pengaruh stres terhadap daya anti inflamasi … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis...

86
PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI KALIUM DIKLOFENAK PADA MENCIT PUTIH BETINA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Diajukan oleh : Ines Septi Arsiningtyas NIM : 058114061 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 i

Upload: haduong

Post on 13-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI KALIUM

DIKLOFENAK PADA MENCIT PUTIH BETINA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Diajukan oleh :

Ines Septi Arsiningtyas

NIM : 058114061

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

i

Page 2: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI KALIUM

DIKLOFENAK PADA MENCIT PUTIH BETINA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Diajukan oleh :

Ines Septi Arsiningtyas

NIM : 058114061

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

ii

Page 3: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

iii

Page 4: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

iv

Page 5: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

”Jiwa Dunia dihidupi oleh kebahagiaan orang-orang.

Juga oleh ketidakbahagiaan, rasa iri, dan cemburu.

Satu-satunya kewajiban sejati manusia adalah mewujudkan takdirnya.

Semuanya satu adanya…

Dan saat engkau menginginkan sesuatu, seluruh jagat raya bersatu padu untuk membantumu meraihnya “

Paulo Coelho—sang Alkemis

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Gembalaku

Keluargaku tercinta

Koordinator tim sukses hatiku

Almamaterku…

v

Page 6: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

vi

Page 7: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

vii

Page 8: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

PRAKATA

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha

Esa, atas karunia-Nya, skripsi yang berjudul: “Pengaruh Stres terhadap Daya Anti-

Inflamasi Kalium Diklofenak pada Mencit Putih Betina” ini telah dapat diselesaikan.

Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi. Keberhasilan dalam

penyelesaian skripsi ini tidak lepas berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Mulyono, Apt., selaku dosen pembimbing dan dosen penguji, atas

segala bimbingan, bantuan, nasehat dan waktu yang diberikan dalam

menyelesaikan naskah ini

2. Bapak.Yosef Wijoyo, M. Si., Apt. selaku dosen penguji atas segala bantuan dan

bimbingan yang telah diberikan

3. Bapak Ipang Djunarko, S. Si., Apt. selaku dosen penguji atas segala bantuan dan

bimbingan yang telah diberikan.

4. Ibu Rita Suhadi selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

5. Direktur PT. Dexa Medica Palembang yang telah bersedia memberikan

sumbangan bahan serbuk kalium diklofenak.

6. Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Heru atas bantuannya di laboratorium selama ini.

viii

Page 9: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

7. Mama dan Papa, dan adikku Nita, atas doa dan dorongan semangat.

8. Untuk teman-teman dekatku, Rita, Yuan, Kaka, Hesti, dan Rosye, yang

membantuku menyemangati menyelesaikan naskah ini.

9. Untuk Widi, Dani, Nixon, Rias, dan Inus, teman-teman seperjuangan dalam

bimbingan dan menemani berdiskusi

10. Mas Momon yang bersedia menemani di laboratorium sehingga pengambilan data

dapat terselesaikan.

11. Untuk teman-teman yang tidak henti-hentinya memberikanku semangat Mas

Agung Budyawan, Mas Wawan, Kak Ucok, Tri, komunitas Wiridan Sarikraman,

Kaum Muda Katolik dan MAGiS.

12. Semua teman-teman angkatan 2005, terima kasih atas kebersamaannya.

13. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang juga telah membantu

selama penyelesaian skripsi ini.

Semoga Tuhan melimpahkan anugerah-Nya, atas segala kebaikan dan jasa

yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab

itu, penulis akan menerima dengan senang hati segala masukan, kritikan yang

membangun dan saran demi kemajuan di masa datang.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi para

pembaca untuk menambah ilmu pengetahuan dan berperan dalam pengembangan

untuk kemajuan masyarakat.

Penulis

ix

Page 10: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

INTISARI

Stres dan kesehatan telah terbukti memiliki keterkaitan. Stres berperan dalam modulasi pelepasan hormon kortisol dan katekolamin oleh sistem saraf pusat yang mempengaruhi fungsi sel termasuk produksi mediator inflamasi. Seiring dengan meningkatnya kejadian stres maka akan berpengaruh juga terhadap respon inflamasi di dalam tubuh. Dengan demikian, daya anti-inflamasi suatu obat anti-inflamasi yang terpengaruhi stres tersebut berpengaruh terhadap progresivitas penyembuhan pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh stres terhadap daya anti inflamasi kalium diklofenak.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak pola searah. Metode perlakuan stres menggunakan restraint test dan metode uji daya anti-inflamasi menggunakan metode induksi udema pada kaki hewan uji dengan suspensi karagenin 1%. Dua puluh delapan ekor mencit betina, umur 2-3 bulan, berat badan 20-30 g dibagi dalam 4 kelompok, yaitu kelompok karagenin,kontrol negatif, kontrol positif, kelompok perlakuan masing-masing kelompok terdiri dari 7 ekor mencit. Data yang diperoleh berupa berat udem kaki mencit yang kemudian dilakukan perhitungan daya anti inflamasi menurut metode Langford dkk., distribusi data diketahui dengan uji Kolmogorov-Smirnov, dilanjutkan dengan uji homogenitas. Hasilnya dianalisis dengan metode statistik ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres tidak menurunkan secara signifikan daya anti-inflamasi kalium diklofenak. Persen (%) daya anti-inflamasi kelompok aquades, diklofenak dengan perlakuan stres, dan diklofenak tanpa stres berturut-turut sebesar 13,27%, 21,14%, dan 33,60%.

Kata kunci : daya anti-inflamasi, stres, kalium diklofenak

x

Page 11: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

ABSTRACT Stress and health had proven that had an association. Stress had a role in modulated releaasing cortisol and cathecolamine from the central nervous system that affect the cell function include peroduction of inflammation mediator.As increasing stres there is also increasing in releasing the response of inflammatory in the body so there was a need to increase the dose of anti inflammatory drugs. The aim of research was to know the effect of stress to the diclofenac potassium anti-inflammatory effect. The experimental study was conducted according to one way statistic of randomized design. The method used for stress was restraint test and for anti-inflammatory effect of sodium diclofenac was performed by inducing oedema on test animal paw with subplantar injection of 1% carageenan suspension. Twenty eight female mice (with) weighing 20-30 g (2-3 months) consists of 4 groups and each of the groups were consist of 7 mice. The result were data at mice paw’s weight that were used to calculate the percentage of anti-inflammatory effect according to the Langford, et al. then using one sample Kolmogorov-Smirnov test for the distribution and continued with homogeneity test. The result would be analyzed with using One Way ANOVA analysis with 95% significance level. The result showed stress had no decrased the anti-inflammatory effect of diclofenac potassium significantly. The percentage of anti inflammatory effect of aquadest was 13,27%, diclofenac treatment with restraint test was 21,14%, diclofenac treatment without restraint test was 33,60%.

Key words : Anti-inflammatory effect, stress, diclofenac potassium

xi

Page 12: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................. vii

PRAKATA .............................................................................................................. viii

INTISARI ............................................................................................................... x

ABSTRACT ............................................................................................................ xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xviii

BAB I PENGANTAR ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Tujuan .......................................................................................................... 3

xii

Page 13: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ..................................................................... 4

A. Stres .............................................................................................................. 4

B. Stresor .......................................................................................................... 7

C. Keterkaitan Stres dengan Fisiologi Tubuh ................................................... 9

D. Reaksi Stres .................................................................................................. 10

E. Inflamasi ....................................................................................................... 12

F. Mediator Inflamasi ....................................................................................... 14

G. Obat Anti-Inflamasi ..................................................................................... 18

H. Kalium diklofenak ........................................................................................ 19

I. Metode Perilaku Stres .................................................................................. 20

J. Metode Uji Daya Anti-Inflamasi ................................................................. 21

K. Landasan Teori ............................................................................................. 23

L. Hipotesis........................................................................................................ 24

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 25

A. Jenis Rancangan Penelitian .......................................................................... 25

B. Variabel ........................................................................................................ 25

1. Variabel penelitian ................................................................................. 25

2. Variabel pengacau .................................................................................. 25

C. Definisi Operasional .................................................................................... 26

D. Bahan dan Alat yang Digunakan ................................................................. 26

E. Tata Cara Penelitian ..................................................................................... 27

1. Penyiapan hewan uji .............................................................................. 28

xiii

Page 14: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

2. Penyiapan bahan uji ............................................................................... 28

3. Uji pendahuluan rentang waktu pemotongan kaki setelah injeksi

karagenin ................................................................................................ 29

4. Uji pendahuluan waktu pemberian diklofenak dengan dosis efektif ..... 29

5. Perlakuan hewan uji ............................................................................... 30

6. Perhitungan daya anti inflamasi ............................................................. 32

F. Analisis Hasil ............................................................................................... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 33

A. Uji Pendahuluan ........................................................................................... 33

1. Orientasi waktu pemotongan kaki mencit .............................................. 33

2. Orientasi waktu pemberian larutan kalium diklofenak dengan dosis

terapi ....................................................................................................... 36

B. Hasil Uji Daya Anti-Inflamasi ..................................................................... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 47

A. Kesimpulan .................................................................................................. 47

B. Saran ............................................................................................................. 47

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 48

LAMPIRAN ............................................................................................................. 52

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................................. 65

xiv

Page 15: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

DAFTAR TABEL

Tabel I. Rangkuman hasil ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95%

data bobot udema kaki mencit pada uji pendahuluan waktu pemotongan

kaki setelah diinjeksi karagenin 1%

subplantar…………………………………………………………. 34

Tabel II. Hasil rata-rata berat udem setelah injeksisuspensi karagenin 1% secara

sub plantar pada telapak kaki kiri bagian belakang pada rentang waktu

tertentu…………………………………………….. 35

Tabel III. Rangkuman hasil ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95%

data bobot udema kaki mencit pada uji pendahuluan waktu pemberian

larutan kalium diklofenak pada dosis

terapi………………………………………………………………. 37

Tabel IV. Data rata-rata berat udem kaki mencit pada uji pendahuluan setelah

pemberian dosis terapi kalium diklofenak pada rentang waktu

tertentu……………………………….…………………… 37

Tabel V. Rangkuman hasil ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95%

data berat udema kaki mencit pada uji daya anti-

inflamasi………………………………………………………….. 41

Tabel VI. Data rata-rata berat udem kaki mencit sesuai dengan kelompok

perlakuan………………………………………………………...... 41

Tabel VII. Rangkuman hasil ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% 44

xv

Page 16: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

data persen (%) daya anti-inflamasi pada setiap masing-masing

kelompok perlakuan…………………………………………………...

Tabel VIII. Rangkuman data persen (%) daya anti-inflamasi antarkelompok dan %

kenaikan daya anti-inflamasi antarkelompok………………………… 44

xvi

Page 17: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Stres sebagai suatu stimulus.......................................................... 4

Gambar 2. Stres sebagai suatu respon............................................................. 6

Gambar 3. Diagram Interaksi karakteristik Stresor dengan Internal Proses

(Kognitif, Respon Fisiologi, dan Perilaku) Menghadapi

Situasi............................................................................................. 8

Gambar 4. Hubungan Stres dengan Sistem Endokrin.............................. ....... 10

Gambar 5. Sindrom Gejala Adaptasi menurut Hans Selye.............................. 11

Gambar 6. Pathogenesis dan gejala peradangan.............................................. 12

Gambar 7. Diagram mediator inflamasi turunan dari fosfolipid dengan aksinya

pada tubuh dan sisi aksi obat anti-inflamasi..................... 17

Gambar 8. Struktur kalium diklofenak............................................................ 20

Gambar 9. Diagram batang rata-rata berat udem setelah injeksi suspensi

karagenin 1% secara sub plantar pada telapak kaki kiri bagian

belakang pada rentang waktu tertentu........................................... 36

Gambar 10. Diagram batang rata-rata berat udem kaki mencit pada uji

pendahuluan setelah pemberian dosis terapi kalium diklofenak pada

rentang waktu tertentu........................................................... 38

Gambar 11. Diagram batang berat udem rata-rata kaki mencit sesuai dengan

kelompok perlakuan....................................................................... 42

Gambar 12. Diagram batang persen (%) daya anti-inflamasi hasil perlakuan kalium

diklofenak.......................................................................... 45

xvii

Page 18: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Co-Analysis kalium diklofenak........................... 52

Lampiran 2. Skema kerja uji pendahuluan pemotongan kaki mencit setelah

diinjeksi karagenin 1% 0,05 ml subplantar pada rentang waktu

tertentu....................................................................................... 53

Lampiran 3. Skema kerja uji pendahuluan penetapan waktu pemberian kalium

diklofenak dosis 13 mg/kg BB...................................... 54

Lampiran 4. Skema kerja pada kelompok perlakuan setelah perlakuan stres

beserta kontrol............................................................................ 55

Lampiran 5. Data bobot udema kaki mencit hasil uji pendahuluan setelah

diinjeksi karagenin 1% pada rentang waktu tertentu................. 56

Lampiran 6. Data berat udema kaki mencit hasil uji pendahuluan akibat

pemberian kalium diklofenak 13 mg/kgBB pada rentang waktu

tertentu.......................................................................................... 57

Lampiran 7. Data berat udema kaki mencit dan % daya antiinflamasi hasil uji

daya antiinflamasi pada kelompok kontrol dan perlakuan... 58

Lampiran 8. Data rata-rata berat udem masing-masing kelompok

perlakuan..................................................................................... 59

Lampiran 9. Data perhitungan persen (%) daya anti-inflamasi........................ 60

Lampiran 10. Hasil analisis statistik data orientasi waktu pemotongan kaki setelah

injeksi subplantar karagenin 1%...................................... 61

Lampiran 11. Hasil analisis statistik data orientasi waktu pemberian kalium 62

xviii

Page 19: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

diklofenak pada dosis 13 mg/kg BB............................................

Lampiran 12. Hasil analisis statistik rata-rata berat udem antara kontrol dengan

perlakuan......................................................................... 63

Lampiran 13. Hasil analisis statistik persen (%) daya anti-inflamasi dengan

kelompok perlakuan...................................................................... 64

xix

Page 20: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

xx

Page 21: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Stres dan kesehatan memilliki keterkaitan, dimana stres adalah suatu reaksi

psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat

mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John, Dean, Harrisios, 2003). Faktor

interferensi intrinsik dan ekstrinsik yang mengganggu keseimbangan fisiologis tubuh

(homeostasis) ini disebut stresor (Levenstein,dkk., 2004). Hubungan antara stres dan

inflamasi ditujukan berdasarkan pada studi manusia yang menunjukkan bahwa stres

emosional mengeksaserbasi gejala gangguan inflamasi (Forsythe, dkk., 2003).

Keterkaitan stres dengan kesehatan adalah stres dapat memodulasi respon

imun melalui aktivasi sumbu Hypothalamic-Pituitary-Adrenal (HPA) dan memicu

sistem saraf pusat untuk melepaskan kortisol dan katekolamin yang mempengaruhi

transportasi sel, proliferasi, dan fungsi termasuk produksi sitokin dan mediator

inflamasi (Forsythe, dkk., 2003) seperti peningkatan interleukin-I beta oleh sel imun

(Suwito, 2004).

Besarnya peranan stres dalam memicu berbagai penyakit tanpa disadari oleh

penderitanya bahkan tak jarang oleh tenaga medis sendiri, berpengaruh pada

progresivitas penyembuhan (Irawan, 2007). Penggunaan obat anti-inflamasi golongan

non-steroid seperti diklofenak banyak digunakan di masyarakat. Produk diklofenak

1

Page 22: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

2

yang beredar di pasaran antara lain Cataflam®, Eflagen® (kalium diklofenak),

Voltaren®(natrium diklofenak) dan tersedia dalam sediaan tablet, sediaan topikal, dan

tetes mata (Anonim, 2007). Diklofenak banyak digunakan masyarakat dalam kondisi

menderita inflamasi baik pada inflamasi ringan seperti radang gusi, hingga gejala

inflamasi yang berat seperti rheumatoid arthritis. Seiring dengan penggunaan

diklofenak yang banyak di masyarakat dan banyaknya kejadian stres yang ada di

sekitar masyarakat, maka penulis ingin melihat keterkaitan antara stres dengan daya

anti-inflamasi diklofenak, khususnya pada penelitian ini menggunakan kalium

diklofenak. Hal ini disebabkan durasi dan besarnya peningkatan stres maka akan

terdapat perbedaan mekanisme fisiologis yang secara kualitatif dan jelas memberikan

respon inflamasi yang berbeda (Forsythe, dkk., 2003). Seiring dengan meningkatnya

stres maka terjadi pula peningkatan respon inflamasi di dalam tubuh dengan demikian

daya anti-inflamasi suatu obat akan terpengaruh.

1. Perumusan masalah

Dalam penelitian ini akan dilihat apakah stres memiliki pengaruh menurunkan

secara signifikan terhadap daya anti-inflamasi kalium diklofenak.

2. Keaslian penelitian

Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan oleh peneliti, penelitian mengenai

pengaruh stres terhadap daya anti-inflamasi kalium diklofenak pada mencit putih

betina belum pernah dilakukan dan dipublikasikan di Universitas Sanata Dharma.

Page 23: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

3

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan untuk kemajuan ilmu

pengetahuan khususnya di bidang farmasi.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis kepada

masyarakat sebagai informasi baru tentang pengaruh stres terhadap daya anti-

inflamasi kalium diklofenak dan menjadi lebih bijak dalam penggunaan kalium

diklofenak

c. Manfaat metodologis

Selain itu metode ini diharapkan menjadi metode alternatif yang dapat

dilakukan untuk membuktikan pengaruh stres terhadap efek anti-inflamasi suatu obat.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi baru pengaruh stres

terhadap terhadap obat-obat yang memiliki daya anti-inflamasi.

2. Tujuan khusus

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh stres terhadap daya

anti-inflamasi kalium diklofenak.

Page 24: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Stres

Stres dapat didefinisikan sebagai ketegangan fisiologis atau psikologis yang

disebabkan oleh rangsangan merugikan fisik, mental atau emosi, internal atau

eksternal, yang cenderung menganggu fungsi organisme dan keinginan alamiah

organisme tersebut untuk menghindar (Dorland, 2000).

Dalam perkembangannya terdapat 3 pendekatan mengenai stres, yaitu :

1. Stres sebagai ’stimulus’

Pendekatan yang pertama menitikberatkan pada lingkungan dan

menggambarkan stres sebagai suatu stimulus (gambar 1).

R

Ketegangan

stres

LINGKUNGAN

stres

stres

stres s S = stimulus

R = respon

Gambar 1. Stres sebagai suatu stimulus

4

Page 25: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

5

Menurut model ini, seorang individu bertemu secara terus menerus sumber-

sumber stresor yang potensial yang ada di dalam lingkungan. Contoh : kejadian pada

orang-orang yang mempunyai pekerjaan dengan tingkat stres yang tinggi. Orang

demikian akan merasa tegang dan tidak enak. Kejadian atau lingkungan yang

menimbulkan perasaan-perasaan tegang disebut stresor (Smet, 1994).

Oleh Holmes dan Rahe (1967), kemudian disusun social readjustment rating

scale (SRRS) yang meninjau nilai berharga untuk membedakan stresor dan telah

digunakan banyak pada studi mengenai keterkaitan antara stres dan kejadian penyakit

(Marks, Murray, Evans, dan Willig, 2000). Kelemahan model ini ditunjukkan oleh

perbedaan individual, tingkat toleransi seseorang dan harapan-harapannya. Selain itu

tidak ada kriteria yang obyektif yang bisa mengukur situasi yang penuh stres, kecuali

ukuran pengalaman individu, sedangkan lingkungan yang memberi tekanan dapat

berupa lingkungan kerja, seperti : kondisi kerja yang miskin fasilitas, kondisi

pekerjaan yang tidak memuaskan, dll (Smet, 1994).

2. Stres sebagai ’respon’

Pendekatan yang kedua memfokuskan pada reaksi seseorang terhadap stresor

dan menggambarkan stres sebagai suatu respon (Smet, 1994). Teori ini menyangkut

tentang konsekuensi stres terhadap fisiologi, psikologi dan perilaku, dan terkait

dengan perkembangan suatu kejadian penyakit (Marks, dkk., 2000). Skema yang

menjelaskan stres sebagai respon tertera pada gambar 2 :

Page 26: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

6

LINGKUNGAN

Agen stres

Respon stres

Psikologi

Fisiologi

Tingkah L k Stimulus Respon

Gambar 2. Stres sebagai suatu respon

Dalam konteks ini sering terdapat contoh sebagai berikut : seseorang akan

merasa stres bila suruh pidato di depan suatu pertemuan. Respon yang dialami itu

mengandung dua komponen yaitu :

a. komponen psikologis yang meliputi : perilaku, pola pikir, emosi dan perasaan stres

b. komponen fisiologis, berupa rangsangan-rangsangan fisik yang meningkat seperti :

jantung berdebar-debar, mulut menjadi kering, perut mules, badan berkeringat.

Respon-respon psikologis dan fisiologis terhadap stresor ini disebut juga

strain atau ketegangan (Smet, 1994).

3. Stres sebagai interaksi antara individu dengan lingkungan

Pendekatan ketiga menggambarkan stres sebagai suatu proses yang meliputi

stresor dan strain, dengan menambahkan dimensi hubungan antara individu dengan

lingkungan. Di sini stres bukan hanya suatu stimulus atau sebuah respon saja tetapi

Page 27: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

7

juga suatu proses dimana seseorang adalah pengantara (agen) yang aktif yang dapat

mempengaruhi stresor melalui strategi-strategi perilaku, kognitif, dan emosional

(Smet, 1994).

Stres terjadi ketika terdapat ketidakcocokan antara ketika merasakan ancaman

dan merasakan kemampuan untuk menghadapinya (Marks, dkk., 2000). Stres

merupakan transaksi antara manusia dengan lingkungannya yang di dalamnya

termasuk penilaian sesorang pada tantangan yang dihadapinya pada situasi tertentu

sebaik-baiknya dengan menggunakan sumber-sumber yang ada untuk menghadapinya

seiring dengan respon secara psikologi dan respon fisiologi pada saat merasakan

tantangan-tantangan tersebut (Bishop, 2004).

B. Stresor

Rangsangan yang dapat memicu stres disebut stresor. Stresor ini bervariasi

menurut intensitas dan durasinya (Morris dan Maisto, 2002). Menurut Selye, stresor

ini kemudian dibedakan menjadi distress (stres yang merugikan) dan eustress (stres

yang positif). Walaupun reaksi stressor terhadap fisik tidaklah jauh berbeda, namun

eustress dianggap menghasilkan kerusakan yang lebih ringan dibandingkan dengan

distress (Bishop, 1994).

Stresor dapat berupa mikrostresor —seperti percekcokan harian, dan

gangguan minor, misal : kemacetan lalu lintas, asisten kerja yang sulit, dan target

akademis— hingga pada stresor yang lebih parah. Pendekatan untuk membedakan

stresor berdasarkan empat klasifikasi yang ada yaitu :

Page 28: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

8

1. akut, time-limited stresors : misalnya sesorang ada dalam keadaan terancam di

jalan, atau ketika menjalani ujian mengemudi

2. rangkaian stresor (stresor sequences) : misalnya sesorang yang menjual rumah

satu-satunya atau kehilangan rumah satu-satunya

3. kronik, intermitten stresors : misalnya akan menghadapi deadline penulisan jurnal

bagi jurnalis, atau tegangan saraf yang meningkat pada masa pre-menstrual

4. stresor kronik : misalnya seorang dokter yang menghadapi situasi darurat pada

lingkungan yang padat penduduk dan mengekang dirinya (Marks, dkk., 2000)

Gambar 3. Diagram Interaksi karakteristik Stresor dengan Internal Proses (Kognitif,

Respon Fisiologi, dan Perilaku) Menghadapi Situasi (Michael, dan Ronald, 2007)

Efek : - Rasa khawatir - Piker yang sulit

terkendali - Kepercayan diri yang

rendah - Mengharapkan yang

terburuk - Merasakan tidakada

harapan

Karakteristik stresor

Proses internal Intensitas/tingkat keparahan

- Ketegangan otot - Detak jantung

meningkat - Napas pendek - Suseptibilitas

terhadap penyakit meningkat

Perilaku menghadapi

Respon fisiologis - Memicu saraf

simpatik - Hormon stres

Penilaian Kognitif - Tergantung

permintaan (primer) - Dari sumber

(sekunder) - Konsekuensinya - Arti dari konsekuensi

kronisitas

kontrolabilitas

prediktabilitas

durasi Situasi permintaan/

sumber (stresor)

Perilaku self destructive (misal:

- Perilaku yang rigid atau terjadi disorganisasi

- Respon yang irrelevant

Page 29: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

9

Stres meliputi interaksi yang kompleks antara karakteristik situasi (stresor),

proses penilaian kognitif, respon fisiologi, dan perilaku yang dilakukan untuk

mengahadapi situasi tersebut. Karakteristik stresor yang mempengaruhi respon stres

dapat dilihat pada gambar 3.

C. Keterkaitan Stres dengan Fisiologi Tubuh

Reaksi stres terjadi karena aktivasi sumbu anterior-kelenjar pituitary-sistem

korteks. Stresor akan bekerja pada kontak dengan saraf dan menstimulasi pelepasan

hormone adrenokortikotropik (ACTH) dari kelenjar pituitary dan akan memicu

pelepasan glukokortikoid dari adrenal korteks (Pinel, 2000). Stresor akan

menstimulasi otak untuk melepaskan adrenocorticotropic hormone (ACTH) dari

kelenjar anterior pitutari untuk memicu pelepasan glukortikoid dari adrenal korteks.

Stresor juga mengaktivasi system saraf simpatik, dimana meningkatkan pelepasan

epinefrin dan norepinefrin dari adrenal medulla. Efek stres yang semakin berat

disebabkan karena adanya peningkatan sekresi glukokortikoid. Efek ini meliputi

peningkatan tekanan darah, kerusakan pada jaringan otot, diabetes steroid, infertilitas,

penghambatan pertumbuhan, penghambatan reaksi inflamasi, dan supresi sistem

imun. Penghambatan pada respon inflamasi membuat tubuh semakin sulit untuk

menyembuhkan diri setelah terkena trauma (Forsythe, dkk., 2003).

Page 30: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

10

Stres

Sistem Syaraf Simpatik

Hipotalamus

Medula Adrenal menghasilkan Epinefrin dan Norepinefrin : - meningkatkan

aktivitas`kardiovaskular - meningkatkan respirasi - meningkatkan perspirasi - membawa darah menuju otot - menstimulasi aktivitas mental - meningkatkan metabolisme - memicu ketegangan otot

Kelenjar Pituitari

Korteks Adrenal menghasilkan kortikosteroid : - meningkatkan pelepasan energi - menekan respon inflamasi - menekan respon imun

Sistem Hypothalmic-pituitary-adrenocortical

Sistem Sympathoacdreno-

Gambar 4. Hubungan Stres dengan Sistem Endokrin (Bishop, 1994)

D. Reaksi Stres

Menurut ahli fisiologi Hans Selye, terdapat tiga tahap reaksi terhadap stres

secara fisik dan psikologi yang disebut general adaptation syndrome (GAS). Seperti

yang terlihat pada gambar 5, tahap pertama (I) adalah reaksi alarm, dimana tubuh

mengenali bahwa harus ada perlawanan fisik dan psikologis terhadap bahaya yang

terjadi (Morris dan Maisto, 2002). Pada tahap ini sistem saraf simpatik diaktifkan,

dan hormon stres (kortisol, epinefrin, dan norepinefrin) dilepaskan dalam jumlah

yang besar (Stephen, dan Joseph, 1997). Tahap kedua (II) adalah pertahanan

Page 31: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

11

(resistance), selama tahap ini muncul gejala fisik dan rangkaian tanda yang muncul

untuk melawan peningkatan disorganisasi psikologi (Morris dan Maisto, 2002), yang

telah dibawa pada tahap alarm. Apabila stresor ini berlanjut, tubuh akan memulai

pengaturannya pada level sedang tanda-tanda fisiologi. Apabila gagal, maka akan

sampai pada tahap ketiga (III) yaitu muncul mekanisme kelelahan (exhaustion),

dengan adanya tambahan stresor atau kehilangan kemampuan dalam bertahan, tubuh

akan memasuki tahap yang memungkinkan terjadinya bermacam-macam kejadian

penyakit atau bahkan kematian (Stephen, dan Joseph, 1997) yang tidak efektif untuk

mengatasi stres (Morris dan Maisto, 2002).

III

III

Resistensi stres

waktu

Gambar 5. Sindrom Gejala Adaptasi menurut Hans Selye

(Michael, dan Ronald, 2007)

Page 32: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

12

E. Inflamasi

Inflamasi merupakan suatu respon protektif normal terhadap luka jaringan

yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak, atau zat-zat

mikrobiologik. Inflamasi adalah usaha tubuh untuk menginaktivasi atau merusak

organisme yang menyerang, menghilangkan zat iritan, dan mengatur derajat

perbaikan jaringan (Harvey, Mycek, dan Champe, 2001).

Gejala peradangan dimulai dari adanya noksius atau stimulus yang

menyebabkan terjadinya kerusakan sel. Dari kerusakan sel ini akan terjadi emigrasi

leukosit dan proliferasi sel. Seiring dengan terjadinya kerusakan sel, maka akan

terjadi pembebasan mediator-mediator inflamasi yang menyebabkan terjadinya

eksudasi, perangsangan reseptor nyeri, serta gangguan sirkulasi lokal. Dimana

gangguan sirkulasi lokal akan menyebabkan terjadinya pemerahan dan rasa panas,

dari eksudasi akan menyebabkan pembengkakan yang berpengaruh pada gangguan

fungsi, dan adanya perangsangan pada reseptor nyeri akan menyebabkan juga

gangguan fungsi serta rasa nyeri, Seperti tertera pada gambar 6 di bawah ini :

nyeri pembengkakan panas pemerahan

Perangsangan reseptor nyeri

eksudasi Gangguan sirkulasi lokal

Gangguan fungsi

Pembebasan bahan mediator

Proliferasi sel

Noksius Kerusakan sel Emigrasi leukosit

Gambar 6. Pathogenesis dan gejala peradangan (Mutshcler, 1986)

Page 33: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

13

Dalam reaksi ini ikut berperan pembuluh darah, saraf, dan sel tubuh di

tempat jejas. Proses radang memusnahkan, melarutkan atau membatasi agen

penyebab jejas dan merintis jalan untuk pemulihan jaringan yang rusak pada tempat

itu. Untuk mencapai tujuan tersebut, reaksi radang seringkali menimbulkan gejala-

gejala klinik seperti rasa nyeri. Pemulihan ialah proses dimana sel-sel yang hilang

atau rusak diganti dengan sel-sel hidup, kadang-kadang melalui regenerasi oleh sel

parenkim asal, tetapi lebih sering oleh sel fibroblast jaringan ikat yang membentuk

parut.

Radang akut adalah radang yang disebabkan oleh rangsangan yang

berlangsung mendadak (akut) (Sander, 2003). Gejala reaksi radang yang dapat

diamati berupa kemerahan (rubor), panas meningkat (calor), pembengkakan (tumor),

nyeri (dolor), dan gangguan fungsi (functio laesa) (Price dan Wilson, 1995).

Manifestasi lokal dari radang akut, ada tiga macam yaitu :

1. Perubahan hemodinamik

Pertama, didapatkan tekanan hidrostatik yang meningkat dalam pembuluh

darah akibat meningkatnya aliran darah di daerah yang terluka, sehingga cairan

keluar menuju daerah yang bertekanan lebih rendah yaitu interstitial. Kedua,

menurunnya tekanan osmotik dalam tekanan darah, sehingga cairan plasma tertarik

keluar pembuluh darah ke jaringan interstitial.

Page 34: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

14

2. Perubahan permeabilitas

Perubahan pembuluh darah meningkat, sehingga terjadi banyak kebocoran

pembuluh darah, dan akhirnya plasma protein dengan berat molekul yang besar dapat

menerobos dinding pembuluh darah ke jaringan interstitial.

3. White cell event

Sel-sel leukosit dalam keadaan normal berjalan di tengah-tengah dari

pembuluh darah begitu terdapat keradangan di suatu organ, maka pembuluh darah

sekitar daerah peradangan akan melebar, dan sel-sel radang PMN akan menepi

(margination). Setelah itu, sel-sel radang keluar dari pembuluh darah karena

permeabilitas kapiler yang meningkat (emigration). Sel-sel PMN yang berada di luar

pembuluh darah, dengan sendirinya akan menuju pusat radang karena pengaruh

mediator kimia (prostaglandin, leukotrien, komplemen C5a) disebut kemotaksis. Lalu

sel-sel PMN menggerombol pada pusat radang atau mengelilingi pusat radang dengan

tujuan melokalisir daerah radang (aggregration). Pada akhirnya sel-sel PMN

memakan kuman atau sel-sel mati dan dicernakan oleh enzim katalitik dari lisosom

(phagocytosis) (Sander, 2003).

F. Mediator Inflamasi

Prostaglandin dan senyawa yang berkaitan (tromboksan, leukotrien,

asamhidroperoksieikosatetraenoat/HPETE dan asam hidroksi eikosatetraenoat/HETE)

diproduksi dalam jumlah kecil oleh semua jaringan. Umumnya bekerja lokal pada

jaringan tempat prostaglandin tersebut disintesis, dan cepat dimetabolisme menjadi

Page 35: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

15

produk inaktif pada tempat kerjanya. Karena itu, prostaglandin tidak bersikulasi

dengan konsentrasi bermakna dalam darah (Harvey, dkk, 2001)

Metabolisme asam arakhidonat berlangsung melalui salah satu dari dua jalur utama,

yaitu sesuai dengan enzim yang mencetuskan reaksi:

1. Jalur siklooksigenase (COX)

Mula-mula dibentuk suatu endoperiksida siklik prostaglandin G2

(PGG2), yang

kemudian dikonversi menjadi prostaglandin H2

(PGH2) oleh peroksidase. PGH

2

sendiri sangat tidak stabil, lalu membentuk prostasiklin (PGI2) dan tromboksan

(TXA2), prostaglandin D

2 (PGD

2), prostaglandin E

2 (PGE

2), prostaglandin F

2 (PGF

2).

Aspirin dan agen antiinflamasi non steroid (AINS) seperti indometasin menghambat

siklooksigenase dan karena itu menghambat sintesis prostaglandin (Robbin dan

Kumar, 1995).

Telah diteliti bahwa ada dua isoenzim siklooksigenase yaitu siklooksigenase-1

(COX-1) dan siklooksigenase-2 (COX-2). Di dalam tubuh COX-1 merupakan bentuk

yang lebih dominan. Enzim COX-1 disebut juga sebagai enzim “constitutive” yang

mengubah PGH2

menjadi beberapa jenis prostaglandin (PGE2, PGI

2) dan tromboksan

(TXA2) yang dibutuhkan dalam fungsi homeostatis. Enzim COX-1 terdapat di

kebanyakan jaringan, antara lain di ginjal dan saluran cerna. Enzim COX-2 dalam

keadaan normal tidak terdapat di jaringan, tetapi dibentuk selama proses peradangan

oleh sel-sel radang dan dalam sel-sel imun, sel endotel pembuluh darah dan fibroblast

Page 36: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

16

sinovial, sangat mudah diinduksi oleh berbagai mekanisme, akan mengubah PGH2

manjadi PGE2

yang berperan dalam kejadian inflamasi, nyeri dan demam. Oleh

karena itu, COX-2 dikenal sebagai enzim pertahanan. Tapi pada kenyataannya,, baik

COX-1 dan COX-2 adalah isoenzim yang dapat diinduksi. Menurut perkiraan,

penghambatan COX-2 lebih memberikan efek antiinflamasi terhadap obat

antinflamasi non steroid (Lelo, 2002).

2. Jalur lipoksigenase

Jalur ini merupakan jalan lain. Reaksi awal pada jalur ini ialah adanya

tambahan gugus hdroperoksi pada posisi karbon 5-, 12-, 15- yang oleh enzim masing-

masing membentuk lipoksigenase-5, lipoksigenase-12, lipoksigenase-15.

Lipoksigenase-5 merupakan enzim utama neutrofil dan metabolit-metabolit hasil

kerjanya berciri khas. Derivat 5-hidroperoksi asam arakhidonat yang disebut 5-

HPETE, sangat tidak stabil dan direduksi sebagai 5-HETE (yang bekerja kemotaksis

untuk neutrofil) atau diubah menjadi golongan leukotrien. Leukotrien pertama yang

dihasilkan dari 5-HPETE disebut leukotrien A4

(LTA4), kemudian oleh hidrolisis dan

akhirnya menjadi leukotrien E(LTE). Leukotrien Benzim membentuk leukotrien B4

(LTB4) atau leukotrien C

4 (LTC

a) dengan penambahan glutation. Leukotrien C

4

diubah menjadi leukotrien D4

(LTD) merupakan agen kemotaksis kuat dan

menyebabkan agregasi neutrofil. Leukotrien C4

dan LTD4

menyebabkan

Page 37: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

17

vasokonstriksi, spasmus bronkus dan meningkatkan permeabilitas vaskular (Robbin,

dan Kumar, 1995).

Glukokortikoid (menginduksi annexin 1

Liso-gliseril- fosforilkolin

Dihambat agonis PAF

Arakhidonat

Fosfolipase A2

5-HPETE

LTA4

LTB4

LTC4

LTD4

LTE4

(bronkokonstriktor, meningkatkan permeabilitas

pembuluh darah)

12-HETE (Kemotaksin)

Lipoksin A dan B

12-Lipoksigenase

15-Lipoksigenase

Siklus endoperoksid

siklooksigenase

TXA2(trombotik,

vasokonstriktor)

PGI2( vasodilator, hiperalgesik, stops platelet aggregation)

Induksi penghambatan glukokortikoid

PGF2α (bronkokonstriktor,

kontraksi miometrial)

PGD2 (menghambat

platelet aggregation, vasodilator)

Dihambat NSAID 5-lipooksigenase

PGE2(vasodilator, hiperalgesik)

Dihambat Antagonis

PG

Penghambat 5- lipooksigenase

(contoh : zileutin)

Penghambat TXA2 synthase

Dihambat oleh agonis reseptor

Leukotrien (Contoh : zafirukast,

montelukast)

PAF (vasodilator,

meningkatkan permeabilitas

pembuluh darah, bronkokonstriksi,

kemotaksin)

Dihambat Antagonis

TXA2

Fosfolipid

Gambar 7. Diagram mediator inflamasi turunan dari fosfolipid dengan aksinya pada tubuh dan sisi aksi obat anti-inflamasi (Rang, Dale, Ritter dan Flower, 2007)

Keterangan gambar 7: PG = prostaglandin; PGI

2 = prostasiklin; TX = troboksan; LT = leukotrien; HETE = hydroxyeicosatetraenoic acid;

HPETE = hydroperoxyeicosatetraenoic acid; PAF = platelet-activating factor; NSAIDs = Non-Steroidal Anti-inflammatory Drugs

Page 38: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

18

Dari gambar 7 dapat dilihat bahwa mediator PGF2α memiliki pengaruh

bronkokonstriktor, kontraksi miometrial, PGD2 menyebabkan penghambatan agregrsi

pletelet dan vasodilator, sedangkan PGI2 dan PGE2 menyebabkan terjadinya

vasodilator dan hiperalgesik. Sedangkan Leukotrien bersifat bronkokonstriktor dan

meningkatkan permeabilitas pembuluh darah (Rang, Dale, Ritter, dan Flower, 2007).

G. Obat Anti-inflamasi

Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat anti inflamasi terbagi dalam

golongan steroid yang terutama bekerja dengan cara menghambat pelepasan

prostaglandin dari sel-sel sumbernya, dan golongan obat anti inflamasi non-steroid

(AINS) yang bekerja melalui mekanisme lain seperti inhibisi siklooksigenase yang

berperan pada biosintesis prostaglandin (Anonim, 2000).

Sediaan AINS memiliki struktur kimia yang heterogen dan berbeda di dalam

farmakodinamiknya. Oleh karena itu berbagai cara telah dilakukan untuk

mengelompokkan AINS, apakah menurut struktur kimianya, tingkat keasaman, atau

ketersediaan awal (pro-drug atau bukan). Meskipun secara umum, sebagai anti-

inflamasi, AINS bekerja dengan menghambat biosintesis prostaglandin, namun

sekarang AINS dikelompokkan menurut selektivitasnya dalam menghambat COX-1

dan COX-2, apakah selektif sebagai penghambat COX-2 atau non-selektif (Lelo,

2002).

Page 39: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

19

H. Kalium diklofenak

Kalium diklofenak merupakan obat anti inflamasi non-steroid (AINS) poten

dan disertai dengan daya antipiretik dan analgesik. Kalium diklofenak termasuk

dalam derivate asam fenilasetat. Absorpsi obat ini melalui saluran cerna berlangsung

cepat dan lengkap. Walaupun waktu paruh singkat yakni 1-3 jam, diklofenak

diakumulasi di cairan sinovia yang menjelaskan efek terapi di sendi jauh lebih

panjang dari waktu paruh obat tersebut (Wilmana, 1995).

Diklofenak memiliki mekanisme aksi dengan menghambat sintesis

prostaglandin dengan menurunkan aktivitas enzim siklooksigenase sehingga akan

menurunkan pembentukan prekursor prostaglandin (Lacy, Armstrong, Goldman, dan

Lance, 2006). Efek samping yang lazim ialah mual, gastritis, eritema kulit dan sakit

kepala (Wilmana, 1995). Faktor resiko penggunaan kalium diklofenak topical pada

masa kehamilan termasuk dalam golongan B, sedangkan pada sediaan kalium

diklofenak oral, termasuk dalam golongan C (trimester ketiga). Diklofenak dapat

meningkatkan efek/toksisitas digoksin, methotrexate, insulin. Diklofenak juga dapat

menurunkan efek aspirin, golongan thiasid, dan furosemid apabila digunakan dalam

waktu yang sama.

. Secara farmakodinamik, onset Cataflam® (kalium diklofenak) lebih

cepat dibandingkan garam natrium karena dapat larut pada duodenum. Profil

farmakokinetika diklofenak, absorpdi pada sediaan gel topikal sebesar 10%, terikat

pada protein sebesar 99% di albumin, metabolism di hepar dan memilikibeberapa

Page 40: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

20

metabolit, waktu puncak di serum dicapai dalam waktu satu jam. Dieksresikan di

urine sebesar 65%, dan di feses 35% (Lacy, Armstrong, Goldman, dan Lance, 2006)

Gambar 8. Struktur kalium diklofenak (O'Neil, dan Smith, 2001)

I. Metode Perilaku Stres

1. Restraint Test

Perlakuan stres dilakukan dengan metode restraint test selama 30 menit,

yaitu memasukkan tikus dalam pipa paralon dengan ukuran diameter 31,75 mm dan

panjang 50-100 mm, kemudian kedua ujungnya ditutup dengan kawat kasa dan

diletakkan horizontal sedemikian rupa sehingga stabil dan tidak berubah posisi.

Selama proses perlakuan restraint test, mencit tidak memiliki akses ke makanan dan

minuman (Ghoshal, Wang, Sheridan, dan Jacob, 1998).

2. Forced Swim Stress

Forced Swim Stress diasosiasikan dengan paradigma depresi dan kecemasan

pada hewan uji. Mencit diletakkan pada pipa plastic yang berisi air (25oC) dengan

Page 41: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

21

ketinggian 15 cm selama 30 menit. Hewan uji kemudian dikeringkan dengan handuk

dan dibiarkan selama 10 menit di dalam kandang (Forsythe, dkk., 2003).

J. Metode Uji Daya Anti-Inflamasi

Terdapat dua golongan uji daya anti-inflamasi, yaitu secara in vivo dan in

vitro. Metode in vivo yang dilakukan untuk uji daya anti-inflamasi antara lain :

1.Uji udema pada telapak kaki tikus

Hewan uji yang digunakan adalah tikus dengan berat badan 120-180 g.

Bahan penginduksi radang yang digunakan adalah karagenin 1% dalam NaCl 0,9%

b/v dengan volume sebesar 0,1 ml untuk tikus dan 0,05 ml untuk mencit; kapsaisin 1-

10µg/kg dalam 105 atau dalam tween 80 atau NaCl 0,9%; dekstrin 6% b/v dalam

gom akasia b/v sebanyak 0,1 ml; dan kaolin yang disuspensikan dalam NaCl 0,9%

atau gom arab 0,9%.

Adapun prosedur dari metode ini sebagai berikut : hewan uji dibagi dalam

beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri atas 6-8 ekor hewan. Bahan anti

inflamasi diberikan satu jam sebelum bahan peradang diberikan secara oral atau 30

menit sebelumnya jika diberikan secara intraperitoneal. Kemudian penghambatan dari

udema kaki digunakan sebagai ukuran aktivitas anti inflamasi. Udema kaki terbentuk

karena injeksi subplantar bahan peradang kaki kiri belakang. Volume telapak kaki

diukur pada selang waktu 1 sampai lima jam. Pada mencit, pengukuran umumnya

dilakukan dengan mengorbankan mencit lalu memotong kaki pada pergelangannya,

Page 42: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

22

selanjutnya udema diukur dengan membandingkan volume kaki yang dibengkakkan

dengan kaki yang tidak dibengkakkan.

Selain karagenin, terdapat juga agen penginduksi lainnya anatra lain

kapsaisin, formalin, albumin telur, dan prostglandin E2 (Nwafor, Jacks, Ekanem,

2007).

2. Cotton Pellet Granuloma

Hewan uji yang digunakan berupa tikus betina galur Wistar dengan berat badan

rata-rata 150 g, diinjeksi secara subkutan dengan 25 ml udara, kemudian diinjeksikan 0,5

ml minyak kapas sebagai senyawa kimia yang merangsang pembentukan udema. Hari

kedua setelah pembentukkan kantong, udara dihampakan. Pada hari ketiga, kantong

ditekan secara manual untuk mencegah terjadinya perlekatan. Pada hari keempat,

kantong dibuka dan cairan eksudat disedot lalu volumenya diuku (Vetrchelvan, dan

Jegadeesan, 2002).

. Metode uji daya anti-inflamasi secara in vitro antara lain dengan pengukuran

mediator-mediator inflamasi. Percobaan invitro ini berdasarkan pada kemampuan

suatu obat untuk melepaskan diri dari proses oksidasi fosforilasi, tetapi tidak semua

penghambatan eksudasi fosforilasi adalah antiinflamasi, misalnya 2,4-dinitrofenol.

Metode in vitro yang sering digunakan antara lain dengan cara pengukuran sitokin

antara lain mediator IL-6, IL-9, IL-10, IL-13, dan IFN-γ dengan menggunakan

prosedur ELISA pada cairan bronkoalveolar (Forsthye, dkk., 2003).

Adapun metode yang dilakukan pada penelitian ini mengacu pada konsep metode

Langford, et. al. yang telah dimodifikasi. Perbedaannya dengan metode Langford, et. al.

Page 43: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

23

adalah pada penggunaan zat peradang serta perlakuan pada kaki bagian belakang, yaitu

menggunakan zat peradang suspensi ragi 5%; dan pada kedua kaki bagian belakang

diberi perlakuan yang sama (kedua kaki bagian belakang disuntik zat peradang, baik

kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol). Pada penelitian ini zat peradang yang

digunakan adalah suspensi karagenin 1%; perlakuan kaki bagian belakang berbeda antara

kaki kiri dan kanan (kaki kiri disuntik suspensi karagenin 1% subplantar, sedangkan kaki

kanan disuntik subplantar tanpa karagenin sebagai kontrol).

Perhitungan besar kecilnya efek/respon antiinflamasi (yang dinyatakan dalam

daya, karena menunjukkan kuantitas) menurut metode Langford dinyatakan sebagai

berikut:

% daya anti inflamasi =

Keterangan :

U = harga rata-rata berat kaki kiri kelompok karagenin (tanpa perlakuan pemberian larutan kalium diklofenak) dikurangi rata-rata berat kaki kanan mencit D = harga rata-rata berat kaki kelompok perlakuan dengan larutan kalium diklofenak dikurangi rata-rata berat kaki kanan mencit

K. Landasan Teori

Dalam kondisi stres terjadi ketegangan baik secara fisiologis maupun

psikologis yang mengganggu fungsi organisme dan berdasarkan penelitian Joko

Suwito, dkk. (2004), terbukti stresor menyebabkan terjadinya peningkatan hormon

yang terkait stres yaitu kortisol serta peningkatan sekresi IL-1 beta sebagai mediator

inflamasi. Besarnya peranan stres ini mempengaruhi progresivitas

Page 44: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

24

penyembuhanError! Reference source not found.. Namun, pada kondisi stres

terjadi peningkatan kortikosteroid yang dapat mensupresi inflamasi (Bishop, 1994).

L. Hipotesis

Stres menurunkan secara signifikan terhadap daya anti inflamasi kalium

diklofenak yang dinyatakan dengan peningkatan bobot udema kaki yang diradangkan

dengan karagenin 1% secara subplantar.

Page 45: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni. Berdasarkan

cara pengambilan sampel dan jumlah variabel bebas, penelitian ini menggunakan

rancangan acak dengan pola satu arah.

B. Variabel

1. Variabel penelitian

a. variabel bebas : restraint stress

b. variabel tergantung : persentase daya anti inflamasi

2. Variabel pengacau

a. variabel terkendali

1) jenis kelamin mencit : betina

2) umur mencit : 2-3 bulan

3) berat badan mencit : 20-30 g

4) galur mencit : lokal

b. variabel tidak terkendali : kondisi patofisiologis hewan uji, suhu ruangan,

kelembaban, kebisingan

25

Page 46: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

26

C. Definisi Operasional

a. Stres

Stres merupakan suatu keadaan dimana merasa terancam dengan sesuatu yang

dapat mempengaruhi keadaan psikologis maupun keadaan fisiologisnya.

b. Uji daya anti-inflamasi

Uji daya anti inflamasi adalah uji dengan menggunakan mencit galur lokal

sebagai hewan uji yang diradangkan telapak kaki kirinya, dan diukur bobot

kakinya dengan cara memotong kedua kaki belakang mencit, kemudian ditimbang

dan dibandingkan dengan perlakuan kelompok kontrol negatif karagenin 1%

subplantar.

D. Bahan dan Alat yang Digunakan

1. Bahan

a. Hewan uji : mencit betina, galur lokal, umur: 2-3 bulan, berat badan : 20-30g.

Diperoleh dari : peternakan Sleman Yogyakarta.

b. Zat peradang : karagenin tipe I (Sigma Chemical Co) dari Laboratorium

Farmakologi dan Toksikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

c. Pensuspensi karagenin : NaCl fisiologis 0,9% (Otsuka-NS).

d. Kalium diklofenak yang diperoleh dari PT. Dexa Medica Palembang

e. Pelarut kalium diklofenak : aquadest produksi dari Laboratorium Kimia

Organik Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Page 47: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

27

2. Alat yang digunakan

a. Alat-alat gelas merk Pyrek

b. Neraca analitik Mettler Toledo AB 204 (Germany)

c. Spuit injeksi subplantar

d. Spuit injeksi per oral

e. Gunting dan pinset

f. Pipa paralon

E. Tata Cara Penelitian

Metode yang dilakukan pada penelitian ini mengacu pada konsep metode

Langford dkk. yang telah dimodifikasi. Perbedaannya dengan metode Langford dkk

adalah pada penggunaan zat peradang serta perlakuan pada kaki bagian belakang,

yaitu menggunakan zat peradang suspensi ragi 5%; dan pada kedua kaki bagian

belakang diberi perlakuan yang sama (kedua kaki bagian belakang disuntik zat

peradang, baik kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol), sedangkan pada

penelitian ini zat peradang yang digunakan adalah suspensi karagenin 1%; perlakuan

kaki bagian belakang berbeda antara kaki kiri dan kanan (kaki kiri disuntik suspensi

karagenin 1% subplantar, sedangkan kaki kanan disuntik subplantar tanpa karagenin

sebagai kontrol).

Page 48: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

28

1. Penyiapan hewan uji

Hewan diadaptasikan selama 1 minggu sebelum diberi perlakuan. Mencit

putih betina yang digunakan diberi pakan pelet butiran, air minum. Hewan kemudian

dikelompokkan secara acak.

2. Penyiapan bahan uji

a. Pembuatan larutan karagenin

Dosis karagenin yang digunakan sebesar 25 mg/kg BB berdasarkan

penelitian yang pernah dilakukan oleh Nugroho (2007). Pembuatan larutan

karagenin dengan cara : sebanyak 100 mg karagenin, dilarutkan dalam NaCl

fisiologis (0,90 %) hingga volume 10 ml akan diperoleh larutan karagenin 1%

(b/v) setara dengan dosis 25 mg/kg BB. Volume pemberian adalah 0,05 ml, berat

badan mencit rata-rata 20 gram = 0,02 kg.

Perhitungan dosis karagenin

= kgBBmgkg

mlmgml /2502,0

10/10005,0=

×

b. Penentuan dosis kalium diklofenak

Dosis pemakaian kalium diklofenak pada manusia adalah 50-200 mg,

untuk terapi rheumatoid arthritis digunakan 100-200 mg tid (Anderson, dkk.,

2001) kemudian dikonversikan ke dalam dosis mencit dengan berat 20 g

menggunakan faktor konversi 0,0026.

Page 49: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

29

Dosis pada manusia 70 kg BB = 100 mg

Konversi ke mencit 20 g BB = 100 mg/70 kg BB × 0,0026

= 0,26 mg/ 20 g BB

= 13 mg/kg BB

3. Uji pendahuluan rentang waktu pemotongan kaki setelah injeksi karagenin

Hewan uji dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari

3 ekor, diberi perlakuan kaki kiri bagian belakang 0,05 ml suspensi karagenin dan

kemudian dikorbankan dengan jangka waktu tertentu yaitu 1, 2, 3, dan 4 jam setelah

penyuntikan suspensi karagenin. Setelah dikurbankan, kedua kaki belakang dipotong

pada sendi torsocural dan ditimbang. Waktu pemotongan kaki ditentukan pada saat

kaki mengalami peningkatan udema yang berarti berdasarkan uji statistik

Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui distribusi normal, yang apabila terdistribusi

normal dilanjutkan dengan uji analisis varian ANOVA dengan tingkat kepercayaan

95%, jika signifikasinya kurang dari <0,05, maka dilakukan uji Scheffe untuk

mengetahui apakah perbedaan tersebut bermakna atau tidak.

4. Uji pendahuluan waktu pemberian diklofenak dengan dosis efektif

Hewan uji dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing terdiri dari 3 mencit.

Masing-masing kelompok diberi kalium diklofenak 13 mg/kg BB per oral selang

waktu tertentu.

Kelompok I : 15 menit sebelum diinjeksi karagenin 1%

Page 50: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

30

Kelompok II : 30 menit sebelum diinjeksi karagenin 1%

Kelompok III : 45 menit sebelum diinjeksi karagenin 1%

Kelompok IV : 60 menit sebelum diinjeksi karagenin 1%

Setelah pemberian larutan kalium diklofenak sesuai dengan rentang waktu

yang diinginkan, kemudian dilakukan injeksi suspensi karagenin 1% secara sub

plantar pada telapak kaki kiri bagian belakang mencit. Satu jam setelah injeksi

suspensi karagenin tersebut, kemudian mencit dikorbankan dan kaki mencit dipotong

pada sendi torsocural-nya, kemudian berat udem yang dihasilkan ditimbang. Waktu

pemberian kalium diklofenak ditentukan saat kaki mengalami penurunan udem yang

berarti berdasarkan dari uji statistik yang dilakukan.Untuk mengetahui distribusi

kenormalan data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov, apabila data

terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji ANOVA dengan tingkat

kepercayaan 95% (signifikasi 0,05). Jika data yang didapat signifikan berbeda

bermakna (<0,05) maka dilakukan uji Scheffe untuk mengetahui perbedaan tersebut

bermakna atau tidak.

5. Perlakuan hewan uji

Hewan uji dibagi menjadi 4 kelompok dengan masing-masing terdiri dari 7

ekor mencit.

Kelompok I : karagenin dosis 25 mg/kg BB

Kelompok II : kontrol negatif aquadest

Kelompok III : kontrol positif kalium diklofenak

Page 51: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

31

Kelompok IV : perlakuan stres dan pemberian kalium diklofenak

Kecuali pada kelompok I, pada menit ke-15, kaki kirinya diinjeksi dengan

karagenin 1% secara subplantar sebanyak 0,05 ml. Kaki kanan sebagai kontrol hanya

disuntik dengan spuit injeksi tanpa karagenin. Pada kelompok kontrol tidak

dipejankan kalium diklofenak. Untuk kelompok III diberikan larutan kalium

diklofenak 1 jam sebelum dilakukan injeksi suspensi karagenin 1% pada telapak kaki

kiri bagian belakang secara sub plantar. Pada kelompok IV, perlakuan stres dilakukan

dengan metode restraint test selama 30 menit, yaitu dimasukkan dalam pipa paralon

dengan ukuran diameter 31,75 mm dan panjang 50-100 mm kemudian kedua

ujungnya ditutup dengan kawat kasa dan diletakkan horizontal sedemikian rupa

sehingga stabil dan tidak berubah posisi. Selama proses perlakuan restraint test,

mencit tidak memiliki akses ke makanan dan minuman (Ghoshal, et al., 1998).

Kemudian diberi larutan kalium diklofenak dengan dosis 13 mg/kg BB, dan 30 menit

kemudian telapak kaki kiri bagian belakang diinjeksi suspensi karagenin 1% secara

sub plantar. Satu jam setelah injeksi suspensi karagenin pada telapak kaki kiri bagian

belakang mencit secara subplantar, kemudian mencit dikorbankan dan baik kaki kiri

maupun kanan (sebagai kontrol) dipotong pada sendi torsocural, dan kemudian

ditimbang berat udemnya dan diperbandingkan untuk selanjutnya dilakukan

perhitungan persen (%) daya anti-inflamasi.

Page 52: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

32

6. Perhitungan daya anti-inflamasi

Persentase daya anti inflamasi dihitung dengan cara

% daya anti inflamasi =

Keterangan : U = harga rata-rata berat kaki kiri kelompok karagenin (tanpa perlakuan pemberian larutan kalium diklofenak) dikurangi rata-rata berat kaki kanan mencit D = harga rata-rata berat kaki kelompok perlakuan dengan larutan kalium diklofenak dikurangi rata-rata berat kaki kanan mencit

F. Analisis Hasil

Data yang diperoleh dari hasil penimbangan bobot kedua kaki belakang

mencit dan dalam bentuk persentase daya anti inflamasi dianalisis dengan metode

Kolmogorov-Smirnov untuk melihat distribusi data dilanjutkan dengan uji

homogenitas. Jika data terdistribusi normal dan homogen, dilanjutkan dengan analisis

varian (ANOVA) satu arah taraf kepercayaan 95%. Analisis dilakukan untuk

mengetahui ada perbedaan pada kelompok perlakuan. Jika diperoleh nilai p<0,05

diartikan ada perbedaan bermakna, jika diperoleh nilai p>0,05 diartikan perbedaan

tersebut tidak bermakna.

Page 53: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Pendahuluan

Uji pendahuluan dilakukan agar metode yang digunakan tepat, dan dapat

terpercaya. Uji pendahuluan ini dilakukan sebelum uji perilaku selanjutnya, dan

mendukung hasil dari uji daya antiinflamasi kalium diklofenak. Uji pendahuluan yang

dilakukan meliputi uji pendahuluan waktu pemotongan kaki mencit, dan rentang

waktu pemberian larutan kalium diklofenak pada dosis terapi. Uji pendahuluan

bertujuan mengefisiensikan dan mengoptimalkan proses pengambilan data untuk

langkah penelitian selanjutnya.

1. Orientasi waktu pemotongan kaki mencit

Uji pendahuluan waktu pemotongan kaki mencit bertujuan mengetahui

waktu optimum pemotongan kaki mencit setelah pemberian injeksi suspensi

karagenin 1% yang dapat menimbulkan udem terbesar. Dari hasil uji pendahuluan ini

dapat diketahui keefektifan daya antiinflamasi kalium diklofenak.

Uji pendahuluan ini dilakukan dengan menginjeksikan suspensi karagenin 1%

sebanyak 0,05 ml secara subplantar pada telapak kaki kiri bagian belakang mencit

dimana kemudian dibandingkan dengan kaki kanan yang tidak diberi injeksi suspensi

karagenin 1% pada selang waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam, dan 4 jam.

33

Page 54: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

34

Untuk mengetahui distribusi data yang diperoleh dari hasil uji pendahuluan

pemotongan kaki ini, maka diuji menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data ini

dapat dilihat pada lampiran 9, signifikasi yang diperoleh adalah sebesar 0,617 (>0,05)

maka data yang diperoleh dapat dikatakan bahwa distribusi data normal, dilanjutkan

dengan uji homogenitas data, signifikasi yang diperoleh 0,601 (>0,05). Dengan

demikian data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen. sehingga analisis

selanjutnya menggunakan uji ANOVA pola satu arah dengan taraf kepercayaan 95%.

Tabel I. Rangkuman hasil ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% data bobot udema kaki mencit pada uji pendahuluan waktu pemotongan kaki setelah diinjeksi karagenin 1% subplantar

Keterangan Df F Probabilitas (p) Berat udem antarkelompok perlakuan

3 0,887 0,488

Berdasarkan tabel I, dari uji ANOVA diperoleh signifikasinya adalah 0,488

(>0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa antara perlakuan 1, 2, 3, dan 4 jam tidaklah

berbeda bermakna. Dengan demikian waktu injeksi karagenin yang dilakukan adalah

1 jam setelah pemberian kalium diklofenak. Karagenin telah dapat menginduksi

inflamasi dalam waktu 1 jam. Hasil yang didapat berbeda dengan penelitian yang

telah dilakukan oleh Nugroho (2007), yaitu karagenin memberikan efek induksi udem

yang signifikan pada jam ketiga setelah injeksi suspensi karagenin 1% secara sub

plantar. Berdasarkan Brooks dan Day (1991), mekanisme induksi karagenin yang

mungkin terjadi terdiri dari 2 fase, fase pertama merupakan pelepasan histamin, 5-HT

Page 55: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

35

dan kinin yang terjadi pada 1 jam pertama, sementara pada fase kedua terjadi

pelepasan prostaglandin pada jam ke 2-3 sehingga seharusnya pemotongan kaki

mencit dilakukan pada jam ke-3 setelah injeksi suspensi karagenin. Sedangkan pada

penelitian ini didapat pada waktu 1 jam sudah dapat terjadi udem yang tidak berbeda

bermakna dengan kelompok lainnya. Adanya perbedaan ini mungkin disebabkan oleh

faktor pengerjaan (misal : cara pemotongan kaki), dan faktor biologis hewan uji

(kesehatan, iklim), kondisi pada saat pengerjaan di ruangan yang berbeda, antara lain

suhu, kelembaban ruangan.

Tabel II. Hasil rata-rata berat udem setelah injeksi suspensi karagenin 1% secara sub plantar pada telapak kaki kiri bagian belakang pada rentang waktu tertentu

kelompok Mean udema (g) ± SE 1 jam 0,0351±0,0077 2 jam 0,0489±0,0126 3 jam 0,0183±0,0030 4 jam 0,0489±0,0270

Hasil uji pendahuluan waktu pemotongan kaki, didapatkan masing-masing

rata-rata berat udem setelah injeksi suspensi karagenin 1% secara sub plantar

berurutan dari 1, 2, 3 dan 4 jam adalah 0,0351 g, 0,0489 g, 0,0183 g, dan 0,0489 g.

Berdasarkan tabel I, dari uji ANOVA diperoleh signifikasinya adalah 0,488 (>0,05),

sehingga dapat dikatakan bahwa antara perlakuan 1, 2, 3, dan 4 jam tidaklah berbeda

bermakna. Dengan demikian waktu injeksi karagenin yang dilakukan adalah 1 jam

setelah pemberian kalium diklofenak. Hasil rata-rata berat udem kemudian

dirangkum dalam diagram batang, seperti yang tertera pada gambar 9 berikut ini :

Page 56: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

36

Gambar 9. Diagram batang rata-rata berat udem setelah injeksi suspensi karagenin 1% secara sub plantar pada telapak kaki kiri bagian belakang pada rentang waktu tertentu 2. Orientasi waktu pemberian larutan kalium diklofenak dengan dosis terapi

Uji pendahuluan waktu pemberian larutan kalium diklofenak bertujuan

mengetahui waktu yang tepat dalam pemberian larutan kalium diklofenak pada dosis

terapi sebelum diinjeksi dengan suspensi karagenin 1% secara sub plantar. Waktu

pemberian natrium diklofenak ditentukan saat kaki mengalami penurunan udem yang

berarti.

Uji pendahuluan kalium diklofenak dilakukan dengan memberikan larutan

kalium diklofenak per oral dengan dosis 13 mg/kg BB dengan selang waktu 15, 30,

45, dan 60 menit sebelum injeksi suspensi karagenin 1% sub plantar pada telapak

kaki kiri bagian belakang mencit.

Page 57: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

37

Tabel III. Rangkuman hasil ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% data bobot udema kaki mencit pada uji pendahuluan waktu pemberian larutan kalium diklofenak pada dosis terapi

Keterangan Df F Probabilitas (p) Berat udem antarkelompok perlakuan

3 0,512 0,685

Untuk mengetahui distribusi data dari uji pendahuluan waktu pemberian

larutan kalium diklofenak yang didapat, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov.

didapat nilai signifikasi yang diperoleh sebesar 0,955 (lampiran 10), karena nilai

signifikasi lebih besar dari 0,05 maka data yang diperoleh terdistribusi normal,

dilanjutkan dengan uji homogenitas data didapatkan signifikasi sebesar 0,616 (>0,05)

maak data yang diperoleh homogen. Dengan demikian dilanjutkan dengan uji

ANOVA pola satu arah dengan taraf kepercayaan 95%, dan nilai signifikasi yang

didapat adalah 0,0685. Nilai signifikasi yang didapat lebih besar dari 0,05 maka data

yang didapat tidak berbeda signifikan.

Tabel IV. Data rata-rata berat udem kaki mencit pada ujij pendahuluan setelah pemberian dosis terapi kalium diklofenak pada rentang waktu tertentu

Kelompok Mean udema (g) ± SE 15 menit 0,0279±0,0043 30 menit 0,0178±0,0103 45 menit 0,0229±0,0132 60 menit 0,0254±0,0147

Dari tabel IV, dapat dilihat bahwa pada menit ke-30 dihasilkan berat udem

yang paling kecil ( 0,018 g), dibandingkan dengan perlakuan 15, 45, dan 60 menit.

Page 58: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

38

Hal ini berarti pada menit ke-30 kalium diklofenak dapat diabsorpsi sehingga dapat

memberikan penurunan berat udem secara maksimal. Dengan demikian dapat diambil

kesimpulan bahwa waktu pemberian larutan kalium diklofenak dengan dosis 13

mg/kg BB dapat diberikan 30 menit sebelum injeksi suspensi karagenin 1% secara

sub plantar. Hasil rata-rata berat udem pada uji pendahuluan waktu pemberian kalium

diklofenak terangkum dalam diagram batang pada gambar 10 di bawah ini:

Gambar 10. Diagram batang rata-rata berat udem kaki mencit pada uji pendahuluan setelah pemberian dosis terapi kalium diklofenak pada rentang waktu tertentu.

Page 59: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

39

B. Hasil Uji Daya Anti-Inflamasi

Kelompok yang dibandingkan adalah kelompok karagenin 1%, kontrol

negatif (aquadest), kontrol positif (kalium diklofenak), dan kelompok pra perlakuan

stres kemudian diberi kalium diklofenak. Besarnya daya anti-inflamasi dapat dilihat

berdasarkan hasil persen daya anti-inflamasi yang dihitung berdasarkan metode

Langford dkk (1972) dengan modifikasi. Alasan pemilihan metode ini adalah karena

metode ini mempunyai kevalidan yang cukup baik, selain itu juga sederhana, dalam

hal instrumen yang dibutuhkan, proses perlakuan, pengamatan, pengukuran sampai

dengan pengolahan data.

Suspensi karagenin 1% merupakan suatu zat iritan yang digunakan sebagai zat

penginduksi udem. Kemampuan induksi udem ini sering digunakan untuk

memprediksi daya anti-inflamasi suatu obat anti-inflamasi baik dari golongan steroid

maupun non-steroid. Respon udem yang dihasilkan oleh karagenin cukup

menghasilkan respon yang peka, dan tidak menimbulkan kerusakan jaringan pada

kaki mencit setelah diinjeksi secara sub plantar.

Aquades digunakan sebagai kontrol negatif karena merupakan pelarut kalium

diklofenak, dan dilakukan untuk mengetahui apakah pelarut ini memiliki pengaruh

terhadapa aktivitas anti-inflamasi kalium diklofenak atau tidak, juga digunakan

sebagai pembanding daya anti-inflamasi.

Page 60: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

40

Kalium diklofenak diketahui memiliki kemampuan untuk bekerja efektif

dalam penghambatan kerja enzim siklooksigenase sehingga asam arakidonat tidak

bisa diubah menjadi prostaglandin.

Metode restraint test dipilih untuk memberikan stres terhadap mencit,

sehingga dapat diketahui pengaruh stres terhadap daya anti-inflamasi kalium

diklofenak. Restraint test diasosiasikan dengan pemberian stresor psikososial yang

dapat membuat stres terhadap mencit. Stresor ini dapat berpengaruh pada terjadinya

peningkatan mediator inflamasi. Restraint test merupakan jenis stresor yang akut,

karena diberikan pada waktu tertentu.

Pada uji perlakuan digunakan 28 mencit yang dibagi menjadi empat kelompok

masing-masing terdiri dari 7 ekor mencit. Dosis kalium diklofenak yang digunakan

merupakan dosis terapi yaitu 100mg/70 kgBB (dikonversi ke dosis mencit menjadi 13

mg/kgBB). Namun, dari empat kelompok didapatkan standar error yang sangat

besar, sehingga dilakukan pemilihan data dengan cara mengeluarkan data berat udem

yang tidak termasuk dalam batas atas dan batas bawah penambahan rata-rata berat

udem pada masing-masing kelompok. Pada lampiran 7, dapat dilihat pada masing-

masing kelompok terdapat dua data berat udem yang ditolak, sehingga untuk

perhitungan selanjutnya digunakan jumlah replikasi masing-masing kelompok yang

terdiri dari 5 mencit.

Page 61: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

41

Tabel V. Rangkuman hasil ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% data berat udema kaki mencit pada uji daya anti-inflamasi

Keterangan Df F Probabilitas (p) Berat udem antarkelompok perlakuan

3 1,876 0,174

Data rata-rata berat udem yang didapat kemudian diuji statistik menggunakan

uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui distribusi data yang dihasilkan dan

didapatkan signifikasinya 0,998 (dapat dilihat di lampiran 11) karena lebih besar dari

0,05 maka data yang didapat dikatakan terdistribusi normal dan dari uji homogenitas

signifikasi yang didapat 0,192, berarti data yang diperoleh homogen. Dari hasil ini

kemudian dilakukan uji ANOVA (tabel V) satu arah dengan taraf kepercayaan 95%,

didapatkan signifikasi sebesar 0,174 (>0,05), berarti data rata-rata berat udem tidak

berbeda signifikan. Antara kelompok aquades, kontrol positif, dan kelompok dengan

perlakuan restraint test menghasilkan rata-rata berat udem yang tidak berbeda

bermakna. Pada table VI tertera rata-rata berat udem masing-masing kelompok :

Tabel VI. Data rata-rata berat udem kaki mencit sesuai dengan kelompok perlakuan

Kelompok Mean udema (g) ± SE karagenin 0,0376±0,0024

Kontrol aquades 0,0362±0,0079 diklofenak dengan stres 0,0224±0,0051 diklofenak tanpa stres 0,0343±0,0052

Page 62: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

42

Rata-rata berat udem yang diperoleh, kemudian dirangkum dalam diagram

batang seperti yang terlihat di gambar 11:

Gambar 11. Diagram batang berat udem rata-rata kaki mencit sesuai dengan kelompok perlakuan

Dari hasil perlakuan menunjukkan bahwa rata-rata berat udem terdapat pada

kelompok kontrol negatif aquades (0,030 g), diikuti kelompok karagenin (0,035 g).

Pada kelompok positif kalium diklofenak tanpa pra perlakuan restraint test, rata-rata

berat udem yang dihasilkan paling kecil (0,023 g), menunjukkan bahwa kalium

dikofenak memiliki daya anti-inflamasi yang tinggi. Sedangkan pada kelompok

dengan pra perlakuan restraint test, rata-rata berat udem yang didapat adalah 0,027 g.

Hal ini menunjukkan berat udem yang lebih kecil dari kelompok karagenin, tapi tidak

Page 63: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

43

berbeda jauh, dapat dikatakan bahwa kalium diklofenak tersebut memiliki daya anti-

inflamasi namun tidak besar.

Dari hasil rata-rata berat udem ini kemudian dilakukan perhitungan persen

(%) daya anti-inflamasi kelompok kontrol negatif, kontrol positif kalium diklofenak,

dan kelompok dengan pra perlakuan restraint test. Data persen (%) daya anti-

inflamasi diuji secara statistik menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, nilai

signifikasi yang dihasilkan adalah 0,975 (>0,05) dengan demikian dapat dikatakan

bahwa datanya terdistribusi normal, dilanjutkan dengan uji homogenitas data, dan

didapatkan signifikasinya 0,469 (>0,05) berarti data yang didapat homogen

(lampiran12).

Dilanjutkan dengan uji statistik ANOVA, didapatkan signifikasi 0,172 (>0,05)

berarti data yang didapat tidak berbeda bermakna antarkelompok perlakuan, sehingga

dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara persen (%) daya anti-

inflamasi kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan restraint test. Dapat

disimpulkan bahwa stres tidak mempengaruhi daya anti-inflamasi kalium diklofenak.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Santoso (2008), stres terbukti

mempengaruhi daya analgesik petidin. Dapat dikatakan bahwa stres mempengaruhi

rasa nyeri yang dihasilkan. Pada penelitian ini dihasilkan bahwa stres tidak

mempengaruhi daya anti-inflamasi kalium diklofenak, padahal nyeri sebenarnya

merupakan salah satu tanda inflamasi, selain kemerahan (rubor), panas meningkat

(calor), pembengkakan (tumor), nyeri (dolor), dan gangguan fungsi (functio laesa).

Dengan demikian walaupun stres mempengaruhi daya analgesik, namun tidak

Page 64: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

44

mempengaruhi tanda inflamasi lainnya, dan tidak mempengaruhi daya anti-inflamasi

kalium diklofenak.

Tabel VII. Rangkuman hasil ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% data persen (%) daya anti-inflamasi pada setiap masing-masing kelompok perlakuan

Keterangan Df F Probabilitas (p) Berat udem antarkelompok perlakuan

2 2,045 0,172

Dari tabel VIII, dapat dilihat bahwa kelompok kontrol positif tanpa pra

perlakuan stres memiliki persen (%) daya anti-inflamasi yang paling besar (33,60%),

pada kelompok dengan perlakuan stres didapatkan persen (%) daya anti-inflamasinya

21,14%, sedangkan persen daya anti-inflamasi aquades adalah 13,27%.

Tabel VIII. Rangkuman data persen (%) daya anti-inflamasi antarkelompok dan % kenaikan daya anti-inflamasi antarkelompok

kelompok jumlah replikasi (n)

Persen (%) daya anti-inflamasi ± SE

% kenaikan antarkelompok

aquades 5 13,27±11,30 -

diklofenak dengan stres 5 21,14±9,65 59.31

diklofenak tanpa

stres 5 33,60±12,75 153,21

Hasil perhitungan persen (%) daya anti-inflamasi antarkelompok dirangkum

dalam diagram batang pada gambar 12, sebagai berikut :

Page 65: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

45

Gambar 12. Diagram batang persen (%) daya anti-inflamasi hasil perlakuan kalium diklofenak

Pada stresor golongan akut, dapat menyebabkan stres, namun pada waktu

yang singkat respon stres ini membantu tubuh untuk beradaptasi dengan perubahan

dan adaptasi ini dapat membantu hewan untuk merespon stres antara lain untuk

menginhibisi proses inflamasi dan resistensi terhadap infeksi (Pinel, 2000), namun

apabila dalam jangka yang panjang, maka proses ini menjadi maladaptif dan dapat

menyebabkan gangguan pada tubuh manusia, misal memperparah penyakit dan dapat

menurunkan sistem imun tubuh. Dalam penelitian ini stres yang dihasilkan dari

restraint test merupakan stresor golongan akut, sehingga pada hal ini kemungkinan

mencit masih dalam tahap adaptasi menyesuaikan respon tubuh terhadap stresor yang

Page 66: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

46

ada, sehingga dapat menginhibisi terjadinya inflamasi, dan dengan demikian stres

tidak mempengaruhi daya anti-inflamasi kalium diklofenak.

Dalam tahap akut ini dimungkinkan ada pelepasan glukokortikoid yang cukup

mampu menghambat proses inflamasi. Adanya pelepasan glukokortikoid

menghambat kerja enzim fosfolipase A2 sehingga pembentukan arakhidonat

terhambat dan proses selanjutnya hingga produksi mediator inflamasi tidak terjadi.

Dan cara kerja glukokortikoid dalam penghambatan inflamasi bekerja dengan lambat

karena harus menginduksi annexin terlebih dahulu untuk menghentikan proses

penghentian produksi mediator inflamasi, tidak seperti kalium diklofenak yang

termasuk dalam obat anti-inflamasi golongan non-steroid (AINS), menghambat

enzim siklooksigenase untuk mengubah arakhidonat masuk ke dalam siklus

enderperoksid, yang jalur produksi mediator inflamasinya lebih pendek sehingga

golongan AINS lebih efektif dalam menghambat inflamasi.

Standar error (SE) yang terlalu besar, dapat dimungkinkan karena beberapa

faktor, antara lain, kualitas bahan karagenin yang digunakan, faktor pengerjaan (cara

pemotongan kaki, suhu dan kelembaban ruangan), faktor hewan uji (kesehatan, iklim)

yang tidak dapat dikendalikan. untuk memperkecil SE yang dapat dilakukan adalah

memperbanyak jumlah sampel, mengendalikan kondisi pengerjaan seperti

pengendalian suhu, kelembaban ruangan, mengkondisikan pemeliharaan hewan uji,

baik dari segi makanan, dan minuman.

Page 67: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Stres tidak menurunkan secara signifikan daya anti-inflamasi kalium diklofenak dosis

13 mg/kg BB. Persen (%) daya anti-inflamasi kelompok dengan perlakuan stres

sebesar 21,14%

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh stres secara akut

maupun kronis terhadap daya anti-inflamasi kalium diklofenak dengan menggunakan

metode penelitian yang lebih valid.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh stres secara akut

maupun kronis obat anti-inflamasi golongan steroid.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh stres baik akut maupun

kronis terhadap daya kerja obat anti-inflamasi golongan non-steroid lainnya dan

golongan obat lainnya.

47

Page 68: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

48

DAFTAR PUSTAKA Ader, D.N., Suzanne B.J., Shih-Wen, H., and William, R., 1991, Group Size, Cage

Shelf Level, and Emotionality in Non-Obese Diabetic Mice: Impact on Onset and Incidence of IDDM, Psychosomatic Medicine, 53:313-32, USA.

Anderson, P.O., Knoben, J.E., and Troutman, W.G., 2001, Handbook of Clinical

Drug Data, 10th ed., 24, McGraw-Hill, USA. Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, 357, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Anonim, 2007, Informasi Spesialite Obat Indonesia, 237-238, PT. Ikrar

Mandiriabadi, Jakarta Bishop, G.D., 1994, Health Psychology : Integrating Mind and Body, 395-396, Allyn

and Bacon, Boston London Toronto Sydney Tokyo Singapore. Brooks, P.M., and Day, R.O., 1991, Non Steroidal Anti-Inflammatory Drugs

Difference and Similarities. J N Engl Med,; 324:1716-25., dalam Vetrichelvan, T., Jegadeesan, M., 2002, Effect Of Alcoholic Extract Of Achyranthes Bidentata Blume On Acute And Sub Acute Inflammation, Indian Journal of Pharmacology, 34 : 115-118.

Carlson, N,R., 1994, Physiology of Behaviour, 5th ed., Paramount Publishing, USA. Evans, F.J., and Williamson, E.M., 1996, Selection, Preparation and

Pharmacologically Evaluation of Plant Material, 131-137, John Wiley, New York.

DiRosa, M., Giroud, J.P., and Willoughby, D.A., 1971, Studies of The Acute

Inflammatory Response Induced in Rats in Different Sites by Carrageenan and Turpentine. J. Pathol. 104: 15 – 29, dalam Kumar, A., Ilavarasan, R., Jayachandran, T., Deecaraman, M., Kumar, M. R., Aravindan, P., et al., 2008, Anti-Inflammatory Activity of Syzygium cumini Seed, African Journal of Biotechnology, vol. 7: 941-943.

Dorland, W.A., and Newman, 2000, Dorland’s Illustrated Medical Dictionary,

diterjemahkan oleh Huriawati Hartanto, dkk., Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Page 69: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

49

Forsythe, P., Cory E., John, R.G., Dean, B., and Harissios, V., 2003, Opposing

Effects of Short- and Long-term Stress on Airway Inflammation: Stress and Allergic Airway Inflammation, AJRCCM Articles in Press, Diterbitkan pada 6 November 2003, Canada.

Harvey, A.R., Mycek, J.M., and Champe, C.D., 1997, Lippicott’s Ilustrated Review:

Pharmacology, diterjemahkan oleh Azwar Agoes, Farmakologi : Ulasan Bergambar, edisi II, 404-406, Penerbit Widya Medika, Jakarta.

Ghoshal, K., Wang, Y., Sheridan, J.F., and Jacob, S.T., 1998, Metallothionein

Induction In Response to Restraint Stress : Transcriptional Control, Adaptation to Stress, and Role of Glucocorticoid, The Journal Of Biological Chemistry Vol. 273, No. 43, Issue of October 23, pp. 27904–27910.

Irawan, E. "Stres dan Reaksi Tubuh." www.waspada.co.id. September 14, 2007.

(diakses September 17, 2008). Keßler, M., 2006, in LAB Mice: Physiological and Behavioral Effects, Dissertation,

Faculty of Biology Ludwig Maximilians University Munich. Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., and Lance, L.L., 2006, Drug

Information Handbook : A Comprehensive Resources for all Clinicians and Healthcare Professionals, forth edition, 454-456, Lexi-Comp, USA

Langford, F. D., Holmes, P. A., and Emele, J. F., 1972, Objective Method for

Evaluation of Analgetics/Anti-inflammatory Activity, J. Pharm, Sci., 61, 75-77.

Lelo, E.A., 2002, Pertimbangan Baru Dalam Pemilihan Selektivitas Penghambatan

COX-2 Sebagai Antinyeri Dan Antiinflamasi, dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.

Levenstein, S., Prantera, C., Varvo, V., Scribano, M.L., Andreoli, A., Luzi, C., et al.,

2000, Stress and Exacerbationin Ulcerative Colitis: a Prospective Study of Patients Enrolled in Remission., Am J Gastroenterol;95:1213–1220.

Marks, D.F., Murray, M., Evans, B. and Willig, C., 2000, Healthy Psychology:

Theory, Research and Practice, 100-115, Sage Publications, British. Michael, P.W., and Ronald, S.E., 2007, Psychology, The Science of Mind and

Behaviour, third edition, 488, McGraw-Hill, USA.

Page 70: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

50

Morris, C.G., and Maisto, A.A., 2002, Psychology: an Introduction, 11th edition, 479, Prentice Hall, USA.

Mutshcler, E., 1986, Arzneimittelwirkungen, diterjemahkan oleh Widianto, M. B. dan

Ranti, A. S., Dinamika Obat, edisi V,177-197, Penerbit ITB, Bandung. Nwafor, P.A., Jacks, T.W., and Ekanem, A.U., 2007, Analgesik and Anti-

Inflammatory Effects of Methanolic Extract of Pausinystalia macroceras Stem-Bark in Rodents, International Journal of Pharamcology 3 (1): 86-90, Asian Network for Scientific Information.

Nugroho, B.S., 2007, Daya Antiinflamasi Jus Tomat (Solanum lycopersicum L.) pada

Mencit Putih Jantan, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. O'Neil, M.J., and Smith, A., 2001, The Merck Index : An Encyclopedia of Chemicals,

Drugs, and Biologicals, 13th ed., 542, Merck Reserach Laboratories Division

of Merc & Co,. Inc,. USA. Peters, E.M.J., Bori, H., Arne, K., Evelin, H., Hannes, B., Armin, B., et al., 2004,

Neurogenic Inflammation in Stress-Induced Termination of Murine Hair Growth Is Promoted by Nerve Growth Factor, American Journal of Pathology, Vol. 165, No. 1.

Pinel, J.P.J., 2000, Biopsychology, 4th ed., 478, A Pearson Education Company, USA. Price, S.A., dan Wilson, L.M., 1995, Pathophsyiology, diterjemahkan oleh Peter

Anugrah, Patofisiologi, edisi IV, buku I, 36-57, EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

Rang, H.P., Dale, M.M., Ritter, J.M., and Moore, P.K., 2003, Pharmacology, 5th ed.,

231-237, Bath Press, USA. Robbin, L.S., dan Kumar, V.N., 1995, Basic Pathology I, diterjemahkan oleh Staf

Pengajar Laboratorium Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Buku Ajar Patologi I, edisi 4, 27-33, EGC, Jakarta.

Smet, B., 1994, Psikologi Kesehatan, 107-118, PT Grasindo, Jakarta. Sander, M.A., 2003, Patologi Anatomi, jilid 1, 12-13, UMM Press, Malang. Stephen, D.F., and Joseph H.P., 1997, Psychology, 2nd ed., 347-349, Simon and

Cshuster/A Viacom Company, USA.

Page 71: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

51

Suwito, J., Putra, S.T., Sudiana, I.K., dan Mu’afiro, A., 2004, Pengaruh Stresor Psikososial Terhadap Peningkatan Kadar Kortisol dan IL-1 Beta Serum Pada Tikus Jantan Galur Wistar, Artocarpus, vol 4: 1, 14-20.

Santoso, W.K., 2008, Pengaruh Stres terhadap Efek Analgesik Petidin pada Mencit

Putih Jantan Galur Swiss Webster, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Turner, R.A., 1965, Screening Methods in Pharmacology, 163, Academic Press, New

York Wilmana, F.P., 1995, Analgesik Anti-inflamasi Non-steroid dan Obat Pirai, dalam

Ganiswara, S. G., Farmakologi dan Terapi, edisi IV, 207-223, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Vetrichelvan T., and Jegadeesan M., 2002, Effect of Alcoholic Extract of

Achyranthes bidentata blume on Acute and Sub Acute Inflammation, Indian Journal of Pharmacology; 34: 115-118.

Page 72: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

52

Page 73: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

Lampiran 1. Certificate of Co-Analysis

53

Page 74: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

54

Lampiran 2. Skema kerja uji pendahuluan pemotongan kaki mencit setelah diinjeksi karagenin 1% 0,05 ml subplantar pada rentang waktu tertentu

Dua belas ekor mencit dibagi dalam empat kelompok (n=3)

Kelompok I 1 jam setelah

diinjeksi

Kelompok II 2 jam setelah

diinjeksi

Kelompok III 3 jam setelah

diinjeksi

Mencit dikurbankan, kedua kaki bagian belakang dipotong pada sendi torsocural

Kelompok IV 4 jam setelah

diinjeksi

ditimbang

Page 75: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

55

Lampiran 3. Skema kerja uji pendahuluan penetapan waktu pemberian kalium diklofenak dosis 13 mg/kg BB

Kelompok I Diberi

diklofenak-Na pada menit ke-15

Kelompok II Diberi

diklofenak-Na pada menit ke-30

Kelompok III Diberi

diklofenak-Na pada menit ke-45

ditimbang

1 jam sesudahnya, mencit dikurbankan, kedua kaki bagian belakang dipotong pada sendi torsocural

Kelompok IV

injeksi subplantar suspensi karagenin 1% pada kaki kiri mencit, sedangkan kaki kanan hanya disuntik tanpa karagenin

Diberi diklofenak-Na

pada menit ke-60

Dua belas ekor mencit dibagi dalam empat kelompok (n=3)

Page 76: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

56

Lampiran 4. Skema kerja pada kelompok perlakuan setelah perlakuan stres beserta kontrol

Kelompok I Diberi suspensi karagenin 1%

Kelompok II Diberi

aquades

Kelompok III Diberi kalium

diklofenak 13 mg/kg BB

Kelompok IV Restraint test

selama 30 menit

Diberi kalium diklofenak

13 mg/kg BB

Dua puluh delapan ekor mencit dibagi dalam empat kelompok (n=7)

30 menit

sesudahnya injeksi subplantar suspensi karagenin 1% pada kaki kiri mencit,

sedangkan kaki kanan hanya disuntik tanpa karagenin

ditimbang

1 jam sesudahnya, mencit dikurbankan, kedua kaki bagian belakang dipotong pada sendi torsocural

Page 77: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

57

Lampiran 5. Data bobot udema kaki mencit hasil uji pendahuluan setelah diinjeksi karagenin 1% pada rentang waktu tertentu

Berat udem kaki mencit (gram) pada rentang waktu (jam) setelah

injeksi karagenin 1% subplantar Mencit Waktu

pemotongan 1 jam

Waktu pemotongan

2 jam

Waktu pemotongan

3 jam

Waktu pemotongan

4 jam Kaki kiri 0,1737 0,2225 0,1372 0,176

Kaki kanan 0,1389 0,1487 0,1172 0,1502 1 Udem (g) 0,0348 0,0738 0,020 0,0258 Kaki kiri 0,1828 0,207 0,1831 0,1562

Kaki kanan 0,1343 0,1671 0,1607 0,138 2 Udem (g) 0,0485 0,0399 0,0224 0,0182 Kaki kiri 0,1347 0,1857 0,1461 0,2303

Kaki kanan 0,1127 0,1526 0,1336 0,1277 3 Udem (g) 0,022 0,0331 0,0125 0,1026

Mean udema (g) ± SE

0,0351 ±

0,0077

0,0489 ±

0,0126

0,0183 ±

0,003

0,0489 ±

0,027

Page 78: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

58

Lampiran 6. Data berat udema kaki mencit hasil uji pendahuluan akibat pemberian kalium diklofenak 13 mg/kgBB pada rentang waktu tertentu

Berat udema kaki mencit (gram) akibat pemberian kalium diklofenak 13 mg/kgBB dalam rentang waktu tertentu Mencit

15 menit 30 menit 45 menit 60 menit Kaki kiri 0,1966 0,1701 0,2181 0,1673

Kaki kanan 0,1612 0,1484 0,1827 0,1486 1 Udem (g) 0,0354 0,0217 0,0354 0,0187 Kaki kiri 0,1787 0,1655 0,1839 0,1874

Kaki kanan 0,1483 0,1430 0,1794 0,1570 2 Udem (g) 0,0304 0,0225 0,0045 0,0304 Kaki kiri 0,1870 0,1488 0,1986 0,1989

Kaki kanan 0,1691 0,1396 0,1699 0,1717 3 Udem (g) 0,0179 0,0092 0,0287 0,0272

Mean udema (g) ± SE

0,0279 ±

0,0043

0,0178 ±

0,0103

0,0229 ±

0,0132

0,0254 ±

0,0147

Page 79: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

59

Lampiran 7. Data berat udema kaki mencit dan % daya antiinflamasi hasil uji daya antiinflamasi pada kelompok kontrol dan perlakuan

Kelompok

Mencit Kontrol

karagenin kontrol

aquadest

Perlakuan restraint test

kontrol kalium

diklofenak 13 mg kg/BB

Kaki kiri 0,1543 0,2010 0,1336 0,1977 Kaki kanan 0,1171 0,1265 0,1319 0,1466 1 Udem (g) 0,0372 0,0745* 0,0017* 0,0511*

Kaki kiri 0,1645 0,1637 0,1671 0,1466 Kaki kanan 0,1348 0,1398 0,1370 0,1210 2 Udem (g) 0,0297 0,0239 0,0301 0,0256 Kaki kiri 0,1637 0,1725 0,1466 0,1748

Kaki kanan 0,1300 0,1413 0,1219 0,1229 3 Udem (g) 0,0337 0,0312 0,0247 0,0519*

Kaki kiri 0,1679 0,1705 0,1528 0,1749 Kaki kanan 0,1239 0,1441 0,1433 0,1379 4 Udem (g) 0,0440* 0,0264 0,0095 0,0370 Kaki kiri 0,1577 0,1826 0,1507 0,1602

Kaki kanan 0,1129 0,1185 0,1336 0,1377 5 Udem (g) 0,0448* 0,0641* 0,0171 0,0225 Kaki kiri 0,1553 0,1693 0,1634 0,1576

Kaki kanan 0,1134 0,1449 0,1292 0,1243 6 Udem (g) 0,0419 0,0244 0,0342 0,0333 Kaki kiri 0,1649 0,1920 0,0171 0,1516

Kaki kanan 0,1333 0,1469 0,1322 0,1327 7 Udem (g) 0,0316 0,0451 0,0393* 0,0189

Mean udema (g) ± SE

0,0376 ±

0,0024

0,0362 ±

0,0079

0,0224 ±

0,0051

0,0343 ±

0,0052 Keterangan : *data dikeluarkan/di-reject karena berada di luar batas rata-rata berat udem ± standard deviasi

Page 80: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

60

Lampiran 8. Data rata-rata berat udem masing-msing kelompok perlakuan

Kelompok perlakuan Mencit karagenin aquades Dengan stress Tanpa stres 1 0,0372 0,0239 0,0256 0,0301 2 0,0297 0,0312 0,0370 0,0247 3 0,0337 0,0264 0,0225 0,0095 4 0,0419 0,0244 0,0333 0,0171 5 0,0316 0,0451 0,0189 0,0342

Rata-rata berat

udem ± SE

0.0348±0,0022 0.0302±0.0039 0.0275±0.0034 0.0231±0.0044

Page 81: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

61

Lampiran 9. Data perhitungan persen (%) daya anti-inflamasi

Kelompok perlakuan karagenin aquades dengan stress tanpa stres

1 0 31,36 26,48 13,56 2 0 10,40 -6,26 29,066 3 0 24,18 35,38 72,72 4 0 29,93 4,37 50,89 5 0 -29,52 45,72 1,78

Rata-rata % daya anti-

inflamasi ± SE 0 13,27±11,30 21,14±9,65 33,60±12,752

Contoh 1.

Rumus persen (%) daya anti-inflamasi= Keterangan : U = harga rata-rata berat kaki kiri kelompok karagenin (tanpa perlakuan

pemberian larutan kalium diklofenak) dikurangi rata-rata berat kaki kanan mencit D = harga rata-rata berat kaki kelompok perlakuan dengan larutan kalium diklofenak dikurangi rata-rata berat kaki kanan mencit Contoh perhitungan % daya antiinflamasi pada kelompok perlakuan tanpa restraint test:

=

Page 82: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

62

Lampiran 10. Hasil analisis statistik data orientasi waktu pemotongan kaki setelah injeksi subplantar karagenin 1%

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

berat N 12

Mean .037800Normal Parameters(a,b) Std. Deviation .0263144

Absolute .218Positive .218

Most Extreme Differences

Negative -.168Kolmogorov-Smirnov Z .756Asymp. Sig. (2-tailed) .617

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. ANOVA berat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .002 3 .001 .887 .488 Within Groups .006 8 .001 Total .008 11

Homogenitas data

Subset for alpha = .05

kelompok N 1 3 jam 3 .018300 1 jam 3 .0351004 jam 3 .0488672 jam 3 .048933Sig. .601

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Page 83: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

63

Lampiran 11. Hasil analisis statistik data orientasi waktu pemberian kalium diklofenak pada dosis 13 mg/kg BB

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kelompok Berat N 12 12

Mean 37.50 .023500 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 17.516 .0097389

Absolute .166 .148 Positive .166 .111

Most Extreme Differences

Negative -.166 -.148 Kolmogorov-Smirnov Z .574 .513 Asymp. Sig. (2-tailed) .897 .955

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. ANOVA berat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .000 3 .000 .512 .685 Within Groups .001 8 .000 Total .001 11

Uji homogenitas

Subset for alpha = .05

kelompok N 1 3 jam 3 .134534 1 jam 3 .2689602 jam 3 .3173294 jam 3 .369034Sig. .616

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Page 84: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

64

Lampiran 12. Hasil analisis statistik rata-rata berat udem antara kontrol dengan perlakuan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

rata2brtudem N 20

Mean .028900Normal Parameters(a,b) Std. Deviation .0085461

Absolute .087Positive .068

Most Extreme Differences

Negative -.087Kolmogorov-Smirnov Z .390Asymp. Sig. (2-tailed) .998

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. ANOVA rata2brtudem

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .000 3 .000 1.876 .174 Within Groups .001 16 .000 Total .001 19

Uji homogenitas

Subset for alpha = .05

Klpk N 1 tanpa stress 5 .023120dgn stress 5 .027460Aquades 5 .030200Karagenin 5 .034820Sig. .192

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Page 85: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

65

Lampiran 13. Hasil analisis statistik persen (%) daya anti-inflamasi dengan kelompok perlakuan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Prsndyinfla N 15

Mean 22.6690Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 24.99448

Absolute .124Positive .106

Most Extreme Differences

Negative -.124Kolmogorov-Smirnov Z .481Asymp. Sig. (2-tailed) .975

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. ANOVA prsndyinfla

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 8791.773 2 4395.887 2.045 .172 Within Groups 25796.559 12 2149.713 Total 34588.332 14

homogenitas

Subset for alpha = .05

Klpk N 1 Aquades 5 13.2682dengan stress 5 21.1373tanpa stress 5 33.6014Sig. .469

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Page 86: PENGARUH STRES TERHADAP DAYA ANTI INFLAMASI … · psikofisiologi tubuh terhadap jenis-jenis stimulus emosional ataupun fisik yang dapat mengancam homeostasis (Forsythe, Cory, John,

66

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Ines Septi Arsiningtyas, lahir

di Palembang, Sumatera Selatan, pada tanggal 3

September 1986 dari pasangan Gunartomo dan Yulia

Pujiastuti, sebagai anak pertama dari dua bersaudara.

Pernah mengenyam pendidikan di TK Kanisius

Demangan Baru (1991-1992),SD Kanisius Demangan

Baru (1992-1993), SD Xaverius 4 Palembang (1993-

1998), Kohoku Elementary School Sapporo Japan

(1998-2000), SLTP Xaverius Maria Palembang (2000-

2002), SMA Xaverius I Palembang(2002-2005), setelah itu menempuh studi

lanjutan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sebagai

mahasiswa angkatan 2005, dan akhirnya lulus pada tahun 2009. Selama masa

kuliah, penulis aktif dalam berbagai kegiatan. Penulis pernah menjadi pengurus

BEMF Farmasi USD (2006), Wakil Presiden BEM Universitas Sanata Dharma

(2007), asisten Praktikum Spektroskopi (2007).