pertanyaan dari peserta - humanitarianresponse.info · 1. info terkini dari kemensos (pak...
TRANSCRIPT
Pertemuan Sub Klaster Shelter - Agenda
1. Info terkini dari Kemensos (Pak Iyan-Kemensos)
2. Info terkini dari Sulteng dan NTB (mas Didik dkk)
3. Usulan strategi yang baru (dari STAG - Dear)
4. Panduan yang sedang dikerjakan: 1. panduan penyediaan shelter untuk isolasi diri dan karantina,
2. protokol pekerja rekonstruksi di wilayah terdampak bencana (Joel),
3. protokol pekerja dan relawan kemanusiaan
5. Agenda lainnya
Peserta Raise hands: -
Kembali mengingatkan, mohon nama ID zoom nya diubah menjadi [Nama] [Organisasi] Cara Ganti Nama ID Zoom:
Participants -> Nama ID -> Rename
Catatan Pertemuan Sub Klaster Shelter
• Pak Iyan Kusmadiana-Kemensos:• Kementerian Sosial telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh Dinas Sosial tingkat provinsi
• Focal point sub klaster shelter bisa menghubungi pak Iyan atau ibu Idha
• Koordinasi dengan direktorat lainnya bisa difasilitasi oleh Pak Iyan sebagai koordinator sub klaster shelter
• Kementerian Sosial sejak awal sudah melaksanakan beberapa kegiatan: 1) Perluasan program sembako; 2) percepatan penyaluran bansos PKH menjadi sebulan sekali; 3) bantuan Sembako DKI Jakarta sebanyak 300 ribu KK, bantuan penguatan usaha; persiapan bansos dari bantuan presiden(sembako untuk jabodetabek, yang dilaksanakan oleh kemensos); 4) penyiapan cadangan beras pemerintah; 5) pengerahan pilar-pilar sosial; 6) dukungan bantuan darurat bencana dan APD; 7) penyiapan balai rehabilitasi sosial/ diklat untuk karantina
• Pengerahan pilar sosial inilah termasuk Klanas PP bisa bergabung disini. Melalui klaster PP, bisa dilaporkan ke Gugus Tugas difasilitasi oleh Kementerian Sosial. Sudah ada grup WA multi sektor: tempat komunikasi untuk melaporkan sehingga kegiatan klaster-klaster bisa dilaporkanmelalui pak Nelwan dari Kemenko PMK. Pelaporan melalui 2 jalur. Tujuannya: meningkatkan sinergitas antar klaster.
• Anggota sub klaster shelter perlu koordinasi dengan kementerian/ lembaga terkait terutama untuk bagaimana mainstreaming shelter dalam penanganan COVID-19. Tidak hanya fisik, terkait intervensi shelter.
• Terkait TKI yang pulang Kembali ke Indonesia, terdapat juga permasalahan mengenai shelter. Baik di Kepulauan Riau, Medan, dan wilayah-wilayah lainnya. DKI Jakarta, Jabar, Jatim, Jateng, Banjarmasin adalah provinsi-provinsi yang menjadi perhatian Kemensos
• Didik (Sub klaster shelter)• Draft protocol sudah disusun terkait proyek rekonstruksi di wilayah terdampak bencana dan sudah mendapatkanb beberapa masukan dari anggota
sub klaster shelter. Diskusi sedang dilakukan bersama PUPR terkait protocol ini.
• Seluruh sub klaster yang terdapat di Sulteng sudah aktif terkait penanganan COVID-19. Dinas Sosial ditempatkan dalam bidang logistic non Kesehatan. Diskusi dengan Bappeda, Infokom, dan Pusdatina: belum menggunakan kanal informasi yang diakses publik. Rencana aksi di tingkatprovinsi segera disusun.
Peserta Raise hands: --
Kembali mengingatkan, mohon nama ID zoom nya diubah menjadi [Nama] [Organisasi] Cara Ganti Nama ID Zoom:
Participants -> Nama ID -> Rename
Catatan Pertemuan Sub Klaster Shelter
• Wahyu (sub klaster shelter):• Sedang dikembangkan chatbot, untuk mempermudah Diseminasi informasi menggunakan whatsapp terkait COVID-19
• Sudah ada diskusi dengan Tim Penasihat Teknis dan Strategis (Strategic and Technical Advisory Group) untuk sub klaster shelter terkait usulan intervensi dari shelter
Peserta Raise hands: Margie
Cara Ganti Nama ID Zoom:Participants -> Nama ID -> Rename
terdampak
• Dear-HFI (STAG)• Margie: Menyusun panduan di tingkat
nasional untuk dikontekstualisasi di daerah
• Banyak pemudik yang pulang ke desa, sehingga mungkin ada masalah terkait keperluan shelter untuk isolasi atau karantina
• Alita (FPMP-Sulsel): • Sulawesi Selatan sudah menyiapkan
dua hotel, menampung 16 santri dariJatim yang telah terpapar.
• Merupakan contoh baik yang bisa direplikasi untuk daerah lainnya dimana pihak swasta bisa ikut sertadalam proses penyediaan shelter
• Topik sekolah menjadi tempat isolasi / karantina. Berdasarkan pengalamanterdahulu di bencana alam, hal ini tidak dianjurkan. DKI Jakarta sudah ada surat edaran terkait sekolahmenjadi tempat transit tenagaKesehatan atau warga yang terpapar
Catatan Pertemuan Sub Klaster Shelter• Sekolah menjadi tempat isolasi / karantina:
• Topik sekolah menjadi tempat isolasi / karantina. Berdasarkan pengalaman terdahulu di bencana alam, hal ini tidak dianjurkan. DKI Jakarta sudah ada surat edaran terkait sekolah menjadi tempat transit tenaga Kesehatan atau warga yang terpapar
• Margie: Desinfeksi pun membutuhkan waktu, sehingga menjadi risiko bagi peserta didik. Seberapa besar bisa menjamin sekolah tersebut aman bagi para peserta didik. Sarana dan prasarana yang ada di sekolah saat ini tidak mencukupi untuk kebutuhan isolasi/ karantina. Seberapa lama sekolah ini akan digunakan untuk fasilitas isolasi/ karantina.
• Zul: Selain sekolah, rumah ibadah bisa juga jadi alternatif isolasi . hanya saja mungkin perlu pengelolaan yang komprehesif supaya tidak ada penumpukan orang yang justru mempercepat penyebaran virus.
• Dear: PGI sendiri dari 12 April lalu diberitakan mengusulkan gedung gereja bisa dipakai sebagai ruang isolasi. Setuju bahwa ini juga perlu diperhatikan pengaturannya dan penyediaan fasilitas sarana prasarana pendukungnya
• Arwin: Untuk penggunaan rumah ibadah perlu ditekankan inklusivitas nya untuk digunakan oleh siapapun yang memerlukannya.
• Prinsip shelter tetap mengacu pada aman, nyaman, dan bermartabat dan standar kemanusiaan yang ada, serta mengikuti protocol Kesehatan yang berlaku. Misalnya toilet di sekolah tidak didesain untuk orang yang menetap (dan juga umumnya untuk anak-anak).
• Pak Iyan: Limbah atau sampah yang akan dihasilkan di fasilitas shelter perlu manajemen yang bagus dan sesusai dengan protocol Kesehatan. Hal ini juga dibahas di sub klaster WASH.
• Alita: tidak semua tempat bisa dijadikan shelter. Pengalaman kami di Makassar, menurut saya paling cocok adalah hotel. Setiap Kab/ kota pasti punya balai-balai diklat. Perlu juga dipertimbangkan mengenai situasi dengan penduduk disekitar. Menggunakan hotel saja masih kesulitan mengatur jarak, apalagi bila penggunaan sekolah.
• Dave: yang paling cocok dan akan ada jenis-jenis hotel yang cocok. Hotel kelas atas mungkin keberatan, namun industri yang paling cocok adalah industri hospitality. Sehingga pihak LSM bisa bekerja sama dengan asosiasi perhotelan untuk penyediaan fasilitas shelter. Perlu dirintis kerja sama dengan asosiasi perhotelan di Indonesia.
• Dear: Pak Khresna dari TGUPP Jakarta mengatakan: memang hal ini dilakukan utk persiapan jika memang kondisi nya getting worst dan kasusnya membludak di DKI Jakarta mbak serta tempat2 lain sudah tidak mampu menampung baru sekolah2 menjadi alternatif pilihan yg terakhir. Tapi utk saat ini fasilitas2 lain akan menjadi prioritas utama spt GOR, aula kelurahan dsb bahkan sampai rumah2 dinas Lurah dan Camat pun sudah menjadi prioritas utk alternatif tempat isolasi pasien covid19
Peserta Raise hands: --
Kembali mengingatkan, mohon nama ID zoom nya diubah menjadi [Nama] [Organisasi] Cara Ganti Nama ID Zoom:
Participants -> Nama ID -> Rename
Catatan Pertemuan Sub Klaster Shelter
• Protokol Pencegahan Covid-19 di Proyek Pembangunan Hunian oleh Lembaga Non Pemerintah di Wilayah Terdampak Bencana, Joel – CRS (STAG):
• Inisiatif dari STAg untuk membuat draft protocol proyek pembangunan shelter yang masih berlangsung di SulTeng sampai saat ini.
• Perlu dicek apakah focal point/ contact person nya sudah sesuai
• Sampai saat ini sudah ada 6 lembaga yang memberikan masukan melalui google form yang dibagikan oleh Tim Pendukung Sub Klaster Shelter dan masih ditunggu untuk masukan dari lembaga-lembaga lainnya sampai akhir minggu ini.
• Segera difinalkan panduannya dan akan dibagikan kepada anggota sub klaster shelter apabilaa sudah selesai.
• Protokol Penyiapan Fasilitas Shelter untuk Karantina dan Isolasi Covid-19 Berbasis Komunitas, Avianto – IFRC (STAG):• Kolaborasi antara aspek shelter dengan aspek Kesehatan dan sektor-sektor lainnya
• Apabila situasi dimana kasus semakin besar, maka akan semakin besar kebutuhan fasilitas shelter. Karena jumlah fasilitas pelayanan Kesehatan berbeda-bedadari sisi jumlah dan juga kualitas yang ada. Dokumen ini bisa digunakan dalam rangka persiapan dan juga untuk Tindakan
• Protokol Pekerja dan Relawan Kemanusiaan di Masa Pandemik Covid-19, Avianto – IFRC (STAG):• Protokol yang dikembangkan dari draft protokol SulTeng untuk proyek pembangunan hunian.
• Bertujuan untuk menjadi panduan bagi lembaga kemanusiaan serta saat memobilisasi relawan kemanusiaan.
• Protokol Ketika ada bencana lainnya perlu juga dipertimbangkan
• Saran:• Menyelenggarakan pertemuan setiap minggu
• Dilengkapi dengan Juru Bicara Isyarat
• Penutup oleh pak Iyan:• Harapannya segera untuk diselesaikan. Seluruh dokumen bisa segera disahkan.
Peserta Raise hands: --
Kembali mengingatkan, mohon nama ID zoom nya diubah menjadi [Nama] [Organisasi] Cara Ganti Nama ID Zoom:
Participants -> Nama ID -> Rename
Pertanyaan dan Tanggapan Dari Peserta
• Titi: kita sedang mengusulkan kepada Pak Nelwan/Kemenko PMK untuk mengadakan pertemuan pertama antarsector/kementerian/klaster. Mudah-mudahan bisa secepatnya dikoordinasi oleh Pak Nelwan/Kemenko PMK.
• Punjung: Pertanyaan utk Pak Iyan:
• Apa strategi Kemensos (Klasnas PP) saat menghadapi multi disaster. dalam pilar No. 6 ada penyiapan APD yg disebarkan ke RS. apakah jug ada strategi APD utk penyiapan multi disaster.
• Pada pilar ke 7 ada penyiapan tempat rehabilitasi. Bagaimana itu disiapkan apakah ada protokolnya. apabila ada bisa diadopsi dan menajadi bahan advokasi di daerah dalam menyiapkan lokasi rehabilitasi bagi pemudik, TKI, dll. Karena tidak menjadi suatu yngtidak mungkin apabila dalam suatu daerah tdk ada fasilitas yg bisa digunakan selain gedung sekolah. Terimakasih
• Hapsoro: • Saya setuju dengan Mbak Margie, penggunaan sekolah dan rumah ibadah should be the last resort. Sub Klaster Shelter sebaiknya
mendorong penggunaan hotel yang sudah didesain untuk tempat tinggal dan tidak encourage penggunaan sekolah dan rumahibadah. Namun setuju juga dengan Pak Rudi kalau itu menjadi program pemerintah maka harus ada panduannya
• Punjung:• Perlu dipertimbangkan, karena tidak semua daerah punya hotel, terlebih di daerah desa. 2. Perlu diadopsi yg sdh dilakukan oleh
Kemensos dg menggunakan balai utk tempat rehabilitasi. 3. Apabila memang terpaksa gedung sekolah dijadikan temaptrehabilitasi, harus dipastkan ruangan yg terpisah, serta mengundang NGO utk terlbiat guna melenkapi fasilitas air brsih, MCK , kesehatan, dll termasuk juga utk manajemen sampah.
Peserta Raise hands: --
Kembali mengingatkan, mohon nama ID zoom nya diubah menjadi [Nama] [Organisasi] Cara Ganti Nama ID Zoom:
Participants -> Nama ID -> Rename
Daftar Hadir Peserta1. Daris – Sub Klaster Shelter/IFRC
2. Avianto – Sub Klaster Shelter/IFRC
3. Wahyu – Sub Klaster Shelter/IFRC
4. Iyan Kusmadiana - Kemensos
5. Didik – Sub Klaster Shelter/IFRC
6. David Hodgkin – Sub KlasterShelter/IFRC
7. Anas – MDMC – Kab. Toli Toli
8. Citra Fitriah – AHA Center
9. Danni Rosa – WVI
10. Dear Sinandang – HFI
11. Fatwa – CRS
12. Fildayana – HI
13. Iwan – UN OCHA
14. Joel – CRS
15. Kai – HI
16. Kristin – Christian Aid
17. Lina – UNICEF
18. Made – Sub Klaster Shelter/IFRC
19. Oko – Sub Klaster Shelter/IFRC
20. Punjung Widodo – HfHI
21. Rahmat Taufik
22. Ralfie – ADRA
23. Reni Yuslia – ZOA
24. Rudi Nadapdap – HfHI
25. Sotar – Yayasan KDM
26. Titi – UN OCHA
27. Abdoel Malik – MDMC
28. Elien Oriza
29. Hadrianus Edi – HfHI
30. Hapsoro – HfHI
31. Diana Adam – Dinsos
32. Anna oktavia
33. Dita Andriasari – KP3A
34. Idha Kurniasih – Kemensos
35. Zul – Islamic Relief
36. Adi Pamungkas – Pramuka Peduli
37. Margie Siregar – WVI
38. Hijaz – Sub Klaster Shelter/IFRC
39. Hendri – Sub Klaster Shelter/IFRC
40. Mitra Masyarakat Inklusif
41. Alice
42. Arwin Soelaksono
Peserta Raise hands: --
Kembali mengingatkan, mohon nama ID zoom nya diubah menjadi [Nama] [Organisasi] Cara Ganti Nama ID Zoom:
Participants -> Nama ID -> Rename
Intervensi Shelter untuk Perlambatan Penyebaran COVID19
Dan Mengurangi Dampak Konsekuensi Permasalahan Sosial
Tim Pendukung Sub Klaster Shelter
Didukung oleh Tim Pendukung Sub Klaster Shelter
Slide 1 dari
8
Penyebaran
COVID-19 masih
terus meningkat
Saat ini seluruh
provinsi di
Indonesia terdapat
kasus COVID-19
Slide 2 dari
8
PERMASALAHAN YANG TIMBUL
Warga masih belum disiplin
melakukan physical
distancing
Banyaknya informasi yang
membingungkan dan hoax yang
beredar
Sampah APD & masker yang
dapat menyebabkan penyebaran
baru
Diskriminasi, stigma, dan pengucilan
terhadap pasien COVID-19 dan
keluarganya
Kepedulian tinggi namun
belum paham apa yang mesti
dilakukan
?
Kebutuhan shelter serta air
bersih dan sanitasi untuk isolasi
diri
Slide 3 dari
8
POTENSI MASALAH KEDEPANPergerakan masyarakat masih terus dinamis karena hilangnya mata pencaharian di kota, tempat
hunian yang tidak memadai dan tidak sanggup membayar biaya sewa, ketakutan berada di zona
merah, dan belum sadar untuk isolasi diri
Slide 4 dari
8
PENANGANAN COVID-19
Percepatan Tindakan
Pengobatan
Perlambatan
Penyabaran Penyakit
Intervensi Medis Intervensi Sosial
Observasi
Warga
terhadap
Gejala
COVID-19
Deteksi
dini
pasien
melalui
Rapid Test
dan Swab
Test
Perawatan
di rumah
sakit bagi
yang
mengalami
gejala
sedang dan
berat
Perawatan
jarak jauh
di rumah
bagi yang
mengalami
gejala
ringan
Perubahan
Perilaku
menuju
Pola
Hidup
Bersih dan
Sehat dan
Siaga
COVID-19
Pelibatan
Masyarakat,
Para Tokoh,
dan
Pengerahan
Pilar-pilar
Sosial
Edukasi,
Informasi,
dan
Komunikasi
ke seluruh
lini
masyarakat
Penyiapan
Perlindungan
Untuk
Kelompok
Rentan dan
Bantuan
Sosial
Slide 5 dari
8
PERMASALAHAN TERKAIT SHELTER
Kemampuan
Pemilikan/
Penggunaan Hunian,
Lahan, dan Properti
semakin tidak
menentu
Kebutuhan shelter darurat
untuk keluarga yang
terdampak antara wilayah
yang menerapkan PSBB
atau karantina wilayah
Kebutuhan
shelter darurat
untuk keluarga
yang sedang
isolasi diri
Kebutuhan shelter
darurat untuk
keluarga yang perlu
berpergian ke kota
untuk mencari
layanan kesehatan
Kebutuhan
shelter untuk
mengosongkan
barak dan
huntara kolektif
?
Permukiman
kumuh miskin
dan kumuh
padat
Penggunaan
barak atau
hunian kolektif
untuk hunian
darurat
Kemungkinan
terjadi
ancaman
bencana secara
paralel
Slide 6 dari
8
USULAN UNTUK INTERVENSI SHELTERPENGUATAN INTERVENSI SOSIAL UNTUK PERLAMBATAN PENYEBARAN PENYAKIT
Advokasi terkait kebijakan dan peraturan terkait shelter yang aman, nyaman, bermartabat, dan sesuai standar kesehatan di tingkat nasional dan daerah
Pembuatan panduan praktis dan modul pelatihan untuk pekerja dan relawan kemanusiaan disertai dengan peningkatan kapasitas yang terstruktur, sistematis, dan massif
Pengadaan fasilitas shelter dan sarana prasarana pendukung untuk kebutuhan isolasi diri dan karantina bagi pasien, kerabat pasien, dan masyarakat setempat
Penguatan kolaborasi dan manajemen informasi dengan gugus tugas di tingkat nasional dan daerah serta pihak swasta terkait kebutuhan shelter di daerah
Kampanye dan edukasi publik terkait penggunaan shelter yang aman, nyaman, bermartabat, dan sesuai dengan standar kesehatan
Penyusunan rencana kontinjensi dan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi situasi pandemi yang lebih besar dan kemungkinan terjadinya bencana lainnya
1
2
3
4
5
6
Slide 7 dari
8
terdampak
Sub Klaster Shelter
sheltersubklaster.id sheltersubklaster.id Bit.ly/shelterklaster
Slide 8 dari
8