ringkasan uraian mengenai : pengembangan...

33
RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN WILAYAH SEBAGAI SUATU . PENDEKATAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN*) ot.n : Poernomosidi Hadjisateso *) DIMOAT DALAM MAJALAH "SURVEY & PEMETAAN ': Nomor 3 - Juli - Agustus 1976

Upload: others

Post on 19-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

RINGKASAN URAIAN MENGENAI :

PENGEMBANGAN WILAYAH SEBAGAI SUATU

. PENDEKATAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN*)

ot.n :

Poernomosidi Hadjisateso

*) DIMOAT DALAM MAJALAH "SURVEY & PEMETAAN ': Nomor 3 - Juli - Agustus 1976

Page 2: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

• ' :- 1-l • .: .~ i\J

,.1·'": 14!.-1 /J"" I r ~ )(0 ~ 7 t! .t{_ - ~ ~-~~~ ~:I -,~ ·~- _j

Page 3: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 1 -

A. INTRODUKSI : DINAMIKA WILAYAH

1. Penqembangan Wilayah sebagai suatu pendekatan :

PENGEMBANGAN WILAYAH, dapat diartikan sebagai "tindakan meagembangkan wilayah". Apabila ditarik dari arti kata-katanya, tindakan ini menghasilkan produk berupa· wilayah yang lebih be~ kembang daripada sebelumnya. Hal itu benar dan penting untuk selalu dicatat:, namun tujuan-pokoknya jela.s bukan itu, melain­kan tara£ kehidupan.masyarakat1) yang lebih baik.

Berbagai usaha pembangunan pada dasarnya mempunyai tu­juan-pokok yang sama, yakni memperbaiki tara£ kehidupan masya­rakat. Akan tetapi pendekatan yanq ditempuh dapat berbeda-beda. Penqembangan Wilayah, sebagai salah satu pendekatan, merupakan suatu usaha pembanqunan dengan memasukkan disiplin tata-ruang kedalamnya.

DISIPLIN TATA-RUANG, dapat diartikan &ebagai suatu usa­ha optimasi dalam pemanfaatan wilayah2) • Sebagai produk-awal y saba ini ialah Rencana Penqernbangan Wilayah. Rencana ini sifat nya menyeluruh, meliputi berbagai segi kehidupan manusia dan terkoordinasi. Setiap kegiatan pernbangunan pada prinsipnya be~ peqang ~ada rencana tersebut.

2. Tahap •••••••.

Page 4: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 2 -

2. Tahap Makro dan Mikro :

Sebagaimana lazimnya, usaha optimasi dibekali dengan tu­

juan, unsur-pembatas dan kriteria. Dalam pada itu, terdapat

sederetan tujuan pembangunan3 > yang wajib ditampung. Sesuai

dengan "sifat tujuan" yang wajib ditampung, dibedakan adanya

tahap makro dan mikro dalam perencanaan pengembangan wilayah.

Masing-masing tahap memerlukan "sifat pengamatan" atas wilayah

yang berbeda pula, disamping adanya perbedaan dalam tingkatan

detail perencanaannya.

Pada tahap MIKRO, pengamatan ditujukan' sejauh.-p~da unsur­

unsur mikro wilayah beserta hubungan interdependensinya, se­

perti unsur alam, penduduk, kegiatan-usaha4) dan prasarana. P~ ~a tahap ini, sebagai ukuran bagi luasnya wilayah yang diambil

dapat dipergunakan batas wilayah administratip, wilayah penga­

liran sungai, wilayah homogeen, a tau yang lainnya lagi, namun

y~g penting ialah sesuai dengan batas kemampuan menejemen da­

lam perencanaan.

Produk yang dihasilkan pada tahap ini berupa Rencana Mi­

kro PengembangmWilayah, yang dapat diidentikkan dengan Renca­

na Fisik Pengembangan Wilayah (physical area development plan).

Pada tahap MARRO, pengamatan ditujukan pada wilayah seb~

gai "keseluruhan wujudnya". Bagian-bagian wilayah yang nampak

hanyalah sejauh lingkungan kehidupan perkotaan dan lingkungan

kehidupan pedesaan berikut prasarana yang mengikatnya. Pada

tahap ini wilayah tampil sebagai suatu "satuan" dan dinamakan

SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN5 ) •

Banyaknya Satuan Wilayah Pengembangan, dengan tingkat

perkembangan masing-masing, dan penyebarannya pada Wilayah Na­

aional memberikan gambaran tentang apa yang dinamakan Struktur

!en9!!bangan Wilayah Tingkat Nasional.

Hubungan •.••

Page 5: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 3 -

Hubungan antara kedua tahap tersebut, yang relatip menon jol ialah :

(a) setiap wilayah merupakan bagian dari suatu, atau le­

bi dari satu, Satuan Wilayah Pengembangan J

(b) perkembangan setiap wilayah dikendalikan oleh suatu

"satuan mekanisme pengembangan" yang berlaku pada Satuan Wilayah Pengembangan~ yang menguasainya J

(c) setiap wilayah memiliki tingkatan, dalam hal besar­nya kesempatan untuk berkembang, sesuai dengan kedu­dukan hirarkinya didalam Satuan Wilayah Pengembangan yang menguasainya.

3. Dinamika Wilayah :

* Setiap orang penduduk (yang tergolong angkatan kerja) Jlemberikan produk-langsung berupa "jasa" 6 >. Setiap orang pen-

* duduk melakukan kegiatan-usaha, baik tanpa maupun dengan ban-tuaft teknoloqi. Teknologi, pada dasarnya berperan melipatgan­dakan dan meningkatkan mutu 11 jasa" manusia. Kum.pulan nilai e­quivalen "jasa" ini; yang notabene terorganisasi, menggambar­

kan dinamika pada wilayah,bersangkutan dan disebut dinamika­wilayah.

DINAMIKA-WILAYAH-, da.lam kenyataannya dapat memberikan k~ san mengenai "tingkat ketersediaan" 7 > kebutuhan-kebutuhan hi­

aup·serta kebutuhan-kebutuhan untuk melakukan ~egiatan-usaha.

Dalam hubungan ini, Satuan Wilayah Pengembangan berikut dina­mika-wilayahnya itu dapat berlaku sebagai Lingkungan Kehidupan; yang mempengaruhi orientasi serta pertimbangan manusia dan a­khirnya mempengaruhi kelangsungan maupun perkembangan kegiatag usahanya.

Kebutuhan. manusia selalu meningkat, berhubung jumlah ma­nusianya sendiri serta tuntutan kebutuhannya selalu meningkat.

Untuk ••••

Page 6: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 4 -

Untuk dapat mengimbanginya, manusia memperkembangkan kegiatan­usahanya. Disebabkan karena itu nampak adanya gejala pertumbub an dalam kehidupan manusia. Keseluruhannya disebut Proses Per­tumbuhan dalam kehidupan manusia.

PROSES PERTUMBUHAN, membawa-serta berkembangnya Lingkung an Kehidupan, sebagaimana diuraikan diatas. Sebaliknya, Ling­kungan Kehidupan ini berlaku mempengaruhi jalannya proses per­tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah Pengembangan, yang mendasari hubungan timbal balik antara "perkembangan" Satuan Wilayah Pengembangan disatu pihak dan "jalannyan proses pertumbuhan dilain pihak.

4. Arab Penulisan :

Dengan berlatarbelakang uraian terdahulu, tulisan ini a­ken mengetengahkan uraian ringkas mengenai usaha pembuktian s~ eara theoretis adanya "Satuan Wilayah Pengembangan" dalam ke­hidupan manusia, dan khususnya yang dikenal dengan sebutan s~­TUAN WILAYAB EKONOMI. Selain dari itu, juga mengetengahkan ke­gunaan Satuan Wilayah Ekonomi sebagai variabel dalam perencan!

an pe!nbangunan.

Usaha pembuktian dimulai dengan mengungkapkan terlebih dahulu kedudukan Lingk·.,ngan Kehidupan didalam masalah besar Kehidupan Man usia. KedudL. ·:an tersebut. terungkapkan dalam ben­tuk Struktur Dasar Proses Pertumbuhan. Struktur _ini diperoleh melalui suatu analisa yang bertolak pada asumsi, bahwa kehi-

. 8) dupan manusia merupakan proses tertutup •

Analisa-analisa, dilakukan dengan mengikuti suatu disi­

plin dalam berfikir, sebagaimana terkandung dalam makna pende­katan sistim, dan diuraikan beri.kl:.t ini.

5. PPndekatan . . . . .

Page 7: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 5 -

s. Pendekatan sistim sebagai suatu disiplin dalam berfikir :

DISIPLIN DALAM BERFIKIR, dalam hal ini membiasakan untuk menqenal masalah sampai pada strukturnya. Masalah, jika dike­

nal sampai pada strukturnya disebut sistim. Pendekatan sistim,

tidak lain suatu pendekatan melalui penqenalan masalah sampai pada strukturnya.

STRUKTUR-MASALAH, ditunjukkan oleh adanya perbedaan tin2

kat kepentinqan antar bagian-masalah, yang berlaku sedemikian

sehingga nampak adanya hirarki. Dalam pada itu, salah satu ba­

gian-masalah menunjukkan tingkat kepentingan tertinggi, dan b!

gian-baqian masalah selebihnya menunjukkan tinqkat-tingkat ke­

pentinqan yang lebih rendah~ lebih rendah satu tingkat, dua

tingkat dan seterusnya.

Masalah, baru akan menampakkan strukturnya apabila pada­

nya dikaitkan suatu tujuan.

Untuk mengisi tujuan perlu diwujudkan sasaran-sasaran.

Salah satu sasaran dikenal sebaqai sasaran-pokok, sedanqkan Si

saran-sasaran selebihnya dikenal sebagai sasaran tidak pokok

dan dinamakan sasarAQ-cenunjang.

Baqian-masalah yang berhubungan dengan sasaran-pokok di­

sebut bagian-masalah pokok dan menunjukkan tingkat-kepentingan

~ertingqi. Baqian-baqian masalah selebihnya berhubungan dengan

sasaran-penunjanq, dinamakan bagian-masalah penunjanq dan me­

nunjukkan tingkat-tingkat kepentingan yang lebih rendah.

Dalam hal masalahnya berupa kumpulan proses, maka salah

satu proses akan memberikan produk identik dengan sasaran-po­

kok, disebut proses-pokok dan menunjukkan tinqkat-kepentingan

tertingqi. Proses-proses selebihnya memberikan produk identik

dengan sasaran-penunjang, disebut proses-proses penunjang dan

menunjukkan tingkat-tingkat kepentinqan yang lebih rendah~ le-

bib •••••

Page 8: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 6 -

bih rendah satu tingkat, dua tingkat dan seterusnya.

Membicarakan "struktur-masalah" berarti menyadari adanya tujuan tertentu. Dengan demikian penyeragaman titik tolak pen9 lihatan telah dirintis. Pihak-pihak yang terlibat d•lam penge­nalan masalah bersangkutan, akan mudah mencapai kesepakatan a­tas masalahnya sendiri. Penyeragaman titik to~ak penglihatan !

kan menciptakan ukuran yang seragam pula bagi penelaahan sesu­atu persoalan yang timbul pada masalah bersangkutan.

*

Page 9: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 7 -

B .• KEBIDUPAN MANUSIA MERUPAKAN PROSES TERTUTUP

KEHIDOPAN MANOSIA, menqqambarkan kumpulan proses. Salah satu proses ialab proses KEGIATAN-USAHA9 >. Dalam pada itu, ke­qiatan-usaha menjalankan funqsi : (a) sebaqai penghasil jasa dan baranq, (b) sebaqai sumber pendapatan; dan (c) sebaqai la­pangan kerja. Sesuai denqan funqsinya itu, proses KBGIATAN­USABA memberikan produk berupa :

1. J a s a lO) 1

2.

3.

Bar~q 11)

Pendapatan 1

4. ·Lapanqan kerja, ·periksa Gambar l,a.

Keempat macam pr?duk tersebut, tanpa pengecualian, kese­muanya merupakan unsur pembentuk produk-produk ataupun lang­sung merupakan produk-produk yang identik dengan sasaran-pokok dalam kehidupan manusia. Berhubung denqan itu, ·proses KEGIAT­AN-USAHA berlaku sebagai proses-pokok. Jika demikian halnya, produk manakab dinilai identik dengan sasaran-penunjanq ?

Denqan asumsi, bahwa kehidupan manusia merupakan proses tertutup, produk-produk tersebut mengqanqqu keseimbangan dan berlaku mempengaruhi jalannya l:'r<lses KEGIATAN-USAHA ibl aendi­ri, periksa Gambar·l,b. Dalam kedudukannya sebagai unsur-peng-

gang9u •••

Page 10: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 8 -

gangqu itu, keempat macam produk tersebut, tanpa pengecualian,

kesemuanya merupakan unsur pembentuk produk-produk ataupun

langsung merupakan produk-produk yang identik dengan sasaran­

penunjang dalam kehidupan manusia.

Kegiatan-usaha, pada prinsipnya selalu berkembang terdo­

rong oleh selalu bertambahnya jumlah penduduk dan selalu me­

ningkatnya tuntutan kebutuhan hidup. Dengan demikian, produk­

produknyapun selalu meningkat. Pengaruh gangguan _produk-pro­

duk terhadap keseimbangan proses KEGIATAN-USAHA juga selalu

bert·ambah besar.

Menurut keinginan serta harapan, pengaruh gangguan itu

berakibat memacu perkembangan kegiatan-usaha kearah tujuanyang

ingin dicapai, bukan sebaliknya. Dalam hubungan ini, nyata ad~

nya keperluan untuk mengenal dengan baik tingkah laku gangguan

tersebut.

Produk-produk yang selalu bertambah, pada hakekatnya ju­

g~ menggambarkan suatu proses pengembangan. Produk-produk yang

dihasilkan proses KEGIATAN-USAHA, dalam kedudukannya sebagai

unsur-penggang~, dapat dikelompokkan pengaruhnya menurut em­

pat kombinasi berikut ini : periksa Gambar l,c.

Kombinasi 1 :

Pengembangan produk-produk yang tergolong modal, sepertj

sarana, barang-barang modal dan pendapatan, menggambar ·

kan proses PENGEMBANGAN MODAL.

Kombinasi 2 : Produk-prodtiK pada umumnya, membawa pengaruh pada orien­tasi kehidupan bermasyarakat. Dalam kaitannya denga:. un­

sur manusia12> , pengembangan produk-pr~uk tersebut mewy

judkan proses PENGEMBANGAN MASYARAKAT.

Kombinasi 3 :

Dalam kaitannya dengan sumber-sumber alam, pengembangan

produk-produk berupa prasarana dan jasa-jasa mewujudkan

proses ••••••

Page 11: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 9 -

proses PENGEMBANGAN SUMBER-SUMBER ALAM.

Kombinasi 4 : Pengembangan produk-produk berupa prasarana dan jasa-ja­sa pada umumnya, menggambarkan proses PENGEMBANGAN LING­KUNGAN KEHIDUPAN.

Proses KEGIATAN-USAHA bersama dengan keempat proses pe­ngembangan tersebut, membentuk kesatuan proses, yang mendasari berlangsungnya proses pertumbuhan dalam kehidupan manusia, pe­riksa Gambar 2. Dengan proses KEGIATAN-USAHA sebagai proses-pokok, kesatuan proses menggambarkan adanya struktur yang disebut Struktur Dasar Proses Pertumbuhan.·

dasar,

Struktur tersebut membentuk suatu disiplin dalam hal ane lisa masalah-masalah yang menyangkut kehidupan manusia. Suatu analisa, baru akan memberikan basil jika dikaitkan pada KEGIA! AN-USAHA, dengan alasan, bahwa tujuan yang hendak dikaitkan Pe danya hanya dapat dicapai melalui kegiatan-usaha, periksa Bab A.S.

*

Page 12: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 10 -

C. LINGKUNGAN KEHIDOPAN

1. 0 m u m :

Pengembangan produk berupa prasarana dan jasa-jasa

umumnya, dinilai sebagai proses PENGEMBANGAN LINGKONGAN DUPAN tidak hanya dari segi persyaratan bagi pemukiman

pad a

KEHI-manu-

sia saja, melainkan juga dari segi prasyarat

bagi perkembangan kegiatan-usaha. sosial-ekonomis

Lingkungan kehidupaq sedemikian itu, menyatakan "tingkat

ketersediaan" 7 > kebutuhan-kebutuhan hidup dan kebutuhan-kebu-.. tuhan untuk melakukan kegiatan-usaha, dan berlaku mempengaruhi Qrientasi serta pertimbang'an manusia dalam memilih jenis dan

lokasi kegiatan-usaha serta tempat pemukimannya.

Lingkungan k~hidupan berkembang, terbawa-serta oleh pe­

ngembangan proses KEGIATAN-OSAHA. Ja.lannya pengembangan, tidak ~an terlepas dari ikatan sistim yang mendasari pengembangan prqses KEGIATAN-USAHA.

Proses KEGIATAN-OSAHA meliputi bidang ekonomi, bidang SQ

sial dan bidang politik, masing-masing dalam arti sempit. Se­~agai suatu rumahtangga, proses ini terikat dalam sis~ dalam arti luas, yang memungkinkan berlangsungnya proses pemu-

pukan ••••••

Page 13: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 11 -

pukan modal bagi kepentingan pengembangan rumahtanqganya. De­

ngan kata lain, rumahtangga ini menjalankan kehidupan ekonomi

Clalam arti luas, yang bertumpu pada ,proses KEGIATAN-USABA bi-

.dang ekonomi.

Catatan :

Tinjauan yang analog dapat pula dilakukan terhadap sosial maupun sistim-politik. Pengembangan kehidupan ataupun kehidupan politik dalam arti luas, bert\DD.PU

masing-masing bidang kegiatan-usahanya.

2. Jasa Distribusi :

sistim­sosial

pada

Proses KEGIATAN-USAHA bidang ekonomi, menggambarkan sua­

tD rangkaian proses-proses, yang bermula pada sumber-sumber a­

lam dan berakhir pada konsumen-akhir13 ). Dalam rangka ini ber­

langsung proses-proses produksi serta pemasaran, dan terjadi

~rus barang. Arus-barang berlangsung karena adanya jasa-dis­

~ribusi yang terdiri dari jasa-perdagangan dan jasa-angkutan

sebagai bagian-bagi1n yang tak terpisahkan dalam fungsinya.

Barang, bermula dalam bentuknya sebagai produk-primer14 >

dan memperoleh perlakuan j~sa-jasa-sekonder15 ) dalam perjalan­

annya menuju ke konsumen-akhir. Jasa-sekonder, sifatnya hanya

sejauh melengkapi jasa~distribusi dalam proses pemasaran.

Sumber alam, letaknya tersebar. Konsumen-akhir, letakny~ . pun tersebar-sebar. Keduanya saling dihubungkan, sehingga si-

fat penyebarannya l.ebih terasa lagi. "Derajad penyebaran" ak.a.n

makin meningkat, apabila ruanglingkup sistim yang dilibatkannya

~~tambah luas, misalnya dari ruanglingkup lokal meluas kese­

luruh pulau,antar pulau dan dunia.

Kesempatan untuk berkembang menjadi lebih besar dengan

meluasnya ruanglingkup sistim yang dilibatkan, berhubung makin

banyak ragam sumber alam yang dapat dimanfaatkan. Dalam hu-

bungan •••••••

Page 14: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 12 -

bunqan ini, jasa-distribusilah yang pertama-tama mesti memper­

llitungkan pengaruh "penyebaran" dan menampung a~ibat meningka~

nya "derajad penyebaran". Sebagai r~aksi, terjadilah bentuk­

bentuk yang mengikuti prinsip-prinsip effisiensi dalam proses

distribusi, yaitu diantaranya ialah TERMINAL JASA DISTRIBUSI.

3. Timbulnya Kota dan Wilayah Pengaruh

Terminal jasa distribusi menggambarkan arus-barang yang

seolah-olah terputus, karena terjadinya perobahan intensitas

pada jasa-distribusi. Dalam rangka itu, terminal jasa distri­

busi berlaku sebagai pusat kegiatan-usaha perdagangan dan ang­

kutan.

Kegiatan-usaha tersebut melibatkan sejumlah penduduk.Pen

duduk ini memerlukan kebutuhan hidup sehari-hari, yang berarti

mengundang kegiatan-kegiatan-usaha lain. Selain dari itu, ke­

giatan-usaha perdagangan dan angkutan memerlukan jasa-jasa la-

in, baik yang tergolong dalam bidang ekonomi, sosial maupun

p<tlitik ('pemerintahan, hukum, keamanan), yang berakibat mengun

dang kegiatan-kegiatan usaha lainnya lagi. Kegiatan-usaha la­

innya itu melibatkan sejum,lah penduduk, begitu ••••••••••• dan

seterusnya.

Keseluruhannya, akhirnya menimbulkan konsentrasi pendu­

~uk dengan segala aspek kehidupannya, yang nampak akhirnya se­

baqai kehidupan kota.

Sesuai dengari itu, terminal jasa distribusi dinilai se­

baqai-titik tumpu bagi tumbuh dan berkembangnya kota menurut

k~nsiderasi ekonomi. Atau, sebaliknya dapat dikatakan bahwa

ko5a yang mempunyai fungsi ekonomis dalam proses pertumbuhan ,

mempunyai fungsi sebagai terminal jasa distribusi.

Dalam kedudukannya sebagai pusat kegiatan-usaha perda-

gangan ••..

Page 15: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 13 -

gangan, harga-barang yang berlaku pada terminal itu rnerupakan

ukuran harga-pasar bagi kegiatan-kegiatan usaha produksi yang

berada diwilayah sekitarnya. Sebaliknya, setiap kegiatan-usa­

ha produksi berusaha untuk mencapai harga-pasar yang berlaku

pada terminal. Sejalan dengan itu, terminal jasa distribusi -­

dengan demikian juga kota -- mempunyai fungsi pelayanan pema­

saran kepada wilayah sekitarnya.

Kemampuan pelayanan pemasaran mencapai suatu jangkauan

tertentu, yang ditentukan oleh tingkat harga-pasar, biaya-ang­

kutan dan harga-produksi minimum yang dapat dicapai, periksa

Gambar 3. Wilayah yang berada dalam jangkauan pelayanan pema­

saran suatu kota, disebut wilayah-pengaruh kota bersangkutan •

Makin rendah biaya-angkutan dan harga-produksi minimum yang

dapat dicapai, akan makin luas wilayah pengaruh kota · bersang­

kutan.

Gambaran mengenai pelayanan pemasaran tersebut hanya

berlaku untuk satu jenis barang. Padahal, sarana angkutan di­

pergunakan untuk multi jenis barang. Jangkauan pelayanan pema­

saran sesuatu terminal jasa untuk multi jenis barang, dapat

digambarkan rnenurut prinsip yang sama, yaitu dengan jalan memy

puk wilayah-pengaruh untuk masing-masing jenis barang menjadi

satu, periksa Gambar 4.

Dengan cara itu diperoleh gambaran, bahwa makin dekat d~

ngan terminal jasa akan rnakin besar jumlah jenis barang yang

prinsipnya memperoleh pemasaran, yang berarti makin besar ke­

sempatan untuk rnelakukan kegiatan-usaha, yang berarti pula rna­

kin besar derajad kemungkinan pengembangannya.

4. Satuan Wilayah Ekonomi :

Peningkatan teknologi angkutan biasanya dikaitkan dengan

maksud untuk menurunkan biaya angkutan. Peningkatan teknologi

sedemikian •••••.

Page 16: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 14 -

sedemikian itu akan membawa akibat memperluas wilayah-pengaruh kota, yang berarti memperbesar kesempatan untuk memperoleh pe­layanan pemasaran maupun memperbesar keuntungan bagi kegiatan­usaha produksi yang ada.

Peningkatan teknologi angkutan terjadi sejalan dengan m~

ningkatnya arus-barang. Pada suatu tara£, peningkatan teknolo­gi angkutan mulai menuntut syarat berupa "pengumpulan barang",

yang berarti suatu terminal jasa distribusi baru, periksa Gam­

bar 3. Suatu gejala meningkatnya arus-barang yang diikuti de­~gan peningkatan teknologi angkutan akan mendorong timbulnya terminal jasa baru --- juga kota baru. Disebabkan karena itu, proses pertumbuhan dalam kehidupan manusia ditandai dengan

bertambahnya jumlah kota-kota.

Terminal jasa yang baru merupakan pelengkap dan berada dalam sub-ordinasi terminal yang telah ada sebelumnya. Yang di •ebut telah ada sebelumnya pun dapat berada dalam sub-ordinasi suatu terminal yang telah lebih dahulu lagi ada sebelumnya dan lebib besar.

Antar terminal jasa, dengan demikian juga antar

terdapat hubungan fungsionil dalam proses pemasaran, '

aturan hirarki. Atau, dapat disebutkan bahwa antar kota ku "orde" dalam fungsinya.

Terminal jasa orde ke-1, merupakan terminal yang

kota,

dengan

berla-

tidak berada dalam sub-ordinasi suatu terminal manapun. Apabila ber­langsung hubungan antar terminal jasa orde ke-1, sifatnya ha­nya tukar-menukar dengan hirarki yang sama. Terminal dengan k~ dudukan orde ke-1 mesti menguasai fasilitas yang paling leng­kap dalam hubungannya dengan jasa-distribusi. Dengan konstela­si kepulauan seperti yang berlaku di Indonesia, maka terminal jasa orde ke-1 paling sedikit harus menguasai pelabuhan.

Terminal jasa orde ke-2 berada dalam sub-ordinasi termi­nal orde ke-1, orde ke-3 dalam sub-ordinasi terminal orde ke-2

dan •••••

Page 17: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 15 -

dan seterusnya.

COntoh : Daftar I menggambarkan hubungan antar termina1/kota d,i Jawa Barat. Sub-ordinasi didasarkan pada ni1ai-dominan. Kota-kota no.2, 3, 4,S, · 6, 10, 11, 12, 13, 14, 1S, (18), dini1ai seba­qai kota orde ke-2, dan dalam sub-ordinasi kota Jakarta, se­bagai kota orde ke-1. Kota Cirebon dini1ai so-so, dan semen­tara diangqap sebaqai kota orde ke-1. Kota-kota no.B, 16,21, dini1ai orde ke-2 dan da1am sub-ordinasi kota Cirebon. Kota­kota no. 7, 17, 19, 20, dini1ai sebagai kota orde ke-3 dan da1am sub-ordinasi kota Bandung.

Arab aturan-hirarki ditentukan terutama o1eh orientasi

geographis pemasarannya. Searah dengan orientasi pemasaran, a­kan dijumpai kota-kota yang semakin membesar, periksa Gambar 5. Bagi Kepu1auan Indonesia, orientasi pemasaran mengarah teruta­ma ke perairan-dalam, periksa Gambar 6.

Di pulau Sumatra kota-kota besar dijumpai dipantai bagi­

an Timur. Ka1au tokh dijumpai banyak kota-kota dipantai Barat, kiranya dapat dinilai sebagai substitusi atas ketidak ·mampuan kota-kota dibagian Timur untuk mengembangan jangkauan pe1ayan­an p~asarannya jauh me1intasi Bukit Barisan. Jika ditinjau angka bongkar muat pelabuhan (1971) pada kota-kota tersebut, dipantai Timur rata-rata l~bih besar.

Telah disebutkan terdahulu, bahwa kemampuan pe1ayanan p~

masaran suatu kota mencapai jangkauan tertentu. Wi1ayah yang berada dalam jangkauan pelayanan suatu orde ke-1, melalui kotA kota yang berada dalam sub-ordinasinya, dinilai sebagai suatu "satuan wilayah" ya!lg berarti berdiri sendiri dan Satuan Wilayah Ekonomi.

catatan :

dinamak-an

ROta-kota dengan hubungan funqsioni1, terikat da1am suatu sistim harga-pasar. suatu kegiatan usaha:o~ produksi, cukup berusaha untuk mencapai harga-pasar yang ber1aku pada kota yang terdekat dan baranqnya telah terjamin te~pasarkan me­nuju ke konsumen-akhir.

*

Page 18: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 16 -

D. STRUKTUR PENGEMBANGAN WILAYAH TINGKAT NASIONAL

1. Tingkat perkembangan daerah :

Satuan Wilayah Ekonomi, disingkat SWE, ikut menentukan

besarnya kesempatan bagi sesuatu daerah16 ) untuk berkembang.

Makin kuat SWE yang menguasainya, akan makin besar kesernpatan

bagi daerah bersangkutan untuk berkembang.

Dalam hubungan itu SWE dapat dipakai sebagai variabel d2

lam menilai tingkat perkembangan sesuatu daerah serta

kinan perkembangannya dimasa mendatang. Jumlah dan

masing-masing SWE beserta penyebarannya pada wilayah­

menggarnbarkan apa yang disebut Struktur Pengembangan

Tingkat Nasional, disingkat SPWTN.

kemung­

kekuatan

nasional

Wilayah

Hukum keseimbangan17 > dinilai tidak berlaku pada sistim­

sosial. Tanpa adanya pengendalian atas pembentukan SPWTN, pada

prinsipnya akan berakibat bahwa proses pertumbuhan dalam kedi­

dupan nasional akan berlangsung menuju ke ketidak seimbangan

antar daerah dalam tingkat perkembangannya.

Dewasa ini tingkat pelayanan jasa-distribusi tergolong

belum cukup kuat, terutama jika dibandingkan dengan luasnya w!

layah ••••.•

Page 19: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 17 -

1ayah nasiona1 yang per1u di1ayani. Sebagai akibat dijumpai SWE

palam jumlah yang cukup besar ; diperkirakan me1ebihi 70 buah.

Dalam pada itu, jasa-distribusi tersebar tidak merata, SWE-SWE yang ada tidak sama kuat. Sesuai dengan itu, pertumbuhan yang_berlaku juga tidak seimbang.

sehingga

tingkat

Perbaikan struktur dilakukan pada prinsipnya menuju SPWTN

dengan SWE-SWE yang seimbang. Pada tingkat pendapatan Nasional

dewasa ini, dini1ai be1um cukup kemampuan untuk menyeimbangkan

SWE yang banyak jum1ahnya itu secara langsung. Padahal, makin ... besar jum1ah SWE akan makin tinggi derajad perataan yang cipa-

W•

Da1am menghadapi dilema seperti itu, kiranya per1u ditem­

puh ~ahap-tahap pembinaan SPWTN menurut periode-periode berikut

ini :

Periode ke-1 :

Da1am periode ini ditempUh tahap pengurangan jumlah SWE,

dengan tujuan meningqikan tingkat pertumbuhan nasional, denqan

SPWTN yang lebih effisien (~,1isalnya dari 70 menjadi 10 - 15). Me nguranqai jum1ah SWE tidak berarti mengabaikan jum1ah se1ebih­nya, me1ainkan dengan jalan memberikan kesempatan kepada SWE­

SWB yang tergo1ong lemah untuk menge1ompokkan diri menjadi SWE yang 1ebih besar dan kuat, guna mengimbangi yang sudah besar dan kuat.

COntoh :

Gulbar 7 memberikan contoh perkiraan SWE-SWE yang terdapat dibagian utara pulau SUmatra. Parkiraan didasarkan pada da­ta-data kemampuan bongkar muat pelabuhan pada muing-muing terminal (1971), jarak antar terminal serta kelakuan inten­sitas angkutan antar terminal. Dalam rangka penqurangan j-.. lah SWE akan paling ideal, apabila kelt.& SWE tereebut da­pat disatukan, dengan Madan sebagai terminal orde ke-1-nya. ICini sedanq dilakaanakan pembuatan jalan tellbua dari Sidi­kalang ke Tapaktuan, dengan maksud meningkatkan jangkauan pelayanan Hedan jauh Mncapai SWE-4.

Periode •••••••

Page 20: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 18 -

Periode ke-2 :

Dengan SPWTN yang effisien, pertumbuhan nasional dibia! '.

kan berlangsung dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Akhir

periode ini iala~, apabila tingkat perkembangan nasional telah :mulai mampu membiayai "defisiensi '' sebagai akibat penambahan kembali jumlah SWE, dalam usaha meratakan tingkat perkembangan

antar daerah.

PeriQde ke-3 :

Dengan bertolak pada tingkat perkembangan nasional yang dinilai cukup tinggi, mulai dilaksanakqn proses perataan ting­kat perkembangan antar daerah yang sebenarnya, dengan jalan me nambah kembali jumlah SWE. Tingkat perataannya sendiri, disesg aikan dengan tingkat perkembangan nasional, yang menjadi ukur­an kemampuan dalam membiayai proses perataan, periksa Gambar8.

2. Memperhatikan Kesatuan Ekonomi Nasional :

KESATUAN EKONOMI NASIONAL, diukur dalam hal ini dari tingkat ketergantungan ekonomis antar daerah. Ketergantungan e!conomis yang dimaksudkan,disini, dihubungkan dengan fungsi masing-masing daerah dalam kehidupan ekonomi nasional.

Perdagangan antar dae·rah mengandung nilai ketergantungan ekonomis antar daerah yang terlibat. Makin intensip perda­gangan antar daerah itu berlangsung, akan makin-tinggi tingkat ketergantungan eko~omisnya, yang diartikan sebagai ukuran rna­kin kokohnya kesatuan ekonomi nasional •.

Perdagangan antar daerah dapat rnencerminkan berlakunya

nspesialisasi daerah". Spesialisasi, akan memberikan kesempat­an yang sebaik-baiknya bagi usaha pengembangan potensi yang a­da~ Dengan dernikian, usaha memperkokoh kesatuan ekonomi nasio­nal sejalan dengan usaha rnemperbesar kesempatan bagi masing­maeing ·daerah untuk berkernbang.

Perdagangan •.••

Page 21: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

- 19 -

Perdagangan an tar daerah, pada hakek~_tnya berlangsung

antar Satuan Wilayah Ekonomi, melalui masing-masing terminal

jasa orde ke-1-nya. Hubungan angkutan antar terminal jasa orde

ke-1 merupakan komponen-utama sistim angkutan nasional. Ting­

kat effisiensi komponen-utama dapat menjadi ukuran besarnya p~

luang bagi berlangsungnya perdagangan antar daerah.

SPWTN yang lebih effisien, _akan memiliki terminal-ter­

minal jasa distribusi yang lebih effisien pula dan mampu mewu­

judkan komponen-utama sistim angkutan nasional dengan tingkat

effisiensi yang lebih tinggi. Dengan demikian, usaha perbaikan

SPWTN kearah effisiensi yang tinggi, akan memberikan peluang

yang lebih besar bagi berlangsungnya perdagangan antar daerah .. dan berarti pula membuka kesempatan yang lebih besar bagi ma-

sing-masing daerah untuk berkembang dengan lebih baik, yang . sekaligus bersifat lebih memperkokoh kesatuan ekonomi nasional.

Catatan- ~

Apabila SPWTN tidak cukup effisien bagi berlangsungnya perdag< .gan antar daerah, timbul kecenderungan pada ma­sing-:-- .sing d.aerah untuk berswasembada. Kejadian ini bera'. _bat selain melemahkan kesatuan ekonomi nasional , ju9:: kurang memberikan kesempatan untuk berkembang de­n("':n lebih baik.

rengan konstelasi kepulauan seperti yang berlaku di In­

qpnesia, perdagangan antar daerah membawa norientasi geogr~s

pemasaran" wilayah-wilayah menuju ke perairan-dalam Indonesia.

Ori,ntasi ini membawa akibat, bahwa terminal-terminal jasa or­

de ke-1 berapa pada lokasi yang bersentuhan dengan perairan-d~

~am. Untuk menjamin kesatuan ekonomi nasional, maka usaha-usa-~

ha memperbaiki SPWTN diupayakan tidak bertentangan dengan ori-

entasi tersebut.

***

Page 22: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

Daftar 1 : Arus - Barang antar Terminal **)

Nama Terminal TOTAL -~ Termizaal Type "') :r Type *) :r:r

I

Jakarta Cirebon ton/hari % Bog or Ban dung Krawang

... ~,--!.Jakarta - - - - - - -

2.~anCJ 92,69 1,52 3,61 .1,90 0,28 1.20r,11 100

3e'Pangqeranq 98,56 0,00 - 0,82 0,32 0,30 3.229,66 100 -

4.Be&asi 96,51 0,09 0,00 0,85 2,55 j 2. 793,26 100 -

a.uawang 97,90 0,70 0,27 1,13 .

4.528,69 100 ---

.6.hrwakarta 56,42 1,45 1,30 10,22 ?i',61 1.031,08 100 ..

7.Subanq 41,06 1,10 0,06 44,13 13,65 730,12 100

~ 8.Jildhmayu 20,90 68£37 1,16 7,2r; 2,31 583,06 100

• 9.Ci~ - - - - - - -

;LO.hadeCJla.ng 94£42 0,91 1,19 3,46 .0;02 218,73 100

. ll. tllJlpasbi~t!rUj 85.35 0,00 14,58 0,00 0;.07 161,42 100

12.Bogcx 96,63 0,55 - 2,56 0,26 4.806,95 100

l3.Cienjur 50,82 4,04 0,97 .. - 44,17 0,00 742,76 100 ,.

U.SWCabua:i 64£19 2,02 27,52 6,27 0,00 1.128,91 100

b.a&ndUD9 79,72 13,88 4,52 - 1,88 2.726,18 100

1••ueckn9 32,60 46,88 1,85 18,67 0,00 117,09 100

17.Maj~e•a 11,57 1,08 0,82 86,53 1,00 264,97 100

1Wuninqan 62,91 •a,oo 0,00 24,51 12,58 36,48· 100

19.Caru1: 11,90 22,47 1,22 64r:41 0,00 358,39 160

JO. -.siJaealaya 18,59 21,98 3,69 55r:74 o,:;~ 552,08 100

Jl.c~!s 15,67 46,97 .8,68 ,.., 0" I

. ' 0,78 278,64 100

-41fLeer!nj.an 1 *) Type ditinjau dari se~?i ··~elengkapan" suatu terminal. Type I me­

ailiki pelabuhan, ·~auangkan Type II tidak. lagi. Texmi.nal Type I c!apat digolonO'~~- ... orde ke-II dalam fungsinya.

**) ltDCJka menyat:.:.dll "prosentase" terhadap total arus-barang, dalam

hubunqannya Jengan terminal type I dan type II.

I .

Page 23: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

Ca) (b)

K = ICEGIA'~:AN USAHA

P = PRODUK

Go1111tar t KEGIATAN USAMA DAN PRODUICMYA

Page 24: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

8 .... 2

--------- ,, -~~--,, ~" ., / ........ / -- "' ----- ,, .,,.

--------- -_,.,.

STRUKTUR DAIAR PROIII PIRTUMBUHAN

K • "lOSEe KEIIATAN -. uaA NA .

L • PROIII ... INIIIIIAMAN LINIICUIIIAII ICIHIDUPAN

II • 'IIOIEI PIIIIEIIIAIIIAII IIAIYAilAICAT

Ill • P'IIOIU P•NIEMIAIIIAN IIODAL

A • P'IIOIII PIIIIIIIIAIMAN IU.III - IUI&I M.AII

P • PIIODUK

I • IAIAIIAII

!! • IDIIITII

TUJUAN

Page 25: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

IIAYA - ANIICUTAN

I I

HARIA - ~RODUKII I lllfUIIUII I

I

..----"

Gombar 3 : TERMINAL - JASA DAN WILAYAH - PENGARUHNYA

t_0 t t I , t 2 , t a , t 4 , • I AlliS t.IENIKUNI ItAYA ANIKUTAII

A • WILAYAH - ~INIARUIJ TlfltiiiiiAL • oiAIA A

IIINURUT IAIUS LIIIIIU... ItAYA - AIIIICUTAN t 0

I • WILAYAH ~ ,I .. ARUH .. TCRIIlNAL - .I AlA I

.IANI Tlll.IADI IETILAH IERLAkUNYA IAilll. LENOKUN8

IIAYA - ANIICUTAII t 4

Page 26: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

HAitiiA•,PAIAit ( DALAM .JOO UNIT i

.I.ENII MltANII

I I I I I I I I ·I I I I I I I I· I I I I I I I I I I I I I • I I I 1

I I

I IT I I t ' f I I t

' •

Ga111bar 4 : WILAYAH - PENGARUH UNTUK MULTI- JENIS BARANG

T : TERMINAL- .I AlA

.,2,3,4,5,6,7,8,9 • JUMLAH oiiNIIaAitANe YANII

MlllftiiiOLitf PILAYAIIAN .lA lA - DIITitlaUtl

• HAIIIIA•PitODUICII MINIMUM

Page 27: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

_,/"'-, ,.,. ...... , ..... ,~ 0 ...........

, 0 ..... , ,, 0 0 '-....

( . 0 ...............

0 0

0

._, I

I

o/ 0 0

0 0

0 0

0 0

I I

0 I .___ o I

-- I ----- 0 J ..... ___ -----I)

Ill

Gambar S : STRUKTUR

I I

I I

I I

I I

I --J

OASAR PENGEMBANGAN WILAVAH

ORIINTAII

PCIIAIAIIAN GEOIRAPHI8

Page 28: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

,,, I I ,

""-, ,~- ,..:> .;'/' ··!"-> ,-

. I ._ .... ~ ' . ~ ,,_..,., ....... _. 315~

9.2

q~,

() §

1'.3

Gambar 6 ~ . ORIENTASI PEMASARAN 8£0GRAPHIS KEPULAUAN.:.lNDONESIA

ICttero•••• 1

ANGKA • Bt:IARNYA BONGKAR/IIUAT DALAM RIIUAN TON.

Page 29: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

II t& •••• f ••

............ : 1DJMK! I• .'4)NIIWt/_MUAT OALAM Tf • .........

8• 1ICAt • ~AIIICCHDARAAM/ M.t d i .. ~~

AC!H t)

' [t.tl8 I M t6t \~ 8 Gt

. - ,------ ,.. .. L M OS

-- -----.. e 45 I T IS4

I .. 48 8 •• Tao

II e& . ,. Mt'l7 ,. .. TSII

M t3t • Ill T 84

Y1t 8 6! T tos

"~~-:~f40.Ht)

I / .

Page 30: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

<IUMLAH SWE

SEKARANG ~70

60

50

r 40

1 ~ c z 30 0 c;; c z

w z :.:. ~ fl) ::)

20 • % :1 c ::) ~ ... 2 e:: ::> w ..., ~

10

I I

\ I \ I ·.:

. \ . \ \ I \

\ I \ # I

~ I ca.\ ~\

, I

~~ ~ 1' tt~

"' I ~\ I \ I \ I \ ..

I \ I

I I \ .\ I I \I I

................. \..--->----...:f

~ PERIOOE KE -1

20-30TH

I I

PERIOOE ... KE ,....2. .. 10-20 TH

_ WAKTU--+

GAMBI R 8 ---

I I

-+ (+- PERIOOE I KE-3

TH

Page 31: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

·;:

TGL. PINJAM

I~. ~. ~ l-

2_ - ' - /}'

C/_r- .s-8~

KLAS : 7//.~

---- --- -- ·-- ---- -· . .

HARL'S ~EMBAll ,

J..-:r . a _ u­

'' , (. - f( <'/_- C..( - 8 &

TGL. KEMBALI

J ,. ')"' ~ fr' 6

/,- t , IC

'Z.- t-~<1 .

PENGARANG : f_ ~ '/J"ct.fo ,._ • H .. ___ .... . 2J Rh.. {1...8"¥'n, ~ ' .,....,.,..- : r~

JUOUL : ~~.tu,J1s.~ ~ a~ cUtn . (A,qJ...,._ ~~

No. STB. : 4J7 . fl-1

Nama Peminjam

Ala mat Peminjam

i

Tanggal Tanggal Peminjaman K e m b a I i

/! . I . J4 1_-5--6' 6 t-6-~{ t .. ~ .. S-(

'l f- .5 -J?l- ·e: -y_ ?r}) , 1.

bULl I'Eitt• ·sl'r\K \AN iUSLITB G i> .

Page 32: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah

'r\adl i sarosa' f' Ring~asan pens~~b·~\t.sb

g. pende\i.atan ••• Pettlb•

Ja~art• • DeP • P\l • 1976

2B Ha tan,a'f\

1 • f' en 9. '~ \ t -P efl\b • Na s •

r

'2· l.J 'll· DeP· PU

Page 33: RINGKASAN URAIAN MENGENAI : PENGEMBANGAN ...pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Ringkasan...tumbuhan. Dalam rangka ini dinamika-wilayah merupakan unsur pelengkap Satuan Wilayah