sistim penggunaan peralatan...

64
ILMU UKUR TANAH II SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKUR

Upload: others

Post on 30-Jul-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

ILMU UKUR TANAH II

SISTIM PENGGUNAAN

PERALATAN UKUR

Page 2: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

SISTIM PENGGUNAAN

PERALATAN UKUR

I. MEMPERSIAPKAN PERALATAN UKUR DI LAPANGAN

Sebelum dilakukan pengukuran, maka peralatan-peralatan yang diperlukan harus disiapkan terlebih dahulu di lapangan (on site), sehingga kelancaran pekerjaan lain yang akan didukung oleh kegiatan juru ukur tidak terganggu. Terganggunya aktivitas konstruksi karena belum siapnya juru ukur akan menyebabkan pembengkakan biaya dan bertambahnya waktu pelaksanaan yang pada akhirnya akan mengganggu jadwal utama konstruksi.

II. MELAKUKAN PENYETELAN/ SETTING

Peralatan-peralatan ukur mempuyai karakteristik dan cara penyetelan yang tidak selalu sama antar satu alat dengan alat yang lainnya. Berikut disajikan cara pengaturan beberapa peralatan ukur :

Page 3: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

II. 1 Total Station

Peralatan Total Sation biasanya digunakan untuk melakukan pengukuran arah, jarak, beda tinggi serta penentuan koordinat secara elektronis. Cara penyetelan atau setting peralatan ini adalah sebagai berikut :

a. Pasang kaki tiga penyangga / tripod / statip pada tempat yang dikehendaki, biasanya pada titik ikat atau titik yang sudah diketahui koordinat dan elevasinya.

b. Pastikan kaki tiga penyangga terpasang secara kuat dan stabil serta posisi pelat tempat dudukan alat ukur ( tribrach ) pada posisi semendatar mungkin.

c. Kencangkan sekrup-sekrup penguat yang ada pada masing-masing kaki secukupnya.

d. Pasang Total Station pada dudukan atau tribrach dan kencangkan sekrupnya.

e. Secara simultan tepatkan penanda ketepatan posisi as vertical Total Station pada titik yang dikehendaki (centering)

Page 4: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

f. Atur sumbu I sumbu Vertikal dan Sumbu II Horisontal dengan menggunakan sekrup penyeimbang nivo kotak, yang biasanya disebut sekrup A, B, C.

g. Pengaturan dilakukan pertama-tama dengan posisi nivo sejajar dengan posisi kita berdiri, tepatkan gelembung nivo tepat di dalam lingkaran yang ada.

h. Putar Total Station terhadap sumbu I sebesar 90o terhadap posisi kita, cek apakah posisi nivo masih tetap berada di tengah lingkaran, jika tidak gunakan sekrup C untuk menepatkan nivo kembali ketengah lingkaran.

i. Cek kembali posisi penanda ketepatan as sumbu vertical apakah masih berada pada posisi titik yang dimaksud

j. Jika bergeser maka kendorkan sekrup pengunci Total Station pada tribrach dan geser perlahan-lahan sehingga posisi penanda arah vertical tepat berada dititik yang dikehendaki lalu kuatkan sekrup pengikat.

Page 5: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

k. Cek kembali posisi gelembung apakah masih berada di pusat lingkaran, jika tidak gunakan sekrup A, B, C kembali secara lebih perlahan untuk menepatkan posisi gelembung nivo pada lingkaran yang ada.

l. Jika centering dan posisi gelembung pada masing-masing nivo sudah berada pada tengah-tengah bidang nivo, maka alat sudah siap untuk dioperasikan.

Pada beberapa alat, perlu dilakukan gerakan teropong secara vertical atau naik turun untuk memunculkan tampilan pada layar saat posisi saklar berada pada posisi aktif (on).

Contoh Alat Total Station

Page 6: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

II. 2 Theodolit

Peralatan Theodolith biasanya digunakan untuk melakukan pengukuran arah, jarak dan beda tinggi secara optis. Cara penyetelan atau setting peralatan ini pada prinsipnya sama dengan penyetelan Total Station :

a. Pasang kaki tiga penyangga / tripod / statip pada tempat yang dikehendaki, biasanya pada titik ikat atau titik yang sudah diketahui koordinat dan elevasinya

b. Pastikan kaki tiga penyangga terpasang secara kuat dan stabil, serta pelat tempat dudukan untuk meletakkan alat ukur (tribrach) pada posisi semendatar mungkin

c. Kencangkan sekrup-sekrup penguat yang ada pada masing-masing kaki secukupnya

d. Pasang Theodolith pada dudukan atau tribrach dan kencangkan sekrupnya

e. Secara simultan tepatkan penanda ketepatan posisi as vertical Theodolit pada titik yang dikehendaki (centering)

Page 7: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

f. Atur sumbu I sumbu Vertikal dan Sumbu II Horizontal dengan menggunakan sekrup penyeimbang nivo kotak, yang biasanya disebut sekrup A, B, C

g. Pengaturan dilakukan pertama-tama dengan posisi nivo sejajar dengan posisi kita berdiri, tepatkan gelembung nivo tepat di dalam lingkaran yang ada

h. Putar Theodolith terhadap sumbu I sebesar 90o terhadap posisi kita, cek apakah posisi nivo masih tetap berada di tengah lingkaran, jika tidak gunakan sekrup C untuk menepatkan nivo kembali ketengah lingkaran

i. Cek kembali posisi penanda ketepatan as sumbu vertical apakah masih berada pada posisi titik yang dimaksud

j. Jika bergeser maka kendorkan sekrup pengunci Total Station pada tribrach dan geser perlahan-lahan sehingga posisi penanda arah vertical tepat berada dititik yang dikehendaki lalu kuatkan sekrup pengikat

Page 8: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

k. Cek kembali posisi gelembung apakah masih berada di pusat lingkaran, jika tidak gunakan sekrup A, B, C kembali secara lebih perlahan untuk menempatkan posisi gelembung nivo pada lingkaran yang ada

l. Jika centering dan posisi gelembung pada masing-masing nivo sudah berada pada tengah-tengah bidang nivo, maka alat sudah siap untuk dioperasikan

Pada beberapa alat, perlu dilakukan gerakan teropong secara vertical atau naik turun untuk memunculkan tampilan pada layar saat posisi saklar berada pada posisi aktif (on).

Contoh Alat Theodolith

Page 9: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan
Page 10: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

ILMU UKUR TANAH II

SISTIM PENGGUNAAN

PERALATAN UKUR

Page 11: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

SISTIM PENGGUNAAN

PERALATAN UKUR

III. MENGOPERASIKAN PERALATAN UKUR THEODOLIT

Untuk peralatan Theodolith, pengoperasian alat lebih rumit dari pengoperasian Total Station, uraian pengoperasian dapat dijelaskan pada uraian berikut ini :

A. Mengukur sudut atau arah horizontal. Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Letakkan theodolith pada kaki tiga penyangga atau statip, lakukan centereing, setel nivo kotak dan nivo tabung. Posisi ini kita namakan Titik A

2. Kendorkan klem gerakan horizontal dan vertical agar theodolith dapat bergerak bebas secara horizontal dan vertical mengikuti asnya.

Page 12: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

3. Bidik titik acuan sebagai arah bacaan awal dengan menggunakan teropong, tepatkan benang silang teropong pada titik target. Jika sudah mendekati kunci gerakan horizontal dan vertical dengan menggunakan klem pengunci gerakan horizontal dan vertical.

4. Lakukan penepatan benang silang ke titik target dengan menggerakkan sekrup penggerak halus horizontal dan vertical.

5. Baca bacaan arah pada teropong bacaan, catat hasilnya pada formulir yang sudah disediakan. Posisi ini kita namakan Titik B

6. kendorkan klem pengunci gerakan horizontal dan vertical agar theodolith dapat bergerak bebas

7. Bidik titik target dengan menggunakan teropong, tepatkan benang silang teropong pada titik target. Jika sudah mendekati kunci gerakan horizontal dan vertical dengan menggunakan klem pengunci gerakan horizontal dan vertical.

Page 13: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

8. Lakukan penepatan benag silang ke titik target dengan menggerakkan sekrup penggerak halus horizontal dan vertical.

9. Baca bacaan arah pada teropong bacaan, catat hasilnya pada formulir yang sudah disediakan. Posisi ini kita namakan Titik C.

10. Kurangkan bacaan arah horizontal target dengan bacaan arah horizontal target awal untuk mendapatkan sudut horizontal BAC.

B. Mengukur sudut atau arah vertikal. Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Letakkan theodolith pada kaki tiga penyangga atau statip, lakukan centereing, setel nivo kotak dan nivo tabung. Posisi ini kita namakan Titik A.

2. Kendorkan klem gerakan horizontal dan vertical agar theodolith dapat bergerak bebas secara horizontal dan vertical mengikuti asnya.

Page 14: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

3. Bidik titik acuan sebagai arah bacaan awal dengan menggunakan teropong, tepatkan benang silang teropong pada titik target. Jika sudah mendekati kunci gerakan horizontal dan vertical dengan menggunakan klem pengunci gerakan horizontal dan vertical.

4. Lakukan penepatan benang silang ke titik target dengan menggerakkan sekrup penggerak halus horizontal dan vertical.

5. Baca bacaan arah pada teropong bacaan, catat hasilnya pada formulir yang sudah disediakan. Posisi ini kita namakan Titik B

6. kendorkan klem pengunci gerakan horizontal dan vertical agar theodolith dapat bergerak bebas.

7. Bidik titik target dengan menggunakan teropong, tepatkan benang silang teropong pada titik target. Jika sudah mendekati kunci gerakan horizontal dan vertical dengan menggunakan klem pengunci gerakan horizontal dan vertical.

Page 15: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

8. Lakukan penepatan benang silang ke titik target dengan menggerakkan sekrup penggerak halus horizontal dan vertical.

9. Baca bacaan arah pada teropong bacaan, catat hasilnya pada formulir yang sudah disediakan. Posisi ini kita namakan Titik C.

10. Kurangkan bacaan arah horizontal target dengan bacaan arah horizontal target awal untuk mendapatkan sudut horizontal BAC

C. Mengukur Jarak Miring, Jarak Datar dan Jarak Vertikal (Beda Tinggi), Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Letakkan theodolith pada kaki tiga penyangga atau statip, lakukan centereing, setel nivo kotak dan nivo tabung. Posisi ini kita namakan Titik A

Page 16: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

2. Kendorkan klem gerakan horizontal dan vertical agar theodolith dapat bergerak bebas secara horizontal dan vertical mengikuti asnya

3. Bidik titik target dengan menggunakan teropong, tepatkan benang silang teropong pada titik target. Jika sudah mendekati kunci gerakan horizontal dan vertical dengan menggunakan klem pengunci gerakan horizontal dan vertical.

4. Pasang rambu ukur di atas target.

5. Baca dan catat bacaan benang atas (ba), benang tengah (bt), benang bawah (bb), sudut helling (h), tinggi instrumen

6. Untuk mendapatkan Jarak miring, Jarak Datar, Beda Tinggi dengan metode Tachemetry dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Page 17: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

Ilustrasi Pengukuran Jarak miring, jarak datar dan beda tinggi dengan metode Tachemetry dapat dijelaskan seperti gambar berikut :

Jarak Miring Dm = (ba-bb)*100 Cos h

Jarak Datar D = Dm * Cos h

beda tinggi Δ H = D* Tg h + Ti - bb

Page 18: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan
Page 19: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

ILMU UKUR TANAH II

Pengertian Surveying, Ukuran,

Penentuan Tempat Titik, Skala

Page 20: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

Definisi Ilmu Ukur Tanah

(Surveying)

I. 1. Definisi Ilmu Ukur Tanah (Surveying)

Ilmu ukur tanah adalah cabang dari ilmu Geodesi yang khusus mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran-pengukuran guna mendapatkan peta. Pengukuran yang di lakukan terhadap titik-titik detail alam maupun buatan manusia meliputi posisi horizontal (x ; y) maupun posisi vertikal nya (z) yang diferensikan terhadap permukaan air laut rata-rata.

Secara umum tugas surveyor adalah sebagai berikut :

a. Analisa penelitian dan pengambilan keputusan.

Pemilihan metoda pengkuran, peralatan, pengikatan

titik-titik sudut.

b. Pekerjaan lapangan atau pengumpulan data, yakni

melaksanakan pengkuran dan pencatatan data di

lapangan.

Page 21: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

c. Menghitung atau pemrosesan data, yakni hitungan

berdasrkan data yang dicatat untuk menentukan letak,

luas dan volume.

d. Pemetaan atau penyajian data. Menggambarkan hasil

ukuran dan perhitungan untuk menghasilkan peta,

gambar rencana tanah dan peta laut, menggambarkan dat

dalam bentuk numeris atau hasil komputer.

e. Pemancangan. Pemancangan tugu dan patok ukur untuk

menentukan batas-batas pedoman dalam pekerjaan

konstruksi.

I. 1.1. Arti Pengkuran Tanah

Pengkuran tanah sangat diperlukan dalam kehidupan

modern, terutama :

memetakan bumi (daratan dan perairan)

menyiapakna peta navigasi perhubungan darat, laut

dan udara

Page 22: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

memetakan batas-batas pemilikan tanah baik perorangan

maupun perusahaan dan tanah negara

merupkan bank data yang meliputi informasi tata guna

lahan dan sumber daya alam untuk pengelolaan

lingkungan hidup

menentukan fakta tentang ukuran, bentuk, gaya berat dan

medan magnit bumi

mempersiapkan peta bulan, planet dan benda angkasa

lainnya

Dibidang teknik sipil para insinyur sangat memerlukan data

yang akurat untuk pembangunan jalan, jembatan, saluran

irigasi, lapangan udara, pehubungan cepat, sistem

penyediaan air bersih pengkaplingan tanah perkotaan, jalur

pipa, penambngan, terowongan. Semua itu diperlukan

pengukuran tanah yang hasilnya beruapa peta untuk

perencanaan

Page 23: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

I. 1.2. Arti Pengkuran Tanah

Pengkuran geodesi dilakukan dengan memperhatikan

kelengkungan bumi dan lokasi vertikal dengan refernsi

bumi sebagai speroid dan koordinat dihitung dalam 3

dimensi. Saat ini telah berkembang GPS (Global Positioning

System) dengan ketelitian dan resolusi yang tinggi.

Ilmu ukur tanah membatasi pengkuran dalam bidang datar

pada luasan dan jarak tertentu, antara lain :

a. Pengkuran titik kontrol, menetapkan jaringan kontrol

horizontal dan vertical sebagai acuan.

b. Pengkuran topografik, mementukan lokasi alam dan

budaya manusia serta elevasi yang dipakai dalam

pembuatan peta.

c. Pengkuran kadastral : pengkuran tertutup untuk

mementapkan batas pemilikan tanah.

d. Pengkuran hidrografik, menentukan garis pantai dan

kedalaman laut, danau sungai dan bendungan.

Page 24: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

e. Pengkuran jalur lintas dilaksanakan untuk

merencanakan, merancang dan membanguan jalan raya,

jalur pipa dan proyek jaringan tersier, skuneder dan

primer.

f. Pengkuran konstruksi dilaksanakan smentara konstruksi

berjalan, mengendalikan evaluasi, kedudukan horizontal

dan konfigurasi.

g. Pengkuran rancang bangun (as built survey) menentukan

lokasi dan perencanagan pekerkjaan rekayasa yang tepat,

memberikan pembuktian dan pencatatan posisi termasuk

perubahan deisain.

h. Pengkuran tambang yakni untuk pedoman penggalian

terowongan

I. 1.3. Jenis Peta dan Kegunaannya

Peta adalah gambaran dari detail yang ada di permukaan

bumi yang dipresentasikan di atas bidang datar.

Page 25: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

Jenis peta dapat di golongkan atas dasar skala dan maksud

penggunaannya.

Menurut skalanya peta dapat di bedakan antara lain :

a) Peta Teknis dengan skala kurang dari 1 : 10.000

b) Peta Topografi dengan skala antara 1 : 10.000 s.d. 1 :

250.000

c) Peta Geografi dengan skala lebih dari 1: 250.000

Menurut Temanya peta dapat di bedakan menjadi :

a. Peta Geologi

b. Peta Satuan Lahan

c. Peta Iklim

d. Peta Hidrografi

e. Peta Pelayaran (Nautical Chart)

f. Peta Kependudukan

g. Peta Tata Guna Hutan

Page 26: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

h. Peta Jaringan jalan

i. Peta cadangan barang tambang dan Bahan Galian j.

Peta Kadaster

j. Peta Administrasi Pemerintah

I. 1.4. Proses Pemetaan

Proses pemetaan pada umumnya terdiri atas tahapan sebagai

berikut :

a. Pengumpulan Data, di lakukan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Pengumpulan secara langsung

yakni di lakukan dengan cara observasi atau pengukuran

langsung di lapang guna mendapatkan detail alam

maupun buatan.

b. Pengolahan Data, prosese perhitungan dan analisis data

lapang baik secara manual maupun komputerisasi

c. Presentasi, presentasi dalam bentuk peta-peta yang dia

maksud adalah Penggambaran seperti halnya pengolahan

data dapat secara manual maupun otomatis.

Page 27: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

Penggambaran secara manual selain memerlukan waktu

yang lama juga tidak mudah melakukan refisi

I. 1.5. Sistem informasi

Adalah Aplikasi komputer untuk membendukung operasi

dari suatu organisasi, operasi, instalasi, dan perawatan

komputer, perangkat lunak, dan data.

Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang

menekankan finansial dan personal manajemen. Sistem

Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang

mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang

dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan

dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan

keputusan mengenai penjualan.

Geographic Information System disingkat (GIS) adalah

sistem informasi khusus yang mengelola data yang

memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan).

Page 28: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan
Page 29: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

PENGUKURAN TACHIMETRI

by Septyanto Kurniawan, ST.,M.T.

[email protected]

Page 30: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

TACHIMETRI Pengukuran titik detil tachimetri adalah suatu pemetaan detil

lengkap (situasi) yaitu pengukuran dengan menggunakan prinsip

tachimetri (tacheo artinya menentukan posisi dengan jarak)

untuk membuat peta yang dilengkapi dengan data-data

koordinat planimetris (X,Y) dan koordinat tinggi (Z). Atau

membuat peta situasi secara menyeluruh dari permukaan bumi

Page 31: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

Tujuan pembuatan peta situasi adalah untuk :

1. Membuat peta teknis yaitu peta yang mempunyai skala besar (1:500 s/d 1:2500) dan digunakan untuk keperluan pekerjaan perencanaan/pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan teknik sipil, arsitektur, teknik lingkungan dan sebagainya.

2. Membuat peta tematis yaitu peta yang mempunyai skala

relatif agak kecil (1:5000 s/d 1:10000) dan digunakan

untuk keperluan dengan tema/topik tertentu.

Page 32: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

DASAR TEORI A. Secara Grafis

Cara polar dibedakan menjadi 2 macam :

1. Dengan argumen azimuth magnetis

dan jarak.

A = (φoa, (φob,

(φoc,

doa) dob)

doc)

Y = Utara magnetis

a B =

C = d oa

φ = oa

φoa, φob, doa, dob,

φoc

doc

= azimuth geografis c dob b

= jarak mendatar doc

Koordinat planimetris (X, Y) digunakan

metode polar dengan argumen X (Timur) O

azimuth dan jarak.

Page 33: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

2. Dengan argumen sudut dan jarak.

A,B,C a,b,c,d

a',b',c',d'

= =

=

=

=

=

titik titik

titik

basis detil

proyeksi

Aa', Ab, a'a, b'b,

Ac‘ c'c‘

jarak basis jarak proyeksi

AB, BC garis basis

Titik-titik detil dinyatakan sebagai berikut : Titik Titik

Titik

a b

c

= =

=

{(Aa'), {(Ab'),

{(Ac'),

(a'a)} (b'b)}

(c'c)}

Page 34: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

B. Cara Trilaterasi

C A,B,C a,b,c,d,e,f

Aa,Ba,Bb,Cb,Cc

Ap

AB,BC

= titik basis = titik detil

= jarak pengikatan

d f c e

a = =

jarak kontrol garis basis

b A

Titik Titik

Titik

detail a

b

dinyatakan sebagai berikut = {(Aa), (Ba)}

= {(Bb), (Cb)}

: B

Page 35: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

RUMUS DASAR TACHIMETRI

V

TA TPB

BΔHAB

TPA

A

HAB = TAA + TPA + 100 (BA – BB) sin cos – BT – TPB

dm = 100 (BA – BB) cos . cos

BA’

BB’ do

α

BA

BT

BB

dm

Page 36: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

JARAK MENDATAR

rumus jarak optis bila garis bidik tegak lurus pada rambu ukur (waterpas).

Karena tidak tegak lurus, maka yang digunakan adalah garis BA’ BB’. Sehingga didapat hubungan sebagai berikut :

Jadi

= kemiringan sudut helling

do = 100 (BA – BB) cos

BA’BB’ = BA BB cos

do = 100 (BA – BB)

Page 37: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

dimana dm do

BA

BB

= =

=

=

jarak mendatar antara titik A dan B jarak optis antara titik A dan B

bacaan benang atas

bacaan benang bawah

dm = 100 (BA – BB) cos . cos

dm = do cos

Page 38: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

BEDA TINGGI

dimana : TAA TPA

TPB

BT

= =

=

=

tinggi tinggi

tinggi

alat patok

patok

A B

Bacaan benang tengah masing-masing diukur dilapangan

= do sin V

HAB = TAA + TPA + 100 (BA – BB) sin cos – BT – TPB

HAB = TAA + TPA + V – BT – TPB

Page 39: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

Tahapan pengukuran tachimetri :

1. Tahap persiapan

2. Tahap pemasangan titik

3. Tahap pengukuran titik utama dan rincikan

4. Tahap pengolahan data

5. Tahap penyajian data

Page 40: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

TAHAP PERSIAPAN 1. Pembuatan ikhtisar pekerjaan, penempatan titik utama-utama

agar diperoleh detil yang optimal.

Memeriksa dan mempersiapkan alat ukur utama dan tambahan

yang sesuai dengan TOR (term of reference)/Kerangka

Acuan/KA.

Mengatur mobilisasi dan distribusi personil dan alat ukur agar

menjadi lebih efisien, efektif dan ekonomis.

Pembuatan titik BM yang terbuat dari beton dan sesuai dengan

rencana serta memberi identitas.

Menyediakan base camp untuk pusat pengolahan data,

kepentingan logistik, mobilisasi alat dan personil, dan tempat

untuk komunikasi dengan pemilik pekerjaan.

2.

3.

4.

5.

Page 41: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

Peralatan survey

Page 42: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

TAHAP PEMASANGAN TITIK Pemasangan titik adalah pendistribusian titik-titik BM dan titik bantu yang berfungsi sebagai titik utama dan sebagai titik ikat pada waktu pengukuran titik-titik detil.

Distribusi untuk titik bantu : - dipilih permukaan tanah yang stabil - aman tetapi tidak bersifat permanen - harus saling dapat terlihat dari kedua titik yang bertetangga

5-10 km Untuk orde primer

3-5 km Untuk orde sekunder

1-3 km Untuk orde tersier

0,5-1 km Untuk orde kuarter

Page 43: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan
Page 44: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

i i

H

h L L

Titik

Primer

H (cm)

20-40

h (cm)

40-70

Ф= 3,5 – 4” Ф (”) 3,5-4

H

h

Titik H (cm) h (cm) L (cm) i (cm)

Primer 80-100 20-40 40-70 25-40

Sekunder 80-100 20-30 30-50 20-25

Tersier 60-80 10-20 20-30 15-20

Quarter 40-60 10-20 10-20 8-15

Page 45: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

TAHAP PENGUKURAN TITIK UTAMA DAN DETIL

B

do V

dm

A

Page 46: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

TAHAP PENGUKURAN TITIK UTAMA DAN DETIL Langkah-langkah yang harus dilakukan : 1. Pengukuran posisi horizontal dan vertikal apabila titik ini

tidak terdefinisi maka dapat digunakan pengukuran dengan

alat GPS sehingga titik ini diketahui posisi X,Y atau lintang

dan bujur, serta tingginya dapat dipergunakan pengukuran

pasang surut laut atau sungai terdekat minimal dalam 2-3

piantan (15-21 hari) 2. Lakukan pengukuran

Total Station (TS)

Lakukan pengukuran

Lakukan pengukuran

posisi horizontal dengan theodolit atau

3. 4.

posisi vertikal dengan alat Sipat Datar detil dengan alat theodolit

Page 47: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

Pengukuran Detil

1.Letakkan alat theodolit kompas dititik-titik kerangka/ikat/referensi.

2. Atur alat theodolit kompas sebuai dengan ketentuan yang berlaku pada theodolit pada umumnya.

3. Ukur tinggi alat Tinggi alat permukaan

adalah jarak antara pusat sumbu mendatar dan paku pada patok/pilar.

4. Buka skrup pengunci jarum magnet dan tunggu sampai diam.

5. Sementara menunggu keseimbangan jarum magnet, teropong arahkan dengan membidik rambu yang diletakkan pada titik yang

akan dibidik.

Page 48: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

6. Baca : Benang tengah (BT) (dahulukan), Benang atas (BA), Benang bawah (BB), Sudut miring, Azimuth/sudut horizontal

7. Ukur tinggi patok yang ada.

8. Detail yang perlu dibidik adalah : - -

-

-

-

-

-

-

bangunan (pajok-pojok bangunan) jalan (tepi-tepi jalan) sungai (tepi-tepi

sungai) tanaman/sawah/tegalan

(batas-batasnya) pagar (batas-batasnya)

saluran/gorong-gorong jembatan

pilar beton/titik-titik referensi

titik-titik diatas permukaan tanah yang mempunyai

relief yang berbeda (sesuaikan dengan skala yang digunakan).

Page 49: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

9. Pengukuran titik-titik detil dilakukan searah dengan jam dan dibuat sket pengukuran yaitu meliputi nomor

tanda, perkiraan garis kontur dan sebagainya.

jarum titik,

10.Harus penulis,

ditulis pada buku ukur : nama pengukur, nama daerah/seksi/bagian, nama/nomor alat, tanggal

pengukuran dan cuaca

11.Berikan/cari koreksi boussole. koreksi boussole = (azimuth geografi – azimuth magnetis).

12.Setelah data-data dari titik satu selesai pindahkan alat titik yang lain demikian seterusnya.

ke

Page 50: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

13. Pada setiap pengukuran buatlah sketsa situasi obyek, agar pada saat pengukuran semua obyek sudah jelas identifikasinya, arah pengukuran obyek dibuat secara radial agar data yang maksimum, dengan perkiraan ada

overlap dengan pengamatan dari titik utama

tercapai pengambilan 1-2 data yang

yang berururutan.

Page 51: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

Pengolahan Data Pengolahan data ini meliputi 3 tahap pekerjaan pokok yang harus dilakukan ialah : perhitungan, penggambaran dan pembuatan laporan

Langkah-langkah dalamtahap pengolahan data :

1. Semua titik referensi, peta ikhtisar, standar ketelitian, ketentuan pokok teknis lapangan harus sudah dalam bentuk tabulasi atau tersedia data dengan jelas.

2. Cek semua peralatan hitungan, penggambaran danpembuatan laporan. Proses hitungan. 3. a. kumpulkan semua data ukuran yang masuk dari surveyor,

berdasarkan tanggal pengukuran sebagai prestasi kerjanya jangan dipisah-pisah.

Page 52: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

b. Lakukan perhitungan kerangka horizontal, untuk ini digunakan dengan cara poligon

c. Lakukan perhitungan kerangka vertikal, untuk mencari beda tinggi titik-titik kerangka tinggi dihitung dengan cara tachimetri dan perhitungan kerangkanya digunakan prinsip waterpas sesuai dengan yang lalu.

d. Lakukan perhitungan detail, untuk jarak mendatar dan beda tinggi dihitung dengan rumus tachimetri. Yaitu dengan data-data : sudut

miring, tinggi alat dan tinggi patok. Sedangkan data azimuth dan

jarak mendatar ini digunakan untuk penggambaran.

e. Rekapitulasi hasil hitungan , seperti kesalahan, komentar lanjut terhadap hasil hitungan misalnya siap digambar, pekerjaan harus

diulang sebagian atau seluruhnya

Page 53: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

f. Nama penghitung dan tanggal penghitungan dilakukan harus dicantumkan agar memudahkan dilakukan pemeriksaan ulang oleh juru ukur dan oleh koordinator

g. Jika ada detil yang diukur memiliki 2 informasi karena hasil ukuran yang overlap maka kedua informasi itu diberi catatan penggunaannya terserah pada kartografernya.

4. Bila hasil hitungan sudah selesai dan telah dilakukan pengulangan pengukuran (bila ada) maka dapat digambar dalam manuskrip,

untuk pekerjaan ini dapat dilakukan dengan langkah :

a. Kumpulkan lembar-lembar hasil hitungan dan lembar data lapangan (karena dapat dipakai sebagai acuan atau koreksi pada saat penggambaran)

Page 54: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

b. Sediakan kertas milimeter ukuran disesuaikan dengan luas, dan skala.

daerah

c. Sediakan alat-alat tulis : pensil, segitiga, busur derajat, rapidograf/ pena, tinta hitam, penghapus dan sebagainya.

d. Buat sistem grid dalam kertas

f. Tariklah garis tepi kira-kira 1½ cm. - -

garis garis

tepi tepi

tegak sebagai sumbu Y (Y+, mendatar sebagai sumbu X.

sebagai Utara)

g. Tentukan skala penggambaran.

h. Tentukan letak koordinat awal, letaknya diatur sedemikian rupa sehingga kertasnya cukup atau memakai sistim blad.

Page 55: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

i. Lakukan plotting koordinat diatas

kerangka dasar dengan sistem polar dan kertas milimeter .

sistem

j. Cantumkan tinggi titik-titik pada kerangka dan detil.

k. Tarik garis kontur dengan interval (1/2000 x skala).

l. Setelah penggambaran dikertas milimeter selesai, maka (diblad) pada kertas kalkir.

dipindahkan

m. Cantumkan pada kertas informasi tepi yaitu meliputi : - -

-

-

skala peta arah utara

legenda

indeks dan informasi lainnya.

n. Setelah selesai semua, maka bisa direproduksi.

Page 56: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

Cara menggambar garis kontur :

- Garis tidak

Garis

kontur merupakan garis lengkungan yang tertutup dan bercabang atau terputus. kontur terputus hanya dan jika hanya -

-

ada dibatas peta Untuk daerah rapat, bahkan

Untuk daerah

atau jaraknya

yang berbukit atau terjal, garis kontur makin cenderung menjadi suatu garis tebal. datar, maka garis kontur tampak menjadi

renggang.

- jarang

- Garis kontur yang melewati sungai diarahkan pada nilai yang lebih tinggi kearah hulu sungai

kontur

- Garis kontur yang melalui jalan lekukan atau ketajaman dari sudut belokan garis kontur menuju kenilai kontur yang lebih rendah.

- Garis kontur yang melewati bangunan tersebut.

gedung, maka garis mengelilingi bangunan

Page 57: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

5. Rangkuman pengolahan data ini dijadikan bahan untuk laporan kemajuan mingguan atau bulanan.

6. Pembuatan laporan. Laporan dibuat dari beberapa hal seperti : - -

-

-

-

Kemajuan kerja lapangan. Hasil hitungan dan penggambaran.

Diskripsi dan foto BM terpasang.

Laporan kemajuan mingguan, bulanan.

Hal-hal yang perlu dilaporkan kepada

pekerjaan.

penanggung jawab

Page 58: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

Interpolasi Kontur Interpolasi kontur dapat diartikan sebagai cara mendapatkan harga

tidak kontur yang diinginkan dimana titik-titik di lapangan tingginya tepat sama dengan harga kontur.

Contoh : Kita ingin membuat kontur dengan interval 2 meter. Titik Titik

Titik

Titik

Titik

Titik

A B

C

D

E

F

mempunyai mempunyai

mempunyai

mempunyai

mempunyai

mempunyai

tinggi tinggi

tinggi

tinggi

tinggi

tinggi

1,650 m. 2,110 m.

2,651 m.

1,950 m.

4,200 m.

5,010 m.

Page 59: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

1.650 A 1.950

D

P Q 2.110 B 2.000

2.651 C R

S 5.010

F 4.000 4.200

E

Antara Antara

Antara

titik titik

titik

A D

C

dan C pasti ada titik yang mempunyai tinggi kelipatan 2 m dan B dan F

pun demikian juga. pasti ada ketinggian 4 m

Demikian juga antara B dan E. Masalahnya sekarang bagaimana menentukan letak titik P,Q, R dan S di peta.

Page 60: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

Menentukan letak titik P yang mempunyai ketinggian 2,000 m. Ukur jarak AC di peta. Misalnya : jarak AC = dAC = 5 cm

Hitung hAC

Hitung

hAP

Dengan

dAP

dAP

beda tinggi titik C dengan titik (2,651 - 1,650) m = 1,001

beda tinggi titik P dengan titik

A m

A

(2,00 - 1,650) m = 0,350 m rumus perbandingan segitiga dapat dihitung jarak AP = dAP

= =

=

hAP/hAC . dAC

0,350/1,001 . 5 cm 1,748

Jadi letak titik P kita ukurkan sepanjang 1,748 cm dari titik A.

C +2.651

+1.650 5 cm

Page 61: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

Contoh soal. Pengukuran detil situasi,

pengukuran detil.

alat berdiri di titik P kemudian melakukan

Utara b

ap d

P(1500,750) c Q(1800,600)

a 0

Alat/patok

Ara

h

Bacaan

sudut

Sudut

miring

Bacaan Rambu

BA

BT

BB

1.535/10 cm

a

b

c

d

212010‟30”

56015‟00”

270030‟25”

88030‟25”

92030‟

87045‟

88010‟

91020‟

3000

2000

1500

2200

2000

1500

1250

1800

1000

1000

1000

1400

Page 62: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

Menentukan koordinat detil 1. Mencari azimut titik PQ. Azimuth dapat dicari dengan rumus

( X X ) Q P

tan1 PQ

(YQ Yp )

(1800 1500) 149o 5’ = - 0,598726765 = 23” tan1 PQ (600 750)

2. Menghitung jarak detil, dengan rumus :

(BA – BB) cos2 dm = 100 Sehingga didapat :

Alat/patok

Arah

Sudut

miring

Bacaan Rambu

Jarak

datar

BA

BT

BB

1.535/10 cm

a

b

c

d

92030‟

87045‟

88010‟

91020‟

3000

2000

1500

2200

2000

1500

1250

1800

1000

1000

1000

1400

Page 63: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

3. Menghitung azimuth detil. Misalnya detil a. dengan mengacu sudut acuan, misalnya pada

membidik Q arah acuan = 10o 00’ 00”.

saat

Maka azimut detil dapat dicari dengan rumus :

P-a = Q - 100º 0’ 00” + = 212o 10’ 30” - 100º

PQ

0’ 149o 00” + 5’ 23”

= 261 15’ 53”

4. Menghitung koordinat.

ap Xa = Xp + dap sin

ap Ya = Yp + dap cos

5. Menghitung tinggi detil

HPQ = TAP + TPP + (dm tg ) – BT – TPQ

Page 64: SISTIM PENGGUNAAN PERALATAN UKURft.ummetro.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/6.-Bahan-Ajar-IUT-II.pdf · Contoh Alat Total Station. II. 2 Theodolit Peralatan Theodolith biasanya digunakan

Selesai