penjelasan inhaler

Upload: yuvita-dewi-priyatni

Post on 04-Jun-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Penjelasan Inhaler

    1/10

    Terapi Inhalasi pada Asma Anak

    Asma adalah kondisi yang disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan

    kecil (bronchi) di paru-paru yang terjadi karena dinding saluran mengalami

    pembengkakan dan peradangan. Udara menjadi lebih sulit untuk lewat dan halini menyebabkan terjadinya mengi (wheezing), batuk, serta masalah lain dalam

    pernapasan. Mengi akan dialami 1 dari 4 anak selama masa kanak-kanaknya.

    Dengan penanganan yang tepat, hampir semua anak dengan asma dapat ikutserta dalam aktivitas olah raga dan menjalani hidup yang aktif.

    Asma merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya inflamasi/peradangan kronis pada saluran pernafasan dengan ciri-ciri sepertiserangan akut secara berkala, sesak nafas, mudah tersengal-sengal,disertai batuk dan hipersekresi dahak, serta mengi pada pasien asmayang sudah parah. Jumlah penderita asma dari tahun ke tahunmengalami peningkatan yang cukup tinggi, sehingga diperlukanpengobatan yang tepat dan benar agar tidak sampai menyebabkan

    kematian.

    Asma dapat terjadi karena meningkatnya kepekaan otot polos disekitar saluran nafas seseorang dibandingkan saluran nafas normalterhadap stimuli tidak spesifik yang dihirup dari udara, yang padaorang sehat tidak memberikan reaksi pada saluran pernafasan sepertiperubahan suhu, dingin, polusi udara (asap rokok), dll. Selain itu dapatpula terjadi karena reaksi alergi, atau karena infeksi saluranpernafasan yang dapat menyebabkan radang/ inflamasi sehingga

    saluran nafas pada pasien asma lebih menyempit lagi

    http://2.bp.blogspot.com/-ssh0Vryt4Oc/TdvcfbmXwLI/AAAAAAAABWY/vc8roYQKC3k/s1600/asthma.jpg
  • 8/13/2019 Penjelasan Inhaler

    2/10

    Beberapa gejala asma yang paling umum adalah: Batuk. Batukumumnya terjadi di malam hari, dini hari, saat cuaca dingin, dan saatberaktivitas fisik. Napas yang terdengar seperti bunyi peluit jugakesulitan bernapas. Gejala asma akan berlangsung selama 2-3 hari,

    atau bahkan lebih. Setelah serangan asma membaik, anak akanmembutuhkan pereda serangan (reliever) 3-4 kali per hari hingga batukdan mengi menghilang.

    TerapiSasaran terapi pada pasien asma dengan menggunakan kortikosteroidinhalasi yaitu peradangan saluran nafas dan gejala asma. Terapi asmadisini bertujuan untuk menghambat atau mengurangi peradangansaluran pernafasan serta mencegah dan atau mengontrol gejala asma,sehingga gejala asma berkurang/ hilang dan pasien tetap dapatbernafas dengan baik.

    Strategi terapi asma dapat dibagi menjadi dua yaitu terapi non farmakologi(tanpa menggunakan obat) dan terapi farmakologi (dengan obat).

    Terapi Non FarmakologiUntuk terapi non farmakologi, dapat dilakukan dengan olah raga secarateratur, misalnya saja renang. Sebagian orang berpendapat bahwadengan berenang, gejala sesak nafas akan semakin jarang terjadi. Hal

    ini mungkin karena dengan berenang, pasien dituntut untuk menariknafas panjang-panjang, yang berfungsi untuk latihan pernafasan,sehingga otot-otot pernafasan menjadi lebih kuat. Selain itu, lamakelamaan pasien akan terbiasa dengan udara dingin sehinggamengurangi timbulnya gejala asma. Namun hendaknya olah raga inidilakukan secara bertahap dan dengan melihat kondisi pasien.

    Selain itu dapat diberikan penjelasan kepada pasien agar menghindariatau menjauhkan diri dari faktor-faktor yang diketahui dapat

    menyebabkan timbulnya asma, serta penanganan yang harus dilakukanjika serangan asma terjadi.

    Terapi Farmakologi

    Sedangkan untuk terapi farmakologi, dapat dibagi menjadi dua jenispengobatan yaitu:

    Quick-relief medicines, yaitu pengobatan yang digunakan untukmerelaksasi otot-otot di saluran pernafasan, memudahkan pasien untuk

  • 8/13/2019 Penjelasan Inhaler

    3/10

    bernafas, memberikan kelegaan bernafas, dan digunakan saat terjadiserangan asma (asthma attack). Contohnya yaitu bronkodilator.

    Long-term medicines, yaitu pengobatan yang digunakan untukmengobati inflamasi pada saluran pernafasan, mengurangi udem dan

    mukus berlebih, memberikan kontrol untuk jangka waktu lama, dandigunakan untuk membantu mencegah timbulnya serangan asma(asthma attack). Contohnya yaitu kortikosteroid bentuk inalasi.

    Pemberian obat pada asma dapat melalui berbagai macam cara,yaitu parenteral (melalui infus), per oral (tablet diminum), atau perinhalasi. Pemberian per inhalasi adalah pemberian obat secaralangsung ke dalam saluran napas melalui hirupan. Pada asma,penggunaan obat secara inhalasi dapat mengurangi efek samping yangsering terjadi pada pemberian parenteral atau per oral, karena dosis

    yang sangat kecil dibandingkan jenis lainnya.

    Terapi Inhalasi

    Pemberian per inhalasi adalah pemberian obat secara langsung kedalam saluran napas melalui hirupan. Pada asma, penggunaan obatsecara inhalasi dapat mengurangi efek samping yang sering terjadipada pemberian parenteral atau per oral, karena dosis yang sangatkecil dibandingkan jenis lainnya.

    Cara memberikan obat melalui hirupan tersebut dikenal sebagai terapiinhalasi. Secara garis besar ada 3 macam alat/jenis terapi inhalasi,yaitu nebulizer, MDI (metered dose inhaler), dan DPI (dry powderinhaler). Jenis DPI yang paling sering digunakan adalahturbuhaler.Terapi inhalasi memiliki keuntungan dibandingkan dengan cara oral(diminum) atau disuntik, yaitu langsung ke organ sasaran, awitan kerjalebih singkat, dosis obat lebih kecil, dan efek samping juga lebih kecil.

    Untuk mendapatkan manfaat obat yang optimal , obat yang diberikan

    per inhalasi harus dapat mencapai tempat kerjanya di dalam salurannapas. Obat yang digunakan biasanya dalam bentuk aerosol, yaitususpensi partikel dalam gas.

    Pemakaian alat perenggang (spacer) mengurangi deposisi(penumpukan) obat dalam mulut (orofaring), sehingga mengurangijumlah obat yang tertelan, dan mengurangi efek sistemik. Deposisi(penyimpanan) dalam paru pun lebih baik, sehingga didapatkan efekterapetik (pengobatan) yang baik. Obat hirupan dalam bentuk bubuk

    kering (DPI = Dry Powder Inhaler) seperti Spinhaler, Diskhaler,Rotahaler, Turbuhaler, Easyhaler, Twisthaler memerlukan inspirasi

  • 8/13/2019 Penjelasan Inhaler

    4/10

    (upaya menarik/menghirup napas) yang kuat. Umumnya bentuk inidianjurkan untuk anak usia sekolah.

    Jenis Terapi Inhalasi

    Pemberian aerosol yang idel adalah dengan alat yang sederhana,mudah dibawa, tidak mahal, secara selektif mencapai saluran napasbawah, hanya sedikit yang tertinggal di saluran napas atas, serta dapatdigunakan oleh anak, orang cacat, dan orang tua. Namun keadaan idealtersebut tidak dapat sepenuhnya tercapai.

    Berikut beberapa alat terapi inhalasi:

    Metered Dose Inhaler (MDI)

    MDI tanpa Spacer

    Spacer(alat penyambung) akan menambah jarak antara alatdengan mulut, sehingga kecepatan aerosol pada saat dihisap menjadiberkurang. Hal ini mengurangi pengendapan di orofaring (saluran napasatas). Spacer ini berupa tabung (dapat bervolume 80 ml) denganpanjang sekitar 10-20 cm, atau bentuk lain berupa kerucut denganvolume 700-1000 ml. Penggunaan spacer ini sangat menguntungkan

    pada anak.

    http://3.bp.blogspot.com/-2fSHcdFuRms/Tdvcge0QoEI/AAAAAAAABWw/E2ICeJcBwbQ/s1600/nebulizer_mouth_piece.jpg
  • 8/13/2019 Penjelasan Inhaler

    5/10

    Dry Powder Inhaler (DPI)

    Penggunaan obat dry powder (serbuk kering) pada DPI memerlukanhirupan yang cukup kuat. Pada anak yang kecil, hal ini sulit dilakukan.Pada anak yang lebih besar, penggunaan obat serbuk ini dapat lebih

    mudah, karena kurang memerlukan koordinasi dibandingkan MDI.Deposisi (penyimpanan) obat pada paru lebih tinggi dibandingkan MDIdan lebih konstan. Sehingga dianjurkan diberikan pada anak di atas 5tahun.

    Nebulizer

    Alat nebulizer dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol

    secara terus-menerus, dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan,

    atau gelombang ultrasonik. Aerosol yang terbentuk dihirup penderita melaluimouth piece atau sungkup.

    http://4.bp.blogspot.com/-U16ZF42aMRA/TdvcftDYaTI/AAAAAAAABWg/j8dhxoqz5Mc/s1600/asthma_oral_nasel_actuator1.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-rCal5tO-NRo/Tdvc29ahzMI/AAAAAAAABXA/bTPfnhl-DMY/s1600/spacer.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-U16ZF42aMRA/TdvcftDYaTI/AAAAAAAABWg/j8dhxoqz5Mc/s1600/asthma_oral_nasel_actuator1.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-rCal5tO-NRo/Tdvc29ahzMI/AAAAAAAABXA/bTPfnhl-DMY/s1600/spacer.jpg
  • 8/13/2019 Penjelasan Inhaler

    6/10

    Bronkodilator yang diberikan dengan nebulizer memberikan efekbronkodilatasi (pelebaran bronkus) yang bermakna tanpa menimbulkanefek samping. Hasil pengobatan dengan nebulizer lebih banyakbergantung pada jenis nebulizer yang digunakan. Ada nebulizer yangmenghasilkan partikel aerosol terus-menerus, ada juga yang dapatdiatur sehingga aerosol hanya timbul pada saat penderita melakukaninhalasi, sehingga obat tidak banyak terbuang

    Kortikosteroid InhalasiKortikosteroid terdapat dalam beberapa bentuk sediaan antara lainoral, parenteral, dan inhalasi. Ditemukannya kortikosteroid yang larutlemak (lipid-soluble) seperti beclomethasone, budesonide, flunisolide,fluticasone, and triamcinolone, memungkinkan untuk mengantarkankortikosteroid ini ke saluran pernafasan dengan absorbsi sistemik yangminim. Pemberian kortikosteroid secara inhalasi memiliki keuntunganyaitu diberikan dalam dosis kecil secara langsung ke saluran pernafasan(efek lokal), sehingga tidak menimbulkan efek samping sistemik yang

    serius. Biasanya, jika penggunaan secara inhalasi tidak mencukupibarulah kortikosteroid diberikan secara oral, atau diberikan bersamadengan obat lain (kombinasi, misalnya dengan bronkodilator).Kortikosteroid inhalasi tidak dapat menyembuhkan asma. Padakebanyakan pasien, asma akan kembali kambuh beberapa minggusetelah berhenti menggunakan kortikosteroid inhalasi, walaupun pasientelah menggunakan kortikosteroid inhalasi dengan dosis tinggi selama 2tahun atau lebih. Kortikosteroid inhalasi tunggal juga tidak efektifuntuk pertolongan pertama pada serangan akut yang parah.

    http://3.bp.blogspot.com/-uEpIE-EuzaY/TdvcgkgbDyI/AAAAAAAABW4/aSqHsmnfYpk/s1600/Nebulizer-SpiderNeb-b.jpg
  • 8/13/2019 Penjelasan Inhaler

    7/10

    Contoh kortikosteroid inhalasi yang tersedia di Indonesia antaralain:

    Fluticasone Flixotide (flutikason propionate50 g , 125 g /dosis)

    Inhalasi aerosol Dewasa dan anak > 16 tahun: 100-250 g, 2 kalisehariAnak 4-16 tahun; 50-100 g, 2 kali sehari

    Beclomethasone dipropionate Becloment (beclomethasonedipropionate 200g/ dosis) Inhalasi aerosol Inhalasi aerosol: 200g , 2kali seharianak: 50-100 g 2 kali sehari

    Budesonide Pulmicort (budesonide 100 g, 200 g, 400 g / dosis)

    Inhalasi aerosolSerbuk inhalasi Inhalasi aerosol: 200 g, 2 kalisehariSerbuk inhalasi: 200-1600 g / hari dalam dosis

    terbagianak: 200-800 g/ hari dalam dosis terbagi

    Dosis untuk masing-masing individu pasien dapat berbeda,sehingga harus dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter, dan janganmenghentikan penggunaan kortikosteroid secara langsung, harus secarabertahap dengan pengurangan dosis

    FarmokinetikKortikosteroid bekerja dengan memblok enzim fosfolipase-A2, sehinggamenghambat pembentukan mediator peradangan seperti prostaglandin

    dan leukotrien. Selain itu berfungsi mengurangi sekresi mukus danmenghambat proses peradangan. Kortikosteroid tidak dapatmerelaksasi otot polos jalan nafas secara langsung tetapi dengan jalanmengurangi reaktifitas otot polos disekitar saluran nafas,meningkatkan sirkulasi jalan nafas, dan mengurangi frekuensikeparahan asma jika digunakan secara teratur.Kortikosteroid inhalasisecara teratur digunakan untuk mengontrol dan mencegah gejalaasma. Kontraindikasi bagi pasien yang hipersensitifitas terhadapkortikosteroid. Efek samping kortikosteroid berkisar dari rendah,

    parah, sampai mematikan. Hal ini tergantung dari rute, dosis, danfrekuensi pemberiannya. Efek samping pada pemberian kortikosteroidoral lebih besar daripada pemberian inhalasi. Pada pemberian secaraoral dapat menimbulkan katarak, osteoporosis, menghambatpertumbuhan, berefek pada susunan saraf pusat dan gangguan mental,serta meningkatkan resiko terkena infeksi. Kortikosteroid inhalasisecara umum lebih aman, karena efek samping yang timbul seringkalibersifat lokal seperti candidiasis (infeksi karena jamur candida) disekitar mulut, dysphonia (kesulitan berbicara), sakit tenggorokan,

    iritasi tenggorokan, dan batuk. Efek samping ini dapat dihindari denganberkumur setelah menggunakan sediaan inhalasi. Efek samping sistemik

  • 8/13/2019 Penjelasan Inhaler

    8/10

    dapat terjadi pada penggunaan kortikosteroid inhalasi dosis tinggi yaitupertumbuhan yang terhambat pada anak-anak, osteoporosis, dankaratak.

    Pada anak-anak, penggunaan kortikosteroid inhalasi dosis tinggimenunjukkan pertumbuhan anak yang sedikit lambat, namun asmasendiri juga dapat menunda pubertas, dan tidak ada bukti bahwakortikosteriod inhalasi dapat mempengaruhi tinggi badan orangdewasa. Hindari penggunaan kortikosteroid pada ibu hamil, karenabersifat teratogenik.

    Cara Penggunaan Inhaler

    Sebelum menarik nafas, buanglah nafas seluruhnya, sebanyak

    mungkin

    Ambillah inhaler, kemudian kocok

    Peganglah inhaler, sedemikian hingga mulut inhaler terletakdibagian bawah

    Tempatkanlah inhaler dengan jarak kurang lebih dua jari didepan mulut (jangan meletakkan mulut kita terlalu dekat denganbagian mulut inhaler)

    Bukalah mulut dan tariklah nafas perlahan-lahan dan dalam,

    bersamaan dengan menekan inhaler (waktu saat menarik nafas danmenekan inhaler adalah waktu yang penting bagi obat untuk bekerjasecara efektif)

    Segera setelah obat masuk, tahan nafas selama 10 detik (jikatidak membawa jam, sebaiknya hitung dalam hati dari satu hinggasepuluh)

    Setelah itu, jika masih dibutuhkan dapat mengulangi menghiruplagi seperti cara diatas, sesuai aturan pakai yang diresepkan olehdokter

    Setelah selesai, bilas atau kumur dengan air putih untukmencegah efek samping yang mungkin terjadi.Pengobatan asma harusdilakukan secara tepat dan benar untuk mengurangi gejala yangtimbul. Pengobatan asma memerlukan kerja sama antara pasien,keluarga, dan dokternya. Oleh karena itu pasien asma dan keluarganyaharus diberi informasi lengkap tentang obat yang dikonsumsinya;kegunaan, dosis, aturan pakai, cara pakai dan efek samping yangmungkin timbul. Pasien hendaknya juga menghindari faktor yangmenjadi penyebab timbulnya asma. Selain itu, pasien harus diingatkan

    untuk selalu membawa obat asma kemanapun dia pergi, menyimpanobat-obatnya dengan baik, serta mengecek tanggal kadaluarsa obat

  • 8/13/2019 Penjelasan Inhaler

    9/10

    tersebut. Hal ini perlu diperhatikan agar semakin hari kualitas hiduppasien semakin meningkat.

    MITOS TENTANG OBAT HIRUPAN PADA ASMA ANAK :

    Tidak menyebabkan ketergantungan

    Orangtua sering kawatir bahwa inhalasi bisa menyebabkan

    ketergantungan.Obat-obat asma termasuk yang dihirup tidak akanmenimbulkan ketergantungan dalam pengertian seperti adiksi ataukecanduan akan obat psikotropika (golongan narkoba). Pengertian

    ketergantungan seringkali disimpulkan oleh kalangan awam, karenapenghentian obat inhaler berisi obat pengendali (controller) tanparekomendasi dokter dapat mengakibatkan serangan asma yang tadinyasudah terkontrol menjadi timbul lagi.

    Tidak harus dikerjakan dalam paket 5-7 hari berturut-turut

    Dalam praktek sehari-hari sering dilakukan bahwa pemberian obat

    inhalasi harus dalam satu paket 5-7 hari agar asmanya sembuh.Hal ini tidak

    benar. Inhalasi hanya diberikan pada saat serangan ditujukan untukmeredakan serangan dalam waktu sesegera mungkin. Bila sudah

    membaik dan tidak sesak tidak harrus diulang,Pengulangan tindakan itudikerjakan berdasarkan respons penguapan tadi. Jika responsnya baik(sesak berkurang) maka tidak perlu diulang, namun jika kurang baik,maka dapat diulang 30 menit kemudian. Jika serangan sudah reda, obatdapat dilanjutkan dengan obat minum, jadi tidak perlu harus denganpaket penguapan 5 hari berturut-turut.

    Tidak berarti asmanya sudah parah bila harus menggnakanterapi inhalasi atau obat hirupan

    orangtua kwatir bahwa kalau pakai hirupan asmanya sudah berat dan

    gawat.Terapi inhalasi pada asma bukan berarti asmanya parah. nhalasiyang berisi obat pereda

    http://2.bp.blogspot.com/-F9iobCcJQ7Q/Tdvcf3z97YI/AAAAAAAABWo/AanAjxYWBCM/s1600/glossaire2.jpg
  • 8/13/2019 Penjelasan Inhaler

    10/10

    seperti salbutamolatau albuterol, fenoteroldan terbutal in. Obatinhalasi menjadi pilihan utama dibandingkan obat minum karena bekerjalebih cepat

    Tidak mempunyai efek samping yang berbahaya

    Orangtua kawatir obat inhalasi lebih berbahaya daripada obatminum.Steroid dalam inhalertidak menimbulkan efek samping sepertiobat steroid yang digunakan atlet-atlet sebagai alat dopping, yang bisamenimbulkan maskulinisasi, keropos tulang, pertumbuhan terhenti, dansebagainya. Steroid dalam inhaler mengandung dosis yang sangat kecildibandingkan dengan steroid yang diminum, dan hanya sedikit sekaliyang beredar di dalam darah. Oleh sebab itu, penelitian-penelitianmendapatkan bahwa efek samping obat steroid inhalasi sangat minimal,sehingga aman digunakan dalam waktu jangka panjang.

    Tidak untuk hidung buntu atau batuk keras agar lekassembuh

    Terapi inhalasi biasanya diberikan hanya untuk pelegaan saurannapas bronkus (dilatasi bronkus) atau mengurang efek inflamasi. Padakeluhan batuk keras tanpa disertai hipereaktifitas bronkus dan sesaktidak diperlukan inhalasi. Terapi nhalasi juha tidak untuk terapi hidungbuntu atau pilek.

    Tidak semua napas grok-grok (hipereaktifitas bronkus) harusdilakukan terapi inhalasi

    Orangtua sering minta terapi inhalasi saat anaknya napasberbunyai grok-grok. Pada kasus hipereaktifitas bronkus yang ringandan tidak sesak terapi inhalasi tidak perlu diberikan.

    Dr Widodo Judarwanto SpA pediatrician

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi keFacebook

    http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7218369765904264317&postID=551253193783382333&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7218369765904264317&postID=551253193783382333&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7218369765904264317&postID=551253193783382333&target=facebookhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7218369765904264317&postID=551253193783382333&target=facebookhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7218369765904264317&postID=551253193783382333&target=facebookhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7218369765904264317&postID=551253193783382333&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7218369765904264317&postID=551253193783382333&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7218369765904264317&postID=551253193783382333&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7218369765904264317&postID=551253193783382333&target=email