laporan pbk (pembelajaran berwawasan kemasyarakatan)

38
LAPORAN PBK PDGK 4306

Upload: ruqhy-trapsilo

Post on 25-Jun-2015

9.684 views

Category:

Documents


100 download

DESCRIPTION

Pelatihan membuat kue dari Sukun

TRANSCRIPT

Page 1: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

LAPORAN PBK

PDGK 4306

Page 2: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

2

LAPORANPRAKTIK PEMBINAAN PROGRAM

KEPEMUDAANTENTANG

PELATIHAN MEMBUAT KUE SUKUN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan

Yang Dibimbing Oleh Bapak Drs. Sunarto Hapsoyo, M.Pd

OlehNAMA : -NIM : -KELAS : VII / A

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ MALANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S-1 PGSD

KELOMPOK BELAJAR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TREN

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 3: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

3

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : “PRAKTIK PEMBINAAN PROGRAM KEPEMUDAAN TENTANG

PELATIHAN MEMBUAT KUE SUKUN

Disusun Oleh :

Nama : -

NIM : -

Kelas : VII / A

Pokjar : Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek

UPBJJ-UT : Malang

Laporan ini telah diterima dan disahkan oleh tutor mata kuliah Pembelajaran

Berwawasan Kemasyarakatan pada :

Hari : ………………………………

Tanggal : ………………………………

Sebagai persyaratan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran

Berwawasan Kemasyarakatan Program S1 PGSD Guru Kelas Swadana Pokjar

Dinas Pendidkan Kabupaten Trenggalek UPBJJ-UT Malang Tahun Akademik

2010.1

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Instuktur Mata KuliahPembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan

Drs. Sunarto Hapsoyo, M.Pd

NIP.

Mengesahkan,Kepala UPBJJ-UT Malang

Prof. Drs. Gatot Muhsetyo, M.Sc.

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 4: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

4

BAB 1PENDAHULUAN (PROPOSAL)

1.1 Latar Belakang

Tanaman sukun terdapat di berbagai wilayah di Indonesia. Tanaman sukun

dapat tumbuh dan dibudidayakan pada berbagai jenis tanah mulai dari tepi pantai

sampai pada lahan dengan ketinggian kurang lebih 600 m dari permukaan laut.

Sukun juga toleran terhadap curah hujan yang sedikit maupun curah hujan yang

tinggi antara 80 - 100 inchi per pertahun dengan kelembaban 60 - 80%, namun

lebih sesuai pada daerah-daerah yang cukup banyak

mendapat penyinaran matahari.

Tanaman sukun tumbuh baik ditempat yang lembab panas, dengan

temperatur antara 15 - 38 °C.Tak terkecuali di Kabupaten Trenggalek Provinsi

Jawa Timur, tanaman sukun dapat tumbuh dengan baik. Tanaman ini banyak

ditanam warga desa di pekarangan rumah.

Bagian-bagian dari tanaman sukun sangat bermanfaat bagi kehidupan kita

diantaranya buahnya dapat digunakan sebagai bahan makanan dan dapat

digunakan sebagai obat sakit kuning.

Di Kabupaten Trenggalek umumnya dan Desa Watuagung Kecamatan

watullimo kususnya, buah dari tanaman sukun ini kurang dimanfaatkan secara

optimal oleh penduduk/warga di sana. Pengolahan buah sukun sebatas hanya

direbus kemudian dimakan saja.

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 5: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

5

Menyimak dan menimbang dari permasalahan di atas, kami dalam hal ini

Mahasiswa Universiytas Terbuka selaku praktikan mengadakan kegiatan terjun ke

masyarakat untuk memberikan sedikit pengetahuan dan ketrampilan tentang cara-

cara pemanfaatan/pengolahan buah sukun menjadi makanan dengan nilai

ekonomis yang tinggi. Adapun sasaran pelatihan yaitu warga dengan usia antara

15-35 tahun dan tempat yang digunakan untuk pelatihan ini adalah di Desa

watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek.

1.2 Tujuan Umum Membuat Kue Bolu Sukun.

Setelah pelatihan selesai diharapkan Warga Belajar (WB) dapat

meningkatkan potensi dan wirausahawan, kepeloporan, dan kepemimpinan dalam

membangun desa dengan biaya yang relatif murah dan dengan memanfaatkan

potensi yang ada di sekitar secara memadai sebagai bekal ketrampilan.

1.3 Tujuan Khusus Pelatihan Membuat Kue Bolu Sukun

Setelah selesai pelatihan diharapkan Warga Belajar dapat:

1. Menyebutkan bahan-bahan untuk membuat kue bolu sukun.

2. Menyebutkan secara berurut cara-cara membuat kue dari sukun.

3. Mendemonstrasikan cara membuat kue dari sukun.

4. Mengembangkan kepada warga belajar lainnya.

1.4 Alasan dan Manfaat Pelatihan

Alasan pemilihan lokasi dan jenis Pelatihan Kepemudaan membuat kue

bolu dari sukun adalah dikarenakan Desa Watuagung Kecamatan Watulimo

Kabupaten Trenggalek mempunyai potensi Sumber Daya Alam (SDA) yaitu

tananam buah sukun di pekarangan rumah warga dan belum tersentuh atau tau

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 6: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

6

cara pengolahan buah tersebut, disamping Sumber Daya Manusia (SDM) usia

produktif yang sangat banyak dan belum bekerja.

Manfaat yang dapat diperoleh berdasarkan tujuan diatas adalah sebagai

berikut :

1. Bagi penulis

merupakan suatu kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang

diperoleh di kampus untuk memecahkan masalah yang ada di masyarakat

melalui suatu wacana mengenai bagaimana memanfaatkan potensi yang ada di

desa dalam hal ini berupa buah sukun yang keberadaannya melimpah dan tidak

dimanfaatkan.

2. Bagi masyarakat dan desa tempat pelatihan

Memperoleh informasi mengenai cara-cara pengolahan buah sukun agar

menjadi produk makanan dengan nilai ekonomis yang tinggi serta untuk bisa

menjadi produk unggulan desa.

BAB II

PELAKSANAAN PROGRAM

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 7: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

7

2.1. Identitas Warga Belajar

No NamaL

/P

Usia TamatanStatus

PerkawinanSosial

Ekonomi

Ortu.

Ket

.SD SMP SMA

Tak

Kawin

kawin

1. Siti Marfuah P 20 - √ - - - Tani

2. Nanda Pratiwi P 17 - √ - - - Tani

3. Nikmah Hanif. P 26 - - √ - √ Pedagang

4. Nuning Apriliana P 23 - - √ - √ Tani

5. Alfi Rahayu P 30 - - √ - - Pedagang

6. Wulan Sari P 21 - √ - - - Tani

7. Dian Anggraini P 27 - - √ - - PNS

8. Yuni Cjaraka P 23 - - √ - - PNS

2.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan.

1. Tempat Pelaksanaan

Praktik pembinaan program kepemudaan dilaksanakan di rumah

salah satu Warga Belajar yaitu di rumah Yuni Cjaraka, RT. 12 RW. 04 Desa

Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek.

2. Waktu Pelaksanaan.

Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari yaitu tanggal 17 Mei

2010 sampai dengan 20 Mei 2010, pada pukul 9.00 WIB sampai selesai.

2.3 Rencana Jadwal Pelaksanaan.

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 8: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

8

No

.Pertemuan Waktu Tempat Materi Waktu

1. I Senin,17 Mei 2010

Balai Desa Watuagung

1. mengurus perijinan untuk mengadakan pelatihan pada kepala Desa Watuagung.

2.Sosialisali dan Konsultasi dengan Kepala Desa dan Perangkat Deas mengenai program pelatihan.

2 jam

2. II Selasa,

18 Mei 2010

Rumah Yuni J.

1.Perkenalan dengan calon WB

2.Visitasi/sosialisasi program (Penggambaran), tanya jawab dengan WB mengenai meteri praktek yang akan dilaksanakan

3.Penjaringan dan pendataan WB yang menjadi sasaran pelaksanaan program pelatihan(dipandu oleh P.Katiman, selaku Kaur Kesra Desa Watuagung)

2 jam

3. III Rabu,

19 Mei 2010

Rumah Yuni J.

1.Penjelasan secara rinci bahan membuat kue bolu berbahan dasar sukun.

2.Menjelaskan langkah-langkah pembuatan bolu. 3.Melakukan demonstrasi (prakti pertama) secara urut cara

5 jam

4. IV Kamis,20 Mei2010

Rumah Yuni J.

1Pengulangan demonstrasi (praktik ke 2) cara membuat kue bolu sukun

2.evaluasi hasil.3.Perpisahan dengan WB

5 jam

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 9: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

9

BAB III

RINCIAN BIAYA

3.1 Sumber Dana (Penerimaan)

Anggota WB @ Rp. 10.000,00 X 7 Rp. 70.000,00

Praktikan Rp. 50.000,00

Rp.120.000,00

3.2 Pengeluaran

1. Membeli bahan:

Daging 1 Kg Rp. 50.000,00

Bumbu (bawang, penyedap, dll) Rp.

10.000,00

Tepung Tapioka Rp 5.000,00

Minyak tanah 2 L Rp. 15.000,00

2. Konsumsi Rp. 30.000,00

Rp.

110.000,00

3.3 Saldo Rp.

10.000,00

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 10: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

10

BAB IV

PENUTUP

Demikian proposal ini dibuat untuk mendapatkan

persetujuan dan digunakan sebagai acuan dalam

penyelengaraan kegiatan Program Kepemudaan Pelatihan

Ketrampilam Membuat “Batu Bata”.

Trenggalek, 20 Mei 2010

MengetahuiKepala Desa Watuagung Praktikan

Sarwan SulistyodionoNIM. 820 431 078

Menyetujui,UDP Kecamatan Watulimo

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 11: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

11

Drs. Suwandi, MM.NIP. 19570929 197702 1 001

BAB I

PENDAHULUAN(LAPORAN)

1.1. Latar Belakang

Tanaman sukun terdapat di berbagai wilayah di Indonesia. Tanaman sukun

dapat tumbuh dan dibudidayakan pada berbagai jenis tanah mulai dari tepi pantai

sampai pada lahan dengan ketinggian kurang lebih 600 m dari permukaan laut.

Sukun juga toleran terhadap curah hujan yang sedikit maupun curah hujan yang

tinggi antara 80 - 100 inchi per pertahun dengan kelembaban 60 - 80%, namun

lebih sesuai pada daerah-daerah yang cukup banyak

mendapat penyinaran matahari.

Tanaman sukun tumbuh baik ditempat yang lembab dan panas, dengan

temperatur antara 15 - 38 °C. Tak terkecuali di Kabupaten Trenggalek Provinsi

Jawa Timur, tanaman sukun dapat tumbuh dengan baik. Tanaman ini banyak

ditanam warga desa di pekarangan rumah.

Bagian-bagian dari tanaman sukun sangat bermanfaat bagi kehidupan kita

diantaranya buahnya dapat digunakan sebagai bahan makanan dan dapat

digunakan sebagai obat sakit kuning.

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 12: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

12

Di Kabupaten Trenggalek umumnya dan Desa Watuagung Kecamatan

watulimo khususnya, buah dari tanaman sukun ini kurang dimanfaatkan secara

optimal oleh penduduk/warga di sana. Pengolahan buah sukun sebatas hanya

direbus kemudian dimakan saja.

Menyimak dan menimbang dari permasalahan di atas, saya dalam hal ini

Mahasiswa Universiytas Terbuka selaku praktikan mengadakan kegiatan

pelatiahan kepemudaan guna memberikan sedikit pengetahuan dan ketrampilan

tentang cara-cara pemanfaatan/pengolahan buah sukun menjadi makanan dengan

nilai ekonomis yang tinggi serta mengaplikasikan ilmu yang saya punya. Adapun

sasaran pelatihan yaitu warga dengan usia antara 15-35 tahun dan tempat yang

digunakan untuk pelatihan ini adalah di Desa watuagung Kecamatan Watulimo

Kabupaten Trenggalek.

1.2. Tujuan Umum Membuat Kue Bolu Sukun.

Setelah pelatihan selesai diharapkan Warga Belajar (WB) dapat

meningkatkan potensi dan wirausahawan, kepeloporan, dan kepemimpinan dalam

membangun desa dengan biaya yang relatif murah dan dengan memanfaatkan

potensi Sumber Daya Alam yang ada di sekitar secara maksimal sebagai bekal

ketrampilan.

1. 3. Tujuan Khusus Pelatihan Membuat Kue Bolu Sukun

Setelah selesai pelatihan diharapkan Warga Belajar dapat:

5. Menyebutkan bahan-bahan untuk membuat kue bolu sukun.

6. Menyebutkan secara berurut cara-cara membuat kue dari sukun.

7. Mendemonstrasikan cara membuat kue dari sukun.

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 13: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

13

8. Mengembangkan kepada warga belajar lainnya.

1.4. Alasan dan Manfaat Pelatihan

Alasan pemilihan lokasi dan jenis Pelatihan Kepemudaan membuat kue

bolu dari sukun adalah dikarenakan Desa Watuagung Kecamatan Watulimo

Kabupaten Trenggalek mempunyai potensi Sumber Daya Alam (SDA) yaitu

berupa tananam buah sukun yang melimpah hampir di setiap pekarangan rumah

warga dan belum tersentuh atau belum tau cara mengolahan buah tersebut,

disamping Sumber Daya Manusia (SDM) usia produktif yang sangat banyak dan

belum bekerja.

Manfaat yang dapat diperoleh berdasarkan tujuan diatas adalah sebagai

berikut :

1.4.1. Bagi penulis

merupakan suatu kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan

yang diperoleh di kampus untuk memecahkan masalah yang ada di

masyarakat melalui suatu wacana mengenai bagaimana memanfaatkan

potensi yang ada di desa dalam hal ini berupa buah sukun yang

keberadaannya melimpah dan tidak dimanfaatkan.

1.4.2. Bagi masyarakat dan desa tempat pelatihan

Memperoleh informasi mengenai cara-cara pengolahan buah sukun

agar menjadi produk makanan dengan nilai ekonomis yang tinggi serta

untuk bisa menjadi produk unggulan desa.

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 14: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

14

BAB II

PELAKSANAAN PROGRAM

2.1. Identitas Warga Belajar

No Nama

L

/PUsia Tamatan

Status

PerkawinanSosial

Ekonomi

Ortu.

Ket

.SD SMP SMA

Tak

Kawin

kawin

1. Siti Marfuah P 20 - √ - - - Tani

2. Nanda Pratiwi P 17 - √ - - - Tani

3. Nikmah Hanif. P 26 - - √ - √ Pedagang

4. Nuning Apriliana P 23 - - √ - √ Tani

5. Alfi Rahayu P 30 - - √ - - Pedagang

6. Wulan Sari P 21 - √ - - - Tani

7. Dian Anggraini P 27 - - √ - - PNS

8. Yuni Cjaraka P 23 - - √ - - PNS

2.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan.

2.2.1. Tempat Pelaksanaan

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 15: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

15

Praktik pembinaan program kepemudaan dilaksanakan di rumah

salah satu Warga Belajar yaitu di rumah Yuni Cjaraka, RT. 12 RW. 04 Desa

Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

2.2.2. Waktu Pelaksanaan.

Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari yaitu tanggal 17 Mei

2010 sampai dengan 20 Mei 2010, pada pukul 9.00 WIB sampai selesai.

2.3 Strategi dan Deskripsi Jalannya Kegiatan

No

.Pertemuan Waktu Tempat Materi Waktu

1. I Senin,17 Mei 2010

Balai Desa Watuagung

1. mengurus perijinan /pengajuam proposal untuk mengadakan pelatihan pada kepala Desa Watuagung

2.Sosialisali dan Konsultasi dengan Kepala Desa dan Perangkat Deas mengenai program pelatihan.

2 jam

2. II Selasa,

18 Mei 2010

Rumah Yuni J.

1.Perkenalan dengan calon WB

2.Visitasi/sosialisasi program (Penggambaran), tanya jawab dengan WB mengenai meteri praktek yang akan dilaksanakan

3.Penjaringan dan pendataan WB yang menjadi sasaran pelaksanaan program pelatihan(dipandu oleh P.Katiman, selaku Kaur Kesra Desa Watuagung)

2 jam

3. III Rabu,

19 Mei 2010

Rumah Yuni J.

1.Penjelasan secara rinci bahan membuat kue bolu berbahan dasar sukun.

2.Menjelaskan langkah-langkah pembuatan bolu. 3.Melakukan demonstrasi (prakti pertama) secara urut cara

5 jam

4. IV Kamis, Rumah 1Pengulangan demonstrasi (praktik ke 2) cara

5 jam

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 16: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

16

20 Mei2010

Yuni J. membuat kue bolu sukun2.evaluasi hasil.3.Perpisahan dengan WB

2.4 Materi Pelatihan / Kegiatan

A. Pembuatan tepung sukun

Untuk membuat kue bolu dengan bahan dasar buah sukun, hal pertama

yang dilakukan adalah membuat gaplek sukun (sukun yang sudah

dikeringkan)kemudian ditumbuk agar bisa halus.

Berikut ini gambaran singkat cara pembuatan gaplek menjadi sebuah

bubuk halus sebagai bahab baku pembuat roti.

Gambar 1: Diagram alir pembuatan gaplek

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Buah Sukun

Dibersihkan

Dikupas

Dicuci

Dipotong tipis

Dijemur

Page 17: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

Gaplek Sukun

17

Gambar 2: Diagram alir pembuatan tepung sukun

B. Pembuatan adonan kue.

Jika sukun sudah dikeringkan dan ditumbuk halus menjadi tepung sukun

(karena keterbatasan waktu pada praktik pertama dan kedua praktikum

mengunakan tepung sukun yang sudah jadi, tetapi cara pembuatan tepung tetap

diajarkan/dipraktikkan tanpa mengurangi esensi dari praktik), maka langkah

selanjutnya membuat adonan roti. Dengan bahan sebagai berikut: 3 gelas

tepung sukun, 8 butir telur, 5 ons gula,2 bungkus panili, 3 ½ ons

mentega cair,.

C. Cara membuat kue.

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Gaplek sukun

Ditumbuk

Diayak

Dijemur

Tepung sukun

Page 18: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

18

- Telur, gula, ovalet, panili dicampur lalu dikocok sampai

warnanya putih

- Tepung sukun dimasukkan dalam kocokan yang pertama, lalu

dikocok lagi dengan pelan-pelan dan diberi mentega dan

diaduk sampai rata.

- Setelah itu, dimasukkan ke dalam loyang yang sudah diolesi

mentega lalu dioven / di pan sampai matang.

- Setelah matang dipotong-potong lalu kue siap disajikan

BAB III

TEMUAN DAN HASIL

3. 1 Temuan / Hasil Evaluasi Proses

3.1.1. Praktik Hari Pertama

No Nama

Evaluasi prosesJmlKeaktifan Kerja sama Kebera-

nian

Produkti-

fitas

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1. Siti Marfuah 3 3 3 2 11

2. Nanda Pratiwi 1 1 1 2 5

3. Nikmah Hanif. 2 3 3 2 10

4. Nuning Apriliana 2 2 2 2 8

5. Alfi Rahayu 1 1 1 1 4

6. Wulan Sari 3 3 3 2 11

7. Dian Anggraini 1 1 2 1 5

8. Yuni Cjaraka 3 3 2 3 11

*penilaian berdasarkan pengamatan praktik pertama pada tanggal 19 Mei 2010

3.1.2. Pratik Hari Kedua

No Nama Evaluasi proses Jml

Keaktifan Kerja sama Kebera-

nian

Produkti-

fitas

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 19: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

19

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1. Siti Marfuah 3 3 3 3 12

2. Nanda Pratiwi 2 2 2 2 8

3. Nikmah Hanif. 3 3 3 3 12

4. Nuning Apriliana 3 2 3 2 10

5. Alfi Rahayu 1 2 2 1 6

6. Wulan Sari 3 3 3 3 12

7. Dian Anggraini 2 2 2 2 8

8. Yuni Cjaraka 3 3 3 3 12

*penilaian berdasarkan pengamatan praktik kedua pada tanggal 20 Mei 2010

Indikator penilain evaluasi proses.

Keaktifan ====> Nilai : 1. Pasif dalam mengikuti kegiatan

2. Aktif dengan bimbingan tutor

3. Aktif tanpa bimbingan tutor

Kerjasama ===> Nilai: 1. Sulit bekerjasama

2. Bisa bekerjasama

3. Senang membantu teman

Keberaniaan ===> Nilai: 1. Belum berani praktek

2. Berani praktik dengan bimbingan tutor

3. Berani praktik tanpa bimbingan tutor

Produktifitas ===> Nilai: 1. Apabila 3X pratik belum berhasil

2. Apabila 2X pratik belum berhasil

3. Apabila 1X pratik belum berhasil

Skor nilai: 1. 1212

X 10 = 10 7.612

X 10 = 5

2. 1112

X 10 = 9,2 8.512

X 10 = 4,2

3. 1012

X 10 = 8,3 9.4

12 X 10 = 3,3

4. 9

12 X 10 = 7,5 10.

312

X 10 = 2,5

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 20: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

20

5.8

12 X 10 = 6,7 11.

212

X 10 = 1,6

6. 712

X 10 = 5,8 12.1

12 X 10 = 0,8

Rentang nilai: 1. 9,2 – 10 = sangat baik

2. 8,3 – 9,1 = baik

3. 7,5 – 8,2 = cukup

4. 6,7 – 7,4 = kurang

5. 0 – 6,5 = sangat kurang

Skor / Rata-Rata = Praktik I +Praktik II

2

Nilai Akhir = Skor rata−rata

12 X 10

Hasil akhir pengamatan praktik I dan praktik II adalah sebagai berikut:

No.

Nama PraktikI

Praktik II

Jumlah

Skor /rata-rata

NilaiAkhir

Keterangan

1. Siti Marfuah 11 12 23 11,5 9,6 Sangat baik

2. Nanda Pratiwi 5 8 13 6,5 5,4 Sangat kurang

3. Nikmah Hanif. 10 12 22 11 9,2 Sangat baik

4. Nuning Apriliana 8 10 18 9 7,5 Cukup

5. Alfi Rahayu 4 6 10 5 4,2 Sangat kurang

6. Wulan Sari 11 12 23 11,5 9,6 Sangat baik

7. Dian Anggraini 5 8 13 6,5 5,4 Sangat kurang

8. Yuni Cjaraka 11 12 23 11,5 9,6 Sangat baik

3.2 Temuan Hasil Evaluasi Produk

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 21: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

21

Berdasarkan pengamatan selama praktik, baik praktik yang pertama dan

yang kedua dapat diperoleh gambaran secara global bahwa setiap warga belajar

mampu:

1. Menyebutkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kue bolu .

2. Menjelaskan cara dan urutan membuat kue bolu sukun.

3. Membuat campuran/adonan kue bolu berbahan dasar sukun dengan benar.

4. Membuat kue bulo sukun.

3.3 Pembahasan

Merujuk hasil evaluasi berdasarkan pada praktik pertama dan kedua,

secara detail dapat digambarkan kemampuan setiap Warga Belajar satu persatu

yaitu sebagi berikut:

1. Siti Marfuah.

Memiliki kerjasama yang sangat baik, dapat aktif, memiliki jiwa

kepemimpinan, bisa bekerja sama (team work) dan memiliki keberanian

dengan bimbingan tutor.

2. Nanda Pratiwi.

Pasif dalam mengikuti kegiatan, sulit bekerjasama, keberanian sangat kurang

dan produktifitas sangat rendah.

3. Nikmah Hanifatus.

Memiliki keaktifan, kerjasama, berani mencoba tanpa bimbingan tutor,

namun dari segi hasil / produktifitas agak rendah.

4. Nuning Apriliana.

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 22: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

22

Berani mencoba, cukup aktif dalam selama praktik berlangsung, namun

kurang bisa bekerjasama dengan warga belajar yang lain serta dari segi

produktifitas perlu ditingkatkan.

5. Alfi Rahayu.

Sangat pasif, kurang bisa bekerjasama, perlu bimbingan tutor untuk pratik.

6. Wulansari.

Rajin, aktif, mampu bekerjasama dengan warga belajar lain, serta memiliki

keberanian dan produktifitas yang tinggi.

7. Dian Anggraini

Cukup berani dalam melakukan kegiatan praktik, namun dari sisi kerjama dan

produktifitas masih agak rendah.

8. Juni Cjaraka.

Rajin, aktif dalam kegiatan, mampu bekerjasama dengan warga belajar lain,

serta memiliki keberanian dan produktifitas yang tinggi.

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 23: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

23

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Peranan pemuda dalam Pembangunan Nasional sangatlah signifikan.

Pemuda merupakan aset berharga bagi suatu bangsa yang keberadaannya perlu

mendapat respon positif dan perhatian lebih dari semua pihak agar tidak

terjerumus dalam hal-hal yang bersifat negatif. Untuk itulah diperlukan suatu

konsep, tatanan, dan wadah yang tepat guna menumbuh kembangkan minat,

bakat, motivasi dan juga kreatifitas pemuda.

Salah satu bentuk kegiatan menumbuahkan kreatifitas tersebut adalah

berupa praktik lapangan / pelatihan kepemudaan yang dalam hal ini pelatihan

membuat kue bolu dengan bahan dasar buah sukun. Pelatihan membuat kue bolu

sukun ini diikuti oleh delapan (8) pemuda atau bisa disebut sebagai Warga

Belajar.

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 24: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

24

Dalam pelaksanaan praktik/pelatihan membuat kue bolu sukun tersebut

tidak banyak mengalami kendala yang berarti karena warga belajar yang sangat

antusias dan bersemangat selama mengikuti pelatihan, serta peran Bapak Kepala

Desa beserta perangkat Desa Watuagung.

Melimpahnya bahan baku berupa buah sukun di hampir setiap pekarangan

warga juga merupakan faktor penentu keberhasilan program kepemudaan yang

kami selenggarakan di Desa Watuagung pada tanggal 17 Mei sampai 20 Mei 2010

disamping pula dukungan dari warga sekitar yang sangat proaktif.

4.2. Saran.

4.2.1 Untuk Warga Belajar

Dalam kehidupan yang serba sulit ini diharapkan warga belajar

tidak patah semangat dan dapat menekuni, menyukai apa yang sudah

dimiliki saat ini berupa ketrampilan, kemampuan dan keahlian yang

nantinya dapat dikembangkan dan ditularkan pada orang lain dengan hati

yang tulus dan iklas guna membangun desa tercinta kearah yang lebih baik

serta ikut mensukseskan gerakan kembali ke desa yang sudah digaungkan

pemerintah sejak beberapa tahun yang lalu.

Kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki hendaknya terus

ditingkatkan dan ditularkan pada orang lain sehingga nantinya bermanfaat

baik bagi dirinya sendiri maupun juga bermanfaat bagi orang lain, bangsa

dan negara pada umumnya.

4.2.2 Untuk Kepala Desa dan Perangkat Desa

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 25: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

25

Salah organisasi kepemudaan yang ada di Desa Watuagung adalah

Karang Taruna. Dengan adanya pelatihan singkat pemanfaatan buah sukun

menjadi produk olahan bernilai ekomis yang tinggi ini diharapkan kepada

Kepala Desa Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

beserta jajarannya bisa tanggap akan potensi yang dimiliki oleh Desa baik

potensi Sumber Daya Alam (SDA) ataupun potensi Sumber Daya Manusia

(SDM).

Jika kedua potensi tersebut (SDA dan SDM) digarap secara

sungguh bukan tidak mungkin bisa menjadi lapangan kerja baru yang sangat

menjanjikan serta dapat menjadi kebanggaan desa berupa produk unggulan

desa.

4.3 Tindak Lanjut

Kegiatan kepemudaan semacam ini perlu mendapat porsi lebih dari desa

berupa pemberian stimulus, baik yang berkaitan dengan dana maupun stimulus

berupa motivasi. Pelaksanaan kegiatan kepemudaan secara terprogram,

berkelanjutan dapat memberikan bekal kepada para pemuda guna meningkatkan

taraf hidup keluarga serta memberikan lapangan kerja baru.

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 26: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

26

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah , 2002, Pendekatan

Konstektual (Contextual Teacing and Learning), Jakarta.

Hatimah Ihat, dkk, 2008, Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.

Jakarta

Harini M. Sangat, Ervizal A. M. Zuhud, dan Ellyn K. Damayanti, 2000. Kamus

Penyakit dan Tumbuhan Obat Indonesia(Etnofitomedika I). Yayasan

Obor Indonesia, Jakarta.

Setijo P., Ir. 1992. Budidaya Sukun. Kanisius. Yogyakarta.

Widayati, E. dan Widya Damayanti. 2000. 20 Jenis Penganan dari Sukun. Trubus

Agrisarana. Surabaya.

Artocarpus communis. http://www.medicineatyourfeet.com/

artocarpuscommunis.html

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555

Page 27: laporan PBK (Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan)

27

Auth: Ruky Trapsilo CP: 081 331 022 555