pengenalan theodolit

Upload: achmad-nabil

Post on 10-Oct-2015

53 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sdxcvbn

TRANSCRIPT

  • PAPER

    ILMU UKUR TANAH

    PENGENALAN THEODOLITE

    TEKNIK GEODESI

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

  • PENDAHULUAN

    Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah

    dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki

    sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan

    sekon (detik).

    Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam

    survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar

    berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal,

    sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada

    piringan kedua dan dapat diputarputar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga

    memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan

    tingkat ketelitian sangat tinggi (Farrington 1997).

    Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan luas dan

    atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki relief atau perbedaan

    ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan atau gejala

    akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien (Farrington 1997)

  • 1. Pengertian Theodolit merupakan alat ukur tanah yang universal. Selain digunakan untuk mengukur

    sudut horisontal dan sudut vertikal, theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur jarak

    secara optis, membuat garis lurus dan sipat datar orde rendah.

    2. Sejarah Theodolite

    Sebelum ke theodolite, instrumen seperti geometris persegi dan berbagai kalangan lulus

    dan semicircles telah digunakan untuk memperoleh secara vertikal atau horisontal sudut

    pengukuran. Itu hanya soal waktu sebelum seseorang menempatkan dua pengukuran

    perangkat dalam satu instrumen yang dapat mengukur kedua sudut secara bersamaan.

    Gregorius Reisch menunjukkan sebuah instrumen dalam lampiran dari bukunya

    Margarita Philosophica, dia yang diterbitkan di dalam Strasburg 1512. ini dijelaskan

    dalam lampiran oleh Martin Waldseemller, sebuah topographer Rhineland dan peta,

    yang menjadikan perangkat ini di tahun yang sama . Waldseemller instrumen yang

    disebut-Nya polimetrum.

    Pertama kemunculan kata "teodolit" ditemukan dalam survei buku J geometris praktek

    bernama Pantometria (1571) oleh Leonard Digges, yang telah diterbitkan anumerta oleh

    anaknya, Thomas Digges. etimologi dari kata tersebut tidak dikenal. Bagian pertama Baru

    latin theo-delitus mungkin berasal dari bahasa Yunani , "tiba-tiba ke atas atau cari

    perhatian", tetapi bagian kedua lebih banyak menimbulkan teka-teki dan sering dikaitkan

    dengan sebuah variasi tdk seperti seorang sarjana, yang berarti "jelas "atau" jelas ".

    Ada beberapa kebingungan tentang instrumen yang nama pada awalnya diterapkan.

    Beberapa mengidentifikasi awal theodolite azimut sebagai instrumen saja, sedangkan

    yang lain sebagai menentukan altazimuth instrumen. Dalam Digges buku, nama

    "theodolit" dijelaskan alat untuk mengukur sudut horisontal saja. Dia juga dijelaskan alat

    yang diukur baik ketinggian dan azimut, dia yang disebut sebagai instrumen

    topographicall [sic]. Jadi nama awalnya hanya diterapkan ke azimut instrumen dan hanya

    kemudian menjadi terkait dengan instrumen altazimuth. 1728 membandingkannya dengan

    ensiklopedi "graphometer" menjadi "setengah theodolit". Bahkan sebagai sebagai akhir

    abad ke-19, dengan alat untuk mengukur sudut horisontal hanya disebut sederhana alat

    survey theodolit dan instrumen altazimuth, yang biasa teodolit.

    Instrumen pertama lebih seperti alat survey theodolit benar adalah kemungkinan yang

    dibangun oleh Joshua Habermel (de: Erasmus Habermehl) di Jerman pada 1576, lengkap

    dengan kompas dan tripod.

    Awal altazimuth instrumen yang terdiri dari dasar lulus dengan penuh lingkaran di sayap

    vertikal dan sudut pengukuran perangkat yang paling sering setengah lingkaran. Alidade

    pada sebuah dasar yang digunakan untuk melihat obyek untuk pengukuran sudut

    horisontal, dan yang kedua alidade telah terpasang pada vertikal setengah lingkaran.

    Nanti satu instrumen telah alidade pada vertikal setengah lingkaran dan setengah

  • lingkaran keseluruhan telah terpasang sehingga dapat digunakan untuk menunjukkan

    sudut horisontal secara langsung. Pada akhirnya, sederhana, buka-mata alidade diganti

    dengan pengamatan teleskop. Ini pertama kali dilakukan oleh Jonathan Sisson pada 1725.

    Alat survey theodolite yang menjadi modern, akurat dalam instrumen 1787 dengan

    diperkenalkannya Jesse Ramsden alat survey theodolite besar yang terkenal, yang dia

    buat menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain sendiri.

    3. Bagian-bagian dari Theodolite

    Secara umum, konstruksi theodolit terbagi atas dua bagian :

    Bagian atas, terdiri dari :

    (a) Teropong / Teleskope

    (b) Nivo tabung dan Nivo kotak

    (c) Sekrup Okuler dan Objektif

    (d) Sekrup Gerak Vertikal

    (e) Sekrup gerak horizontal

    (f) Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal

    (g) Sekrup pengunci teropong

    (h) Sekrup pengunci sudut vertical

    (i) Sekrup pengatur menit dan detik

    (j) Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertikal

    Teropong / telescope

    digunakan untuk membidik atau mengamati benda yang jauh agar terlihat

    dekat,jelas dan besar.Teropong teodoli menggunakan prinsip Kepler, yaitu terdiri

    dari lensa positif sebagai lensa obyektif dan lensa negative sebagai lensa mata

    atau okuler,yang bertindak sebagai loupe.Lensa obyektif memberikan bayangan

    nyata terbalik dan diperkecil.Bayangan ini digunakan sebagai benda oleh lensa

    okuler untuk selanjutunya bayangannya menjadi diperbesar,dekat dan terbalik.

    Nivo tabung dan Nivo kotak

    Nivo teropong digunakan untuk membuat garis bidik mendatar.

    Lingkaran skala tegak / vertical

    Adalah piringan dari metal atau kaca tempat kaca tempat skala

    lingkaran.Lingkaran ini berputar bersama teropong dan dilindungi oleh alhidade

    vertical

    Sumbu mendatar ( sb. II )

    Adalah sumbu perputaran teropong yang disangga oleh dua tiang penyangga kiri

    dan kanan.

  • Klem teropong dan Penggerak Halus

    Klem teropong digunakan untuk memmatikan gerakan teropong,sedangkan skrup

    penggerak hakus digunakan untuk gerakan halus

    Alhidade Vertikal dan Nivo

    Digunakan untuk melindungi piringan vertical dan nivo alhidade vertical

    digunakan untuk mengatur mikroskop pembacaan lingkaran vertical.

    Visir kasar

    Berfungsi untuk membidik obyek dengan cara kasar

    Bagian atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah

    sumbu kedua. Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai

    diafragma dan dengan demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula

    diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran

    mendatar.

    2. Bagian Tengah, terdiri dari

    (a) Penyangga bagian atas

    (b) Kaki penyangga sumbu II (sumbu mendatar)

    Pada teodolit yang baru(optis) kaki penyangga sumbu mendatar berisi

    prisma-prisma pemantul sinar pembacaan lingkaran horizontal

    (c) Sekrup micrometer

    (d) Sumbu tegak ( sb. I )

    (e) Nivo(tabung) alhadide horizontal

    Nivo alhadide horizontal digunakan untuk membuat sumbu I vertikal

    secara halus,setelah dilakukan pendekatan dengan nivo kotak.kadang-

    kadang nivo kotak juga berdekatan dengan nivo tabung,artinya terletak

    pada alhadide horizontal,namun ada pula yang berada pada tribach atau

    kiap.

    (f) Sekrup gerak horizontal

    (g) Piringan lingkaran horizontal

    Merupakan tempat skala horizontal,terbuat dari metal dan kaca. Pada

    teodolit reoitisi lingkaran ini terpisah dari tribach dan dapat diatur

    kedudukannya, sedang pada teodolit reiterasi menjadi satu dengan tribach

    dan posisinya tetap.

    (h) Alhidade horizontal

    Merupakan pemersatu dari kaki penyangga sumbu II dan pelindung

    lingkaran horizontal

    (i) Klem dan penggerak halus alhadide horizontal

    Seperti halnya pada teropong,klem ini dipakai untuk mematikan gerakan

    sumbu I (sumbu tegak),dan gerakan halus dilakukan dengan memutar

    skrup penggerak halus alhadide horizontal

  • (j) Klem dan Penggerak halus limbus

    Klem dan penggerak halus limbus hanya ada pada teodolit repitisi(sumbu

    ganda),digunakan untuk mengatur kedudukan piringan horizontal.

    (k) Mikroskop pembacaan lingkaran horizontal

    Pada alat yang baru(optical theodolite),mikroskop pembacaan lingkaran

    horizontalnya dijadikan satu dengan pembacaan lingkaran vertikal,dan

    untuk pembacaan yang lebih teliti,dilengkapi dengan skrup micrometer.

    Bagian tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung

    dan diletakkan pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus

    kesatu. Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk

    lingkaran yang berbentuk lingkaran yang mempunyai jari jari plat pada

    bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca

    nonius. Di atas plat nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi

    penyanggah sumbu mendatar atau sumbu kedua dan sutu nivo tabung

    diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus. Lingkaran dibuat

    dari kaca dengan garis garis pembagian skala dan angka digoreskan di

    permukaannya. Garis garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila

    dibandingkan hasil goresan pada logam. Lingkaran dibagi dalam derajat

    sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh dibagi dalam 360 atau dalam

    grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g.

    Bagian Bawah terdiri dari

    (a) Statif / Trifoot

    (b) Tiga sekrup penyetel nivo kotak

    (c) Unting unting

    (d) Sekrup repitisi

    (e) Sekrup pengunci pesawat dengan statif

  • Gambar 16.1 : Bagian-bagian Alat Teodolit

    Gambar 16.2 : Macam-macam bentuk benang silang ( diapragma )

  • 4. Pengelompokan Theodolite

    Berdasarkan Konstruksinya

    Theodolite repetisi

    Lingkaran skala mendatar dapat diatur mengelilingi sumbu tegak. Bila skrup

    pengunci lingkaran skala mendatar dibuka, maka tidak dapat dilakukan

    pengukuran sudut. Besarnya sudut yang dibentuk oleh garis bidik yang diarahkan

    ke dua buah target hanya dapat diukur kalau skrup pengunci lingkaran skala

    mendatarnya terkunci. Sebeb bila sekrup pengunci skala lingkaran mendatar tidak

    dikunci, maka pada saat diputar, piringan skala mendatar ikut berputar bersama-

    sama dengan indek pembaca lingkaran mendatar.

    Keuntungannya adalah dimungkinkannya mengubah bacaan pada suatu arah garis

    bidik tertentu. Misal pada suatu arah garis bidik di A bacaan skala mendatarnya

    dibuat 0o

    , kemudian garis bidik diarahkan ke B, maka bacaan skala mendatar di B

    juga merupakan sudut APB

    Theodolite reiterasi

    Lingkaran skala mendatar theodolit menyatu dengan tribrach, sehingga lingkaran

    mendatar tidak dapat diputar. Akibatnya bacaan lingkaran mendatarnya untuk

    suatu target merupakan suatu bacaan arah. Jadi sudut yang dibentuk oleh garis

    bidik yang diarahkan kedua target adalah bacaan arah kedua dikurangi bacaan

    arah pertama.

    Sistim pembacaan

    Sistem dengan indeks garis

    Sistem dengan nonius

    Sistem dengan micrometer

    Sistem koinsidensi

    Sistem digital

    Skala Ketelitian

    Theodolit Presisi (Type T3/ Wild)

    Theodolit Satu Sekon (Type T2 / Wild)

    Theodolit Spuluh Sekon (Type TM-10C / Sokkisha)

    Theodolit Satu Menit (Type T0 / Wild)

    Theodolit Sepuluh Menit ( Type DK-1 / Kern)

    5. Syarat sebelum mengukur sudut

    Sumbu tegak (sumbu-I) harus benar-benar tegak.

    Bila sumbu tegak miring maka lingkaran skala mendatar tidak lagi mendatar. Hal ini

    berarti sudut yang diukur bukan merupakan sudut mendatar. Gelembung nivo yang

    terdapat pada lingkaran skala mendatar ditengah dan gelembung nivo akan tetap

    berada ditengah meskipun theodolit diputar mengelilingi sumbu tegak. Bila pada saat

    theodolit diputar mendatar dan gelembung nivo berubah posisi tidak ditengah lagi,

  • maka berarti sumbu-I tidak vertical, ini disebabkan oleh kesalahan sistim sumbu yang

    tidak benar, atau dapat juga disebabkan oleh posisi nivo yang tidak benar.

    Sumbu mendatar (sumbu-II) harus benar-benar mendatar

    Garis bidik harus tegak lurus sumbu mendatar

    Untuk memenuhi syarat kedua dan ketiga lakukan langkah-lankah sebagai berikut:

    Gantungkan unting-unting pada dinding. Benang diusahakan agar tergantung

    bebas (tidak menyentuh dinding atau lantai)

    Setelah sumbu tegak diatur sehingga benar-benar tegak, garis bidik diarahkan

    ke bagian atas benang. Kunci skrup pengunci sumbu tegak dan lingkaran skala

    mendatar.

    Gerakkan garis bidik perlahan-lahan ke bawah

    Bila sumbu mendatar tegak lurus dengan sumbu tegak dan garis bidik tegak

    lurus dengan sumbu mendatar maka garis bidik akan bergerak sepanjang

    benang unting-unting ( tidak menyimpang dari bidikan benang).

    Tidak ada salah indeks pada skala lingkaran tegak.

    Setelah syarat pertama, kedua dan ketiga dipenuhi maka arahkan garis bidik

    ketitik yang agak jauh.

    Ketengahkan gelembung nivo lingkaran skala tegak

    Baca lingkaran skala tegak, missal didapat bacaan sudut zenith z.

    Putar teropong 1800

    kemudian dikembalikan garis bidik ke titik yang sama

    Periksa gelembung nivo lingkaran skala tegak, ketengahkan bila belum terletak di

    tengah

    Baca lingkaran skala tegak, missal z. Bila bacaan z = 360-z, maka salah indeks

    adalah 0

    Apabila keempat syarat tidak terpenuhi maka diadakan pengaturan. Untuk

    mendapatkan sudut horizontal yang benar maka syarat pertama kedua dan ketiga

    harus benar-benar dipenuhi, sedangkan syarat keempat dipenuhi untuk mendapatkan

    sudut vertical yang benar.

    Mengatur sumbu tegak

    Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengatur sumbu tegak adalah sebagai

    berikut:

    Usahakan agar nivo lingkaran mendatar sejajar dengan arah 2 skrup kaki tribrach.

    Tengahkan posisi gelembung nivo dengan cara memutar kedua skrup kaki tribrach

    secara bersamaan dengan arah yang berlawanan.

    Setelah keadaan gelembung nivo berada di tengah maka putar theodolit 90o

    .

    tengahkan posisi gelembung nivo dengan hanya memutar skrup kaki tribrach yang

    ketiga

    Kemudian kembalikan ke kedudukan semula (sejajar skrup kaki tribrach 1 dan 2)

  • Tengahkan kembali posisi nivo apabila gelembung nivo belum berada ditengah.

    Kemudian putar theodolit 180o

    , sehingga nivo berputar mengelilingi sumbu tegak

    dalam kedudukan nivo yang sejajar dengan skrup kaki kiap 1 dan 2.

    Bila garis arah nivo tegak lurus dengan sumbu tegak, maka gelembung nivo akan

    tetap berada ditengah.

    Cara Kerja Penyiapan Alat Theodolite

    1. Kendurkan sekrup pengunci perpanjangan

    2. Tinggikan setinggi dada

    3. Kencangkan sekrup pengunci perpanjangan

    4. Buat kaki statif berbentuk segitiga sama sisi

    5. Kuatkan (injak) pedal kaki statif

    6. Atur kembali ketinggian statif sehingga tribar plat mendatar

    7. Letakkan theodolite di tribar plat

    8. Kencangkan sekrup pengunci centering ke laser theodolite

    9. Atur (levelkan) nivo kotak sehingga sumbu kesatu benar-benar tegak / vertical

    dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat

    ukur tersebut.

    10. Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-benar mendatar dengan

    menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur

    tersebut.

    11. Posisikan laser theodolite dengan mengendurkan sekrup pengunci centering

    kemudian geser kekiri atau kekanan sehingga tepat pada tengah-tengah titi ikat

    (BM), dilihat dari centering optic.

    12. Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T pada dinding.

    13. Periksa kembali ketepatan nilai index pada system skala lingkaran dengan

    melakukan pembacaan sudut biasa dan sudut luar biasa untuk mengetahui nilai

    kesalahan index tersebut.

    Perawatan Theodolite

    Menjaga selalu dalam keadaan bersih

    Bila terkena hujan segera keringkan

    Tersimpan si tempat yang kering (Di lemari

    yang diberi lampu)

    Meminyaki bagian gerakan horizontal dan vertikal, skrup-skrup pemokus dan gerakan

    halus horizontal dan vertikal

  • Referensi

    Brinker, R. C. & P.R. Wolf (1986) Dasar-dasar PengukuranTanah jilid 1. Penerbit

    Erlangga, Jakarta

    Frick, H. (1979) Ilmu dan Alat Ukur Tanah. Penerbit Kanisius, Yogyakarta

    McCoomac, Jack. 2004. Surveying. Fifth Edition. Clemson University.

    Purworahardjo, U. (1986) Ilmu Uku Tanah Seri C Pengukuran Topografi. Jurusan Teknik

    Geodesi FTSP, Institut Teknologi Bandung.

    Wolf, Paul R & Ghilani, Charles D. 2002. Elementary Surveying : An Introduction to

    Geomatics. Prentice Hall. New Jersey

    http://kompiancur.blogspot.com/2009/07/latar-belakang-alat-survey-theodolite.html

    mediateknologi.net