perancangan dan analisa quality of service pada sistem ......1 perancangan dan analisa quality o f...
TRANSCRIPT
-
1
Perancangan dan Analisa Quality of Service pada Sistem Kontrol
Lampu Berbasis Web yang Menggunakan Raspberry Pi
Artikel Ilmiah
Peneliti :
Nelvio Gesu Patrocinio Fernandes Silva (672011227)
Radius Tanone S.Kom., M.Cs
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Agustus 2016
-
2
-
3
-
4
-
5
-
1
1. Pendahuluan
Peran teknologi dalam perkembangan era sekarang ini sangat pesat dalam
setiap bidang yang ada. Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi dan
informasi sangat mempengaruhi pada aktivitas manusia karena lebih memudahkan
aktivitas sehari-hari. Teknologi juga menjadi salah satu hal yang sangat penting
maupun berguna bagi kelangsungan hidup manusia, melalui berkembangannya
teknologi mekanik, listrik, elektronika dan komunikasi. Adanya teknologi pada era
ini aktivitas manusia dapat berjalan secara efektif. Salah satu perkembangan
teknologi yaitu teknologi elektronika, dimana sifatnya memudahkan manusia dan
membantu dalam mengontrol berbagai piranti kelistrikan. Adanya pengendalian
alat-alat listrik khususnya lampu ataupun alat penerangan menjadi hal yang sangat
penting dalam pengelolaan pada suatu tempat, misalnya pada gedung bertingkat,
rumah, daerah perkantoran bahkan pada suatu area luas yang mempunyai banyak
alat penerangan atau lampu. Dewasa ini pada umumnya masih banyak dijumpai
pada rumah, gedung perkantoran, ataupun area luas lainnya pengendalian saklar
lampu yang masih dilakukan secara manual.
Pengontrolan piranti listrik seperti lampu ruangan pada gedung bertingkat dan
memiliki banyak ruangan misalnya akan repot bila menghidupkan dan
memadamkan lampu secara manual. Berdasarkan permasalahan tersebut timbul
pemikiran untuk memanfaatkan smartphone/ PC guna mengendalikan peralatan
listrik tersebut dalam hal ini lampu ruangan sehingga pengontrolan nyala padamnya
lampu ruangan tersebut tidak lagi dilakukan secara manual tetapi dapat dilakukan
melalui sebuah halaman web sebagai pusat kontrol. Sebuah komputer memiliki
banyak fungsi diantaranya pengolahan data, pengontrolan, server dan banyak lagi
fungsi lainnya. Salah satu fungsi sebuah komputer adalah sebagai pengontrol suatu
alat yang dikontrol melalui bahasa pemrograman tertentu yang dikomunikasikan
melalui suatu mikrokontroler melalui web server[1]. Sebelumnya sudah ada
penelitian yang membahas tentang Rancang Bangun Sistem Kontrol Listrik
Berbasis web Menggunakan Server Online Mini Pc Raspberry Pi [1]. Pada
peneletian tersebut belum dilakukannya pengamatan terhadap quality of service dari
topologi perancangan yang digunakan. Berdasarkan hal yang telah diuraikan maka
akan dilakukan perancangan dan analisa quality of service pada sistem kontrol
lampu berbasis web menggunakan raspberry pi sebagai web server. Analisa quality
of service untuk mengetahui seberapa baik kinerja topologi pada jaringan yang
digunakan. Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah untuk mengukur
sejauh mana ilmu yang telah didapat dalam perkuliahan.
-
2
2. Kajian Pustaka
Pada penelitian berjudul ”Perancangan Dan Implementasi Raspberry pi
Sebagai Pengontrol On/ Off Lampu Melalui Web Interface” yang dilakukan oleh
Septian Tri Utomo dan Andi Sunyoto (2015). Dalam penelitian tersebut
menggunakan raspberry pi dan optocoupler sebagai rangkaian switch dapat
digunakan untuk mengontrol lampu melalui web interface [2]. Perbedaan dengan
penelitian saat ini yaitu penghubung antara device controler dan raspberry pi
menggunakan optocoupler sedangkan penelitian saat ini menggunakan kabel
jumper female sebagai penghubung.
Pada penelitian berjudul ”Sistem Pengendali Lampu Ruangan Secara Otomatis
Menggunakan Pc Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno” yang dilakukan oleh
Iyuditya dan Erlina Dayanti (2013). Dalam penelitian tersebut menggunakan
Mikrokontroler Arduino Uno sebagai web server untuk mengedalikan relay [3].
Perbedaan dengan penelitian ini yaitu pada penelitian sebelumnya menggunakan
Mikrokontroler Arduino Uno sedangkan penelitian ini menggunakan mini
komputer raspberry pi berbasis linux dan mempunyai interface sehingga lebih
mudah untuk dikonfigurasi.
Pada penelitian berjudul ”Perancangan Prototipe Sistem Kendali Lampu
Menggunakan Handphone Android Berbasis Arduino” yang dilakukan oleh
Ahmad Fatoni dan Dwi Bayu Rendra (2014). Dalam penelitian tersebut
menggunakan aplikasi android sebagai interface kontrol lampu [4]. Perbedaan
dengan penelitian ini yaitu, pada penelitian sebelumnya hanya smartphone android
yang dapat digunakan untuk mengontrol lampu sedangkan, pada penelitian ini
kontrol lampu dilakukan melalui web sehingga dapat dikontrol melalui device yang
memiliki web browser.
Quality of service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan
layanan yang baik dengan menyediakan bandwith, mengatasi jitter dan delay.
Parameter quality of service adalah latency, jitter, packet loss, throughput, MOS,
echo cancellation dan PDD. Quality of service sangat ditentukan oleh kualitas
jaringan yang digunakan [5].
Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke
tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu
proses yang lama [5]. Tabel 1 merupakan standar waktu delay milidetik yang
ditetapkan oleh ITU-T G.114.
-
3
Tabel 1 Standar Delay Berdasarkan ITU G.114 [6]
Delay (ms) Kualitas
0 – 150 ms
150 – 400 ms
> 400 ms
Baik
Cukup
Buruk
Jitter lazimnya disebut variasi delay, berhubungan erat dengan latency, yang
menunjukkan banyaknya variasi delay pada transmisi data di jaringan. Delay
antrian pada router dan switch dapat menyebabkan jitter. Tabel 2 menunjukkan
standar nilai jitter [5].
Tabel 2 Standar Nilai Jitter Berdasarkan ITU G.114 [6]
Jitter (ms) Kualitas
0 - 20
20 - 50
> 50
Baik
Dapat diterima
Tidak dapat diterima
Packet Loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi
yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision
dan congestion pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua aplikasi karena
retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun
jumlah bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi-aplikasi tersebut. Umumnya
perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika
terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh, dan data baru tidak akan
diterima [5]. Tabel 3 menunjukkan standar nilai packet loss yang mempengaruhi
kualitas layanan (Quality of Service).
Tabel 3 Standar Packet Loss Berdasarkan ITU G.114 [6]
Packet Loss (%) Kualitas
0 – 1 %
1 – 5 %
> 10 %
Baik
Dapat diterima
Tidak dapat diterima
Throughput merupakan rate (kecepatan) transfer data efektif, yang diukur
dalam bit per second (bps). Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket
yang sukses yang diamati pada sisi klien/ tujuan selama selang waktu tertentu
dibagi oleh durasi selang waktu tersebut [5].
Raspberry pi, sering disingkat dengan nama Raspi, adalah komputer papan
tunggal (single-board circuit; SBC) yang seukuran dengan kartu kredit yang dapat
digunakan untuk menjalankan program perkantoran, permainan komputer, dan
sebagai pemutar media hingga video beresolusi tinggi [7]. Raspberry pi juga bisa
digunakan untuk pengontrolan lebih dari satu device, baik jarak dekat ataupun jarak
jauh. Berbeda dengan mikrokontroler, raspberry pi dapat mengontrol lebih dari 1
unit device yang ingin dikontrol. Raspberry pi memiliki beberapa berbagai fitur,
yaitu micro sd yang berfungsi sebagai harddisk, port usb, port ethernet, audio
-
4
output, HDMI Video, CPU 1.2 GHz, RAM 1GB LPDDR2 (900 MHz). Raspberry
pi memiliki pin GPIO (General-purpose input/output) yang berfungsi sebagai
penghubung dengan perangkat yang akan dijadikan berbagai project penggabungan
di raspberry pi seperti modul relay.
Web server adalah sebuah bentuk dari server yang khusus digunakan untuk
menyimpan halaman website atau home page. Sebuah komputer dapat dikatakan
sebagai web server apabila komputer tersebut memilki suatu program server yang
disebut PWS atau Personal Web Service. PWS ini kemudian nantinya difungsikan
agar halaman web yang ada di dalam sebuah komputer server dapat dipanggil oleh
komputer klien [8].
3. Metode dan Perancangan Sistem
Metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah dalam perancangan dan
analisa quality of service pada sistem kontrol lampu berbasis web yang
menggunakan raspberry pi ini adalah prototyping model. Metode ini digunakan
dengan maksud agar sistem yang dibangun berjalan dengan baik. Selain itu yang
menjadi alasan utama dalam pengambilan metode ini adalah dikarenakan adanya
pengambilan data yang berulang setelah diadakannya evaluasi atau pengujian yang
masih kurang tepat. Sebagai contoh jika pada saat menguji hasil prototype-nya
ternyata masih ada ketidaksesuaian dengan tujuan maka akan dilakukan
pengumpulan informasi sampai mencapai tujuan yang diinginkan.
Tahap pertama yaitu pengumpulan informasi tahap ini dimaksudkan untuk
mempelajari, meneliti, dan menelaah berbagai sumber dari buku-buku, teks, jurnal
ilmiah, situs-situs di internet dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan topik
penelitian. Tahap kedua yaitu membangun atau memperbaiki prototype tahap ini
dibuat untuk mengembangkan hasil dari pengumpulan informasi serta pada tahap
ini juga dapat memperbaiki hasil dari prototype yang telah dibangun. Tahap Ketiga
yaitu menguji hasil prototype pada tahap ini dilakukan pengujian hasil dari
pembangunan prototype. Tahap ketiga dilakukan agar tidak terjadi kesalahan yang
tidak diperhitungkan sebelumnya. Tahap keempat pada tahap ini proses ini akan
berulang jika hasil yang ada belum memuaskan, namun jika sudah memuaskan
maka proses ini akan berhenti pada tahap pengujian hasil prototype.
Gambaran sistem pada perancangan sistem ini yaitu akan dibuat sebuah
halaman web yang dapat mengendalikan modul relay sebagai saklar lampu. Gambar
1 adalah gambaran topologi yang digunakan untuk merancang sistem kontrol.
-
5
Gambar 1 Topologi yang digunakan
Dilihat dari gambar 1 bahwa pengendalian saklar pada modul relay dapat
dilakukan melalui smartphone dan pc yang memiliki web browser. Penggunaan
wireless router sebagai media penghubung antara smartphone/ pc melalui media
nirkabel. Wireless router terhubung dengan raspberry pi menggunakan media kabel
UTP straight. Raspberry pi bertindak sebagai web server yang memberikan layanan
ketika smartphone/ pc melakukan request. Raspberry pi mengirimkan sinyal digital
High dan Low atau 0 dan 1 melalui pin GPIO. Modul Relay merupakan saklar
elektronik yang dapat dikendalikan dengan memberi logika, modul relay menerima
sinyal digital dari raspberry pi berupa high dan low atau logika 0 dan 1 . Kabel catu
daya lampu terhubung ke kanal relay yang mana kanal tersebut berfungsi sebagai
saklar pada lampu.
Perancangan sistem kontrol ini menggunakan logika 0 dan 1 yang didapat dari
output pin GPIO dengan aplikasi wiringPi sebagai pengontrol yang dapat
dikendalikan melalui web server. Smartphone/ PC melakukan request pada web
server pada halaman web tersebut terdapat tombol “On” atau “Off” tombol on
ditekan maka raspberry pi akan menerima perintah untuk mengirimkan sinyal
digital 0 pada modul relay melalui pin GPIO sedangkan tombol off ditekan
raspberry pi akan mengirimkan sinyal digital 1 pada modul relay. Sinyal digital
yang dikirim dari raspberry pi melalui pin GPIO dan terhubung oleh kabel jumper
female ke modul relay. Jika sinyal digital yang dikirim bernilai 0 maka relay akan
aktif dan saklar berada pada posisi on sehingga arus dari catu daya akan mengalir
ke lampu. Sedangkan jika sinyal digital yang dikirim bernilai 1 maka relay akan
non-aktif dan saklar berada pada posisi off sehingga arus dari catu daya akan
terputus.
-
6
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan analisa dan
perancangan sistem kontrol lampu. Tabel 4 menunjukan kebutuhan perangkat keras
yang akan digunakan :
Tabel 4 Kebutuhan Perangkat Keras
Hardware Fungsi
Mini PC Raspberry pi 3 Model B
Modul Relay 4 Channel
Kabel Jumper Female to Female
Kabel UTP Straight
Wireless Router TP-Link
Smartphone
PC/ Laptop
Web server dan Sistem Kontrol
Saklar Elektronik
Koneksi Output PIN GPIO Raspberry
pi ke Modul Relay
Koneksi Raspberry pi ke Wireless
Router
Koneksi Server ke Smartphone/PC
Client Kontrol Sistem
Mengamati paket data
Selain perangkat keras dibutuhkan juga perangkat lunak dalam kebutuhan
perancangan dan pengimplementasian sistem kontrol lampu. Adapun perangkat
lunak yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel 5 :
Tabel 5 Kebutuhan Perangkat Keras
Software Fungsi
Raspbian Wheezy
Win32 Disk Imager
WiringPi
Apache2
Google Chrome
Wireshark
Sistem Operasi Untuk Raspberry pi
Membuat bootable Raspbian Pi pada Micro sd card
Kontrol pin GPIO Raspberry pi
Web server
Web Browser
Aplikasi Sniffing paket data
Dilakukan perancangan sistem kontrol yang menggunakan linux sebagai
sistem operasi yang terdapat pada raspberry pi, distro linux yang digunakan pada
raspberry pi yaitu Raspbian Wheezy. Win32 disk imager digunakan untuk membuat
bootable pada micro sd. Perintah untuk install apache2 web server dan php5 dapat
dilihat pada kode program 1.
Kode Program 1 Install Apache2 dan PHP5
Perintah pada kode program 1 digunakan untuk meng-install apache2 dan php5
pada linux rapsbian. Konfigurasi IP address pada raspberry pi dan wireless router
dalam network yang sama. Lakukan interaksi dengan pin GPIO pada raspberry
menggunakan aplikasi wiringPi. Buka terminal linux kemudian download dan
install. Berikut ini merupakan perintah pada terminal linux untuk men-download
dan meng-install wiringPi.
apt-get install apache2 php5
-
7
Kode Program 2 Download dan Install WiringPi
Perintah pada kode program 2 digunakan untuk men-download dan meng-
install wiringPi. Proses peng-install-an wiringPi membutuhkan koneksi internet.
Setelah di download pindah ke direktori wiringPi dengan perintah cd wiringPi
kemudian install dengan mengetik ./build.
4. Hasil dan Pembahasan
Setelah implementasi perancangan dilakukan, pada perancangan ini
menghasilkan antarmuka web yang digunakan untuk mengontrol lampu. Pada web
browser dilakukan request halaman web melalui ip web server yaitu 192.168.1.27
maka akan di tampilkan halaman web yang berfungsi sebagai pengontrol lampu.
berikut ini tampilan halaman web kontrol lampu.
Gambar 2 Halaman Web Kontrol Lampu
Tampilan halaman web kontrol lampu dapat dilihat pada gambar 2. Terdapat
tombol “ON” dan “OFF” dan inisiasi nama peralatan listrik pada yang digunakan.
Tombol on digunakan untuk menghidupkan lampu sedangkan tombol off digunakan
untuk mematikan lampu. Halaman web yang ditampilkan dibuat menggunakan
bahasa pemograman PHP5. Saat tombol “ON” pada halaman ditekan maka web
browser akan memerintahkan sistem operasi dari raspberry pi untuk menjalankan
perintah yang dikirimkan oleh web browser. Kode program 3 merupakan baris
perintah yang dikirimkan ke raspberry pi.
git clone git://git.drogon.net/wiringPi
cd wiringPi
./build
-
8
Kode Program 3 Baris Program Untuk Tombol “ON” Lampu
Pada gpio –g mode 2 out Perintah tersebut berfungsi sebagai penentuan
pin 2 GPIO ditetapkan sebagai output. Kemudian perintah gpio –g write 2
0 berfungsi untuk mengirim logika 0 melalui pin GPIO 2. Modul relay yang
menerima logika 0 dari raspberry pi akan mengaktifkan saklar. Saat saklar aktif
maka lampu akan menyala.
Gambar 3 Lampu Menyala Saat Tombol “ON” Ditekan
Pada gambar 3 merupakan simulasi lampu yang menyala saat tombol on
ditekan. Selanjutnya halaman web akan menampilkan status “Lampu Is ON” Jika
yang ditekan tombol “OFF” maka web browser akan memerintahkan sistem operasi
dari raspberry pi untuk menjalankan perintah yang dikirimkan oleh web browser.
Kode Program 4 Baris Program Untuk Tombol “OFF” Lampu
Pada tombol “OFF” baris perintah gpio –g write 2 1 berfungsi untuk
mengirim logika 1 melalui pin GPIO 2. Modul relay yang menerima logika 0 dari
raspberry pi akan mengaktifkan saklar. Kemudian halaman web akan menampilkan
status ”Lampu Is Off”.
if ($p == “lampu”){
$setmode17 = shell_exec(“/usr/local/bin/gpio –g mode 2 out”);
if(isset($_GET[‘on’])){
$gpio_on = shell_exec(“/usr/local/bin/gpio –g write 2 0);
$lmp = “Lampu is On”
}
else if(isset($_GET[‘off’])){
$gpio_off = shell_exec(“/usr/local/bin/gpio –g write 2
1);
$lmp = “Lampu is Off”
}
-
9
Setelah mendapatkan hasil implementasi dilakukan pengujian terhadap sistem
yang telah dirancang. Pengujian dilakukan menggunakan laptop sebagai klien
dengan mengkoneksikan laptop dengan wireless router menggunakan media
nirkabel (Wi-Fi). Trafik jaringan pada saat pengujian dalam keadan idle yakni
hanya seorang user yang menggunakan jaringan. Pengujian pertama dilakukan
dengan segmen jaringan yang sama yaitu kelas network klien sama dengan kelas
network pada server. Pada pengujian ini IP server menggunakan 192.168.1.27 dan
klien mendapatkan IP DHCP dari wireless router dengan netmask 255.255.255.0.
Pengujian memanggil halaman web kontrol kemudian dilakukan pengamatan
quality of service pada paket data menggunakan aplikasi Wireshark. Pada
pengamatan hari pertama didapatkan angka dari delay, jitter, packet loss dan
throughput. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6 Pengamatan Quality of Service Hari pertama
Pengamatan Delay Jitter Packet Loss Throughput
Menyalakan Lampu
Memadamkan Lampu
11.24 ms
8.91 ms
8.51 ms
6.38 ms
0%
0%
0.131 Mbit/sec
0.140 Mbit/sec
Dari tabel 6 pengamatan quality of service pada hari pertama pengujian
pertama didapatkan hasil parameter delay masuk dalam kualitas baik, parameter
jitter termasuk dalam kualitas baik dengan packet loss 0% sangatlah bagus juga
Throughput kecepatan transfer 0.131 Mbit/sec dan 0.140 Mbit/sec.
Pada hari kedua dilakukan pengamatan dengan meng-capture paket data
menggunakan wireshark kemudian dihitung delay, jitter, packet loss dan
Throughput. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7 Pengamatan Quality of Service Hari Kedua
Pengamatan Delay Jitter Packet Loss Throughput
Menyalakan Lampu
Memadamkan Lampu
11.47 ms
8.70 ms
8.49 ms
6.22 ms
0%
0%
0.129 Mbit/sec
0.144 Mbit/sec
Dari tabel 7 pengamatan quality of service pada hari kedua pengujian pertama
didapatkan hasil parameter delay masuk dalam kualitas baik, parameter jitter
termasuk dalam kualitas baik dengan packet loss 0% sangatlah bagus, juga
Throughput kecepatan transfer 0.129 Mbit/sec dan 0.144 Mbit/sec.
Pada hari ketiga dilakukan pengamatan dengan meng-capture paket data
menggunakan wireshark kemudian dihitung delay, jitter, packet loss dan
Throughput. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8 Pengamatan Quality of Service Hari Ketiga
Pengamatan Delay Jitter Packet Loss Throughput
Menyalakan Lampu
Memadamkan Lampu
11.34 ms
8.89 ms
8.46 ms
6.41 ms
0%
0%
0.129 Mbit/sec
0.143 Mbit/sec
Dari tabel 8 pengamatan quality of service pada hari ketiga pengujian pertama
didapatkan hasil parameter delay masuk dalam kualitas baik, parameter jitter
-
10
termasuk dalam kualitas baik dengan packet loss 0% sangat bagus juga angka
Throughput pada kecepatan transfer 0.129 Mbit/sec dan 0.143 Mbit/sec.
Setelah melakukan pengamatan pada pengujian hari pertama, hasil yang telah
didapat disajikan dalam bentuk grafik. Grafik dari pengamatan delay pada
pengujian pertama hari kesatu, kedua dan ketiga dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4 Grafik Pengamatan Delay Pengujian Pertama
Pengamatan delay mengaktifkan lampu pada hari pertama, kedua dan ketiga
terlihat stabil pada angka 11 milisecond. Sedangkan pada pengamatan
memadamkan lampu dari mulai hari pertama sampai hari ketiga pun tetap stabil
pada angka 8 milisecond. Pada gambar 5 pengamatan selanjutnya menunjukan
grafik pengamatan jitter mulai dari hari pertama, kedua dan ketiga.
Gambar 5 Grafik Pengamatan Jitter Pengujian Pertama
Pada gambar 5 terlihat bahwa jitter saat memadamkan lampu stabil berada pada
angka 6 milisecond. Sedangkan jitter pada saat mengaktifkan lampu berada pada
angka 8 milisecond. Selisih angka 2 milisecond dikarenakan pada saat
mengaktifkan lampu diperlukan inisiasi pada pin GPIO sehingga menambah proses
pengiriman paket data dari web browser ke raspberry pi.
11.24 11.47 11.34
8.91 8.7 8.89
Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga
Pengujian Pertama
Delay Memadamkan Lampu
Delay Mengaktifkan Lampu
8:51 8:49 8:46
6:38 6:33 6:41
Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga
Pengujian Pertama
Jitter Memadamkan Lampu
Jitter Mengaktifkan Lampu
-
11
Gambar 6 Grafik Pengamatan Throughput Pengujian Pertama
Pada gambar 6 terlihat bahwa pengamatan angka throughput saat
memadamkan lampu berada pada angka 0.140mbit/sec sampai 0.144 mbit/sec
dengan rata-rata 0.142 mbit/sec. Sedangkan pada pengamatan saat mengaktifkan
lampu berada pada angka 0.129 mbit/sec sampai dengan 0.131 mbit/sec dengan
rata-rata 0.130 mbit/sec. Kedua pengamatan tersebut dilakukan selama tiga hari.
Hasil pengamatan Packet Loss yang dilakukan selama tiga hari, dari semua hasil
yang didapatkan berada pada angka 0% sehingga tidak disajikan kedalam bentuk
grafik.
Pengujian kedua dilakukan dengan segmen IP network yang berbeda yakni dua
network. IP klien dan IP server pada pengujian kedua dibuat berbeda namun dengan
topologi yang sama seperti pengujian pertama. Trafik jaringan pada pengujian
kedua berstatus idle yakni hanya satu user yang berada pada jaringan. Pada
pengujian ini IP address komputer server 192.168.0.101 dan ip komputer klien
diberikan oleh DHCP server dari wireless router dengan netmask 255.255.255.0.
Pengujian memanggil halaman web kontrol kemudian dilakukan pengamatan
quality of service pada paket data menggunakan aplikasi Wireshark. Pada
pengamatan hari pertama didapatkan angka dari delay, jitter, packet loss dan
throughput. Hasil pengamatan pengujian kedua pada hari pertama dapat dilihat
pada tabel 9.
Tabel 9 Pengamatan Quality of Service Hari pertama Pengujian Kedua
Pengamatan Delay Jitter Packet Loss Throughput
Menyalakan Lampu
Memadamkan Lampu
14.55 ms
13.67 ms
13.26 ms
11.24 ms
0%
0%
0.103 Mbit/sec
0.109 Mbit/sec
Dari tabel 9 pengamatan quality of service pada hari pertama pengujian kedua
didapatkan hasil parameter delay masuk dalam kualitas baik, parameter jitter
termasuk dalam kualitas baik dengan packet loss 0% sangatlah bagus juga
Throughput kecepatan transfer 0.103 Mbit/sec dan 0.109 Mbit/sec.
0.131 0.129 0.129
0.140.144 0.143
Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga
Pengujian Pertama
Throughput Mengaktifkan Lampu
Throughput Memadamkan Lampu
-
12
Pada hari kedua dilakukan pengamatan dengan meng-capture paket data
menggunakan wireshark kemudian dihitung delay, jitter, packet loss dan
Throughput. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10 Pengamatan Quality of Service Hari Kedua Pengujian Kedua
Pengamatan Delay Jitter Packet Loss Throughput
Menyalakan Lampu
Memadamkan Lampu
14.00 ms
14.44 ms
10.87 ms
12.63 ms
0%
0%
0.107 Mbit/sec
0.103 Mbit/sec
Dari tabel 10 pengamatan quality of service pada hari kedua pengujian kedua
didapatkan hasil parameter delay masuk dalam kualitas baik, parameter jitter
termasuk dalam kualitas baik dengan packet loss 0% sangatlah bagus, juga
Throughput kecepatan transfer 0.107 Mbit/sec dan 0.103 Mbit/sec.
Pada hari ketiga dilakukan pengamatan dengan meng-capture paket data
menggunakan wireshark kemudian dihitung delay, jitter, packet loss dan
Throughput. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11 Pengamatan Quality of Service Hari Ketiga Pengujian Kedua
Pengamatan Delay Jitter Packet Loss Throughput
Menyalakan Lampu
Memadamkan Lampu
14.30 ms
14.29 ms
12.14 ms
12.53 ms
0%
0%
0.104 Mbit/sec
0.104 Mbit/sec
Dari tabel 11 pengamatan quality of service pada hari ketiga pengujian pertama
didapatkan hasil parameter delay masuk dalam kualitas baik, parameter jitter
termasuk dalam kualitas baik dengan packet loss 0% sangat bagus juga angka
Throughput pada kecepatan transfer 0.104 Mbit/sec dan 0.104 Mbit/sec.
Setelah melakukan pengamatan pada pengujian kedua, hasil yang telah didapat
disajikan dalam bentuk grafik. Grafik dari pengamatan delay pada pengujian kedua
hari kesatu, kedua dan ketiga dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7 Grafik Pengamatan Delay Pengujian Kedua
Pengamatan delay mengaktifkan lampu pada hari pertama, kedua dan ketiga
terlihat stabil pada angka 14 milisecond. Sedangkan pada pengamatan
memadamkan lampu dari mulai hari pertama sampai hari ketiga berada pada angka
14.55 14 14.3
13.67 14.44 14.29
Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga
Delay Mengaktifkan Lampu Delay Memadamkan Lampu
-
13
13 sampai 14 milisecond. Pada gambar 8 pengamatan selanjutnya menunjukan
grafik pengamatan jitter mulai dari hari pertama, kedua dan ketiga.
Gambar 8 Grafik Pengamatan Jitter Pengujian Kedua
Pada gambar 8 terlihat bahwa jitter saat memadamkan lampu mengalami
kenaikan angka 1.39 pada hari kedua dan angka 1.29 pada hari ketiga. Pengamatan
mengaktifkan lampu berada pada angka 13.26 pada hari pertama dan mengalami
penurunan pada hari kedua dan meningkat pada hari ketiga.
Gambar 9 Grafik Pengamatan Throughput Pengujian Kedua
Pada gambar 9 terlihat bahwa pengamatan angka throughput saat mengaktifkan
lampu berada pada angka 0.103 mbit/sec sampai 0.109 mbit/sec dengan rata-rata
0.105 mbit/sec. Sedangkan pada pengamatan saat memadamkan lampu berada pada
angka 0.103 mbit/sec sampai dengan 0.107 mbit/sec dengan rata-rata 0.104
mbit/sec. Kedua pengamatan tersebut dilakukan selama tiga hari. Hasil pengamatan
Packet Loss yang dilakukan selama tiga hari, dari semua hasil yang didapatkan
berada pada angka 0% sehingga tidak disajikan kedalam bentuk grafik.
13.2610.87 12.14
11.24 12.63 12.53
Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga
Jitter Mengaktifkan Lampu Jitter Memadamkan Lampu
0.103 0.107 0.104
0.109 0.103 0.104
Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga
Delay Mengaktifkan Lampu Delay Memadamkan Lampu
-
14
5. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian sistem kontrol lampu berbasis web dan
pengamatan quality of service dapat disimpulkan bahwa sistem kontrol berjalan
dengan baik. Hasil data angka parameter delay, jitter throughput dan packet loss
yang diamati berada pada kategori baik sesuai standar ITU G.114. Kualitas koneksi
jaringan dengan beda network sedikit lebih lambat dibanding dengan yang satu
network namun tetap dalam kualitas yang baik sesuai standar ITU G.114. Sistem
kontrol yang telah dibuat dapat dikendalikan menggunakan smartphone atau PC
dapat dikontrol dari jarak jauh dan masih terjangkau oleh sinyal dari wireless
router. Adapun kesimpulan yang didapat yaitu penggunaan raspberry pi sebagai
web server sangat efektif dikarenakan penggunaan power supply listrik yang sangat
kecil sehingga dapat meningkatkan efisiensi pemakaian arus listrik untuk sebuah
web server yang aktif selama 24 jam. Dari pengujian dan analisa yang telah
dilakukan diberikan saran perlunya enkripsi data pada jaringan web server dan klien
agar keamanan paket data pada jaringan agar sulit untuk dibaca jika adanya proses
sniffing.
-
15
6. Daftar Pustaka
[1] Kunarso, Lilik, 2015, Rancang Bangun Sistem Kontrol Listrik Berbasis Web
Menggunakan Server Online Mini Pc Raspberry Pi. Universitas Stikubank
(UNISBANK), Semarang.
[2] Utomo, Septian Tri, Sunyoto, Andi, 2015, Perancangan Dan Implementasi
Raspberry Pi Sebagai Pengontrol On/Off Lampu Melalui Web Interface.
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer AMIKOM,
Yogyakarta.
[3] Iyuditya, Erlina Dayanti, 2013, Sistem Pengendali Lampu Ruangan Secara
Otomatis Menggunakan PC Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno,
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika STMIK (IKMI), Cirebon.
[4] Fatoni, Ahmad, Bayu Rendra, Dwi. 2014, Perancangan Prototipe Sistem
Kendali Lampu Menggunakan Handphone Android Berbasis Arduino,
Universitas Serang Raya.
[5] Mujahidin, Network Traffic Management, Quality of Service (QoS),Congestion
Control dan Frame Relay.
http://mujahidin.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37741/Materi+Jari
ngan+Komputer+Lanjut+2.pdf, Diakses tanggal 29 Juli 2016.
[6] Yonathan, Bryan, Yoanes Bandung, Armien ZR Langi. 2011. Analisis Kualitas
Layanan (QoS) Audio-Video Layanan Kelas Virtual di Jaringan Digital
Learning Pedesaan. Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
Indonesia, Bandung.
[7] Rory. 2011, A 15 pound computer to inspire young programmers.
http://www.bbc.co.uk/blogs/thereporters/rorycellanjones/2011/05/a_15_co
mputer_to_inspire_young.html, (dalam bahasa inggris) diakses tanggal 14
juli 2016.
[8] Nugroho, Bonafit, 2004, Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP
dan MySQL, Yogyakarta; Gava Media.