1. Jaringan eksitabel Peristiwa kelistrikan dlm jaringan terpusat :* Saraf : NAR sangat rendah * Otot : NAR > tinggi

2. Fenomena ALL/NONEPada saraf berlaku Hukum ya / tidak (All or None) terhadap tiap stimulus.“saraf akan memberikan satu reaksi jika diberikan 1 atau lebih aksi”

3. Potensial AksiKeadaan Muatan Listrik pd Saraf terbagi :1. Potensial Lokal (diam)

a. Tdpt di Saraf Rest (Resting Potensial) - terjadi karena : Ion Na+ > keluar, Ion K+ < masuk ke membran sel saraf. - Ion Na+ masuk ke membran sel < dibanding K keluar sel membran saraf.b. Terjadi pd saraf yg rangsangnya kurang dari NAR saraf Ingat Proses Sumasi. Keadaan tsb : POTENSIAL ELEKTRO TONUS, yakni : - di Katoda à Depolarisasi : Kat Electro Tonus; jika terjadi terus2 , terjadi potensial aksi

berupa Kontraksi Tetanik. - di Anoda à Hyperpolarisasi disebut An Electro Tonus. Jika terjadi terus2 à Anodal Block.

Jika diputus2 secara tiba2, terjadi kontraksi kecil2 : Sluggish.

POTENSIAL BEREDAR (GEL.RANGSANG,POTENSIAL AKSI)Terj. jika aksi = atau > NAR.Terj Depolarisasi à kemudian kembali ke Repolarisasi.

Pada saraf bermyelin : meloncat Sarat tidak bermyelin : merambat.

• Ortodromik : Arah impuls menuju ke Distal Akson • Antidromik : Arah impuls berakhir pada Synaps

• Impuls yg sampai ke Synaps, pindah ke saraf yg berikutnya krn perubahan kimia di Synaps tsb.

• Di Motor End Plate gelembung Acetyl Coline pecah akibat impuls à shg terjadi Free Acetyl Coline, akibat Free Acetyl Coline potensial membran Motor End Plate menjadi turun, shg terjadi Depolarisasi pd serabut otot.

• Peristiwa Electro Tonus akibat Hystologis Myosin & Actine Sarcome • Pada otot potensial aksi dihantar sepanjang membran sel otot shg à Kontraksi Otot.

4. Efek Stimulasi fisisEfek stimulasi sangat luas & kompleks (reaksi)Contoh : Stimulus Galvanik beda dgn Stimulus Faradik. (masih nyata).Contoh : Stimulasi mekanik, elektrik, thermis, reaksinya saling terkait.

Untuk memahami siklus :• Stimulasi Fisis à dipahami (dipersyaratkan): memahami

- Fisika dasar dan Biokimia energi stimulasi fisis yg akan digunakan.- Neurofisiologi sbg pengantar stimulasi fisis à Jar.

• E.Listrik, Elektro Mag, Mekanik & Thermis à Stimulasi ke Jar.• Respons stimulus timbul krn peranan saraf sbg koordinator dari respons tubuh.• Sistem susunan saraf (UMN, LMN, Autonom) bekerja sesuai fungsinya, namun reaksi yg

ditimbulkan kadang merupakan Interaksi dari gabungan sistem tsb.

INTERAKSI REFLEKS : * u/ Diagnosis * u/ Terapi * u/ Evaluasi

5. Viserosomatik

Stimulasi

FisisInteraksi Biofisika

(Efek fisis & chemis pd Cel)

Efek Psikologis

(Interaksi

Psik.)

Perubahan

(Patologis)

Psikologis (reaksi situasi)

Efek Therapeut

ic

• Jaras Viscero Somatic menyilang à Fasilitasi motor neuron à Hypertoni (2).• Jaras Somato Viseral dpt merangsang sympatic (mis. dari luar tubuh/kulit) akan

mempengaruhi organ dalam (1)• Sistem Interaksi refleks Somatic & Autonom menggambarkan pengaruh timbal balik viseral &

somatic (organ dlm & organ luar).

6. Receptor nyeri dan faktor pencetusnyaReceptorReceptor menerima setiap informasi & diteruskan o/ jenis2 saraf Afferent.• Afferent Stimulus ta : - Proprioceptor - Corticospinal

- Exteroceptor - Teleceptor • Lokasi Receptor (Sherington) :

- Exteroceptor - Enteroceptor - Proprioceptor • Stimulasi yg diterima : - Mecano receptor

- Thermo receptor

TERAPI

Somatic

Viscero

Usus

Visceral

Cutan

Somatic

sympatic

DIAGNOSTIK

12

12Kelenjar & pemb. darah & rambut

- Chemo receptor- Foto receptor (cahaya)- Nociseptor (nyeri)

• Kualitas / kuantitas stimulus : - Unimodale receptor- Polymodale receptor

Receptor nyeri dan faktor pencetusnya• Indera Spesifik : - Ruffini : Panas

- Krause : Dingin - Vater Paccini : Raba

• Indera tdk Spesifik (Nociseptor) terdapat : * seluruh permukaan kulit

* jaringan tertentu : - Periost - Pembuluh darah - Kapsul - Ligament - Otot, dll (tertentu)

**Nociseptor NAR rendah pd nyeri kronik dgn demikian NAR rendah Nociseptor disebut Hyper Algesi

• Pencetus nyeri diduga o/ Neuro Transmitter (Zat kimia tertentu : Hystamine, Bradikin, Polipeptida) yg dilepaskan o/ jaringan rusak à Merangsang Nocisensorik.

• Mekanisme perangsangan nyeri mengikuti :* Triple Respons Mechanism* Pain Supressor Mechanismà diatasi dgn Pain Depressor Mechanism.

7. Triple Respone (Axon Refleks)

8. Penatalaksanaan nyeri

9. Nyeri akibat stressor mekanik (Trauma)

10. Morfologi saraf

11. Pengertian trigger point

Titik Q 1 cmSangat peka / sensitif / hyper algesi Tdk ada kaitan khusus dgn terapi medisBerhub. dgn Seg. Somatik animal dan vegetatif Dpt diterapi via Trigger PointTdk berhub. dgn struktur anatomis Causa umum berada di luar Trigger PointKeberadaan, sering ybs tdk tahu Hasil terapi FT à Normalisasi keseimbangan Neuro Vegetatif Kejadiannya dpt spontan atau sdh ada iritasi

12. Impuls saraf dan stimulasiIMPULS SARAF• Serabut saraf yg Rest :

- Beda Potensial permukaan dlm & luar (dlm (-), luar (+) )- Plasma membran tdk dpt diterobos o/ ion2 Na+ (Na+ berkumpul di luar permukaan)

• Jika Beda Pot. turun pd titik tertentu, ion Na+ mudah menembus plasma membran à Terjadi Impuls Saraf, krn muatan di permukaan luar & dlm plasma berbalik (luar (-), dlm (+)). à Serabut saraf aktif.

• Beda Pot. semakin turun jika ion2 Na+ sampai ke Axon. Ion2 lain menyesuaikan diri.

STIMULASI : Merangsang Saraf• Intensitas arus yg cukup jika dialirkan ke tubuh à Impuls • Plasma membran membentuk tahanan listrik secara seri shg beda potensial timbul ketika

arus listrik mengalir pd membran • Permukaan membran dekat katode bersifat ( - ) dan dekat anode ( + )

Aktif Rest

Plasma Membran

Anode p

n

n p

Katode

A

B

• n > dekat katode à > negatif p > dekat anode à > positif shg saraf dekat anode BP, dan yg dekat katode ¯ BP.Na+ masuk membran à Impuls – Pot. Aksi

• Impuls akan timbul jika terjadi ¯ Beda Potensial (BP).Karena di katode terjadi ¯ BP membran plasma, maka katode > efektif u/ stimulasi.

13. Akomodasi sarafAkomodasi Saraf = Penyesuaian kelistrikan saraf thdp lingkungannya shg tdk terjadi impulsArus listrik yg konstan >> mudah à Akomodasi saraf dibanding impuls listrik yg terputus2, krn impuls listrik terputus, BP membran hilang seketika shg BP saraf terubah secara menyeluruh.Samping saraf dekat katode & anode PD (Pot Differens) ¯ seketika à hilang, shg dgn naiknya arus impuls ke saraf mempermudah ion Na+ à ke jaringan (Plasma Saraf) à menghambat daya akomodasi saraf. Saraf memiliki daya akomodasi yg naik – turun tiba2 >> efektif menimbulkan impuls dibanding arus berubah lamban.Arus yang berubah lamban intensitas tinggi dibanding arus putus2 shg à rasa tusuk2 yg keras (tidak konfortable).Perubahan arus yg sangat lamban tidak menimbulkan impuls.

14. Proses fisiologi rangsang elektrik selulerAda 4 Tingkatan :1). Tingkat Selluler :

a). Eksitasi saraf perifer ( L )b). Perub. Permeabilitas membran sel (Terowongan Ion2 Calsium = Ca Channel) ( L, TL )c). Modifikasi/pembentukan Fibroblast ( L, TL )d). Modif. Pembentukan Osteoblast & Osteoclast ( L, TL )e). Modif. Micro sirkulasi Arteri, Vena & Limfe ( TL)f). Merubah konsentrasi sel darah & protein ( TL )g). Merubah aktivitas Enzym, al : SDH & ATP ( L, TD )h). Merubah sintesis protein ( L )i). Modif. Konsentrasi & ukuran Mitochondria ( L, TL )

2). Tingkat Jaringan :a) Kontraksi otot skeletal, u/ penguatan, kecepatan reaksi, kontraksi, kelelahan ( TL )b) Kontraksi & relaksasi otot polos, sirkulasi darah arteri & vena ( TL )c) Regenerasi jaringan; tulang, ligamen, ikat, kulit (L, TL)d) Remodeling jaringan termasuk pelunakan, penguluran, viskositas & absorbsi cairan rongga

sendi ( L, TL )e) Merubah temperatur jaringan & keseimbangan kimia (L).

3). Tingkat Segmental :a) Kontraksi kelompok otot u/ mobil. sendi & aktif. otot2 sinergis ( TL )b) Efek pemompaan otot à drainace cairan Lymfe, darah arteri & vena, pemb. darah

sirkulasi besar (Makro Sirkulasi) ( TL )c) Perubahan drainace cairan Lymfe & darah arteri yg tdk berhubungan langsung dgn

kontraksi otot skeletal ( TL ).

4). Tingkat Sistemik :a) Efek analgesik à terpacunya Polipeptida Endogen seperti : Beta Endhorpin, Enkelpalin,

Dopamin, Demorphin ( TL )b) Efek analgesik : terpacunya Neuro Transmitter Serotin & “P”c) Efek sirkulasi yg berhub. dgn Polipeptida, mis : Vaso Aktif Interstitial Polipeptida (VID) (TL)d) Modulasi aktivitas organ internal, mis : Ginjal & jantung.

15. Energi stimulasi/stressor- E. Listrik

- Arus listrik (DC) : DC, IDC, Dyadinamis, Arus 2 – 5- Arus listrik AC :

* Faradic & Sinusoidal* Interferensi * TENS (Trans. Cut. Elec. Nerv. Stimulation)

- E. Elektro Magnetik - Diathermi (SWD, MWD) dikenal dgn EEM 27 MHz- Laser (Light, Amplification by Stimulation Emission and Radiation)- IRR- UV

- E. Mekanik - US- Exercise Ther / Movement- Hydro Ther à dgn gerakan air- Massage & Manipulasi

- E. Thermal- Parafin Bath (panas)- Dingin (Cryo Ther / Ice)- Balneo Ther - Dll à Modifikasi Hydrother

16. Macam-macam arus listrik yang digunakanListrik u/ FT :

- Arus listrik (DC) : DC, IDC, Dyadinamis, Arus 2 – 5- Arus listrik AC :

* Faradic & Sinusoidal* Interferensi * TENS (Trans. Cut. Elec. Nerv. Stimulation)

17. Electro chemical series(ECS)ECS : Deretan logam : K, Na, Zn, (H),Cu, Ag, Pt, yg jika dimasukkan ke dlm suatu larutan à Sifat2 tertentu. Sifat – sifat :a. Logam ki H memberi ion ke dlm larutan d.sbaliknya b. Log.ki H, bermuatan lebih negatif dibanding larutan d.sbaliknya c. Semakin ke ki H cenderung berbentuk ion sdg ke kanan cenderung atomd. Semakin jauh dr H, semakin besar beda potensialnya.

18. Cara terbentuk zata. Electrovalent Compound :

Tarik « Ion tak sejenis Sifat : Asam – Basa Kuat. Contoh : NaCl

b. Covalent Compound :Kerjasama atom2 pembentuknya shg kulit terluar masing2 atom memiliki jumlah atom yg lengkap. Sifat : Asam – Basa lemah. Contoh : H2O

c. Radical CompoundTerbentuk = Covalent Compound, ttp jmlh elektron kulit terluarnya belum lengkap shg masih dpt menarik unsur lain.Sifat dpt berubah spt a atau b. Contoh : OH

19. Apa yang dimaksud dengan medan listrikMD = Area sekitar muatan listrik yg benda2 lain masih terpengaruh o/ gaya listrik.Arah benda sekitar medan mengalami Hukum Coulomb.

20. Apa yang dimaksud dengan kapasitas kondensatorKondensator (Kond)Kond = Penyimpan muatan listrik yg t.a. 2 keping konduktor yg dipisahkan keping isolator

Kapasitas Kondensator (KapKond)KapKond : Kemampuan kond u/ menyimpan muatan listrik

KapKond dipengaruhi oleh :• Luas penampang lapisan : > luas à >> muatan • Luas penyekat : < à >> muatan • Konstant dialektrik : > à >> muatan • Bahan : Semakin konduktor à >> muatan

Dialectric Constant : Perband. KapKond yg menggunakan bahan dialectric tertentu dgn yg menggunakan bahan dialectric udara kering.

21. Perbedaan energi listrik dan daya listrikEnergi Listrik : Usaha memindahkan muatan listrik dr satu titik ke titik lain yg mempunyai beda potensial.Pengurangan energi pot.listrik ter. dari titik Pot ke titik Pot ¯ pd suatu hantaran

W = Energi listrik I = Kuat Arus V = Potensial listrik t = Waktu / detik

Daya Listrik : Energi listrik tiap detik, kecepatan suatu alat listrik mengubah energi listrik à energi bentuk lain

22. Apa syaratnya arus induksi elektromagnetik• AIEM dikemukakan Tn. Faraday.

Syarat AIEM : a. Ada Konductor b. Ada Garis Gaya Magnet (GGM) c. Ada Interaksi a + b

• Hukum Lorenz : Arah AIEM selalu menentang arah arus pencetusnya • Hukum Faraday : Kekuatan AIEM berbanding lurus dgn kecepatan medan magnet & nilai

Inductance yg dimiliki oleh Konductor.• Macam2 AIEM : Self Induction, Mutual Induction, Eddy Current

23. Arus oscilasiArus bolak-balik (AC) yg frek. Tinggi, diperoleh dgn melepas muatan condensator melalui penghantar yg bertahanan rendah yg mempunyai nilai inductance. Contoh : Self Induction Current.

24. Pembagian reseptor pada kulitReceptor menerima setiap informasi & diteruskan o/ jenis2 saraf Afferent.• Afferent Stimulus ta : - Proprioceptor - Corticospinal

- Exteroceptor - Teleceptor • Lokasi Receptor (Sherington) :

- Exteroceptor - Enteroceptor - Proprioceptor • Stimulasi yg diterima : - Mecano receptor

- Thermo receptor

W = V. I . t

- Chemo receptor- Foto receptor (cahaya)- Nociseptor (nyeri)

• Kualitas / kuantitas stimulus : - Unimodale receptor- Polymodale receptor

25. Apa yang dimaksud dengan nyeri rujukan Nyeri Rujukan : Nyeri akibat reaksi jaringan tertentu yg seringkali penyebabnya jauh dari

tempat tsb. Contoh : Back Referred Pain. Penyebab : Hyper Algesi, Hyper Aesthesi, Allodynia. Penyebarannya dpt via Somatif of

Autonom. Tanda-tanda Ref. Pain :

- Proyeksi Konvergensi - Modulasi gejala simpatik sifatnya perifer - Perbedaan interpretasi di otak dari sumber rangsang nyeri - Contoh : Trigger Point di kulit, otot, capsul sendi.

26. Apa yang dimaksud dengan rangsang elektrikRE à Aksi potensial pd saraf motorik & atau sensorik dgn arus listrik.Syarat RE* Modifikasi intensitas : AC & atau DC* Durasi 0,01 – 1000 MS (Modifikasi)* Modifikasi frekuensi.

27. Jelaskan terjadinya impuls saraf• Serabut saraf yg Rest :

- Beda Potensial permukaan dlm & luar (dlm (-), luar (+) )- Plasma membran tdk dpt diterobos o/ ion2 Na+ (Na+ berkumpul di luar permukaan)

• Jika Beda Pot. turun pd titik tertentu, ion Na+ mudah menembus plasma membran à Terjadi Impuls Saraf, krn muatan di permukaan luar & dlm plasma berbalik (luar (-), dlm (+)). à Serabut saraf aktif.

• Beda Pot. semakin turun jika ion2 Na+ sampai ke Axon. Ion2 lain menyesuaikan diri.

28. Jelaskan teori pain dumpingJika arus listrik sebagai stimulus berjalan sepanjang serabut saraf aferen tipe II/IIIa bermielin tebal (tipe saraf A delta dan 4C) untuk memblock saraf bermielin tipis (mengandung nociceptor) à serabut saraf penghantar nyeri, sehingga nyeri hilang.

29. Jelaskan tipe-tipe saraf, axon refleks

30. Jelaskan mengapa bisa terjadi peningkatan suhu dalam jaringan karena SWDDistribusi temperatur dlm jaringan ditentukan oleh 3 hal :

1. Dissipasi (Kerapatan massa EEM)2. SAR = rata2 daya absorbsi tiap jaringan berbeda 3. Magnetic Susscebtibility

Sec. umum perubahan panas dlm Jar. ditentukan o/ kerapatan massa EEM (daya kondensi listrik dlm Jar.) yg didissipasikan• Distribusi medan elektromagnetik pd bagian anatomi yg diberikan juga tergantung pd cara

pemakaian & sifat jaringan, spt geometri (anatomi) & daya konduksi (resistensi timbal balik)• Pd kondensor field, komponen medan listrik diantara kedua plat mempunyai nilai kuat,

sedangkan di sekitarnya lemah.• Jika elektrode2 dipasang pd masing2 sisi bagian tubuh, maka akan timbul panas yg terjadi dlm

Jaringan krn pemberian EEM melalui proses Dissipasi.• Jar. tbh merupakan konduktor yg mana elektronnya mudah terlepas dr ikatan atomnya. Jika

benda tsb berada dlm medan elektromagnetik yg selalu berubah, maka elektron2 akan beroscilasi.

• Jar. tbh merupakan elektrolit yg mengandung ion2, shg jika medan elektromagnetik melintasi elektrolit tsb, ion2 akan bergerak pd satu arah, kemudian berbalik arah sesuai dgn perubahan medan elektromagnetik. Krn frekuensi sangat tinggi, maka ion2 tadi hanya bergetar dan tdk berpindah tempat.

• Elektrolit juga mengandung ion dipole, monopole yg apabila dilintasi EEM akan berputar (rotasi) atau bergeser sesuai dgn arah ujung muatan ion tsb yg mengarah ke elektroda negatif.

• Jar. tbh ttt juga merupakan isolator yg mana elektronnya tdk terikat bebas (terikat erat), shg jika dilintasi gelombang elektromagnetik akan menggeser garis orbit elektron sesuai dgn arah perubahan medan elektromagnetik, disebut Distorsi garis orbit elektron.

• Peristiwa tsb di atas akan menaikkan temperatur dlm jaringan yg kemudian dikonduksikan ke thermo reseptor yg berada di kulit shg dirasakan ada rasa panas.