perkim pendekatan wilayah_dr
TRANSCRIPT
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
1/40
Perumkim dalam Pendekatan Wilayah;Fenomena, Masalah, dan Kebijakan
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
2/40
PENDEK T N WIL Y HPENGGUNAAN LAHAN DAN
PEMBANGUNAN
PERUMKIM KOTA
FENOMENA, MASALAH,
DAN KEBIJAKAN
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
3/40
Fenomena
Pertumbuhan
Perumkim
Permasalahan dalam
Pertumbuhan
Perumkim Kota
Kebijakan Perumkim
dengan Pendekatan
Wilayah
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
4/40
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
5/40
FENOMEN PERTUMBUH N PERUMKIM
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
6/40
Fenomena di Asia
Asia merupakan wilayah dengan tingkat urbanisasipaling tinggi (karena dari segi wilayah masihdidominasi wilayah rural)
1 juta orang tinggal di kawasan kumuh kota
Dua puluh tahun ke depan akan meningkat dua kalilipat
Tantangan utama : affordable housing provision diperkotaan terutama untuk MBR serta memperhatikan
dampak lingkungan Kebijakan bervariasi : penyediaan social housing secara
terpusat, penyediaan lahan kota untuk private-led-development, hingga perbaikan kualitas informalhousing yang telah ada.
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
7/40
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
8/40
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
9/40
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
10/40
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
11/40
Fenomena di Indonesia
Pembangunan perumahan diaktifkan lagi
sejak tahun 1960an karena adanya kebijakan
investasi sebagai modal pembangunan
Termasuk lamban dibandingkan dengan
negara-negara ain di Asia
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
12/40
Jenis permukiman berdasarkan proses
Permukiman formal
Merupakan bagian dari perencanaan pembangunanpemerintah pusat maupun daerah untuk memenuhikebutuhan perumahan di suatu wilayah.
Ciri utama dari permukiman formal ini adalah didahuluiperhitungan terhadap kebutuhan serta analisisterhadap kesesuaian fungsi lahan serta daya dukunglahan. Karena membutuhkan proses dan birokrasi,
maka seringkali penyediaan permukiman jenis ini kalahcepat dengan penyediaan jenis permukiman yangkedua, yaitu permukiman informal.
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
13/40
Jenis permukiman berdasarkan proses
Permukiman informal
Permukiman ini merupakan cerminan darikekuatan masyarakat dalam menyediakan
kebutuhannya sendiri dengan segalaketerbatasan yang dimiliki.
permukiman informal cenderung kurang
diawali dengan perhitungan dan analisistersebut bahkan terhadap faktor kelayakanhidupnya.
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
14/40
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
15/40
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
16/40
housing as what it is
Secara proses terbagi menjadi formal daninformal
Fenomena persepsi yang bergeser pada
permukiman informal (tampak pada pergeseranmakna dalam istilah)
Contoh : Kampungdiakui atas kebenaran danmanfaat, bukan lagi sebagai fitur kota yang
dianggap mengganggu karena kemampuannyamemberikan alternatif sebagai affordable housinguntuk 60-70% kota.
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
17/40
PERMASALAHAN DALAMPERTUMBUHAN PERUMKIM KOTA
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
18/40
Permasalahan Utama
1. Pertumbuhan penduduk, terutama dalam hubungan dengankecepatan pertumbuhan dan penyebarannya;
2. Ketidakseimbangan kepadatan dalam kaitan dengan pulauyang padat (Jawa) dan pulau yang lengang;
3. Kondisi permukiman akibat keterlambatan pembangunan
maupun proses pembangunan itu sendiri;
4. Permukiman kota dalam hubungan dengan konsentrasipenduduk dan spekulasi lahan, serta pertumbuhan yang
pesat dari perkampungan buruk (slums);
5. Permukiman desa dalam kaitannya dengan daya dukung
sistem ekologi pedesaan.
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
19/40
Isu Permasalahan
Dalam proses pembanguna formal :
proses dan birokrasi yang membutuhkan waktumembuat proses ini menjadi kalah cepat dengan
proses pertumbuhan permukiman informal yangada di lapangan
ketidakseimbangan kebutuhan dan pengadaanperumahan yang akhirnya diselesaikan melalui
pendekatan numeristik dari rumah kurangnya penyediaan atau akses terhadap
rumah bagi masyarakat dengan segmen tertentu
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
20/40
Isu Permasalahan
Dalam proses informal :
fenomena perluasan daerah permukiman barudikawasan non permukiman (permasalahan darisisi zonasi)
Pola pengaturan dari tata letak bangunan yangumumnya berdempetan tanpa pemisah sehinggamenurunkan kualitas peredaran udara danpaparan cahaya matahari (konsep tata ruang)
Fungsi RTH sebagai amenity permukiman secaraekologis maupun secara fungsi sosial seringkalidiabaikan.
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
21/40
Permasalahan dalam Prasarana
Lingkungan Perumahan
Pembangunan prasarana lingkungan tidak
sejalan dengan permukiman sehingga
menimbulkan masalah lingkungan seperti
pencemaran dan banjir
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
22/40
Permasalahan dalam Sarana RTH di
Lingkungan Permukiman
Penyediaan lahan terhadap ruang hijau (fungsi
ekologis) dan ruang sosial komunal (fungsi
sosial)
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
23/40
KEBIJAKAN PERUMKIM DENGANPENDEKATAN WILAYAH
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
24/40
Kebijakan terkait Perumkim
1. PEMINTAKATAN/ZONASI:
Konsep Zonasi terhadap pembangunan
suatu kawasan perumahan sebenarnya
bergantung pada Master plan kawasan
perkotaan yang memiliki konsep pembangunan
berkelanjutan.
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
25/40
Tantangan dalam kebijakan zonasi
perumkim Hampir seluruh lahan di perkotaan merupakan hak milik sah dari
masyarakat. Hanya sebagian kecil saja merupakan aset Negara,itupun hanya berupa property seperti kantor pemerintah danbangunan bersejarah.
Seringnya terjadi konflik antar sektor dan antar wilayah administrasi
pemerintahan setempat atas penggunaan dan pemanfaatan suatulahan yang secara tidak langsung menyangkut perebutanpemasukan APBD setiap perbatasan wilayah
Belum terarahnya penyebaran kawasan pertumbuhanperekonomian di daerah perkotaan yang cenderung hanya terpusatpada satu wilayah saja sehingga mengakibatkan penumpukan
kawasan perumahan yang berdekatan dengan pusat perekonomian Belum adanya peraturan yang jelas dan tegas yang mengatur
pengaturan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatanatas tanah
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
26/40
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
27/40
Kebijakan terkait perumkim
2. Konsep Tata Ruang dalam Area Perumahan
- Konsep Tata ruang dalam areal perumahan
saat ini sering mengesampingkan konsep
bangunan dan pengaturan tata letak serta
kelengkapan fasilitas yang ramah terhadap
lingkungan dan menjamin lingkungan yang sehat
bagi penghuninya.
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
28/40
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
29/40
Pedoman Kriteria Teknis Kawasan
Budidaya PU : Kawasan Permukiman
kawasan peruntukan permukiman
kawasan yang diperuntukan untuk tempat
tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung bagi peri kehidupan
dan penghidupan
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
30/40
KASIBA (Kawasan Siap Bangun)
sebidang tanah yang fisiknya telah disiapkanuntuk pembangunan perumahan danpermukiman skala besar yang terbagi dalam
satu lingkungan siap bangun atau lebih. pelaksanaannya dilakukan secara bertahap
dengan lebih dahulu dilengkapi denganjaringan primer dan sekunder prasaranalingkungan sesuai dengan rencana tata ruanglingkungan yang ditetapkan
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
31/40
LISIBA (Lingkungan Siap Bangun)
Sebidang tanah yang merupakan bagian dari
kasiba ataupun berdiri sendiri yang telah
dipersiapkan dan dilengkapi dengan prasarana
lingkungan sesuai dengan persyaratanpembakuan tata lingkungan tempat tinggal
atau hunian dan pelayanan lingkungan untuk
membangun kavling tanah matang
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
32/40
Permen PU No. 41/PRT/M/2007
Lingkungan/kawasan perumahan
kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan
sarana lingkungan
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
33/40
Kawasan Peruntukan Permukiman
1. Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan:
2. Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25%);
3. Tersedia sumber air, baik air tanah maupun air yang diolah olehpenyelenggara dengan jumlah yang cukup. Untuk air PDAM suplaiair antara 60 liter/org/hari - 100 liter/org/hari;
4. Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor, banjir, erosi,abrasi);
5. Drainase baik sampai sedang;
6. Tidak berada pada wilayah sempadan sungai/pantai /waduk/danau /mata air/saluran pengairan/rel kereta api dan daerah
aman penerbangan;7. Tidak berada pada kawasan lindung;
8. Tidak terletak pada kawasan budi daya pertanian/penyangga;
9. Menghindari sawah irigasi teknis.
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
34/40
Penggunaan lahan untuk pengembangan perumahan baru
40% - 60% dari luas lahan yang ada, dan untuk kawasan-
kawasan tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta dayadukung lingkungan;
Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan
baru perumahan tidak bersusun maksimum 50 bangunan
rumah/ha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang
memadai;
Memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di
kawasan peruntukan permukiman di perdesaan dengan
menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana
alam serta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai
bagi pengembangan masyarakat, dengan tetap
memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup;
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
35/40
Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan: Sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03 - 1733 -
2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan;
Sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung
yang cukup sehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan. Saluran pembuangan air hujan harus direncanakan berdasarkan
frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunan dan daya resap tanah.
Saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutup. Dilengkapi
Prasarana air bersih yang memenuhi syarat, baik kuantitas maupun
kualitasnya. Kapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 liter/orang/hari dan sambungan kran umum 30 liter/orang/hari;
Sistem pembuangan sampah mengikuti ketentuan SNI 03 - 3242 -
1994 tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman.
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
36/40
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
37/40
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
38/40
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
39/40
-
5/25/2018 Perkim Pendekatan Wilayah_DR
40/40
Acuan
Johan Silas dalam Eko Budihardjo; Masalahpermukiman di perkotaan.
Quick Guides, UNHabitat. Modul 1- Urbanization.
Affordable Land and Housing in Asia. UNHabitat.
Zuingli Santo Bandaso. Koran Harian MediaIndonesia 31 Maret 2010: Mengatur PerumahanBerdasarkan RTRW.
Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.41/PRT/M/2007. Departemen PUDirjenPenataan Ruang.