penyakit jaringan konektif

Upload: princessisma

Post on 16-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENYAKIT JARINGAN KONEKTIF

  • SINONIMPenyakit kolagenPenyakit KolagenosisPenyakit mesenkim

  • Klasifikasi Menurut KlempererSklerodermaLupus eritematosusDermatomiositisArtritis rematikaDemam rematikPoliartritis

  • Jaringan kolagen terdiri atas :KolagenElastinSubstansi dasar

  • Lupus eritematosusPenyakit yang menyerang sistem konektif dan vaskular

    Mempunyai 2 varian: Lupus eritematosus diskoid (LED) Lupus eritematosus sistemik (LES)

  • Lupus eritematosusEtiologi Penyakit autoimun

    Faktor-faktor yang mempengaruhi :GenetikImunologikInfeksi (virus)HormonalObat : prokainamid, hidantoin, griseofulvin, fenilbutason, penisilin, streptomisin, tetrasiklin, sulfonamid

  • Lupus eritematosus diskoidDefinisi :Penyakit jaringan konektif terbatas pada kulit tanpa kelainan sistemik

    Epidemiologi :Prevalensi 4 - 5 per 1000 orang15 - 30% seluruh LEUsia 20 - 40 tahunWanita lebih banyak (2:1)Semua ras (kulit hitam >>>)

  • Lupus eritematosus diskoidGejala klinis :Makula eritematus, meninggi, berbatas jelasSumbatan keratin pada folikel rambut (follicular plugs)Butterfly erythemaLokasi : simetrik di muka (hidung, pipi), telinga, leher, mukosaSikatriks atrofik, hipertrofik, distorsi telinga/ hidungBagian badan yang tidak tertutup pakaian sering residif

  • Lupus eritematosus diskoidPembantu diagnosisKelainan laboratorik, imunologik jarang ANA positif pada 1/3 penderita

    Diagnosis bandingDermatitis seboroikPsoriasisTinea fasialis

  • Lupus eritematosus diskoidPenatalaksanaanUmum : KIEHanya kelainan kulit (kosmetik menimbulkan parut irreversibel)Menghindari trauma : fisik, sinar matahari, lingkungan dingin, stres emosionalMenghindari obat-obat sensitifTopikal :Surya TabirGlukokortikoidSistemik : klorokuin (100 mg), dosis awal : 1-2 tab/hari (3-6 mg kemudian 0,5-1 tab/hari)

  • Lupus eritematosus diskoidPrognosisBaik ,lesi terbatas pada kulit5-10% SLESembuh: jaringan parut, dispigmentasi, parut alopesia ireversibel

  • Folicular plugging dan skar hipopigmentasi pada CDLE

  • Lesi lama CDLE dengan atrofi dan hipo/hiperpigmentasi

  • Lesi Diskoid pada CDLE

  • Lesi Diskoid pada CDLE

  • Lupus eritematosus sistemikPenyakit umumnya akut dan dapat menyerang semua organ sistemikWanita jauh lebih banyak daripada priaUsia terbanyak sebelum 40 thn (20-30 thn)5% mempunyai lesi-lesi kulit L.E.D.Lesi mukosa lebih sering, terutama L.E.S akutGejala konstitusional seringKelainan laboratorik dan imunologik sering

  • Lupus eritematosus sistemikKriteria diagnosis (ARA)Ruam pada muka (malar rash)Ruam diskoidFotosensitivitasLuka pada mulut atau nasofaringArtritisSerositisKelainan ginjalKelainan neurologikKelainan hematologikKelainan imunonologikAntibodi antinuclear

  • Lupus eritematosus sistemikManifestasi klinis :Gejala konstitusional Kelainan di kulit dan mukosaKelainan alat dalamKelainan di sendi, tulang, otot, kelenjar getah bening, sistim saraf

  • Lupus eritematosus sistemikPembantu diagnosisPemeriksaan laboratoriumSel LEAntibodi antinuklearLupus band testAnti-ds-RNAAnti-Sm

  • Lupus eritematosus sistemikDiagnosis4 atau lebih dari kriteria ARA terpenuhiGejala pada semua organ, kelainan lab, imunologik harus diadakan untuk memastikan LES

    Diagnosis bandingArtritis rematikaSklerosis sistemikDermatomiositisPurpura trombositopenik

  • Lupus eritematosus sistemikPenatalaksanaanPenderita harus dirawatKortikosteroid sistemik indikasi untuk penderita sakit kritisObat antibiotik, antiviral, antifungal diberikan bila ada komplikasi

  • Perbedaan antara L.E.D. danL.E.S.

  • Lesi SCLE tipe anular

  • SklerodermaDefinisi : Penyakit kronis, etiologi tidak diketahuiMempengaruhi mikrovaskularisasi dan jaringan ikat longgarKhas : fibrosis dan obliterasi pembuluh darah kulit, paru, saluran pencernaan, ginjal dan jantung

    Dibagi dalam 2 bentuk :Skleroderma sirkumskriptaSkleroderma difusa progresiva

  • Skleroderma sirkumskriptaDefinisi :Kolagenosis kronis dengan gejala khas bercak-bercak putih kekuningan, keras, halo disekitarnyaEtiologi :Belum jelas, faktor famili, kehamilanInsidensi :Wanita > laki-laki (3 kali)Usia 20-40 tahun

  • Skleroderma sirkumskriptaGejala klinis :Bercak sklerotik, plak soliter, bercak multipel

    Macam :Morfea soliterMorfea gutataSkleroderma linier (en coup de sabre)Morfea segmentalMorfea generalisata

  • Morfea soliterSebuah bercak numularBulat, berbatas tegasBerkilat seperti lilinMerah kebiruanKadang gading dengan halo unguRambut dalam lesi berkurangPlak keras, indurasiTidak lekat dengan jaringan dibawahnya

  • Morfea gutataSangat jarangBercak kecil, bulat atrofikHalo unguDidada, leher

  • Scleroderma linierLesi soliter atau unilateralDi kepala, dahi, ekstremitasAda atropi dan depresiMenyerang lapisan kulit dalamTimbul dekade pertama kedua sehingga menimbulkan deformitasHemiatrofi muka atau ekstremitasBisa terdapat anomali vertebra (spina bifida)

  • Morfea segmentalLokalisasi dimukaHemiatrofiIndurasiAtrofi pada lemak subkutis dan otot kontraktur otot dan tendonAnkilosis pada kaki

  • Morfea generalisataKombinasi 4 bentukTersebar luasAtrofi otot menimbulkan disabilitasBadan bagian atas, abdomen, bokong, tungkai

  • Skleroderma difusa progresivaSkleroderma sirkumskripta,organ dalam terkenaEtiologi : belum jelasGejala klinis :Stadium I: jari tangan : sklerodaktili, ulserasi ujung jari, muka : telangiektasis, seperti topeng, mikrostomiaStadium II: mukosa oral terkena, indurasi dilidah, gingiva, paroksisma vasomotorik, kelainan sensibilitasStadium III: esofagus disfungsi, penurunan motilitas lambung dan usus, paru fibrosis, jantung perikarditis, ginjal gagal ginjal

  • Skleroderma difusa progresivaSindroma C.R.S.T (Calsinosis kutis, Raynoud phenomenon, sklerodaktili, telangiektasis)

    Pengobatan : Belum ada pengobatan yang spesifik, kortikosteroid

  • DermatomiositisPenyakit inflamatorik dan degeneratifDengan angiopati di kulit, subkutis & ototEtiologi : Belum diketahui, diduga autoimun, penyelidikan virusInsidensi :lebih kecil dari LED dan LES,laki-laki : wanita = 1:2semua usia, paling sering 5-15 thn dan 40-60 thn

  • DermatomiositisGejala klinis :Khas : perubahan pada muka (palpebra)Eritema, edema, warna merah unguTelangiektasis, paralysis otot ekstra okulerPerubahan kulit yang menetapKelainan kulit : bengkak, eritema, urtikariaTanda Gotron : Demam patognomonis (papul datar diatas sendi tanganDemam intermiten, takikardi, hiperhidrosis, BB turun

  • DermatomiositisPemeriksaan laboratorium: albuminuria, hematuriaAnemia hipokromik, limfopenia, keratin meningkatPengobatan umum: Istirahat total, cari kausa (tumor, fokal infeksiMedikamentosa : kortikosteroid, imunostatik

  • . Sekian .DIAH MIRA INDRAMAYA