diktat kewirausahaan olahraga
DESCRIPTION
mata kuliah kewirausahaan olahragaTRANSCRIPT
Disusun Oleh :
Rony Mohamad Rizal, ST., M.Si
Diky Komarudin, SE., M.M
Drs. H. Edi Komarudin, M.M
BAB I. PENDAHULUAN
Landasan Pemikiran
Dunia bergerak dengan cepat. Dimana – mana selalu terasa
ada dinamika dalam kehidupan manusia, seolah – olah ada
perlombaan yang tiada akhir dalam pencapaian tujuan masing –
masing. Itulah hokum “yang tetap adalah perubahan”. Siapa
yang tidak ikut dalam perlombaan akan ketinggalan dan hanya
sekedar menjadi penonton, pengagum, pengamat, atau
komentator tanpa bisa menikmati hasilnya.
Simaklah teknologi yang setiap saat selalu berubah. Belum
setahun, model computer sudah berubah. Setiap bulan selalu ada
telepon genggam model baru. Pabrik mobil berlomba – lomba
memunculkan model baru dengan konsep baru. Manusia dapat
bergerak dengan cepat dari satu tempat ke tempat yang lain
karena system teknologi transportasi sangat memendekan jarak
dalam ukuran waktu tempuh.
Sistem informasi yang beragam diantaranya internet,
televise, radio, film, media cetak sudah merambah ke hampir
seluruh penjuru bumi. Jarak yang jauh tidak menghalangi orang
untuk saling berhubungan, saling menyaksikan keaneka ragaman
kejadian di dunia, bahkan dapat secara real time atau live.
Itulah keadaan dunia sekarang dan yang akan datang.
Semuanya, mulai dari manusia, barang , jasa, uang, informasi dan
teknologi bergerak dan merambah dengan cepat, seolah – olah
tidak ada batas antar negara. Pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi menjadi fokus utama di masing – masing negara. Ideologi
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 2
dalam suatu negara tidak lagi menjadi pegangan utama, tetapi
diganti dengan indikator – indikator ekonomi.
Semua itu tentu ada penggerak – penggeraknya di setiap
negara, apakah di dalam sektor keuangan, industri, perdagangan,
pariwisata, pertanian, pertambangan, kelautan, transportasi,
telekomunikasi, kontraktor, konsultan dan sebagainya. Demikian
pula Indonesia, dengan jumlah penduduk yang pada tahun 2003
saja sekitar 215 juta orang, masih memerlukan banyak penggerak
ekonomi di segala bidang dalam rangka mencapai kemakmuran
yang selalu dicita-citakan rakyatnya. Siapakah yang dapat
membawa kemakmuran bagi negara Indonesia ini. Jawaban dari
pertanyaan tersebut yaitu para Wirausahawan (Entrepreneur).
Dengan banyaknya entrepreneur, dua indikator penting
dalam suatu negara yang maju dan makmur secara ekonomi akan
terpenuhi, yaitu rendahnya angka pengangguran dan tingginya
devisa terutama dari barang – barang ekspor yang dihasilkan.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 3
BAB II. KEWIRAUSAHAAN
Istilah wirausaha sering dipakai tumpang tindih dengan
istilah wiraswasta. Pada awal tahun 1980, Dr. Soeparman
Soemahamidjaja secara gencar memasyrakatkan kewiraswastaan
di Indonesia. Dalam beberapa literatur dapat dilihat bahwa
pengertian wirausaha sama dengan pengertian wiraswasta yang
diambil dari terjemahan bahasa perancis yaitu entrepreneur.
Wiraswasta terdiri dari tiga suku kata yaitu wira – swa – sta.
“Wira” berarti manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa
besar, berani, pahlawan / pendekar kemajuan dan memiliki
keunggulan watak; “swa” artinya sendiri; “sta” artinya berdiri.
Bertolak dari ungkapan diatas, maka wiraswasta berarti
keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi
kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan
kekuatan yang ada pada diri sendiri. (Wasty Soemanto, 1984 :
43)
Kemudian pada zaman orde baru mungkin terdapat
kekhawatiran bahwa penggunaan istilah kewiraswastaan dapat
mempersempit makna yang sebenarnya, khususnya istilah swasta
bila dikaitkan dengan lawan arti dari kata pemerintah. Padahal
secara maknawi, istilah kewiraswastaan juga mencakup sikap dan
sifat yang harus dimiliki oleh pemerintah atau birokrat. Namun
pemerintah orde baru lebih suka menggunakan istilah wirausaha.
Istilah entrepreneur dilansir pertama kali pada tahun 1755
oleh Richard Cantillon yang waktu itu sedang melakukan
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 4
penelitian tentang IQ wirausahawan. Menurut Cantillon,
entrepreneur mempunyai fungsi unik sebagai penanggung resiko.
Jadi cakupan dalam diri seorang entrepreneur adalah :
1. Sebagai manusia yang memiliki sikap mental, wawasan,
kreatifitas, inovasi, ide, motivasi, cita – cita dan lain – lain.
2. Berusaha atau berproses untuk mengisi peluang dalam usaha
jasa atau barang (goods) untuk tujuan ekonomi.
3. Untuk mendapatkan laba dan pertumbuhan usaha.
4. Berhubungan dengan pembeli atau pelanggan yang
membutuhkan jasa atau barang yang dijualnya dengan selalu
memberikan kepuasan.
5. Berani menghadapi segala resiko, tetapi resiko tersebut sudah
diperhitungkan.
Usaha berarti awal, bekerja, berbuat sesuatu. Dalam hal ini
dapat diartikan bekerja pada bidang usaha tertentu seperti
pertanian, industri, jasa, pertambangan, perikanan, pariwisata, dan
lain – lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, wiarusaha
berarti orang yang pandai atau berbakat mengenai produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur
permodalan operasinya.
Beberapa pakar dunia usaha mendefinisikan wirausaha
(entrepreneur) sebagai berikut :
- Peggy A. Lambing dan Charles R. Khuel dalam bukunya
Entrepreneurship (1999) menyebutkan bahwa,
Entrepreneur adalah tindakan kreatif yang membangun
value dari sesuatu yang tidak ada. Entrepreneurship
merupakan proses untuk menangkap dan mewujudkan suatu
peluang terlepas dari sumber daya yang ada, serta
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 5
membutuhkan keberanian untuk mengambil resiko yang
telah diperhitungkan.
- Raymond Kao dalam bukunya yang berjudul Entrepreneurship
menyatakan bahwa,
Entrepreneur adalah orang yang menciptakan kemakmuran
dan proses peningkatan nilai tambah melalui inkubasi
gagasan, memadukan sumber daya dan membuat gagasan
menjadi kenyataan.
Entrepreneurship adalah suatu proses melakukan sesuatu
yang baru dan berbeda dengan tujuan menciptakan
kemakmuran bagi individu dan memberi nilai tambah pada
masyarakat.
- Dr. Rhenald Kasali memberikan definisi yang lebih tegas
bahwa,
Entrepreneur adalah seseorang yang menyukai perubahan,
melakukan berbagai temuan yang membedakan dirinya
dengan orang lain, menciptakan nilai tambah, memberikan
manfaat bagi dirinya dan orang lain, karyanya dibangun
berkelanjutan (bukan ledakan sesaat) dan dilembagakan
agar kelak dapat bekerja dengan efektif di tangan orang lain.
Melihat uraian di atas, dan juga dalam berbagai tulisan atau
literatur tampak adanya pemakaian istilah yang saling bergantian
antara wirausaha dan wiraswasta. Kesimpulannya adalah istilah
wiraswasta sama saja dengan wirausaha , walaupun rumusannya
berbeda – beda tetapi isi dan karakteristiknya sama.
Jika ditinjau lebih dalam, perbedaan wiraswasta dan
wirausaha adalah wiraswasta lebih fokus pada objek, ada usaha
yang mandiri, sedangkan wirausaha lebih menekankan pada jiwa,
semangat kemudian diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 6
Sedangkan definisi kewirausahaan adalah proses
kemanusiaan yang berkaitan dengan kreativitas dan inovasi
dalam memahami peluang, mengelola sumber daya, sehingga
peluang menjadi wujud yang mampu menghasilkan laba atau
nilai untuk jangka waktu yang lama.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 7
BAB III. MENGAPA MENJADI WIRAUSAHAWAN ?
Tidak ada sekolah untuk mendidik orang menjadi seorang
wirausahawan. Di sekolah bisnis sekalipun, tidak pernah diajarkan
orang menjadi pengusaha. Kalau soal bagaimana mengelola
bisnis yang sudah ada, barulah sekolah bisnis sedikit berperan.
Sebabnya adalah berbisnis itu soal keputusan, niat, keberanian,
berhitung dengan cermat dan berani mengambil keputusan serta
penuh perhitungan dalam menghadapi segala peluang. Menjadi
wirausahawan itu mudah, tetapi yang sulit itu menjadi
wirausahawan tangguh.
3.1 Hambatan Untuk Memulai Usaha
Salah satu alasan orang untuk tidak memilih jalan hidup
sebagai entrepreneur adalah ketiadaan bakat, karena terbeleggu
mitos bahwa wirausahawan itu dilahirlkan atau wirausahawan itu
tidak bisa diciptakan. Benarkah untuk menjadi seorang
entrepreneur diperlukan bakat ?
Menurut pakar manajemen, Dr. Roy Sembel, kekuatan
manusia terletak pada tiga hal, yaitu bakat, pengetahuan dan
keterampilan. Jadi bakat bukan merupakan kekuatan mutlak
mutlak, masih ada dua kekuatan lainnya yaitu pengetahuan dan
keterampilan.
Ir. Hariono, seorang entrepreneur sukses mengatakan bahwa
baka, keturunan, pendidikan formal dan modal uang hanya
berpengaruh 15% terhadap sukses seseorang. Sisanya 85%
ditentukan kreativitas.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 8
Hasil kajian ilmiah yang dilakukan oleh Brandeis University
pada tahun 1993 – 1996 yang mengatakan bahwa :
kewirausahaan dapat diajarkan.
Fadel Muhammad, mengatakan bahwa kewirausahaan itu
dapat dipelajari seperti halnya olah raga. Seorang pemain bulu
tangkis seperti Taufik Hidayat, untuk memnuhi ambisinya
menjadi juara dunia dia harus menambah porsi latihan dan
disiplin dengan jadwal latihan yang disusun oleh pelatihnya.
Selain bakat, masih banyak rintangan lainnya yang dijadikan
alasan untuk tidak terjun di dunia usaha, diantaranya :
1. Modal
Rintangan inilah yang paling sering dikeluhkan orang ketika
akan memulai usaha. Tanpa modal (uang) mana mungkin
bisa membangun sebuah usaha? Beberapa diantara kita
sering mengelu bahwa tidak bisa memulai usaha karena
tidak mempunyai modal uang, namun dilain pihak mereka
malah membakar uang yang mereka punya dengan
mengkonsumsi rokok. Padahal banyak sekali bukti
memperlihatkan bahwa banyak orang yang benar – benar
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 9
Modal Usia Resiko
Pendidikan Kebiasaan
Sistem Nilai Masyarakat Resiko
Berpikir Jangka Pendek.
Gambar 1. Beberapa Alasan Untuk tidak Berwirausaha
bisa memulai usaha dengan modal yang relatif kecil, bahkan
bisa meraih kesuksesan.
Sebagai contoh Pak Baruno, produsen sendal dari eceng
gondok. Modal awalnya Rp 15.000,- untuk membeli 5 kg
eceng gondok. Omzet usahanya (tahun 2000) lebih dari Rp
100 juta per bulan.
2. Usia
Ada pula yang berwirausaha karena merasa diri masih
terlalu muda. Tetapi tidak sedikit pula yang beralasan sudah
terlalu tua. Padahal jika kita lihat sekarang, banyak
perusahaan besar di dunia yang dibangun oleh mereka yang
berusia muda pada saat merintisnya. Diantaranya Bill Gates
yang mulai berdikari pada usia 13 tahun dan mendirikan
Microsoft pada usia 19 tahun bersama Berry Gordy. Juga
beberap perusahaan yang dibanguna ketika pendirinya
memasuki usia senja, yaitu Kolonel Sanders pada usia 66
tahun dia mendirikan Kentucky Fried Chicken (KFC) dan
baru berhasil gemilang pada usia 80 tahun.
3. Pendidikan
Beberapa orang beralasan hanya selesai sekolah dengan
tingkat yang rendah. Hanya sebagai lulusan SMP, SMU atau
drop out dari Perguruan Tinggi. Padahal seorang Akio
Morita, adalah siswa yang kebangetan bodohnya. Ia
rangking ke-180 dari 180 siswa di kelas, tapi dengan jiwa
entrepreneurnya ia mampu mendirikan Sony Corporation.
Seorang Dekan sekolah bisnis di Amerika, dalam pidato
wisuda sering mengulang kata – kata, “Kita harus
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 10
memberikan respek kepada yang mempunyai nilai A, karena
mereka akan kembali ke almamater kita sebagai tenaga
pengajar. Namun kita harus lebih membungkukan badan,
kepada mereka yang mendapatkan nilai B dan C, karena
mereka akan kembali ke kampus dengan menyumbang
laboratorium, auditorium dan menjadi penyandang dana”.
Kebalikan dari pendidikan rendah, banyak yang merasa
bahwa gelar kesarjanaan menjadi penghalang mereka untuk
berwirausaha. Sebab serangkaian pendidikan formal yang
mereka jalani sejak dari SD sampai Perguruan Tinggi seolah
– olah tidak pernah memberikan perspektif lain selepas lulus
dari Perguruan Tinggi, kecuali hanya mencari kerja.
Padahal pencari kerja sarjana sangat tidak imbang dengan
lapangan kerja.
4. Resiko
Begitu seringnya kita mendengar bahwa seorang
wirausahawan adalah seorang pengambil resiko.
Sesungguhnya seorang wirausahawan bukanlah seorang
yang begitu saja mengambil resiko. Seoang wirausahawan
menghitung, membatasi dan menetapkan bagaimana kira –
kira resiko yang mungkin terjadi, laluterus menerus berupaya
dan belajar menangani resiko.
Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan
kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan
dicapai akan proporsional terhadap resiko yang diambil.
Sebauah resiko yang diperhitungkan dengan baik – baik
akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Inilah
faktor penentu yang membedakan entrepreneur dengan
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 11
manager. Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap
awal pengembangan perusahaan, sedangkan manajer
dibutuhkan pada perusahaan yang telah berjalan.
5. Kebiasaan
Hukum terdalam dari sifat alami manusia adalah kebiasaan.
Akal pikiran hanyalah alat yang digunakan ketika kebiasaan
tidak dapat memecahkan suatu masalah. Mulai dari bangun
pagi sampai berangkat ke kantor, ke sekolah, ke kampus
hampir semua aktivitas diatur oleh kebiasaan. Kitalah yang
menciptakan kebiasaan, lalu akhirnya kebiasaan yang akan
mengatur kita.
Padahal ilmu pengetahuan selalu berubah, selalu tumbuh.
Kebiasaan kebalikannya. Kebiasaan itu kaku, tetap dan
alami. Ilmu pengetahuan dan kebiasaan saling berlawanan.
Hal ini terus menerus terjadi pada kehidupan kita.
6. Sistem Nilai Masyarakat
Sering kita mendengar bahwa seorang lebih memilih bekerja
sebagai karyawan di perusahaan daripada menjalankan
usaha sendiri. Oleh kaena masyarakat lebih menghargai
orang kantoran daripada seorang wirausahawan yang
usahanya masih kecil.
7. Berpikir Jangka Pendek
Pada umumnya orang lebih suka berharap pada keuntungan
besar dalam jangka pendek daripada keuntungan kecil
dalam jangka panjang. Banyak orang berharap mempunyai
“lompatan besar” dan tidak mau memulai dengan langkah
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 12
kecil. Dalam merintis usaha, tentu saja dibutuhkan cara
berfikir dan bertindak untuk kepentingan jangka panjang.
Karnes dan Bean menyarankan untuk berhenti saja dari
berwirausaha, kalau hanya termotivasi ingin cepat kaya
dalam waktu singkat. Pada umumnya, suatu usaha menuntut
waktu yang tidak sebentar dan menuntut kerja keras
sebelum usaha itu menampakan adanya keuntungan.
8. Tidak Ada Ide Usaha
Apa sebenarnya rintangan terberat dalam memulai suatu
usaha? Karnes dan Bean mengatakan bahwa yang paling
sukar untuk memulai usaha adalah ketika kita merasa tidak
ada yang bisa kita usahakan.
Terkadang orang merasa mempunyai banyak ide usaha.
Namun ketika secara diminta secara rinci bagaimana aspek
– aspek pasar, produksi, lokasi, manajemen, resiko, dan
aspek keuangan dari salah satu ide usahanya, seringkali
orang tersebut tidak bisa menceritakannya secara tuntas dan
meyakinkan. Dengan kata lain orang itu tidak mempunyai ide
usaha.
3.2 Hierarki Kebutuhan Menurut Abraham Maslow
Manusia tidak cukup sampai pemenuhan kebutuhan hidup
yang mendasar, tetapi akan berkembang terus seperti yang
diuraikan dalam piramida Maslow atau Hierarki Kebutuhan
Maslow. Orang yang pertama bisa menjelaskan mengapa
sesorang ingin aktualisasi diri, dengan berkarya atau
menghasilkan sesuatu bagi masyarakat, adalah Abraham Maslow.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 13
Teorinya yang diumumkan pada 1940-an, benar – benar
menjadi terobosan dunia psikologi. Dan teori itu menjadi dasar
kebijakan sejumlah perusahaan terkemuka untuk memacu kerja
stafnya.
Kebutuhan Fisiologis. Kebutuhan fisiologis berhubungan
dengan fungsi normal tubuh, termasuk kebutuhan akan air,
istirahat, udara, dan kebutuhan biologis. Hingga kebutuhan
tersebut bisa terpenuhi, bagian penting dari perilaku manusia
ditujukan pada pemenuhan kebutuhan tersebut.
Kebutuhan Keamanan. Kebutuhan keamanan adalah
kebutuhan individu untuk menjauhkan diri mereka dari bahaya.
Bahaya tersebut termasuk juga menghindari kecelakaan tubuh
dan bencana ekonomi.
Kebutuhan Sosial. Kebutuhan sosial termasuk juga keinginan
untuk disayangi, kemitraan, dan persahabatan. Secara
keseluruhan, kebutuhan tersebut mencerminkan keinginan
individu untuk diterima oleh orang lain.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 14
Kebutuhan Fiologis
Kebutuhan Keamanan
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Harga Diri
KebutuhanAktualisasi
Diri
Gambar 2. Piramida / Hierarki Kebutuhan Menurut Abraham Maslow
RangkaianKepuasan
Kebutuhan Harga Diri. Kebutuhan penghargaan adalah
keinginan individu untuk mendapat penghormatan dan biasanya
menjadi dua kategori, penghargaan diri dan penghargaan orang
lain.
Kebutuhan Aktualisasi Diri. Kebutuhan untuk mengaktualisasi
diri adalah keinginan untuk memaksimumkan potensi yang
dimiliki oleh individu.
3.3 Manajemen Waktu
Bekal yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa kepada
mahluknya utamanya ada empat, yaitu : Waktu (kehidupan),
Tenaga (otot), Pikiran (otak), dan Materi (harta). Dan bagi
mereka yang taat beragama ditambah doa yang kuat.
Tuhan Yang Maha Kuasa itu adil. Tuhan memberikan
kepada semua orang waktu yang sama yaitu 24 jam dalam satu
hari tanpa membedakan laki – laki atau perempuan, kaya atau
miskin, tua atau muda, pintar atau bodoh, di kampung atau di kota
dan sebagainya. Dari semua sumber – sumber yang ada pada
setiap manusia, ternyata unsur waktu yang paling terbatas karena:
1. Waktu hanya 24 jam per hari, tidak lebih tidak kurang, dan tidak
bisa ditambah atau dikurangi. Bagi orang yang mempunyai
kesibukan waktu itu sangat berharga bahkan dirasakan kurang.
Waktu adalah sekarang, karena kemarin sudah lewat dan
besok belum tentu didapat. Oleh karena itu, janganlah
membuang – buang waktu secara percuma; manfaatkan
sekarang juga.
2. Sekali waktu lewat, baik dimanfaatkan atau tidak, maka tidak
akan pernah diperoleh kembali lagi. Waktupun tidak dapat
ditabung atau disimpan seperti materi.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 15
3. Hidup manusia dibatasi oleh waktu yang dinamakan umur.
Memang setiap saat umur bertambah, tetapi perlu diingat
bahwa jatah hidup semakin berkurang.
4. Orang yang rugi waktu, artinya tidak memanfaatkan waktu
dengan sebaik – baiknya selagi hidup, tidak akan dapat
memulihkan kembali waktu tersebut. Kalau kita melewatkan
waktu secara percuma, meskipun hanya satu hari saja, berarti
satu hari tersebut sudah lewat dengan sia – sia dan tidak akan
kembali lagi. Lain dengan rugi materi atau uang. Katakan hari
ini kita rugi Rp 10 juta, maka begitu mendapat keuntungan Rp
20 juta, kerugian yang Rp 10 juta tadi sudah tertutupi.
5. Peluang usaha merupakan bagian dari waktu. Sekali kita tidak
dapat memanfaatkan peluang, maka seumur hidup peluang itu
tidak akan pernah terulang lagi dan akan diambil oleh orang
lain, sedangkan waktu terus berjalan dan tidak akan pernah
berhenti atau kembali.
Selama kita masih hidup, manfaatkan waktu dengan sebaik
– baiknya. Jangan ada penyesalan di kemudian hari karena tidak
bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik – baiknya.
Pertanyaan yang penting adalah : Apa yang Anda ingin
lakukan dengan sisa hidup Anda? “Jangan bersikap seolah Anda
punya seribu tahun untuk hidup”. Dari waktu yang 24 jam sehari
tersebut, yang membedakan satu manusia dengan yang lainnya
adalah ilmu, pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan
sikap mental. Dari perbedaan tersebut, terdapat empat macam
upaya manusia mencari nafkah dalam arti kata yang positif, yaitu :
1. Sebagai pegawai.
2. Sebagai profesional mandiri.
3. Sebagai pemilik usaha atau pebisnis.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 16
4. Sebagai investor.
Hal ini dapat dilihat dalam diagram Cashflow Quadrant yang
dikemukakan oleh Robert T. Kiyosaki dalam bukunya The
Cashflow Quadrant : Panduan Ayah Kaya Menuju Kebebasan
Finansial.
Kata kunci manusia dalam mencari nafkah adalah keamanan
(security) dan kebebasan (freedom). Mereka yang mencari
keamanan akan memilih menjadi pegawai (employee) yang
menerima imbalan berupa gaji.
Era telah berubah. Jika dalam kurun waktu 1960-an hingga
1980-an adalah kondisi pengakuan puncak terhadap lulusan
Perguruan Tinggi. Mereka dengan mudah diserap dalam sektor
formal yang memang terbuka lebar. Namun di tahun 1990-an
kondisinya telah berubah. Data Biro Pusat Statistik sampai dengan
tahun 2005, dari 225 juta penduduk Indonesia tercatat 20 juta
orang sebagai pengangguran, dan 500.000 orang diantaranya
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 17
IEmployee /Salary Man
(You have a Job)
IISelf Employee(You own Job)
IIIBusiness Owner
(You own a system & people
work for you)
IVInvestor
(Money work for you)
KNOWLEGDEKNOWHOWEXPERIENCESKILLMENTAL / ATTITUDE
SECURITY FREEDOM
Gambar 3. The Cashflow Quadrant
adalah lulusan Perguruan Tinggi Negeri, belum termasuk sarjana
dari Perguruan Tinggi Swasta.
Selain itu bagi mereka yang telah bekerja di perusahaan,
banyak yang merasa apa yang telah mereka berikan pada
perusahaan tidak sebanding dengan apa yang mereka terima dari
perusahaan. Hal ini menyebabkan banyak orang berpikir untuk
menjadi wirausahawan.
Mereka yang mempunyai keahlian berusaha memanfaatkan
kemampuan profesinya (self-employee) dengan mendapatkan
imbalan jasa berupa penghasilan. Mereka yang senang
kebebasan dan kemandirian akan memilih menjadi business
owner atau investor.
Banyak sekali alasan orang untuk terjun sebagai
entrepreneur. Beberapa diantaranya adalah :
1. Ingin Lebih Kaya Secara Materi
Setinggi – tingginya gaji yang diterima di sebuah perusahaan
tapi tetap bersifat terbatas. Meski kinerja kita amat
mengagumkan dan membuat perusahaan menghasilkan
keuntungan hingga triliunan rupiah, toh gaji kita tidak akan
meningkat sepesat kenaikan laba perusahaan.
2. Ingin Lebih Bebas
Dengan berwirausaha, kita bisa lebih leluasa. Banyak
mendapatkan kebebasan. Mark Victor Hansen dan Robert G.
Allen mengatakan bahwa kekayaan adalah kebebasan.
Kekayaan yang merupakan kebebasan ini mencakup hal – hal
sebagi berikut.
a. Money Freedom. Kebebasan untuk membuat perencanaan
keuangan masa depan karena kita tidak kekurangan uang,
semua kebutuhan masa yang akan datang sudah dapat
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 18
dipenuhi saat ini. Kita dapat bekerja dengan alasan bukan
harus bekerja tetapi ingin bekerja.
b. Time Freedom. Kita mempunyai kebebasan dalam mengisi
waktu dari hari ke hari. Waktu bebas bukan berarti tidak
bekerja, tetapi pekerjaan tersebut adalah permainan kita,
permainan kitalah yang menjadikan kita bekerja.
c. Relationship Freedom. Kita mempunyai kebebasan untuk
bermasyarakat, mencintai dan dicintai, membantu orang
yang duka agar menjadi suka.
d. Spiritual Freedom. Kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan ajaran agama tanpa adanya paksaan maupun
larangan dari pihak manapun.
e. Physical Freedom. Kebebasan untuk menjaga kesehatan
jasmani.
f. Ultimate Freedom. Kebebasan untuk berkarya dan
mendapatkan perlindungan atas hasil karya cipta, bebas
untuk memperoleh pengetahuan serta membagi
pengetahuan kepada orang lain.
3. Ingin Mewujudkan Impiannya
Dengan berwirausaha, seseorang dapat secara langsung
mengaplikasikan ide atau ilmu yang dimilikinya dengan lebih
leluasa tanpa takut pada peraturan perusahaan.
4. Kepepet
Ada pepatah yang mengatakan “orang yang kepepet cenderung
menjadi kreatif”. Cukup banyak orang yang memutuskan
menjadi entrepreneur karena dipecat sebagai karyawan atau
gagal memperoleh pekerjaan karena nilai akademisnya rendah.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 19
Dengan semakin banyaknya orang yang berpikir untuk
menjadi seorang entrepreneur, diharapkan pertumbuhan
perekonomian Indonesia bisa semakin cepat. Karena idealnya
dalam satu negara terdapat sekitar 2% masyarakatnya menjadi
entrepreneur.
Pada saat terjadinya krisis moneter yang dimulai pada tahun
1997, dimana banyak sekali perusahaan konglomerasi berjatuhan,
tapi sebaliknya banyak wirausahawan yang meraih keuntungan
lebih besar dari biasanya. Meningkatnya kegiatan wirausaha
diharapkan dapat mengubah struktur masyarakat Indonesia yang
tadinya berbentuk piramida menjadi struktur belah ketupat.
Pada struktur masyarakat piramida yang terjadi sampai
sekarang, terlihat antara masyarakat kelas atas dan kelas bawah
terjadi perbedaan jumlah yang sangat besar. Hal ini disebabkan
sistem perekonomian yang dianut pada jaman orde baru yaitu
sistem ekonomi konglomerasi, sehingga aliran dana kredit
sebanyak kurang lebih 80% diberikan kepada para konglomerat
dan sisanya 20% kepada pengusaha kecil.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 20
Bawah
Menengah
Atas
Bawah
Menengah
Atas
Struktur PiramidaStruktur Belah Ketupat
Gambar 4. Struktur Masyarakat Indonesia
Struktur tersebut bisa diubah menjadi struktur belah ketupat
jika masyarakat kita sudah sebagian besar berwirausaha, dan
kebijakan pemerintah untuk membagi aliran dana kredit kepada
UMKM dengan membatasi jumlah pinjaman berdasarkan jenis
usahanya. Sehingga secara tidak langsung masyarakat lapisan
bawah akan berkurang.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 21
BAB IV. SUMBER IDE USAHA
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa tidak
mempunyai ide usaha merupakan rintangan yang sebenarnya,
sehingga kita enggan menjadi entrepreneur. Lalu darimana ide –
ide usaha itu bisa didapatkan jika kita memutuskan untuk menjadi
seorang entrepreneur?
Ide – ide usaha bisa bersumber dari berbagai macam hal
diantaranya : pengalaman kerja, keterampilan, pengetahuan yang
dimiliki, warisan orang tua, meniru usaha orang lain (imitasi), hasil
inovasi dan kreativitas, kebetulan, hobi dan lain – lain.
Banyak orang berusaha menemukan ide usaha berdasarkan
perkiraan keuntungan materi semata. Anda mungkin sering
berdiskusi dan berpikir untuk mencari jawaban atas pertanyaan,
“Usaha apa yang menguntungkan?” Pertanyaan ini sesungguhnya
kurang tepat. Karena kalau kita lihat di sekeliling kita,
sesungguhnya tidak ada aktivitas usaha yang tidak
menguntungkan. Kalau tidak percaya coba amati di sekeliling kita,
adakah orang yang membuka usaha yang tidak menguntungkan ?
Biasanya kita membandingkan suatu usaha yang
menguntungkan atau tidak dengan hanya melihat hasilnya, tanpa
melihat proses dari usaha tersebut. Banyak usaha yang sekarang
mengalami kesuksesan, tetapi senetulnya pada awalnya sangat
melelahkan. Jadi jika kita akan memulai usaha denga cara
mengikuti orang lain, kita harus tahu lebih dulu apa yang
menyebabkan mereka sukses.
4.1 Sebuah Contoh Sukses
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 22
Wan Muhammad Hasyim, pemilik usaha toko mainan anak
– anak Toysmart. Bisnis yang ia rintis sejak masih berstatus
karyawan di sebuah perusahaan swasta. Wan melihat mantan
bosnya yang sudah pensiun mengalami kehidupan yang menurun
drastis. Biaya untuk pemeliharaan rumah saja bisa lebih dari lima
juta rupiah per bulan, belum lagi biaya telepon, listrik,
pemeliharaan mobil yang harus ditanggung sendiri dari uang
pensiun yang memang tidak mencukupi. Akhirnya pensiunan
tersebut harus menjual beberapa asetnya.
Wan tersadar, bahwa meniti karir sebagai karyawan akan
mengalami kesulitan finansial mankala memasuki masa pensiun.
Kisah mantan bosnya itulah yang membuat Wan mengubah cita –
citanya yang semula ingin terus berkarir di perusahaan menjadi
bercita – cita jadi seorang entrepreneur. Mulailah ia membuka
usaha kecil – kecilan di rumah berupa usaha fotocopy dan toko
alat tulis yang diurus bersama istri.
Sejak itulah Wan mulai bergaul dengan banyak pengusaha,
mengikuti seminar dan training bisnis, sampai akhirnya
menemukan usaha yang kini berkembang biak sangat cepat, yakni
toko mainan anak – anak bernama Toysmart. Toko mainan anak –
anak ini dikembangkan dengan sistem waralaba, yang mampu
berkembang menjadi 25 outlet hanya dalam jangka waktu 8 bulan,
sebuah prestasi bisnis yang tak terbayangkan sebelumnya.
Kisah di atas memberikan gambaran bahwa ide mendirikan
usaha bisa datang dari mana saja, termasuk dari kesulitan yang
dihadapi orang lain sekalipun. Jadi pada prinsipnya jika kita
diharuskan pandai dalam menilai segala situasi, dan jika dalam
situasi tersebut terdapat suatu peluang maka ambilah peluang
tersebut.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 23
BAB V. SISTEM BISNIS WIRAUSAHA
Untuk menggapai kesuksesan dalam berwirausaha, terlebih
dahulu kita harus tahu seluk beluk dunia usaha yang akan
dimasuki. Tidak asal ikut – ikutan saja. Menurut Robert T.
Kiyosaki, ada tiga jenis utama sistem bisnis yang dapat dimasuki
oleh para entrepreneur diantaranya :
1. Sistem Bisnis Tradisional
Dalam sistem bisnis tradisional, entrepreneur
mengembangkan sendiri sistem bisnisnya. Dari mulai penentuan
jenis usaha, jumlah modal yang diperlukan, berapa orang
karyawan yang akan dipekerjakan, tempat atau lokasi usaha, laba
yang harus diperoleh setiap bulannya, pemasaran, gaji karyawan,
administrasi, dan lain – lain.
Sistem bisnis ini telah muncul saat pertama kali manusia
melakukan jual beli dengan cara barter / tukar barang. Bahkan
Nabi Muhammad pun pada zamannya melakukan kegiatan usaha
dengan sistem bisnis tradisional. Yang termasuk ke dalam sistem
bisnis tradisional diantaranya : Berdagang (jasa atau barang),
beternak, bertani, dan lain – lain.
2. Sistem Bisnis Waralaba / Franchise
Yang dimaksud dengan sistem bisnis waralaba adalah
entrepreneur membeli sebuah sistem bisnis yang telah ada. Usaha
ini dipelopori oleh pengusaha – pengusaha Amerika yang
memberikan hak kepada partnernya, misalnya di Indonesia untuk
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 24
menjual atau mendistribusikan produk – produk Amerika di
pasaran Indonesia. Tetapi dalam perkembangannya sudah banyak
sekali jenis usaha lokal Indonesia yang dikembangkan dengan
menggunakan sistem waralaba.
Dalam sistem bisnis waralaba / franchise ini minimal ada dua
pihak yang terlibat. Pihak yang pertama disebut franchisor, yaitu
orang atau perusahaan yang memberikan hak waralaba dan pihak
yang kedua disebut franchisee yaitu orang atau perusahaan yang
menerima hak waralaba. Untuk melaksanakan franchising, dibuat
sebuah kontrak kerja antara franchisor dan franchisee. Format
kontrak ini mencakup rencana pemasaran, prosedur aliran – aliran
dokumen, pelaksanaan bantuan dan usaha pengembangan bisnis.
a. Langkah – langkah Kunci Membeli Franchise
Tidak sedikit para investor yang sudah memantapkan
hatinya untuk memulai bisnis di usaha franchise, tetapi tidak tahu
darimana harus memulainya. Karena itu kondisi seperti ini bisa jadi
memakan waktu meskipun sudah banyak sumber informasi yang
tersedia seperti buku, asosiasi, konsultan dll. Berikut langkah –
langkah yang bisa membantu calon franchisee dalam membeli
franchise :
1. Ketahui posisi Anda. Para investor sebelum memilih salah
satu usaha franchise yang akan dijalaninya, sebaiknya
memahami secara utuh terlebih dahulu konsep bisnisnya
dan posisi finansialnya.
2. Mempelajari peluang – peluang franchise dan potensi
pasarnya. Riset ini akan memberikan panduan kepada
investor untuk dijadikan pertimbangan dalam memilih
sebuah usaha. Dalam meriset usaha franchise ini, salah satu
yang bisa dijadikan sumber adalah para frnachisee yang
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 25
sudah terlebih dahulu eksis dengan bisnisnya dan dokumen
keuangan franchisor.
3. Dapatkan sumber pembiayaan. Setelah menemukan usaha
franchise yang tepat, langkah selanjutnya menyangkut
pembiayaan.
4. Bangun atau lengkapi toko. Untuk usaha franchise yang
membutuhkan toko, investor bisa saja membangunnya dari
awal dan melengkapinya dengan berbagai perlengkapan dan
dekorasi yang indah.
5. Ikuti training. Dalam menjalankan sebuah bisnis, franchisee
membutuhkan training dan panduan operasional. Beberapa
training biasanya disediakan oleh frnchisor.
6. Semangati staf atau karyawan. Upaya menyemangati para
staf ini harus dilakukan sebelum bisnis beroperasi dan
sesuai dengan panduan.
b. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Waralaba
Setiap sistem bisnis selalu mempunyai kekurangan dan
kelebihan masing – masing tergantung bagaimana kemampuan
setiap orang.
1. Kelebihan
a. Nama perusahaan sudah terkenal, sehingga orang
yang membeli hak waralaba tidak perlu membangun
nama perusahaan dari nol.
b. Seluruh kegiatan usaha mendapatkan bimbingan dari
pemilik merek waralaba.
c. Survey tempat yang akan dijadikan tempat usaha
dibantu oleh pewaralaba, sehingga memudahkan bagi
pemula yang akan terjun ke dunia usaha.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 26
2. Kekurangan
a. Modal awal relatif besar, karena sudah ditetapkan oleh
pewaralaba. Tapi ada beberapa waralaba yang tidak
perlu modal besar.
b. Beberapa perusahaan menerapkan royalti fee dari
omzet, sehingga keuntungan yang didapatkan
terwaralaba tidak penuh.
c. Ada biaya management fee, yang diabayarkan setiap 5
tahun sekali.
d. Ruang gerak terwaralaba relatif terbatas.
3. Sistem Bisnis Pemasaran Jaringan
Entrepreneur membeli dan menjadi bagian dari sebuah
sistem yang telah ada. Sistem pemasaran jaringan saat ini ada
dua jenis. Yang pertama adalah sistem pemasaran Multi Level
Marketing (MLM) dan yang kedua adalah Internet Marketing.
Sekitar tahun 1980-an, bisnis dengan sistem MLM
berkembang pesat di Indonesia hingga jumlahnya mencapai
ratusan. Namun perlahan tapi pasti, tumbang satu demi satu
karena persaingan ketat dan sistem yang salah. Beberapa
distributor melakukan hal yang kurang baik dalam hal cara
memperluas jaringan, misalnya mengajak bergabung menjadi
anggota dengan cara yang agak memaksa. Selain itu, produknya
mahal, atau iming – iming dari perusahaan lebih besar daripada
kerja keras yang dibutuhkan untuk menjual produk. Namun banyak
juga distributor MLM yang berhasil, yaitu mereka yang mempunyai
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 27
semangat juang yang tinggi dan menerapkan pola kerja sesuai
dengan yang telah digariskan perusahaan.
Bisnis pemasaran jaringan yang kedua adalah Internet
Marketing, yaitu proses dalam membangun dan mempertahankan
costumer relationship melalui aktivitas online (internet) yang
merupakan pertukaran ide, produk, jasa, yang dapat memenuhi
kepuasan pelanggan.
Berdasarkan definisi ini terlihat pada internet marketing
terkandung aktivitas yang merupakan transaksi online, baik ide,
produk maupun jasa yang ujung – ujungnya adalah kepuasan
pelanggan. Definisi ini merupakan pengembangan dari definisi
marketing sendiri yang mencakup hal – hal seperti proses,
transaksi, produk, jasa dan kepuasan pelanggan.
Apa keuntungan perusahaan memasarkan produknya
melalui internet ? Pertama adalah kemampuan dari internet itu
sendiri yang mampu melampaui batas – batas negara. Artinya, kita
dapat memasarkannya ke belahan dunia manapun. Kedua, tidak
terbatas waktu. Dengan internet Anda bisa membuka display toko
24 jam penuh. Ketiga, waktu bagi si konsumen untuk melihat –lihat
dan mengevalusi produk jadi semakin lama dan jumlahnya
banyak.
Ketiga sistem bisnis yang telah dipelajari di atas mempunyai
tingkat kebebasan yang berbeda – beda. Raymond Kao dan
Russell Knight (1987 :13) memberikan definisi wirausaha yang
menekankan pada kebebasan berusaha yang dinyatakan sebagai
berikut : An entrepeneur is an independent, growth oriented owner
– operator.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 28
Berbagai bentuk kebebasan banyak muncul dari definisi
tersebut. Rentang kebebasan itu bergerak dari pengusaha
perorangan yang bebas murni sampai kepada seorang manajer
dalam sebuah perusahaan milik orang lain. Rentang kebebasan ini
dapat digambarkan pada gambar 4.
Pada gambar tersebut dapat dilihat suatu rentangan antara
pengusaha perseorangan yang bebas murni sampai ke manajer
dalam sebuah perusahaan. Gambar disini menunjukan bahwa
wirausaha ini tidak menunjukan stereotip sendiri tetapi ada banyak
bentuk atau tipe wirausaha. Tinggal kita putuskan mau berada
dimana kita.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 29
BAB VI. BAGAIMANA MEMULAI USAHA ?
Tidak ada sekolah untuk mendidik orang menjadi seorang
wirausahawan. Di sekolah bisnis sekalipun, tidak pernah diajarkan
orang menjadi pengusaha. Kalau soal bagaimana mengelola
bisnis yang sudah ada, barulah sekolah bisnis sedikit berperan.
Sebabnya hanya satu, berbisnis itu soal keputusan, niat,
keberanian, berhitung dengan cermat dan berani mengambil
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi
Tingkat Kebebasan Tinggi
Division Manager – Large Corporation
Profit Centre Manager – Large Corporation
Cost Centre manager – Large Corporation
Large Corporation Manager
Tingkat Kebebasan Rendah
Solo Independent Entrepreneur
PartnershipManagement TeamGroup Of Independent Firms (e.g. Buying Group)
Acquired Entrepreneurs
Conglomerates Entrepreneurs
DistributorJoint Venture EntrepreneursFranchise Entrepreneurs
30
Gambar 5. Tingkat Kebebasan Wirausaha
keputusan serta penuh perhitungan dalam memanfaatkan setiap
peluang.
Menjadi wirausahawan itu mudah, tetapi yang sulit itu
menjadi seorang wirausahawan yang tangguh. Memulai sebuah
usaha mirip dengan memelihara seorang bayi. Seperti bayi tentu
kita dituntut merawatnya dengan sangat hati –hati, sungguh –
sungguh dan benar, tidak akan meninggalkannya ketika ia sakit
dan menangis, dan kita harus yakin betul bahwa gizinya terpenuhi
dengan baik agar menjadi anak yang sehat dan kuat di kemudian
hari.
Jika kita selalu memikirkan semua hambatan yang ada
seperti yang telah disinggung dalam bab sebelumnya, maka
sampai kapan pun kita tidak akan pernah memulai sebuah
kegiatan wirausaha. Untuk menjadi seorang wirausahawan
diperlukan dua hal penting, yaitu inovasi / imitasi dan
keberanian.
Perlu diingat kembali bahwa terjadinya manusia adalah hasil
perjuangan dan kompetisi 5 milyar spermatozoa dari sperma laki –
laki, dan hanya ada satu yang berhasil menuju rahim untuk
membuahi sel telur, atau ovum yang ada pada tubuh perempuan.
Itulah awal perjuangan dan kompetisi pada diri manusia. Seperti
kata Alexander The Great : “Tiada yang mustahil bagi siapapun
yang mau berusaha”.
6.1 Inovasi atau Imitasi
Keberhasilan seorang entrepreneur sangat ditentukan oleh
kemampuannya melakukan inovasi. Inovasi dalam dunia usaha
berarti kemampuan memperkenalkan atau membuat sesuatu yang
baru atau membuat perubahan berdasar pada kebutuhan pasar.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 31
Menariknya terkadang sebuah inovasi berawal dari sebuah mimpi.
Mimpi disini bukan bunga tidur, tapi lebih pada suatu cita – cita
atau ide.
Ide – ide brilian pada awal kemunculannya selalu
mengundang kontroversi bahkan terkadang dicap gila. Saat –saat
awal inilah yang sangat menentukan sekaligus membuktikan
keseriusan kita. Seperti yang dialami oleh penemu alat komunikasi
tanpa kabel Marconi, yang oleh teman – temannya disarankan
masuk rumah sakit jiwa karena mereka menganggap mustahil
membuat alat komunikasi tanpa kabel. Untunglah Marconi tidak
menghiraukan ejekan teman – temannya. Ia tahu bahwa
impiannya bakal tercapai.
Sebuah mimpi tidak akan pernah menjadi kenyataan jika
tidak dikerjakan, dan untuk mewujudkannya diperlukan tekad yang
kuat. Untuk lebih memacu kita dalam mewujudkan impian, milikilah
keyakinan bahwa impian kita tadi suatu saat akan tercapai.
Jangan mudah putus asa. Keyakinan bahwa kita mampu meraih
segala impian akan membuat kita mengerahkan seluruh potensi
dan tindakan yang ada untuk meraih hasil maksimal. Jika kita
berusaha mengerahkan seluruh potensi kita untuk meraih mimpi
tersebut, maka akan timbul kreativitas.
Untuk menciptakan hal – hal baru demi memenuhi tuntutan
manusia, maka para entrepreneur dituntut mempunyai inovasi
dan kreativitas. Tanpa inovasi dan kreativitas, seorang
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 32
MIMPI INOVASI KREATIVITAS
Gambar 6. Proses Terjadinya Kreativitas
entrepreneur akan menemui kegagalan karena akan kalah
bersaing dengan pihak lain.
Kembangkanlah daya imajinasi untuk dapat menumbuhkan
inovasi dan kreativitas yang bisa menjadi peluang untuk dijadikan
bisnis atau proses bisnis. Keinginan manusia tidak akan ada
habis – habisnya, ini berarti peluang bisnis juga tidak akan
ada habis – habisnya.
Berkaitan dengan kretivitas, berikut ini ciri – ciri manusia
kreatif yang dikemukakan oleh Zimmerman dan Hart, DePorter
dan Hernacki dan Roger Von Oech, sebagai berikut :
Orang kreatif berupaya bekerja lebih baik.
Orang kreatif pencetus paradigma.
Orang kreatif memiliki pemikran inkuisitif.
Orang kreatif memiliki kebiasaan bertindak.
Orang kreatif memiliki jawaban alternatif.
Orang kreatif menyukai berpikir lunak.
Orang kreatif mencoba kemustahilan.
Orang kreatif melihat kesalahan sebagai peluang.
Orang kreatif menyukai humor dan santai.
Orang kreatif mempunyai toleransi terhadap hal yang
dilematis.
Orang kreatif meninjau dunia luar.
Orang kreatif berani berpikir berbeda.
Orang kreatif terbuka terhadap gagasan baru.
Orang kreatif mudah menerima perubahan.
Orang kreatif termotivasi untuk menemukan solusi yang lebih
baik.
Seorang entrepreneur dituntut untuk selalu inovatif dan
kreatif, karena popularitas produk yang mungkin sukses dijualnya
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 33
belum tentu akan bertahan lama. Masing – masing produk
umumnya mempunyai masa jual terhitung sejak mulai
dimunculkan di pasar. Masa jual setiap jenis produk itu bermacam
– macam. Ada yang sangat pendek seperti produk – produk
fashion yang hanya kurang dari satu tahun; ada yang cukup
pendek seperti telepon genggam, komputer, alat – alat elektronik
yang berkisar satu sampai dua tahun; yang panjang seperti mobil,
sekitar dua hingga lima tahun; dan ada yang sangat panjang
seperti pesawat terbang, antara 20 sampai 30 tahun.
Masa dari mulai produk diluncurkan sampai hilang dari
peredaran dinamakan daur hidup produk atau product life cycle.
Umumnya produk – produk yang dipasarkan, terutama produk
hasil industri, akan melalui lima tahapan dalam daur hidup produk,
yang dapat dilihat dalam gambar 7.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 34
Penjualan Dan Laba
Waktu
Penjualan
Tahap1
Tahap2
Tahap3
Tahap4
Tahap5
Laba
Rugi Rugi
Gambar 7. Daur Hidup Produk
1. Tahap desain dan pengembangan. Pada tahap ini, dibuat
rancangan produk, pengembangan – pengembangan,
penerapan teknologi baru, material baru, sampai perlakuan uji
coba agar keamanan, keandalan, ketahanan, kenyamanan
dan lain – lainnya akan sesuai dengan spesifikasi dan standar
teknis maupun non teknis yang ditentukan, sebelum
diluncurkan ke pasar.
2. Tahap pengenalan. Pada tahap ini, produk mulai
diperkenalkan pada pasar. Misalnya dengan peluncuran
perdana, pameran, promosi, iklan dan lain – lain, agar calon
konsumen dapat mulai mengenal produk yang diluncurkan
dan diharapkan nantinya tertarik untuk membeli.
3. Tahap pertumbuhan. Pada tahap ini, konsumen sudah mulai
mengenal dan diharapkan banyak yang membeli. Dengan
demikian, pendapatan perusahaan akan naik dan keuntungan
yang diharapkan mulai terlihat atau bisa saja melampaui titik
impas.
4. Tahap pemantapan dan kematangan. Pada tahap ini tren
produk akan menuju ke arah puncak penjualan. Bisa saja
karena pembeli potensial sudah melakukan pembelian sesuai
dengan pangsa pasar yang ditargetkan, atau mungkin juga
ada produk baru dari para pesaing yang lebih baru, lebih
maju, lebih baik, dan sebagainya, sehingga produk ini dinilai
mulai ketinggalan jaman.
5. Tahap penurunan. Pada tahap ini, produk sudah kurang
mendapat sambutan dari pasar. Hal tersebut tercermin dari
tingkat penjualan yang selalu menurun. Produsen sudah mesti
mulai memunculkan produk dengan desain yang baru, dan
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 35
artinya daur hidup produk dimulai lagi dari awal dengan
produk yang sama sekali baru.
Tidak semua produk akan selalu mengikuti pola daur hidup
produk. Produk sembilan bahan pokok, produk industri dasar
seperti baja, bermacam logam, BBM, dan sebagainya. Dalam
pembuatan produk, para produsen sudah tentu berupaya agar
daur hidup produknya selalu dapat diperpanjang, karena dengan
cara ini sangat menguntungkan, setidaknya tidak perlu
mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk tahap pertama, yaitu
tahap desain dan pengembangan produk.
Dengan demikian, dalam berkreasi dan berinovasi, seorang
entrepreneur hendaknya dapat memahami konsep daur hidup
produk melalui penciptaan produk – produk baru setiap kurun
waktu tertentu sesuai dengan jenis produknya supaya tetap dapat
bersaing dan usahanya tetap berkembang.
Bagaimana jika dalam memulai usaha kita tidak bisa
melakukan inovasi, karena seperti yang dilihat pada daur hidup
produk bahwa produk baru memerlukan perkenalan? Ada
ungkapan Yunani yang berbunyi : tidak ada yang baru di bawah
matahari. Artinya, kejadian apapun yang terjadi di muka bumi ini,
tidak lain merupakan replika dari sebuah peristiwa yang pernah
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 36
Penjualan
Waktu
ProdukAwal
Gambar 8. Memperpanjang Daur Hidup Produk
PerbaikanPertama
PerbaikanKedua
dst
terjadi sebelumnya. Apa yang tengah kita lakukan sekarang, pasti
pernah ada peristiwa serupa di belahan bumi yang lain atau di
paruh waktu yang lampau.
Salah satu produsen mobil utama di Jepang membuat mobil
pertama mereka, pada mulanya dengan menyontek teknologi
mobil Eropa. Program jiplak yang mereka lakukan sangat
sistematis dan terencana. Mula – mula mereka menyekolahkan
montir mereka ke negara Eropa untuk belajar seluk beluk otomotif.
Sekemblinya ke Jepang dengan ilmu yang sudah diperoleh,
mereka bongkar sebuah mobil buatan Eropa, kemudian mereka
membuat versi yang lebih kecil dan murah dengan merek baru.
Dari situ kita melihat industri otomotif Jepang berkembang pesat
seperti sekarang.
Imitasi dan inovasi adalah dua hal yang terjadi terus
menerus, menjadi fakta dalam dunia bisnis di seluruh dunia.
Seperti halnya di Jepang, industrialisasi di Korea banyak berawal
dari peniruan yang tidak perlu melibatkan pemalsuan ilegal atau
kloning barang – barang dari manca negara, tanpa melanggar hak
paten maupun pembajakan proprietary.
Sebuah studi memperlihatkan 60 persen inovasi yang
dipatenkan dibatasi secara legal dalam empat tahun sejak produk
diperkenalkan. Steven Schnaars, penulis buku Imitation to
Innovation menggolongkan beberapa perbedaan imitasi
diantaranya :
1. Pemalsuan atau produk bajakan, adalah tiruan yang
menggunakan nama atau merek dagang yang sama dengan
produk asli. Ini adalah upaya untuk merampok keuntungan si
inovator. Produk palsu ini bersifat ilegal. Mereka
memperdagangkan merek atau merek dagang yang sudah
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 37
dilindungi. Produk palsu biasanya berkualitas rendah, jelek
dan biasanya produk itu dijual dengan harga yang lebih murah
dari yang asli.
2. Knockoffs atau klon, adalah produk legal dengan hak – hak
yang dimilikinya, sangat dekat dengan peniruan produk –
produk perintis tanpa adanya kadaluarsa paten, hak cipta dan
merek dagang, tetapi dipasarkan dengan merek sendiri
dengan harga yang jauh lebih rendah. Klon seringkali justru
melebihi kualitas aslinya.
3. Tiruan Desain atau Trade Dress, mengandalkan pada gaya,
desain, atau mode dari produk populer saingan. Dalam hal ini,
di mana mode atau desain menjadi bagian produk yang paling
penting. Tiruan desain kemudian mengkombinasikan aspek –
aspek inovasi dan peniruan.
4. Adaptasi kreatif, merupakan jenis tiruan yang paling inovatif.
Mereka mempergunakan produk yang sudah ada kemudian
memperbaikinya.
Richard Nelson dan Sidney Winter menyimpulkan bahwa
“peniruan (dalam bisnis) tidak berarti membuat tiruan yang sama
persis, tetapi mencapai sukses secara ekonomi”. Yaitu, peniruan
sebagai cara menuju sebuah akhir, bukan akhir itu sendiri.
Hasilnya, peniruan bisnis terbaik seringkali menggabungkan
peniruan dengan kreativitas. Dengan cara itu, sedikit demi sedikit
perkembangan teknologi bergerak maju.
6.2 Keberanian
Hal penting lainnya untuk memulai menjadi entrepreneur
adalah mempunyai keberanian. Karena tidak sedikit orang yang
sudah memiliki modal dan mempunyai kemampuan untuk
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 38
berinovasi, tetapi tidak mempunyai keberanian untuk memulai
usaha. Adapun keberanian tersebut terdiri dari beberapa tahap,
diantaranya :
a. Berani Mimpi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa awal dari
sebuah usaha adalah mimpi atau cita – cita. Entrepreneur itu
sosok yang seharusnya tidak takut dengan mimpi. Apalagi mimpi
itu tidak perlu biaya. Tetapi, masalahnya adalah belum tentu
semua orang punya keberanian untuk bermimpi. Sehingga tidak
berlebihan kalau untuk bermimpi pun membutuhkan sebuah
keberanian. Kita harus punya keyakinan, bahwa rejeki itu akhirnya
mengikuti mimpi kita, dan sebetulnya rejeki itu bisa direncanakan
menurut mimpi kita.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 39
Memiliki Impian dan Mewujudkan Masa Depan
DREAM
VISION
ACTION
STRATEGY
OUTPUT
EVALUATION
PLAN
Semuanya berawal dari impian
Gambaran masa depan
Jalan dan langkah menuju masa dpn
Rincian langkah dan tindakan
Mewujudkan impian dengan:EnergikKreatifKonsistenBerani mengambil resikoBekerja kerasMotivasi tinggiMenikmati
Gambar 9. Memiliki Impian dan Mewujudkan Masa Depan
b. Berani Mencoba
Setiap keinginan tidak akan kita capai jika kita tidak
mencobanya. Untuk mencapai langkah ke – 1000 harus dimulai
dengan langkah ke – 1. Orang bukannya gagal, tetapi berhenti
mencoba.
Seorang entrepreneur dalam situasi sesulit apapun akan
semakin tertantang untuk tidak berhenti mencoba. Dengan kata
lain “berani mencoba”, dan orang yang selalu berani mencoba
itulah yang pada akhirnya justru akan meraih kemenangan atau
kesuksesan.
Kita juga harus punya keyakinan, bahwa seseorang itu tidak
ada yang gagal dalam bisnisnya. Mereka yang gagal hanyalah
karena berhenti mencoba, berhenti berusaha. Artinya, dengan kita
mau berjerih payah dalam berusaha, tentu kita akan menuai
keberhasilan.
c. Berani Gagal
Kegagalan itu manusiawi dan kegagalan itu salah (failure),
tapi bukan kesalahan (mistake), asalkan jangan gagal karena
melakukan dua kali kesalahan yang sama. Melakukan dua kali
kesalahan yang sama bukanlah kegagalan tetapi kebodohan.
Jadikanlah kegagalan itu sebagai bahan evaluasi diri dalam
rangka melakukan proses selanjutnya untuk meraih sukses.
John F. Kennedy menyatakan bahwa hanya orang yang
berani gagal total yang akan meraih keberhasilan total. Kita tidak
akan pernah tahu bahwa kita berhasil, jika kita tidak pernah
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 40
merasakan kegagalan. Kegagalan sebenarnya merupakan bagian
tak terpisahkan dari sebuah perjalanan mencapai kesuksesan dan
bersifat alami.
Kita semua pernah jatuh, lalu bangun, lalu jatuh lagi dan
bangun lagi ketika belajar berjalan atau belajar naik sepeda. Pada
usia masih kanak – kanak tersebut, kita tidak takut gagal. Motivasi
kita agar bisa berjalan atau naik sepeda, pada saat itu tidak
pernah luntur karena jatuh dan jatuh lagi. Inilah yang penting,
kegagalan janganlah sampai mematikan motivasi kita. Thomas
Watson pendiri IBM bahkan mengatakan, “kalau ingin sukses,
lipatgandakan kegagalan”.
Sebenarnya ada beberapa penyebab dari kegagalan itu.
Pertama, kita sering menilai kemampuan diri kita terlalu rendah;
Kedua, setiap bertindak kita sering terpengaruh oleh mitos yang
muncul di masyarakat sekitar kita; Ketiga, biasanya kita terlalu
melankolis dan suka memvonis diri terlebih dahulu, bahwa kita ini
dilahirkan dengan nasib buruk; Keempat, kita cenderung masih
memiliki sikap, tidak mau atau tidak mau tahu darimana kita harus
memulai kembali suatu usaha.
d. Berani Sukses
Hanya segelintir entrepreneur yang dapat mencapai tangga
sukses teratas tanpa perjuangan dan pengorbanan. Resepnya
antara lain, kalau melakukan kesalahan, mereka melupakannya
dan terus bekerja, hingga akhirnya mencapai kesuksesan.
Harus diingat bahwa kita adalah orang yang berpotensi
dalam bisnis, yang setiap saat harus melipatgandakan
kepercayaan diri, dan bisa menghilangkan penyakit exucitis,
penyakit mencari alasan. Apakah itu alasan yang berkaitan
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 41
dengan kesehatan, kecerdasan, usia dan nasib. Untuk sebuah
kesuksesan, dibutuhkan keberanian secara terus menerus untuk
mempelajari kemunduran bisnis kita menuju kesuksesan.
Sukses itu adalah suatu proses dari seseorang dalam
mencapai tujuan atau prestasi dengan cara yang terbaikdan benar
sehingga mencapai keberhasilan. Sukses yang baik itu bisa
membawa seseorang kepada kebahagiaan bagi dirinya dan ada
manfaatnya bagi orang lain.
Dalam hal ini, intinya adalah jika melihat orang lain sukses
janganlah hanya dilihat dari segi materinya saja, tetapi yang jauh
lebih penting dan harus diketahui adalah prosesnya. Hal inilah
yang dapat dan patut dicontoh, serta bisa dijadikan motivasi diri
sebagai pemicu dan pemacu dalam meraih kesuksesan.
BAB VII. KUNCI SUKSES WIRAUSAHA
Kedewasaan seorang entrepreneur amat ditentukan oleh
seberapa tegar ia menghadapi tantangan – tantangan yang
datang. Ia tidak mudah putus asa meski jatuh berkali –kali. Ketika
jatuh, ia segera berdiri dan melihat masalah yang dihadapinya
sebagai jalan menuju kesuksesan berikutnya. Baginya resiko
adalah bibit kesuksesan, bukan musibah.
Menurut Dr. Rhenald Kasali ada lima prinsip penting yang
harus dipegang agar seorang entrepreneur bisa sukses
berwirausaha, yaitu :
1. Reputasi
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 42
Senantiasa menjaga reputasi (nama baik). Ini sangat
penting, sebab tanpa nama baik tidak mungkin kita mendapatkan
kepercayaan orang. Tidak ada kepercayaan, tidak ada bisnis.
Simak sebuah ungkapan bijak berikut : “Ketika Anda kehilangan
uang, Anda tidak kehilangan apa – apa. Ketika Anda
kehilangan kesehatan, Anda kehilangan sesuatu. Ketika Anda
kehilangan nama baik, Anda kehilangan segalanya”.
Salah satu faktor bisnis waralaba memiliki resiko kegagalan
relatif kecil adalah karena reputasi. Bentuk nyatanya adalah
kualitas produk dan pelayanan yang sama di setiap cabang.
Reputasi juga perlu saat kita mengajukan pinjaman modal pada
keluarga, teman atau bank.
2. Tumbuh dari Bawah
Sukses tidak mungkin dicapai dalam semalam. Sukses
senantiasa dimulai dengan langkah kecil, bahkan dari nol. Tentu
titik nol bagi setiap orang tidaklah sama.
Misalnya ada dua orang yang akan memulai suatu usaha
yang sama. Orang pertama memiliki modal uang tapi tidak punya
keterampilan, orang kedua memiliki keterampilan tetapi tidak
memiliki modal uang. Jadi keduanya mulai dari nol. Orang pertama
mungkin akan mempekerjakan orang lain dalam menjalankan
usahanya, sedangkan orang kedua mungkin akan mengajukan
pinjaman kepada orang lain dalam melaksanakan usahanya.
Pada saat keduanya sukses, orang lain pasti tidak akan
memperdulikan bagaimana awal keduanya merintis usaha.
Padahal keduanya memulai usaha pada titik nol yang berbeda,
tapi pada akhirnya tingkat kesuksesannya sama.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 43
3. Konsentrasi
Dalam menjalankan usaha, jika kita telah memutuskan untuk
masuk ke bidang tertentu, kita harus fokus dan berkonsentrasi.
Kerjakanlah satu persatu, jangan sampai satu urusan belum
selesai sudah mau memulai bidang yang lain. Kebanyakan dari
entrepreneur Indonesia adalah tidak konsentrasi pada satu bidang,
jadi usaha yang dijalankan tidak berkembang. Konsentrasi juga
menuntut ketekunan kita. Percayalah di dunia ini tidak ada yang
dapat mengalahkan ketekunan.
4. Anti Kerumunan
Beberapa perusahaan yang sekarang berkembang pesat
dan sukses adalah perusahaan yang berprinsip anti kerumunan.
Tidak terjun ke tempat atau bidang yang telah dimasuki orang
(bukan pengikut), kecuali mampu memberikan nilai lebih yang
membedakan kita dengan pemain sebelumnya. Ciptakan sesuatu
yang berbeda !!!
Sebagai contoh, maraknya produk minuman kesehatan dan
kebugaran memberi inspirasi PT. Bintang Toedjoe untuk
memasuki pasar yang masih memberikan peluang luas. Meski
produk – produk minuman kesehatan telah banyak dijual di rak
supermarket, toko dan warung – warung kecil seperti Lipovitan,
Kratingdaeng, M-150, Nagatan, Bintang Toedjoe (BT)
menganggap peluang pasar masih tetap ada. Maka, perusahaan
farmasi ini memproduksi produk dengan pertimbangan :
1. Jika produk lain ditujukan untuk pasar menengah ke atas, BT
justru menggarap pasar menengah ke bawah. Dan jika
produk lain sudah berjaya di Jakarta, maka BT memulainya
di Surabaya.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 44
2. Produk berkomposisi sama dengan produk lain, terdiri dari :
taurine, inositol, nicotinamide, vitamin B1, vitamin B2, dan
B6, serta ginseng dan dibuat berbentuk serbuk yang
dikemas dalam sachet. Minuman kesehatan lain berupa
cairan dalam botol.
3. Surabaya memberi inspirasi pada penamaan merek produk
yang lugas dan terdengar akrab : Extra Joss. Jos dalam
dialek Surabaya berarti bagus, manjur, oke.
Dengan ketiga pertimbangan itulah, Extra Joss mampu
menciptakan segmen pasar baru yang sebelumnya tak terpikirkan
perusahaan lain. Hal seperti itulah yang dimaksud anti kerumunan.
5. Modal Hanya Pelengkap
Hampir semua orang menyatakan bahwa sebenarnya
mereka ingin berwirausaha, hanya saja ada kendala modal.
Menurut mereka modal adalah ketersediaan uang dalam bentuk
tunai. Hal ini benar – benar sudah menjadi semacam mitos.
Memang uang perlu untuk penopang hidup, tapi uang bukan
segalanya. Jika cerdas, kita bisa memulai suatu usaha dengan
modal sedikit atau tanpa modal uang sama sekali. Misalnya
dengan sistem titip jual (konsinyasi).
Berbicara masalah modal, atau biasa juga disebut kapital,
sebetulnya bukan hanya dalam bentuk uang kontan yang selama
ini berlaku di masyarakat. Seorang entrepreneur harus
memperhatikan dan menyikapi arti modal – modal itu sebagai
berikut :
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 45
MODAL
MODAL DIRI MODALMATERISENDIRI
MODALUSAHA
Sehat Jasmani & Rohani
Dukungan KeluargaIlmuPengetahuanKeterampilanPengalamanPersonal NetworkMental dan sikapReputasiHAKI :
Hak PatenHak CiptaMerk DagangRahasia Dagang
Gagasan
Uang TunaiTabunganSurat berhargaRumahTanahKendaraanPerhiasan dan logam
muliaPiutang
Uang sendiriUang orang lain
(Patungan atau saham)
Pinjaman pribadi dalam bentuk uang atau aset
Pinjaman dari bankUang mukaUtang dagangTermin pembayaranBursa sahamPemanfaatan krtu
kredit
Gambar 10. Bagan Modal
BAB VIII. PEMBUATAN RENCANA USAHA
Setelah mempelajari tentang kewirausahaan, mudah –
mudahan tumbuh dalam diri Anda untuk mencoba suatu kegiatan
usaha yang mungkin dulu sempat direncanakan namun tertunda
pelaksanaannya, atau mungkin terbuka wawasan untuk membuka
usaha baru.
Membuka suatu usaha baru, seperti halnya Anda akan
melakukan suatu kegiatan, tidak mungkin tanpa ada rencana
sebelumnya. Rencana usaha harus ada, betapapun sederhananya
tapi harus dituangkan secara tertulis. Namun, beberapa
wirausahawan baru di Indonesia banyak yang tidak mau atau
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 46
mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana tertulis
tersebut karena berbagai macam alasan.
Mengapa kita menulis rencana usaha ? Ini adalah
pertanyaan wajar sekaligus perlu, untuk ditanyakan kepada diri
Anda sendiri sebelum Anda melakukannya. David H. Bangs, Jr
mengatakan bahwa, seorang pengusaha yang tidak bisa membuat
perencanaan usaha sebenarnya ia merencanakan kegagalan.
Beberapa pendapat mengemukakan bahwa rencana usaha adalah
sebagai peta, suatu pernyataan dari strategi, atau berbagai nama
konseptual lain. Sebagai hasilnya, begitu banyak rencana usaha
yang tak jelas arahnya, kering, dan teknis.
Rencana usaha paling tepat didefinisikan sebagai suatu
dokumen yang secara meyakinkan mempertunjukan kemampuan
bisnis Anda dalam menjual produk atau jasa untuk memperoleh
laba yang memuaskan dan atraktif bagi calon pendukung.
Calon pendukung Anda pada dasarnya terdiri dari para
individu atau organisasi yang mempertaruhkan uang bahkan
tenaganya dalam keberhasilan perusahaan, atau biasanya
disebut sebagai stakeholder. Terdapat delapan alasan penting
untuk menulis rencana usaha, dimana masing – masing
melukiskan hubungan dengan stakeholder, diantaranya :
1. Untuk menjual bisnis Anda sendiri. Ini adalah “uji kewajaran”.
Stakeholder terpenting dalam setiap bisnis adalah para
pendirinya. Pertama – tama dan yang terutama, Anda perlu
meyakinkan diri Anda sendiri bahwa memulai usaha adalah hal
yang tepat untuk Anda, baik dari titik pandang pribadi maupun
dari titik pandang investasi.
2. Untuk memperoleh pembiayaan dari bank. Sampai akhir
tahun 1980-an, penulisan rencana usaha untuk memperoleh
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 47
pembiayaan dari bank merupakan pilhan yang diserahkan
kepada sang wirausahawan. Bangkir biasanya mengambil
pendekatan bahwa suatu rencana usaha membantu Anda
memiliki kasus yang lebih baik, namun bukan merupakan unsur
penting pada proses pembuatan keputusan bank. Namun mulai
awal tahun 1990-an para wirausahawan yang bermaksud
meminjam dana dari bank wajib untuk menyertakan rencana
usaha tertulis pada setiap permintaan kredit.
3. Untuk memperoleh dana investasi. Kini telah beberapa tahun
rencana usaha menjadi “tiket masuk” ke proses evaluasi modal
ventura atau investor swasta. Jarang sekali seorang investor
swasta, umumnya seorang wirausahawan yang berhasil atau
orang kaya lainnya yang akan memberikan suatu komitmen
keuangan hanya berdasarkan presentasi oral Anda saja.
4. Untuk merumuskan kerjasama strategis dengan
perusahaan lain. Riiset, pemasaran, dan usaha – usaha lain
yang dilakukan bersama – sama antara perusahaan besar dan
kecil akhir – akhir ini semakin meningkat. Usaha ini yang telah
dikenal sebagi aliansi strategis, terbentuk dari rasa saling
membutuhkan perusahaan kecil dan perusahaan besar.
Perusahaan kecil memerlukan bantuan keuangan dan
perusahaan besar memerlukan inovasi.
5. Untuk memperoleh nilai kontrak yang lebih besar. Ketika
perusahaan kecil mencari order atau kontrak besar dari
perusahaan besar, perusahaan besar tersebut seringkali
menjawab (dengan agak sombon) : “ Semua orang tahu siapa
kami. Namun tidak ada seorangpun yang mengenal siapa
Anda. Bagaimana kami tahu bahwa Anda akan tetap ada tiga
atau lima tahun lagi untuk menyediakan suku cadang atau
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 48
pelayanan yang mungkin kami perlukan untuk produk Anda?”.
Jika pada tahap perbincangan mencapai tahap ini,
wirausahawan dapat mengeluarkan rencana usahanya, maka
perwakilan dari perusahaan besar itu akan segera memiliki
kesan bahwa wirausahawan itu telah memikirkan masa
depannya.
6. Untuk menarik atau mengikat karyawan kunci di
perusahaan. Salah satu hambatan terbesar yang dihadapi
perusahaan kecil yang sedang berkembang dalam menarik
karyawan kunci adalah dengan meyakinkan orang – orang
terbaik untuk mengambil resiko yang perlu bahwa perusahaan
akan berhasil dan berkembang pada tahun – tahun mendatang.
Suatu rencana usaha yang tertulis dapat meyakinkan calon
karyawan bahwa sang wirausahawan telah memikirkan segala
masalah kunci yang dihadapi perusahaan dan memiliki suatu
rencana untuk menghadapinya. Namun, suatu rencana usaha
juga bisa bertindak lebih jauh. Rencana tersebut membantu
calon karyawan memahami kultur dan rasional perusahaan
dalam menjalankan bisnis. Menjelaskan hal – hal mendasar
seperti itu membantu memastikan bahwa orang yang paling
sesuailah yang akan mengambil pekerjaan itu.
7. Untuk melengkapi kegiatan merger dan akuisisi. Tidak
masalah di sisi mana Anda berada pada proses merger, suatu
rencana usaha akan sangat membantu. Jika anda ingin menjual
perusahaan Anda ke perusahaan besar, rencana usaha
membantu Anda untuk mempresentasikan perusahaan.
Perusahaan besar yang mencari calon untuk di akuisisi
biasanya mempelajari ratusan perusahaan. Rencana usaha
memberitahukan calon pengakuisisi bahwa Anda telah
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 49
memikirkan masa depan dan tahu kemana arah perusahaan.
Hal itu berlaku sebaliknya.
8. Untuk memotivasi dan memfokuskan tim manajemen Anda.
Ketika perusahaan kecil berkembang dan menjadi lebih
kompleks, suatu rencana usaha menjadi unsur penting dalam
menjaga setiap orang untuk fokus pada sasaran yang sama.
Proses pengembangan dan penulisan suatu rencana
membantu setiap orang berpikir mengenai sasaran jangka
panjang perusahaan. Dan dokumen akhirnya bertindak sebagai
peta untuk tahun berikutnya, sampai rencana tersebut
dimutakhirkan.
Bagian tersulit dalam mencoba menuliskan suatu rencana
usaha adalah memulainya. Anda melihat pada lembaran kosong
atau layar komputer dan Anda tidak memiliki gagasan dimana
memulainya. Kemudian Anda berpikir untuk menghasilkan 30 atau
40 halaman, dan jelas Anda akan takut. Pada keadaan pikiran
seperti itu, adalah mudah untuk beralih ke pekerjaan bisnis yang
lebih cepat dan tidak jadi menuliskan rencana.
8.1 Seberapa Panjang Seharusnya Suatu Rencana Usaha ?
Sangat sering, rencana usaha jauh lebih panjang dari yang
diperlukan. Sebagaimana di kebanyakan bidang penulisan, adalh
lebih sulit untuk menuliskan rencana usaha yang ringkas
ketimbang menuliskannya dengan panjang lebar.
Guna memberikan petunjuk mengenai ukuran pekerjaan,
rencana usaha dikelompokan secara luas ke dalam tiga jenis,
yaitu : ringkasan rencana usaha, rencana usaha lengkap dan
rencana usaha operasional.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 50
a. Ringkasan Rencana Usaha
Ringkasan rencana usaha berjumlah sekitar 10 halaman telah
menjadi semakin populer dan diterima di tahun – tahun terakhir
ini. Ini jauh lebih ringkas dibandingkan rencana usaha
tradisional yang tebalnya sekitar 40 halaman. Ringkasan
rencana jelas memerlukan data dan melakukan riset yang lebih
sedikit, sehingga dalam beberapa hal ringkasan ini dapat
dituliskan lebih cepat dibandingkan dengan rencana tradisional.
Ringkasan rencana juga cenderung paling sesuai untuk usaha
baru karena alasan sederhana bahwa usaha tersebut tidak
memiliki sejarah atau lini produk untuk diungkapkan sebanyak
yang dimiliki usaha yang telah mapan. Berikut ini adalah
beberapa situasi dimana ringkasan rencana usaha paling
sesuai : pinjaman bank, pendiri yang terkenal, bisnis gaya hidup
dan alat ukur minat investor.
b. Rencana Usaha Lengkap
Inilah rencana yang tradisional. Rencana ini meliputi semua
subyek kunci dengan cukup mendalam guna memungkinkan
penjelasan lengkap atas masalah – masalah utama, namun
panjangnya tidak akan jauh melampaui 40 halaman. Untuk
suatu bisnis yang mapan, mengungkapkan masalah – masalah
utama dalam 40 halaman atau kurang dapat benar – benar
menjadi tantangan berat. Rencana usaha lengkap paling sesuai
dengan situasi sebagai berikut : mencari jumlah pembiayaan
yang cukup besar, mencari partner strategis.
c. Rencana Usaha Operasional
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 51
Rencana usaha operasional biasanya ketebalannya melebihi 40
halaman. Rencana yang jauh lebih tebal dari ketebalan ideal
akan kekurangan fokus dan disiplin. Pada dasarnya ada dua
alasan untuk memiliki rencana setebal itu yaitu : perusahaan
berkembang dengan cepat dan bagian dari proses tahunan.
8.2 Apa yang Seharusnya Diliput Pada Rencana Usaha ?
Setelah Anda menentukan jenis rencana mana yang cocok
untuk perusahaan Anda, maka Anda perlu mengorganisasikannya.
Tidak ada cara yang seluruhnya benar atau salah dalam
mengorganisasikan rencana, namun secara umum caranya
meliputi hal – hal berikut :
1. Halaman Muka.
Halaman ini sekilas seperti rincian yang tidak perlu, namun
sebernarnya halaman muka mempunyai beberapa tujuan. Ini
adalah tempat Anda menyertakan : nama perusahaan, alamat
perusahaan, nama kontak yang utama (biasanya presiden
direktur) dan nomor telepon. Anda harus mencegah situasi dimana
seorang investor atau bankir terpesona oleh rencana tersebut, tapi
kemudian tidak menemukan nomor telepon atau alamat untuk
dihubungi.
Halaman muka juga harus mengingatkan pembacanya
bahwa materi di rencana tersebut mengandung informasi rahasia
dan tidak untuk digandakan atau disebarkan kembali. Jika
perusahaan Anda memiliki produk yang terutama menarik secara
visual, seperti grafis komputer atau jenis mesin baru, halaman
muka dapat memuat fotonya. Jika produk perusahaan Anda
merupakan produk konsumsi berbiaya rendah, makanan misalnya,
Anda dapat mempertimbangkan untuk menyertakan contoh
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 52
produknya ketika mengirimkan rencana tersebut ke stakeholder
dari luar.
2. Daftar Isi
Daftar ini harus serinci mungkin, dengan menyertakan nomor
halaman dari setiap bagian. Beberapa bankir dan investor
mempunyai kesukaan rencana usaha yang mungkin tidak dimulai
dari awal. Beberapa suka untuk mulai dari ringkasan eksekutif,
sementara yang lain melihat bagian pemasaran atau keuangan
terlebih dahulu. Oleh karena itu Anda jangan membuat pembaca
frustasi karena lupa menyertakan nomor halaman.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 53
SalinanNomor 3
PT. MAJU TERUSRevaldo Ar-Royan, Presiden DirekturGRAHA ALDYJl. Terusan Cipatik No. 83A SoreangBandung 40912Tlp. (022) 589-1764
Materi dalam rencana ini merupakan informasi rahasia dan tidak untuk digandakan atau disebarkan
DAFTAR ISI
1. Ringkasan Eksekutif ………………………………………………… 002. Perusahaan ……………………………………………………………. 003. Pasar …………………………………………………………………... 004. Produk / Jasa ………………………………………………………….. 005. Penjualan dan Promosi ……………………………………………. 006. Keuangan ……………………………………………………………. 007. Lampiran …………………………………………………………….. 00
Gambar 11. Contoh Halaman Muka
3. Ringkasan Eksekutif
Bagian ini adalah yang paling penting dari rencana usaha
karena kebanyakan pembaca biasanya ingin membaca terlebih
dahulu guna mendapatkan pengertian terhadap keseluruhan
rencana usaha. Ringkasan eksekutif merupakan jantung dari
rencana dan memerlukan perhatian yang besar.
Bagian ini merupakan bentuk miniatur rencana usaha.
Karena itu, bagian ini harus berdiri sendiri sebagai dokumen,
hampir – hampir seperti “rencana usaha di dalam rencana usaha”.
Bagian ini harus mencakup kegembiraan dan esensi bisnis
tersebut. Seseorang yang telah selesai membaca ringkasan
eksekutif Anda harus mampu berkata “Jadi hal itu yang akan
dilakukan orang – orang ini”.
Jika Anda berharap untuk memperoleh pembiayaan dari
rencana, ringkasan eksekutif harus membuat investor atau bankir
tertarik. Jika tidak, orang – orang itu tidak akan mau
menghabiskan waktu untuk membaca bagian – bagian lain dari
rencana tersebut. Ringkasan eksekutif sebaiknya paling banyak 2
halaman, karena jika lebih akan membuat seakan bukan sebagi
ringkasan.
4. Perusahaan
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 54
Gambar 11 . Contoh Daftar Isi
Pada bagian ini Anda mendiskusikan strategi perusahaan
dan tim manajemen. Hal ini harus dievaluasi dari perspektif
sejarah perusahaan dan situasi saat ini.
Strategi adalah salah satu kata yang dapat disalahgunakan
karena dapat digunakan di begitu banyak aspek kehidupan bisnis
yang berbeda. Pada bagian ini merupakan tempat untuk
menyatakan semua pendekatan perusahaan Anda dalam
memproduksi barang / jasa serta sasaran guna memaksimalkan
keberhasilan. Dalam menjelaskan strategi, wirausahawan perlu
secara langsung mengungkapkan tiga bidang utama : masa lalu,
masa kini dan masa yang akan datang.
Tim manajemen, mengungkapkan masalah apakah orang –
orang yang menjalankan perusahaan memiliki kemampuan yang
memungkinkan perusahaan itu melakukan strateginya. Investor
profesional senang berkata, bahwa mereka lebih memilih
menginvestasikan uangnya di perusahaan dengan produk yang
biasa – biasa saja tetapi memiliki orang – orang yang top,
ketimbang sebaliknya.
Jika mungkin, berikanlah penjelasan tentang setiap anggota
tim manajemen hanya dalam satu paragraf masing – masing.
Namun pastikan bahwa Anda mengungkapkan semua sumber
daya Anda dengan menggunakan segala pengalaman dan
kemampuan setiap orang dalam deskripsi Anda.
5. Pasar
Siapa pembeli potensial ? Seberapa banyak mereka ?
Bagian ini mengidentifikasikan calon pelanggan dan memberikan
bukti dari berapa banyak kiranya mereka yang akan menjadi
pelanggan yang nyata.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 55
Pemasaran cenderung rancu dengan penjualan. Namun
kedua fungsi tersebut agak berbeda, yang menjelaskan mengapa
keduanya dipisahkan pada rencana usaha. Sederhananya,
pemasaran mengidentifikasikan prospek pelanggan Anda dan
menentukan bagaimana yang terbaik untuk meraih mereka.
Penjualan adalah meyakinkan prospek tersebut untuk membeli
dari Anda.
6. Produk / Jasa
Bagian ini merupakan bagian dari rencana usaha yang
dirasakan paling mudah bagi para wirausahawan untuk
menjabarkannya. Karena kebanyakan dari mereka memiliki
perasaan kuat terhadap kualitas dan kegunaan produk atau jasa,
maka mereka senang untuk menceritakan.
Mereka cenderung terperangkap dalam rincian mengenai
produk atau jasa mereka, keunikannya, tingginya kualitas atau
inovativitas produknya. Di bagian rencana usaha ini, segala aspek
penting mengenai produk atau jasa perusahaan harus dipaparkan
dengan rinci.
7. Penjualan dan Promosi
Disini Anda mengungkapkan bagaimana penjualan akan
dilaksanakan. Akan adakah wiraniaga sendiri ? Atau perwkilan dari
pabrikan ? Atau akan menggunakan pesanan melalui pos ? Dan
bagaimana produk atau jasa dipromosikan ? Melalui iklan ? Atau
hubungan masyarakat ?
Sekarang setelah Anda mengungkapkan pendekatan –
pendekatan dan produk / jasa, Anda siap untuk melakukan
penjualan. Inilah hal pembentuk atau penghancur setiap bisnis.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 56
Sebaik – baiknya strategi pemasaran dan produk / jasa Anda,
akan sia – sia apabila Anda tidak dapat meyakinkan calon
pelanggan untuk membeli. Penjualan adalah pekerjaan tunggal
tersulit yang berhubungan dengan keberhasilan usaha.
8. Keuangan
Bagian dari rencana usaha ini meliputi sejarah keuangan
dan proyeksi Anda. Idealnya, Anda harus melihat ke belakang dan
ke depan antara tiga sampai empat tahun. Bagian ini juga harus
menyertakan penjelasan atau analisis atas angka – angkanya.
Jika terjadi kerugian, seberapa berarti hal itu sebenarnya ? Jika
ada saldo pinjaman yang banyak, bagaimana menghadapinya ?
Dalam setiap hal, bagian dari rencana usaha ini harus sesuai
dengan prinsip – prinsip keuangan dan akunting yang diterima.
Penjelasan tentang sistem keuangan tersebut digunakan
pada saat usaha telah berjalan. Anda yang akan memulai usaha
tentu memerlukan perhitungan tertentu untuk memprediksi usaha
Anda, apakah layak dijalankan atau tidak. Untuk memulai usaha
tidak selalu diperlukan perhitungan akunting. Bahkan banyak
orang tidak segera atau malah membatalkan usaha karena
melakukan perhitungan akuntasi yang terlalu rumit. Contoh
perhitungan keuangan sederhana bagi yang akan memulai usaha
kurang lebih sebagai berikut :
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 57
9. Lampiran
Disini Anda dapat menyertakan hal – hal yang tidak sesuai
untuk dimasukkan pada bagian tertentu dari rencana, seperti
misalnya kesimpulan eksekutif, literatur produk dan surat
dukungan dari pelanggan.
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 58
Gambar 12. Contoh Perkiraan Arus Kas
Rahasia penulisan yang berhasil adalah menuliskannya
kembali. Tuliskan secara kasar dahulu, tinggalkan satu atau dua
hari, dan kembali menuliskannya lagi. Tuliskan kembali, isi, dan
tambahkan. Anda akan terkejut melihat perubahannya setelah
beberapa waktu. Pada beberapa hal, kini Anda perlu menyatakan
bahwa rencana tersebut selesai. Namun ingatlah selalu bahwa
rencana usaha tidak pernah benar – benar selesai. Bisnis selalu
berubah, jadi rencana harus selalu berusaha mengejarnya. Karena
perubahan pasar semakin cepat, maka demikian pula yang
diperlukan untuk penyesuaian rencana. Semoga berhasil !!!!
Kewirausahaan / STKIP Pasundan Cimahi 59