penggunaan nsaid pada ibu hamil tidak meningkatkan … terkini... · menjalani fertilisasi in-vitro...

1
684 BERITA TERKINI CDK-220/ vol. 41 no. 9 th. 2014 REFERENSI: 1. NSAIDs do not increase risk of miscarriages, study finds. Science Daily [Internet] 2014 [Cited 2014 Feb 28]. Available from: http://www.sciencedaily.com/releases/2014/02/140203122731. htm 2. Daniel S, Koren G, Lunenfeld E, Bilenko N, Ratzon R, Levy A. Fetal exposure to nonsteroidal anti-inflammatory drugs and spontaneous abortions. CMAJ. 2014. DOI: 10.1503/cmaj.130605 S tudi terbaru yang dipublikasikan di CMAJ (Canadian Medical Association Journal) menunjukkan bahwa wanita yang menggunakan nonsteroidal anti- inflammatory drug (NSAID) selama kehamilan tidak mengalami peningkatan risiko ke- guguran. NSAID, seperti ibuprofen, naproxen, diclofenac, dan obat lainnya banyak digunakan oleh ibu hamil trimester pertama untuk penanganan nyeri, demam, dan inflamasi. Akan tetapi tidak diketahui jelas apakah NSAID meningkatkan risiko keguguran karena studi- studi sebelumnya menunjukkan hasil yang inkonsisten. Untuk menentukan adanya kaitan antara penggunaan NSAID pada ibu hamil dengan keguguran, peneliti mempelajari data 65.457 wanita berusia 15-45 tahun yang masuk ke Soroka Medical Center (Beer-Sheva, Israel) antara Januari 2003 – Desember 2009 untuk melahirkan (90% wanita) atau karena keguguran (10%). Dari keseluruhan pasien, 4.495 (6,9%) menggunakan NSAID pada trimester pertama kehamilan. Wanita yang menggunakan NSAID lebih tua, lebih mungkin perokok, dan lebih banyak mengalami penyakit inflamasi. Lebih banyak ibu hamil pada kelompok NSAID telah menjalani fertilisasi in-vitro dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan NSAID. Sekitar 8,2% wanita di kelompok yang terpajan NSAID mengalami keguguran, dibandingkan dengan 10% pada kelompok yang tidak menggunakan NSAID. Pada kelompok wanita pengguna COX-2 selective inibitor, 17% mengalami keguguran, tetapi jumlah kelompok ini kecil sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut. Pajanan terhadap NSAID bukan merupakan faktor risiko independen untuk keguguran (nonselective cyclooxygenase [COX] inhibitors: adjusted hazard ratio [HR] 1,10, 95% con- fidence interval [CI] 0,99–1,22; selective COX-2 inhibitors: adjusted HR 1,43, 95% CI 0,79–2,59). Tidak terdapat peningkatan risiko untuk NSAID spesifik kecuali untuk indomethacin (adjusted HR 2,8, 95% CI 1,70–4,69). Peneliti tidak menemukan adanya dose-response effect. Dr. Sharon Daniel dan Prof. Amalia Levy (Department of Public Health, Ben-Gurion University of the Negev and Soroka Medical Center) beserta kolega mereka menyatakan bahwa peneliti tidak menemukan kaitan penting antara pajanan terhadap NSAID (baik secara keseluruhan atau untuk kelompok NSAID yang spesifik) dengan risiko keguguran. Akan tetapi ditemukan peningkatan risiko keguguran setelah pajanan terhadap indomethacin. Peneliti percaya bahwa hal ini mungkin disebabkan “reverse causation biaskarena indomethacin diberikan pada periode akhir kehamilan, untuk penanganan kelahiran prematur, indikasi yang berbeda dengan NSAID lain. Beliau mengatakan bahwa studi ini ber- dasarkan proporsi besar dari populasi distrik, dan disesuaikan dengan hampir semua faktor risiko yang diketahui (merokok, obesitas, fertilisasi in vitro, malformasi uterus, kondisi hiperkoagulasi, alat kontrasepsi intrauterus dan lainnya) dan menggunakan metode statistik yang advanced, sehingga menguat- kan validitas hasil studi ini. Simpulannya, penggunaan NSAID pada ibu hamil tidak meningkatkan risiko keguguran. (AGN) Penggunaan NSAID pada Ibu Hamil Tidak Meningkatkan Risiko Keguguran

Upload: vongoc

Post on 22-May-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penggunaan NSAID pada Ibu Hamil Tidak Meningkatkan … Terkini... · menjalani fertilisasi in-vitro dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan NSAID. Sekitar 8,2% wanita di

684

BERITA TERKINI

CDK-220/ vol. 41 no. 9 th. 2014

REFERENSI:

1. NSAIDs do not increase risk of miscarriages, study fi nds. Science Daily [Internet] 2014 [Cited 2014 Feb 28]. Available from: http://www.sciencedaily.com/releases/2014/02/140203122731.

htm

2. Daniel S, Koren G, Lunenfeld E, Bilenko N, Ratzon R, Levy A. Fetal exposure to nonsteroidal anti-infl ammatory drugs and spontaneous abortions. CMAJ. 2014. DOI: 10.1503/cmaj.130605

Studi terbaru yang dipublikasikan di CMAJ (Canadian Medical Association Journal) menunjukkan bahwa wanita

yang menggunakan nonsteroidal anti-infl ammatory drug (NSAID) selama kehamilan tidak mengalami peningkatan risiko ke-guguran.

NSAID, seperti ibuprofen, naproxen, diclofenac, dan obat lainnya banyak digunakan oleh ibu hamil trimester pertama untuk penanganan nyeri, demam, dan infl amasi. Akan tetapi tidak diketahui jelas apakah NSAID meningkatkan risiko keguguran karena studi-studi sebelumnya menunjukkan hasil yang inkonsisten.

Untuk menentukan adanya kaitan antara penggunaan NSAID pada ibu hamil dengan keguguran, peneliti mempelajari data 65.457 wanita berusia 15-45 tahun yang

masuk ke Soroka Medical Center (Beer-Sheva, Israel) antara Januari 2003 – Desember 2009 untuk melahirkan (90% wanita) atau karena keguguran (10%). Dari keseluruhan pasien, 4.495 (6,9%) menggunakan NSAID pada trimester pertama kehamilan.

Wanita yang menggunakan NSAID lebih tua, lebih mungkin perokok, dan lebih banyak mengalami penyakit infl amasi. Lebih banyak ibu hamil pada kelompok NSAID telah menjalani fertilisasi in-vitro dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan NSAID.

Sekitar 8,2% wanita di kelompok yang terpajan NSAID mengalami keguguran, dibandingkan dengan 10% pada kelompok yang tidak menggunakan NSAID. Pada kelompok wanita pengguna COX-2 selective inibitor, 17% mengalami keguguran,

tetapi jumlah kelompok ini kecil sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut.

Pajanan terhadap NSAID bukan merupakan faktor risiko independen untuk keguguran (nonselective cyclooxygenase [COX] inhibitors: adjusted hazard ratio [HR] 1,10, 95% con-fi dence interval [CI] 0,99–1,22; selective COX-2 inhibitors: adjusted HR 1,43, 95% CI 0,79–2,59). Tidak terdapat peningkatan risiko untuk NSAID spesifi k kecuali untuk indomethacin (adjusted HR 2,8, 95% CI 1,70–4,69). Peneliti tidak menemukan adanya dose-response eff ect.

Dr. Sharon Daniel dan Prof. Amalia Levy (Department of Public Health, Ben-Gurion University of the Negev and Soroka Medical Center) beserta kolega mereka menyatakan bahwa peneliti tidak menemukan kaitan penting antara pajanan terhadap NSAID (baik secara keseluruhan atau untuk kelompok NSAID yang spesifi k) dengan risiko keguguran. Akan tetapi ditemukan peningkatan risiko keguguran setelah pajanan terhadap indomethacin. Peneliti percaya bahwa hal ini mungkin disebabkan “reverse causation bias” karena indomethacin diberikan pada periode akhir kehamilan, untuk penanganan kelahiran prematur, indikasi yang berbeda dengan NSAID lain.

Beliau mengatakan bahwa studi ini ber-dasarkan proporsi besar dari populasi distrik, dan disesuaikan dengan hampir semua faktor risiko yang diketahui (merokok, obesitas, fertilisasi in vitro, malformasi uterus, kondisi hiperkoagulasi, alat kontrasepsi intrauterus dan lainnya) dan menggunakan metode statistik yang advanced, sehingga menguat-kan validitas hasil studi ini.

Simpulannya, penggunaan NSAID pada ibu hamil tidak meningkatkan risiko keguguran. � (AGN)

Penggunaan NSAID pada Ibu Hamil Tidak Meningkatkan Risiko Keguguran