jenis jenis lcc

12
TINJAUAN PUSTAKA Ekologi Alang-alang Ciri utama lahan kritis adalah gundul, terkesan gersang dan produktivitasnya yang rendah. Umumnya lahan kritis didominasi vegetasi alang- alang. Alang-alang (Imperata cylindrica) adalah jenis rumput tahunan yang menyukai sinar matahari dengan bagian yang mudah terbakar di atas tanah dan akar rimpang yang menyebar luas di bawah permukaan tanah (Friday at al., 2000). Ketika hutan terganggu, alang-alang sering mendominasi lahan terdegradasi. Benih alang-alang dapat menyebar luas dan mampu tumbuh pada berbagai kesuburan tanah. Sekali tumbuh, alang-alang merupakan bahan bakar yang sangat mudah terbakar. Tiga hari tanpa hujan dapat mengeringkan dedaunannya yang cukup untuk memicu kebakaran (Friday et al., 1999 dalam Aswandi et al,. 2005). Alang-alang dapat berkembang biak melalui biji dan akar rimpang (rhizome), namun pertumbuhannya terhambat bila ternaungi. Oleh karena itu salah satu cara mengatasinya adalah dengan jalan menanam tanaman lain yang tumbuh lebih cepat dan dapat menaungi (Irwanto, 2006). Pembukaan hutan menyebabkan perubahan lingkungan dari keadaan tertutup menjadi lingkungan yang terbuka, sehingga mendorong tumbuhnya alang-alang. Alang-alang termasuk tanaman C4 yang membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhannya, dengan kata lain alang-alang dapat tumbuh dengan baik pada lahan yang terbuka. Lahan yang ditinggalkan petani (diberokan) akan ditumbuhi dengan alang-alang sehingga akan menurunkan Universitas Sumatera Utara

Upload: helmi-rizal-tampubolon

Post on 02-Aug-2015

166 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jenis Jenis LCC

TINJAUAN PUSTAKA

Ekologi Alang-alang

Ciri utama lahan kritis adalah gundul, terkesan gersang dan

produktivitasnya yang rendah. Umumnya lahan kritis didominasi vegetasi alang-

alang. Alang-alang (Imperata cylindrica) adalah jenis rumput tahunan yang

menyukai sinar matahari dengan bagian yang mudah terbakar di atas tanah dan

akar rimpang yang menyebar luas di bawah permukaan tanah

(Friday at al., 2000). Ketika hutan terganggu, alang-alang sering mendominasi

lahan terdegradasi. Benih alang-alang dapat menyebar luas dan mampu tumbuh

pada berbagai kesuburan tanah. Sekali tumbuh, alang-alang merupakan bahan

bakar yang sangat mudah terbakar. Tiga hari tanpa hujan dapat mengeringkan

dedaunannya yang cukup untuk memicu kebakaran

(Friday et al., 1999 dalam Aswandi et al,. 2005).

Alang-alang dapat berkembang biak melalui biji dan akar rimpang

(rhizome), namun pertumbuhannya terhambat bila ternaungi. Oleh karena itu salah

satu cara mengatasinya adalah dengan jalan menanam tanaman lain yang tumbuh

lebih cepat dan dapat menaungi (Irwanto, 2006).

Pembukaan hutan menyebabkan perubahan lingkungan dari keadaan

tertutup menjadi lingkungan yang terbuka, sehingga mendorong tumbuhnya

alang-alang. Alang-alang termasuk tanaman C4 yang membutuhkan sinar

matahari penuh untuk pertumbuhannya, dengan kata lain alang-alang dapat

tumbuh dengan baik pada lahan yang terbuka. Lahan yang ditinggalkan petani

(diberokan) akan ditumbuhi dengan alang-alang sehingga akan menurunkan

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Jenis Jenis LCC

produksi tanaman pangan, yang disebabkan karena tidak adanya pengembalian

bahan organik (Purnomosidhi dan Rahayu, 2002).

Perkembangan Padang Alang-alang

Di seluruh kawasan Asia Tenggara, hutan merupakan vegetasi klimaks

yang asli dan alami, tetapi alang-alang pada saat ini sudah menyebar di mana-

mana. Ketika hutan dirusak karena adanya penebangan kayu, perladangan

berpindah atau kebakaran, seringkali alang-alang menggantikannya. Biji alang-

alang mudah tersebar pada wilayah yang sangat luas karena ditiup angin dan

mampu tumbuh pada tempat yang basah maupun kering, pada tanah yang subur

atau tandus sekalipun. Ketika sudah berkembang, maka alang-alang merupakan

bahan bakar yang sangat mudah terbakar. Kebakaran ini mempercepat

pembungaan dan pembentukan tunas akar rimpang. Pada saat yang sama, api

merusak bahkan mematikan vegetasi hutan. Apabila sering terjadi kebakaran,

maka secara bertahap alang-alang menjadi lebih dominan menutupi lahan

(Friday at al., 2000).

Lahan alang-alang juga memiliki ketahanan tinggi, sehingga tanaman lain

mengalami kesulitan ketika harus bersaing dengannya dalam memperoleh air,

unsur hara dan cahaya. Beberapa jenis tanaman terganggu pertumbuhannya

karena adanya zat beracun (allelopati) yang dikeluarkan oleh akar dan rimpang

alang-alang sehingga vegetasi alang-alang murni sukar untuk digantikan oleh

jenis-jenis yang lainnya. Tatkala pertumbuhan alang-alang tertekan, maka jenis-

jenis tumbuhan lainnya akan lebih mudah tumbuh. Menurut Irwanto (2006)

agroforestri mempercepat konversi lahan alang-alang melalui mekanisme:

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Jenis Jenis LCC

1. melindungi seluruh wilayah dari bahaya kebakaran,

2. menanam pepohonan,

3. menekan alang-alang sehingga tidak mampu bersaing dengan tanaman lain

akan cahaya dan air, dan/atau

4. mempercepat pertumbuhan pepohonan dengan memberi tambahan pupuk,

kapur, atau bahan organik.

Tanaman penutup tanah merupakan suatu tindakan konservasi, baik pada

saat bukan musim tanam maupun sebagai penutup tanah di bawah pepohonan.

Tanaman penutup tanah biasanya dari jenis leguminous. Keberadaan tanaman

penutup tanah di bawah tanaman perkebunan berguna untuk melindungi tanah

dari jatuhnya butir-butir hujan, perlindungan terhadap tanah sehingga dapat

menjaga kadar air tanah. Setelah mengalami kematian, tanaman penutup tanah

membusuk dan dapat memperkaya kandungan bahan organik tanah. Tanaman

penutup tanah yang umum digunakan adalah Poeraria phaseoloides,

Callopogonium muconoides dan Centrosema pubescens (Rahim, 2000).

Peranan Pemupukan Bagi Tanaman

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman ditentukan oleh berbagai faktor

tanah dan iklim serta faktor-faktor yang terdapat di dalam tanah itu. Beberapa

faktor dikendalikan oleh manusia, tetapi banyak juga yang tidak dapat

dikendalikan. Misalnya, orang tidak dapat mengendalikan udara, cahaya dan suhu

tetapi dapat mempengaruhi penyediaan unsur hara tanaman dalam tanah. Mereka

meningkatkan persediaan hara yang tersedia dengan cara mengubah keadaan

tanah atau melakukan penambahan dalam bentuk pupuk (Foth, 1994).

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Jenis Jenis LCC

Pemupukan bertujuan untuk mencapai kondisi di mana tanah

memungkinkan tanaman tumbuh dengan baik. Pertumbuhannya tidak saja

tergantung dari tersedianya berbagai zat makanan dalam jumlah yang cukup,

tetapi juga dari persyaratan lain seperti struktur dan kondisi derajat kemasaman

tanah. Pemupukan mempengaruhi keadaan itu. Keadaan tanah yang baik

mendorong tanaman dapat menyerap makanan melalui pertumbuhan akarnya yang

kuat dengan lebih mudah (Rinsema, 1993).

Salah satu pembentuk tanah adalah bahan organik sehingga sangat penting

dilakukan penambahan bahan organik ke dalam tanah melalui pupuk organik.

Pupuk organik berasal dari kotoran hewan/ternak, sisa tanaman dan bangkai

binatang dan limbah rumah tangga. Pupuk kandang, pupuk hijau, kompos dan

guano termasuk pupuk organik. Pupuk kandang merupakan kotoran padat dan cair

dari hewan ternak yang tercampur dengan sisa-sisa makanan ataupun alas

kandang. Menurut Sutejo (2002) pupuk kandang mempunyai sifat yang lebih baik

dibanding dengan pupuk alam lainnya maupun dengan pupuk buatan. Di dalam

tanah pupuk kandang mempunyai pengaruh yang baik terhadap terhadap sifat fisis

tanah, mempertinggi kadar humus, menjadikan tanah mudah diolah dan terisi

oksigen yang cukup. Pupuk kandang dianggap sebagai pupuk lengkap karena

selain menimbulkan tersedianya unsur-unsur hara bagi tanaman, juga

mengembangkan kehidupan mikroorganisme (jasad renik) di dalam tanah. Dengan

kata lain, pupuk kandang mempunyai kemampuan mengubah berbagai faktor

dalam tanah, sehingga menjadi faktor-faktor yang menjamin kesuburan tanah.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Jenis Jenis LCC

Pemilihan Tanaman Rehabilitasi Lahan Alang-Alang

Untuk menghambat alang-alang sebelum tanaman atau pohon ditanam,

dipilih spesies tanaman yang agresif. Jika jenis yang ditanam merupakan tanaman

pangan, maka dipilih varietas tanaman penutup tanah yang berumur pendek

sekitar 3-4 bulan (misalnya Mucuna pruriens DC). Jika diperlukan penutupan

tanah dalam jangka waktu lebih lama, selain jenis yang berumur pendek tersebut,

dicampur pula dengan beberapa spesies yang berumur lebih panjang (contoh:

Centrosema atau Pueraria). Jika terdapat musim kemarau, sebaiknya digunakan

campuran jenis yang tahan kekeringan (Irwanto, 2006).

Penanaman tanaman kacang-kacangan penutup tanah (LCCs

=Leguminous Cover Crops) dapat berfungsi sebagai mulsa hidup, untuk

mengendalikan erosi dan mencegah tumbuhnya gulma. Banyak jenis tanaman ini

merupakan pakan ternak yang bernilai gizi tinggi. Bila tanaman ini dibenamkan,

akan menyumbang sejumlah besar bahan organik, nitrogen dan fosfor yang

tersedia ke dalam tanah. Tanaman kacang-kacangan penutup tanah dapat

digunakan untuk menghambat pertumbuhan dan perkembangan alang-alang yang

ada. Tanaman ini umumnya sangat bermanfaat untuk mencegah alang-alang

tumbuh kembali setelah dapat dikendalikan (Irwanto, 2006).

Menurut Irwanto (2006) tanaman kacang-kacangan sering ditanam sebagai

tanaman sela, tanaman tumpang gilir (a relay crop), maupun sebagai tanaman

bera. Sifat-sifat spesies yang baik dapat dipertimbangkan sebagai penutup tanah

untuk menghambat alang-alang adalah sebagai berikut :

1. Penambat nitrogen

2. Beradaptasi pada kondisi tanah dan iklim setempat

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Jenis Jenis LCC

3. Toleran terhadap pengaruh alelopati alang-alang

4. Mudah dan cepat tumbuh secara alami

5. Tahan terhadap hama dan penyakit

6. Merambat dan mampu menghambat pertumbuhan alang-alang

7. Penghasil pakan ternak dan kayu bakar

8. Benihnya mudah tersedia

Menurut Mcilroy (1976) bila dibandingkan dengan pertanaman murni

maka keuntungan dari pertanaman campuran (umumnya dengan leguminous)

adalah sebagai berikut:

1. Pembentukan padang rumput yang lebih cepat dan penggunaan tanah yang

lebih baik

2. Distribusi pertumbuhan musiman yang lebih baik

Musim merumput mungkin dapat diperpanjang dengan adanya species-

species yang masak dini dan yang masak lambat

3. Meningkatkan produksi yang lebih tinggi

4. Leguminous dapat ditanam bersama dengan rumput-rumput untuk

keuntungan rumput-rumput tersebut. Leguminous lebih kaya akan kandungan

nitrogen dan kalsium (kapur) dibandingkan dengan rumput-rumput dan

menaikkan nilai gizi padang rumput.

Padang rumput campuran antara rumput dengan leguminous lebih sempurna dan

lebih disukai ternak daripada suatu pertanaman rumput murni.

1. Mucuna pruriens DC (Kara Benguk)

Kara benguk adalah liana, berbulu dengan panjang 2-18 m dengan batang

menggalah. Berasal dari Asia Tenggara atau Selatan dan telah tersebar secara luas

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Jenis Jenis LCC

di seluruh daerah tropika termasuk Indonesia. Tanaman ini telah dikenal secara

luas oleh masyarakat di Pulau Jawa, Bali, Sumatra maupun Sulawesi Utara dan

Maluku. Kacang ini tumbuh baik pada pasir berdrainase baik, tanah liat dan

ultisols dengan pH 5-6.5, tetapi juga tumbuh dengan baik pada lahan berpasir

asam, tidak toleran terhadap air yang berlebih. Perbanyakan tanaman biasanya

dengan biji, tingkat perkecambahan pada benih adalah 90-100 %, perkecambahan

akan terjadi dalam 4-7 hari. Biji berbentuk lonjong-menjorong, sedikit gepeng,

warna beragam dengan panjang 1,5-2 cm dan ketika ditanam untuk pupuk hijau di

Indonesia, benih ditaburkan dengan jarak 30 cm x 20-30 cm dengan 2 benih per

lubang (Kehati, 2007).

Kara benguk ditanam sebagai tanaman penutup, pupuk hijau dan

merupakan salah satu tanaman yang paling pantas untuk reklamasi tanah yang

dipenuhi dengan rumput liar, terutama dengan Cynodon dactylon, Cyperus

rotundus dan Imperata cylindrica. Di Pulau Jawa biji ini difermentasikan menjadi

tempe benguk, sedangkan polongnya yang belum dewasa dan daun-daun muda

kadang-kadang direbus untuk dijadikan sayur-mayur. Biji yang direbus

adakalanya dimakan sebagai kacang-kacangan. Biji Mucuna pruriens DC yang

direbus mempunyai suatu reputasi sebagai suatu aphrodisiak. Getah dari batang

digunakan untuk menghentikan pendarahan dari luka kecil. Kemampuan kacang

benguk dapat menutup lahan dengan cepat adalah sangat produktif, tahan pada

kebanyakan penyakit dan hama serta dapat menyesuaikan diri dengan kondisi

lingkungan yang beragam. Ini adalah salah satu tanaman penutup dan pupuk hijau

yang berharga, menarik petani untuk menanam kecil-kecilan. Ketahanannya

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Jenis Jenis LCC

terhadap penyakit dan hama juga membuat kacang ini sebagai tanaman sayuran

dan polong-polongan yang menarik.

Foto: internet

Gambar 1. Mucuna pruriens DC

2. Calopogonium mucunoides Desv (Kacang Calopo atau Kacang Asu)

Calopogonium adalah terna yang tumbuh cepat, dengan menjalar,

membelit atau melata. Digunakan sebagai pupuk hijau dan tutup tanaman di

Sumatera pada tahun 1922 dan kemudian di perkebunan karet dan perkebunan

serat karung di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Calopogonium dapat tumbuh cepat

pada semua tekstur tanah, walaupun dengan pH rendah (H2O) antara 4,5-5 namun

tidak dapat beradaptasi dengan naungan yang ditunjukkan dengan adanya

penurunan pertumbuhan pucuk, akar dan pembentukan bintil akar dengan

turunnya intensitas cahaya. Dapat menutupi tanah dengan daun-daunnya yang

lebat dan biji-biji yang jatuh dapat tumbuh dengan sendirinya.

Perbanyakan calopogonium secara normal disebarkan oleh benih,

berbentuk kecil memanjang dengan panjang 2-3 mm. Benih ditaburkan pada 1-3

kg/ha pada umumnya ditaburkan dalam lubang berderet atau disebar bebas untuk

produksi makanan hewan. Menurut Mcilroy (1976) 1 ha lahan dibutuhkan

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Jenis Jenis LCC

Calopogonium mucunoides Desv 6-9 kg/ha. Walaupun batang calopogonium

dapat berakar pada setiap bukunya, biasanya stek yang ditanam tidak dapat

bertahan (Kehati, 2007).

Ketika ditanam sebagai penutup tanaman dalam perkebunan,

Calopogonium mucunoides pada umumnya ditaburkan dalam campuran dengan

kacang polong lain seperti Centrosema pubescens Benth, Calopogonium

caeruleum dan Pueraria phaseoloides dengan 1-3 kg/ha calopogonium dalam

total campuran 12-15 kg/ha benih yang ditaburkan. Calopogonium dikenal

sebagai satu jenis kacang polong pelopor untuk melindungi permukaan lahan,

mengurangi temperatur lahan, memperbaiki kandungan nitrogen, meningkatkan

kesuburan lahan dan mengendalikan pertumbuhan rumput liar. Tanaman ini

merupakan satu tanaman penutup panen yang penting untuk tanaman perkebunan,

terutama karet dan kelapa sawit, di mana tanaman ini sering ditanam bersama

dengan sentro (Centrosema pubescens Benth) dan kacang ruji (Pueraria

phaseoloides Roxb). Di Afrika penggabungan ini telah diuji perkebunan hutan

muda, di mana hal itu akan mengurangi ongkos penyiangan. Calopogonium

adalah juga digunakan sebagai suatu pupuk hijau untuk peningkatan kualitas

lahan. Biasanya ditanam untuk makanan hewan, digunakan terutama sepanjang di

akhir musim kering.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Jenis Jenis LCC

Foto: internet

Gambar 2. Calopogonium mucunoides Desv

3. Centrosema pubescens Benth (Sentro)

Sentro adalah terna tahunan (parennial) yang akan berkayu ketika usianya

lebih dari 18 bulan, berdaun lebat, rebah dan menjalar. Saat ini Sentro telah dapat

tumbuh alami di dataran-dataran rendah di Jawa. Sentro dapat tumbuh ketika

tempat tumbuhnya tergenang air dan akan bertahan di musim kering yang

berlangsung sekitar 3- 4 bulan, namun tidak untuk masa kekeringan yang lebih

panjang. Pada kondisi suhu mencapai -3 0C daun akan mati, namun tumbuhan ini

dapat tumbuh kembali pada titik-titik tumbuh terlindung dekat tanah. Sentro

mudah ditanam dengan biji. Biji berbentuk kecil memanjang dengan panjang 4-5

mm menurut. Mcilroy (1976) kebutuhan benih Centrosema pubescens Benth 4-6

kg/ha. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman polong-polongan yang toleran

terhadap naungan dan dapat tetap tumbuh di bawah naungan sebesar 80 %.

Tumbuh pada beragam tipe tanah, yaitu dari tanah pasir berhumus hingga tanah

liat dan dapat tumbuh baik pada tanah berumput. Pertumbuhan optimum dapat

tercapai bila ditanam pada tanah dengan keasaman relatif, kisaran pH yang dapat

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Jenis Jenis LCC

ditoleransi adalah 4,5 namun kisaran pH optimum yang dapat mendukung

pertumbuhan nodul adalah 5,5-6 (Kehati, 2007).

Sejak tahun 1950, Sentro telah ditanam sebagai tumbuhan yang cepat

menutupi tanah dan untuk pakan ternak di kawasan Asia Tenggara, Kepulauan

Pasifik, daerah tropis Australia dan pada daerah tropis lembap. Tumbuhan pioner

ini telah berhasil melindungi tanah bekas laharan dari pengaruh hujan dan aliran

permukaan, serta banyak memproduksi biomassa dan sumber pupuk organik

untuk memperkuat agregat tanah dan menyimpan ketersediaan air. Sentro

merupakan salah satu tanaman yang digunakan untuk mereklamasi lahan kritis

bekas letusan gunung berapi di Gunung Merapi Jawa Tengah.

Foto: internet

Gambar 3. Centrosema pubescens Benth

Upaya rehabilitasi tidak dapat hanya mengandalkan proses alami yang

memakan waktu sangat lama. Dalam konsep pembangunan yang berkelanjutan,

aspek teknologi menjadi sangat penting. Salah satu upaya yang dapat ditempuh

adalah dengan penanaman legum penutup tanah untuk memperbaiki kondisi

tanah. Beberapa penelitian dalam Sullivan (2003) menunjukkan penggunaan

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Jenis Jenis LCC

tanaman penutup tanah jenis leguminous mampu menggantikan penggunaan

pupuk nitrogen sebesar 72-190 kg/ha. Penelitian di Hawai untuk mengetahui efek

pemberian pangkasan cover crop ke dalam tanah terhadap mikroorganisme tanah

dan level nitrogen menggunakan empat jenis cover crop, dua di antaranya

termasuk jenis leguminous (Cajanus cajan dan Crotalaria juncea ). Hasilnya

menunjukkan bahwa jenis legum menyumbangkan total N (NO3 + NH4) sampai

35 ppm (sangat tinggi) dibandingkan kedua jenis lainnya. Leguminous yang dapat

digunakan sebagai tanaman penutup tanah cukup banyak jenisnya tetapi dalam

penggunaannya perlu dipertimbangkan selain dapat bermanfaat memperbaiki

kondisi tanah, juga bermanfaat langsung bagi masyarakat terutama bagi

penyediaan hijauan pakan ternak maupun kayu bakar (Narendra dan Eka, 2006).

Di samping sebagai sumber bahan organik tanah, tanaman penutup tanah

dapat berfungsi menetralisir daya rusak butir-butir hujan dan menekan aliran

permukaan (run off) yang kemudian dapat menghambat erosi dan pencucian hara.

Hal ini tercerminkan oleh adanya pengaruh positif tanaman penutup tanah

terhadap sifat-sifat fisik tanah.

Universitas Sumatera Utara