konsumsi pisang mas untuk pencegahan osteoporosis

Upload: almiranadia

Post on 09-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pisang

TRANSCRIPT

  • KONSUMSIPISANGEMAS(MUSA Sp)UNTUKPENCEGAHANOSTEOPOROSIS

    E

    ABSTRAK

    Osteoporosis merupakan akibat dari kombinasi berkurangnya masa puncak tulang dan meningkatnya masa otot yanghilang. Masa puncak tulang hiasanya dicapai pada usia 20 -an dan tergantung padafactor masa kanak-kanak danremaja. Tingkat masa tulang yang hilang ketika dewasa juga tergantung pada pemasukan kalsoium dan olah raga..Sekarang untuk mencegah osteoporosis dibutuhkan pemasukan kalsium dan vitamin D yang memadai denganmengkonsumsipisang emas (Musa Sp) terutama untuk wanitapasca menaupause disamping olah raga teratur, Disainpenelitian ini bersifat experimental dan sampel diambil secara acak di pasar di kota Padang. Sampel yang telahdikeringkan kemudian diserbuk dan didestruksi basah dengan pelarut asam nitrat dan hidrogen peroksida. Serapanlarutan diukur dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 232,0 nm Dari hasilpenelitian ini didapatkan kadar calsium dalam pisang emas (Musa Sp) inisebesar 28,06 pg

    ARTIKEL PENELITIAN

    Keywords .Osteoporosis, pisang emas (Musa sp), AAS

    PENDAHULUANMasalah Osteoporosis merupakan masalah

    kesehatanutamadidunia, dari laporan WHO (1996) hampir200 juta penduduk dunia yang menderita osteoporosis, diAmerika Serikat dilaporkan 1,3 juta patahtulang pertahunakibat osteoporosis , di Cina 7 % ,Portugal 21 % wanitayang menderita osteoporosis diatas usia 30 tahun.danIndonesia meskipun data akurat belum ada tetapiosteoporosis meningkat setiap tahunnya.bahkan HariOsteoporosis ditetapkan setiap tanggal 20 Oktober, bahkanIndonesia juga mendukung pencanangan Bone and JointDecade2000 -2010.

    Osteoporosis dapat didiagnosa dengan niudahdengan mengukur densitas mineral tularig pada tulangpunggung atau pinggul dengan mengunakan DXA (Absortiometri X-Ray energi ganda) dan ataupada lengganbawah atau tumit dengan menggunakan SXA (Absortiometri X-Ray energi tunggal )

    Osteoporosis merupakan kelaianan sistemiktulang yang ditandai dengan rendahnya densitas tulangdan merosotnya mikroarsitektur jaringan tulang dantermasuk penyakit kelaiananmetabolic tulangyang palingsering ditemui pada usia lanjut. ( 7 )Masa puncak densitas tulang biasanya dicapai pada usia30 tahunan dan setelah itudensitas tulangmulaiberkurangdengan bertambahnya usia, hal inijuga tergantung padakonsumsi kalsium dan olah raga pada usia dewasa sertafactor kebiasaan merokok, konsumsi alcohol, obat-obattertentu dan pengaruh menaupause pada wanita denganberkurangnya estrogen( ). Untuk pencegahan danperawatan agar tidak terjadi osteoporosis dini makamaka

    * BagianFarmakologiFakultas Kedokteran Universitas Andalas

    diperlukan konsumsi kalsium Kebutuhan kalsium untuksetiap orang 800 -1000 mg perhari, kalsium ini terdapatdalammakanandanminumantermasuk Pisangemas (MusaSp).

    PisangEmas (MusaSp) merupakantanamanyangbaik tumbuh didaerah pegunungan, di Sumatera Baratpisang ini sudah banyak dibudidayakan dan dikonsumsikarena secara tradisional masyarakat mengkonsumsinyauntuk pencegahan osteoporosis karena kalsium yangterkandungb dalam pisang tersebut .

    Untuk itu penelitian ini bertujuan untukmengetahu kadar kalsium yang terkandung pada pisangemas ( Musa Sp) yang dapat digunakan untuk konsumsikalsiumdalamkehidupan sehari-hari .

    METODEPENELITIANPenelitian inimerupakanpenelitianexperimental

    laboratorium yang dilaksanakan di laboratorium KimiaFMIPA Universitas Andalas pada bulan Oktober sampaiDesember2005.

    BAHANDANALATBahan yang digunakan adalah HN03 pa 65 % (Merck),CaC03 pa(Merck),H202pa30 %(Merck),air sulingdansample pisag emas (Musa Sp ) .Alat yang digunakan adalah AAS (Atomic AbsorbtionSpektrum),Gallenkamp KeydahlApparatus, la'ouKjeldahl,neracaanalitis, corong, labusemprot, labuukur 25 ml,250ml, 1000ml,pipetotomatis 10 ml,gelas ukur 25 ml, lumpingdan stamper, kaca arloji, cawan penguap, desikator, oven,ayakan ukuran 180 pm, kertas saring Whatman 42, botolfilm.

    20

  • Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2008 - Maret 2009, Vol, 3, No. 1

    RancanganPenelitian :1. Persiapan alat dan bahan2. Persiapan sample3. Pemeriksaanbahanbaku CaC034. Destruksibasah dengan pelarut HN03 danH2025. Persiapan dan pembuatan reagen6. Penentuan kadar Calsium (Ca) dengan metoda

    AASa. Pengukuran deretan larutan standarb. Pengukuran sample

    PelaksanaanpenelitianAd 1.Persiapan alat dan bahanAd 2. Persiapan sample

    Sampeldiambilsecara acak dipasar dikotaPadangsebanyak 4 sisir denganberat 3 kg. Sampel dipotongkecil,dikeringkan dan dipanaskan dalam oven suhu 70 -80 C.Sampelyangkeringditumbuk dalam lumpingporselendandiayak dengan ayakan 180 pm hingga didapat bentukserbuk.Ad 3 Pemeriksaanbahanbaku CaC03

    CaC03 diperiksa menurut cara yang tertera padaFarmakope Indonesia.Ad 4. Destruksi basah dengan pelarut HN03 dan H202

    1. Timbang 3 gram sample yang telah jadiserbuk, masukankedalamlabuKjeldahl.

    2. Tambahakan kedalam labu Kjeldahl yangtelahberisi sample HN03 sebanyak 25 ml.

    3. Destruksi dilakukan mula-mula denganpemanasanrendahkemudiandinaikan secaraperlahan.

    4. Setelah 30 menit, pemanasan dihentikansebentar, kemudian tambahkan 5 tetes H20230 % dan pemanasan dilanjutkan.

    5. Pemberian H202 dilakukan berulang-ulanghingga didapatkan cairan yang jernih.

    6. Setelah dingin, diencerkan dengan air suling,dikocok dan disaring, volemenya ditepatkansampat 25 ml.

    7. Larutan ini siap dianalisa kandunganCalsium(Ca) denganAAS

    Ad 5. Pembuatan ReagenHN03 65 % pa sebanyak 10,4 ml dimasukan

    kedalam labu ukur 1000 ml kemudian diencerkan denganair sulingsamapai 1000 mlAd 6 Penentuan kadar Calsium secara SpektrofotometriSerapan Serapan Atom

    a. Pengukuran deretan larutan standar Pembuatan deretan larutan standar

    1. CaC03 pa sebanyak ditimbang,masukan kedalam labuukur 250 mldan dilarutkan dengan HN03 0,15N.Kemudiandiencerkan ad250 ml.Larutan ini mengandung 1000 ppmCa

    2. Dari larutan Standar ini dibuatderetan larutan standar dengan

    konsentrasi0,5 , 1,0 , 1,5 ,2,0 ,2,5ppm

    3. Pengukuran absorban deretanlarutan standardAbsorban dari deretan larutanstandar ini diukur dengankonsentrasi 0,5 , 1,0 , 1,5 , 2,0 ,2,5ppm, dengan mengunakanSpektrofotometer SerapanAtom.

    b. Pengukuran sample dengan SpektofometerSerapan Atom. Sampel pisang yang telahdidestruksi sebanyak 25 ml diukur serapanlogamnya pada kondisi peralatan sesuaidengan pada pengukuran standar. Setiappengantian sample, absorban dinolkan. Datayang diperoleh daripengukuran inidikalibraidengan kurva standar, sehingga konsentrasilogam dengan sample bias dihitung.Kandungan Ca dalam pisang dihitungdengan hubungan :

    LogamCa (ppm) =-X = Konsentrasi yang didapatkan berdasarkan

    kurvakalibrasi(pg/ml)V = Volume lsrutsn contoh (ml)Z = Berat sample dalam gram

    Hasil dan Pembahasan

    Darihasil penelitianyang dilakukan didapatkan :

    Tabel 1. Data pengukuran absorban deretan larutan standarCalsium Carbonat

    No Konsentrasi (x ) ppm Absorban (y)1 0,0 0,0002 0,5 0,0053 1,0 0,0114 1,5 0,0165 2,0 0,0216 2,5 0,025

    Gambar 1.Kurva kalibrasi deretan larutan standar CalsiumCarbonat dalam larutan HN03 padapanjanggelombang

    232,0 nm

    0,025

    0,02x, 0,015o

    x>< 0,01

    0,005

    0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5Kasus (ppm)

    21

  • Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2008 - Maret 2009, Vol. 3, No. 1

    Tabcl 2. Pengukuran absorban sample denganSpektrofotometer Serapan Atom

    No Sampel Pengulangan1 2 3 4 5

    1 B 0,023 0,024 0,022 0,021 0,020

    B = sample pisang emas ( Musa sp )

    Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan kadarcalsiumyang terkandung dalampisangemas sebesar 28,06Pg-Kadar ini didapat dengan menentukan kadar standarcalsiumcarbonat dari kurvakalibrasiyang didapat denganramus y = a + bx dan dari koofisienkorelasi.

    Kesimpulandan SaranDari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

    kadar calsium yang terdapat padapisang emas ( Musa Sp)sebesar 28,06 pg. Cukup besarnyakadungancalsiumyangterdapat dalam pisang emas ini disarankan untukmengkonsumsipisangemas sedinimungkinterutama untukuntuk pencegahan osteoporosis pada wanita. . Untukprogram jangka panjang perlu kita tingkatan budidayapisang ernes ini , hal ini disebabkan masih sulitnyadidapakan pisang emas ini dipasaran, untuk itu perlukerjasama dengan Dinas pertanian , FakultasPertanian,Fakultas Farmasi dan Fakultas Kedokteran,sehingga pisangemas inimudah didapat olehmasyarakatdan dari pisang emas ini dapat dijadikan dalam bentuksediaan jadi serbuk susu.

    DaftarPustaka

    1.Cooper C, Campion G and MeltonLJ. HipFractures inerderly : A worldwide projection.OsteoporosisInternasional2 :285,1992

    2. Mazzes,RB onAging bone Loss. ClinicalOrthopaedicsandRelatedResearch 165 :239, 1982.

    3. DepartemenKesehatanRepublik Indonesia,FarmakopeIndonesia,Edisi IV,Jakarta ,1995

    4. Day, R.A and A.L. Underwood, Quantitative Analysis,4th ed, Jhon Willey and Sons,NewYork,1978.

    5. Haswel,S.I. Atomic Absorbtion Spectroscopy, TheoryDesignandAplicationElsevier,NewYork,1991.

    6. Ewing,G.W, InstrumentalMethodsofChemicalAnalysis,5 th ed, Mc GrawHillBook Company,NewYork, 1985.

    7. Price, SylviaAnderson. LorraineM,W, Patofisiologi,ed6,Vol 2,Price andWilson,2006

    22