jaringan ikat

Upload: zuosh-sweet

Post on 12-Jul-2015

148 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Jaringan IkatJaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat, menambat, dan menyokong berbagai jaringan, organ, dan bagian badan, dimana jaringan ini dibentuk oleh sel-sel dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matriks ekstraseluler. Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari mesenkim (sel-sel mesenkim), di mana sel-sel mesenkim tersebut akan berdiferensiasi menjadi sel-sel penyusun jaringan ikat pada tubuh dewasa. Jaringan ikat terdiri atas sel-sel dan zat ekstrasel yang disebut matriks (kecuali darah dan limfe). Substansi dasar dari jaringan ini adalah zat amorf, transparan, tanpa warna, besifat seperti gel semi cair dengan kadar air tinggi, berfungsi untuk menunjang jaringan ikat dan mengelilingi sel serta seratnya. Substansi dasar ini terutama terdiri dari glikosaminoglikans dan glikoprotein dengan asam hialuronat sebagai glikosaminoglikans utamanya. [ Matriks terdiri dari: Serat jaringan ikat, Substansi dasar, dan cairan jaringan] Jaringan ikat ini dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Jaringan Ikat Umum a. Jaringan Ikat Longgar

Jaringan ikat longgar paling banyak ditemukan di dalam tubuh. Jaringan ini terdiri dari kumpulan sel fibroblas, sel mast, sel makrofag, sel lemak, serat elastin, dan serat kolagen. Jaringan ini memiliki ciri sel-selnya jarang dan sebagian besar tersusun atas matriks. Dalam matriks jaringan ikat longgar hanya sedikit ditemukan serabut. Fungsi utama jaringan ikat longgar adalah pengikat dan pengepak material, dan sebagai tumbuhan bagi jaringan dan organ lainnya. Jaringan ikat longgar di kulit membatasi dengan otot. Contohnya: mesenkim (pada embrio), mukoid (pada tali pusat), areolar (organ pada umumnya), lemak (jaringan subkutis), retikular (sumsum tulang dan limfonodus).

Sekilas tentang Jaringan Mesenkim - terdapat pada embrio - dapat berdiferensiasi menjadi sel lain - merupakan jaringan penghubung yang masih sangat muda - berasal dari Mesoderm - berbentuk stelata ( memiliki lekukan sitoplasma yang panjang dan banyak)

FUNGSI Makrofag: memfagosit bakteri, sel mati, benda-benda asing yang masuk atau berada dalam

jaringan ikat, dll. Fibroblas: mensintesis serat kolagen, serat retikular, dan serat elastin Sel lemak: menimbun lemak dan merupakan bahan pembungkus protektif di dalam dan sekitar berbagai organ, serta sebagai cadangan makanan terbesar dalam tubuh. Sel Mast: melepaskan Heparin (anti koagulan darah) dan Histamin (mediator poten peradangan) . b. Jaringan Ikat Padat Jaringan ikat padat atau sering disebut jaringan pengikat serabut putih karena pada matriksnya mempunyai serat-serat yang berhimpitan yang terbuat dari serat kolagen. Jaringan ini lebih banyak disusun oleh serat kolagen dibandingkan sel-sel jaringan ikatnya. Jaringan ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot dengan tulang, dan ligamen sebagai tempat persendian tulang dengan tulang. (i) Jaringan Ikat Padat Teratur

Jaringan Ikat Padat teratur ditandai dengan serat kolagen yang tersusun teratur. Terdapat pada tendon dan stroma kornea. (ii) Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur

Jaringan ikat padat tidak teratur ditandai dengan susunan serat kolagennya yang tidak teratur. Terdapat pada dermis dan simpai organ. 2. Jaringan Ikat Khusus a. Darah

Darah adalah jaringan ikat yang tersusun sebagian besar cairan. Matriks darah disebut plasma, yang tersusun oleh air, garam mineral, dan protein terlarut. Sel darah merah (eritrosit) dan putih (leukosit), dan keping darah (trombosit) tersuspensi di dalam plasma. Darah ini berfungsi utama dalam transpor substansi dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Disamping itu, darah juga berperan dalam sistem kekebalan. FUNGSI:

eritrosit (sel darah merah): membawa oksigen dan karbon dioksida masuk dan keluar jantung, serta membawa sari-sari makanan leukosit (sel darah putih): limfosit: merespon terhadap patogen dan benda asing yang masuk ke tubuh, menghasilkan antibodi neutrofil: fagosit aktif memakan dan menghancurkan bakteri. Saat infeksi, jumlah neutrofil akan meningkat. basofil: mengandung granula basofilik yang mengandung heparin dan histamin.. memiliki fungsi yang sama dengan sel Mast.

b. Kartilago Kartilago (tulang rawan) adalah jaringan ikat yang membentuk material rangka yang fleksibel dan kuat, terdiri atas serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks. Tulang Rawan merupakan perkembangan dari sel-sel mesenkim yang berdiferensiasi menjadi kondroblas (kondroblas > kondrosit) . Tulang rawan banyak ditemukan pada bagian ujung tulang keras, hidung, telinga, dan vertebrae (ruas-ruas tulang belakang). Fungsi utama yaitu untuk menyokong jaringan lunak. Tulang rawan tersusun dari kondrosit (sel-sel tulang rawan) dan matriks berupa kondrin. Kondrosit memiliki ruang yang disebut lakuna. Nutrisi masuk secara difusi dari kapiler darah. Tiga tipe tulang rawan, yaitu: 1. Tulang rawan Hialin merupakan penyusun rangka embrio dan paling banyak terdapat di tubuh manusia. Seiring pertumbuhannya, tulang rawan hialin pada embrio akan berdiferensiasi menjadi tulang keras dan tulang rawan lainnya. Namun adapula yang tetap menjadi tulang rawan hialin seperti cuping (ujung) hidung, laring, dan trakea. 2. Tulang rawan Elastin merupakan tulang rawan yang mengandung serabut elastin / serat elastin sehingga sifatnya lebih fleksibel dibandingkan tulang rawan lainnya. Tulang rawan ini terdapat pada daun telinga dan epiglotis (katub antara saluran pencernaan dan pernafasan).

3. Tulang rawan Fibrosa (Fibrokartilago) matriksnya mengandung serat kolagen, sehingga bersifat kuat dan kaku, serta mampu menahan guncangan. Contoh terdapat pada ruas-ruas tulang belakang dan cakram sendi lutut. c. Tulang Tulang keras (bone) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks. Didalam matriks sel tulang terdapat kalsium yang dapat bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting tulang dalam proses homeostasis kadar kalsium dalam darah. Tulang dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas) menghasilkan sel-sel tulang keras (osteosit). Tulang terdiri dari dua macam, yaitu: 1. Kompakta (Tulang Padat) Sel tulang (osteosit) terdapat di dalam ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini mengandung satu atau beberapa osteosit. Penjuluran yang keluar dari osteosit disebut kanalikuli. Kanalikuli dari satu sel berhubungan dengan sel lainnya, sebagai bentuk komunikasi sel. Kanalikuli penting dalam proses nutrisi osteosit karena mengantarkan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tulang ke dalam osteosit tersebut. Satu osteon terdiri dari sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanal Haverst (kanal sentral). Pada individu yang masih hidup, kanal Haverst ini berisi pembuluh darah dan saraf. Suatu penghubung antara satu kanal Haverst dengan kanal Haverst lainnya disebut kanal Volkmann (tempat masuknya pembuluh darah). 2. Tulang Spongiosa Tulang spongiosa merupakan bagian tulang yang berongga sehingga berbentuk seperti spons. Pada bagian ini juga terdapat osteosit. Pada bagian ini terdapat sum-sum tulang yang merupakan salah satu tempat pembentukan sel darah merah. Susunan umum tulang dari luar ke dalam: Periosteum (selaput tulang), tulang kompakta, tulang spongiosa Selain osteoblas dan osteosit, terdapat pula sel osteklas, yaitu sel pembongkar yang berfungsi mengikis tulang. Secara Umum perbedaan Tulang Rawan dan Tulang Keras adalah sebagai berikut: 1. Tulang Rawan - Tersusun tidak teratur - Selnya kondrosit - Matriksnya kondrin - Bersifat lentur dan elastis contoh: pada daun telinga, cuping hidung, persendian 2. Tulang Keras - Tersusun teratur yang membentuk sistem Haverst - sel-selnya yaitu osteoblas, osteosit, osteoklas - matriksnya tersusun oleh kalsium dan fosfat - bersifat keras, kuat, dan kaku - terdapat dlam ruang yang disebut lakuna - contoh: tibia, fibula, humerus, dll Dapus:

Anonim. 2010. www.wikipedia.com Eroschenko V. P. Atlas Histologi di Fiore, dengan korelasi fungsional. EGC. Histologi Veteriner I Penuntun Praktikum Struktur Hewan, Biologi, Universitas Padjadjaran. Dll

Home Bahasa Indonesia Biologi Fisika Geografi Sejarah MatematikaCari

diberdayakan oleh Penelusuran Ubahsuaian Web

Browse Home Biologi Materi Biologi SMA kelas XI Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata Jaringan ikat

Jaringan ikatJaringan ikat - Jaringan ikat berkembang dari mesenkim, yang berasal dari mesoderm (lapisan tengah embrio). Selain menjadi jaringan ikat (darah, tulang rawan, tulang, dan lemak), mesenkim juga menjadi jaringan lain berupa otot, pembuluh darah, beberapa kelenjar, dan epitelium. Letak selsel jaringan ikat tidak berhimpitan rapat (berpencar-pencar), jika berhubungan hanya pada ujungujung protoplasmanya. Perhatikan Gambar 1.

Gambar 1. Komponen jaringan ikat

jaringan ikat mempunyai beberapa fungsi, yaitu untuk melekatkan suatu jaringan dengan jaringan lain, membungkus organ-organ, mengisi rongga di antara organ-organ, dan menghasilkan imunitas. a. Komponen Jaringan ikat Jaringan ikat tersusun dari berbagai macam komponen yaitu matriks dan sel-sel jaringan ikat. Bentuk sel-sel yang terdapat dalam jaringan ikat tidak teratur, sitoplasma bergranula, dan intinya menggembung.

1) Matriks Jaringan ikat Matriks tersusun oleh serabut-serabut dan bahan dasar. a) Serabut Jaringan Ikat Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, Serabut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serabut kolagen, serabut elastin, dan serabut retikular.

(1) Serabut Kolagen Jaringan Ikat Serabut kolagen mempunyai daya elastisitas rendah, daya regang sangat tinggi, berwarna putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas beragam. Serabut kolagen terdapat pada tendon (penghubung otot dengan tulang) dan jaringan ikat longgar. Perhatikan Gambar 2.

Gambar 2. Serabut kolagen

(2) Serabut Elastin Jaringan Ikat Serabut elastin mempunyai elastisitas tinggi, berwarna kuning, lebih tipis dari serabut kolagen, dan bentuknya seperti bangunan bercabang-cabang dan tebal. Serabut elastin tersusun oleh protein dan mukopolisakarida. Serabut elastin antara lain terdapat pada pembuluh darah dan ligamen. Elastisitas serabut elastin akan semakin menurun dengan semakin bertambahnya usia seseorang. (3) Serabut Retikular Jaringan Ikat Serabut retikular mempunyai daya elastisitas rendah. Hampir sama dengan serabut kolagen, tetapi ukurannya lebih kecil. Serabut ini berperan menghubungkan antara jaringan ikat dengan jaringan lainnya.

b) Bahan Dasar Jaringan Ikat Bahan dasar penyusun matriks berupa bahan homogen setengah cair yang terdiri dari mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Matriks bersifat lentur jika asam hialuronatnya tinggi dan akan bersifat kaku jika mukopolisakaridanya tinggi. Bahan dasar yang terdapat dalam sendi bersifat kental, sedangkan yang terdapat dalam tulang punggung bersifat padat 2) Sel-Sel Jaringan ikat Di dalam matriks tertanam berbagai sel-sel penyusun jaringan ikat. Beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks sebagai berikut. a) Fibroblast Jaringan Ikat Fibroblast berfungsi mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut. b) Makrofag Jaringan Ikat Makrofag bentuknya berubah-ubah (tidak teratur) dan khusus terdapat di dekat pembuluh darah, berfungsi dalam pinositosis dan fagositosis. Makrofag dapat digerakkan atau didistribusikan ke jaringan lain yang mengalami peradangan. c) Sel Tiang (Sel Mast) Jaringan Ikat

Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin. Substansi heparin adalah suatu anti koagulan yang dapat menghalangi pengubahan protrombin menjadi trombin yang berfungsi mencegah pembekuan darah. Substansi histamin adalah suatu zat yang dihasilkan mastosit sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai dan berfungsi meningkatkan permeabilitas kapiler darah. d) Sel Lemak Jaringan Ikat Sel lemak berfungsi menyimpan lemak. Jaringan ikat yang memiliki sel lemak dalam jumlah banyak disebut Jaringan adiposa. e) Berbagai Jenis Sel Darah Putih Sel darah putih berfungsi melawan patogen (berupa bakteri, virus, atau Protozoa) yang menimbulkan penyakit. Sel-sel darah putih bergerak bebas secara diapedesis di antara darah, limfa, atau jaringan ikat untuk membersihkan patogen. Sel darah putih ada 2 macam, yaitu sel darah putih granulosit dan agranulosit. Sel darah putih granulosit (yang bergranula), misalnya eosinofil, basofil, dan neutrofil, sedangkan yang agranulosit (tidak bergranula), yaitu limfosit dan monosit

b. Macam Macam Jaringan ikat Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat dikelompokkan menjadi dua yaitu jaringan ikat biasa dan jaringan ikat dengan sifat khusus

1) Jaringan ikat Biasa Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.

Gambar 3. Jaringan pengikat longgar

a) Jaringan Ikat Longgar Susunan jaringan ikat longgar dapat Anda amati pada Gambar 3. Jaringan ini mempunyai ciri ciri utama yaitu susunan serat-seratnya yang longgar. Matriksnya berupa cairan lendir (mucus). Pada matriks terdapat berkas serabut kolagen yang fleksibel, tetapi tidak elastis. Adanya serabut kolagen memungkinkan terjadinya gerakan dari bagian-bagian yang saling dihubungkan. Pada matriks juga

terdapat fibroblast, sel mast, dan plasma sel. Jaringan ikat longgar mempunyai beberapa fungsi berikut.

(1) Membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut. (2) Mengikatkan kulit pada jaringan di bawahnya. (3) Mengelilingi pembuluh darah dan saraf yang menyusup ke organ. (4) Pengikat lapisan epitelium pipih membentuk lembar mesenterium. (5) Membantu melekatkan organ pada otot dinding tubuh. (6) Memberi bentuk organ dalam seperti kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati. Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar pembuluh darah, saraf, dan sekitar organ tubuh. Contoh lain jaringan yang termasuk jaringan ikat longgar adalah jaringan lemak (Gambar 4.) atau jaringan adiposa. Jaringan ini terdapat pada lapisan lemak di bawah kulit.

Gambar 4. Jaringan lemak

b) Jaringan Ikat Padat Jaringan ini mempunyai struktur serat-serat terutama kolagen yang padat. Jaringan ikat padat dibedakan menjadi jaringan-jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur. Jaringan ikat padat teratur mempunyai berkas kolagen yang tersusun teratur ke satu arah, misalnya pada tendon. Sementara itu, jaringan ikat padat tidak teratur mempunyai berkas kolagen yang menyebar membentuk anyaman kasa yang kuat, misalnya di lapisan bawah kulit.

2) Jaringan Ikat dengan Sifat Khusus Jaringan ikat dengan sifat khusus terdiri atas jaringan tulang rawan (kartilago), jaringan tulang keras, serta darah dan limfa.

a) Jaringan Tulang Rawan (Salah satu macam jaringan ikat) Matriks jaringan tulang rawan terdiri atas kondrin, yaitu zat jernih seperti kanji yang terbuat dari mukopolisakarida dan fosfat. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit berfungsi mensintesis dan mempertahankan matriks yang mengandung serabut kolagen, serabut

elastis, dan serabut fibrosa. Kondrin dihasilkan oleh sel kondroblast yang terletak pada lakuna. Tulang rawan selalu terbungkus oleh membran perikondrium karena masih bersifat lunak.

Jaringan tulang rawan pada anak berasal dari jaringan ikat embrional (mesenkim), sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput rawan atau fibrosa tipis yang dinamakan perikondrium. Pada stadium embrio, rangka hewan mamalia terdiri atas kartilago (tulang rawan). Pada perkembangan selanjutnya, sebagian mengalami osifikasi (mengeras) menjadi tulang keras dan hanya sebagian kecil yang tersisa pada stadium dewasa. Misalnya pada daun telinga, hidung, serta antarruas tulang belakang dan tulang dada.

Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi. Tulang rawan tidak mempunyai saraf dan pembuluh darah. Perhatikan struktur tulang rawan penyusun trakea pada Gambar 5.

Gambar 5. Jaringan tulang rawan yang terdapat pada trakea

Jaringan tulang rawan (kartilago) terdiri atas kartilago hialin, kartilago fibrosa, dan kartilago elastis

(1) Kartilago Hialin Kartilago hialin mengandung serabut kolagen yang halus, berwarna putih kebirubiruan, dan tembus cahaya. Kartilago hialin terdapat pada ujung tulang keras, cakram epifisis, persendian, dan saluran pernapasan (dari hidung sampai dengan bronkus). Kartilago hialin berfungsi untuk memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong bagian tertentu rangka dewasa, dan membantu pergerakan persendian. Anda dapat mengamati penampang kartilago hialin pada Gambar 6.

Gambar 6. Penampang kartilago hialin

(2) Kartilago Fibrosa Kartilago fibrosa mengandung serabut kolagen yang padat dan kasar sehingga matriksnya berwarna gelap dan keruh. Kartilago fibrosa terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, simfisis pubis, dan persendian.

Kartilago fibrosa berfungsi untuk menyokong dan melindungi bagian di dalamnya. Anda dapat mengamati penampang kartilago fibrosa pada Gambar 7.

Gambar 7. Penampang kartilago fibrosa

(3) Kartilago Elastis Kartilago elastis mengandung serabut elastis dan serabut kolagen. Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Kartilago ini lebih elastis dari kartilago yang lain sehingga mudah pulih posisinya. Kartilago ini terdapat di epiglotis, daun telinga, dan bronkiolus. Kartilago elastis berfungsi untuk memberi fleksibilitas dan sebagai penyokong. Anda dapat mengamati penampang kartilago elastis pada Gambar 8.

Gambar 8.Penampang kartilago elastis

b) Jaringan Tulang Keras (Salah satu macam jaringan ikat) Tulang merupakan jaringan ikat yang termineralisasi (mengandung mineral). Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblast. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast mengandung kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras daripada tulang rawan.

Berat tubuh mamalia dewasa, 15% berupa tulang. Berat tulang sebagian besar tersusun atas garam mineral, yaitu 85% kalsium fosfat, 10% kalsium karbonat, 4% magnesium klorida, dan 1% kalsium fluorida. Oleh karena itu susunan tulang menjadi keras dan kaku.

Endapan garam mineral menyusun dan melingkari bagian pusat tulang sehingga membentuk pita melingkar disebut lamela. Pada batas lamela terdapat lakuna yang di dalamnya terdapat osteosit (sel tulang). Setiap tulang dibungkus oleh periosteum, yaitu jaringan ikat fibrosa yang berbentuk lembaran pipih dan liat. Lapisan dalam dilapisi oleh endosteum.

Gambar 9. Penampang bujur tulang pipa

Perhatikan Gambar 9. Berdasarkan susunan matriksnya, jaringan tulang dibedakan menjadi tulang keras atau tulang kompak dan tulang berongga atau tulang spons. Tulang keras memiliki matriks yang susunannya rapat. Sementara itu, tulang spons memiliki susunan matriks longgar atau berongga.

Susunan anatomi tulang pipa terdiri atas bagian epifisis di kedua ujung dan diafisis di bagian tengah. Epifisis tulang pipa berbentuk bonggol serta tersusun oleh periosteum dan tulang rawan. Diafisis tulang pipa terdiri atas periosteum, tulang keras, tulang spons, dan rongga sumsum tulang.

Gambar 10. Sistem Havers pada jaringan tulang

Perhatikan Gambar 10. Pada tulang keras atau kompak, sel-sel tulang tersusun membentuk sebuah sistem yang disebut sistem Havers. Bagian tengah sistem Havers terdapat saluran disebut saluran Havers yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfa, dan saraf. Di antara dua saluran Havers dihubungkan oleh saluran Volkman. Di sekeliling sistem Havers terdapat lapisan tulang yang disebut lamela. Pada lamela-lamela inilah terdapat osteosit (sel-sel tulang) yang menempati lakuna (rongga) yang tersusun secara konsentris. Susunan osteosit dapat Anda amati pada Gambar 11.

Gambar 11. Osteosit (sel tulang) pada lakuna

Anda telah mempelajari dua jenis jaringan tulang yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras. Seperti telah disebutkan di depan sel-sel tulang keras tersusun membentuk sebuah sistem yang disebut sistem Havers. Lakukan kegiatan di bawah ini agar Anda lebih memahami bagian-bagian dari sistem Havers.

c) Jaringan Darah (Salah satu macam jaringan ikat) Darah merupakan jaringan ikat. Pada mamalia terdapat 6 liter darah atau 610% dari berat tubuh. Darah beredar dalam pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Jaringan darah terdiri atas substansi cair dan substansi padat. Substansi cair disebut plasma darah, sedangkan substansi padat berupa sel-sel darah. Perhatikan Gambar 12. Ada tiga tipe sel darah, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping-keping darah).

Gambar 12. Komponen darah

Leukosit ada dua macam, yaitu granulosit (leukosit bergranula) dan agranulosit (leukosit tak bergranula). Granulosit meliputi neutrofil, eosinofil, dan basofil. Agranulosit meliputi limfosit dan monosit. Sel-sel darah terdapat dalam plasma darah.

Darah mempunyai beberapa fungsi berikut. (1) Mengangkut sari makanan, O2 , dan hormon ke sel-sel tubuh. (2) Mengangkut zat sisa dan CO 2 dari sel-sel tubuh. (3) Mengatur suhu badan. (4) Leukosit dapat berfungsi untuk melawan penyakit. (5) Menutup luka dengan pembekuan darah.

Gambar 13. Jaringan limfa

d) Jaringan Limfa (Jaringan Getah Bening) (Salah satu macam jaringan ikat) Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali ke aliran darah. Komponen selular berupa limfosit dan granulosit (neutrofil, eosinofil, dan basofil). Cairan limfa mengalir dalam saluran yang disebut pembuluh limfa yang berada sejajar dengan pembuluh vena darah. Fungsi limfa adalah mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem peredaran. Struktur jaringan limfa dapat Anda amati pada Gambar 13.