pengembangan wilayah

12
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan wilayah merupakan salah satu program pembangunan yang bertujuan untuk mendorong laju pertumbuhan suatu wilayah, memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup di wilayah tertentu, serta memperkecil kesenjangan pertumbuhan dan ketimpangan kesejahteraan antar wilayah. Pada prinsipnya, pengembangan wilayah bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dengan indikator pendapatan perkapita yang merata dan tingkat pengangguran yang rendah (Alkadir dalam Dewi, 2009). Pada pengembangan wilayah, kawasan industri dapat berperan sebagai pusat pertumbuhan. Hal ini berarti bahwa kawasan industri merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi yang memiliki daya tarik berbagai kegiatan untuk berlokasi di pusat pertumbuhan karena mampu mendorong perkembangan lebih lanjut bagi sektor-sektor ekonomi lainnya. Kabupaten Jombang merupakan salah satu kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah sebesar 1.159,50 km². Penggunaan lahan di Kabupaten Jombang dari tahun ke tahun didominasi untuk peruntukan lahan pertanian sebesar 43,21 % dari luas wilayah Kabupaten Jombang keseluruhan. Kabupaten Jombang memiliki keunggulan dalam sektor pertanian sehingga perekonomiannya masih dititikberatkan pada kegiatan pada sektor pertanian. Di dalam RTRW Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029 juga disebutkan bahwa Kabupaten Jombang sampai dengan 20 tahun mendatang direncanakan tetap menjadi wilayah yang didominasi oleh kegiatan pertanian. Berdasarkan PDRB pada Tahun 2008, kontribusi sektor pertanian telah menyumbang 31,20 % dari keseluruhan sektor usaha di Kabupaten Jombang (Kabupaten Jombang Dalam Angka 2009).

Upload: taufiq-doank

Post on 05-Nov-2015

30 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

konsep

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pengembangan wilayah merupakan salah satu program pembangunan yang bertujuan untuk mendorong laju pertumbuhan suatu wilayah, memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup di wilayah tertentu, serta memperkecil kesenjangan pertumbuhan dan ketimpangan kesejahteraan antar wilayah. Pada prinsipnya, pengembangan wilayah bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dengan indikator pendapatan perkapita yang merata dan tingkat pengangguran yang rendah (Alkadir dalam Dewi, 2009). Pada pengembangan wilayah, kawasan industri dapat berperan sebagai pusat pertumbuhan. Hal ini berarti bahwa kawasan industri merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi yang memiliki daya tarik berbagai kegiatan untuk berlokasi di pusat pertumbuhan karena mampu mendorong perkembangan lebih lanjut bagi sektor-sektor ekonomi lainnya.

    Kabupaten Jombang merupakan salah satu kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah sebesar 1.159,50 km. Penggunaan lahan di Kabupaten Jombang dari tahun ke tahun didominasi untuk peruntukan lahan pertanian sebesar 43,21 % dari luas wilayah Kabupaten Jombang keseluruhan. Kabupaten Jombang memiliki keunggulan dalam sektor pertanian sehingga perekonomiannya masih dititikberatkan pada kegiatan pada sektor pertanian. Di dalam RTRW Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029 juga disebutkan bahwa Kabupaten Jombang sampai dengan 20 tahun mendatang direncanakan tetap menjadi wilayah yang didominasi oleh kegiatan pertanian. Berdasarkan PDRB pada Tahun 2008, kontribusi sektor pertanian telah menyumbang 31,20 % dari keseluruhan sektor usaha di Kabupaten Jombang (Kabupaten Jombang Dalam Angka 2009).

  • 2

    Kondisi tersebut menunjukkan bahwa perhatian pembangunan wilayah Kabupaten Jombang harus lebih banyak terfokus kepada bidang pertanian. Dalam hal ini bukan tetap harus mempertahankan keberadaan bidang pertanian dengan segala ciri tradisionalnya, namun harus lebih mengarah kepada transformasi modern atau industrialisasi pertanian yang mampu memberikan nilai tambah terhadap sektor pertanian.

    Kegiatan sektor pertanian yang potensial di Kabupaten Jombang meliputi sub sektor pertanian tanaman pangan. Adapun komoditas pertanian tanaman pangan yang potensial berdasarkan data Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2009 adalah komoditas padi dengan rata-rata produktivitas sebesar 60,26 Kw/Ha dan komoditas palawija yang meliputi tanaman ubi kayu (dengan rata-rata produktivitas sebesar 131,89 Kw/Ha), serta tanaman ubi jalar dengan rata-rata produktivitas sebesar 109,21 Kw/Ha. Untuk sub sektor perkebunan, komoditas yang potensial meliputi komoditas tebu dengan produktivitas rata-rata sebesar 883,64 Ton/Ha. Untuk sub sektor kehutanan, komoditas yang potensial adalah komoditas kayu jati dengan total produksi kayu sebesar 3.716 m3. Untuk sub sektor peternakan, komoditas yang potensial adalah komoditas sapi (dengan jumlah produksi daging sebesar 4.259.197 Kg), serta ayam pedaging dengan jumlah produksi daging sebesar 5.901.981 Kg. Sedangkan untuk sub sektor perikanan, komoditas yang potensial adalah komoditas perikanan kolam dengan jumlah produksi sebesar 8.360 Ton.

    Namun, sektor pertanian saat ini belum mampu berkontribusi besar dalam pengembangan wilayah Kabupaten Jombang. Terdapat beberapa indikator bahwa sektor pertanian belum dapat berkontribusi besar dalam pengembangan wilayah Kabupaten Jombang. Indikator tersebut diantaranya dilihat dari perbandingan pendapatan perkapita penduduk Jombang dengan Kabupaten/Kota lain di Jawa Timur. Berdasarkan data PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang biasa dipakai sebagai data pendapatan perkapita penduduk untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan, pada tahun

  • 3

    2008 pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Jombang hanya sebesar 9.515,72 ribu rupiah. Jika dibandingkan dengan Propinsi Jawa Timur, pendapatan perkapita Kabupaten Jombang ternyata masih berada di bawah pendapatan perkapita Propinsi Jawa Timur, dimana pendapatan perkapita propinsi Jawa Timur pada tahun 2008 adalah sebesar 16.756,56 ribu rupiah (Data Makro Sosial Ekonomi Jawa Timur, 2008).

    Indikator selanjutnya dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi wilayah. Pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Jombang yang sampai saat ini masih memprioritaskan pertanian sebagai sektor utamanya ternyata masih dibawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Berdasarkan data PDRB Kabupaten/Kota Jawa Timur 2004-2008, rata-rata pertumbuhan ekonomi seluruh wilayah yang berada di Jawa Timur sebesar 5,94%, sedangkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jombang hanya sebesar 5,80%. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jombang dapat dikatakan rendah karena masih dibawah rata-rata pertumbuhan ekonomi seluruh Jawa Timur.

    Berdasarkan indikator-indikator yang ada, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar perkembangan sektor petanian belum mampu menghasilkan nilai tambah (added value) dalam pengembangan wilayah di Kabupaten Jombang. Oleh karena itu, pengembangan pertanian haruslah diikuti dengan pengembangan sektor komplemen, yaitu pengembangan industri yang berbasiskan komoditas pertanian unggulan sehingga akan diperoleh sumber nilai tambah bagi hasil pertanian.

    Alasan diperlukan pengembangan industri adalah karena sektor pertanian membutuhkan industri ekstraktif yang mampu mengolah seluruh hasil-hasil pertanian dan sektor industri membutuhkan bahan baku dalam proses pengolahannya. Seperti yang diketahui, Kabupaten Jombang memiliki keunggulan komparatif yaitu adanya sumber daya dalam bentuk komoditas pertanian yang beragam dan besarnya jumlah tenaga kerja yang berbasis pada pertanian, hal inilah yang menjadi dasar bahwa

  • 4

    basis industri memang tepat dalam pengembangan wilayah di Kabupaten Jombang karena sebagian besar industri menggunakan bahan baku lokal yang berasal dari hasil-hasil pertanian.

    Pengembangan industri pengolahan berbasis komoditas pertanian unggulan ini sesuai dengan substansi yang tertuang di dalam RTRW Propinsi Jawa Timur 2009-2029 dimana disebutkan bahwa Kabupaten Jombang merupakan daerah yang diarahkan pada pengembangan kegiatan sektor pertanian, perkebunan agro, dan industri. Di dalam RPJP Daerah Kabupaten Jombang 2005-2025 yang merupakan kerangka dasar pengelolaan pembangunan kabupaten dalam jangka panjang, disebutkan bahwa visi Kabupaten Jombang adalah Kabupaten Jombang sebagai Sentra Agribisnis di Jawa Timur 2025. Salah satu misi untuk mewujudkan visi tersebut adalah dengan mewujudkan struktur perekonomian yang kokoh berbasis pertanian sebagai penggerak utama dan didukung keunggulan sektor pendukung yang dalam hal ini adalah sektor industri.

    Diharapkan dengan adanya pengembangan industri pengolahan berbasis komoditas pertanian unggulan tersebut dapat memberikan nilai tambah terhadap produk-produk atau komoditas pertanian unggulan yang dihasilkan demi mencapai visi Kabupaten Jombang.

    1.2 Rumusan Permasalahan

    Sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama dalam pengembangan wilayah di Kabupeten Jombang. Namun sektor pertanian tersebut belum mampu memberikan nilai tambah terhadap pengembangan wilayah Kabupaten Jombang. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengembangan industri pengolahan yang berbasiskan komoditas pertanian unggulan guna meningkatkan nilai tambah dalam pengembangan wilayah Kabupaten Jombang.

    Adapun pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Faktor-faktor apa saja yang paling

  • 5

    berpengaruh dalam pengembangan industri pengolahan berbasis komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Jombang?

    1.3 Tujuan dan Sasaran

    Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan model pengembangan industri pengolahan berbasis komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Jombang.

    Adapun sasaran dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menentukan komoditas pertanian unggulan di Kabupaten

    Jombang. 2. Menentukan faktor-faktor apa saja yang paling berpengaruh

    didalam pengembangan industri pengolahan berbasis komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Jombang.

    3. Merumuskan model dinamik industri pengolahan berbasis komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Jombang serta mensimulasikannya.

    4. Menentukan skenario pengembangan industri pengolahan berbasis komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Jombang.

    1.4 Ruang Lingkup

    1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah

    Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah Kabupaten Jombang. Kabupaten Jombang merupakan kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah sebesar 1.159,50 km. Kabupaten Jombang memiliki posisi yang sangat strategis, karena berada di persimpangan jalur lintas selatan Pulau Jawa (Surabaya-Madiun-Jogjakarta), jalur Surabaya-Tulungagung, serta jalur Malang-Tuban.

    Kabupaten Jombang terbagi menjadi 21 Kecamatan yang terdiri dari 306 Desa/Kelurahan. Adapun batas administratif Wilayah Kabupaten Jombang adalah: Sebelah Utara : Kabupaten Bojonegoro dan

    Kabupaten Lamongan Sebelah Selatan : Kabupaten Kediri dan

  • 6

    Kabupaten Malang Sebelah Timur : Kabupaten Mojokerto Sebelah Barat : Kabupaten Nganjuk

    Lebih jelasnya menegenai ruang lingkup wilayah penelitian

    dapat dilihat pada peta 1.1

    1.4.2 Ruang Lingkup Pembahasan

    Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model pengembangan industri pengolahan berbasis komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Jombang guna meningkatkan nilai tambah terhadap pengembangan wilayah Kabupaten Jombang itu sendiri. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi komoditas pertanian unggulan, menentukan faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam pengembangan industri pengolahan, merumuskan model dinamik industri pengolahan serta mensimulasikannya, dan merumuskan skenario pengembangan industri pengolahan berbasis komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Jombang.

    Penelitian ini fokus terhadap faktor-faktor internal yang mempengaruhi pengembangan industri pengolahan berbasis komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Jombang. Oleh kerena itu, faktor-faktor eksternal tidak akan dibahas dalam penelitian ini. Adapun yang dimaksud dengan faktor-faktor internal adalah meliputi hal-hal seperti berikut ini : pasar, bahan baku, fasilitas, aksesibilitas, tenaga kerja, serta infratruktur. Kemudian yang dimaksud dengan faktor-faktor eksternal adalah meliputi hal-hal seperti berikut ini : kelembagaan, teknologi, kebijakan, serta pemasaran.

    1.4.3 Ruang Lingkup Substansi

    Lingkup substansi dalam penelitian ini berkaitan dengan teori pengembangan wilayah, teori pengembangan kawasan pertanian, teori pengembangan industri, serta teori permodelan dan simulasi sistem dinamik.

  • 7

    1.5 Manfaat Penelitian

    Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis Manfaat toritis dari penelitian ini adalah untuk menambah

    wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan dalam pengembangan wilayah berbasis industri.

    2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh

    Pemerintah Kabupaten Jombang selaku regulator sebagai pedoman untuk mengembangakan industri pengolahan berbasis komoditas pertanian unggulan dengan arahan yang tepat dalam upaya peningkatan nilai pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Jombang.

    1.6 Sistematika Penulisan

    Penelitian ini memiliki sistematika penulisan sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah yang diajukan, tujuan penelitian, ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup pembahasan yang diangkat dalam penelitian.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi mengenai teori pengembangan wilayah, teori pengembangan kawasan pertanian, teori pengembangan industri, konsep permodelan, serta kajian pustaka yang didapatkan dari teori yang ada.

    BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi pendekatan penelitian, jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, metode penelitian yang meliputi jenis data dan pengumpulan data, serta teknik analisis data.

  • 8

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Bab ini memberikan gambaran umum mengenai Kabupaten Jombang yang berkaitan dengan aspek-aspek yang akan di analisis dalam penelitian serta pembahasan analisis-analisis untuk mencapai tujuan dalam penelitian.

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan yang merupakan rangkuman dari seluruh pembahasan untuk menjawab tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, juga memuat saran atau rekomendasi yang terkait dengan model pengembangan industri pengolahan berbasis komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Jombang.

  • 9

    Gambar 1.1

    Kerangka Berfikir

    Penentuan komoditas pertanian

    unggulan

    Penentuan faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam

    pengembangan industri pengolahan komoditas pertanian

    unggulan

    Perumusan model dinamik industri

    pengolahan komoditas pertanian

    unggulan serta mensimulasikannya

    Penetuan skenario pengembangan

    industri pengolahan komoditas pertanian

    unggulan

    Kabupaten Jombang memiliki potensi besar di sektor pertanian

    Belum mampu memberikan nilai tambah dalam pengembangan wilayah

    Diperlukan pengembangan sektor komplemen (sektor industri) untuk mengoptimalkan potensi pertanian yang dimiliki

    Upaya pengembangan industri pengolahan di Kabupaten Jombang

    Skenario pengembangan industri pengolahan berbasis komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Jombang

    Ha

    sil

    ya

    ng

    dih

    ara

    pk

    an

    La

    tar

    Bel

    ak

    an

    g d

    an

    Ru

    mu

    san

    Ma

    sala

    h

    Tu

    jua

    n d

    an

    Sa

    sara

    n

  • 10

    Halaman ini sengaja dikosongkan

  • 11

  • 12

    Halaman ini sengaja dikosongkan