pengertian lembaga kemasyarakatan
DESCRIPTION
lembaga masyarakatTRANSCRIPT
-
5/26/2018 Pengertian Lembaga Kemasyarakatan
1/8
. Pengertian Lembaga Kemasyarakatan
Diantara para ahli/sarjana sosiologi, belum ada kata sepakat perihal istilah Indonesia yang tepat untuk
sosial-institution. Beberapa istilah telah dikemukakan antara lain pranataSosial dan bangunan
Sosial. Dalam tulisan ini dipakai istilah Lembaga kemasyarakatan, oleh karena istilah ini lebih
menunjuk sesuatu bentuk dan sekaligus juga mengandung pengertianpengertian yang abstrak perihaladanya norma-norma dan peraturan-paraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga tersebut.
Lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada
suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat. Wujud yang kongkrit lembaga kemasyarakatan
tersebut adalah asosiasi (Asosiation).
Menurut Robert Maclver dan Charles H.Page mengartikan Lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara
atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang berkelompok dalam
suatu kelompok kemasyarakatan yang dinamakannya asosiasi .
Contoh dari Lembaga Kemasyarakatan adalah Universitas sedangkan Universitas Indonesia ,UniversitasLampung, Universitas Sriwijaya dan lain-lain merupakan contoh asosiasi
2. Tujuan Lembaga Kemasyarakatan
Tujuan Lembaga Kemasyarakatan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menjaga Keutuhan masyarakat
2. Pedoman dalam bertingkah laku dalam menghadapi masalah dalam masyarakat,terutama
menyangkut kebutuhan pokok.
3. Merupakan pedoman sistem pengendalian sosial di masyarakat
3. Proses pertambahan lembaga kemasyarakatan
NormaNorma masyarakat
Norma-norma yang ada di dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Ada
norma yang lemah, yang sedang sampai yang terkuat daya ikatnya.
Ada empat pengertian norma yang memberikan pedoman bagi seseorang untuk bertingkah laku dalam
masyarakat yaitu :
1. Cara (usage) menunjuk pada suatu bentuk perbuatan.
2. Kebiasaan (folkways) adalah perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama.
-
5/26/2018 Pengertian Lembaga Kemasyarakatan
2/8
3. Tata kelakuan (mores) merupakan kebiasaan yang dianggap sebagai cara berperilaku dan diterima
norma-norma pengatur.
4. Adat Istiadat (customs) adalah tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola
perilaku masyarakat. Ada sanksi penderitaan bila dilanggar.
Proses-proses yang terjadi dalam rangka pembentukannya sebagai lembaga kemasyarakatan adalah :
a) Proses pelembagaan (institutionalization), yakni suatu proses yang dilewati oleh suatu norma
kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan.
b) Norma- norma yang internalized artinya proses norma- norma kemasyarakatan tidak hanya berhenti
sampai pelembagaan saja, tetapi mendarah daging dalam jiwa anggotaanggota masyarakat.
4. Social Control (Pengendalian Social)
Social Control adalah sistem atau proses yang dijalankan oleh masyarakat selalu disesuaikan dengan
kaidah-kaidah yang berlaku dalam masyarakat, pngendalian social bisa bersifat :
a) Pengendalian Preventif.
Pengendalian preventif merupakan kontrol sosial yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran atau
dalam versi mengancam sanksi atau usaha pencegahan terhadap terjadinya penyimpangan terhadap
norma dan nilai. Jadi, usaha pengendalian sosial yang bersifat preventif dilakukan sebelum terjadi
penyimpangan.
b) Pengendalian Represif.
Pengendalian represif adalah pengendalian sosial yang dilakukan setelah terjadi pelanggaran dengan
maksud hendak memulihkan keadaan agar bisa berjalan seperti semula dengan dijalankan di dalam versi
menjatuhkan atau membebankan, sanksi. Pengendalian ini berfungsi untuk mengembalikan
keserasian yang terganggu akibat adanya pelanggaran norma atau perilaku meyimpang. Untuk
mengembalikan keadaan seperti semula, perlu diadakan pemulihan. Jadi, pengendalian disini bertujuan
untuk menyadarkan pihak yang berperilaku menyimpang tentang akibat dari penyimpangan tersebut,
sekaligus agar dia mematuhi norma-norma sosial.
5. Ciri-ciri umum dan tipe lembaga kemasyarakatan
Menurut Gillin dan Gillin, lembaga kemasyarakatan mempunyai beberapa ciri umum,yaitu :
-
5/26/2018 Pengertian Lembaga Kemasyarakatan
3/8
a) Suatu lembaga kemasyarakatan adalah suatu organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola prilaku
yang terwujud dalam aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
b) Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri semua lembaga kemasyarakatan.
c) Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
d) Lembaga kemasyarakatan mempuyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk memcapai
tujuan lembaga yang bersangkutan.
e) Lembaga bisanya juga merupakan ciri khas lembaga kemasyarakatan.
f) Suatu lembaga kemasyarakatan mempunyai suatu tradisi tertulis atau yang tidak tertulis.
Tipe-tipe Lembaga kemasyarakatan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Sudut perkembangannya.
a) Crescive Institutions.
b) Enacted Institutions.
Grescive Institutions dan Enacted Institutions, disebut juga sebagai lembaga primer, merupakan
lembaga-lembaga yang secara tidak sengaja tumbuh dari adapt istiadat masyarakat.
2. Sudut sistem nilai-nilai.
a) Basic Institutions yang diterima masyarakat.
b) Subsidiary Institutions.
Basic Institutions dianggap sebagai lembaga kemasyarakatan yang sangat penting untuk memelihara
dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.
3. Sudut penerimaan masyarakat.
a) Approved atau Social Sanctioned Institutions
b) Unsanctioned Institutions
Approved atau Social Sanctioned Institutions merupakan lembaga-lembaga yang diterima masyarakat
seperti misalnya sekola, perusahaan dagang. Sebaliknya Unsanctioned Institutions yang ditolak
masyarakat, walau kadang masyarakat tidak berhasil memberantasnya. Misalnya : Kelompok penjahat,
pemeras,dan lain sebagainya.
-
5/26/2018 Pengertian Lembaga Kemasyarakatan
4/8
4. Sudut fungsinya.
a) Operative Institutions.
b) Restricted Institutions.
Operative Institutions berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun pola- pola atau tata cara yang
diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan, misalnya : lembaga industrialisasi.
Restricted Institutions bertujuan untuk mengawasi adat istiadat yang tidak menjadi bagian mutlak
lembaga itu sendiri. Contoh : Lembaga-lembaga hukum seperti kejaksaan, pengadilan dan lain
sebagainya.
A. Pengertian Lapisan Masyarakat (Stratifikasi Sosial)
Secara etimologi stratifikasi sosial berasal dari dua kata yaitu stratifikasi dan sosial. Kata stratifikasi sosial
berasal dari bahasa latin yaitu stratum (jamaknya: strata) yang berarti lapisan atau tingkat masyarakat.
Senada dengan pengertian tersebut, Tesaurus Bahasa Indonesia juga mengartikan stratifikasi sebagai
pelapisan atau penjenjangan.
Kata sosial dalam kamus Oxford Advanced Learners Dictionary, berasal dari kata social yang artinya
concerning the organization of and relations between people and communities. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kata sosial adalah sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat.
Sedangkan secara terminologi, stratifikasi sosial artinya pembedaan penduduk atau masyarakat
ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atas dasar kekuasaan, hak-hak istimewa dan prestise.
Menurut Pitirim A. Sorokin, stratifikasi social adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
lapisan-lapisan kelas secara bertingkat. Pitirim A. Sorokin juga mengatakan bahwa lapisan dalam
masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur. Lapisan-
lapisan kelas secara bertingkat dapat dibedakan menjadi tiga unsur, yaitu kelas atas, menengah, dan
kelas bawah. Golongan yang berada dalam kelas atas adalah golongan yang memiliki banyak uang,
kekuasaan, dan mungkin juga kehormatan.
B. Terjadinya Lapisan Masyarakat
Sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu.
Akan tetapi, ada pula yang dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Alasanterbentuknya lapisan masyarakat yang terjadi dengan sendirinya adalah kepandaian, tingkat umur, sifat
keaslian keanggotaan, kerabat seorang kepala masyarakat, dan mungkin juga harta dalam batas-batas
tertentu.
Ada dua tipe penyebab terjadinya stratifikasi sosial, pertama; terjadi dengan sendirinya, kedua; terjadi
secara sengaja. Stratifikasi yang terjadi dengan sendirinya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa
-
5/26/2018 Pengertian Lembaga Kemasyarakatan
5/8
individu sejak lahir. Misalnya usia, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan seseorang dalam
masyarakat.
Sedangkan stratifikasi sosial yang terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama dilakukan dalam
pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti:
pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan, angkatan bersenjata.
Beberapa kriteria yang menyebabkan terjadinya stratifikasi sosial adalah sebagai berikut;
Ukuran kekayaan
Seseorang yang memiliki kekayaan paling banyak termasuk dalam lapisan teratas. Kekayaan tersebut
dapat dilihat melalui ukuran rumah, mobil pribadi, cara berpakaian, dsb.
Ukuran Kekuasan
Seseorang yang memiliki wewenang terbesar menempati lapisan paling atas. Misalnya saja presiden,
menteri, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, hingga ketua RT.
Ukuran Kehormatan
Orang yang paling disegani dan dihormati biasanya mendapatkan tempat paling tinggi. Ukuran ini
banyak dijumpai pada masyarakat tradisional. Biasanya mereka adalah golongan tua atau mereka yang
pernah berjasa.
Ukuran Ilmu Pengetahuan
Seseorang yang memiliki derajat pendidikan yang tinggi menempati posisi teratas dalam masyarakat.
Misalnya, seorang sarjana lebih tinggi tingkatannya dari pada seorang lulusan SMA. Akan tetapi, ukurantersebut kadang menyebabkan terjadinya efek negatif karena ternyata bukan mutu ilmu
pengetahuannya yang menjadi ukuran, melainkan ukuran gelar kesarjanaanya.
Ukuran-ukuran diatas tidaklah bersifat limitative. Masih banyak ukuran-ukuran lain yang dapat
digunakan untuk menentukan stratifikasi sosial masyarakat.
C. Sifat Lapisan Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya, pelapisan sosial dibedakan menjadi sistem pelapisansosial tertutup, sistem pelapisan sosial terbuka, dan sistem pelapisan sosial campuran.
1) Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)
Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas
(perpindahan) dari satu lapisan ke lapisan sosial yang lain. Dalam sistem ini, satu-satunya kemungkinan
-
5/26/2018 Pengertian Lembaga Kemasyarakatan
6/8
untuk masuk pada status tinggi dan terhormat dalam masyarakat adalah karena kelahiran atau
keturunan. Contoh:
Sistem kasta di India. Kaum Sudra tidak bias pindah posisi naik di lapisan Brahmana.
Rasialis. Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bias pindah kedudukan di posisi
kulit putih.
2) Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification)
Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas
melakukan mobilitas sosial, baik vertical maupun horizontal. Setiap orang memiliki kesempatan
berusaha untuk menaikkan, menurunkan, maupun menstabilkan statusnya. Contoh:
Seorang miskin karena usahanya bias menjadi kaya, atau sebaliknya.
Seorang yang rendah tingkat pendidikannya dapat memperoleh pendidikan yang lebih tinggi
dengan usaha yang gigih.
3) Stratifikasi Sosial Campuran
Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Misalnya,
seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke
Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka ia harus menyesuaikan diri dengan
aturan kelompok masyarakat di Jakarta.
D. Kelas-kelas Dalam Masyarakat (Social Classes)
Kelas sosial adalah semua orang dan keluarga yang sadar akan kedudukannya didalam suatu lapisan,sedangkan kedudukan mereka itu di ketahui serta diakui oleh masyarakat umum.
Ada beberapa pendapat tentang kelas sosial, antara lain sebagai berikut:
Kurt. B. Mayer, istilah kelas sosial hanya di pergunakan untuk lapisan yang berdasrkan atas unsure-
unsur ekonomis, sedangkan lapisan yang berdasrkan atas kehormatan kemasyarakatan dinamakan
kelompok kedudukan (status group).
Max Weber, membuat perbedaan antara dasar-dasar ekonomis dan dasar-dasar kedudukan sosial,
dan tetap menggunakan istilah kelas bagi semua lapisan. Adanya kelas yang bersifat ekonomis di
baginya lagi dalam kelas yang berdasarkan atas pemilikan tanah dan benda-benda, serta kelas yangbergerak dalam bidang ekonomi dan menggunakan kecakapannya. Adanya golongan yang mendapat
kehormatan khusus dari masyarakat dan dinamakan stand.
Definisi lain dari kelas adalah berdasarkan kriteria tradisional, yaitu:
1. Besar jumlah anggotanya
-
5/26/2018 Pengertian Lembaga Kemasyarakatan
7/8
2. Kebudayaan yang sama, yang menentukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban warganya
3. Kelanggengan
4. Tanda/lambing-lambang yang merupakan cirri khas
5. Batas-batas yang tegas (bagi kelompok itu ada kelompok lain)
6. Antagonisme tertentu
Sehubungan dengan kriteria tersebut di atas, kelas menyediakan kesempatan atau fasilitas-fasilitas
hidup tertentu (life chances) bagi anggotanya.
E. Unsur-unsur Lapisan Masyarakat
Lapisan masyarakat terdiri dari dua unsure, yaitu kedudukan (status) dan peranan (role). Kedudukan dan
peranan merupakan dua unsure yang memilki arti penting bagi sistem sosial.
a) Kedudukan (status)
Kadang-kadang dibedakan antara pengertian kedudukan (status) dengan kedudukan sosial (social
status). Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial.
Ada 3 macam status sosial dalam masyarakat:
Ascribed Status; adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan,
keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya. Misalnya, kedudukan seorang anak bangsawan adalah
bangsawan pula, seorang kasta Brahmana juga akan memperoleh kedudukan yang sama. Contoh lainnya
yaitu kedudukan laki-laki yang lebih tinggi dari pada perempuan dalam suatu keluarga.
Achieved Status; adalah status sosial yang didapat seseorang karena kerja keras dan usaha yang
dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
Status pekerjaan, misalnya sebagai dokter, dosen, buruh, dll, sangat menentukan status seseorang
dalam masyarakat. Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang telah ditempuh seseorang. Seorang
sarjana tentu dipandang lebih tinggi statusnya dari pada orang yang hanya lulus sekolah dasar. Hal itu
merupakan hasil dari usaha keras yang telah dilakukan.
Assigned Status; adalah status sosial yang diperoleh seseorang didalam lingkungan masyarakat yangbukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti
seorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya. Dalam hal ini, kesalehan
seseorang dalam beragama termasuk didalamnya. Jika seseorang memiliki pengetahuan agama yang
dalam, maka ia akan memiliki status yang lebih tinggi di masyarakat.
b) Peranan (role)
-
5/26/2018 Pengertian Lembaga Kemasyarakatan
8/8
Sedangkan peran sosial merupakan aspek yang lebih dinamis dibandingkan dengan kedudukan. Status
sosial merupakan unsure statis yang menunjukkan tempat individu dalam organisasi masyarakat. Peran
lebih menjurus pada fungsi seseorang dalam masyarakat. Meskipun demikian, keduanya tak dapat
dipisahkan karena satu dengan yang lainnya saling berhubungan.
Berdasarkan cara memperolehnya, peranan dibedakan menjadi dua yaitu:
Peranan bawaan (ascribed roles) : yaitu peranan yang diperoleh secara otomatis, bukan karena
usaha, misalnya peranan sebagai nenek, anak ketua RT, dan sebagainya.
Peranan pilihan (achive roles) : yaitu peranan yang diperoleh atas keputusannya sendiri, misalnya
seseorang memutuskan untuk memilih Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Berdasarkan pelaksanaanya, peranan sosial dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
Peranan yang diharapkan (expected roles) : yaitu cara ideal dalam pelaksanaan peranan menurut
penilaian masyarakat. Masyarakat menghendaki peranan tersebut dilaksanakan secermat-cermatnya
dan tidak dapat ditawar dan harus dilaksanakan seperti yang telah ditentukan. Misalnya, peranan hakim,
diplomatic, dan sebagainya.
Peranan yang disesuaikan (actual roles) : yaitu cara bagaimana sebenarnya peranan tersebut
dijalankan. Peranan ini pelaksanaannya lebih dinamis, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi
tertentu.
Suatu peranan dapat membimbing seseorang dalam berperilaku, karena peran dapat berfungsi sebagai;
pertama, memberi arah pada proses sosialisasi. Kedua, pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai, norma, dan
pengetahuan. Ketiga, dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat. Keempat, menghidupkan
sistem pengendali dan kontrol sehingga dapat melestarikan kehidupan masyarakat
Sumber :
http://organisasi.org
http://one.indoskripsi.com
Tim MGMP Sosiologi DKI Jakarta (1999). Modul Sosiologi. Jakarta.
DIPOSKAN OLEH MERRYNA DI 21:31
LABEL: TUGAS SOSIOLOGI POLITIK
http://merryyuch.blogspot.com/2010/03/lembaga-kemasyarakatan.html
http://merryyuch.blogspot.com/2010/03/lembaga-kemasyarakatan.htmlhttp://merryyuch.blogspot.com/2010/03/lembaga-kemasyarakatan.htmlhttp://merryyuch.blogspot.com/2010/03/lembaga-kemasyarakatan.html