penjelasan rpp 41

Upload: massweeto

Post on 07-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    1/21

    PENJELASAN

    ATAS

    PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR TAHUN

    TENTANG

    PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

    I. UMUM

    Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, kepala daerahdibantu oleh perangkat daerah yang terdiri dari : unsur staf yangdiwadahi dalam sekretariat daerah dan sekretariat DPRD, unsurpelaksana urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah yang

    diwadahi dalam dinas daerah, unsur pelaksana fungsi-fungsi penunjangurusan pemerintahan daerah yang diwadahi dalam badan daerah, unsurpelaksana pelayanan tertentu kepada masyarakat yang diwadahi dalamunit pelaksana daerah, unsur pelaksana urusan pemerintahan yangdiamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang diwadahidalam lembaga lain dan kecamatan.

    Dasar utama pembentukan organisasi perangkat daerah adalahadanya urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah danmenjadi kewenangan daerah, yang terdiri atas urusan wajib dan urusanpilihan. Urusan wajib dibagi atas urusan yang berkaitan denganpelayanan dasar dan urusan yang tidak berkaitan dengan pelayanandasar. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dimaksud,pemerintahan daerah memprioritaskan pelaksanaan urusan wajib yangberkaitan dengan pelayanan dasar, agar apa yang menjadi kebutuhandasar masyarakat dapat termenuhi secara optimal.

    Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahandaerah, membawa perubahan yang signifikan terhadap pembentukanorganisasi perangkat daerah, dengan prinsip tepat fungsi tepat ukuran(rightsizing) berdasarkan beban kerja yang sesuai dengan kondisi nyata

    di masing-masing daerah. Hal ini juga sejalan dengan prinsip penataanorganisasi perangkat daerah yang rasional, proporsional, efektif danefisien. Berdasarkan kerangka teoritis bahwa pembentukan organisasiterdiri atas 5 (lima) elemen yaitu strategic apex (kepala daerah), middleline (sekretaris daerah), operating core (dinas daerah), technostructure(badan/fungsi penunjang) dan supporting staff (staf pendukung).

    Dengan demikian, dinas daerah sebagai operating core yangmelaksanakan tugas teknis operasional sesuai bidang urusanpemerintahan yang diserahkan kepada daerah, baik urusan wajibmaupun urusan pilihan.

    Badan daerah sebagai technostructure yang melaksanakan fungsi-fungsi penunjang penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,meliputi perencanaan, pengawasan, keuangan, kepegawaian, penelitian

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    2/21

    2

    dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta fungsi lain sesuaidengan peraturan perundang-undangan. Selanjutnya, unit pelaksanadaerah yang melaksanakan pelayanan tertentu kepada masyarakatseperti rumah sakit daerah, Kesatuan Pengelola Hutan; PerwakilanDaerah; dan Lembaga Pelaksana Daerah lainnya sesuai kebutuhan dankharakteristik daerah.

    Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang bersifat wajib,diselenggarakan oleh seluruh provinsi, kabupaten, dan kota, sedangkanpenyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan hanya dapatdiselenggarakan oleh daerah yang memiliki potensi unggulan dankekhasan daerah, yang dapat dikembangkan dalam rangkapengembangan ekonomi daerah. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensidan memunculkan sektor unggulan masing-masing daerah sebagai upayaoptimalisasi pemanfaatan sumber daya daerah dalam rangkamempercepat proses peningkatan kesejahteraan rakyat.

    Peraturan Pemerintah ini pada prinsipnya dimaksudkanmemberikan arah dan pedoman yang jelas kepada daerah dalam menataorganisasi yang efisien, efektif, dan rasional sesuai dengan kebutuhannyata dan kemampuan daerah masing-masing serta adanya koordinasi,integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi serta komunikasi kelembagaanantara pusat dan daerah.

    Pembentukan organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnyamempertimbangkan faktor keuangan, kebutuhan nyata daerah, cakupantugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis danbanyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dankepadatan penduduk, potensi daerah yang bertalian dengan urusan yangakan ditangani, sarana dan prasarana penunjang tugas sertaketersediaan pegawai yang sesuai dengan beban kerja organisasi baikkualitas maupun kuantitas.

    Peraturan Pemerintah ini menetapkan dinas dalam 3 (tiga) tipe, yaitu dinas tipe A, dinas tipe B, dan dinas tipe C, serta badan dalam 3(tiga) tipe, yaitu badan tipe A, badan tipe B, dan badan tipe C. Penetapantipe dinas dan badan didasarkan pada jumlah skor variabel beban kerja.

    Variabel beban kerja terdiri dari variabel faktor umum dan variabel faktorteknis. Variabel faktor umum, meliputi jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah APBD, sebagai ariabel faktor umum dengan bobot sebesar 20%(dua puluh persen) dan variabel faktor teknis dengan pembobotansebesar 80% (delapan puluh persen). Pada tiap-tiap variabel, baikvariabel faktor umum maupun variabel faktor teknis ditetapkan 5 (lima)kelas interval, dengan skala nilai dari 200 sampai dengan 1000.Perhitungan skor variabel faktor umum maupun variabel faktor teknissebagaimana ditetapkan dalam lampiran Peraturan Pemerintah ini.

    Pembinaan dan pengendalian organisasi dalam Peraturan

    Pemerintah ini dimaksudkan dalam rangka penerapan koordinasi,integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi antardaerah dan antarsektor,sehingga masing-masing pemerintah daerah taat asas dan taat normadalam penataan kelembagaan perangkat daerah. Pemerintah dapat

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    3/21

    3

    membatalkan peraturan daerah tentang pembentukan organisasiperangkat daerah yang bertentangan dengan ketentuan yang diaturdalam Peraturan Pemerintah ini dengan konsekuensi pembatalan hak-hak keuangan dan kepegawaian serta tindakan administratif lainnya.

    Dalam pelaksanaan pembinaan dan pengendalian organisasiperangkat daerah, pemerintah senantiasa melakukan fasilitasi melaluiasistensi, pemberian arahan, pedoman, bimbingan, supervisi, pelatihan,serta kerja sama, sehingga sinkronisasi dan simplifikasi dapat tercapaisecara optimal dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Pengertian pertanggungjawaban kepala dinas, kepala badan,sekretaris DPRD, kepala unit pelaksana daerah, kepala atau sebutan lainpada lembaga lain dan camat melalui sekretaris daerah adalahpertanggungjawaban administratif yang meliputi penyusunan kebijakan,perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporanpelaksanaan tugas dinas daerah, badan, sekretariat DPRD, unitpelaksana daerah, lembaga lain dan kecamatan, dengan demikian kepaladinas, kepala badan, sekretaris DPRD, kepala unit pelaksana daerah,kepala atau sebutan lain pada lembaga lain dan camat bukan merupakanbawahan langsung sekretaris daerah.

    Dalam implementasi penataan organisasi perangkat daerahberdasarkan Peraturan Pemerintah ini menerapkan prinsip-prinsiporganisasi, antara lain visi dan misi yang jelas, pelembagaan fungsi stafdan fungsi lini serta fungsi pendukung secara tegas, efisiensi danefektifitas, rentang kendali serta tata kerja yang jelas.

    II. PASAL DEMI PASAL

    Pasal 1Cukup jelas.

    Pasal 2Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Pasal 3

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Ayat (5)

    Cukup jelas.

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    4/21

    4

    Pasal 4Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Pasal 5

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Ayat (5)Cukup jelas.

    Pasal 6Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.Pasal 7

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Pasal 8Ayat (1)

    Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.Ayat (5)

    Cukup jelas.Pasal 9

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    5/21

    5

    Pasal 10Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.Pasal 11

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Pasal 12Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.Ayat (5)

    Kegiatan teknis operasional yang dilaksanakan unit pelaksanateknis dinas adalah tugas untuk melaksanakan kegiatanteknis yang secara langsung berhubungan dengan pelayananmasyarakat sedangkan teknis penunjang tertentu adalahmelaksanakan kegiatan untuk mendukung pelaksanaan tugasorganisasi induknya.

    Ayat (6)Cukup jelas.

    Pasal 13Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Yang dimaksud rumah sakit umum rujukan daerah provinsiadalah rumah sakit yang memberikan pelayanan lanjutan bagimasyarakat dalam satu daerah provinsi.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Pasal 14Ayat (1)

    Yang dimaksud unit organisasi yang bersifat fungsional adalah

    organiasi yang pelaksana tugas pokoknya (operating core) adalah pejabat fungsional yang bekerja berdasarkan keahliandan mandiri.

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    6/21

    6

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Pasal 15Ayat (1)

    Yang dimaksud urusan pemerintahan yang hanyadiotonomikan kepada daerah provinsi adalah unrusan-urusanpemerintahan yang kewenangan penyelenggaraan sub-suburusannya hanya dilakukan oleh daerah provinsi.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas

    Pasal 16Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Pasal 17

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.Ayat (5)

    Cukup jelas.Ayat (6)

    Cukup jelas.Ayat (7)

    Yang dimaksud dengan dinas hanya menyelenggarakansebagian urusan ketentraman, ketertiban umum danperlindungan masyarakat di luar tugas dan wewenang satuanpolisi pamong praja adalah dinas menyelenggarakan fungsipenanggulangan bencana dan pencegahan bahaya kebakaran.

    Pasal 18Ayat (1)

    Masing-masing urusan pada prinsipnya diwadahi dalam satusatuan kerja perangkat daerah dalam rangka penangananurusan secara optimal yang didukung oleh SDM dalam jumlah

    yang cukup dengan kompetensi yang sesuai berdasarkan

    Standar Kompetensi yang diperlukan dalam melaksanakanurusan pemerintahan tersebut, namun apabila intensitasurusan pemerintahan tersebut sangat kecil (nilai skor dibawah400) maka urusan tersebut, digabung dengan perangkat

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    7/21

    7

    daerah yang memiliki kesamaan karakteristik urusanpemerintahan atau memiliki keterkaitan denganpenyelenggaraan urusan pemerintahan tersebut.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas

    Ayat (4)Cukup jelas

    Ayat (5)Cukup jelas

    Pasal 19Ayat (1)

    Yang dimaksud melaksanakan fungsi-fungsi penunjang

    urusan pemerintahan daerah adalah satuan kerja perangkatdaerah yang melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan,pengawasan, keuangan, kepegawaian, penelitian danpengembangan, pendidikan dan pelatihan dan fungsi-fungsilain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)

    Cukup jelas.Ayat (5)Cukup jelas.

    Ayat (6)Cukup jelas.

    Ayat (7)Cukup jelas.

    Ayat (8)Cukup jelas.

    Pasal 20Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Fungsi penunjang tertentu yang dilaksanakan oleh unitpelaksana teknis badan adalah tugas untuk melaksanakankegiatan teknis yang secara langsung berhubungan denganSKPD sedangkan teknis penunjang adalah melaksanakan

    kegiatan untuk mendukung pelaksanaan tugas organisasiinduknya.

    Pasal 21Ayat (1)

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    8/21

    8

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.Ayat (5)

    Cukup jelas.Pasal 22

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Pasal 23Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Pasal 24

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Ayat (5)Cukup jelas.

    Pasal 25Ayat (1)

    Cukup jelasAyat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Pasal 26

    Ayat (1)Cukup jelas

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    9/21

    9

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.Pasal 27

    Ayat (1)Cukup jelas

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Pasal 28Ayat (1)

    Cukup jelasAyat (2)

    Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Ayat (5)Kegiatan teknis operasional yang dilaksanakan unit pelaksanateknis dinas adalah tugas untuk melaksanakan kegiatanteknis yang secara langsung berhubungan dengan pelayananmasyarakat sedangkan teknis penunjang tertentu adalahmelaksanakan kegiatan untuk mendukung pelaksanaan tugasorganisasi induknya.

    Ayat (6)Cukup jelas.

    Pasal 29Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Yang dimaksud rumah sakit umum rujukan daerahkabupaten/kota adalah rumah sakit yang memberikanpelayanan lanjutan bagi masyarakat dalam satu daerahkabupaten/kota.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Pasal 30Ayat (1)

    Yang dimaksud unit organisasi yang bersifat fungsional adalahorganiasi yang pelaksana tugas pokoknya (operating core) adalah pejabat fungsional yang bekerja berdasarkan keahliandan mandiri.

    Ayat (2)

    Cukup jelas.Pasal 31

    Ayat (1)Cukup jelas.

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    10/21

    10

    Ayat (2)Cukup jelas

    Ayat (3)Cukup jelas

    Pasal 32Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.Ayat (5)

    Cukup jelas.Ayat (6)

    Cukup jelas.Ayat (7)

    Yang dimaksud dengan dinas hanya menyelenggarakansebagian urusan ketentraman, ketertiban umum danperlindungan masyarakat di luar tugas dan wewenang satuanpolisi pamong praja adalah dinas menyelenggarakan fungsipenanggulangan bencana dan pencegahan bahaya kebakaran.

    Pasal 33Ayat (1)

    Masing-masing urusan pada prinsipnya diwadahi dalam satusatuan kerja perangkat daerah dalam rangka penangananurusan secara optimal yang didukung oleh SDM dalam jumlah

    yang cukup dengan kompetensi yang sesuai berdasarkanStandar Kompetensi yang diperlukan dalam melaksanakanurusan pemerintahan tersebut, namun apabila intensitasurusan pemerintahan tersebut sangat kecil (nilai skor dibawah400) maka urusan tersebut, digabung dengan perangkatdaerah yang memiliki kesamaan karakteristik urusan

    pemerintahan atau memiliki keterkaitan denganpenyelenggaraan urusan pemerintahan tersebut.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas

    Ayat (4)Cukup jelas

    Ayat (5)Cukup jelas

    Pasal 34Ayat (1)

    Yang dimaksud melaksanakan fungsi-fungsi penunjangurusan pemerintahan daerah adalah satuan kerja perangkat

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    11/21

    11

    daerah yang melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan,pengawasan, keuangan, kepegawaian, pendidikan danpelatihan, penelitian dan pengembangan, dan fungsi-fungsilain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    Ayat (2)Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.Ayat (5)

    Cukup jelas.Ayat (6)

    Cukup jelas.Ayat (7)

    Cukup jelas.Pasal 35

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Fungsi penunjang tertentu yang dilaksanakan oleh unitpelaksana teknis badan adalah tugas untuk melaksanakankegiatan teknis yang secara langsung berhubungan denganSKPD sedangkan teknis penunjang adalah melaksanakankegiatan untuk mendukung pelaksanaan tugas organisasiinduknya.

    Pasal 36Ayat (1)

    Cukup jelasAyat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelasAyat (5)

    Cukup jelas.Ayat (6)

    Cukup jelas.Ayat (7)

    Cukup jelas.

    Pasal 37Ayat (1)

    Cukup jelasAyat (2)

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    12/21

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    13/21

    13

    Cukup jelas.Pasal 43

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Pasal 44Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.Pasal 45

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Ayat (5)Cukup jelas.

    Ayat (6)Cukup jelas.

    Pasal 46Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.Ayat (5)

    Cukup jelas.Pasal 47

    Cukup jelas.

    Pasal 48

    Ayat (1)Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    14/21

    14

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Pasal 49Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Pasal 50

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Pasal 51Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.Ayat (5)

    Cukup jelas.Pasal 52

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Pasal 53Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Pasal 54

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    15/21

    15

    Cukup jelas.Pasal 55

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.Ayat (5)

    Cukup jelas.Pasal 56

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Ayat (5)Cukup jelas.

    Pasal 57Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Yang dimaksud dengan “kompetensi pemerintahan” antaralain mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan yangterkait dengan kebijakan Desentralisasi, hubunganPemerintah Pusat dengan Daerah, pemerintahan umum,pengelolaan keuangan Daerah, Urusan Pemerintahan yangmenjadi kewenangan Daerah, hubungan Pemerintah Daerahdengan DPRD dan etika pemerintahan.Kompetensi pemerintahan dibuktikan dengan sertifikasi.

    Sertifikasi dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi pemerintahandalam negeri atau lembaga sertifikasi pemerintahan dalamnegeri provinsi

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Pasal 58Ayat (1)

    Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    16/21

    16

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Pasal 59Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.

    Pasal 60Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Pasal 61

    Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.Ayat (5)

    Cukup jelas.Ayat (6)

    Cukup jelas.Ayat (7)Cukup jelas.

    Ayat (8)Cukup jelas.

    Pasal 62Ayat (1)

    Yang dimaksud pembentukan perangkat daerah bagi daerahotonom provinsi baru yang belum terbentuk DPRD adalahpembentukan perangkat daerah provinsi yang baru disetujuisebagai daerah otonomi baru setelah melewati masa persiapanpembentukan daerah otonomi baru provinsi.

    Ayat (2)Yang dimaksud pembentukan perangkat daerah bagi daerahotonom kabupaten/kota baru yang belum terbentuk DPRDadalah pembentukan perangkat daerah kabupaten/kota yangbaru disetujui sebagai daerah otonomi baru setelah melewatimasa persiapan pembentukan daerah otonomi barukabupaten/kota.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Pasal 63Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    17/21

    17

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.Ayat (5)

    Cukup jelas.Ayat (6)

    Cukup jelas.Ayat (7)

    Cukup jelas.Pasal 64

    Cukup jelas.

    Pasal 65

    Ayat (1)Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Pasal 66

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)

    Pemetaan urusan pemerintahan dikoordinasikan olehgubernur selaku wakil pemerintah pusat bagi kabupaten/kotadalam wilayahnya dengan menggunakan sistem informasipemetaan urusan pemerintahan dan penentuan beban kerjaperangkat daerah, memfasilitasi dan mengordinasikanpertemuan pemerintah kabupaten/kota dengankementerian/lembaga yang dikoordinasikan oleh Kementerianuntuk melaksanakan verifikasi data dari kabupaten/kotamasing-masing.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Ayat (5)Cukup jelas.

    Ayat (6)Cukup jelas.

    Ayat (7)Cukup jelas.

    Pasal 67Cukup jelas.

    Pasal 68Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    18/21

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    19/21

    19

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Pasal 76

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Pasal 77Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Pasal 78

    Cukup jelas.Pasal 79

    Cukup jelas.Pasal 27

    Cukup jelas.Pasal 80

    Ayat (1)

    Urusan pemerintahan daerah yang oleh undang-undangpenyediaan aparaturnya menjadi kewenangan pemerintahpusat antara lain Penyuluh KB dan Penyuluh Lapangan KB.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Pasal 81Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Pasal 82

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.Pasal 83

    Ayat (1)

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    20/21

    20

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.Ayat (5)

    Cukup jelas.Pasal 84

    Cukup jelas.Pasal 85

    Cukup jelas.Pasal 86

    Cukup jelas.

    TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA N OMOR

  • 8/18/2019 penjelasan RPP 41

    21/21

    21

    Apabila terdapat masukan dan saran dari Bapak/Ibu,Harap disampaikan melalui email kepada:

    [email protected]

    atau

    [email protected]