pengawasan dana desa oleh badan permusyawaratan …

24
Skripsi PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DI DESA SAMPULUNGAN KECAMATAN GALESONG UTARA KABUPATEN TAKALAR HAIRIL SAKTHI HR E211 13 307 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2017

Upload: others

Post on 28-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

Skripsi

PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN

DESA DI DESA SAMPULUNGAN KECAMATAN GALESONG UTARA

KABUPATEN TAKALAR

HAIRIL SAKTHI HR

E211 13 307

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2017

Page 2: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

ABSTRAK

Hairil Sakthi Hr ( E211 13 307 ) Pengawasan Dana Desa oleh Badan

Permusyawaratan Desa di Desa Sampulungan Kecamatan Galesong Utara

Kabupaten Takalar, Xi + 69 Halaman + 6 Gambar + 7 Tabel + 33

Kepustakaan + 17 Lampiran

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengawasan dana desa oleh badan permusyawaratan desa di Desa Sampulungan Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar. Metode Penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif deskriftif untuk mengetahui masalah masalah yang di teliti di Desa Sampulungan Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar dengan melakukan wawancara terhadap beberapa informan.

Penelitian ini merupakan Studi Pengawasan yang menggunakan indikator pengawasan Dana Desa yang dikemukan oleh Inspektorat Kementerian Dalam Negeri yaitu Pengawasan pada Pra Penyaluran dana desa, Penyaluran, dan Pasca Penyaluran.

Hasil penelitian Menunjukkan bahwa aturan yang berkaitan dengan Pegawasan dana desa dapat dilihat dengan jelas dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Pengumpulan informasi dapat dilihat dari ketiga tahap pengawasan dana desa yakni tahap pra penyaluran, tahap penyaluran, dan tahap pasca penyaluran dana desa yang dilakukan di Desa Sampulungan Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar.

Kata Kunci : Pengawasan Dana Desa, Badan Permusyawaratan Desa

Page 3: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

ABSTRACT

Hairil Sakthi Hr (E211 13 307) Monitoring of Village Funds by Village

Consultative Agency in Sampulungan Village, North Galesong Sub-District,

Takalar District, Xi + 69 Pages + 6 Images + 7 Tables + 33 Library + 17

Attachments

The purpose of this research is to know the monitoring of village fund by the village consultative agency in Sampulungan Village, North Galesong Sub-district, Takalar Regency.The research method used is descriptive qualitative research method to find out the problem in carefully in Sampulungan Village North Galesong Sub-District Takalar Regency by interviewing some informants.

This study is a supervision study that uses indicators of monitoring of the Village Funds which are met by the Inspectorate of the Ministry of Home Affairs that is Supervision on the Pre Distribution of village funds, channeling, and post-channeling.

Research results Indicates that the rules relating to Village Funds Monitoring can be clearly seen from the Minister of Home Affairs Regulation No. 113 of 2014 on Village Financial Management. The collection of information can be seen from the three stages of monitoring the village funds, namely the pre-channeling stage, the distribution stage, and the post-distribution Stage of village funds conducted in Sampulungan Village, North Galesong sub-District, Takalar Regency.

Keywords: Monitoring of Village Funds, The Village Consultative Agency

Page 4: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …
Page 5: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …
Page 6: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …
Page 7: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan berkah

dan limpahan rahmat serta kasih sayangNya, sehingga skripsi yang berjudul “Pengawasan

Dana Desa oleh Badan Permusyawaratan Desa di Desa Sampulungan Kecamatan

Galesong Utara Kabupaten Takalar” ini dapat penulis selesaikan.

Penulis menyadari bahwa penulisan suatu karya ilmiah tidaklah mudah, oleh

karena itu tidak tertutup kemungkinan dalam penyusunan skripsi ini terdapat banyak

kekurangan, olehnya itu penulis sangat mengharapkan masukan, saran, dan kritikan yang

bersifat membangun guna kesempurnaan skripsi ini.

Proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai rintangan, mulai dari

pengumpulan literatur, pengumpulan data sampai pada pengolahan data maupun dalam

tahap penulisan. Namun dengan kesabaran dan ketekunan yang dilandasi dengan rasa

tanggung jawab selaku mahasiswa dan juga bantuan dari berbagai pihak, baik material

maupun moril.

Olehnya itu dalam kesempatan ini izinkanlah penulis mengucapkan

terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:

1. Kedua Orang tuaku tercinta, ayahanda Abd. Hakim MT dan ibunda

Risnawati HT yang telah mencurahkan seluruh cinta, kasih sayang,

cucuran keringat dan air mata, untaian doa serta pengorbanan tiada

henti, yang hingga kapanpun penulis takkan bisa membalasnya.

Keselamatan dunia akhirat semoga selalu untukmu ayah dan ibuku

terkasih. Semoga Allah selalu menyapamu dengan Cinta-Nya.

Page 8: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

2. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA , selaku Rektor Universitas

Hasanuddin yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menyelesaikan studi Strata Satu (S1) di Universitas Hasanuddin.

3. Bapak Prof. Dr. Andi Alimuddin Unde, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin beserta seluruh stafnya.

4. Ibu Dr.Hasniati,S.Sos.M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi

FISIP UNHAS beserta seluruh stafnya.

5. Bapak Prof. Dr. H. Rakhmat, M.S selaku Pembimbing I, dan Ibu

Dr.Hasniati,S.Sos.M.Si selaku Pembimbing II, dan juga mentor dalam

berbagai hal bagi penulis, yang telah mendorong, membantu, dan

mengarahkan penulis hingga penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Dr, Suryadi Lambali,MA , Bapak Dr. La Tamba,M.Si , Bapak Drs.

Ali Fauzy Ely,M.Si , selaku tim penguji yang telah memberikan saran dan

kritikan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Seluruh staf pengajar, baik dosen maupun asistennya, staf pegawai di

lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.

8. Saudara-saudaraku, Record 013 Ilmu Administrasi Negara Fisip Unhas

kebersamaan kita merupakan hal yang terindah dan akan selalu

mendapat tempat didalam hati, semoga persahabatan dan perjuangan

kita tidak berhenti sampai disini, serta kekeluargaan yang sudah terjalin

dapat terus terjaga, sukses selalu dalam meraih cita-cita dan harapan.

Jika tua nanti kita telah hidup masing masing ingatlah hari ini. Maaf saya

tidak sebutkan nama kalian satu per satu.

9. Eka Fitrianingsih S.H, rekan, dan sahabat yang kesemuanya tak bisa

penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis

Page 9: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

dalam penyelesaian studi penulis, terutama yang senantiasa memberikan

motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini,

terima kasih.

Penlitian untuk tugas akhir ini merupakan bagian dari penelitian dosen

yang berjudul Model Akutabilitas Pengelolaan Dana Desa di Kabupaten Takalar,

oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada tim peneliti, Dr.

Hasniati, S.Sos., M.Si.

Selain itu, penulis juga mengucapkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya

jika penulis telah banyak melakukan kesalahan dan kekhilafan, baik dalam bentuk ucapan

maupun tingkah laku, semenjak penulis menginjakkan kaki pertama kali di Universitas

Hasanuddin hingga selesainya studi penulis. Semua itu adalah murni dari penulis sebagai

manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan dan kekhilafan. Adapun mengenai

kebaikan-kebaikan penulis, itu semata-mata datangnya dari Allah SWT, karena segala

kesempurnaan hanyalah milik-Nya.

Akhirnya, penulis berharap bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Semoga kesemuanya ini dapat

bernilai ibadah di sisi-Nya, Amin!

Sekian dan terimakasih.

Makassar, Mei 2017

Penulis

Page 10: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................

ABSTRAK .......................................................................................................

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................

LEMBAR PERSETUAJUAN SKRIPSI ............................................................

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................

KATA PENGANTAR .......................................................................................

i

ii

iv

v

vi

vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

DAFTAR TABEL ............................................................................................

x

xiii

xiv

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

I.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

I.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 8

I.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8

I.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 10

II.1 Konsep Dasar Dana Desa ....................................................................... 10

II.1.1 Pengertian Dana Desa.......................................................................... 10

Page 11: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

II.1.2 Penyaluran Dana Desa ......................................................................... 12

II.1.3 Penggunaan Dana Desa ...................................................................... 14

II.1.4 Pengawasan Dana Desa .....................................................................

II.2 Badan Permusyawaratan Desa (BPD)....................................................

II.2.1 Fungsi Badan Permusyawaratan Desa ................................................

II.2.2 Keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa .....................................

II.2.3 Hak dan Kewajiban Badan Permusyawaratan Desa ...........................

II.3 Kerangka Fikir .........................................................................................

17

20

22

24

25

28

BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................................... 32

III.1 Pendekatan Penelitian ............................................................................ 32

III.2 Lokasi Penelitian ..................................................................................... 32

III.3 Informan …….......................................................................................... 32

III.4 Unit Analisis ...........................................................................................

III.5 Jenis dan Sumber Data...........................................................................

III.6 Teknik Pengumpulan Data......................................................................

III.7Teknik Analisis Data ................................................................................

33

33

34

34

Bab IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ...................................................

IV.1.1 Kondisi Geografis .................................................................................

36

36

Page 12: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

IV.1.2 Sejarah Desa Sampulungan ................................................................

IV.1.3 Keadaan Penduduk, Pemukiman, dan Pendidikan ............................

IV.1.4 Keadaan Ekonomi ................................................................................

IV.1.5 Gambaran Umum Pemerintahan Desa Sampulungan .........................

Bab V Hasil Penelitian dan Pembahasan .....................................................

V.1 Pengawasan Dana Desa di Tahap Pra Penyaluran ............................

V.1.1 Kesiapan PerangkatDesa Dan Regulasi Dalam Menerima Dana Desa.

V.1.2 Kesesuaian Proses Penyusunan Perencanaan Dana Desa ...............

V.2 Pengawasan Dana Desa di tahap Penyaluran dan Penggunaan ........

V.2.1 Aspek Keuangan Dalam Penggunaan Dana Desa ..............................

V.3 Pengawasan Dana Desa di tahap Pasca Penyaluran ..........................

V.3.1 Penatausahan, Pelaporan dan PertanggungJawaban Dana Desa ......

V.4 Analisis Pengawasan Dana Desa oleh Badan Permusyawaratan Desa

BAB VI Penutup .............................................................................................

VI.1 Kesimpulan .........................................................................................

VI.2 Saran...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

37

39

43

43

48

48

48

53

60

60

63

63

66

68

68

68

70

Page 13: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Kerangka Fikir............................................................................ 31

Gambar 2 : Struktur Pemerintahan Desa Sampulungan.............................. 44

Gambar 3 : Struktur Pemerintahan Desa Sampulungan.............................. 48

Gambar 4 :Undangan menghadiri MUSRENBANG..................................... 55

Gambar 5 : Undangan pembahasan RKPdes.............................................. 56

Gambar 6 : Laporan realisasi pelaksanaan anggaran pendapatan belanja

desa............................................................................................. 62

Page 14: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Jumlah Pembagian Dana Desa Provins Sulawesi Selatan

Tahun 2016................................................................................ 4

Tabel 2 : Prosedur Pengawasan Dana Desa........................................... 18

Tabel 3 : Keadaan Penduduk Desa Sampulungan.................................. 39

Tabel 4 : Keadaan Pemukiman Desa Sampulungan .............................. 40

Tabel 5 : Distribusi Penduduk Berdasarkan Penghasilan ........................ 43

Tabel 6 : Anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes)................... 57

Tabel 7 : Laporan Realisasi....................................................................... 64

Page 15: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Desa merupakan sistem pemerintahan terkecil dalam suatu negara, hal

ini diakui dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2005 tentang Desa.

Berdasarkan ketentuan ini, desa diberi pengertian sebagai kesatuan masyarakat

hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat yang diakui dalam sistem

pemerintahan Negara Republik Indonesia.

Desa berarti suatu organisasi pemerintah yang secara politis memiliki

kewenangan tertentu untuk mengurus dan mengatur warga dan masyarakatnya.

Dengan posisi tersebut desa memiliki peranan penting dalam menunjang

kesuksesan pemerintah nasional, bahkan desa merupakan garda terdepan

dalam menggapai keberhasilan dari segala urusan dan program dari pemerintah.

Desa adalah organisasi pemerintah yang berhadapan langsung dengan

masyarakat yang mempunyai peranan yang sangat strategis, khususnya di

bidang pelayanan publik. Sehingga pemberian wewenang terhadap

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat harus disertai dengan

pembiayaan dan bantuan sarana-prasarana yang memadai untuk penguatan

otonomi desa menuju kemandirian desa.

Dana Desa merupakan salah satu bentuk hubungan keuangan antar

tingkat pemerintahan, yaitu hubungan keuangan antara pemerintahan pusat

Page 16: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

dengan pemerintahan desa. Dana desa merupakan bentuk bantuan dari

pemerintah sebagai sarana penunjang dan sarana penstimulus pembangunan

dan pemberdayaan masyarakat yang ada di desa, dimana bantuan tersebut

digunakan sebagai fasilitas masyarakat dalam mengembangkan dan memajukan

produktivitas sebuah desa.

Anggaran pemerintah yang diberikan kepada desa pada hakikatnya

digunakan untuk meningkatkan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Dana tersebut harus digunakan dan di alokasikan sebagaimana mestinya sesuai

dengan undang-undang dan ketentuan yang berlaku yang telah ditetapkan

pemerintah Indonesia.

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa dan Desa Adat yang ditransfer

melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan

digunakan untuk membiayai Penyelenggaran pemerintahan, pembangunan,

serta pemberdayaan masyarakat. Tujuan awal Dana Desa ini diberikan dengan

mengganti program pemerintah yang dulunya disebut Program Nasional

Pembangunan Mandiri (PNPM), namun dengan berlakunya Dana Desa ini,

memicu terciptanya program-program yang bertujuan meningkatkan

pembangunan dan pemberdayaan desa.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa, Pemerintah mengalokasikan Dana Desa, melalui mekanisme transfer

kepada Kabupaten/Kota. Berdasarkan alokasi Dana tersebut, maka tiap

Kabupaten/Kota mengalokasikannya kepada setiap desa berdasarkan jumlah

desa dengan memperhatikan jumlah penduduk (30%), luas wilayah (20%),

dan angka kemiskinan (50%). Hasil perhitungan tersebut disesuaikan juga

Page 17: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

dengan tingkat kesulitan geografis masing-masing desa. Alokasi anggaran

sebagaimana dimaksud di atas, bersumber dari Belanja Pusat dengan

mengefektifkan program yang berbasis Desa secara merata dan berkeadilan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana

Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dengan

luasnya lingkup kewenangan Desa dan dalam rangka mengoptimalkan

penggunaan Dana Desa, maka penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk

membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa. Penetapan

prioritas penggunaan dana desa telah dijelaskan dalam Permendes Nomor 21

Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016

tersebut tetap sejalan dengan kewenangan yang menjadi tanggungjawab

Desa.

Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pasal

72 ayat (1) huruf d menyatakan bahwa pendapatan desa salah satunya

bersumber dari dana desa yang merupakan bagian dari dana

perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota. Kemudian dalam pasal yang

sama pada ayat (4) menyatakan bahwa alokasi dana desa paling sedikit

10% dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota dalam

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setelah dikurangi

dana alokasi khusus. Dengan ketentuan tersebut diharapkan desa dapat

berkembang secara lebih optimal dan mampu membangun wilayahnya

sesuai kebutuhan yang ada di wilayahnya masing-masing (Pahlevi dalam

Hasniati 2016)

Page 18: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

Untuk tahun 2016, jumlah dana desa yang dianggarkan untuk Provinsi

Sulawesi Selatan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Jumlah Pembagian Dana Desa Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016

No. Nama Kabupaten Jumlah Desa

Alokasi Per desa Alokasi per Kab/Kota

1. Kab. Bantaeng 46 Rp 565.640.000 Rp 26.019.440.000

2. Kab. Barru 40 Rp 565.640.000 Rp 22.625.600.000

3. Kab. Bone 328 Rp 565.640.000 Rp 185.529.920.000

4. Kab. Bulukumba 109 Rp 565.640.000 Rp 61.654.760.000

5. Kab. Enrekang 112 Rp 565.640.000 Rp 63.351.680.000

6. Kab. Gowa 122 Rp 565.640.000 Rp 69.008.080.000

7. Kab. Jeneponto 82 Rp 565.640.000 Rp 46.382.480.000

8. Kab. Luwu 207 Rp 565.640.000 Rp 117.087.480.000

9. Kab. Luwu Utara 166 Rp 565.640.000 Rp 93.896.240.000

10. Kab. Maros 80 Rp 565.640.000 Rp 45.251.200.000

11. Kab. Pangkep 65 Rp 565.640.000 Rp 36.766.600.000

12. Kab. Luwu Timur 124 Rp 565.640.000 Rp 70.139.360.000

13. Kab. Pinrang 69 Rp 565.640.000 Rp 39.029.160.000

14. Kab. Sinjau 67 Rp 565.640.000 Rp 37.897.880.000

15. Kab. Selayar 81 Rp 565.640.000 Rp 45.816.840.000

16. Kab. Sidrap 68 Rp 565.640.000 Rp 38.463.520.000

17. Kab. Soppeng 49 Rp 565.640.000 Rp 27.716.360.000

18. Kab. Takalar 76 Rp 565.640.000 Rp 42.988.640.000

19. Kab. Tana Toraja 113 Rp 565.640.000 Rp 63.917.320.000

20. Kab. Wajo 142 Rp 565.640.000 Rp 80.320.880.000

21. Kab. Toraja Utara 107 Rp 565.640.000 Rp 60.523.480.000

Jumlah Total 2253 Rp11.878.440.000 Rp 1.274.386.920.000

Page 19: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

Sumber : Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan RI 2015

setelah diolah

Dalam pengawasan dana desa, masyarakat terwakili oleh BPD (Badan

Permusyawaratan Desa). Menurut Direktur Pemerintahan Desa dan Kelurahan

pada Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementerian

Dalam Negeri, Eko Prasetyanto, Pengawasan Dana Desa dilakukan oleh

masyarakat melalui BPD (Badan Permusyawaratan Desa) dan pemerintah

diatasnya, yaitu pemerintah Kabupaten/Kota yang setiap tahun akan dilakukan

pengawasan sistem. Pemerintah akan melakukan pengawasan dalam penetapan

anggaran, evaluasi anggaran dan pertanggungjawaban anggaran. Disamping itu

audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk memeriksa semua

penyelenggara anggaran itu setiap akhir tahun.

Menurut Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa Pasal 55

disebutkan :

Badan Permusyawaratan Desa mempunyai fungsi:

a. Membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama

Kepala Desa;

b. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan

c. Melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.

Ketentuan pasal 55 huruf c yang mengatakan bahwa Badan

Permusyawaratan Desa mempunyai fungsi melakukan pengawasan kinerja

Kepala Desa.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014, Badan

Permusyawaratan Desa yang merupakan lembaga yang mempunyai fungsi

pengawasan diharapkan bisa menjalankan perannya secara sungguh-sungguh

Page 20: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

terutama dalam hal penggunaan anggaran. Undang-undang dan Peraturan

Pemerintah sudah memberikan payung hukum yang jelas sehingga Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) tidak perlu ragu dalam menjalankan fungsinya

untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja kepala desa. Adanya mekanisme

„check and balance‟ ini akan meminimalisir penyalahgunaan keuangan desa.

Kemudian diperjelas dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 43

tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Undang-Undang Desa.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 Pasal 48 Poin C

mengemukakan bahwa Kepala Desa wajib menyampaikan laporan keterangan

penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) setiap akhir tahun anggaran. Kemudian lebih lanjut dalam Pasal 51

disebutkan bahwa:

1. Kepala Desa menyampaikan laporan keterangan penyelenggaraan

Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 huruf c

setiap akhir tahun anggaran kepada Badan Permusyawaratan Desa

secara tertulis paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun

anggaran.

2. Laporan keterangan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat pelaksanaan peraturan

Desa.

3. Laporan keterangan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) digunakan oleh Badan Permusyawaratan Desa

dalam melaksanakan fungsi pengawasan kinerja kepala Desa.

Dari uraian diatas sudah jelas bahwa Badan Permusyawaratan

Masyarakat Desa mempunyai peran yang strategis dalam ikut mengawasi

Page 21: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

penggunaan dana desa tersebut agar tidak diselewengkan dan disalahgunakan

oleh aparat pemerintah. Karena dana desa yang bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) jumlahnya cukup besar maka

diperlukan mekanisme kontrol dari masyarakat untuk mengawasi penggunaan

dana desa tersebut agar dana tersebut dipergunakan sesuai dengan

peruntukkannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintahan

Desa dituntut menyelenggarakan pemerintahan secara transparan dan

akuntabel.

Dalam proses pengawasan dana desa, Badan Permusyawaratan Desa

(BPD) mewakili masyarakat dalam mengawasi pelaksanaan program-program

pemerintah desa yang sumber dananya berasal dari alokasi dana desa yang

secara jelas dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014.

Menurut Pramesti dalam Hasniati (2016) Fenomena yang terkait dengan

pengawasan dana desa adalah laporan pertanggungjawaban yang dibuat desa

belum mengikuti standar dan rawan manipulasi. Serta APBD Desa yang disusun

tidak sepenuhnya menggambarkan kebutuhan yang diperlukan desa. Kemudian

menurut Komisi Pemberantasan Korupsi dalam Hasniati (2015), dalam aspek

pengawasan Dana Desa, KPK menemukan 3 (tiga) potensi permasalahan, yakni:

efektivitas pengawasan pengelolaan keuangan, saluran pengaduan masyarakat

belum dikelola dengan baik, dan evaluasi dan pengawasan pemerintah daerah

belum jelas. Oleh karena itu diperlukan kejelasan aturan dan sistematika

pengawasan dana desa oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk mengawasi

penerapan program-program yang di danai dari dana desa sebagaimana

diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 sehingga dapat

mencegah tindakan penyelewengan oleh aparat pemerintah desa.

Page 22: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …
Page 23: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mekanisme pengawasan dana desa oleh Badan

Permusyawaratan Desa (BPD)?

2. Apakah pengawasan dana desa yang dilakukan oleh Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) sudah sesuai dengan aturan yang ada?

I.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah

sebagai beritkut :

1. Mengetahui mekanisme pengawasan dana desa yang dilakukan oleh

Badan Permuysawaratan Desa (BPD)!

2. Mengetahui apakah pengawasan dana desa yang dilakukan oleh Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) sudah sesuai dengan aturan yang ada!

I.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Manfaat Akademik

Kegunaan akademik dalam penelitian ini adalah sebagai referensi bagi

pihak-pihak akademisi, mahasiswa serta orang-orang yang berkompeten

dalam pencarian informasi atau sebagai referensi mengenai partisipasi

masyarakat dalam pengawasan dana desa di Kecamatan Galesong Utara

Kabupaten Takalar.

Page 24: PENGAWASAN DANA DESA OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN …

2. Manfaat Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah bertambahnya sumbangan

informasi dan pemikiran bagi Kecamatan Galesong Utara mengenai

Alokasi Anggaran Dana Desa.