peranan guru dalam menanamkan akhlak ...peranan guru dalam menanamkan akhlak hifdzul lisan anak di...

85
PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI Nim : 105 192 379 15 PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1440 H / 2019 M

Upload: others

Post on 27-Dec-2020

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN

DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR

SKRIPSI

SATRIANI

Nim : 105 192 379 15

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1440 H / 2019 M

Page 2: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN

DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

SATRIANI

Nim : 105 192 379 15

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1440 H / 2019 M

Page 3: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI
Page 4: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI
Page 5: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI
Page 6: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : SATRIANI

NIM : 10519237915

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Agama Islam

Dengan ini menyatakan hal sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai menyusun skripsi ini,

saya menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)

2. Saya tidak melakukan penjiblakan (plagiat) dalam menyusun skripsi

3. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2 dan 3 saya

bersedia menerima sanksi dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 1 Dzulhijjah 1440 H 2 Agustus 2019 M

Yang membuat pernyataan

___SATRIANI____ NIM: 10519237915

Page 7: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

berbagai limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peranan Guru Dalam Menanamkan

Akhlak Hifdzul Lisan Anak di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong

Kabupaten Takalar”

Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Besar

Muhammad SAW atas nikmat rezeki, Nabi yang membawa ummat manusia dari

alam gelap gulita menuju alam yang terang menderang. Peneliti menyadari dari

awal hingga akhir penyusunan skripsi ini, peneliti tidak luput dari berbagai macam

hambatan dan tantangan. Namun semua dapat terlewati dengan baik atas

bimbingan Allah SWT dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

selayaknya apabila dalam dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa

terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan, petunjuk dan bimbingan.Pada kesempatan ini,

penghargaan dan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada :

1. Ucapan teristimewa kepada kedua orang tuaku, Ayahanda T Daeng Gassing

dan Ibunda H. Daeng Jintu yang telah melahirkan, merawat, dan serta

senantiasa mengiringi peneliti dengan do’a suci dan

Page 8: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

36

mengorbankan segalanya demi kepentingan peneliti dalam menuntut ilmu.

Tidak lupa peneliti haturkan terimakasih kepada suami tercinta Darwis

Daeng Ropu yang senantiasa memberikan semangat, dukungan dan semua

keluarga yang telah memberikan nasehat, motivasi, serta do’a yang tulus.

2. Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE.,MM. Selaku Rektor Univesitas

Muhammadiyah Makassar

3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, Selaku Dekan Fakultas Agama Islam

4. Dr. Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si. Selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama

Islam.

5. Dra.Hj. Atika Achmad, M.Pd. dan Dra.St. Rajiah Rusydi, M.Pd.I selaku

pembimbing 1 dan 2 dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak/Ibu para dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Makassar.

7. H. Syarifuddin Mone selaku ketua Yayasan, beserta guru-guru di RA Khaidir

Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar, yang merupakan objek

dalam penyusunan skripsi ini.

8. Teman-teman angkatan 2015 (PAI) kelas C, yang senantiasa menemani

perjalanan kuliah dan berbagi pengalaman hingga penyelesaian tugas akhir

ini.

9. Teman-teman PPL Di SMA Muhammadiyah Limbung, serta teman-teman

KKP Maradekayya squad yang senantiasa mengerti, memahami dan

menemani dalam setiap perjalanan, hingga tidak pernah bosan dalam setiap

pertanyaan yang peneliti ajukan dalam penyusunan skripsi ini.

10. Serta teman-teman sekalian yang tidak sempat saya tuliskan namanya yang

membantu peneliti dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Page 9: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

37

Penulis menyadari bahwa tidak ada manusia yang luput dari kesalahan

dan kekhilafan. Oleh karena itu, peneliti senantiasa mengharapkan saran dan

kritik yang membangun dari berbagai pihak sehingga peneliti dapat berkarya

lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi semua yang membutuhkannya. Amin Ya Rabbal Alamin.

Makassar, 02 Agustus 2019

Penulis

Satriani

Page 10: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

38

ABSTRAK

satriani. 10519237915. Peranan Guru Dalam Menanamkan Akhlak Hifdzul Lisan Anak Di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar. Dibimbing oleh Atika Achmad dan St Rajiah Rusydi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan guru dalam menanamkan Akhlak Hifdzul Lisan (menjaga lisan), serta faktor-faktor yang mempengaruhi Akhlak Hifdzul Lisan Anak di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yakni peneliti turun langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data yang kongkrit yang ada hubungannya dengan Judul penelitian.

Hasil penelitian yang diperoleh ialah pentingnya akhlak Hifdzul Lisan ditanamkan pada anak, karena hal tersebut merupakan bentuk bantuan yang diberikan kepada peserta didik sebagai dasar yang baik pada anak usia dini, anak akan tahu dan terbiasa dengan kata-kata yang baik (thayyiban), serta paham bahaya lidah yang akan menjerumuskan manusia ke dalam panasnya api neraka. Dengan itu, anak juga akan tahu bagaimana menggunakan lisan atau pembicaraan yang menghargai kepada setiap sesama, baik itu kepada orang yang lebih tua, sebayanya serta orang yang lebih mudah darinya. namun setelah penulis mengolah data yang ada, maka hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari guru yang ada di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin ini berhasil menanamkan akhlak hifdul lisan pada peserta didiknya yang berjumlah 29 orang dimana di kelas A berjumlah 16 orang dan kelas B 13 orang. Meskipun ada beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi, itu tak lantas membuat guru di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin untuk menyerah justru hal itu membuat guru yang ada di yayasan tersebut selalu berusaha menanamkan akhlak hifdzul lisan pada peserta didiknya dengan baik melalui pembiasaan, pendekatan saintifik secara khusus dan bermain peran.s

Kata Kunci: Peranan Guru, Akhlak Hifdzul Lisan Anak.

Page 11: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

39

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................ i

HALAMAN JUDUl .................................................................................. ii

PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................................... iii

BERITA ACARA MUNAQASAH ............................................................ iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................. vii

ABSTRAK ............................................................................................... x

DAFTAR ISI .......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 7

C. Tujuan Peenelitian ................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Peranan Guru ...................................................................... 9

1. Pengertian Guru ................................................................ 9

2. Syarat Menjadi Guru ........................................................ 12

3. Tugas dan Fungsi Guru ..................................................... 14

4. Strategi Guru ..................................................................... 15

Page 12: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

40

B. Akhlak Hifdzul Lisan ........................................................... 17

1. Pengertian Akhlak ............................................................. 17

2. Pengertian Hifdzul Lisan ................................................... 18

C. Klasifikasi Akhlak Hifdzul Lisan ......................................... 21

1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akhlak Hifdzul

anak ..................................................................................... 21

2. Bahaya Lisan Masuk Pada Anak ....................................... 23

3. Efek Negatif Bahaya Lisan Pada Anak .............................. 24

4. Cara Menanamkan Akhlak Hifdzul Lisan Pada Anak ......... 25

5. Hikmah Menjaga Lisan ....................................................... 27

BAB III METODE PENLITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................... 29

B. Lokasi dan Objek Penelitian .................................................. 30

C. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian .................................. 30

D. Sumber Data ......................................................................... 31

E. Instrumen Peneitian .............................................................. 32

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 33

G. Teknik Analisi Data ............................................................... 34

BAB VI HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................... 36

B. Peranan Guru dalam Menanamkan Akhlak Hifdzul

Lisan Anak Di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun

Balla Borong Kabupaten Takalar............................................ 44

Page 13: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

41

C. Akhlak Hifdzul Lisan Anak Di Raudhatul Athfal Khaidir

Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar ...................... 51

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akhlak Hifdzul Lisan

Anak Di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun

Balla Borong Kabupaten Takalar............................................. 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 57

B. Saran .................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 59

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

42

DAFTAR TABEL

Tabel I : Data Keadaan guru di RA Khaidir Nurdin Dusun Balla

Borong Kabupaten Takalar

Tabel II : Data keadaan siswa di RA Khaidir Nurdin Dusun Balla

Borong Kabupaten Takalar

Tabel III : Data sarana dan prasana RA Khaiir Nurin Dusun Balla

Borong Kabupaten Takalar

Page 15: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

43

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru merupakan sosok ideal bagi setiap siswa. Biasanya apa yang

diberikan dan dilakukan guru akan menjadi acuan bagi siswa. Dengan

demikian guru sebagai model bagi siswa, maka semua gerak tingkahnya

akan menjadi tauladan bgi setiap siswa. Guru sebagai model harus dapat

menunjukkan kepada siswa bagaimana caranya agar setiap pembelajaran

dapat lebih dipahami, dihayati lalu kemudian siswa mampu

mengaplikasikannya. Oleh karena itu guru harus mampu memilih dan

menggunakan strategi yang tepat dalam memberikan setiap pemahaman

pada siswanya.

Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

formal, pendidikan dasar, dan menengah.48

Peranan guru sangat penting dalam proses pembelajaran, serta

memajukan dunia pendidikan. Setiap perubahan system pendidikan

bertujuan sama, yaitu kearah peningkatan kualitas pendidikan, yang salah

satu indikatornya adalah terjadinya peningkatan belajar siswa.49 Kualitas

peserta didik dalam dunia pendidikan sangat bergantung pada mutu guru.

48

Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional : pedoman kinerja, kualifikasi, dan kompetensi guru, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2016),h.24.

49 Ibid.,h.30

Page 16: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

44

Karena itu guru harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar

nasional pendidikan agar dapat menjalankan tugas dan peranannya

dengan standar kompetensi yang baik, sehingga peserta didik menjadi

manusia yang berilmu dan memiliki keterampilan keterampilan tertentu

dan suatu pembiasaan.

Dalam pendidikan islam, dapat dikatakan bahwa pembiasaan

adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik

berpikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama

islam.50

Walaupun manusia sudah memiliki potensi untuk belajar, maka

sebagai guru harus menguasai apa yang akan menjadi bahan ajarnya,

menyampaikannya dengan cara yang tepat dan bagaimana cara

menangani setiap perbedaan daya tangkap siswa atau dengan kata lain

guru harus cerdas dan terampil dalam kegiatan pembelajaran. Seorang

guru yang menjadi pendidik berarti sekaligus menjadi pembimbing bagi

para siswanya. Sebagai contoh guru, guru yang berfungsi sebagai

pendidik dan pengajar seringkali akan melakukan pekerjaan bimbingan,

misalnya bimbingan belajar, keterampilan dan sebagainya. Jadi, jelas

dalam proses pendidikan kegiatan mendidik, mengajar, dan bimbingan

sebagai suatu hal yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

Menurut zakiah Darajat, Jika anak sering dibiasakan dengan contoh teladan yang baik dari orang-orang di sekitarnya, maka perilaku yang baik juga akan tertanam dalam dirinya. Semakin kecil si anak

50

Armei Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat Press, 2002),h.110.

Page 17: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

45

semakin besar peran guru terhadapnya, anak yang masih kecil terutama pada umur taman kanak-kanak, belum mampu berfikir abstrak. Mereka lebih banyak meniru dan menyerap pengalaman lewat panca inderanya51 Anak umur 2-7 tahun pada tahap perkembangan menurut piaget berada pada tahap praoperasional. Dalam tahap praoperasional, anak menunjukkan penggunaan fungsi symbol yang lebih besar. Perkembangan bahasa bertambah secara dramatis dan permainan imajinasi menjadi lebih tampak. Perbedaan lain yang dapat dilihat selama tahap ini adalah bahwa anak-anak dapat meniru tingkah laku orang lain sesudah beberapa waktu yang lalu. Ini menunjukkan bahwa mereka mempunyai cara-cara simbolik bagaimana mengingat tingkah laku orang lain yang dianggap sebagai model.52

Untuk menunjang kompetensi guru sehingga dapat mendidik

peserta didik dengan baik, gurupun harus mengajak siswanya untuk

bermain dengan menggunakan sesuatu yang ada di sekolah sehingga

seorang guru mampu membangkitkan suasana belajar bagi para siswa,

agar siswa dapat termotivasi dengan tindakann tersebut. Dengan adanya

sarana dan prasarana tentu sangat membantu seorang guru dalam proses

pembelajarannya. Misalnya alat-alat yang digunakan dalam proses

pembelajaran yang berwujud seperti gambar-gambar dan tulisan –tulisan

kreatif yang menunjukkan akhlak Hifdzul lisan (menjaga lisan) sehingga

dapat menarik minat belajar anak didik dan menjadikan pembelajaran

tersebut sebagai bekal awal dari seorang anak bagi orang tuanya dan

juga bagi para pendidiknya. hifdzul lisan (menjaga Lisan) sangat penting

ditanamkan pada peserta anak usia dini sehingga hal tersebut dapat

51

Zakiah Daradjad, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 1995), h.77.

52 Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT Grasindo,

2006), h.75.

Page 18: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

46

menjadi bekalnya untuk melanjutkan hidup dengan masa pertumbuhan

yang baik.

Lisan merupakan salah satu faktor besar yang bias memecah tali

persaudraan, bahkan tidak jarang terjadi permusuhan, perkelahian

pembunuhan, dan lain sebagainya. Karena, bersumber dari ketidak

mampuan dalam menjaga lisan.

Allah swt berfirman dalam Qur’an Surah Al-Israa’ (53) :

ن كان ط نهم إن ٱلش ن نزغ ب ط أحسن إن ٱلش وقل لعبادي قولوا ٱلت ه

ا بن ا م ن عدو نس ٣٥لل

terjemahnya :

Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu : “hendaklah mereka

mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya

syaitan itu menimbulkan perselisihan diantara mereka.

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh nyata bagi manusia”.53

Lisan yang digunakan untuk mengatakan hal yang salah,

kebohongan, ghibah, adu domba, riya’, munafik, mencari kesalahan orang

lain, melukai orang lain, menyalahkan diri dan sebagainya. Setelah

berkata dengan lisan memang terasa manis di hati, namun yang nyata

bujukan dan hasutan syaitan . hanya orang-orang tertentu yang mendapat

pertolongan Allah dan mengetahui semua akibat yang dapat dihindari

tergelincirnya lisan.

53

Departemen Agama RI Th 2011 Al-Qur’an dan Terjemahannya, h.145

Page 19: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

47

Menurut Ahmad Susanto, periode usia dini dalam perjalanan kehidupan manusia merupakan periode penting bagi pertumbuhan otak, intelegensi,kepribadian, memori, dan aspek perkembangan yang lainnya. Artinya terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini maka dapat mengakibatkan terlambatny pada masa-masa selanjutnya.54

Oleh sebab itu, Penting bagi anak usia dini dalam mendapatkan

pemahaman mengenai Hifdzul Lisan (menjaga lisan). Anak usia dini

memiliki karakter yang khas, baik secara fisik maupun mental. Oleh

karena itu, strategi dan metode pengajaran yang diterapkan untuk anak

usia dini perlu disesuaikan dengan kekhasan yang dimiliki oleh anak.

Sebab metode pengajaran yang diterapkan untuk seorang pendidik anak

akan sangat berpengaruh kepada keberhasilan proses pengajaran.

Penggunaan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter

anak akan dapat memfasilitasi perkembangan potensi dan kemampuan

anak secara optimal serta timbulnya sikap dan perilaku positif bagi anak.55

Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa lisan lebih tajam daripada pedang.

Maka dari itu, sebagai salah satu dasar pengetahuan yang lebih penting

ditanamkan kepada anak adalah dimulai dari lisan supaya seiring dengan

perkembangannya anak akan lebih mengetahui betapa pentingnya

menjaga lisan.

Dilihat dari realita yang terjadi kebanyakan anak, jika tidak diajarkan

akhlak-akhlak yang baik pada usia dini maka semakin ia tumbuh semakin

ia tidak mengetahui dan akan acuh terhadap akhlak-akhlak yang sesuai

54

Ahmad Susanto, Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta:PT Bumi Aksara,2017),h.2

55 Hibana S Rahman, Pendidikan Anak Usia Dini, (Yogyaarta : PGTKI Press,

2002), h.72

Page 20: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

48

dengan ajaran Allah SWT khususnya pada akhlak menjaga lisan (hifdzul

lisan). Begitupun yang terjadi di Raudathul Athfal Khaidir Nurdin Dusun

Balla Borong Kabupaten Takalar penulis melihat ada beberapa peserta

didik yang berhasil menerapkan akhlak-akhlak yang diajarkan (hifdzul

lisan) dan ada yang belum berhasil. Dalam hal ini penulis tertarik untuk

melakukan observasi terhadap, bagaimana peranan guru dalam

berinteraksi dengan peserta didiknya dan bagaimana akhlak peserta didik

sejak awal, karena mengajarkan sesuatu kepada anak yang masih sangat

dini memerlukan strategi atau cara-cara yang mudah untuk peserta didik

pahami dan tentu sesuai dengan usia mereka.

Berdasarkan dari referensi yang didapatkan oleh penulis maka

saya tertarik mengambil konsep penelitian yang berjudul “Peranan Guru

Dalam Menanamkan Akhlak Hifdzul Lisan Anak di Raudhatul Athfal

Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar” Dengan

tujuan untuk mendapatkan pengetahuan lebih luas mengenai peranan

guru dalam penanaman akhlak Hifdzul Lisan pada anak usia dini dengan

harapan kepada pembaca agar bermanfaat dan juga dapat menjadi

referensi untuk pembelajaran ke depannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas penulis

merumuskan masalah sebagai berikut :

Page 21: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

49

1. Bagaimana peranan guru dalam menanamkan akhlak hifdzul lisan

anak di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong,

Kabupaten Takalar?

2. Bagaimana akhlak Hifdzul Lisan anak di Raudhatul Athfal Khaidir

Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar?

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi akhlak hifdzul lisan

anak di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong

Kabupaten Takalar?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peranan guru dalam menanamkan akhlak hifdzul

lisan anak di Raudathul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong

Kabupaten Takalar.

2. Untuk mengetahui akhlak hifdzul lisan anak di Raudathul Athfal

Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi akhlak hifdzul

lisan anak di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong

Kabupaten Takalar.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Page 22: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

50

Manfaat penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan dan

khazanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan islam,

khususnya terkait dengan akhlak hifdzul lisan anak.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan contoh-

contoh, dan pelajaran berharga tentang bagaimana cara

menanamkan akhlak hifdzul lisan anak.

3. Bagi penulis

Agar dapat memperoleh informasi dan menambah wawasan

yang lebih mendalam tentang peranan guru dalam menanamkan

akhlak hifdzul lisan anak.

Page 23: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

51

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. peranan Guru

1. Pengertian Guru

Guru dikenal dengan al-mu’alim atau al-ustadz dalam bahasa

Arab, yang bertugas memberikan ilmu dalam majelis taklim. Artinya

guru adalah seseorang yang memberikan ilmu. 56

Nabi Muhammad SAW sebagai manusia sempurna yang pernah

hidup di muka bumi telah memberikan contoh keteladanan bagaimana

membangun sebuah karakter bangsa dan mempengaruhi dunia.57

Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui bahwa seorang

guru memiliki peranan yang mulia selain dengan memimbing, mendidik,

dan sebagainya seorang guru juga harus dapat membentuk karakter

seorang anak dengan setulus hati agar sebagai calon penerus bangsa

dapat terdidik, disiplin, jujur dan terbuka secara baik berdasarkan

karakternya masing-masing.

Seorang guru memegang peranan penting dalam proses belajar

mengajar, dipundaknya terpikul tanggung jawab utama keaktifan seluruh

usaha kependidikan dalam rangka membentuk manusia yang terampil

dan berbudi luhur. Sekalipun banyak Negara maju media elektronik

sebagai alat pengajaran sudah dipergunakan dan kemampuannya untuk

56

Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional : Pedoman Kinerja, Kualifikasi, dan Kompetensi Guru, (Jakarta : Ar-Ruzz Media, 2016), h.23

57 Akh.Muwafik Saleh, Membangun Karakter Dengan Hati Nurani, (Jakarta :

Erlangga, 2012), h.1

Page 24: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

52

membawa bahan pengajaran kepada para pelajar telah dibuktikan.

Namun keberadaannya tetap tidak dapat sepenuhnya menggantikan

kedudukan guru, sebagai subjek yang paling berperan dalam proses

pembentukan kepribadian anak.

Adapun beberapa peranan seorang guru adalah :

1. Sebagai fasilitator, yang menyediakan kemudahan-kemudahan

bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar.

2. Sebagai pembimbing, yaitu membantu siswa mengatasi kesulitan

dalam proses belajar.

3. Sebagai penyedia lingkungan, yang berupaya menciptakann

lingkungan yang menantang siswa agar melakukan kegiatan

belajar.

4. Sebagai komunikator, yang melakukan komunikasi dengan siswa

dan masyarakat.

5. Sebagai model, yang mampu memberikan contoh yang baik

kepada siswanya agar berperilaku baik.

6. Sebagai evaluator, yang melakukan penilaian terhadap kemajuan

belajar siswa.

7. Sebagai inovator, yang turut menyebarluaskan usaha-usaha

pembaruan kepada masyarakat.

8. Sebagai motivator, yang meningkatkan kegairahan dan

pengembangan kegiatan belajar siswa.

Page 25: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

53

9. Sebagai agen kognitif, yang menyebarkan ilmu pengetahuan

kepada peserta didik dan masyarakat.58

Peranan seorang guru memang tidak mudah, karena segudang

tanggung jawab harus dipikulnya. Ia bertangung jawab terhadap

tugasnya, dan ia juga harus memiliki pesan moral yang mampu dan

pantas diteladani oleh orang lain. Dan yang lebih penting dari semua itu

adalah guru pemegang amanah yang harus dipikulnya dan

bertanggungjawab atas segala yang diamanatkan kepadanya, dan

berarti apabila ia menyia-nyiakan itu sama artinya dengan pengkhianat,

mengkhianati profesinya, tanggung jawabnya, dan mengkhianati Allah

SWT.

Guru dalam mendidik siswanya harus mempunyai visi yang jelas.

Dan salah satu visi yang utama harus dilakukan oleh guru dalam

mendidik siswa adalah menanamkan dasar-dasar utama dalam

berakhlak mulia seperti, berkata jujur, disiplin, patuh, dan hal-hal positif

yang membawa kebaikan pada pribadi siswa. Perlu kita ketahui bahwa

suatu hal yang paling mendasar dan yang paling terpenting dari kecil

sampai beranjak dewasa adalah akhlak hifdzul Lisan yang mampu

mendasari semua hal yang bersifat dengan masa depan sehingga

terdidik untuk selalu menjaga lisan atau lidahnya.. mengapa demikian,

sebab lidah adalah anggota badan yang benar-benar perlu dijaga dan

58

Oemar, Hamalik, Kurikulum dn Pembelajaran, (Jakarta : Sinar Grafika, 2008), h.9

Page 26: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

54

dikendalikan. Maka dari itu dapat kita simpulkan bahwa peran seorang

guru harus menanamkan akhlak penjagaan lisan sejak usia dini.

2. Syarat Menjadi Guru

Guru merupakan figur sentral dalam dunia kependidikan yang

diharapkan memiliki karakteristik kepribadian yang ideal sesuai dengan

persyaratan bersifat psikologis pendagogis.59 Guru sebagai tenaga

pengajar berperan dalam pelaksanaan system pendidikan nasional dan

mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi

siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah

SWT, berakhlak mulia, sehat,, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta

menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan demokratis. Maka

dari itu keteladanan sangat diperlukan karena guru tidak menghadapi

benda mati, tetapi menghadapi pribadi yang sedang tumbuh dan

berkembang, pribadi yang memiliki sifat, sikap dan karakter yang

beragam. Disamping memiliki sifat-sifat tersebut, guru juga harus

mengetahui perkembangan kemampuan dan kepribadian anak

didiknya, guru harus dekat dengan anak didiknya.

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai

agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.60

Selain itu syarat menjadi guru ada 4 poin yaitu :

59

Jalaluddin Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2002),h.110 60

E.Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Rosda, 2005), h 37

Page 27: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

55

a . Takwa kepada Allah

Kita tahu bahwa takwa merupakan perintah dari Allah untuk

menjalankann segala perintahnya serta menjauhi segala larangannya.

Dalam artian sebagai seorang guru haruslah mendidik anak yang

sesuai dengan perintah Agama agar dapat menjadi seorang guru yang

baik dan profesional.

b. Memiliki akhlak yang baik

Sebagai syarat untuk menjadi guru yang baik haruslah memiliki

akhlakul karimah, dengan akhlak serta berkelakuan yang baik maka itu

akan mampu memberikan tauladan yang baik pula bagi anak didiknya

sehingga akan mencapai keberhasilan dalam mendidik anak didiknya

yang akan menjadi generasi penerus bangsa yang baik serta mulia.

c. Berilmu

Berilmu juga merupakan syarat terpenting, karena semakin tinggi

pendidikan seorang guru maka semakin tinggi dan baik pula mutu

pendidikannya dan segala sesuatu yang dilakukannya.

d. sehat jasmani dan rohani

Seorang guru harus memiliki kesehatan yang stabil dalam artian

sehat secara rohani dan jasmani agar dapat menjalankan tugasnya

dengan baik pula.61

61

https://paluipuntik.comsyarat-menjadi-guru, Diakses tanggal : 21 Aprill 2019.

Page 28: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

56

Di lihat dari penjelasan di atas yang menjadi syarat untuk seorang

guru adalah point terpentingnya yaitu harus benar-benar dapat menjadi

contoh tauladan bagi peserta didiknya.

3. Tugas dan fungsi guru

Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal62.

Guru sebagai pendidik dan pengajar anak, diibaratkan seperti ibu

kedua yang mengajarkan berbagai macam hal yang baru dan sebagai

fasilitator anak supaya dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar

dan kemampuannya secara optimal, hanya saja ruang lingkupnya guru

berbeda, guru mendidik dan mengajar di sekolah negeri ataupun swasta

Guru sebagai tenaga professional sebagaimana yang dimaksud dalam UU RI No 14 Thn 2005 pasal 2 ayat 1 tentang guru dan dosen berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.63 Adapun tujuan pendidikan yang berdasarkan dengan UU RI No. 20

Tahun 2003 bab 1 pasal 1 Tentang sikdiknas sebagai berikut :

1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

62

Supriyadi, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta :DUA SATRIA OFFSET, 2015),h.11.

63 UU RI No. 14 Thn 2005, Tentang Guru dan Dosen, (Jakarta : Sinar Grafika,

2014).

Page 29: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

57

Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.64

Berdasarkan penjelasan diatas menjadi seorang guru sangatlah

tidak mudah. Sebab, guru harus melaksanakan tugasnya secara

profesional, agar anak didiknya dapat mengembangkan keterampilan

dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari demi masa depan.

4. Strategi Guru

Strategi adalah komponen yang memiliki pengaruh yang besar

dalam mendidik siswa. Sebab, dengan adanya strategi yang tepat maka

tentu akan berpengaruh pada tingkat pemahaman dan pengamalan nilai-

nilai akhlak pada anak. Terlebih apabila pengaruh terhadap tingkat

kesadaran siswa dalam mengamalkan nilai-nilai luhur.

Guru mempunyai peranan ganda sebagai pengajar dan pendidik. Hal tersebut dapat dilihat perbedaannya, tetapi tidak bisa dipisahkan. Tugas utama sebagai pendidik adalah membantu mendewasakan anak. Tugas guru sebagai pengajar adalah membantu perkembangan intelektual, efektif dan psikomotor, melalui menyampaikan pengetahuan, pemecahan masalah, latihan-latihan efektif, dan keterampilan. Selain sebagai pendidik dan pengajar juga guru punya peran sebagai pembimbing, sehingga guru perlu memiliki pemahaman yang seksama tentang para siswanya, memahami segala potensi dan kelemahannya, masalah dan kesulitan-kesulitannya, dengan segala latar belakangnya.65 Dalam hal ini, ada 2 strategi yang dapat digunakan untuk

digunakan oleh seorang guru, diantaranya :

64 Permadiknas, Undang-Undang Sikdiknas No 20 Tahun 2003 (Jakarta : Sinar

Grafik, 2013), h.3 65

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung

: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h.254

Page 30: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

58

1. Melalui sistem perencanaan yang matang, guru akan terhindar dari

keberhasilan secara untung-untungan, dengan demikian pendekatan

sistem memiliki daya ramal yang kuat tentang keberhasilan suatu

proses pembelajaran, karena perencanaan disusun untuk mencapai

hasil yang optimal.

2. Melalui system perencanaan yang sistematis, setiap guru dapat

menggambarkan berbagai hambatan yang mungkin akan dihadapi

sehingga dapat menentukan berbagai strategi yang bisa dilakukan

untuk mencapai tujuan yang diharapkan.66

Berdasarkan kedua strategi yang telah dijelaskan diatas maka

secara otomatis guru akan mampu menciptakan suasana yang kondusif,

dan ketika terjadi masalah pada siswa maka guru akan mampu

memberikan teguran langsung yang bersifat Motivasi, dengan

menggunakan kata-kata yang bernilai positif.

B. Akhlak Hifdzul Lisan (Menjaga Lisan)

1. Pengertian akhlak

Secara linguistik, perkataan akhlak diambil dari bahasa Arab,

bentuk jamak dari kata khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai,

tingkah laku, atau tabiat. Kata khuluqun, merupakan isim jamid lawan

dari isim musytaq. Secara terminologi akhlak adalah sebuah sistem

66

Wina Sanjaya, Strategi Pebelajaran : Berorientasi Standart Proses Pendidikan, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008), h.51.

Page 31: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

59

yang lengkap yang terdiri dari karakteristik-karakteristik akal atau tingkah

laku yang membuat seseorang menjadi istimewa.67

Dilihat dari segi bentuk macamnya, akhlak dapat dibagi kepada

dua bagian. Pertama, akhlak terpuji atau akhlak mahmudah seperti

berlaku jujur, pemaaf, sabar dan sebagainya. Kedua, akhlak tercela atau

akhlak madzmumah seperti pemarah, pembohong, pencuri, dan

sebagainya.68

Menurut imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak ialah

sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang menimbulkan berbagai

macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan.69

Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat

yang paling penting. Apabila akhlaknya baik, maka sejahtera lahir dan

batinnya apabila akhlaknya rusak maka rusaklah lahir dan batinnya.

tindakan-tindakan amoral seperti tauran antar siswa, siswa antar

sekolah, merupakan tindakan-tindakan yang sering terjadi di lingkungan

pendidikan. Oleh karena itu, benteng utama yang mampu melapisi diri

dari tindakan-tindakan tesebut adalah dengan penanaman nilai-nilai

akhlak atau perbuatan yang baik seja kecil.

67

Dr.H. Nasharuddin, Akhlak Ciri Paripurna, (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2015), h.206-207.

68 Mahmud al-Mishri, Ensiklopedia Akhlak Muhammad saw, (Jakarta : Pena

Pundi Aksara,2009), h.4 69

Dr.H Nashruddin, op cit, h.208

Page 32: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

60

Dalam Qur’an Surah Al-Qashash : 77 yang berbunyi :

Terjemahnya :

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.70

Berdasarkan ayat diatas, akhlak merupakan dorongan kejiwaan

seseorang untuk melakukan sesuatu. Jika sesuatu yang dilakukan baik

menurut syariat dan akal, maka kerusakan tidak akan terjadi di muka

bumi ini.

2. Pengertian Hifdzul Lisan

Hifdzul Lisan, aslikata dari Hifdzu (menjaga) dan Allinsaani (lisan,

lidah). Menjaga lidah atau (pembicaraan) adalah amal yang paling berat

dan paling utama.71 Menjaga ucapan/ lisan kecil bentuknya akan tetapi

besar dosanya. Tiap-tiap pembicaraan ada tempatnya, tiap-tiap tempat

ada pembicaraannya. Ungkapan yang terbaik adalah ungkapan sedikit

tetapi jelas, terlalu banyak bicara dapat menghilangkan kebaikan.

Bagaikan bersihnya tanah setelah disiram air.

70

Departemen Agama RI Th 2011 Al-Qur’an dan Terjemahannya, h.198. 71

https://free.facebook.com/myarabindo/photos/a.305977499505614/744356662334360/?type=3&_rdc=1&_rdr, Diakses tanggal : 21 April 2019

Page 33: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

61

Dalam Q.S. Al-Mu’minun [23] : 2-3 firman Allah SWT mengenai

menjaga lisan :

شعون ٥وٱلذن هم عن ٱللغو معرضون ٢ٱلذن هم ف صلتهم خ

Terjemahnya :

[2] (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya, [3] Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan pertakataan) yang tiada berguna.72

Dari terjemahan QS Al-Mu’minun [23] : 2-3, penulis dapat menarik

kesimpulan bahwa sangat penting manusia menjaga perkataannya atau

lisannya. Diantara anggota lahir, lisan termasuk yang terbanyak

membuat maksiat. Dalam hal ini, tidak ada satu usahapun yang dapat

menyelamatkannya kecuali hanya dengan jalan membiasakan berkata-

kata yang baik dan bermanfaat.73

Dalam Hadis riwayat Al bukhori telah dikatakan bahwa :

keselamatan yang kita peroleh bergantung pada apa yang kita ucapkan.

Jika kita bisa menjaga lisan dan selalu berbuat keburukan yang

menimbulkan permusuhan dan selalu menyakiti hati orang lain lebih baik

kita diam. Dalam riwayat Abu Hurairah, Rasullulah Shallallahu ‘alaihi wa

sallam bersabda,

ومن كان ؤمن بالله والوم الآخر فلقل ى الله عليه وسل عن اب هررة رض الله عنه قال رسول الله )رواه البخارى ومسلم( خرا أو لصمت

72

Departemen Agama Ri, op cit, h. 172 73

DR.Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta : PT RajaGrapindo Persada, 2002), h.190

Page 34: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

62

Artinya :

“dari Abu Hurairah r.a berkata Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang terbaik atau diam.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

Imam Nawawi menjelaskan hadits di atas dalam kitab hadits-hadits Arba’in. Beliau menjelaskan, “Imam Syafi’i menjelaskan bahwa maksud hadits ini adalah apabila seseorang hendak berkata hendaklah ia berpikir terlebih dahulu. Jika diperkirakan perkataannya tidak akan membawa mudharat, maka silahkan dia berbicara. Akan tetapi, jika diperkirakan perkataannya itu akan membawa mudharat atau ragu apakah membawa mudharat atau tidak, maka hendaknya dia tidak usah berbicara”. Sebagian ulama berkata, “Seandainya kalian yang membelikan kertas untuk para malaikat yang mencatat amal kalian, niscaya kalian akan lebih banyak diam daripada berbicara”74.

Agama Islam telah mengajarkan tuntunan keharusan kita tuk

menggunakan lisan dengan baik, kita disuguhkan pelajaran bahwa Allah

menyuruh kita menggunakan lisan untuk hal-hal yang baik. Misalnya

dengan menasihati orang tuk berbuat kebaikan, berupaya mendamaikan

dua orang yang berseteru juga termasuk kedalam hal-hal yang baik.

Menggunakan lisan di jalan kebenaran merupakan ungkapan rasa

syukur terhadap Allah sang Khalik.

C. Klasifikasi Akhlak Hifdzul Lisan (Menjaga Lisan)

1) Faktor-faktor yang mempengaruhi akhlak hifdzul lisan (menjaga

lisan) Anak

Ada dua faktor yang mempengaruhi akhlak hifdzul lisan anak,

yaitu:

74

K.H. Mawardi Labay El-Sulthani, Lidah Tidak Bertulang, (Jakarta : Al-Mawardi

Prima, 2002), h.17

Page 35: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

63

a. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang datang dari diri sendiri yaitu fitrah

yang suci yang merupakan bakat bawaan sejak lahir dan setiap

anak yang lahir ke dunia ini telah memiliki naluri keagamaan yang

nantinya akan mempengaruhi dirinya seperti unsur-unsur yang ada

dalam dirinya yang turut membentuk akhlak berbicara, diantaranya

adalah :

1). Instink (naluri)

Instink (naluri) adalah kesanggupan melakukan hal-hal yang

kompleks tanpa latihan sebelumnya, terarah pada tujuan yang

berarti bagi si subyek, tidak didasari dan berlangsung secara

mekanis.75

2). Kebiasaan

Salah satu faktor penting dalam pembentukan akhlak adalah

kebiasaan atau adat istiadat. Yang dimaksud kebiasaan atau adat

istiadat. Yang dimaksud kebiasaan adalah perbuatan yang selalu

diulang-ulang sehingga menjadi mudah dikerjakan.76

3). Keturunan

Ahmad amin mengatakan bahwa perpindahan sifat-sifat

tertentu dari orang tua kepada keturunannya, maka disebut al-

waratsah atau warisan sifat-sifat.77

b. Faktor eksternal

75 Kartini Kartono, psikologi umum, (Bandung : Mandar Maju, 1996), h.100

76 Hamzah Ya’kub, Etika Islam, (Bandung : Diponegoro, 1993), h. 31

77 Ahmad Amin, Ethika (ilmu akhlak), (Jakarta : Bulan Bintang, 1975), h. 35.

Page 36: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

64

Adapun faktor eksternal yaitu faktor yang dapat mempengaruhi

akhlak hifdzul lisan anak dari luar ialah :

1). Lingkungan Bergaul

Lingkungan bergaul ini meliputi : lingkungan pergaulan sekolah,

lingkungan keluarga, dan lingkungan pergaulan tetangga sekitar.

Ketiga lingkungan pergaulan ini memiliki peranan yang sangat

penting dan dominan dalam proses masuknya bahaya lisan

(buruk, jahatnya perkataan) pada anak-anak.

2). Adat/kebiasaan yang di bawah dari lingkungan pergaulan

3). TV, radio, Koran, majalah, dan internet78

2) Bahaya Lisan masuk pada anak

Lidah merupakan nikmat Allah SWT yang sangat besar dan luar

biasa bagi manusia. Ia merupakan karunia besar yang harus disyukuri

oleh manusia. Dengan lidah manusia dapat merasakan cita rasa di

dunia, dengan lidah manusia dapat berkata-kata dan berbicara, karena

lidah pula, manusia menjadi makhluk yang paling mulia, sempurna dan

istimewa disbanding makhluk-makhluk lain yang telah diciptakan-Nya.79

Melihat dari penyebab yang telah dikemukakan di atas adalah

maka bahaya lisan yang terjadi pada anak akan mengakibatkan dampak

negative hingga anak kelak menjadi dewasa seperti :

1. Sering berbohong/ dusta

78

Digilib.uinsby.ac.id/7293/3/bab2.pdf, Diakses tanggal : 3 Mei 2019 79

K.H. Mawardi Labay El-Sulthani, op cit. h.3

Page 37: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

65

Bohong/ dusta termasuk salah satu penyelewengan lidah. Ia

merupakan penyakit jiwa yang bila tidak segera diobati, maka

pelakunya akan terjerumus ke dalam neraka, tempat menetap yang

paling buruk.80

2. Suka membantah

Berbantah-bantahan (yang bertujuan untuk saling menjatuhkan dan mempermalukan) itu dilarang oleh agama. Karena berbantah-bantahan itu tidak akan terlepas dari sikap yang menyakitkan, membangkitkan kemarahan dan membawa orang yang sudah berhenti dari perdebatan untuk mengulangi dan melanjutkan lagi. Setiap orang yang membiasakan perdebatan dan memenangkan ia akan mendapatkan pujian dan diterima oleh banyak kalangan. Dan dengan ini pula peluang kebinasaan menjadi semakin terbuka lebar. Dan hal ini nyaris tak terelakkan menakala terjadi jalinan hubungan dengan kekuasaan, untuk kepentingan kedudukan.81

3) Efek negative bahaya Lisan pada anak

Efek negative yang diakibatkan adanya bahaya lisan pada anak

adalah Berupa sikap dan perbuatan, anak akan cenderung berbuat

negatif, dalam hal ini dampak-dampak yang diakibatkan jika seseorang

tidak bisa menjaga lidahnya dari perkataan tercela maupun perkataan

buruk adalah sebagi berikut:

Menghabiskan waktu dengan sia-sia

Menjadikan seseorang tidak dipercaya oleh orang lain

Mengecewakan orang lain

Dalam menghadapi masalah mudah marah

Tidak memiliki sifat sabar

80

Ibid., h.141 81

Imam Al-ghazali. Bahaya Lidah (Jakarta,Bumi Aksara,1994, h.110-116.

Page 38: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

66

Kalau sedang kecewa/ pusing sedang dilanda banyak masalah

maka akan keluar kata-kata mutiara yang telinga rishi

mendengarkannya. Misalnya kata (anjing, tolol, dan berbagai kata

kotor lainnya)

Tidak ikhlas dalam melakukan suatu tindakan

Dicap atau dikenal oleh yang lain sebagai anak yang nakal.82

Lisan adalah ukuran dalam kebaikan dan keburukan. Orang yang

melepaskannya serta tidak menjaganya dengan ajaran syari’at akan

digiring oleh syeitan menuju jalan-jalan kebinasaan lalu dijerumuskan ke

dalam neraka.

4) Cara menanamkan akhlak hifdzul lisan pada anak

Perkembangan pada masa anak usia dini terjadi melalui

pengalaman hidupnya yang didapat sejak kecil, baik dalam keluarga,

lingkungan sekolah dan dalam lingkungan masyarakat. Semakin

banyak pengalaman yang bernuansa keagamaan, maka sikap,

tindakan, kelakuan dan caranya menghadapi hidup akan sesuai dengan

ajaran agama83

Pada usia dini merupakan masa-masa terpenting bagi

pertumbuhan dan perkembangan anak. Sehingga perlu ditanamkan

nilai-nilai agama yang terkhusus pada penanaaman akhlak hifdzul lisan

dalam artian menjaga lisan pada anak. Sebab, dalam memperkenalkan

82

Digilib.uinsby.ac.id/7293/3/bab2.pdf, Diakses tanggal 3 Mei 2019 83

Zakiyah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta : PT Bulan Bintang : 1996), h. 55.

Page 39: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

67

pendidikan agama sejak dini berarti telah membuat pribadi yang kuat

berlandaskan agama dalam hal mendidik anak.84

Dalam hal ini, perkara yang cukup merepotkan orang tua dari

perilaku anak-anaknya adalah kebiasaan buruk dalam berbicara. Maka

dari itu, adapun cara guru dalam menanamkan akhlak hifdzul lisan atau

menjaga lisan pada anak sedini mungkin, sebagai berikut :

Pertama, tanamkan akidah yang kuat. Akidah yang kokoh akan

menanamkan keyakinan bahwa sebagai hamba Allah kita wajib

mengikuti semua aturan-Nya, dan salah satunya adalah akhlak

berbicara maka sangat perlu menjaga lisan kita. Seperti firman Allah

SWT QS Al-Israa [17] : 53 yang berbunyi :

نس ن كان لل ط نهم إن ٱلش ن نزغ ب ط إن ٱلش أحسن عبادي قولوا ٱلت ه ا وقل ل ن عدو

ا بن ٣٥م

Terjemahnya:

Dan Katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka

mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya

syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka.

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi

manusia.85

Kedua, ajarkan tauladan Rasululallah SAW. Dalam berbicara.

Beberapa contoh Rasulallah di antaranya : selalu menytakan

kebenaran, tidak berdusta, jujur dalam perkataan, berbicara dengan

lemah lembut, tidak banyak bicara dan hal hal yang menunjukkan

betapa berharganya nilai berbicara itu.

84

Maya Indrawati, Dkk, Serba Serbi Bijak Mendidik dan Membesarkan Anak Usia Pra Sekolah, (Jakarta : Prestasi Pustakarya, 2006), h.189.

85 Departemen Agama Ri, loc cit. h. 145

Page 40: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

68

Ketiga, jangan bosan memberikan keteladanan. Anak akan meniru

kebiasaan berbicara di lingkungannya. Oleh karena itu sebaiknya orang

tua dan guru berperan penting dalam hal itu, sehingga juga akan

mendapatkan lingkungan yang baik bagi anak lebih mudah menemukan

pola kebiasaan bertutul lisan dengan baik.

Keempat, biasakan mengucapkan kata-kata thayyiban. Dengan

kebiasaan ini, anak tidak punya kesempatan untuk mengeluarkan kata-

kata lisan yang tidak baik. Di antara kalimat thayyiban yang biasa

diajarkan oleh guru misalnya, kalimat bismillah untuk memulai setip

perbuatan, astaghfirullah bila anak melakukan kesalahan, subhanallah

jika anak mendapatkan sesuatu yang menakjubkan, inna lillahi jika

anak mendapatkan musibah dan sebagainya86.

Dengan demikian, membiasakan hal ini kepada anak sekaligus

juga untuk menghindari kebiasaan latah yang sia-sia. Jadi sebagai

seorang guru dihadapan anak didiknya apalah]gi yang masih pada

dalam usia dini hendaknya menghindari kata-kata seperti gila!, busyet!,

bodoh!, dan sebagainya. Biasakanlah sejak kecil anak mengungkapkan

kata-kata sopan dalam beinteraksi, misalnya terimakasih, jazakallah,

maaf, tolong, permisi, dan sejenisnya.

5) Hikmah Menjaga Lisan

Lisan merupakan salah satu nikmat Allah yang diberikan kepada

kita. Lisan merupakan anggota badan manusia yang cukup kecil jika

86

https://www.google.com/article/menanamkan-adab-berbicara-pada-anak/amp, Diakses tanggal 5 Mei 2019

Page 41: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

69

dibandingkan dengan anggota badan lainnya. Akan tetapi, ia dapat

menyebabkan pemiliknya ditetapkan sebagai penduduk syurga atau

sebaliknya. Selain itu, bagi muslimah yang dapat menahan diri dari

berbicara hal-hal yang membawa keburukan, ia akan dijanjikan akan

dijauhkan dari api neraka jahanam. Ia juga akan dihindarkan dari

kebinasaan. Menjaga lisan termasuk dalam perbuatan yang

meningkatkan imam seseorang87

Dengan demikian dalam lisan ada beberapa problematika yang

akan kita hadapi apabila kita tidak menjaganya. Maka dari itu hikmah

untuk menjaga perkataan adalah mampu memberikan kita manusia

yang taat di hadapan-Nya, mendapat keprcayaan dari orang tua,

sahabat sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Hajj [22] : 24 yang

berbunyi :

ط ٱلحمد ٢٢وهدوا إلى ٱلطب من ٱلقول وهدوا إلى صر

Terjemahnya :

Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan

ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang Terpuji.88

Uraian di atas menunjukan bahwa penting bagi anak usia dini

dalam mendapatkan pemahaman mengenai pentingnya berakhlak

terkhusus pada penjagaan lisan, karena pada dasarnya jika kita melihat

zaman sekarang yang banyak terjadi adalah perubahan bahasa yang

87

Republika.co.id, Diakses tanggal 5 Mei 2019 88

Departeman Agama RI, op cit. h.168

Page 42: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

70

begitu pesat perkembangannya. Ada banyak bahasa-bahasa gaul yang

dapat mejadikan anak menjadi ikut-ikutan dalam hal tersebut, namun

dengan penanaman akhlak hifdzul lisan pada anak usia dini akan

sedikit membantu para anak agar tidak terjerumus ke dalam dunia yang

sesat. Hal ini juga, tidak lepas dari peran guru dan orang tua agar

senangtiasa mendidik, membimbing dan mengarahkan anaknya pada

dunia yang lebih baik dan paham akan ilmu Agama yang berakhlak.

Page 43: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

71

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini, menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

berusaha menampilkan secara utuh yang membutuhkan kecermatan

dalam pengamatan. Sehingga kita dapat memahami secara menyeluruh

hasil penelitian. Dii samping itu, dalam penelitian kualitatif ini peneliti harus

terjun langsung ke lapangan guna memperoleh data yang peneliti

butuhkan. Peneliti ini berusaha untuk menggambarkan dan mengklarifikasi

fakta atau karakteristik fenomena yang ada secara factual dan cermat,

tidak mengandalkan bukti logika mateatis, prinsip angka atau metode

statistic. Sehingga dapat digambarkan kondisi dan keadaan yang

sebenar-benarnya dengan isyarat atau tindakan sosial.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk

memahami suatu fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek

penelitian. Yang diperoleh dalam bentuk data-data baik secara tertulis,

ucapan lisan, ataupun tindakan yag diamati melalui observasi, wawancara

dan observasi.

Menurut Ahmad Tanzeh, “tujuan penelitian menggunakan

pendekatan kualitatif ialah mengembangkan pengertian, konsep-konsep

Page 44: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

72

yang akhirnya jadi teori. Tahap ini dikenal sebagai grounded theory

research”.89

Penelitian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang apa

dan dan bagaimana suatu keadaan (fenomena, kejadian) dan melaporkan

sebagaimana adanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa

yang saat ini berlaku, yang di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan,

mencatat, menganalisa, dan menginterprestasikan kondisi yang selama ini

terjadi.90

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian dalam penyususnan proposal ini adalah di

yayasan Raudatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla borong Desa

Barugaya, Kec. Polombangkeng Utara, Kab. Takalar dan waktu

pelaksanaannya adalah pada tahun akademik 2018/2019.

Berdasarkan lokasi penelitian yang diangkat oleh penulis, maka

yang menjadi objek pada penelitian ini adalah guru dan siswa.

C. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitiann

1. Adapun yang menjadi fokus penelitian ialah :

a. Peranan guru.

b. Akhlak hifdzul lisan anak

89

Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009). 90

Mardalis, Metode Penelitian : Suatau Pendekatan Proposal, (Jakarta:Bumi Aksara, 2006), h.6

Page 45: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

73

2. Deskripsi Fokus Penelitian :

a. Peranan guru

Peranan guru sangatlah penting dimana seseorang bertindak

sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih pembaharu, model

dan sebagai sentral dalam berbagai kegiatan interaksi belajar

mengajar. Guru yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

bagaimana guru itu sendiri mampu berperan dalam menanamkan

akhlak hifdzul lisan pada anak di Raudatul Athfal Khaidir Nurdin

Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar.

b. Akhlak Hifdzul lisan anak.

Lisan adalah anggota badan manusia yang kecil, namun memiliki

pengaruh besar pada pemiliknya, maka dari itu dalam hal ini

penting bagi anak usia dini memiliki akhlak berbicara atau menjaga

lisan (hifdzul lisan), agar anak tahu bagaimana tata cara, etika atau

sopan santun dalam berkomunikasi engan orang lain dengan orang

lain.

D. Sumber Data

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya untuk diamati dan dicatat dalam bentuk pertama

kalinya, dan merupakan bahan utama penelitian.

a. Data tentang cara atau peran guru dalam menanamkan akhlak

hifdzul lisan pada anak.

Page 46: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

74

b. Data tentang akhlak anak di Raudatul Athfal Khaidir Nurdin

Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar.

2. Data sekunder adalah data yang pengumpulannya tidak

diusahakan sendiri oleh peneliti, misalnya dari keterangan atau

publikasi lain. Sumber sekunder ini bersifat penunjang dalam

melengkapi data primer. Data yang dimaksud dalam hal ini adalah

data tentang sejarah berdirinya yayasan Raudatul Athfal Khaidir

Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar.

E. Instrumen Penelitian

1. Pedoman wawancara. Secara umum, penyusunan instrument

pengumpulan data berupa pedoman wawancara.

2. Pedoman observasi digunakan sebagai pedoman untuk pengamatan

terhadap aktivitas guru dan anak didik dalam menanamkan akhlak

hifdzul lisa di Raudatul Athfal Khaidir Nurdin Dusu Balla Borong

Kabupaten Takalar. Untuk mendapatkan hasil pengamatan yang

relevan, maka perlu dilakukan bertahap dan sistematis berdasarkan

kisi-kisi observasi yang telah dibuat sebelumnya.

3. Catatan dokumentasi, peneliti sebagai instrument yang dapat

berhubungan langsung dengan responden dan mampu memahami

serta menilai berbagai bentuk dari interaksi di lapangan. Dengan

kata lain kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah ia

sekaligus perencana, pelaksana, pengumpulan data, analisis,

penafsir data, pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitian.

Page 47: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

75

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data

tentang peran guru dalam menanamkan akhlak hifdzul lisan anak sebagai

berikut ::

1. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan

data dengan jalan mengadakanpengamatan terhadap kegiatan yang

sedang berlangsung.teknik ini digunakan untuk mengamati secara

langsung kondisi akhlak siswa di Raudatul Athfal Khaidir Nurdin

Dusun Blla Borong Kabupaten Takalar.

2. Wawancara

Teknik wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab, sambil bertatap muka

antara sipenanya atau pewawancara dengan sipenjawab atau

responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview

guide (panduan wawancara). Wawancara merupakan alat yang

ampuh untuk mengungkapkan kenyataan hidup, apa yang difikirkan

atau yang dirasakan orang tentang berbagai aspek kehidupan.

Wawancara berfungsi deskriptif yaitu melukiskan dunia

kenyataan seperti yang dialami oleh orang lain. Wawancara dapat

pula berfungsi eksploratif, yakni bila masalah yang kita hadapi masih

Page 48: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

76

samar-samar bagi kita karena belum pernah diselidiki secara

mendalam oleh orang.91

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data tentang peran

guru dalam menanamkan akhlak hifdzul lisan anak.

3. Dokumentasi

Dokuentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.92 Teknik ini

digunakan untuk mendapatkan dokumen-dokumenyang berkaitan

dengan peran guru dalam menanamkan akhlak hifdzul lisan.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian kualitatif adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan

dapat diinformasikan kepada orang lain.93

Dalam menganalisi data, peneliti menggunakan beberapa metode

sebagai berikut :

1. Metode induktif, yaitu suatu cara penganalisaan data yang bersifat

khusus kemudian dirumuskan dalam suatu kesimpulan yang bersifat

umum

91 S. Nasution, Metode Research, Penelitian Ilmiah, (Jakarta : Bumi Aksara,

2011), h.144-145 92

Suharsini Arikunto,Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta :

Rineka Cipta, 2010), h. 274. 93

Sugiono, op cit, h.334.

Page 49: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

77

2. Metode deduktif, yaitu penganalisaan data yang bertolak dari prinsip-

prinsip umum kemudian menarik kesimpulan yang bersifat khusus.

Analisi data dalam penelitian kuaitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah di lapangan. Namun

dalam penelitian kualitatif, lebih difokuskan selama dilapangan.94

94

Ibid,. h, 336-345

Page 50: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

78

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Gambaran umum Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla

Borong Kabupaten Takalar

Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten

Takalar adalah salah satu yayasan anak usia dini yang didirikan oleh

ayahanda H. Syarifuddin Mone yang merupakan kakak ipar dari

Sujarwan Emba s.sos (kepala desa Barugaya, kec. Polombangkeng

Utara, Kab. Takalar) pada awal bulan juni 2011. Yayasan yang

bertempat di Dusun Balla Borong ini merupakan kelas jauh atau

merupakan cabang dari RA Khaidir Nurdin yang berpusat di Dusun

Karepattoddo Desa Barugaya Kabupaten Takalar. Dilihat dari jarak

Dusun Balla Borong Ke Dusun Karepattoddo sangat jauh maka Sejak

yayasan mendapat izin operasional pada tanggal 26 januari 2016

maka ketua yayasan beserta jajarannya memutuskan untuk

mendirikan kelas jauh di dusun Balla Borong untuk memudahkan anak

dalam bersekolah.95

Didirikannya Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin dusun Balla

Borong ini memang sangat memudahkan para siswa, apalagi siswa

yang memiliki orang tua yang berstatus petani sudah tidak susah

95

H Syarifuddin Mone, Ketua Yayayasan Raudhatul Atjfal Khaidir Nurdin Dusun

Balla Borong Kabupaten Takalar, wawancara, 18-Juli 2019

Page 51: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

dalam membagi waktunya antara pendidikan an

ak dengan pekerjaannya yang hanya berpusat pada pertanian saja.49

Visi dan Misi Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin DUsun Balla Borong

Kabupaten Takalar

a. Visi

Terwujudnya generasi muda islam yang cerdas, terampil,

berakhlak mulia dan berguna bagi bangsa dan Negara.

b. Misi

Menananamkan dan mengembangkan kualitas kepribadian

agar mampu menjadi penerus kepemimpinan bangsa dan

agama di masa yang akan mendatang.

2. Tujuan Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong

Kabupaten Takalar.

1. Membentuk siswa yang berkembang secara optimal dengan

potensi yang dimiliki.

2. Tercapainya program Raudhatul Athfal.

3. Terlaksananya suasan a sekolah islami dan menyenangkan.

4. Menghasilkan lulusan yang berkualitas, berpengetahuan, rajin

ibadah, cerdas, jujur, berakhlak dan bertakwa kepada Allah

SWT.50

56

H Syarifuddin Mone, Ketua Yayayasan Raudhatul Atjfal Khaidir Nurdin Dusun

Balla Borong Kabupaten Takalar, wawancara, 18-Juli 2019 57

Sumber Data : Kantor Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong

Kabupaten Takalar, Tahun Ajaran 2018-2019.

Page 52: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

3. Keadaan Guru

Guru merupakan unsur yang paling penting dalam roses

pendidikan. Tanpa adanya guru, pendidikan hanya menjadi slogan dan

pencitraan karena segala bentuk kebijakan dalam sektor pendidikan

pada akhirnya yang akan menentukan tercapainya tujuan pendidikan

adalah guru. Selain itu guru juga merupakan ujung tombak dalam

meningkatkan kualitas pendidikan, dimana guru akan melakukan

interaksi langsung dengan peserta didiknya. Melalui proses belajar dan

mengajar inilah berawalnya kualitas pendidikan. Artinya, secara

keseluruhan kualitas pendidikan berawal dari kualitas pembelajaran

yang dilaksanakan oleh guru di dalam maupun luar kelas.

Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten

Takalar sekarang ini dipimpin oleh H. Syarifuddin Mone yang

mempunyai tenaga pendidik/guru berjumlah 2 orang perempuan.

Untuk mengetahui data guru dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 53: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

TABEL I

Data keadaan guru di RA Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong

Kabupaten Takalar

No Nama Jabatan Status Yang

Diajarkan

1. H. syarifuddin

Mone

Ketua

yayasan

- -

2. Kasmawati S.Pd guru Honorer Mengenal

Kepribadian

3. Hasnah S.Pd guru Honorer Mengenal

lingkungan

sekitar

Sumber data51

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa guru yang ada pada

Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten

Takalar sebanyak 3 orang yang terdiri dari : 1 orang sebagai ketua

yayasan dan 2 orang tenaga pengajar/guru.

4. Keadaan Siswa

siswa merupakan salah satu komponen terpenting dalam

pendidikan. Tanpa siswa, proses pendidikan tidak akan terlaksana.

Oleh karena itu pengertian tentang siswa dirasa perlu diketahui dan

51

Kantor Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar,

Tahun Ajaran 2018-2019.

Page 54: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

dipahami secara mendalam oleh seluruh pihak. Sehingga dalam proses

pendidikannya nanti tidak akan terjadi kemelencengan yang terlalu jauh

dengan tujuan pendidikan yang direncanakan. Dalam paradigma

pendidikan islam siswa merupakan orang yang belum dewasa dan

memiliki sejumlah potensi (kemampuan) dasar yang masih perlu

dikembangkan.

Siswa yang belajar di yayasan RA Khaidir Nurdin Dusun Balla

Borong Kabupaten Takalar, berasal dari latar belakang keluarga

dengan pekerjaan orang tua yang bermacam-macam, mulai dari petani,

pedagang, sampai buruh bangunan. Sementara jumlah dari siswa di

Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten takalar

ini dapat dilihat dari tabel berikut :

TABEL II

Data keadaan siswa Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla

Borong Kabupaten Takalar Tahun Ajaran 2018-2019

No Kelas Laki-laki perempuan jumlah

1. A 8 8 16

2. B 8 5 13

Jumlah 16 13 29

Sumber Data 52

52

Kantor Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten

Takalar, Tahun Ajaran 2018-2019.

Page 55: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulka bahwa

jumlah siswa di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong

Kabupaten Takalar sebanyak 29 orang dengan rincian : jumlah siswa

kelas A sebanyak 16 siswa, dan kelas B sebanyak 13 siswa.

5. Sarana dan Prasarana

sarana dan prasarana merupakan penunjang bagi proses

belajar mengajar, dimana sarana dan prasarana adalah semua

perangkat atau fasilitas perlengkapan dasar yang secara langsung

dan tidak langsung dipergunakan untuk menunjang proses pendidikan

dan demi tercapainya tujuan pendidikan

fasilitas yang dimiliki Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun

Balla Borong Kabupaten Takalar masih belum memadai untuk

menunjang berlangsungnya kegiatan belaja mengajar. Berikut

gambaran sarana dan prasarana di Rudhatul Athfal Khaidir Nurdin

Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar :

TABEL III

Data sarana dan prasarana Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin

Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar

No Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan

1. Ruang ketua guru/kantor 1 Masih direnovasi

2. Ruang kelas 2 baik

3. Lemari 2 Baik

Page 56: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

4. Meja guru 2 Baik

5. Meja siswa 4 Baik

6. Kipas angina 2 Baik

7. Kotak p3k 1 Baik

8. Kotak Alfabet 3 Baik

9. Bola 4 Baik

10. Karet bermain 3 Baik

11. Batu berhitung 1 Baik

12. Ayunan santai 1 Baik

13. Ayunan rantai 1 Baik

14. Papan tulis 2 Baik

15. Bola dunia 1 Baik

16. Kandang macan 1 Baik

17. Gelas putar 2 Baik

Sumber data53

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa fasilitas atau sarana

dan prasarana yang dimiliki Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun

Balla Borong Kabupaten Takalar masih sangat kurang, alat-alat

53

Kantor Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten

Takalar, Tahun Ajaran 2018-2019.

Page 57: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

bermain seperti yang seharusnya ada pada setiap sekolah pendidikan

anak usia dini masih sangat minim, terkhusus pada alat-alat bemain

yang dapat menunjang bacaan dan perhitungan anak.

B. Peranan Guru Dalam Menanamkan Akhlak Hifdzul Lisan Anak di

Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten

Takalar.

Pada sebuah sekolah, guru bertanggung jawab memberikan

pendidikan agama bagi peserta didiknya. Dasar yang harus diberikan

pertama kali dan sangat penting pada anak usia dini dalam pendidikan

agama adalah akhlak berbicara , bagaimana seorang anak akan menjaga

lisannya, dengan begitu anak akan mampu berbicara yang baik dan sopan

pada orang yang lebih tua, sebayanya, dan orang yang lebih mudah

darinya. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa di zaman sekarang

banyak anak-anak yang terpengaruh akan kondisi lingkungan sehingga

anak akan mudah berbicara yang kurang baik kepada sesamanya maka

perlu seorang guru memberikan arahan yang baik serta juga memberikan

contoh tauladan berbicara yang baik pada setiap peserta didiknya.

Peneliti menyimpulkan bahwa peranan guru adalah sebagai

pembimbing, sebagai fasilitator, sebagai mediator, dan sebagai motivator.

Karena kehadiran seorang guru di sekolah merupakan suatu hal yang

dapat menunjang kualitas belajar siswa.

Berhasil atau gagalnya proses penanaman akhlak hifdzul lisan

anak sepenuhnya bergantung pada peranan guru dalam memberikan

Page 58: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

pemahaman dan menciptakan suasana belajar pada peserta didiknya

yang tentu harus berlandaskan Al-Qur’an Hadist dalam menerapkan

pengalaman nilai-nilai akhlak berbicara yang baik.

Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan metode

wawancara dan observasi terhadap guru dan siswa yang menjadi

responden dalam penelitian ini, maka diperoleh penelitian sebagai berikut:

Dalam hal ini Kasmawati S.Pd guru kelas A mengatakan bahwa :

Di sekolah kami memberikan pemahaman ke peserta didik cara berbicara yang baik secara rutin sebelum dan sesudah pembelajaran dimulai, hal ini tentu dapat memicu perkembangan pengetahuan anak mengenai hal-hal pembiasaan pada penggunaan lisan yang baik. Apalagi siswa yang ada di sekolah ini memiliki tingkat pemahaman yang berbeda namun sebagian besarnya insya Allah mampu menangkapnya dan menjadikan itu suatu pembiasaan disekolah maupun di luar sekolah.54

Berdasarkan wawancara di atas maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa guru dalam sebuah sekolah memiliki peranan yang

sangat penting dalam menunjang perkembangan pengetahuan dan

pemahaman anak, karena guru memiliki tanggung jawab untuk seorang

anak dalam menanamkan akhlak-akhlak yang baik khususnya dalam

menjaga lisan (hifdzul lisan)pada peserta didiknya.

Selain itu peneliti juga memperoleh hasil wawancara dari ibu

Hasnah, S.Pd guru kelas B sebagai berikut: .

Jelas kami mengajarkan akhlak hifdzul lisan pada peserta didik kami karena sekolah kami ini kan sekolah RA (raudhatul Athfal) yang hampir secara keseluruhan kami mengajarkan anak-anak

54

Kasmawati S.pd, Guru kelas A Radhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla

Borong Kabupaten Takalar, Wawancara, 19 juli 2019

Page 59: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

untuk berakhlakul karimah, dan terkhusus pada penanaman akhlak hifdzul lisan kami tidak akan pernah meninggalkan atau lupa untuk memberikannya kepada peserta didik karena penting, dimana disitulah kami mengajarkan kepada anak bagaimana cara berbicara yang baik dan sopan kepada orang yang lebih dewasa. 55

Berdasarkan wawancara yang peneliti dapatkan dari ibu Hasnah,

S.Pd, sama halnya dengan yang disampaikan oleh ibu Kasmawati S.Pd

dimana peserta didik di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin ini selalu

mendapatkan ajaran-ajaran akhlak yang baik terkhusus pada penanaman

akhlak hifdzul lisan karena menurut mereka hal tersebut sangatlah penting

di usia dini untuk bekal hingga mereka beranjak dewasa.

Dilihat dari beberapa argumen diatas maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa dalam memberikan suatu bimbingan berbicara yang

baik bukan hanya sekedar memberikan suatu pengajaran atau contoh

tetapi pembiasaan-pembiasaan yang merupakan suatu keadaan dimana

seseorang mengaplikasikan perilaku-perilaku yang belum pernah atau

jarang dilaksanakan menjadi sering dilaksanakan hingga pada akhirnya

menjadi kebiasaan, dan dalam penelitian ini dikhususkan pada

pembiasaan menjaga lisan atau berhifdzul Lisan.

Pembiasaan merupakan salah satu metode pendidikan yang

sangat penting terutama bagi anak-anak, karena anak-anak pada usia dini

belum mengetahui baik dan buruk dari apa saja yang mereka perbuat dan

katakan. Perhatian mereka mudah sekali beralih pada hal-hal baru yang

mereka temui di lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, sebelum anak dapat

55

Hasnah S.pd, Guru kelas B Radhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong

Kabupaten Takalar, Wawancara, 19 juli 20119

Page 60: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

berfikir logis dan memahami hal-hal yang abstrak, serta belum sanggup

menentukan mana yang baik dan mana yang buruk , mana yang benar

dan mana yang salah, maka contoh-contoh, latihan-latihan dan

pembiasaan-pembiasaan memilki peran yang penting dalam

pembentukan kepribadian anak.56

Menanamkan pentingnya menjaga lisan pada anak-anak tentu

memerlukan keuletan, kesabaran dan pembiasaan sebagaimana dari apa

yang diungkapkan oleh ibu Kasmawati S.Pd dari hasil wawancara yang

peneliti lakukan adalah sebagai berikut :

Dalam menanamkan akhlak hifdzul lisan pada anak juga perlu kesabaran penuh karena tingkat pemahaman anak yang berbeda – beda maka dari itu dilakukan secara berulang-ulang agar anak-anak terlatih untuk membiasakannya dan dengan demikian anak akan lebih mudah mengingat karena sudah terbiasa.57

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan

guru kelas A Raudhatul Athfal khaidir nurdin peneliti dapat menyimpulkan

bahwa, ketika ingin memberikan pengajaran atau pemahaman pada

peserta didik maka sangat perlu adanya pembiasaan dimana anak akan

sering melakukan sesuai apa yang diajarkan pada setiap anak. Namun,

ketika ingin memberikan pemahaman pada setiap anak yang dibutuhkan

bukan hanya sekedar pada pembiasaan saja karena dimana setiap anak

memiliki karakter dan cara pemahaman yang berbeda-beda. Maka dari itu

guru di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten

56 Zainuddin, Seluk – Beluk Pendidikan Dari Al-Ghazali (Jakarta : Bumi Aksara,

1997), h.106. 57

Kasmawati S.pd, Guru kelas A Radhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla

Borong Kabupaten Takalar, Wawancara, 20 juli 2019

Page 61: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

Takalar ini juga melakukan pendekatan saintifik kepada setiap peserta

didik.

Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang

sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep,

hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan pengamatan.58 Proses

pendekatan saintifik harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap,

pengetahuan dan keterampilan. Hasilnya adalah peningkatan dan

keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik dan

memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak dari

peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan dan

keterampilan. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif,

inovatif, dan efektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan

pengetahuan yang terintegrasi.59

Seperti yang diungkapkan dari hasil wawancara yang peneliti

peroleh dari ibu Hasnah, S.Pd guru kelas B menyatakan bahwa :

Dalam memberikan pemahaman pada peserta didik boleh dikatakan sebagai tantangan terhebat untuk saat ini, apalagi kita menghadapi anak yang umur masih sangat dini dalam artian sama halnya dengan kertas kosong, mereka belum tau mana yang baik dan mana yang buruk tentu dalam memberikan suatu pemahaman pada anak yang memiliki sifat yang kadang keras, cengeng, rewel, bahkan ada anak yang tingkat pemahamannya itu sangat minim maka dari itu, biasanya saya melakukan pendekatan saintifik secara khusus pada setiap peserta didik saya. Dengan demikian

58 M.Hosnan, pendekatan Saintifik dan Konsektual dalam Pembelajaran Abad 21,

(Bogor:Ghali Indonesia, 2014), h.34. 59

Daryanto, Pembelajaran Tematik Terpadu Terintegrasi (kurikulum 2013).

(Yogyakarta:Gava Media, 2014). h.59

Page 62: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

mereka akan lebih mudah memahami setiap apa yang saya berikan kepada mereka.60

Berdasarkan pernyataan yang telah dikemukakan oleh ibu

Hasnah, S.Pd. peneliti dapat menyimpulkan bahwa setiap tingkat kesulitan

yang anak temui maka itu sepenuhnya tanggung jawab seorang guru

bagaimana guru mampu menghadapi dan memberikan suatu pemahaman

yang lebih mudah dimengerti oleh setiap peserrta didiknya yaitu salah

satunya melakukan pendekatan secara khusus.

Guru merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam proses

belajar mengajar, oleh karena itu guru harus betul-betul membawa

siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai, dalam menanamkan akhlak

hifdzul lisan anak di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong

Kabupaten Takalar tergolong baik, hal itu terlihat ketika penulis melakukan

pengamatan di lapangan anak didik di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin

sudah ada beberapa bahkan sebagian besarnya berhasil

mengaplikasikannya.

Berikut hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru

kelas A, Kasmawati S.Pd :

Ya, itu tadi yang sudah dijelaskan bahwasanya saya menggunakan pembiasaan dan pendekatan saintifik, namun jika mengingat faktor yang akan mempengaruhi tingkat pemahaman anak biasanya pembiasaan itu di dalamnya saya mengajarkan kepada peserta didik saya dengan kata-kata thayyiban, misalnya mengucapkan salam, selalu megajarkan kepada peserta didik mengucapkan alhamulillah seketika sudah melakukan sesuatu, beristighfar ketika mendapat musibah, kata masyaa Allah ketika menyanjung sesuatu

60

Hasnah S.pd, Guru kelas B Radhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong

Kabupaten Takalar, Wawancara, 20 juli 2019

Page 63: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

beserta kata-kata lainnya yang bersifat akhlak berbicara yang baik.61

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa

dalam memberikan pemahaman mengenai akhlak berbicara maka perlu

diberikan kebisaan menggunakan kata-kata yang baik dan salah satunya

adalah penggunaan kata-kata thayyiban.

Penyampaian informasi atau materi yang baik tidak terlepas dari

peranan guru dalam mengupayakan pengelolaan materi pembelajaran di

kelas. Layaknya seorang aktor yang akan memerankan seorang tokoh

dalam syuting sebuah film maka bila ingin mendapatkan hasil yang baik

dia harus menguasai dan menghafal skenario. Begitupun seorang guru,

sebelum dia action di dalam kelas terlebih dahulu harus menyusun

skenario dalam yang akan di lakukan pada saat kegiatan pembelajaran

nanti. Hal tersebut seolah menjadi seorang guru dalam melaksanakan

proses pembelajaran di kelas sehingga benar-benar harus disusun secara

matang.62

Adapun hasil wawancara peneliti dengan Hasnah S.Pd guru kelas

B sebagai berikut

Ketika saya ditanya lagi bagaimana cara menerapkan akhlak hifdzul lisan pada anak maka saya juga sering menggunakan contoh dengan mempraktekkan langsung bahkan saya mengajak

61

Kasmawati S.pd, Guru kelas A Radhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla

Borong Kabupaten Takalar, Wawancara, 22 juli 2019 62

Erwin Widiasworo, Rahasia Menjadi Guru Idola : Paduan Memaksimalkan

Proses Belajar Mengajar Secara Kreatif dan Interatif, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2014). h. 49

Page 64: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

peserta didik saya untuk bermain peran, karena itu sangat berguna untuk meningkatkan pengetahuan anak.63

Berdasarkan dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa penting anak diberikan suatu pemahaman dengan sambil bermain

peran dimana anak akan merasa rileks sehingga anak akan lebih mudah

paham.

C. Akhlak Hifdzul Lisan Anak di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin

Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar

Manusia dilahirkan dalam keadaan lemah fisik maupun psikis.

Walaupun dalam keadaan demikian ia telah memiliki kemampuan bawaan

yang bersifat laten. Potensi bawaan ini memerlukan pengembangan

melalui bimbingan dan pemeliharaan yang mantap lebih-lebih pada anak

usia dini.

Dalam menjaga akhlak seperti pada penjagaan lisan anak usia

dini, setelah lepas dari peranan orang tua guru juga memiliki peranan

untuk mengajarkannya pada peserta didiknya. Sebagaimana yang telah

dibahas pada hasil wawancara sebelumnya bahwa penanaman akhlak

berbicara pada anak itu sangat penting karena berkaitan erat dengan

ajaran-ajaran agama Allah SWT.

Penanaman akhlak hifdzul lisan pada anak, guru tentu memiliki

kesulitan tersendiri dimana jika ada seorang anak memiliki sikap bawaan

63

Hasnah S.pd, Guru kelas B Radhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong

Kabupaten Takalar, Wawancara, 22 juli 20119

Page 65: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

yang cenderung kasar pada bagian lisannya maka itu akan menjadi tugas

utama yang harus dituntaskan oleh seorang guru.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

mengumpulkan informasi mengenai keadaan dan kondisi akhlak berbicara

siswa di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten

Takalar, memang tidak bisa dipungkiri bahwa setiap kelas baik itu di kelas

A maupun di kelas B ada yang memiliki sikap akhlak yang baik atau

sebaliknya. Dilihat dari kondisi tersebut berikut hasil wawancara peneliti

dengan guru kelas B Hasnah, S.Pd. mengatakan bahwa :

Ketika kami dihadapkan pada kondisi anak yang cenderung kasar dalam berbicara itu biasanya, mohon maaf. Itu biasanya dari factor lingkungan sosial dan lingkungan keluarga, dimana saya pernah menemukan siswa di kelas saya, ia memiliki karakter yang keras dan tentu gaya bahasanyapun agak sedikit keras juga ketika ia berbicara dengan temannya. Hal ini dipicu karena mungkin disekitar tempat ia tinggal ia cenderung mendengar kata-kata kasar sehingga hal itu menjadi kebiasaannya. Namun di kelas saya tidak semua anak yang memiliki sikap demikian, bahkan ada anak yang cenderung mengingatkan temannya agar tidak berkata kasar. Pernah juga ada siswa saya yang kalau mendengar temannya berkata kasar ia lalu menemui saya, “ibu-ibu, itu ianu bicara kotorki” tentu saya sebagai guru langsung memberikan arahan “tidak boleh nak, itu tidak baik, kalau kita sering berbicara kotor maka kita masuk neraaakaaa….!” setelah itu anak akan mulai tahu atau pengetahuannya terefresh kembali.64

Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa setiap faktor yang

mempengaruhi setiap pemahaman anak itu tidak pernah lepas dari fakto

intelnar dan faktor eksternal dimana ketika anak telah mampu

mengaplikasikan apa yang diberikan guru namun Karenna adanya kedua

64

Hasnah S.pd, Guru kelas B Radhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong

Kabupaten Takalar, Wawancara,, 21 juli 2019

Page 66: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

faktor tersebut maka akan menjadikan anak tersebut menjadi ke sifatnya

semula.

Adapun hasil wawancara peneliti dengan guru kelas A Kasmawati

S.Pd bahwa :

Realitanya setiap manusia memiliki sikap yang berbeda-beda ada yang baik dan sebaliknya, demikian juga di tempat kami mengajar dimana kami memiliki siswa yang beberapa memang memiliki sifat yang berbeda-beda juga. Nah melihat perbedaannya itu pada saat sebelum kami mengajarkan akhlak hifdzul lisan tentu siswa belum paham akan pentingnya hal tersebut namun ketika kami mengingatkan kembali secara rutin sebagaimana yang kami lakukan setiap sebelum dan setelah belajar maka siswa akan mengingat kembali bahwasanya berbicara yang baik itu dijanjikan surga oleh Allah SWT.65

Berdasarkan hasil wawancara dari kedua guru Raudhatul Athfal

Khaidir Nurdin dusun Balla Borong Kabupaten Takalar maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa keadaan dan kondisi akhlak hifdzul lisan anak di

sana masih ada yang belum paham akan pentingnya penjagaan lisan dan

ada yang sudah paham akan pentingya menjaga lisan (hifdzul lisan), hal

ini dipicu pada kebiasaan keseharian anak di lingkungan luar sekolah,

namun ketika guru mengingatkan bahwa itu tidaklah baik di mata Allah

maka anak tersebut akan paham kembali, oleh karena itu menurut kedua

guru Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin tidaklah salah melakukan

pembiasaan dalam menanamkan akhlak hifdzul lisan pada peserta

didiknya.

65

Kasmawati S.pd, Guru kelas A Radhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla

Borong Kabupaten Takalar, Wawancara,, 22 juli 2019

Page 67: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akhlak Hifdzul Lisan Anak di

Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten

Takalar.

Segala tindakan dan perbuatan manusia yang memiliki corak

berbeda antara satu dengan yang lainnya, diakibatkan karena adanya

faktor dari dalam diri (internal) dan dari luar dirinya sendiri (eksternal).

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi akhlak hifdzul

lisan anak di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong

Kabupaten Takalar. Berikut Peneliti akan menampilkan hasil wawancara

dengan orangtua dan guru di yayasan tersebut, diantaranya dengan ibu

kasamawati S.Pd dengan hasil wawancara sebagai berikut :

Kami juga paham akan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi akhlak peserta didik kami, dimana yang sering kami temui yaitu ada anak yang memang bawaannya dari lingkungan luar yang ia bawa ke sekolah namun hal demikian tak lantas membuat kami untuk tidak memperhatikan hal tersebut. Justru itu akan kami pahami lalu kemudian kami membuat sebuah solusi bagaimana menangani peserta didik kami66

Selain itu peneliti juga berhasil mewawancarai ibu kelas B

Hasnah, S.Pd mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi akhlak hifdzul

lisan anak, hasil wawancaranya sebagai berikut :

Mungkin sama halnya yang dikatakan oleh ibu kasma bahwasanya faktor yang sangat berpengaruh pada setiap anak adalah faktor lingkungn sosial, namun disini juga ada yang faktornya itu dari lingkungan keluarga dimana dalam keluarganya memang sering mendapatkan suatu hal yang bersifat keras. Meskipun kami mengajarkan akhlak-akhlak yang baik namun ketika mereka pulang

66

Kasmawati S.pd, Guru kelas A Radhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla

Borong Kabupaten Takalar, Wawancara, 22 juli 2019

Page 68: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

atau balik dari sekolah maka sifat anak tersebut kembali lagi. Tentu ini sangat berpengaruh pada tingkat pemahamannya.67

Berdasarkan hasil wawancara diatas adalah kita sudah ketahui

bersama bahwasanya adanya faktor internal dan faktor eksternal yang

dapat mempengaruhi perkembangan akhlak pada anak.

Adapun hasil wawancara peneliti dengan salah satu orang tua

siswa mengenai faktor yang dapat mempengaruhi akhlak hifdzul lisan

anak di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten

Takalar berikut hasil wawancara peneliti dengan Daeng Kebo :

Iye begitu memang yang na bilang bu guru disini seperti pengaruh lingkungan keluarga dan sosial karena memang tawwa ada biasa keluarga yang tidak tau mengontrol cara berbicaranya meskipun adai anaknya di dekatnya, jadi itu anaka na dengarki, jari sallang mae na ikuti tommi ka na bilang seringi juga orang tuana bicara begitu. Ada juga dari temanna yang sering na dengar appali’bo (bicara kotor) akhirnya ikut-ikutan tommi anjo anaka. Bah biasai tawwa terjadi yang begitua.68

Berdasarkan hasil wawancara di atas peneliti dapat menyimpulkan

bahwa faktor yang dapat mempengaruhi dalam penanaman akhlak hifdzul

lisan anak di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dususn Balla Borong

Kabupaten Takalar yaitu faktor lingkungan sosial, dan faktor lingkungan

keluarga, ini merupakan hal yang umum terjadi pada setiap anak.

Adapun hasil wawancara yang diperoleh peneliti dengan daeng

jintu yang merupakan orangtua siswa juga sebagai berikut :

Saya anakku sebenarnya kalau di rumah pintarki iye iye (iya/ bentuk kata sopan untuk orang yang lebih tua dari kita) tapi kalau

67 Hasnah S.pd, Guru kelas B Radhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong

Kabupaten Takalar, Wawancara, 22 juli 2019 68

Daeng Kebo, orangtua siswa Radhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla

Borong Kabupaten Takalar, Wawancara, 22 Juli 2019

Page 69: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

pergimi main-main dengan temannya pulang ke rumah lainmi bahasana, mengikutki di bahasanya teman-temannya.69

Berdasarkan hasil wawancara di atas ialah salah satu dari peserta

didik di tempat tersebut memang adanya faktor luar atau pengaruh dari

teman yang dapat mempengaruhi akhlak anak.

Di dalam sekolah berlangsung beberapa bentuk dasar dari

kelangsungan pendidikan yaitu pembentukan sikap-sikap dan kebiasaan

dari kecakapan-kecakapan pada umumnya. Hal ini sudah tidak dapat

dipungkiri bahwa jika guru mengajarkan mengenai akhlak berbicara yang

baik tidak menutup kemungkinan setelahnya kita harus paham bahwa

memang ada faktor-faktor yang kapan saja dapat mempengaruhi akhlak

berbicara anak.

69

Daeng Jintu, orangtua siswa Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla

Borong Kabupaten Takalar, Wawancara, 22 Juli 2019.

Page 70: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Peranan guru tidak lepas dari apa yang guru lakukan dalam

menyampaikan pembelajarannya kepada siswanya, setiap

pemahaman belajar yang diberikan merupakan hal baru yang

bersifat baik khususnya pada akhlak hifdzul lisan anak di

Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten

Takalar memberikan pemahaman dengan melakukan pembiasaan

melaui kata-kata yang baik (Thayyiban), pendekatan saintifik

secara khusus dan bermain peran.

2. Manusia memiliki pemahaman yang berbeda-beda tidaklah semua

anak usia dini menerima pemahaman akhlak hifdzul lisan dengan

baik, namun sebagian besar telah mampu mengaplikasikannya hal

itu dapat disimpulkan berdasarkan dari hasil wawancara dan

observasi yang telah dilakukan.

3. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi akhlak hifdzul lisan anak

paling umum ialah dari pengaruh lingkungan keluarga dan sosial..

Namun untuk menghadapinya guru di Raudhatul Athfal Khaidir

Nurdin selalu mengupayakan agar siswa memiliki akhlak berbicara

yang baik melalui pembiasaan yang sering mereka terapkan setiap

harinya.

Page 71: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

B. Saran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong

Kabupaten Takalar

Hendaknya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan

dan bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan dalam

penanaman akhlak hifdzul lisan (menjaga lisan) pada anak sejak

usia dini.

2. Untuk Guru Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong

Kabupaten Takalar

Hendaknya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

masukan dalam membangun pikiran dan khasanah ilmu

pengetahuan dalam rangka penanaman akhlak hifdzul lisan

(mejaga lisan) pada anak sejak usia dini.

3. Bagi peneliti lain

Hendaknya hasil penelitian ini bisa menjadi acuan untuk

mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan yang

berkaitan dengan peranan guru dalam menanamkan akhlak hifdzul

lisan.

Page 72: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

DAFTAR PUSTAKA

Alquran al-Karim

Al-ghazali, Imam.1994. Bahaya Lidah. Jakarta,Bumi Aksara.

Al-Mishri, Mahmud. 2009. Ensiklopedia Akhlak Muhammad saw. Jakarta : Pena Pundi aksara.

Arif, Armei. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Press.

Amin, Ahmad. 1975. Ethika (ilmu akhlak), Jakarta : Bulan Bintang.

______________. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

______________. 2002. Metodologi Penelitian Agama Islam. Jakarta :Dirjen Kelembagaa n Agama Islam.

Asmaran, DR.. 2002. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta : PT RajaGrapindo Persada.

Daradjad, Zakiah. 1995. Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

_______________. 1996. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta : PT Bulan Bintang.

Daryanto. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu Terintegrasi (kurikulum 2013). Yogyakarta:Gava Media.

Departemen Agama Republik Indonesia, 2011, Al-Qur’an dan Terjemahannya.

Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Grasindo.

Nasharuddin, Dr.H. (2015). Akhlak Ciri Paripurna. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

El-Sulthani, K.H. Mawardi Labay, 2002, Lidah Tidak Bertulang ,Jakarta : Al-Mawardi Prima.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dn Pembelajaran. Jakarta : Sinar Grafika.

Hosnan, M. 2014, pendekatan Saintifik dan Konsektual dalam Pembelajaran Abad 21, Bogor:Ghali Indonesia.

Indrawati, Maya, Dkk. 2006. Serba Serbi Bijak Mendidik dan Membesarkan Anak Usia Pra Sekolah. Jakarta : Prestasi Pustakarya.

Jalaluddin. 2002. Teologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grapindo Persada. Kartono, Kartini. 1996. psikologi umum, Bandung : Mandar Maju. Mardalis. 2006. Metode Penelitian : Suatau Pendekatan Proposal.

Jakarta:Bumi Aksara. Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Rosda.

Page 73: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

Nasution, S. 2011. Metode Research, Penelitian Ilmiah. Jakarta : Bumi Aksara.

Rahman, Hibana. S. 2002. Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyaarta : PGTKI Press.

Permadiknas. 2013, Undang-Undang Sikdiknas No 20 Tahun 2003 Jakarta : Sinar Grafik.

Saleh, Akh.Muwafik,.2012 Membangun Karakter Dengan Hati Nurani, Jakarta : Erlangga. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pebelajaran : Berorientasi Standart Proses Pendidikan, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Sukmadinata, Nana Syaodih, 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Suprihatiningrum, Jami.l 2016. Guru Profesional : pedoman kinerja, kualifikasi, dan kompetensi guru. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Supriyadi. 2015. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta :DUA SATRIA OFFSET.

Susanto, Ahmad. 2017. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:PT Bumi Aksara.

Tanzeh, Ahmad. 2009. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras. UU RI No. 14 Thn 2005. 2014 Tentang Guru dan Dosen, Jakarta : Sinar

Grafika. Widiasworo, Erwin. 2014, Rahasia Menjadi Guru Idola : Paduan

Memaksimalkan Proses Belajar Mengajar Secara Kreatif dan Interatif, Yogyakarta :Ar-Ruzz Media.

Ya’kub, Hamzah. 1993, Etika Islam, Bandung : Diponegoro. Zainuddin 1997. Seluk – Beluk Pendidikan Dari Al-Ghazali .Jakarta : Bumi

Aksara. Digilib.uinsby.ac.id/7293/3/bab2.pdf https://alya-hijab.com/keutamaan-menjaga-lisan-dan-manfaatnya-deta//il-

5294 https:// Beljarpendidikanpkn.blogspot.com/2017/07/pengertian-peranan-

guru.htm?m=1 https://free.facebook.com/myarabindo/photos/a.305977499505614/74435

6662334360/?type=3&_rdc=1&_rdr https://www.google.com/article/menanamkan-adab-berbicara-pada-

anak/amp Republika.co.id

Page 74: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI
Page 75: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

LAMPIRAN II

DAFTAR WAWANCARA

Pedoman wawancara untuk ditanyakan kepada guru di Yayasan Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar.

1. Apakah ibu memberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga

lisan (Hifdzul lisan) pada peserta didik ibu?

2. Apakah ibu melakukannya secara rutin setiap kali masuk kelas?

3. Dengan umur yang berbeda tentu setiap pemahaman anak berbeda,

bagaimana cara ibu memberikan pemahaman hifdzul lisan pada

anak?

4. Apakah ada semacam contoh yang diterapkan dalam menanamkan

akhlak jifdzul lisan pada anak?

5. Apakah ibu menggunakan kata-kata thayyiban?

6. Apa saja kendala yang ibu hadapi selama memberikan pemahaman

dalam menanamkan akhlak hifdzul lisan pada anak?

7. Bagaimana kondisi anak sebelum diberikan pemahaman mengenai

pentingnya menjaga lisan (hifdzul lisan) ?

8. Apakah ada perubahan?

9. Apa saja factor-faktor yang dapat mempengaruhi akhlak hifdzul lisan

anak di R.A Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar?

10. Bagaimana pemahaman dan pandangan anda sebagai guru terhadap

pentingnya menanamkan akhlak hifdzul lisan anak pada usia dini?

Page 76: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

11. Apa yang ibu rasakan setelah memberikan pemahaman mengenai

pentingnya menanamkan akhlak hifdzul lisan pada peserta didik

anda?

Hasil Wawancara dengan Guru Kelas A Rudhatul Athfal Khaidir

Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar:

1. Iya, Di sekolah kami memberikan pemahaman ke peserta didik cara

berbicara yang baik secara rutin sebelum dan sesudah pembelajaran

dimulai, hal ini tentu dapat memicu perkembangan pengetahuan anak

mengenai hal-hal pembiasaan pada penggunaan lisan yang baik.

Apalagi siswa yang ada di sekolah ini memiliki tingkat pemahaman

yang berbeda namun sebagian besarnya insya Allah mampu

menangkapnya dan menjadikan itu suatu pembiasaan disekolah

maupun di luar sekolah

2. Iya kami melakukannya secara rutin sebelum dan sesudah

pembelajaran dimulai, hal ini tentu dapat memicu perkembangan

pengetahuan anak mengenai hal-hal pembiasaan pada penggunaan

lisan yang baik.

3. Dalam menanamkan akhlak hifdzul lisan pada anak juga perlu

kesabaran penuh karena tingkat pemahaman anak yang berbeda –

beda maka dari itu dilakukan secara berulang-ulang agar anak-anak

terlatih untuk membiasakannya dan dengan demikian anak akan lebih

mudah mengingat karena sudah terbiasa.

4. Saya menggunakan pembiasaan dan pendekatan saintifik

5. Jika mengingat faktor yang akan mempengaruhi tingkat pemahaman

anak biasanya pembiasaan itu di dalamnya saya mengajarkan kepada

peserta didik saya dengan kata-kata thayyiban, misalnya

mengucapkan salam, selalu megajarkan kepada peserta didik

mengucapkan alhamulillah seketika sudah melakukan sesuatu,

beristighfar ketika mendapat musibah, kata masyaa Allah ketika

Page 77: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

menyanjung sesuatu beserta kata-kata lainnya yang bersifat akhlak

berbicara yang baik.

6. Realitanya setiap manusia memiliki sikap yang berbeda-beda ada

yang baik dan sebaliknya, demikian juga di tempat kami mengajar

dimana kami memiliki siswa yang beberapa memang memiliki sifat

yang berbeda-beda juga. Nah melihat perbedaannya itu pada saat

sebelum kami mengajarkan akhlak hifdzul lisan tentu siswa belum

paham akan pentingnya hal tersebut namun ketika kami

mengingatkan kembali secara rutin sebagaimana yang kami lakukan

setiap sebelum dan setelah belajar maka siswa akan mengingat

kembali bahwasanya berbicara yang baik itu dijanjikan surga oleh

Allah SWT.

7. Jawabanya sama dengan jwaban nomor 6 tadi.

8. Jelas ada, dimana anak yang belum tahu menjadi tahu akan

pentingnya menjaga lisan.

9. Kami juga paham akan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi akhlak

peserta didik kami, dimana yang sering kami temui yaitu ada anak

yang memang bawaannya dari lingkungan luar yang ia bawa ke

sekolah namun hal demikian tak lantas membuat kami untuk tidak

memperhatikan hal tersebut. Justru itu akan kami pahami lalu

kemudian kami membuat sebuah solusi bagaimana menangani

peserta didik kami

10. Penting sekali yah apalagi saya menganggap ini sebagai bekal yan

paling penting untuk anak usia dini.

11. Merasa sangat puas apalagi jika dilihat dari kondisi dan daya serap

dari sebagian besar peserta didik yang ada diyayasan ini.

Page 78: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

Hasil Wawancara dengan Guru Kelas B Rudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar:

1. Jelas kami mengajarkan akhlak hifdzul lisan pada peserta didik kami

karena sekolah kami ini kan sekolah RA (raudhatul Athfal) yang hampir

secara keseluruhan kami mengajarkan anak-anak untuk berakhlakul

karimah, dan terkhusus pada penanaman akhlak hifdzul lisan kami

tidak akan pernah meninggalkan atau lupa untuk memberikannya

kepada peserta didik karena penting, dimana disitulah kami

mengajarkan kepada anak bagaimana cara berbicara yang baik dan

sopan kepada orang yang lebih dewasa.

2. Setiap saat.

3. Dalam memberikan pemahaman pada peserta didik boleh dikatakan

sebagai tantangan terhebat untuk saat ini, apalagi kita menghadapi

anak yang umur masih sangat dini dalam artian sama halnya dengan

kertas kosong, mereka belum tau mana yang baik dan mana yang

buruk tentu dalam memberikan suatu pemahaman pada anak yang

memiliki sifat yang kadang keras, cengeng, rewel, bahkan ada anak

yang tingkat pemahamannya itu sangat minim maka dari itu, biasanya

saya melakukan pendekatan saintifik secara khusus pada setiap

peserta didik saya. Dengan demikian mereka akan lebih mudah

memahami setiap apa yang saya berikan kepada mereka.

4. Ketika saya ditanya lagi bagaimana cara menerapkan akhlak hifdzul

lisan pada anak maka saya juga sering menggunakan contoh dengan

mempraktekkan langsung bahkan saya mengajak peserta didik saya

untuk bermain peran, karena itu sangat berguna untuk meningkatkan

pengetahuan anak.

5. Menggunakan, tetap menggunakan.

6. Ketika kami dihadapkan pada kondisi anak yang cenderung kasar

dalam berbicara itu biasanya, mohon maaf. Itu biasanya dari factor

lingkungan sosial dan lingkungan keluarga, dimana saya pernah

menemukan siswa di kelas saya, ia memiliki karakter yang keras dan

Page 79: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

tentu gaya bahasanyapun agak sedikit keras juga ketika ia berbicara

dengan temannya. Hal ini dipicu karena mungkin disekitar tempat ia

tinggal ia cenderung mendengar kata-kata kasar sehingga hal itu

menjadi kebiasaannya. Namun di kelas saya tidak semua anak yang

memiliki sikap demikian, bahkan ada anak yang cenderung

mengingatkan temannya agar tidak berkata kasar. Pernah juga ada

siswa saya yang kalau mendengar temannya berkata kasar ia lalu

menemui saya, “ibu-ibu, itu ianu bicara kotorki” tentu saya sebagai guru

langsung memberikan arahan “tidak boleh nak, itu tidak baik, kalau kita

sering berbicara kotor maka kita masuk neraaakaaa….!” setelah itu

anak akan mulai tahu atau pengetahuannya terefresh kembali.

7. Tentunya belum, maka dari itu kami berusaha mengupayakan sebaik

mungkin.

8. Pasti ada perubahan dek.

9. Mungkin sama halnya yang dikatakan oleh ibu kasma bahwasanya

faktor yang sangat berpengaruh pada setiap anak adalah faktor

lingkungn sosial, namun disini juga ada yang faktornya itu dari

lingkungan keluarga dimana dalam keluarganya memang sering

mendapatkan suatu hal yang bersifat keras. Meskipun kami

mengajarkan akhlak-akhlak yang baik namun ketika mereka pulang

atau balik dari sekolah maka sifat anak tersebut kembali lagi. Tentu ini

sangat berpengaruh pada tingkat pemahamannya.

10. Menurut saya diharuskan, agar siswa setelah selesai disini dapat

berkarakter yang baik, memiliki akhlak yang baik, dan itu dianjurkan di

RPPH.

11. Puas dek, apalagi ketika siswa mampu mempraktekkan, dan

mengaplikasikan setiap hari dilingkungannya, dan yang paling saya

senangi ketika saya telah mengajarkan satu kebaikan bagi peserta didik

saya.

Page 80: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

LAMPIRAN III

DOKUMENTASI

Wawancara dengan guru kelas A

Wawancara dengan guru kelas B

Page 81: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

Proses terakreditasi yayasan

Kondisi lingkungan bermain peserta didik di Raudhatul Athfal Khaidir Nurdin Dusun Balla Borong Kabupaten Takalar

Saat anak sedang beristirahat

Page 82: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

suasana saat belajar

Page 83: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

Suasana saat berolahraga

Saat anak bermain

Page 84: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

Saat akan makan bersama

Page 85: PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK ...PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK HIFDZUL LISAN ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL KHAIDIR NURDIN DUSUN BALLA BORONG KAB. TAKALAR SKRIPSI SATRIANI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

SATRIANI, biasa di panggil satri/iji lahir di Borong

Karamasa, 02 agustus 1997 anak ke pertama dari 2

bersaudara. Buah hati dari pasangan T DAENG

GASSING dan H. DAENG JINTU, Penulis ini memulai

pendidikan di SDN 140 KO’MARA II dan tamat pada

tahun 2009. Pada tahun yang sama pula melanjutkan jenjang pendidikan

di SMP NEGERI 4 POLOMBANGKENG UTARA dan tamat pada tahun

2012. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMA NEGERI 3

POLOMBANGKENG UTARA yang kini dikenal sebagai SMA NEGERI 11

TAKALAR dan tamat pada tahun 2015. Da n kemudian Melalui

penerimaan mahasiswa baru pada tahun 2015, penulis tercatat sebagai

mahasiswa pada jurusan Pendidikan Agama Islam program strata satu

(S1) Fakultas Agama Islam, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR.