laporan pengawasan mutu

Upload: kresna-harimurti

Post on 09-Oct-2015

59 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pembanding jamak dan ganda

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Laporan Pengawasan Mutu

    1/12

    1

    I PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Produk yang beredar di pasaran memiliki banyak keanekaragaman dalam hal merekdagang, namun seringkali tidak ada perbedaan bentuk, rasa, warna, serta aroma, walaupun

    biasanya setiap produk memiliki ciri khas tertentu. Selain itu, produk yang memiliki

    kesamaan harus mengikuti persyaratan standar minimal yang sudah ditetapkan, tetapi harus

    lebih baik dari produk yang sejenis lainnya.

    Cara untuk membedakan produk tersebut memerlukan uji organoleptik, diantaranya

    adalah uji pembanding ganda dan uji pembanding jamak. Dengan begitu, mutu suatu produk

    dapat diketahui. Selain itu kedua uji pembanding ini juga dapat digunakan untuk

    membandingkan mutu suatu produk dengan produk lain serta mengetahui keaslian produk

    dengan cara membandingkannya. uji pembanding ganda menyerupai uji duo trio hanya saja

    pada uji pembanding ganda menggunakan dua buah contoh baku. Umumnya uji pembanding

    ganda digunakan untuk menguji bau serta sifat fisik dari komoditi yang diuji. Uji ini jugadapat digunakan dalam menentukan mutu serta keaslian dari sampel yang diuji dengan

    membandingkannya pada baku mutu yang ada. Uji pembanding jamak sedikit berbeda

    dengan uji pembanding ganda, hal tersebut karena pada uji pembanding jamak memiliki

    contoh baku tiga bahkan lebih. Uji pembanding jamak membandingkan sampel dengan

    dengan baku mutu yang ada. Pada umumnya uji ini dilakukan dengan menggunakan indera

    penciuman serta pengelihatan, bukan dengan menggunakan indera perasa (dicicipi).

    Praktikan diharapkan mampu memiliki sensitifitas yang lebih baik dalam

    mengidentifikasi suatu sampel dan membandingkan sampel dengan contoh baku terutama

    bila contoh baku ataupun sampel yang tersedia lebih dari satu. Selain itu uji ini perlu

    dilakukan karena dalam industri pangan kedua uji pembanding ini umum digunakan untuk

    membandingkan suatu produk dengan produk lain yang memiliki kesamaan. Kedua ujipembanding ini juga umum digunakan untuk mengetahui keaslian suatu produk dengan cepat,

    walaupun tingkat keakuratannya sangat bergantung pada panelis.

    Tujuan

    Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pengujian dari dua atau lebih contoh

    produk untuk dinilai ada atau tidaknya perbedaan antara produk tersebut. Uji pembedaan ini

    dibagi atas dua macam yaitu, uji pembedaan ganda, dan uji pembedaan jamak.

  • 5/19/2018 Laporan Pengawasan Mutu

    2/12

    2

    II METODOLOGI

    Alat dan Bahan

    Bahanbahan yang digunakan pada praktikum ini adalah 2 jenis keripik kentang denganmerek yang berbeda untuk uji pembanding ganda dan beberapa macam keripik kentang untuk

    uji pembanding jamak. Alat-alat yang digunakan yaitu gelas plastik, label, kertas dan label.

    Metode

    a.

    Pembanding Ganda

    Mulai

    Gelas plastik dan bahan (dua jenis

    keripik kentang yang berbeda merek)

    Disajikan beberapajenis sampel dari dua jenis

    keripik kentang yang akan diuji

    Setiap sampel keripik kentang dinilai oleh panelis dengan cara

    menghirup aroma dan mendengar kerenyahan lalu ditulis penilaian

    organoleptik pada lembar penilaian yang telah diberikan

    Selesai

  • 5/19/2018 Laporan Pengawasan Mutu

    3/12

    3

    b.Pembanding Jamak

    Mulai

    Panelis dihadapkan pada 6 contoh baku dan 1 sampel

    dari keripik kentang yang ada)

    Aroma dari 6 contoh baku terlebih dahulu

    dicium dan dihirup lalu kerenyahan didengar

    oleh panelis

    Aroma dan kerenyahan dari sampel keripik

    kentang dibandingkan dengan keenam contoh baku

    sebelumnya, contoh baku mana yang memiliki aroma

    dan kerenyahan yang sama dengan sampel keripik

    kentang yang ada. Lalu ditulis penilaian organoleptik

    pada lembar penilaian yang telah diberikan

    Selesai

  • 5/19/2018 Laporan Pengawasan Mutu

    4/12

    4

    III HASIL PEMBAHASAN

    Hasil

    (Terlampir)

    Pembahasan

    Uji pembanding ganda disebut juga dual standard. Uji pembanding ganda merupakan

    metode uji pembedaan dengan menggunakan dua contoh baku. Tujuan dari uji ini adalah

    memasukkan atau menentukan contoh uji ke golongan contoh baku misalnya A atau B. Uji

    pembanding ganda memiliki beberapa manfaat antara lain digunakan untuk membedakan

    bau-bauan atau sifat bau komoditi serta baik digunakan untuk memilih satu tim panelis

    terbaik yang akan digunakan sebagai panel penguji pembedaan. Jumlah contoh yang dinilai

    pada uji ini ada dua, maka peluang secara acak adalah 1/2 atau 50% (Setyaningsih et al2010)

    Cara pengujian pcmbanding ganda atau cara penyajian contohnya menyerupai ujiduo-trio. Jika pada uji duo- trio digunakan satu contoh baku sebagai pembanding maka pada

    uji pembanding ganda digunakan dua contoh baku sebagai pembanding yaitu A dan B. Kedua

    contoh pembanding itu disajikan bersamaan sebelum contoh-contoh yang akan diuji

    disajikan. Panelis diwajibkan mengenali dan mengingat sifat-sifat sensonik kedua contoh

    pembanding yang diujikan, misalnya jika bau tengik yang diujikan maka panelis harus sudah

    betul-betul mengenali dan hafal bau tengik itu. Setelah semua panelis yang akan

    melaksanakan uji bau itu betul-betul mengetahui bau tengik pada contoh pembanding,

    barulah dua contoh uji disajikan secara acak. Dalam pengujian ini panelis diminta menyebut

    yang mana dari kedua contoh yang diujikan sama dengan pembanding A dan yang mana yang

    sama dengan pembanding B (Soewarno 1985).

    Contoh kasus yang dapat menggunakan uji pembanding ganda adalah sebagai berikut.PT Agro Asin adalah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan juga

    memproduksi produk produk turunan minyak kelapa sawit seperti minyak goreng,

    shorthening, dan margarin. Dalam rangka meningkatkan mutu produk minyak goreng, divisi

    R n D perusahaan melakukan pengujian sensori terhadap atribut mutu ketengikan yang

    merupakan atribut indikator kerusakan minyak goreng. Maka perusahan ini akan melakukan

    uji pembanding ganda terhadap ketengikan dari minyak goreng. Uji ini akan dilakukan

    dengan terlebih dahulu disajikan kepada panelis dua contoh baku minyak goreng dari merek

    yang sudah terkenal, yaitu minyak A dan minyak B. Panelis akan diminta untuk mengenal

    dan mengingat dengan bak sifat sifatnya sedangkan atribut yang harus dinilai adalah

    ketengikan. Kemudian disajikan dua contoh minyak goreng dari hasil perusahaan untuk

    dinilai contoh mana yang sesuai dengan contoh baku A dan contoh baku B. Peluang panelisuntuk mengenali dengan benar adalah 0,5 (Setyaningsih et al2010).

    Uji pembanding jamak disebut juga multiple standard. Uji pembanding jamak

    merupakan metode uji pembedaan dengan menggunakan tiga atau lebih contoh baku. Tujuan

    dari uji ini adalah menetukan besarnya perbedaan antara contoh baku dan contoh uji. Uji

    pembanding jamak memiliki beberapa manfaat antara lain digunakan untuk mengetahui

    apakah ada perbedaan diantara satu atau lebih contoh uji dengan contoh baku (kontrol) dan

    digunakan untuk memperkirakan besarnya perbedaan yang ada antara contoh uji dan contoh

    baku Cara pengujian pcmbanding jamak atau cara penyajian contohnya adalah panelis akan

    disajikan beberapa contoh baku sebagai kontrol. Setelah itu, sebuah contoh uji dinilai mana

    yang paling mendekati dengan salah satu contoh baku. Metode ini baik digunakan untuk uji

    bau dan uji warna (Setyaningsih et al2010).

  • 5/19/2018 Laporan Pengawasan Mutu

    5/12

    5

    Contoh kasus yang dapat menggunakan uji pembanding jamak adalah sebagai berikut.

    Suatu perusahaan ingin melakukan peningkatan mutu terhadap produk biskuit yang dibuat.

    Maka dilakukan uji pembanding jamak terhadap biskuit di perusahaan. Indikator yang ingin

    diuji adala aroma vanila pasta. Sehingga disediakan lima contoh baku biskuit dari lima merek

    terkenal yaitu A, B, C, D. Lalu panelis diminta menguji atau membandingkan contoh uji

    dengan contoh baku sehingga dapat ditentukan yang berbeda nyata.Terdapat beberapa perbedaan antara uji pembanding ganda dan uji pembanding

    jamak. Perbedaan tersebut antara lain adalah pada uji pembanding ganda digunakan dua

    contoh baku sedangkan pada uji pembanding jamak digunakan tiga tau lebih contoh baku. Uji

    pembanding ganda bertujuan mengelompokkan contoh uji dari salah satu contoh baku

    sedangkan uji pembanding jamak bertujuan memperkirakan besar perbedaan yang ada dan

    telah dapat diketahui oleh panelis.

    Uji pembanding ganda menggunakan dua contoh baku sebagai pembanding yaitu A

    dan B. Uji pembanding ganda terutama digunakan untuk menguji warna dan aroma komoditi.

    Uji ini dapat ditujukan untuk penentuan golongan contoh apakah termasuk mutu A atau mutu

    B, sesuai dengan penggolongan yang ada. Artinya apabila tidak sama dengan contoh baku

    yang ada, misalnya mutu A maka contoh tersebut akan termasuk mutu B.Uji pembanding jamak atau uji baku jamak merupakan salah satu uji pembedaan yang

    menggunakan contoh baku hingga tiga atau lebih. Sifat dari bahan yang akan diuji

    ditunjukkan dari banyaknya contoh pembanding yang menunjukkan bahwa perbedaan sifat

    antar pembanding atau baku tersesebut tidak terlalu mencolok. Karena banyaknya

    pembanding yang disediakan, maka uji dilakukan dengan menggunakan indera pembauan

    dan penglihatan, tidak dengan indera pengecapan (Handayani, 1994). Pada uji ini, contoh-

    contoh pembanding tidak perlu dikenali dahulu, karena penyajiannya dilakukan bersama-

    sama dengan contoh yang akan dinilai.

    Cara penilaian uji pembanding jamak pada praktikum yang dilakukan ialah panelis

    diberi lima buah sampel baku dan sebuah produk yang akan diuji. Setiap panelis harus

    memberi respon mengenai aroma dan kerenyahan sampel yang akan diuji dengan kelima

    sampel baku, apakah sama atau tidak. Sedangkan cara analisisnya yaitu respon dari panelis

    yang menilai bahwa aroma dan kerenyahan sampel yang diuji sama atau tidak dengan kelima

    sampel baku.

    Pada praktikum uji pembanding ganda, praktikan sebagai panelis menguji dua jenis

    keripik kentang yang akan dibandingkan dengan dua buah sampel baku. Keripik kentang

    pertama diberi kode 119 dan keripik yang kedua diberi kode 777. Sedangkan sampel baku

    yang digunakan diberikan kode PA1 dan PA2. Teknis pengujian diagi menjadi dua buah

    kelompok yang masing-masing berjumlah 14 panelis. Pada pengujian aroma kelompok

    pertama memberikan hasil bahwa 13 panelis memberikan respon yang berbeda nyata pada

    sampel dengan kode 777 dengan sampel baku A. Selain itu, semua panelis memberikanrespon bahwa sampel dengan kode 119 tidak berbeda nyata dengan sampel baku A. Semua

    panelis memberikan respon pada sampel 119 bahwa sampel tersebut berbeda nyata dengan

    sampel baku B dan semua panelis juga memberikan responbahwa sampel 777 tidak berbeda

    nyata pada sampel baku B. Pada pengujian, didapatkan data bahwa jumlah panelis yang

    menyatakan berbeda nyata antara sampel 777 dengan sampel baku A sebanyak 13 orang dan

    masuk pada selang tingkat 1%. Sedangkan untuk sampel 119, 14 panelis menyatakan berbeda

    nyata dengan sampel baku B dan termasuk dalam tingkat 0.1%.

    Kelompok kedua memberikan respon bahwa 13 orang menyatakan sampel 777

    berbeda nyata dengan sampel baku A dan 12 panelis menyatakan bahwa aroma sampel 119

    tidak berbeda nyata dengan sampel baku A. Untuk sampel baku B, sebanyak 13 panelis

    menyatakan bahwa sampel dengan kode 119 tidak berbeda nyata dan 3 orang panelis yangmenyatakan tidak berbeda nyata pada aroma sampel 777 dengan sampel baku B. Dari hasil

  • 5/19/2018 Laporan Pengawasan Mutu

    6/12

    6

    pengujian yang dilakukan kedua kelompok didapatkan hasil bahwa kelompok pertama lebih

    baik datanya karena hanya satu panelisyang tidak sesuai dengan data yang seharusnya. Pada

    pengujian ganda ini sampel kode 119 merupakan jenis keripik kentang yang sama dengan

    sampel baku PA1. Sedangkan, sampel kode 777 merupakan jenis keripik kentang yang sama

    dengan sampel baku PB2. Sampel 119 dan sampel baku PA1 merupakan keripik kentang

    dengan jenis Pringless Original. Sampel 777 dan sampelbaku PA2 merupakan keripikkentang jenis Jacker Original. Dari pengujian, didapatkan hasil bahwa sampel 777 dan 119

    dinilai 13 panelis dengan sampel baku A dan B. Tingkat untuk kelompok dua ini yaitu

    sebesar 1%. Secara keseluruhan, pengujian pembanding ganda pertama ini kelompok satu

    memiliki data yang lebih bagus karena tingkat yang didapatkan yaitu sebesar 0,1%. Semakin

    kecil tingkat persen yang didapat, berarti jumlah panelis yang menilai sampel dengan sampel

    baku tidak berbeda nyata semakin kecil.

    Pengujian pembanding ganda kedua yaitu untuk menguji kerenyahan keripik kentang.

    Kerenyahan keripik ini diuji dengan mematahkan keripik kentang tersebut. Sampel yang

    digunakan diberi kode 777 dan 119 dengan sampel baku PA1 dan PB2. Pada sampel baku

    PA1, kelompok pertama memberikan respon bahwa 13 panelis memberikan penilaian bahwa

    sampel kode 777 berbeda nyata dan semua panelis menilai sampel 119 tidak berbeda nyatadengan sampel baku. Sampel 777 dinilai 13 panelis berbeda nyata dengan sampel baku A.

    Data tersebut masuk ke tingkat 1%. Dan untuk sampel 119, sebanyak 12 panelis menyatakan

    berbeda nyata dengan sampel baku B. Selang tersebut masuk ketingkat 5%.

    Pada kelompok kedua, 12 panelis menilai sampel 777 berbeda nyata dengan sampel

    baku PA1, selain itu 12 panelis juga menilai bahwa sampel 119 tidak berbeda nyata dengan

    sampel baku PA1. Untuk sampel baku PB1, sebanyak 12 panelis menilai bahwa sampel uji

    777 tidak berbeda nyata dengan sampel baku. Sedangkan untuk sampel 119, sebanyak 11

    panelis menyatakan bahwa tidak berbeda nyata dengan sampel baku PB2. Dari data yang

    didapat, kelompok pertama memiliki data yang lebih baik daripada kelompok dua. Hal

    tersebut karena, jumlah panelis yang memberikan penilaian yang sesuai dengan sampel baku

    lebih banyak daripada kelompok kedua. Pada sampel 777, didapatkan bahwa tingkat

    kesalahan sebesar 5%. Dan untuk sampel 119, didapatkan nilai kesalahan yang lebih besar

    dari 5% karena nilai panelis yang menyatakan berbeda nyata dengan sampel baku lebih besar

    dari 12 panelis.

    Pada uji pembanding jamak, kode sampel yang digunakan yaitu 102 dengan lima

    buah sampel baku yang diberi kode A, B, C, D, dan E. Parameter pertama yang diuji dengan

    uji pembanding jamak yaitu aroma. Metode pengujian yang dilakukan sama dengan uji

    pembanding ganda dengan parameter aroma, yaitu sampel yang akan diuji dicium aromanya

    dan dibandingkan dengan sampel baku. Pada kelompok pertama, semua panelis memberikan

    respon bahwa sampel yang diuji tidak berbeda nyata dengan sampel baku D. Selain sampel

    baku D, semua panelis memberikan respon berbeda nyata untuk sampel yang diuji dengansampel baku A, B, C, dan E. Untuk sampel baku A dan B, tingkat kesalahan yang terjadi

    yaitu 0,1% sedangkan untuk sampel baku C dan E, tingkat kesalahan yang didapatkan yaitu

    sebesar 1%. Tingkat kesalahan tersebut didapatkan dari perbandingan sampel 102 dengan

    masing-masing sampel baku.

    Pada kelompok kedua, 13 panelis menilai sampel yang diuji tidak berbeda nyata

    dengan sampel baku D dan hanya satu panelis yang menyatakan sampel berbeda nyata

    dengan sampel D. Pada sampel baku A dan E, 13 panelis menyatakan bahwa sampel yang

    diuji berbeda nyata dengan sampel baku. Pada sampel baku B, semua panelis menyatakan

    bahwa sampel yang diuji berbeda nyata dengan sampel baku B. Sedangkan 11 panelis

    menyatakan bahwa sampel yang diuji berbeda nyata dengan sampel C. Dari data kedua

    kelompok, data yang didapatkan lebih baik data yang didapatkan kelompok pertama. Haltersebut karena data yang didapatkan kelompok satu sesuai dengan produk. Sampel yang

  • 5/19/2018 Laporan Pengawasan Mutu

    7/12

    7

    digunakan dengan kode 102 yaitu jenis keripik kentang Mr. Potato yang sama dengan sampel

    baku D. Sedangkan untuk sampel baku A, B, C, dan E secara berurutan yaitu Jacker Original,

    Pringles Original, Lays, dan Jack n Jill. Data yang seharusnya, aroma sampel 102 sama

    dengan sampel baku D. Tingkat kesalahan yang didapatkan dari perbandingan sampel dengan

    sampel baku A dan E yaitu sebesar 1%. Sedangkan untuk sampel baku B, tingkat kesalahan

    yang didapatkan yaitu sebesar 0,1%. Dan untuk sampel baku C, tingkat kesalahan yangdidapatkan yaitu lebih besar daripada 5%.

    Parameter kedua yang diuji pada uji pembanding jamak yaitu kerenyahan. Seperti uji

    sebelumnya, panelis dibagi menjadi dua kelompok. Semua panelis kelompok pertama

    memberikan respon bahwa sampel 102 tidak berbeda nyata dengan sampel baku D. Selain

    itu, semua panelis menilai bahwa sampel berbeda nyata dengan sampel baku C. Sampel baku

    B dan E semuanya dinilai berbeda dengan sampel 102 yang diuji oleh 13 panelis. Sedangkan

    untuk sampel baku A dinilai berbeda nyata oleh 12 panelis. Tingkat kesalahan yang

    didapatkan dari percobaan yaitu sebesar 1% untuk sampel baku B dan E. Sedangkan untuk

    sampel A dan sampel C memiliki tingkat kesalahan sebesar 5% dan 0,1%.

    Kelompok panelis kedua, sebanyak 11 panelis menilai bahwa sampel 102 tidak

    berbeda nyata dengan sampel baku D. Sebanyak 11 panelis menilai bahwa kerenyahansampel 102 berbeda nyata dengan sampel baku B dan C. Selain itu, 13 panelis menilai sampel

    yang diuji berbeda nyata dengan sampel baku E. Untuk sampel baku A, sebanyak 8 panelis

    menilai bahwa sampel memiliki kerenyahan yang berbeda nyata. Secara keseluruhan, data

    yang didapatkan kelompok satu lebih sesuai dengan sampel baku yang digunakan. Semua

    panelis di kelompok pertama dapat memberikan penilaian bahwa sampel yang diuji sama atau

    tidak berbeda nyata dengan sampel baku D. Sampel 102 dan sampel baku D merupakan jenis

    keripik kentang yang sama, yaitu Mr. Potato. Pada sampel baku E, didapatkan nilai bahwa

    tingkat kesalahan yang didapatkan sebesar 1%. Sedangkan untuk sampel A, B, dan C

    memiliki tingkat kesalahan yang lebih besar daripada 5%. Secara keseluruhan, data yang

    didapatkan dari kelompok satu lebih sesuai karena tingkat kesalahan yang didapatkan relatif

    lebih kecil daripada tingkat kesalahan kelompok dua.

    IV PENUTUP

    Kesimpulan

    Uji pembanding digunakan untuk menetapkan adanya perbedaan sifat sensorik atau

    organoleptik antara dua sampel. Uji pembedaan adalah uji yang digunakan untuk menilai

    adanya perbedaan atau persamaan antara dua produk atau lebih yang komoditasnya sama. Uji

    pembanding ganda menggunakan dua contoh baku sebagai pembanding yaitu A dan B. ujipembandingan jamak (multiple comparision) adalah suatu uji organoleptik yang prinsipnya

    hampir sama dengan uji perbandingan pasangan. Perbedaannya pada uji perbandingan

    pasangan hanya dua sampel yang disajikan, tetapi pada uji perbandingan jamak tiga atau

    lebih sampel disajikan secara bersamaan.

    Pada praktikum uji pembanding ganda, pengujian aroma kelompok pertama

    memberikan hasil bahwa 13 panelis memberikan respon yang berbeda nyata pada sampel

    dengan kode 777 dengan sampel baku A. Selain itu, semua panelis memberikan respon

    bahwa sampel dengan kode 119 tidak berbeda nyata dengan sampel baku A. Semua panelis

    memberikan respon pada sampel 119 bahwa sampel tersebut berbeda nyata dengan sampel

    baku B dan semua panelis juga memberikan respon bahwa sampel 777 tidak berbeda nyata

    pada sampel baku B. Sedangkan kelompok kedua memberikan respon bahwa 13 orang

    menyatakan sampel 777 berbeda nyata dengan sampel baku A dan 12 panelis menyatakan

  • 5/19/2018 Laporan Pengawasan Mutu

    8/12

    8

    bahwa aroma sampel 119 tidak berbeda nyata dengan sampel baku A. Untuk sampel baku B,

    sebanyak 13 panelis menyatakan bahwa sampel dengan kode 119 tidak berbeda nyata dan 3

    orang panelis yang menyatakan tidak berbeda nyata pada aroma sampel 777 dengan sampel

    baku B.

    Pengujian pembanding ganda kedua, uji kerenyahan keripik kentang. Pada sampel

    baku PA1, kelompok pertama memberikan respon bahwa 13 panelis memberikan penilaianbahwa sampel kode 777 berbeda nyata dan semua panelis menilai sampel 119 tidak berbeda

    nyata dengan sampel baku. Sedangkan pada kelompok kedua, 12 panelis menilai sampel 777

    berbeda nyata dengan sampel baku PA1, selain itu 12 panelis juga menilai bahwa sampel 119

    tidak berbeda nyata dengan sampel baku PA1. Untuk sampel baku PB1, sebanyak 12 panelis

    menilai bahwa sampel uji 777 tidak berbeda nyata dengan sampel baku.

    Pada uji pembanding jamak dengan parameter aroma. Kelompok pertama, semua

    panelis memberikan respon bahwa sampel yang diuji tidak berbeda nyata dengan sampel

    baku D. Selain sampel baku D, semua panelis memberikan respon berbeda nyata untuk

    sampel yang diuji dengan sampel baku A, B, C, dan E. Sedangkan kelompok kedua, 13

    panelis menilai sampel yang diuji tidak berbeda nyata dengan sampel baku D dan hanya satu

    panelis yang menyatakan sampel berbeda nyata dengan sampel D.Pengujian pembanding jamak kedua dengan parameter kerenyahan. Semua panelis

    kelompok pertama memberikan respon bahwa sampel 102 tidak berbeda nyata dengan

    sampel baku D. Selain itu, semua panelis menilai bahwa sampel berbeda nyata dengan

    sampel baku C. Sampel baku B dan E semuanya dinilai berbeda dengan sampel 102 yang

    diuji oleh 13 panelis. Sedangkan untuk sampel baku A dinilai berbeda nyata oleh 12 panelis.

    Sedangkan kelompok panelis kedua, sebanyak 11 panelis menilai bahwa sampel 102 tidak

    berbeda nyata dengan sampel baku D. Sebanyak 11 panelis menilai bahwa kerenyahan

    sampel 102 berbeda nyata dengan sampel baku B dan C. Selain itu, 13 panelis menilai sampel

    yang diuji berbeda nyata dengan sampel baku E. Untuk sampel baku A, sebanyak 8 panelis

    menilai bahwa sampel memiliki kerenyahan yang berbeda nyata

    SARAN

    Sebaiknya pada praktikum kali ini uji sensori yang dilakukan panelis harus

    berdasarkan dari indera penciuman dan pendengaran panelis, antar panelis dilarang

    berdiskusi mengenai aroma yang mereka cium agar panelis dapat menentukan kuisioner

    dengan tepat tanpa pengaruh dari panelis lain.

    DAFTAR PUSTAKA

    Handayani, Asti. 1994.Keamanan Pangan. Yogyakarta (ID) : Bentang

    Setyaningsih Dwi, Apriyantono Anton, Sari Puspita Maya. 2010. Analisis Sensori untuk

    Industri Pangan dan Agro. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor Press

    Soewarno ST. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil

    Pertanian. Jakarta (ID): Bhratara Karya Aksara

  • 5/19/2018 Laporan Pengawasan Mutu

    9/12

    9

    LAMPIRAN

    UJI PEMBANDING GANDA (AROMA)

    No Panelis(I)

    Aroma No Panelis(II)

    AromaA B A B

    777 119 777 119 777 119 777 119

    1 Norma 1 0 0 1 1 Kusman 1 0 0 1

    2 Kharisma 0 0 0 1 2 Fiona 1 0 0 1

    3 Cica 1 0 0 1 3 Novita 1 0 0 1

    4 Raras 1 0 0 1 4 Ghofur 1 1 1 1

    5 Yoyok 1 0 0 1 5 Fitriani 1 0 0 1

    6 Novika 1 0 0 1 6 Herti 1 0 0 1

    7 Bagas 1 0 0 1 7 Ilham 0 1 1 0

    8 Desita 1 0 0 1 8 Heri 1 0 0 19 Krisna 1 0 0 1 9 Aisyah 1 0 0 1

    10 Riyadi 1 0 0 1 10 Kartika 1 0 0 1

    11 Rifky 1 0 0 1 11 Endah 1 0 0 1

    12 Alvanza 1 0 0 1 12 Rizki 1 0 0 1

    13 Amelia 1 0 0 1 13 Septian 1 0 0 1

    14 Sidik 1 0 0 1 14 Dillan 1 0 1 1

    Jumlah 13 0 0 14 Jumlah 13 2 3 13

    UJI PEMBANDING GANDA (KERENYAHAN)

    No Panelis

    (I)

    Kerenyahan No Panelis

    (II)

    Kerenyahan

    A B A B

    777 119 777 119 777 119 777 119

    1 Norma 1 0 0 1 1 Kusman 1 0 0 1

    2 Kharisma 1 0 0 1 2 Fiona 1 0 0 1

    3 Cica 1 0 0 1 3 Novita 0 0 0 0

    4 Raras 1 0 0 1 4 Ghofur 1 1 1 1

    5 Yoyok 1 0 0 0 5 Fitriani 1 0 0 1

    6 Novika 1 0 0 1 6 Herti 1 1 0 07 Bagas 1 0 0 1 7 Ilham 1 0 0 1

    8 Desita 1 0 0 1 8 Heri 1 0 0 1

    9 Krisna 1 0 0 1 9 Aisyah 1 0 0 1

    10 Riyadi 1 0 0 1 10 Kartika 0 0 0 0

    11 Rifky 0 0 0 0 11 Endah 1 0 0 1

    12 Alvanza 1 0 0 1 12 Rizki 1 0 0 1

    13 Amelia 1 0 0 1 13 Septian 1 0 0 1

    14 Sidik 1 0 0 1 14 Dillan 1 0 1 1

    Jumlah 13 0 0 12 Jumlah 12 2 2 11

  • 5/19/2018 Laporan Pengawasan Mutu

    10/12

    10

    UJI PEMBANDING JAMAK (AROMA)

    No Panelis

    (I)

    Kode Aroma

    A B C D E1 Norma 102 1 1 1 0 1

    2 Kharisma 1 1 1 0 1

    3 Cica 1 1 1 0 1

    4 Raras 1 1 1 0 1

    5 Yoyok 1 1 1 0 1

    6 Novika 1 1 1 0 1

    7 Bagas 1 1 1 0 1

    8 Desita 1 1 1 0 1

    9 Krisna 1 1 1 0 1

    10 Riyadi 1 1 1 0 1

    11 Rifky 1 1 0 0 0

    12 Alvanza 1 1 1 0 1

    13 Amelia 1 1 1 0 1

    14 Sidik 1 1 1 0 1

    Jumlah 14 14 13 0 13

    No Panelis

    (II)

    Kode Aroma

    A B C D E

    1 Kusman 102 0 1 1 0 12 Fiona 1 1 1 0 1

    3 Novita 1 1 1 0 1

    4 Ghofur 1 1 0 1 0

    5 Fitriani 1 1 1 0 1

    6 Herti 1 1 1 0 1

    7 Ilham 1 1 0 0 1

    8 Heri 1 1 1 0 1

    9 Aisyah 1 1 1 0 1

    10 Kartika 1 1 0 0 1

    11 Endah 1 1 1 0 112 Rizki 1 1 1 0 1

    13 Septian 1 1 1 0 1

    14 Dillan 1 1 1 0 1

    Jumlah 13 14 11 1 13

  • 5/19/2018 Laporan Pengawasan Mutu

    11/12

    11

    UJI PEMBANDING JAMAK (KERENYAHAN)

    No Panelis

    (I)

    Kode Kerenyahan

    A B C D E1 Norma 102 1 1 1 0 1

    2 Kharisma 1 1 1 0 1

    3 Cica 1 1 1 0 1

    4 Raras 1 1 1 0 1

    5 Yoyok 0 1 1 0 1

    6 Novika 1 1 1 0 1

    7 Bagas 1 1 1 0 1

    8 Desita 1 1 1 0 1

    9 Krisna 0 0 1 0 1

    10 Riyadi 1 1 1 0 1

    11 Rifky 1 0 1 0 0

    12 Alvanza 1 1 1 0 1

    13 Amelia 1 1 1 0 1

    14 Sidik 1 1 1 0 1

    Jumlah 12 13 14 0 13

    No Panelis

    (II)

    Kode Kerenyahan

    A B C D E

    1 Kusman 102 1 0 1 1 12 Fiona 0 1 1 0 1

    3 Novita 0 1 0 1 1

    4 Ghofur 0 0 0 1 1

    5 Fitriani 0 0 1 0 1

    6 Herti 0 1 1 0 0

    7 Ilham 0 1 0 0 1

    8 Heri 1 1 1 0 1

    9 Aisyah 1 1 1 0 1

    10 Kartika 1 1 1 0 1

    11 Endah 1 1 1 0 112 Rizki 1 1 1 0 1

    13 Septian 1 1 1 0 1

    14 Dillan 1 1 1 0 1

    Jumlah 8 11 11 3 13

  • 5/19/2018 Laporan Pengawasan Mutu

    12/12

    12