penyakit mata

16
TABEL PEYAKIT MATA BERDASARKAN PEMERIKSAAN VISUS No . PENYAKIT DEFINISI ETIOLOGI TANDA & GEJALA PEMERIKSAAN PENATALAKSANAAN MATA MERAH; VISUS NORMAL; TIDAK KOTOR/BELEK 1. Pterigium pertmbuhan fibrovaskula r konj ke arah kornea yang bersifat invasive &degeneratif Tidak diketahui,diduga neoplasma, radang dan degenerasi. Iritasi kronis debu, matahari dan udara panas. Vaskular.berair, merah, merasa ada benda asing, dan mungkin astigmatisme grI : limbus grII : melewati limbus, <2mm grIII : >gr II, tetapi blm sampai pupil grIV : sdh melewati pupil, menganggu visus Inspeksi Visus Melihat segmen anterior Tidak perlu pengobatan, hanya konservatif: steroid bila Meradang. Lindungi mata. Gr>II operasi 2. Pinguekela Benjolan pada konjungtiva bulbi Iritasi kronis debu, matahari dan udara panas. Sering pada orang tua. Avaskular Inspeksi Tidak perlu pengobatan. Hanya steroid bila meradang. 3. Hematoma Sub- konjungtiva Perdarahan di bawah subkonjungti va Trauma.hipertensi,konju ngtiva hemoragik,anemia,batuk rejan,pemakaian antikoagulan. Tidak ada keluhan.pasien menjadi was-was dengan warna merah.warna merah akan menjadi hitam setelah beberapa lama. Inspeksi Tidak perlu.Akan diserap spontan dalam 1-3 minggu. 4. Episkleriti s Reaksi radang jaringan ikat vaskular yang antara konjungtiva dan sklera. Reaksi hipersensitivitas terhadap penyakit sistemik-TB,RA,SLE,lues etc. Mata terasa kering,sakit mata ringan,mengganjal,kemotik. Gambaran khusus berupa benjolan batas tegas dan warna merah ungu di bawah konjungtiva. Bila benjolan ini ditekansakit mata dan menjalar ke sekitar mata. Mengecil bila diberi efrin 2.5% topikal. Vasokonstriktor . Keadaaan berat:kortikost eroid tetes, sistemik atau salisilat. 5. Skleritis Radang pada skelera. Penyulit episkleritis . Kelainan sistemik. Penyakit jaringan ikat,sifilis, dan gout. Kadang2 TB, pseudomonas, sarkoidosis, hipertensi, benda asing, dan pascabedah. Sakit mata yang hebat menyebar ke dahi, alis dan dagu hingga terbangun tidur. Mata merah berair, fotofobia dengan visus turun. Konjungtiva kemotik. Sering sering berjalan dgn iritis atau siklitis. Antiinflamasi steroid atau nonsteroid atau obat imunosupresif. 1

Upload: muminah-moe-chan

Post on 26-May-2017

243 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit Mata

TABEL PEYAKIT MATA BERDASARKAN PEMERIKSAAN VISUS

No. PENYAKIT DEFINISI ETIOLOGI TANDA & GEJALA PEMERIKSAAN PENATALAKSANAANMATA MERAH; VISUS NORMAL; TIDAK KOTOR/BELEK

1. Pterigium pertmbuhan fibrovaskular konj ke arah kornea yang bersifat invasive &degeneratif

Tidak diketahui,diduga neoplasma, radang dan degenerasi. Iritasi kronis debu, matahari dan udara panas.

Vaskular.berair, merah, merasa ada benda asing, dan mungkin astigmatismegrI : limbusgrII : melewati limbus, <2mmgrIII : >gr II, tetapi blm sampai pupilgrIV : sdh melewati pupil, menganggu visus

InspeksiVisusMelihat segmen anterior

Tidak perlu pengobatan, hanya konservatif: steroid bila Meradang. Lindungi mata.Gr>II operasi

2. Pinguekela Benjolan pada konjungtiva bulbi

Iritasi kronis debu, matahari dan udara panas. Sering pada orang tua.

Avaskular Inspeksi Tidak perlu pengobatan. Hanya steroid bila meradang.

3. Hematoma Sub- konjungtiva

Perdarahan di bawah subkonjungtiva

Trauma.hipertensi,konjungtiva hemoragik,anemia,batuk rejan,pemakaian antikoagulan.

Tidak ada keluhan.pasien menjadi was-was dengan warna merah.warna merah akan menjadi hitam setelah beberapa lama.

Inspeksi Tidak perlu.Akan diserap spontan dalam 1-3 minggu.

4. Episkleritis Reaksi radang jaringan ikat vaskular yang antara konjungtiva dan sklera.

Reaksi hipersensitivitas terhadap penyakit sistemik-TB,RA,SLE,lues etc.

Mata terasa kering,sakit mata ringan,mengganjal,kemotik.Gambaran khusus berupa benjolan batas tegas dan warna merah ungu di bawah konjungtiva. Bila benjolan ini ditekansakit mata dan menjalar ke sekitar mata.

Mengecil bila diberi efrin 2.5% topikal.

Vasokonstriktor. Keadaaan berat:kortikosteroid tetes, sistemik atau salisilat.

5. Skleritis Radang pada skelera. Penyulit episkleritis.

Kelainan sistemik. Penyakit jaringan ikat,sifilis, dan gout. Kadang2 TB, pseudomonas, sarkoidosis, hipertensi, benda asing, dan pascabedah.

Sakit mata yang hebat menyebar ke dahi, alis dan dagu hingga terbangun tidur.Mata merah berair, fotofobia dengan visus turun.Konjungtiva kemotik.Sering sering berjalan dgn iritis atau siklitis.

Antiinflamasi steroid atau nonsteroid atau obat imunosupresif.

1

1. Pterigium

2. Pinguekela

3. Hematoma Subkonjungtiva1

2

3 4 5

Page 2: Penyakit Mata

TABEL PEYAKIT MATA BERDASARKAN PEMERIKSAAN VISUS

MATA MERAH; VISUS NORMAL; KOTOR/BELEK6. Trakoma Suatu bentuk

konjungtivitis folikular kronik yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis

Chlamydia trachomatis serotype A, B, & C (D s.d K pada kelamin)Penyebaran:- Kontak langsung dengan

penderita trakoma atau pemakaian alat bersama (seperti handuk, contact lens)

- Transmisi oleh lalat.Risiko meningkat pada:- Hidup padat bersama- Hewan peliharaan tinggal di

dalam rumah

Klasifikasi:1. TF (Trachoma Follicle)

Minimal terdapat 5 folikel (berwarna putih)

2. TI (Trachoma Intense)Konjungtiva tarsal menebal

3. TS (Trachoma Siktariks)Sikatriks horizontal berwarna kuning pada konjungtiva tarsal (art line, kayaknya)

4. TT (Trachoma Trichiasis)Sikatriks menarik palpebra ke arah dalam (entropion) sehingga silia terlipat ke dalam (pseudotrichiasis)

5. CO (Corneal Opacity)Pseudotrichiasis menyebabkan abrasi pada kornea. Akhirnya bisa menyebabkan opasifikasi kornea. Jika terjadi pada daerah sentral, menyebabkan penurunan visus

Kerokan konjungtiva dan pewarnaan Giemsa terlihat reaksi sel-sel polimorfonuklear.terdapat badan inklusi Halber Statter-Prowazeck dalam sel epitel konjungtiva.

SAFE strategy (WHO):1. Surgical

Dilakukan pada fase TT dengan blepharoplasty agar mengembalikan posisi normal palpebra

2. AntibioticTetrasiklinSalep 2dd1, 6 mgAzitromisinSingle dose

3. Facial CleanlinessMenjaga kebersihan wajah (jangan membiarkan media untuk tempat hinggap lalat)

4. Env. ChangingTidak pelihara binatang di di dalam rumah

7. Eritema Multiform/ Lupus Eritematosis

Kelainan-kelaina pada mata yang disebabkan oleh Lupus Eritomatosis.

Akibat penimbunan kompleks-imun pada pembuluh darah kecil.

Kelaianan palpebra inferior menunjukan lesi yang sama seperti di pipi.Konjungtiva-dimulai dengan sekret yang mukoid disusul dengan hiperemi yang intensif dan edema membran mukosa.Reaksi konjungtiva yang berat dapat menyebabkan pengerutan konjugtiva. Kornea menjadi erosi kornea pungtata dan dapat menyatu menjadi tukak kornea.skleritis anterior.

Fundoscopycotton wool patches, edema papil. Jika ada hipertensi LE fundus hipertensi

Obat imunosupresif

8. Defisiensi Vit. A Kelainan mata yang disebabkan oleh kekurangan vitamin A.

Primer : kurang vit A dalam diet.Sekunder : absorbsi usus tidak baik(dewasa)

Mata kering seperti kelilipan, sakit, buta senja, dan visus menurun.Terdapat 2 kelainan pada def. Vit A yaitu niktalopia dan atrofi serta keratinisasi epitel dan mukosa. Pada keratinisasi didapatkan xerosis konjungtiva, bercak Bitot, xerosis kornea, tukak kornea dan berakhir dengan keratomalasia.Xerosis kekeringan khas pada konjungtiva bulbi pada celah kelopak mata, terlihat

Tes adaptasi gelap, kadar vitamin A dalam darah(<20mcg/100ml menunjukan kekurangan asupan.)

Diberi vitamin A 200.000 IU peroral pada hari kesatu dan kedua. Bila belum ada perbaikan maka diberikan obat yang sama pada hari ketiga.

2

Page 3: Penyakit Mata

TABEL PEYAKIT MATA BERDASARKAN PEMERIKSAAN VISUS

lipatan, kurang mengkilat. Jika kekeringan ini menggambarkan bercak Bitot, berupa seperti mutiara berbentuk segitiga dengan pangkal di limbus. Dan seperti terdapat busa di atasnya.

9. Konjungtivitis Radang pada konjungtivitis

Infeksi virus,bakteri,iritasi alergi/hipersensitivitas

Mata Merah, Rasa mengganjal,gatal, Berair/Sekret (+), Tiada penurunan visus

-Pem. Visus-Slitlamp - menilai keadaan

konj.bulbi, tarsal,forniks & kornea

-swab sekret dengan Gram: curiga bakteri, Giemsa :

virusKonjungtivitis bakterial

Gonokok,meningokok,Staph.aureus,Strep.pneumo,H.influenzae,E.coli

Hiperemis (+)Sekret mukopurulen/purulenMembran/Pseudomembran dikonj.tarsalis, edema kelopak

Tetes mata kloramfenikol(0,5%-1%) 6x/hrNeosporin,Basitrasin,Gentamicin

Konjungtivitis Gonorrhea

Radang konj.akut & hebatTerutama pd.bayi baru lahir

N.gonorrhea *Inkubasi : 12jam-5hari

Konj.pada 2 mataSekret purulen,sangat banyak

Gram (+) diplokok batang interselular

Konjungtivitis Viral

Hiperemis (+)Sekret MukoserosaPem.kelenjar limfe preaurikulerDemam (+), Faringitis

Suportif karena sembuh sendiriKompres,LubrikasiKalau berat,steroid topikal & a/b

Konjungtivitis Alergi

Tipe non-infeksi Riwayat alergi/atopi (+), gatal Hiperemis (+), Gatal, silau, menahun Lab : eosinofil, plasma,limfosit, basofil

Hindari alergen, Na kromolin, Kortiko- steroid topikal dosis rendah, Anti- histamin & steroid sistemik (berat)

Konjungtivitis Vernal

Reaksi hiper- sensitivitas tipe I

Papil besar, Rasa gatal berat, Sekret gelatin berisi esosinofil, neovaskularisasi, bercak Horner, Trantas (+)

VISUS TURUN; AKUT; INFLAMASI

10. Ulkus Kornea Hilangnya sebaian permukaan kornea

Hilangnya sebaian permukaan kornea akibat kematian jaringan

Mata merah, gejala sakit mata dari ringan hingga berat, fotofobia,

-tes fluoresin positif-pemeriksaan lab:

3

Konjungtivitis bakterial Konjungtivitis gonorrhea Konjungtivitis viral Konjungtivitis alergi Konjungtivitis vernal

Page 4: Penyakit Mata

TABEL PEYAKIT MATA BERDASARKAN PEMERIKSAAN VISUS

akibat kematian jaringan

penglihatan menurun, kadang kotor Jamur KOH positif-jamur ada infiltrat, dan hipopion bewarna keabuan, batas tidak rata-iris sukar dilihat karena adanya kekeruhan

11. Endoftalmitis Peradangan intraocular yang melibatkan vitreus, retina, dan jaringan uvea

-infeksi adanya mikroorganisme pd kultu; jamur dan bakteri-steril/non infeksi tdk ditemukan mikroorganisme; trauma tembus bola mata, riw infeksi intraocular, sisa massa lensa

-mata merah, penglihatan buram, nyeri-palpebra edema-inj. konjungtiva & kemosis-kornea edema-hipopion dan fibrin dari balik mata-Vitrits yg menyebabkan pemeriksaan segmen posterior sulit dinilai-peradangan vitreus yang berat dan hilangnya refleks fundus

Penunjang:-kultur cairan aqueos dan vitreus-pewarnaan gram dan Giemsa utk bakteri dan jamur

AB topical & sistemik spectrum luas, bisa jg intravitealSuspek jamur amfoterisin B 2,25mg/0,1mlSikloplegik & antiglaukoma

12. Uveitis Anterior

Peradangan pada traktus uvea

-penyakit sistemik-infeksi bakteri, jamur, virus, protozoa-spesifik idiopatik-non-spesifik idiopatik

fotofobia, nyeri, mata merah, lakrimasi, penurunan tajam penglihatan

injeksi siliar, Keratitic Presipitat, adnaya aqueous sel, dan flare pada bilik mata depan, nodud iris (Koppe &busacca)

-

13. Keratitis Peradangan pada lapisan superficial dan interstisial/profunda dari kornea

-kurangnya air mata-keracunan obat-alergi thdp obat topical-rx konjungtivitis menahun

-mata merah-fotofobia-kelilipan

-antibiotika-air mata buatan-sikloplegik

Keratitis Keterangan Etiologi Gejala Penatalaksanaan KomplikasiPungtata Keratitis yang terkumpul di

daerah membrane bowman, dengan infiltrate berbentuk bercak-bercak halus

Moluskum kontagiosum; Akne rosasea; Herpes simpleks; HZV; Dry eyes; Trauma; Lagoftalmos; Keracunan obat

Marginal/ kataral

Infiltrat yg tertimbun pd tepi kornea sseajar limbusBiasanya pd usia paruh baya disertai konjungtivitis

S.pneumoniae; Haemophilus aegepty; Moraxella lacunata; esrichia

Keluhan sakit, kelilipan, lakrimasi, fotofobia berat

Blefarospasme, injeksi konj, infiltrate, pannus

AB sesuai infksi Steroid dosis ringanVit.B & C dosis tinggikauterisasi

Ulkus korneaSkar kornea

interstisial Pd jar.kornea lbh dalam Alergi; TB; lues; trauma Fotofobia, lakrimasi, visusSeluruh kornea keruh, injeksi siliar, ‘salmon patch’ (merah kusam pd kornea)

Sulfas atropine tetes u/mencegah sinekia

4

Page 5: Penyakit Mata

TABEL PEYAKIT MATA BERDASARKAN PEMERIKSAAN VISUS

Bacterial Staphylococcus; pseudomonas; enterobacteriaceae

(+) cefazolin, vancomycin, basitrasin(-) gentamisin, polimiksin

Jamur Karena terkena bahan2 organik spti ranting, daun

Fusarium, cephalocepharium, curvularia

Gejala muncul lambat, sakit mata hebat, berair, silauInfiltrate berhifga/satelit di stroma

Natamisin 5%/1-2jmSikloplegikantiglaukoma

Endoftalmitis

Dendritik Superficial, membentuk garis infiltrate pd permukaan kornea lalu mmbntuk cabang

Virus herpes simpleks Fotofobia, kelilipan, tajam penglihatan,Konj hiperemis, hipestesi kornea

DebridementAntivirus IDU 0,1%/1jm atau asiklovirsikloplegik dgn bebat tekan

Ulkus kornea

Alergi/ flikten Rx imun Allergen Lakrimasi, fotofobia, sakit, pannus, papul/pastul pd konj, flikten (benjolan brbtas tegas putih keabuan), tajam penglihatan

Steroid Ulkus kornea

Epidemic Rx peradangan kornea & konjungtiva

Rx alergi thd adenovirus tipe B Unilateral, epidemic, demam, merasa ada benda asing, nyeri periorbita, visus, pseudomembran konj tarsal

Akut kompres dinginKekeruhan kornea steroid tetes 3x1

Numularis Infiltrate bundar berkelompok tepi tegas, pd petani sawah

Gambaran halo

Filamentosa Adanya filament mukoid & deskuamasi epitel pd kornea

Etio tdk diketahui, dpt disertai peny lain (sarkoidosis, DM, dry eye, pascabedah katarak,trakoma)

Kelilipan, sakit, fotofobia, blefarospasme, epiforaMata merah, defek epitel kornea

NaCl 5%Air mata hipertonikDiangkat filamennyaLensa kontak yg soft

5

10. Ulkus Kornea

11. Endoftalmitis

12. Uveitis Anterior1210 11

Page 6: Penyakit Mata

TABEL PEYAKIT MATA BERDASARKAN PEMERIKSAAN VISUS

VISUS TURUN; AKUT; NON-INFLAMMASI14. Glaukoma Akut Peningkatan TIO

mendadak akibat iris yang terdorong ke depan dan menghambat aliran akueos

- Penyakit sistemik (DM, hipertensi)- Peradangan pada bilik mata depan

Sehigga menyebabnya tertutupnya saluran keluar dari cairan aqueus

-Penglihatan buram mendadak-halo disekeliling cahaya(seperti pelangi)-nyeri,muntah,dan sakit kepala

Fisik:-TIO meningkat tinggi-Hiperopia-Hiperemia, edema kornea, pupil mid dilatasi, atrofi stroma iris, reaksi radang pada bilik mata depan, glaukomflecken pada region subkapsular anterior lensa, perubahan discus optikus(neuropati optic iskemik dengan edema discus)Penunjuang-Gonioskopi

Asetazolamide 4 x 250 gram

Carpin TM 3-4 x 1 tetes atau Timolol 3 x 1 tetes

Infus Manitol (bila tsb di atas tidak efektif) 20 tetes/menit

Gliserol 50% 3x 50 cc p.o.Operasi trabekulektomi

15. Hipema Traumatika

Darah di bilik mata depan

Trauma Inspeksi: slit lamp - Rawat dengan posisi semi fowler (setengah duduk) sampai hifema (-)

- Observasi Visus dan TIO

16. Vitreous Opasiti Kekeruhan pada badan kaca

PerdarahanInflammasi

Visus turun Observasi, terapi penyakit primer (DM, hipertensi)Rujuk untuk vitrektomi

17. Oklusi vena Retina

Sumbatan pada aliran vena retina (sentral atau perifer)

Penyakit kardiovaskular, hipertensi, DM

- Penurunan tajam penglihatan sentral/parasentral, mendadak, tanpa mata merah (oklusi sentral)

- Papil edema (oklusi sentral- Neovaskularisasi di papil, retina, iris (oklusi

sentral)

AnamnesisTonoskopiGenioskopiFunduskopi

Kontrol hipertensi, DMObat-obat antiglaukomaLaser

18. Ablasio Retina Lepasnya retina dari tempat melekatnya

Hipertensi, trauma, vitreous prolaps, DM, bendeungan vena retina, neoplasma

GEJALA- Kehilangan penglihatan ringan-berat, dengan

defek lapang pandang- Dapat didahului floaters, kilatan cahaya

Anamnesis (riwayat penyakit)Uji konfrontasiFunduskopiUSG

OperasiPerbaiki penyakit latar belakang

6

Page 7: Penyakit Mata

TABEL PEYAKIT MATA BERDASARKAN PEMERIKSAAN VISUS

VISUS TURUN; KRONIS; REFRAKTIF19. Miopia rabun jauh,

bayangan difokuskan di depan retina

– Genetika – Nutrisi – TIO

• buram jika melihat jauh (anak tidak sadar) • mata lelah (astenopia)• sakit kepala (lebih jarang daripada hipermetropia)• memicingkan matanya• ingin melihat dengan mendekatkan benda yang

akan dilihatnya

• Tes Pin Hole• Pemeriksaan Refraksi

Koreksi • Kacamata • Kontak Lensa • Operasi

20. Hipermetropia sinar sejajar yang datang ke mata difokuskan ke belakang retina

Fisiologis: panjang sumbu axial > media refraksi, kurvatur kornea yang terlalu datar, kekuatan lensa yang kurang, dllPatologis: gangguan perkembangan/kongenital, obat-obatan, inflamasi, neoplasma

- Gejala astenopia akomodatif (timbul setelah melakukan pekerjaan dekat): sakit disekitar mata, sakit kepala margo palpebra dan konjungtiva merah, lakrimasi, fotofobi ringan, mata merasa panas,dll.

- Dengan bertambahnya umur, timbul kesulitan meombaca bila tak memakai kacamata.

Pemeriksaan visus Koreksi non bedahKaca Mata : lensa kekuatan positifLensa kontakKoreksi dengan bedahLASIKRefractive Lens Exchage

21. Presbiopia hilangnya daya akomodasi yang terjadi bersamaan dengan proses penuaan

Seiring bertambahnya usia lensa menjadi kurang fleksibel

dan elastis otot siliaris menjadi berkurang

kekuatannya.

keluhan saat membaca atau melihat dekat menjadi kabur

membaca harus dibantu dengan penerangan yang lebih kuat (pupil mengecil)

mata menjadi cepat lelah

Pemeriksaan visus kacamata sferis positif (S+), yang kekuatannya sesuai dengan umur pasien.

+1.0 D untuk usia 40 +1.5 D untuk usia 45 +2.0 D untuk usia 50 +2.5 D untuk usia 55 +3.0 D untuk usia 60

22. Astigmatisma tanpa satu titik, sinar cahaya tidak direfraksikan dengan sama pada semua meridian

• permukaan kornea / lensa/retina tidak rata

• terjadi sejak lahir, autosomal dominan

• setelah trauma • jaringan parut • penyakit mata • faktor perkembangan • traksi pada bola mata oleh otot-

otot mata eksternal • perubahan indeks refraksi pada

vitreous

• jaringan parut • penyakit mata • faktor perkembangan • traksi pada bola mata oleh otot-otot mata

eksternal • perubahan indeks refraksi pada vitreous • permukaan yang tidak rata pada retina

• Visus • Refraksi – pemeriksaan subjektif

dengan kartu tes astigmatisme

– pemriksaan objektif dengan keratometer, keratoskop, dan videokeratoskop

• Motilitas okular, penglihatan binokular, dan akomodasi

• Koreksi: lensa silinder tergantung gejala dan jumlah astigmatisme

• astigmatisme kecil, tidak perlu dikoreksi dengan silinder

•Astigmatisme miopia:silinder (-), Astigmatisme hiperopia: silinder (+)

•astigmatisme irregular - lensa kontak

•pembedahan LASIK, keratektomi fotorefraktif

23 Anisometropia perbedaan kekuatan refraksi

tidak jelas dapat juga diturunkan sebagai

sering kali asimptomatik dapat menyebabkan diplopia dan ambiolopia

Pemeriksaan visus Anisometropia melebihi 4 diopter

7

Page 8: Penyakit Mata

TABEL PEYAKIT MATA BERDASARKAN PEMERIKSAAN VISUS

di antara kedua mata

penyakit kongenital tidak dapat dikoreksi dengan kaca mata karena adanya aniseikonia. Untuk kasus ini diindikasi-kan lensa kontak dan terapi bedah, namun jarang dilakukan.

8

Page 9: Penyakit Mata

TABEL PEYAKIT MATA BERDASARKAN PEMERIKSAAN VISUS

VISUS TURUN; KRONIS; NON REFRAKTIF24. Katarak Kekeruhan pada

lensa

Insipien Immatur Matur Hipermatur

Visus 6/9-FC HM-PL HM-FC

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

Cairan lensa Normal Bertambah (air masuk) Normal Berkurang (air+massa lensa keluar)

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik mata depan Normal Dangkal Normal Dalam

Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow test Normal Positif Negatif Pseudopositif

Penyulit - Glaukoma - Uveitis+glaukoma

Funduskopi direct Fundus refleks (+) Fundus refleks (+) Fundus refleks (-) Fundus refleks (-)

Teknik Bedah Katarak:1. Extra-capsular

cataract extraction with Posterior Chamber Lens Implantation (ECCE with PCL)

2. Intra-capsular cataract extraction (ICCE)

3. Pars plana lensectomy

4. Phacoemulsification with Foldable Intra-ocular Lens (IOL)

25. Neuritis Optik Peradangan pada CN II

- Akut/subakut- Visus menurun, defek lapang pandang (khas:sentral), gangguan warna, unilateral; nyeri periokular; Marcus Gunn (+), RAPD (+).

Rujuk untuk pemberian Methyl Prednisolon 4 x 250 mg IV selama 3 hari, diikuti oral 1 mg/kgBB selama 11 hari. Prognosis Ad bonam.

26. Xeroptalmia Keratinisasi pada epitel di konjungtiva dan kornea bersama-sama akibat defisiensi vitamin A

Defisiensi Vit. A Klasifikasi penyakit defisiensi Vitamin A (Xeroftalmia)

XN Buta senja (night blindness)Visus masih bagus karena belum kena daerah makula. Buta senja karena rod cell ada pada daerah perifer

X1a Xerosis konjungtivaSel epitel silindris kornea bermetaplasia menjadi sel gepeng sehingga mata menjadi kering.

X1b Bitot’s spot : bercak Bitot dengan xerosis konjungtivaSel gepeng tersebut jika berinteraksi dengan bakteri akan menghasilkan Bitot’s spot (seperti busa, pada konjungtiva bulbar)

1. Dark adaptometri (tes adaptasi gelap)

2. Rod scotometri3. Elektroretinografi4. Conjunctival impression

citology (CIC)5. Pemerikasaan kadar

serum retinol atau Serum Retinol Binding Protein

Fase XN – X3bPemberian Vit A.

< 5 bulan:½ pil biru

6 - 11 bulan:100.000 IU (pil biru)

12-59 bulan:200.000 IU (pil warna)

Pemakaian- Hari ke-1- Hari ke-2- 2 Minggu

9

Page 10: Penyakit Mata

TABEL PEYAKIT MATA BERDASARKAN PEMERIKSAAN VISUS

X2 Xerosis korneaKornea kering. Hal ini menyebabkan peningkatan risiko terkelupasnya epitel (abrasi) dan dapat menjadi ulkus

X3a Ulkus kornea/ keratomalacia <1/3 permukaan kornea

X3b Ulkus kornea/ keratomalacia >1/3 permukaan kornea

Xs sikatriks korneaJika ulkus sudah sampai lapisan bowman, dapat menyebabkan sikatriks

Xf Xeroftalmia fundus

kemudian

Program tetes Vit. A di puskesmas adalah 2 kali dalam 1 tahun (Februari dan Agustus)

Fase X2, X3a, X3bVitamin A + Antibiotik

10

23. Katarak

24. Optik Neuritis

25. Xeropthalmia25

23 24