jenis-jenis batuan

30
JENIS JENIS BATUAN Semua batuan pada mulanya berasal dari magma. Magma merupakan batu-batuan cair yang terletak di bawah permukaan bumi. Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi, misalnya saat terjadi letusan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi disebut lava. Di atas permukaan bumi lava akan membeku. Lava yang telah membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku yang berada di muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai akibat terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan. Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan dapat kembali membatu yang disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Batuan sedimen atau beku tersebut dapat berubah bentuk karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf. Untuk lebih memahami jenis-jenis batuan perhatikan uraian berikut: 1. Batuan Beku Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku.Batuan yang termasuk jenis batuan beku diantaranya adalah : a. Basal

Upload: ritonga

Post on 18-Feb-2015

167 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jenis-Jenis Batuan

JENIS JENIS BATUAN

Semua batuan pada mulanya berasal dari magma. Magma merupakan batu-batuan cair yang terletak di bawah permukaan bumi. Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi, misalnya saat terjadi letusan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi disebut lava. Di atas permukaan bumi lava akan membeku. Lava yang telah membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku yang berada di muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai akibat terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan.

Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat

lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan dapat kembali membatu

yang disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Batuan sedimen atau beku tersebut

dapat berubah bentuk karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang

berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.

Untuk lebih memahami jenis-jenis batuan perhatikan uraian berikut:

1. Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku.Batuan yang

termasuk jenis batuan beku diantaranya adalah :

a. Basal  

Basal adalah batuan beku yang berwarna gelap, kristalnya halus. Batu Basal terbentuk dari pendinginan lava yang mengandung gelembung gas tetapi gasnya telah menguap. Ciri-ciri utama batu basal terdiri dari atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau ke abu-abuan dan berlubang-lubang.

Page 2: Jenis-Jenis Batuan

Penggunaan batu basal

Batu basal digunakan untuk berbagai tujuan. Biasanya batu basal dihancurkan untuk

digunakan sebagaibahan bangunan. Basal yang telah dihancurkandigunakan untuk

dasar jalan, bahan campuran beton, pemberat kereta api, batu filter dalam bidang

pembuangan. Basal juga dapat dipotong menjadi lembaran tipis basal dipotong dan

kadang-kadang dipoles untuk digunakan sebagai ubin lantai, bangunan veneer,

monumen dan objek batu lain.

 b. Batu Apung

Batu Apung

Batu apung terbentuk dari pendinginan magma yang mengandung gelembung gas.

Ciri-ciri utama batu apung adalah warna ke abu-abuan berpori-pori, bergelembung,

ringan hingga dapat  terapung di air. Batua apung dimanfaatkan sebagai alat

penggosok.

c. Batu Kaca atau Obsidian

Pisau dari batu obsidian

Batu obsidian terbentuk dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat. Ciri- ciri

utama batu ini adalah mengkilap seperti kaca dan tidak ada kristal. Warnanya

bervariasi dari hitam pekat, hitam dengan motif kecoklatan atau  kemerahan, juga ada

yang berbintik-bintik putih.

Page 3: Jenis-Jenis Batuan

Perhiasan perak dengan hiasan batu obsidian

Jaman dahulu batu obsidian digunakan untuk membuat pisau, kepala panah,mata

tombak, dan senjata lainnya.

d. Batu Granit

Batu granit terbentuk dari pendinginan magma yang terjadi dengan lambat dibawah

permukaan bumi. Ciri-ciri utama batu granit yakni warna nya putih sampai abu-abu,

kadang-kadang terdiri atas kristal-kristal kasar.

Meja dapur dari batu granit

Granit telah digunakan selama ribuan tahun. Granit yang  dipotong dan dipoles kasar dalam bangunan , jembatan, paving, monument dan lain sebagainya. Dalam ruangan, granit dibentuk lembaran dan dipoles untuk digunakan sebagai ubin, anak tangga bahkan meja.

Page 4: Jenis-Jenis Batuan

2. Batuan Sedimen

Batuan sedimen/endapan terbentuk oleh batuan beku yang terkikis, kemudian

mengalami proses pengangkutan lalu diendapkan di tempat lain. Batuan sedimen

dibedakan oleh jenis zat pengangkutnya, yaitu :

1. Batu sedimen aeolis : batuan hasil proses pengangkutan oleh angin

2. Batu sedimen aluvial : batuan hasil proses pengangkutan dan pembentukan oleh

air yang mengalir. Contoh : delta di muara sungai

3. Batu sedimen marin : batuan hasil proses pengangkutan dan dibentuk oleh air laut.

Contoh : sand-dune di pantai

4. Batu sedimen glasial : batuan hasil proses pengangkutan dan pembentukan oleh

gletser atau es yang mengalir

Jenis-jenis batuan endapan diantaranya:

a. Konglomerat

Konlomerat adalah jenis batuan beku yang butiran penyusunnya membulat.

Konglomerat

Breksi

b. Breksi

Batu breksi tersusun atas batuan yang kristalnya tajam

Page 5: Jenis-Jenis Batuan

Batu Pasir

c. Batu Pasir

Sandstone atau batu pasir terbentuk dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh

aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terkumpul pada suatu tempat.

 d. Batu kapur/batu gamping

Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, yakni berasal

dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang,

atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih

susu, abu muda, abu tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral

pengotornya.

Penggunaan batu kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan campuran bangunan,

industri karet dan ban, kertas, dan lain-lain. 

e. Gipsum

Gipsum umumnya berwarna putih, kelabu, cokelat, kuning, dan transparan. Endapan

gipsum biasanya terdapat di danau, laut, mata air panas, dan jalur endapan belerang

yang berasal dari gunung api.

Page 6: Jenis-Jenis Batuan

Gipsum memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga sekarang.

Beberapa kegunaan gipsum yaitu:

Bahan perekat.

Penyaring dan sebagai pupuk tanah

Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan

Untuk bahan baku kapur tulis

f. Coal/Batu bara

Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil, merupakan batuan sedimen yang dapat

terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan.

Batu bara umumnya dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Namun dewasa ini

penggunaan batu bara semakin dikurangi, di samping merupakan sumber daya alam

yang tidak dapat diperbaharui, penggunaan batu bara juga menimbulkan pencemaran.

3. Batuan Malihan (Metamorf)

Batuan malihan bersal dari batuan beku dan batuan endapan yang berubah karena

pengaruh suhu dan tekanan tinggi dalam kerak bumi. Macam-macam batuan malihan

atau metamorf adalah :

a. Marmer atau batu Pualam

Batu marmer

Page 7: Jenis-Jenis Batuan

Marmer adalah batu gamping yang berubah karena tekanan dan suhu tinggi di dalam

kerak bumi. Marmer atau batu pualam mempunyai permukaan yang mengkilap

dengan garis-garis warna lembut melintang banyak digunakan batu hiasan karena

indah dipandang.

Barang kerajinan dari batu marmer

 Batu pualam sering digunakan untuk membut berbagai barang kerajinan seperti

meja, asbak, guci dan berbagai hiasan lainnya.

b. Batu Sabak

Batu sabak adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan sedimen berbutir halus,

misalnya serpih yang berubah karena tekanan dan suhu tinggi. 

Jaman dahulu lembaran tipis batu sabak digunakan sebagai alat tulis sebagai

pengganti buku.

c. Batu Kuarsa

Batu kuarsa berasal dari batu pasir yang berubah karena suhu dan tekanan yang

tingi. Batu kuarsa kristalnya berbentuk prisma segi enam, transparan dengan warna

yang amat beragam. Sejak jaman dahulu kuarsa dimanfaatkan untuk pembuatan kaca

dan keramik dan sebagian dijadikan batu perhiasan.

http://shultansatria.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-batuan.html

Page 8: Jenis-Jenis Batuan

JENIS JENIS BATUAN YANG MENYUSUN BUMI

 

1. Granit

Granit mempunyai tekstur peneris dan biasanya granular. Batuan terdiri dari ortoklas

yang unhedral/ mikroklin, sedikit plagioklas (albite atau oligklas) dan kwarsa yang

tak berwarna atau putih dengan ebntuk yang tidak teratur. Kuarsanya mengisi ruang

diantara kristal-kristal yang lain. Mineral gelap seperti biotit, hornblende, augit hanya

dalam jumlah yang sedikit. Mineral accesosir lainnya contohnya adalah magnetik,

hematite, turmalin dan pirit. Jika biotit adalah adalah mineral gelap yang ada maka

disebut dengan granit biotit. Granit hernblande juga sering dijumpai. Granit yang

banyak mengandung phanocenit disebut granit porfisris. Jenis yang lain granit olivin

dan granit muskofit. Granit pada umumnya mengandung 50% ortoklas (mikrolin), 2%

plagioklas (albite atau digoklas), lebih dari 20% kwarsa dan 3 – 15 % biotit.

2. Diorit

Page 9: Jenis-Jenis Batuan

Batuan ini bertekstur feneris, mengandung feldspar plagioklas calsiksodik dalam

jumlah yang besar dengan tipe sodik yang banyak. Plagioklasnya melebihi ortoklas,

kwarsa tidak ada, tetapi mengandung augit dalam jumlah sedikit. Harnbledia biasanya

lebih banyak dari biotit. Diorite sangat mirip dengan gabro, tetapi diorit plagioklasnya

lebih asam (sodik) daripada labradorit. Batuan dengan plagioklas yang lebih basa

disebut dengan gabro. Jika banyak penokris disebut dengan porfir diorit. diorit terdiri

dari kurang lebih 65% plagioklas dan 35% mineral silikat gelap seperti biotit dan

augit. Mineral-mineral accesorisnya kwarsa, apotik, kalsit, klorit, granit, dan epidot.

Varietas yang umum adalah diorite hornblende. Warna diorit cerah abu-abu gelap

hijau keabu-abuan.

3. Gabro

Gabro merupakan batuan basis dengan tekstur fenekris. Didalam gabro, mineral gelap

jumlahnya hampir sama dengan mineral cerah, tetapi kebanyakan gabro mempunyai

perbandingan yang bervariasi antara mineral gelap dan mineral terang. Mineral-

mineral silikat dalam jumlah yang berarti adalah piroksin, biasanya augit dan ovilin,

hornblende atau biotit ada dalam jumlah sedikit. Jika piroksin mengkristal dalam

sistem ortorombis, batuannya disebut Neorit (suatu varietas dari gabro). Dalam gabro

tertentu, kwarsa, garnet dan kerundum ada dalam jumlah sedikit. Batuan gabbro yang

seluruhnya terdiri dari feldsfar labradorit kristalin kasar disebut anortosit.Warna dari

gabro hitam, hijau, dan abu-abu gelap.

Page 10: Jenis-Jenis Batuan

4.  Liparit

Lapirit merupakan batuan bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral

pembentuknya feldspar, kuarsa, biotit dan mungkin juga mineral berwarna gelap.

5.  Andesit

Andesit merupakan batuan bertekstur halus dari diorite, terdiri dari feldspar terutama

plagioklas, tetapi plagioklas sodik adalah tipe yang utama kwarsa tidak ada, tetapi ada

mineral gelap seperti hornblende atau augit. Jika hornblende atau augit yang banyak,

maka batuannya disebut dengan andesit hornblende atau andesit biotit. Warna dari

andesit abu-abu hijau, tetapi sering merah atau jingga. Andesit sulit dibedakan dengan

desit, latit, dan  tracit. meskipun demikian kebanyakan andesit adalah porfitis. Jika

banyak penokrisnya disebut dengan porfir andesit. Jikan tanpa penokris dengan

absidian. Batuapung dari komposisi andesit juga diketemukan, demikian juga tuff

andesit dan breksi andesit.

6.  Basalt

\

Page 11: Jenis-Jenis Batuan

Basalt merupakan klompok dari gabro tetapi berbutir halus yang mengandung

mineral-mineral silikat gelap dan feldespar dalam jumlah besar. Warnanya abu-abu

gelap, hijau gelap, ciklat dan hitam. Dalam basalt, augit dan olivin banyak tetapi

hornblende dan biotit jarang atau tidak sama sekali. Vatietas basalt yang mengandung

kristal feldespar yang panjang yang kedudukannya sekarang dan berasosiasi dengan

augit disebut dengan diabas. Basalt biasanya mengandung 50% plagioklas, 30% augit

dan 10% olivin. Basalt biasanya mempunyai tekstur butur halus dan batuannya berat.

Jika penokrisnya banyak disebut dengan porfir basalt.

7.  Dasit

Dasit merupakan batuan yang memiliki ciri-ciri berwarna abu-abu terang, mineral

plagioklas berbutir kasar dalam masa dasar lebih halus. Dasit mengandung 15-20%

kwarsa, kurang lebih 60% feldaspar dan 10-20% biotit atau hornblande. Mineral

silikat ada dalam jumlah sedikit. Misalnya biotit, hornblende, dan augit. Jika

panerisnya plagioklas atau kwarsa banyak, disebut dengan porfir dan dasit. Masa

dasar dari batuan ini biasanya berbutir halus, tetapi dapat juga secara gradual menjadi

glass.

8.  Skoria

Page 12: Jenis-Jenis Batuan

Skoria merupakan batuan yang terbentuk jika air dan gelombang-gelombang gas

lainnya keluar melalui lava yang mampat (stiff lava), yang luabang-lubangnya lebih

besar kalau dibandingkan dengan purnice. Warna skoria coklat kemerahan sampai

abu-abu gelap dan hitam.

9.  Obsidian

Merupakan gelas volkanik dengan kilat seperti kaca terang dan pecahan konkoidal

yang bagus. Warnanya umumnya hitam, tetapi warna lain seperti merah, coklat dan

abu-abu. Wara ini tidak menunjukan tentang komposisinya. Warna kebanyakan

disebabkan oleh partikel seperti debu dari magnetik atau hematite. Kebanyakan

obsidian mempunyai berat jenis 2,4. Obsidian terbentuk sebagai hasil pendinginan

yang terlau cepat dari magma ekstrusif, selain itu dapat juga dari hasil suatu magma

yang viskus. Obsidian mempunyai komposisi yang sebanding dengan batuanfanerik

lainnya. Karena batuan “glassy” tidak dapat diidentifikasi dengan mata biasa karena

tak ada kristalnya, analisis khemis diperlukan untuk menentukan komposisi yang

tepat, meskipun kebanyakan obsidian sebanding dengan granit dalam komposisinya.

10.  Batu Apung

Batuapung adalah jenis batuan yang berwarna terang, mengandung buih yang terbuat

dari gelembung pendingin gelas dan biasanya disebut juga batuan gelas volkanik

silikat. Batuan ini terbentuk dari magma asam oleg aksi letusan gunung api yang

Page 13: Jenis-Jenis Batuan

mengeluarkan meterialnya ke udara, kemudian mengalami transfortasi secar

horizontal terakumulasi sebagai batuan piroklastis. Batuapung mempunyai sifat

vesikular yang tinggi, mengandung jumlah sel yang banyak akibat ekspansi buih

gasalah yang terkandung didalamnya dan pada umumnya terdapat sebagai bahan

lepas atau fragmen-fragmen dalam breksi gunungapi. Sedangkan mineral yang

terdapat didalam batu apung adalah feldspar, kuarsa, obsidian, kristobalit dan tridimit.

11.  Breksi

Breksi merupakan bagian yang halus dari batuan bersama dengan pengikat, mengeras

menjadi massa batuan. Pengikat berasal dari konglomerat/breksi sendiri karena

adanya pelarutan atau pengendapan kembali material batuan, yang biasanya terdiri

dari calcite, silikat, dan oksida besi. Matrik dapat berupa quartz, feldspar atau clay.

12.  Konglomerat

Konglomerat merupakan batuan sedimen klastis yang tersusun dari fragmen yang

memnulat dan berdiameter >2mm, sedangkan breksi tersusun dari fragmen yang

menyudut. Kebanyakan fragmen pada breksi atau konglomerat adalah cusrtzite, vein,

cuartz, chert, rhyolite dan batugaping.

13.  Batu Pasir

Page 14: Jenis-Jenis Batuan

Batu pasir tersusun dari fragmen berukuran 2mm. Butir-butir pasir tersusun atas

mineral quartz, chert, feldspar partikel batuan dan kadang-kadang calcite atau

dolmite. Batu pasir dapat dibedakan menjadi 3 tipe yaitu orthoquartazite, arkosa dan

greywacke yang masing-masing mengandung quartz, feldspar dan partikel batuan.

1. Batuan pasir yang terutama tersusun dari quartz yang disebut puresandstone,

jika pengikatnya silikat Calcareous sandston dan batu pasir yang pengikatnya

material karbonat yaitu Calcite atau Dolmite. Agrilaceous Sandston adalah

batu pasir yang pengikatnya matrik yang sangat halus dan liat. Bila lebih dari

95% terdiri dari butir quartz dan pengikatnya bukan silikat disebut quatzstone

sandstone, sedangkan jika pengikatnya silikat disebut quartzitic sanstone.

2. Graywackes berisi fragmen batuan, biasanya biasanya berukuran besar dan

mengalami sortasi berisi matriks yang halus (>15%), terdiri dari mineral clay,

chlorite, sericite, hometite dan chert. Greenstone atau schist atau mineral

gelap seperti = auggite, serprntine, hornblende, dan bijih besi. Biasanya

pengikat pada greywacke berupa :  silty, muddy atau calcareous., penyusun

utama greymacke ialah : quartz ( 20 070%), feldspar (> 50%) dan batuan

(>20%). Pelapisamn pada greywacke bervariasi, ada yang masif, terutama

yang berbutir kasar, tetapi sering didapatkan lapisan yang tipis pada batuan

yang hulus. Jarang didapat cross bedding, hampir selalu ada ripple merk,

jarang didapat fosil.

3. c.                            Arkosa” merupakan batuan pasir yang mengandung

feldspart + 20 – 30 % yang berasal dari batuan beku asam. Pada arkosa,

feldspar tidak lebih dari 50 % . biasanya potash dan sedafeldspar lebih banyak

dari feldspar. Quartz merupakan mineral klastis yang paling utama, sedangkan

feldspar yang kedua, muscovite dan biotite ada dalam jumlah kecil. Arkose

Page 15: Jenis-Jenis Batuan

biasanya terikat bersama dengan calcite, oksida besi, mineral clay, sedang

silikat jarang didapat. Umumnya arkosa berwarna ”light pink – pinkish –

gray, karena adanya feldspar. Partikel pada arkosa kadang-kadang berbutir

kasar, menyudut sampai agak membulat dan mengalami sortasi yang baik.

pelapisan pada arkosa umumnya kurang, sering terjadi cross badding yang

jelas.

 

14.  Tufa Gelas

Tufa Gelas merupakan batuan piroklastik yang disusun oleh material hasil gunung api

yang banyak mengandung debu vulkanik dan mineral gelas, dengan warna putih

kekurangan, abu-abu dan kuning kecoklatan. Kegunaan digunakan sebagai timbunan.

15.  Batu Gaping

Batu Gapingmerupakan batuan carbonat yang paling banyak terdapat, demngan

kenampakan textur aphanitik sampai phanero-cristalin. Warna putih keabu-abuan,

abu-abu, abu-abu gelap, hitam, kuning, coklat, dan lainnya oleh adanya kotoran-

kotoran, oksid besi dan zat-zat organik. Limestone berbutir mulus, pecahannya

conchoidal. Bila ditetesi HCL memercik/berbuih. Mudah larut terutama dalam air

yang mengandung CO2 sehingga terjadi lubang-lubang, celah-celah, diaklas- diaklas

dan lainnya. tebal dapat dari beberpa centimeter sampai beberapa ratus meter.

Beberapa limestone seluruhnya dapat terdiri dari butir-butir calcit. Keras dari

Page 16: Jenis-Jenis Batuan

limestone sangat berbeda-beda, ada yang keras dan ada yang lunak, agak keras, dan

sebaginya, tergantung dari texturnya. Selama proses pelapukan dari limestone,

calcium carbonatnya dapat terlarut, dan yang tertinggal adalah kotoran-kotorannya,

yang kemudian dapat terkonsentrasi dan membentuk clay atau loams yang berwarna

merah atau kuning, oleh aksidasi dari mineral-mineral oksida besi.

16.  Travertin

Calcium carbonat tidak larut dalam air murni, tetapi bila aornya mengandung

CO2 maka calcium carbonat itu mudah berubah menjadi biocarbonat. Jadi dibawah

tekanan atmosfer, air yang banyak mengandung CO2 secara perlahan-lahan

melarutkan calcium carbonat, terutama bila air tersebut berasal dari tempat yang

dalam dengan tekanan yang lebih besar dan kandungan CO2 nya lebih banyak, maka

daya melarutkan lebih tinggi. Bila larutan tersebut mencapai permukaan bumi

dibawah tekanan atmosfer, calcium carbonatnya segera diendapkan oleh proses

evaporasi, dan proses ini dapat dipercepat oleh adanya kegiatan dari tumbuh-

tumbuhan (algae). Calcum carbonat yang doiendapkan di mulut/lubang mata air  itu

disebut travertine. Pada gua-gua kapur, terjadi pula pengendapan dari calcium

carbonat oleh tetesan-tetesan air secara perlahan-lahan yang terdiri dari kristal-kristal

halus dan kompak, yang disebut dengan dripstone. Warna putih, kuning, atau cokelat.

Struktur fibrous atau konsentris. Yang tumbuh dari bawah disebut stalagnite.

17.  Serpin

Page 17: Jenis-Jenis Batuan

Serpin berasal dari lumpur yang mengendap. Terdiri dari butiran-butiran batu

lempung atau tanah liat, pada umumnya sepertiga terdiri atas kuarsa, sepertiga bahan

tanah, sepertiga bahan lain termasuk karbonat, besi oksida, feldspar, dan zat organik.

Berwarna abu-abu kehijauan, merah, atau kuning. Dimanfaatkan sebagi bahan

bangunan. Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan tanah liat.

18.  Sekismika

Sekismika dihasilkan oleh metamorfosa regional dengan tingkat lebih tinggi

dibandingkan phyllite, mempunyai foliasi dan kristalin. Ummnya berbutir lebih kasar

dari slate dan phyllite tetapi lebih halus dari gneias. Foliasi tersebut terbentuk oleh

kristal-kristal berbentuk lempeng (play) dan kristal-kristal prismatik. Mineral-mineral

berbentuk lempengan tersebut antara lain : chlorite, sericite, muscovite, biotite, dan

tolc, sedangkan mineral-mineral prismatik adalah actinolite, kyanite, hornblede,

staurolite, dan silimanite. Kadang-kadang schist hanya terdiri dari satu macam

mineral saja, contohnya talc schist, tetapi pada umumnya terdiri dari dua atau lebih

mineral seperti calcite -  sericalcite – albite schist. Sekis sering mengandung mineral-

mineral yang bersifat antara lempengan dan pragmatik (flaky nor prismatic), tetapi

equigracular seperti misalnya : garnet dan feldspar, yang biasanya bertekstur

porphyroblastic. Batuan-batuan scihist dapat pula berasal dari gabbro, basalt,

ultrabasin, tuff, shale dan sandstone. Jika beberapa “ teksture asli batuan asal” masih

ada, akibat tekanan yang kuat, maka batuan disebut, metabasalt, metagabbro dan

sebagainya.

Page 18: Jenis-Jenis Batuan

19.  Genes

Ganes adalah batuan matemorf dengan kristal-kristal yang kasar, biasanya berlapis-

lapis akibat pemisahan mineral-mineral yang berbeda sehingga membentuk foliasi

sekunder yang kasar. Terbentuk pada tempat yang dalam dan pada tingkat

metamorfise, yang tinggi bersama-sama dengan struktur pegunungan lipatan. Pada

prinsipnya gneiss berasal dari batuan beku silllicaous seperti granit, monozit kwarsa,

syenite, dan granodiorit, tetapi dapat juga dari rhyolit, tuff, arkosa dan batu pasir

feldspatik. Mineral-mineral utama pada gneis adalah kwarsa dan feldspat, sedangkan

mineral-mineral yang lain adalah, biotite, horblende dan augite. Warna bervariasi

tergantung pada warna mineral dominan yang ada. Pelapisan disini dihasilkan oleh

pergantian warna-warna mineral yang terang dan gelap atau oleh perbedaan ukuran

butir dengan pelapisan yang tebal dan kasar ataupun tipis. Sering mengandung

mineral-mineral metamorf yang lain seperti garnet, epidot, tournaline, graphite, dan

silimanite. Jika batuan beku (sebagian bahn induknya) adalah sari batuan mafic

tertentu, mungkin greiss tersebut dapat berkembang manjadi serpentine olivin, augite,

horblede dan biotite. Jika bahan beku (sebagian bahan induknya) dapat dikenal maka

nama batuan dapat ditentukan seperti misalnya : gabbro gneiss, syenite gneiss

ataupun granite gneiss. Gneiss yang berasal dari batuan sedimen, contohnya : quatzite

gneiss conglomerate gneiss, politic gneiss (dari sedimen clay) dan calc gueniss (dari

cilliceous limetone dan dolomite) gneiss yang berbentuk oleh penerobosan mineral-

mineral batuan beku kedalam folisasi akan menghasilkan campuran batuan dalam

bentuk dike yang tipis dari material-material quartzfeldspathic. Ini disebut “injection”

gneiss. Batuan ini tersebar luas dan mungkin menempati bagian terbesar dari tipe

gneiss lainnya.

Page 19: Jenis-Jenis Batuan

20.  Filit

Filit berkaitan dengan perkembangan aktivitas metamorfik yaitu baliknya temperatur

atau bertambah besarnya rekristalisasi maka slate berubah menjadi filit. Filit secara

dominan tersusun dari mineral-mineral kelompok mika seperti: mika, maricite, dan

chlorite. Batuan ini lebih kasar daripada slate, tetapi ada batas yang tegas antara

keduanya baik dalam hal ukuran butir  maupun kandungan mineralnya. Mineral-

mineral seperti muscovit, mika, sericite, dan cholite terdapat dalam jumlah yang

besar. Mineral-mineral asesore dalam jumlah yang sedikit antara lain megnetit,

hematit, graphite, dan tourmaline. Filit disebut pula sericite phllite, chlorite phyllite

atau sericite phyllite. Warna dari putih perak, merah sampai kehijau-hijauan. Sifat

dalam (tenacery) : brittle dan sering mempunyai pegangan halus hingga agak kasar.

Filit dihasilkan oleh metamorfose regional tingkat rendah terutama dari mineral clay,

shall, dan juga tuff dan tuffacous sedimen.

21.  Sabak

Sabak merupakan batuan berbutir halus dan homogen, mempunyai achistosity planar,

tergantung pada pelapisannya. Oleh karena itu biasanya mempunyai beberapa sudut

untuk masing-masing perlapisan sehingga batuan menjadi balah/rekah kedalam

lapisan yang tipis. Sabak merupakan salah satu istilah struktur dan tidak ada

kaitannya dengan komposisinya. Perlapisan asli dari slate masihg dapat terlihat,

apabila berasal dari abtuan beku basalt seperti struktur amigdoloidal. Sabak berbutir

Page 20: Jenis-Jenis Batuan

sangat halus dan hanya dapat dideterminasi dengan mikroskop. Hanya sedikit mineral

sabak yang berbutir kasar seperti: kwarsa, feldspar, cholorite, biotite, magnetite,

hematite, kalsit, dan ineral-mineral yang terdapat pada batuan shale.  Warna yang

ditimbulakan dari warna merah, hijau, abu-abu, hingga hitam. Warna merah karena

ada mineral yang hemalit, hijau karena ada mineral cholorite. Warna abu-abu karena

adanya mineral-mineral dari karbon dan bahan-bahan organik seperti grafit. Sabak

yang berasal dari batu pasir “ graywacke” disebut “ graywacke slate”.

22.  Kuarsit

Kuarsit adalah metamorfose dari batuan pasir, jika strukturnya tak mengalami

perubahan dan masih menunjukan struktur aslinya. Kuarsit terbentuk akibat panas

yang tinggi sehingga menyebabkan rekristalisasi kwarsa dan felsdpar. Akibat tekanan

pada kwarsit dapat mengakibatkan hancurnya kwarsit tersebut dan menghasilkan

tekstur granoblastik. Kuarsit sangat keras karena adanya sementasi  sirikat (biasanya

kwasa kristalin) yang terendapkan disekitar butir-butir kuarsa yang lebih besar,

sehingga menghasilkan ikatan butir yang sangat kuat. Mineral lain yang dijumpai

dalam kuarsit adalah: apatite, zircon, epidote, dan hornblede. Kuarsit dapat berbentuk

akibat metamorfisme kontak atau metamorfis regional dari pada panas dan tekanan

terhadap batu pasir, chert, vien kuarsit, dan kuarsit pigmatit. Sering berlapis-lapis dan

dapat mengandung fosil. Warna dari kuarsit bervariasi dari putih, coklat hingga

mendekati hitam. Adanya hematit memberikan warna merah muda (pink) sedangkan

chlori memberikan warna kehijau-hijauan.

Page 21: Jenis-Jenis Batuan

23.  Marmer

Marmer adalah metamorfisme dari batuan kapur, baik itu batu kapur kalsit maupun

batu kapur dolomit. Terbentuknya terutama disebabkan oleh reksistelisasi calsit.

(dolomit) yang biasanya berbutir lebih kasar daripada batu kapur aslinya. Marmer

yang terbentuk oleh dolomitc disebut marmer dolomit (dolomitic marble). Akibat

proses metamorfos dan rekristalisasi, pelapisan sering meliuk atau bahkan tidak

terlihat sama sekali. Umumnya marmer danmarmer dolomit terbentuk oleh

metamorfisme kontak atau regional dan dijumpai bersama-sama dengan phyllite,

slate, schist, dan metakwarsa. Struktur batu kapur sangat bervariasi dari yang

berbutir  sangat halus hingga berbutir sangat kasar. Pada tipe-tipe metamorfose

kontak ditunjukan dari adanya orientasi kristal-kristal yang memanjang sebagai hasil

tekanan yang searah. Meneral-mineral aksesor pada marmer  banyak macamnya

antara lain: tremolit, forserite, periclose, diopside, wollastonite, brucite, spincl,

felspar, dan garnet, yang kesemuanya ini tergantung pada macam material batuan

asalnya. Warna yang ditimbulakn mulai dari cerah atau putih apabila terdiri dari kalsit

dan dolomit, tetapi bisa berwarna kelabu, merah, coklat atau kombinasi warna

tergantung pada mineral-mineral aksesornya. Contoh-contoh batuan marmer yakni:

breccia marble, tremolite marble, graphite marble, talcose marble, phlogopite marble.

 http://randhyan626.wordpress.com/2012/09/03/jenis-jenis-batuan-yang-menyusun-

bumi/ diakses tanggal 6 februari 2013