perjalanan kepemimpinan

85
5/10/2018 Perjalanankepemimpinan-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 1/85 Perjalanan kepemimpinan NII hingga Generasi ke 3 Posted by abuqital1 under Rujukan NII [6] Comments 2 Votes berikut ini adalah tulisan yang dituliskan Imam MUHAMAD BIN YUSUF THAHIRY (MUHAMAD YUSUF THAHIRY) TULISAN INI DISAMPAIKAN KEPADA SELURUH KAUM MUSLIMIN YANG INGIN MENGENAL ESTAPETA KEPEMIMPINAN NII, SAYA (ABU QITAL) MENYADARI BAHWA DALAM TULISAN INI TERDAPAT FAKTA MEMALUKAN MENGENAI PERPECAHAN NII, NAMUN SAYA MENYADARI BAGI SAYA LEBIH MEMALUKAN LAGI JIKA HAL INI DISEMBUNYIKAN HINGGA AKHIR HAYAT, KARENA SEBURUK BURUKNYA SESEORANG MENYIMPAN BANGKAI BANGKAI ITU PASTI AKAN TERCIUM. APA JADINYA JIKA GENERASI HARI SELANJUTNA TIDAK MEMAHAMI TULISAN INI SAYA BERHARAP DENGAN DITERBITKANYA TULISAN INI MEMBAWA NAFAS BARU BAGI PERJUANGAN NII, DAN SELURUH KAUM MUSLIMIN DI SELURUH DUNIA. JANGAN SEBUNYIKAN APA YANG TELAH ALLOH JELASAKAN ب ح لا س   ل     ه  د   ي ه  د لا ت     لا ي ه    ل ز أ ه  ى و  ح   ي ذ ل ا ى إ ى    لا ن     ن     ل أ ٩٥١ ) 159. Sesungguhnya orang-orang yang Menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilařnati Allah dan dilařnati (pula) oleh semua (mahluk)  yang dapat melařnati, (AL BAQARAH 159) DAN BERAPA BANYAK ORANG-ORANG YANG MENYEBUNYIKAN KESALAHAN DALAM HATINYA NAMUN MEMMPERLIHATKANYA SECARA TERANG TERANGAN DIHADAPAN ALLOH?  jika anda melihat banyak sekali tindakan setangah setengah yang dilakukan orang-orang terdahulu, maka Perbaikilah dan  jangan hanya banyak bicara, karena sesungguhnya apa-apa yang dialakukan secara setengah-setengah selalu di ulang oleh generasi selanjutnya, dan semua yang setengah setengah selalu harus dilakukan untuk yang kedua kalinya Ŗsesunggunya hijrah itu adalah total dan bukan setangah-setangahŗ JAWABAN TERHADAP TANGGAPAN MENGENAI PENJELASAN & STATEMEN MUHAMMAD YUSUF THOHIRY TENTANG ESTAPETA KEPEMIMPINAN NKA-NII 1996 هحسا م محسا  

Upload: shecutesib9835

Post on 09-Jul-2015

890 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 1/85

Perjalanan kepemimpinan NII hingga Generasi ke 3 

Posted by abuqital1 under Rujukan NII [6] Comments 

2 Votes

berikut ini adalah tulisan yang dituliskan Imam

MUHAMAD BIN YUSUF THAHIRY

(MUHAMAD YUSUF THAHIRY)

TULISAN INI DISAMPAIKAN KEPADA SELURUH KAUM MUSLIMIN YANG INGIN MENGENAL ESTAPETAKEPEMIMPINAN NII, SAYA (ABU QITAL) MENYADARI BAHWA DALAM TULISAN INI TERDAPAT FAKTA

MEMALUKAN MENGENAI PERPECAHAN NII, NAMUN SAYA MENYADARI BAGI SAYA LEBIHMEMALUKAN LAGI JIKA HAL INI DISEMBUNYIKAN HINGGA AKHIR HAYAT, KARENA SEBURUK

BURUKNYA SESEORANG MENYIMPAN BANGKAI BANGKAI ITU PASTI AKAN TERCIUM.

APA JADINYA JIKA GENERASI HARI SELANJUTNA TIDAK MEMAHAMI TULISAN INI

SAYA BERHARAP DENGAN DITERBITKANYA TULISAN INI MEMBAWA NAFAS BARU BAGIPERJUANGAN NII, DAN SELURUH KAUM MUSLIMIN DI SELURUH DUNIA.

JANGAN SEBUNYIKAN APA YANG TELAH ALLOH JELASAKAN

ب ح  لا   س   ل       ه د    ي  ه د  لا ت     لا ي  ه    ل ز أ  ه ى و ح    يذ لا ىإ ى   لا ن       ن         ل أ٩٥١)

159. Sesungguhnya orang-orang yang Menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan(yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilařnati Allah dandilařnati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melařnati, (AL BAQARAH 159)

DAN BERAPA BANYAK ORANG-ORANG YANG MENYEBUNYIKAN KESALAHAN DALAM HATINYANAMUN MEMMPERLIHATKANYA SECARA TERANG TERANGAN DIHADAPAN ALLOH?

 jika anda melihat banyak sekali tindakan setangah setengah yang dilakukan orang-orang terdahulu, maka Perbaikilah dan

 jangan hanya banyak bicara, karena sesungguhnya apa-apa yang dialakukan secara setengah-setengah selalu di ulang olehgenerasi selanjutnya, dan semua yang setengah setengah selalu harus dilakukan untuk yang kedua kalinya

Ŗsesunggunya hijrah itu adalah total dan bukan setangah-setangahŗ 

JAWABAN TERHADAP TANGGAPAN

MENGENAI PENJELASAN & STATEMEN MUHAMMAD YUSUF THOHIRY

TENTANG ESTAPETA KEPEMIMPINAN NKA-NII 1996

اسحمم اسحه  

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 2/85

ه ئبت اعب ىب, ه ي بىوا زسش ه لب ذو يسغو ىو يو ل ا , دب ف ض ه

ض ف

ش ا.أ ش ان ا ا حي شسك أ ش ان ا ا

اا اىاء هرا ب

. ز يعء هراب

ا

ع اص اى ا ء هرا ب ىا ع ن

نإ . ن موا إ ه

ب قح اا اىاب  

Amma ba’du 

Sebelum saya menguraikan jawaban terhadap tanggapan Sdr. Ridwan Al Washil terhadap tulisan saya bertajukPenjelasan & Statemen Muhammad Yusuf Thohiry Tentang Estapeta Kepemimpinan NII 1996, terlebih dulu saya

kemukakan kepada pembaca yang belum paham siapa sebenarnya yang menggunakan nama Ridwan Al Washil dalam halmenanggapi tulisan saya tersebut. Dari itu saya jelaskan bahwa Ridwan Al Washil yang dimaksud tadi bukanlah Pak

Ridwan pelaku sejarah yang pernah ditugaskan oleh Pak Kastolani, yakni bukan yang namanya sering disebutkan dalambeberapa buku yang sudah saya tulis berkaitan dengan sejarah Pak Kastolani.

Saya yakin seratus persen bahwa semua yang sudah mengenal Pak Ridwan yang sebenarnya, maka mereka tidak percayabila beliau yang menulis tanggapan yang dimaksud tadi. Jadi, yang menulis tanggapan terhadap Penjelasan & Statemen

saya tentang estapeta kepemimpinan NKA NII 1996 ialah seorang yang sudah akrab dalam hal tulis menulis. Diantaranyadalam bentuk catatan-catatan berjudul Estapeta Kepemimpinan Negara Berjuang Ŕ Negara Islam Indonesia, yangdiedarkan kepada beberapa aparat dan ummat sebelum saya mengeluarkan Penjelasan & Statemen dari saya tanggal 27 

September 2007. 

Saya mengenal Pak Ridwan sejak awal tahun 1975, sejak itu saya sudah tahu bahwa beliau sering menjalankan tugaspenghubung. Dengan demikian tepat bila di belakang namanya ditambahkan Al Washil. Tetapi, apa maksud dari yang

menggunakan nama Ridwan Al Washil dalam menanggapi Penjelasan & Statemen tersebut tadi, sehingga tidak memakainama selain itu. Tentu penulisnya pula yang mengetahui maksudnya.

PENDAHULUAN 

Evaluasi Berulang

Dalam menguraikan judul di atas, kita simak Firman Allah SWT yang bunyi-Nya:

“Ï%©!$# t,n=y{ yìö7y™; Nºuq»yJy™$%]$t7ÏÛ ( $¨B 3Ŗt s? ýÎû È,ù=yz Ç`»uHŚq¤9` #$ÏB ;Nâq»xÿs ?ÆìÅ_öŘ$$sùuŽ|Çt7ø9$# ö@yd 3Ŗt s? `ÏB 9ŘqäÜèù ÇÐÈ  ¤NèO ÆìÅ_öŘ#$uŽ|Çt7ø9$# Èû÷üs?§ x. ó=Î=s)Ztƒy7ø‹s9Î) çŽ|Çt7ø9$#

$YÅ™%s{ uqèdur×Å¡ym ÇÍÈ

―Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Robb yang Maha

Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidak seimbang?

Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu

cacat dan penglihatanmu itupun dalam Keadaan payah.‖—  ( Qurřan, Al- Mulk:3-4) 

Pengertian kedua ayat itu disimpulkan bahwa Allah S.W.T. mempersilahkan kita memperhatikan ciptaan-Nyadengan berulang Ŕ ulang . Artinya, bahwa ciptaan Rabb yang pasti tidak terdapat kejanggalan, dipersilahkan kepada kita

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 3/85

memperhatikan dengan berkali-kali, maka apalagi terhadap hasil perbuatan manusia, sikap, ijtihad, pernyataan, danperundang-undangan, atau penguraian sejarah, yang dalam hal ini estapeta kepemimpinan Negara Islam Indonesia.

Terhadap perbuatan manusia, mungkin bisa dianggap cocok atau pas bila dikaji hanya satu kali, tetapi manakala dikajidengan berulang-ulang maka bisa saja terdapat ketidaksesuaian dengan yang sesungguhnya.

Manusia membuat undang- undang dianggap cocok dengan kondisi pada jaman itu dibuat. Tetapi, prediksi manusiatidak sempurna sehingga yang dibuatnya itu tidak bisa diaplikasikan sesudah diuji dengan jaman bahkan

selanjutnya dipertentangkan. Begitu juga seseorang akan merasa benar dalam berijtihadnya, tetapi akan berbalik sesudahijtihadnya itu diuji dengan waktu lama sehingga memperoleh penemuan barunya dan menjadi beban moral baginya.

Sebelum menulis penjelasan dan statemen tentang estapeta kepemimpinan NII tahun 1996 tertanggal 27 September 2007ada seorang yang biasa saya menyebutnya Ŗkiayiŗ beliau menyarankan supaya sejarah (maksudnya yang berkaitan dengan

estapeta kepemimpinan NII 1996) ditulis semuanya. Ya, tadinya direncanakan sedemikian, tetapi terbentur kondisiwaktu dan lainnya maka yang ditulis itu garis besarnya saja. Juga, mengingat pertimbangan situasi saat itu, sehingga

hanya sempat ditulis dalam bentuk kilasan sejarah secara singkat seperti halnya:

1.  a. ― Sungguh, sekiranya saya (MYT) tahu keadaan sebenarnya sebagaimana yang dikemukakan di Bekasi, atauseperti tertera dalam Majalah KIBLAT tersebut di atas maka tentu sejarahnya tidak seperti yang dibaca sekarang

ini‖. Tapi, mungkin saja terungkapnya kekeliruan mengenai Nota Dinas, 25 Agustus 1996 hakekatnya disebabkan

 penentuan nilai yang masih tersembunyi sehingga terjadi ketidakmulusan dalam perjalanannya. Roob juga yang

 Maha Mengetahui sesungguhnya. (halaman 32). 

1.  b. ―Adapun penandatanganannya yaitu sesudah beberapa lama dari terbitnya Majalah UMMAT, terbitan 9

 Desember 1996, atau sesudah terjadinya keguncangan di kalangan ummat serta aparat terhadap wawancara

 AFW mengenai Pancasila‖ ( halaman 37). 

1.  c. ‖Beberapa l ama sesudah penandatanganan, diantara empat yang menyaksikannya ada yang

mengungkapnya bahwa untuk penandatanganan surat tersebut di atas didahului dengan tawar-menawar 

mengenai jaminan….. Sehingga dari terungkapnya itu ada yang ragu mengenai sah atau tida knya

 penandatanganan lembaran pengangkatan aparat dalam MKT. No.4/1996.‖ ( halaman 38). 

1.  d. ― Dengan jawaban dari MYT itu rupanya tidak puas, sebab orang itu menyanggahnya dengan berkata,‖

 Perkataan itu beda nilainya dengan tanda tangan.‖( halaman38). 

Di antara empat poin kalimat di atas, ada kalimat yang akhirannya diberikan titik titik. Sehingga sebelum dijelaskandengan lisan maka pembacanya tidak bisa menyimak tentang jaminan apa itu. Tadinya juga supaya ada yang bertanyasecara langsung sehingga saya menjawabnya. Dan dengan jawaban dari saya itu tentu menjadi sejarah yang ditulis oleh

orang lain, artinya bila saya belum sempat mungkin akan ada yang menulisnya. Tetapi, sesudah dipikir ulang, bagaimanaseandainya tidak ada yang menulisnya, sedangkan saya diantara saksi sejarah itu sudah meninggal dunia, sedangkan

pula sekalipun saya tidak menulisnya, namun di Akhirat tetap ada buktinya. Dan sebagai pelaku sejarah akandipertanggungjawabkan dari hal sejarah yang dijalaninya. Berdasarkan tanggung jawab tersebut itu serta adanya tuntutan

dari yang belum memahami sepenuhnya , maka dalam Pendahuluan jawaban ini akan dijelaskan yang tadinya belum jelas.

Harus diketahui bahwa pada saat Abdul Fattah Wirananggapati tertangkap musuh, tahun 1991 banyak aparat masihberada dalam penjara musuh, atau sudah ada yang berdomisili di luar Pulau Jawa. Mereka tidak menyaksikan apa yang

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 4/85

dilakukan para aparat di Jawa Barat. Sangat disayangkan terhadap yang melakukan tuduhan bahwa saya (MuhammadYusuf Thohiry) menerima washiat estapeta kepemimpinan tidak dimusyawarahkan dan saya tidak dibaiat. Maka,

bagaimana kelak di Akhirat ada rekaman ŖVCDŗ[1] membuktikan adanya para aparat NII memusyawarahkan tentangwashiat estapeta Kepemimpinan NII sampai dua malam berturut Ŕ turut, malam pertama didalam mobil Angkot dengan

berpindah- pindah lokasi karena situasi genting, malam kedua di dalam rumah hingga akhirnya MYT dibaiat ? Ingatlah !

Perjuangan bagi mujahidin NII adalah ibadah yaitu pengabdian kepada Allah SWT, kaitannya dengan Hisaban di Akhirat,semua yang dinyatakan di dunia akan diperlihatkan di Akhirat. Sebab itu jika sengaja ada usaha pemanipulasian sejarahmaka sungguh akan dipinta pertanggungjawabannya.

Al Qur’an dan Hadist Shohih 

Hukum yang tertinggi dalan Negara Islam Indonesia adalah Al-Qurřan dan Hadits Shahih[2]. Kedua pedoman itumengandung kebenaran mutlak, sedangkan undang-undang buatan manusia yang tidak boleh bertentangan dengan kedua

pedoman tersebut. Dengan demikian bila bagian dari bunyi undang-undang itu tidak bisa mengakomodir kondisi yangterjadi sehingga tidak relevan untuk dijalankan bahkan menjadi pertentangan maka kembalikan kepada pegangan pokok

yaitu Qurřan dan Sunnah Rasul.

Tanpa berpijak pada kedua pedoman itu maka estapeta kepemimpinan NII itu akan putus. Contohnya:

―K.P.S.I. dipimpin langsung oleh Imam – Plm.T.A.P.N.I. .Jika karena satu dan lain hal, ia berhalangan menunaikan

tugasnya, maka ditunjuk dan diangkatnyalah seorang Panglima Perang, selaku penggantinya, dengan purbawisesa

 penuh..‖ 

―Calon pengganti Panglima Perang Pusat ini diambil dari dan diantara Anggaota- Anggaota K.T., termasuk didalamnya

K.S.U. dan K.U.K.T., atau dari dan diantara para Panglima Perang, yang kedudukannya dianggap setaraf dengankedudukan Anggaota- Anggaota K.T.‖ 

Undang-undang di atas itu mengakomodasi kondisi Imam berhalangan menunaikan tugasnya dalam arti Imam-nya masihada, dengan itu KUKT sebagai KPSI tidak bisa menjadi Imam, meski calon Imam itu tinggal satu yakni KUKT. Berbedadengan kondisi Imam berhalangan secara permanen seperti halnya Syahid, atau  jatuh nilai dari keimamannya sedangkancalon Imam-nya tinggal satu. Maka, jika hanya berpegang kepada bunyi undang Ŕ undang di atas itu saja tentu estapetakeimaman tidak berjalan, sebab selama KUKT calon yang satu itu tidak dipilih oleh para AKT yang setarap dengan itumaka tidak ada Imam NII. Sehingga sudah berapa banyak Mujahidin NII yang meninggal dunia tanpa Imam (?) Juga,

akan berapa puluh tahun lagi mujahidin NII mempersoalkan estapeta Imam (?)

Mungkin saja ada yang berkata, ŖSoal predikat Imam atau KUKT sebagai KPSI tidak masalah, yang penting adanya pemimpinŗ. Betul hal itu, tetapi jika hanya berpegang pada bunyi undang-undang di atas tadi, maka untuk KUKT yangpurbawisesa penuh memimpin KPSI menjalankan tugas-tugas Imam juga harus terlebih dulu dipilih / dimusyawarahkan

diantara para AKT. atau yang setarap dengan AKT. Sedangkan bagi KUKT. Abdul Fattah Wirananggapati dalamkenyataannya , baik itu sebelum maupun sesudah At-Tibyaan yang ditulisnya Tahun 1987 beliau tampil memimpin KPSI

tidak menggunakan mekanisme dipilih / dimusyawarahkan, melainkan secara otomatis tanpa dipilih diantara paraAKT . Jadi, kalau mekanisme otomatis yang dilakukan oleh AFW disalahkan maka tidak ada pemimpin NII, karena yang

ada hanya KUKT yang tidak dipilih di antara para AKT.

Sangat ironis dan tidak dimengerti bila dengan alasan tidak dipilih lalu calon Imam yang tinggal satu yakniK.U.K.T. tidak bisa otomatis menggantikan Imam, yang mana imamnya sudah berhalangan permanen (Syahid),

sedangkan kenyataannya KUKT Abdul Fattah Wirananggapati juga tidak dipilih oleh para AKT, tapi diakui purbawisesapenuh memimpin KPSI menggantikan Imam, padahal itu juga otomatis yakni tidak dipilih.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 5/85

Sebab itu supaya tidak bingung dalam hal estapeta kepemimpinan NII, yaitu bila dalam undang- undang estapetakepemimpinan yang dibuat oleh para pemimpin terdahulu itu tidak terdapat kata Ŗotomatisŗ, karena berdasarkan kondisisewaktu dibuatnya, sehingga tidak bisa diaplikasikan dengan kondisi sekarang maka kembalikan kepada undang-undang

(hukum) tertinggi dalam Negara Islam Indonesia yaitu Qurřan dan Hadist Shohih. Yaitu: 

1.  Dalam Al-Qurřan didapat kaidah keterpaksaan atau kedaan darurat , berbuat semaksimal kemampuan(Q.S.64:16).Keadaan terpaksa karena calon tinggal satu, sedangkan dalam undang -undangnya tidak disebutkan jika calon

tinggal satu maka yang satu itu langsung sebagai Imam, yang mana Imam sudah berhalangan permanen (Syahid).2.  Dalam Sunnah Rasulullah s.a.w. pada Perang Muřtah, calon Panglima Perang yang sudah ditetapkan sebelumnya

maka secara otomatis menggantikan Panglima Perang yang gugur, seperti halnya Jařfar bin Abi Thalib danAbdullah bin Rawahah. Apabila yang dicalonkan sudah habis baru kemudian diadakan musyawarah. Banyak yangpaham bahwa keimaman merupakan refleksi solat berjamaah, bila imam terganggu dari sholatnya maka lbarisan

terdepan langsung otomatis menggantikan imam tanpa mengulangi takbirotul ihrom lagi. Jelas, yang majumenggantikan imam itu tidak lagi disebut makmum, tetapi imam. Meskipun penggantinya itu tidak mengatakandirinya Imam, namun nyatanya maju memimpin sholat maka semua makmumnya mengerti bahwa yang sedangmemimpin sholat itu adalah Imam. Begitu juga bagi yang masbuk (datang belakangan) harus mengikuti jajaran

terdepan. Berbeda dengan sholat berjamaah yang baru akan dimulai maka tidak begitu otomatis seseorang menjadiimam, melainkan harus melalui prosedur izin atau disetujui oleh yang akan mengikuti sholat berjamaah. Hal

demikianlah yang sudah dipraktekkan oleh AFW dan para mujahid NII yang mengakui adanya estapetakepemimpinan NII

Harus diresapkan ! Bahwa yang dimaksud dengan hukum yang tertinggi dalam Negara Islam Indonesia ini adalah Al-Qurřan dan Hadist Shohih, hal itu mengandung arti bahwa kita jangan hanya berpegang pada bunyi dari pasal atau ayat

yang ada dalam undang-undang semata buatan manusia yang tidak selalu sempurna, dan senantiasa menghendakiperobahan setelah diuji dalam pengaplikasiannya. Melainkan juga harus disertai dengan kaidah yang terdapat dalamQurřan dan Sunnah Rasul s.a.w. karena aplikasi dari kedua pedoman itulah yang selalu sesuai dengan segala kondisi. 

Dengan dikembalikan kepada kaidah menurut Qurřan dan sunnah Rasululloh s.a.w., maka perjalanan estapetakepemimpina NII dalam darurat akan mudah berjalan, paling tidak akan memperkecil pertentangan, karena yang

menentang pasti akan ada sesuai dengan niat dan kepentingannya. Contohya: Pada Tahun 1985 sewaktu saya belummenyatakan baiat kepada kepemimpinan AFW, saya pernah bertanya sepada seorang putera tokoh mujahid awal,

mengenai perihal AFW. Orang itu menjawabnya,ŗ Ya, beliau itu Panglima Tertinggi ! Tetapi manakala AFWmenulis Ŗ AT-TIBYAAN ŗ, 1987 yang memuat lembaranŗIkrar Bersamaŗ,1 Agustus 1962, sedang dalam hal itu tercantumnama ayahnya, maka orang itu merubah perkataannya,ŗYa, beliau (AFW) itu orang besar, tapi bukan pemimpin. Selain

dari contoh itu ada lagi yang asalnya berprinsip bahwa kepemimpinan yang benar itu ialah yang memiliki legalitas sesuaidengan Qurřan dan Sunah Rasullullah s.a.w. serta perundangan undangan NII, tetapi sesudah MYT membatalkan

penyerahan kepemimpinan kepada AFW, maka konon orang itu berobah dari prinsip terdahulu dengan mengatakan bahwa

yang benar itu ialah yang muncul.

Masukkan yang Benar, Juga yang Salah 

Pada Tahun 1987 di Jakarta saat sebelum pengangkatan para asisten serta K.W. untuk Jawa Barat, juga aparattingkat Kota Madya Bandung, terlebih dulu Abdul Fattah Wirananggapati memberikan pengarahan. Dalam hal itu

melontarkan pertanyaan kepada hadirin, ŖJika dahulu SM Kartosoewirjo diangkat sebagai Imam oleh musyawarah makasaya (AFW) sebagai estapetanya diangkat oleh siapaŗ? Setelah tidak ada yang menjawabnya maka MYT menjawabnya:

ŖAbu (AFW) diangkat oleh undang-undang.ŗ Beliau menyahutnya, ŖYa, benarŗ! Lalu melanjutkan pengarahannya.

Sesudah selesai kemudian memberikan waktu kepada yang akan bertanya atau mengajukan sesuatu. Saat itu ada yangmengacungkan telunjuk untuk memberikan masukkannya, yang intinya bahwa Abu (AFW) harus langsung menyatakan

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 6/85

sebagai Imam. Berbeda dengan itu, saya malah memberi masukkan yang menyanggahnya, yaitu bahwa Abu bisa sebagaiImam harus terlebih dulu mengangkat para Anggota Dewan Imamah, sesudah dipilih oleh Dewan Imamah baru

kemudian menjadi Imam. Pada waktu itu tidak ada yang menyalahkannya. Sehingga kemudian pada awal Tahun 1990saya menulis buku ŖKetaatan Terhadap Pemimpinŗ. Apa yang dikemukakan oleh saya pada Tahun 1987 di Jakarta itu

dimuat pada halaman 45 baris tiga dari bawah. Sesudah selesai buku tersebut diserahkan kepada AFW untuk dinilainya.

Saya menerima jawabannya secara langsung dari beliau dalam pertemuan di Bandung Selatan, beliau membenarkanisinya dengan berkata, Ŗ Saya harus mengangkat Dewan Imamahŗ. Namun, sekitar dua tahun sesudah AFW dipenjarakanoleh musuh, dan setelah lama saya merenungkannya ternyata bahwa masukkan dari saya, harus terlebih dulu mengangkat

para AKT atau membentuk Dewan Imamah adalah salah. Sebab:

1.  Kalau harus terlebih dulu mengangkat para AKT berarti calon Imam menjadi banyak, dengan demikian tidakmesti AFW yang dipilih menjadi Imam. Bahkan bisa terjadi ada yang dibaiat pada hari Minggu menjadi warga

NII, kemudian hari Senin diangkat sebagai AKT , dan hari Selasa dipilih diantara para AKT sebagai Imam. Sebab,dengan mekanisme pemilihan itu hasilnya ditentukan oleh suara terbanyak, sedangkan dalam memperoleh suara

mayoritas itu bisa terjadi adanya rekayasa politik, dalam arti meskipun personal AKT itu belum lama teruji dalamkancah perjuangan maka bisa menjadi Imam, sehingga menimbulkan persoalan yang menjadi kendala bagi lajunya

perjuangan. Barangkali itu pula sebabnya AFW tidak segera mengangkat para AKT, melainkan para asisten.2.  Dari kenyataan yang terjadi bahwa Abdul Fattah Wirananggapati juga tampil sebagai KUKT yang denganpurbawisesa penuh memimpin KPSI tidak terlebih dulu dipilih diantara para AKT, tetapi secara otomatis karena

yang setarap dengan AKT hanya tinggal satu, yakni KUKT.3.  Apabila harus terlebih dulu dipilih, sesuai dengan bunyi undang Ŕ undang, berarti AFW tidak berhak mengangkat

para AKT atau para Anggaota Dewan Imamah, akibatnya tidak akan terwujud Imam. Melainkan, yang ada hanyaŘImamř dalam teori yang ber putar, yaitu tidak ada Imam karena tidak melalui proses dipilih oleh para AKT.,

dan tidak ada para AKT, karena tidak diangkat oleh KUKT yang dengan purbawisesa penuh,sedangkan KUKT pun tidak akan bisa purbawisesa penuh karena tidak dipilih oleh para AKT.. Akhirnya,

mekanisme dipilih itu bisa terus dalam lingkaran berputar yang sama artinya dengan teori ; ŖTidak terwujud ayam, bila tidak melalui proses telur, dan tidak ada telur bila tidak ada ayamŗ. 

Jelas sekali setelah direnungkan lebih jauh bahwa masukkan yang benar adalah masukkan yang diajukan oleh orang yang pertama. Adapun yang kedua yaitu masukkan dari saya seperti yang dimuat dalam brosur ŖKetaatan Terhadap

Pemimpinŗ, halaman 45 baris tiga dari bawah adalah masukkan yang salah, sebab itu brosur tersebut saya hentikan peredarannya, digantikan dengan brosur ŖTABTAPENI ŗ yang pertama, ditulis Tahun 1996. 

Ada yang berkata;ŗ Sebenarnya AFW itu Imam, hanya beliau tidak memposisikan diri sebagai Imam, mungkin karenatawadhu-nyaŗ. Ya, mungkin saja karena tawadhunya, tapi mungkin juga ditambah dengan banyaknya yang memberi

masukkan atau pendapat-pendapat yang terbelenggu oleh bunyi peraturan yang tidak sempurna, tidak bisa diaplikasikandalam kondisi yang berbeda dengan saat peraturan itu dibuat. Dengan terbelenggu sedemikian maka hanya mengikuti

bunyi peraturan semata dengan mengenyampingkan faktor darurat yang digariskan dalam Al-Qurřan dan Sunnah Rasuls.a.w.. Sehingga bagi mereka tidak mengakui mekanisme otomatis dalam darurat yang meski calon pemimpin itu tinggalsatu. Padahal jelas sekali hukum tertinggi dalam Negara Islam Indonesia adalah Al-Qurřan dan Hadist Shohih, Artinya, jika dengan bunyi Undang-undang tidak bisa dijalankan maka kembalikan kepada prinsip dalam Al-Qurřan dan Sunnah

Rasul s.a.w..

Seseorang figur pemimpin bisa saja terpengaruh oleh pemikiran dari berbagai pihak dengan berbagai niat dankepentingan. Sebab itu tidak setiap orang yang memahami peraturan negara akan bersikap sesuai dengan peraturan yang

sudah dipahaminya, melainkan suatu waktu bisa berubah sikap sesuai dengan niat dan perubahan kepentingan yangdihadapinya. Boleh saja menggunakan alasan bahwa dulu masih bodoh, tetapi hal itu harus bisa dimengerti sehingga

ilmiah.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 7/85

Terhadap pihak yang sudah jelas sama sekali tidak mengakui Abdul Fattah Wirananggapati sebagai estapeta keimamanpasca Imam Awal SM Kartosoewirjo adalah dimengerti bila bagi mereka sama sekali tidak menggunakan mekanismeotomatis, baik itu untuk sebagai KUKT yang dengan purbawisesa penuh memimpin KPSI maupun otomatis sebagaiImam. Berbeda dengan itu, maka sulit dimengerti terhadap yang mengakui bahwa AFW bisa sebagai KUKT yang

dengan purbawisesa penuh memimpin KPSI tanpa dipilih diantara para AKT sehingga bisa otomatis, tetapi tidak bisa

otomatis sebagai Imam, meski Imam Awal sudah Syahid , melainkan harus terlebih dulu mengangkat para AKT.Pertanyaannya; Apa sebabnya untuk kedua hal itu terjadi perbedaan Ŗbisa otomatisŗ dan Ŗtidak bisa otomatisŗ padahalperaturannya sama harus dipilih ? Maka, apakah mungkin juga disebabkan adanya perubahan niat dan kepentingan yang

berbeda ? Wallaahu  Alaam.

Kalau AFW tidak bisa otomatis sebagai Imam, karena beliau hanya KUKT yang dengan purbawisesa penuh memimpinKPSI mengatasnamakan Imam, hal itu mengandung arti bahwa diatas KUKT AFW masih eksis Imam, tetapi

berhalangan menunaikan tugasnya, padahal Imam Awal SM Kartosoewirjo sudah Syahid . Dengan itu tidak dimengertilagi , yakni Imam yang mana yang diatasnamakannya itu (?)

Adapun yang dimengerti, yaitu disebabkan Imam Awal telah Syahid , maka Abdul Fattah Wirananggapati adalah Imamkedua. Berbeda lagi dengan seandainya Imam SM Kartosoewirjo masih ada maka AFW hanya sebagai KUKT yang

dengan purbawisesa penuh memimpin KPSI, menjalankan tugas-tugas Imam yang berhalangan tidak permanen, yakniImamnya masih hidup sehingga AFW itu bisa mengatasnamakan Imam. Dari itu, bahwa setiap pemikiran dari siapapun

keluarnya tidak bisa dijadikan rujukan jika tidak dimengerti, melainkan harus diluruskan.

Mengenai bahwa AFW secara otomatis sebagai Imam sudah diajukan kepada beliau pada tanggal 25 Agustus 1996sewaktu pertemuan di Lembang. Jadi, bohong atau karena ketidaktahuannya, bila dikatakannya hal itu tidak diajukkan

kepada AFW sewaktu beliau masih hidup !

Pertama Kali yang Ditanyakan 

Beberapa minggu sebelum AFW bebas dari penjara 1996, saya menemui Ummi Azizah atas pesannya, untukbeberapa kepentingan yang berkaitan dengan akan dibebaskannya AFW. Dalam kesempatan itu saya berpesan kepadanyaagar disampaikan kepada Abu (AFW) supaya jangan sampai menandatangani kesetiaan terhadap Pancasila, sebab bila

bebas dengan syarat penandatangan mengenai pancasila maka akan menjadi masalah dalam kalangan ummat, karenaakan dianggap batal. Tidak lama itu saya berangkat ke luar Pulau Jawa. Sesudah sekian waktu berada di sana, mendengar

kabar bahwa AFW bebas 1 Agustus 1996, saya tidak segera kembali ke Jawa sebelum selesai mengetik brosur

TABTAPENI yang pertama, sehingga dengan itu saya terlambat menemui beliau. Setelah beberapa hari pulang dari luarJawa, kemudian menemui beberapa anggota Dewan Imamah serta menyerahkan brosur TABTAPENI kepada tiap yanghadir serta menugaskan kepada seorang anggaota dewan untuk menyampai brosur tersebut kepada AFW untuk dibaca

oleh beliau.

Pokok yang dibicarakan dalam pertemuan itu adalah tentang bebasnya AFW. Kesimpulannya, yaitu harusditanyakan apakah beliau menandatangani mengenai Pancasila atau tidak ? Hal demikian sangat penting sebab bila

menandatangani tentang Pancasila maka diangga p batal harus Ŗwudhuŗ lagi. Artinya, tidak bisa diposisikan kembali,sedangkan sebagian dari anggaota dewan ada yang tahu bahwa saya (MYT) akan menyerahkan kembali kepemimpinan

kepada AFW. Sungguh benar hal itu, sebab saya pernah mengatakannya ketika pembentukan Dewan Imamah, 1994; Ŗ

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 8/85

Jika AFW kembali (dalam arti masih mulus, yakni tidak jatuh nilai) maka kepemimpinan akan dikembalikan lagikepadanyaŗ. 

Mungkin Mulus, Mungkin Tidak 

Sewaktu AFW ditangkap musuh, muncul dalam pemikiran saya mungkin saja suatu saat akan kembali lagi dalamarti mulus, yakni bakal bebas tanpa menandatangani Pancasila. Hal itu didasari tiga hal:

1.  a. Nabi Ibrahim as. Ditangkap musuh, kemudian beristiqomah yaitu tetap menolak ideologi musuh, dengan itudibakar, tetapi diselamatkan oleh Allah SWT sehingga bebas, dan kembali memimpin ummat. Hal demikian

mungkin bisa saja terjadi kepada siapapun dengan versi yang berbeda.

1.  b. Sekitar tahun 1985 saya mendengar cerita dari Sdr. Endik, seorang mantan tahanan politik yang pernahmendekam enam tahun di Kebon Waru Bandung, beliau menceritakan bahwa Haji Ahmad Sobari dari Cianjur

dibebaskan dari tahanan Kebon Waru tanpa menandatangani kesetiaan terhadap Pancasila. Jelasnya cerita dari SdrEndik yaitu pada suatu waktu semua tahanan politik diharuskan menandatangani pernyataan kesetiaan terhadap

Pancasila sebelum semuanya dibebaskan.Namun, Haji Ahmad Sobari menolak menandatanganinya. Semua yangsudah menandatangani pernyataan tersebut menyangka segera akan dibebaskan dan mengira bahwa Haji Ahmad

Sobari yang karena tidak mau menandatangani pernyataan yang dikehendaki pihak lawan maka tidak akandibebaskan. Tetapi, kenyataannya malah sebaliknya, yakni terdengar berita bahwa Haji Ahmad Sobari dan

beberapa pengikutnya dari Cianjur akan segera dibebaskan. Dalam hal itu Sdr. Endik sempat berdialog denganHaji Ahmad Sobari, dan bertanya: ŖKenapa bapak yang menolak Pancasila, tapi malah dibebaskan, sedangkan

semua yang sudah menandatangani pernyataan setia terhadap Pancasila belum juga dibebaskan ?ŗ Dari pertanyaanitu, Haji Ahmad Sobari menjawab, ŖBapak juga tidak mengerti hal ini, hanya bapak memperoleh kabar katanya

ada seorang hartawan yang menyerahkan uang untuk menebus bapak beserta pengikut bapak untuk dibebaskan !ŗKemudian Sdr. Endik bertanya kembali,ŗ Siapa orang itu ?ŗ Haji Ahmad sobari berkata: ŗBapak juga tidak 

mengetahui siapa orangnya, kalau bapak tahu orangnya tentu akan lebih baik bapak meminta uangnya guna dana perjuangan !ŗ 

1.  c. Pernah terjadi bahkan sering juga bahwa tahanan politik yang sempat melarikan diri sehingga bisamemimpin kembali perjuangan yang tanpa terlebih dulu menandatangani pernyataan setia terhadap ideologi

musuh. Mengingat hal itu maka terlintas dalam benak saya bisa saja bila kemudian bagi AFW pun ditakdirkansempat meloloskan diri sehingga tidak sempat menandatangani pernyataan terhadap Pancasila.

Dengan ketiga hal di atas, maka sewaktu AFW ditangkap musuh tahun 1991, saya menganggap bahwakepemimpinan yang saya pegang akan dikembalikan kepada AFW, dalam arti saya mengembannya sementara beliau

berhalangan. Namun, dibalik itu terpikir juga mungkin saja tidak akan dikembalikan kepada AFW bilamana kemudian

terjadi sesuatu hal yang tidak sesuai dengan syarat menurut syariat untuk dikembalikan kepada beliau. Apalagi mengingatyang sudah terjadi, banyak pimpinan perjuangan yang bila sudah masuk penjara musuh kemudian menyerah denganmenyatakan setia terhadap ideologi pihak musuh sehingga tidak mulus dalam perjuangannya. Sedangkan sudah menjadiprinsip bahwa terhadap pimpinan yang telah menandatangani tentang kesetiaan terhadap Pancasila secara terpaksa atautidak, maka harus Ŗwudhuŗ lagi, yakni tidak bisa dijadikan Imam, hal itu mengingat pernyataan yang dikemukakan oleh

Imam Awal, SM Kartosoewirjo, ketika ada yang mewawancarainya, tentang siapa pelanjut kepemimpinan sesudah beliau.Pada waktu itu beliau sudah membaca ŖIkrar Bersamaŗ, 1 Agustus 1962 yang isinya antara lain yaitu setia terhadap

Pancasila, dengan itu beliau berkata,ŗMereka itu sudah  batalŗ. Ditambahkan lagi olehnya,ŗ Sekalipun dia itu anak sayamaka harus Řwudhuř lagiŗ. 

Bukan Musyawarah Dewan 

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 9/85

Pada tanggal 25 Agustus 1996, secara mendadak saya memperoleh kabar bahwa Abdul Fattah Wirananggapatisudah ada di suatu tempat ingin bertemu dengan saya. Dengan kabar yang mendadak itu tidak sempat memberitahukan

kepada sebagian besar anggota Dewan Imamah, maka dengan itu yang bisa menemui beliau hanya Pak Kasid (almahum),Ali Mahfudz, dan saya (MYT). Pertemuan dengan AFW waktu itu mendadak sehingga tidak sempat berkumpul dengan

para AKT sebagaimana biasanya. Sehingga pula yang bisa hadir pada ketika itu Ali Mahfudh, Almarhum Pak Kasid, dan

Muhammad Yusuf Thohiry. Jadi, pertemuan itu bukan agenda syuro para AKT membahas penyerahan Imam. Melainkan,konsolidasi pertama dengan AFW setelah bebas, serta laporan kegiatan para aparat selama beliau dalam hukuman musuh,1991-1996. Namun, dalam pertemuan itu AFW meminta supaya jabatan keimaman dari MYT diserahkan kepada beliau,

sehingga nantinya AFW akan menetapkan struktur Komandemen Tertinggi yang baru.

Dalam mensikapi permintaan AFW, saya tidak menunda waktu guna terlebih dulu menghadirkan para AKTlainnya yang mayoritasnya tidak hadir. Sikap saya sedemikian dikarenakan pada saat itu hanya mengingat bahwa KSUSanusi Partawidjaja juga telah menyerahkan mandatnya kepada Imam SM Kartosoewirjo, pasti hal itu tidak melanggarundang-undang. Dan yang paling penting ketika itu diketahui bahwa AFW bebas dari penjara hanya dengan dua sarat

yaitu jaminan keluarga dan uang satu juta rupiah, artinya tidak menandatangani mengenai Pancasila. Dengan keyakinanitu saya merasa tidak membutuhkan pembahasan dari Dewan Imamah. Sebab, yang tidak akan disetujui oleh Dewan

Imamah yaitu jika AFW bebas dari penjara dengan menandatangani mengenai Pancasila, sebagaimana sudah dibahas darisebelumnya. Sesudah jabatan Imam diserahkan kepada AFW, dua AKT yang hadir sebagaimana tersebut di atas tadi

tidak ada yang protes. Kemudian AFW menghendaki penjelasan tentang personal para AKT. Yang sekiranya masih bisadiangkat sebagai AKT baru. Dalam hal itu Muhammad Yusuf Thohiry, Ali Mahfudh dan Kasid (almarhum) masing-

masing memberikan masukkannya kepada AFW.

Jelas, bahwa kehadiran dua AKT, tiga dengan saya ketika itu bukan dalam forum syuro para AKT sebagaimanamestinya, tetapi hanya menyaksikan MYT menyerahkan kepemimpinan. Bila penyerahan kepemimpinan sekedar dihadiri

atau disepakati oleh tiga orang, sedang mayoritas AKT tidak diikutsertakan maka hal demikian bukan hasil syoro AKTsesungguhnya. Terbukti, sesudah terjadinya penyerahan kepemimpinan , 25 Agustus 1996, terdapat lontaran kekecewaan

dari AKT lain, ŗMengapa kita tidak diikutsertakan, apakah kita ini orang-orang mudaŗ? Seandainya masih saja ada yang berpandangan bahwa telah terjadi syuro dalam penyerahan Imam , maka hal itu adalah

hak seseorang dalam mengemukakannya. Namun, yang menjadi dasar hukum yaitu syuro atau tidak jikakeputusannya bertentangan dengan perundang undangan maka penyerahan itu tidak sah, sebab syuro pun harus

berpedoman kepada undang-undang yang sudah ada. Dasar politik pemerintah NII ditentukan oleh Dewan Imamah, halitu tetap mengandung arti bahwa bila tidak akan menggunakan peraturan (MKT. lama), maka Dewan Imamah harus

terlebih dulu membuatkan peraturan baru sebagai gantinya.

AFW Tidak Dibaiat

Sesudah AFW menerima penyerahan kepemimpinan dari MYT, 25 Agustus 1996, maka pada tanggal 28 September 1996mengadakan pertemuan dengan para aparat yang sudah direncanakan untuk diangkat sebagai anggaota Dewan Imamah

yang baru. Sebelum pengangkatan, beliau terlebih dulu memberikan penjelasan sejarah, kemudian mengungkapkan namaorang-orang yang akan diangkatnya serta menjelaskan posisinya masing-masing. Sesudah itu AFW membaiat semua

personal yang diangkatnya (ada rekamannya). Jadi, kalau ada yang mengatakan bahwa AFW dibaiat sebagai Imam, baikitu pada tanggal 25 Agustus 1996 maupun tanggal 28 September 1996 maka saya ingin mengetahui siapa yang

membaiatnya atau menyaksikannya ? Di dunia ada rekamannya, apalagi di Akhirat ! Tegasnya, AFW tidak dibaiatsebagai Imam, melainkan AFW yang membaiat para aparat yang diangkatnya. Saya (MYT) orang kedua sesudah beliau

pada waktu itu, menjalankan tugas harian, bersaksi sesudah penyerahan kepemimpinan kepada Abdul Fattah

Wirananggapati tidak ada pembaiatan beliau sebagai Imam.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 10/85

 

Sesuatu yang Ditunggu-tunggu 

Setelah pembaiatan para AKT yang baru, 28 September 1996, AFW memerintahkan untuk dibuatkan lembaran MKT.

No.4/1996, beliau mengatakan akan menandatanganinya. Akan tetapi, setelah lembaran tersebut diserahkan kepadanya,seolah olah beliau menunda-nunda waktu untuk menandatanganinya. Disebabkan sudah lama lembaran itu ditunggubelum juga ditandatangani, maka pada pertemuan di sebuah restoran di daerah Sumedang yang dihadiri beberapa

personal yang notabenenya sudah diangkat oleh AFW, saya menanyakannya dengan agak mendesak kepadanya supayasegera menandatanganinya, namun tidak ada jawaban yang pasti tentang hal itu, melainkan yang keluar darinya yaitu

menunggu pecahnya ABRI.[3]  Saat itu saya bertanya-tanya pada diri apa hubungannya antarapenandatanganan lembaran MKT. No.4/1996 dengan pecahnya ABRI (?) Apakah ada beban bagi beliau

menandatanganinya bila ABRI belum pecah (?) Walloohu  Alaam. Dari jawaban yang sedemikian itu bisa dibayangkan,akan berapa lama menunggu pecahnya ABRI, dan bagaimana bila ABRI belum pecah, sedangkan tidak ada yang tahu

kapan tibanya ajal seseorang, meski ketika itu AFW mengatakan bahwa beliau berdoa agar umurnya dipanjangkan sampaisembilan puluh tahun ?

Walaupun dari jawaban AFW tidak menunjukkan tanda untuk segera menandatangani lembaran MKT. No.4/1996, namundisebabkan sudah dua bulan belum juga ditandatanganinya, maka saya terus bertanya pada diri apa sebabnya beliau belum

mau menandatanganinya, dan apa gerangan dibaliknya ? Adapun saya mendesaknya karena khawatir kalau-kalaukemudian hari terjadi sesuatu pada diri Abdul Fattah Wirananggapati yang tidak diinginkan oleh semua aparatdan ummat, sedangkan lembaran tersebut tadi belum ditandatanganinya. Sedangkan pula kepemimpinan sudah

diserahkan kepada beliau yang pada waktu itu dianggap sah.

Kekhawatiran MYT benar terbukti, dengan keterkejutan para aparat serta ummat, setelah membaca MajalahUMMAT ,terbitan 9 Desember, 1996 halaman 26 yang memuat wawancara Abdul Fatah Wirananggapati dalam hal Pancasila.Diantara isinya yaitu, ― Waktu mau dibebaskan dari penjara, saya mesti bikin makalah. Lalu saya jelaskan bahwa butir -

butir Pancasila itu berasal dari Qur‘an. Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dan

 seterusnya, jelas ada ayatnya dalam Qur‘an. Tidak setiap orang yang ber -Pancasila itu Muslim, tapi tiap Muslim sudah

 pasti ber- Pancasila‖.

Setelah membaca referensi bahwa AFW sebelum dibebaskan dari penjara telah membikin makalah Pancasila, maka hatisaya digusarkan oleh dua persoalan:

Persoalan kesatu, ialah mengenai pengangkatan para AKT. tertanggal 28 September 1996 oleh AFW berarti sesudah

dirinya membuat makalah mengenai Pancasila Ŕ Sedangkan saya beserta para anggota Dewan Imamah yang terdahulu(yang terangkat dalam MKT. No.1/1994) telah menilai bahwa terhadap pemimpin yang sudah mengakui ideologiPancasila, baik itu secara terpaksa maupun tidak, maka batal yaitu jatuh nilai dari NII-nya karena dianggap menyerah

kepada musuh. Dengan demikian berarti bahwa para anggota Dewan Imamah yang diangkat oleh AFW itu tidakbernilaikan kebenaran hukum atau tidak sah, yakni tidak sesuai dengan syariah. Dalam kegusaran itu hati

bertanya:ŗBagaimana estapeta kepemimpinan NII selanjutnya, dan bagaimana solusinya agar bisamengantisipasinyaŗ? Pada waktu itu saya tidak menemukan solusi dalam hal kelangsungan estapeta kepemimpinan selainsaya harus mempersiapkan hujjah, yakni bahwa sewaktu kepemimpinan diserahkan dari MYT kepada AFW, maka posisiAFW bukan sebagai pemimpin, tetapi sebagai ummat sehingga dibolehkan bertaqiyah. Namun, hujjah demikian masihdiragukan karena sekedar merupakan hujjah pembenaran terhadap penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW.Sebab, sebelum diketahui bahwa AFW membikin makalah Pancasila, saya menilai posisi AFW bukan sebagai ummat,

melainkan sebagai pemimpin yang sedang berhalangan. Persoalan kesatu itu sementara waktu bisa teredam denganditunjang oleh Ŗemageŗ bahwa sebelum AFW wawancara dalam Majalah UMMAT terbitan 9 Desember 1996 halaman 26,

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 11/85

beliau terlebih dulu sudah mengangkat para anggota Dewan Imamah. Kesimpulannya, supaya penyerahan kepemimpinandari MYT kepada AFW dinilai benar maka sebelum penyerahannya, posisi AFW harus dinyatakan sebagai ummat.

Persoalan kedua, Sesudah saya menetapkan penilaian terhadap posisi AFW sebagaimana diuraikan dalam persoalankesatu kemudian menghadapi persoalan kedua, yaitu lembaran MKT. No.4/1996 tentang pengangkatan para AKT tidak

ditandatangani oleh AFW sebelum terjadi wawancaranya dengan majalah tersebut tadi.

Banyak aparat maupun ummat yang tidak mengetahui dua persoalan yang sedang saya hadapi, mereka menyampaikanusulan supaya saya segera mensikapi wawancara AFW, bahkan ada ummat yang menganggap bahwa Dewan Imamah

lambat menanganinya. Ummat itu tidak mengetahui kalau lembaran MKT. No.4/1996 belum ditandatangani oleh AFWsehingga apa yang disebut Dewan Imamah itu tidak memiliki kekuatan hukum menangani kasus AFW dalam hal

wawancaranya. Namun, pada waktu itu saya menutupinya rapat-rapat, tidak diungkapkan kepada siapapun walau kepadaaparat, karena tidak berguna kecuali bila bisa bertemu langsung dengan AFW.

Diadakan Penyelidikan 

Dalam berusaha menyembunyikan keraguan menangani kasus AFW, maka langkah pertama yang saya lakukanyaitu mengutus tiga orang yang bakal dipercaya oleh AFW, mereka adalah Sdr.Tolhah, Pak Solahuddin, dan Amarullah

(Almarhum Pak Komar). Saya menugaskan masing-masing dari mereka mengunjungi kediaman AFW secarabergiliran pada waktu yang berbeda tanggal dan harinya. Adapun tugas masing-masingnya adalah sama yaitu

menanyakan, ŗApakah benar bahwa wawancara Abu (Abdul Fattah Wirananggapati) dalam Majalah UMMAT , terbitan 9Desember. 1996 itu bukan rekayasa wartawan, artinya apakah hal itu benar perkataan AFW ? Ketiga utusan tadi masing-

masing memperoleh jawaban yang sama dari AFW, yakni wawancara yang dimuat dalam majalah tersebut tadiadalah benar perkataan beliau. Laporan-laporan dari ketiga orang yang sudah diutus itu diberitahukan pula isinya kepada

sebagian jajaran aparat yang kerap bertemu dengan saya sehingga mereka juga ikut menanyakan langsung kepada ketigaorang yang sudah diutus tadi. Diantara yang menanyakan secara langsung yang saya tahu ialah Sdr. Kasid dan AliMahfudz. Dalam menghadapi keguncangan ummat maka yang saya khawatirkan yaitu jika tandatangan Abdul Fattah

Wirananggapati yang telah ditunggu-tunggu, akan diketahui oleh ummat atau publik bahwa AFW tidakmenandatangani lembaran MKT.No.4/196, melainkan terburu oleh adanya pengakuan beliau terhadap Pancasila,

sehingga tensi guncang ummat akan lebih tinggi.

Banyak hal yang dikemukakan oleh Sdr. Tolhah dalam laporannya kepada MYT mengenai perkataan-perkataanAFW yang bertendensi telah berkaborasi dengan pemerintah Pancasila. Menanggapi hal itu saya berkata di hadapan Sdr.Tolhah, ŖKalau begitu harus dikumpulkan semua pimpinan kelompok yang mengaku NII untuk mengangkat pemimpin,biar saya jadi ummat saja !ŗ Mendengar ucapan saya itu, Sdr. Tolhah segera berkata: ŖJangan ! Mang Soma juga punya

 banyak pasukanŗ. Tentu, yang diduga oleh Sdr. Tolhah bahwa ucapan saya itu hanya disebabkan adanya pengakuan AFWterhadap Pancasila. Padahal penyebabnya ialah MKT. No.4/1996 tidak ditandatangani sehingga MYT merasa tidakberkuasa bila menjalankan roda pemerintahan. Namun, niat saya untuk mengumpulkan para pimpinan kelompok NII itu

terhalang oleh beberapa hal:

1.  a. Saya pesimis untuk bisa mengumpulkan para pemimpin kelompok yang mengaku NII dengan mengangkatimamnya. Sebab, bila rencana saya mengumpulkan mereka dilaksanakan, sedangkan bilamana kemudian tidak

terjadi kesepakatan mengangkat Imam maka akan menimbulkan kebingungan kepada ummat. (Tentang pesimismedalam hal ini lebih jelasnya akan diuraikan pada halaman mendatang).

1.  b. Ummat atau publik tidak mengetahui bahwa lembaran MKT.No.4/1996 tidak ditandatangani oleh Abdul

Fattah Wirananggapati sebelum terjadi wawancara beliau dalam Majalah UMMAT , halaman 26, terbitan 9

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 12/85

Desember 1996. Dengan tidak diketahui oleh publik itu sehingga saya sempat berniat mengupayakan supaya AFWmenandatanganinya dengan alasan bahwa beliau telah mengatakan akan menandatanganinya dan ada rekamannya.

1.  c. Upaya saya yang disebutkan dalam poin kedua itu terlaksana, walau tadinya usaha itu merupakan spekulativ,yakni, ragu bisa bertemu dengan AFW bila sambil mengajukan kepada beliau supaya menandatangani lembaran

yang saya maksudkan.

Merasa berspekulasi karena beberapa hal yaitu: a. Sewaktu AFW belum digoyang dengan kasus wawancaranyamengenai Pancasila, beliau tidak bersedia menandatangani lembaran MKT. No.4/1996, dengan alasan menunggu

pecahnya ABRI, maka apalagi sesudah beliau mengetahui laporan bahwa ummat telah guncang dengan isi wawancarabeliau. b. Ragu bila AFW akan mengabulkan permintaan saya seandainya beliau mengetahui bahwa berkunjungnya tiga

orang yang mempersoalkan isi wawancara beliau karena diperintahkan oleh saya. c. Saya tidak yakin bisa bertemu denganAFW hanya dengan empat mata dalam hal penandatanganan MKT. yang dimaksud, melainkan tentu akan ada orang lainyang mungkin saja tidak sependapat dengan saya, sehingga kekontrasan itu tidak membuahkan hasil. Tetapi, seandainyatidak terlaksana maka pada waktu itu tidak terbayang bagi saya harus bagaimana menangani atau mensikapi kasus AFWmengenai pengakuannya terhadap Pancasila, dan tidak terbayang pula kelanjutan estapeta kepemimpinan NII, serta tidak

tergambar bagaimana sikap ummat selanjutnya.

Kronologi Penandatanganan 

Beberapa hari kemudian sesudah MYT memperoleh laporan dari ketiga utusan, saya berempat berkumpulbersama Ali Mahfudz, Kasid (Almahum), dan Abu Bakar guna bertemu langsung dengan AFW bukan di kediamannya.

Dalam pertemuan itu beliau menegur saya dan yang lainnya; ŖMengapa ketiga orang (sambil menyebutkan nama-namanya) itu sampai datang kepada saya (AFW) ? ŗ Tentu, yang dimaksud oleh beliau mengapa tentang isi

wawancaranya dalam majalah UMMAT itu tidak ditangani saja oleh keempat orang yang berkumpul tadi, sehingga tidakada yang datang menanyakannya langsung kepada AFW. Sdr. Abu Bakar menjawab: ŗBahwa keadaan ummat sudahgoncang dengan isi wawancara Abu dalam Majalah UMMAT  Ŗ. AFW menjawabnya:ŗBiarkan saja, mereka yang tidak suka itu anak buah Adah Djaelaniŗ. Sdr.Abu Bakar berkata pula:ŗIsi wawancara Abu itu sama nilainya dengan ŖIkrar 

Bersamaŗ, 1 Agustus 1962 yang dilakukan oleh 32 orang terdahulu ŗ. AFW menyanggahnya: ŖTidak sama, merekamencaci maki NII, sedangkan saya tidak, dan keadaan saya terpaksaŗ. Dijawab lagi oleh Sdr.Abu Bakar:ŗMereka pun

terpaksaŗ. MYT berusaha menghentikan dialog tersebut jangan sampai memanas, karena bila AFW merasa dipojokkanbisa diperkirakan bahwa penandatanganan lembaran MKT.No.4/1996 yang ditunggu tunggu akan jauh dari harapan bisaterlaksana. Namun, yang terpenting dari dialog antara Sdr.Abu Bakar dengan AFW itu dapat disimpulkan bahwa AFWmengakui tentang wawancaranya dalam majalah UMMAT , terbitan 9 Desember 1996. Seandainya saat itu AFW tidak

mengakuinya maka saya akan memanggil tiga orang saksi yang sudah diutus berkunjung kepada beliau, yaitu Sdr. Tolhah

Imadn dan Komar (yang waktu itu masih ada).

Dengan dihentikannya perdebatan antara Sdr. Abu Bakar dengan AFW oleh saya, maka Sdr. Abu Bakarmenyarankan dengan berkata,: ŖPak Soma (MYT) harus membuat tulisan sebagai penjelasan kepada ummat supaya

ummat tidak guncang !ŗ  Dengan saran itu, saya menjawabnya: ŗNanti  akan dimusyawarahkanŗ ! Hal itu disepakati olehAFW, karena maksudnya untuk menetralisir sehingga wawancara beliau tidak menjadi masalah dikalangan ummat.

Ketika itu tidak terbayang bisa atau tidaknya saya menentramkan ummat melalui tulisan. Sebab, yang sayapikirkan ketika itu bagaimana caranya berbicara kepada AFW supaya beliau mendatangani lembaran MKT.No.4/1996pada hari itu juga, karena saya pikir jika hal itu tidak ditandatangani maka apa yang dinamakan Dewan Imamah hasil

pengangkatan dari Abdul Fattah Wirananggapati itu tidak akan berkuasa menangani kasus isi wawancara beliau dalammajalah tersebut tadi di atas. Sedangkan pada waktu itu saya masih menilai bahwa penyerahan kepemimpinan dari

MYT kepada AFW adalah sah, maka dengan itu MYT juga tidak memiliki wewenang apapun jika pengangkatannyasebagai KSU.I (wakil Imam) tidak memiliki tanda tangan AFW dalam lembaran MKT.No.4/1996.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 13/85

Ketika itu saya teringat kepada laporan dari Pak Solahuddin setelah kembali dari tugasnya menemui Abdul FattahWirananggapati dalam penyelidikannya tentang wawancara AFW dalam MajalahUMMAT , terbitan 9 Desember 1996.

Yakni, sesudah Pak Solahuddin menjelaskan kepada beliau bahwa dengan isi wawancara Abu (AFW) dalam majalah itu,maka keadaan ummat guncang. Dengan penjelasan sedemikian itu AFW malah menjawabnya bahwa soal itu kecil sambil

menunjukkan jarinya, serta mengatakan, ŖBahwa benteng bapak (AFW) adalah Soma (MYT). Dari teringat laporan

tersebut itu saya tahu bahwa AFW membutuhkan dukungan MYT. Maka, setelah dialog antara Sdr.Abu Bakar denganAFW berhenti, kemudian saya memperoleh kesempatan dengan mengemukakan, ŗBahwa persoalan isi wawancara Abunanti kemudian akan dimusyawarahkan dulu. Adapun persoalan yang mendesak saat ini ialah Abu harus segera

menandatangani MKT. No.4/1996ŗ[4], yang sudah lama ditunggu-tunggu.

Mendengar pengajuan dari saya yang sebelumnya tidak dikabulkan dengan alasan menunggu pecahnya ABRI, tetapisetelah terjadinya debat antara AFW dan Sdr. Abu Bakar pada pertemuan tadi, maka alasan menunggu pecahnya

ABRI itu berubah dengan  beliau mengatakan, ŖBila hal ini (lembaran MKT.No.4/1996) ditandatangani, kemungkinansaya tidak bepergian, sedangkan saya membutuhkan keuangan.ŗ Dengan jawaban dari AFW itu maka MYT bertanya

kepadanya, ŖBerapa kebutuhan di rumah Abu satu bulan ?ŗ Lalu beliau menjawabnya: ŖEnam ratus ribu rupiah !ŗDengan itu MYT melirik kepada pemegang keuangan, Kasid (alm.), lalu kepada Ali Mahfudz yang duduk di sebelahnya,

untuk menjawab berapa akan menyanggupinya (karena jumlah Rp.600.000,- pada waktu itu dianggap besardibandingkan infak yang datangnya dari ummat). Disebabkan pihak keuangan tidak menjawab, maka Ali Mahfudz

menawar dengan empat ratus ribu rupiah, pihak keuangan setuju pula. Dengan ditawar Rp.400.000,- AFW tetap bertahan pada keinginannya. Menghadapi hal sedemikian maka MY Thohiry ikut menawar pula dengan berkata:ŗJika Abumenghendaki Rp.600.000,- sedangkan dari pihak sini (maksudnya pihak yang menawar) hanya Rp.400.000,- maka

 bagaimana bila saya mengambil jalan tengah yaitu lima ratus ribu rupiah per bulan ?ŗ Tawaran dari MYT itu disetujuioleh beliau. Setelah hal itu disetujui oleh kedua belah pihak, maka AFW mengodok sakunya, mengeluarkan dompet yangberisikan lembaran MKT. No.4/1996 serta meminta pulpen yang cocok untuk tanda tangan. Kemudian salah seorang yang

hadir mendadak membelinya. Sesudah pulpen itu diserahkan lalu AFW menandatangani lembaran tersebut. Dari hal ituuntuk sementara hati saya lega, tetapi selanjutnya tetap menjadi beban moral karena menyembunyikan kronologipenandatanganan yang terjadi sesudah wawancara AFW dalam pengakuannya terhadap Pancasila. Sebab, apabila

selanjutnya saya menceritakan estapeta kepemimpinan NII sedangkan hal demikian terus dirahasiakan maka menjadikebohongan terhadap publik.

Tanggapan Terhadap Petikan Wawancara AFW 

Sesudah kembali dari pertemuan dengan menghasilkan lembaran yang sudah ditandatangani oleh AFW, bagi sayatetap tidak menemukan argumentasi yang bisa dijadikan dasar untuk membela AFW walau telah dipikirkan. Dari hal itu

beberapa hari kemudian, ketika mengetahui bahwa Sdr. Abu Bakar, Ali Mahfudz dan Kasid (Alm.) sedang berkumpul didaerah pinggiran Bandung, maka saya memanggil mereka via pager[5] untuk datang ke kota. Kepada ketiganya itu

dikemukakan bahwa saya tidak bisa membuat tulisan yang bakal diterima oleh ummat untuk tidak menyalahkan

wawancara Abu (AFW), sebab saya tidak menemukan hujjah untuk membenarkannya. Setelah itu saya membacakancatatan yang saya tulis tentang dasar / dalil yang membuat saya tidak bisa membela AFW agar tidak disalahkan.Ketiganya sepakat dengan yang saya kemukakan, dan sepakat pula bahwa yang saya kemukakan itu harus

segera dimusyawarahkan oleh Dewan Imamah.

Beberapa hari kemudian dengan bermodalkan tandatangan dari Abdul Fattah Wirananggapati dalam lembaranMKT. No.4/1996, maka MYT yang dalam lembaran itu dicantumkan sebagai KSU. I (wakil Imam, pelaksana harian)selanjutnya mengadakan musyawarah Dewan Imamah untuk mensikapi isi wawancara Abdul Fattah Wirananggapati

dalam Majalah UMMAT , terbitan 9 Desember 1996. Kesimpulan dari keputusan musyawarahnya, yaitu Dewan Imamahmengeluarkan tanggapannya sebagaimana di bawah ini:

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 14/85

Keputusan memakjulkan ituditandatangani oleh MYT

tanggal 22 Desember1996 kemudian pada tanggal 26

Desember 1996 diadakan

pertemuan kembali denganAFW bersama MYT, AliMahfudz, Abu Bakar dan Kasid

(alm), kemudian surattersebut disampaikan langsungkepada AFW. Pada waktu itubeliau tidak membaca surattersebut, melainkan dibawa

pulang.

Beberapa hari kemudian

terdengar kabar bahwa AFWmendatangi beberapa aparattertentu meminta kembali

lembaran MKT. No.4/1996yang asli yang sudah

ditandatanganinya. Usahanyatidak berhasil. Mungkin sajaAbdul Fattah Wirananggapatimenyesali penandatangannya,

sebab Muhammad Yusuf Thohiry juga tidak akan bisa menandatangani surat tanggapan atau pemberhentian Abdul Fattah Wirananggapati, tanpa

terlebih dulu AFW menandatangani lembaran MKT. No.4/1996. Saya mendengar dari seorang aparat (Sdr. Endin) bahwaAFW mengatakan, ŗSoal diberhentikan dari jabatan Imam tidak masalah, tetapi jangan dengan cara begini (maksudnya jangan dengan cara surat tanggapan Dewan Imamah)ŗ yang menjadi sejarah. Terhadap perk ataan AFW itu Sdr. Endin

bertanya dalam hatinya,[6] kalau bukan dengan begini maka dengan apa ?

Sesudah itu saya mendengar pula kabar, AFW mengatakan kepada orang lain bahwa tanda tangan dalamMKT.No.4/1996 itu karena dipaksa. Saya mengartikannya dipaksa oleh kondisi, yaitu yang tadinya diperkirakan oleh

beliau akan membelanya, tapi malah menjadi sebaliknya. Padahal bila AFW terus menjelaskan prosespenandatanganannya, maka akan terungkap bahwa tandatangan beliau itu sesudah terjadi wawancaranya mengenai

pengakuan terhadap Pancasila, sedangkan surat tanggapan atau pemakjulan beliau juga ditandatangani oleh Muhamad

Yusuf Thohiry yang didasari oleh tandatangan Abdul Fattah Wirananggapati sehingga sama salahnya. Artinya, bahwayang sudah salah kemudian diberhentikan oleh yang didasari dengan yang salah, maka kedua duanya juga salah,sehingga surat tanggapan Dewan Imamah itu tidak benar. Seandainya hal sedemikian pada masa itu terungkap pada

tataran ummat dan aparat sehingga dipahami tidak sahnya MKT.No.4/1996, sedangkan pada waktu itu saya menganggappenyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW tidak ada masalah, maka pada waktu itu saya tidak bisa

membayangkan bagaimana sejarah selanjutnya. Namun, saya yakin juga bahwa AFW tidak akan menggugat secaralangsung kepada saya, sebab bila menggugatnya maka tentu akan mengembang kepada hal lainnya.

Bila Terungkap 

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 15/85

Kesalahan yang berkaitan dengan estapeta kepemimpinan, bukanlah kesalahan bersifat pribadi, melainkan kesalahan yangberhubungan dengan penentuan legalitas pemerintahan yang bernilaikan ibadah, sehingga meskipun ditutupi maka

akhirnya terungkap pula. Dan bila sudah terungkap maka tentu menjadi ganjalan sejarah. Benar sekali, pada beberapatahun pertama, saya berusaha menutupinya, karena belum ditemukan solusinya. Tetapi, meskipun saya menutupinya,namun dari dua orang saksi menceritakannya kepada aparat lainnya. Kemudian aparat yang sudah mengetahuinya itu

menanyakannya pula kepada MYT, tentang bagaimana asal usul kejadian penandatanganan MKT.No.4/1996. Jika sudahditanyakan, maka saya harus menjawab dengan sebenarnya, artinya tidak bisa memanipulasikan sejarah, karena AllahSubhanahu Wata‘ala serta Malaikat juga menyaksikannya. Dengan demikian tidak bisa tidak, harus terungkap

pula kronologi (alur sejarah) penandatanganan lembaran MKT.No.4/1996. Dari itu dalam hal ini saya mengingatkankepada semua generasi sekarang maupun mendatang; Bila diantara kalian suatu saat ditakdirkan menjadi pemimpin

negara, maka harus siap dicatat dalam sejarah mengenai sikap-sikap kalian yang berkaitan dengan negara.

Dalam Perkataan, dan Guna Kesatuan 

Saya menyadari benar bahwa dengan isi wawancara AFW dalam hal pengakuannya terhadap Pancasila makakepemimpinannya menjadi batal, dalam arti tidak lagi memiliki nilai kepemimpinan NII. Dalam hal itu saya bertanya

 pada diri,ŗ Kalau begitu apa yang menjadi dasar bagi saya mengharuskan AFW menandatangani MKT. No.4/1996, jikadirinya bukan lagi pemimpin ? Jawaban ketika itu ialah bahwa sewaktu pengangkatan para AKT.,beliau berkata: ―Ya,

akan saya tandatangani‖. Dan hal itu ada rekamannya. Jadi, saya beranggapan ini kewajiban menagih janji yang harusditepati. Namun, saya sadar bahwa jawaban sedemikian hanya bisa berlaku bagi saya yang merasakan terpaksa harusmenjaga keutuhan ummat sebelum ditemukan solusi selain itu, tetapi tidak berlaku bila dikemukakan kepada ummat

secara umum, atau untuk diketahui pihak-pihak lain.

Sebagaimana yang sudah dikemukakan bahwa sebelum lembaran MKT.No.4/1996 ditandatangani, dan sesudah menerimalaporan dari Sdr Tolhah, tentang hasil dialognya dengan AFW yang disimpulkan bahwa Abu (Abdul Fattah

Wirananggapati) sudah berkaborasi dengan pihak pemerintah pancasilais, lalu saya berkata kepada Sdr.Tolhah,ŗJika

begitu , maka harus dikumpulkan semua pimpinan kelompok yang mengakukannya dari NII untuk mengangkat Imam,biar saya menjadi ummat (rakyat) sajaŗ. Saya berkata demikian, karena pada waktu itu saya meyakini bahwa penyerahankepemimpinan dari MYT kepada AFW adalah sah, maka bila kemudian AFW jatuh nilai dari kepemimpinannya, sedang

MKT.No.4/1996 belum ditandatangani maka saya tidak bisa memproses kasus wawancara AFW dengan MajalahUMMAT terbitan 9 Desember 1996 sehingga estapeta kepemimpinan NII terputus. Tetapi, untuk mengumpulkan semuapimpinan kelompok mujahidin NII terhalang oleh pemikiran atau analisa, bahwa sebelum SM Kartosoewirjo diangkat

sebagai Imam Tahun 1948, sebelum diproklamirkan NII pada waktu itu terasa oleh ummat Islam Indonesia sangatmendesak dibutuhkannya Imam, karena situasi revolusi fisik, dan seluruh kelompok mujahidin menyadari belum memilik

lembaga pemerintahan atau negara yang berdasarkan kepada hukum Islam. Sehingga siapapun yang terangkat sebagaiImam, asal dapat dibuktikan (idhar) dengan kenyataan memimpin revolusi maka dipercaya sehingga disepakati. Berbeda

dengan situasi pasca 1962, banyak dari tiap kelompok yang sudah mengaku NII, dan masing- masing sudah memiliki

pemimpinnya dengan berbagai latar belakang dan versinya. Dengan kondisi sedemikian yang didahulukan ialah salingketidakpercayaan atau kecurigaan dari satu pemimpin kelompok terhadap pimpinan kelompok lainnya. Apalagi sebagianmenghindar dari jalinan silaturahmi karena saling mencurigai, satu pimpinan kelompok bisa jadi tidak percaya tentang

kapasitas dan kualitas pimpinan kelompok lainnya. Sehingga dengan kondisi seperti itu bagi saya tidak terbayang untuksegera terangkatnya Imam seperti yang terjadi pada tahun 1948, sehingga pula tidak membuahkan solusi. Melainkan,

mudharatnya lebih besar dari pada manfaatnya, yakni ummat yang tadinya tidak mengetahui persoalan MKT. No.4/1996tidak ditandatangani sebelum terjadi kasus wawancara AFW dalam MajalahUMMAT , 9 Desember 1996 halaman 26

maka akan mengetahuinya dan menjadi bingung, merasa terputusnya estapeta kepemimpinan. Sebab, selamasolusinya belum ditemukan, dalam arti tidak ada Imam yang sah, maka selama itu pula merasa tidak memiliki pijakan

dasar, yang akibatnya merugikan keutuhan perjuangan.

MYT berkeyakinan bahwa selama ummat itu berniat ingin benar dan belum mengetahui berada pada jalur yang salah,melainkan berbuat sesuai dengan ilmu yang diperolehnya, maka selama itu pula tidak dipersalahkan. Begitu juga dalam

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 16/85

hal estapeta kepemimpinan, ummat tidak mengetahui persoalan estapeta kepemimpinan yang sesungguhnya. Ummattidak tahu bahwa penandatangan MKT. No. 4/1996 terjadi sesudah wawancara AFW dalam hal pengakuannya terhadapPancasila, apalagi melalui tawar menawar jumlah uang jaminan baginya, sehingga MKT. tersebut hasil dibeli. Meskipunada yang mengetahuinya, yakni tiga orang aparat selain saya yang menyaksikan waktu penandatanganannya, namun pada

waktu saya masih mengira tidak bakal mengembang kepada yang lainnya. Dalam kondisi ummat tidak mengetahui ada

permasalahan besar, sedangkan saya belum memperoleh solusinya maka selama itu tetap tidak mengungkapkannya.Sebab, selama dalam ketidaktahuan dan selama dalam niat yang benar, maka selama itu bagi ummat dan aparat tetapmemiliki nilai yang benar sesuai syariat.

Begitupun saya mengajukan supaya AFW menandatangani MKT. No.4/1996, meski terjadinya sesudah wawancarabeliau dalam Majalah UMMAT , terbitan 9 Desember1996, karena mempertimbangkan manfaat dan mudharatnya, jika

tidak ditandatangani sedangkan pada waktu itu saya masih beranggapan bahwa penyerahan keimaman dari MYT kepadaAFW, 25 Agustus 1996 adalah sah, maka bila lembaran MKT. tersebut tadi tidak ditandatanganinya, tentu tidak ada jalanlain selain harus dikembalikan kepada musyawarah seluruh mujahidin NII, yang saya yakin sulit terjadi. Sebab, bilamanabicara soal negara, tentu dalam hal musyawarahnya akan mengait kepada kapasitas pelaku musyawarah, sedangkan bila

bicara dalam hal kapasitas, maka masing-masing kelompok belum memperoleh kesamaan pendapat, yakni saling

mengklaim dan saling menuding. Berbeda dengan kondisi dengan tahun 1948, NII belum diproklamirkan maka semuautusannya tidak mengatasnamakan Negara Islam Indonesia. Dari itu bagi saya berlaku pribahasa,ŗ Bila tidak 

ada rotan, akar pun jadi.ŗ Artinya, selama belum menemukan kepemimpinan yang tepat berdasarkan ilmu atau sesuaidengan alur sejarah yang sebenarnya maka mentaati yang ada daripada sama sekali tidak terpimpin.

Beban Moral, Sebelum Ada Solusi 

Sesudah Abdul Fattah Wirananggapati dimakjulkan dari keimaman, baik itu oleh Dewan Imamah yang

ditandatangani oleh Muhammad Yusuf Thohiry, maupun oleh pengadilan yang ditandatangani oleh hakim sertaanggotanya, maka bagi yang tidak mengetahui atau tidak memahami kronologi penandatanganan MKT. No.4/1996 tidakmerasakan adanya ganjalan hukum tentang pemberhentian AFW serta penggantian pemimpin sesudahnya. Tentu, bedadengan MYT, pelaku sejarah yang mengamati AFW secara langsung setelah beliau bebas dari penjara musuh (1996),merasakan adanya ketidakcocokkan dengan tata-hukum. Yaitu, AFW dinyatakan bersalah dan diberhentikan olehDewan Imamah, karena isi wawancaranya, dan hal itu ditandatangani oleh MYT sedangkan tandatangan MYT jugadidasari oleh tandatangan AFW dalam lembaran MKT. No.4/1996 sesudah AFW-nya bersalah karena pengakuannya

terhadap Pancasila sehingga tandatangannya tidak memiliki nilai pemimpin NII, dengan itu tandatangan MYT pun tidakmemiliki nilai Wakil Imam NII, begitu pula tanda tangan hakim dan para anggotanya, yang menugaskan adalah MYT

yang didasari tandatangan AFW. Hal demikian berlanjut sampai terangkatnya Ali Mahfudz pun dalam MKT. N0.5/I/1997ditandatangani oleh Muhammad Yusuf Thohiry yang dasar awalnya ditandatangani oleh Abdul Fattah Wirananggapati

yang terlebih dulu sudah mengakui serta membenarkan ideologi Pancasila.

Sebelum saya membatalkan penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW, setiap kali saya menyampaikanmateri sejarah estapeta kepemimpinan sampai terangkatnya Ali Mahfudz, maka saya tidak pernah mengungkapkan

kronologis penandatanganan MKT. No.4/1996 yang ditandatanganinya sesudah wawancara AFW mengenai Pancasiladalam Majalah UMMAT , halaman 26, terbitan 9 Desember 1996. Sebab, apabila hal itu dikemukakan maka diprediksikan

akan mengundang tanya-jawab yang ujungnya diketahui bahwa estapeta kepemimpinan tersebut itu tidak benar,melainkan salah. Bila saya mengatakan,ŗ Ya, salahŗ, tentu ada pertanyaan lanjut, ŗMengapa tidak barro dari yang salah pindah kepada yang benarŗ? Jelas, saya tidak bisa menjawabnya, karena pada masa-masa itu saya belum menemukansolusinya. Tentu, hal demikian membingungkan ummat sehingga timbul mudharatnya lebih besar daripada manfaatnya.

Tetapi, pada sisi lain bagi saya terasa beban moral, karena ada bagian sejarah estapeta kepemimpinan yang masih

dipendam sehingga tidak objektiv dalam menjelaskan sejarahnya.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 17/85

Sejarah kronologi penandatanganan MKT.No.4/1996 terus berulang dalam ingatan MYT karena telah menjadi bebanmoral, yang kadang kala menimbulkan pertanyaan pada diri, ŖSampai kapan saya tidak akan mengungkapkannya dan

 bagaimana bila terburu tutup usiaŗ ? Namun, saya yakin pada akhirnya sejarah itu akan terbuka dengan disertai solusinyakarena para penegak kebenaran akan terpelihara (Q.S.11:116 ), berarti kepemimpinan yang benar akan

ada. Meskipun dalam kegamangan, namun saya yakin pada akhirnya Allah SWT. akan memberikan jalan yang

benar (Q.S.84:6). Jadi, bila sementara waktu belum didapatkan solusinya, maka kesatuan ummat yang ada harusdipelihara semaksimal kemampuan.

Sesuatu yang diperintahkan oleh Allah pasti ada jalannya. Contohnya,

Nabi Nuh a.s. diperintahkan membuat kapal (Q.S.11:37-38, S.23:27) di daratan jauh dari laut Ŕ Meskipun airnya belumterlihat datang, namun Nabi Nuh tetap menjalankan tugas membuat kapal serta memelihara ummat yang ada membantu

menyelesaikan pembuatan kapal. Saya yakin bahwa menggalang Negara Islam Indonesia ini berdasarkan kebenaransesuai dengan perintah Allah (Qurřan dan Sunnah Nabi S.A.W.) maka pada akhirnya pasti ada jalan untuk memperoleh

solusi dari segala kesulitan, asalkan para penggalangnya benar-benar berniat mencapai keridhoan dari Allah SWT. Ŕ  Sehingga sekalipun belum memperoleh solusinya maka tetap memiliki nilai ibadah (pengabdian) kepada Allah. Karena itu

guna memelihara kesatuan ummat yang masih ada (tersisa), saya tidak mengemukakan bahwa penandatanganan MKT.No.IV/1996 itu dilakukan sesudah berhari-hari dari diketahuinya bahwa AFW mengakui ideologi Pancasila.

Merubah Jawaban 

Penjelasan yang diperoleh pada waktu Abdul Fattah Wirananggapati bebas dari penjara tanggal 2 Agustus 1996hanya dengan sarat jaminan keluarga dan uang satu juta rupiah, sedangkan saya mengetahui adanya pembuatan makalah

mengenai Pancasila oleh AFW setelah membaca Majalah UMMAT halaman 26, terbitan 9 Desember 1996, artinya

sesudah kepemimpinan NII diserahkan dari Muhammad Yusuf Thohiry kepada Abdul Fattah Wirananggapati.Padahal beberapa hari sebelum kepemimpinan diserahkan dari MYT kepada AFW, ada yang bertanya kepada saya,ŗApakah beliau bebas dari penjara dengan menandatangani Pancasila.ŗ Menjawab pertanyaan tersebut, MYT

mengatakan,ŗTidak !  Lalu orang yang telah bertanya itu berkata, ŗYa, kalau beliau menandatangani Pancasila, sayamenganggap beliau (AFW) sudah batal (maksudnya kepemimpinan tidak bisa dikembalikan kepada beliau). Kemudian

MYT membenarkan perkataannya.

Sunggguh ! dengan maksud membela lajunya estapeta kepemimpinan Ali Mahfudz waktu itu, maka sayaterpaksa Ŗmembanting setirŗ, yakni merubah jawaban dengan mengatakan bahwa sebelum kepemimpinan diserahkan dari

MYT kepada AFW maka posisi Abu (AFW) sebagai ummat sehingga boleh bertaqiyah, yakni dalam hal membuat

makalah mengenai Pancasila itu tidak dipermasalahkan. Tentu saja, apabila sebagaiummat, berarti bukan lagi sebagaiKUKT, yang dengan purbawisesa penuh. Dalam arti lain bukan lagi sebagai pemimpin yang berhak sedang berhalangan.

MYT merubah jawabannya, yakni yang pada mulanya mengatakan bahwa AFW tidak menandatangani mengenaiPancasila, tapi kemudian sesudah AFW disidangkan, serta terangkatnya Ali Mahfudz menggantikan posisi beliau, maka

MYT merubah jawabannya menjadi ŖDalam hal beliau (AFW) menandatangani mengenai Pancasila, hal itu tidak dipermasalahkanŗ. Tentu, perobahan jawaban sedemikan tidak berdasarkan ilmu, tetapi sekedar  rekayasa politik,

disebabkan MYT sudah menyerahkan kepemimpinannya kepada AFW, sedangkan sebelum itu AFW sudah membuatmakalah mengenai Pancasila yang tidak dijelaskan kepada MYT dan kepada Dewan Imamah pengangkatan Tahun 1994.

Sesudah AFW diadili, dan posisinya digantikan oleh Ali Mahfudz, banyak pihak yang menanggapinya melalui Sdr.

Tolhah[7] yang disampaikan kepada saya. Satu diantara berbagai tanggapan , yaitu, ŗBahwa pengadilan terhadap AbdulFattah Wirananggapati itu sama dengan lawakan (bodor), menjadi bahan tertawaan. Mereka mengetahui bahwa AFW

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 18/85

diadili karena beliau telah mengakui Pancasila, dan pengakuannya itu dalam makalah mengenai Pancasila, namun tidakdipermasalahkan, bahkan kepemimpinan dari MYT diserahkan kembali kepadanya. Jelasnya, disebut lawakan oleh

mereka, karena ketika bebas dari penjara, 2 Agustus 1996 dengan membuat makalah mengenai Pancasila, AFW tidakdisalahkan bahkan diakui kembali sebagai panglima tertinggi, tetapi sesudah pembuatan makalah tersebut dikemukakandalam wawancaranya dengan wartawan dari Majalah UMMAT kemudian diadili dan disalahkan, sehingga dicopot dari

 jabatannya. Padahal secara hukum baik itu sebelum diwawancarai maupun sesudahnya, bilamana mengakui ideologimusuh maka batal dari nilai kemujahidannya.

Mendengar adanya tanggapan dari mereka bahwa pengadilan terhadap AFW itu seperti lawakan, saya diam aliastidak mengomentarinya. Hanya dalam hati bertanya, ŖBagaimana kalau mereka mengetahui pula bahwa lembaranMKT.No.4/1996[8] ditandatangani oleh AFW sesudah beliau wawancara tentang pengakuannya terhadap ideologiPancasila, sedangkan mengadili AFW itu atas perintah saya/ disepakati Dewan Imamah yang otoritasnya didasari

tandatangan AFW dalam lembaran MKT. tersebut, maka bagaimana tanggapan mereka ?ŗ Dalam hati juga saya berusaha berpikir mengantisipasi tanggapan tentang Ŗ pengadilan lawakan ŗ. Yaitu, saya harus Ŗbersilat lidahŗ dengan

menyatakan,ř bahwa sewaktu AFW membuat makalah Pancasila, kapasitasnya sebagai ummat, sehingga tidak disalahkanbila beliau bertaqiyah.

 Robb yang Maha Mengetahui hati saya, bahwa sejak mengetahui pernyataan dari Abdul Fattah Wirananggapatidalam Majalah UMMAT halaman 26, terbitan 9 Desember 1996, bahwa beliau mau dibebaskan dari penjara terlebih dulu

bikin makalah Pancasila, maka sejak itu pula hati saya mulai risau, karena telah merekayasa jawaban yang saya sendiritidak yakin kebenarannya, yakni tidak ada kepastian seperti halnya:

1.  a. Bila dijawab bahwa kapasitas AFW masih sebagai pemimpin yang berhak, hanya sedang berhalangan, makatidak dibenarkan sebab sudah batal dengan pembuatan makalah Pancasila, dengan demikian penyerahan

kepemimpinan dari MYT kepada AFW adalah salah.

1. 

b. Bila dijawab bahwa posisi AFW sebagai ummat, sehingga boleh bertaqiyah, maka keterangan sebagaiummat itu bertolakbelakang dengan yang sebelumnya sebagaimana didapat Nota Dinas, mengenai penyerahankepemimpinan, 25 Agustus 1996, juga dalam MKT. No.1/1994.

Jadi, sebenarnya jawaban bahwa kapasitas AFW sebagai ummat hanya rekayasa akibat sesudah diketahui bahwaAFW membuat makalah mengenai Pancasila. Yang saya rasakan bahwa jawaban Ŗsebagai ummatŗ merupakan jawaban

spekulasi, yakni bukan aslinya sehingga tidak bisa mengantisipasi keraguan dalam menjelaskan sejarah estapetakepemimpinan. Sebab, baik itu sebagai pemimpin maupun sebagai ummat, bila sudah mengakui ideologi musuh maka

tidak bisa diserahi jabatan sebagai Imam.

Bukan Solusi 

Beberapa bulan sesudah terpilihnya Ali Mahfudz menggantikan posisi AFW, saya berangkat ke luar Pulau Jawa, diseberang sana saya fokus menyusun brosur TABTAPENII ke-2. Sesudah beberapa lama di sana lalu memperoleh

kabar bahwa Pak Ali Mahfudz merasakan tertekan karena adanya sebagian ummat yang tidak menyetujui terpilihnyabeliau sebagai Imam. Mereka berkampanye untuk tidak mengakui kepemimpinan Ali Mahfudz. Kabar seperti ini dariseorang aparat yang menerima telepun dari Bekasi. Aparat itu juga berkata,ŗ Pada saat orang- orang (RI) mengadakan

kampanye (pemilihan umum, tahun 1997), mereka juga mengadakan kampanyeŗ. Lalu saya berkata pula:ŗSungguh, terasaberat bagi yang dipilih jadi Imam karena pasti menghadapi berbagai macam omongan. Kepada anta juga ada satu suara

yang memilih jadi Imam, tentu kalau banyak kamu yang jadi Imam.ŗ Mendengar  perkataan saya itu, lalu ia berkomentar

sambil tertawa kecil, ‖Lamun ana dipilih jadi Imam, ana mah arek api-api gelo we ( Kalau saya dipilih menjadi Imam,saya sih akan pura-pura gila saja)ŗ. 

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 19/85

Sesudah MYT tiba di Jawa, kemudian pergi bersilaturahmi dengan beberapa aparat yang dianggap perlu. Pertemuantersebut bukan pertemuan resmi Dewan Imamah, sebab dihadiri oleh sebagian bukan anggotanya, tapi hanya merupakan

silturahmi dengan bermaksud akan membagikan brosur TABTAPENII ke-2. Dalam keadaan sedang bincang-bincang satusama lain, datang pula Pak Ali Mahfudz yang terlihat seolah-olah tergesa-gesa ingin menghadap saya, beliau segera

 berkata, ŖSaya sudah tidak sanggup menjadi Imam, karena banyaknya gejolak dari sebagian ummat yang tidak

menyetujui saya, maka dari itu saya menyerahkanŗ.  Pernyataan beliau itu langsung saya tolak dengan berkata:ŗJanganmenyerahkan ! Adapun adanya gejolak sebagian ummat karena tidak setuju terhadap kepemimpinan adalah biasa, sebab

siapapun yang jadi pemimpin maka akan ada saja pihak yang tidak menyetujuinya. Nanti juga gejolak itu akan hilangdengan sendirinya, hal itu dimisalkan air selokan ditimpa batu sehingga bergelombang, tapi nantinya tenang kembali.ŗ

Jawaban saya sedemikian itu sudah dipersiapkan dari sebelumnya, sebab begitu saya tiba di Jawa segera menerima kabarbahwa Ali Mahfudz akan menyerahkan kepemimpinannya kepada saya.

MYT menolak penyerahan kepemimpinan dari Ali Mahfudz, sebab menerima penyerahan tersebut bukanlah satusolusi untuk bisa menyatukan ummat apabila dianggap oleh sebagian mereka terdapat ganjalan hukum. Sehingga kepada

siapapun kepemimpinan diserahkan, maka tetap menjadi masalah yang menjelimet bagi yang memahaminya, sehinggabagaikan api dalam sekam. Pada waktu itu saya menduga bahwa diantara sebagian ummat yang tidak menerima estapeta

kepemimpinan Ali Mahfudz ada yang disebabkan sudah mengetahui bahwa penandatanganan lembaran MKT. No.4/1996sesudah terjadi wawancara AFW dalam Majalah UMMAT halaman 26 terbitan 9 Desember 1996 mengenai pengakuan

beliau terhadap Pancasila sehingga dianggap tidak sah. Saya menganalisa hal itu dari kabar bahwa diantara tokoh-tokohnya menjalin komunikasi dengan AFW, sehingga ada yang mengatakan bahwa pengadilan terhadap beliau juga

tidak sah, bahkan konon ada yang mempersiapkan untuk menggugat pengadilan tersebut, namun saya tidak tahu denganpasti apa sebabnya rencana penggugatan itu tidak terlaksanakan, mungkin karena mempertimbangkan kondisi

keamanannya, tapi yang jelas dari kabar-kabar tersebut berarti mereka menganggap estapeta kepemimpinan Ali Mahfudzdipermasalahkan legalitasnya.

Saya sudah mendengar dari Sdr. Tolhah bahwa AFW mengeluarkan isi hatinya dengan berkata,‖Lamun bener-

bener maranehna konsekwen kunaon bapak dibere hak memilih jeung dipilih ( Kalau memang mereka { maksudnyapihak yang sudah berseberangan dengan AFW } benar-benar konsekwen mengapa bapak diberi hak memilih dandipilih )ŗ. Meskipun hanya satu kalimat yang disampaikan oleh Sdr. Tolhah kepada saya, namun saya menganalisa

kalimat tersebut banyak sayapnya, yakni tidak hanya itu tapi juga dalam hal tandatangan beliau dalam MKT. No.IV tidaksah. Juga, saya mengalisa bila AFW kepada Sdr. Tolhah mengemukakan isi hatinya, maka apakah tidak mungkin bila hal

itu diungkapkan pula kepada kalangan yang sudah tidak mengakui kepemimpinan Ali Mahfudz.

Dari uraian tersebut di atas, diambil kesimpulannya, bahwa terhadap pertanyaan mengapa dulu ( tahun 1997) PakTohir tidak mau menerima kepemimpinan ketika Ali Mahfudz akan menyerahkan kepadanya, maka jawabannya yaitu

kepada siapapun kepemimpinan tersebut diserahkannya, sungguh hal itu tidak bisa menyelesaikan masalah, sebab pihakyang tidak mengakui kepemimpinan Ali Mahfudz sudah mengetahui bahwa estapeta kepemimpinan tersebut didasari oleh

MKT. No.4/1996 yang tandatangannya sesudah Abdul Fatah Wirananggapati mengakui ideologi Pancasila.

Tergantung Kepada Niat 

Guna kejelasan sejarah, sesudah barro dari kepemimpinan Ali Mahfudz, saya penasaran ingin mengetahuikronologi perkataan AFW yang menilai saya dan rekan-rekan pada masa itu tidak konsekwen. Oleh Tolhah dijelaskan

bahwa dulu ( sepuluh tahun yang lalu) AFW sering datang kepadanya, pernah juga tiga hari sekali. Jadi, yang diceritakanoleh beliau tidak hanya dalam soal diberi hak milih dan dipilih, melainkan diawali dengan menceritakan tentang Sdr. Abu

Bakar menolak untuk memberikan surat yang sudah ditandatangani Pak Fattah (AFW). Mengenai hal itu kepada Sdr.Tolhah beliau berkata,ŗBapak ini dianggap batal, tapi tandatangannya dibutuhkanŗ. Kata Pak Fattah pula kalau bapak 

(AFW) dianggap batal, tentu tandatangannya juga tidak berguna maka buat apa disimpan. Menurut Sdr.Tolhah bahwa Pak

Fattah meminta surat itu dikembalikan, karena Pak Fattah sudah dianggap batal. Pak Fattah mengatakan,ŗKalau surat itu jatuh ke tangan Thogut , tentu berbahaya buat bapak, sebab bagi Thogut itu tidak mau tahu sudah batalŗ. 

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 20/85

Pada waktu yang lain, Sdr. Tolhah pernah kedatangan Pak Fattah bersamaan harinya dengan kedatangan PakAli Mahfud dan Pak Kasid (Alm.). Saat itu AFW meminta kepada keduanya supaya lembaran MKT. No.4/1996

dikembalikan kepada beliau, tapi oleh keduanya ditolak permintaan tersebut. Kemudian AFW menegaskan kepadakeduanya,ŗ Ditandatanganinya oleh yang sudah batal berarti tidak sah, daripada begitu sudah saja ditarik lagi !ŗ Lalu

dijawab oleh Pak Kasid,ŗ untuk dokumen negara !ŗ Sesudah Ali Mahfud dan Kasid pulang, Pak AFW berkata kepada

Sdr. Tolhah,ŗ Ongkoh bapak  teh geus dianggap batal, tapi pake dibutuhkeun tandatanganna. Tah kitu kalakuan barudak teh, ajeungan oge kabawa-bawa ( Kata mereka bapak sudah dianggap batal, tapi aneh tandatangannya dibutuhkan.

Begitulah kelakuan anak-anak , kiayi[9]  juga terbawa- bawa )ŗ. Waktu itu terbetik pula kalimat,‖Ongkoh dipoyok, tapi

dibutuhkeun (dicela, tapi dibutuhkan)ŗ. 

Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, saya sudah tahu bahwa AFW meminta kepada Pak Ali Mahfudz dan Pak Kasid(Alm.), supaya lembaran MKT. yang sudah ditandatanganinya dikembalikan kepada beliau, tetapi dalam waktu-waktu itusaya tidak mengetahui bahwa Pak Ali Mahfudz dan Pak Kasid memperoleh lontaran kalimat dari AFW sebagaimana yang

diutarakan oleh Sdr. Tolhah tadi di atas, yang saya tahu hanya permintaan dari AFW ditolak. Sdr. Tolhah pun tidakpernah menyampaikan pernyataan AFW kepada siapapun sebelum saya menjelaskan kepadanya bahwa saya sudah barro.

Saya memahami semua itu, karena masing- masing tergantung kepada niatnya. Suka atau tidak, ini adalah sejarah yang

berkaitan dengan pengabdian kepada Allah Suhanahu wa ta‘ala, tentu andaikan saya tidak menulisnya, maka tetapMalaikat yang menulisnya dan di Akhirat dibuktikannya. Robb Yang Maha Mengetahui niat hati masing-masing kita.Sebab itu, bahwa dalam beribadah kepada Allah SWT tidak ada istilah terlambat, masih mending terlambat daripada

terburu ajal tiba.

Tepat dengan Prediksi

Sekitar Tahun 2002 pada suatu pertemuan resmi, saya mendengar Pak Kiayi,  berkata,ŗBagi saya bahwa ini

(kepemimpinan) bukan benar, tetapi lebih bagus, buktinya kata Pak Abu Bakar bahwa surat MKT. No.4/1996ditandatanganinya dengan tawar- menawar jaminan uang.ŗ Dalam hal itu saya beserta semua yang hadir pada waktu itutidak mengomentarinya. Hanya dalam hati saya membenarkan perkataan beliau. Dan betul, saya menyaksikan Sdr Abu

Bakar pernah mengungkap hal itu hadapan sebagian aparat yang hadir, tetapi ketika Pak Kiayi mengatakannya dihadapan majlis, Sdr. Abu Bakar sedang tidak hadir.

Rupanya yang diketahui oleh Pak Kiayi ketika itu hanya semata tawar- menawar jaminan uang. Padahal ada lagi yanglebih fatal dari itu ialah bahwa kejadian penandatangannya sesudah adanya pengakuan dari Abdul Fattah

Wirananggapati terhadap  Pancasila dalam wawancaranya pada Majalah UMMAT halaman 26, terbitan 9 Desember1996, sehingga seandainya tidak melalui tawar menawar jaminan uang pun, maka tandatangan tersebut sudah tidak

mengandung nilai tandatangan dari seorang pemimpin NII. Sehingga pula semua tandatangan Muhammad Yusuf Thohiry

yang didasari tandatangan Abdul Fatah Wirananggapati sesudah pengakuannya terhadap Pancasila, tidak memilikikekuatan hukum yang benar, alias tidak sah.

Meskipun Pak Kiyai itu seorang yang dihormati dalam majlis, namun pernyataannya tidak berkembang kepadaummat pada waktu itu, melainkan hanya tertahan pada para aparat yang menghadiri pertemuan. Mungkin karena

pernyataannya itu bukan dalam acara khusus menjelaskan sejarah estapeta kepemimpinan NII. Namun,dari pernyataan beliau itu disimpulkan bahwa dengan terungkap adanya tawar menawar jaminan uang dalam hal

penandatangan MKT. No.4/1996 maka tepat dengan prediksi, yakni akan muncul penilaian bahwa estapeta kepemimpinan NII, 1996 itu bukan benar. Perhatikan ayat-ayat di bawah ini:

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 21/85

ö@è% bÎ) tb%x. öNä.ät!$t/#uäöNà2ät!$oYö/r&ur öNä3çRºuq÷zÎ)ur ö/ä3ã_ºurø ŕ r&ur óOä3è?uŽ ϱtãur îAºuqøBr&ur$ydqßJçGøùuŽ tIø%$# ×ot» pgÏBur tböqt±øƒrB $ydyŠ¡|$x.ß`Å3»|¡tBur !$ygtRöq|Êö s? ¡=ymr& Nà6ø‹s9Î) šÆÏiB

¾ #$!«Ï&Î!qß™uŘur 7Š$ygÅ_ur řÎû ¾Ï&Î#‹Î7y™#qÝÁ/uŽ tIsù 4Ó®LymšÎAùřtƒª!$# ¾ÍnÍ öDrřÎ/ 3 ª!$#ur ŸwŖωöku‰tPöqs)ø9$# šúüÉ)Å¡»xÿø9$#ÇËÍÈ

―Katakanlah: ―Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yangkamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu

cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan-Nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan

 NYA‖. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang -orang yang fasik.‖—   ( Q.S.9:24). 

Nä3¯ Ruqè=ö7oYs9ur&äóÓy´Î/z`ÏiB Å$öqsƒø:$# Æíqàfø9$#ur<Èø)tRur z`ÏiB ÉAºuqøBF{$# ħàÿRF{$#urÏNºt yJ¨W9$#ur 3 Ð Ïe±o0ur šúïÎ É9»¢Á9$# ÇÊÎÎÈ

― Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan

buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.‖–  ( Q.S.2:155). #þqßJn=÷æ$#ur !$yJ¯ Rr&öNà6ä9ºuqøBr&öNä.߉»s9÷rr&ur ×puZ÷GÏù ž cr&ur ©!$# ÿ¼çny‰YÏã í ô_r&ÒOŠÏàtã

ÇËÑÈ

 ―Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak -anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah

 pahala yang besar.‖ (Q.S.8:28). Pengevaluasian Perundang -undangan 

Pada akhir Tahun 2006 ada permintaan kepada saya untuk memberikan materi sejarah, yang lama waktunyaberbeda dengan seperti yang biasa saya lakukan . Yakni, jika biasanya selesai atau tidak selesai dicukupkan dua atau tiga jam, tapi kali ini tidak terikat dengan waktu, dalam arti bilamana tidak tamat dua jam maka dilanjutkan pada waktu

lainnya sehingga tamat. Sebelum melanjutkan kepada malam terakhir, yaitu sampai materi sejarah penyerahankepemimpinan dari MYT kepada AFW, maka dalam hati muncul pertanyaan,ŗApa jabatan yang disandang AFW padasaat MYT akan menyerahkan kepemimpinan kepada beliau ?ŗ Pertanyaan tersebut muncul , karena saya ingat kepada

masa beberapa tahun sebelum Tahun 2006 ketika menerangkan estapeta kepemimpinan, ada yang bertanya,ŗApa jabatanAFW waktu ituŗ? Disebabkan saya tidak mempersiapkan jawabannya, maka pembicaraan saya lanjutkan (tidak 

menjawab). Ummat yang telah bertanya itu menyadari bila saya tidak menjawabnya, karena memotong pembicaraan,yakni bertanya bukan pada waktunya. Tapi, sampai materi selesai, pertanyaan dari ummat tadi tidak mencuat lagi hingga

saya pulang.

Sebagaimana sudah dikemukakan pada uraian telah lalu, yakni sesudah saya mengetahui bahwa AFW telah membuatmakalah mengenai Pancasila, maka saya Ŗbanting setirŗ merubah jawaban mengenai posisi AFW sebelum kepemimpinan

diserahkan kepadanya. Dengan perobahan jawaban yang spekulasi telah membuat hati risau, karena saya sendiri tidakmeyakini kebenarannya. Jadi, bahwa kebingungan karena ketidaksiapan saya dalam menjawab pertanyaan sebagaimana

yang dikemukakan tadi di atas, maka telah diprediksikan sebelum ada yang bertanya secara langsung kepada saya.Kebingungan[10] itu disebabkan beberapa hal:

1.  Dalam materi sejarah, saya sudah menjelaskan bahwa Wawancara AFW mengenai Pancasila dalam MajalahUMMAT , terbitan 9 Desember 1996, ketika itu jabatan AFW sebagai Imam, karena itu beliau dipermasalahkan

sehingga jatuh nilai dari kepemimpinannya.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 22/85

2.  Adapun AFW telah membuat makalah mengenai Pancasila ketika akan dibebaskan dari penjara tahun 1996posisinya sebagai ummat, maka tidak dipermasalahkan, sebagaimana jawaban saya terhadap AFW tahun 1997 di

Bekasi, yang disaksikan oleh Pak Zaenal Hatami, Sdr Dahln, dan Hasn.3.  Bila kapasitas AFW sebagai ummat maka beliau tidak berhak menerima kembali kepemimpinan NII tanpa terlebih

dulu adanya pengangkatan sebagai AKT.

4.  Bila dijawab bahwa kapasitas AFW sebagai pemimpin yang berhak sedang berhalangan sebagaimana disebutkandalam MKT.No.1/1994, maka hal itu sudah jatuh nilai dengan pembuatan makalah mengenai Pancasila. Dansungguh salah menyerahkan kepemimpinan kepada yang sudah jatuh nilai, yakni menyerah kepada musuh,

sehingga Dewan Imamah yang diangkat oleh AFW 28 September 1996 pun tidak sah.5.  Bila dijawab bahwa terjadinya penyerahan kepemimpinan tanggal 25 Agustus 1996, karena AFW tidak terlebih

dulu menjelaskan bahwa beliau bebas dengan syarat membuat makalah mengenai Pancasila, maka berarti AFWsudah melanggar Al-Qurřan surat 4 An-Nisa ayat 64, sehingga kembalinya kepemimpinan kepada beliau menjadi

ganjalan sejarah yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sebab, NII berdasarkan Al-Qurřan, maka benar atautidaknya kelangsungan estapeta kepemimpinan tidak hanya merujuk kepada peraturan buatan manusia, tetapi

harus berpegang kepada dasar pertama yaitu dari Al-Qurřan. 6.  Disebabkan MYT tidak mengetahui bahwa AFW telah membuat makalah mengenai Pancasila, berarti ketika

kepemimpinan diserahkan kepada AFW, maka saya ( MYT) tidak tahu kapasitas AFW sebagai ummat. Dari halitu maka jawaban saya bahwa posisi AFW sebagai ummat hanya karena terpaksa sesudah terjadinya penyerahan

kepemimpinan atau karena terpaksa sesudah mengetahui bahwa AFW telah membuat makalah mengenaiPancasila. Sehingga dari itu jawaban saya hanya merupakan rekayasa dari keterpepetan, bukanlah suatu keyakinan

berdasarkan ilmu.7.  Benar, niat saya guna menjaga kelangsungan nilai estapeta kepemimpinan NII, tetapi dalam hal itu bagi saya harus

 jelas berdasarkan ilmu dalam menjawab pertanyaan sehingga bisa dipertanggungjawabkan, baik itu di duniamaupun di Akhirat.

Mengingat pengalaman terdahulu itu maka sebelum menyampaikan materi tentang penyerahan kepemimpinan dari MYTkepada AFW, saya terlebih dulu mengevaluasi sejarah tersebut yang barangkali dengan itu bisa memberikan jawaban

dengan tepat. Sesudah sekian hari diamati, terasa adanya ketidakpassan dengan undang-undang, hal demikian membuatsaya gelisah. Dalam kegelisahan itu saya datang ke Pak Kiyai. Kepadanya diceritakan bahwa saya merasakan adanya

kesalahan teknis dalam penyerahan kepemimpinan kepada AFW, mestinya beliau itu terlebih dulu diangkat sebagai AKT( apalagi Pak Kiayi pada waktu itu berpendapat bahwa posisi AFW sebagai ummat), sebab tidak ada peraturannya bahwaummat bisa terangkat langsung menjadi Imam. Sedangkan dalam Kanun Asazy untuk wakil imam sementara saja diambil

dari anggota Dewan Imamah.

Saya berpesan kepada Pak Kiayi bahwa hal itu supaya dibahas oleh Dewan Imamah karena bagi saya pun pada waktu itumasih dalam wacana, mungkin salah, mungkin juga benar. Saya katakan pula jika pada waktunya dibahas, maka saya siap

datang ( artinya, datang sebatas keperluan undangan membahasnya). MYT tidak akan datang langsung ke pertemuan

Dewan Imamah, melainkan berpesan kepada Pak Kiayi, karena sudah bukan lagi anggotanya, kecuali ada undangankhusus. Saya katakan pula kepadanya bahwa jika penyerahan kepemimpinan kepada AFW menyalahi peraturan makamenjadi beban berat bagi saya jika tidak menjelaskannya kepada ummat, sedangkan hal itu sudah ditulis dalam buku,

yakni bukan hanya dalam perkataan. Kemudian Pak Kiayi mengomentarinya,ŗDengan tulisan efeknya lebih beratdaripada perkataanŗ. Dengan komentar beliau sedemikian itu maka mental saya semakin lebih tertekan. Dengan itu sayasangat menekankan kepadanya, yakni jangan sampai saya membahas sendirian. Komentar dari Pak Kiayi, ŖYa, kecuali

 jika hal itu oleh Dewan Imamah dianggap angin. ŗ 

Harus dipahami, saya (MYT) mengajukan bahwa permasalahan harus dibahas dan MYT dipanggil, berartisaya menunggu keputusan untuk dimusyawarahkan bersama. Adapun saya menyampaikan melalui telepun kepada

seorang anggota dewan yang di luar kota, hal itu hanya merupakan aba-aba supaya diketahui, sehingga dipersiapkan

pembahasan atau musyawah khusus. Begitu juga saya menyampaikannya melalui Pak Kiayi sebagai pemberitahuanbahwa saya menghadapi masalah lembaga dalam hal estapeta kepemimpinan yang harus segera dimusyawarahkan. Akan

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 23/85

tetapi, sesudah mereka berkumpul tidak ada jawaban untuk dimusyarahkan dengan memanggil MYT. Kalau memangakan dimusyawarahkan tentu tidak akan keluar kalimat- kalimat yang dilontarkan secara langsung kepada saya dari

seorang anggota dewan ketika saya mendatanginya di Bandung Barat, seperti diantaranya: a. Meskipun kesalahan tidakdisengaja, tapi sudah lama. b. Sudah disiarkan dari Swedia. c. Tidak akan ada yang bertanya tentang jabatan AFW, nanti juga ditelan masa, kecuali bagi yang ghillan, kalau yang sudah ghillan sih susah. Dari kalimat- kalimat itu saja diambil

kesimpulan tidak akan dimusyawahkan, karena orang yang mengeluarkan kalimat-kalimat sedemikian itu, seharisebelumnya telah ikutserta dalam pertemuan Dewan Imamah.

Sesudah Pak Kiayi memahami bahwa MYT ragu dalam hal estapeta kepemimpinan NII 1996, Pak Kiayi pun berkata,ŗ Bagi saya dari dulu juga ini bukan benar, tapi lebih bagusŗ. Dikemukakan pula olehnya,ŗLebih bagusnya yaitu

ini jelas ada imamnya, sedangkan yang lain tidak jelasŗ. Kemudian beliau juga mengemukakan yang menjadialasannya,ŗBuktinya, saya mendengar dari almarhum Pak Kasid bahwa MKT. No.4/1996 ditandatanganinya melaluidengan tawar-menawar jaminan uangŗ. Lalu beliau langsung menanyakan kepada MYT,ŗBagaimana kejadiannya itu

?ŗ Kemudian MYT menjelaskannya sebagaimana yang telah dijelaskan pada halaman telah lalu Namun, MYTmengatakan kepadanya,ŗ Bahwa sebelum itu, yakni pada waktu pengangkatan para AKT, Pak Abdul Fattah sudah

mengeluarkan perkataan bahwa beliau akan mendatanganinya.ŗ Pak Kiayi menjawabnya:‖Perkataan itu beda dengan

tandatangan !‖ Dengan itu MYT pun tidak bisa menyanggahnya, bahkan dalam hati MYT berkata, betul sekali bahwabila baru dalam perkataan maka bukan merupakan bukti, karena perkataan itu tidak bisa nempel pada lembaran MKT.

apapun.

Guna menyambung pembicaraan maka MYT mengatakan kepada beliau, ŖYang saya tahu bahwa yang mengungkapkantentang jaminan uang itu bukan Almarhum Pak Kasid, tapi Pak Abu Bakarŗ. Jawab Pak Kiayi: Saya mendengarnya dariAlmarhum Pak Kasidŗ. Dengan jawabannya itu, MYT menganalisanya, mungkin Pak Kiayi lupa karena Sdr.Abu Bakar 

mengungkapnya tidak khusus di depan Pak Kiayi, sedangkan Almarhum Pak Kasid mungkin khusus di hadapan PakKiayi sehingga hanya itulah yang diingatnya.

Sesudah pulang dari kediaman Pak Kiayi, saya merenungkan alasan yang dikemukakan beliau, bahwa Pak Kiayikomitmen kepada estapeta kepemimpinan NII, 1996 bukan karena benar, tetapi lebih bagus, jelas imamnya sedangkanyang lain tidak jelas. Saya menafsirkannya bahwa komitmen Pak Kiayi itu karena terpaksa belum bisa lagi menentukan

yang benar. Adapun saya pada waktu itu juga terpaksa karena: a. Terpaksa karena belum menemukan solusinya. b.Terpaksa guna menjaga kebingungan bagi umat agar tetap terpimpin, yang mana mereka tidak mengetahui bahwa hal itutidak benar. c. Terpaksa daripada sama sekali tidak memiliki pemimpin. Jadi, sama dalam keterpaksaannya seperti Pak

Kiayi, tapi beda dalam alasannya.

Soal lebih bagus karena imamnya jelas adalah relatip tergantung siapa yang menilainya. Sebab, bagi sebagian ada jugayang merasakan imamnya jelas, ditambah lagi dengan kekekuatan ekonomi, keuangan, dan pasilitas serba lengkap, sertasarana pendidikkannya yang boleh dikatakan bertaraf internasional, namun setelah diketahui tidak benar maka yang sudah

mengetahuinya itu melepaskan diri darinya, dan beralih kepada yang diketahui berdasarkan ilmu yang diperolehnyaadalah benar, karena keimaman itu barometernya bukan lebih bagus, melainkan ialah benar.

Tanggung jawab saya berbeda dengan Pak Kiayi, sebab MYT sebagai pelaku sejarah yang secara langsung dalamhal estapeta kepemimpinan NII, sesudah AFW bebas dari penjara musuh Tahun 1996 maka penilaian Ŗbukan benarŗ itu,tentu pengevaluasiannya tidak terbatas pada adanya tawar menawar jaminan uang, tapi terus melaju kepada mata rantaisebelumnya, yaitu apa mungkin disebabkan oleh adanya kesalahan dalam hal penyerahan kepemimpinan kepada AFW,yaitu tidak sesuai dengan undang Ŕ undang sehingga tidak bisa menjawab dengan tepat tentang apa jabatan AFW ketika

sebelum penyerahan itu, atau mungkin karena ada faktor lain yang belum diketahui benang merahnya ?

Dianggap Angin

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 24/85

Meskipun saya yakin bahwa estapeta kepemimpinan dari MYT kepada AFW tidak benar, melainkan salah, namunperhatian saya pada waktu itu masih berfokus pada perundang-undangan sehingga masih menunggu jawaban dari Dewan

Imamah, sebab belum barro (melepaskan diri) darinya. Sesudah lama menunggu, terdengar kabar bahwa seoranganggotanya telah tiba di Jakarta, maka via telepun saya berharap supaya bisa bertemu dengannya setelah beliau mengikuti

musyawarah Dewan Imamah. Berselang hari sesudah itu saya yang harus mendatangainya , karena beliau ada yang

mengundang ceramah. Pertemuan tidak membuahkan hasil karena waktunya sempit sudah ditunggu oleh yang menjemputuntuk berceramah. Saya memahami hal itu, namun sesudah itu agak mengherankan mengapa beliau seolah-olah tidakmenganggap penting terhadap yang saya kemukakan kepadanya tentang sah atau tidaknya penyerahan kepemimpinan dariMYT kepada AFW, sehingga tidak berkeinginan menjanjikan untuk bertemu kembali dengan sengaja menyediakan waktuyang luang untuk berdialog. Padahal dalam urusan- urusan lain beliau bisa melakukannya sengaja datang ke Pulau Jawa.

Sesudah pulang dari sana kemudian saya menemui Pak Kiayi, menanyakan, ŖAdakah wacana yang sudah sayakemukakan itu dibahasŗ? Jawab Pak Kiayi: ŖTidak, melainkan ditutup, masing-masing mengatakan harus ditutup.ŗ Lalu

Pak Kiayi melanjutkan keterangannya, ŖBagi saya tetap mengajukkan supaya dibahas dan Pak Thohirnya dipanggil,tetapi ada yang berkata, kalau begitu Pak Kiayi membela Pak Thohir.ŗ Pak Kiayi menjawabnya,ŗBukan membela, tetapisupaya hal ini menjadi jelas.ŗ Jadi, sungguh kebohongan belaka bagi yang mengatakan bahwa pembahasan ditunda

waktunya ! Buktinya, yang terjadi adalah pemagaran terhadap ummat, akibat buruk sangka (suřudhan), tuduhan ambisiingin kembali jadi Imam. Kemudian juga propokasi-propokasi bersifat pembunuhan karakter, yang sama sekali tidak adarelevansinya dengan yang harus dibahas. Kalau benar ada keputusan pembahasan akan ditunda, pasti tidak ada propokasi bahwa ŖPak Thohir jangan didengar, karena sedang lemah iman, lagi ngelantur juga karena sudah jadi rakyatŗ. Ya, pastitidak akan dibahas, karena perkataannya jangan didengar. Bilamana sudah terjadi buruk sangka terhadap seseorang tentutidak bisa menanggapi sikap seseorang itu dengan kepala dingin, sehingga mencari-cari kesalahan pribadinya. Perhatikan

ayat di bawah ini:

$ pkš‰rř¯»tƒtûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä#qç7Ï tGô_$# #ZŽ ÏWx. z`ÏiB Çd`©à9$# ž cÎ) uÙ÷èt/ Çd`©à9$# ÒOøOÎ ) Ÿwur (#qÝ¡¡¡pgrB Ÿwur =tGøótƒNä3àÒ÷è$ /³Ò÷èt/ 4 =Ïtäýr  &óOà2߉tnr &br&Ÿ@à2ùřtƒzNóss9 ÏmŠÅzr &$\GøŠtBçnqßJçF÷dÌ s3sù 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# Ò¤#>qs? ×LìÏm¤Ř ÇÊËÈ

―Hai orang -orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka

itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang

diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.

dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.‖- ( Q.S.49:12). 

Tanda UntukTidak Dibahas

Sesudah masalah besar yang saya ajukan sebagaimana yang sudah dikemukakan terdahulu itu dianggap angin, bahkanditanggapi dengan tuduhan negatip, yaitu dikait-kaitkan dengan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan

permasalahan yang seharusnya dibahas, maka saya membuat tulisan sebagai persiapan guna menjelaskan persoalan yangsebenarnya terjadi serta mengkanter tanggapan-tanggapan miring terhadap pribadi saya. Sebab, saya berhak menjaga

kehormatan diri dalam pandangan ummat, baik itu masa sekarang maupun masa mendatang. Hal demikiandilakukan setidaknya supaya keluarga atau keturunan saya mengetahui persoalan yang sesungguhnya, bila saya terburu

tutup usia.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 25/85

  Saya mengetahui dari beberapa aparat yang bersilaturahmi serta menginformasikan hal-hal yang terjadi di lapangan,yaitu adanya kalimat-kalimat yang memojokkan MYT di hadapan ummat. Bahkan dilontarkan kata Řsetanř dihadapan para

aparat. Terhadap itu saya menganggap sebagai propokasi agar aparat dan ummat tidak mempercayai MYT. Dengan itusaya semakin yakin bahwa pihak pusat tidak akan membahas persoalan serta tidak akan memanggil saya. Sebab, bilapembahasan itu hanya ditunda dulu serta akan memanggil MYT, maka mengapa mendahulukan sikap apriori dalam

 bentuk propokasi terhadap MYT sehingga berani secara terbuka dengan mengeluarkan kata ř setanř. Sebab itu sayamenilai bahwa propokasi-propokasi sedemikan merupakan sikap apriori sebagai tanda tidak ada harapan pembahasan atau

musyawarah dengan memanggil MYT. Sebab, mungkinkah akan membahas persoalan dengan disertakan Řsetanř ?Mungkinkah  persoalan akan ditanggapi secara jernih bila munculnya dari yang sudah dianggap Řsetanř ? 

Melalui tulisan ini, saya bertanya kepada yang merasa mengeluarkan kata Řsetanř; Ŗ Pernahkah membaca sejarah, bahwa di antara mereka yang memusuh Islam, mengeluarkan kata Řsetanř terhadap salah seorang yang sudah menjadipengikut Nabi SAW ? Seumur hidup saya sampai saat ditulisnya uraian ini, belum pernah baik itu mendengar maupunmembaca sejarah bahwa ada seorang musuh Islam yang melontarkan kata Řsetanř terhadap mujahid NII, baik itu yang

sebelum tahun 1962-an maupun yang sesudahnya.

Melalui tulian ini pula saya jelaskan kepada semua pembaca, benar saya lebih satu kali dipanggil, tapi hal itu samasekali tidak berkaitan dengan permasalahan yang saya ajukan untuk dibahas, melainkan dalam hal saya akan didudukkan

kembali sebagai Kepala Majlis Dalam Negeri. Saya tidak datang memenuhi panggilan, karena saya tidak siap dudukkembali dalam Dewan Imamah. Artinya, dalam hal itu terjadi sebelum mencuatnya permasalah mengenai legalitas

penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW. Adapun sesudah saya mengajukan masalah supaya dibahas, makapemangilan dilakukan hanya dua kali, tetapi hal itu terjadinya sesudah saya barro dari kepemimpinan Ali Mahfudz. Jelas,

 jika sudah barro saya wajib tidak datang, sebab bila saya memenuhi panggilan berarti saya tidak barro. Tegasnya, sebelumsaya barro yang ada bukanlah pemanggilan, melainkan provokasi- provokasi (pemagaran) terhadap saya.

Ditemukannya Benang Merah 

Pada pertengahan Tahun 2007, ditengah-tengah pengevaluasian sejarah, tiba-tiba secara tidak sengaja sayamenemukan Majalah KIBLAT , No.14, terbitan Mei 2002, Pada halaman 50, didapat referensi yang menjelaskan bahwaAbdul Fattah Wirananggapati dibebaskan bersyarat oleh Menkeh Utoyo Usman melalui pembuatan makalah mengenai

Pancasila, jaminan keluarga dan uang Rp 1.000.000. Kemudian pada halaman 51 disebutkan menurut AFW, ―Tidak ada

 format perjuangan NII dulu seperti yang sekarang, karena banyak mengaku sebagai Imam, ―Maka untuk menjawabnya,

karena masing-masing mengaku NII, maka saya tegaskan, sejak tahun 1962, setelah pasukan menyerah semuanya, sudah

tidak ada lagi imam. Dan saya pun memutuskan kembali kepada Proklamasi 1945,‖ katanya. Dari penemuan referensitersebut maka pengevaluasian terus berkembang kepada sebelum adanya penyerahan kepemimpinan NII dari MYT

kepada AFW, 25 Agustus 1996. Hal ini perlu saya ulangi, yakni begitu mendengar kabar bahwa AFW akan bebas dari penjara musuh, 1996 maka pertama kali yang ditanyakan oleh saya dan sebagian aparat ialah,ŗApakah Abu (AFW)keluarnya itu menandatangani tentang Pancasila Ŗ? Tapi, waktu itu jawaban yang diterima yakni tidak. Adapun yang

dikemukakan yaitu hanya dengan jaminan uang satu juta rupiah dan jaminan keluarga. Sungguh, seandainya sayamengetahui adanya keterbukaan bahwa AFW bebas bersyarat melalui pembuatan makalah Pancasila, yakin saya tidakakan menyerahkan kembali kepemimpinan NII kepadanya, karena sebelumnya juga sudah ditanyakan, Apakah beliau

menandatangani mengenai Pancasila. Bila hal itu terjadi maka dinyatakan batal, karena hal itu sudah menjadi prinsip bagisemua ummat, sesuai dengan yang dinyatakan oleh Imam Awal pada tahun 1962.

Pada Tahun 1997 Pak Zaenal Hatami di hadapan saya dan Abdul Fattah Wirananggapati beserta dua orang saksilainnya, beliau berkata, ŗBahwa AFW sebelum dibebaskan, beliau telah membuat makalah tentang Pancasila, seorang

tahanan politik tidak akan dibebaskan tanpa menandatangani mengenai Pancasilaŗ. Perkataan Pak Zaenal Hatami itu tidak disangkal oleh AFW, karena beliau pun sudah mengakui dalam wawancaranya dengan Majalah UMMAT , halaman 26,

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 26/85

terbitan 9 Desember 1996. Adapun yang menjadi bahan tafakkur bagi MYT, dari referensi tersebut di atas tadi, yaitupernyataan AFW bahwa―…sejak tahun 1962 setelah pasukan menyerah semuanya, sudah tidak ada lagi imam. Dan saya

 pun memutuskan kembali kepada Proklamasi 1945,‖ katanya. Pernyataan demikian dikemukakan oleh pribadi AFW,yang sudah diberhentikan dari keimamannya, artinya tidak memiliki nilai hukum. Namun, hal demikian bagi saya (MYT)

menambah wawasan dalam mengevaluasi sejarah estapeta kepemimpinan NII 1996. Saya yang mengenal beliau dari

dekat sejak Tahun 1984 dan sering mendengarkan wejangannya, yang sangat kental dengan NII-nya, dan gigih berdakwahmenyampaikan misi NII, baik itu siang maupun malam, kepada siapapun terus menyampaikan perjuangan NII, artinyatidak pilih- pilih, baik itu kaya atau miskin, baik itu hanya kepada seorang maupun banyak, dakwah menyampaikan NII

terus dilakukannya. Saya mendengar dari Sdr.Tolhah bahwa AFW pada Tahun 1989 pernah dibonceng dengan motor dariBandung sampai ke Surabaya hanya tiga kali beristirahat, tiap tiga jam satu kali istirahat, sedangkan sudah dalam usia tua

Ada yang mengatakan, meskipun usia beliau sudah lanjut, tapi masih bersemangat berjalan kaki dengan cepat, kadangkala mengalahkan orang yang masih muda. Pada waktu itu saya menilai AFW sungguh tangguh, tidak putus harapan

walau ajakannya sering ditolak, seolah Ŕ olah meskipun beliau hanya sendirian tetap dalam mengemban tugas mengajakummat Islam Indonesia menjadi warga NII.

Akan tetapi, pada pertengahan Tahun 2007 tatkala saya membaca pernyataan AFW dalam referensi tersebut tadi di

atas, hati saya tersentak dan bertanya pada diri, mengapa sikap beliau berbalik seratus delapan puluh derajat dari sebelumbeliau tertangkap musuh, 1996 ? Apakah penyebab utama dalam hal demikian ? Apakah karena beliau jatuh dari posisi

keimamannya ? Sungguh bukan karena itu ! Sebab, banyak mujahid level bawah pun diberhentikan dari jabatannya, tapimereka tidak sampai tega menyatakan kembali kepada Proklamasi 1945. Bahkan sebagai ummat pun banyak yang sudah

mengalami penyiksaan berat secara pisik dari pihak musuh, tapi tidak luntur dari NII. Lebih dari itu ada yang tangguhtidak sampai menandatangani mengenai Pancasila. Contohnya, pada tahun 1994 di Banten terjadi penangkapan terhadap

para mujahid. Diantara 500 orang yang ditangkap oleh Pemerintah RI, ada seorang mujahid bernama Zaenuddin, tapibersikeras tidak mau menandatangani Pancasila walaupun sudah diintimidasi oleh pihak musuh. Bahkan ketika digebrakoleh Komandan Koramil;ŗApakah kamu tidak tahu aku ini Řmacanř koramil  !ŗ, terhadap gebrakkan sedemikian itu maka

dijawabnya dengan keras:ŗ Apakah kamu juga tidak tahu aku ini Řmacanř NII !ŗ Mujahid tersebut sebagai Jawaradan nama jawaranya Ki Ipuh. Benar diluar penangkapan musuh pun sudah dibuktikan dengan tahan dari berbagaibentuk pukulan. Tetapi, dengan ketangguhan memegang prinsipnya sedemikian itu sudah menepis anggapan bahwasetiap tahanan politik tidak akan dibebaskan oleh Pemerintah RI, jika tidak terlebih dulu menandatangani mengenai

Pancasila. Buktinya, diantara lima ratus orang yang ditangkap oleh Kodim di Banten tahun 1994, ada satu mujahid yangbertahan sampai bebas tidak menandatangani Pancasila. Ya, semua manusia dalam kekuasaan Allah SWT. Jika Allahberkehendak sesuatu maka tidak ada yang bisa menghalanginya. Mujahid yang tangguh tadi telah pulang Tahun 2002

menghadap Allah Subhanahu wa ta‘ala. Semoga dalam keridhan-Nya. Aaamin. 

Dari kesemua itu saya merenung kembali kepada sejarah NII masa lampau, pada tahun 1953 yangdilakukan seorang Komandan Kompi TII dari Batalyon Kalipaksi bernama Ali Murtado yang sudah desersi dari NII

kemudian diaktivkan kembali dalam NII[11], maka hal demikian mengakibatkan dirinya lebih daripada desersi,

melainkan bekerja sama dengan pihak RI, meruksak NII secara keseluruhan, yakni sampai ke tataran pusat, dikendalikanoleh pihak intelijen RI . Kemudian pada Tahun 70-an banyak tokoh yang sudah Ikrar Bersama,1 Agustus 1962 (setiaterhadap Pancasila), mereka aktiv kembali tanpa terlebih dulu ada pengakuan dari kesalahannya, buktinya yaitu tidak

menuruti perintah dari Abdul Fattah Wirananggapati, yaitu tidak boleh mengikut- sertakan mereka yang telah berkhianatterhadap NII. Akhirnya, mereka terjebak oleh Ali Murtopo dari BAKIN ( Badan Kordinasi Intelijen)[12], dan sebagian

dari mereka melaporkan kegiatan kawan-kawannya kepada musuh. Perhatikan referensi ini: ― Dalam kesadaran terpepet 

itulah saksi Ateng Djaelani datang menemui Panglima Kodam IV Siliwangi, yang ketika itu dijabat Mayjen Himawan

Sutanto. Segala yang direncanakan rekan-rekannya tentang DI/TII, dilaporkan kepada Mayjen Hiwawan. Ketika itu juga

Panglima memerintahkan aparatnya untuk mengambil tindakan. Sedangkan saksi sendiri, yang ketika itu datang bersama

rekannya Zaenal Abidin, Kadar Solihat mengatakan kepada Mayjen Himawan bahwa mereka akan mempersiapkan

operasi ―pertentangan‖. Saksi dan Zaenal Abidin akan berusaha meng hubungi rekan-rekannya dan mengajak mereka

untuk kembali kepangkuan Ibu Pertiwi. Salah seorang yang berhasil ditemui Ateng ketika itu adalah tertuduh SukanaFachruroji. Hal itu dibenarkan tetuduh di persidangan hari itu [13] . Dari kejadian masa lalu itu disimpulkan bahwa satu

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 27/85

kesalahan yang tidak dijelaskan, atau tidak melalui proses hukum (Q.S.4:64), tetapi aktif kembali maka berimbasmemunculkan kesalahan berikutnya.

Dari merenungkan sejarah tersebut di atas, ditemukanlah jawaban bahwa sikap Abdul Fattah Wirananggapati yangberbalik seratus delapan puluh derajat itu disebabkan kesalahan beliau meminta kepemimpinan dikembalikan kepadanya

tanpa terlebih dulu menjelaskan adanya pembuatan makalah mengenai Pancasila, sebab ayat-ayat Al-Qurřan tentangkewajiban menjelaskan kesalahan, tetap berlaku kepada seluruh mujahid, tanpa pandang bulu. Dari menyembunyikan

kesalahannya, hal itu berimbas kepada kesalahan berikutnya, yakni tidak mau menandatangani lembaran MKT.No.4/1996 sehingga terburu adanya wawancaranya dalam Majalah UMMAT terbitan 9 Desember mengenai pengakuannyaterhadap Pancasila, sehingga pula MKT. tersebut ditandatangani dengan tawar menawar jaminan uang, artinya dibeli, dan

bertentangan dengan prinsip berjihad fisabilillah.

Sebelum penyerahan kepemimpinan, 25 Agustus 1996, MYT tidak mengetahui bahwa AFW membuat makalahmengenai Pancasila. Akan tetapi, sejarah hanya bisa ditutupi sementara, maka pada akhirnya terbuka pula,

karena hakekatnya Rabb juga yang membukakannya sesudah Hamba-Nya berusaha semaksimal kemampuan mencari jalan untuk berada dalam kepemimpinan sesuai dengan syariat yang ditetapkan oleh-Nya. Maka, pada pertengahan Tahun

2007 ditemukan referensi sebagai jalan pembukanya, sehingga diketahui bahwa ketidakmulusan estapeta kepemimpinanNII, 1996 akibat didahului adanya pelanggaran hukum, yakni tidak menjalankan Al Qurřan surat An Nisa ayat 64, itu

merupakan Ŗbenang merahŗ yang ditemukan setelah pengevaluasian sejarah. Dan sejarah itu sebagai bahan berfikir bagiyang beriman (Q.S.7:176).

öqs9ur $oYø¤Ï© çm»uZ÷èsùt s9$pkÍ5 ÿ¼çm¨ZÅ3»s9ur t$s#÷zr&šn<Î) ÇÚöŘF{$# yìt7¨?$#ur çm1uqyd 4¼ã&é#sVyJsù È@sVyJx. É=ù=x6ø9$# bÎ) ö@ÏJøtrB Ïmø‹n=tã ô]ygù=tƒ†rr&çmò2ç øIs? ]ygù=tƒ4y7Ï9º©Œ ã@sVtB

ÏQöqs)ø9$# šúïÏ# #$!©%qç/‹x. $uZÏG»tƒ$t«Î/ 4 ÄÈÝÁø%$$sù }È|Ás)ø9$# öNßg¯ =yès9 tbrã©3xÿtFtƒÇÊÐÏÈ

―Dan kalau Kami menghendaki, Sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi Dia cenderung

kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamumenghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya Dia mengulurkan lidahnya (juga). demikian Itulah

 perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar 

mereka berfikir. Sebelum mengetahui bahwa AFW bebas dengan sarat membuat makalah mengenai Pancasila, saya pernah merasa

kesal[14] terhadap beliau yang menunda-nunda penandatanganan lembaran MKT.No.4/1996 sehingga didahului olehkasus wawancaranya dalam Majalah UMMAT , terbitan 9 Desember 1996 tentang pengakuannya terhadap Pancasila.

Dalam kekesalan itu bertanya pada diri, ŖAda rahasia apa dibalik beliau tidak mau segera menandatanganinya ?ŗ Akantetapi sesudah meliwati masa lebih sepuluh tahun (1996-2007) kemudian baru diketahui jawabannya. Yaitu, adanya

ketidakjujuran dalam mengemukakan syarat beliau bebas dari penjara musuh, yang mana sudah kompromi dengan pihak

pemerintah pancasilais, sedangkan kemudiannya meminta pengembalian kepemimpinan. Sehingga seandainyapenandatanganan tidak ditunda-tunda pun, melainkan segera, yakni sebelum terbitnya MajalahUMMAT terbitan 9Desember 1996, maka tetap saja tanda tangan AFW tidak bernilai sebagai tanda tangan seorang Imam NII, karena sudah

didahului oleh pembuatan makalah Pancasila yang dirahasiakan kepada MYT sebagai Imam atau kepada Dewan Imamahyang dibentuk tahun 1994. Kesalahan dengan tidak menjalankan proses tobat merupakan pelanggaran syariat. Perhatikan

ayat-ayat di bawah ini:

$!tBur $uZù=y™öŘr ` &ÏB@Aqß™¤„wÎ) tí$sÜã‹Ï9 ÂcøŒÎ*Î/ «!$# 4 öqs9ur öNßg¯Rr &ŒÎ# )þqßJn=¤ß öNßg|¡àÿRr&x8râä!$y_ (#rã xÿøótGó™$$sù#$!©t xÿøótGó™#$ur ÞOßgs9 ãAqß™¤9# #$r߉y`uqs9 ©!$# $ \ /#¤qs? $VJŠÏm¤Ř

ÇÏÍÈ

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 28/85

―Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jikalau mereka

ketika Menganiaya dirinya[313] datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan

ampun untuk mereka, tentulah mereka menda pati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.‖— ( Q.S.4:64). [313] Ialah: berhakim kepada selain Nabi Muhammad s.a.w.

`yJsù z$>s? .`ÏB ω†èt/ ¾ÏmÏHø>àß yxn=ô¹r&ur cÎ*sù ©!$# ÛUqçGtƒÏmø‹n=tã 3 ¨bÎ) ©!$# ÖŘqàÿxî îLìÏm¤Ř ÇÐÒÈ

―Maka Barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri,

 Maka Sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.‖- (Q.S.5:39). 

`tBur z$>s? Ÿ@ÏJtãur $[sÎ=»|¹ ¼çm¯RÎ*sù ÛUqçGtƒ‟n<Î) «!$# $\/$tGtB ÇÐÊÈ

 ―Dan orang -orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, Maka Sesungguhnya Dia bertaubat kepada Allah

dengan taubat yang sebenar-benarnya.‖— ( Q.S.25:71). Sesudah mengevaluasi sejarah serta mentafakuri referensinya, maka ditarik kesimpulan bahwa

ketidakmulusan estapeta kepemimpinan NII 1996

Sehingga terjadi polemik dalam perundang-undangan, atau jawaban yang tidak jelas dan membingungkan serta menjadiganjalan sejarah, semuanya itu akibat dari pembuatan makalah mengenai Pancasila oleh AFW, yang tidak dijelaskankepada Imam atau Dewan Imamah pengangkatan tahun 1994. Sebab, seandainya AFW menjelaskan bahwa bebasnya

AFW dari penjara musuh melalui pembuatan makalah mengenai Pancasila, maka kepemimpinan tidak akan diserahkan

kepadanya ! Sebagai buktinya ialah ketika isi makalah Pancasila itu dikemukakan oleh AFW dalam wawancaranyadengan sebuah majalah, maka saya beserta para aparat pusat memakjulkan beliau dari kepemimpinannya. Denganditemukan benang merahnya maka disimpulkan bahwa estapeta kepemimpinan NII, yang didasari penyerahan dari MYT

kepada AFW, 25 Agustus 1996 adalah salah. Sebab, didahului dua mata rantai kesalahan yaitu:

Pertama, AFW bebas dari penjara musuh, 1996 melalui pembuatan makalah mengenai Pancasila, sehingga memiliki nilaikompromi / menyerah kepada musuh, Hal itu sama nilainya dengan Ikrar Bersama, 1 Agustus 1962, yang mana dalam

 At -Tibyaan sebagai desersi dan dinyatakan batal.

Kedua, AFW tidak menjelaskan kesalahannya, bahwa dirinya bebas bersyarat melalui pembuatan makalah mengenaiPancasila. Sehingga melanggar syariat {perhatikan Q.S.4:64). Dengan demikian penyerahan keimaman dari MYT kepadaAFW, 25 Agustus 1996 adalah keliru. Sebab, pihak Dewan Imamah pengangkatan tahun 1994 sudah sepakat jika AFWbebas dari penjara musuh dengan menandatangani mengenai Pancasila maka kapasitasnya sebagai pemimpin telah batal.

Dengan dua macam kesalahan tersebut di atas itu maka Dewan Imamah yang pengangkatannya tertera dalamMKT. No.4/1996 tidak bernilaikan kebenaran, yakni tidak sah secara syariat karena bukan saja masa

penandatanganannya sesudah terjadi wawancara dalam Majalah tersebut tadi, sehingga merupakan tanda tangan dariseorang yang sudah menyerah kepada musuh, tetapi juga karena diangkatnya oleh AFW yang sudah terlebih dulu 

membikin makalah Pancasila. Perhatikan pernyataan beliau dalam wawancaranya: ‖ Waktu mau dibebaskan dari penjara,saya mesti bikin makalah. Lalu saya jelaskan bahwa butir-butir Pancasila itu berasal dari Qur‘an. Tidak setiap orang

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 29/85

 yang ber-pancasila itu Muslim, tapi tiap Muslim sudah pasti ber- Pancasila. Jadi, katakanlah, ber-Pncasila itu berarti

melaksanakan sebagian dari ajaran Islam.‖ 

Dari referensi itu diketahui bahwa pembuatan makalah pancasila itu dilakukan sebelum pengangkatan DewanImamah 28 September 1996, dan isi makalah pancasila itu ditanggapi oleh Dewan Imamah sebagai pernyataan yang

melanggar Al-Qurřan Surat 17 Bani Isroil ayat 73, 74 dan 75. Serta bertentangan dengan Sapta Subaya, juga disamakandengan Ikrar Bersama 1 Agustus 1962, Yang akhirnya AFW juga dianggap batal[15]. Jadi, jelas bila AFW batal karena

mengemukakan isi makalah Pancasila dalam wawancaranya, sedangkan membikin makalah tersebut sebelum mengangkatDewan Imamah, maka pengangkatan Dewan tersebut juga tidak sah.

Sebelum ditemukan benang merahnya, saya kecewa dengan tidak ditandatangani MKT.No.4/1996 sehinggapenandatanganannya itu terjadi sesudah adanya kasus wawancara AFW mengenai Pancasila, serta melalui tawar-menawar

 jaminan uang. Akan tetapi, sesudah saya menemukan benang merahnya juga solusinya, maka diketahui bahwa dua haltersebut di atas adalah imbas dari kesalahan AFW yakni membikin makalah Pancasila yang tidak dijelaskan kepada MYT

yang sedang memegang tampuk pimpinan, sehingga tidak melakukan proses tobat (rehabilitasi) dalam hal itu makaberakibat kepada kesalahan selanjutnya.

Sebelum menemukan referensi dari Majalah KIBLAT No.14, halaman 51, terbitan Mei 2002, bahwa Abdul FattahWirananggapati kembali kepada Proklamasi 1945, saya menilai bahwa ketidaksahan estapeta kepemimpinan 1996 yaitu

hanya karena adanya kesalahan teknis penyerahan kepemimpinan, yakni tidak pas dengan perundang undangan makayang dikemukakan pada waktu itu hanya penilaian dari segi undang-undang. Adapun setelah saya mentafakuri referensi

tersebut tadi maka diketahui bahwa penyebab yang lebih mendasar daripada perundang undangan yaitu adanya matarantai kesalahan pertama dan kedua sebelum terjadi penyerahan kepemimpinan, sehingga tidak mulus dalam

perjalanannya. Hanya saja dalam tulisan penjelasan estapeta kepemimpinan dan statemen saya tertanggal 27 September2007 tidak sempat dijelaskan secara mendetail tentang kesalahan selain dari hal perundang- undangan, melainkan

hanya dengan dikemukakan beberapa kalimat sebagaimana yang sudah disebutkan pada uraian telah lalu. Supaya jelas

perlu diulangi yaitu:1.  a. ― Sungguh, sekiranya saya (MYT) tahu kead aan sebenarnya sebagaimana yang dikemukakan di Bekasi, atau

seperti tertera dalam Majalah KIBLAT tersebut di atas maka tentu sejarahnya tidak seperti yang dibaca sekarang

ini‖. Tapi, mungkin saja terungkapnya kekeliruan mengenai Nota Dinas, 25 Agustus 1996 hakekatnya disebabkan

 penentuan nilai yang masih tersembunyi sehingga terjadi ketidakmulusan dalam perjalanannya. Robb juga yang

 Maha Mengetahui sesungguhnya.

2.  b. ―Adapun penandatanganannya yaitu sesudah beberapa lama dari terbitnya Majalah UMMAT, terbitan 9

 Desember 1996, atau sesudah terjadinya keguncangan di kalangan ummat serta aparat terhadap wawancara

 AFW mengenai Pancasila‖ 3.  c. ‖Beberapa lama sesudah penandatanganan, diantara empat yang menyaksikannya ada yang 

mengungkapnya bahwa untuk penandatanganan surat tersebut di atas didahului dengan tawar-menawar mengenai jaminan…. Sehingga dari terungkapnya itu ada yang ragu mengenai sah atau tidaknya

 penandatanganan lembaran pengangkatan aparat dalam MKT. No.4/1996.

4.  d. ― Dengan jawaban dari MYT itu rupanya tidak puas, sebab orang itu menyanggahnya dengan berkata,‖

 Perkataan itu beda nilainya dengan tanda tangan.‖ 

Sebenarnya bagi yang ingin menempat Al Qurřan sebagai dasar perjuangan NII, sesuai dengan bunyi Kanun Asasi, makadengan membaca serta memperhatikan empat poin tersebut di atas, tentu menilai bahwa estapeta kepemimpinan pasca

kepemimpinan dari MYT kepada AFW, sungguh tidak benar. Sebab, baik itu kapasitas seseorang itu sebagai pemimpinmaupun ummat, namun jika sudah mengakui ideologi musuh, maka jatuh nilai dari kewargaan Negara Islam Indonesia,

kecuali bila sudah melalui proses―Ja uu ka ( menjalankan Qurřan S.4/64)ŗ. Perhatikan, poin pertama (a) yang

menunjukkan tidak adanya proses Ja uu ka sehingga MYT tidak mengetahui keadaan AFW sudah bikin makalahPancasila.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 30/85

Awal  Barro 

Sebelum saya menemukan mata rantai kesalahan AFW sebagaimana yang dikemukakan pada mata rantai pertamadan kedua, yakni adanya hal-hal yang bertolakbelakang dengan Al-Qurřan maka belum ada kepastian untuk sepenuhnya

membatalkan penyerahan kepemimpinan kepada AFW (25 Agustus 1996), sehingga belum memastikan pula untuk barro,

meskipun telah diyakini berdasarkan ilmu bahwa penyerahan tersebut tidak cocok dengan perundang-undangan. Namun,penafsiran bunyi undang-undang itu bisa dianggap kontroversi oleh sebagian ummat, karena tidak mustahil bila ada yang

menafsirkannya sesuai dengan niat dan kepentingannya, sehingga mempengaruhi ummat secara umum.

Berbeda dengan penilaian terhadap kesalahan yang dikemukakan dalam mata rantai pertama, yaitu melanggar Al-Qurřan.S.47,Muhammad: 35, S.11,Hud: 113, S.16:91, S.9 At-Taubah:77. Begitu juga kesalahan dalam mata rantai 

kedua, melanggar Qurřan.S.4 An-Nisa:64, S.5 Al-Maidah:39, S.25 Asy-Syuřara:71. Penilaian terhadap kedua mata rantaikesalahan itu merujuk kepada Al-Qurřan sebagai dasar pertama sehingga menjadi back  up bagi penafsiran undang

undang yang dianggap oleh sebagian orang kontroversi. Dengan rujukan dari Al-Qurřan itu saya (Muhammad Yusuf Thohiry) bisa memastikan untuk membatalkan penyerahan kepemimpinan kepada Abdul Fattah Wirananggapati, danmelepaskan diri (barro) dari estapetanya, serta kembali kepada kepemimpinan berdasarkan Maklumat Komandemen

Tertinggi No.1/1994.

Untuk melakukan barro tidak perlu musyawarah dengan siapapun apalagi dengan fihak yang menentang untukbarro. Sebelum saya memastikan barro sudah terlebih dulu menyampaikan permasalan untuk dibahas dan saya siapdipanggil, berarti sudah mengajak musyawarah. Begitu juga kepada sebagian anggota Dewan Imamah terdahulu yang

masih bisa dihubungi hal itu sudah disampaikan, tetapi sebagian besar dari mereka sudah tidak aktif, yakni tidakmelibatkan diri lagi dalam estapeta kepemimpinan NII 1996, atau putus komunikasi. Ada dua anggota Dewan Imamah

terdahulu yang masih bisa dihubungi, dan sepandangan dengan MYT menyalahkan penyerahan kepemimpinan dari MYTkepada AFW, salah seorang darinya menyatakan kekecewaannya, karena penyerahan tersebut tidak dimusyawarah

dengan Dewan Imamah.

Meskipun sudah lama saya mengetahui ketidakmulusan estapeta kepemimpinan NII, tetapi belum mengetahuisolusinya, maka selama itu belum barro. Sebab, untuk barro itu harus terlebih dulu mengetahui kepemimpinan yangsalah dan mengetahui pula yang benar berdasarkan ilmu yang diyakini kebenarannya. Sebagai contoh, bagi saya pada

Tahun 1987 barro dari kepemimpinan terdahulu, karena setelah membaca referensi ŖIkrar Bersama, 1 Agustus 1962 yangisinya antara lain yaitu setiap yang mengakui Pancasila, dan bersamaan dengan itu saya mengetahui pula bahwa Abdul

Fattah Wirananggapati sebagai pemegang estapeta kepemimpinan yang benar.

Jelasnya, bahwa penemuan referensi sebagaimana yang dikemukakan dalam mata rantai pertama sehingga

ditemukan pula mata rantai kedua, merupakan pembuka jalan dalam memperoleh solusi guna lepas dari beban moral yangdipendam lebih sepuluh tahun. Sehingga menjadi jawaban mengapa estapeta kepemimpinan NII, 1996 tidak mulus dalamperjalanannya. Dengan ditemukannya dua mata rantai tersebut diatas tadi, saya berkewajiban membatalkan penyerahan

kepemimpinan dari Muhammad Yusuf Thohiry kepada Abdul Fattah Wirananggapati, serta barro dari estapetanya,sehingga tidak ada kekhawatiran lagi bila harus menjelaskan seluruh sejarah yang berkenaan dengannya.

Jadi, bila ada yang bertanya, ŗMengapa MYT membatalkan penyerahan kepemimpinannya kepada AFW sesudahlebih sepuluh tahun (1996-2007) ? Jawabannya, yaitu karena mengadakan muhasabah atau mengevaluasi berulang serta

memahami referensi (ilmu) nya pun pada tahun 2007.

Perhatikan ayat di bawah ini:

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 31/85

Ÿwur ß#ø)s? $tB }§øŠ s9 y7s9¾ÏmÎ/ íOù=Ïæ 4 ¨bÎ) yìôJ¡¡9$# uŽ|Çt7ø9$#ur yŠ#xsàÿø9$#ur ‘ @ä.y7Í´¯»s9′ré&tb%x.çm÷Ytã Zwqä«ó¡tB ÇÌÏÈ

― Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya

 pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.‖—  (Q.S.17:36). 

Jika sudah barro berarti sudah tidak mengakui adanya Dewan Imamah yang didasari MKT. No.4/1996. Sesudahbarro MYT harus menolak panggilan dari pihak kepemimpinan yang sudah dianggap tidak sah, sebab bila memenuhi

panggilannya berarti masih belum barro. Ada dua kali panggilan kepada MYT, hal itu sesudah lama saya mengevaluasisejarah kemudian mengambil sikap barro dari kepemimpinan Ali Mahfudz. Jelas, saya tidak memenuhi panggilannya,

karena saya sudah tidak mengakui kepemimpinan beliau. Tegasnya, sebelum saya mengambil sikap barro, tidak pernahdipanggil oleh Dewan Imamah untuk pembahasan mengenai penyerahan kepemimpinan dari saya kepada AFW ,

melainkan yang ada hanya cercaan terhadap MYT dari oknum anggota Dewan dan para aparat yang terpengaruhnya. Jadi,mungkin pemanggilan terhadap saya sesudah barro itu merupakan trik supaya ada Ŗimageŗ pada ummat bahwa saya

tidak datang memenuhi panggilan, atau ada maksud tertentu, walloohu‘alaam. Sebab, semua telah memahami bahwayang sudah barro itu tidak memiliki kaitan tugas dengan kepemimpinan sebelumnya.

Menolak dengan Ilmu, Menerima dengan Ilmu 

Sewaktu Imam Awal, SM Kartosoewirjo masih bergerilya, saya sudah bercita-cita akan menjadi pengikutnya.Setelah beliau tertangkap musuh, 1962 maka photo Aceng Kurnia, Bu Dewi, dan Dodo Muhammad Darda dari surat

kabar saya simpan bertahun-tahun dimaksudkan supaya satu saat bisa bertemu dengan Pak Aceng Kurnia guna

menanyakan bagaimana kelanjutan perjuangan NII. Pada Tahun 1968 Dahlan Lukman dan Rusyad Nurdin mendirikansuatu yayasan, saya ikut Training Center di Jawa Barat bagian timur selama seminggu, kemudian sering mendengarkanwejangan dari Pak Adah Jaelani, bahkan dalam suatu acara pernah datang ke rumah beliau di Jakata. Pada waktu itu

pikiran saya masih picik, yakni beranggapan bahwa bila dari lisan seorang tokoh DI/TII pun tidak terbetik kalimat untukkembali melanjutkan perjuangan NII,[16] maka apalagi dari para anak buahnya. Dari itu saya menyangka sudah tidak adalagi yang melanjutkan perjuangan yang sudah diproklamirkan 7 Agustus 1949. Namun, bagi saya melanjutkan perjuangan

yang benar tidak terhalang oleh karena tidak ada orang lain yang melanjutkannya. Artinya, meskipun masih sendirian,tetapi jika sudah yakin bahwa hal itu benar maka wajib berusaha melanjutkannya, sebab berpegang pada hadits,―Ibda bi

nnafsik  (mulailah dari dirimu).ŗ Juga, tidak akan ada bilangan satu juta bila tidak dimulai dari satu.

Supaya dinilai oleh Allah Subhanahu wa ta‘ala bahwa saya sudah berusaha maksimal ingin melanjutkan perjuangan

yang benar, maka pada Tahun 1973 bertekad meninggalkan Jakarta untuk mengembara dengan tujuan barangkali bisabertemu dengan Aceng Kurnia sebagaimana yang dicita-citakan pada sejak tahun 1962 ketika masih duduk di bangkusekolah. Sebelum bertemu dengan beliau, saya mengadakan pendekatan dengan kawan-kawan serta bicara yang mengarah

kepada perjuangan NII, walau pada waktu itu belum mengetahui adanya para mujahidin yang sedang memperjuangkanNII. Jadi, sebelum bertemu dengan Aceng Kurnia serta para mujahid lainnya pun, saya sudah berusaha dalam rangka

melanjutkan perjuangan NII. Artinya, jika sudah yakin bahwa perjuangan itu benar maka tetap harus dijalankan walaudimulai dari sendirian. Hal demikian sesuai dengan motto,ŗSekalipun semilyar manusia masuk neraka, tetapi ada satu

orang yang tidak masuk, maka yang satu orang itu tidak menyesal.ŗ 

Sesuai dengan judul tadi, ŖMenolak dengan Ilmu, Menerima dengan Ilmuŗ maka saya mengambil sikap barro atasdasar ilmu. Dengan itu sangat salah bila ada yang mengatakan, ŖBahwa sikap Pak Tohir (MYT) dengan membuat

stetement itu karena kegagalan para aparat wilayah dalam membujuk Pak Tohir.ŗ Dalam hal barro yang didasari oleh

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 32/85

ilmu, tidak bisa dirubah dengan bujukan dari siapapun serta dalam bentuk apapun. Dalam hal itu juga semua prasangkaterhadap MYT, saya serahkan kepada Allah Subhanahu wa ta‘ala Yang Maha Mengetahui terhadap hati saya.

Mendahulukan Al-Quran 

Pada Tahun 1987.waktu itu saya belum memahami secara benar mengenai undang-undang estapeta kepemimpinanNII, walau sudah tiga tahun sebelumnya sering mendengarkan AFW menjelaskan tentang estapeta kepemimpinan dalamMKT.No11/1959, namun pada waktu itu belum begitu peduli terhadap undang undang tersebut, karena bisa ditafsirkanoleh sebagian orang sesuai dengan niat dan kepentingannya, sehingga kontroversi. Maka, meskipun sudah tiga tahunmengenal AFW, saya tidak barro dari kepemimpinan terdahulu. Sebab, baik itu Daud Beureh maupun Adah Djaelani

Tirtapradja adalah AKT (Anggota Komandemen Tertinggi), termasuk calon Imam sesuai dengan undang-undang.Berbeda lagi dengan setelah disodorkan ayat-ayat Al Qurřan oleh AFW dalam AT -TIBYAAN (1987), tentang mereka yangdesersi dari NII dengan mengakui ideologi musuh, juga tentang mereka yang tidak datang kepada pemimpin, menjelaskan

kesalahan atau tidak mau merehabilitasi diri, maka dengan ayat-ayat Al Qurřan itu saya barro dari kepemimpinan yangtidak sesuai dengan ayat Al Qurřan. Artinya, Al Qurřan itu yang dinomersatukan dari pada perundang undangan buatan

manusia.

Sehubungan dengan keadaan pada Tahun 1987 sebagaimana telah diuraikan di atas, maka berkaitan denganpenyerahan kepemimpinan dari Muhammad Yusuf Thohirry kepada Abdul Fattah Wirananggapati pada tanggal 25

Agustus 1996, tentu bagi yang mempertahankannya boleh-boleh saja bersikukuh dengan mengatakan bahwa hal itu tidakbertentangan dengan perundang undangan. Tetapi, saya mengingatkan bahwa hukum jang tertinggi dalam Negara Islam

Indonesia ini adalah Qurřan dan Hadits Shahih, jadi yang didahulukan ialah Al Qurřan dan Hadits Shahih dari padaperundang undangan yang dibuat manusia. Dengan demikian meskipun ada yang berpendapat penyerahan kepemimpinan

tersebut tadi sesuai dengan perundang- undangan, maka tetap tidak benar alias salah, karena didahului pelanggaranterhadap Al-Qurřan, seperti yang dikemukakan dalam AT -TIBYAAN . Negara Islam Indonesia bukanlah negara sekuleryang hanya bertumpu pada perundang Ŕ undangan semata buatan manusia, melainkan semua perundang-undangannya

tidak boleh bertentangan dengan Al-Qurřan. Begitu juga masa penandatanganan MKT.No.4/1996 sesudah adanya pengakuan terhadap Pancasila (ideologi

musuh), serta melalui tawar menawar jaminan uang maka bertolak- belakang dengan Al-Qurřan. Dengan hal itu makapula semua tanda tangan Muhammad Yusuf Thohiry yang didasari oleh tanda tangan Abdul Fattah Wirananggapati padalembaran MKT. No.4/1996 adalah tidak benar, yakni salah. Sehingga segala keputusan yang merujuk kepada Maklumat

tersebut adalah salah.

Penelusuran Sejarah, Dokumentasi

Sesudah surat tanggapan terhadap wawancara AFW dalam Majalah UMMAT halaman 26 terbitan 9 Desember

1996 diberikan kepada beliau, maka sebagian besar aparat termasuk saya sudah merasa selesai menangani kasus tersebutsehingga tidak banyak yang ingin membaca kembali lebaran majalah yang disebutkan tadi. Pada bulan- bulan tahunpertama, mungkin masih ada yang menyimpannya baik itu yang aslinya maupun copynya. Meskipun ada yang sengaja

menyimpannya, tapi mungkin ada yang meminjamnya, yang akhirnya hilang seperti yang saya alami. Dan tatkaladibutuhkan maka sulit diperolehnya.

Diperkirakan sejak tahun 2000-an sudah tidak ada aparat atau pun ummat yang menyimpan lembaran dokumentersebut. Hal demikian mungkin karena saling mengandalkan dalam hal menyimpannya, sehingga banyak ummat yangbaru masuk lembaga negara ini tidak pernah melihat copy lembaran MajalahUMMAT halaman 26, terbitan 9 Desember

1996. Tahun- tahun belakangan ini ada seorang ummat yang memintanya kepada saya guna diperlihatkan kepada seorangummat yang ingin mengetahuinya sebagai bukti guna meyakinkan kebenaran sejarah. Setelah dicari dan tidak ditemukan

dalam tumpukan buku, lalu saya tanyakan kepada beberapa aparat pusat waktu itu. Disebabkan tidak ada yangmemilikinya, maka saya tanyakan kepada banyak ummat, bukan hanya yang di Jawa, melainkan juga via telpun ke luar

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 33/85

Jawa barangkali saja masih ada yang menyimpannya, sebab sudah dicari ke banyak emper kaki lima sudah tidakdiperolehnya.

 Alhamdulillah, kira-kira beberapa minggu sesudah itu ada seorang aparat yang memberikannya kepada saya.Namun, pada waktu itu saya tidak merasa perlu membacanya kembali, melainkan hanya mengcopynya untuk diberikan

kepada ummat yang membutuhkannya itu. Adapun saya membacanya kembali ketika dalam keadaan menelusuriperjalanan sejarah. Bisa dibayangkan seandainya dokumen tersebut terus tidak diperoleh maka tidak bisa mengadakan

penelusuran atau pengevaluasian sejarah secara sempurna, yang akibatnya para aparat dan ummat hanya bisa membacapetikan wawancara seperti di bawah ini:

Bila hanya membaca bunyi petikan kalimat-kalimat itu di atas tanpa mengetahui kata-kata atau kalimat sebelumnya,maka terkesan bahwa pernyataan mengenai Pancasila itu hanya terjadi ketika wawancara dengan MajalahUMMAT  

terbitan 9 Desember 1996, yakni bukan terjadi sebelum penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW. Berbeda lagidengan tek yang sesungguhnya, yakni hurup Ŗbŗ pada kata Ŗbutirŗ yang pertama ditulisnya dengan hurup kecil seperti di

bawah ini:

―Waktu mau dibebaskan dari penjara, saya mesti bikin makalah. Lalu saya jelaskan bahwa butir -butir Pancasila itu

berasal dari Qur‘an. Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradap, dan seterusnya, jelas ada

ayatnya dalam Qur‘an. Tidak setiap orang yang ber-Pancasila itu Muslim, tapi tiap Muslim sudah pasti ber- Pancasila‖. 

Dari bunyi kalimat itu di atas, diketahui bahwa AFW menjelaskan isi makalah Pancasila yang dibikin sebelumbebas dari penjara musuh tanggal 2 Agustus 1996. Tegasnya, bahwa sebelum beliau menerima kepemimpinan dari MYT

tanggal. 25 Agustus 1996, maka AFW sudah terlebih dulu menyerah kepada musuh dengan bikin makalah Pancasila,sehingga para anggota Dewan Imamah yang diangkatnya tanggal. 28 September 1996 pun oleh yang sudah mengakui

ideologi musuh, sehingga pula menjadi ganjalan hukum. Tegasnya, Jika AFW sudah batal maka Dewan Imamah yangdiangkatnya pun tidak sah. Sebab, jelas bahwa AFW batal (jatuh nilainya dari perjuangan NII) bukan diawali dariwawancaranya dengan Majalah UMMAT terbitan 9 Desember 1996, tetapi sejak membuat makalah Pancasila. Disebabkandari awalnya sudah salah, yakni diawali dengan bikin makalah Pancasila yang tidak dijelaskan ( tidak menjalankan Q.S.

4:64) maka selanjutnya juga salah, seperti halnya penandatanganan lembaran MKT.No.4/1996 menyalahi waktunya,yakni sesudah diketahui beliau bikin makalah Pancasila, serta yang prosesnya juga dengan tawar-menawar jaminan

uang. Suka atau tidak suka, ini fakta sejarah !

Tanggapan terhadap petikan wawancara Abdul Fattah Wirananggapati bukan diketik oleh saya, tapi ditandatanganioleh saya, dan sesudah terlebih dulu dimusyawarahkan bersama para AKT yang diangkat oleh AFW. Hanya seingat saya

pada saat bermusyawarah sama sekali tidak ada yang mengangkat persoalan AFW telah bikin makalah Pancasila. Dan

tidak pula ada yang mengangkat mengenai AFW tidak jaa uu ka (Q.S.4:64). Seingat saya hal demikian disebabkan duahal:

1.  a. Semua yang hadir hanya terfokuskan kepada ungkapan yang dimulai dari ŖButir- butir Pancasila itu berasal dari Qur’anŗ dan seterusnya, tanpa memperhatikan kata-kata sebelumnya, karena kata ŖButirŗ yang

pertama ditulis dengan hurup besar ( B), letak pada awal kalimat. Padahal jika aslinya dengan hurup kecil makadidepannya harus ditambahi tiga titik seperti begini ―… butir- butir Ŗ , sehingga pembaca mengetahui bahwa

sebelumnya kata-kata itu terdapat pula kata-kata lain yang berkaitan dengan kata-kata atau kalimat sesudahnya.

1.  b. Tidak semua yang hadir memiliki copy-an lembaran Majalah UMMAT  halaman 26, terbitan 9 Desember1996. Artinya, meskipun sudah membacanya, namun hanya sepintas sehingga fokusnya hanya kepada kata- kata Ŗ

butir- butir Pancasila berasal dari Qurřan dan seterusnya, tanpa memperhatikan bagaimana bunyi kalimat sebelumkata-kata Ŗbutir - butir Pancasilaŗ. 

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 34/85

Akibat dari dua hal tersebut itu mereka dan saya mengira bahwa isi petikan wawancara yang disebutkan dalamsurat tanggapannya itu terpisah dari makalah Pancasila. Sehingga mengira pula bahwa kata-kata ŖButir - butir Pancasilaŗ

dan seterusnya itu dikemukakan oleh AFW hanya ketika dalam wawancaranya dengan Majalah UMMAT . Padahal hal ituadalah isi dari makalah Pancasila yang dibikin sebelum AFW menerima penyerahan kepemimpinan dari MYT, hanya

sebelumnya itu tidak dijelaskan, baik itu kepada MYT maupun kepada anggota-anggota Dewan Imamah yang diangkat

dalam Maklumat No,1/1994. Dari uraikan ini tentu ada pertanyaan, ŖMengapa hal ini tidak terungkap dari dulu ?Jawabannya yaitu:

Pertama, Bahwa pengevaluasian atau penelusuran sejarah estapeta kepemimpinan NII 1996 dilakukan sesudah diketahuiadanya kerancuan dalam penterapan undang- undang terhadap estapeta kepemimpinan pasca penyerahan kepemimpinan

dari MYT kepada AFW. Dalam kalimat lain, bahwa penelusurannya terjadi sesudah lebih dari sepuluh tahun daridiperbincangkannya wawancara AFW dalam Majalah UMMAT terbitan 9 Desember 1996.

Kedua, Lebaran Majalah UMMAT halaman 26, terbitan 9 Desember 1996, baik itu yang aslinya maupun copynya sudahterlupakan, dalam arti seolah olah tidak dibutuhkan lagi oleh banyak aparat atau ummat, mereka merasa cukup membacadari tek isi petikan yang tertera dalam lembaran surat tanggapan Dewan Imamah yang dikeluarkan tanggal 22 Desember1996. Hal itu menyebabkan tidak ada animo bagi mereka untuk membaca kembali lembaran majalah yang dimaksud tadi.

Apalagi tidak diketahui oleh mereka dimana keberadaannya. Sehingga surat tanggapan dari Dewan Imamah pun tidakterkoreksi oleh mereka termasuk oleh saya pada masa lebih sepuluh tahun itu.

 Alhamdulillah, Robb Yang Maha Mengetahui segala yang akan terjadi, sehingga pada tahun-tahun mendekati masapengevaluasian sejarah estapeta kepemimpinan NII 1996, saya sudah memperolehnya. Perhatikan kembali QS : Al-Mulk

3-4 yang bunyinya:

“Ï%©!$# t,n=y{ yìö7y™; Nºuq»yJy™$%]$t7ÏÛ ( $¨B 3Ŗt s? ýÎû È,ù=yz Ç`»uHŚq¤9` #$ÏB ;Nâq»xÿs ? ÆìÅ_öŘ$$sùuŽ|Çt7ø9$# ö@yd 3Ŗt s? `ÏB 9ŘqäÜèù ÇÐÈ  ¤NèO ÆìÅ_öŘ#$uŽ|Çt7ø9$# Èû÷üs?§ x. ó=Î=s)Ztƒy7ø‹s9Î) çŽ|Çt7ø9$#

$YÅ™%s{ uqèdur×Å¡ym ÇÍÈ―Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Robb yang Maha

Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidak seimbang?

Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu

cacat dan penglihatanmu itupun dalam Keadaan payah.‖—  ( Qurřan, Al- Mulk:3-4) Dari ayat itu diambil arti bahwa jika terhadap apa apa yang diciptakan oleh Allah SWT, kita dipersilahkan

memperhatikan secara berulang, maka apalagi terhadap langkah perbuatan manusia. Perintah dari ayat itu, tidak ditujukankepada hanya seseorang, tetapi kepada kita semua . Jadi, tentu kelalaian menyimpan dokumentasi, atau ketidakmauan

memperhatikan kembali bunyinya, serta terlambat mengevaluasinya adalah kelalaian bersama. Dengan demikian

walaupun surat tersebut tadi di atas bukan diketik oleh saya, namun sudah terlebih dulu dibahas bersama secara resmi,kemudian ditandatanganinya oleh saya maka kesalahan tidak terletak pada seseorang. Dari itu saya sudah mengakuibersalah.

Lebih sepuluh tahun yang liwat, saya sudah membaca Majalah UMMAT yang dimaksudkan tadi sehingga sayamengetahui bahwa AFW membuat makalah Pancasila, tetapi selama itu saya tidak kontrol sehingga tidak tahu bagaimanabunyi isi makalah Pancasila itu. Namun, sesudah membaca kembali majalah tersebut tadi dengan memperhatikan bunyi

lengkap kalimat yang dijelaskan oleh AFW dalam wawancaranya, maka saya tercengan ketika mengetahui perkataanbeliau ―… butir-butir Pancasila itu berasal dari Qur‘an. Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan

 Beradab, dan seterusnya, jelas ada ayatnya dalam Qur‘an. Tidak setiap orang yang ber -Pancasila itu Muslim, tapi tiap

 Muslim sudah pasti ber-Pancasila. Jadi, katakanlah, ber-Pancasila itu berarti melaksanakan sebagian dari ajaran Islam.

‖ , itu adalah bagian dari isi makalah Pancasila yang dibuat AFW sebagai salah satu sarat bebas dari penjara tahun 1996.Sebab. Sebelum kata-kata Ŗbutir - butirŗ didahului oleh kalimat ―Waktu mau dibebaskan dari Penjara, saya mesti bikin

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 35/85

makalah. Lalu saya jelaskan bahwa butir-butir Pancasila itu berasal dari Qur‘an. Ketuhanan Yang Maha Esa,

Kemanusiaan yang Adil dan Beradap, dan seterusnya, jelas ada ayatnya dalam Qur‘an. Tidak setiap orang yang ber -

Pancasila itu Muslim, tapi tiap tiap Muslim sudah pasti ber- Pancasila.‖

Lebih sepuluh tahun saya menanggung beban moral, karena tiga hal yaitu:

1.  Tandatangan Abdul Fattah Wirananggapati dalam MKT. No.IV/1996 dilakukan sesudah beberapa hari dibacanyawawancara AFW dalam Majalah UMMAT terbitan 9 Desember 1996 mengenai pengakuannya terhadap Pancasila.

Juga, penandatanganannya itu melalui tawar-menawar jaminan uang.2.  Tandatangan saya (Muhammad Yusuf Thohiry) dalam surat Tanggapan Dewan Imamah tanggal 22 Desember

1996 sebagai Wakil Imam berdasarkan tandatangan AFW dalam MKT. No. IV/1996. Artinya, jika AFWdinyatakan batal, karena pengakuan terhadap Pancasila dalam petikan wawancaranya dengan Majalah UMMAT  

terbitan 9 Desember 1996 berarti tandatangannya juga tidak sah, sehingga tandatangan Muhammad Yusuf Thohirysebagai Waki Imam pun tidak sah.

3.  Guna mengadakan pembenaran terhadap kedua poin tersebut di atas, saya berargumentasi bahwa sebelum AFWwawancara dengan Majalah UMMAT terbitan 9 Desember 1996, maka ketika selesai melantik para AKT yangdiangkatnya, beliau mengatakan akan menandatangani (MKT.No.IV/1996). Namun, argumentasi demikian itutidak membuat saya percaya diri bila kemukakan guna membela estapeta kepemimpinan NII 1996. Terbukti

sesudah lebih sepuluh tahun berlanjut, saya tidak bisa berkutik ketika didebat oleh Pak Kiayi bahwa perkataan itubeda dengan tandatangan.

 Alhamdulillah, setelah didebat oleh Pak Kiayi bahwa perkataan itu beda dengan tandatangan, dan beliau memintasaya supaya menjelaskan kronologinya, serta menuliskan semuanya, maka akhirnya menelusuri jalannya sejarah

yang akhirnya pula membaca kembali dokumentasi atau referensi Majalah UMMAT halaman 26, terbitan 9 Desember1996. Ternyata penyebab semua kesalahan adalah diawali dengan AFW sebelum menerima penyerahan kepemimpinan

dari MYT, bahwa AFW sudah bikin makalah Pancasila sebagai salah satu sarat bebas dari penjara, yang inti isinya baru

dikemukakan dalam wawancara dengan majalah tersebut. Bikin makalah Pancasila dengan tidak menjelaskannya,melainkan meminta kembali kepemimpinan diserahkan kepadanya, hal itu merupakan kesalahan paling dasar, melanggarQurřan S.4:64. Dengan mengetahui hal itu maka lenyaplah beban moral pada diri saya yang menyelimuti selama lebihsepuluh tahun dari hal proses penandatanganan MKT.No.IV/1996. Karena, seandainya Abdul Fattah Wirananggapatimenadatanganinya sebelum wawancaranya dengan Majalah UMMAT tadi pun, maka MKT. tersebut tetap tidak sah,

karena pernyataan AFW ―…bahwa butir-butir  Pancasila itu berasal dari Qur‘an….‖dan seterusnya, bukanlah sekedar jawaban dalam wawancaranya, melainkan juga sebagian dari isi makalah Pancasila yang dibikin oleh AFW sebelumdirinya mengangkat para AKT yang tertuang dalam MKT. No.IV/1996. Jika dengan hal itu AFW batal, sebagaimanaorang yang menandatangani Ikrar Bersama 1 Agustus 1959, maka para AKT yang diangkatnya, beserta MKT. yang

ditandatanganinya juga tidak sah.

Setelah membaca kembali serta memperhatikan isi wawancara AFW tersebut tadi dengan membandingkannya denganyang ada pada surat Tanggapan Petikan Wawancara Abdul Fattah Wirananggapati, maka saya menyadari bahwa adanyakesalahan dalam cara pengetikan kalimatnya, atau kelalaian dalam pengecekan dari semua yang ikut membahasnya,

sedangkan yang paling sering dibaca oleh ummat atau publik ialah surat tanggapan tersebut, adapun lembaran referensilengkap Majalah UMMAT halaman 26, terbitan 9 Desember 1996, kebanyakan yang tidak pernah membacanya, sehingga

muncul kesan atau pandangan bahwa batalnya AFW itu dimulai dari wawancaranya dengan MajalahUMMAT tesebut.Padahal pandangan tersebut itu bertentangan dengan keadaan yang sebenarnya. Jadi, yang benar yaitu bahwa sebelum

Abdul Fattah Wirananggapati mengangkat para AKT yang tertuang dalam MKT. No.IV/1996, maka beliau sudah terlebihdulu batal. Sehingga MKT. tersebut itu pun tidak sah.

Dari itu kepada semua pihak yang sudah membaca Petikan Wawancara yang disebutkan tadi di atas, baik itu yang

melalui brosur/ buku atau media elektronik lainnya, maka saya Muhammad Yusuf Thohiry mohon diketahui ataskesalahan pengetikannya tersebut itu. Satu kekeliruan memandang persoalan yang jika tidak diakuinya, maka berarti

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 36/85

membikin kesalahan terus berlanjut. Sebab itu saya tidak peduli terhadap macam-macam perkataan orang lain atas sikapsaya ini. Perjuangan Negara Islam Indonesia berkaitan dengan kehidupan di Akhirat kelak. Jadi, yang penting bagi saya

bahwa Malaikat sudah mencatatnya, yakni saya sudah menjelaskannya.

Keringkasan, Solusi, Harga Mati 

Keringkasan 

Sebelum tanggal 25 Agustus 1996, yakni sebelum MYT menyerahkan kepemimpinannya kepada AFW, waktu itusaya tidak mengetahui bahwa AFW sudah membuat makalah Pancasila. Akan tetapi, sesudah penyerahan kepemimpinanyang kemudiannya disusul dengan pengangkatan para anggota Dewan Imamah tanggal 28 September 1996 dan sebelum

MKT. No.4/1996 ditandatangani, baru kemudian diketahui bahwa AFW sudah terlebih dulu membuat makalah Pancasila,yang dikemukakan dalam wawancaranya dengan Majalah UMMAT halaman 26, terbitan 9 Desember 1996. Sesudah

diadakan penyelidikan dan diketahui bahwa hal itu benar- benar perkataan beliau, maka pihak Dewan Imamah yang sudahdiangkat oleh AFW itu menanggapinya dan menyatakannya bersalah dengan didasari beberapa ayat Quran, serta hadist, juga AT -TIBYAAN , dan Ikrar   Bersama, 1962. kemudian oleh Dewan Imamah beliau itu dimakjulkan dari jabatannya.

Dengan sikap dari Dewan Imamah itu, maka AFW mengatakan, ŗBahwa salah atau benar itu bukan ditentukan olehDewan Imamah, tetapi oleh pengadilan. Menghadapi pernyataan AFW tersebut, Maka MYT bermusyawarah dengan para

aparat terkait dan menetapkan dibentuk pengadilan khusus mengadili AFW. Yang akhirnya dalam pengadilan beliaudinyatakan bersalah, dan diberhentikan dari jabatannya. Disebabkan beliau mengakui kesalahannya, maka diangkat

sebagai penasihat Imam. Lalu beliau juga diberikan hak memilih dan dipilih sebagai Imam. Dalam pemilihan itu AFWmemperoleh satu suara. Dalam pemilihan itu terangkatlah Ali Mahfudz sebagai penggantinya.

Bagi sebagian aparat atau ummat bahwa dengan diberhentikannya AFW dan digantikannya oleh Ali Mahfudz,secara lahir persoalan terlihat solah-olah sudah beres tidak ada ganjalan hukum. Hal demikian berbeda dengan yang

dirasakan oleh MYT. Yakni, sejak saya membaca isi wawancara AFW dalam Majalah UMMAT halaman 26, terbitan 9Desember 1996, saya terpaksa Ŗbanting stirŗ dengan mengemukakan hujjah baru yang spekulativ bahwa sewaktu AFW

membikin makalah Pancasila maka kapasitasnya sebagai ummat sehingga boleh bertaqiyah. Sebab, bila disebutkan bahwaposisinya sebagai pemimpin yang sedang berhalangan, maka akan dianggap batal. Dan apabila AFW dianggap batal,

maka kepemimpinan Ali Mahfudz sebagai estapetanya juga tidak sah. Jadi, selama saya masih mengakui kepemimpinanAli Mahfudz maka mau tidak mau saya harus mengatakan,ŗ Bahwa ketika MYT menyerahkan kepemimpinan kepadaAFW, kapasitas AFW itu sebagai ummat, sehingga boleh bertaqiyah karena bukan pemimpinŗ. Namun, hal demikian

tidak meyakinkan, sebab berbenturan dengan:

1.  Tektual yang ada dalam Nota Dinas dan MKT.No.1/1994 di situ tidak disebutkan sebagai ummat, melainkanpemimpin yang berhak sedang berhalangan.

2.  Dari posisi pemimpin yang sedang berhalangan, kemudian menjadi ummat, karena membuat makalah Pancasilatentu harus ada proses jaa uuka (Q.S.4:64). Jika tidak jaa uu ka, maka tetap batal, dan bukan ummat, karena sudah

menyeberang ke pihak musuh.3.  Undang Ŕ undang, sebab tidak ada peraturannya bila ummat diserahi jabatan sebagai Imam sedangkan para AKT

masih banyak. Seandainya untuk hal itu ada yang berdalih bahwa dalam Kanun Azasy Pasal 12 disebutkan; ―Imam Negara Islam Indonesia ialah orang Indonesia asli yang beragama Islam Imam dan tha‘at kepada Allah

dan Rasul- Nya.‖, maka pertanyaannya,ŗ Apakah bisa dipredikatkan bertakwa bagi seorang ummat yang bikinmakalah Pancasila, tanpa Jaa uuka sehingga melanggar Q.S.4:64 ? Untuk wakil Imam saja diambil dari anggota

Dewan Imamah, (Lihat Kanun Asazy pasal 13) maka bagaimana logikanya bila seorang ummat yang menyerahkepada musuh lalu diserahi jabatan sebagai Imam ?

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 37/85

4.  Tanggapan terhadap petikan wawancara Abdul Fattah Wirananggapati sebagaimana tertera didalamnya bahwabeliau dinyatakan batal dan tidak dibernarkan bertaqiyah.

Padahal selama sepuluh tahun, sejak diadilinya AFW, saya sudah tidak lagi memperhatikan isi wawancaranya dalamlembaran Majalah UMMAT halaman 20, terbitan 9 Desember 1996 yang bunyinya: ŗWaktu mau dibebaskan dari

 penjara, saya mesti bikin makalah. Lalu saya jelaskan bahwa butir-butir Pancasila itu berasal dari Qur‘an. KetuhananYang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dan seterusnya, jelas ada ayatnya dalam Qur‘an. Tidak setiap

orang yang ber-Berpancasila itu Muslim, tapi tiap Muslim sudah pasti ber- Pancasila.‖ Dengan memperhatikan bunyikalimat sebelum kata Ŕ kata ―…butir -butir   Pancasila…‖ maka dipahami bahwa bersalahnya Abdul Fattah

Wirananggapati, atau tidak dibenarkannya bertaqiyah itu sewaktu bikin makalah Pancasila. Dengan demikian bagi yangmengatakan[17] bahwa ketika MYT menyerahkan kepemimpinannya kepada AFW, maka posisi AFW itu sebagai ummat

adalah merupakan Ŗbanting setirŗ guna pembenaran supaya AFW beserta Dewan Imamah yang diangkatnya ( 28September 1996) tidak dianggap batal.

Sepuluh tahun lamanya baik itu dengan tulisan maupun dengan lisan saya mencoba mempertahankan legalitas AliMahfudz sebagai Imam dengan hujjah bahwa tatkala AFW membuat makalah Pancasila, posisi AFW itu sebagai

ummat. Tetapi, dengan keempat poin yang diuraikan tadi itu di atas maka hujjah sebagai ummat itu tidak bisa terusdipertahankan. Bila hal demikian terus dipertahankan maka akan membingungkan karena tidak berdasarkan ilmu,melainkan karena dipaksakan supaya jangan menganggap bahwa AFW sudah batal sebelum diserahkan kembalikepemimpinan kepadanya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan ditemukannya beberapa referensi yang

berkaitan desersinya beberapa tokoh NII maka dipahami bahwa satu kesalahan yang tidak dijelaskan ( tidak sesuai denganQ.S.4:64) ) darinya bisa mendatangkan kesalahan lain. Sehingga kepada para pengikutnya juga tidak sadar dalam salah,membuat- buat hujjah dengan terus banting setir, bulak belok tidak berkepastian. Contohnya, satu saat tatkala dikatakan

bahwa AFW itu telah batal, maka dijawab bahwa beliau boleh bertaqiyah, karena posisinya sebagai ummat. Tetapi,

tatkala membentur kepada undang-undang maka berbeda lagi jawabannya, yakni posisi beliau adalah pemimpin yangberhak sedang berhalangan karena tertulis dalam MKT. No.1/1994. Jadi, mana yang benar ? Apabila jawaban yang keduaitulah yang benar, maka konsisten bahwa AFW membikin makalah Pancasila itu tidak dibenarkan bertaqiyah, sehinggabatal. Bila beliau sudah batal maka Dewan Imamah yang diangkatnya (28 September1996) juga tidak sah ! Sebab itu,

saya barro darinya. Dan sesudah barro itu saya baru bisa mengatakan:ŗBahwa ketika MYT menyerahkankepemimpinannya kepada AFW maka posisi AFW sebagai pemimpin yang berhak sedang berhalangan, tapi AFW tidakmenjelaskan kepada MYT atau kepada Dewan Imamah yang diangkat dalam MKT.No.1/1994 bahwasanya beliau sudahbikin makalah Pancasila yang menyebabkan batal dari NII-nya. Dengan demikian sebenarnya ketika itu kapasitas AFW

bukan sebagai pemimpin dan bukan pula sebagai ummat, karena sudah batal, yakni menyerah kepada musuh, sebab bataldari pemimpin menjadi ummat pun harus terlebih dulu menjalankan Jaa uu ka (Q.S.4:64), sedangkan AFW tidak

melakukan hal itu, sehingga mengkibatkan terjadi kekeliruan bagi MYT menyerahkan kepemimpinan kepada AFW.

Solusi 

Pada pertengahan tahun 2007 dalam pengevaluasian sejarah, dengan tidak sengaja saya menemukan MajalahKIBLAT , No.12, terbitan 2 Mei 2002, pada halaman 20 yang memuat pernyataan AFW ; ―Dan saya pun memutuskan

kembali kepada Proklamasi 1945‖…‖.

Dari mentafakuri peryataan AFW itu, saya teringat kepada sebagian  para tokoh yang sudah melakukan ŖIkrar Bersamaŗ, 1 Agustus 1962 yang diantaranya bunyinya: Ŗ Setia terhadap ideologi Pancasila, Undang Undang Dasar 1945,dan kembali kepangkuan Ibu Pertiwi. Namun, sebagian mereka tatkala akan aktip kembali tidak terlebih dulu menjelaskan

tentang persoalan isi Ikrar Bersama 1Agustus 1962 tersebut tadi, melainkan memunculkan istilah ŖHudaibiyahŗ[18] 

Sehingga seolah-olah menyembunyikan kesalahan. Akhirnya, setelah merasa terpepet atau kandas dalam perjuangannya,

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 38/85

maka diantara mereka ada yang mengulangi lagi kesalahannya dengan datang menemui pihak musuh, dan mengatakanakan berusaha menghubungi rekan-rekannya dan mengajak mereka untuk kembali kepangkuan Ibu Petiwi.

Dari mentafakuri hal tersebut itu, saya teringat juga kepada AT- TIBYAAN yang menekankan bahwa mereka yangsudah mengakui Pancasila dengan tidak menjelaskan kesalahannya, hal itu melanggar Qurřan surat An Nisa:64 sehingga

hal demikian merupakan pelanggaran hukum. Sedangkan dalam pengevaluasian sejarah itu diketahui bahwa sebelumadanya penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW, maka AFW sendiri pun tidak menjelaskan kepada MYT

bahwa beliau telah membuat makalah Pancasila. Dengan tidak menjelaskan kesalahannya itu maka AFW pun melanggarQurřan S.4:64 sehingga dari kesalahan itu mengakibatkan kesalahan berikutnya. 

Sesudah mengevaluasi sejarah secara berulang maka diketahui bahwa yang menjadi pangkal tidak mulusnyaestapeta kepemimpinan NII 1996 bukan hanya disebabkan bahwa MKT. no.4/1996 ditandatanganinya sesudah wawancara

AFW mengenai pengakuannya terhadap Pancasila, juga dengan tawar menawar jumlah jaminan uang, melainkanketidakmulusannya itu disebabkan dari awalnya, yakni didahului oleh pelanggaran terhadap Al-Qurřan S.4:64. 

AFW tidak menjelaskan kesalahannya (membuat makalah Pancasila) sebelum beliau meminta jabatan Imamdikembalikan kepadanya, sehingga MYT pun menyerahkannya. Akan tetapi, sesudah mengevaluasi sejarah bahwa

sebelum penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW telah terjadi pelanggaran terhadap Al-Qurřan surat An Nisaayat 64, maka saya (MYT) wajib membatalkan penyerahan kepemimpinan tersebut, dan sebagai konsekwensinya maka

saya kembali kepada struktur kepemimpinan dalam MKT. No.1/1994. Dan hal itu bukan saja sebagai solusi gunakelangsungan estapeta kepemimpinan Negara Islam Indonesia, Proklamasi 7 Agustus 1949. tetapi yang paling mendasar

ialah menterapkan Firman Allah SWT. yang bunyi-Nya:

$yJ¯ RÎ) èpt/öqG9$# ’ n?tã#$!«úïÏ%©#Ï9 tbqè=yJ÷ètƒuäþq¡9#$7′s#»ygpg¿2 ¢OèO š cqç/qçGtƒ`ÏB 5=ƒ Ì s%y7Í´¯»s9′réřsù Ü>qçGtƒª!$# öNÍkö n=tã 3 šc%x.ur ª!$# $ JŠÎ=tã$\KŠÅ6ym ÇÊÈ

― Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang -orang yang mengerjakan kejahatan lantarankejahilan[277], yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, Maka mereka Itulah yang diterima Allah taubatnya;

dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.‖-Q.S. 4:17) . 

[277] Maksudnya Ialah: 1. orang yang berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiatkecuali jika dipikirkan lebih dahulu. 2. orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak. 3. orang yang

melakukan kejahatan karena kurang kesadaran lantaran sangat marah atau karena dorongan hawa nafsu.

Sebelum saya menyerahkan kepemimpinan kepada AFW tanggal 25 Agustus 1996, waktu itu saya beserta para

anggota Dewan Imamah yang terangkat dalam MKT. No.I/1994 tidak mengetahui bahwa AFW sudah membuat makalahPancasila. Tetapi, diketahui sesudah beliau wawancara yang dimuat dalam MajalahUMMAT , halaman 26 terbitan 9Desember 1996. Dengan adanya hal itu membuat diri saya gamang, dalam keraguan menghadapi kasus wawancaraAFW, karena saya telah mengambil langkah spekulativ yaitu dengan menyatakan bahwa kapasitas AFW ketika itu

sebagai ummat hingga dibenarkan bertaqiyah, supaya para AKT. yang diangkat tanggal 28 September 1996 oleh AbdulFatah Wirananggapati tidak dianggap batal. Ternyata hal demikian tidak tepat, sehingga pernyataan spekulativ itu menjad

beban moral seperti yang sudah dijelaskan dalam uraian terdahulu. Walaupun demikian, saya belum juga menemukansolusi yang meyakinkan sehingga sepuluh tahun lamanya. Berbeda lagi dengan sesudah diketahui Ŗbenang merahnyaŗ,yaitu bahwa AFW tidak menjelaskan kesalahannya, yakni tidak menjalankan jaa uuka (Q.S.4:64), sehingga dipastikanbahwa kapasitas AFW ketika itu adalah pemimpin yang sedang berhalangan hanya tidak diketahui bahwa beliau sudah

 batal. Maka, sesuai dengan Qurřan surat An Nisa ayat 17 tadi di atas saya harus segera mengambil sikap. Artinya, jika

sudah menyadari dalam kesalahan (berspekulasi) maka harus segera menghentikannya, yaitu dengan membatalkan

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 39/85

penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW, dan sebagai tanggung jawab saya maka saya kembali kepada posisisesuai dengan MKT. No.I/1994. Perhatikan Firman Allah SWT yang bunyi-Nya:

¢OèO ¨bÎ) š• /uŘúïÏ%©#Ï9#qè=ÏJtã uäþq¡9#$7′s#»ygpg¿2 §NèO (#qç/$s? .`ÏB ω†èt/ y7Ï9ºsŒ#þqßsn=ô¹r&ur ¨bÎ)y7/u‘`.ÏB $ydω†èt/ Ö‘ qàÿtós9 îLìÏm§‘ ÇÊÊÒÈ 

“ Kemudian, Sesungguhnya Robb-mu (mengampuni) bagi orang-orang

  yang mengerjakan kesalahankarena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu danmemperbaiki (dirinya),

Sesungguhnya Robb-mu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang‖-(Q.16:119.) 

 

Allah SWT akan memberikan ampunan dari kesalahan yang karena ketidaktahuan, tetapi dengan syarat adanyataubat. Bisa disebut taubat jika menghentikan kesalahan sesudah diketahuinya, dan kembali mengadakan perbaikan.

Artinya, tidak disebut memperbaiki jika tidak mengenyahkan perbuatan yang sudah salah. Dari itu saya membatalkanpenyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW sebagai menghentikan kesalahan, kemudian saya kembali kepadaposisi dalam strutur kepemimpinan MKT. No.1/ 1994 sebagai perbaikan. Resapkan, bahwa mengharapkan ampun dari

Allah SWT tidak cukup hanya dengan mengakui adanya kesalahan, melainkan harus siap menghadapi segala resiko ataupengorbanan akibat berhenti dari melanjutkan kesalahan, sehingga siap mengadakan perbaikan.Tawak -kaltu wa hua 

 Rab-bul‘arsyil  Řazhiim.

Harga Mati Harus diingat bahwa dalam hal kesalahan membuat redaksi sebuah maklumat, atau surat Ŕ surat keputusan maka

tentu solusinya ialah direvisi. Begitu juga adanya perubahan undang-undang dari yang semula, bisa dikembalikan lagidengan dekrit Imam. Apalagi hanya kesalahan dalam bentuk pengetikan yang tidak terkontrol. Hal demikian bukan

kesalahan yang fatal, sebab bisa diralat. Berbeda dengan mengikuti perintah musuh, yakni membuat makalah Pancasila,hal itu merupakan pengakuan terhadap ideolog musuh yang jelas berlawanan dengan hukum yang tertinggi dalam Negara

Islam Indonesia, sehingga merupakan kesalahan yang paling mendasar dan fatal. Perhatikan Manifest Politik NegaraIslam Indonesia nomer V/7, yang dikeluarkan 7 Agustus 1952. Pada Bab VIII yang dalam hal Pancasila dinyatakan

antara lain bunyinya:

 Adapun sendi dan dasar daripada Republik Indonesia, seperti jang sering didengung-dengungkan oleh ―pemimpin-

 pemimpinnja‖, terutama ―Presiden-nja ―ialah: Pantjasila‖. Satu tjampur an (alliage) daripada (1) Sintoisme Djepang,

(2) Sjirik Indonesia – animisme, dengan persembahan kepada Blorong, Dewi Sri, Dewi (Ibu) Pertiwi, d.l.l. Dewa tjiptaan,

tiada bedanja dengan persembahan kepada Dewa- Dewa Wisnu, Brahma d.l.l. ; atau ―kedjawen‖ (heidendom), sebuah

model persembahan berhala, jang berlaku di Djawa-Tengah, (3) Hakko Itjiu, alias theori penipuan ‖kema‘muran Asia

Timur Raya‖ buatan Djepang , semasa zaman pendudukan, dan (4) Nasionalisme Indonesia djahil, jang agak kemerah -

merahan itu. 

 Dengan kupasan singkat diatas, — tidak mengikuti susunan dan aliran fikiran Sukarno dan kawan-kawannja (ma`af)

maka mudahlah kita dapat mengerti dan memfahami sedalam-dalamnja: 

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 40/85

 Apakah gerangan sebabnja, maka ―Tuhan‖ ala Pantjasila itu tidak mempunyai wudjud  , sifat, perbuatan d.l.l. jang tentu-

tentu baik jang ―wadjib‖ jang ―hak‖ maupun jang ―mustahil‖, ―Tuhan‖ jang tidak ber‖amar‘ (memerintah) dan tidak 

 pula ber‖nahi‖ (melarang); ―Tuhan‖ jang tidak menurunkan ―Nabi‖-nja, atau ― utusan‖-nja dan ―wahju‖-nja; ―tuhan‖

neutraal (bebas) – kah ? Jang boleh dibajangkan dan ditafsirkan oleh tiap-tiap manusia, menurut kehendak, fikiran dan

 perasaannja masing-masing, walaupun oleh Manusia jang sesat, jang anti – tuhan sekalipun (seperti komunis); ‖tuhan‖

 jang didalam ‗ilmu‖kedjawen‖–  disebut dengan istilah ‖alam suwung wangwung‖ (tiada sesuatu alias kosong) ? Wal-hasil, ―tuhan‖ ini adalah ―tuhan palsu‖, ―tuhan‖ buatan manusia, ―tuhan‖ tjiptaan Sukarno.  

 Lebih-lebih lagi, tampak bohong dan palsunja ‗tuhan‖ ala Panjasil a itu, dan chijanatnja pentjipta dan pembuatnja

(Sukarno) beserta pengikut- pengikutnja, dimana ―tuhan‖ pantjasila itu ―dipersamakan‖(atau didudukan sedjadjar)

dengan Tuhan dalam faham dan kejakinan Islam: Alloh Subhanahu wa Ta‘ala ! 

Subhana –  Llah ! Maha- Sutji – lah Allah ! Maha Sutji daripada tiap- tiap terkaan dan rabaan, bandingan dan buatan,

 fikiran dan hitungan manusia jang manapun djuga !  Kalau diantara ―pemimpin‖ Islam dikalangan R.I. Djakarta masih

djuga ada jang berpendapat, bahwa ―tuhan‖ ala pantjasila itu ―sama‖ dengan Allah didalam Al -Qur‘an, maka faham

dan pendapat, kejakinan dan kepertjajaan jang serupa itu teranglah salah, sesat dan keliru semata-mata. Hendaklah

―pemimpin‖ Islam jang ―musjrik dan memusjrikkan‖ itu – walaupun dengan tidak sengadja, hanja karena bodoh dantolol (ma‘af !) belaka – segera insaf, sadar dan taubat kepada ALLah !

Sajang ! Ibadah jang dilakukan se‘umur hidupnja hanjalah dihadapan dan diperuntukkan kepada ―tuhan bajangan‖

belaka ! 

Sungguh jelas bahwa pengakuan terhadap ideologi Pancasila merupakan kesalahan paling mendasar, sehingga bataldari NII-nya adalah harga mati, sebab jika sudah membenarkan Pancasila, maka bukan lagi sebagai mujahid NII. Begitu

 juga tidak menjelaskan kesalahan adalah melanggar Qurřan surat An-Nisa ayat 64 adalah kesalahan mendasar, sebab bilatidak tobat berarti tetap masih batal. Hal demikian pun harga mati. Dari itu dalam PENJELASAN & STATEMEN

Muhammad Yusuf Thohiry tertanggal 27 September 2007, halaman 32 disebutkan ― Sungguh, sekiran ya saya (MYT) tahukeadaan sebenarnya sebagaimana yang dikemukakan ZH ketika di Bekasi, atau seperti tertera dalam majalah KIBLAT 

tersebut di atas maka tentu sejarahnya tidak seperti yang dibaca sekarang ini‖.Tapi, mungkin saja terungkapnya

kekeliruan mengenai Nota Dinas 25 Agustus 1996 hakekatnya disebabkan penentuan nilai yang masih tersembunyi

 sehingga terjadi ketidakmulusan dalam perjalanannya. Robb juga yang Maha Mengetahui sesungguhnya.‖ 

Jadi, ditarik kesimpulannya, yakni bahwa penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW, baik itu disebut tidaksesuai maupun sesuai dengan MKT.No.11/1959, tetapi jika hal itu sudah didahului oleh AFW dengan membuat makalah

Pancasila, maka penyerahan kepemimpinan tersebut jelas batal. Dan itu harga mati !

Demikianlah sejarah estapeta kepemimpinan Negara Islam Indonesia 1996 yang sebagiannya baru diterangkan dalam

pendahuluan ini.

 ——————————–  

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 41/85

 

KESIMPULAN – KESIMPULAN JAWABAN 

 م اسحه اسحم

Uraian pendahuluan yang sudah dikemukan tadi di tadi merupakan sebagian jawaban dari saya

terhadap tanggapan dari yang mengakukan namanya Ridwan Al Washil[19] terhadap Penjelasan dan StatemenMuhammad Yusuf Thohiry Tentang Estapeta Kepemimpinan NKA-NII Tahun 1996. Hanya, jawaban tersebut

dalam format sejarah yang mengikuti alur waktu kejadiannya. Adapun yang akan dikemukakan selanjutnya yaitubeberapa jawaban dalam format yang terperinci guna memperjelas apa yang sudah dituturkan dalam pendahuluan, atau

untuk menjawab beberapa hal yang belum didapat dalam uraian pendahuluan. Seperti berikut di bawah ini:

1.  Sesudah MYT memastikan diri barro maka mendatangi Pak Zaenal Hatami. Pertama kali yang saya tanyakankepada beliau,ŗApakah Pak Zaenal masih ingat bahwa setelah Pak Fattah (AFW) tertangkap (1991) bapak datangke Bandung, mengadakan pertemuan di dalam mobil angkot ?ŗ Jawab beliau:ŗYa.ŗ Ditambah lagi olehnya; Tigahari sesudah Pak Fattah tertangkap, datang Tarmiji ke sini memberitahukan bahwa Pak Fattah tertangkap, dan

bapak harus segera pergi ke Bandung bermusyawarah. Sebelum MYT bertanya tentang hasil musyawarahnya, PakZaenal mengatakan, ŗMusyawarah itu diadakan di dalam angkot, tapi tidak selesai maka saya pulang dulu ke

Jakarta. Malam selanjutnya diadakan kembali musyawarah mengangkat Pak Soma (MYT) sebagai pengganti Pak

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 42/85

Fattah dan membaiatnya.ŗ Sebelum saya menceritakan mengenai kekeliruan dalam hal penyerahan kembalikepemimpinan kepada AFW, rupanya beliau sudah mengetahuinya dari Abu Shofa. Kepada Pak Zaenal Hatamisaya menjelaskan posisi Imam SM Kartosoewirjo sewaktu berhalangan dan kepemimpinannya dipegang olehSanusi Partawidjaja berbeda dengan posisi AFW sewaktu ditangkap musuh, 1991. Jadi, ditinjau diri undang-

undang, maka penyerahan kembali kepada AFW itu tidak tepat dengan undang-undang. Dalam kesempatan itu

saya menceritakan pula kepada Pak Zaenal Hatami tentang perkataan beliau ketika di Bekasi Tahun 1997,ŗBahwa AFW telah membuat makalah mengenai Pancasila, setiap tahanan politik tidak akan dibebaskan tanpamenandatangani mengenai kesetiaan terhadap Pancasila.ŗ Dan banyak yang saya kemukakan kepada beliau,

begitu pula banyak yang dikemukakan oleh beliau kepada saya. Singkatnya dari pembicaraan dengan Pak ZaenalHatami, tidak menyanggah apa yang dikemukakan oleh saya.

Akhirnya, saya mengatakan kepada beliau,ŗBapak ini sekarang sudah lanjut usia, sedangkan saya memerlukan bapaksebagai saksi sejarah.ŗ  Pak Zaenal Hatami mengomentarinya,ŗYa, benar dan banyak teman yang seusia saya sudahmeninggal dunia.ŗ  Kemudian MYT bertanya kepada beliau, ŗAdakah bapak bersedia menjadi saksi secara tertulis

mengenai musyawarah pengangkatan saya sebagai pengganti Pak Fattah sebagaimana yang tadi dikatakan oleh bapak ?ŗJawab beliau:ŗYa, bersedia.ŗ Kemudian beliau mengingat-ingat nama-nama yang ikut bermusyawarah Tahun 1991 itu.

Beliau mengatakan,ŗ Ingat terhadap wajah semuanya, tapi hampir ada yang lupa namanya.ŗ Kemudian beliaumenyebutkan satu per satu namanya, dan meminta saya untuk mengoreksinya, jika ada yang salah. Selanjutnya beliau

menyuruh MYT datang kembali seminggu kemudian sesudah hari itu agar beliau leluasa membuat redaksinya.

Seminggu sesudah itu saya datang kembali mengambil surat kesaksian dari beliau sesuai dengan janjinya. Surat kesaksiantersebut tertanggal, 1 Juli 2007. Pada waktu itu Pak Zaenal Hatami tidak menolak sikap yang dilakukan MYT. Jadi, jikapada pertemuan tahunan beliau menangis tersedu- sedu menyesali sikap saya, tentu hal itu hanya karena sesudah adanya

propokasi yang menyudutkan MYT, sehingga beliau memperoleh informasi dari sebelah pihak. Jelas sekali guna bisamemojokkan MYT, maka pada pertemuan yang biasanya tidak diundang, tapi pada pertemuan 2007 itu banyak yang

diundang, guna memagar MYT dengan informasi sebelah pihak. Bagi saya tidak heran bila ada seseorang yang berubah

sikap karena terpengaruhi oleh provokasi dari pihak yang menyudutkan saya, atau karena faktor lain yangmempengaruhinya, sebab pernah terjadi seorang panglima tertinggi pun bisa berobah sikap, dengan memutarbalikkanfakta sejarah guna memojokkan lawannya. Hanya dalam jawaban ini saya mengingatkan kepada semua mujahid

 NII,ŗTidak ada artinya membuat provokasi agar orang lain tersudutkan, sebab bila di dunia tidak ada rekamannya maka diAkhirat semuanya akan diperlihatkan dan dipertanggungjawabkan dari semua yang sudah diucapkan.

Semenjak saya mengetahui adanya Al-Qurřan yang memerintahkan jangan mengikuti sesuatu tanpa ilmu yang tidak kamuketahui (Q.S.17:36), maka saya tidak pernah taqlid buta terhadap seseorang tokoh atau figur. Artinya, tidak seluruh yangdikemukakan oleh seseorang figur itu harus dijadikan barometer untuk diikuti tanpa berdasarkan ilmu. Contohnya, padaTahun 1967 saya sering menerima kuliah dari para tokoh bertaraf nasional, seperti halnya Muhammad Roem, KasmanSingodimedjo, Burhanuddin Harahap, Prawoto Mangkusasmito, Saleh Suaidi, Syafrudin Prawiranegara, Muhammad

Natsir dan banyak lagi yang lainnya, setelah mereka bebas dari tahanan politik pada jaman Sukarno. Banyak manfaatnyayang saya ambil dari para tokoh itu. Tetapi tidak setiap perkataan atau sikap mereka dijadikan rujukan, melainkanbarometernya ialah ilmu yang saya nilai tidak bertentangan dengan AL-Qurřan dan Sunnah Nabi s.a.w.. Saya pernah

mengagumi Muhammad Natsir, karena mendengar ucapan-ucapannya yang memberi semangat kepada saya, sehinggapada Tahun 1967 tatkala beliau berangkat ke Mesir, saya bersama K.H. Ahmad Azhari dan dua teman bangku kuliah,Munir dan Rodji ikut mengantar ke Pelabuhan Udara Kemayoran. Hal itu karena simpati saya terhadap beliau, namun

demikian tidak semua sikap dan jejak atau kalimat yang dilontarkannya itu dijadikan pedoman tanpa saringanilmu. Begitu juga saya mengikuti jejak perjuangan SM Kartosoewirjo hal itu bukan karena figur beliau, tetapiberdasarkan ilmu, yakni perjuangan yang dilakukan beliau sesuai dengan Al-Qurřan dan Sunnah Nabis.s.a.w. 

Soekarno dan Suharto pun, keduanya menjadi orang besar, karena pada keduanya itu ada keunggulan yang harus diakui

serta diambil contoh, baik itu yang dalam bentuk perbuatan maupun dalam perkataan, yakni yang baiknya diambil danyang salahnya dienyahkan. Sesuai dengan ayat yang bunyinya:

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 43/85

tûïÏ%©!$# tbqãèÏJtFó¡o„tAöqs)ø9$# tbqãèÎ6Fu‹ sù ÿ¼çmuZ|¡ômr&4y7Í´¯»s9′ré&tûïÏ#$!©%ãNßg1y‰yd ª!$# (y7Í´¯»s9′ré&ur öNèd (#qä9′ré&É=»t7ø9F{$# ÇÊÑÈ

―Mereka yang mendengarkan Perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya[1311]. mereka Itulah orang-

orang yang telah diberi Allah petunjuk, dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.‖ (Q.S.39:18). [1311] Maksudnya ialah mereka yang mendengarkan ajaran-ajaran Al Quran dan ajaran-ajaran yang lain, tetapi yang

diikutinya ialah ajaran-ajaran yang sesuai dengan Al Quran karena ia adalah yang paling baik.

Saya sudah mengikuti kepemimpinan Abdul Fattah Wirananggapati sejak Tahun 1987 bukan karena figurnya, tetapi sebabbeliau pemegang estapeta kepemimpinan NII pasca SM Kartosoewirjo berdasarkan ilmu yang didapati. Saya mentaatibeliau sesuai dengan baiat. Akan tetapi, manakala beliau bersikap tidak sesuai dengan syariat maka sikapnya itu wajibditolak. Negarawan sekaliber apapun orang menamakannya, tetap saja sebagai manusia tidak sempurna. Bisa saja yangtadinya memiliki pengaruh karena sebagai pemimpin, tatkala jatuh dari posisinya, maka berbalik arah sehingga yang

tadinya mempertahankan Proklamasi NII, 7 Agustus 1949 menjadi kembali kepada Proklamasi 1945. Apakah itu sikapdari negarawan yang harus diteladani ? Jelas tidak! Sebaliknya dari itu, yang harus dicontoh ialah Khalid bin Walid,

 jendral yang termashur dengan berkali-kali memimpin perang di berbagai daerah, dikenal sebagai ahli strategi perang.Namun, tatkala kedudukannya diturunkan menjadi prajurit, beliau tidak kebakaran jenggot. Begitulah berjihad yang

diniati ibadah, sehingga tidak membuat agitasi atau propokasi terhadap ummat guna membela kedudukannya. Beliau jugatidak kembali kepada pemeritah Thogut.

Sebagai mujahid Negara Islam Indonesia, yang hukum tertingginya ialah Al-Qurřan dan Hadits Shohih, maka harusmenolak berdasarkan ilmu, dan menerima juga berdasarkan ilmu (perhatikan Q.S.17:36). Dari itu semangat juangnyatidak akan luntur dengan disebutkan adanya linangan airmata dari siapapun, sebab rujukannya ialah Al-Qurřan dan

Hadits Shohih, dan bukan melihat seorang tokoh yang menangis tersedu- sedu !

1. 

Sebelum saya menulis penjelasan dan statemen yang tertanggal 27 September 2007, jauh beberapa bulansebelumnya saya sudah mengajak anda (penulis tanggapan), baik itu via telepun maupun pesan kepada yang seringberhubungan dengan anda di Bekasi untuk datang ke Jawa. Tentu, saya mengharap bertemu dengan anda itu agar

saya bisa bertukar pikiran. Namun, sesudah anda tiba di Jakarta yang hari berikutnya tiba di daerah asalberdomisili anda, saya yang mendatangi anda. Pada waktu itu pertemuan dengan anda buntu, karena waktu anda

sempit tapi anda tidak menjanjikan waktu lain untuk bisa berdikusi dengan saya, padahal anda tahu bahwapersoalan yang saya hadapi adalah persoalan yang krusial. Ketika itu saya tidak melihat tanda bahwa anda

berkeinginan melanjutkan bertukar pikiran atau dialog dengan saya dalam hal persoalan yang saya kemukakankepada anda. Hal demikian dari kesimpulan beberapa kalimat yang anda lontarkan ketika itu di antaranya:

1) Sudah lama, dulu tidak dipermasalahkan.

2) Estapeta kepemimpinan ini sudah disebarkan dari Swedia.

3) Nanti Uwa[20] dianggap tidak berkompetensi.

4) Tidak akan ada yang bertanya tentang itu, nanti juga ditelan masa kecuali orang yanggillan. Susah sih kalau yangsudah gillan.

Penjelasannya yaitu:

1.  Saya mengemukakan bahwa telah terjadi kesalahan dalam berijtihad. Adapun komentar anda, ŖSudah lamaŗ .

Maknanya, disebabkan sudah lama {sepuluh tahun), maka tidak usah dibahas, atau dimusyawarahkan. Sedangkan

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 44/85

bagi saya, bila kesalahan dibiarkan maka akan bertambah lama dari sebelumnya, mungkin menjadi puluhan tahunsehingga kita terburu tutup usia, sehingga pula mewariskan kepada anak cucu / generasi mendatang.

1.  Anda mengatakan, ŖIni (estapeta kepemimpinan) sudah disebarkan dari Swediaŗ. Artinya, bahwa kesalahan jikasudah menyebar tidak boleh diralat, sehingga tidak perlu dimusyawarahkan. Padahal yang dituju oleh mujahidin

NII adalah Mardhotillah, sedangkan syaratnya adalah berada dalam jalan yang benar, dan ukuran benar itu bukanlah karena sudah disebarkan dari Swedia. Melainkan, jika sesuai dengan Qurřan dan Sunnah Nabi SAW. 

1.  Ketika saya mengharapkan masalah supaya dibahas / dimusyawarahkan, anda mengatakan,ŗNanti Uwa dianggaptidak berkompetensiŗ. Padahal bagi saya dan tentu bagi semua yang berjihad lilaahi Ta‘ala lebih baik dianggapbodoh daripada membiarkan kesalahan terus berlanjut. Penilaian apapun dari manusia di dunia hanya sementaradibanding menghadapi hisaban di Akhirat yang abadi. Apapun yang terjadi pada diri akhirnya ke lobang kubur

 juga.

1.  Ketika saya bertanya kepada anda;ŗBagaimana jika nanti (suatu saat) ada yang bertanya tentang apa jabatan AFW( ketika MYT menyerahkan kepemimpinan kepada AFW) ?ŗ Anda menjawab; ŗTidak akan ada yang bertanya

tentang itu, nanti juga ditelan masa kecuali orang yanggillan. Susah sih kalau yang sudah gillanŗ! Kalaumemang anda bersedia bertukar pikiran dengan saya, tentu anda tidak akan berkata demikian, sebab jawaban anda

itu mengekpresikan anda Su‘udhon terhadap orang yang bertanya. Allah Yang Maha Mengetahui bahwapertanyaan seperti itu pernah mengganjal pikiran saya, sebab pernah ada yang bertanya kepada saya, dan ketika itu

saya tidak bisa menjawabnya. Bagi saya hal itu tidak mau terulang lagi, sebab bagi pelaku sejarah harus adakepastian dalam menjawab. Juga, saya yakin bahwa yang bertanya kepada saya tentang hal itu ingin kejelasan danbukan gillan. Sebelum barro dari estapeta kepemimpinan pasca penyerahan dari MYT kepada AFW, saya benar-benar gamang untuk menjawab pertanyaan seperti yang disebutkan tadi di atas. Keraguan dalam hal itu berkaitandengan kasus AFW sudah terlebih dulu membikin makalah Pancasila. Seandainya AFW tidak membikin makalah

Pancasila, saya tidak binggung menjawabnya. Namun demikian, sesudah barro maka saya bisa dengan pasti

menjawabnya. Yaitu, sewaktu kepemimpinan dari MYT diserahkan kepada AFW, maka kapasitas AFW sebagaipemimpin yang sedang berhalangan, hanya ketika itu tidak diketahui bahwa beliau sudah membuat makalahPancasila sehingga tidak diketahui batalnya ! Sesudah MYT mengetahui serta menemukan solusinya maka saya

barro dari estapeta kepemimpinan pasca penyerahan tersebut tadi.

1.  Ketika anda ditanya:ŗBagaimana kalau hal ini ditulis ? Anda menjawab; ŗSilahkan paling juga nanti adatanggapan seperti yang pernah dilakukan terhadap tulisan Sonhaji Badrujaman, sehingga menjadi wawasan bagiummat ŗ! Jawaban anda itu sama dengan menyetujui bahwa saya menuliskan permasalahan tanpa terlebih duludidiskusikan dengan anda dan yang lainnya, melainkan anda sudah siap berpolemik menghadapi tulisan saya.

Tapi, mengapa anda menuding saya tidak terlebih dulu mendiskusikan atau memusyawarahkan persoalan yangsedang saya hadapi ?

Sudah saya perhitungkan bahwa anda adalah orang yang paling depan dalam menghadapi sikap saya. Dari itu takala andamembatalkan niat akan datang ke tempat saya, maka saya yang datang ke tempat anda. Dengan itu berarti saya yang inginberdiskusi dengan anda ! Tatkala anda datang ke Jawa, sempat berceramah di beberapa tempat, tetapi kenapa tidak bisamenyempatkan waktu khusus untuk mendiskusikan persoalan yang anda katakan sebagai persoalan besar ? Sesudah saya

pulang dari tempat anda, kemudian saya menemui Pak Kiayi. Lalu saya memperoleh informasi darinya bahwapermasalahan yang saya ajukan supaya dibahas ternyata ditutup dan harus dirahasiakan. Adapun Pak kiayi tetapmengajukan supaya dibahas dan orangnya dipanggil supaya menjelaskan. Usulan dari kiayi itu ditolak dengan

perkataan,ŗKalau begitu Pak Kiayi membela Pak Tohir Ŗ !  Lalu Pak Kiayi menjawab; ŗBukan membela, tapi supaya persoalannya jelasŗ! Informasi dari kiayi itu sungguh relevan dengan apa yang anda katakan, yang mana anda pun hadirdalam pertemuan bersama Pak Kiayi. Tegasnya, kebohongan belaka bagi yang mengatakan bahwa pembahasan ditunda

dan saya akan dipanggil ! Sebab, kalau ditunda maka tidak akan ada kalimat, ŖBahwa Pak Thohir sedang lemah iman,lagi ngelantur, jangan didengar. Padahal sebelum saya mengambil sikap barro, saya mengharapkan dipanggil jika masalah

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 45/85

yang diajukan itu akan dibahas. Tetapi, jika dipanggilnya sesudah saya barro, maka pemanggilan itu sungguh terlambat !Alias sia-sia ! Sebab, jika saya sudah barro, maka atasan anda tidak berhak memanggil saya, dan saya pun berhak tidakmemenuhi panggilan atasan anda. Soal siapa yang terlebih dulu tidak mau berdiskusi perhatikan ayat yang bunyinya:

¼ *çny‰YÏãur ßxÏ?$xÿtBÉ=ø‹tóø9$# Ÿw !$ygßJn=ŚètƒwÎ) uqèd 4 ÞOn=Śètƒur $tB ýÎû ÎhŽ y9ø9$#Ì óst7ø9$#ur 4

$tBur äÝà)ó¡n@ `ÏB> ps%uŘur wÎ) $ygßJn=ŚètƒŸwur7 p¬6ym řÎû ÏM»yJè=àß ÇÚöŘF{$# Ÿwur 5=ôÛuŘŸwur C¤Î/$tƒ wÎ) řÎû 5=»tGÏ& .ûüÎ7¥B ÇÎÒÈ

―Dan di sisi Allah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. Dia mengetahui

apa yang ada di daratan dan di lautan. Tidak sehelai daun pun yang gugur tentu diketahui-Nya juga. Tidak sebutir  – biji

 pun yang tersembunyi dalam gelap gulita di bumi dan tiada pula benda yang basah dan yang kering, yang tidak tertulis

dalam kitab Lauhul mahf uzh.‖ – (Q.S.6:59). 

1.  Semenjak dulu sudah saya rasakan, kerap kali adanya tuduhan terhadap kelompok atau pihak yang tidak disukaidengan menuduhnya sebagai orang orang yang dibuntuti intellijen, dan pihak yang menuduhnya pun dituduh pula

oleh pihak yang dituduh itu sebagai pihak yang telah disusupi intelijen. Padahal setelah diamati bahwa tuduhankoloni kelima terhadap pihak lain itu sekedar karena ketakutan kalau- kalau ada ummat yang terpengaruh olehkelompok lain lalu belot dari kelompoknya. Jelasnya, bahwa menuduh seseorang sebagai koloni kelima dengan

tidak ada bukti, merupakan benteng agar para pengikut dari pihak yang menuduh itu tidak berbelot darikepemimpinannya. Sehingga tidak disadarinya bahwa tuduhan koloni kelima tanpa bukti merupakan fitnah. Adalagi figur pimpinan yang ketakutan anak buahnya berbelot darinya, sehingga mengemukakan hal-hal yang tidak

menyentuh pada persoalan dalam perbedaan persepsi. Sungguh, kebiasaan buruk dari beberapa pendahulu itu kiniharus ditinggalkan !

Pada awal Tahun 1990-an sewaktu saya berada di luar Pulau Jawa pernah mengatakan, bahwa di antara kelompokmujahidin NII telah terjadi saling mencurigai, karena diantara mereka belum kenal mengenal secara dekat, melainkansudah didahului dengan kecurigaan, yakni dengan anggapan bahwa kelompok selainnya itu telah disusupi intelijen. Pihak

yang menuduh merasa bersih karena didalamnya sudah terjalin saling kenal mengenal, tetapi oleh kelompok lain tetapdituduh tidak bersih karena kelompok lain itu tidak mengenalnya secara dekat. Jadi, terjadinya saling mencurigai itu

karena tidak adanya jalinan silaturahmi diantara pimpinan kelompok. Suatu waktu saya terpeleset dengan berkata, bahwakelompok anu disusupi intelijen. Seorang yang telah mendengarkan perkataan saya terdahulu itu, langsung mengingatkan

saya jangan begitu, mungkin hal itu karena kita tidak mengenal mereka, dan mereka juga menuduh kita karena tidakmengenal kita. Dengan teguran darinya maka saya menerimanya.

Namun, sungguh ironis bahwa yang dahulu pernah mengingatkan saya, kemudian menuduh kepada pihak lain sebagai

koloni kelima, sedang sudah sekian lama mengenal bahkan sering duduk bersama dengan mereka, dan tidak ada buktisebagai koloni kelima, melainkan hanya karena perbedaan pemikiran. Apakah sanggup bertanggungjawab di Hadirat Rabb, bila menuduh seseorang atau kelompok sebagai Koloni Kelima yang harus diwaspadai sedang tidak ada buktinya? Perhatikan ayat ayat mengenai tercelanya bagi suka berkata dengan prasangka. Padahal dalam penilaian Allah SWT,

mungkin yang dituduh itu akan lebih baik daripada yang menuduh. Perhatikan ayat yang bunyinya:

$ pkš‰rř¯»tƒtûïÏ%©!$# (#qãZtB#uäŸw ö y‚ó¡o„×Pöqs% `ÏiB BQöqs% #Ó|¤tã br# &qçRqä3tƒ#ZŽö yzöNåk÷]ÏiBŸwur Öä!$|¡ÎS `ÏiB>ä!$|¡ÎpS #Ó|¤tã br`£ &ä3tƒ#ZŽö yz£`åkŚ]ÏiB ( Ÿwur (#ÿrâŖÏJù=s? ö/ä3|¡àÿRr &Ÿwur

(#râŖt/$uZs?É=»s)ø9F{$$Î/ ( }¤ø©Î/ ãLôœew$# ä-qÝ¡àÿø9$# y‰†èt/ Ç`»yJƒM}$# 4 `tBur öN©9 ó=çGtƒy7Í´¯»s9′réřsù ãNèd tbqçHÍ©»>à9$# ÇÊÊÈ

―Hai orang -orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya,

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 46/85

boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil

dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan ialah sebutan:‖Hai orang fasik !‖ , sesudah

iman[1410. Dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.‖ –   ( Q. S.49 Al-Hujurat:11). 

[1409] Jangan mencela dirimu sendiri Maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukminseperti satu tubuh.

[1410] Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yangsudah beriman, dengan panggilan seperti: Hai fasik, Hai kafir dan sebagainya.

Dari ayat itu silahkan merenungkan sebutan ŖFasikŗ dengan istilah ŖKoloni Kelimaŗ atau Ŗ Intelijen musuh. 

1.  Penilaian bahwa estapeta kepemimpinan yang didasari MKT. No.IV/1996 adalah kesatuan ummat yang kokoh ituhanya penilaian dari pihak yang bersikukuh berusaha mempertahankannya. Sebaliknya dari itu bagi yang sudah

memahami bahwa Dewan Imamah yang tertera dalam MKT. tersebut tadi itu diangkatnya oleh AFW yang terlebihdulu membuat makalah Pancasila, maka dirasakan cepat atau lambat pada akhirnya tidak bisa dipertahankan olehmujahid yang benar benar konsisten kepada dasar hukum Negara Islam Indonesia. Bila beberapa tahun yang lalu

estapeta kepemimpinan tersebut tadi masih bisa dipertahankan, hal itu karena beberapa tahun pula lembarandokumen wawancara AFW dalam Majalah UMMAT terbitan 9 Desember 1996, halaman 26 telah menghilang

sehingga banyak ummat yang menyangka bahwa batalnya AFW itu sesudah beliau wawancara dengan Majalahtersebut. Padahal sebenarnya batalnya itu sebelum AFW mengangkat Dewan Imamah sehingga Dewan Imamahyang tertera dalam MKT. No.4/1996 itu pun tidak sah. Hal demikian sebagaimana dikatakan oleh AFW kepada

Pak Kasid (alm) dan Pak Ali Mahfudz ketika beliau meminta lembaran yang ditandatanganinya itu dikembalikan;―Ditandatanganinya oleh yang sudah batal berarti tidak sah, daripada begitu sudah saja ditarik lagi, buat apa

disimpan‖ [21] . Mari kita perhatikan pernyataan AFW yang dimuat dalam Majalah UMMAT tadi;‖Waktu mau

dibebaskan dari penjara, saya mesti bikin makalah. Lalu saya jelaskan bahwa butir-butir Pancasila itu berasaldari Qur‘an. Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dan seterusnya, jelas ada

ayatnya dalam Qur‘an. Tidak setiap orang yang ber -Pancasila itu Muslim, tapi tiap Muslim sudah pasti ber-

 Pancasila‖. 

Semua ummat Negara Islam Indonesia menyatakan bahwa dengan pernyataan AFW sedemikian itu, membuat AFW bataldari NII-nya, berarti Dewan Imamah yang diangkat sesudah AFW bebas dari penjara (1996) itu pun tidak sah. Sudahsekian tahun lamanya saya mempertahankan legalitas kepemimpinan Ali Mahfudz, dengan cara menyatakan baik itu

dengan lisan atau tulisan bahwa posisi AFW ketika membuat makalah Pancasila sebagai ummat sehingga bolehbertaqiyah. Tetapi, pertahanan seperti itu akhirnya ambruk. Sebab, dari seorang pemimpin (AFW) bila kemudian

menjadi ummat karena kesalahannya maka harus terlebih dulu melakukan jaa uu ka (Q.S.4:64), jika tidak demikian bukan

ummat NII. Bisa saja ada yang menyerang saya (MYT) dengan retorika penulisan yang dibubuhi oleh ayat-ayat Qurřandan Hadits, sebab RI (kaum pancasilais) pun bisa menggunakan beberapa ayat Qurřan dan Hadist dalam perjuanganmereka guna menyerang NII. Akan tetapi, harus diingat bahwa garis pemisah antara NII dengan RI yaitu bahwa hukumyang tertinggi dalam Negara Islam Indonesia adalah Qurřan dan Hadist Shohih, sedangkan RI berdasarkan Pancasila.

Dari itu eksistensi kepemimpinan yang didasari pengangkatan oleh yang sudah bikin makalah Pancasila maka tidak bisadipertahankan legalitasnya dengan retorika dalam bentuk apapun.

1.  MYT pernah tidak sejalan dengan mereka yang pada waktu itu disebut kelompok F T R[22], karena pada waktuitu saya menganggap mereka memaksakan kehendak yakni harus kembali kepada sistem komandemen dengan

membatalkan MKT. No.7 b. Akan tetapi, waktu itu saya belum begitu dekat dengan mereka dibanding kedekatandengan sahabat-sahabat terdahulu, sehingga belum merasakan benarnya sikap atau pemikiran dari mereka itu lebih

benar daripada saya. Adapun kemudian sesudah saya menjalani aktivitas dalam koridor MKT. No.7b, makadirasakan tidak sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga tidak efektiv, dan dirasakan pula bertentangan dengan

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 47/85

semangat perlawanan dalam gerilya terhadap musuh. Dengan hal itu saya menyadari bahwa pandangan darimereka yang menginginkan kembali kepada sistem komandemen itulah yang benar. Lebih meyakinkan dari itu

sesudah lama saya terjun mengamati aktivitas mereka secara nyata di lapangan dengan menggunakan sistemkomandemen, serta mentabayunkan semua yang telah terjadi maka hilang perasaan negativ terhadap mereka. Haldemikian sesuai dengan pepatah dari Lembah Nil ŗ Zur  gibban tazdad  hubbanŗ, yang maksudnya berkunjunglah

kepada yang sudah lama tidak diketahui, niscaya dengan itu akan menambah kecintaan.

Sewaktu mereka masih menamakan FTR, mereka masih mengakui kepemimpinan Ali Mahfudz sebagai Imam.Dengan demikian mereka sungguh terkejut, ketika mendengar kabar bahwa saya membatalkan penyerahan kepemimpinan

dari MYT kepada AFW. Dari hal itu mereka segera meminta penjelasan dari saya tentang dasar hukumnya, sehinggaterjadi dialog yang panjang. Pada awalnya mereka tidak sependapat dengan saya, mereka mengemukakan beberapa

argumentasi. Meskipun mereka waktu itu belum sepandangan dengan saya, serta sangat keberatan dengan sikap saya,namun terus penasaran serta tidak bersikap apriori, melainkan terus mengkaji ulang terhadap apa-apa yang sudah

dijelaskan kepada mereka, sehingga pertemuan bukan sekali, melainkan berkali-kali.

Sesuatu yang meyakinkan mereka sehingga membenarkan sikap saya. Yaitu, setelah mereka paham bahwa sebelum sayamenyerahkan kepemimpinan kepada Abdul Fattah Wirananggapati tanggal 25 Agustus 1996, saya tidak mengetahui

bahwa AFW sudah membuat makalah Pancasila, tetapi diketahui setelah membaca MajalahUMMAT , tebitan 9 Desember1996 pada halaman 26. Juga proses penandatanganan lembaran MKT. No.IV/ 1996 sesudah berhari-hari dari

terungkapnya wawancara AFW mengenai Pancasila dalam majalah tersebut. Dari sejarah itu mereka mengambilkesimpulan, yaitu bahwa Dewan Imamah yang terangkat tanggal 28 September 1996 juga tidak sah, karena diangkatnya

oleh AFW yang terlebih dulu membikin makalah Pancasila. Sehingga semua produk undang- undang yang didasari MKT.No IV/1996 tidak sah. Mereka memahami bahwa pengakuan terhadap Pancasila merupakan kesalahan yang paling

mendasar, yakni bila mengakui Pancasila berarti bukan NII, melainkan RI.

Saya wajib menerima mereka yang ingin berbaiat menyatakan kesetiaan kepada saya. Perhatikan ayat yang bunyinya:

$ pkš‰rř¯»tƒtûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä# þqçRqä. uŘ|$ÁRr$ #$!« &yJx. tA$s% Ñ|ŠÏã ßûøó$# zNtƒó tBz`¿ÎiƒÍŘ#uqysù=Ï9 ô`tB üŖÍŘ|$ÁRr&‟n<Î) «!$# ( tA$s%tbq¥ƒÍŘ#uqptø:$# ß`øtwU âŘ|$ÁRr #$!« &MuZtB$t«sù

×pxÿͬ!$©Û .`ÏiBû_Í_t/ Ÿ@ƒÏäÂuŽ ó Î) Nt xÿx.ur ×pxÿͬ!$©Û ( $tRô‰ƒrřsù tûïÏ# #$!©%qãZtB#uä 4řn?tãöNÏdÍir߉tã (#qßst7ô¹rřsù tûïÐ Îg»sß ÇÊÍÈ

― Hai orang -orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa Ibnu Maryam telah berkata

kepada pengikut- pengikutnya yang setia: ―Siapakah yang akan menjadi penolong -penolongku (untuk menegakkan

agama) Allah?‖ Pengikut -pengikut yang setia itu berkata: ―Kamilah penolong - penolong agama Allah‖, lalu segolongan

dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; Maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman

terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang. ―

 – (Q.S. 61:14). 

Dengan ayat itu jelas sebagai pemimpin, saya harus menerima mereka yang menyatakan setia, dan saya tidak perlumenunggu pihak yang tidak menyukai sikap saya. Sebab, dari ayat tersebut di atas diambil arti bahwa yang menentangkepemimpinan akan selalu ada sesuai dengan wawasan yang dimilikinya, bahkan menentang sesuai dengan niat dan

kepentingannya.

1. 1.  Sesudah saya bersilaturrahmi dan melihat langsung perjalanan mereka yang tidak menggunakan MKT.

No.7b maka jalannya perjuangan pas sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam hal itu saya bertanya

kepada mereka, ŗMengapa FTR dalam pernyataannya seolah Ŕ olah memaksakan kehendak, denganmengultimatum Dewan Imamah, jika tidak kembali kepada MKT. No.11/1959, yakni tidak kembali kepada

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 48/85

sistem komandemen, maka kami akan mengorganisir diri. Pertanyaan saya itu dijawabnya,ŗ Sebab sudahdiprediksikan bahwa MKT.No.7b itu tidak laku jual ! Terhadap jawaban sedemikian saya

membenarkannya, sebab saya pun sebelum barro dari kepemimpinan Ali Mahfudz, merasakan haldemikian, yakni ketika mendatangi kelompok lain, saya pernah disindir dengan pertanyaan, ŖSudah sampai

dimana mim pi itu ?ŗ Setelah lama berbicang Ŕ bincang maka saya dapat menyimpulkan bahwa yang

menggunakan MKT. 7 b telah dinilai oleh pihak lain itu sedang dibawah pemerintahan dalam mimpi.Banyak juga yang menyindir sedang memakai baju kegedean yang semestinya tidak patut dipakai.

Dalam hal apa yang tertera dalam MKT. No.7 b Saya pernah menjawab, dengan mengatakan bahwa itu merupakankonsep atau persiapan bilamana kemudian defakto. Jawaban demikian dianggap tidak masuk akal karena bila sekedar

konsep persiapan, maka tidak perlu dijadikan undang- undang, sebab jika sudah menjadi undang-undang maka jabatan- jabatan yang dicantumkan dalam MKT.No.7b yang jumlahnya ribuan itu harus diisi, sedangkan ummat (rakyat)nya

saja belum sebanyak jumlah jabatan yang dicantumkan dalam undang tersebut. Lazimnya pemerintahan maka jumlahrakyatlah yang sangat lebih banyak daripada para pejabat. Apalagi ketika disebutkan adanya Direktorat Jenderal Radio,

Televisi dan Film, Direktorat Pariwisata, Direktorat Jenderal Angkatan Perang Amerika, dan sebagainya, maka ada yang berkata , ŖPemancar radio dan televisinya juga engga adaŗ. Saya tidak bisa menolak disebut memakai baju kegedean, bila

dalam keadaan yang boleh dikatakan ngumpet- ngumpet tapi sudah ada Dirjen Angkatan Perang Amerika. Bahkan adayang mengatakan sebagai ŖKaburo maktan (Q.61:3). Dan saya tidak bisa membantahnya.

Untuk menjabat sebagian dari Dirjen-Dirjen yang dicantumkan dalam MKT. No7b di atas tadi, membutuhkanpengalaman dan keahlian bahkan harus melalui pendidikan bertahun-tahun. Dengan itu bisa direnungkan seandainya tiba-

tiba terjadi revolusi pisik, lalu musuh menyerah apakah mesti semua jabatan dipegang oleh yang bukan ahlinya,sedangkan sebelum itu Dirjen yang tidak berpengalaman atau tidak berpendidikan sudah mengisi jabatan sebagaimana

dalam MKT. tersebut di atas tadi ?

Kesimpulannya, bahwa mereka (FTR, waktu itu ) memaksakan supaya kembali kepada sistem komandemen, karena

MKT. No. 7b tidak sesuai dengan situasi dan kondisi negara berjuang, sehingga tidak laku jual terhadap para mujahidyang sudah lama memahami makna fi waktil harbi. Sebab, pada jaman Imam Awal yang sudah memiliki pasukanbersenjata berjumlah dua puluh ribu di Jawa Barat menggunakan sistem Komandemen. Jepang pun bisa menguasai

Indonesia, tidak mendahulukan Dirjen-Dirjen dijabat oleh bangsa Jepang, melainkan kekuatan Komandemen militer yangdidahulukan.

1.  Boleh- boleh saja kalau ada orang yang menganggap saya sebagai rakyat. Akan tetapi, saya sebagai diantarapelaku sejarah dan mengevaluasi sejarah maka berhak menyatakan atau menilai ada kesalahan dalam sejarah.

Juga, berhak menyatakan kembali kepada yang benar. AL Qurřan mensitir bahwa kewajiban seseorang mengambilsikap dengan ilmu tidak dibatasi oleh jabatannya. Selain dari itu bahwa seseorang ditentukan mengenai jabatannyatidak terlepas dari sistem atau perundang undangan yang diakui olehnya. Sebelum saya membatalkan penyerahan

kepemimpinan dari MYT kepada AFW, sudah terlebih dulu barro sebagaimana anda dengar langsung dari sayavia telepun, setelah anda mendengarnya dari orang lain. Juga, bagi yang sudah mengetahui bahwa Dewan Imamahyang tertera dalam MKT. No. IV/1996 itu diangkat oleh AFW yang sudah membuat makalah Pancasila, tentu bisamenilai yakni bila AFW-nya dianggap batal dari NII maka Dewan Imamah hasil pengangkatannya juga tidak sah, jabatan-jabatan serta undang- undang produk darinya juga tidak sah. Pertanyaannya: ŗ Dari undang-undang yang

mana anda menilai saya sebagai rakyat ?ŗ Justru, tidak mengerti kalau saya terus disebut sebagai pejabat tinggi(Wakil Imam) NII, sedangkan surat pengangkatannya (MKT.No.IV/1996 ditandatangani oleh yang sudah bikin

makalah Pancasila.

Hukum Tertinggi dalam Negara Islam Indonesia adalah Qurřan dan Hadits Shohih. Adapun Republik Indonesia dasarnyaPancasila, maka sangat ironis apabila pejabat NII diangkat oleh yang sudah bikin makalah Pancasila. Silahkan baca

kembali dengan seksama lembaran Majalah UMMAT halaman 26, terbitan 9 Desember 1996, yang dilampirkan pada akhirbuku jawaban ini.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 49/85

1.  Hakim diluar koridor legalitas. Artinya, jika Dewan Imamah-nya atau MKT. No. IV/1996 tidak sah, maka hakimyang diangkat berdasarkan itu juga tidak sah. Dengan tidak sahnya itu maka tidak sah pula dalam keputusannya.Dan saya sudah barro maka berhak bersikap sesuai dengan yang saya yakini. Artinya, bahwa saya membatalkan

penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW tidak boleh menunggu hakim produk pengangkatan yangdidasari oleh MKT. tersebut tadi. Atau dalam arti lain saya tidak harus menunggu siapapun yang tidak mau

kembali kepada struktur kepemimpinan dalam MKT. No.I/ 1994.

1.  Kembali kepada strutur kepemimpinan sesuai dengan MKT. No I/1994 bukan bermaksud memecah belah jamaah, tetapi hal itu justru guna kembali memperkokoh persatuan, sebab bersatunya NII bila terlepas dari nilaikompromi dengan ideologi musuh sehingga memiliki dasar hukum yang kuat sehingga pula optimis. Karena, jika

suatu kepemimpinan tanpa didasari hujah yang kuat, maka cepat atau lambat akhirnya akan bubar.

Disebabkan anda menuduh saya memecah belah ummat, maka saya ulas kembali mengenai penyebab sepuluh tahun lebihtidak mengemukakan sejarah proses penandatanganan MKT. No.IV/1996. Yakni, sejak saya tahu dari Majalah UMMAT  

terbitan 9 Desember 1996 halaman 26 bahwa AFW tatkala akan bebas dari penjara ( 2 Agustus 1996) telah bikin makalahPancasila, sejak itu saya banting stir secara spekulasi mengeluarkan argumentasi bahwa posisi AFW ketika itu sebagai

ummat sehingga boleh bertaqiyah, sebab jika tidak demikian maka para AKT/Dewan Imamah yang diangkat oleh AFWtanggal 28 September 1996 dianggap tidak sah. Tetapi, masih ada ganjalan hukum, yaitu AFW tidak menandatangani

MKT. No.IV/ 1996. Melainkan, hal itu ditandatanganinya sesudah berhari-hari dari terungkapnya wawancara AFW dalammajalah tersebut tadi. Bagi ummat yang belum mengetahui kronologi penandatanganannya, tidak merasakan bahwa

Dewan Imamah beserta MKT. No.IV/1996 itu tidak sah. Berbeda lagi dengan ummat yang sudah mengetahuinyalangsung dari AFW, mereka menyimpulkan bahwa estapeta kepemimpinan yang didasari MKT. tersebut itu jelas tidak

sah, sebab itu mereka tidak mengakui kepemimpinan Ali Mahfudz. Jadi, pecah- belahnya ummat itu sejak sebagianummat yang sudah mengetahui AFW menandatangani MKT.No. IV/1996 itu dipaksakan atau direkayasa, yakni tidaksesuai dengan yang semestinya. Mereka yang sudah mengetahui hal itu umumnya sudah harga mati tidak mengakui

kepemimpinan Ali Mahfudz. Dari itu guna menjaga kesatuan ummat yang belum mengetahui proses penandatanganan

MKT. No.IV/1996, maka setiap kali saya menguraikan sejarah estapeta kepemimpinan NII, saya tidak pernahmengungkapkannya, serta menghindari supaya tidak ada yang bertanya tentang hal itu. Akan tetapi, sesudah lebih darisepuluh tahun lamanya, hal demikian tidak terelakkan lagi ketika pak Kiayi bertanya tentang proses penandatanganan

MKT. tersebut itu. Apabila sudah ada yang bertanya maka terlepas dari sudah ditemukan solusinya ataupun belum makaharus dijelaskan.

Pertanyaan Pak Kiayi itu dimulai dari ungkapannya;ŗDari dulu buat ana kepemimpinan ini bukan benar, tetapi lebih bagus. Bagusnya karena ini jelas imamnya sedangkan yang lain tidakŗ. Lalu beliau berkata lagi: ŖBuktinya bukan benar 

karena MKT. No.IV/1996 ditandatanganinya melalui tawar menawar jaminan uangŗ. Kemudian saya menjawabnya,bahwa selesai pelantikan (membaiat) para AKT (28 September 1996) Pak Fattah berkata; Ŗ Akan ditandatangani, untuk 

sejarahŗ. Hal itu ada rekamannya. Terhadap dalih yang saya kemukakan kepadanya, Pak Kiayi menyalahkannya, dengan

 berkata;ŗ Perkataan itu beda dengan tanda tanganŗ. Saya diam tidak bisa menyanggahnya, bahkan dalam hati berkata,betul juga karena perkataan itu tidak bisa nempel pada kertas, sehingga tidak merupakan hitam di atas putih. Adapunterhadap ungkapan Ŗbukan benar, tetapi lebih bagusŗ, saya tidak sependapat, sebab yang dicari itu bukan lebih bagus,

tetapi yang benar, artinya jika tidak benar, maka salah. Namun, ketika itu di hadapan Kiayi tidak dikeluarkan, melainkanhanya dalam hati, sebab ketika itu belum menemukan solusinya mana yang benar. Melihat saya diam tidak bisa menjawab

lagi, lalu Pak Kiayi mendesak bertanya, ŖBagaimana kejadiannya itu ? (Kronologi penandatanganan MKT.No.IV/1996 sudah dijelaskan pada uraian pendahuluan ) Sejak itu saya menjelaskan sejarah proses terjadinyapenandatangan MKT. No.IV/1996 setelah ada yang menanyakannya. Apabila kepada Pak Kiayi saya sudah

menjelaskannya, maka kepada siapapun saya harus bisa mengungkapkannya.

Anda menuding saya memecah belah persatuan ummat. Padahal selama sepuluh tahun lebih dalam arti sebelum

menemukan solusinya serta tidak ada yang menanyakannya, saya berusaha tidak menjelaskan sejarah prosespenandatanganan MKT. No.IV/ 1996, hal itu guna menjaga kesatuan ummat. Buktinya, sesudah saya barro dan kembali

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 50/85

kepada struktur kepemimpinan dalam MKT. No.I/1994 kemudian menjelaskan sejarah proses penandatanganan MKT.No.IV/1996, banyak ummat yang berasal dari kelompok lain, atau yang belum pernah bincang-bincang dengan AFW

mereka berkata;ŗ Seandainya tahu dari dulu begitu sejarahnya, tentu tidak bergabung. Ya, karena selama itu mereka tidaktahu bahwa sebelum AFW mengangkat para AKT/ Dewan Imamah (28 September 1996) sudah terlebih dulu bikinmakalah Pancasila. Dan selama itu juga mereka belum membaca referensi lembaran Majalah UMMAT , halaman 26

terbitan 9 Desember 1996 yang sesungguhnya. Mereka mengira bahwa batalnya AFW itu sejak wawancaranya denganMajalah UMMAT , terbitan 9 Desember 1996 ŕ Mereka belum mengetahui bahwa penandatanganan MKT.N0.IV/1996ditandatanganinya sesudah berhari dari terungkapnya wawancara AFW dengan majalah tersebut.

Sebelum saya membaca AT -TIBYAAN (1987) yang memuat Ikrar Bersama, 1962, tentang setia terhadap Pancasila dansebagainya, saya mengakui kepemimpinan yang terangkat dalam musyawarah tahun 1978. Akan tetapi, setelah

mengetahui bahwa yang diangkatnya itu tercantum namanya dalam ikrar tersebut, serta saya memperoleh solusinya makabarro darinya. Dengan adanya AT-TIBYAAN yang mengungkap Ikrar Bersama, 1 Agustus 1962, ummat terpecah, yakni

terjadi pro dan kontra, karena ada saja yang terlanjur komitmen kepada kepemimpinan berdasarkan figuritas atau perasaan. Dari itu pertanyaannya, ŖApakah terhadap AFW penulis AT  TIBYAAN (1987) itu, anda juga menuding pemecah belah ummat ?ŗ Jawabannya bagi anda tentu,ŗTidakŗ! Bahkan menjawabnya, ŖBahwa dengan brosur At- Tibyaan itu kita

mengetahui kejelasan sejarah, sehingga tidak terbohongi oleh pelaku sejarah yang telah mengakui Pancasila tanpamenjelaskannya.

Apapun penilaian anda terhadap saya, maka saya menjalankan Qurřan surat 4:135 dan Surat 61: 2-3 sebagaimanabunyinya di bawah ini:

$ * pkš‰rř¯»tƒtûïÏ# #$!©%qãYtB#uä (#qçRqä. tûüÏBº¤qs% ÅÝó¡É)ø9$$Î/ uä!#y‰pkà!¬öqs9ur #řn?tãöNä3Å¡àÿRr&Írr&Èûøïy‰Ï9ºuqø9$# tûüÎ/t ø%F{$#ur 4 bÎ) ïÆä3tƒ$‹šÏYxî ÷rr# &Z É)sù ª!$$sù 4řn†<rr$ &yJÍkÍ5 ( Ÿxsù

#qãèÎ7Fs? #Ŗuqolù;$# br # &qä9ω†ès? 4 bÎ)ur (#ÿ¼âqù=s? ÷rr# &qàÊ̆èè? bÎ*sù ©!$# tb%x. $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès?#ZŽ Î6yz ÇÊÌÎÈ

― Wahai orang -orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena

 Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia Kaya ataupun miskin, Maka Allah

lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan

 jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui

 segala apa yang kamu kerjakan.‖ [361] Maksudnya: orang yang tergugat atau yang terdakwa.

$ pkš‰rř¯»tƒtûïÏ%©!$# (#qãZtB#uäzNÏ9 šcqä9qà)s? $tB Ÿw tbqè=yèøÿs? ÇËÈ u ã9Ÿ2$ºFø)tB y‰YÏã#$!«br&#qä9qà)s? $tB Ÿw šcqè=yèøÿs? ÇÐÈ

― Wahai orang -orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar 

kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.‖ Tahun 1987 saya barro dari kepemimpinan hasil musyawarah tahun 1978, karena sesudah membaca referensi bahwa yang

diangkatnya adalah yang namanya tercantum dalam Ikrar   Bersama, 1  Agustus 1962 mengenai setia terhadap Pancasila,serta saya menemukan solusinya. Sehingga, baik itu dengan tulisan maupun dengan perkataan, saya menganggap bahwa

estapeta kepemimpinan tersebut tidak sah. Dengan demikian saya harus bersikap sama pula, yakni terhadap pihakmanapun atau siapapun termasuk AFW yang sudah bikin makalah Pancasila, maka setelah saya menemukan solusinya

saya pun barro dari kepemimpinan yang didasari pengangkatan darinya. Karena, jika tidak demikian berarti tidakmenjalankan kedua ayat tersebut tadi.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 51/85

Saya membatalkan penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW, serta saya kembali kepada kepemimpinan dalamstruktur sesuai dengan MKT. N0.I/1994 sebagai solusi guna perbaikan serta kembali kepada kesatuan ummat yangterlepas dari nilai kompromi / menyerah kepada musuh. Adapun terhadap yang menilainya sebagai pemecah belah

ummat, hal itu sesuai dengan niat dan kepentingannya. Sebab, terhadap AFW sesudah menulis AT  TIBYAAN (1987) padaawalnya pun dituduh demikian. Jadi, bahwa letak persoalannya siap atau tidaknya menghadapi sejarah berulang sama

dengan tahun 1987. Yakni, jika tahun 1987 terungkapnya referensi Ikrar   Bersama, tentang 32 orang eks pimpinan DI/TIIyang menyatakan setia terhadap Pancasila, dan salah seorang diantaranya diangkat sebagai Imam tahun 1978, makasembilan tahun sesudah tahun 1987 terungkap pula referensi bahwa sebelum AFW mengangkat para AKT/ Dewan

Imamah (28 September 1996) terlebih dulu beliau bikin makalah Pancasila, sehingga sama nilainya dengankepemimpinan yang terangkat pada tahun 1978. Mujahid NII harus adil dalam menilai.

AFW pernah mengatakan bahwa Adah Djaelani Tirtapradja itu pun seorang AKT (Anggota Komandemen Tertinggi), tapibatal karena sudah desersi /menyerahkan diri kepada musuh, kemudian ikut dalam Ikrar Bersama,1 Agustus 1962. Dariperkataan AFW bisa disimpulkan, bahwa sekalipun pengangkatan kepemimpinan sesuai dengan undang- undang atau

MKT. No.11/1959, tetapi jika yang diangkatnya itu diketahui sudah mengakui ideologi Pancasila maka pengangkatannyaitu batal (tidak sah).

Setiap undang-undang bisa dirobah sesuai dengan kebutuhhannya, tetapi bila pembuatan undang-undang itu didasari olehnilai yang batal, maka produk undang undang itu pun tidak sah. Dari itu bagi yang memahami tentang nilai kesalahan

yang paling mendasar seperti halnya AFW bikin makalah Pancasila sebelum bebas dari penjara (1996), maka tidakterkecoh oleh retorika dalam penuturan perundang- undangan. Artinya, tidak peduli apakah AFW akan disebut sebagai

Imam atau sebagai KUKT yang dengan Purbawisesa Penuh memimpin KPSI, maka penyerahan kepemimpinan dari MYTkepada AFW itu tetap salah.

10. Terhadap pandangan bahwa para pengikut Ali bin Abi Tholib, hanya mengakui Ali bin Abi Tholib yang berhakmenerima amanat sebagai Khalifah Pertama, tetapi beliau tetap mengakui Khalifah Abu Bakar, Umar, dan Ustman

sebagai Khalifah sehingga Ali bin Abi Tholib tidak terpengaruh oleh hasutan para pengikutnya. Maka, dalam mencermatitentang Ali bin Abi Tholib mengakui Khalifah Abu Bakar, harus dipahami bahwa sebelum Abu Bakar diangkat sebagaiKahlifah yang pertama, jelas beliau tidak pernah mengakui ideologi Musyrikin (musuh). Begitu juga Umar bin Khattab

dan Ustman bin Affan, sehingga kepemimpinan mereka tidak batal.

Para pemimpin Banu Umayyah tidak pernah mengakui ideologi musuh. Bahkan ekspansi menundukkan wilayah-wilayahyang dikuasai oleh musuh. Sehingga para ulama tidak menumbangkan kekuasaan mereka sekalipun para ulama itu banyak

yang kena cambuk bahkan masuk penjara. Coba renungkan, adakah seorang bisa memimpin perang sehinggamenundukkan musuh, sementara dirinya juga sudah menyerah mengakui ideologi musuh ? Tepat dengan yang dikatakan

oleh Imam Awal SM Kartosoewirjo terhadap yang sudah melakukan Ikrar Bersama, 1 Agustus 1962 dalam hal setiaterhadap Pancasila, mereka sudah batal.

Sebelum membaca Majalah UMMAT terbitan 9 Desember 1996, halaman 26, lebih tiga bulan lebih lamanya saya tidakrisau dengan kepemimpinan AFW sesudah penyerahan dari MYT kepadanya, karena selama itu saya tidak tahu bahwa

AFW sudah terlebih dulu bikin makalah Pancasila. Bebeda dengan sesudah mengetahuinya, ditambah lagi dengankeguncangan ummat yang menanyakan siapa pengganti AFW, karena mereka menganggap AFW sudah batal. Bahkanketerangan dari Pak Zaenal Hatami kepada saya, bahwa setelah banyak yang membaca majalah tadi, sering berderingtelepun dari berbagai pihak ke rumah beliau membicarakan isi pernyataan AFW mengenai Pancasila. Kata Pak Zaenal

Hatami keadaan waktu itu seperti dulag ( bunyi bedug) lebaran. Beliau menceritakan bahwa sebelumkejadian wawancara AFW mengenai Pancasila, banyak yang sudah membaca brosur TABTAPENII (yang pertama ditulis

tahun 1996) karena telah diperbanyak di Jakarta oleh seseorang dan dijualnya Rp.15.000,- per buku. Sehingga banyakyang tadinya tidak mengakui kepemimpinan AFW, tapi setelah itu lalu mengakuinya. Akan tetapi, sesedah mereka

membaca Majalah UMMAT tentang AFW mengakui Pancasila, maka mereka menganggap AFW juga batal. Akibat dariitu maka timbul perbincangan dari berbagai kelompok. Karena itu Pak Zaenal Hatami mengatakan sepertidulag lebaran.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 52/85

Hanya sepuluh tahun lamanya (1997-2007) saya bisa mempertahankan eksistensi kepemimpinan Ali Mahfudz, dengandalih bahwa ketika AFW bikin makalah Pancasila beliau boleh bertaqiyah, juga ummat tidak tahu bahwa proses

penandatanganan MKT. No.IV/1996 sesudah wawancara AFW yang menghebohkan, apalagi melalui tawar menawar jaminan uang. Namun, apa daya sesudah berlangsung sepuluh tahun, Pak Kiayi menanyakan proses penandatangan MKT.

No.IV/1996, lalu saya menjelaskannya, sehingga beliau menyuruh menuliskannya. Meskipun belum sempat

ditulis, namun jika sejarah itu sudah diungkap kepada Pak Kiayi, apalagi kiayi itu berpendapat, bahwa kepemimpinan inibukan benar, tapi lebih bagus, maka beban moral bagi saya bertambah lebih berat daripada sebelumnya. Hal demikianmendorong saya mengevaluasi sejarah agar ditemukan benang merahnya sehingga ditemukan pula solusinya. Dalam

 Muhasabatunnafsi, secara tidak sengaja saya menemukan Majalah KIBLAT No.14, terbitan Mei 2002. Setelah membacapada halaman 50-51 serta mentafakurinya maka disimpulkan bahwa ketika bikin makalah Pancasila AFW tidak

dibenarkan bertaqiyah, sebab tidak jaa uuka, tidak sebagaimana dalam Qurřan S.4:64. Dengan tidak menjalankan ayatQurřan tersebut itu, maka kapasitas AFW ketika bikin makalah Pancasila bukan pemimpin, bukan pula ummat NII, maka

lumrah bila penandatanganan MKT. No. IV/1996 tidak sesuai dengan semestinya.

Sejarah akhirnya tidak bisa ditutupi. Jika Ikrar Bersama, 1 Agustus 1962 yang dilakukan oleh 32 orang eks parakomandan DI/TII diungkapkan oleh AFW dalam AT  TIBYAAN tahun 1987, begitu pula AFW bikin makalah Pancasila

tatkala mau bebas dari penjara tahun 1996 yang pada mulanya ditutupi, tapi akhirnya diungkapkan pula olehAFW dalam wawancaranya dengan wartawan Majalah UMMAT , yang diterbitkan 9 Desember 1996, disusul oleh

Majalah KIBLAT No.14 terbitan Mei 2002. Ini adalah fakta sejarah bahwa sebelum AFW menerima penyerahankepemimpinan dari MYT maka AFW tidak jaa uuka, sehingga kemungkinan berkaitan dengan itu pula akhirnya AFW

kembali kepada Proklamasi 1945. Ya, pernah AFW mengakui bersalah di hadapan pengadilan, tetapi sesudah mengangkatpara AKT. , sehingga pengadaan pengadilannya juga didasari oleh tandatangan AFW dalam lembaran MKT. No. IV/1996sesudah AFW-nya bikin makalah Pancasila. Sehingga sesudah pengangkatan Ali Mahfudz menggantikan AFW, beberapahari kemudian saya tidak berkutik ketika mendengar ucapan sebagai pengadilan lawakan, bodor dsb. Banyak pihak yang

sudah mengetahui dari Majalah UMMAT tadi bahwa AFW bikin makalah Pancasila sebelum bebas dari penjara. 2Agustus 1996, artinya bila AFW bersalah, maka pengadilannya juga tidak sah. Mereka mengetahui bahwa pengangkatanDewan Imamah yang terangkat 28 September 1996 (yang didalamnya terdapat Kepala Majlis Kehakiman) diangkat oleh

AFW sesudah beliau bikin makalah Pancasila.

Jadi, sebenarnya bahwa pecahnya kesatuan umat , terjadi sesudah pengadilan terhadap AFW tahun 1997, sehinggasebagian ummat dan aparat telah menjadi oposisi terhadap kepemimpinan Ali Mahfudz. Sejak tahun 1997 saya

mendengar bahwa seorang tokohnya yang mengakukan dirinya sebagai pihak oposisi itu mengatakan, bahwa yang kamitentang itu pemerintahannya bukan NII-nya. Dari fakta sejarah disimpulkan bahwa yang menjadi pangkalnya persoalan

estapeta kepemimpinan NII 1996 itu, yakni setelah diketahui bahwa AFW telah bikin makalah Pancasila (ideologi musuhNII), dan AFW tidak menjelaskannya kepada MYT. Dengan tidak menjelaskannya itu berarti tidak jaa uuka, sehinggamelanggar Qurřan S.4:64. Disebabkan didasari oleh yang sudah salah, maka selanjutnya salah. Dengan demikian sikapsaya terhadap estapeta kepemimpinan yang didasari oleh pengakuan terhadap ideologi Pancasila tidak bisa disamakan

dengan sikap Ali bin Abi Thalib terhadap Khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan yang manakepemimpinan mereka bersih dari dasar nilai pengakuan terhadap ideologi musuh. Dalam membatalkan penyerahankepemimpinan dari MYT kepada AFW, saya tidak terhasut oleh pihak manapun walau selama sepuluh tahun merasakanbeban moral karena memendam kejanggalan hukum yang dimaksudkan menjaga stabilitas kesatuan ummat yang tersisa,

atau yang baru masuk dan belum pernah langsung berkomunikasi dengan AFW.

Persoalan yang akan membuat ummat berpecah belah, boleh dipendam selama belum menemukan solusinya. Akan tetapi, jika sudah ditemukan solusinya maka harus dikemukakan. Jadi, bila terhadap sikap saya dengan membatalkan

penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW, serta kembali kepada kepemimpinan berdasarkan MKT.No.I/1994ada yang menganggapnya sebagai pemecah belah ummat, maka sebaliknya dari itu saya menganggap sebagai solusi guna

lepas dari nilai pengakuan terhadap ideologi musuh. Sebab, bukanlah persatuan yang dimaksud oleh Negara Islam

Indonesia jika kepemimpinannya dimulai oleh yang bikin makalah Pancasila !

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 53/85

Apabila terhadap estapeta kepemimpinan dari terangkatnya Adah Djaelani Tirtapradja, tahun 1978 dianggap tidak sahsehingga dianggap bukan kesatuan NII karena beliau diketahui termasuk yang ikut Ikrar   Bersama, 1  Agustus 1962 menerima Pancasila, maka pertanyaannya; ŖFaktor apa bila terhadap estapeta kepemimpinan 1996 masih dianggap

sebagai persatuan NII, sedangkan AFW juga sebelum melantik para aparatnya, 28 September 1996 sama sudah terlebihdulu menerima ideologi Pancasila dengan bikin makalahnya ? Hanya Robb Yang Maha Mengetahui faktor sebenarnya.

11. Benar, Dewan Imamah yang terangkat dalam MKT. No.I/1994 akan menyepakati penyerahan kepemimpinan dariMYT kepada AFW, jika benar AFW bebas dari penjara tahun 1996 tidak dengan menandatangani mengenai Pancasila.Jadi, seandainya waktu itu AFW menjelaskan bahwa beliau sudah bikin makalah Pancasila, tentu rencana penyerahan

kepemimpinan tersebut tidak akan dilakukan. Sungguh, terngiang- ngiang dalam ingatan saya, yaitu ketika sayamengatakan di depan Dewan Imamah waktu itu, bahwa kepemimpinan akan diserahkan kepada Abu (AFW), maka

seorang anggotanya yaitu Pak Endin berkata:ŗHarus ditanyakan dulu apakah beliau (AFW) menandatangani mengenaiPancasilaŗ. Jadi, bahwa penyerahan kepemimpinan kepada AFW akan disepakati dengan sarat jika AFW tidak

menandatangani mengenai Pancasila. Dari itu diutuslah Pak Kasid untuk menemui AFW untuk menanyakan hal itusambil menyampaikan beberapa dokumen untuk diketahui olehnya. Jawaban yang diperoleh, yakni bebas dari penjara

dengan sarat jaminan keluarga dan uang satu juta rupiah.

Jadi, sekalipun anda telah berkali-kali mengatakan bahwa penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW itukesepakatan Dewan Imamah, maka hal itu tidak bisa digunakan mempertahankan legalitasnya. Sebab, kesepakatan itu

dengan sarat bila AFW tidak menandatangani mengenai Pancasila, sedangkan kenyataannya beliau sudah bikin makalahPancasila yang tidak dijelaskan sebelumnya. Kemudian Dewan Imamah yang terangkat tanggal 28 September 1996 puntidak bisa pula dipertahankan legalitasnya, karena diangkatnya oleh AFW sesudah beliau bikin makalah Pancasila, serta

MKT. No.IV/1996 ditandatanganinya setelah beberapa hari keluarnya Majalah UMMAT , terbitan 9 Desember 1996tentang wawancara AFW bikin makalah Pancasila. AFW dianggap sudah batal (bersalah) maka tandatangannya juga tidak

sah. Menurut saksi Sdr.Tolhah bahwa AFW pernah mengatakan hal sedemikian kepada Pak Kasid (almarhum) dankepada Pak Ali Mahfudz ketika AFW meminta kepada keduanya supaya lembaran MKT. yang ditandatanganinya itu

dikembalikan kepadanya. Setelah permintaannya ditolak, AFW berkata, ŖBuat apa itu disimpan, kan sayanya sudahdianggap batal, berarti itu juga tidak sah !ŗ 

Beberapa tahun sebelum saya barro, ada yang menanyakan kepada saya tentang kemana loyalitasnya Sdr. Tolhah ? Sayamenjawabnya; ŖTidak tahu, tapi yang jelas dia sudah tidak loyal kepada kepemimpinan Ali Mahfudz !ŗ Waktu itu saya

belum tahu dengan pasti penyebabnya tidak loyal. Namun, sesudah sepuluh tahun lamanya baru diketahuipenyebabnya, yaitu karena sudah mengetahui bahwa AFW dianggap batal dengan bikin makalah Pancasila, maka MKT.

NoIV/1996 yang ditandatanganinya juga tidak sah.

Sejak surat tanggapan Dewan Imamah tertanggal 22 Desember 1996 tentang wawancara AFW dengan Majalah UMMAT  terbitan 9 Desember 1996, halaman 26 diberikan kepada AFW, beberapa hari sesudahnya saya mengetahui bahwa AFW

telah mendatangi kediaman Pak Kasid juga kediaman Pak Ali Mahfudz untuk meminta kembali lembaran MKT. No.IV/1996 yang aslinya. Adapun permintaan dari AFW kepada Pak Kasid dan Ali Mahfudz secara bersamaan di kediamanSdr Tolhah, saya tahunya sesudah lebih sepuluh tahun lamanya dari Sdr. Tolhah. Artinya, baik itu Pak kasid maupun PakAli Mahfudz tidak menceritakan kepada saya bahwa AFW meminta MKT. tersebut tadi dikembalikan kepadanya, karenaAFW-nya dianggap batal maka MKT. yang ditandatanganinya  juga tidak sah. Sehingga lebih sepuluh tahun saya telahsalah menduga terhadap maksud AFW meminta lembaran MKT. No.IV/1996 dikembalikan kepadanya. Satu kenyataan

sejarah yang tadinya tidak terungkap, tapi setelah diadakan pengevaluasian maka terungkap pula.

12. Saya bersama kawan-kawan pada tahun tujuh puluhan belum menyadari berada dalam kepemimpinan yang tidaksesuai dengan konstitusi, karena waktu itu belum memahami sejarah sebagian para tokoh NII dan belum memahamiperundang-undangannya. Akan tetapi, sesudah saya membaca At-Tibyaan tahun 1987, lalu saya mengetahui adanya

sebagian tokoh NII yang ikut Ikrar Bersama setia terhadap Pancasila. Sesudah mengetahui hal itu maka saya besertakawan-kawan barro dari kepemimpinan yang figurnya terlibat dengan Ikrar Bersama setia terhadap Pancasila. Dengan

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 54/85

demikian bisakah sikap saya dan kawan- kawan tadi disebut sebagai memecah jamaah (?)  Al Jamaatu ahlul haqqi wa in

qollu ( Jamaah itu ialah pemegang kebenaran sekalipun jumlahnya sedikit ). Bisakah disebut kepemimpinan NII yangbenar jika sudah diawali dengan pengakuannya terhadap Pancasila (?)

Sewaktu saya sedang berada di luar Pulau Jawa pernah berkata kepada seseorang: ŖBahwa penyebab utama saya

melepaskan diri dari estapeta kepemimpinan Adah Djaelani Tirtapradja ialah sesudah saya membaca Ikrar   Bersama, 1 Agustus 1962 setia terhadap Pancasila yang dimuat dalam AT-TIBYAAN. Lalu orang itu menyahutnya dengan

mengatakan, ŗYa, Pak Hadi juga begitu !ŗ Kemudian saya mengatakan lagi; Ŗ Tetapi, apabila diantara tokoh yang pernahikut Ikrar   Bersama, 1  Agustus 1962 itu ada yang melakukan jaa uuka (Q.S.4:64) maka bisa diangkat jadi Imam.ŗMendengar ucapan saya itu ia berkata;ŗ Ari keur  ana mah, eungke heula ari kudu dipimpin ku anu geus milu  Ikrar  

 Bersama mah ( Bagi saya sih, nanti dulu kalau harus dipimpin oleh orang sudah ikut Ikar Bersama). Saya tidak tahuapakah orang yang mengatakan hal itu masih ingat terhadap perkataannya.

13. Saya tidak pernah menerima panggilan via telpon. Benar saya sudah menitipkan perkara pada seseorang yang padawaktu itu saya angggap sebagai anggota Dewan Imamah, dan saya tidak hadir karena saya sudah bukan anggota Dewan

Imamah waktu itu. Saya mengatakan kepadanya jika persoalan ini akan dibahas, maka saya akan hadir bila diundang.Tetapi, setelah beberapa minggu ditunggu belum ada berita akan dibahas. Dan ketika ditanyakan, lalu dijawabnya belum

sampai pada jadwal pertemuan (yang pada waktu itu diadakan sebulan sekali). Namun, ketika terjadi pertemuan dandiusulkan supaya dibahas serta orangnya yakni saya harus dipanggil supaya jelas maka kenyataannya bahwa persoalan

yang disampaikan melalui Pak Kiayi itu ditutup, sedangkan kemudian dalam kalangan ummat disebarkan berbagaipropokasi antara lain bahwa saya ambisi kepemimpinan, jangan didengar karena dia rakyat, sedang lemah iman dan

lainnya. Bahkan yang paling ekstrim yaitu lontaran kata Řsetanř dari seorang yang disebut anggota Dewan Imamah dihadapan aparat wilayah dan lainnya. Bila sudah ada provokasi dengan sebutan Řsetanř maka diragukan

bahwa pembahasan bisa dilakukan dengan jernih. Dengan adanya provokasi yang dibiarkan itu, saya menilai bahwamereka tidak mau membahas perkara dengan memanggil saya. Dengan demikian hanya satu jalan bagi saya yaitu harus

menjelaskan dengan tulisan.

14. Harus saya menjelaskan, bahwa sebelum terjadi masalah, yakni sebelum saya mengajukan permasalahan yang harusdibahas, betul saya pernah dipanggil beberapa kali, tapi hal itu bukan dari adanya masalah mengenai posisi AFW ketikaMYT menyerahkan kepemimpinan kepadanya, melainkan pemanggilan itu dengan maksud bahwa saya akan diangkat

kembali sebagai Kepala Majlis Dalam Negeri, atau lainnya asalkan didudukan sebagai anggota Dewan Imamah waktu itu.Bahkan akhirnya tanpa terlebih dulu menanyakan kesanggupan saya, telah dibuatkan SK pengangkatan sebagai Kepala

Majlis Dalam Negeri. Kemudian saat surat tersebut disodorkan maka langsung saya menolaknya. Lalu SK tersebutdibawa pulang kembali oleh utusan. Saya sudah tahu bahwa pemanggilan terhadap saya karena akan didudukkan kembalidalam strutur yang waktu itu masih dianggap Dewan Imamah. Saya tidak sanggup lagi menjadi anggotanya disebabkanbeberapa hal yang tidak sejalan dengan saya sedangkan sudah diperhitungkan oleh saya tidak bisa mensejalankannya.Jadi, beberapa kali pemanggilan untuk menjadi anggota Dewan waktu itu tidak berkaitan dengan perkara yang sudah

diajukan oleh saya untuk dibahas.

15. Saya menerima panggilan pertama dalam kaitannya dengan masalah yang sudah diajukan, hal itu sesudah terjadigejolak di kalangan ummat, dan saya sudah barro, yakni tidak mengakui lagi Dewan Imamah yang tertuang dalam MKT.

No.IV/1996, dan saya menyatakan kembali kepada struktur dalam MKT. No.I/1994. Kepada utusan yang datang, sayamengatakan;ŗSekarang saya sudah barroŗ. Disebabkan saya diangkat oleh yang tidak sah, maka pengangkatan sayasebagai KSU (wakil Imam atau lainnya pun) tidak sah. Dengan tidak sahnya itu maka saya kembali tetap pada posisi

sesuai dengan struktur kepemimpinan sebelum penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW. Jelas, saya menolakpanggilan pertama itu dengan mengatakan saya sudah barro, sebab bila saya datang maka berarti saya belum barro. Guna

menjaga nilai barro saya tidak mentaatinya. Adapun panggilan kedua yaitu disampaikan dengan surat yangditandatangani oleh Ali Mahfud, ditulisnya Imam. Dalam hati saya berkata; Aneh terhadap yang sudah diketahui barro

masih juga dipanggil dengan surat resmi, apakah ini mungkin trik spekulasi. Disebabkan ketika itu saya tidak bertemu

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 55/85

dengan utusan pembawa surat, maka untuk jawabannya saya berikan melalui telpun langsung kepada utusannya bahwasaya tidak akan datang karena sudah barro.

16. Ya, betul bahwa saya pernah berkata di hadapan orang-orang muda, yaitu apabila estapeta kepemimpinan NII sudahbenar-benar habis (dalam arti tidak ditemukan solusi mana lagi kepemimpinan yang menjalur kepada perundang-

undangan, maka harus kembali kepada suasana musyawarah tahun 1948. Saya mengatakan hal itu sewaktu belummemperoleh solusi atau jalan untuk membatalkan penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW serta kembali

kepada struktur kepemimpinan dalam MKT. No.I/1994. Ketika saya menemui anda di Pdl. untuk berdiskusi, saya belummenemukan solusinya. Begitu juga ketika anda menelpun saya agar saya merevisi Nota Dinas, saya masih mencari solusi

dalam menghadapi persoalan waktu itu.

1.  17. Dalam MKT. No.III/1995 tertanggal 19 Maret 1995 M. , perihal susunan aparat serta tugas dan kewajibannya,masih tertera undang-undang yang bunyinya:

― KPSI dipimpin langsung oleh Imam Panglima Tertinggi ANII, jika karena satu dan lain hal ia berhalangan menunaikan

tugasnya maka ditunjuk dan diangkatnya seorang Panglima Perang selaku penggantinya dengan purbawisesa penuh.‖  

―Calon Pengganti Panglima Perang Pusat diambil dari dan di antara Anggota-anggota Komandemen Tinggi (KT)

termasuk di antaranya KSU, KUKT, Ketua-Ketua Majelis atau dari dan diantara para Panglima Perang yang

kedudukannya dianggap setara dengan kedudukan Anggota KT.‖ 

Dengan demikian bunyi undang-undang tentang penggantian kepemimpinan pusat yang esensinya sesuai dengan yang adadalam MKT. No.XI/1959 masih tetap berlaku. Meskipun dalam undang-undang itu ditambah dengan Ketua-Ketua 

 Majelis, hal itu tidak merobah esensi penggantian kepemimpinan pusat dari yang asalnya , sebab Ketua Majelis itu setarafdengan AKT. Semua tahu bahwa bahwa yang diperbincangkan dalam Penjelasan $ Statemen Muhammad Yusuf Thohiry,

yang dalam hal penggantian kepemimpinan adalah konteknya dengan kepemimpinan pusat. Jadi, tidak benar bahwa

dengan perubahan dari Sapta Palagan menjadi Sad Palagan, lalu penggantian kepemimpinan pusat yang esensinya sesuaidengan MKT.N0.XI/ 1959 tidak berlaku. Sebab, kalau tidak berlaku buat apa dicantumkan dalam MKT.No.III/1995 ?

Boleh-boleh saja seandainya ada yang berusaha mengalihkan perhatian dari persoalan kesalahan paling mendasar, bahwasebelum AFW meminta kepemimpinan (25Agustus1996) dikembalikan kepadanya tidak menjelaskan dirinya sudah

terlebih dulu bikin makalah Pancasila. Tapi, harus diingat sudah menjadi fakta sejarah yang tertulis, bahwa Pengangkatanpara A.K.T. tanggal 28 September 1996, hal itu dilakukan oleh yang sudah mengakui ideologi Pancasila, begitupunpenandatandatangan MKT. No.IV/1996 dilakukan sesudah diketahui dari wawancaranya dengan MajalahUMMAT  

terbitan 9 Desember 1996 bahwa AFW bikin makalah Pancasila. Artinya, jika AFW batal maka pengangkatan para AKT-nya, serta MKT. No.IV/1996 juga tidak sah. Dengan fakta sejarah tersebut maka akan sia-sia bagi yang berusaha

mengalihkan perhatian dari sejarah yang sudah demikian tertulis itu.

Beberapa tahun sebelum saya barro dari kepemimpinan Ali Mahfudz, saya pernah berkata kepada beliau:ŗ Bilamereka[23] menuliskan sejarah perjalanan kepemimpinan kita, maka sulit bagi kita menghadapinya, karena mereka sudah

mengetahui masalah ( penandatanganan MKT. No.IV/1996) ini langsung dari Pak Fatah.ŗ Kemudian beberapatahun saya mendengar adanya usulan dari ummat supaya saya menuliskan sejarah estapeta kepemimpinan, tapi saya tidak

menanggapinya. Justru ketika di hadapan Pak Ali Mahfudz saya menyarankan kepada pihak sekretariat agar janganmenuliskan sejarah estapeta kepemimpinan (pasca AFW digantikan oleh Ali Mahfudz ). Karena bila dituliskan semuanyamaka akan diketahui adanya keganjalan hukum. Sehingga kita komitmen kepada kepemimpinan ini hanya didasari lebihbagus dari yang lain, sedangkan dalam perundang-undangan tidak dikenal lebih bagus. Hal itu diiyahkan oleh keduanya.

Saya mengatakan begitu, karena sekitar tahun 2001-2002 dalam satu pertemuan resmi mendengar Pak Kiayi berkata,ŗBahwa (kepemimpinan) ini bukan benar tapi lebih bagus, buktinya kata Pak Abu Bakar tandatangan MKT-nya

melalui tawar-menawar jaminan uang !ŗ Baru hanya diketahui melalui tawar- menawar jaminan uang sudah dianggap

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 56/85

tidak benar, maka apalagi bila diketahui bahwa terjadinya penandatanganan MKT. No.IV/1996 itu sesudah diketahui dariMajalah UMMAT , terbitan 9 Desember 1996, AFW telah mengakui ideologi Pancasila.

Pada waktu saya menyarankan jangan menuliskan (estapeta kepemimpinan pasca penyerahan dari MYT kepada AFW,karena belum menemukan solusinya. Namun, ketika Pak Kiayi menanyakan bagaimana proses AFW

menandatangani MKT tersebut tadi di atas, maka mau tidak mau saya mesti menerangkannya, walau saat itu belumditemukan solusinya. Mengungkapkan suatu kesalahan, sedangkan solusinya belum ditemukan maka akan menjadi

masalah dalam kalangan ummat. Namun, akan menjadi beban di Akhirat kelak, bila ada yang sudah bertanya, tetapi sayatidak menjelaskannya.

Saya tidak bisa membantah perkataan Pak Kiayi; Bahwa perkataan itu beda dengan tandatangan. Sejak itu saya menyadaribahwa ijtihad saya mengajukan kepada AFW menandatangani MKT.No.IV/1996 sesudah diketahui bahwa beliau

mengakui ideologi Pancasila adalah salah, tidak bisa dipertahankan untuk bisa disebut benar. Sejak itu pula saya mencarisolusinya. Sehingga saya setuju dengan anjuran Pak Kiayi bahwa sejarah kejadiannya harus dituliskan semuanya. Sebab,

 jika tidak demikian berarti saya terus membiarkan hal yang salah yang didapati pada buku atau brosur yang sudah terlebihdulu ditulis oleh saya.

18. Ya, istilah APNKA-NII dalam jabatan Imam adalah salah karena tidak ada dalam PDB. Dan saya berterimakasih ataskoreksi dari anda. Dalam hal ini perlu saya jelaskan bahwa kesalahan itu akibat terliwatkan dalam pengkoreksian ketikan

sebab pada halaman lain ada yang tidak dengan istilah seperti itu. Kalau hal ini tidak diakui salah dan tidak diperbaikimaka menjadi kesalahan yang mendalam.

19. Dewan Imamah yang terangkat dalam MKT. No.I/1994 bisa menyepakti penyerahan kepemimpinan dari MYT kepadaAFW dengan sarat jika AFW tidak terlebih dulu menandatangani mengenai Pancasila. Sedangkan MYT tidak mengetahui

bahwa AFW telah bikin makalah Pancasila karena AFW tidak menjelaskannya. Dengan demikian kesepakatan itu bisadibatalkan. Sesudah saya pulang dari luar Pulau Jawa, saya berkumpul dengan sebagian dari para anggota Dewan

Imamah, ketika itu saya mengatakan bahwa kepemimpinan akan diserahkan kepada Abu (AFW). Lalu salah seoranganggota (Kepala Majlis Kehakiman, yang tertuang dalam MKT. No.I/1994 ) langsung berkata; ŖTanyakan dulu apakah beliau sudah menandatangani mengenai Pancasila atau tidak ?ŗ Maksudnya, jika AFW bebas dari penjara dengan

menandatangani pengakuan terhadap Pancasila, maka MYT jangan menyerahkan kepemimpinan kepadanya.

Sebelum saya berangkat ke luar Pulau Jawa saya sudah terlebih dulu mengetahui bahwa AFW akan segera bebas bulanAgustus. Hal itu dibahas pada pertemuan di Leuwi Gajah; tentang bagaimana jika terjadi sesuatu seperti yang menimpa

kepada Pak Danu Muhammad Hasan. Sesudah mendengar kabar bahwa AFW akan bebas, maka melalui seseorang sayadipinta untuk bertemu dengan Ummi Azizah. Dalam pertemuan dengannya, saya diberi kabar bahwa AFW akan bebasbulan Agustus. Lalu saya katakan kepadanya; Supaya disampaikan kepada Abu (AFW) jangan sampai menandatanganimengenai Pancasila, sebab jika Abu menandatangani Pancasila, maka akan menjadi masalah. Ketika itu Ummi Azizah

menjawab; Ŗ Tidak menandatanganinya, tapi Abu akan bebas dengan sarat jaminan keluarga dan uang satu juta rupiahŗ.Pokok yang dibicarakan olehnya ketika itu Ummi Azizah meminjam uang satu juta rupiah, tapi secara pribadi guna segeramenyelesaikan bangunan rumahnya, katanya bila Abu bebas maka rumah itu sudah selesai. Waktu itu saya percayadengan apa yang dikatakan oleh Ummi Azizah bahwa AFW akan bebas dari penjara hanya dengan sarat jaminan

keluarga dan uang satu juta rupiah, sehingga tidak dengan sarat menandatangani tentang Pancasila. Sebab itu sewaktusaya berada di luar Pulau Jawa, saat ada seorang[24] yang bertanya kepada saya: ŗApakah Abu (AFW) itu

menandatangani mengenai Pancasila ?ŗ  Saya menjawab, Ŗ ŖTidak !ŗ Lalu orang itu berkata, ŖYa, kalau menandatanganiPancasila, maka ia batal !

Walaupun saya sudah percaya kepada Ummi Azizah, namun karena ketika dalam pertemuan Dewan Imamahdiharuskan supaya terlebih dulu langsung ditanyakan kepada AFW, apakah beliau menandatangani mengenai Pancasila,

maka dalam hal itu diutuslah Pak Kasid mendatangani AFW sambil menyerahkan brosurTABTAPENII yang pertama,tahun 1996, serta beberapa dokumen lainnya. Setelah dua kali Pak Kasid mengunjunginya, maka jawaban yang saya

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 57/85

terima bahwa bebas dari penjara hanya dengan sarat jaminan keluarga dan uang satu juta rupiah. Jelas, bahwa DewanImamah yang tertuang dalam MKT. No.I/1994 itu bisa menyepakati kepemimpinan dikembalikan kepada AFW, jika

beliau tidak terlebih dulu menandatangani mengenai Pancasila. Dengan itu, jika saya membatalkan penyerahankepemimpinan tersebut, maka tidak harus menunggu persetujuan dari anggota Dewan Imamah, tertuang dalam

MKT.No.I/1994, yang sebagiannya sudah tidak mau aktip atau tidak bisa dihubungi lagi, dan sebagiannya tetap bertahan

dalam koridor MKT. No.IV/1996 yang ditandatangani oleh Abdul Fattah Wirananggapati yang sudah terlebih dulu bikinmakalah Pancasila. Saya tidak perduli seandainya ada pertanyaan ; ŖApa kata masyarakat dunia ?ŗ. Akan tetapi,memperhatikan Firman Allah SWT yang berbunyi:

öqs9 $uZø9tŖRr # &x‹»ydtb#uäö à)ø9$# 4řn?tã 9@t6y_ ¼çmtFŚƒr &t©9$Yèϱ»yz %YæÏd‰|ÁtF¥Bô`ÏiB ÏpuŠô±yz«!$# 4 š• ù=Ï?ur ã@»sVøBF{$# $pkæ5ÎŽ ôØtR Ĩ$¨Z=Ï9óOßg¯=yès9 šcrã©3xÿtGtƒÇËÊÈ

―kalau Sekiranya Kami turunkan Al -Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah

belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya

mereka berfikir.‖ – (Q.S. 59:21). Perumpamaan yang disebutkan pada ayat itu bisa diambil makna, bahwa jika gunung menjadi berantakan karena takutkepada Allah disebabkan khawatir tidak bisa menjalankan kandungan Qurřan, maka hal itu berarti bahwa bagi pribadimukmin dalam konsisten terhadap Qurřan harus bersedia menghadapi segala risikonya, baik itu secara pisik maupun

mental, atau sebagaimana bunyi dalam baiat nomor tiga.

Gunung bisa tunduk seandainya diamanahi Qurřan, dan berantakan karena saking takutnya kepada Allah. Dariperumpamaan itu, silahkan mujahid NII berpikir Ŕ Bahwa hukum yang tertinggi dalam Negara Islam Indonesia adalahQurřan dan Hadits Shohih. Adapun Pancasila adalah dasar hukum RI. Artinya, berlawanan dengan NII. Pertanyaannya

yaitu;

1. 

ŖApakah mesti lebih takut terhadap padangan dari masyarakat internasional daripada takut kepada Allah sehinggabertahan dalam koridor MKT.No.IV/1996 yang ditandatanganinya oleh yang sudah mengakui ideologi Pancasila ?

1.  Apakah kaum intelektual dunia tidak memahami bahwa perobahan politik bisa terjadi pada suatu negara ?

1.  Apakah para ulama dunia bisa mengerti apabila hukum yang tertinggi dalam Negara Islam Indonesia adalahQurřan dan Hadits Shohih, sedangkan surat Maklumat kepemimpinannya ditandatangani oleh yang sudah terlebihdulu menyerah kepada musuhnya dengan bikin makalah Pancasila ? Dan apakah mereka tidak akan menyebutnya

sebagai ―Kabu maqtan ‗indal laahi an ta quulu maa laa taf‘aluun.‖ -( Q.S.61:3) ?

Hidup dan matinya bagi mujahid NII hanyalah untuk Allah SWT (Q.S.6:162). Dengan demikian kitalah yang harus

memberi penjelasan atau meluruskan kembali kepada masyarakat dunia dengan segala risikonya. Dunia hanya jalan untukke Ahirat, maka saya tidak peduli terhadap perkataan,ŗNanti kompetensi Uwa (MYT) jatuh. Sebab, buat apa disebutpinter oleh sebagian manusia di dunia, dengan membiarkan langkah kekeliru terus berlanjut. Pertanggungjawaban utama

kita hanya kepada Allah, selainnya adalah yang kedua. Perhatikan ayat-ayat ini: 80:33-37

#sŒÎ*sù ÏNuä!%y` èp¨z!$¢Á9$#ÇÌÌÈ tPöqtƒ”Ïÿtƒâäö pRùQ$# ô`ÏB Ïm‹Åzr &ÇÌÍÈ ¾ÏmÏiBé&urÏm‹Î/r &urÇÌÎÈ ¾ÏmÏFt7Ås»|¹ur ÏmŠÏ^t/ur ÇÐÏÈ Èe@ä3Ï9<›Í öD#$öNåkŚ]ÏiB 7‹Í´tBöqtƒ× bùřx© ÏmŠÏZøóãƒÇÌÐÈ

― Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),[33] pada hari ketika manusia lari dari

saudaranya,[34] dari ibu dan bapaknya,[35, dari istri dan anak-anaknya[36]. Setiap orang dari mereka pada hari itu

mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya [37]. (Q.S.80:33-37). 

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 58/85

Dari Firman Allah itu, jelas bahwa orang-orang yang kita cintai pun tidak akan kita perdulikan, maka apalagi, hegemoniatau sebutan berkompetensi dan lainnya. Yang akan dihadapi hanya Robb semata. Gunung bisa belah berantakan saking

takutnya kepada Allah, masa iya mujahid NII dalam mengembalikan kemurnian NII dengan meninggalkan MKT.N0.IV/1996, tapi masih takut dengan keterlanjuran diketahui oleh masyarakat dunia ? Segala yang ada di Dunia akan

sirna (Q.S.55:26). Semua manusia akan bertanggung jawab kepada Robb-nya (Q.S.84:6). Dengan itu sebagai hamba-Nya

tidak bisa membiarkan kesalahan terus berlanjut menimpa generasi selanjutnya.

20. Benar, KPSI bisa juga dipimpin oleh selain Imam dengan purwabisesa penuh sesuai dengan MKT. No.XI/1959, tetapi jika Imam masih ada, yakni tidak berhalangan permanen. Sedangkan untuk AFW memimpin KPSI, Imam SM

Kartosoewirjo sudah Syahid tidak akan kembali lagi. Karena itu, AFW otomatis jadi Imam, sebagai calon yang tinggalsatu.

21. Tanggal 28 September 1996 bukan AFW dibaiat sebagai Imam, melainkan AFW membaiat para aparat yang barudiangkat olehnya.

22. Istilah sebagai Imam sudah diajukan oleh saya kepada AFW setelah beliau bebas dari penjara 1996, ketika sayamenjelaskan tentang brosur TABTAPENII , 1996 yang telah diberikan kepadanya. Hal itu juga diajukan oleh Pak AliMahfud dalam pertemuan tanggal 25 Agustus 1996. Jadi, tidak benar jika hal itu tidak diajukan sewaktu AFW masih

hidup !

23. MKT. No.XI/1959 mengatur mekanisme pergantian pimpinan daerah perang, tetapi didalamnya juga mengaturpengantian Imam (Panglima Tertinggi) selama belum terbentuk Majlis Syuro.

24. Setelah berulang mengevaluasi sejarah estapeta kepemimpinan, maka yang paling saya yakini menjadi dasar utamadalam menerima estapeta kepemimpinan adalah washiat dari AFW sebelum beliau tertangkap musuh 1991, sebab AFW

dalam keadaan bebas dalam menilai atau memilih secara langsung memilih para aparatnya. Juga setelah beliau tertangkap

maka tiga hari sesudah peristiwa penangkapan tersebut, washiat dari beliau itu lalu dimusyawarahkan setelah disepakatimaka saya dibaiat.

25. Imam dibaiat di hadapan Majlis Syuro, Kanun Asazy pasal 14. Sedangkan AFW diangkat oleh undang-undang, hal itupernah diungkapkan oleh beliau, saat akan mengangkat para asistennya pada tahun 1997 di Jakarta.

1.  26. Jelas, saya mengatakan bahwa legalitas kepemimpinan Negara Islam Indonesia di berbagai lapangankepemimpinan harus mengacu pada Kanun Azasy. Menjalankan MKT. No.XI/1959 dalam hal pengangkatanImam, berarti menjalankan Kanun Azasy Bab XI, Pasal 34 dalam Cara Berputarnya Roda Pemerintah. Poin 1

berbunyi:‖ Pada umumnya Roda Pemerintahan NII berjalan menurut dasar yang ditetapkan dalam Kanun Azasy,

dan sesuai dengan pasal 3 dari Kanun Azasy. Sementara belum ada Parlemen (Majlis Syuro), segala undang-

undang ditetapkan oleh Dewan Imamah dalam bentuk Maklumat-maklumat yang ditandatangani oleh Imam‖.Dalam Kanun Azasy Bab. IV Pasal 12 ayat 2 berbunyi: ŖImam dipilih oleh Majlis Syuro dengan suara

 paling sedikit 2/3 daripada seluruh anggotař. Dan dalam Bab II Pasal 4 ayat 1 berbunyi: ―Majlis Syuro terdiri atas

wakil-wakil rakyat ditambah dengan utusan golongan-golongan menurut ditetapkan dengan undang-undang‖.

Disebabkan Majlis Syuro yang dimaksud oleh Kanun Azasy itu belum ada, maka pengangkatan itu berjalanmenurut maklumat yang ditetapkan oleh Imam, seperti halnya dalam MKT. No.XI/ 1959. Hal demikian sesuaidengan Kanun Azasy Bab XV Pasal 34 dalam hal cara Berputarnya Roda Pemerintahan. Jadi, harus dikoreksi

kembali pihak mana yang sebenarnya membuat gagasan untuk meninggalkan Kanun Azasy dalam masalahpengangkatan Imam ?

27.Apalagi dengan kanun Azasy

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 59/85

, untuk wakil Imam sementara saja harus dari anggota Dewan Imamah. Logikanya apalagi untuk sebagai Imam. Harusdiambil dari yang bertaqwa kepada Allah SWT, artinya tidak dari yang sudah bikin makalah Pancasila seperti yang

diungkap dalam Majalah UMMAT terbitan 9 Desember 1996 pada halaman 26.

28.Saya tidak pernah mengatakan Kanun Azasy tidak berlaku, melainkan tidak setiap pasal dalam Kanun Azasy bisa

diberlakukan dalam masa darurat, sebab itu sebagai penggantinya ialah MKT.-MKT. yang sudah ditandatangani olehImam.

29.Betul, Imam yang berhalangan bisa kembali kepada kedudukan semula, jika kejadiannya seperti pada jaman SanusiPartawidjaja, yakni Imam SM Kartosoewirjo masih memiliki nilai Imam. Berbeda dengan AFW, keluar dari penjara

dengan persyaratan bikin makalah Pancasila ! Berdasarkan kepada Sunnah dalam Islam seorang pemimpin tidakdibenarkan bertaqiah, melainkan harus bersedia mati Syahid . Sebab itu dalam Penjelasan & Statemen saya pada halaman32 dikemukakan, ― Sungguh, sekiranya saya (MYT ) tahu keadaan sebenarnya sebagaimana yang dikemukakan di Bekasi,

atau seperti tertera dalam Majalah KIBLAT tersebut di atas maka tentu sejarahnya tidak seperti yang dibaca sekarang

ini‖. Tingkat para Komandan Batalion saja (dalam Ikrar   Bersama,1  Agustus 1962), dinyatakan batal oleh Imam Awal,maka apalagi tingkat Panglima.

30.Soal ketulusan hati seseorang hanya Alloh SWT yang mengetahui sesungguhnya. Tapi yang jelas, sulit terjadi dialogilmiah bila didahului dengan buruk sangka. Jauh dari sebelum saya mengeluarkan Penjelasan & Statemen, terlebih dulu

sengaja mendatangi anda untuk berdiskusi. Disebabkan hal itu buntu, maka saat itu saya mengatakan kepada anda:ŗBagaimana kalau hal ini saya tulis ?ŗ  Anda menjawabnya:ŗSilahkan, paling juga nanti akan ada tanggapannya, sepertihalnya terhadap Sonhaji Badrujaman !ŗ. Namun, kenyataannya malah bertolakbelakang dengan itu, yakni sebelum saya

mengeluarkan tulisan, maka anda yang sudah terlebih dulu mengeluarkan tanggapan melalui tulisan antara lainbunyinya:―Menggugat ini dan meminta agar mekanisme dikembalikan pada mekanisme otomatis secara organisatoris

mungkin malu, makanya menggunakan manuver lain, membatalkan terangkatnya AFW sebagai Imam karena

dianggapnya bukan AKT seperti tertuang dalam Maklumat Negara No.I (17 Desember 1994) padahal AFW tetap KUKT 

dan tak pernah diturunkan jabatannya. Apakah ini …. bermaksud meminta agar jabatan wakil Imam otomatis jadi Imam,dan karena melalui mekanisme pemungutan suara ternyata tak terpilih, k emudian ??? ―

Kalimat-kalimat yang anda tulis itu mengandung makna su‘uddhon (buruk sangka). Padahal seandainya pihak anda tidakmenolak perkataan Pak Kiayi untuk membahas masalah yang diajukan dengan memanggil MYT, secara resmi/ tertibsesuai prosedur, maka tentu dalam forum resmi tingkat atas itu akan saya jelaskan bahwa jabatan wakil Imam itu tidak

sah, karena ditandatanganinya oleh AFW yang sudah terlebih dulu mengakui ideologi Pancasila. Sehingga baik itumekanisme otomatis maupun mekanisme pemungutan suara, maka tetap saja tidak sah. Sebab, para AKT yangmemilihnya juga diangkat oleh yang terlebih dulu bikin makalah Pancasila. Jika AFW batal maka semua yang

diangkatnya juga tidak sah. Saya sudah berhitung mana yang harus dikemukakan pada forum tingkat atas dan mana pulayang harus dikemukakan pada tingkat bawah. Jadi, akar masalah yang sebenarnya yaitu sesudah diketahui bahwa AFW

bikin makalah Pancasila.

31.Jika Imam berhalangan sampai waktu yang ditentukan, bukan gugur di medan perang, maka K.U.K.T. bisa menjadiKPSI, tetapi tidak bisa menjadi Imam. Kalau Imam tidak lagi berhalangan bisa kembali memegang KPSI seperti halnyayang terjadi pada jaman Sanusi Partawidjaja. Bila berhalangan bisa ditentukan berarti masih ada Imam, maka K.U.K.T.tidak bisa otomatis sebagai Imam. Adapun dalam hal KUKT AFW, Imam SM Kartosoewirjo telah tiada, maka KUKTotomatis jadi Imam. Bilamana tidak menjadi Imam maka berarti tidak ada Imam, berarti pula tidak ada estapeta Imam

NII. Hal itu bisa dibuktikan dengan simulasi ini:

1.  Calon Imam tinggal satu yaitu K.U.K.T. sehingga dia otomatis memimpin KPSI dengan Purbawisesa Penuh, tetapidia tidak bisa jadi Imam dengan alasan tidak terlebih dulu mengangkat para A.K.T. yang memilih Imam,

sedangkan Imam Awal sudah Syahid . Pertanyaannya;ŗ Siapa Imam, sedangkan KPSI itu dipimpin oleh Imam ?Jadi, Imam yang mana yang memimpin KPSI ? Apakah dibenarkan tidak ada Imam sampai sekian puluh tahun ?

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 60/85

1.  Para A.K.T. atau yang setaraf dengannya tinggal satu, yaitu K.U.K.T., sehingga tidak bisa bermusyawarah denganyang setaraf dengan A.K.T. sehingga pula tanpa dipilih lagi K.U.K.T. memimpin KPSI dengan Purbawisesa

Penuh, sedangkan dalam peraturannya sama harus dipilih atau dimusyawarahkan diantara para A.K.T. atau yangsetaraf dengannya ? Ada faktor apa, bisa otomatis memimpin KPSI, tetapi tidak bisa otomatis sebagai Imam,

sedangkan Imam Awal, SM Kartosoewijo telah Syahid ? Apakah ketika itu khawatir disebut ada dua Imam dalam

waktu yang sama (?) Padahal semua orang pasti mengerti bahwa yang dimaksud otomatis dalam hal itu ialahmenggantikan Imam Awal dalam arti pasca Tahun 1962 yang tidak bisa kembali lagi. Jadi, bukan karena terjebak dengan kenyataan, tetapi menerima kenyataan.

Makanya sejak semula saya mengatakan bahwa undang-undang yang dibuat manusia itu belum tentu sempurna, dalamarti belum tentu tepat bila diuji dengan kondisi mendatang yang tidak diprediksikan ketika undang-undang itu dibuat.Sebab itu apabila sesuatu yang tidak tertera secara tektual seperti dalam hal kata Ŗotomatisŗ, maka kembalikan kepadadasar hukum tertinggi dalam NII yaitu Al-Qurřan dan Hadits Shohih, seperti kepada hukum dalam sholat berjamaah.

Yakni, jika Imam tidak bisa melanjutkan sholatnya, maka otomatis tampillah makmum dari barisan terdepanmenggantikannya, meskipun telah berjalan beberapa rakaat maka tidak harus takbiratul ihrom lagi. Makmum tahu bahwa

yang sedang memimpin sholat itu adalah Imam sholat. Begitu juga orang yang memimpin KPSI itu ialah Imam NII,

karena Imam awal SM Kartosoewirjo sudah Syahid (berhalangan permanen).

Para mujahid NII paham bahwa keimaman merupakan refleksi dari sholat berjamaah, maka tidak akan mempersulit diridengan mengotak-atik undang-undang buatan manusia yang tidak sempurna, melainkan semua berpedoman pada―Fa in

tanaaza‘tum fi syai-in farud-duuhu ilal-loohi war-rosuuli ( Apabila kamu berselisih dalam sesuatu masalah maka

kembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya). Jadi , bila dalam undang-undang buatan manusia tidak didapatkan kataŗOtomatisŗ, karena manusia itu tidak  bisa memprediksikan dengan sempurna kejadian masa mendatang, maka

kembalikan kepada dasar hukum tertinggi dalam Negara Islam Indonesia, Yakni Al Qurřan dan Hadits Shohih, sepertihalnya pergantian Imam dalam sholat berjamaah.

32.Jika Imam masih ada maka itu kudeta. Tetapi, bila Imam sudah tidak ada maka itu menggantikan Imam sesuai denganperaturan / hukum. Atau bilamana eksistensinya kemudian tidak sesuai dengan hukum, seperti halnya kemudian diketahuisudah mengakui ideologi musuh, maka hal itu pun bukan kudeta, tetapi perbaikan, atau beralih kepada yang dimengertisesuai dengan ilmu yang didapati, atau juga barro dari yang dianggap salah, dan beralih kepada yang sudah diketahui

benar. Lihat kisah Nabi Ibrohim a.s. (Q.S.6:75-78).

33.Yang memimpin pasukan adalah yang memimpin KPSI menurut aturan MKT. No.XI/1959, untuk itu harus dipilihdiantara para AKT atau yang setaraf dengannya. Tetapi, kenyataannya KUKT otomatis memimpin KPSI, hal itu karenacalon pengganti pimpinan KPSI tinggal satu sebagaimana diungkapkanoleh AFW; ŖDengan siapa saya bermusyawarah

karena tidak ada yang lain. Jadi, sungguh salah jika memimpin perang dalam wilayah pertama (KPSI) tidak harusmusyawarah seandainya para AKT atau yang setaraf dengannya lebih dari satu.

34.Memimpin pasukan harus ada legalitas Imam, artinya ada perintah Imam. Jadi, Imam itu mutlak harus ada. UntukIndonesia ini kenyataannya baru Imam. Khilafah harus bertanggungjawab untuk sedunia, maka musyawarahnya juga

harus oleh tingkat dunia, yakni oleh negara-negara Islam yang merdeka di dunia.

35.Yang menjadi dasar pegangan utama bagi saya sebagai pemegang estapeta kepemimpinan yaitu penunjukkan langsungdari Abdul Fattah Wirananggapati yaitu seminggu sebelum beliau tertangkap musuh 1991, sehingga tiga hari kemudian

para aparat berkumpul dan setelah memperoleh kejelasan dari saksi selain saya yaitu Tarmij ketika dirinya bertanyakepada AFW, Ŗ Jika bapak tertangkap musuh maka siapa penggantinya ? Dijawab oleh beliau: ŖSoma harus tampil

menggantikannyaŗ. Tiga hari sesudah AFW tertangkap lalu washiat itu dimusyawarahkan. Pada waktu itu ada seorangyang dengan keras tidak setuju akan diangkatnya saya, dengan itu saya pun mempersilahkan kepada yang lainnya untuk

tampil namun hingga larut malam tidak juga ada yang siap sehingga acara itu tertunda sampai malam berikutnya. Padamalam berikutnya pun masih ada seorang yang tidak setuju terhadap MYT. Bahkan sikapnya lebih keras dari sebelumnya

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 61/85

sehingga tegang dari pada malam sebelumnya. Pertemuan malam kedua itu diselenggarakan tidak di Angkot lagi,sehingga ada kesempatan bangkit berdiri dua orang yang pro dan kontra berhadapan hampir terjadi adu fisik, yang

satunya itu tetap menginginkan Pak Zaenal Hatami untuk tampil maka saya pun seperti malam sebelumnyamempersilahkan kepada beliau, tetapi beliau juga tidak bersedia, lalu beliau menawarkannya kepada Sdr. L I Fatahillah.

untuk tampil. Namun, Sdr. Fatahillah juga tidak siap dengan mengemukakan alasan tertentu.

Setelah tidak ada yang siap sedangkan malam hampir larut dan saya pun diam tidak banyak kata, maka Sdr. Umar. yangduduk di samping saya  berkata (hampir berbisik) kepada saya, ŖTampil sajaŗ. Saya diam tidak menjawabnya. Mungkin

dianggap sudah kandas karena tidak ada yang siap tampil dan saya pun diam maka tiba- tiba seorang yang tadinyasangat bersikeras menolak saya untuk ditampilkan, lalu berkata kepada saya, Ŗ Ya, kalau memang Pak Soma yang

memperoleh washiat dari Abu ( AFW), maka Pak Soma harus siap tampilŗ. Saya pun tidak menjawabnya. Malam sudahsemakin larut masih saja tidak ada yang tampil, akhirnya semua menyatakan bahwa Pak Soma ( saya) harus tampil

memimpin kelanjutan perjuangan, dan Pak Soma harus dibaiat. Berdasarkan wasyiat dan melihat semuanya sepakatbahwa sayalah yang harus tampil, maka tidak ada jalan lagi selain saya harus siap dibaiat memimpin perjuangan Negara

Islam Indonesia. Kesiapan MYT karena berdasarkan tanggung jawab kepada Allah SWT, dan sesudah tidak ada yanglainnya yang siap, meski dalam musyawarah itu saya sudah mempersilahkan kepada yang lain. Jadi, sungguh salah bagi

yang berkata bahwa wasyiat dari AFW kepada saya tidak musyawarahkan !

Semua yang terlibat dalam musyawah tersebut di atas, bagaimanapun adalah para pelaku sejarah yang telahberjasa, yakni dalam situasi genting. Walaupun dalam keadaan dicari-cari oleh pihak musuh, namun tetap bergerak

bertanggung jawab guna kelangsungan estapeta perjuangan NII sehingga defakto kembali. Mereka akan dikenang olehgenerasi mendatang yang memahami nilai sejarah, sebab sejarah itu berkaitan dengan masa mendatang. Maka, sungguhsalah bila membicarakan masa sekarang kemudian menghapus sejarah masa lalu dengan maksud tertentu. Ingat, bahwa

perjuangan Negara Islam Indonesia ini adalah pengabdian kepada Allah SWT, maka tidak bisa menghapuskan sejarahnyaJadi, meskipun di dunia tidak sempat dividikan, namun di Akhirat akan dibuktikan.

36. Anda menganggap bahwa tampilnya saya menggantikan AFW tahun 1991 tidak sesuai dengan perundang-undangan. Ketahuilah ketika itu belum terangkat para AKT atau belum terbentuk Dewan Imamah. Pada waktu itukeadaannya sangat darurat. Jumlahnya ummat sangat minim. Saat itu tidak ada yang bersedia tampil selain saya. Para

aparat yang hadir dalam musyawarah tahun 1991 itu sudah mengetahui amanat Imam Awal pada pertemuan dengan paraPanglima / Prajurit (mudjahid), tahun 1959. Satu diantaranya yaitu:

―Djika Imam berhalangan, dan kalian terputus hubungan dengan Panglima, dan jang tinggal hanja Pradjurit petit sadja,

maka Pradjurit petiti harus sanggup tampil djadi Imam.‖ 

Keadaan pada tahun 1991 sama keadaannya dengan yang disebutkan dalam amanat Imam tersebut. Kami yang terlibatdalam sejarah tersebut merasa bahagia bisa merealisasikan amanat dari AFW tahun 1991 dalam situasi dan kodisi yang

sama halnya dengan seperti yang diamanatkan oleh Imam Awal dalam pertemuan dengan Para Panglima/Prajurit tahun1959, sekalipun ada yang menyepelekannya.

Tiga hari sesudah AFW ditangkap musuh, anda sudah tidak berdomisili di Jawa Barat, sehingga tidakmenyaksikan kondisi ummat dan aparat yang ada di Jawa Barat ketika itu. Situasi dan kondisi waktu itu sangat gawat.

Walaupun demikian, namun mengingat baiat nomor tiga, Alhamdulillah bisa berkumpul sekalipun dalam angkot dengancara berpindah-pindah tempat.

Allah Suhanahu wa ta‘ala dan Malaikatnya menyaksikan bahwa Tahun 1987 di Jakarta, saya ditunjuk sebagai asistenbidang inventarisasi dokumen. Beberapa aparat yang menyaksikannya memahami bahwa dengan ditunjuknya saya itu

berarti tanggungjawab saya melebihi dari sebelumnya. Sebab itu ketika saya diberi amanat oleh AFW seminggu sebelum

beliau tertangkap, maka saya tidak bisa menolaknya, apalagi ketika itu AFW dalam pengejaran musuh. Adapun dalamtulisan, anda menanggapi jabatan saya itu dengan kata-kata Ŗmenamakan diri asistenŗ maka hal itu hak anda. Hanya, yang

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 62/85

saya pahami bahwa AFW berkata kepada saya:ŗ Jika Abu tertangkap, maka Soma harus tampil memimpinmenggantikan Abuŗ Ŕ Dilontarkannya kalimat itu, karena tahun 1987 beliau sudah menunjuk saya sebagai asisten bidang

invetarisasi. Dalam situasi dan kondisi sangat darurat. Ŕ Belum terbentuk Dewan Imamah Ŕ AFW tidak bisa bertemudengan aparat yang sudah diangkat pada tahun 1987, kecuali hanya dengan saya. Jika disamakan dengan sholat, maka

makmum yang terdepan adalah saya, maka bila Imam berhalangan, saya bertanggung jawab menggantikannya. Karena itu

saya memahami bahwa AFW mewasiatkan estapeta kepemimpinan kepada saya. Dalam Al Qurřan disebutkan: ‖Fat taqullaaha mastatha‘tum…‖ (Q.S.64:16) Dan bertakwalah kamu kepada Allah sepenuh kemampuan…‖). Dari itu para ulama

ahli fikih sepakat dengan kaidah usul:‖Sesuatu yang tidak dapat dijangkau keseluruhannya jangan ditinggalkan

keseluruhannya. Artinya, bila tidak bisa menjalankan undang-undang dengan sempurna menurut bunyinya, makalakukanlah apa yang bisa dilakukan dengan semaksimal kemampuan. Hal demikian direalisasikan oleh Imam Awal 

dengan amanatnya pada tahun 1959: ‖Djika Imam berhalangan, dan kalian terputus hubungan dengan Panglima, dan

 jang tertinggal hanja Pradjurit petit sadja, maka Pradjur it petiti harus sanggup tampil djadi Imam.‖

37. Betul, sekalipun Majlis Syuro belum ada, tetapi kekuasaannya diambil alih oleh Dewan Imamah (Sesuai dengansemangat Kanun Azasy Bab 1 pasal 3 ayat 2). Tetapi, jika angggotanya tinggal satu, maka tidak bisa bermusyawarah.

Musyawarah dengan siapa (perhatikan rekaman pernyataan dari AFW, tanggal 28 September 1996) ?

38. Jika menjadi Panglima Perang Pusat itu berati Imam karena tidak ada yang memegang jabatan lebih tinggi dari ituselain Imam. Kecuali seandainya Imam SM Kartosoewirjo berhalangan menunaikan tugasnya tapi masih ada ( tidak

Syahid), maka KUKT AFW hanya sebagai KPSI dan bukan Imam, karena mungkin Imam yang berhalangan tadi akandatang kembali.

39. Pada Tanggal 28 September 1996 adalah pengangkatan para aparat, bukan pembaiatan mengangkat Imam ( silahkandengar rekamannya). AFW pada waktu itu tidak dibaiat sebagai Imam. Pada waktu itu tidak ada yang membaiat AFW

sebagai Imam.

40. Saya mendengar AFW mengatakan bahwa beliau sebagai Imam pada tanggal 25 Agustus 1996, setelah saya dan AliMahfudh memberi masukkan kepadanya bahwa AFW adalah Imam . Jadi, pernyataan sebagai Imam bukan hanya padatanggal 28 September 1996, tetapi sebelumnya sudah menyatakan sebagai Imam. Jelas, bahwa saya mengajukan sebutan

bahwa AFW sebagai Imam adalah sewaktu beliau masih ada (hidup). Betul, bahwa merangkap jabatan tidakmenghilangkan jabatan sebelumnya. Tapi, khusus untuk AFW secara formal dalam MKT. No.1/1994 tidak tertera KPSImerangkap KUKT.dalam maklumat itu pun tidak tertera jabatan KUKT. Kecuali ada lagi pengangkatan KUKT baru,

sehingga menjadi anggota Dewan Imamah, sehingga pula sesuai dengan perundang Ŕ undangan bahwa calon Imamdiambil dari Anggota Dewan Imamah.

41. Dalam MKT. No.I/1994, yang tertera yaitu pemimpin yang berhak sedang berhalangan, tetapi yang menjadi masalahyaitu tatkala AFW akan bebas dari penjara 2 Agustus 1996 sudah bikin makalah Pancasila, sehingga batal, sehingga pula

penyerahan kepemimpinan kepada beliau pun tidak sah. Pembuatan makalah Pancasila merupakan kesalahan palingmendasar daripada kesalahan membuat peraturan atau tek Nota Dinas. Jadi, walaupun redaksi suatu keputusan atauperaturan-peraturan dianggap benar, namun jika diawali oleh hal yang batal maka semua esensi keputusan/ peraturan pun

tidak sah. Semua mujahidin NII paham bahwa setiap keputusan atau peraturan bisa saja salah. Karena itu, ada kalimat ;Bila kemudian hari peraturan ini dianggap salah, maka peraturan ini akan diperbaiki. Beda lagi dengan diawali oleh bikinmakalah Pancasila yang dianggap batal, maka bukan direvisi, tetapi harus ditinggalkan. Sebab, jika dasar awalnya sudah

salah maka seterusnya juga salah.

42. Anda mengatakan bahwa istilah Nota Dinas majhul, tidak terdapat dalam perundang-undangan NII, juga isinya tidakPD.. Artinya, bahwa Nota Dinas penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW 25 Agustus 1996 itu tidak benar,

baik itu secara esensi maupun secara redaksinya. Dari itu saya dikatakan oleh anda tidak PD memimpin. Mungkin anda

mengatakan begitu karena didalam redaksinya disebutkan bahwa AFW sebagai Imam, sedangkan pandangan anda bahwasaya yang sebagai Imam. Tetapi, pandangan dari yang mengetik (pihak sekretariat) surat tersebut, mungkin karena

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 63/85

beberapa hari sebelum surat itu dibuatkan maka kepemimpinan dari MYT kepada AFW sudah terlebih dulu diserahkansehingga dengan demikian AFW disebut sebagai Imam.

Harus ditambahkan lebih tidak PD lagi bagi saya sebelum barro dari kepemimpinan Ali Mahfudz bila harus menjelaskansejarah estapeta kepemimpinan NII 1996 secara keseluruhan Ŕ Yang ternyata sebelum AFW mengangkat aparatnya

tanggal 28 September sudah terlebih dulu bikin makalah Pancasila ketika akan bebas dari penjara 2 Agustus 1996.Ditambah lagi penandatanganan MKT. No.IV/`1996 dilakukan sesudah beberapa hari dibacanya referensi dalam MajalahUMMAT terbitan 9 Desember 1996, serta melalui tawar-menawar jaminan uang. Sehingga semua itu telah menjadi beban

moral bagi saya sepuluh tahun lamanya.

Pada saat-saatnya banyak aparat dan ummat yang mulai tidak mengakui kepemimpinan Ali Mahfudz, saya pernahmendengar langsung dari Pak Ali Mahfudz bahwa ada pihak yang akan menggugat pengadilan terhadap AFW karena

dianggapnya tidak sah. Saya tahu bahwa yang akan menggugat hal itu adalah diantara mereka yang sering berhubungandengan AFW, sehingga mereka tahu proses penandatangan lembaran MKT. No.IV/1996 dari AFW. Dan saya mendengar

kabar bahwa AFW mengatakan kepada mereka bahwa tandatangan itu dipaksa.

Perkiraan saya bahwa mereka tidak jadi menggugat, mungkin karena kondisi keamanannya. Padahal seandainya hal ituterjadi maka saya tidak PD dalam mempertahankan legalitas kepemimpinan Ali Mahfudz, sebab akan terungkap oleh

mereka serta diketahui oleh semua ummat atau publik dari berbagai kubu bahwa tanda tangan Abdul FattahWirananggapati dalam lembaran MKT. No.IV/1996 ditandatanganinya sesudah diketahui bahwa AFW mengakui ideologi

Pancasila, serta melalui proses tawar-menawar jumlah jaminan uang. Sedangkan tandatangan Muhammad Yusuf Thohiry sebagai KSU I, wakil Imam adalah berdasarkan adanya tandatangan AFW dalam lembaran MKT. tersebuttadi. Begitu juga hakim yang mengadili AFW atas perintah dari MYT, sedangkan MYT bisa memerintahkan hal itu

karena sesudah adanya tandatangan AFW dalam lembaran MKT. No.IV/1996. Sehingga jika AFW dinyatakan bersalaholeh pengadilan maka MKT. No.IV/1996 juga salah, yakni tidak sah. Sehingga pula jika AFW diberhentikan dari

 jabatannya, maka berarti Dewan Imamah yang telah diangkatnya juga bubar. Sebab itu, saya tidak berkutik ketika ada

yang berkata bahwa pengadilan terhadap AFW itu sebagai lawakan, bahan tertawaan. Saya tidak PD bila membantahnya.43. Sebelum saya mengeluarkan PENJELASAN & STATEMEN, tanggal 27 September 2007, jauh sebelum itu andamenganjurkan kepada saya via telpun, agar Nota Dinas 25 Agustus 1996 direvisi. Ketika itu saya mengatakan sedang

 bingung mencari solusinya. Dan saya akan menuliskannya. Ketika itu pula anda menjawabnya,ŗSilahkan !ŗ Bagi sayadirevisi atau tidak tetap saja salah, yakni tidak sah, karena AFW yang menerima penyerahan kepemimpinannya terlebih

dulu menerima ideologi Pancasila, sehingga dinyatakan batal. Dari itu dalam PENJELASAN& STATEMEN, sayamengemukakan, ― Sungguh, sekiranya saya (MYT) tahu keadaan sebenarnya sebagaimana yang dikemukakan di Be kasi,

atau seperti tertera dalam Majalah KIBLAT tersebut di atas maka tentu sejarahnya tidak seperti yang dibaca sekarang

ini. Tapi, mungkin saja terungkapnya kekeliruan mengenai Nota Dinas, 25 Agustus 1996 hakekatnya disebabkan

 penentuan nilai yang masih tersembunyi sehingga terjadi ketidakmulusan dalam perjalanannya. Robb juga yang Maha

 Mengetahuisesungguhnya.‖ Artinya, tidak akan terjadi penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW, dan tidakada pula Nota Dinas yang anda maksudkan tadi.

44. Dalam menanggapi Penjelasan & Statemen Muhammad Yusuf Thohiry, anda tidak menanggapi esensi permasalahanyang menjadi prinsip paling mendasar, yakni bunyi kalimat yang berkaitan dengan AFW bebas dari penjara dengan

membuat makalah Pancasila, justru mengaburkan dengan hal-hal yang tidak bersifat esensial dari permasalahan politik.Buktinya, satu pun dari esensi tulisan dibawah tidak ada yang anda tanggapi, yaitu:

1.  a. ― Sungguh, sekiranya saya (MYT) tahu keadaan sebenarnya sebagaimana yang dikemukakan di Bekasi, atau

seperti tertera dalam Majalah KIBLAT tersebut di atas maka tentu sejarahnya tidak seperti yang dibaca sekarang

ini‖. Tapi, mungkin saja terungkapnya kekeliruan mengenai Nota Dinas, 25 Agustus 1996 hakekatnya disebabkan

 penentuan nilai yang masih tersembunyi sehingga terjadi ketidakmulusan dalam perjalanannya. Roob juga yang Maha Mengetahui sesungguhnya. (halaman 32). 

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 64/85

 

1.  b. ―Adapun penandatanganannya yaitu sesudah beberapa lama dari terbitnya Majalah UMMAT, terbitan 9

 Desember 1996, atau sesudah terjadinya keguncangan di kalangan ummat serta aparat terhadap wawancara

 AFW mengenai Pancasila‖ ( halaman 37). 

1.  c. ‖Beberapa lama sesudah penandatanganan, diantara empat yang menyaksikannya ada yang 

mengungkapnya bahwa untuk penandatanganan surat tersebut di atas didahului dengan tawar-menawar 

mengenai jaminan….. Sehingga dari terungkapnya itu ada yang ragu mengenai sah atau tidaknya

 penandatanganan lembaran pengangkatan aparat dalam MKT. No.4/1996.‖ ( halaman 38). 

1.  d. ― Dengan jawaban dari MYT itu rupanya tidak puas, sebab orang itu menyanggahnya dengan berkata,‖

 Perkataan itu beda nilainya dengan tanda tangan.‖( halaman38). 

Saya yakin bahwa orang yang memiliki kompetensi selevel anda, mengerti makna penjelasan secara diplomasi setelahmembaca kalimat-kalimat di atas, baik itu yang sebelumnya maupun yang sesudahnya. Sehingga bisa menafsirkan

semuanya. Yakni:

1.  Sebelum MYT menyerahkan kepemimpinannya kepada AFW, kabar yang diperoleh bahwa AFW bebas daripenjara hanya dengan dua sarat yaitu dengan jaminan keluarga dan uang satu juta rupiah. Tetapi, nyatanya dalam

Majalah KIBLAT terbitan 14 Mei 2002 disebutkan juga dengan sarat membuat makalah Pancasila. Artinya,sebelum terjadi penyerahan kepemimpinan, 25 Agustus 1996 telah terjadi kebohongan, yakni tidak jaa uuka 

(Q.S.4:64) sehingga dalam penyerahan kepemimpinan tersebut didapat penentuan nilai hukum yang tersembunyi,yakni AFW sudah terlebih dulu batal . Sehingga pula sesudah hal itu diketahui maka terjadilah ketidakmulusan

estapeta kepemimpinan NII 1996.1.  Penandatanganan MKT.No.IV/1996 dilakukan sesudah beberapa hari dari diketahui dari Majalah UMMAT ,

terbitan 9 Desember 1996 bahwa AFW mengakui ideologi Pancasila. Jika AFW dianggap batal atau jatuh nilaidari NII , maka MKT. yang ditandatanganinya juga tidak sah. Sejarah mencatat AFW bebas dari penjara 2

Agustus 1996. Penyerahan kepemimpinan kepadanya 25 Agustus 1996. Pengangkatan para AKT/Dewan Imamahtanggal 28 September 1996. Majalah UMMAT yang memuat wawancara AFW tadi, terbit 9 Desember 1996.

1.  Penandatanganan MKT.No.IV/1996 selain dilakukan sesudah beberapa hari dari keluarnya Majalah UMMAT ,terbitan 9 Desember 1996 tentang wawancaranya dalam mengakui ideologi Pancasila, juga jaminan…. Sekalipun

sesudah kata Ŗjaminanŗ itu dibubuhi titik titik, namun bagi ummat yang selalu ingin mengetahui kebenaran

sejarah, maka bertanya kepada yang sudah tahu ;ŗJaminan apa itu ?ŗ Akhinya diketahui , yaitu jaminan uang.Sehingga diketahui pula bahwa estapeta kepemimpinan didasari hal itu, maka tidak benar. Dan berarti salah.

1.  Ada yang tidak puas dengan jawaban dari MYT; ŗBahwa ketika AFW selesai melantik para AKT tanggal 28September 1996 telah mengatakan bahwa MKT. No. IV/1996 akan ditandatangani. Hal itu ada rekamannya. Dari

 jawaban MYT itu bisa diartikan bahwa saya sudah berusaha mempertahankan eksistensi kepemimpinan AliMahfudz atau sahnya MKT. No.IV/1996 dengan argumentasi bahwa AFW telah berkata;ŗAkan

menandatanganninya. Tetapi, sesudah sepuluh tahun lamanya, maka pertahanan argumentasi tersebut ambruk,ketika didebat bahwa perkataan itu beda dengan tandatangan. Artinya, tetap tandatangan dalam MKT.No.IV/1996

itu mengandung nilai komersil sehingga bukan benar. Mujahid yang berkepemimpinan diberdasarkan ilmu(Q.S.17:36), maka bisa menilai mana persoalan yang paling mendasar yang mengakibatkan batalnya estapeta

kepemimpinan NII 1996, yaitu akibat dari AFW tidak menjelaskan bahwa beliau sudah bikin makalah Pancasilasebelum MYT menyerahkan kepemimpinannya kepadanya. Sehingga pengangkatan para AKT yang tertuang

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 65/85

dalam MKT No.IV/1996 tidak sah. Hukum yang tertinggi dalam Negara Islam Indonesia adalah Al Qurřan danHadits Shohih, sedangkan Pancasila dasar negara RI. Jadi, jika MKT. No.IV/1996 ditandatanganinya oleh AFWyang sudah terlebih dulu diketahui bikin makalah Pancasila, maka jelas bertolakbelakan dengan Kanun Asazy

pasal 2 sehingga ilegal.

Semua sudah memahami bahwa tiap undang-undang bisa saja menghendaki perubahan sesuai dengan situasi dankondisi, sehingga pada kemudian hari bisa direvisi kembali, selama tidak bertentangan dengan prisip paling mendasar,

yaitu dengan hukum tertinggi dalam Negara Islam Indonesia adalah Al Qurřan dan Hadits Shohih. AdapunMKT.No.IV/1996 adalah ilegal, dalam arti tidak sah. dengan demikian solusinya yaitukembali kepada struktur

kepemimpinan yang tertuang dalam MKT.No.I/1994. Sebab, bukan dalam ruang lingkup NII lagi apabila masih mengakuiMKT yang ditandatangani oleh orang yang telah mengakui ideologi Pancasila, seperti yang diketahui dalam referensi

Majalah UMMAT pada halaman 26, terbitan 9 Desember 1996.

 ŕŕŕŕŕŕŕŕŕŕŕŕ  

Tambahan Jawaban Diluar Tanggapan 

1.  Sementara ada yang berkata; Bahwa kesalahan ( dalam penyerahan kepemimpinan ) pada masa lalu, tidak perludiungkit untuk dikembalikan kepada yang sebelumnya. Hal itu disamakannya dengan kesalahan dalam cara

melakukan sholat wajib pada masa lalu, yakni bahwa sholat yang caranya salah pada masa lalu tidak usah dikutikdan diulangi kembali pada masa sekarang, Yang penting sekarang dan masa mendatang sholatnya harus benar.

Terhadap perkataan sedemikian itu saya menjawabnya, yaitu:1.  Bahwa Sholat itu kitabam maukuuta (Q.S.4:103), yakni waktunya sudah ditentukan. Jangankan lagi yang sudah

diliwati dengan waktu sepuluh tahun, untuk sholat pada waktu subuh saja tidak bisa diulangi pada waktu maghrib.

1.  Bahwa sahnya sholat, pertama yaitu bila sudah terlebih dulu memeluk  Diinul Islam. Bagi yang sudah mengakuiIslam bisa memperbaiki sholatnya pada masa sekarang dan masa mendatang. Maknanya, bilamana seseorang itu

yang asalnya sudah mengakui Islam, tetapi kemudian menyatakan pengakuannya kepada agama yangbertolakbelakang dengan Islam, namun masih saja melakukan sholat maka tidak sah sholatnya, baik itu sekarangmaupun masa mendatang. Jadi, kalau mau sah sholatnya, maka harus terlebih dulu menyatakan kembali kepada

Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.

1.  Hukum yang tertinggi dalam Negara Islam Indonesia adalah Al Qurřan dan Hadits Shohih (Kanun Azasy pasal 2).Hal itu bertolakbelakang dengan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Maknanya, bilamana seseorang

yang asalnya sebagai pemimpin NII, tapi kemudian mengakui ideologi Pancasila berarti keluar dari NII,dan bukan lagi pemimpin NII, bukan pula warga NII. Dengan demikian jika yang sudah terlebih dulu mengakuiPancasila itu, lalu kemudiannya mengangkat para AKT/ Dewan Imamah , maka pengangkatan tersebut tidak sah.Begitu juga tandatangan pengangkatannya dalam MKT. No.IV/1996 tidak sah, karena tidak logis bila MKT. NII,

tetapi ditandatangani oleh yang sudah terlebih dulu mengakui Pancasila (Perhatikan kembali Manifes PolitikNegara Islam Indonesia, 7 Agustus 1952, Bab VII tentang Pancasila). Jadi, selama berpegang pada MKT.

No.IV/1996, maka tidak ada perbaikan dalam NII, karena bila didasarinya dengan yang tidak sah maka produkselanjutnya juga tidak sah. Jadi, untuk bisa mengadakan perbaikan dalam NII, maka solusinya yaitu menanggalkan

MKT. No.IV/1996 dan kembali kepada struktur kepemimpinan dalam MKT. No.I/1994 yang tidak mengandungnilai Pancasila, sehingga benar-benar dalam koridor konstitusi Negara Islam Indonesia.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 66/85

1.  Terakhir ini ada yang mengatakan;ŗBahwa bikin makalah Pancasila itu adalah kesalahan AFW pada masa lalu,yang sebelum penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW, kita tidak mengetahuinya. Maka, mudah-

mudahhan Allah mengampuninya, sehingga tidak harus menanggalkan MKT.No.IV/1996, sehingga tidak perlukembali kepada kepemimpinan sebelumnya.

Jawaban dari saya:

Bahwa adanya maghfiroh (ampunan) dari Allah mesti didahului dengan bertobat. Adapun saratnya bertobat ialahsesudah mengakui kesalahan kemudian mengadakan perbaikan sehingga tidak meneruskan perbuatan yang sudah

diketahuinya salah. Uraiannya sebagai berikut, yaitu perhatikan bunyi ayat-ayat ini:

¢OèO ¨bÎ) š • /u‘úïÏ%©#Ï9#qè=ÏJtã uäþq¡9#$7′s#»ygpg¿2 ¤NèO (#qç/$s? .`ÏB ω†èt/ y7Ï9ºsŒ#þqßsn=ô¹r&ur¨bÎ) y7/uŘ`.ÏB $ydω†èt/ ÖŘqàÿtós9 îLìÏm¤Ř ÇÊÊÒÈ

―Terhadap mereka yang berbuat kesalahan karena kebodohan (ketidaktahuannya) nya, lalu ia bertaubat serta

memperbaiki diri tingkah lakunya, maka setelah itu, sungguh- sungguh Robb-mu Maha Pengampun dan Penyayang.‖-

(Q.S. 16:119 ) wÎ) tûïÏ%©!$# (#qç/$s# ?qßsn=ô¹r&ur (#qãZ¨ t/ur š Í´¯»s9′réřsù ÛUqè?r &öNÍköŽ n=tæ 4$tRr&ur ܤ#>qG9$#

ÞOŠ Ïm§9#$ÇÊÏÉÈ

 

―Kecuali orang -orang yang telah taubat, mengadakan perbaikan, dan menjelaskan [kembali] keterangan-keterangan

[Robb]. Aku ter ima taubatnya. Dan Aku adalah Penerima tobat [dan] Maha Penyayang.‖- (Q.S.2:160 ).‖ 

Pengertian memperbaiki kesalahan, artinya meninggalkan kesalahan yang tadinya tidak diketahuinya, danmenggantikannya dengan yang benar, tetapi jika masih berpegang atau merujuk kepada yang sudah salah, maka dianggaptidak bertaubat, sehingga tidak memperoleh ampunan dari Allah. Berkenaan dengan estapeta kepemimpinan Negara

Islam Indonesia, maka adakah disebut perbaikan jika masih menggunakan MKT. yang ditandatanganinya oleh yang sudahbikin makalah Pancasila ? Berkaitan dengan hal itu pula perhatikan lagi ayat yang bunyinya:

wÎ) `tB zOn=sß ¢OèO tA£‰t/ $KZó¡ãm y‰†èt& /äþqß™‟ÎoTÎ*sù ÖŘqàÿxî ×LìÏm¤Ř ÇÊÊÈ

 

―Lain halnya dengan orang yang zalim, kecuali bila digantinya kezaliman itu dengan kebaikan, (Aku, mengampuninya),

karena sesungguhnya Aku Maha Pengampun dan Penyayang.‖- (Q.S. 27:11 ).

Hukum yang tertinggi dalam Negara Islam Indonesia adalah Qurřan dan Hadits Shohih. Adapun Pancasila dasar NegaraRepublik Indonesia, maka dengan memperhatikan ayat di atas, bisakah disebut sebagai mengganti kezaliman /kesalahandengan kebaikan, jika dalam lingkup Negara Islam Indonesia, tetapi masih menggunakan MKT. No.IV/1996 yang sudah

menjadi fakta sejarah bahwa ditandatanganinya oleh yang sudah terlebih dulu mengakui ideologi Pancasila ?

Kesimpulannya: Yaitu, disebabkan sebelum kepemimpinan dari MYT diserahkan kepada AFW, tidak diketahui olehMYT atau Dewan Imamah yang tertuang dalam MKT. No.I/1994, bahwa AFW sudah terlebih dulu menyerah kepadamusuh dengan bikin makalah Pancasila, maka sesudah kesalahan itu diketahui benang merahnya, maka diadakanlah

perbaikan sesuai dengan ayat-ayat (Q.S.16:119, S.27:11, S.2:160 ) tadi, dengan cara membatalkan penyerahan

kepemimpinan tersebut. Sehingga penggunaan MKT.No.IV/1996 diganti dengan MKT.No.I/1994.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 67/85

 

 Hasbunal-laahu wa ni’mal wakil. Ni’mal maulaa wani’mannashiir . 

$tBur$!uZøŠn=tãwÎ)à»÷n=t7ø9#$ÚúüÎ7ßJø9#$ÇÊÐÈ

ŖDan kewajiban Kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelasŗ.  Mardhotillah, 30 Agustus 2008

TTD

Muhammad Yusuf Thohiry

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 68/85

-

[1] Catatan Malaikat

[2] lihat Kanun Asazy pasal 2

[3]  Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, sebelum diganti menjadi TNI

[4] Pada awalnya saya berusaha agar tidak ada yang tahu bahwa lembaran MKT.No.4/1996 tidak ditandatangani sebelumterjadi wawancara AFW mengenai pengakuan beliau terhadap Pancasila.Tetapi, disebabkan saat itu adalah kesempatan

terakhir bagi saya untuk mengajukannya kepada beliau, maka pengajuan tentang tandatangan itu disaksikankan juga olehSdr. Abu Bakar. Ali Mahfudz, dan Kasid. Namun, dalam hal itu saya tidak tahu apa yang terdapat dalam pemikiran

ketiganya sehingga mereka menyetujui pengajuan penandatanganan sesudah terjadi wawancara AFW, apakah itu karenapemikiran mereka sama dengan saya karena keterpaksaan atau karena ada pemikiran lain. Walloohu‘alaam 

[5] alat komunikasi waktu itu

[6] Disebutkan bertanya dalam hatinya, karena MYT tidak tahu apakah pertanyaan Sdr. Endin disampaikan langsungkepada AFW atau tidak

[7] Sdr. Tolhah, seorang yang kerap berhubungan dengan berbagai figur pimpinan kelompok mujahid/ummat, meskipunsetahu saya waktu itu beliau tidak memiliki jabatan yang formal, hal itu pernah dikemukakan olehnya kepada saya

[8] MKT.No.4/1996 isinya mengenai pengangkatan para AKT, atau para anggota Dewan Imamah

[9] oleh nara sumber tidak disebutkan namanya[10] Kebingungan saya dalam menjawab sebagaimana yang sudah dikemukakan, berjalan lebih sepuluh tahun, yakni

sebelum barro dari struktur kepemimpinan yang didasari penyerahan kepemimpinan dari MYT kepada AFW. Adapunsesudah barro maka saya bisa menjawabnya dengan tegas serta tidak beban moral.

[11] Lihat, TANTANGAN   DAN   JAWABAN , oleh MatiaMadjiah, cet.4,hal. 101,Jakarta,Balai Pustaka

[12] Pledoi Mia Rasyid dalam pengadilan RI tahun 1982

[13] Berita Harian Gala 18 Maret 1982

[14] Kesal saya itu pernah disampaikan di hadapan AFW dengan kata-kata‘meni hararese (sangat sulit)‖ bagi Abu

(AFW) untuk menandatanganinya 

[15] Lihat Tanggapan Petikan Wawancara Abdul Fattah Wirananggapati

[16] Disebabkan yang saya tahu waktu itu beberapa tokoh DI/TII aktif dalam organisasi yang dilegalisir oleh pemerintahRI

[17] termasuk saya sewaktu belum barro dari kepemimpinan yang didasari penyerahan dari MYT kepada AFW

[18] Hudaibiyah, ialah suatu daerah tempat terjadinya perdamaian atau perjanjian antara pihak Muslimin dari Madinahdengan pihak Musyrikin Quraiys dari Makkah, sehingga perjanjian tersebut itu dinamakan ŖPerjanjian Hudaibiyahŗ 

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 69/85

[19] Ridwan Al Washil bukan nama sebenarnya dari penulis tanggapan terhadap Penjelasan dan Statemen MuhammadYusuf Thohiry Tentang Estapeta Kepemimpinan NKA- NII Tahun 1996

[20] Panggilan akrab kepada saya dari beliau

[21] Saya baru mengetahui perkataan AFW demikian, sesudah lebih sepuluh tahun. Padahal dulu saya sudah menanyakankepada yang dipintakannya, tentang apa alasannya AFW meminta lembaran MKT. yang ditandatanganinya dikembalikan

kepadanya

[22] F .T.R. kepanjangan dari Forum Taushiyah Rakyat, mereka adalah kelompok yang menuntut kembali kepadaMKT.No.11/1959, yakni kembali kepada sistem komandemen, sesuai dengan negara dalam masa perang

[23] pihak yang berada diluar kepemimpinan Ali Mahfudz

[24] Saya tidak mengemukakan nama orangnya disini, khawatir ia sudah lupa, kecuali bila satu saat saya bisa bertemukembali dengannya.

Like this:

Suka Be the first to like this post.

6 Tanggapan ke ―Perjalanan kepemimpinan NII hingga Generasi ke 3‖

1.  ada Berkata:

September 27, 2011 at 10:42 am 

 jazakalloh atas tulisan ini ijinkan saya untuk menyebarkanya demi kepentingan umat

Balas 

1.  abuqital1 Berkata:

September 27, 2011 at 4:13 pm 

     ف ر   و لا ي   ى      ر    و ل  ى ر  ه  ض    ي  ه ن    ت     و لا ى     و لاى     لا ن  ي     و لا ىإ ن        ا   ن  د أ ى(٦)67. orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama,mereka menyuruh membuat yang Munkar dan melarang berbuat yang mařruf dan merekamenggenggamkan tangannya. mereka telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka.

Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 70/85

At taubah 67saya tidak akan membiarkan orang munafik masuk ke blog ini dan menebarkan fitnah seenaknya saja

Balas 

2.  hacker  Berkata:

September 28, 2011 at 12:28 am 

saya hadir menyaksikan siapa MYT, benyak sekali sumbangsihnya dalam perjuangan NII di indonesia, dan sayabelum bertemu penulis setegar beliau, dalam karyanya, Runisi 1 dan 2, furqan , tabtapeni dan lainya.dari sana kita dapat menemukan sebuah ketulusan dalam menulisandai saudara sekalian melihat bagaimana ia menulis dari lembaran-lemabaran kertas, kemudian dia menekan satu

huruf kesatu huruf lain dengan begitu lambat, karena ia tidak mahir menulis dikomputer, dan setelah berbulan-bulan berlalu anda akan melihat maha karyanya, yang ditulis dengan kesabaran…… kata-kata ini bukanlah dusta dan Alloh menyaksikan bagaimana ia menulis dan bagaimana ia dihianati oleh orangmunafik, Alloh menyaksikanya dalam pelarian dan perjuanganya dari satu kota ke kota lain, Alloh menyaksikanapa yang terjadi saat ia harus meninggalkan keluarganya, dan bagaimana ia merelakan meninggalkan anaknyayang masih kecil, demi umat ini… perlu joni ketahui orang yang menghapus semua fitnah di blog anda bukan pembuat web abu qital!!!!anda telah suřudhon dan mencaci kesana kemari, IMAM MUAHAMAD YUSUF THAHIRI, DAN MENUDUHABU PEMBUAT BLOG MENGHAPUS SEMUA COMENT ANDA!!!YANG MENGAPUS COMENT ANDA BUKAN ABU QITAL MELAINKAN DIA ADALAH SAYASAYA YANG MASUK KE BLOG ABU QITAL, DAN SAYA YANG MENHAPUS SEMUA HUJATAN

ANDA TERHADAP ABU QITALDAN SAYA AKAN MELAKNAT SETIAP ORANG YANG MENGHALANGI NII MENJALANKAN SEMUAMARHALAH JIHADNYA, ANDA ORANG PERTAMA YANG SAYA DOAKAN, JIKA ANDA TIDAKMEMINTA MAAF… DAN KAMU YANG SUDAH MENCURI NAMA, AFW, ABU QITAL, AL CHAIDAR, dan pimpinan NII lainyatidak lebih mengenal siapa diadan anda tidak mengenal saya, dan saya senatiasa berharap untuk tidak mengenal kamu… pergilah dengan semua makar yang kamu buat

Balas 

3.  abdullahkhoir  Berkata:

September 28, 2011 at 4:40 am 

Al Anfaalu (Fasilitas Alloh)

Saya jelaskan mengapa saya Ŗseolah-olahŗ membela orang-2 yang berada dalam Negara Alloh(NKA-NII) namunterkadang Ŗseolah-olahŗ menyalahkan mereka.. 

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 71/85

QS 17:85 (Pengetahuan tentang Ar Ruwhu/ruh)Pemahaman saya tunduk dan patuh kepada NKA- NII karena didahului pemahaman Ŗruhŗ yaitu Kekuasaan Allohyang berlaku dimuka bumi..Namun saya diajarkan untuk tidak tunduk dan patuh kepada mereka sepanjang mereka tidak mau merubah jalanpermahaman (ruh) Al Quran..karena mereka (wali Alloh di bumi) telah melampaui batas dalam penerapan Ŗayat

Al Quranŗ.. sehingga saya harus memperingatkannya agar takut kepada pemilik Ilmu Al Quran yaitu Alloh YangMaha Mengetahui

saya menulis ini dikarenakan telah diberi tanda Ŗdarahŗ di kaki kanan saya sebagai peringatan untuk tetap sabar dalam melangkah untuk kali kedua (QS 8:66) dalam memberikan penjelasan sebelum Ŗhari Hŗ

saya pastikan mereka akan diberi tanda di kaki, atau di tangan, atau di dada, atau di kepala masing-2 diposisisebelah kiri…karena darah adalah simbol dari al warits

QS 8 Al Anfaalu (Fasilitas Alloh)sesuai QS 8:42 bahwa yang memiliki pemahaman yang lebih dekat maka Ŗlangkahnyaŗ harus diikuti.. 

 pikirkan tentang ŖPeringatan Besar Alam Rayaŗ 

sebagai penutupQS 9:40 dan Kekuasaan Alloh(kalimatulloh) yang paling tinggi maka tidak ada yang akan setara dengan kekuatan-Nya.

pahami QS 18:39maasyaallaah, laa quwwata illaa billaahsehebat apapun manusia yang diberikan Ŗamanahŗ akan Ilmu Alloh maka harus didahului dengan adanyapembuktian langsung dari pemilik ilmu tersebut yaitu Alloh yang Maha Besar agar menunjukkan siapakah yang

benar-2 tunduk dan patuh dan siapakah yang sombong… 1 Dzulqaidah 1432 H | 28 September 2011abdullah khoyr

Balas 

1.  hacker  Berkata:

September 28, 2011 at 9:36 pm 

semoga Alloh memberkati kita semua

Balas 

4.  hacker  Berkata:

September 28, 2011 at 9:34 pm 

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 72/85

buat apa nulis kalo gak di baca, baru kirim fitnah akan segera dihapus, abu qital gak akan baca ocehan kamu, saya juga bosan baca ocehan joni,saya peringatkan kamu untuk minta maaf dengan apa yang kamu tulis

 jangan sekali-kali menuduh imam MYT,saya peringatkan anda sejak kemarin

dan ingat ketika semuanya sudah menjadi ketetapan Alloh, peringatan saya terhadap kamu sudah tidak adagunanya lagi!!

6 TAKTIK PEMBASMIAN GERAKAN UMMAT ISLAM 

Posted by abuqital1 under Tipu Daya Orang Kafir Leave a Comment 

1 Vote

Ada beberapa taktik pembasmian gerakan Ummat Islam yang dilakukan oleh thoghut lařnatulloh, antara lain: 

1) Taktik Main Yoyo 

Pemerintah thoghut dengan secara diam-diam dan sangat rapih melemparkan gagasan melalui kekuatan militer spionasekepada ulama, mujahid, Ummat Islam yang vokal yang diperkirakan ekstrim untuk membuat rencana gerakan subversi/ terorisme terhadap pemerintah. Taktis ini digunakan pemerintah untuk Ŗmengumpan kawan-kawan ulama, mujahid,

ummat islam yang vokal yang belum diketahui pasti‖. 

 Bila telah diketahui pasti, semua kawan-kawannya mereka ditangkap dan dijebloskan ke penjara sebagai tawanan

 politik..

2) Taktik Main Bilyar 

Pemerintah thoghut menggunakan kekuatan Non Islam atau serpihan kelompok Islam untuk memberi kekuatan keuangan,perhatian dan jaminan perlindungan kepada kekuatan Non Islam atau kelompok Islam untuk―menggulingkan kekuatan

 Islam lain sehingga bahaya kekuatan kelompok Islam yang hendak menyerang pemerintah thoghut tidak terjadi‖. 

3) Taktik Main Kartu 

Pemerintah thoghut memberikan kekuatan, keuangan, pembinaan dan perlindungan kepada semua kelompok, penganutagama agar kelompok Islam tidak membuat gerakan pemerintah, karena merasa diperlukan adil oleh pemerintah

 thoghut, sehingga kebencian Ummat Islam terhadap pemerintah berkurang. 

4) Falsafah Aritmatika (Demokrasi) 

Yaitu falsafah tambah, kurang, kali, bagi, sama dengan, artinya yang terbanyak adalah yang menang sesuai dengan kesepakatan. Teori ini sangat efektif digunakan bagi Negara Non Islam yang berpenduduk mayortitas muslim.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 73/85

5) Taktik Rimba atau Palu Arit 

Yang lemah disantap. Siapa berani memberontak ditumpas. Siapa berani makar dibabad.

6) Taktik Lintah 

Siapa berani dekat diisap.

TAHAP PELUMPUHAN DAN PENGUASAAN KEKUATAN ISLAM DANUMMAT ISLAM 

Posted by abuqital1 under Tipu Daya Orang Kafir Leave a Comment 

1 Vote

Sebelumnya silakan klik 3 langkah dibawah ini agar lebih bisa dipahami:

1) http://abuqital1.wordpress.com/2010/02/05/sepuluh-langkah-kafirin-dalam-membasmi-dan-menumpas-ummat-islam-melalui-kebebasan-membuat-institusi/ 

2) http://abuqital1.wordpress.com/2010/02/09/sebelas-langkah-kafirin-dalam-membasmi-dan-menumpas-tokoh-islam-ulama-melalui-teori-penjinakkan-dan-pembunuhan-ulama-islam/ 

3) http://abuqital1.wordpress.com/2010/02/09/lima-belas-langkah-kafirin-dalam-membasmi-dan-menumpas-mujahidin/ 

TAHAP PELUMPUHAN DAN PENGUASAAN KEKUATAN ISLAM DAN UMMAT ISLAM 

1) Langkah Kesatu 

Pertahankan dan perketat agar Ummat Islam tetap berada dalam berbagai institusi (Negara, Orpol, Ormas, Yayasan,bergerak diberbagai aspek, bekerja diberbagai perusahaan seperti BUMN, swasta nasional, swasta asing serta pabrikindustri) yang bekerja dengan jam kerja yang panjang dan bersip-sip sehingga mereka sulit berkumpul dan bersatu,

 terutama disiang hari. 

2) Langkah Kedua 

Putuskan hubungan generasi tua dan generasi muda secara total dan tumbuhkan berbagai organisasi kepemudaan danpadatkan kegiatan mereka dengan kegiatan ekstra agar semarak kegiatan seremonial diberbagai kelompok (politik,ekonomi, sosial, pendidikan, seni dan budaya), misalnya konferensi, muktamar, seminar, symposium, hari ulang tahun,hari peringatan berbagai aspek, mode, fashion, berbagai perlombaan, pentas drama, pentas musik dan periklanan usaha,pertemuan kesukuan dan kegiatan lain untuk mengisi hari libur dan hari-hari besar nasional.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 74/85

3) Langkah Ketiga 

Taktis pelumpuhan kekuatan Islam dan Ummat Islam disuatu Negara dan dunia. Dalam rangka langkah yang ketiga iniadalah langkah terakhir dari teori pembasmian dan penumpasan Ummat Islam (lihat artikel Ŗ6 taktik pembasmian gerakanummat Islamŗ). 

Hidup adalah Perjuangan 

Posted by abuqital1 under Rujukan NII Leave a Comment 

2 Votes

Hidup adalah Perjuangan Jika Alloh menghendaki ia mampu menampilkan surga di depan matamu.

Jika Alloh menghendaki ia sanggup menghapus masalah-masalah dalam hidupmu serta membinasahkan semua musuh-musuh mu.

ŖNamun jika demikian adanya, Apa mulianya para penghuni surga?ŗ 

Tidak ada yang mengharapkan itu terjadi kecuali Orang-Orang yang tidak memahami hakikat Kemualiaan danPerjuangan.

Tidak ada yang mau meyelisihi ketetapan Alloh kecuali mereka yang tidak memahami Arti sebuah Kebijakan

Diantara kita mungin ada yang merasa cemburu setiap kali memandang sejarah Rasululloh Shalallohu alihiwasalam, Mengapa kita tidak hadir dijaman itu? , Mengapa kita tidak hadir bersama Rasululloh shalallohu alihi wasalam?, kita menikmati indahnya hidup bersama tatanan masayrakat yang sangat setabil, tingkat kriminalitas masyarakat sangatsedikit karena hukum pidana islam berjalan, ada banyak orang-orang yang baik karena kejujuran sangat dihargai, sertasetiap ketulusan berbuat baik dijunjung tinggi dan setiap pembangkangan terhadap Alloh dan Rasululloh shalallohu alihiwasalam dikutuk oleh semua penduduk Makah dan Madinah.

Padahal sebenaranya semua Romantisme masa lalu dizaman Nabi shalallohu alihi wasalam tidak datang begitu saja,semua kedamaian itu tidak lepas dari langkah kaki yang letih dalam perjalanan hijrah, kedamaian itu tumbuh dari darah-darah Syuhada yang menambah keberkahan pada umat Muhamad Shalallohu alihi wasalam.

Dan tidak pernah ada senyuman-senyuman dimasa itu yang tidak pernah didahulu oleh tetesan air mata kerinduanterhadap sahabat-sahabat yang telah lebih dahulu ada disisi Alloh, ada tangisan kerinduan saat sanak saudara di makahenggan berhijarah bersama Rasululloh shalallohu alaihi wasalam, sampai Beliau shalallohu alaihi wasalam sempatmenengok kebelakang memandangi kota Makah yang sedang ia tinggalkan. Dan memang Alloh tidak pernah menjanjikankebagahagian kecuali setelah kesulitan, karena hidup ini adalah perjuangan, tiada satupun dari Hamba Alloh diangkatderajatnya menjadi Hamba menjadi lebih mulia dari Hamba Alloh yang lainya melaikan dengan PERJUANGAN.

Sesungguhnya apa telah Alloh garisakan dalam hidup kita adalah yang terbaik bagi kita, setiap cobaan yang kita alami

saat ini adalah yang paling sesuai dengan kapasitas kemampuan iman dan materi yang kita miliki. Saya percaya itu dansemua orang yang berprasangka baik terhadap Alloh juga pasti akan meyakininya.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 75/85

Anda belum tentu sanggup hidup dimakah saat Umat Rasululloh shalallohu alihi wasalam di intimidasi Penduduk makah.Anda belum tentu dapat bertahan dimadinah saat perjanjian hudaibiah mengekang kesejah teraan umat islam.

Anda belum tentu sanggup menghadapi fitnah yang hadir sepeniggal Rasululloh shalallohu alihi wasalam dimana banyakorang-orang murtad dari keimanan, dan orang-orang munafik menebar fitnah serta saat lahirnya Nabi-nabi palsu dimasa

kepemimpinan Abu bakar radiallohu anhu. Kita belum tentu sanggup hadir dimasa Usman, Umar dan Ali radiallohuanhum saat orang-orang yahudi dan orang munafik mulai memecah kebersatuan kaum muslimin, kita belum tentusanggup hadir dimasa islam tepecah pertama kalinya akibat syubhat yang disebarkan orang-orang musyrik.

Sesungguhnya umat islam disetiap masa memiliki cobaanya masing-masing, setiap cobaan itu datang untuk mengujikeimanan terhadap Alloh, setiap cobaan itu datang tidak pernah melebihi kapasitas kesanggupan setiap umat disetiapruang dan waktunya masing masing.

Umat Nuh alaihi salam VS Pemuka-Pemuka kaumnya

Umat Ibrahim alaihi salam vs Namrudz

Umat Musa alaihi salam vs Firřaun 

Umat Rasululloh shalalohu alaihi wasalam VS seruluh kebiadaban kafirin, musyrikin, munafikin makah dan madinah

Muslimin di masa Khulafaturrasiydin VS nabi-nabi palsu dan orang-orang munafik musuh paling berbahaya sepanjangsejarah (munafikin dan yahudi)

Muslimin di masa Dinasti umayah dan abasyiah VS semua kekayaan dunia yang dapat memalingkan dari mengingatAlloh, serta berbagai syubhat yang disebarkan ulama rekrutan yahudi, dan orang munafik

Kaum muslimin di era Shalahudin Al ayubi VS Yahudi dan Nasrani serta kaum muslimin yang cinta dunia dan takut mati

Saya setuju, Jika diantara kita ada yang mengatakan bahwa kebathilan dimasa itu tidak sebanding dengan kebathilandimasa kini, mengapa bisa demikian?

Karena seiringan dengan bertambahnya teknologi informasi saat ini kebathilan akan semakin mudah tersebar keseluruhpenjuru dunia, tapi disisi yang lain kemajuan teknologi informasi juga membuat tersebarnya cahaya Alloh menjadi lebihmudah.

Jika diantara ada yang mengeluhkan jumlah orang beriman dan musuh Alloh tidak berimbang, ketahuilah sejak Zaman

Para Rasul berawal hingga hari ini keadaan itu memang selalu terjadi, namum walau memang begitu adanya padaAkirnya kebenaran selalu menjadi pemenang.

Karena memang sejak dahulu kemenangan hamba Alloh atas musuh Alloh bukan karena kekuatan yang ada pada hambaAlloh itu sendiri, kemenangan hamba Aloh atas orang kafier berasal dari kehendak Alloh yang menggagalkan setiapmakar musuh Alloh yang pada akhirnya membuat orang-orang kafier menjadi takut dan putus asa selama memerangihamba Alloh, jika anda ingin melihat fenomena ini tidak harus melihat jauh jauh membayangkan bagai mana laut merangterbelah dimasa musa Alihi wa salam, atau hujan deras nuh alaihi salam. Lihat saja irak dan Afghanistan hari ini, lihatbagaimana Alloh menjadikan afgahanistan menjadi kuburan dari tentara kafir dari amerika dan sekitarnya.

Alloh subahanahu wata Ala berfirman:

 ز   لا د    ي  ه إ ر  ص لا  ه    ن    ق ي   و  ح ل ن  ل ر  ش إ        ه ن    لا ز٩٢٦ ي  ئ  خ ا        ن  ح     أ ا ك  ر يذ لا ي  ه   ر ط ع     ل)٩٢)

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 76/85

126. dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu,dan agar tenteram hatimu karenanya. dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha

Bijaksana. 127. (Allah menolong kamu dalam perang Badar dan memberi bala bantuan itu) untuk membinasakan segolongan orang-

orang yang kafir, atau untuk menjadikan mereka hina, lalu mereka kembali dengan tiada memperoleh apa-apa.

Al imran 126-127

Yakinlah Hidup adalah perjuangan, dan para penghuni surga yang begitu dimulikan sebelumya adalah para pejuang yangtelah melawan berbagai cobaan hingga Akhirnya mencapai rdho Alloh, tidaklah Alloh mewajibkan perjuangan melawanthaghut disetiap masa melainkan hal tersebut sangat memungkinkan dengan kapasitas hambanya saat itu.

Tugas kita semua adalah mencoba semaksimal mungkin, dan bukan berfikir bahwa Perjuangan ini tidak mungkin, tugasanda adalah ikhlas menerima amanat perjuangan dari Alloh.

Percayalah bahwa Alloh tidak mewajibkan anda untuk berhasil, kita hanya diperintakan untuk mencoba yang mungkinbisa kita coba, dan sisakan hal-hal tidak mungkin untuk Alloh ubah menjadi kemungkinan seiringan dengan turunyapertologan Alloh, sesungguhnya oran-orang yang mengikhaskan diri berjuang demi amanat Alloh akan Allohperjuangakn setiap harapan dan cita-citanya.

ير   صلا ن     ن    ه ا د    يذ لا ن      و ل  ة    لا ا   خ د ج ىأ ن ح      مأ٩٤٢)

142. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, Padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihaddiantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. 

Al imaran 142 ن  ها د قأ ث   ن ك ر  ص    ا ر  ص   ج ىإ ا   هآ يذ لا   أ  )

7. Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Muhamad 7

Demikianlah pembahasan ini saya tulis semoga dapat menjadi motivasi bagi kita semua

Ya Alloh antarkanlah umat ini menuju keridhoanmu, kuatkanlah langkah kami dalam perjuangan ini, lapangkanlah dada

kami ditengah berbagai macam hujatan dari musuh musuhmu,

Amin

September 24, 2011

Serpihan NII di Indonesia 

Posted by abuqital1 under Rujukan NII [8] Comments 

2 Votes

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 77/85

Serpihan

Nii di indonesia

Sebelum membaca bagian ini, tenangkanlah pikiran anda, bebaskan hati kita dari keberpihakan pada selain Alloh,

pasrahkan diri ini sepenuhnya pada hukum Alloh, agar kelak diri kita menjadi jiwa yang tawakal pada Alloh,sesungguhnya kebenaran hanya ada pada Alloh, maka setialah pada kebenaran, tak peduli seburuk apapun seseorang

membicarakan masa depan orang-orang yang setia pada Nabi Muhamad shalallohu Alaihi wasalam, Sesunggunya seburukapapun sebuah ramalan ia, tidak akan mengalahkan ketawakalan seorang hamba pada Alloh.

Semoga Alloh mempersatukan kita dengan di dipostingnya jurnal ini

Mari kita buka bab ini dengan sebuh catatan CeDSoS

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 78/85

 

-

Dalam catatan diatas anda tidak menemukan nama MYT

Berikut ini adalah beberapa pendapat yang dapat keluar jika menyikapi catatan diatas

1 NII tidak ada yang bisa dibenarkan secara mutlak

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 79/85

2 semua organisasi islam di Indonesia pasti sudah dirasuki oleh Thaghut

3 Pimpinan NII yang sebenarnya (MYT), tidak berhasil dicari oleh intelejen

Saya tidak tahu pasti apakah ini adalah data yang bocor dari intelejen RI, atau data yang sengaja dibocorkan RI, Yang

 jelas jika ditanya apakah ini buatan intelejen atau tidak disini saya katakan bahwa ini adalah buatan intelejen.

Mari kita lihat pendapat pertama

1 NII tidak ada yang bisa dibenarkan secara mutlak 

A . Jika ini adalah berita yang sengaja dibocorkan

Maka pasti tujuanya adalah agar kaum muslimin phobia terhadap NII entah itu yang dipimpin MYT atau yang dipimpinbukan oleh MYT, dengan dibocorkanya data kelak akan membuat muslimin merasa kecewa dengan apa yang dilakukanmujahidin NII paska ditangkapnya SMK. Akibatnya mungkin akan membuat beberapa orang mendirikan kembali sebuahfirqoh yang kelak semakin memecah belah islam, dan otomatis melemahkan islam karena biasanya sebuah organisasimenjadi sebuah tebing yang memisahkan sekelompok muslimin dengan sekelompok kaum muslimin yang lainya.

B . jika ini tidak sengaja bocor

2 .semua organisasi islam di Indonesia pasti sudah dirasuki oleh Thaghut 

A . jika ini informasi yang sengaja dibocorkan thaghut

Maka tujuanya adalah agar kaum muslimin menjadi individualis, agar kaum muslimin berfikir bahwa NII saja yang

melakukan perjuangan di dalam tanah bisa kerasukan intelejen, bisa dipecah hingga berpuluh-puluh bagian apa lagimereka yang organisasi islam yang ada di luar sana. Kaum muslimin Pasti tidak bisa berkutik kemana mana karena setiapkali ada organisasi islam yang baru mau menyentuh jihad akan segera dipatahkan oleh thaghut, akhirnya beberapa kaummuslimin tidak bersatu pada organisasi perjuangan manapun, karena terlalu pesimis saat memandang kemampuan badanintelejan yang begitu kuat.

B . jika ini tidak sengaja bocor

Maha suci Alloh yang telah menyelamatkan MYT dari kejaran intelejen, dengan diselamatnya umat islam dari dimata-matainya NII telah membuat kekuatan umat semakin bertambah

3 Pimpinan NII yang sebenarnya (MYT), tidak berhasil dicari oleh intelejen 

A . jika ini tidak senga bocor

Maka Alloh memang menyelamatkan NII yang dipipin oleh Pimpinan yang sebenarnya dari kejaran musuh-musuh Alloh,agar NII yang dipimpin MYT dapat mengembangakn keuatan umat agar kelak memudahkan jihad melawan thaghut.

B . jika ini sengaja dibocorkan

ŖBerita ini di bocorkan agar membuat orang-orang MYT merasa aman dari kejaran thaghut, agar membuat NIIlemah…….!!!ŗ Tapi Al hamdulillah, entah kami tahu bahwa kami sedang dimata-matai atau tidak yang jelas itu tidak

akan membuat kami lengah dalam marhalah jihad.

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 80/85

Yang jelas pada intinya dibocorkan atau terbocorkan yang jelas ini menjadi bukti bahwa NII yang dipimpin oleh imamMYT pastilah diridhoi Alloh dan dimusuhi oleh thaghut, ingat bahwa salah satu satu ciri Al haq adalah dibenci thaghut,sehingga ia dihalangi dan diperangi, serta ciri lain dari Al haq adalah Alloh menyelamatkanya dari gencaran Al bathil.

NII yang dipimpin oleh MYT adalah generasi terakhir, yang sah dan berasil selamat dari tekanan thaghut yang sering

mengadu domba umat islam, bagi anda yang mengenal NII yang dipimpin oleh MYT segeralah pergi temui mereka danberbaiat.

Bagi anda yang ragu dengan hukum berbaiat silahkan baca Risalah baiat yang ditulis syakhihul islam , syakhik ibnutaimiah dan pelajari tafsirnya, kemudian berdoalah semoga Alloh mempertemukan kita semua.

Namun Bagi anda yang masih suka memelihara keraguan yang dihembuskan setan, saya berharap dan berharaplah andadapat selamat dari adzab Alloh karena telah mengingkari kebenaran ini.

Dikesempatan mendatang insyAlloh, abu qital akan membahas tentang Perpecahan NII yang seringkali membuat kaummuslimin ragu dengan NII, karena setiap kebencian yang dibalas dengan kebencian hanya akan menambah kebencian satusama lain, hingga akhirnya orang yang memandang dua orang saling membenci bingung, karena keduanya telah layakdibenci.

ŖDan pada akhirnya thaghut dapat tersenyum memandang dua hamba Alloh yang saling menyalahkan.ŗ 

semoga jurnal selanjutnya dapat segera ditulis dan disetujui

Like this:

Suka 

Be the first to like this post.

8 Tanggapan ke ―Serpihan NII di Indonesia‖

1.  ada Berkata:

September 25, 2011 at 12:09 am 

wah subhanalloh bagus sekali tulisanyasemoga Alloh mempertemukan kita semua di tempat yang kita ridhoiakhi saya tunggu jurnal selanjutnya

Balas 

2.  abuqital1 Berkata:

September 25, 2011 at 4:26 am 

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 81/85

terserah yang penting joni senangyang kami lakukan baik untuk umat ini dan jika kami salah, dan terjatuh kami akan tanggung sendiri janganmengghina imam MYT, jangan mencari musuh, urusi dan perangi saja musuh yang kamu anggap musuh

 jika anda memusuhi NII silahkan, katakan apa yang kamu ingin katakan dan lihat bagai mana Alloh melaknatkehidupan anda

doaku bersamamu…… bagi yang ingin berdiskusi dengan joni, silahkan temui jonibagi ikhwan sekalian yang mau lebih dekat mengenal joni silahkan search alamat facebook joni indoatau silahkan cari dari facebook langsung dengan email

 [email protected] 

Balas 

3.  abdullahkhoir  Berkata:

September 26, 2011 at 5:43 am 

dikarenakan saya harus membuat laporan tertulis atas hasil yang diperoleh dalam menempuh Ŗilmu Allohŗ selama pembelajaran tahap pertama hukum ilmu 7 langit di Ŗinstitusi yang tak terlihatŗ, maka saya harus menuliskannyasecara jelas dan tegas

perlu anda ketahui bahwa yang saya hadapi adalah 2 golongan;1. orang-orang yang berada dalam Negara Alloh2. orang-orang yang berada diluar negara Alloh yaitu sejenis mahluk melata dan mahkluk yang buas dan banyak

sekali..

namun khusus untuk golongan ke 1 saya pastikan akan mulai Ŗmelunakŗ sebelum terjadinya Ŗhari keputusanŗ 

ingatlah..saya hanyalah seorang manusia biasa yang sedang memberikan peringatan dengan pemahaman yangtelah ditentukan Alloh dalam Al Quran yang berbahasa Arab… 

sehingga bagi anda yang bersebrangan dengan pemahaman saya dan tidak terima lalu mengatakan Ŗgilaŗ, Ŗtukangramalŗ, dlsb ataupun meludahi muka saya sekalipun maka saya tidak akan marah..karena tugas saya hanyalahmenyampaikan dengan baik berdasar ketentuan-Nya..

baiklah, saya akan memberikan penjelasan bagaimana cara memperjalankan awan (pemahaman) sehingga akanterbentuk pola pikir seperti gunung-2 (pemikiran yang kokoh) yang dibersihkan

berdasarkan ketentuan yang berlaku pada Al Quran berbahasa Arab..QS 27:88

salah satu makna Ŗgunungŗ adalah kata dan salah satu makna Ŗawanŗ adalah pengertian/pemahamannya 

saya akan berikan penjelasan dengan menggunakan kata yang terdapat pada Al Quran berbahasa arab yaituŖwashi[y]latinŗ yang terdapat pada QS 5:103 dan Ŗal wasi[y]lataŗ QS 5:35 QS 7:52 yang akan berkolaborasi

dengan Ŗkataŗ lainnya 

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 82/85

saya mulai dengan kaidah Ŗyaaŗ (ilmu) dan Ŗtaaŗ(pengamalan ilmu) dengan penguatan huruf dengan tabelŖasmařul husnaŗ Ŗwashi[y]latinŗ -> yaa setelah shadŖal wasi[y]lataŗ -> yaa setelah sin

 jika anda lihat pada Ŗkitab aneh/KAŗ yang beredar maka kata Ŗwashi[y]latinŗ berdasarkan

terjemahannya(KA) dimaknai dengan bentuk perbuatan yang lampau padahal seharusnya yang ditekankanmaknanya adalah sesuatu cara/jalan perbuatan didunia yang dilakukan orang-orang terdahulu..

dan jika anda lihat pada Ŗkitab aneh/KAŗ yang beredar kata Ŗal wasi[y]lataŗ hanya diterjemahkan secara bahasayaitu cara/jalan.. padahal seharusnya yang ditekankan maksud maknanya yaitu sesuatu cara/jalan yang terdekatsecara waktu dan tempat..

sehingga secara Ŗhikmahŗ penggabungan pemahaman keduanya adalah  jika manusia ingin mencari jalan untuk mendekatkan diri kepada Alloh berdasarkan ketentuan-Nya, makahendaknya manusia hendaknya memperhatikan petunjuknya pada saat kapan manusia itu hidup didunia, danmencari tempat yang telah mendapat ridho Alloh..

maka dengan hal tersebut saya dapat menjelaskan salah satu pemahaman kata Ŗasaathiyru al awwaliynaŗ yaitupengetahuan sejarah manusia yang mengikat keyaqinan (hati)dan berdampak kepada pembatasan aksespemikiran..

inilah salah satu bentuk Ŗadzabun aliymunŗ yaitu pemblokiran pola pikir karena tidak mengikuti ketentuan yangberlaku pada Al Quran..karena apa? salah satunya karena tidak mengerti Ŗsaqarŗ 

saqar…apakah saqar itu? Ŗsaqarŗ salah satunya bermakna batasan cara pemahaman yang berproses menjadi Ŗpandangan berpikirŗberdasarkan ketentuan Alloh pada Al Quran..

 jika dikembalikan kepada QS 27:88 dan dan kepada Ŗkitab aneh/KAŗ yang menerjemahkan QS 27:88

maka saya dapat menjelaskan salah satu bentuk Ŗmakar Allohŗ yaitu walaupun manusia dapat men-tranlasi secarabahasa arab ke bahasa indonesia namun tetap saja manusia tidak dapat mengerti maksud ayatnya jika Alloh belum

 berkehendak… 

dan jika melihat bentuk perbuatannya maka anda dapat melihat bentuk Ŗpengabdian yang salahŗ 

seperti bahwa manusia bisa berbuat pengabdian yang ditujukan kepada Alloh dengan mengesampingkan NegaraAlloh dan bertindak tidak teratur yang disisipi pemahaman ilmu Ŗulama sesatŗ.. lihat saja orang yang membaca Ŗlaa illa haillallohŗ dengan menggeleng-gelengkan kepala seraya dilanjukanmelantunkan Ŗshalawat kepada Nabiŗ dengan harapan yang banyak kepada Alloh…hal ini terbukti mereka tidak 

 bisa membedakan penggunaan Ŗkalimat taqwaŗ dengan Ŗpakaian taqwaŗ dan masih banyak lagi contohnya.. i assume you know the rest..

dan salah satu makna QS 27:88 adalahsurat (gunung) berjalan pemahamannya(awan) mengikuti ketentuan tanda nyata yang terjadi didunia.. saat ini surat36 sudah berjalan kepada ayat no 80..dan surat 28 akan menuju ayat no 81

Ingatlah!! dan sadarlah!!Cahaya Islam itu adalah Cahaya Keselamatan…untuk itulah saya menyampaikan pesan keselamatan kepada

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 83/85

seluruh manusia dengan perantara anda semua..tidakkah ada sedikit hati anda melihat orang-orang yang terhimpit kehidupan seperti tukang becak,buruh dlsb yangmelupakan keimanan karena kesulitan hidup..sampaikanlah kepada mereka yang takut terhadap ancamanAlloh..sampaikanlah… 

ingatlah salah satu jejak perkataan ŖMuhammad Rasulullohŗ yang menyebutkan sampaikanlah walupun satutanda(ayat)?QS 15:85 Ŗmaka maafkanlah mereka dengan keterangan yang baik yang bertalikan penjelasan pemahaman

 berdasarkan Al Quran berbahasa arabŗ 

28 syawwal 1432 H | 26 september 2011abdullah khoyr

*jika anda perhatikan header pada blog ini, tidakkah anda pahami bahwa jika Alloh sudah berkehendak kepadahamba- Nya maka diberikan pengetahuan yang lebih… Lihatlah kata-2 orang yang selalu harum namanya dihati saya(Imam SMK)..apakah kata-katanya

tidak mengandung cahaya keselamatan?

Balas 

1.  ada Berkata:

September 26, 2011 at 6:25 am 

kayanya enak deh dengar koment dari akhi, namun maaf kadang kadang saya sering bingung yang dibahasapa yang dikomentari itu apa

saya akan lebih suka di akhir pembahasan ada kesimpulanya, biar orang lain gak salam menyimpulkan,

Balas 

4.  ajhay Berkata:

September 26, 2011 at 6:16 am 

Saya harap Bung Abu Qital tidak terpancing terlalu jauh dengan Bung Joni, ini pertanda baik, jangan terlaluterbawa arus, saya khawatir akan memperlebar perpecahan tali silaturahim diantara sesama muslim, atau sesamamujahid, sebagai mujahid baik Ust Abu Qital dan Ust Joni sebaiknya bersikap santun jika keduanya sama2 sedangmembawa risalah kebenaran, kita bisa dialog dangan baik, dengan bijak, kendatipun demikian kita tetap haruswaspada dengan pihak ketiga (yakni perasaaan syaithon yang membisik dihati manusia selalu memecah belahpersatuan orang2 ber Iman, atau pasukan syaithon yang terorganisir yang selalu menguntit perjuangan kita), masihbanyak yang harus kita persiapkan ketimbang kita dialog tak ada arti, bagi saya baik Ust Abu Qital dan Ust Joni,

 berjalanlah diatas harakah masing2, selama kita masih berada diatas rel Qurřan dan Sunnah. Insya Kita bisaketemu juga ( Wallahuařalam Bishoab) 

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 84/85

Balas 

1.  abuqital1 Berkata:

September 26, 2011 at 6:21 am 

 jajakalloh, semoga Alloh mempertemukan kita dalam ridhonya

Balas 

5.  abdullahkhoir  Berkata:

September 26, 2011 at 7:56 am 

Saya jelaskan pemahaman kata Ŗtastaqsimuw[i] bil-azlamŗ yang terdapat pada QS 5:3 agar anda lebih mengertisalah satu pemahaman akan syariřat Islam..serta dapat menjelaskan kata Ŗal-ukhduwdiŗ QS 85:4 dan kataŖkhaddakaŗ QS 31:18 yang keduanya berasal dari akar kata yang sama yaitu Ŗdaa,daa,khaŗ 

 perlu di ketahui kata Ŗal Azlamŗ adalah pengetahuan tentang anak panah yang belum menggunakan bulu, yangsecara hikmah mengandung pengertian perangkat yang tidak memiliki keseimbangan dan ketepatan dalam

membidik sasaran yang dituju

sementara kata Ŗtastaqsimuw[i]ŗ adalah proses langkah dalam menentukan jalan pemikiran berdasarkan ketentuan-Nya..

sehingga secara hikmah maksud dari kata Ŗtastaqsimuw[i] bil-azlamŗ agar mengikuti langkah yang ditempuh secara Ŗhalalŗ tatkala melontarkan Ŗpendirian pemikiranŗ dalammenetapkan Urusan Alloh di dunia. Dan hendaknya menggunakan perangkat-2 keilmuan yang seimbang antaraketerangan yang berasal dari langkah yang yang telah ditempuh oleh Nabi dan Para Sahabat dengan keterangandari langkah para pemimpin Negara Alloh saat awal hingga saat ini..karena jika melanggar, selain bersifat untung-2 an dalam hal kebenaran namun juga akan membuat sifat durhaka terhadap keterangan para pendahulunya(wali-2

Alloh) atau Imam /Panglima Tertinggi Negara Islam..

hubungannya dengan kata Ŗal-ukhduwdiŗ dan kata Ŗkhaddakaŗ dapat ditautkan dengan ŖAl Khabiyrŗ yaitu sifatterbaik secara keilmuan yang ditujukan dalam memberikan kabar mengenai Urusan Alloh.

Jika anda sudah memahami Ŗilmu Allohŗ yang sangat sangat tinggi maka anda akan memahami mengapa dalam berpola pikir jalan pemahamannya seperti Ŗsungai yang mengalirŗ.. karena sungai akan bermuara kelaut…sedangkan kebanyakan manusia lebih menyukai Ŗal-ukhduwdiŗ atau secarabahasa bermakna parit/ selokan yang pastinya akan bermuara ke sungai..

hal seperti ini tidak diperkenankan dikarenakan lambat laun akan membentuk pemikiran yang satu arah saja, yaituhanya ke sungair(bersumber dari keterangan hadits saja atau dari para pemimpin saja sehingga akan melupakanlaut (bersumber ilmu Al Quran). sehingga secara tidak sadar akan bertindak yang melampaui batas yaitu tidak mau

5/10/2018 Perjalanan kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perjalanan-kepemimpinan 85/85

mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan Alloh dalam Al Quran..silahkan anda perhatikan mulai dari diri andasendiri… 

dan kata Ŗkhaddakaŗ QS 31:18 bisa dikenali dengan pemahaman bahwa dalam membawa Ŗtampilan pemikiranŗharuslah seimbang pengetahuannya sehingga tidak sombong, karena huruf ŖKaafŗ yang bermakna kalimat Alloh

atau Alloh selalu membayangi setiap diri yang tunduk kepada-Nya..

demikianlah penjelasan laporan lanjutan saya sebagai bukti lulusan Ŗinstitusi yang tidak terlihatŗ yang selalumenjunjung Al Quran saja dihatinya akan menghasilkan pemahaman ilmu Alloh yang sangat sangattinggi..sehingga membuka peluang untuk mendapatkan Ŗsertifikat keselamatanŗ dari siksa Alloh baik di alam yangtak terlihat maupun alam yang terlihat..

Ya Alloh ampunilah hamba jika bertindak berlebihan dalam menyampaikan..Ya Alloh jangan jadikan hamba-Mu termasuk orang-orang yang merugi perbuatannya di alam dunia ini..

Allohu Akbar bagi Kalimat Alloh -> Alloh -> Negara AllohAllohu Akbar bagi Kalimat Rabbika -> Al Quran -> Kitab AllohAllohu Akbar bagi Asmařul Husna -> Ilmu Alloh -> Wali-2 Alloh

28 Syawwal 1432 H | 26 September 2011Abdullah Khoyr

*jika berbicara Negara Alloh (NKA-NII) hendaknya jangan melupakan darimana asal diciptakan yaituberdasarkan ketentuan yang terdapat pada Al Quran yang suci pemahamannya..

saya mewakili Ŗilmu di langitŗ sementara imam MYT mewakili Ŗilmu di bumiŗ 

dan hendaknya Imam MYT memahami salah satu hadits yang menyebutkan Al Mahdi bernama Muhammad yangayahnya Abdullah..salah satu pengertian ilmu adalah jika ilmu dilangit itu = ayah dan ilmu dibumi itu = anaknya

Balas 

6.  Saiful mustadh'afin Berkata:

September 28, 2011 at 6:04 am 

Allohu akbar..bergetar hati ini melihat hampir dekatnya yaumul furqon..Aku berlindung kpd Alloh dr kesesatan aqidah dan dari makar2 musuhNYA