sistem pakar mendiagnosa penyakit mata berbasis …

13
ISSN-P 2407-2192 Jurnal Teknik Informatika Politeknik Sekayu (TIPS) Volume VII, No.2, Juli - Desember 2017, h. 11-23 Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 11 SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS MOBILE Ali Subhan Afrizal NIDN.0202048501 Program Studi Teknik Informatika Politeknik Sekayu Email :[email protected] ABSTRAK Mata merupakan suatu panca indra yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk melihat. Jika mata mengalami gangguan atau penyakit mata, maka akan berakibat sangat fatal bagi kehidupan manusia. Jadi sudah mestinya mata merupakan anggota tubuh yang perlu dijaga dalam kesehatan sehari-hari. Banyak masyarakat mengabaikan kondisi kesehatan yang dialami dan terbatasnya media informasi mengenai bahayanya penyakit mata, gejala awal dan seringnya keterlambatan penanganan diakibatkan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap jenis-jenis penyakit mata sehingga berbahaya apabila tidak segera diobati, maka dibuatlah suatu program aplikasi yang dapat melakukan diagnosa penyakit mata pada manusia, memberikan pengetahuan, dan memberikan cara penanganan maupun obat guna menanggulangi penyakit tersebut. Program aplikasi ini meniru cara berpikir seorang ahli spesialis dokter mata dalam melakukan identifikasi suatu penyakit. Program aplikasi ini dibuat untuk membantu dalam mencari kesimpulan tentang penyakit yang diderita atau solusi yang sesuai untuk mengatasinya. Program aplikasi ini menganalisa gejala-gejala dari suatu penyakit. Pengembangan program aplikasi ini menggunakan metode inferensi forward chaining. Program aplikasi ini menggunakan pemrograman android, java, dan untuk database menggunakan SQLite, dengan Aplikasi ini dapat mengetahui hasil diagnosa penyakit mata yang diderita melalui proses konsultasi terhadap sistem secara cepat dan efisien dengan media sebuah smartphone. Kata Kunci : Sistem Pakar, Aplikasi, Penyakit Mata, Forward Chaining, Android I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata merupakan panca indera yang sangat penting dalam kehidupan manusia.Kita dapat melihat dan mengenal suatu benda yang kita lihat karena adanya kerja sama antara mata dan otak. Rangsangan yang terjadi di bagian mata akan diteruskan ke otak. Disini, otak mengolah dan menerjemahkan informasi yang diterima sehingga menghasilkan suatu perwujudan penglihatan. Beberapa hal yang dapat menimbulkan gangguan pada mata ialah kondisi penurunan kualitas udara pada lingkungan yang disebabkan polusi dari rumah tangga, industri, kendaraan dan hal lainnya.Seringkali masyarakat mengabaikan kondisi kesehatan yang dialami dan terbatasnya media informasi mengenai bahayanya penyakit mata, gejala-gejala awal dan seringnya keterlambatan penanganan diakibatkan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap jenis-jenis penyakit mata. Kesibukan menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat tidak untuk memeriksakan dirinya apabila terkena penyakit mata.Padahal gejala gatal dan merah pada mata yang sering kita anggap tidak terjadi apa-apa dapat mempunyai berbagai kemungkinan penyakit yang bisa jadi berbahaya apabila tidak segera diobati. Kebanyakan masyarakat apabila terkena penyakit mata penanganan yang dilakukannya yaitu dengan membeli obat tetes mata di apotik dan memeriksakan kondisi kesehatan mata ke rumah sakit langsung untuk segera diobati, khususnya diperiksa langsung oleh dokter spesialis penyakit mata.Namun, dengan masih kurangnya tenaga kerja dokter mata pada saat ini dan seringkali dokter mata tidak selalu ada di rumah sakit maka pasien terkena penyakit mata seringkali tidak dapat ditangani

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS …

ISSN-P 2407-2192

Jurnal Teknik Informatika Politeknik Sekayu (TIPS)

Volume VII, No.2, Juli - Desember 2017, h. 11-23

Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 11

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS MOBILE

Ali Subhan Afrizal

NIDN.0202048501

Program Studi Teknik Informatika Politeknik Sekayu

Email :[email protected]

ABSTRAK

Mata merupakan suatu panca indra yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk melihat. Jika mata

mengalami gangguan atau penyakit mata, maka akan berakibat sangat fatal bagi kehidupan manusia. Jadi sudah

mestinya mata merupakan anggota tubuh yang perlu dijaga dalam kesehatan sehari-hari. Banyak masyarakat

mengabaikan kondisi kesehatan yang dialami dan terbatasnya media informasi mengenai bahayanya penyakit

mata, gejala awal dan seringnya keterlambatan penanganan diakibatkan kurangnya pengetahuan masyarakat

terhadap jenis-jenis penyakit mata sehingga berbahaya apabila tidak segera diobati, maka dibuatlah suatu

program aplikasi yang dapat melakukan diagnosa penyakit mata pada manusia, memberikan pengetahuan, dan

memberikan cara penanganan maupun obat guna menanggulangi penyakit tersebut. Program aplikasi ini meniru

cara berpikir seorang ahli spesialis dokter mata dalam melakukan identifikasi suatu penyakit. Program aplikasi

ini dibuat untuk membantu dalam mencari kesimpulan tentang penyakit yang diderita atau solusi yang sesuai

untuk mengatasinya. Program aplikasi ini menganalisa gejala-gejala dari suatu penyakit. Pengembangan program

aplikasi ini menggunakan metode inferensi forward chaining. Program aplikasi ini menggunakan pemrograman

android, java, dan untuk database menggunakan SQLite, dengan Aplikasi ini dapat mengetahui hasil diagnosa

penyakit mata yang diderita melalui proses konsultasi terhadap sistem secara cepat dan efisien dengan media

sebuah smartphone.

Kata Kunci : Sistem Pakar, Aplikasi, Penyakit Mata, Forward Chaining, Android

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mata merupakan panca indera yang sangat

penting dalam kehidupan manusia.Kita dapat

melihat dan mengenal suatu benda yang kita lihat

karena adanya kerja sama antara mata dan otak.

Rangsangan yang terjadi di bagian mata akan

diteruskan ke otak. Disini, otak mengolah dan

menerjemahkan informasi yang diterima sehingga

menghasilkan suatu perwujudan penglihatan.

Beberapa hal yang dapat menimbulkan

gangguan pada mata ialah kondisi penurunan

kualitas udara pada lingkungan yang disebabkan

polusi dari rumah tangga, industri, kendaraan dan

hal lainnya.Seringkali masyarakat mengabaikan

kondisi kesehatan yang dialami dan terbatasnya

media informasi mengenai bahayanya penyakit

mata, gejala-gejala awal dan seringnya

keterlambatan penanganan diakibatkan kurangnya

pengetahuan masyarakat terhadap jenis-jenis

penyakit mata. Kesibukan menjadi salah satu alasan

mengapa masyarakat tidak untuk memeriksakan

dirinya apabila terkena penyakit mata.Padahal gejala

gatal dan merah pada mata yang sering kita anggap

tidak terjadi apa-apa dapat mempunyai berbagai

kemungkinan penyakit yang bisa jadi berbahaya

apabila tidak segera diobati.

Kebanyakan masyarakat apabila terkena

penyakit mata penanganan yang dilakukannya yaitu

dengan membeli obat tetes mata di apotik dan

memeriksakan kondisi kesehatan mata ke rumah

sakit langsung untuk segera diobati, khususnya

diperiksa langsung oleh dokter spesialis penyakit

mata.Namun, dengan masih kurangnya tenaga kerja

dokter mata pada saat ini dan seringkali dokter mata

tidak selalu ada di rumah sakit maka pasien terkena

penyakit mata seringkali tidak dapat ditangani

Page 2: SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS …

Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 12

dengan cepat, sehingga peyakit yang dialami bisa-

bisa menyebabkan kebutaan.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat

ini, dengan adanya sistem pakar mendiagnosa

penyakit mata pada manusia, maka dapat membantu

peran dokter mata dalam mengatasi pasien penyakit

mata untuk memberikan solusi dan penanganan yang

dilakukan.Dapat mempermudah pekerjaan dari

dokter mata, apabila dokter mata tidak ada dirumah

sakit maka asisten dokter mata dapat menggunakan

sistem pakar mendiagnosa pada manusisa dalam

mengatasi pasien yang terkena penyakit mata,

sehingga pasien dapat diobati dengan cepat dan

tepat.Hal ini menyebabkan penulis tertarik untuk

mengambil penelitian “Sistem Pakar

Mendiagnosa Penyakit Mata Berbasis Mobile”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah yang terjadi yaitu :

1) Terbatasnya media informasi mengenai

bahayanya penyakit mata, dan gejala-gejala

awal.

2) Seringnya keterlambatan penanganan

diakibatkan kurangnya pengetahuan

masyarakat terhadap jenis-jenis penyakit mata.

1.3 Batasan Masalah

Dalam perancangan sistem pakar mendiagnosa

penyakit mata pada manusia berbasis mobile ini

maka agar permasalahan lebih terarah dan tidak

menyimpang dari pokok permasalahan yang ada,

batasan masalahnya adalah sebagai berikut:

1) Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit mata

pada manusia berbasis mobile ini hanya

membatasi penyakit mata seperti

Konjungtivitis, Keratokonjungtivitas Vernalis

(KV), Endoftalmitis, Selulitis Orbitalis,

Blefaritis, dan Trakoma. Menggunakan

metode representasi pengetahuan (knowledge

representation) menggunakan kaidah produksi.

2) Sistem ini menggunakan metode pelacakan

mesin inferensi menggunakan metode runut

balik (Backward Chaining).

3) Pengembangan Aplikasi menggunakan bahasa

pemrograman Java dengan aplikasi Eclipse.

4) Aplikasi ini hanya dapat digunakan pada

handpone versi Android, minimal versi2.2

(Froyo).

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1) Membuat sistem pakar yang dapat digunakan

untuk mendiagnosa penyakit mata berbasis

mobile, dengan menggunakan bahasa

pemrograman Java dengan aplikasi Eclipse.

2) Memasukan data kepakaran berdasarkan

pengetahuan-pengetahuan mengenai penyakit

mata pada manusia.

3) Untuk mengetahui hubungan tingkat

pengetahuan masyarakat tentang informasi

penyakit mata.

4) Merancang sebuah aplikasi smartphone versi

android yang bisa memberikan informasi

kepada pengguna mengenai penyakit mata

yang diderita dan memberikan solusi

penyelesaian yang sesuai dengan masalah

kesehatan yang di alami.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan

kemudahan mengenai diagnosa penyakit mata

berdasarkan gejala-gejala yang diderita.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode Perancangan Sistem yang digunakan

yaitu Rapid Application Development

Page 3: SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS …

Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 13

(RAD).Tahapan-tahapan yang terdapat dalam

metode rapid application development dapat dilihat

pada gambar 1.1 sebagai berikut:

Gambar 1.1 Diagram RAD Model

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aplikasi

Menurut Dhanta (2009:32) Aplikasi

(application) adalah software yang dibuat oleh

suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan

tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word,

Microsoft Excel.

2.2 Sistem Pakar

Menurut Menurut Kusrini(2008:11) sistem

pakar adalah sistem berbasis komputer yang

menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik

penalaran dalam pemecahan masalah yang biasanya

hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam

bidang tersebut.Selain itu juga sistem pakar dapat

berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang

pakar.

Menurut Desiani dan Arhami (2008:227),

sistem pakar adalah program komputer yang

merupakan cabang dari penelitian ilmu komputer

yang membuat sesuatu menjadi cerdas.

2.3 Pengertian Diagnosis

Menurut Kamus Kesehatan online (2017),

diagnosis adalah identifikasi sifat-sifat penyakit atau

kondisi dari yang lainnya. Penilaian dapat dilakukan

melalui pemeriksaan fisik, tes laboratorium, atau

sejenisnya, dan dapat dibantu oleh program

komputer yang dirancang untuk memperbaiki proses

pengambilan keputusan.

2.4 Mata

Menurut Bagod Sujadi dan Siti Laila

(2007:277), indra penglihatan manusia adalah mata.

Kita dapat melihat dan mengenal suatu benda yang

kita lihat karena adanya kerja sama antara mata dan

otak. Rangsangan yang terjadi di bagian mata akan

diteruskan ke otak. Disini, otak mengolah dan

menerjemahkan informasi yang diterima sehingga

menghasilkan suatu perwujudan penglihatan.

Gambar 2.1 Bagian Mata Manusia

Menurut Genggaminternet.com bagian mata

memiliki fungsinya masing-masing, yang mana

fungsi tersebut saling berkaitan satu sama lain.

Adapun fungsi dari bagian tersebut yaitu:

a) Kornea

Bagian ini terletak paling luar dari mata yang

bening dan tembus pandang, munutupi iris dan

pupil. Salah satu karakteristiknya saat kita

sentuh mata akan menutup secara reflek.

Fungsinya untuk menerima cahaya dari

lingkungan sekitar.

b) Lensa Kristalin

Page 4: SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS …

Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 14

Lensa ini memiliki fungsi untukmengfokuskan

cahaya yang masuk kebagian belakang mata

tepat pada retina sehingga perannya sangat

fital.

c) Iris

Inilah bagian mata yang memiliki warna yang

pada manusian kadang berbeda-beda sesuai

dengan ganetiknya. Posisi dari iris ini ada di

tenga dan berfungsi untuk membatasi

banyaknya cahaya yang masuk.

d) Aqueous Humor

Bagian ini berfungsi membiaskan cahaya

kedalam mata.

e) Pupil

Berwarna hitam dan berada di tengah Iris yang

dapat membuka dan menutup, adapun

fungsinya adalah untuk mengatur masuknya

cahaya pada bola mata.

f) Retina

Retina adalah lapisan yang sangat tipis dari

jaringan di dalam mata. Fungsi Retina Mata

untuk menangkap sinar cahaya yang masuk ke

mata. Impuls cahaya kemudian dikirim ke otak

untuk diproses, melalui saraf optik.

g) Saraf optik

Saraf optik merupakan bagian yang berfungsi

untuk memberikan informasi visual yang

diterima dan diteruskan ke otak.

h) Otot Mata

Otot ini berguna untuk mengatur besar kecilnya

lensa yang juga merupakan penyangga lensa

kristalin.

i) Vitreus Humor

Selanjutnya cairan bening yang umumnya

berada pada rongga mata.Memiliki fungsi

meneruskan cahaya dari lensa menuju ke

retina.

j) Bintik Kuning

Posisi dari bagian ini di retina yang memiliki

bagian yang paling peka terhadap respon dari

luar.

k) Saraf Optik

Saraf optik merupakan bagian yang berfungsi

untuk memberikan informasi visual yang

diterima dan diteruskan ke otak.

l) Titik Buta

Titik Buta merupakan bagian yang berfungsi

untuk meneruskan dan membelokkan berkas

saraf menuju ke otak.Pada titik buta tidak

terdapat sel-sel yang peka terhadap rangsangan

cahaya.Oleh karena itu apabila bayangan benda

jatuh pada bagian ini, maka kita tidak dapat

melihat.

2.5 Jenis – jenis Penyakit Mata

Menurut medicastore.com ada beberapa jenis

penyakit mata, diantaranya :

a) Konjungtivitis adalah iflamasi pada lapisan

terluar pada mata (konjungtiva) konjungtivitis

dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau

alergi. Penyakit ini merupakan salah satu

gangguan kondisi mata yang paling umum

terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak.

b) Konjungtivitis vernalis adalah peradangan

konjungtiva yang berulang (musiman).

c) Endoftalmitis adalah peradangan yang terjadi

pada mata bagian dalam.

d) Selulitis Periorbitalis yaitu peradangan pada

jaringan di sekitar bola mata.

e) Blefaritis adalah peradangan pada tepi kelopak

mata, biasanya pada tempat dimana folikel bulu

mata berada, bisa disertai dengan adanya

krusta, sisik yang tebal, atau kemerahan serta

pembengkakan pada tepi kelopak mata.

Page 5: SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS …

Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 15

f) Trakoma merupakan infeksi konjungtiva yang

disebabkan oleh bakteri Chlamydia

trachomatis.

2.6 Cara Mengatasi Penyakit Mata

Menurut medicastore.com ada beberapa cara

mengatasi penyakit mata, antara lain sebagai berikut:

a) Mengatasi Konjungtivitis

Kebanyakan orang-orang mengalami

konjungtivitis dapat membaik tanpa

terapi.Namun, beberapa infeksi, terutama yang

disebabkan oleh bakteri dapat menetap untuk

waktu lama jika tidak diobati.Antibiotik hanya

membantu untuk konjungtivitis bakteri. Untuk

mata memiliki mekanisme kerja, spektrum, dan

potensi efek samping yang sama seperti bentuk

sistemiknya. Obat ini diresepkan untuk

konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri.

Obat jika penyakit konjungtivitis dikarenakan

oleh bakteri: centrimide, chioramphasicol,

ciprofloxacin, dan erythromycin.

b) Mengatasi Konjungtivitis vernalis

Pemberian obat anthistamintopical biasanya

berguna untuk kasus yang ringan.Obat

golongan kortikosteroid sebaiknya tidak

digunakan lebih dari beberapa minggu karena

bisa menyebabkan peningkatan tekanan pada

mata, katarak infeksi opportunistic.

c) Mengatasi Endoftalmitis

Meskipun telah diberikan pengobatan yang

tepat sejak dini, prognosis penglihatan pada

endoftalmitis seringkali buruk.Endoftalmitis

merupakan suatu keadaan darurat.Pilihan

antibiotik dapat ditentukan berdasarkan

organisme penyebabnya.Antibiotik dapat

diberikan melalui pembuluh darah (intravena),

disuntikkan langsung ke dalam mata, atau

keduanya.Pembedahan dapat dilakukan untuk

membuang jaringan yang terinfeksi dari dalam

mata, yang mungkin dapat membantu

menghentikan infeksi.

d) Mengatasi Selulitis Periorbitalis

Penderita sebaiknya dirawat di rumah

sakit.Diberikan cairan melalui infus dan

antibiotik.Jika terbentuk abses (penimbunan

nanah), dilakukan pembedahan untuk

membuang nanahnya.Infeksi ini

perkembangannya sangat cepat karena itu harus

dipantau secara ketat.

e) Mengatasi Blefaritis

Gangguan yang menyebabkan terjadinya

blefaritis sebisa mungkin diatasi, misalnya obat

tetes mata yang tampaknya menyebabkan

blefaritis alergi perlu dihentikan

pemakaianya.Untuk blefaritis yang disebabkan

oleh dermatitisseborrhoic, maka penanganan

biasanya dilakukan dengan menjaga kelopak

mata tetap bersih dengan membersihkan tepi

kelopak mata secara perlahan-lahan dua kali

sehari.Bisa digunakan sampo bayi atau

pembersih khusus, wajah dan kulit kepala juga

harus ditangani dengan baik.

f) Mengatasi Trakoma

Penderita perlu menemukan dokter spesialis

mata untuk memastikan diagnosa, melihat

kerusakan yang terjadi, dan mendapatkan

penanganan yang tepat.Pengobatan bisa berupa

pemberian antibiotika minum atau

salep.Antibiotika seringkali perlu diberikan

untuk seluruh orang pada daerah tertentu jika

banyak ditemukan penderita trakoma.Jika

penyakit sampai menimbulkan kerusakan pada

kelopak mata, konjungtiva, atau kornea, maka

pembedahan mungkin perlu dilakukan untuk

mengatasinya.

Page 6: SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS …

Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 16

2.7 Teori Pemrograman

2.7.1 Pengertian Java

Menurut Bambang Heriyanto(2012) Java

adalah bahasa yang dapat dijalankan disembarang

platform, di beragam lingkungan: internet, consumer

electronic products, dan computer applications.

2.7.2 Android

Menurut Hermawan (2011:2) Android

merupakan sistem operasi yang dikembangkan untuk

perangkat mobile berbasis Linux.Pada awalnya

sistem operasi ini dikembangkan oleh Android Inc,

yang kemudian dibeli oleh Google pada tahun 2005.

Menurut Nazruddin Safaat H (2015:1)

Android merupakan sebuah sistem operasi untuk

perangkat mobile berbasis linux yang mencangkup

sistem operasi.

2.7.3 Eclipse

Menurut Safaat (2012) di dalam Rahman

(2014:11) Eclipse adalah sebuah IDE (Integreted

Development Environment) untuk mengembangkan

perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua

platform (platform-independent).

2.7.4 Android SDK

Menurut Hermawan (2011:13), android SDK

berisi seperangkat alat untuk membangun dan

mengembangkan aplikasi berbasis android yang

didalamnya termasuk debugger, libraries, emulator,

dokumentasi, contoh kode, dan tutorial.

API (Application Programming Interface)

adalah sekumpulan perintah, fungsi, dan protokol

yang dapat digunakan oleh programmer saat

membangun perangkat lunak untuk sistem operasi

tertentu. API memungkinkan programmer untuk

menggunakan fungsi standar untuk berinteraksi

dengan sistem operasi lain. Aplikasi

androidSDK atau Software Development Kit alat

bantu dan API untuk mengembangkan berbagai

aplikasi platformandroid dengan bahasa programan

java.

2.7.5 ADT (Android Development Tools)

Menurut Hermawan (2011:17) ADT (Android

Development Tools) digunakan untuk

menghubungkan antara Eclipse IDE dan android

SDK.

Menurut Safaat (2012) di dalam Rahman

(2014:11) ADT adalah kepanjangan dari Android

Development Tools yang menjadi penghubung

antara IDEEclipse dengan AndroidSDK.ADT atau

lebih dikenal dengan pluginEclipse dapat membuat

project yang berbasis android.

2.7.6 SQLite

Menurut Nazruddin Safaat H (2015:183),

SQLite adalah salah satu software yang embedded

yang sangat popular, kombinasi SQLinterface dan

penggunaan memori yang sangat sedikit dengan

kecepatan yang sangat cepat. SQLite di android

termasuk dalam Androidruntime, sehingga versi

android dapat membuat database dengan SQLite.

Banyak software managerSQLite yang bisa di

unduh secara gratis, salah satunya adalah SQLite

yang addons dengan mozilla firefox, dapat di install

melalui addons mozilla, SQLite manager mozilla

inilah nantinya yang digunakan untuk mem-view

data di database.

2.8. Teori Perancangan Sistem

2.8.1 Metode Rapid Aplication Development

Metode rekayasa perangkat lunak yang

digunakan penulis adalah metode RAD(Rapid

Aplication Development) menurut M.Shalahudin dan

Rosa A.S metode RAD menekankan pada sebuah

Page 7: SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS …

Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 17

keturunan dalam proses pengembangan perangkat

lunak. Metode ini adalah sebuah metode yang tepat

untuk membangun sebuah perangkat lunak waktu

pengerjaan yang pendek.

2.8.2 UML (Unified Modelling Language)

Menurut Zuliansyah (2014:20) UML (Unified

Modeling Language) merupakan bahasa pemodelan

untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat

OOP (Object Oriented Programming).

2.8.3 Usecase Diagram

Menurut Safaat (2015:177) UsecaseDiagram

merupakan suatu aktivitas yang menggambarkan

urutan interaksi antar satu atau lebih aktor dan

sistem.

Menurut Zuliansyah (2014:20) Usecase

diagram merupakan inti dari pemodelan tingkah laku

(behavior) sistem, subsistem, ataupun kelas. Setiap

model menampilkan serangkaian kasus penggunaan

dan akotr dan juga hubungan antara mereka.

2.8.4 Activity Diagram

Menurut Safaat (2015:193) Activity diagram

merupakan alur kerja pada setiap usecase.

Menurut Zuliansyah (2014:22) Activity

diagram dapat digunakan untuk memodelkan suatu

aspek yang dinamis dari sebuah sistem seperti

dimana alur sistem itu berawal, decision atau pilihan

yang mungkin terjadi, dan bagaimana merka

berakhir.

III. ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Usecase Diagram

Usecase Diagram merupakan gambaran dari

interaksi antara komponen-komponen suatu sistem

yang akan dibagun. Pada aplikasi sistem pakar

mendiagnosa penyakit mata pengguna dapat

mengakses menu utama yang terdiri dari 6 (enam)

pilihan menu yaitu Informasi Mata, Informasi

Penyakit Mata, Diagnosa, Kamus, Tentang Aplikasi,

Informasi Data dan Exit.

Gambar 3.1Usecase Diagram Aplikasi

3.2 Activity Diagram

Berdasarkan perencanaan perancangan yang

akan diterapkan pada Sistem Pakar Mendiagnosa

Penyakit Mata Pada Manusia Berbasis Mobile. Maka

activity diagram proses kerja aplikasi yaitu Activity

diagram menu informasi penyakit mata, informasi

data gejala dan informasi data solusi.

Berikut activity Diagram tersebut :

Gambar 3.2 Activity Diagram Menu Informasi

Penyakit Mata

Page 8: SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS …

Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 18

Gambar 3.3Activity Diagram Menu Informasi Data

Gejala

Gambar 3.4Activity Diagram Menu Informasi

Solusi Penyakit Mata

3.3 Class Diagram

Gambar 3.5Class Diagram Menu Informasi Solusi

Penyakit Mata

3.4 Pohon Keputusan

Teknik pencarian menggunakan metode best

first search, pohon keputusan (desicision tree) pada

gambar 3.9 dilakukan dengan metode best first

search dari struktur dan pembangkitan aturan

IF..THEN (jika ..maka) pada setiap node, G

merupakan gejala (dapat dilihat pada Tabel 3.9)

sedangkan P merupakan penyakit (dapat dilihat pada

tabel 3.10). Pada gambar 3.9, penjelasan decision

tree dapat dilihat pada tabel 3.10 berdasarkan fakta

gejala dan menghasilkan keputusan yang berupa

penyakit dan diterjemahkan ke dalam aturan sebagai

berikut:

Gambar 3.6Pohon Keputusan

3.5 Perancangan Antarmuka (Interface)

1) Antarmuka Menu utama

Page 9: SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS …

Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 19

Halaman menu utama akan menampilkan

beberapa menu dari aplikasi, diantaranya menu

informasi mengenai mata, informasi mengenai

penyakit mata, diagnosa, kamus, tentang informasi

dan informasi data.

Gambar 3.7Antarmuka Menu Utama

2) Antarmuka Informasi Mengenai Mata

Halaman Antarmuka informasi mengenai mata,

yang menampilkan informasi tentang mata, sehingga

pengguna bisa mendapatkan wawasan tentang indra

pengelihatan.

Gambar 3.8Informasi Mengenai Mata

3) Antarmuka Informasi Penyakit Mata

Halaman Antarmuka informasi penyakit mata

menampilkan beberapa jenis penyakit mata.

Gambar 3.9Informasi Penyakit Mata

4) Antarmuka Identifikasi Penyakit Mata

Antarmuka ini menampilkan form pertanyaan

mengenai gejala penyakit yang dialami.

Gambar 3.10Form Identifikasi Penyakit Mata

5) Antarmuka Diagnosa

Antarmuka Diagnosa menampilkan hasil

diagnosa penyakit yang dialami pengguna

berdasarkan hasil dari identifikasi sebelumnya.

Page 10: SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS …

Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 20

Gambar 3.11Form Diagnosa Penyakit Mata

6) Antarmuka Halaman keluar

Halaman keluar akan muncul saat pengguna

mengklik tombol keluar pada halaman menu utama.

Jika memulih oke maka akan kelua dari aplikasi dan

jika memilih batal maka akan kembali ke menu

utama.

Gambar 3.12Form Diagnosa Penyakit Mata

IV. IMPLEMENTASI

Aplikasi sistem pakar mendiagnosa penyakit

matapada manusia berbasis mobile ini bisa

mendiagnosa penyakit mata pada manusia,

memberikan informasi mengenai mata dan terdapat

menu kamus.Diagnosa yang dapat dilakukan dengan

aplikasi sistem pakar ini adalah penyakit mata

seperti Konjungtivitis, Konjungtivitis Vernalis,

Endoftalmitis, Solulitis Periorbitalis, Blefaritis, dan

Trakoma.Selanjutnya aplikasi sistem pakar

mendiagnosa penyakit mata ini mempunyai menu

kamus yang berfungsi membantu pengguna dalam

menemukan kata-kata kesehatan mata yang kurang

dimengerti.

Pengguna bisa memilih menu informasi mengenai

mata, menu informasi penyakit mata, menu

diagnosa, menu kamus, menu tentang aplikasi,

informasi data.Pengguna yang menggunakan menu

diagnosa bisa mendiagnosa penyakit setelah memilih

menu diagnosa. Proses selanjutnya pengguna

langsung menjawab pertayaan-pertayaan berupa

gejala- gejala yang dipilih, kemudian sistem akan

memberikan kesimpulan berupa penyakit yang

diderita, gejala-gejala yang dipilih oleh pengguna

sebelumnya, dan solusi dalam mengatasi penyakit

tersebut.Berikut merupakan beberapa tampilan

halaman hasilnya berupa Sistem Pakar Mendiagnosa

Penyakit Mata Berbasis Mobile :

4.1. Tampilan Menu Utama

Pada tampilan halaman utama terdapat

beberaapa menu yang terdiri dari informasi

mengenai mata, informasi penyakit mata, diagnosa,

kamus, tentang aplikasi dan informasi data, juga

pada bagian bawah kiri terdapat tombol untuk keluar

dari aplikasi.

Page 11: SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS …

Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 21

Gambar 4.1 Tampilan Halaman Menu Utama

4.2. Tampilan Menu Informasi Megenai Mata

Halaman ini menampilkan informasi mengenai

mata, ulai dari bagiaan mata dan fungsinya.

Gambar 4.2 Tampilan Informasi Mengenai Mata

4.3. Tampilan Menu Informasi Penyakit Mata

Halaman ini menampilkan beberapa informasi

mengenai penyakit yang umumnya terjadi pada mata

diantaranya Konjungtivitis, konjungtivitis Vermalis,

Endoftalmitis, Selulitis Periorbalitis, Blefarits dan

Trakorma

Gambar 4.3 Tampilan Informasi Penyakit Mata

4.4. Tampilan Menu Penyakit Blefaritis

Berikut merupakan tampilan dari menu salah

satu informasi penyakit Blefaritis dimana teradapat

gamabar dan sedikit detail tentang penyakit tersebut.

Gambar 4.4 Tampilan Menu Penyakit Blefaritis

4.5. Tampilan Identifikasi Penyakit Mata

Halaman ini menampilkan salah satu dari

beberapa pertanyaan yang ada untuk

mengidentifikasi penyakit mata yang dialami

pengguna. Terdapat dua pilihan YA atau TIDAK

Pada Setiap Pertanyaan seputar gejala yang

kemungkinan dialami pengguna.

Page 12: SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS …

Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 22

Gambar 4.5 Tampilan Pertanyaan Identifikasi

Penyakit Mata

4.6. Tampilan Hasil Diagnosa

Halaman ini akan muncul saat pengguna telah

selesai menjawab semua pertanyaan identifikasi

penyakit mata yang telah berikan sebelumnya. Pada

halaman ini menampilkan hasil diagnosa penyakit

yang kemungkinan dialami pengguna dan terdapat

juga solusi untuk penyakit tersebut.

Gambar 4.6 Tampilan Hasil Diagnosa Penyakit

Mata

4.7. Tampilan Keluar

Tampilan untuk keluar dari aplikasi yang

terdapat di bagian menu utama. Saat di klik maka

akan keluar pilihan Ya atau Tidak.

Gambar 4.7 Tampilan Keluar

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan terhadap Sistem

Pakar Mendiagnosa Penyakit Mata Berbasis Mobile

yang dibangun dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Aplikais sistem pakar mendiagnosa penyakit

mata berbasis mobile apabila dieterapkan

sangat berguna karena bisa membantu

pekerjaan dokter mata.

2. Program aplikasi sistem pakar dapat

menyelesaikan masalah yaitu bisa

menampilkan hasil diagnosa berupa penyakit

yang diderita dan solusi dalam penanganannya

dengan cepat dan tepat berdasarkan gejala-

gejala yang dimasukan oleh user.

3. Aplikasi ini juga dapat memberikan informasi

mengenai macam-macam dari penyakit mata,

yang mana terdapat di dalam pencarian menu

kamus.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan

adalah sebagai berikut :

1. Sistem pakar mendiagnosa penyakit mata

berbasis mobile dapat dikembangkan lagi

dengan menggunakan website sehingga bisa

Page 13: SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS …

Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 23

terhubung langsung ke internet dan lebih user

friendly.

2. Untuk jangka kedepannya sistem pakar

mendiagnosa penyakit mata berbasis mobile ini

dikembangkan lagi sehingga data-datanya

terupdate, dan tampilan antar mukanya bisa

perbaiki lagi, teks yang ada di dalam aplikasi

dirapikan lagi sehingga pengguna senang dan

puas terhadap aplikasi yang dibangun.

DAFTAR PUSTAKA

A. S., Rosa dan Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa

Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi

Objek. Informatika. Bandung

Desiani dan Arhami, M 2008, Konsep Kecerdasan

Buatan, Andi Offset, Yogyakarta.

Dhanta, R 2009, Pengantar Ilmu Komputer. Indah,

Surabaya

Hariyanto, Bambang. 2012. Esensi - Esensi Bahasa

Pemrograman Java: Revisi Keempat.

Bandung: Informatika

Hermawan, S 2011, Mudah membuat aplikasi

android, Andi, Yogyakarta.

Kusrini 2008, Aplikasi Sistem Pakar, Andi Offset,

Yogyakarta.

Nazarudin Safaat H, 2015, Android Pemrograman

Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC

Berbasis Android, Informatika Bandung,

Bandung.

Rahman, M 2014, Aplikasi parawisata kabupaten

musi banyuasin berbasis android,

Politeknik Sekayu.Sekayu.

Sudjadi, B dan Laila, S 2007, Biologi 2, Yudhistira,

Jakarta.

Zuliansyah, B 2014, Rancang bangun aplikasi

pembelajaran bahasa inggris berbasis android,

Politeknik Sekayu. Sekayu.

http://genggaminternet.com/bagian-bagian-mata-

dan-fungsinya/ diakses tanggal 18

September 2017

http://kamuskesehatan.com/?s=diagnosis di akses

tanggal 18 September 2017

http://medicastore.com/penyakit_subkategori/16/ind

ex.html diakses tanggal 18 September 2017