quality of life

36
QUALITY OF LIFE Kevin Janitra Patricia Hutagalung Juni Royntan Tampubolon Natasya Renata Junilla Sahniriansa Veronica Tanuji Dewanto Andoko Fajri Lirauka Lawyer CH P TUTOR : IBU ENNY YUARTI

Upload: juni-royntan-tampubolon

Post on 18-Nov-2014

677 views

Category:

Health & Medicine


0 download

DESCRIPTION

PPT Tutorial modul 6 blok 1&2 kelompok 10.

TRANSCRIPT

Page 1: Quality Of Life

QUALITY OF LIFE• Kevin Janitra

• Patricia Hutagalung• Juni Royntan Tampubolon

• Natasya• Renata Junilla• Sahniriansa

• Veronica Tanuji• Dewanto Andoko

• Fajri Lirauka• Lawyer CH P

• TUTOR : IBU ENNY YUARTI

Page 2: Quality Of Life

ISTILAH

Ikterik KuningTransfusi ganti Pengobatan dengan cara mengganti darah penderita dengan darah baruErythroblastosis Foetalis Penyakit akibat perbedaan rhesus dari ibu (-) dengan sang anak (+)Hipotoni Hipo + Tonus = Kekuatan menjadi lemah

Choreoathetoid Gerakan meliuk-liuk secara spontan dan tidak terkendaliCerebral Palsy Kelumpuhan otakRetardasi Mental Perlambatan MentalLesi Strukturak Otak Kerusakan fungsi otakPedagogi Ilmu pendidikan ; Ilmu pengajaranOccupational Therapist Orang yang memberikan terapi yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hariRhesus Salah satu jenis penggolongan darah dimana ada tidaknya proteinQuality of life Kualitas hidupIQ Intelligence Quotient = Tolok ukur untuk mengetahui tingkat kecerdasanActivity Daily Living Kegiatan Sehari-hariEducation for All Pendidikan diperuntukkan kepada semua orang tanpa terkecualiKesepakatan Salamanca Kesepakatan yang di buat di kota Salamanca, yang berisikan agar pendidikan diberikan untuk semua orang, dan tidak memandang apapun.

Page 3: Quality Of Life

ERITROBLASTOSIS FOETALIS

Definisi.Erythroblastosis fetalis adalah Penghancuran sel darah merah janin akibat antibody(sel pertahanan tubuh) ibu yang masuk ke janin melewati plasenta dan menghancurkan antigen yang terdapat di sel darah merah janin. Penyakit ini penyebab penting terjadiya anemia dan jaundice (bayi kuning) pada bayi baru lahir.

Eritroblastosis fetalis adalah suatu sindroma ( kelainan hemolisis) yang ditandai oleh anemia berat pada janin dikarenakan ibu menghasilkan antibodi yang menyerang sel darah janin. Sindroma ini merupakan hasil dari inkompabilitas kelompok darah ibu dan janin terutama pada sistem rhesus.

Page 4: Quality Of Life

Penyebab.Inkompabilitas RH dan ABO-. Inkompabilitas dari RHFactor RH adalah protein yaitu suatu antigen di dalam darahAkan terjadi masalah ketika seorang dengan RH+ mengalami kontak darah dgn RH-karena system imun dari orang RH- akan mengidentifikasi RH+ sebagai penyerang ato benda asing yan dating dan wajib untuk di hancurkan.-inkompabilitas ABOIbu memiliki serum anti gen A atau BSedangkan janin memiliki antigen respective.

Page 5: Quality Of Life

Proses

Pada saat ibu hamil, eritrosit janin akan masuk lewat plasenta dan masuk kesirkulasi darah ibu yang di namakan fetomaternal microtransfusion.Bila ibu tidak memiliki antigen tersebut maka ibu akan di stimulasi untuk memberntuk dari antigen tersebut. Antigen tersebut dapat masuk keplasenta dan masuk kesirkulasi darah sang janin. Shngga eritrosit dari tubuh sang janin akan terbungkus oleh antibody tersebut.dan hal ini pula dapat menyebabkan aglutinasi dan hemolisis.Hal tersebut aka dikompensasi oleh tubuh janin dengan memproduksi eritrosit yang intinya bnyk yang berasal dari sumsum tulang belakang secara berlebihan dan jg meliputi faktor2 penting…Hal itu menyebabkan terjadi pembesaran hati dan limpa yang jg menyebabkan pendarahan hebat shga tubuh janin mengantisipasi dgn membentuk antigen yang membahayakan dirinya sendiriApabila ibu pernah mengalami abortus atau anak I lahir dgn selamat maka ada dampak bahwa anak ke II dan selanjut nya akan mengalami reaksi yang lebih hebat lagi.

Page 6: Quality Of Life

PENYEBAB TERJADINYA ERYTHROBLASTOSIS FETALIS

Darah memiliki 60 macam antigen yang berbeda di permukaan selnya,dan antigen yang paling sering menyebabkan penyakit ini adalah antigen D dari rhesus dan antigen ABO dari golongan darah,sedangkan antigen lain adalah CW,CX,DU,K(Kell),Duffy,S,M,P,MNS,Xg,Lutheran,Diego dan Kidd(tapi jarang). Hal inilah yang menyebabkan darah setiap individu berbeda(contoh sederhana:golongan darah). Janin terbentuk dari penggabungan penggabungan ayah dan ibu,sehingga bisa saja antigen yang ada pada janin berbeda dengan ibu. Akibatnya imunitas ibu menganggap darah janin sebagai benda asing yang berbahaya dan mengeluarkan antibody yang nantinya akan menempel pada antigen sel darah merah janin dan kemudian menghancurkannya.

Page 7: Quality Of Life

Bila ibu rhesus negatif dan janin positif. Hal ini tidak terjadi pada kehamilan pertama karena ibu belum tersentisasi dengan antigen janin,tapi gejala akan semakin hebat pada kehamilan berikutnya. Presentasi janin akan rhesus+ bila ayah rhesus+ adalah 50%,tapi kemungkinan penyakit muncul hanya 10%

Bila golongan darah ibu berbeda dari golongan darah janin. Misal ibu O dan janin A/B atau ibu A dan janin B,dan sebaliknya. Penyakit ini dapat muncul pada kehamilan pertama dan menetap pada kehamilan selanjutnya. Presentasi janin berbeda golongan darah bila golongan darah ayah berbeda dengan ibu adalah 20-25%,tetapi hanya 15% yang berresiko terkena dan hanya 0,3-2,2% yang berkembang menjadi penyakit.

Page 8: Quality Of Life

*Efek antibody Ibu terhadap JaninSesudah antibody anti-Rh terbentuk pada Ibu,antibody ini berdifusi dengan lambat melalui membran plasenta ke dalam darah janin. Di sini antibody tersebut menyebabkan aglutinasi darah janin. Sel darah merah yang teraglutinasi akan mengalami hemolisis sesudahnya,dan melepaskan hemoglobin ke dalam darah. Makrofag janin kemudian mengubah hemoglobin menjadi bilirubin,yang menyebabkan kulit basyi menjadi kekuningan(ikterik). Antibody tadi dapat juga menyerang dan merusak sel-sel tubuh lainnya.

*Gejala dari Erythroblastosis FetalisGejala yang timbul dapat sangat ringan (hanya diketahui dari hasil laboratorium saja) hingga dampak yang berat (kematian janin). Pada perbedaan rhesus gejala yang terjadi adalah bayi tampak pucat lalu jadi kuning pada hari pertama setelah lahir,terdapat pembesaran hati dan limpa,tanda-tanda gagal jantung(pembesaran jantung,distress pernafasan),bengkak seluruh tubuh(edema anasarka) dan kegagalan sirkulasi. Bila edema anasarka sudah muncul dari kandungan(biasa disebut hidrops fetalis), maka akan menimbulkan kematian dalam rahim atau kematian sesaat setelah lahir.

Page 9: Quality Of Life

Sedangkan dalam perbedaan golongan darah ,gejala yang terjadi lebih ringan,hanya bayi menjadi kuning dalam 24 jam setelah melahirkan dan berkembang menjadi kernicterus(billirubin tertimbun di otak) yang berbahaya bagi bayi.

Page 10: Quality Of Life

*Dampak eritroblastosis fetalis - Kematian intrauterine -Serebral palsi -Ikterus neonatorum -Pembesaran pada lever dan limpa

*Solusi Pada masa kehamilan 28-32 minggu dan pada saat

persalinan (72 jam sebelum persalinan) akan menurunkan resiko EF menjadi lebih kecil (ditunjang dengan perawatan antenatal)

Janin – transfusi darah Rh-intra uterine Ibu – Suntikan antibodi – anti Rh (dilakukan di negara

maju) Transfusi darah Rh – buat bayi

Page 11: Quality Of Life

CEREBRAL PALSY

DEFINISI CP Kelumpuhan otak besar, yg ditandai

dengan buruknya pengendalian otot , otot kaku dan lumpuh

Cerebral : kelainan neurologis di belahan otak besar

Palsy : kelainan dari sistem kontrol gerak tubuh ( otak ) , tidak disebabkan oleh otot / saraf tepi

Otak bersifat non progresif / memburuk , hanya dapat mengganggu sistem saraf motorik ke 7

Page 12: Quality Of Life

Penyebab Cidera otak : biasa terjadi pada anak 3-5 thn, baru lahir ,

dan bisa saat dalam kandungan Inkompatibilitas rhesus Billirubin tinggi dalam darah Letak bayi sungsang Komplikasi saat ibu bersalin Bayi prematur atau abnormal ( kepala lebih kecil daripada

badan ) Ibu mengalami retardasi mental / kejang Ibu mengalami tiroid , karena kekurangan yodium Sel-sel motorik pada sistem saraf pusat anak belum

selesai berkembang Infeksi pada ibu ( aids , herpes ) Kurangnya oksigen pada janin Janin terlalu lama dalam kandungan

Page 13: Quality Of Life

MACAM-MACAM CP  Spastik : otot kaku dan lemah1. Kuadriplegia : kaku pada 2 lengan , 2 tungkai2. Diplegia : kaku pada 2 tungkai 3. Hemiplegia : kaku pada lengan dan kaki pada 1

sisi Diskinetik / koreoatetoid1. Otot lengan & tungkai lemah , tubuh bergerak

perlahan , tubuh menggeliat tak terkendali2. Gerakan kasar dan mengejang3. Luapan emosi besar dan dapat hilang saat tidur Ataksik : - tremor , langkah goyang ( posisi 2 tungkai

jauh ) Gangguan koordinasi , gerakan abnormal Campuran : gabungan spastik dan diskinetik

Page 14: Quality Of Life

Gejala

Kecerdasan di bawah normal Keterbelakangan mental Kejang, epilepsi ( spastik ) Gangguan menghisap , makan Nafas tidak teratur Gangguan motorik susah duduk , menggapai

sesuatu, berguling, merangkak, jalan Gangguan bicara / disartria Gangguan penglihatan , pendengaran Kontraktur persendian gerakan terbatas Tremor otot , lipatan lengan anak ke samping Tungkai bergerak seperti gunting

Page 15: Quality Of Life

PROSES TERJADINYA CEREBRAL PALSY

Antibody Rh+ baru dibentuk Antibody Rh+ terbentuk

sehingga

eritrosit tidak terbentuk

kurang suplai oksigen

Cerebral Palsy

Hb ↓, O2↓, bilirubin ↑

Merusak jaringan otak secara perlahan

Erythoblastosis Fetalis

Anak I (Rh+) Normal Anak II (Rh+) Tidak Normal

Ibu (Rh-)Ayah (Rh+)

Page 16: Quality Of Life

PENGOBATAN CEREBRAL PALSY

Meminum obat anticonvulsant ketika mengalami kejang-kejang, atau gejala lainnya

Operasi tulang – berguna untuk membetulkan beberapa kecacatan yg mungkin terjadi

Relaksasi otot – membantu mengurangi kejang-kejang

Rehabilitasi komperhensif Latihan otot serta latihan khusus lain dapat

membantu anak penderita cerebral palsy untuk lebih berguna dan produktif

Page 17: Quality Of Life

RETARDASI MENTAL

Retardasi mental ringan Activity daily living: mereka tidak dapat dibedakan

dengan anak normal lainnya. Dan mampu melakukan kegiatan secara mandiri seperti orang dewasa lainnya. Walau bila menghadapi stress harus dibantu oleh keluarga untuk mengatasinya.

Potensi akademik: mereka dapat mempelajari hal-hal yang kurang lebih sama dengan anak kelas 4-6 SD (bisa baca tulis) walau terkadang masih sering tinggal kelas.

Pekerjaan dan masa depan : dapat bekerja tapi tidak membutuhkan keterampilan yang rumit. Masa depannya mereka dapat bekeluarga dan mempunyai anak.

Page 18: Quality Of Life

Retardasi mental sedang  Activity daily living: menghambat keterampilan motorik

normal seperti mewarnai dan memegang serta membuat garis dan keterampilan motorik kasar seperti berlari dan memanjat. Sebagian besar kehidupannya bergantung pada keluarga. Bila dalam masa stress butuh pengawasan dan bimbingan keluarga.

Potensi akademik : taraf akademiknya hanya sampai kelas dua saja, tapi mampu untuk dilatih dengan keterampilan tertentu seperti pertukangan, pertanian, dll.

  Pekerjaan dan masa depan : mereka membutuhkan

bimbingan dan pengawasan selama bekerja. Mereka dilatih untuk mengurus dirinya sendiri di masa depan.

 

Page 19: Quality Of Life

Retardasi mental berat Activity daily living : sejak dini terlambat dalam

perkembangan motorik dan bahasa. Tinggal di institusi penampungan. Membutuhkan super visi terus menerus. Dapat berlaku ramah namun hanya dapat berkomunikasi secara singkat di level yang kongret. Hanya dapat melakukan sedikit aktivitas secara mandiri dan sering terlihat lesu karena kerusakan otak mereka yang parah menjadikan mereka lebih pasif dan kondisi kehidupan mereka hanya memberikan sedikit stimulasi.

Potensi akademik : dapat dilatih kebersihan dasar dan kemampuan berbicara yang sederhana.

Pekerjaan dan masa depan : tidak dapat dilatih keterampilan kerja, namun dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ringan walau tetap butuh bimbingan dan pengawasan. Memerlukan pengawasan dan bimbingan semasa hidupnya.

Page 20: Quality Of Life

Retardasi mental sangat berat  Activity daily living: membutuhkan supervise total. Abnormalitas fisik

berat karena kerusakan neurologis dan tidak dapat berjalan sendiri kemanapun.

  Potensi akademik: kemampuan bahasa sangat rendah.  Pekerjaan dan masa depan: selalu diasuh seumur hidupnya, bahkan

kemungkinan meninggal karena retardasi mental sangat berat sangatlah tinggi.

 Pencegahan : Pencegahan terhadap retardasi mental tidak ada karena adanya

kerusakan dari sel-sel otaknya. Sehingga tidak mungkin diubah menjadi normal kembali. Yang penting disini adalah pencegahan primer terhadap penyakit-penyakit yang menyebabkan retardasi mental misalnya dengan imunisasi, konseling perkawinan, pengecekan rutin kehamilan, nutrisi yang cukup selama kehamilan dan bersalin dengan tenaga ahli.

Page 21: Quality Of Life

RETARDASI MENTAL Menurut WHO(dikutip dari Menkes, 1990), retardasi mental adalah kemampuan

mental yang tidak mencukupi. Menurut para ahli : Carter CH (dikutip dari Toback C.); retardasi mental adalah suatu kondisi yang

ditandai oleh intelegensi yang rendah yang mnyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.

Crocker AC 1983, retardasi mental adalah apabila jelas terdapat fungsi intelegensi yang rendah yang disertai adanya kendala dalam penyesuaian perilaku dan gejalanya timbul pada masa perkembangan.

Melly Budhiman, seseorang dikatakan retardasi mental bila memenuhi criteria sebagai berikut :

Fungsi intelektual umum dibawah normal Terdapat kendala dalam perilaku adaptif social (kemampuan seseorang untuk

mandiri, menyesuaikan diri dan mempunyai tanggung jawab social yang sesuai dengan kelompok umur dan budayanya.)

Gejalanya timbul dalam masa perkembangan yaitu dibawah usia 18 tahun Yang disebut retardasi mental apabila IQ dibawah 70, retardasi mental tipe ringan

masih mampu didik, retardasi mental tipe sedang mampu latih, sedangkan retardasi mental tipe berat dan sangat berat memerlukan pengawasan dan bimbingan seumur hidupnya.

Bila ditinjau dari gejalanya, maka Melly Budhiman membagi : Tipe Klinik : mudah dideteksi sejak dini karena kelainan fisis maupun mentalnya

cukup berat. Penyebabnya sering kelainan organik. Kebanyakan anak ini perlu perawatan yang terus menerus dan kelainan ini dapat terjadi pada kelas sosial tinggi ataupun yang rendah. Orang tua dari anak yang menderita retardasi mental tipe klinik ini cepat mencari pertolongan oleh karena mereka melihat sendiri kelainan pada anaknya.

Page 22: Quality Of Life

Tipe Sosio Budaya : Biasanya baru diketahui setelah anak masuk sekolah dan ternyata tidak dapat mengikuti pelajaran. Penampilannya seperti anak normal sehingga disebut juga retardasi enam jam. Karena begitu mereka keluar sekolah, mereka bermain seperti anak-anak yang normal lainnya. Tipe ini kebanyakan berasal dari golongan social ekonomi rendah. Pada orang tua dari anak tipe ini tidak melihat adanya kelainan pada anaknya, mereka mengetahui kalau anaknya retardasi dari gurunya atau psikolog karena anaknya gagal beberapa kali tidak naik kelas. Pada umumnya anak tipe ini mempunyai taraf IQ golongan borderline dan retardasi mental ringan.

  Retardasi Mental Nilai IQ Ciri-ciri umum Keterangan RM ringan 50-55 hingga 70 termasuk dari tipe social-budaya, diagnosis dibuat setelah anak beberapa kali tidak naik kelas, bagian terbesar dari retardasi mental, kurang mampu menghadapi stress sehingga tetap membutuhkan

bimbingan dari keluarganya.

Page 23: Quality Of Life

RM sedang 35-40 hingga 50-55 Taraf kemampuan intelektualnya hanya dapat sampai kelas dua SD, kelemahan

fisik dan disfungsi neurologis yang menghambat keterampilan motorik yang normal,

dapat dilatih menguasai suatu keterampilan tertentu, perlu dilatih bagaimana mengurus diri sendiri, juga kurang mampu

menghadapi stress RM berat 20-25 hingga 35-40 abnormalitas fisik sejak lahir dan keterbatasan dalam pengendalian sensori

motor, membutuhkan bantuan super visi terus menerus, dapat melakukan sedikit aktifitas secara mandiri dan sering kali terlihat lesu karena kerusakan otak mereka yang parah menjadikan mereka relatif pasif.

Mereka mampu melakukan pekerjaan yang sangat sederhana dengan supervisi terus-menerus.

  RM sangat berat dibawah 25 Sebagian besar mengalami abnormalitas fisik yang berat serta kerusakan

neurologis dan tidak dapat berjalan sendiri kemanapun, Kemampuan berbahasanya sangat minimal

Tingkat kematian di masa anak-anak pada orang yang mengalami retardasi mental sangat berat sangat tinggi, harus diasuh sepanjang hidup mereka

Page 24: Quality Of Life

QUALITY OF LIFE DARI PENDERITA CEREBRAL PALSY

Definisi Quality of Life

Istilah quality of life digunakan untuk : menilai kesehatan secara umum dari setiap individu maupun masyarakat. Istilah ini digunakan dalam konteks yang luas, termasuk diantaranya international development, healthcare, dan politik. Quality of life seharusnya tidak dicampur adukkan dengan konsep standard of living, yang lebih berfokus kepada pendapatan seseorang, Standar indikator dari the quality of life tidak hanya dilihat dari kekayaan dan pekerjaan, tetapi juga faktor lingkungan, kesehatan fisik & mental, pendidikan, rekreasi & waktu senggang, serta interaksi sosial

Page 25: Quality Of Life

Penyulit/ penyertaKejang 20% dari CP hemiplegia dan kuadriplegiaPenglihatan Juling, ROP, Gg. Lapang pandangPendengaran: tuli pada Kern-icterusFungsi oral-motor dan bicaraFungsi kognitif dan perilakuKualitas hidup penderita cerebral palsy tergandung dari tingkat keparahannya serta hal – hal tertentu yang dapat dicapai dalam hidupnya.Quality of Life Penderita CP (Ringan) dari Bayi - DewasaDuduk pada usia <24 bulan dianggap (baik)Berjalan pada usia <30 bulan dianggap (baik)Usia 4 – 6 dapat berbicara normal (baik)Usia 4 – 6 masuk TK umum (baik)Usia 6 – 12 melakukan aktivitas sehari – hari secara mandiriUsia 6 – 12 masuk SD umum (baik)Dapat melanjutkan ke SMP/SMA umum (sangat baik) apalagi kalo lulus SMAMemenuhi kebutuhan hidupnya sendiri (baik)

Page 26: Quality Of Life

Jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh penderita CP bervariasi seperti sheltered whorkshops, home based program, pekerjaan tradisional, pekerja pendukung. Hasil penelitian menunjukkan adanya prediktor sukses atau tidak suksesnya bekerja pada penderita CP. Dimana yang dapat bekeja secara kompetitif bila mempunyai IQ>80, dapat melakukan aktifitas dengan atau tanpa alat bantu, berbicara susah sampai normal dan dapat menggunakan tangan secara normal sampai membutuhkan bantuan.

Page 27: Quality Of Life

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENANGANI ANAK SLB

Konferensi dunia ”education for all”, maupun kesepakatan yang lain seperti salamanca tentang ”pendidikan inklusi” sejalan ajaran agama, yang menyatakan semua manusia di hadapan Tuhan sama

Inklusi dari kata bahasa Inggris, yaitu inclusion, yang mendiskripsikan sesuatu yang positif dalam usaha-usaha menyatukan anak-anak yang memiliki hambatan dengan cara-cara yang realistis dan komprehensif dalam kehidupan pendidikan yang menyeluruh” (Smith, 2006:45).

Page 28: Quality Of Life

Pendidikan inklusi adalah : pendidikan yang menyertakan setiap anggota masyarakat, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus adalah : mereka yang mempunyai kebutuhan permanent dan atau sementara untuk memperoleh layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan khususnya. Kebutuhan ini dapat muncul karena kelainan bawaan atau diperoleh setelah lahir, kondisi sosial, ekonomi dan atau politik

Pendidikan inklusi adalah : pendidikan yang mengikutsertakan anak-anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama-sama dengan anak-anak yang sebayanya di sekolah regular normal dan pada akhirnya mereka menjadi bagian dari masyarakat tersebut, sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif

Page 29: Quality Of Life

Model-model sekolah luar biasa :1). Segregasi Model pendidikan khusus tertua adalah model

segregasi yang menempatkan anak berkelainan di sekolah-sekolah khusus, terpisah dari teman sebayanya. Sekolah-sekolah ini memiliki kurikulum, metode mengajar, sarana pembelajaran, sistem evaluasi, dan guru khusus. Sistem segregasi merupakan sistem pendidikan dimana anak berkebutuhan khusus memperoleh pendidikan khusus di sekolah khusus dengan guru dan kurikulum yang khusus

2) Integrasi Pendidikan integrasi merupakan model lain bagi ABK,

dimana pendidikan penyandang cacat diintegrasikan bersama anak normal disekolah regular

Page 30: Quality Of Life

3). Inklusi Model yang muncul pada pertengahan abad 20 adalah model

mainstreaming. Belajar dari berbagai kelemahan model segregatif, model mainstreaming memungkinkan berbagai alternatif penempatan pendidikan bagi anak berkelainan. Alternatif yang tersedia mulai dari yang sangat bebas (kelas biasa penuh) sampai yang paling berbatas (sekolah khusus sepanjang hari). Oleh karena itu, model ini juga dikenal dengan model yang paling tidak berbatas (the least restrictive environment), artinya seorang anak berkelainan harus ditempatkan pada lingkungan yang paling tidak berbatas menurut potensi dan jenis atau tingkat kelainannya

 PROGRAM PEMBELAJARAN : Program pembelajaran individual (PPI) adalah suatu program

pembelajaran yang disusun untuk membantu peserta didik yang berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuannya. Program ini terbagi atas dua (2) hal yaitu: Program jangka panjang dan program jangka pendek. Pada program pembelajaran individual (PPI) mencakup kurikulum dan penempatan untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus, serta berbagai aspek yang terkait orang tua dan lembaga yang terkait

Page 31: Quality Of Life

EDUCATION FOR ALL

Sejalan dengan ajaran agama, semua manusia sama di hadapan Tuhan. Pemerintah tetap memberika kesempatan kepada anak-anak yang berkebutuhan khusus untuk berpendidikan sama seperti anak-anak normal lainnya. Tapi tidaj dengan memanjakan mereka, mereka dianjurkan sekolah reguler tapi hanya butuh kesbaran ekstra karena berkebutuhan khusus, supaya tujuan hidupnya tercapai, supaya hidupnya bermutu.

Konvensi ini menekankan bahwa penyandang cacat harus diberi kesempatan sama dan dijamin hak-haknya sebagaimana warga masyarakat lainnya.

Page 32: Quality Of Life

PERNYATAAN SALAMANCA

1. mengakui perlunya dan mendesaknya memberikan pendidikan bagi anak, remaja dan orang dewasa penyandang kebutuhan pendidikan khusus di dalam sistem pendidikan reguler diharapkan akan dijadikan pedoman oleh pemerintah-pemerintah serta organisasi-organisasi.

2. Setiap anak mempunyai hak mendasar untuk memperoleh pendidikan, dan harus diberi kesempatan untuk mencapai serta mempertahankan tingkat pengetahuan yang wajar, Setiap anak mempunyai karakteristik, minat, kemampuan dan kebutuhan belajar yang berbeda-beda, Sistem pendidikan seyogyanya dirancang dan program pendidikan dilaksanakan dengan memperhatikan keanekaragaman karakteristik dan kebutuhan tersebut,

Page 33: Quality Of Life

3. Memberi prioritas tertinggi pada pengambilan kebijakan dan penetapan anggaran untuk meningkatkan sistem pendidikannya agar dapat menginklusikan semua anak tanpa memandang perbedaan-perbedaan ataupun kesulitan-kesulitan individual mereka,

Menetapkan prinsip pendidikan inklusif sebagai undang-undang atau kebijakan, sehingga semua anak ditempatkan di sekolah reguler kecuali bila terdapat alasan yang sangat kuat untuk melakukan lain.

Mengembangkan proyek percontohan dan mendorong pertukaran pengalaman dengan negara-negara yang telah berpengalaman dalam menyelenggarakan sekolah inklusif,

Menetapkan mekanisme partisipasi yang terdesentralisasi untuk membuat perencanaan, memantau dan mengevaluasi kondisi pendidikan bagi anak serta orang dewasa penyandang kebutuhan pendidikan khusus, Mendorong dan memfasilitasi partisipasi orang tua, masyarakat dan organisasi para penyandang cacat dalam perencanaan dan proses pembuatan keputusan yang menyangkut masalah pendidikan kebutuhan khusus,

Melakukan upaya yang lebih besar dalam merumuskan dan melaksanakan strategi identifikasi dan penanggulangan dini, maupun dalam aspek-aspek vokasional dari pendidikan inklusif,

Page 34: Quality Of Life

4. Agar mendukung pendekatan pendidikan inklusif serta mendukung pengembangan pendidikan kebutuhan khusus sebagai bagian yang integral dari semua program pendidikan;

Agar memperkuat masukan-masukannya bagi terjalinnya kerjasama teknis, Agar memperkuat kerjasamanya dengan badan-badan nasional pemerintah dan agar mengintensifkan keterlibatannya dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pendidikan kekbutuhan khusus secara inklusif;

Agar menjamin bahwa pendidikan kebutuhan khusus selalu merupakan bagian dari setiap diskusi mengenai Pendidikan bagi Semua dalam berbagai forum,

Agar memobilisasi dukungan dari organisasi-organisasi profesi keguruan dalam hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan pendidikan guru mengenai penyelenggaraan pendidikan kebutuhan khusus,

Agar menstimulasi masyarakat akademik untuk meningkatkan kegiatan penelitian dan jaringan kerja serta membentuk pusat-pusat informasi dan dokumentasi regional;

Agar memobilisasi dana melalui perluasan program penyelenggaraan sekolah-sekolah inklusif dan program dukungan masyarakat dalam rencana jangka menengah yang akan memungkinkan diluncurkannya proyek perintis guna mempertunjukkan pendekatan-pendekatan baru dalam upaya penyebarluasan informasi, serta untuk mengembangkan indikator-indikator mengenai perlunya pendidikan kebutuhan khusus dan penyelenggaraannya.

Page 35: Quality Of Life

5. Akhirnya, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Spanyol dan kepada UNESCO atas terselenggaranya Konferensi ini, dan kami mendesak mereka untuk melakukan segala upaya agar Deklarasi ini beserta Kerangka Aksinya memperoleh perhatian masyarakat dunia, terutama dalam forum-forum penting seperti KTT Dunia tentang Pembangunan Sosial (Copenhagen, 1995) dan Konferensi Dunia tentang Wanita (Beijing, 1995).

Page 36: Quality Of Life

DAFTAR PUSTAKA

www.medicinestudent.com www.kalbe.co.id www.medicastore.com www.suaramedia.com http://medicafarma.blogspot.com/200

8/09/retardasi-mental.html Davison, Gerald C, Neale, John M,

Kring, Ann M. 2006. Psikologi Abnormal. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

http://www.psikologizone.com/retardasi-mental-dan-klasifikasinya

Cunningham, et.al. 1997. William Obstertric. Stamford: Appleton&Lange

Copstead, Lee-Ellen C. dan Jaquelyn L. Banasik. 2010. Pathophysiology.