penulisan buku diktat dan modul
DESCRIPTION
Penulisan Buku Diktat Dan ModulTRANSCRIPT
BUKU, DAN DIKTAT
13
19
PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENULISAN BUKU, DIKTAT, DAN MODUL
1. Buku Pelajaran
a. Pengertian buku pelajaran
Buku pelajaran adalah bahan/materi pelajaran yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk buku yang digunakan sebagai pegangan pokok maupun pelengkap.
Menulis buku pelajaran merupakan salah satu bentuk kegiatan pengembangan profesi guru. Hasil karya tulisnya dapat berupa buku pelajaran, modul, diktat. Sebagai karya ilmiah, buku harus mempunyai kebenaran ilmiah, dan disusun dengan landasan teori tertentu agar buku tersebut dapat mencapai tujuannya dengan baik. Dengan tujuan agar siswa dapat lebih memahami isi pelajaran, maka buku harus disusun dengan kerangka isi tertentu, yang menurut berbagai teori akan mampu meningkatkan pemahaman siswa.
Dalam keadaaan sehari-hari, buku pelajaran merupakan salah satu sumber utama dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dengan kata lain, banyak yang menganggap bahwa buku pelajaran merupakan kurikulum yang diterapkan di sekolah, karena buku pelajaran dijadikan sumber untuk memberikan tugas kepada siswa serta sumber untuk menyusun alat penilaian atau tes.
Dengan demikian, kedudukan buku pelajaran begitu penting untuk mengarahkan dan menentukan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan serta sikap yang seharusnya dimiliki oleh peserta didik. Oleh karena itu, buku pelajaran seharusnya dirancang dan disusun sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dan bilamana buku pelajaran disusun tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku, kiranya jelas bahwa dengan buku pelajaran yang demikian, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang diperoleh siswa tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam kurikulum, dan pada gilirannya akan gagallah upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b. Prinsip-prinsip pengembangan buku
Buku yang disusun dalam kaitan dengan kurikulum, hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini:
1) Dalam mengembangkan buku, harus memperhatikan tujuan tertentu yang hendak dicapai melalui pendidikan yang dilakukan dengan menggunakan buku pelajaran yang bersangkutan. Oleh karena itu, sebelum buku pelajaran itu dikembangkan, penyusun atau penulisnya harus terlebih dahulu memahami tujuan satuan pendidikan, tujuan pendidikan dan cakupan materi cawu/semester, kelas atau satuan pendidikan tertentu.
2) Buku pelajaran disusun selaras dengan
a) program pendidikan dewasa ini serta proyeksinya pada masa mendatang,
b) arah pembaharuan pendidikan yang sedang dan akan dilakukan,
c) tingkat perkembangan pihak pengguna buku pelajaran itu, terutama siswa yang akan menggunakannya,
d) perkembangan ilmu dan teknologi,
e) kebutuhan dan kemampuan siswa,
f) keadaan masyarakat di mana sekolah yang bersangkutan berada, dan
g) keadaan lingkungan belajar siswa.
3) Buku pelajaran hendaknya mudah digunakan oleh pihak yang bersangkutan. Untuk ini buku sebaiknya diterbitkan bersama petunjuk pelaksanaan dan penggunaannya, misalnya buku guru, sehingga orang yang menggunakannya tahu benar bagaimana memanfaatkannya secara efisien.
4) Sesuai dengan prinsip relevansi dengan keadaan lingkungan sekolah dan siswa yang bersangkutan, maka buku pelajaran yang telah disusun itu perlu mempunyai keluwesan, dalam arti bahwa semua materi yang disajikan di dalamnya tidaklah merupakan sesuatu yang kaku. Materi itu harus dapat disesuaikan dengan kemampuan sekolah serta perangkatnya. Ini tidak berarti bahwa keseluruhannya tidak digunakan dan diganti oleh bahan yang benar-benar lain dari apa yang dikemukakan dalam buku tersebut.
5) Bahan yang disajikan dalam kurikulum dan buku itu tidak terbatas pada penyelesaian pendidikan di lembaga yang bersangkutan saja, melainkan harus merupakan bahan yang dapat digunakan dalam keseluruhan hidup yang bersangkutan, dengan anggapan, bahwa pendidikan itu berlangsung tidak hanya selama siswa belajar di sekolah yang bersangkutan. Ini berarti bahwa bahan yang disajikan itu mencakup hal-hal yang bersangkutan dengan tujuan-tujuan manusia yang lebih tinggi.
c. Cara menulis buku
Dalam menulis buku pelajaran, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah meneliti dan melihat kurikulum yang berlaku, materi, pokok bahasan atau sub pokok bahasan apa yang tercantum dalam kuriukulum. Dengan kegiatan tersebut Anda tidak akan sia-sia menulis buku pelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.
Buku pelajaran ada yang bertaraf nasional dan ada yang bertaraf propinsi. Apabila buku tersebut bertaraf nasional, maka harus disahkan oleh Direktur Jenderal Dikdasmen atau oleh instansi lain yang ditunjuk. Nilai angka kredit buku bertaraf nasional adalah 5 setiap buku.
Apabila buku tersebut bertaraf propinsi, maka harus disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan di propinsi setempat, dan buku tersebut digunakan di seluruh sekolah pada propinsi yang bersangkutan. Nilai angka kredit buku bertaraf propinsi adalah 3 setiap buku.
Dalam menulis buku pelajaran, semua guru boleh menulis buku mata pelajaran apa saja yang disukai dan tidak harus sesuai dengan tugas mengajar guru yang bersangkutan di sekolah. Tidak setiap guru mampu menulis semua mata pelajaran. Oleh karena itu, pilihlah materi pelajaran yang anda kuasai. Apabila Anda menulis sesuai dengan kemampuan anda, akan mudah dalam penulisannya, disamping isinya juga akan lebih baik.
d. Syarat buku yang baik
Ada beberapa syarat buku yang baik, yaitu:
1) Kesesuaian dengan kurikulum/GBPP yang berlaku
Setiap topik/sub topik dalam GBPP harus ada, artinya isi (materi) buku pelajaran telah mencakup materi minimal yang tercantum dalam bahan pengajaran dalam GBPP; jika ada materi pengayaan maka materi itu harus terkait dengan materi minimal
Pokok-pokok materi yang penting dari PB/SPB dalam GBPP cukup tergambar secara proporsional
Pengubahan urutan harus sesuai, tidak mengganggu alur yang digunakan
Keluasan dan kedalamannya tidak menenggelamkan inti GBPP
2) Kebenaran materi
Kedalaman dan keluasan isi buku cukup sesuai dengan keluasan dan kedalaman materi yang diuraikan dalam PB/SPB GBPP
Memiliki kebenaran materi ditinjau dari ilmu atau disiplin ilmu mata pelajaran yang bersangkutan, misalnya dalam matematika:
Tidak ada fakta/simbol yang salah
Tidak ada konsep/definisi, prinsip, teorema, sifat yang salah
Tidak ada relasi atau operasi yang salah
Bukti teorema harus benar
Simbol, relasi, operasi tidak umum harus ada keterangan
3) Penyajian materi
Pendekatan siswa aktif, pertanyaan atau tugas yang diberikan memungkinkan siswa belajar secara aktif
Perlu materi prasyarat waktu memulai topik baru
Informasi yang diberikan memadai /tidak berlebihan, artinya siswa tidak disuapi informasi terlalu banyak.
Informasi yang diberikan hanyalah yang penting-penting saja, siswa didorong untuk mencari dan menemukan informasi sendiri
Dalam menjawab pertanyaan atau tugas yang diberikan, siswa menggunakan sumber-sumber belajar yang tersedia dan terjangkau dalam lingkungan
Kegiatan belajar yang dilakukan siswa merupakan kegiatan belajar yang menarik, menantang dan kreatif
Ada kejelasan antara kegiatan belajar yang dilakukan siswa, apakah secara perseorangan, berpasangan, kelompok, atau klasikal, atau merupakan gabungan
Penyajian materi dari sederhana ke kompleks dan dari konkret ke abstrak
4) Pemberian contoh
Bervariasi sesuai topik
Definisi perlu contoh dan non-contoh
Bukti teorema perlu contoh penerapan
Contoh soal divergen atau berupa masalah
5) Penyajian ilustrasi( foto, gambar, peta, tabel, grafik, diagram, bagan, matriks,)
Gambar jelas ( tidak kabur) dan bermakna dari definisi, teorema,
Gambar diberi keterangan
Letak gambar tidak jauh dari uraian yang digambarkan; ilustrasi dan teks saling terkait, tidak berdiri sendiri-sendiri
Gambar obyek yang sama (misal wajah orang) yang digunakan lebih dari satu kali dalam buku tetap konsisten
Obyek yang digambar sesuai dengan kebutuhan dan keadaan anak sekarang (tidak didominasi gambar-gambar klise sejak tempo dulu)
Ilustrasi dalam buku cukup memperlihatkan penerapan pandangan Bhineka Tunggal Ika tidak melanggar SARA
Ukuran gambar cukup besar dan jelas dan cukup proporsional
6) Pemberian latihan
Bervariasi
Soal sulit diberi petunjuk (hint)
Ada soal bersifat masalah
Urutan soal dari sederhana ke sulit
7) Kreativitas
Terdapat pada: penyajian bahan ajar, pemberian contoh atau latihan
8) Bahasa
Bahasannya mudah dipahami siswa, jelas, dan tidak menimbulkan salah tafsir serta siswa memahami dengan jelas apa yang harus dikerjakannya
Bahasannya sesuai dengan ketentuan bahasa yang baik dan benar, sesuai dengan ketentuan EYD
Bahasannya serta panjang kalimatnya sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan intelektual siswa pada sekolah/kelas yang bersangkutan
Istilah atau kata yang digunakan dapat dipahami siswa di berbagai daerah di Indonesia
Penataan alinea cukup baik
9) Tatakarama dan Hak Cipta
Isi, bahasa, dan ilustrasi :
tidak membahayakan keamanan negara, persatuan dan kesatuan bangsa
terhindar dari kesan pornografis
tidak bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, Ketetapan MPR
kutipan ciptaan pihak lain yang terdapat memenuhi ketentuan yang berlaku dalam Undang-Undang Hak Cipta
tidak menimbulkan masalah SARA
e. Kerangka Isi Buku Pelajaran
Sebagaimana karya tulis yang lain, buku pelajaran juga terdiri dari tiga bagian utama: pendahuluan, sajian isi, dan penunjang. Kerangka isi dari masing-masing bagian tersebut yang lengkap adalah sebagai berikut.
Bagian Pendahuluan:
Kata Pengantar
Daftar Isi
Penjelasan Tujuan Buku Pelajaran
Petunjuk Penggunaan Buku
Petunjuk Pengerjaan Soal Latihan
Bagian Isi:
Judul Bab atau Topik Isi Bahasan
Uraian Singkat Isi Pokok Bahasan
Penjelasan Tujuan Bab
Uraian Isi Pelajaran
Penjelasan Teori
Sajian Contoh
Ringkasan Isi Bab
Soal Latihan
Kunci Jawaban Soal Latihan
Bagian Penunjang:
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
e) Saran penyusunan buku
Salah satu tujuan penulisan buku adalah agar buku tersebut menarik pembacanya dan mudah dipahami. Kemenarikan suatu buku tidak saja dari isi materi yang disajikan tetapi juga sosok tampilan buku.
Buku yang terlalu tebal, penuh dengan tulisan mungkin kurang menarik bagi kelompok pembaca tertentu. Sebab itu sangat penting untuk mengetahui kepada siapa buku tersebut akan ditujukan. Buku bagi kelompok anak-anak, tentunya disajikan dengan sosok yang meriah, warna-warni, ceria sesuai dengan kehendak mereka.
Namun, secara umum beberapa pakar mengatakan, agar mudah dan menarik untuik dibaca, upayakanlah memakai aturan berikut. 1) Kalimat-kalimatnya pendek, tetapi jelas. 2) Kalimat aktif. 3) Gambar/ilustrasi yang sesuai untuk memperjelas dan menarik perhatian. 4) Contoh-contoh. 5) Berbagai variasi dalam format sajian, bentuk, dan besaran huruf guna menarik perhatian dan penekanan hal-hal yang penting. 6) Perwajahan yang menarik.
f) Lain-lain
Bagan alir proses pengembangan naskah buku pelajaran oleh pemerintah.
2. Diktat
a. Pengertian diktat
Diktat, adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang studi yang dipersiapkan guru untuk mempermudah/memperkaya materi mata pelajaran/bidang studi yang disampaikan oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Dapat dikatakan bahwa diktat adalah buku yang diedarkan dalam lingkup terbatas (umumnya hanya digunakan oleh guru yang membuat), dalam bentuk yang lebih sederhana, cakupan isinya lebih sedikit.
b. Kerangka isi diktat
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pada hakekatnya diktat adalah buku pelajaran yang masih mempunyai keterbatasan., baik dalam jangkauan penggunaannya maupun cakupan isinya. Yang membedakan diktat dengan buku pelajaran antara lain:
1) Diktat umumnya disusun oleh guru untuk keperluan mengajarnya sendiri,
2) Diperbanyak dan diedarkan secara terbatas,
3) Cakupan isi diktat umumnya terbatas (bila buku mencakup isii pelajaran satu semester, diktat hanya beberapa kali pertemuan)
4) Cukup banyak diktat, setelah disempurnakan, pada akhirnya, menjadii buku pelajaran. Sering dikatakan bahwa diktat adalah calon buku pelajaran.
Dengan demikian kerangka isi diktat yang baik seharusnya tidak berbeda dengan buku pelajaran, namun karena masih digunakan di kalangan sendiri, beberapa bagian isi seringkali ditiadakan. Bagian yang seharusnya tetap tersaji pada suatu diktat adalah sebagai berikut.
Bagian Pendahuluan:
Daftar Isi
Penjelasan Tujuan Diktat Pelajaran
Bagian Isi:
Judul Bab atau Topik Isi Bahasan
Penjelasan Tujuan Bab
Uraian Isi Pelajaran
Penjelasan Teori
Sajian Contoh
Soal Latihan
Bagian Penunjang:
Daftar Pustaka
A. EVALUASI/ TUGAS
Susunlah buku pelajaran untuk satu pokok bahasan mata pelajaran yang Anda bina dengan menggunakan format seperti di bawah ini.
SEKOLAH : SD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
MATA PELAJARAN : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KELAS/SEMESTER : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
POKOK BAHASAN/TEMA: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
TUJUAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI DASAR:
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS/INDIKATOR:
A. SUBPOKOK BAHASAN : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
LATIHAN/TUGAS/ SOAL
B. SUBPOKOK BAHASAN : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
LATIHAN/TUGAS/ SOAL
DAFTAR PUSTAKA
....
KARTU TELAAH BUKU
NO.
KOMPONEN
KOMENTAR
1.
Kesesuaian dengan GBPP yang berlaku
2.
Kebenaran Materi
3.
Penyajian Materi
4.
Pemberian Contoh
5.
Penyajian Ilustrasi
6.
Pemberian Latihan
7.
Bahasa
8.
Tata Krama dan Hak Cipta
9.
Kreativitas
CONTOH DIKTAT PELAJARAN
BAB I
FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DAN
KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat melakukan operasi hitung pada bilangan cacah dan sifat
operasi pada himpunan bilangan cacah.
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
1. Siswa dapat menentukan faktorisasi prima dari bilangan cacah.
2. Siswa dapat menentukan FPB dan KPK dua bilangan
A. FPB Dua Bilangan
Di Sekolah Dasar kamu telah menegenal bilangan prima. Suatu bilangan dapat ditentukan faktor primanya. Cara menentukan faktor prima suatu bilangan dapat dilakukan antara lain dengan pohon faktor.
Contoh:
Tentukan faktor prima dari 18 dengan menggunakan pohon faktor.
Jawab:
Faktor prima dari 18 adalah 2 dan 3
Faktorisasi prima dari 18 adalah 2x3x3
atau ditulis 18 = 2 x 32
Dengan menggunakan faktorisasi prima dari dua bilangan kita dapat menentukan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) bilangan- bilangan tersebut. Perhatikan uraian berikut.
1. Faktorisasi prima dari 10 adalah 2 x 5
Faktorisasi prima dari 12 adalah 22 x 3
2 adalah faktor prima dari 10 dan 12, sebab 10 dan 12 keduanya habis
dibagi 2.
Sedangkan 22, 3, dan 5 bukan faktor persekutuan dari 10 dan 12.
Mengapa?
2. Faktorisasi prima dari 18 adalah 2 x 32
Faktorisasi prima dari 12 adalah 22 x 3
2, 3, atau 2x3 masing-masing adalah faktor prima dari 18 dan 12, sebab
10 dan 12 keduanya beruturt-turut habis dibagi 2, 3, atau 2x3.
Sedangkan 22x3, 2x32, dan 22x32 bukan faktor persekutuan dari 18 dan 12. Mengapa?
Kedua hasil tersebut di atas dapat dituliskan pada tabel berikut.
Bilangan
Faktorisasi prima
Faktor persekutuan
FPB
10 dan 12
10 = 2 x 5
12 = 22 x 3
2
2
10 dan 12
18 = 2 x 32
12 = 22 x 3
2, 3, dan 2x3
2x3 = 6
Dengan memperhatikan hasil-hasil di atas, dapatkah kamu menentukan FPB dua bilangan jika diketahui faktorisasi prima masing-masing bilangan?
Kesimpulan:
Contoh:
Tentukan FPB dari 36 dan 60
Jawab:
36 = 22 x 32
60 = 22 x 3 x 5
FPB dari 36 dan 60 adalah 22 x 3 = 12
B. KPK Dua Bilangan
Perhatikan uraian berikut.
1. Faktorisasi prima dari 4 adalah 22
Faktorisasi prima dari 18 adalah 2 x 32
Dengan memperhatikan faktorisasi prima dari kedua bilangan, maka yang merupakan kelipatan persekutuan dari 4 dan 18 adalah 22 x 33 dan
2 x 22 x 32. Mengapa?
Sedangkan bilangan-bilangan 2 x32 bukan kelipatan persekutuan dari 4 dan 18. Mengapa?
Dengan demikian Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari 4 dan 18 adalah 22 x 32 =36.
2. Faktorisasi prima dari 10 adalah 2 x 5
Faktorisasi prima dari 12 adalah 22 x 3
Dengan memperhatikan faktorisasi prima dari kedua bilangan, maka yang merupakan kelipatan persekutuan dari 10 dan 12 adalah 22x 3x 5 dan 2x22 x 3x5. Mengapa?
Dengan demikian Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari 10 dan 12 adalah 22 x 3 x 5=60
Uraian di atas dapat dilihat pada tabel berikut.
.Bilangan
Faktorisasi prima
Kelipatan persekutuan
KPK
4 dan 18
4 = 22
18 = 2 x 32
22 x 32 dan 2x 2x 32
22x32 = 36
10 dan 12
10 = 2 x 5
18 = 2 x 32
22x3x5 dan 2x22x3x5
22x3x5 = 60
Dengan memperhatikan hasil-hasil di atas, dapatkah kamu menentukan KPK dua bilangan jika diketahui faktorisasi prima masing-masing bilangan?
Kesimpulan:
Contoh:
Tentukan KPK dari 12 dan 15
Jawab:
12 = 22 x 3
15 = 3 x 5
KPK dari 12 dan 15 adalah 22 x 3 x 5 = 60
Latihan
1. Tentukan faktorisasi prima dari bilangan-bilangan berikut.
a. 14c. 56
b. 20d. 72
2. Carilah FPB dan KPK dari padangan- pasangan bilangan berikut dengan menggunakan faktorisisasi prima.
a. 6 dan 9d. 54 dan 72g. 4, 6, 8, dan 12
b. 12 dan 20e. 4, 6, dan 8h. 10, 12, 18, dan 24
c. 28 dan 42 f. 10, 16, dan 18i. 12, 16, 18, dan 32
Daftar Pustaka
Pandoyo. dkk. 1994. Matematika 1a untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Kelas I. Jakarta: Balai Pustaka.
3. Modul
a. Pengertian Modul
Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut. Dengan demikian modul adalah buku yang dirancang sebagi bahan pembelajaran mandiri siswa.
b. Format Modul
Format modul adalah sistematika penyajian materi dan proses belajar mata pelahjaran uang isinya mencakup tinjauan pelajaran, sajian materi masing-masing modul, daftar kata-kata sulit, dan daftar pustaka, Tes Formatif setiap kegiatan Belajar dan Kunci Jawaban Formatif.
c. Sistematika Modul
PENDAHULUAN
Berisi uraian tentang:
1. Cakupan materi modul
2. Tujuan pembelajaran Khusus
3. Perilaku awal (jika ada)
4. Keterkaitan/manfaat modul bagi siswa
5. Urutan bahasan (kegiatan belajar)
PETUNJUK BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR
Berisi sajian uraian materi, contoh dan latihan serta rangkuman yang bersifat interaktif untuk menumbuhkan proses belajar.
d. Kemasan Modul
Lembar Kata Pengantar
Lembar Daftar Isi
Glosarium
TINJAUAN MATA PELAJARAN
Deskripsi Mata Pelajaran
Kegunaan Mata Pelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum
Susunan dan Keterkaitan antarjudul Modul
Bahan pendukung lain
Petunjuk Umum Mempelajari Mata Pelajaran
MODUL I
PENDAHULUAN
KEGIATAN BELAJAR I
DAFTAR PUSTAKA
MODUL II
Dst
Menulis Tinjauan Mata Pelajaran
Tinjauan mata pelajaran adalah paparan umum mengenai keseluruhan pokok-pokok isi mata pelajaran yang mencakup: a) deskripsi mata pelajaran, b) kegunaan mata pelajaran, c) tujuan pembelajaran umum, d) susunan dan keterkaitan antarjudul modul, d) bahan pendukung lain, dan e) petunjuk umum mempelajari mata pelajaran.
Tinjauan mata pelajaran hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
Memberi informasi umum tentang mata pelajaran tersebut (informatif).
Mendorong siswa untuk membaca (motivasional).
Menunjukkan kegunaan mempelajari modul.
Memandu siswa untuk mempelajari mata pelajaran.
Dalam menulis tinjauan mata pelajaran, perlu diikuti langkah-langkah berikut.
Pahami GBPP mata pelajaran yang bersangkutan.
Pahami isi tujuan pelajaran.
Buat peta kedudukan modul dan hubungan antarmodul dalam mata pelajaran (analisis pembelajaran).
Antisipasi kegunaan mata pelajaran tersebut dalam bekerja atau belajar lanjut.
Identifikasi langkah-langkah mempelajari secara mandiri.
Contoh:
Tinjauan Mata Kuliah
Mata kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) mengajak Anda mengikuti berbagai kemampuan (pengetahuan, keterampilan) serta sikap dan nilai, yang diperlukan guru SD terutama guru SD di daerah terpencil dalam melaksanakan pembelajaran bagi dua kelas atau lebih dalam suatu waktu yang bersamaan, baik dalam kelas bergabung maupun terpisah. Karena itu, mata kuliah ini sangat penting bagi Anda sebagai guru SD yang setiap saat tentunya selalu berusaha meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan mempelajari mata kuliah ini, Anda akan lebih mantap dan percaya diri dalam melakukan pembelajaran kelas rangkap. Dengan kata lain, Anda sebagai guru SD akan semakin profesional.
Perevisian Buku
Penulisan Naskah
PENUNJUKAN
Penerjemahan Buku
KPK dua bilangan adalah hasil perkalian semua faktor prima persekutuan kedua bilangan dengan pangkat terbesar dan semua faktor prima lainnya.
FPB dua bilangan adalah hasil perkalian semua faktor prima persekutuan kedua bilangan dengan pangkat terkecil
3
3
9
2
18
CONTOH
RANGKUMAN
TES FORMATIF
DAFTAR PUSTAKA
BELAJAR
CONTOH
URAIAN
Penulisan
Penilaian
Perevisian
Penerjemahan
Pengumpulan Data dari Lapangan
Perumusan Hasil Lapangan
Perevisian
Penilaian
Penyempurnaan
Editing
Pengesahan
Cetak Masal
Editing
Cetak Masal
Perbaikan
Editing
Uji Coba dan Resensi
Perumusan Hasil Uji Coba dan resensi
Penyempurnaan
Editing
Pengesahan
Cetak Masal
SAYEMBARA
PEMILIHAN
Sayembara Penulisan Naskah
Penulisan
Penilaian
Editing
Cetak Masal
Seleksi Buku Terbitan Swasta
Pengumpulan Buku Terbitan Swasta
Penilaian
Pengesahan
1
PAGE