info akuakultur
TRANSCRIPT
ilhfi
Attfttlo
M a i a l a h
DSMtrouwo Nulre€o coFponyCAPRI
\ r i ru i ]u r r i r ion r r ( i l i f r : l l h
yikapi Hargakan dan Keuntunganmbudidaya lkan
Tataniaga lkan Air Tawar
pun bisa membeli dengan harga lebih murah, berkisar Rp
20.000/kg, bukan Rp 24.000-25.000/k9.Sebagai solusijangka pendek, pernyataan Menteri KKP
yang juga didampingi oleh Ketua Divisi Pakan Akuakultur
dan 5 perwakilan pabrik pakan untuk menurunkan hargapakan Rp 1.000/kg, ternyata didasari atau berangkat daripersepsi yang berbeda di masing-masing pihak.GPMT bisa
memenuhi, meskipun dengan berat hati, dengan alasanpakan ikan lele berharga antara Rp 9.000 10.000 adalahpakan dengan kadar protein 32-34%,jauh di atas 5Nl.
Padahal 5Nl oakan ikan lele cukup berkisar 25-28ol0. Atas
dasar itu, GPi\4T meluncurkan pakan ikan lele dengan kadarprotein 27-280lo dengan harga Rp 8.00o/kg.
Sementara itu, banyak pihak beranggapan penurunan
akan terjadi pada pakan ikan yang selama ini sering
digunakan oleh para pembudidaya, yaitu pakan dengan
harga Rp 9.000 10.000/kg.
Untuk memperjelas hal tersebut, di bawah ini terlampir
5Nl kadar Drotein minimal oakan ikan air tawar.
SNl4087-2006 lkan Lele5N17548-2009 PatinSNt4266-2006 lkan MasSNI7242-2006 lkan NilaSNI 7308-2009 lkan Bandeng
SNI 7473-2009 lkan Gurami
:25-16'10 t(]roweU:250,6 (Grower): 250lo (Grower): 25Eo (Grower):25"/o (banOeng
Konsumsi):28olo (Grower)
PaPe
i laturahmi dan diskusi tentang budidaya ikan pada
tangga l 13 Januar i 2015 an tara GPMT dengan Menter i
Kelautan dan Perikanan beserta jajarannya ternyata
menghasilkan kontroversi pernyataan Menteri KKP dalamjumpa pers setelah pertemuan. Dalam pertemuan itu GPMTdiminta untuk menurunkan harga pakan ikan a i r tawar,khususnya pakan ikan le le sebesar Rp 1.000 pada bulanMaret 2015 dan ser ibu rupiah set iap bulannya untuk 3bulan ke depan.
Suasana kebat inan da lam per temuan sebe lumpernyataan yang beredar tersebut adalah ibu Menteri
menginginkan agar para pembudidaya ikan air tawar,
khususnya ikan le le dan umumnya UKM, b isa men ikmat i
keuntungan antara 20 30% dari usaha budidayanya.
Dengan begitu, para pengusaha budidaya bisa hidup layak.
GPMT menjelaskan, dengan harga pakan lele berkisar
Rp 9.000/kg dan harga jual ikan di kolam sekitar Rp
12.000/k9 (da ta bu lan November2014 Januar i 2015) ,
sedangkan ongkos produksi Rp 10.500/kg, pendapatan
kotor pembudidaya hanya Rp 1.500/k9 atau 14-15o/o.
Namun, pada bu lan Februar i 2015 sampai har i in i , harga
ikan le le merangkak na ik pada k isaran Rp 16 .000 17 .000/
kg. Dengan kata lain, keuntungan pembudidaya mencapai
50% leb ih .
Fenomena ini mencerminkan harga ikan air tawat
khususnya lele, yang sangat fluktuati i Artinya, harga ikan
meng iku t i jumlah sup la i dan permin taan d i konsumen
akhir, khususnya warung pecel lele. Di samping itu,
berdasarkan pengamatan GPMT d i lapangan, ja lu r
tataniaga ikan lele yang dimulai dari kolam pembudidaya
sampai konsumen akhir ternyata sangat panjang, melewati
7 tit ik distribusi. Seperti terl ihat pada gambar tataniaga ikan
air tawar berikut ini.
Pada saat harga ikan lele di kolam Rp 12.000/kg, harga
ikan lele di konsumen akhir atau pasar tradisional/becek
berkisar Rp 24.000-25.000/kg. Artinya, ongkos distribusi
sama dengan harga ikan d i ko lam a l ias 100%. Untuk
itu, GPMT mengusulkan agar jalur distribusi tersebut
diperpendek, dengan jalan memberikan akses pada
pembudidaya ikan langsung mendekati ke tit ik distribusi
akhir. Sebagai contoh, membangun TPI lkan air tawar.
Me-mperpendek rantai tataniaga ikan air tawar
akan menguntungkan p ihak pembud idaya, yang akan
mendapatkan harga lebih baik. Sebagai contoh, harga lele
sebesar Rp 1 5.000-1 6.000/kg di kolam. Konsumen akhir
44
oleh karena itu,GPl\4Tmasih bisa menurunkan hargapakan yang masih bisa memenuhi atau sesuai dengan 5Nlyang berlaku. Di samping itu,dengan melihattabel hargapakan berdasarkan kadar proteinnya,terdapat korelasilangsung yang erat antara kadar protein dengan harga pakan.
N/lajalah Info alml[llul I Edisi No. 3/Tahun l/l5April 2015
lr. Denny D. Indrajaya,MSIE,M.5C
+*Fq
r
Kisaran Rata-Rata Harga pakan lkan patin,2Ot3_2014Tabel Harga Kisaran Rata-Rata pakan lkan AirTawarSecara Umum Berdasarkan Kadar protein, Februari2015
8.800 - 9.400
7.200 - 7.60,0
7.OOO - 7,400
5.800 - 6.200
4.800 - 5.20032-34 10.000-12.300 10.500_.t2.600
32
28
25
20
I 5
20 5.800-6.00024 6.350-6.5s0
28 7.500-8.000
30 8.700-9.500
6.150-6.300
6.600-6.800
7.700-8.300
8.900-9.800
Grower
Grower
Grower
Pendederan/Rearing
Pakan benihikan (fry) lelepatin, nila,dan ikan mas
Penting diketahui, dengan berfluktuasinya harga ikan airtawar, khususnya lele, para pembudidaya perlu mencermatipakan dengan kadar protein yang sesuai. pembudidayabrsa menyesuaikan pakan yang cocok saat harga ikanrendah. Dengan begitu, pendapatan para pemLudidavab isa d iper tahankan sebesar -min imum_3Ooo.
Di samping itu, pengolahan ikan segar perludikembangkan secara intensjf agar harga ikan air tawartetap stabil pada tingkat harga yang menguntungkanpihak pembudidaya dan pengembangan UKM pengolahlKan.
Faktanya, f luktuasi harga ikan tawar, khususnya lele.t idak te r jad i pada ikan pa t in dan juga ikan n i la . Ha l in iterjadi karena sudah banyak cold storage yang mengolahikan patin dan nila segar menjadi f//et secara kontinu diSumatera Utara, Jabar, dan Jatim. Dengan begitu, dampakjatuhnya harga ikan karena panen bersamaan tidak terlaluberpengaruh.
Harga ikan patin berkisar Rp I 4.OOO_ 1 6.000/kq d jPu lau Jawa, sedangkan d i Ka l jmantan berk isar an tJ ra Ro1 9.000-21 .000/k9. Sementara harga ikan nila berkisar Ro1 5.000 - 18.000/k9 di Jawa dan Rp 20.OOO_ 2.000/kq di tuarJawa.
lsu pakan selalu naik tinggiGPMT mehcoba menjelaskan, kenaikan harga pakan per
tahun tidak lebih dari 5ol0, bahkan rata_rata hanya 3olo ataujauh di bawah laju inflasi yang 1 O%. Sebagai contoh hargapakan ikan patin sebagai berikut.
fii lajatah Inio aIuaIu[ul I Edisi No. 3/Tahun l/15Aprit 2015
Solusi komprehensifSolusi kom prehensif ya ng ditawarkan GpMT demi
kebaikan para pembudidaya dan pembangunan perikananair tawar khususnya, adalah sebagai berikut.
Perto m a, GP Mf memproduksi dan menyediakan varianpakan ikan air tawar yang lebih banyak sehingga parapembudidaya b isa memi l ih sesuai dengan skala usaha danharga ikan.
Ked u a,penyediaan bibit unggul perlu ditingkatkansecara signifikan sehingga bisa menurunkan FCR (RasioKonversi Pakan) menjadi lebih efisien, yang pada akhirnvabisa menurunkan ongkos produksi . Hal in i sudah d j lakukanoleh beberapa pabrik pakan dengan membanqun hatcheryikan air tawar. Namun kemampuan produksi masih sanoatkeci l , hanya memenuhi kurang dar i 2oo kebutuhan b ib i tnas iona I .
Keflg4 penyediaan akses yang lebih luas kepadapara pembudidaya melalui koperasi atau Tpl khususikan air tawar. Dengan begitu, para pembudidava bisamendapatkan harga leb ih baik dan stabi l . Sementarakonsumen akhir bisa mendapatkan harga ikan yang lebihmurah sehingga konsumsi makan ikan bisa meninqkat.
Keempat, perlu pengembangan berbagai produk olahanikan airtawatselain )t//ef ikan, secara instensifoleh UKM.Dengan begitu, nilEi tambah produk bisa lebih tinggi,membuka lapangan kerja baru, dan bisa menstabilkanharga ikan air tawar pada posisi yang menguntungkan parapembudidaya dan juga konsumen akhir.
penuli, adat.h Ketu. cpMTDivisi pakan Akuakurtrr
45