikut ini !

1) Pada perlakuan manakah pengecilan luka pada mencit cepat terjadi ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

76

2) Mengapa perlakuan tersebut (1), dapat terjadi secara cepat ?

3) Bandingkanlah ke-4 perlakuan tersebut berdasarkan hasil data pengukuran

kelompok

4) Kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

Lampiran 4

77

Soal Evaluasi

1. Sebutkan stuktur penyusun kulit ! (15)

2. Deskripsikan fungsi struktur kulit pada tubuh ! (15)

3. Salah satu gangguan pada kulit ialah terkena luka bakar. Tubuh secara alamiah

memiliki tahapan penyembuhan pada kulit yang terkena luka bakar. Jelaskan

tahapan penyembuhan tersebut serta perbandingan dari setiap tahapan tersebut !

(25)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

Lampiran 4

78

INSTRUMENT PENILAIAN KOGNITIF

Kisi-Kisi Soal Essai

Jenjang Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Materi : Sistem Ekskresi

Kelas/Semester : XI/II

Jumlah Soal : 3 Essai

Kompetensi Dasar Indikator Level

Kognitif No Soal

Jumlah

Soal

3.9

Memahami

struktur, fungsi dan

gangguan pada

kulit.

3.9.1 Menyebutkan

struktur penyusun

kulit

C1 1 1

3.9.2 Mendeskripsikan

fungsi struktur

kulit

C2 2 1

3.9.3 Menganalisis

gangguan pada

kulit

C4

3

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

Lampiran 4

79

Penilaian Kognitif

Tujuan : Melihat kemampuan siswa dalam memahami materi

Kelas/semester : XI/II

Materi : Sistem Ekskresi

Nilai akhir = (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ)

(𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙) x 100%

Rubrik Penilaian Kognitif

No Kunci jawaban Poin 25 Poin 20 Poin 15 Poin 10 Poin 5 Poin 0

1 Epidermis (kulit ari), Dermis

(kulit jangat) dan Hipodermis

(lapisan subkutan)

Siswa

menjawabdeng

an lengkap

semua bagian

Siswa hanya

menyebutkan

2 bagian dari

3 bagian

Siswa hanya

menyebutkan

1 bagian dari

3 bagian

Siswa

tidak

menjawab

atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

80

struktur kulit struktur kulit struktur kulit jawaban

salah

2 Pada epidermis terdapat

keratinosit menghasilkan keratin,

protein yang mengeraskan dan

membuat kulit tahan air.

Melanosit menghasilkan

melanin, pigmen yang

melindungi sel dari radiasi UV.

Sel-sel langerhans adalah

makrofag fagosit yang

berinteraksi dengan sel darah

putih selama tanggapan imun.

Pada dermis mengandung

jaringann ikat. Jaringan ikat

strukturnya memberikan

kekuatan untuk memanjang

(kemampuan untuk dapat

ditarik) dan elastisitas

Siswa

menjawab

semua

penjelasan

ketiga bagian

fungsi struktur

kulit

Siswa hanya

menjelaskan

2 bagian dari

3 bagian

fungsi

struktur kulit

Siswa hanya

menjelaskan

1 bagian dari

3 bagian

fungsi

struktur kulit

Siswa

tidak

menjawab

atau

jawaban

salah

No Kunci jawaban Poin 25 Poin 20 Poin 15 Poin 10 Poin 5 Poin 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

81

(kemampuasn untuk kembali ke

wujud semula). Pada hipodermis

berfungsi untuk mengikat kulit

dengan permukaan di bawahnya,

menyediakan penyekatan suhu

dan menyerap guncangan dari

benturan pada kulit.

3 Pada kulit secara alamiah

melakukan proses penyembuhan

sendiri. Tubuh memiliki 3

tahapan dalam penyembuhan

luka, yaitu fase inflamasi, fase

proliferasi dan fase maturasi

(remodeling). Fase inflamasi

merupakan fase dimana tubuh

secara alamiah melakukan

proses hemostasis, yaitu proses

pemberhentian perdarahan.

Siswa

menjelaskan 3

fase dan

menyebutkan

perbedaan

setiap fase

Siswa hanya

menjelaskan 3

fase dan

menyebutkan

2 perbedaan

setiap fase

Siswa hanya

menjelaskan 3

fase dan

menyebutkan 1

perbedaan

setiap fase

Siswa hanya

menjelaskan

2 fase dan

menyebutkan

2 perbedaan

setiap fase

Siswa hanya

menjelaskan

1 fase dan

menyebutkan

1 perbedaan

setiap fase

Siswa

tidak

menjawab

atau

jawaban

salah

No Kunci jawaban Poin 25 Poin 20 Poin 15 Poin 10 Poin 5 Poin 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

82

Proses ini mencegah tubuh

mengeluarkan banyak darahdan

menjaga kestabilan sirkulasi

darah untuk tetap melakukan

transportasi oksigen serta nutrisi

yang dibutuhkan oleh tubuh saat

terjadi luka. Fase ini juga

mencegah terjadinya infeksi oleh

mikroorganisme akibat luka.

Pada fase ini tubuh secara

alamiah mengaktifkan leukosit

untuk memfagositosit

mikroorganisme yang

menyerang tubuh. Pada fase ini

terdapat jaringan granular yang

berisi fibroblas serta pembuluh-

pembuluh darah. Jaringan ini

berfungsi untuk menutup rongga

pada area luka. Kedua, fase

No Kunci jawaban Poin 25 Poin 20 Poin 15 Poin 10 Poin 5 Poin 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

83

proliferasi, fase ini merupakan

kelanjutan dari fase sebelumnya,

fase ini merupakan fase dimana

ruang luka sudah mulai tertutupi

oleh adanya jaringan granular.

Jaringan ini akan mulai mengisi

pada rongga luka. Terahir, fase

maturasi, fase ini hanya proses

penyempurnaan penutupan luka.

Fase ini jaringan granular akan

berubah menjadi jaringan parut.

Pada fase ini produksi kolagen

serta pembuluh darah akan

mengalami penurunan. Fase ini

akan berlangsung lama berbulan-

bulan hingga bertahun-tahun

tergantung dari jenis serta

kedalaman luka. Perbedaan

ketiga fase yaitu, fase inflamasi

No Kunci jawaban Poin 25 Poin 20 Poin 15 Poin 10 Poin 5 Poin 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

84

merupakan fase hemostasis dan

fagositosis. Fase kedua yaitu

fase penutupan luka dan fase

maturasi yaitu fase

penyempurnaan penutupan luka

serta penyempurnaan kulit

keadaan normalnya.

No Kunci jawaban Poin 25 Poin 20 Poin 15 Poin 10 Poin 5 Poin 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

Lampiran 4

85

Penilaian Afektif

Tujuan : Mengukur sikap siswa dalam kegiatan diskusi kelompok

Kelas/semester : XI/ II

Materi : Sistem Ekskresi

No Nama Siswa

Aspek Penilaian

Kerjasama Santun Proaktif

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Skor : Jumlah skor yang didapat

skor maksimal x 100%

Kriteria nilai :

Nilai 85 – 100 = (A) Sangat Baik Nilai 55 – 69 = (C) Cukup

Nilai 70 – 84 = (B) Baik Nilai 0 – 54 = (D) Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

86

Rubrik Penilaian Afektif

A. Kerjasama

SKOR

1 2 3 4 5

Kurang

bekerjasama

dalam berbagi

pendapat, berbagi

tugas, menjawab

persoalan dan

mencari

informasi/mengu

mpulkan data

Kerjasama

dalam berbagi

pendapat

Kerjasama

dalam berbagi

pendapat dan

kerjasama

dalam berbagi

tugas

Kerjasama

dalam berbagi

pendapat,

kerjasama

dalam berbagi

tugas dan

kerjasama

dalam

menjawab

persoalan

Kerjasama dalam

berbagi pendapat,

kerjasama dalam

berbagi tugas,

kerjasama dalam

menjawab

persoalan dan

kerjasama dalam

mencari

informasi/mengu

mpulkan data

B. Santun

SKOR

1 2 3 4 5

Kurang santun

dalam

mengutarakan

pendapat, dalam

menghargai

pendapat orang

lain, dalam

bertindak dan

dalam mengolah

informasi/fakta

Santun dalam

mengutarakan

pendapat

Santun dalam

mengutarakan

pendapat dan

santun dalam

menghargai

pendapat orang

lain

Santun dalam

mengutarakan

pendapat, santun

dalam

menghargai

pendapat orang

lain dan santun

dalam bertindak

Santun dalam

mengutarakan

pendapat,

santun dalam

menghargai

pendapat orang

lain, santun

dalam bertindak

dan santun

dalam mengolah

informasi/fakta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

87

C. Proaktif

SKOR

1 2 3 4 5

Kurang proaktif

dalam

berpendapat,

mencari

informasi/fakta,

berbagi tugas

kelompok dan

dalam menjawab

persoalan

Proaktif

dalam

berpendapat

Proaktif dalam

berpendapat

dan proaktif

dalam mencari

informasi/fakta

Proaktif dalam

berpendapat,

proaktif dalam

mencari

informasi/fakta

dan proaktif

dalam berbagi

tugas

kelompok

Proaktif dalam

berpendapat,

proaktif dalam

mencari

informasi/fakta,

proaktif dalam

berbagi tugas

kelompok dan

proaktif dalam

menjawab

persoalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

Lampiran 4

88

Penilaian Psikomotor

Tujuan : Mengukur ketrampilan siswa dalam kegiatan presentasi

Kelas/semester : XI / II

Materi : Sistem Ekskresi

Skor : Jumlah skor yang didapat

skor maksimal x 100%

Kriteria nilai :

Nilai 85 – 100 = (A) Sangat Baik

Nilai 70 – 84 = (B) Baik

Nilai 55 – 69 = (C) Cukup

Nilai 0 – 54 = (D) Kurang

No

Urut Nama Siswa

Aspek Penilaian

Trampil

menjawab

pertanyaan

Trampil menyajikan

materi presentasi di

depan kelas

Trampil

bertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

89

Rubrik Penilaian Psikomotor

A. Trampil menjawab pertanyaan

1 2 3 4 5

Kurang trampil

menjawab pertanyaan

seperti: jawaban tidak

disertai data, tidak

sesuai dengan fakta,

jawaban kurang

terkini dan jawaban

tidak sesuai

pertanyaan

Trampil

menjawab

pertanyaan

seperti:

jawaban

disertai data

Trampil

menjawab

pertanyaan

seperti: jawaban

disertai data,

sesuai dengan

fakta

Trampil menjawab

pertanyaan seperti:

jawaban disertai

data, sesuai dengan

fakta, jawaban

terkini

Trampil menjawab

pertanyaan seperti:

jawaban disertai data,

sesuai dengan fakta,

jawaban terkini dan

jawaban sesuai dengan

pertanyan

B. Trampil menyajikan materi presentasi di depan kelas

1 2 3 4 5

Kurang trampil

menyajikan materi

presentasi seperti:

kurang menarik,

kurang menggunakan

media pendukung,

penyampaian materi

kurang lugas dan

materi kurang sesuai

dengan

fakta/fenomena

Trampil

menyajikan

materi

presentasi

seperti:

menarik

Trampil

menyajikan materi

presentasi seperti:

menarik dan

menggunakan

media pendukung

Trampil menyajikan

materi presentasi

seperti: menarik,

menggunakan media

pendukung dan

penyampaian materi

lugas

Trampil menyajikan

materi presentasi

seperti: menarik,

menggunakan media

pendukung,

penyampaian materi

lugas dan materi sesuai

dengan fakta/fenomena

C. Trampil bertanya

1 2 3 4 5

Kurang trampil

bertanya seperti:

bertanya harus

disuruh terlebih

dahulu, pertanyaan

tidak menarik,

pertanyaan tidak

sesuai topik dan

pertanyaan tidak

berbobot

Trampil

bertanya

seperti: aktif

bertanya

tanpa disuruh

Trampil bertanya

seperti: aktif

bertanya tanpa

disuruh,

pertanyaan

menarik

Trampil bertanya

seperti: aktif

bertanya tanpa

disuruh,

pertanyaan

menarik,

pertanyaan sesuai

topik

Trampil bertanya

seperti: aktif

bertanya tanpa

disuruh, pertanyaan

menarik, pertanyaan

sesuai topik dan

pertanyaan berbobot

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

Lampiran 5

90

HASIL PENGAMATAN

Grafik 4.1. Rata-rata panjang luka bakar (mm) pada mencit

Tabel 1.1 Pengamatan Pengecilan Panjang Luka Mencit (Mus musculus)

Keterangan:

P (A) = perlakuan dengan getah pelepah pisang ambon

P (K) = perlakuan dengan getah pelepah pisang kapok

K + = perlakuan dengan bioplacenton

K - = perlakuan dengan akuades steril

Perlakuan Panjang Luka (mm)

Keterangan 10/11 11/11 12/11 13/11 14/11 15/11 16/11

Perlakuan 1

(PA)

P1 a 13,25 13,25 12,82 12,82 12,20 12,20 12,02

P1 b 12,64 12,64 12,42 12,42 12,40 12,40 12,30

P1 c 11,90 11,90 11,80 11,80 11,77 11,77 11,47

Perlakuan 2

(PK)

P2 a 11,55 11,55 11,30 10,42 10,42 9,11 9,01

P2 b 10,12 10,12 10 10 9,12 9,12 9,02

P2 c 10,18 10,18 9,42 9,35 9,30 9,30 9,11

Kontrol

Positif (K+)

K+ a 10,36 10,36 10 10 9,80 9,85 9,85

K+ b 11,08 11,08 11,00 10,55 10,44 9,02 9

K+ c 10,70 10,70 10,55 10,44 9,02 9,02 8,93

Kontrol

Negatif (K-)

K- a 10,42 10,42 10,47 10,50 10,55 10,55 10,11

K- b 10,31 10,31 11,03 11,03 10,45 10,45 9,33

K- c 11,14 11,14 12,04 12,04 11,32 11,32 10,13

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

1 2 3 4 5 6 7

Pan

jan

g Lu

ka B

akar

(m

m)

Hari ke-

Rata-rata PA

Rata-rata PK

Rata-rata K+

Rata-rata K-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

91

Tabel 1.2 Pengamatan Deskripsi Luka Bakar Mencit (Mus musculus)

Bu

lu M

enci

t

Hari/ Tgl P1 (A) P2 (K) K+ K-

P1 a P1b P1c P2a P2b P2 c K+a K+b K+c K-a K-b K-c

13/11 - - - + + + + + + - - -

14/11 - - - + + + + + + - - -

15/11 + + + + ++ ++ ++ ++ ++ + + +

16/11 + ++ + + ++ ++ ++ ++ ++ + + +

17/11 + ++ + + ++ ++ ++ ++ ++ + + +

18/11 + ++ + + ++ ++ ++ ++ ++ + + +

19/11 ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ + + +

20/11 ++ ++ ++ ++ ++ ++ +++ +++ +++ + + +

21/11 ++ ++ ++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ ++ ++

22/11 ++ ++ ++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ ++ ++

23/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ ++ ++

24/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ ++ ++

25/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++

26/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++

27/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++

28/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++

29/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++

30/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++

Warn

a B

ekas

Lu

ka

10/11 + + + + + + + + + + + +

11/11 + + + + + + + + + + + +

12/11 + + + + + + + + + + + +

13/11 + + + + + + ++ ++ ++ + + +

14/11 + + + ++ ++ ++ ++ ++ ++ + + +

15/11 ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ + + +

16/11 ++ ++ ++ ++ ++ ++ +++ +++ +++ ++ ++ ++

17/11 ++ ++ ++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ ++ ++

18/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ ++ ++

19/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ ++ ++

20/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ ++ ++

21/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ ++ ++

22/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++

23/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++

24/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++

25/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++

26/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++

27/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++

28/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++

29/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++

30/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … EFEKTIVITAS GETAH BATANG SEMU PISANG AMBON (Mu sa acuminata) DAN GETAH BATANG SEMU PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT

92

Tabel 1.3 Rubrik Deskripsi Luka

A. Bulu Mencit (Mus musculus)

+ ++ +++ ++++

Bulu mencit

tumbuh

kurang dari

seperempat

luas area luka

Bulu mencit

tumbuh kurang

dari setengah

luas area luka

Bulu mencit

tumbuh setengah

lebih dari luas

area luka

Bulu mencit

tumbuh hingga

menutupi seluruh

luas area luka

B. Warna Luka

+ ++ +++ ++++

Warna luka

berwarna

merah

kebiruan

Warna luka

berwarna merah

Warna luka

berwarna merah

muda

Warna luka sudah

berwarna kulit

pada normalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI