pengaruh pengalaman, komitmen profesional, etika

90
PENGARUH PENGALAMAN, KOMITMEN PROFESIONAL, ETIKA ORGANISASI DAN GENDER TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS AUDITOR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat- syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Rika Dewi Kusumastuti 104082002667 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H/ 2008 M

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

PENGARUH PENGALAMAN, KOMITMEN PROFESIONAL,

ETIKA ORGANISASI DAN GENDER TERHADAP

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS AUDITOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-

syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Rika Dewi Kusumastuti

104082002667

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1428 H/ 2008 M

Page 2: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika
Page 3: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

PENGARUH PENGALAMAN, KOMITMEN PROFESIONAL, ETIKA

ORGANISASI DAN GENDER TERHADAP PENGAMBILAN

KEPUTUSAN ETIS AUDITOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-

syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Rika Dewi Kusumastuti

NIM : 104082002667

Di Bawah Bimbingan Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yahya Hamja, MM Yessi Fitri, SE., Ak.,MSi NIP. 130 676 334 NIP. 150 377 440

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

Page 4: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1428 H/ 2008 M

PENGARUH PENGALAMAN, KOMITMEN PROFESIONAL, ETIKA

ORGANISASI DAN GENDER TERHADAP PENGAMBILAN

KEPUTUSAN ETIS AUDITOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-

syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Rika Dewi Kusumastuti

NIM : 104082002667

Di Bawah Bimbingan Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yahya Hamja, MM Yessi Fitri, SE., Ak.,MSi NIP. 130 676 334 NIP. 150 377 440

Penguji Ahli

Page 5: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Amilin, SE., Ak., M.si

NIP. 150 370 232

Hari ini Kamis Tanggal Dua Belas Bulan Juni Tahun Dua Ribu Delapan telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Rika Dewi Kusumastuti NIM:

104082002667 dengan judul skripsi “PENGARUH PENGALAMAN,

KOMITMEN PROFESIONAL, ETIKA ORGANISASI DAN GENDER

TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS AUDITOR”.

Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka

skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 Juni 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Amilin, SE., Ak., M.si Hepi Prayudiawan, SE.,Ak.,MM

Ketua Sekretaris

Page 6: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

Penguji Ahli

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

Nama : Rika Dewi Kusumastuti

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 21 Januari 1987

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Kp. Duku Rt.004/ Rw 05 No.06

Kebayoran Lama Selatan

Jakarta Selatan, 12240

Telepon / HP : 021-98304396 / 085691505768

II. Pendidikan

1. 1990 – 1992 : TK Pakem Purworedjo, Jateng

2. 1992 - 1998 : SDN 17 Pagi Jakarta Selatan

3. 1998 - 2001 : SMPN 1 Sempor Kebumen, Jateng

4. 2001 - 2004 : SMUN 46 Jakarta

5. 2004 - 2008 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. Latar Belakang Keluarga

Ayah : Moch. Kusmantoro

Tempat & Tgl. Lahir : Cirebon, 09 Agustus 1956

Alamat : Kp. Duku Rt.004/ Rw 05. No.06

Kebayoran Lama Selatan

Jakarta Selatan, 12240

Ibu : Purwatiningsih

Page 7: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Tempat & Tgl. Lahir : Bandung, 23 Mei 1964

Alamat : Kp. Duku Rt.004/ Rw 05. No.06

Kebayoran Lama Selatan

Jakarta Selatan, 12240

THE INFLUENCE OF EXPERIENCE, PROFESSIONAL COMMITMENT,

CORPORATE ETHICAL AND GENDER OF THE ETHICAL DECISION

MAKING AUDITOR

By: Rika Dewi Kusumastuti

ABSTRACT

The objectives of this research was to examine the influence of experience, professional commitment, corporate ethical and gender to the ethical decision making auditor. This research using ten ethical decision making principal: honesty and transparency, integrity, promissory, loyalty, justice, Sociability, respectability, profession and organizational responsibilities, secrecy and objectivity.

Data used in this research was questionnaires from independent auditors at audit firms in Jakarta. Sampling method was using purposive sampling. 120 questionnaires were distribute, 15 for tryout and 105 for the auditor. Total returned questionnaires was 78 (74%). The method of data analyzing used in this research was multiple regression method with dummy variable.

This research showed that experience, professional commitment and gender didn’t significant to the ethical decision making auditor, but corporate ethical has significant to the ethical decision making auditor. The F test showed that value of significant is 0,00 or under 0,05 (0,000<0,05) and it means that experience, professional commitment, corporate ethical and gender has significant to the ethical decision making auditor.

Keywords: Experience, Professional Commitment, Corporate Ethical, Gender, The Ethical Decision Making Auditor

Page 8: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

PENGARUH PENGALAMAN, KOMITMEN PROFESIONAL, ETIKA

ORGANISASI DAN GENDER TERHADAP PENGAMBILAN

KEPUTUSAN ETIS AUDITOR

Oleh: Rika Dewi Kusumastuti

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris tentang pengaruh pengalaman, komitmen profesional, etika organisasi dan gender terhadap pengambilan keputusan etis auditor.

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari auditor independen dari kantor akuntan publik di Jakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Metode penentuan data yang digunakan adalah purposive sampling. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 120 kuesioner, 15 untuk try out dan 105 untuk disebar kepada auditor. Jumlah kuesioner yang kembali adalah 78 kuesioner (74%). Metode analisis data yang digunakan adalah uji regresi linear berganda dengan variabel dummy .

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman, komitmen profesional dan gender tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan etis auditor, sedangkan etika organisasi berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan etis auditor. Hasil uji F menunjukkan bahwa tingkat signifikan adalah sebesar 0,000 atau di bawah 0,05 (0,000<0,05), artinya pengalaman, komitmen profesional, etika organisasi dan gender berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan etis auditor.

Kata Kunci: Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika Organisasi, Gender,

Pengambilan Keputusan Etis Auditor

Page 9: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum wr. wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang telah

diberikan-Nya. Shalawat serta salam bagi baginda Rasulullah Nabi Muhammad

SAW, dimana atas kesemuanya penulis memperoleh kemampuan studi hingga

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengalaman, komitmen

profesional, etika organisasi dan gender terhadap pengambilan keputusan etis

auditor”.

Dalam penyusunan skripsi ini, hambatan dan permasalahan tidak jarang pula

muncul. Penulis sadar sepenuhnya keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini

bukanlah semata-mata atas usaha dari penulis sendiri, tetapi banyak pihak yang

telah rela mengulurkan tangannya untuk membantu atau hanya sekedar

memberikan semangat dan dukungannya yang begitu besar kepada penulis,

sehingga penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Kedua Orang Tuaku tercinta, Bapak Moch. Kusmantoro, Ibu Purwatiningsih

dan Ibu Sriwahyuni (yang telah melahirkanku ke dunia ini semoga Allah

memberikan Tempat yang terbaik disisi-Nya), untuk adik-adikku tersayang

Zaky & Rifa atas do’a, rasa cinta, perhatian, kasih sayang, & dukungannya.

2. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM. sebagai dosen pembimbing I yang selalu

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis atas setiap permasalahan

dan kesulitan yang dihadapi dalam proses penyelesaian skripsi ini. Penulis

juga ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika

selama bimbingan terdapat kata-kata serta sikap yang kurang berkenan di hati

Bapak.

3. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak.,MSi, sebagai dosen pembimbing II atas waktu yang

diluangkannya untuk memberikan bimbingan dan motivasi serta

Page 10: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

kepeduliannya kepada penulis. Penulis juga ingin menyampaikan

permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika selama bimbingan terdapat

kata-kata serta sikap yang kurang berkenan di hati ibu.

4. Bapak Drs. Moh. Faisal Badroen, MBA sebagai Dekan Fakultas Ekonomi

dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA selaku Kajur Akuntansi.

6. Bapak Amilin, SE., MSi., Ak. Selaku Sekjur Akuntansi.

7. Segenap staf bagian Akademik dan Keuangan serta para staf perpustakaan

FEIS atas bantuan dan pelayanannya.

8. Auditor-auditor independen yang telah meluangkan waktu untuk mengisi

kuesioner penelitian.

10. Laptop “acer” ku yang selalu setia untuk membantuku menyelasaikan skripsi.

11. For someone yang dah banyak membantuku… selalu memberikan support dan

doa…Terima kasih untuk hari-hari yang indah dalam suka maupun

duka…smoga Allah mengabulkan doa2 kita… amin… Leonardo dicap”rio”

q… hapinnes is having someone like u…

11 Untuk mba Eka Semangat kita berjuang bersama, yani, dika, ayu, ochi,syani

(teman seperjuangan sidang skripsi) teman-teman lainya yang tidak dapat

penulis sebut satu persatu.

12. Teman-teman sejawat khususnya untuk teman-temanku di akun B semester 8

angkatan 2004, terima kasih banyak atas doa, semangat, dan dukungannya.

13. Rekan-rekan auditor di Kantor Akuntan Publik RWR, terima kasih atas

bantuan dan pengertiannya, khususnya untuk pak Wawan terima kasih pak

untuk waktu yang diberikan agar peneliti dapat menyelesaikan kuliah.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kepada kalian semua dengan

balasan yang jauh lebih baik dan pahala yang berlipat ganda.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Wassalam Wr. Wb.

Page 11: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Jakarta, Agustus 2008

Penulis

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Sidang ........................................................................... i

Lembar Pengesahan ........................................................................................ ii

Daftar Riwayat Hidup .................................................................................... iii

Abstract .......................................................................................................... iv

Abstrak ........................................................................................................... v

Kata Pengantar ............................................................................................... vi

Daftar Isi ........................................................................................................ viii

Daftar Tabel ................................................................................................... xi

Daftar Gambar ................................................................................................ xii

Daftar Lampiran ............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ............................................................................. 1

Rumusan Masalah ........................................................................ 5

Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konflik Audit dan Dilema Etika ............................................ 7

B. Pengambilan keputusan Etis Auditor ..................................... 9

C. Pengalaman Audit ................................................................... 14

D. Komitmen Profesional ............................................................ 17

E. Etika Organisasi ...................................................................... 20

Page 12: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

F. Gender..................................................................................... 21

G. Kerangka Pemikiran................................................................ 24

H. Model dan Hipotesis Penelitian .............................................. 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 28

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel ............................... 28

1. Populasi dan Sampel .......................................................... 28

2. Teknik Penentuan Sampel.................................................. 28

C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 29

1. Data Primer ........................................................................ 29

2. Data Sekunder .................................................................... 30

D. Metode Analisis Data dan Pengujian Statistik........................ 30

1. Statistik Deskriptif .............................................................. 30

2. Uji Kualitas Data ................................................................ 31

a. Uji Validitas ................................................................... 31

b. Uji Reliabilitas ............................................................... 32

3. Uji Asumsi Klasik............................................................... 33

a. Multikolineritas.............................................................. 33

b. Heterokedastisitas ............................................................... 33

4. Uji Hipotesis ....................................................................... 34

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)...................................... 34

b. Regresi Berganda Variabel Dummy.............................. 34

c. Uji Statistik t .................................................................. 35

d. Uji Statistik Fisher (F) ................................................... 35

E. Definisi Operasional Variabel ................................................. 36

1. Pengalaman Kerja Audit .................................................... 36

2. Komitmen Profesional ....................................................... 36

3. Etika Organisasi ................................................................. 36

4. Gender................................................................................ 37

5. Pengambilan Keputusan Etis Auditor ................................ 37

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

Page 13: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........................... 38

1. Tempat dan Waktu Penelitian............................................ 38

2. Karakteristik Responden.................................................... 39

B. Penemuan dan Pembahasan ................................................... 44

1. Statistik Deskriptif.............................................................. 44

a. Pengalaman ................................................................... 45

b. Komitmen Profesional................................................... 46

c. Etika Organisasi............................................................. 47

d. Pengambilan Keputusan Etis Auditor ........................... 48

2. Uji Instrumen Penelitian..................................................... 49

a. Uji Validitas................................................................... 49

b. Uji Reliabilitas............................................................... 55

3. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 56

a. Multikolineritas ............................................................. 56

b. Heteroskedastisitas ........................................................ 56

4. Uji Hipotesis....................................................................... 57

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................... 57

b. Regresi Berganda Variabel Dummy ............................. 58

c. Uji Statistik t ................................................................. 60

d. Uji Statistik F ................................................................ 65

BAB V PENUTUP

Kesimpulan .................................................................................. 68

Implikasi ...................................................................................... 69

Daftar Pustaka ................................................................................................ 71

Lampiran ........................................................................................................ 74

Page 14: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

DAFTAR TABEL

No.Tabel Keterangan Halaman

4.1 Data Kantor Akuntan Publik …………………………. 38

4.2 Data Penyebaran Kuesioner …………………………. 39

4.3 Data Sampel Penelitian ………………………………. 40

4.4 Karakteristik Responden Auditor Berdasarkan

Gender dan Kedudukan KAP ………………………… 41

4.5 Karakteristik Responden Auditor Berdasarkan

Pengalaman Kerja …………………………………… 42

4.6 Karakteristik Responden Auditor Berdasarkan Usia …. 43

4.7 Karakteristik Responden Auditor Berdasarkan

Jenjang Pendidikan …………………………………… 44

4.8 Persentase Responden (Pengalaman) ………………… 45

4.9 Persentase Responden (Komitmen Profesional) ……… 46

4.10 Persentase Responden (Etika Organisasi) ……………. 47

4.11 Persentase Responden (Pengambilan Keputusan

Page 15: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Etis Auditor) …………………………………………. 48

4.12 Uji Validitas Try Out Kuesioner ……………………... 49

4.13 Uji Validitas Kuesioner ................................................ 52

4.14 Uji Reliabilitas ………………………………………. 54

4.15 Uji Multikolinearitas …………………………………. 55

4.16 Uji Koefisien Determinasi ……………………………. 57

4.17 Koefisien Regresi …………………………………….. 58

4.18 Uji Statistik t ………………………………………….. 60

4.19 Uji Statistik F …………………………………………. 65

Page 16: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Keterangan Halaman

2.1 Hubungan Antar Variabel …………………………... 24

2.2 Model Konseptual ………………………………….. 26

4.2 Scatterplot …………………………………………… 56

Page 17: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ……………………………... 74

Lampiran 2 Daftar Jawaban Responden ……………………… 82

Lampiran 3 Hasil Tryout Uji Validitas & Reliabilitas ……….. 91

Lampiran 4 Uji Validitas …………………………………….. 93

Lampiran 5 Uji Reabilitas Data ………………………………. 95

Lampiran 6 Uji Regresi Linear Berganda ……………………... 96

Page 18: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini banyak masalah yang terjadi pada berbagai kasus bisnis

yang melibatkan profesi akuntan. Sorotan yang diberikan kepada profesi ini

disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya praktik-praktik profesi yang

mengabaikan standar akuntansi bahkan etika. Perilaku tidak etis merupakan

isu yang relevan bagi profesi akuntan saat ini. Di Indonesia, isu mengenai

etika akuntan berkembang seiring dengan terjadinya beberapa pelanggaran

etika, baik yang dilakukan oleh akuntan publik, akuntan intern, maupun

akuntan pemerintah (Ludigdo, 1999). Pengembangan dan kesadaran

etika/moral memainkan peran kunci dalam semua area profesi akuntansi

(Louwers et al. dalam Husein, 2004). Profesi akuntan tidak terlepas dari etika

bisnis yang mana aktivitasnya melibatkan aktivitas bisnis yang perlu

pemahaman dan penerapan etika profesi seorang akuntan serta etika bisnis

(Ludigdo dan Machfoedz, 1999).

Setiap pelaku profesi memiliki tanggung jawab terhadap etika profesi

masing-masing dan dituntut untuk berperilaku etis, yaitu bertindak sesuai

dengan moral dan nilai yang berlaku. Tanpa etika, profesi akuntan tidak akan

ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses

pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis yang diharapkan

Page 19: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

mempunyai integritas dan kompetensi yang tinggi (Abdullah dan Halim, 2002

dalam Husein, 2004).

Akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga standar perilaku etis

tertinggi kepada organisasi, profesi mereka, masyarakat dan diri sendiri.

Akuntan mempunyai tanggungjawab yang kompeten dan menjaga integritas

serta obyektivitasnya. Analisis terhadap sikap etis dalam profesi akuntan

menunjukkan bahwa akuntan mempunyai kesempatan untuk melakukan

tindakan tidak etis dalam profesinya (Fine et al. dalam Husein, 2004).

Kesadaran etika dan sikap profesional memegang peran yang besar bagi

seorang akuntan (Louwers et al. dalam Husein, 2004). Profesi yang dijalankan

seorang akuntan secara terus menerus berhadapan dengan dilema etik yang

melibatkan pilihan antara nilai-nilai yang bertentangan.

Menurut Hunt dan Vitell (1986:5-16) dalam Sasongko Budi (2006),

kemampuan seorang profesional untuk dapat mengerti dan peka akan adanya

masalah etika dalam profesinya sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya

atau masyarakat dimana profesi itu berada, lingkungan profesinya, lingkungan

organisasi atau tempat ia bekerja serta pengalaman pribadinya. Kemampuan

dalam mengidentifikasi dan melakukan perilaku etis atau tidak adalah hal

yang mendasar dalam profesi akuntan. Akuntan publik juga tidak terlepas dari

masalah bagaimana membuat keputusan etis. Akuntan sebagai karyawan

mempunyai tanggung jawab kepada organisasi di mana dia bekerja, tetapi

sebagai seorang akuntan profesional harus bertanggungjawab kepada

Page 20: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

profesinya, kepada masyarakat dan dirinya sendiri untuk berkelakuan etis

yang baik.

Finn et.al. (1988) dan Bazerman et.al. (1997) dalam Sasongko Budi

(2006) menyatakan bahwa akuntan seringkali dihadapkan pada situasi adanya

dilema yang menyebabkan dan memungkinkan akuntan tidak dapat

independen. Akuntan diminta untuk tetap independen dari klien, tetapi pada

saat yang sama kebutuhan mereka tergantung kepada klien karena fee yang

diterimanya, sehingga seringkali akuntan berada dalam situasi dilematis. Hal

ini akan berlanjut jika hasil temuan auditor tidak sesuai dengan harapan klien,

sehingga menimbulkan konflik audit (Tsui dan Gul, 1996 dalam Sasongko

Budi, 2006). Konflik audit ini akan berkembang menjadi sebuah dilema etika

ketika auditor diharuskan membuat keputusan yang bertentangan dengan

independensi dan integritasnya dengan imbalan ekonomis yang mungkin

terjadi atau tekanan di sisi lainnya (Windsor dan Askhanasy, 1995 dalam

Sasongko Budi, 2006). Auditor secara sosial juga bertanggung jawab kepada

masyarakat dan profesinya daripada mengutamakan kepentingan dan

pertimbangan pragmatis pribadi atau kepentingan ekonomis semata. Situasi

seperti hal tersebut di atas sering dihadapi oleh auditor. Auditor seringkali

dihadapkan kepada situasi dilema etika dalam pengambilan keputusannya

(Dillard dan Yuthas, 2002 dalam Sasongko Budi, 2006).

Page 21: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Begitu pula dengan masalah perbedaan gender, dari literatur cognitive

psychology dan literatur marketing dinyatakan bahwa gender sebagai faktor

level individual dapat berpengaruh terhadap kinerja yang memerlukan

pertimbangan dalam berbagai kompleksitas tugas. Perempuan dapat lebih

efisien dan efektif dalam memproses informasi dalam tugas yang kompleks

dibanding laki-laki dikarenakan perempuan lebih memiliki kemampuan untuk

membedakan dan mengintegrasikan kunci keputusan, namun pengaruh gender

terhadap pemrosesan informasi dan pertimbangan belum banyak teruji dalam

konteks penugasan audit atau penugasan sebagai auditor (Chung and Monroe,

2001 dalam Zulaikha, 2006).

Penelitian ini mengambil starting point dari penelitian yang dilakukan

oleh Sasongko Budi (2006). Variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pengalaman, komitmen profesional, etika organisasi dan

pengambilan keputusan etis auditor. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya adalah variabel yang digunakan, pada penelitian ini ada

penambahan variabel gender dan penghapusan variabel orientasi etika.

Pengujian hipotesis penelitian sebelumnya menggunakan Amos Versi 4.01

sedangkan pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 12.0. Responden pada

penelitian sebelumnya adalah auditor internal bank pada Perhimpunan Bank

Swasta Nasional (PERBANAS) Jawa Timur, sedangkan pada penelitian ini

respondennya adalah auditor independen yang bekerja di kantor akuntan

publik (KAP). Dari sudut pandang hasil penelitian, pada penelitian ini variabel

pengalaman memberikan hasil yang sama dengan penelitian sebelumnya yakni

Page 22: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

tidak signifikan, sementara untuk komitmen profesional berbeda dengan

penelitian sebelumnya yakni tidak signifikan terhadap pengambilan keputusan

etis auditor. Variabel pengalaman selain dari penelitian Sasongko Budi (2006)

juga mengambil dari penelitian Dwi Ananing (2006) dan Yudi Herlinasyah

(2006), sedangakan untuk variabel gender mengambil dari penelitian yang

dilakukan oleh Siti Mutmainah (2007) dan Zulaikha (2006).

Terjadinya berbagai kasus sebagaimana disebutkan di atas, seharusnya

memberi kesadaran untuk lebih memperhatikan etika dalam melaksanakan

pekerjaan profesi akuntan, namun seberapa besar pengalaman, komitmen

profesional, etika organisasi dan gender berpengaruh terhadap pengambilan

keputusan etis auditor. Untuk itu, penelitian ini mengambil judul:

“Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika Organisasi Dan

Gender Terhadap Pengambilan Keputusan Etis Auditor.

B. Perumusan Masalah

Permasalahan yang hendak diteliti adalah seberapa besar pengaruh

pengalaman audit, komitmen profesional, etika organisasi dan gender terhadap

pengambilan keputusan etis auditor.

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris

pengaruh pengalaman, komitmen profesional, etika organisasi dan gender

terhadap pengambilan keputusan etis auditor.

Page 23: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Auditor

Untuk memberikan masukan kepada auditor pentingnya mengetahui

perbedaan gender, pengalaman, komitmen profesional, etika organisasi

terhadap pengambilan keputusan etis auditor.

b. Bagi Perusahaan

Untuk memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan dalam

mengukur prestasi dan kondisi kantor akuntan pulik yang akan

mengaudit perusahaannya, terutama dalam hal pengetahuan dan

keahlian auditor , komitmen professional, dan etika organisasi terhadap

pengambilan keputusan etis auditor.

c. Bagi masyarakat

Masyarakat agar dapat lebih menyadari arti penting nilai-nilai moral

dan etika dalam kehidupan terutama dalam menjalankan suatu profesi.

d. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan

diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat ditambahkan variable-

variabel lain yang mempengaruhi keputusan auditor tidak hanya pada

saat situasi dilemma etika tetapi di berbagai situasi yang

mengharuskan auditor bersikap etis.

e. Bagi Penulis (Peneliti)

Untuk menerapkan teori-teori yang telah diperoleh ke dalam praktek

yang terjadi di perusahaan maupun di kantor akuntan publik.

Page 24: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konflik Audit Dan Dilema Etika

Salah satu kebijakan yang sering ditempuh oleh pihak perusahaan

adalah dengan melakukan pemeriksaan laporan keuangan oleh pihak ketiga

yaitu akuntan publik. Laporan keuangan yang biasanya digunakan untuk

mengetahui hasil usaha dan posisi keuangan perusahaan, juga dapat digunakan

sebagai salah satu alat pertanggungjawaban pengelolaan manajemen

perusahaan kepada pemilik. Pihak-pihak luar perusahaan dalam

perkembangannya juga memerlukan informasi mengenai perusahaan untuk

pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penanaman modal (investasi)

atau yang berhubungan dengan perusahaan (Simamora, 2000 dalam Sasongko

Budi, 2006)

Terdapat banyaknya pihak yang berkepentingan di dalam sebuah

organisasi bisnis. Investor yang menanamkan dananya ke dalam perusahaan

atau kreditor yang meminjamkan dananya, sehingga pihak-pihak yang

berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan tidak terbatas kepada

manajemen saja, tetapi meluas kepada investor dan kreditor serta calon

investor dan calon kreditor. Para pihak tersebut memerlukan informasi

mengenai perusahaan, sehingga seringkali ada dua pihak yang berlawanan

dalam situasi ini (Conflict Of Interest). Di satu pihak, manajemen perusahaan

Page 25: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

ingin menyampaikan informasi mengenai pertanggunjawaban pengelolaan

dana yang berasal dari pihak luar, di lain pihak, pihal eksternal ingin

memperoleh informasi yang andal dari manajemen perusahaan. Profesi

akuntan timbul untuk memberikan informasi yang terpercaya bagi kedua belah

pihak dalam situasi seperti ini.

Kode etik yang digunakan oleh para profesional beranjak dari bentuk

pertanggungjawaban profesi kepada masyarakat. Akuntan sebagai sebuah

profesi juga tidak terlepas dari pertanggungjawaban kepada masyarakat

(Rianovita, 2005). Damman (2003) dalam Sasongko Budi (2006) menyatakan

bahwa sebenarnya akuntan di dalam aktivitas auditnya banyak hal yang harus

dipertimbangkan, karena dalam diri auditor mewakili banyak kepentingan

yang melekat dalam proses audit (built-in conflict of interest). Seringkali

dalam pelaksanaan aktivitas auditing, seorang auditor berada dalam konflik

audit (Tsui dan Gul, 1996 dalam Sasongko Budi, 2006).

Konflik dalam sebuah audit akan berkembang pada saat auditor

mengungkapkan informasi tetapi informasi tersebut oleh klien tidak ingin

dipublikasikan kepada umum. Konflik ini akan menjadi sebuah dilema etika

ketika auditor diharuskan membuat keputusan yang menyangkut independensi

dan integritasnya dengan imbalan ekonomis yang mungkin terjadi di sisi

lainnya (Windsor dan Askhanasy, 1995 dalam Sasongko Budi, 2006). Karena

auditor seharusnya secara sosial juga bertanggung jawab kepada masyarakat

dan profesinya daripada mengutamakan kepentingan dan pertimbangan

pragmatis pribadi atau kepentingan ekonomis semata, sehingga seringkali

Page 26: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

auditor dihadapkan kepada masalah dilema etika dalam pengambilan

keputusannya.

Situasi dilema menurut Gunz, Gunz dan McCutcheon (2002) dalam Sasongko

Budi (2006) adalah: “situations in which professional must choose between

two or more relevant, but contradictory, ethical directives, or when every

alternative results in an undesirable outcome for one or more persons”

Dilema etika muncul sebagai konsekuensi konflik audit karena auditor

berada dalam situasi pengambilan keputusan yang terkait dengan

keputusannya yang etis atau tidak etis. Situasi tersebut terbentuk karena dalam

konflik audit ada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap keputusan auditor

sehingga auditor dihadapkan kepada pilihan keputusan etis dan tidak etis.

B. Pengambilan Keputusan Etis (Ethical Decision Making)

Keputusan etis (ethical decision) per definisi adalah sebuah keputusan

yang baik secara legal maupun moral dapat diterima oleh masyarakat luas

(Trevino, 1986; Jones, 1991 dalam Sasongko Budi, 2006). Beberapa review

tentang penelitian etika (Ford dan Richardson, 1994; Louwers, Ponemon dan

Radtke, 1997; Loe et.al., 2000; Paolillo & Vitell, 2002 dalam Sasongko Budi,

2006) mengungkapkan beberapa penelitian empirik tentang pengambilan

keputusan etis. Mereka menyatakan bahwa salah satu determinan penting

perilaku pengambilan keputusan etis adalah faktor-faktor yang secara unik

berhubungan dengan individu pembuat keputusan dan variabel-variabel yang

merupakan hasil dari proses sosialisasi dan pengembangan masing-masing

Page 27: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

individu. Faktor-faktor individual tersebut meliputi variabel-variabel yang

merupakan ciri pembawaan sejak lahir (gender, umur, kebangsaan),

sedangkan faktor faktor lainnya adalah faktor organisasi, lingkungan kerja,

profesi dan sebagainya.

Penelitian tentang pengambilan keputusan etis, telah banyak dilakukan

dengan berbagai pendekatan mulai dari psikologi sosial dan ekonomi.

Beranjak dari berbagai hasil penelitian tersebut kemudian dikembangkan

dalam paradigma ilmu akuntansi. Louwers, Ponemon dan Radtke (1997)

dalam Sasongko Budi (2006) menyatakan pentingnya penelitian tentang

pengambilan keputusan etis dari pemikiran dan perkembangan moral (moral

reasoning and development) untuk profesi akuntan dengan 3 alasan, yaitu:

1. Penelitian dengan topik ini dapat digunakan untuk memahami tingkat

kesadaran dan perkembangan moral auditor dan akan menambah

pemahaman tentang bagaimana perilaku auditor dalam menghadapi

konflik etika.

2. Penelitian dalam wilayah ini akan lebih menjelaskan problematika proses

yang terjadi dalam menghadapi berbagai pengambilan keputusan etis

auditor yang berbeda-beda dalam situasi dilema etika.

3. Hasil penelitian ini akan dapat membawa dan menjadi arahan dalam tema

etika dan dampaknya pada profesi akuntan.

Beberapa model penelitian etis seringkali hanya mendeskripsikan

bagaimana proses seseorang mengambil keputusan yang terkait dengan etika

dalam situasi dilema etika (Jones, 1991; Trevino, 1986 dalam Sasongko Budi,

Page 28: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

2006). Sebuah model pengambilan etis tidak berada kepada pemahaman

bagaimana seharusnya seseorang membuat keputusan etis (ought to do),

namun lebih kepada pengertian bagaimana proses pengambilan keputusan etis

itu sendiri. Alasannya adalah sebuah pengambilan keputusan akan

memungkinkan menghasilkan keputusan yang etis dan keputusan yang tidak

etis, dan memberikan label atau mendefinisikan apakah suatu keputusan

tersebut etis atau tidak etis akan mungkin sangat menyesatkan (McMahon,

2002 dalam Sasongko Budi, 2006).

Rest dalam dalam Zeigenfuss dan Martison (2002) dalam Sasongko

Budi (2006) menyatakan bahwa model pengambilan keputusan etis terdiri dari

4 (empat tahapan), yaitu:

1. Pemahaman tentang adanya isu moral dalam sebuah dilema etika

(recognizing that moral issue exists)

Dalam tahapan ini menggambarkan bagaimana tanggapan seseorang

terhadap isu moral dalam sebuah dilema etika.

2. Pengambilan keputusan etis (make a moral judgment)

Pengambilan keputusan etis, yaitu bagaimana seseorang membuat

keputusan etis.

3. Moral Intention

Moral Intention yaitu bagaimana seseorang bertujuan atau bermaksud

untuk berkelakuan etis atau tidak etis.

Page 29: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

4. Moral Behavior

Moral Behavior, yaitu bagaimana seseorang bertindak atau berperilaku

etis atau tidak etis.

Sedangkan menurut Jones (1991 dalam Andriyani, 2004) menyatakan

ada 3 unsur utama dalam pengambilan keputusan etis, yaitu:

1. Isu Moral (Moral Issue)

Menyatakan seberapa jauh ketika seseorang melakukan tindakan, jika dia

secara bebas melakukan tindakan itu, maka akan mengakibatkan kerugian

(harm) atau keuntungan (benefit) bagi orang lain. Dalam bahasa yang lain

adalah bahwa suatu tindakan atau keputusan yang diambil akan

mempunyai konsekuensi kepada orang lain.

2. Agen Moral (Moral Agent)

Agen moral adalah orang yang membuat keputusan moral walaupun

mungkin orang yang bersangkutan tidak mengenali isu moral tersebut.

3. Keputusan Etis (Ethical Decision)

Keputusan etis (ethical decision) per definisi adalah sebuah keputusan

yang baik secara legal maupun moral dapat diterima oleh masyarakat luas

(Trevino,1986; Jones, 1991 dalam Sasongko Budi, 2006). Kemampuan

dalam mengidentifikasi dan melakukan perilaku etis atau tidak etis adalah

hal yang mendasar dalam profesi akuntan. Sehingga menjadi kewajiban

dan tanggung jawab akuntan itu sendiri terhadap keputusan etis yang

diambil.

Page 30: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Perkembangan penalaran moral (cognitive moral development), sering

disebut juga kesadaran moral (moral reasoning, moral judgment, moral

thinking), merupakan faktor penentu yang melahirkan perilaku moral dalam

pengambilan keputusan etis, sehingga untuk menemukan perilaku moral yang

sebenarnya hanya dapat ditelusuri melalui penalarannya. Artinya, pengukuran

moral yang benar tidak sekedar mengamati perilaku moral yang tampak, tetapi

harus melihat pada kesadaran moral yang mendasari keputusan perilaku moral

tersebut. Dengan mengukur tingkat kesadaran moral akan dapat mengetahui

tinggi rendahnya moral tersebut.

Trevino (1986) dalam Sasongko Budi (2006) menyusun sebuah model

pengambilan keputusan etis dengan menyatakan bahwa keputusan etis adalah

merupakan sebuah interaksi antara faktor individu dengan faktor situasional

(person-situation interactionist model). Dia menyatakan bahwa pengambilan

keputusan etis seseorang akan sangat tergantung kepada faktor-faktor individu

(individual moderators) seperti ego strength, field dependence, and locus of

control dan faktor situasional seperti immediate job context, organizational

culture, and characteristics of the work. Model yang diajukan Trevino (1986)

dapat jelaskan yaitu, ketika seseorang dihadapkan pada sebuah dilema etika

maka individu tersebut akan mempertimbangkannya secara kognitif dalam

benaknya. Hal ini searah dengan pernyataan Jones (1991) dalam Sasongko

Budi (2006) tentang moral issue yang ada dalam dilema etika tersebut bahwa

kesadaran kognitif moral seseorang akan sangat tergantung kepada level

perkembangan moral. Pembentukan pemahaman tentang moral issue tersebut

Page 31: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

akan tergantung kepada faktor individual (pengalaman, orientasi etika dan

komitmen kepada profesi) dan faktor situasional (etika organisasi).

James W. Brackner, penulis “ethics Column” dalam Management Accounting,

melakukan observasi sebagai berikut:

Agar pendidikan etika dan moral mempunyai arti, harus ada kesepakatan mengenai nilai-nilai yang dianggap “benar”. Sepuluh dari nilai ini diidentifikasidan dijelaskan oleh Michael Joseph dalam “Teaching Ethical Decision Making and Principled Reasoning. Studi terhadap sejarah, filsafat dan agama melahirkan suatu consensus yang kuat mengenai nilia-nilai tertentu yang bersifat universal dan abadi bagi kehidupan yang beretika. Sepuluh nilai inti ini yang dimaksud dalam kutipan diatas adalah

sebagai berikut:

1. Kejujuran & Keterbukaan (Honesty and Transparency)

2. Integritas yang tinggi (Integrity)

3. Pemenuhuan janji (Promissory)

4. Kesetiaan (Loyalty)

5. Keadilan (justice)

6. Kepedulian terhadap sesama (Sociability)

7. Penghargaan kepada orang lain (Respectability)

8. Tanggung Jawab ( Profession and Organizational Responsibilities)

9. Kerahasiaan (Secrecy)

10. Objektivitas (Objectivity)

C. Pengalaman Audit (Experience)

Pengalaman adalah keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang

dari peristiwa-peristiwa yang dialami dalam perjalanan hidupnya (Anoraga,

Page 32: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

1995:47 dalam Widiyanto dan Yuhertian, 2005). Pengalaman berdasarkan

lama bekerja merupakan pengalaman auditor yang dihitung berdasarkan

satuan waktu/tahun. Sehingga auditor yang telah lama bekerja sebagai auditor

dapat dikatakan auditor yang berpengalaman. Karena semakin lamanya

bekerja menjadi auditor, maka akan dapat menambah dan memperluas

pengetahuan auditor di bidang akuntansi dan auditing.

Ludigo dan Carnell (1985) dalam Mayangsari (2003) berpendapat

bahwa berbagai macam pengalaman individu akan mempengaruhi

pelaksanaan suatu tugas. Mereka berpendapat bahwa seseorang yang

berpengalaman akan memiliki cara berpikir yang lebih terperinci, lengkap dan

sohhisticated dibandingkan orang yang belum berpengalaman.

Pengalaman sebagai salah satu variabel yang banyak digunakan dalam

penelitian. Marinus,Wray (1997) dalam Yudhi Herliansyah dan Meifida Ilyas

(2006) menyatakan bahwa secara spesifik pengalaman dapat diukur dengan

rentang waktu yang telah digunakan terhadap suatu pekerjaan atau tugas (job).

Kolodner (1983) dalam risetnya menunjukkan bagaimana pengalaman dapat

digunakan untuk meningkatkan kinerja pengambilan keputusan.

Selain itu, beberapa badan menghubungkan antara pengalaman dan

profesionalitas sebagai hal yang penting di dalam menjalankan profesi

akuntan publik. AICPA AU section 100-110 mengaitkan pengalaman dan

profesionalisme dalam kinerja auditor:

“The profesional qualitification required of the independent auditor are those of person with the education dan experience to practice as such. They do not include those of person trained for qualified to engage in another professional or accupation”

Page 33: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Pengalaman kerja telah dipandang sebagai suatu faktor penting dalam

memprediksi kinerja auditor (Sularso dan Na’im, 1999; Bonner, 1990; Davis,

1997; Jeffrey, 1992 dalam Yudhi Herliansyah dan Meifida Ilyas, 2006).

Pengalaman auditor akan semakin berkembang dengan bertambahnya

pengalaman audit, diskusi mengenai audit dengan rekan sekerja, pengawasan

dan review oleh akuntan senior, mengikuti program pelatihan dan penggunaan

standar auditing.

Kidwell, Stevens dan Bethke (1987) dalam Sasongko Budi (2006)

melakukan penelitian tentang perilaku manajer dalam menghadapi situasi

dilema etika, hasil penelitiannya adalah bahwa manajer dengan pengalaman

kerja yang lebih lama mempunyai hubungan yang positif dengan pengambilan

keputusan etis. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Larkin

(2000) dan Glover et.al. (2002) dalam Sasongko Budi (2006). Larkin (2000)

melakukan penelitian yang melibatkan internal auditor di lembaga keuangan

dan menyatakan bahwa internal auditor yang berpengalaman cenderung lebih

konservatif dalam menghadapi situasi dilema etika. Glover et.al. (2002)

melakukan penelitian pada beberapa mahasiswa program bisnis dan

menyatakan bahwa mahasiswa yang senior lebih berperilaku etis

dibandingkan dengan yang lebih yunior.

Kalbers dan Fogarty (1995) dalam Sasongko Budi (2006),

penelitiannya tentang internal auditor menyatakan ada hubungan antara

pengalaman kerja dengan profesionalisme dan afiliasi terhadap komunitasnya

(community affiliation). Meskipun hasil penelitian tersebut hanya

Page 34: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

menunjukkan bukti yang terbatas, alasan ini dimungkinkan karena untuk

menguatkan komitmen profesional seorang auditor perlu waktu dalam

keterlibatannya untuk menjadi bagian dan menerima manfaat sebagai bagian

dari sebuah komunitas profesinya.

D. Komitmen Profesional (Professional Commitment)

Komitmen profesional diartikan sebagai intensitas identifikasi dan

keterlibatan individu dengan profesinya. Identifikasi ini membutuhkan

beberapa tingkat kesepakatan antara individu dengan tujuan dan nilai-nilai

yang ada dalam profesi termasuk nilai moral dan etika.

Istilah komitmen profesional juga dapat diartikan sebagai

tanggungjawab untuk berperilaku yang lebih dari sekedar memenuhi

tanggungjawab yang dibebankan kepadanya dan lebih dari sekedar memenuhi

undang-undang dan peraturan masyarakat. Sebagai profesional akuntan publik

mengakui tanggungjawabnya terhadap masyarakat, klien dan rekan seprofesi,

termasuk untuk berperilaku yang terhormat, sekalipun ini berarti pengorbanan

pribadi (Arens, 1997 dalam Lina Marhadi, 2006).

Jeffrey dan Weatherholt (1996) dalam Sasongko Budi (2006)

mendefinisi komitmen profesional banyak digunakan dalam literatur akuntansi

adalah sebagai:

1) Suatu keyakinan dan penerimaan tujuan dan nilai-nilai di dalam organisasi

profesi

2) Kemauan untuk memainkan peran tertentu atas nama organisasi profesi

Page 35: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

3) Gairah untuk mempertahankan keanggotaan pada organisasi profesi

Menurut Arens (1997) prinsip perilaku professional yang berkaitan

dengan karakteristik tertentu dan harus dipenuhi oleh seorang akuntan adalah:

1. Tanggungjawab

Dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional, akuntan

harus mewujudkan kepekaan profesional dan pertimbangan moral dalam

semua aktivitas mereka.

2. Kepentingan Masyarakat

Akuntan harus menerima kewajibannya untuk melakukan tindakan yang

mendahulukan kepentingan masyarakat, menghargai kepercayaan

masyarakat dan menunjukkan komitmen pada profesionalisme.

3. Integritas

Untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan masyarakat,

akuntan harus melaksanakan semua tanggungjawab professional dengan

integritas tertinggi.

4. Objektivitas dan Independensi

Akuntan harus mempertahankan obyektivitas dan bebas dari benturan

kepentingan dalam melakukan tanggungjawab professional. Akuntan

publik harus bersikap independent dalam kenyataan dan penampilan pada

waktu melaksanakan audit dan jasa atestasi lainnya.

Page 36: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

5. Keseksamaan

Akuntan harus mematuhi standar teknis dan etika profesi berusaha keras

untuk terus meningkatkan kompetensi dan mutu jasa serta melaksanakan

tanggungjawab professional dengan kemampuan terbaik.

6. Lingkup dan Sifat Jasa

Dalam menjalankan praktek sebagai akuntan publik harus mematuhi

prinsip-prinsip perilaku professional dalam menentukan lingkup dan sifat

jasa yang diberikan.

Komitmen profesional dapat pula didefinisikan sebagai tingkat

loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu

tersebut (Larkin, 1990 dalam Sasongko Budi, 2006). Komitmen profesi

mendasari perilaku, sikap dan orientasi profesional seseorang dalam

menjalankan tugas dan pekerjaannya.

Ford dan Richardson (1994) dalam Sasongko Budi (2006) dalam

telaah empiris pengambilan keputusan etis menyatakan bahwa satu determinan

penting perilaku pengambilan keputusan etis adalah faktor-faktor individual

tersebut meliputi varaibel-variabel yang merupakan ciri pembawaan lahir

(jenis kelamin, umur, bangsa) dan variabel yang merupakan hasil dari proses

sosialisasi dan pengembangan manusia. Variabel terakhir ini termasuk di

dalamnya adalah komitmen profesional maka dapat dikatakan bahwa

komitmen professional merupakan determinan yang penting dalam proses

pengambilan keputusan dalam situasi dilemma etika.

Page 37: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Jeffrey dan Weatherholt (1996) dalam Sasongko Budi (2006) juga

menguji hubungan antara komitmen profesional, pemahaman etika dan sikap

ketaatan terhadap aturan. Hasilnya menunjukkan bahwa akuntan dengan

komitmen profesional yang kuat maka perilakunya lebih mengarah kepada

ketaatan terhadap aturan dibandingkan dengan akuntan dengan komitmen

profesional yang rendah. Namun riset ini belum menunjukkan bagaimana

komitmen profesi dan orientasi etika berhubungan dengan perilaku akuntan

dalam situsai dilemma etika. Khomsiyah dan Indriantoro (1998)

mengungkapkan juga bahwa komitmen professional mempengaruhi

sensitivitas etika auditor pemerintah yang menjadi sampel penelitiannya.

Windsor dan Ashkanasy (1995) dalam Sasongko Budi (2006) mengungkapkan

bahwa asimilasi keyakinan dan nilai organisasi yang merupakan definisi

komitmen profesi mempengaruhi integritas dan independensi auditor.

E. Etika Organisasi (Corporate Ethical)

Etika organisasi (corporate ethical) adalah sebuah sistem nilai etis

yang ada di dalam organisasi. Sistem nilai ini dihasilkan dari proses

akulturisasi dari berbagai nilai-nilai yang ada, baik yang berasal dari di dalam

maupun dari luar organisasi. Etika organisasi, atau lebih spesifik, lingkungan

etika di dalam organisasi, terbuat dari berbagai praktek yang dijalankan oleh

manajemen beserta nilai-nilai yang menyertainya (espoused values). Nilai

etika organisasi sebagai komponen utama kultur organisasi merupakan acuan

yang mangarahkan anggota-anggota organisasi dalam menghadapi lingkungan

Page 38: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

internal maupun eksternalnya yang terbentuk dari nilai-nilai etika individual

dari manajemen baik formal maupun informal terhadap situasi etika di dalam

organisasi (Hunt et.al., 1989 dalam Sasongko Budi, 2006).

Etika organisasi dapat digunakan untuk menetapkan dan sebagai

patokan dalam menggambarkan apa-apa yang dikerjakan merupakan hal yang

‘baik’ atau ‘etis’ dan hal yang ‘tidak baik’ atau ‘tidak etis’ dalam organisasi.

Hunt et.al. (1989) dalam Sasongko Budi (2006) juga menyatakan bahwa nilai

etika organisasi adalah sebuah derajat pemahaman organisasi tentang

bagaimana organisasi bersikap dan bertindak dalam menghadapi isu-isu etika.

Hal ini meliputi tingkat persepsi:

1) Bagaimana para pekerja menilai manajemen dalam bertindak

menghadapi isu etika di dalam organisasinya

2) Bagaimana para pekerja menilai bahwa manajemen memberi perhatian

terhadap isu-isu etika di dalam organisasinya dan

3) Bagaimana para pekerja menilai bahwa perilaku etis (atau tidak etis)

akan diberikan imbalan (hukuman) di dalam organisasinya.

Douglas, Davidson dan Schwartz (2001) dalam Sasongko Budi (2006)

menyatakan bahwa nilai etika organisasi mempunyai hubungan yang positif

dengan nilai kepribadian individu.

F. Gender

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:469,529) mendefinisikan jenis

adalah sesuatu yang mempunyai ciri (sifat, keturunan) yang khusus,

sedangkan kelamin adalah jodoh (laki-laki dan perempuan antara jantan dan

Page 39: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

betina), sifat jasmani/rohani yang membedakan sebagai pria dan wanita, jenis

laki-laki atau perempuan (genus).

Umar (1999) dalam Siti Mutmainah (2007) mengungkap beberapa

pengertian gender antara lain sebagai berikut:

i. Gender dalam Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa gender

adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat pebedaan

(distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik

emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang di

masyarakat.

ii. Elaine Showalter (1989) mengartikan gender lebih dari sekedar

pembedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari konstruksi sosial budaya.

Ia menekannya sebagai konsep analisis (an analytic concept) yang dapat

digunakan untuk menjelaskan sesuatu.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa gender adalah

suatu konsep analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-

laki dan perempuan dilihat dari sudut non-biologis, yaitu dari aspek sosial,

budaya maupun psikologis.

Salah satu permasalahan yang dibahas dalam literatur etika, bisnis dan

psikologi adalah apakah perempuan lebih sensitif dalam hal etika dibanding

laki-laki ketika mengidentifikasi dan mengakui kejadian etis versus tidak etis,

atau apakah perempuan memiliki latar belakang/reasoning dan pengembangan

moral yang lebih baik dibanding laki-laki. Kemampuan seseorang untuk

mengakui dan bertahan dari perilaku tidak etis biasanya dihubungkan dengan

Page 40: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

faktor-faktor yang berkaitan dengan lingkungan (misalnya lingkungan tempat

bekerja, kultur, situasi) dan faktor lainnya yang berkaitan dengan individu itu

sendiri (misalnya pengaruh keluarga, nilai-nilai religius, pengalaman,

karakteristik demografis). Ada keyakinan bahwa faktor-faktor individual

menjadi determinan yang powerful pada standar etika personal (Trevino, 1986

dalam Sasongko Budi, 2006).

Beberapa studi menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh gender dalam

sensitivitas etis, sementara studi lain menunjukkan bahwa perempuan lebih

memiliki sensitivitas etis dibanding laki-laki di dalam situasi dilematis (Cohen

et al., 1998 dalam Sasongko Budi, 2006). Betz et al. (1989) menunjukkan dua

alternatif penjelasan tentang perbedaan gender dalam menentukan keinginan

untuk melakukan perilaku bisnis tidak etis, yaitu pendekatan sosialisasi gender

dan pendekatan struktural.

Pola sosialisasi yang terstruktur di lingkungan KAP atau nilai-nilai

yang berhubungan dengan pekerjaan pengauditan membentuk kecenderungan

untuk mengadopsi nilai-nilai dan perilaku yang serupa seiring dengan

meningkatnya tekanan pada profesi akuntan publik (Ameen et al., 1996;

dalam dalam Sasongko Budi, 2006). Karena auditor membuat keputusan

berdasarkan bukti-bukti, sensitifitas mereka terhadap informasi atau situasi

etis akan didasarkan pada relevansi dan pengamatan terhadap informasi etis

yang terungkap.

Kode etik Professional (AICPA, 1997) dan SAS No.82: Consideration

of fraud in a Financial Statement Audit (AICPA, 1997) secara spesifik

Page 41: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

menjelaskan tanggung jawab auditor selama melakukan pengauditan dengan

mensyaratkan auditor agar sensitif terhadap situasi dilematis secara etis di

dalam melakukan pengauditan atau mengevaluasi bukti-bukti audit.

Karenanya auditor tanpa memandang gender disyaratkan untuk

memperhatikan isu-isu etis selama mengaudit.

G. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen

yaitu pengalaman (X1), komitmen professional (X2), etika organisasi (X3)

dan gender (X4) terhadap variabel dependen yaitu keputusan etis auditor (Y).

Gambar 2.1 Hubungan Antar Variabel

Pengalaman

Komitmen Profesional

Etika Organisasi

Pengambilan Keputusan Etis Auditor

Gender

Page 42: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

H. Model dan Hipotesis Penelitian

Konflik audit muncul ketika auditor menjalankan aktivitas auditing.

Seorang Auditor sebagai pekerja di dalam organisasi yang diauditnya akan

menjumpai masalah ketika harus melaporkan temuan-temuan yang mungkin

tidak menguntungkan dalam penilaian kinerja manajemen atau obyek audit

yang dilakukannya. Konflik terjadi ketika auditor dan auditee tidak sepakat

terhadap beberapa aspek fungsi dan tujuan pemeriksaan. Dalam keadaan ini,

auditee dapat mempengaruhi proses audit yang dilakukan oleh auditor.

Auditee dapat menekan auditor untuk melakukan tindakan yang melanggar

standar pemeriksaan.

Untuk itu auditor dihadapkan kepada pilihan-pilihan keputusan yang

saling berlawanan terkait dengan aktivitas pemeriksaannya. Karena auditor

secara profesional dilandasi oleh kode etik profesi dan standar pemeriksaan,

maka auditor berada dalam sebuah dilema etika. Memenuhi tuntutan auditee

berarti melanggar standar pemeriksaan dan kemungkinan mendapatkan

imbalan manfaat, namun dengan tidak memenuhi tuntutan auditee akan

mendapatkan tekanan, baik berupa penghentian penugasan, atau tekenan

lainnya. Auditor dihadapkan kepada pilihan pengambilan keputusan etis atau

tidak etis.

Keputusan etis (ethical decision) per definisi adalah sebuah keputusan

yang baik secara legal maupun moral dapat diterima oleh masyarakat luas

(Trevino, 1986; Jones, 1991 dalam Sasongko Budi, 2006). Dengan

mengadaptasi model yang diajukan oleh Trevino (1986), maka proses

Page 43: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

pengambilan etis dalam situasi dilema etika yang dialami oleh auditor dapat

digambarkan dalam berikut.

Gambar 2.2

Model Konseptual

Sumber : Sasongko Budi (2006)

Konflik audit kemungkinan akan berkembang menjadi sebuah

dilemma etika ketika auditor diharuskan melakukan pilihan-pilihan

pengambilan keputusan etis dan tidak etis. Dalam proses tersebut faktor

determinan penting dalam perilaku pengambilan keputusan etis adalah faktor-

faktor yang secara unik berhubungan dengan individu pembuat keputusan dan

variabel-variabel yang merupakan hasil dari proses sosialisasi dan

pengembangan masing-masing individu, yaitu perbedaan gender, pengalaman

audit, komitmen profesional serta faktor situasional yaitu etika organisasi.

Sedangkan hipotesis dari masing-masing kausalitas dalam model yang akan

diuji dideskripsikan sebagai berikut:

Konflik Audit

Situasi Dilema Etika

Pengambilan Keputusan

Etis

Faktor Situasional Etika Organisasi Faktor Individual Pengalaman Audit Komitmen Profesional Gender

Page 44: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Ha1: Pengalaman berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

pengambilan keputusan etis auditor.

Ha2: Komitmen profesional berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap pengambilan keputusan etis auditor.

Ha3: Etika organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

pengambilan keputusan etis auditor.

Ha4: Gender berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

pengambilan keputusan etis auditor.

Ha5: Pengalaman, komitmen profesional, etika organisasi dan gender

secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pengambilan keputusan etis auditor.

Page 45: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menjelaskan pengaruh variabel independen yaitu

pengalaman, komitmen profesional, etika organisasi dan gender terhadap

variabel dependen yaitu keputusan etis auditor.

B. Metode Penentuan Populasi Dan Sampel

1. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau

hal minat yang ingin peneliti investigasi. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh auditor independen yang bekerja di kantor akuntan publik.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 1999:73). Sedangkan menurut Sekaran

(2006:121) sampel merupakan bagian dari populasi yang diamati.

Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah kantor-kantor akuntan publik

yang berada di Jakarta.

2. Teknik Penentuan Sampel

Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling. Purposive sampling merupakan pengambilan

sampel yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian

Page 46: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

(Indriantoro dan Supomo, 2002: 131) dengan kriteria auditor independen

yang terdiri dari auditor junior, senior, supervisor, manajer dan pertner.

Sedangkan pemilihan kota Jakarta lebih didasarkan pada pertimbangan

kemudahan pengumpulan data.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data untuk mendukung penelitian ini adalah

menggunakan data primer dan data sekunder, berikut ini penjelasan mengenai

penggunaan kedua metode tersebut, yaitu:

1. Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2004: 129). Dalam penelitian ini,

penelusuran data primer dilakukan dengan menggunakan metode survei.

Pengumpulan data primer yang dilakukan dengan menggunakan

pendekatan kuesioner secara personal (Personally Administered

Questionaires). Kesioner ini berisi daftar pernyataan kepada pihak yang

berhubungan langsung dengan masalah penelitian, untuk memperoleh data

yang sebenarnya. Kuesioner dibagikan secara langsung kepada responden,

yaitu dengan mendatangi tempat responden dan menitip kepada teman

yang bekerja di kantor akuntan publik. Sebelum penyebaran kuesioner

dilakukan, terlebih dahulu peneliti melakukan tryout kuesioner. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut dapat dipahami

oleh responden dan dapat menangkap maksud dari pertanyaan yang

diberikan.

Page 47: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Kuesioner ini terdiri dari data umum seperti (nama, usia, jenjang

pendidikan, jabatan/kedudukan KAP dan lama bekerja sebagai auditor)

serta data khusus dalam bentuk soal-soal pernyataan tentang pengalaman,

komitmen professional, etika organisasi, dan pengambilan keputusan etis

auditor.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan

dicatat oleh pihak lain) (Indriantoro dan Supomo, 2002: 147). Data

sekunder penelitian ini mengambil dari buku dan literatur lainnya yang

terdiri dari: jurnal, sumber lain berupa buku, maupun skripsi yang tidak

diterbitkan dalam penelitian ini, dan dengan cara mendownload artikel di

internet.

D. Metode Analitis Data Dan Pengujian Statistik

Metode analisis data yang digunakan di penelitian ini adalah metode

analisis statistik yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS

versi 12.0. Analisis ini bertujuan untuk menentukan pengaruh antara variabel

pengalaman (X1), komitmen profesional (X2), etika organisasi (X3), dan

gender (D) terhadap pengambilan keputusan etis auditor (Y).

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi

mengenai karakteristik variabel penelitian dan demografi responden.

Page 48: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Statistik deskriptif menjelaskan skala jawaban responden pada setiap

variabel yang diukur dari minimum, maksimum, rata-rata dan standar

deviasi. Disamping itu juga untuk mengetahui demografi responden yang

terdiri dari kategori, jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur, dan

sebagainya (Ghozali,2005).

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen

tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan kata lain,

instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan yang

diharapkan oleh peneliti (Indriantoro dan Supomo, 1999: 181). Untuk

mengukur validitas data pada masing-masing pernyataan dengan skor

total memakai teknik korelasi product moment, dengan rumus sebagai

berikut:

n ( Σ XiYi ) – ( Σ Xi ) ( Σ Yi ) r =

√[n (Σ Xi2) – (Σ Xi)2 ][n (Σ Yi

2) – (Σ Yi)2] Dimana:

r = Nilai Koefisien Kolerasi

Σ Xi = Jumlah Pengamatan Variabel X

Σ Yi = Jumlah Pengamatan Variabel Y

Σ XYi = Jumlah hasil Perkalian Variabel X dan Y

(ΣXi2) = Jumlah Kuadrat dari Pengamatan Variabel X

Page 49: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

(ΣXi)2 = Jumlah kuadrat dari Jumlah Pengamatan Variabel X

(ΣYi2) = Jumlah Kuadrat dari Pengamatan Variabel Y

(ΣYi)2 = Jumlah Kuadrat dari Jumlah Pengamatan Variabel Y

n = Jumlah Pasangan Pengamatan Y dan X

Suatu instrumen penelitian dikatakan valid apabila memenuhi kriteria

sebagai berikut:

1) Bila r hitung > r tabel, maka dinyatakan valid

2) Bila r hitung < r tabel, maka dinyatakan tidak valid

b. Uji Reliabilitas

Menurut Indriantoro & Supomo (2002) konsep reliabilitas

dapat dipahami melalui ide dasar konsep tersebut yaitu konsistensi.

Pengukuran reliabilitas menggunakan indeks numerik yang disebut

koefisien. Konsep reliabilitas menurut pendekatan ini adalah

konsistensi diantara butir-butir pernyataan atau pernyataan dalam suatu

instrumen. Untuk mengukur konsistensi internal, peneliti hanya

memerlukan pengujian dengan menggunakan teknik statistik tertentu

terhadap skor jawaban responden yang dihasilkan dari penggunaan

instrumen yang bersangkutan yaitu Cronbach’s alpha. Suatu instrumen

dapat dikatakan andal (reliable) bila memiliki koefisien di atas 0,6

(Nunually dalam Yarnest, 2004:68). Jadi Cronbach’s alpha > 0,6.

Page 50: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolineritas

Menurut Gozali (2001) uji multikolineritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara

variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi antar variabel independen. Multikolineritas dapat dilihat dari

(1) Nilai Tolerance dan lawannya, (2) Variance Inflation Factor (VIF).

Apabila nilai tolerance lebih dari 0,10 dan VIF kurang dari 10 maka

terjadi multikolineritas.

b. Uji Heterokedastisitas

Menurut Gozali (2001), untuk heterokedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan varians

dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari

residual satu ke pengamatan yang lain tetap maka disebut

homokedastisitas, dan jika berbeda disebut dengan heterokedastisitas.

Model yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi

heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heterokedastisitas maka dengan melihat grafik plot antara lain prediksi

variabel terikat dengan residualnya. Dasar analisisnya adalah jika tidak

ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu y maka terjadi heterokedastisitas.

Page 51: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

4. Uji Hipotesis

Dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan metode

analisis regresi berganda dengan menggunakan uji T dan uji F, dimana

dasar pengambilan keputusan adalah apabila signifikan lebih kecil dari

0,05 maka Ha diterima, sebaliknya jika signifikan lebih besar dari 0,05

maka Ha ditolak (Santoso,2000).

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen.

Nilai R2 yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen (Ghozali,2005:83).

b. Regresi Berganda Variabel Dummy

Analisis regresi linier berganda variabel dummy memprediksi

besar Variabel Tergantung menggunakan data variabel bebas, adalah

variabel dummy. Variabel dummy adalah variabel yang digunakan

untuk membuat kategori data yang bersifat kualitatif (nominal).

Rumus linier berganda dengan variabel dummy sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β3D + e

Keterangan :

Page 52: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Y = Pengambilan Keputusan Etis Auditor

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

X1 = Pengalaman Auditor

X2 = Komitmen Profesional

X3 = Etika Organisasi

D = Gender (Variabel Dummy)

D = 0 = Wanita

D = 1 = Pria

e = Standar error

c. Uji Statistik t

Uji t-statistik digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen secara individual berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen. Jika nilai t hitung lebih kecil dari t tabel pada

taraf signifikan 0,05 maka Ha ditolak. Sedangkan jika nilai t hitung

lebih besar dari tabel maka Ha diterima (Ghozali,2005:84-85).

d. Uji Statistik Fisher (F)

Uji F pada dasarnya digunakan untuk melihat apakah variabel

independen secara simultan dapat memprediksi atau memiliki

pengaruh terhadap variabel dependen. Dengan syarat jika

probabilitas memenuhi syarat signifikansi lebih kecil 0,05 atau dapat

Page 53: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

dilihat dari nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel pada

tingkat signifikansi 5% (Ghozali,2005:84-85).

E. Definisi Operasional Variabel

1. Pengalaman Kerja Audit (Experience)

Pengalaman adalah keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh

seseorang dari peristiwa-peristiwa yang dialami dalam perjalanan

hidupnya (Anoraga, 1995:47 dalam Widiyanto dan Yuhertian, 2005).

Variabel pengalaman audit ini diukur berdasarkan jangka waktu (tahun)/

berapa lama seorang auditor bekerja. Responden diminta untuk

memberikan tanggapan terhadap pernyataan dengan menjawab pada 5

skala Likert (1=Sangat Setuju sampai 5=Sangat Tidak Setuju).

2. Komitmen Profesional (Prefessional Commitment)

Variabel ini merupakan variabel independen yang

dioperasionalisasikan dengan tingkat identifikasi komitmen dan

keterlibatan individu dalam profesi. Variabel ini di ukur dengan

menggunakan 15 item pertanyaan yang digunakan oleh Khomsiyah

(1998). Responden diminta untuk memberikan tanggapan terhadap

pernyataan dengan menjawab pada 5 skala Likert (1=Sangat Setuju sampai

5=Sangat Tidak Setuju).

3. Etika Organisasi (Ethical Corporate)

Page 54: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Etika organisasi diukur dengan menggunakan 10 item pertanyaan.

Butir-butir pertanyaan tersebut menggambarkan tingkat persepsi pekerja

terhadap perilaku etis organisasinya, yaitu bagaimana organisasi

mempersepsikan dan memperhatikan terhadap isu-isu etika di lingkungan

organisasi itu sendiri. Responden diminta menjawab tentang bagaimana

persepsi mereka terhadap organisasi di mana responden itu berada tentang

tanggapan organisasinya terhadap isu-isu etika. Lima jawaban dengan

skala Likert mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat tidak

setuju (1=Sangat Setuju hingga 5=Sangat Tidak Setuju).

4. Gender

Gender adalah perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan

perempuan dari aspek sosial, budaya dan psikologis. Konsep gender dalam

penelitian ini berdasarkan konsep seks (jenis kelamin). Pengertian jenis

kelamin merupakan kodrat yang ditentukan secara biologis (Rahmawat

2003). dibagi menjadi dua yaitu pria dan wanita. Data ini diperoleh dari

kuesioner di bagian Data Demografi responden. Variabel yang digunakan

sebagai pengukur terhadap variabel gender adalah dengan menggunakan

dummy variable, yakni dengan memberikan nilai 1 pada pria dan memberi

nilai 0 pada wanita.

5. Pengambilan Keputusan Etis (Ethical Decision Making)

Pengambilan keputusan etis auditor merupakan respon auditor

dalam situasi dilemma etika. Sejauh mana auditor mau memenuhi tekanan

klien dalam situasi konflik yaitu suatu situasi yang terjadi ketika auditor

Page 55: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

dan klien tidak sepakat dalam satu aspek fungsi atestasi yang merupakan

indikator perilaku auditor dalam pengambilan keputusan etis. Lima

jawaban dengan skala Likert mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban

sangat tidak setuju (1=Sangat Setuju hingga 5=Sangat Tidak Setuju).

Page 56: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor-kantor akuntan publik yang

berada di wilayah Jakarta. Kantor akuntan publik yang telah diberi

kuesioner sebanyak 14 KAP. Berikut data dari kantor-kantor akuntan

publik tersebut:

Tabel 4.1 Data Kantor Akuntan Publik

No Nama Kantor Akunan Publik (KAP)

1. KAP. DRA. E.M. WIDIANINGSIH

2. KAP. DRS. DANIEL HASSA & REKAN

3. KAP. DRS. USMAN & REKAN

4. KAP. HERTANTO, SIDIK, HADISOERYO & REKAN

5. KAP. HASNIL, M.YASIN & REKAN

6. KAP. SALAM RAUF & REKAN

7. KAP. THOMAS, LESMANA, HENKY & REKAN

8. KAP. NUGROHO & REKAN

9. KAP. RIZA, WAHONO & REKAN

10. KAP. ARIA & JONNARDI

11. KAP. DRS. IMAM SYAFEI & REKAN

12. KAP. JIMMY BUDHI & REKAN

13. KAP. ANWAR & REKAN

Page 57: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

14. KAP. JOJO SUNARJO, RUCHIAT & ARIFIN

Sumber : IAPI 2008

Sebelumnya telah dikemukakan dalam metodologi penelitian

bahwa pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner

penelitian secara langsung kepada para responden. Penyebaran kuesioner

berlangsung selama tiga minggu, yaitu dimulai pada tanggal 27 Juni 2008

sampai tanggal 10 Juli 2008. Dalam penyebaran kuesioner ini dilakukan

secara rutin baik pada waktu menyebarkan kuesioner ataupun pada waktu

mengambil kuesioner tersebut, agar kuesioner yang cepat kembali dapat

segera diolah.

2. Karakteristik Responden

Kuesioner yang dibagikan berjumlah 120 buah, kuesioner untuk

tryout sejumlah 15 buah dan untuk disebar kepada auditor sejumlah 105

buah dengan tingkat proporsi pembagian sebagai berikut:

Tabel 4.2 Data Penyebaran Kuesioner

No Kantor Akuntan Publik Kuesioner disebar

Kuesioner kembali

1. KAP. Dra. E.M. Widianingsih 8 buah 8 buah 2. KAP. Drs. Daniel Hassa & Rekan 8 buah - 3. KAP. Drs. Usman & Rekan 8 buah 8 buah 4. KAP. Hertanto, Sidik, Hadisoeryo & Rekan 4 buah 4 buah 5. KAP. Hasnil, M.Yasin & Rekan 5 buah 4 buah 6. KAP. Salam Rauf & Rekan 8 buah 8 buah 7. KAP. Thomas, Lesmana, Henky & Rekan 5 buah 5 buah 8. KAP. Nugroho & Rekan 8 buah 8 buah 9. KAP. Riza Wahono & Rekan 10 buah 10 buah

Page 58: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Bersambung ke hal 40

Tabel 4.2 Data Penyebaran Kuesioner

Sambungan dari hal 39

10. KAP. Aria & Jonnardi 10 buah - 11. KAP. Imam Syafei & Rekan 10 buah 10 buah 12. KAP. Jimmy Budhi & Rekan 8 buah 8 buah 13. KAP. Anwar & Rekan 8 buah - 14. KAP. Jojo Sunarjo, Ruchiat & Arifin 5 buah 5 buah

Jumlah 105 buah 78 buah Sumber : Data primer diolah

Data sampel penelitian dari kuesioner yang disebar dan kembali adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.3 Data Sampel Penelitian

Responden (Auditor Eksternal)

Keterangan ∑ %

Jumlah Kuesioner yang disebar 105 100%

Kuesioner yang kembali 78 74%

Kuesioner yang dapat diolah 76 72%

Kuesioner yang tidak dikembalikan / tidak lengkap

29 28%

Sumber : Data primer diolah

Jumlah kuesioner yang kembali dari total kuesioner yang telah

disebar adalah sebanyak 78 kuesioner atau 74%. Jumlah kuesioner yang

tidak dikembalikan adalah 27 buah atau 26%, sedangkan kuesioner

Page 59: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

kembali namun tidak dapat diolah dikarenakan data tidak lengkap

sebanyak 2 buah sehingga total kuesioner yang kembali dari total

kuesioner yang telah disebar adalah sebanyak 76 kuesioner atau 72%.

Jumlah kuesioner yang tidak dikembalikan/ tidak lengkap adalah 29 buah

atau 28% (lihat tabel 4.3). Kuesioner sebanyak 29 buah yang tidak

kembali disebabkan karena waktu penelitian yang diambil oleh peneliti

bertepatan dengan waktu penugasan auditor, sehingga ketika menyebarkan

kuesioner para auditor sedang tidak berada di kantor akuntan publik

melainkan di luar kota berdasarkan tempat klien yang mereka audit. Oleh

karena itu, para auditor tidak sempat untuk mengisi kuesioner penelitian

ini.

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Auditor Berdasarkan Gender Dan

Keduduan KAP

Kedudukan KAP

Keterangan Junior Senior Supervisor Manager Partner

Jml

a. Pria b. Wanita

16 15

14 10

6 8

4 1

2 -

42 34

Jumlah 76 Sumber : Data primer diolah

Karakteristik responden auditor berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat pada tabel 4.4. Pada tabel tersebut, terlihat bahwa auditor yang

berjenis kelamin pria berjumlah 42 orang, dimana 16 orang menjabat

sebagai auditor junior, 14 orang menjabat sebagai auditor senior, 6 orang

sebagai supervisor, 4 orang sebagai manager, dan 2 orang sebagai partner.

Page 60: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Sedangkan auditor yang berjenis kelamin wanita sebanyak 34 orang, yang

terdiri atas 15 auditor junior, 10 auditor senior, dan 8 supervisor, 1 orang

sebagai manager.

Berdasarkan data yang telah diperoleh tersebut, dapat terlihat

dengan jelas bahwa mayoritas responden auditor eksternal adalah berjenis

kelamin pria, yaitu sebanyak 42 orang yang rata-rata mendomonasi

seluruh jabatan di kantor akuntan publik. Sedangkan 34 orang berjenis

kelamin wanita, yang hanya menjabat sebagai auditor junior, auditor

senior, supervisor dan manager.

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Auditor Berdasarkan Pengalaman Kerja

Pengalaman Kerja

Keterangan < 2 thn ≥ 2 thn

Jumlah

Jabatan : a. Auditor Junior b. Auditor Senior c. Supervisor d. Manajer e. Partner

31

24 14 5 2

31 24 14 5 2

Jumlah 31 45 76 Sumber : Data primer diolah

Auditor eksternal yang telah memiliki pengalaman kerja kurang

dari 2 tahun sebanyak 31 orang. Sedangkan yang telah memiliki

pengalaman lebih dari atau sama dengan 2 tahun sebanyak 45 orang, yang

terdiri dari 24 auditor senior, 14 orang supervisor, 5 orang manajer, dan 2

orang partner. Sehingga pengalaman kerja auditor didominasi oleh auditor

Page 61: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

yang telah memiliki pengalaman kerja lebih dari 2 tahun, yaitu sebesar

59% atau sebanyak 45 orang.

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Auditor Berdasarkan Usia

Jenis Kelamin

Tingkat Usia Jumlah % tase

Pria 20 - 25 tahun 26 - 35 tahun >35 tahun

18 16 7

23,7 21 9,2

Total 41 53,9

Wanita 21 - 25 tahun 26 - 35 tahun

>35 tahun

25 10 -

32,9 13,2

-

Total 35 46,1

Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan tabel diatas, dari 76 orang auditor yang terdiri dari 41

orang pria atau 53,9% dari total responden, 18 orang atau 23,7% tingkat

usia antara 20 s/d 25 tahun, 16 orang atau 21% tingkat usia antara 26 s/d

35 tahun dan sisanya 7 orang atau 9,2% usia diatas 35 tahun. Sedangkan

untuk wanita 35 orang atau 46,1% dari total responden, 25 orang atau

32,9% tingkat usia antara 20 s/d 25 tahun, 10 orang atau 13,2% tingkat

usia antara 26 s/d 35 tahun. Prosentase terbesar untuk tingkatan usia 20 s/d

25 tahun adalah responden wanita yakni 32,9%.

Page 62: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Auditor Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Jenjang Pendidikan

Keterangan S3 S2 S1 D3

Total

a. Pria b. Wanita

- -

5 1

35 30

1 4

41 35

Jumlah 76

Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan tabel diatas, jenjang pendidikan S2 untuk responden

pria 5 orang, sedangkan untuk wanita 1 orang. Jenjang pendidikan S1

untuk responden pria 35 orang, sedangkan wanita 30 orang. Jenjang

pendidikan D3 untuk responden pria 1 orang, sedangkan responden wanita

4 orang.

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi

mengenai karakteristik variabel penelitian dan demografi responden.

Statistik deskriptif menjelaskan skala jawaban responden pada setiap

variabel yang diukur dari minimum, maksimum, rata-rata dan standar

deviasi. Disamping itu juga untuk mengetahui demografi responden yang

Page 63: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

terdiri dari kategori, jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur, dan

sebagainya (Ghozali,2005).

a. Pengalaman

Tabel 4.8 Persentase Responden (Pengalaman)

Jumlah Responden Persentase Responden No

Soal SS S N TS STS SS S N TS STS

1 9 39 8 20 0 12% 51% 11% 26% 0%

2 11 61 2 2 0 14% 80% 3% 3% 0%

3 12 58 6 0 0 16% 76% 8% 0% 0%

4 15 60 1 0 0 20% 79% 1% 0% 0%

5 13 63 0 0 0 17% 83% 0% 0% 0%

6 13 61 2 0 0 17% 80% 3% 0% 0%

7 11 63 2 0 0 14% 83% 3% 0% 0%

8 9 65 2 0 0 12% 85% 3% 0% 0%

9 9 43 13 11 0 12% 57% 17% 14% 0%

10 15 61 0 0 0 20% 80% 0% 0% 0%

Jml 117 574 36 33 0 15% 76% 5% 4% 0%

Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pernyataan

mengenai pengalaman dari soal nomor 1 sampai dengan nomor 10

dijawab oleh 76 responden sebanyak 117 jawaban sangat setuju

dengan persentase 15%, 574 jawaban setuju dengan persentase 76%,

33 jawaban tidak setuju dengan persentase 4% dan tidak ada

responden yang menjawab sangat tidak setuju.

Page 64: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

b. Komitmen Profesional

Tabel 4.9 Persentase Responden (Komitmen Profesional)

Jumlah Responden Persentase Responden No

Soal SS S N TS STS SS S N TS STS

11 9 62 5 0 0 12% 82% 7% 0% 0%

12 9 60 7 0 0 12% 79% 9% 0% 0%

13 10 44 12 10 0 13% 58% 16% 13% 0%

14 3 61 12 0 0 4% 80% 16% 0% 0%

15 1 25 45 5 0 1% 33% 59% 7% 0%

16 2 46 17 10 1 3% 61% 22% 13% 1%

17 12 57 7 0 0 16% 75% 9% 0% 0%

18 7 59 8 2 0 9% 78% 11% 3% 0%

19 4 16 39 15 2 5% 21% 51% 20% 3%

20 6 33 31 6 0 8% 43% 41% 8% 0%

21 0 10 26 40 0 0% 13% 34% 53% 0%

22 0 9 47 20 0 0% 12% 62% 26% 0%

23 15 54 7 0 0 20% 71% 9% 0% 0%

24 1 11 45 19 0 1% 14% 59% 25% 0%

25 2 5 19 50 0 3% 7% 25% 66% 0%

Jml 81 552 327 177 3 7% 48% 29% 16% 0%

Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pernyataan

mengenai komitmen profesional dari soal nomor 11 sampai dengan

nomor 25 dijawab oleh 76 responden sebanyak 81 jawaban sangat

Page 65: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

setuju dengan persentase 7%, 552 jawaban setuju dengan persentase

29%, 177 jawaban tidak setuju dengan persentase 16% dan hanya 3

responden yang menjawab sangat tidak setuju. Dalam pengolahan data

SPSS selanjutnya soal nomor 21, 22 dan 25 tidak valid sehingga tidak

diikutsertakan dalam pengolahan data SPSS.

c. Etika Organisasi

Tabel 4.10 Persentase Responden (Etika Organisasi)

Jumlah Responden Persentase Responden No

Soal SS S N TS STS SS S N TS STS

26 14 59 2 1 0 12% 51% 11% 26% 0%

27 11 61 4 0 0 14% 80% 3% 3% 0%

28 12 62 2 0 0 16% 76% 8% 0% 0%

29 10 61 5 0 0 20% 79% 1% 0% 0%

30 12 60 4 0 0 17% 83% 0% 0% 0%

31 14 60 2 0 0 17% 80% 3% 0% 0%

32 13 61 2 0 0 14% 83% 3% 0% 0%

33 14 62 0 0 0 12% 85% 3% 0% 0%

34 19 54 3 0 0 12% 57% 17% 14% 0%

35 16 59 1 0 0 20% 80% 0% 0% 0%

Jml 135 599 25 1 0 18% 79% 3% 0% 0%

Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pernyataan

mengenai etika organisasi dari soal nomor 26 sampai dengan nomor

35 dijawab oleh 76 responden sebanyak 135 jawaban sangat setuju

Page 66: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

dengan persentase 18%, 599 jawaban setuju dengan persentase 79%, 1

jawaban tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab sangat

tidak setuju.

d. Pengambilan keputusan etis auditor

Tabel 4.11 Persentase Responden (Pengambilan keputusan etis auditor)

Jumlah Responden Persentase Responden No

Soal SS S N TS STS SS S N TS STS

36 21 54 1 0 0 12% 51% 11% 26% 0%

37 8 62 5 1 0 14% 80% 3% 3% 0%

38 9 63 4 0 0 16% 76% 8% 0% 0%

39 11 63 2 0 0 20% 79% 1% 0% 0%

40 9 64 3 0 0 17% 83% 0% 0% 0%

41 11 62 3 0 0 17% 80% 3% 0% 0%

42 7 60 7 2 0 14% 83% 3% 0% 0%

43 12 61 3 0 0 12% 85% 3% 0% 0%

44 25 50 0 0 1 12% 57% 17% 14% 0%

45 10 64 2 0 0 20% 80% 0% 0% 0%

Jml 123 603 30 3 1 16% 79% 4% 1% 0%

Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pernyataan

mengenai pengambilan keputusan etis auditor dari soal nomor 36

sampai dengan nomor 45 dijawab oleh 76 responden sebanyak 123

jawaban sangat setuju dengan persentase 16%, 603 jawaban setuju

Page 67: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

dengan persentase 79%, 3 jawaban tidak setuju dengan persentase 1%

dan hanya 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju.

2. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Validitas ditentukan dengan membandingkan antara r hitung

dengan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari pada r tabel (r hitung > r

tabel), maka instrumen dinyatakan valid dan sebaliknya jika r hitung

lebih kecil dari r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.

Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, penulis

melakukan uji coba (try out) atau pra survey kepada 15 responden

dengan memberikan 45 butir pernyataan untuk menguji validitas dan

reliabilitas dari seluruh pernyataan tersebut. Kuesioner terdiri dari 4

variabel penelitian yang terdiri dari pengalaman dengan 10 butir

pernyataan, komitmen profesional dengan 15 butir pernyataan, etika

organisasi dengan 10 butir pernyataan dan pengambilan keputusan etis

auditor dengan 10 butir pernyataan. Uji coba kuesioner tersebut

dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut dapat

dipahami oleh responden dan apakah responden tersebut dapat

memahami dan mengerti maksud dari pernyataan yang diberikan.

Hasil uji validitas dari try out kuesioner didapatkan bahwa sebanyak 6

pernyataan dikatakan tidak valid.

Page 68: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Tabel 4.12 Uji Validitas

Try Out Kuesioner Instrumen Penelitian Pengaruh Pengalaman,Komitmen Profesional, Etika Organisasi dan Gender terhadap Pengambilan Keputusan

Etis Auditor

Pernyataan

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Keterangan

1 0.208 0.860 Valid

2 0.432 0.854 Valid

3 0.177 0.858 Valid

4 0.309 0.856 Valid

5 0.328 0.856 Valid

6 -0.048 0.864 Tidak Valid

7 0.283 0.857 Valid

8 0.356 0.855 Valid

9 0.470 0.852 Valid

10 0.269 0.857 Valid

11 0.160 0.859 Valid

12 0.068 0.861 Tidak Valid

13 -0.154 0.867 Tidak Valid

14 0.008 0.863 Tidak Valid

15 -0.073 0.863 Tidak Valid

16 0.344 0.855 Valid

17 -0.053 0.861 Tidak Valid

18 0.459 0.853 Valid

19 0.128 0.859 Valid

20 0.432 0.853 Valid

Page 69: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

21 0.353 0.855 Valid

Bersambung ke hal 51

Tabel 4.12 Uji Validitas

Try Out Kuesioner Instrumen Penelitian Pengaruh Pengalaman,Komitmen Profesional, Etika Organisasi dan Gender terhadap Pengambilan Keputusan

Etis Auditor

Sambungan dari hal 50 22 0.135 0.859 Valid

23 0.551 0.851 Valid

24 0.358 0.855 Valid

25 0.343 0.856 Valid

26 0.383 0.854 Valid

27 0.416 0.855 Valid

28 0.562 0.851 Valid

29 0.550 0.852 Valid

30 0.594 0.852 Valid

31 0.469 0.853 Valid

32 0.505 0.853 Valid

33 0.624 0.852 Valid

34 0.624 0.852 Valid

35 0.428 0.854 Valid

36 0.498 0.853 Valid

37 0.209 0.858 Valid

38 0.343 0.856 Valid

39 0.613 0.849 Valid

40 0.607 0.849 Valid

41 0.364 0.855 Valid

42 0.313 0.856 Valid

43 0.367 0.855 Valid

44 0.406 0.854 Valid

Page 70: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

45 0.378 0.855 Valid

Sumber : Data primer diolah

Dari hasil try out pada 15 sampel seperti yang telah

ditunjukkan oleh tabel 4.12 diperoleh nilai corrected item-total

correlations yang tertinggi sebesar 0,624 dan terendah sebesar -0,154.

Butir pernyataan nomor 6, 12, 13, 14, 15 dan 17 memiliki nilai

corrected item-total correlations berturut-turut sebesar -0.048, 0.068, -

0.154, 0.008, -0.073 dan -0.053 dapat dikatakan tidak valid, karena

memiliki nilai yang negatif dan mendekati negatif. Kemudian penulis

melakukan pengolahan kalimat pada butir pernyataan dalam kuesioner

yang dinyatakan tidak valid dan kuesioner pun siap untuk disebarkan.

Tabel 4.13 Uji Validitas

Kuesioner Instrumen Penelitian Pengaruh Pengalaman,Komitmen Profesional, Etika Organisasi dan Gender terhadap Pengambilan Keputusan

Etis Auditor

Pernyataan

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach’s

Alpha if

Item Deleted

r tabel Keterangan

1 0.426 0.887 0.226 Valid

2 0.376 0.886 0.226 Valid

3 0.345 0.887 0.226 Valid

4 0.491 0.885 0.226 Valid

5 0.286 0.887 0.226 Valid

6 0.421 0.886 0.226 Valid

7 0.291 0.887 0.226 Valid

8 0.265 0.888 0.226 Valid

Page 71: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

9 0.316 0.888 0.226 Valid

Bersambung ke hal 53

Tabel 4.13 Uji Validitas Kuesioner Instrumen Penelitian Pengaruh Pengalaman,Komitmen

Profesional, Etika Organisasi dan Gender terhadap Pengambilan Keputusan Etis Auditor

Sambungan dari hal 52

10 0.419 0.886 0.226 Valid

11 0.567 0.884 0.226 Valid

12 0.392 0.886 0.226 Valid

13 0.323 0.888 0.226 Valid

14 0.244 0.888 0.226 Valid

15 0.399 0.886 0.226 Valid

16 0.272 0.889 0.226 Valid

17 0.555 0.884 0.226 Valid

18 0.501 0.884 0.226 Valid

19 0.297 0.889 0.226 Valid

20 0.360 0.887 0.226 Valid

21 0.006 0.893 0.226 Tidak Valid

22 0.068 0.893 0.226 Tidak Valid

23 0.473 0.885 0.226 Valid

24 0.297 0.888 0.226 Valid

25 -0.114 0.896 0.226 Tidak Valid

26 0.534 0.884 0.226 Valid

27 0.478 0.885 0.226 Valid

28 0.554 0.884 0.226 Valid

29 0.570 0.884 0.226 Valid

30 0.598 0.884 0.226 Valid

31 0.463 0.885 0.226 Valid

Page 72: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

32 0.547 0.884 0.226 Valid

Bersambung ke hal 54

Tabel 4.13 Uji Validitas Kuesioner Instrumen Penelitian Pengaruh Pengalaman,Komitmen

Profesional, Etika Organisasi dan Gender terhadap Pengambilan Keputusan Etis Auditor

Sambungan dari hal 53

33 0.613 0.884 0.226 Valid

34 0.662 0.882 0.226 Valid

35 0.539 0.884 0.226 Valid

36 0.525 0.884 0.226 Valid

37 0.367 0.886 0.226 Valid

38 0.533 0.885 0.226 Valid

39 0.576 0.884 0.226 Valid

40 0.523 0.885 0.226 Valid

41 0.508 0.885 0.226 Valid

42 0.289 0.887 0.226 Valid

43 0.546 0.884 0.226 Valid

44 0.251 0.888 0.226 Valid

45 0.488 0.885 0.226 Valid

Sumber : Data primer diolah

Pada penelitian kali ini, jumlah sampel (n) yang akan diuji

adalah 76 responden dengan taraf signifikan (α) 5%, dengan ketentuan

degree of freedom (df) = 76 – 2 = 74, maka didapat r tabel sebesar

0.226. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa ada 3

pertanyaan yang tidak valid, karena koefisien korelasi (r hitung) < r

Page 73: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

table. Oleh karena ada 3 butir pernyataan pada tabel 4.13 yang

memiliki nilai r hitung < 0.226, maka pernyataan tersebut dikatakan

tidak valid, yaitu butir pernyataan nomor 21, 22 dan 25 dengan nilai

corrected item-total correlations berturut-turut sebesar 0.006, 0.068

dan -0,114. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan nomor 21,

22 dan 25 tidak mampu mengungkapkan hal yang ingin diukur oleh

peneliti. Untuk selanjutnya item pernyataan yang tidak valid tidak

digunakan untuk pengolahan data SPSS regresi berganda dengan

variabel dummy.

b. Uji Reliabilitas

Tabel 4.14 Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha

Cronbach’s Alpha Based

On Standardized Items

N of Items

0.889 0.912 45

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel 4.14 di atas, maka hasil Alpha untuk seluruh

butir instrument pada indeks adalah tinggi. Hal ini berarti bahwa item

pertanyaan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang

konsisten dan jika pertanyaan tersebut diajukan lagi akan diperoleh

jawaban yang relatif sama dengan jawaban yang pertama. Sehingga

dapat dikatakan bahwa semua variabel adalah reliabel, karena nilai

Page 74: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Predicted Value

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

Regr

essio

n Stud

entiz

ed R

esidu

al

Dependent Variable: PengambilanKeputusanEtisAuditor

Scatterplot

Cronbrach Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu Cronbrach Alpha 0,889 >

0,6.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Tabel 4.15 Uji Multikolinearitas

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel 4.15, masing-masing variabel memiliki

VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa model regresi linier

berganda terbebas dari asumsi klasik statistik dan dapat digunakan

dalam penelitian.

b. Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.1

Coefficientsa

12.914 3.855 3.350 .001-.011 .109 -.011 -.098 .922 .529 1.890.020 .094 .026 .211 .833 .447 2.236.674 .091 .717 7.415 .000 .719 1.391

-.368 .486 -.063 -.758 .451 .975 1.025

(Constant)PengalamanKomitmenProfesioalEtikaOrganisasiGender

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: PengambilanKeputusanEtisAuditora.

Page 75: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan gambar Scatterplot pada gambar 4.1 di atas dapat

dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak namun tidak tersebar

secara baik, karena titik-titik tersebut lebih banyak mengumpul di

bawah titik nol pada sumbu Y. Tetapi titik-titik tersebut juga ada yang

menyebar di atas angka nol. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskesdastisitas pada model regresi, sehingga

model regresi layak untuk memprediksi pengambilan keputusan etis

auditor berdasarkan masukan variabel independen pengalaman,

komitmen professional, etika organisasi dan gender.

4. Uji Hipotesis

Dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan metode

analisis regresi berganda dengan menggunakan uji t dan uji F, dimana

dasar pengambilan keputusan adalah apabila signifikan lebih kecil dari

0,05 maka Ha diterima, sebaliknya jika signifikan lebih besar dari 0,05

maka Ha ditolak (Santoso,2000).

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen (pengalaman, komitmen

professional, etika organisasi dan gender) menjelaskan variabel

Page 76: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Coefficientsa

12.914 3.855 3.350 .001-.011 .109 -.011 -.098 .922 .529 1.890.020 .094 .026 .211 .833 .447 2.236.674 .091 .717 7.415 .000 .719 1.391

-.368 .486 -.063 -.758 .451 .975 1.025

(Constant)PengalamanKomitmenProfesioaEtikaOrganisasiGender

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: PengambilanKeputusanEtisAuditora.

dependen (pengambilan keputusan etis auditor). Peneliti menggunakan

nilai adjusted R2 dalam uji koefisien determinasi karena penelitian ini

menggunakan lebih dari dua variabel bebas (pengalaman, komitmen

professional, etika organisasi dan gender).

Tabel 4.16 Uji koefisien Determinasi

Model Summaryb

.723a .523 .496 2.092Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Gender, KomitmenProfesioal,EtikaOrganisasi, Pengalaman

a.

Dependent Variable:PengambilanKeputusanEtisAuditor

b.

Sumber : Data primer diolah

Pada tabel di atas terlihat bahwa koefisien determinasi yang

disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,496 memberi pengertian

bahwa variasi yang terjadi pada variabel Y (pengambilan keputusan

etis auditor) adalah sebesar 49,6% ditentukan oleh variabel

pengalaman, komitmen professional, etika organisasi, gender dan

selebihnya sebesar 50,4% (100% - 49,6%) ditentukan oleh faktor lain

yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisa regresi ini.

b. Analisis Regresi Berganda Variabel Dummy

Tabel dibawah ini merupakan hasil analisis mengenai koefisien model regresi:

Tabel 4.17 Koefisien Regresi

Page 77: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan Tabel 4.17 tersebut, maka model regresi yang

diperoleh adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4D + e

Y = 12,914 - 0,011 X1+ 0,020 X2 + 0,674 X3 - 0,368D + e

Hasil koefisien regresi memperlihatkan nilai koefisien

konstanta adalah sebesar 12,914 mempunyai arti bahwa jika variabel

dianggap konstan, maka nilai variabel pengambilan keputusan etis

auditor akan konstan sebesar 12,914. Nilai β1 yang merupakan

koefesien regresi dari variabel X1 (pengalaman) sebesar -0,011

mempunyai arti bahwa semakin banyaknya pengalaman atau

peningkatan pengalaman auditor eksternal sebesar 1 tingkatan, maka

akan terjadi penurunan pengaruh pengambilan keputusan etis auditor

sebesar 0,011 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau

konstan.

Kemudian nilai β2 yang merupakan koefisien regresi dari

variabel X2 (komitmen profesional) sebesar 0,020 mempunyai arti

bahwa jika semakin tinggi atau meningkatnya komitmen professional

auditor sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi peningkatan pengaruh

Page 78: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

pengambilan keputusan etis auditor sebesar 0,020 satuan dengan

asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.

Sedangkan nilai β3 yang merupakan koefisien regresi dari

variabel X3 yaitu etika organisasi sebasar 0,674 yang mempunyai arti

bahwa jika terjadi peningkatan terhadap etika organisasi sebesar 1

tingkatan, maka akan terjadi peningkatan pengaruh pengambilan

keputusan etis auditor sebesar 0,674 dengan asumsi variabel lainnya

tetap atau konstan.

Untuk variabel gender, nilai β4 menunjukkan koefisien regresi

sebesar -0,368 bernilai negatif yang mempunyai arti bahwa perbedaan

gender tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan etis

auditor.

c. Uji Statistik t

T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual (parsial)

terhadap variabel dependen (Nugroho, 2005: 54).

Tabel 4.18 Uji Statistik t

Page 79: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Coefficientsa

12.914 3.855 3.350 .001-.011 .109 -.011 -.098 .922 .529 1.890.020 .094 .026 .211 .833 .447 2.236.674 .091 .717 7.415 .000 .719 1.391

-.368 .486 -.063 -.758 .451 .975 1.025

(Constant)PengalamanKomitmenProfesioaEtikaOrganisasiGender

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: PengambilanKeputusanEtisAuditora.

Sumber : Data primer diolah

Hasil pengujian antara variabel independen (pengalaman,

komitmen professional, etika organisasi dan gender) terhadap variabel

dependen (pengambilan keputusan etis auditor) secara individu yang

dilakukan dengan uji t (tabel 4.18) adalah sebagai berikut:

1) Menguji hipotesis yang pertama, yaitu:

Ha1: Pengalaman berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap pengambilan keputusan etis auditor.

Kriteria pengujian: α = 0,05

Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak

Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima

Hasil pengujian untuk variabel pengalaman auditor

mempunyai angka signifikansi 0,922 sehingga nilai tersebut lebih

besar dari 0,05. Dengan demikian menolak Ha1. Hal ini berarti

bahwa pengalaman auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengambilan keputusan etis auditor.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel auditor

eksternal yang berada pada kantor akuntan publik. Responden

Page 80: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

auditor eksternal mempunyai latar belakang pendidikan DIII, S1

dan S2. Berdasarkan data responden terlihat bahwa, mayoritas

pendidikan terakhir auditor eksternal adalah Strata 1 (S1).

Hasil ini juga berarti bahwa semakin tinggi tingkat

pendidikan formal yang dimiliki oleh auditor eksternal, maka tidak

dapat berpengaruh nyata dalam pengambilan keputusan etis

auditor. Hal ini disebabkan tingginya pendidikan yang didapat oleh

auditor tidak menjamin auditor tersebut memiliki kemampuan dan

tingkat pemahaman yang memadai dalam pengambilan keputusan

etis auditor, karena setiap auditor memiliki kemampuan dan

pemahaman yang berbeda-beda walaupun tingkat pendidikan

formal yang telah ditempuh auditor adalah sama. Sehingga dalam

pengambilan keputusan etis auditor, variabel pengalaman tidak

berpengaruh secara signifikan.

2) Menguji hipotesis kedua:

Ha2: Komitmen profesional berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap pengambilan keputusan etis auditor.

Kriteria pengujian: α = 0,05

Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak

Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima

Hasil pengujian untuk variabel komitmen profesional

mempunyai angka signifikansi 0,833 sehingga lebih besar dari

0,05. Dengan demikian menolak Ha2. Hal ini berarti bahwa

Page 81: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

komitmen profesional tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengambilan keputusan etis auditor.

Setiap profesi memiliki konsekuensi, begitupun halnya

auditor yang terikat pada komitmen profesionalnya. Bagaimana

seorang auditor dapat menjalankan komitmen profesionalnya

dengan sebaik-baiknya agar dapat membuat suatu keputusan dalam

berbagai permasalahan yang muncul dengan pertimbangan moral.

Kelemahan dalam kuesioner ini adalah bahwa responden

kurang memahami dan menangkap maksud dari pernyataan yang

diberikan, sehingga dalam pengujian validitas ada tiga pernyataan

tentang komitmen professional yang tidak valid.

3) Menguji hipotesis ketiga:

Ha3: Etika organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap pengambilan keputusan etis auditor.

Kriteria pengujian: α = 0,05

Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak

Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima

Hasil pengujian untuk variabel etika organisasi mempunyai

angka signifikansi 0,00 sehingga lebih kecil dari 0,05. Dengan

demikian menerima Ha3. Hal ini berarti bahwa pengalaman auditor

berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan etis

auditor.

Hunt et. Al (1989) menyatakan bahwa etika organisasi

merupakan komponen yang sangat penting dalam kultur organisasi

Page 82: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

dan secara interaktif merupakan pembentuk orientasi etika individu

dalam organisai.

Sebagai seorang yang bekerja di suatu badan atau

organisasi harus menaati segala bentuk peraturan yang telah dibuat

dan disepakati bersama. Etika organisasi adalah hal yang perlu

untuk diperhatikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa etika

organisasi berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan

etis auditor.

4) Menguji hipotesis ke empat:

Ha4: Gender berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

pengambilan keputusan etis auditor.

Kriteria pengujian: α = 0,05

Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak

Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima

Hasil pengujian untuk variabel perbedaan gender

mempunyai angka signifikansi 0,451 sehingga lebih besar dari

0,05. Dengan demikian menolak Ha4. Hal ini berarti bahwa gender

tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan etis

auditor.

Pada beberapa penelitian yang menggunakan variabel

gender menyatakan bahwa secara statistik gender tidak

menyebabkan perbedaan perilaku etis yang signifikan (Putri

Page 83: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

ANOVAb

340.477 4 85.119 19.452 .000a

310.681 71 4.376651.158 75

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Gender, KomitmenProfesioal, EtikaOrganisasi,Pengalaman

a.

Dependent Variable: PengambilanKeputusanEtisAuditorb.

Nugrahaningsih.2005). pada profesi auditor, isu gender tidak perlu

dibesar-besarkan karena secara statistik isu gender tidak

berpengaruh terhadap kemampuan koganatif perempuan dalam

pembuatan judgement (Dra.Zulaikha.M.Si 2006). Berdasarkan

penelitian-penelitian terdahulu yang menggunakan variabel gender

disimpulkan bahwa gender tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengambilan keputusan etis auditor.

d. Uji Statistik F

Uji statistik F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

bersama-sama variabel independen (pengalaman, komitmen

professional, etika organisasi dan gender) terhadap variabel dependen

(pengambilan keputusan etis auditor). Hipotesisnya sebagai berikut:

Ha5: Pengalaman, komitmen profesional, etika organisasi dan gender

secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pengambilan keputusan etis auditor.

Kriteria pengujian: α = 0,05

Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak

Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima

Tabel 4.19 Uji Statistik F

Page 84: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Sumber : Data Primer Diolah

Berdasarkan tabel 4.19, F hitung menunjukkan nilai sebesar

19,452 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan lebih kecil dari α (0,000

< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa probabilitas lebih kecil dari 0,05,

maka menerima Ha5, artinya pengalaman, komitmen profesional, etika

organisasi dan gender secara bersama-sama (simultan) berpengaruh

signifikan terhadap pengambilan keputusan etis auditor.

Pada penelitian Budi Sasongko yang menjadi starter point dari

penelitian ini juga menyimpulkan bahwa etika organisasi, orientasi

etika dan komitmen professional secara individu maupun simultan

berpengaruh terhadap keputusan etis auditor dalam situasi dilemma

etika. Demikian halnya dengan penelitian-penelitian lain yang

menggunakan variabel pengalaman, sebagai contoh penelitian yang

dilakukan oleh Zulaikha (2006) yang menyatakan bahwa variabel

pengalaman berpengaruh langsung terhadap pertimbangan audit,

demikian pula ketika isu gender berinteraksi dengan pengalaman tugas

auditor, maka interaksi tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap

pertimbangan audit yang dibuat.

Sehingga berdasarkan hasil uji statistik F diatas menyebutkan

bahwa pengalaman, komitmen profesional, etika organisasi dan gender

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengambilan

keputusan etis auditor.

Page 85: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh pengalaman, komitmen profesional, etika organisasi dan gender

terhadap pengambilan keputusan etis auditor. Hasil pengujian terhadap 76

responden auditor independen adalah sebagai berikut:

1. Pengalaman (X1) berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap

pengambilan keputusan etis auditor (Y) dengan nilai koefisien -0,011.

2. Komitmen profesional (X2) berpengaruh secara positif dan tidak

signifikan terhadap pengambilan keputusan etis auditor (Y) dengan nilai

koefisien sebesar 0,020.

3. Etika organisasi (X3) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

pengambilan keputusan etis auditor (Y) dengan nilai koefisien sebesar

0,674.

4. Gender berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap

pengambilan keputusan etis auditor dengan nilai koefisien sebesar -0,368.

5. Pengalaman, komitmen profesional, etika organisasi dan gender secara

simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan

keputusan etis auditor berdasarkan hasil Uji F dengan koefisien sebesar

19,452 dengan tingkat signifikan pada alpha 0,000.

Page 86: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

B. Implikasi

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, hasil regresi

memperlihatkan nilai koefisien pengalaman sebesar -0,011 dengan tingkat

signifikansi 0,922. Koefisien komitmen profesional sebesar 0,020 dengan

tingkat signifikansi 0,833. Koefisien etika organisasi berdasarkan jumlah

penugasan sebesar 0,674 dengan tingkat signifikansi 0,000, sedangkan

koefisien gender sebesar -0,638 dengan tingkat signifikansi 0,451.

Berdasarkan penjelasan di atas maka implikasi dari ketiga variabel ini adalah:

1. Variabel pengalaman mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak

signifikan, artinya semakin banyak pengalaman tidak berpengaruh

terhadap pengambilan keputusan etis auditor yang dibuat. Dalam

pengambilan keputusan etis auditor pengalaman tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan karena dalam pengambilan keputusan tidak

cukup hanya dengan pengalaman saja tetapi ada faktor lain yang harus

diperhatikan seperti sikap, kebiasaan dan budaya individu.

2. Variabel komitmen profesional mempunyai pengaruh yang positif namun

tidak signifikan, artinya semakin seseorang mentaati dan menjalankan

yang menjadi komitmen profesionalnya maka pengambilan keputusan etis

auditor yang dibuat akan meningkat atau dapat mengambil suatu

keputusan yang lebih baik lagi.

Page 87: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

3. Variabel etika organisasi mempunyai pengaruh yang positif dan

signifikan, artinya semakin seseorang mentaati dan menjalankan yang

menjadi peraturan di dalam organisasi maka pengambilan keputusan etis

auditor yang dibuat menjadi lebih reliabel, obyektif serta dapat diterima

secara baik oleh berbagai pihak.

4. Variabel gender mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan,

artinya perbedaan gender antara wanita dan pria tidak berpengaruh

terhadap pengambilan keputusan etis auditor yang dibuat.

Page 88: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno. “Auditing (Pemeriksaan Akuntan Oleh Kantor Akuntan Publik”.

Edisi Ketiga, Lembaga Penerbit FE UI.1996.

Ananing, Dwi. “Pengaruh Pengalaman Terhadap Peningkatan Keahlian Auditor Dalam Bidang Auditing”. Skripsi FE Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2006.

Andriyani. “Pengaruh Orientasi Etika, Locus of Control, Komitmen Profesi Terhadap Perilaku Auditor Dalam Situasi KOnflik Audit Dengan Kesadaran Etis Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Beberapa KAP di Jakarta)”. Skripsi tidak dipublikasikan, Trisakti School of Management. 2004.

Depdiknas. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Edisi Ketiga, Balai Pustaka, Jakarta, 2001.

Farid, Indriana MSS. “Persepsi Akuntan, Mahasiswa Akuntansi dan Karyawan Bagian Akuntansi Dipandang Dari Segi Gender Terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi”. Simposium Nasional IX, 23-26 Agustus, Padang, 2006.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Edisi 3, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2002.

Halim, Abdul. “ Auditing : Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan”. Edisi ketiga, Cetakan pertama, Unit Penerbit, Yogyakarta, 2003.

Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”. FEIS UIN Press, Jakarta, 2007.

Hansen, dan Mowen. “Management Accounting”. Edisi 7, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2004.

Herliansyah, Yudi dan Melfida Ilyas “Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Penggunaan Bukti Tidak Relevan Dalam Auditor Judgement”. Simposium Nasional Akuntansi IX, 23-26 Agustus, Padang, 2006.

Page 89: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Husein, Muhammad F. “Keterkaitan Faktor-faktor Organisasional ,Individu, Konflik Peran, Perilaku Etis dan Kepuasan Kerja Akuntan Manajemen”. Makalah Simposium Dwi-tahunan, J-AME-R, Yogyakarta.2004

Ikatan Akuntan Indonesia. “Standar Profesi Akuntan Publik”. Jakarta, 2001.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk Akuntansi dan Manajemen.” Edisi pertama, BPFE – Yogyakarta, Yogyakarta, 1999.

Khomsiyah, dan Nur Indriantoro. “Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Komitmen dan Sensitivitas Etika Auditor Pemerintah di DKI Jakarta”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.1, No.1, Januari, Hal.13-28, 1998.

Ludigdo, Unti dan M. Machfoedz. “Persepsi Akuntan dan Mahasiswa Terhadap Etika Bisnis”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.2, Jan:1-9.1999.

Marhadi, Lina. “Pengaruh Orientasi Etika, Komitmen Profesi dan Kesadaran Etis Terhadap Perilaku Auditor Dalam Situasi Konflik Audit”. Skripsi tidak dipublikasikan, Trisakti School of Management. 2006.

Mayangsari, Sekar. “Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap pendapat Audit : Sebuah Kuasieksperimen”. Tesis Program Pasca sarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2003.

Mutmainah, Siti. “Studi Tentang Perbedaan Evaluasi Etis, Intensi Etis dan Orientasi Etis Dilihat Dari Gender dan Disiplin Ilmu: Potensi Rekruitment Staf Profesional Pada Kantor Akuntan publik”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 10, No.1, Januari, Hal.43-67.

Nugrahaningsih, Putri. “Analisis Perbedaan Perilaku Etis Auditor di KAP Dalam Etika Profesi (Studi Terhadap Peran Faktor-Faktor Individual: Locus of Control, Lama Pengalaman Kerja, Gender dan Equity Sensitivity”. Simposium Nasional Akuntansi VIII, 15-16 September, Solo, 2005.

Nuryanto, Muhammad dan Dewi Synthia. “Tinjauan Nilai Etika diatas Pengambilan Keputusan Etis Auditor Berdasarkan Pendekatan Moral”, Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, 2001.

Rahayu, Wening. “Analisa Tentang Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi”. Arthawidya, Th 3, No.1, Januari, 2002.

Page 90: Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Rianovita. “Pengaruh Etika, Keahlian Audit dan Independensi Terhadap Pengambilan Keputusan Auditor”. Skripsi tidak dipublikasikan, Trisakti School of Management. 2005.

Sasongko, Budi. “Internal Auditor dan Dilema Etika. STIE Perbanas, Surabaya. http://theakuntan.com/jornals/accounting/.2006.

Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”. Alfabeta, Bandung, 2005.

Umar, Sekaran. “ Research Methods For Business : Metodologi Penelitian untuk Bisnis.” Edisi ke empat, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Widyanto, Adi K.D dan Indrawati Yuhertian. “Pengaruh Pendidikan, Pengalaman dan Pelatihan Terhadap Profesionalisme Auditor Pemerintah yang Bekerja Pada Badan Pengawas Kota Surabaya”. Konferensi Nasional Akuntansi, Jakarta, 2005.

Zulaikha. “Pengaruh Interaksi Gender, Kompleksitas Tugas dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgement (Sebuah Kajian Experimental Dalam Audit Saldo Akun Persediaan)”. Simposium Nasional Akuntansi IX, 23-26 Agustus, Padang, 2006.