kultur jaringan pisang ambon
Post on 28-Jan-2016
27 views
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kultur jaringan pisang ambonTRANSCRIPT
TEKNIK PEBANYAKAN
PISANG AMBON SECARA
KULTUR JARINGAN
TEKNIK PEBANYAKAN
PISANG AMBON SECARA
KULTUR JARINGAN
TEKNIK PEBANYAKAN
PISANG AMBON SECARA
KULTUR JARINGAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIANKEMENTERIAN PERTANIANKEMENTERIAN PERTANIAN
201420142014
4. Pengakaran
Untuk merangsang pengakaran tunas,
Subkultur ke media MS + 2 ppm IAA + 30 g/liter
gula.
Planlet akan terbentuk 1 bulan setelah subkultur.
6. Transplanting
Pindahkan benih pisang ke polybag berisi media
tanah + pupuk kandang perbandingan 3 : 1.
Benih siap tanam setelah 2 bulan dalam
polybag.
5. Aklimatisasi
Tahap aklimatisasi adalah tahap pengadaptasian
planlet dari lingkungan terkontrol ke lingkungan luar.
Prosesnya:
Keluarkan planlet dari botol, pisahkan satu
persatu dan cuci bersih. Kurangi daun
(ditinggalkan 3 helai).
Rendam planlet yang sudah bersih ke dalam
larutan fungisida dengan konsentrasi 2 g/liter
selama 30 detik, kering anginkan.
Tanam plnlet di media campuran tanah dengan
arang sekam perbandingan 1 : 2 lalu disungkup
dengan plastik transparan selama 7 - 10 hari.
Gambar 4. Planlet pisang yang sudah berakar
Gambar 5. Proses Aklimatisasi
Gambar 6. Benih pisang siap tanam
Informasi lebih lanjut:
Ir. Yeni Meldia
BALAI PENELITIAN TANAMAN BUAH TROPIKA
Jl. Raya Solok Aripan Km 8,
Kotak Pos 5 Solok Sumatera Barat 27301
Telphon : 0755-20137, Faximili : 0755-20592
Website:
E-mail: [email protected]
www.balitbu.litbang.pertanian.go.id
SMS Center : 08116624892
TEKNIK PERBANYAKAN 3 VARIETAS PISANG
BUAH MEJA SECARA KULTUR JARINGAN
TEKNIK PERBANYAKAN 3 VARIETAS PISANG
BUAH MEJA SECARA KULTUR JARINGAN
TEKNIK PERBANYAKAN 3 VARIETAS PISANG
BUAH MEJA SECARA KULTUR JARINGAN
Pisang Ambon Hijau, Ambon kuning dan
Barangan termasuk kelompok pisang yang bisa
dimakan (buah meja). Pisang ini banyak diminati
konsumen karena rasanya enak.
Masalah utama budidaya tanaman pisang adalah
serangan penyakit layu (Layu fusarium dan Layu
bakteri). Penggunaan benih berasal dari anakan
berpeluang besar menularkan penyakit, oleh karena
itu budidaya pisang dianjurkan menggunakan benih
asal Kultur Jaringan. Teknik ini mempunyai
keuntungan antara lain: benih yang dihasilkan
mempunyai sifat sama dengan induknya, secara
massal dalam waktu yang relatif singkat dan
seragam, tidak membutuhkan lahan yang luas serta
bebas penyakit bakteri dan cendawan.
Keberhasilan perbanyakan benih pisang melalui
Kultur Jaringan dipengaruhi oleh beberapa hal antara
lain media yang digunakan, cara sterilisasi eksplan,
jumlah su kultur, aklimatisasi dan varietas tanaman.
Masing masing varietas tanaman mempunyai
kandungan fenol dan serat yang berbeda yang akan
mempengaruhi pertumbuhan eksplan. Kandungan
fenol tinggi dapat memperlambat pertumbuhan
eksplan. Pisang Ambon Hijau, Ambon kuning dan
Barangan merupakan varietas pisang yang
mempunyai kandungan fenol rendah.
Tahap-tahap Pelaksanaan:
1. Pemilihan Pohon Induk
Syarat Pohon Induk sebagai sumber eksplan
Varietas pisang sudah dilepas.
Tanaman sebagai sumber eksplan harus benar-
benar sehat. Untuk memastikannya perlu
dilakukan indexing menggunakan teknik
2. Inisiasi
Kupas anakan (eksplan) pisang hingga
diameternya + 5 cm dan cuci sampai bersih .
Rendam eksplan dalam larutan fungisida
(Benlate) dengan dosis 1 gr/liter selama 10 menit.
Rendam eksplan dalam larutan 70% Natrium
hypoclorit selama 10 menit.
Kupas pelepah eksplan sampai diameter 1
cmdalam laminar Air flow.
Celupkan eksplan dalam larutan Natrium
hypoclorit 8% dan aquades steril.
Bilas eksplan dengan ascorbit acid dan kulturkan
pada media inisiasi: media dasar MS +2 ppm IAA
+ 5 ppm BAP + 30g/liter sukrosa.
1 bulan kemudian belah eksplan menjadi dua
bagian dan potong pelepahnya. Kemudian
subkultur eksplan ke media multiplikasi.
3. Multiplikasi Tunas
Untuk Penggandaan tunas dilakukan:
Subkultur tunas ke media dasar Murashiqe and
Skoog (MS) + 2 ppm IAA + 4 ppm BAP + 30 g/liter
gula.
Pecah tunas sesuai jumlah tunas yang ada dan
subkulturkan ke media baru dengan komposisi
media yang sama.
Bilas eksplan dengan ascorbit acid dan kulturkan
Subkultur tunas pada tahap multiplikasi maksimal
sebanyak 5 kali.
(ELISA).
Pohon pisang sudah dilabel oleh BPSB
Gambar 1. Kebun Pohon Induk Pisang Berlabel
Gambar 2. Proses Inisiasi eksplan
Gambar 3. Tunas yang mengalami Multiplikasi
Linked Immunosorbent Assay
Enzyme
Page 1Page 2