perilaku bayi baru lahir

25
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi adalah seorang anak yang muda usianya. Disini akan dijelaskan tentang bentuk rupa ketika bayi baru lahir, seperti dagu dan pinggul bayi yang baru lahir itu sempit, dengan perut agak buncit, serta lengan dan kaki yang agak pendek. Kepala bayi baru lahir itu amat besar di banding bagian-bagian badan yang lain, Sedangkan tengkorak manusia dewasa adalah kurang lebih 1/8 dari panjang badan. Ketika dilahirkan, tengkorak bayi baru lahir masih belum sempurna menjadi tulang. B. Tujuan 1. Untuk Mengetahui Perilaku Bayi Baru Lahir 2. Untuk mengetahui Ritme Tidur Bayi Baru Lahir 1

Upload: aqhu-khansa-nafisa

Post on 25-Oct-2015

96 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

perilaku bayi baru lahir yang normal

TRANSCRIPT

Page 1: Perilaku Bayi Baru Lahir

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bayi adalah seorang anak yang muda usianya. Disini akan

dijelaskan tentang bentuk rupa ketika bayi baru lahir, seperti dagu dan

pinggul bayi yang baru lahir itu sempit, dengan perut agak buncit, serta

lengan dan kaki yang agak pendek. Kepala bayi baru lahir itu amat besar

di banding bagian-bagian badan yang lain, Sedangkan tengkorak manusia

dewasa adalah kurang lebih 1/8 dari panjang badan. Ketika dilahirkan,

tengkorak bayi baru lahir masih belum sempurna menjadi tulang.

B. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Perilaku Bayi Baru Lahir

2. Untuk mengetahui Ritme Tidur Bayi Baru Lahir

1

Page 2: Perilaku Bayi Baru Lahir

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Bayi Baru Lahir

Perilaku bayi baru lahir atau yang lebih dikenal dengan ‘Newborn

Behavior’ adalah perilaku atau kebiasaan bayi baru lahir yang dapat

diamati sebagai bentuk ekspresi proses tumbuh kembang, untuk menilai

apakah bayi dalam kondisi normal atau ada masalah yang harus di tindak

lanjuti. Hal tersebut bertujuan untuk dapat mendeteksi secara dini normal

atau tidaknya perilaku pada bayi baru lahir dan melakukan intervensi

secara dini untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal.

Bayi yang termasuk kategori normal memiliki cir-ciri: pipi

kemerahan dan montok memiliki bentuk telinga yang beraturan (dalam

bulan akan normal) memiliki bentuk kepala yang tidak beraturan ( akan

bulat dalam 2 minggu ), dalam waktu 1 minggu mata mulai terbuka atau

terkoordinasi, memiliki goresan bekas kuku yang masih tajam, bersuara

(bersin, batuk, sendawa, cegukkan), bernapas dengan keras (terkadang

pelan), mudah terkejut, memiliki reflex untuk melingungi diri dan

bertahan hidup, hingga sering tidur nyenyak dengan memutar badan

(ngolet).

Berikut ini beberapa perilaku bayi baru lahir yang bisa diamati:

1. Menangis

2

Page 3: Perilaku Bayi Baru Lahir

Begitu lahir, bayi harus menangis. Ini merupakan reaksi pertama

yang bisa dilakukan. Dengan menangis, otomatis paru-parunya berfungsi.

Paru-paru akan membuka dan mengisap oksigen. Selain itu, menangis juga

sebagai reaksi dari perubahan yang dialami si bayi. Ketika di kandungan,

ia merasakan kehangatan dan kenyamanan, bayi merasa terlindungi.

Suasana di rahim pun gelap. Sementara begitu lahir, bayi merasakan udara

luar yang dingin dan ada cahaya terang. Perubahan ini disikapinya dengan

menangis.

Itu sebab, jika setelah lahir bayi tak menangis, berarti tidak normal.

Biasanya, bayi mengalami asfiksia, yaitu kurang masukan oksigen ke

dalam tubuhnya.

Bahayanya, otak pun akan kekurangan oksigen hingga dapat

merusak otak. Kejadian ini biasanya berkaitan dengan keadaan sejak di

kandungan. Maka itu, bila ada sesuatu dengan kandungan ibu yang

bermasalah, harus segera mendapat penanganan yang adekuat dan benar

dari ahlinya. Ini untuk menghindari, salah satunya kejadian bayi tak

menangis.

Ketika bayi menangis, anggota geraknya pun ikut aktif. Tangisan

bayi yang sehat bila suaranya keras, bukan merintih atau melengking. Jika

suara tangisannya merintih/melengking, pertanda ada sesuatu pada si bayi

atau ia sakit.

Menangis pada bayi juga merupakan ungkapan ekspresinya. Bayi

akan menangis lantaran minta perhatian, lapar, basah popoknya karena

BAB/BAK, atau lainnya. Jadi, bayi menangis tak selalu berarti lapar.

3

Page 4: Perilaku Bayi Baru Lahir

2. Kaget

Bayi akan bereaksi seperti kaget. Ini merupakan refleks naluriah.

Sejauh refleks ini tak berlebihan terjadinya, tidak masalah. Bila bayi kaget,

biasanya tubuhnya bergerak semua. Gerakannya itu harus simetris semua,

tak hanya sebagian tubuhnya saja yang bergerak. Kalau tidak, harus

dicurigai ada sesuatu di otaknya. Segera periksakan ke dokter. Gerak

refleks ini bisa karena bayi melihat cahaya yang menyilaukan atau lantaran

bayi sudah bisa mendengar suara/ bunyi yang mengagetkannya. Itu sebab,

jika bayi sedang tidur, biasanya orang di sekitarnya diminta untuk tak

terlalu berisik.

Refleks ini masih boleh ada sampai usia 5 bulan. Jika setelah itu

masih tetap ada, berarti tidak normal, ada sesuatu pada diri si bayi hingga

mesti dicari penyebabnya. Kemungkinan ada kerusakan di otaknya.

3. Bersin

Jika sesekali atau tidak berlebihan, wajar saja. Sebenarnya, bersin

pertanda bayi ingin mengeluarkan sesuatu/ kotoran dari hidungnya. Lagi

pula hidung bayi itu sensitif; dengan bersin, lubang hidungnya

dibersihkan. Jadi, bersin merupakan reaksi bayi untuk pertahanan

tubuhnya. Selain itu, bersin bisa juga karena ia terekspos udara dingin.

Jadi, bersin tidak selalu berarti bayi akan flu. Tapi jika keseringan,

misal, tiap jam bersin, memang bisa jadi pertanda si bayi sakit. Mungkin

ketularan pilek dari ibunya.

4

Page 5: Perilaku Bayi Baru Lahir

Karena itu, untuk menghindarinya dari sakit, jangan sering-sering

menciumi si bayi. Bila di rumah ada orang dewasa yang sedang sakit,

sebaiknya tak mencium bayi dan harus menggunakan masker.

4. Mengisap

Refleks ini merupakan refleks paling primitif untuk

mempertahankan hidup. Lapar atau tidak, bila kita taruh jari di mulutnya,

bayi akan mencari dan membuka mulutnya dan jari tersebut akan

diisapnya. Kemampuan inilah yang membuatnya bisa menyusu dan

mendapatkan makanan.

Bila usia kehamilan ibu 34 minggu ke atas dan bayi dilahirkan di

usia itu, sudah ada refleks mengisapnya. Jika refleks ini tidak ada, berarti

si bayi sakit, apakah infeksi atau sakit berat lainnya, misalnya ada

kerusakan otak hingga pusat yang mengatur refleksnya tidak berfungsi.

Refleks mengisap akan terus ada sampai dewasa. Maka itu,

adakalanya anak usia setahun pun masih suka mengisap ibu jarinya.

5. Tersedak

Normalnya di tenggorokan ada jalan napas dan jalan makanan atau

kerongkongan. Jika bayi sedang minum/ makan, jalan napasnya akan

menutup. Pada bayi normal, lahir cukup bulan, dan sehat, bayi punya

refleks otomatis seperti itu. Jadi, bila kebanyakan minum, bayi akan

berhenti dulu, tidak akan gelagapan tersedak sampai masuk ke paru-paru.

Bayi bisa mengatur seberapa banyak harus mengisapnya. Jadi, jarang bayi

tersedak.

5

Page 6: Perilaku Bayi Baru Lahir

Jika hanya sekali-kali tersedaknya tidak apa-apa, asalkan jangan

sampai masuk ke jalan napas dan menyebabkannya biru. Bila sampai

tersedak pun bayi punya refleks untuk membatukkan. Kecuali jika bayi

dicekoki, kebanyakan bisa tersedak.

Pada bayi yang menyusu ASI, tidak mungkin tersedak karena bayi

mengisap dan memompa ASI sesuai isapannya. Tersedak justru lebih

sering terjadi pada bayi yang minum susu botol. Terutama karena posisi

dalam memberikan susu botol yang mungkin tidak benar/ tidak hati-hati.

Selain itu, susu akan menetes terus dari dotnya hingga bayi sulit mengatur

isapannya. Akibatnya, jika kebanyakan netesnya, bayi jadi gelagapan.

Maka itu, dalam menyusui bayi, mata ibu tak boleh ke mana-mana, harus

memperhatikan dengan baik apakah si bayi mengisapnya dengan enak atau

tidak. Bila si bayi tersedak, hentikan dulu menyusunya, lalu angkat dan

sendawakan.

Ada kelainan pada bayi yang membuatnya sering tersedak, misal,

refleks isapnya tak ada karena bayi sakit berat dan badannya lemah. Sebab,

refleks tersebut akan timbul jika si bayi sehat. Karena refleksnya itu tak

ada lalu dipaksa, hingga membuatnya tersedak. Seharusnya bayi-bayi

seperti ini dipasangkan selang dari mulut ke lambungnya.

Bayi juga bisa tersedak karena kelainan anatomis, misal, fistula

esophagus (ada lubang antara jalan napas dan jalan makan). Jadi,

makanan/minuman yang masuk, sebagian masuk ke paru-paru hingga

membuatnya tersedak. Kelainan ini harus diperbaiki dengan operasi.

6. Mengeluarkan air liur

Air liur diproduksi terus dan harus ditelan. Jika air liur keluar dari

mulutnya hanya sekali-kali/ tidak berlebihan, itu normal. Nanti juga lama-

lama hilang sendiri sejalan pertambahan usianya. Tapi, jika air liur sudah

terlalu banyak dan berlebihan, berarti ada penyakit. Misal, ada atresia

esophagus (buntunya saluran kerongkongan), hingga bayi tidak bisa

menelan dan produksi air liurnya berlebihan. Mengatasinya, dengan

operasi. Biasanya kelainan ini harus dicurigai ada pada bayi bila ibunya

6

Page 7: Perilaku Bayi Baru Lahir

dalam kehamilan mengalami polihidramnion atau air ketuban banyak atau

yang orang bilang dengan hamil kembar air.

7. Buang air besar dan buang air kecil

Sebenarnya, bayi di kandungan sudah makan dan ususnya sudah

bisa membentuk yang namanya kotoran. Itu sebab, umumnya bayi baru

lahir dalam waktu 24 jam sudah BAB dan BAK. Jika dalam waktu 48 jam

tidak BAB/BAK, berarti ada yang tidak beres.

Kalau tidak BAB, mungkin ada sumbatan di jalan ususnya hingga

kotoran tidak bisa keluar. Bisa karena memang jalannya buntu atau karena

kotoran yang sudah terbentuk di kandungan begitu keras (mekonium plak).

Untuk mengeluarkannya, kotoran ini harus distimulasi dan ini dilakukan di

RS.

Pada tiga hari pertama, kotoran bayi masih berwarna hitam

kehijauan. Tapi lama-lama warnanya berubah jadi kuning. Pada bayi yang

mendapatkan ASI, frekuensi BAB-nya lebih sering. Dalam sehari bisa

sampai 10 kali, tapi hanya sedikit-sedikit. Jadi, kita tidak perlu bingung

dan menganggapnya diare. Yang penting bukan frekuensinya, tapi

konsistensinya. Jika konsistensinya berupa cairan dan jumlahnya banyak,

berarti diare.

Kalau tidak BAK, biasanya karena bayi sakit berat (syok) hingga

aliran darah ke ginjal kurang. Dalam keadaan syok, aliran darahnya

diutamakan ke otak dan jantung hingga aliran darah yang ke ginjal kurang.

Bayi akan lebih sering BAK jika ia memang banyak minum. Atau, bisa

juga karena udara dingin membuatnya lebih sering BAK. Bisa 10-12 kali

ganti popok dalam sehari. Jika sudah BAK, otomatis cairan tubuhnya

berkurang dan bayi pun akan minta minum kembali. Jadi berikan saja,

tidak perlu pakai jam-jaman.

7

Page 8: Perilaku Bayi Baru Lahir

8. Tangan dan kaki lebih sering menekuk

Ketika ditaruh dalam posisi telentang, biasanya tubuhnya tak lurus

sama sekali, tapi menekuk di siku tangan dan lututnya. Tubuhnya pun

lebih banyak bergerak. Posisi anggota gerak bayi normal ini, namanya

fleksi. Mungkin posisi secara fisiologis ini seperti kala di kandungan, bayi

dalam keadaan meringkuk.

Jadi, posisinya ini tidak perlu dikhawatirkan, apalagi sampai

membedongnya kuat-kuat dengan tujuan agar tubuhnya jadi lurus. Biarkan

saja. Sebetulnya, bedong digunakan hanya agar bayi tidak kedinginan.

Namun bila tubuhnya menekuk berlebihan, dalam arti menekuk

sekali dan tampak kaku atau tak relaks, namanya spastis. Ini berarti ada

saraf yang tak beres. Umumnya, setelah usia 5-6 bulan posisinya mulai

tidur lurus. Tapi jika dari awal sudah lurus dan kaku, namanya ekstensi.

Kemungkinan ada sesuatu di otaknya.

9. Melihat ke atas

Bayi baru lahir cuma bisa membedakan terang dan gelap, ada sinar

atau tidak. Fungsi penglihatannya belum sempurna. Jadi, jika bayi tampak

seolah sering melihat ke atas, sebenarnya bukanlah demikian. Itu hanya

reaksi karena ada sinar yang membuatnya silau dan matanya tampak

bergerak-gerak. Mungkin karena bayi melihat bayangan saja atau sesuatu

seperti bayangan yang bergerak. Usia 2 bulan penglihatannya masih kabur

dan buram, bayi tahu hanya ada bayangan. Setelah 4 bulan, barulah

penglihatannya lebih jelas.

10. Perut sering tampak bergerak

Pernapasan bayi masih dominan dengan menggunakan otot perut.

Itu sebab, otot perutnya akan bergerak. Setelah 6 bulan, pernapasannya

berganti dengan otot dada. Maka itu, para ibu jangan memakaikan gurita/

bedong pada bayinya. Sebab, pemakaian gurita/ bedong tidak hanya

mengekang pergerakan dinding perut, tapi juga gerakan usus untuk

8

Page 9: Perilaku Bayi Baru Lahir

mencerna makanan pun akan terganggu. Bahkan, makanan yang masuk

bisa keluar alias muntah lagi. Bila khawatir si kecil kedinginan, sebaiknya

jangan dibedong kuat-kuat, gunakan saja celana, popok dan kaos singlet.

Biarkan bayi bernapas lega.

11. Gumoh/muntah

Tidak apa-apa bayi gumoh. Itu bagian dari refleksnya. Apalagi

jarak antara kerongkongan dan jalan nasofaring ini pendek, hingga mudah

terjadi gumoh. Gumoh pertanda bayi kebanyakan minum atau sudah

kenyang. Lambung bayi itu kecil, jika makanan/minumannya terlalu

banyak akan membuatnya gumoh.

Bila gumoh terus-terusan, kita tak boleh berpikir terlalu jelek

seperti halnya muntah. Mungkin saja karena kita mencekoki si bayi susu

terus. Apalagi kadang bila bayi menangis, umumnya ibu akan menjejalkan

mulut si bayi dengan susu. Padahal, mungkin saja si bayi tidak lapar, tapi

pipis atau hanya ingin digendong. Tidak apa-apa juga bila gumoh keluar

lewat hidung, selama bayi tidak tampak biru. Jika sampai biru dan

tersedak, artinya sudah masuk ke jalan napas.

Kita harus bisa membedakan antara gumoh dan muntah. Gumoh

keluar begitu saja dari mulut dan sedikit. Sedangkan muntah, ada tekanan

negatif dari perut mendorong diafragma. Jika muntahnya hanya sekali,

mungkin bisa dipikirkan kekenyangan. Tapi jika muntahnya lebih dari 3

kali atau setiap minum muntah, mungkin ada obstruksi/ sumbatan, baik di

sekitar lambung atau lebih ke bagian bawahnya. Jika demikian, harus

dibawa ke dokter. Kalau ternyata ada obstruksi, harus dilakukan operasi.

9

Page 10: Perilaku Bayi Baru Lahir

12. Tidur

Dalam sehari, bayi baru lahir bisa tidur sampai 18 jam. Bangunnya

hanya untuk minum, lalu tidur lagi. Secara perlahan, makin usia

bertambah, waktu tidurnya akan berkurang atau makin sedikit.

Bayi kalau perutnya kenyang, badan kering dan hangat, bayi akan

tidur. Kalau tidak, ia gelisah. Ada juga bayi-bayi yang susah tidurnya,

berarti termasuk bayi rewel atau ada sesuatu yang dirasanya atau sakit.

Lebih ekstremnya, jika bayi tidak banyak tidurnya alias melotot terus, ia

akan sangat aktif, bertemperamen tinggi, seperti mengamuk, dan

sebagainya. Biasanya bayi seperti ini karena ada keracunan dari sang ibu,

misal, ibunya pecandu narkoba. Harus ditangani dokter untuk

pengobatannya.

Saat ditidurkan, sebaiknya bayi tidak ditaruh telentang tapi

menyamping agar jika muntah tidak akan ditelannya. Bayi bisa memilih

sendiri posisi tidurnya yang dirasakannya nyaman.

13. Menguap

10

Page 11: Perilaku Bayi Baru Lahir

Normal, jika bayi sesekali menguap, bisa berarti bayi mengantuk.

Tapi, jika sebentar-sebentar menguap atau sering, bisa termasuk dalam

salah satu sindrom keracunan obat-obatan, misal, dari ibu yang pecandu

narkotika. Harus ditangani dokter untuk pengobatannya.

14. Menggeliat

Menggeliat berarti menggerakkan otot-ototnya. Berarti Normal,

karena bayi belum bisa tengkurap atau membalikkan badannya, maka

gerakannya hanya sebatas menggeliat.

Bayi memang harus banyak bergerak. Di kandungan saja, bayi

banyak menendang-nendang. Hanya, seberapa banyak/ aktifnya bergerak,

sangat individual sifatnya, baik bayi laki atau perempuan. Justru kalau

bayi diam saja, harus dicurigai, berarti ada sesuatu atau sakit.

15. Tersenyum

Orang tua dulu mengatakan, jika bayi tersenyum berarti sedang

tersenyum dengan saudaranya atau malaikat. Sebenarnya, senyumnya itu

tidak berarti apa-apa. Apalagi bayi belum bisa melihat dengan jelas, masih

berupa bayangan saja. Bayi tersenyum sekadar reaksinya menggerakkan

otot-otot wajahnya.

11

Page 12: Perilaku Bayi Baru Lahir

B. Ritme Tidur Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir tidur sekitar 16-18 jam per hari. Karena bayi baru

lahir belum mempunyai ritme sikardian yang matur (ritme sikardian

adalah „jam tubuh“ yang mengatur berapa banyak seorang individu bisa

terjaga, mengatur kapan seorang individu jadi merasa mengantuk pada

waktu-waktu tertentu dalam satu hari, dan perlu di re-setting setiap harinya

sehingga jadwal internal ini akan sesuai dengan agenda kehidupan selama

24 jam).

Bayi baru lahir tidur sebentar-sebentar tapi terbagi rata di

sepanjang hari. Tidak seperti orang dewasa yang tidur terutama di malam

hari, bayi baru lahir tidur dalam 6 sampai 7 periode tidur yang terbagi rata

sepanjang hari.

Bayi baru lahir tidur lebih lama pada malam hari dibandingkan

siang hari. Hal ini mungkin disebabkan karena hormon ibu yang

dilepaskan saat kehamilan, atau karena program tidur-terjaga sang ibu saat

hamil secara tidak langsung memprogram bayi baru lahir untuk mengikuti

pola yang sama.

Bayi baru lahir membutuhkan tidur jauh lebih banyak

dibandingkan dewasa karena mereka tumbuh dalam kecepatan tinggi. Ibu

tentu tahu bahwa berat bayi menjadi 2 kali lipat saat berumur 6 bulan, dan

menjadi 3 kali lipat di ulang tahun pertamanya.

Pola tidur bayi baru lahir sangat berbeda dari pola tidur dewasa.

Ada dua pola tidur yaitu:

1. Tidur aktif

Pada bayi baru lahir, fase tidur REM seperti pada orang dewasa,

yaitu terjadi relaksasi dari otot-otot, tidaklah sepenuhnya terjadi. Bahkan

orang tua seringkali menganggap pada fase ini bayi tidur tidak tenang,

bergerak-gerak, dan menunjukkan pola bernapas yang tidak seperti biasa.

Oleh karena itu fase REM ini disebut juga fase tidur aktif.

12

Page 13: Perilaku Bayi Baru Lahir

2. Tidur tenang

Bayi baru lahir banyak menghabiskan waktunya untuk tidur, tapi

mereka seringkali hanya „tidur ringan“, sehingga mereka mudah dan

sering terjaga. Bayi baru lahir mempunyai siklus tidur sekitar 50-80 menit.

Siklus ini jauh lebih singkat dibandingkan dengan siklus tidur pada

dewasa, dan bayi baru lahir akan tidur melalui siklus ini lebih sering

dibandingkan dewasa. Bayi juga mengalami fase terjaga saat mereka

transisi dari satu fase ke fase tidur lainnya.

Bagaimana Pola Tidur Bayi berubah sepanjang waktu

USIA PRESENTASI TIDUR

AKTIF

RATA-RATA DURASI

SIKLUS TIDUR - BANGUN

Bayi baru lahir 50- 60% 50-80 menit

6 bulan 30% 60 menit

Balita dan anak 30% 90 menit

Sleep solutions for your baby; Ann Douglas: 2006

Kebanyakan bayi baru lahir „siap“ untuk kembali tidur setelah 2

jam terjaga. Beberapa bayi baru lahir tidur siang sekitar 30-45 menit,

sedangkan bayi lain mungkin tidur lebih panjang.

Awalnya, siklus tidur bayi baru lahir sangat mengikuti jadwal

menyusunya. Bayi baru lahir tidur hampir disepanjang waktunya, bangun

hanya jika mereka merasa lapar, lalu menyusui dan kemudian segera

kembali tidur setelah menyusu dan sedikit ‚bermain’ dengan anda.

Setelah itu pola tidur nya berangsur berubah dengan makin

banyaknya kalori yang dikonsumsi saat menyusui dan bayi mulai lebih

banyak terjaga di siang hari. Tidur siang mulai menjadi teratur dan tidur di

malam hari mulai berpola.

13

Page 14: Perilaku Bayi Baru Lahir

Pola tidur bayi yang menyusui ASI dengan yang menyusu formula

mungkin berbeda karena ASI memang lebih mudah diserap sehingga bayi

yang menyusu ASI akan lebih sering menyusu yang berarti lebih sering

terbangun di malam hari.

Para peneliti mengungkapkan bahwa bayi yang mendapatkan

ASI mengalami fase REM lebih lama dibandingkan bayi yang

mendapatkan susu formula. Hal ini tentu saja baik bagi restorasi emosi

dan kognitif sang bayi.

a. Setelah 2 Minggu Sampai 6 Minggu

Sampai 1 bulan, periode tidur malamnya akan lebih panjang

dibandingkan periode tidur siangnya. Sekitar usia 4 – 6 minggu, pola

tidur bayi menjadi sedikit lebih teratur menjadi beberapa kali tidur

panjang, yaitu sekitar 3 sampai 4 jam. Faktor-faktor yang

mempengaruhinya adalah ‚awareness’ bayi terhadap siang-malam,

siklus menyusui, beberapa proses biologis-hormonal. Namun jangan

terlalu berharap anda sudah akan mendapatkan pola tidur yang tetap di

usia ini, namun mulailah untuk memperkenalkan perbedaan siang dan

malam padanya. Kebanyakan bayi menjadi sangat rewel, sering nangis,

dan sering terjaga adalah di usia 6 minggu Setelah bayi melalui usia 6

minggu, kemungkinan besar bayi mulai bisa tidur sampai 2 bahkan 3

jam. Bahkan di sore hari bayi dapat tidur nyenyak sampai 3-5 jam.

Saat bayi berusia 1 atau 2 minggu, bayi mulai terjaga lebih

lama, dan memperlihatkan prilaku yang „gassy“ dan „fussy“. Hal ini

berlangsung sampai sekitar usia 6 minggu, dan setelah itu mereka jadi

„tenang“ lagi. Perilaku yang irritable, rewel dan sering terjaga ini

sering disalah artikan sebagai „ibu yang stress“ atau ketidakcukupan

suplai asi, atau bahkan dianggap sebagai akibat ASI yang buruk. Hal

ini tentu saja tidak benar. Fase ini memang normal adanya sejalan

14

Page 15: Perilaku Bayi Baru Lahir

dengan perkembangan kematangan otaknya. Bersikaplah tenang. Fase

ini akan berlalu dan jangan menyalahkan diri sendiri.

b. Bayi Usia 6 Minggu -6 Bulan

Setelah bayi melalui usia 6 minggu, kemungkinan besar bayi

mulai bisa tidur sampai 2 bahkan 3 jam. Bahkan di sore hari bayi dapat

tidur nyenyak sampai 3-5 jam. Bayi sampai usia 3 bulan, kebanyakan

bayi terjaga di siang hari dan pada senja hari. Kebiasaan tidur ini

menjadi dapat diprediksi. Mereka cederung tidur siang 2 atau 3 kali

lebih lama. Waktu tidur malam mulai bergeser jadi sedikit „lebih

pagi“. Sampai usia 3 atau 4 bulan, bayi anda sudah mulai mengantuk

sekitar jam 7.30 malam atau jam 8.30 malam. Pada usia ini, ritme

suhunya pun semakin teratur sehingga membantu mereka untuk tidur

lebih baik dan teratur. Di usia ini, ibu masih harus ‚mengikuti’

kebutuhan bayi untuk bisa tidur dengan baik. Susui mereka saat lapar,

ganti popoknya saat basah dan tidurkan mereka saat mereka

membutuhkannya. Jangan terlalu berharap sudah ada jadwal yang pasti

dan jangan terlalu memaksakan kehendak ibu pada mereka. Setelah

bayi melewati usia 6 bulan maka bayi akan mulai menunjukkan pola

tidur yang teratur dan dapat diprediksi.

Tidur merupakan hasil interaksi yang kompleks antara berbagai

peristiwa biologis-kimia-hormonal dan pola tidur sangat berhubungan

proses pematangan atau maturasi fungsi otak. Oleh karena itu, tidur

sangat penting bagi perkembangan fisik dan mental anak.

Dengan memahami dasar ilmiah terjadinya proses tidur pada

bayi anda mengapa pola tidur bayi begitu berbeda dengan pola tidur

dewasa dapat membantu orang tua menemukan pola asuh yang tepat

dan mengurangi rasa ‘frustrasi’ orang tua dalam mengasuh bayi

mereka.

15

Page 16: Perilaku Bayi Baru Lahir

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perilaku bayi baru lahir atau yang lebih dikenal dengan

‘Newborn Behavior’ adalah perilaku atau kebiasaan bayi baru lahir

yang dapat diamati sebagai bentuk ekspresi proses tumbuh kembang,

untuk menilai apakah bayi dalam kondisi normal atau ada masalah

yang harus di tindak lanjuti. Berikut ini beberapa perilaku bayi baru

lahir yang bisa diamati:

Menangis, Kaget, Bersin, Mengisap, Tersedak, Mengeluarkan

air liur, Buang air besar dan buang air kecil, Tangan dan kaki lebih

sering menekuk, Melihat ke atas, Perut sering tampak bergerak,

Gumoh/muntah, Tidur, Menguap, Menggeliat dan Tersenyum

Bayi baru lahir tidur sekitar 16-18 jam per hari. Karena bayi

baru lahir belum mempunyai ritme sikardian yang matur (ritme

sikardian adalah „jam tubuh“ yang mengatur berapa banyak seorang

individu bisa terjaga, mengatur kapan seorang individu jadi merasa

mengantuk pada waktu-waktu tertentu dalam satu hari, dan perlu di re-

setting setiap harinya sehingga jadwal internal ini akan sesuai dengan

agenda kehidupan selama 24 jam).

Bayi baru lahir tidur sebentar-sebentar tapi terbagi rata di

sepanjang hari. Tidak seperti orang dewasa yang tidur terutama di

malam hari, bayi baru lahir tidur dalam 6 sampai 7 periode tidur yang

terbagi rata sepanjang hari.

16

Page 17: Perilaku Bayi Baru Lahir

DAFTAR PUSTAKA

Thiedke CC. 2000. Sleep disorders and sleep problems in childhood. Am Fam Physician;63:277-84

Wiley and Son, Publisher. 2006. Sleep solutions for your baby, toddler, and preschoolers. Canada.

http://ibuhamil.com/ngobrol-apa-saja/12718-perilaku-bayi-baru-lahir.html

http://www.mitrakeluarga.com/cikarang/tag/perilaku-bayi-baru-lahir/

17