pengaruh metode pemecahan masalah cara polya …

67
PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MURID KELAS IV SD INPRES PARANG KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh : NUR AZISAH NIM 10540 8937 13 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 08-Nov-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

i

PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA DALAM

MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA TERHADAP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MURID KELAS IV

SD INPRES PARANG KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

NUR AZISAH

NIM 10540 8937 13

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S1

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

ii

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nur Azisah

Stambuk : 10540893713

Jurusan : Pendidikan Guru dan Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan Dan Imu Pendidikan

Judul Skripsi : Pengaruh Metode Pemecahan Masalah Cara

Polya Dalam Menyelesaikan Soal Cerita

Matematika Terhadap Peningkatan Hasil

Belajar Murid Kelas IV SD Inpres Parang

Kabupaten Gowa

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya ajuka dengan TIM

Penguj adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain

atau dibuatkan oleh siapapun

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan

saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Februari 2020

Yang Membuat Pernyataan

Nur Azisah

Page 3: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

iii

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nur Azisah

Stambuk : 10540893713

Jurusan : Pendidikan Guru dan Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan Dan Imu Pendidikan

Judul Skripsi : Pengaruh Metode Pemecahan Masalah Cara

Polya Dalam Menyelesaikan Soal Cerita

Matematika Terhadap Peningkatan Hasil

Belajar Murid Kelas IV SD Inpres Parang

Kabupaten Gowa

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini,saya

akan menyusun sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi ,saya akan selalumelakukan konsultasi

dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi

ini.

4. Apabila perjanjian seperti pada butir 1,2,dan 3dilanggar,maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Makassar, Februari 2020

Yang Membuat Perjanjian

Nur Azisah

Page 4: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”

(QS. Al-Baqarah:153)

“Pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke pundak

lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai

dirinya dikala ia marah”

(Nabi Muhammad Saw)

“Belajarlah dari kesalahan orang lain . Anda tak dapat hidup cukup lama

untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri”

(Martin Vanbee)

Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya

sederhana ini untuk orang-orang yang akan selalu berharga dalam

hidupku, kedua orang tuaku dan suamiku tercinta yang selalu

berdoa untuk keberhasilanku, kakak adikku dan seluruh

keluargaku yang selalu membuatku bersemangat untuk belajar,

para pendidikku yang membimbingku sehingga dapat melihat

dunia dengan ilmu, serta sahabat-sahabatku yang selalu

menemani suka dan duka.

Page 5: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

v

ABSTRAK

Ketuntasan hasil belajar matematika siswa, Aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran matematika, dan Respon siswa terhadap proses pembelajaran

matematika. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen pre-Experimental one

group pretest-posttest untuk mengetahui keefektifan pendekatan pemecahan

masalah terhadap hasil NUR AZISAH. 2018. Pengaruh Metode Pemecahan

Masalah Cara Polya Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Terhadap

Peningkatan Hasil Belajar Murid Kelas IV SD Inpres Parang Kabupaten

Gowa.SkripsiJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.Pembimbing

Prof.Dr.H.Irwan Akib,M.Pd dan Dr.H.Hasaruddin Hafied,M.ed

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pemecahan masalah

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV Sd Inpres Parang Kabupaten

Gowa, yakni dalam indikator belajar Matematika SD Inpres Parang Kabupaten

Gowa. Variabel dalam penelitian ini yaitu perlakuan,berupa ketuntasan hasil

belajar matematika, aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, aktivitas guru,

dan respon siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres Parang

Kabupaten Gowa yang berjumlah 16 orang, laki-laki sebanyak 5 orang dan

perempuan sebanyak 11 orang. Penelitian dilaksanakan selama 3 kali pertemuan.

Dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah proses belajar mengajar di

kelas lebih baik dan aktivitas siswa meningkat. Siswa kelihatan bersemangat dan

senang mengikuti proses belajar mengajar di kelas, sehingga hal ini berpengaruh

juga terhadap peningkatan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran Matematika.

Data hasil menulis karangan narasi kelas IV A SD Inpres Parang Kecamatan

Parangloe Kabupaten Gowa dapat dilihat pada lampiran 4 tabel 4.1.Berdasarkan

data yang dapat dilihat pada tabel tabel 4.1 maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar murid pada tahap pretest dengan menggunakan instrumen test

dikategorikan sangat rendah yaitu sebanyak 11 orang dengan nilai 35-55, sedang

sebanyak 2 orang dengan nilai 70-75, tinggi 1 orang dengan nilai 80, dan sangat

tingggi 2 orang dengan nilai 90. Melihat dari hasil yang ada dapat dikatakan

bahwa tingkat kemampuan siswa dalam memahami serta penguasaan materi

sebelum menggunaan penerapan metode polya tergolong rendah.Untuk mencari

mean (rata-rata) nilai pre-test dari siswa kelas IV A SD Inpres Parang Kecamatan

Parangloe Kabupaten Gowa

Kata kunci: Pengaruh, Metode Pemecahan Masalah, Matematika

Page 6: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. Tuhan semesta Alam, yang

Maha Pengasih yang tiada pilih kasih, Maha Penyanyang yang rasa sayangnya tak

terhenti dan berkat Rahmat, Taufik dan Inayah-Nyalah, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Pemecahan

Masalah Cara Polya Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Terhadap

Peningkatan Hasil Belajar Murid Kelas IV SD Inpres Parang Kabupaten Gowa”

dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SWT yang kita nantikan syafa’atnya fi yaumil

qiyamah, beserta keluarganya, sahabatnya dan kepada seluruh umat Islam di

seluruh alam.

Karya tulis yang sederhana ini diajukan kepada Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Unismuh Makassar sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya akan kemampuan

dan kekurangan dalam penyusunan Skripsi ini banyak hambatan dan tantangan

yang dilalui, akan tetapi berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak maka

Skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa terima

kasih kepada kedua orang tua Kamaruddin dan Syamsiah yang telah berjuang,

berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis dalam proses

mencari ilmu. Demikian pula penulis mengucapkan kepada para keluarga yang tak

Page 7: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

vii

hentinya memberikan motivasi dan selalu menemaniku dengan candanya

Suami Tercinta Bripka Muh Akbar dan Anak Tercinta Azkia Nur humaera,

Terimah kasih kepada Bapak Prof.Dr.H.Irwan Akib,M.Pd., dan Dr.H.Hasaruddin

Hafied,M.Ed.,, selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga

selesainya skripsi ini.

Demikian juga terima kasih penulis sampaikan kepada yang terhormat:

1. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE., M.M, Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah mengesahkan secara resmi judul

penelitian sebagai penulisan skripsi sehingga penulis skripsi berjalan

dengan lancar

2. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas keguruan dan

Ilmu Pendidikan, yang telah memfasilitasi penulis dalam menjalani

pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Aliem Bahri S,Pd.,M,Pd., selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah

memberikan dorongan dan semangat untuk segera menyelesaikan

penyusunan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi PGSD yang telah memberi bekal

ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Kepala Sekolah SD Inpres Parang Kabupaten Gowa, yang telah

mengizinkan dan membantu penulis untuk melakukan penelitian dalam

rangka penyelesaian penulisan skripsi ini

Page 8: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

viii

6. Saudara kandung tercintaku (Bripda Muh Akram Kadafi,Muh Akmal

Abdi) yang telah banyak memberikan dorongan, semangat, kasih sayang

dan bantuan baik secara moril maupun materil demi lancarnya penyusunan

skripsi ini.

7. Sahabat dan teman-teman tercintaku (Rika Iriani Syam, S. Pd, Nurhidayah

S,pd,Alsuci Lestari, S.Pd, Sri Wahyuni, S.pd, Wiwik Eka Pratiwi, S.Pd,

Putri Ayu Suhartina S dan lain sebagainya yang tidak bisa disebutkan satu

persatu) yang setia memberikan masukan dan bantuan yang berarti bagi

penulis.

8. Teman-teman seperjuangan kelas N PGSD 2013, P2K Maros, memberikan

masukan serta bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan penyusunan

skripsi ini.

Makassar, Agustus

2018

Penulis

Page 9: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN ................................................................................... v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................

....................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. RumusanMasalah ................................................................................ 6

C. TujuanPenelitian ................................................................................. 6

D. Manfaat HasilPenelitian ...................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

A. Belajar dan pembelajaran .................................................................... 8

1. Definisi Belajar .......................................................................... ..... 8

2. Hakikat Matematika ...................................................................... 9

3. Tahapan Penyelesaian Metode Polya ............................................. 11

B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 19

C. Hipotesis Penelitian ............................................................................. . 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 23

B. Variabel Penelitian ............................................................................. 23

C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 24

D. Tekhnik Pengumpulan Data................................................................. 25

Page 10: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

x

E. Instrumen Penelitian ............................................................................ 26

F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................... 29

B. Pembahasan ........................................................................................ 31

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ....................................................................................... 44

B. Saran ............................................................................................. 45

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 46

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................

Page 11: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat,

dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan, yang

berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan

peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup

secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-

pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non-formal, dan

informal di sekolah, dan luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang

bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan-kemampuan individu, agar

dikemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.

Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa indonesia

saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan

tuntutan perkembangan secara tahap demi tahap. Pendidikan yang dikelola dengan

tertib, teratur, efektif dan efisien (berdaya guna dan berhasil guna) akan mampu

mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa yang berdasarkan pokok pada

penciptaan kesejahteraan umum dan pencerdasan kehidupan bangsa kita, sesuai

dengan tujuan nasional seperti tercantum dalam alineaa IV, pembukaan UUD

1945.

Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan,

untuk mencapai suatu keberhasilan dalam pendidikan, seseorang memerlukan cara

agar mendapat pendidikan yang bermakna dan bermanfaat dalam kehidupannya.

Page 12: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

2

Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya

manusia yang berkualitas dan mampu berkompetensi dalam perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, sehingga pendidikan harus dilaksanakan sebaik-

baiknya untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Fungsi pendidikan dalam arti mikro (sempit) ialah membantu (secara

sadar) perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. Fungsi pendidikan secara

mikro (luas) ialah sebagai alat:

a. Pengembangan pribadi

b. Pengembangan warga negara

c. Pengembangan kebudayaan

d. Pengembangan bangsa

Tujuan akhir pendidikan adalah individu yang berkarakter atau bermoral,

yaitu individu yang memiliki kebebasan, kesempurnaan, kemauan baik, kebenaran

dan kesamaan.

Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan menduduki posisi

penting diantara komponen pendidikan lainnya, sehingga komponen dari

pendidikan dilakukan untuk pencapaian tujuan tersebut. Untuk mencapai tujuan

pendidikan banyak sekolah yang telah melaksanakan pembelajaran matematika

dengan baik yaitu untuk meningkatakan mutu dan kualitas peserta didik, sehingga

pembelajaran matematika yang mudah dan menyenangkan perlu dan terus

dikembangkan.

Matematika merupakan salah satu sarana berfikir guna menumbuh

kembangkan cara berfikir logis, sistematis dan kritis. Mengingat begitu

pentingnya matematika, maka kurikulum di indonesia mengatur bahwa mata

Page 13: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

3

pelajaran matematika perlu diberikan guna membekali murid dengan kemampuan

berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan kerja sama.

Ini berarti bahwa sampai batas tertentu matematika perlu dikuasai oleh segenap

warga negara indonesia, baik penerapannya maupun pola pikirnya.

Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berfikir, oleh karena

itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika. Logika adalah masa bayi

dari matematika, sebaliknya matematika adalah masa dewasa dari logika.

Berbagai konsep, metode dan strategi yang perlu dikembangkan sehingga

tercipta pembelajaran khususnya pembelajaran matematika yang di dianggap oleh

sebagian sebagian murid tidak menyenangkan menjadi menyenangkan. Untuk

mencapai tujuan tersebut, diperlukan juga kreatifitas guru. Guru dapat

memanfaatkan berbagai metode dan strategi pembelajaran, sehingga tercipta

pembelajaran yang menyenangkan.

Berdasarkan fakta di lapangan, mata pelajaran matematika merupakan

mata pelajaran yang sangat dihindari oleh murid karena menganggap mata

pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang susah dipahami murid dan

membosankan bagi murid.

Anggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang susah sudah melekat

pada sebagaian besar murid, sehingga pada jam pelajaran matematika murid yang

tidak senang dengan pelajaran matematika akan malas untuk berpikir dan ikut

aktif dalam proses pembelajaran dan menyebabkan pemahaman konsep dan

pemecahan masalah murid menjadi rendah.

Dalam pendidikan, mata pelajaran matematika diajarkan dari jenjang SD

hingga perguruan tinggi, pembelajaran matematika perlu diberikan pada peserta

Page 14: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

4

didik sejak dini untuk membekali berfikir kreatif, bernalar dan bekerja keras.

Namun, pada kenyataannya masih banyak murid yang menganggap matematika

merupakan pelajaran yang sulit salah satunya dalam menyelesaikan soal

matematika berbentuk soal cerita.

Berdasarkan observasi penelitian pada tanggal 19 Januari 2018 di SD

Inpre Parang Kabupaten Gowa melalui wawancara,bahwa dalam proses

pembelajaran matematika masih sering ditemui adanya kecenderungankurang

keterlibatan siswa dalam belajar.dominasi guru dalam proses pembelajaran

menyebabkan kecederungan siswa bersifat pasif menunggu sajian guru daripada

mencari dan menemukan sendiri pengetahuan ,keterampilan atau sikap yang

mereka butuhkan .Nilai rata-rata ulangan semester genap mata pelajaran

matematika siswa kelas IV SD Inpres parang kabupaten Gowa pada tahun ajaran

2017/2018 yaitu 59,46 yang belum memenuhi standar nilai kriteria ketuntasan

minimal (KKM)yaitu 65,00 dan secara kasikal tidak ada murid yang tuntas dalam

pembelajaran matematika.Hal ini menunjukkan bahwa pada mata pelajaran

matematika ini belum tercapai dan masih ada murid yang mengalami kesulitan

pada mata pelajaran matematika.

Soal cerita disajikan dalam bentuk cerita dan masalahnya berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari. Kebanyakan murid merasa kesulitan dalam

menyelesaikan soal cerita dan memahami maksud dari soal yang diberikan, apa

yang ditanyakan dalam soal tersebut serta masih banyak yang kesuliatan dalam

membuat rumus matematikanya. Hal ini dikarenakan karena dalam menyelesaikan

soal matematika dalam bentuk soal cerita dibutuhkan langkah-langkah

pemahaman serta daya nalar yang tinggi. Selain itu, masih banyak murid yang

Page 15: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

5

kurang memahami bagaimana menerjemahkan kalimat sehari-hari soal kedalam

kalimat matematika.

Dengan demikian, kemampuan murid dalam menyelesaikan soal

matematika berbentuk cerita meliputi beberapa langkah penyelesaian yaitu

kemampuan memahami soal, membuat model matematika dan perhitungan. Jika

salah satu langkah penyelesaian terdapat kesalahan maka peserta didik akan

mengalami kesulitan dalam penyelesaian soal ceritanya. Hal ini sejalan dengan

Metode Polya dalam penyelesaian soal matematika dalam berbentuk soal cerita.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru matematika yang

dilakukan di sekolah SD Inpres Parang mengatakan bahwa memang benar masih

banyak murid yang kurang memahami dalam menyesaikan soal cerita, ini

disebabkan karena masih banyak murid yang kurang memahami maksud dari soal

yang diberikan, sehingga mereka kesulitan dalam membuat model

matematikanya. Selain itu, guru tersebut juga mengatakan bahwa dalam

pemberian ujian, soal matematika berbentuk soal cerita masuk dalam kategori

rumit.

Berdasarkan permasalahan di atas, diketahui bahwa masih banyak murid

yang kurang memahami dalam penyelesaian soal matematika berbentuk soal

cerita. Oleh karena itu, peneliti mengangkat judul “Pengaruh Metode

Pemecahan Masalah Cara Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita

Matematika Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Murid Kelas IV SD Inpres

Parang Kabupaten Gowa”

Page 16: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merumuskan pertanyaan

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh hasil belajar murid dalam menyelesaikan soal

pemecahan masalah soal cerita matematika menggunakan cara polya ?

2. Apakah ada pengaruh metode polya dalam menyelesain soal cerita

terhadap peningkatan hasil belajar murid ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka dibuat rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh metode Polya dalam penyelesaian masalah

soal cerita dalam pembelajaran Matematika Murid kelas IV SD Inpres

Parang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa.

2. Untuk mengetahui pengaruh metode polya dalam peningkatan hasil

belajar murid.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah

untuk memperluas dunia ilmu pendidikan.

b. Memberikan sumbangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan

dan sumber daya manusia, khususnya bagi para murid yang

mengalami masalah dalam belajar yang mengakibatkan hasil

belajar yang relatif rendah.

2. Manfaat teoritis

a. Bagi peserta didik

1) Dapat meningkatkan kemampuan murid dalam menyelesaikan

soal matematika berbentuk soal cerita

2) Peserta didik lebih teliti dalam menyelesaikan soal matematika

berbentuk soal cerita sehingga tidak terdapat lagi kesalahan

dalam penyelesainnya.

b. Bagi guru

Page 17: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

7

1) Dapat mengetahui kemampuan murid dalam menyelesaikan

soal matematika berbentuk soal cerita.

2) Dapat menentukan langkah pembelajaran yang tepat untuk

mengurangi kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal

matematika.

c. Bagi sekolah

1) Sebagai bahan bacaan bagi mereka yang berkecimpung di

dunia pendidikan khususnya pendidikan matematika

2) Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

mutu pendidikan

d. Bagi peneliti

Yaitu, diharapkan dapat menjadi acuan dan referensi dalam

melakukan penelitian yang sejenis dengan penelitian tersebut.

Page 18: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran

1. Defenisi Belajar

Belajar adalah suatu proses untuk mengubah tingkah laku sehingga

diperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi lebih baik dari

sebelumnya. Belajar pada hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi dalam

diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu. Walaupun pada hakikatnya

tidak semua perubahan termasuk kategori belajar dan dapat diartikan bahwa

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi

antara individu dengan lingkungan.

Belajar merupakan suatu proses internal yang mungkin atau mungkin

juga tidak menghasilkan perubahan prilaku. Beberapa hal yang dipelajari

tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap prilaku dengan segera,

kemudian hari dan bisa saja tidak memberikan pengaruh.

Menurut Slameto dalam Muh. Rapi (2012) : Belajar adalah suatu

proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri dan interaksi dala lingkungannya. Belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pangalaman. (learning is defined as the

modification or strengthening of behavior throuh experiencing)

Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan suatu proses, suatu

kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat,

Page 19: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

9

akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan

suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.

Dari beberapa defenisi diatas secara tersirat menjelaskan bahwa belajar

adalah suatu usaha yang dilakukan oleh sesorang yang dapat menghasilkan

perubahan prilaku menjadi lebih baik dimana perubahannya dapat dilihat

dengan segera, kemudian hari atau bisa saja tidak memberikan pengaruh.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Proses belajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang terdapat pada sang

pembelajaran yang terdapat disekitarnya. Menurut Slameto dalam Umy

Kusyairy (2014) memaparkan bahwa terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar yaitu :

a. Faktor internal

Faktor internal merupakan segala aspek yang berasal dari dalam diri

individu yang akan melakukan proses belajar. Faktor ini meliputi :

1. Faktor jasmaniah (faktor usia,kesehatan badan, dan catat tubuh)

2. Faktor psikologis (niat untuk belajar, intelegensi, kapasitas

memori, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kelelahan,

dan stressor atau hal-hal yang dapat membahayakan stres).

b. Faktor eksternal

Faktor ini merupakan segala aspek yang berasal dari luar individu yang

dapat mempengaruhi proses belajar faktor ini meliputi :

1. Faktor keluarga (pola asuh dari orang tua (cara mendidik), relasi

antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonimi

keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan)

Page 20: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

10

2. Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

murid, relasi antar murid, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu

sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan

tugas rumah) dan faktor masyarakat (kegiatan murid dalam

masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan dalam masyarakat

dan media massa)

Secara global, faktor – faktor yang mempengaruhi belajar murid dapat

dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri murid), yakni keadaan/kondisi

jasmani dan rohani murid

b. Faktor eksternal (faktor dari luar murid), yakni kondisi lingkungan

disekitar murid

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya

belajar murid yang meliputi strategi dan metode yang digunakan murid

untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

3. Hakikat Matematika

Johson dan Rising dalam Sitti Hasmiah Mustamin (2011). Menyatakan

bahwa matematika adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian

yang logic, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang

didefenisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan symbol

dan padat, lebih berupa bahasa symbol mengenai ide dari pada menegnai bunyi.

Soedjadi dalam Sitti Hamsiah mustamin (2000),memberikan enam

defenisi atau pengertian tentang matematika, yaitu :

a. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulsi

Page 21: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

11

b. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logic dan berhubungan

dengan bilangan

c. Matematika adalah pengetahuan fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang

ruang dan bentuk

d. Matematika adalah pengetahuan tentang sruktur-struktur logic

e. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan – aturan yang keta

Matematika, menurut Ruseffendi dalam Ris Aulia Musdalifah (1990:2)

adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara

induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai

dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma

atau ponstulat, dan akhirnya ke dalil.

Disini dapat disimpulkan bahwa hakikat dari matematika adalah suatu

cabang ilmu yang mempelajari tentang bahasa, symbol, pembuktian dan

penalaran yang logic serta memiliki struktur yang terorganisi.

3. Tahapan Penyelesaian Metode Polya

Tahapan-tahapan penyelesaian dari soal cerita yang diberikan sesuai

dengan proses pemecahahan masalah yang diberikan Polya, Yaitu :

1. Memahami masalah ( understanding the problem)

Pada tahap ini murid harus memahami masalah yang diberikan yaitu

menetukan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, apa syaratnya, cukup

ataukah berlebihan syarat tersebut dalam menyelesaikan soal yang

diberikan

2. Merencanakan pemecahan masalah (devising a plan)

Page 22: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

12

Pada tahap ini murid harus menunjukkan hubungan antara yang diketahui

dan yang ditanyakan, dan menetukan strategi atau cara yang akan

digunakan dalam menyelesaikan soal yang diberikan

3. Melaksanakan rencana pemecahan masalah (carrying out the plan)

Pada tahap ini murid melaksanakan rencana yang telah ditetapkan pada

tahap merencanakan pemecahan masalah, dan mengecek setiap langkah

yang dilakukan

4. Memeriksa kembali solusi yang diperoleh (looking back)

Pada tahap ini murid melakukan refleksi yaitu mengecek kembali atau

menguji solusi yang telah diperoleh.

Adapun penjabaran dari keempat langkah yang diajukan Polya yang

digunakan sebagai landasan dalam memecahkan suatu masalah, dapat

diuraikan sebagai berikut.

Sumber:dianiveby.blogspot.com/2012/06

a. Tahap Pemecahan Soal (Understanding)

Yang dimaksud tahap pemahaman soal menurut Polya ialah bahwa murid

harus dapat memahami kondisi soal atau masalah yang ada pada soal tersebut.

Menurutnya ciri bahwa murid paham terhadap isi soal ialah murid dapat

mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan beserta jawabannya seperti berikut:

Data atau informasi apa yang dapat diketahui dari soal?

Apa inti permasalahan dari soal yang memerlukan pemecahan?

Adakah dalam soal itu rumus-rumus, gambar, grafik, tabel, atau tanda-

tanda khusus?

Adakah syarat-syarat penting yang perlu diperhatikan dalam soal?

Page 23: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

13

Sasaran penilaian pada tahap pemahaman soal meliputi:

1) Murid mampu menganalisis soal. Hal ini dapat terlihat apakah murid

tersebut paham dan mengerti terhadap apa yang diketahui dan yang

ditanyakan dalam soal.

2) Murid dapat menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan

dalam bentuk rumus, simbol, atau kata-kata sederhana.

b. Tahap Pemikiran Suatu Rencana (Planning)

Menurut G. Polya (Rika,2001:13) pada tahap pemikiran suatu rencana,

murid harus dapat memikirkan langkah-langkah apa saja yang penting dan

saling menunjang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.

Menurutnya pula kemampuan berpikir yang tepat hanya dapat dilakukan jika

murid telah dibekali sebelumnya dengan pengetahuan-pengetahuan yang

cukup memadai dalam arti masalah yang dihadapi murid bukan hal yang baru

sama sekali tetapi sejenis atau mendekati. Yang harus dilakukan murid pada

tahap ini adalah murid dapat:

1).Mencari konsep-konsep atau teori-teori yang saling menunjang.

2)Mencari rumus-rumus yang diperlukan.

Pada jenjang kemampuan murid tahap ini menempati urutan tertinggi. Hal

ini didasarkan atas perkembangan bahwa pada tahap ini murid dituntut untuk

memikirkan langkah-langkah apa yang seharusnya dikerjakan.

c. Pelaksanaan Rencana (Solving)

Yang dimaksud tahap pelaksanaan rencana adalah murid telah siap

melakukan perhitungan dengan segala macam data yang diperlukan termasuk

konsep dan rumus atau persamaan yang sesuai. Pada tahap ini murid harus dapat

Page 24: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

14

membentuk sistematika soal yang lebih baku, dalam arti rumus-rumus yang akan

digunakan sudah merupakan rumus yang siap untuk digunakan sesuai dengan apa

yang digunakan dalam soal, kemudian murid mulai memasukkan data-data hingga

menjurus ke rencana pemecahannya, setelah itu baru murid melaksanakan

langkah-langkah rencana sehingga akan diharapkan dari soal dapat dibuktikan

atau diselesaikan.

Tahap pelaksanaan rencana ini mempunyai bobot lebih tinggi lagi dari

tahap pemahaman soal namun lebih rendah dari tahap pemikiran suatu rencana.

Pertimbangan yang diambil berkenaan dengan pernyataan tersebut bahwa pada

tahap ini murid melaksanakan proses perhitungan sesuai dengan rencana yang

telah disusunnya, dilengkapi pula dengan segala macam data dan informasi yang

diperlukan, hingga murid dapat menyelesaikan soal yang dihadapinya dengan

baik dan benar.

d. Tahap Peninjauan Kembali (Checking)

Yang diharapkan dari keterampilan murid dalam memecahkan masalah

untuk tahap ini adalah murid harus berusaha mengecek ulang dan menelaah

kembali dengan teliti setiap langkah pemecahan yang dilakukannya.

Tahap peninjauan kembali ini mempunyai bobot paling rendah dalam

klasifikasi tingkat berpikir murid. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa

pada tahap ini subjek hanya mengecek kebenaran dari hasil perhitungan yang

telah dikerjakannya, serta mengecek sistematika dan tahap-tahap penyelesaiannya

apakah sudah baik dan benar atau belum.

Page 25: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

15

e. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah adalah suatu proses penemuan suatu respon yang

tepat terhadap suatu situasi yang benar-banar unik dan baru bagi pemecah masalah

(siswa).Kemampuan pemecahan ,asalah adalah salah satu objek tak langsung

dalam belajar matematika.Pemecahan masalah merupakan kegiatan penting dalam

matematika sekolah,karena dalam proses pembelajaran maupun

penyelesaiannya,siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan

pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada

pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin.Melalui kegiatan ini aspek-aspek

kemampuan matematika penting seperti penerapan aturan pada masalah tidak

rutin,penemuan pola,penggeneralisasian,komunikasi matematik,dan lain-lain

dapat dikembangkan secara lebih baik.

Pengajaran matematika di SD juga bertujuan untuk melatih siswa

memecahkan masalah melalui pemecahan masalah,diharapkan siswa dapat

mengembangkan kemampuan memecahkan masalah-masalah yang mereka jumpai

dalam kehidupan sehari-hari.Oleh karena itu,pendekatan pemecahan masalah

menjadi bagian dari pembelajaran matematika disekolah.

Mtematika yang disajikan dalam bentuk masalah akan memberikan

motivasi kepada siswa untuk mempelajari matematika lebih dalam.Dengan

dihadapkan suatu masalah matematika,siswa akan berusaha menemukan

penyelesaiannya melalui berbagai strategi pemecahan masalah

metematika.kepuasan akan tercapai apabila siswa dapat memecahkan masalah

yang dihadapinya (Aisyah, 2007:5-6) mengatakan pendekatan pemecahan

masalah merupakan suatu pedoman mengajar yang sifatnya teoritis atau

Page 26: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

16

konseptual untuk melatih siswa memecahkan masalah-masalah matematika

dengan menggunakan berbagai strategi dan langkah pemecahan masalah yang

ada.

Selanjutnya Sanjaya (2007 : 220) mengemukakan beberapa keunggulan

pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah diantaranya:

(1) Pemecahan masalah merupakan teknikyang cukup bagus untuk

memahami isi pelajaran. (2) Pemecahan masalah dapat menantang

kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan

pengetahuan baru lagi siswa. (3) Pemecahan masalah dapat meningkatkan

aktivitas pembelajaran siswa. (4) Pemecahan masalah dapat membantu

siswa bagaimana nebtransfer pengetahuan mereka untuk memahami

masalah dalam kehidupan nyata. (5) Pemecahan masalah dapat membantu

siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung

jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.Disamping

itu,pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan

evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya. (6) Melalui

pemecahan masalah bias memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata

pelajaran,bahwa pada dasarnya merupakan cara berpikir,dan sesuatu yang

harus dimengerti oleh siswa,bukan hanya sekedar belajar dari guru atau

buku-buku saja.

Rasa ingin tahu suatu dorongan yang sangat penting dalam belajar

matematika.Adanya rasa ingin tahu mendorong seseorang untuk mempelajari hal

hal yang baru.Untuk menimbulkan rasa ingin tahu dibutuhkan adanya sesuatu

yang menantang.Hal seperti ini biasanya muncul bila seseorang menghadapi suatu

masalah yang harus segera dipecahkan.

Untuk menerapkan pendekatan pemecahan masalah dalam pembelajaran

pemecahan masalah matematika di SD,dapat dilakukan secara klasikal

maupunkelompok dengan mengikuti langkah-langkah umum pendekatan

pemecahan masalah dan langkah-langkah pembelajaran yang biasa dilakukan di

SD,yaitu pendahuluan,pengembangan,penerapan dan penutup.

Page 27: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

17

f. Soal Cerita

Soal cerita matematika merupakan soal – soal matematika yang

mengguanakan bahasa verbal dan umumnya berhubungan dengan kegiatan sehari

hari.

Penyelesaian soal cerita tidak hanya memperhatikan jawaban akhir

perhitungan, tetapi proses penyelesaiannya juga harus diperhatikan. Murid

diharapkan menyelesaikan soal cerita melalui suatu proses tahap demi tahap

sehingga terlihat alur berfikirnya. Selain itu dapat dilihat pula pemahaman murid

terhadap konsep yang digunakan dalam soal cerita tersebut.

Soal cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk kalimat sehari-hari

dan umumnya merupakan aplikasi dari konsep matematika yang dipelajari. Soal

cerita mempunyai karakteristik/ciri-ciri sebagai berikut:

1) Soal dalam bentuk ini merupakan suatu uraian yang memuat

satu/beberapa konsep matematika sehingga murid ditugaskan untuk

merinci konsep-konsep yang terkandung dalam soal tersebut. Umumnya

uraian soal merupakan aplikasi konsep matematika dalam kehidupan

sehari-hari/keadaan nyata, sehingga murid seakan-akan menghadapi

keadaan sebenarnya.

2) Murid dituntut menguasai materi tes dan bisa mengungkapkannya dalam

bahasa tulisan yang baik dan benar.

3) Baik untuk menarik hubungan antara pengetahuan yang telah dimiliki

murid dengan materi yang sedang dipikirkannya.

Page 28: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

18

Penyajian soal matematika dalam bentuk soal cerita mempunyai

beberapa kelebihan, diantaranya:

1. Soal bisa disajikan dalam tes tipe subyektif dan obyektif.

2. Soal dalam bentuk ini dapat digunakan untuk menilai proses berpikir

murid sekaligus hasil akhirnya.

3. Meningkatkan kreatifitas dan aktivitas murid karena soal cerita menuntut

murid berpikir secara sistematik dan mengaitkan fakta-fakta yang relevan.

4. Murid akan mengetahui kegunaan dari konsep matematika yang

dipelajarinya karena diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari.

Di samping kelebihan soal cerita, ada pula kelemahannya. Beberapa

kelemahan dari soal cerita diantaranya:

1. Perlu kajian secara mendalam dan cermat sebelum menentukan jawaban

sehingga murid terpaku pada pokok masalah yang cukup panjang dan

kompleks.

2. Memerlukan waktu yang relatif lama dalam mengerjakannya.

3. Bahasa dan kalimat yang digunakan kadang-kadang kurang tepat (tidak

efisien dan efektif) sehingga membingungkan dan menimbulkan salah

tafsir bagi murid.

Sumber;http://id SHvoong.com/writing-and speaking/presenting/2063170-

soal cerita matematika/

E. Kerangka Pikir

Peranan matematika dalam kehidupan sehari-hari sangat penting karena

penguasaan terhadap matematika sangat diperlukan murid sebagai bekal dalam

menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat. Tetapi pada

Page 29: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

19

kenyatannya di dalam mempelajari matematika banyak dijumpai berbagai

masalah oleh guru dan murid. Murid dalam menyelesaikan soal memiliki cara

yang berbeda-beda karena kemampuan matematika juga berbeda-beda.

Dalam soal pada beberapa materi matematika, ada yang disajikan dalam

bentuk cerita. Penyelesaian soal cerita tidak hanya memperhatikan jawaban akhir

perhitungan, tetapi proses penyelesaiannya juga harus diperhatikan.murid

diharapkan menyelesaikan soal cerita melalui suatu proses tahap demi tahap

sehingga terlihat alur berfikirnya.

Page 30: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

20

Secara ringkas gambaran penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat

dalam skema berikut :

Gambar 1: Kerangka Berpikir

Soal matematika disajikan dalam

bentuk cerita

kemampuan murid dalam menyelesaikan soal matematika berbentuk cerita

Menggunakan metode

polya dalam tahapan

penyelesaian

Memahami

masalah

( understanding

the problem)

Merencanakan

pemecahan

masalah (devising

a plan)

Melaksanakan

rencana pemecahan

masalah( carrying

out the pplan)

Memeriksa

kembali solusi

yang diperoleh

(looking back)

Penyelesaian soal cerita menggunakan cara polya

Pengaruh metode pemecahan masalah cara polya dalam menyelesaikan

soal matematika berbentuk soal cerita terhadap peningkatan hasil belajar

matematika murid

Page 31: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

21

F. Hipotesis

Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu hypo dan thesis. Hypo

berarti kurang atau di bawah dan thesis berarti teori, proporsi, atau pernyataan

yang disajikan sebagai bukti. Jadi, hipotesis dapat diartikan sebagai suatu

pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan

yang sifatnya masih sementara.

Sedangkan Menurut Sugiyono (2015). Memberikan pengertian hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitan, dimana

rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan sama

halnya dengan Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa hipotesis dapat diartikan

sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,

sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Adapun hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini yaitu:

H1 : Ada pengaruh yang signifikan di terapkannya Metode Pemecahan

Masalah Cara Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Murid Kelas IV SD Inpres

Parang Kabupaten Gowa

HO : Tidak ada pengaruh yang signifikan di terapkannya Metode Pemecahan

Masalah Cara Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Murid Kelas IV SD Inpres

Parang Kabupaten Gowa.

Sebelum hipotesis penelitian (H1) diubah menjadi hipotesis nol (HO) yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan di terapkannya Metode

Page 32: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

22

Pemecahan Masalah Cara Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Murid Kelas IV SD Inpres Parang Kabupaten

Gowa, setelah itu dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi

product moment, dan dikonsultasikan pada t tabel dengan ketentuan t tabel di taraf

signifikan 95% dengan db = 30 diperoleh nilai t tabel = 1, 70, jika t hitung lebih

besar dari t tabel maka konsekuensinya HO di tolak dan H1 diterima sehingga

dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan di terapkannya Metode

Pemecahan Masalah Cara Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Murid Kelas IV SD Inpres Parang Kabupaten

Gowa.

Page 33: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan desain penelitian

1. Jenis penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian Pre-Experimental Desaign, dimana peneliti akan menerapkan

Perlakuan (Treatment) kepada Variabel Dependen sehingga Variabel

Dependen mendapat pengaruh yaitu diberikan penerapan metode polya dalam

menyelesaikan soal matematika berbentuk soal cerita. Sebagaimana Kita

ketahuai Pre-Experimental Desaign merupan eksperimen sungguh-sungguh,

hal ini disebabkan masih ada Variabel luar yang berpengaruh terhadap

terbentuknya Variabel Dependen. Tidak adanya Variabel kontrol

menyebabkan Variabel luar terpengaruh, Selain itu pemilihan sampel dalam

desain ini dilakukan tidak secara randaom.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah menggunakan Pre-Experimental Desaign

dengan pola One-Grup Pretest-posttes Design. Dalam pelaksanaan penelitian

ekperimen, Variabel Dependen (IV.A) diberikan Pretes (Soal Matematika

berbentuk cerita) terlebih dahulu sebelum diberikan Perlakuan (Metode Polya)

sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat.

B. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdapat dua variabel yang diamati, yaitu variabel X dan

variabel Y. Variabel X (mempengaruhi) dalam penelitian ini Pengaruh Metode

Page 34: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

24

Pemecahan Masalah Cara Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

Murid Kelas IV.A SD Inpres Parang Kabupaten Gowa.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah objek penelitian yang menjadi sumber informasi dan sumber

data tentang apa yang akan diselidiki. Populasi adalah semua jumlah responden

yang akan dijadikan objek penelitian dengan membatasi sejumlah persamaan

sifat-sifatnya maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid kelas

IV.A SD Inpres Parang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa sebanyak 16

orang.

Tabel. 1 keadaan populasi

No Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah

Laki-laki Perempuan

1. IV.A 5 11 16

Jumlah 16

Sumber: Buku Absen Umum murid SD IV.A SD Inpres Parang

Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa Tahun 2018/2019

2. Sampel

Menurut Arikunto (dalam Ammin. 2010 :29), sampel merupakan bagian dari

keseluruhan yang menjadi objek sesungguhnya dari suatu penelitian sedangkan

metodologi yang digunakan menyeleksi disebut sampling. Apabila populasi

terlalu banyak, jalan yang harus ditempuh adalah mengambil sebuah sampel

sebagai wakil dari populasi yang ditetapkan.

Page 35: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

25

Penelitian ini digunakan sampel Random , artinya semua populasi

dijadikan sampel dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian seluruh siswa

kelas IV.A, yaitu sebanyak 16 siswa, 11 siswa perempuan dan 5 siswa laki-laki.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian

adalah observasi dengan instrumen berupa ceklis.

Dalam Burhan (2011: 22) Observasi adalah kemampuan seseorang untuk

menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu

dengan pancaindra lainnya.Menurut Kartono (1980: 142) pengertian observasi

adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-

gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan.

Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa observasi adalah

suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan dan

pencatatan secara sistematis, objektif , logis dan rasional mengenai berbagai

fenomena. Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan

kuesioner dimana wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang,

maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek yang lain.

Adapun langkah-langkah (prosedur) pengumpulan data dalam penelitian

ini adalah :

a. Peneliti melakukan observasi lapangan untuk mengetahui jumlah dan

keadaan murid.

Page 36: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

26

b. Peneliti memberi tindakan berupa Pretest kepada semua siswa kelas SD

IV.A sebelum melakukan penerapan metode Polya dan memberi Posttest

seteleh memberikan perlakuan berupa penerapan metode Polya.

c. Melakukan observasi lanjutan dan mengisi ceklis sesuai dengan

keterlibatan murid dalam pembelalajaran, baik pada kelas eksperimen

maupun pada kelas kontrol.

d. Memberi skor hasil Observasi

E.Instrumen Penelitian

Pelaksanaan pengamatan ini didukung dengan instrument penelitian

berupa ceklis dan penilaian hasil belajar.

Lembar Observasi digunakan untuk mengamati perkembangan moral budi

pekerti murid, berdasarkan asumsi peneliti berupa pernyataan dengan lima

alternatif pilihan, yaitu : sangat baik (SB), baik (B), sedang (S), Kurang baik

(KB), dan tidak baik (TB) dengan skor 0-4, Aswar (dalam Sukma 2005 : 55).

Lembar tes hasil belajar diberikan sebagai upaya untuk melihat adanya

peningkatan kemampuan atau tingkat penguasaan murid terhadap materi pelajaran

dongeng setelah mengikuti proses belajar mengajar. Nilai yang diperoleh siswa

dengan KKM ( kriteria ketuntasan minimal ) yang ditetapkan oleh guru.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif eksperimen menggunakan

statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam

penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial (Sugiyono, 2016: 169).

Page 37: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

27

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik

deskriptif.

1. Analisis statistik deskriptif

Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini menggunakan metode

interpretasi skor, metode ini digunakan untuk mengkaji variabel penerapan

metode polya dan keterampilan menulis siswa. Hasil skor yang berupa angka akan

diinterpretasikan secara kualitatif. Jadi skor pada skala yang menghasilkan data

berupa data interval, akan diinterpretasikan ke dalam kategori skor yang

merupakan data ordinal.

Setelah menganalisa tes hasil belajar untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh penerapan metode polya pada siswa Kelas SD IV.A SD Inpres Parang

Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa, dilakukan perhitungan nilai rata-rata

(mean), frekuensi dan persentase. Dengan rumus untuk menghitung mean (nilai

rata-rata) adalah sebagai berikut:

n

XiMe

(Tiro, 2008:242)

Keterangan: Me = Mean (rata-rata)

∑ = Jumlah

Xi = Nilai X ke i sampai ke n

N = Banyaknya subjek

Hasil belajar sebelum dan sesuda diberi perlakuan dengan menggunakan

penerapan metode polya dapat dianalisis dengan teknik analisis persentase dengan

rumus sebagai berikut :

Page 38: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

28

P = 𝑓

𝑁 x 100% (Tiro, 2008: 242)

Keterangan : P = Persentase

F = Frekuensi yang dicari persentasenya

N = Jumlah subjek eksperimen

Dalam penelitian ini, untuk menyajikan penerapan metode polya dan

keterampilan menulis siswa dibagi menjadi 4 kategori, yaitu sangat baik, baik,

cukup baik, dan kurang baik. Untuk membuat skala atau rentang skor pada

masing-masing variabel, harus diketahui terlebih dahulu nilai maksimal, nilai

minimal, mean, rentang, dan standar deviasi.

Untuk mendapatkan hasil gambaran yang jelas terhadap kemampuan

menulis karangan deskripsi maka dibutuhkan 5 (lima) kaegori penilaian sebagai

berikut:

Tabel 3.6 Tabel Kategori Penilaian

Nilai Kategori

90-100 Sangat Tinggi

80– 89 Tinggi

70– 79 Sedang

60 -69 Rendah

0 -59 Sangat Rendah

Page 39: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

29

2. Analisis Statistik Inferensial

Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik

statistik t (uji t). dengan menggunakan rumus t-test, yang dikemukakan oleh

Arikunto (2013:351) yaitu:

𝑡 =𝑀𝑑

√∑ 𝑥2𝑑

𝑁(𝑁 − 1)

Keterangan:

Md = perbedaan mean pre-test dan post-test

𝑥𝑑 = deviasi masing-masing subjek (d-Md)

∑ 𝑥2𝑑 = jumlah kuadrat deviasi

N = jumlah subjek pada sampel

Kriteria pengujian jika :

a. Jika t Hitung> t Tabel maka H o ditolak dan H 1 diterima, berarti penerapan

metode polya berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan narasi

kelas SD IV.A SD Inpres Parang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa

Jika t Hitung< t Tabel maka Ho diterima, berarti penerapan metode polya tidak

berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan narasi kelas SD

IV.A SD Inpres Parang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa

Page 40: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Penyajian Hasil Analisis Data

1. Deskripsi Hasil Pretest Siswa Kelas IV A SD Inpres Parang Kecamatan

Parangloe Kabupaten Gowa Sebelum Menggunakan penerapan metode

polya

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Inpres

Parang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa mulai 19 januari 2018, maka

diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui instrumen tes sehingga dapat

diketahui hasil belajar murid berupa nilai dari kelas IV A SD Inpres Parang

Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa

Data hasil menulis karangan narasi kelas IV A SD Inpres Parang Kecamatan

Parangloe Kabupaten Gowa dapat dilihat pada lampiran 4 tabel 4.1.

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel tabel 4.1 maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada tahap pretest dengan menggunakan

instrumen test dikategorikan sangat rendah yaitu sebanyak 11 orang dengan nilai

35-55, sedang sebanyak 2 orang dengan nilai 70-75, tinggi 1 orang dengan nilai

80, dan sangat tingggi 2 orang dengan nilai 90. Melihat dari hasil yang ada dapat

dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam memahami serta penguasaan

materi sebelum menggunaan penerapan metode polya tergolong rendah.

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai pre-test dari siswa kelas IV A SD

Inpres Parang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa

Page 41: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

31

dapat dilihat pada lampiran 4 tabel 4.2.

Dari data pada lampiran 4 tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai dari ∑𝑓𝑥 =

890, sedangkan nilai dari N sendiri adalah 16. Oleh karena itu dapat diperoleh

nilai rata-rata (mean) sebagai berikut :

�̅� =∑ 𝑓𝑥𝑖

𝑘𝑖=1

𝑛

= 890

16

= 55,62

Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil

menulis karangan naraIsi kelas IV A SD Inpres Parang Kecamatan Parangloe

Kabupaten Gowa sebelum menggunakan metode polya yaitu 55,62. Adapun

tingkat penguasaan materi Pretest murid dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Tingkat Penguasaan Materi Pretest

No. Inter

val

Frekue

nsi

Persent

ase

(%)

Katego

ri Hasil

Belajar

1

.

35-

59 11 68,75

Sangat

Rendah

2

.

70-

79 2 12,5 Sedang

3

.

80-

89 1 6,25 Tinggi

4

.

90-

100 2 12,5

Sangat

Tinggi

Jumlah 16 100

Page 42: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

32

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap pretest dengan menggunakan

instrumen test dikategorikan sangat rendah yaitu 68,75%, sedang 12,5%, tinggi

6,25% dan sangat tingggi berada pada presentase 12,5%. Melihat dari hasil

presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam

memahami serta penguasaan materi sebelum menggunakan metode polya

tergolong rendah

Tabel 4.2 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar

Skor Kategorisasi Frekuensi %

0 -69 Tidak tuntas 11 68,75

70 -100 Tuntas 5 31,25

Jumlah 16 100

Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

adalah 70. Berdasarkan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang

peneliti telah menentukan yaitu jika jumlah siswa yang mencapai atau melebihi

nilai KKM 70, maka dapat dikatakan pembelajaran tersebut berhasil dan

memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal, sedangkan pada Tabel

4.4 siswa yang dikategorikan tidak tuntas mencapai 68,75%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV A SD Inpres Parang Kecamatan

Parangloe Kabupaten Gowa belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar

secara klasikal dimana siswa yang tuntas hanya 31,25 %.

Page 43: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

33

Deskripsi Hasil Belajar (Posttest) IV A SD Inpres Parang Kecamatan

Parangloe Kabupaten Gowa Setelah Menggunakan Media Big Book

Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap kelas setelah

diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya

diperoleh setelah diberikan post-test. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data

hasil belajar kelas IV A SD Inpres Parang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa

setelah menggunakan metode polya pada lampiran 4 tabel 4.5.

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar pada tahap post-test dengan menggunakan

instrumen test dikategorikan sangat tinggi sebanyak 3 orang dengan nilai 90-100,

tinggi sebanyak 2 orang dengan nilai 80-89, sedang 5 orang dengan nilai 70-79,

rendah 4 orang dengan nilai 60-69, dan sangat rendah 2 dengan nilai 50-59.

Melihat dari hasil yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan murid

dalam memahami serta penguasaan materi pelajaran setelah menggunakan media

gambar tergolong tinggi.

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai post-test dari kelas IV A SD Inpres

Parang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa.

Dari data hasil post-test di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑𝑓𝑥 = 1160

dan nilai dari N sendiri adalah 16. Kemudian dapat diperoleh nilai rata-rata

(mean) sebagai berikut :

�̅� = ∑ 𝑓𝑥𝑖

𝑘𝑖=1

𝑛

Page 44: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

34

= 1160

16

= 72,5

Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil

belajar kelas IV A SD Inpres Parang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa

setelah menggunakan media gambar yaitu 72,5 dari skor ideal 70. Adapun tingkat

penguasaan materi post-test dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7. Tingkat Penguasaan Materi Post-test

No. Interval Frekuensi

Persentase

(%)

Kategori

Hasil

Belajar

1. 50-59 2 12,5 Sangat

Rendah

2. 60-69 4 25,0 Rendah

3. 70-79 5 31,25 Sedang

4. 80-89 2 12,5 Tinggi

5. 90-100 3 18,75 Sangat

Tinggi

Jumlah 16 100

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar pada tahap post-test dengan menggunakan

instrumen test dikategorikan sangat tinggi yaitu 18,75%, tinggi 12,5%, sedang

31,25%, rendah 25,0% dan sangat rendah berada pada presentase 12,5%. Melihat

Page 45: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

35

dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa

dalam memahami serta penguasaan materi pelajaran setelah menggunakan media

big book tergolong tinggi yaitu 18,75% dari presentase sebelum menggunakan

media big book yang hanya mendapatkan 12,5%

Tabel 4.8. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar

Skor Kategorisasi Frekuensi %

0 -69 Tidak tuntas 6 37,5

70 -100 Tuntas 10 62,5

Jumlah 16 100

Apabila Tabel 4.8 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil

belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang mencapai

atau melebihi nilai KKM 70 maka dapat dikatakan pembelajaran tersebut berhasil

dan memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal. Dan pada Tabel

4.8 siswa yang dikategorikan tuntas mencapai 62,5%

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Kelas IV A SD Inpres

Parang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal dimana siswa yang tidak tuntas hanya

37,5%.

Page 46: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

36

Deskripsi Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV A SD Inpres Parang

Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa Selama Menggunakan metode polya

Hasil analisis data pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan metode polya selama 3 kali pertemuan

dinyatakan dalam persentase yang dapat dilihat pada lampiran 4 tabel 4.9.

Hasil pengamatan untuk pertemuan I sampai dengan pertemuan III

menunjukkan bahwa :

a. Persentase kehadiran siswa sebesar 83,31%

b. Persentase siswa yang memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi

16,25%

c. Presentase siswa yang tidak memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi

sebesar 66,62%

d. Persentase siswa yang menjawab pertanyaan guru baik secara lisan maupun

tulisan 41%

e. Persentase siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

52,06%

f. Persentase siswayang mengajukan diri untuk membaca karangannya 58,31%

g. Persentase siswa yang mengerjakan tugas dengan benar 75%

h. Persentase siswa yang mampu menyimpulkan materi pembelajaran pada akhir

pembelajaran 62,5%

Sesuai dengan kriteria aktivitas siswa yang telah ditentukan peneliti yaitu

siswa dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah murid yang aktif

≥70% baik untuk aktivitas siswa perindikator maupun rata-rata aktivitas siswa,

Page 47: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

37

dari hasil pengamatan rata-rata persentase jumlah siswa yang aktif melakukan

aktivitas yang diharapkan yaitu mencapai 76,80% sehingga dapat disimpulkan

bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran telah mencapai kriteria aktif.

Pengaruh Metode Pemecahan Masalah Cara Polya dalam

Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Terhadap Peningkatan Hasil Belajar

Siswa Kelas IV A SD Inpres Parang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa

Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “Pengaruh metode pemecahan

masalah cara polya dalam menyelesaikan soal cerita matematika terhadap

peningkatan hasil belajar siswa kelas Siswa Kelas IV A SD Inpres Parang

Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa” maka teknik yang digunakan untuk

menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik inferensial dengan menggunakan

uji-t. Data analisis skor pre-test dan post-test dapat dilihat pada lampiran 4 tabel

4.10.

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Md = ∑ 𝑑

𝑁

=250

16

= 15,625

2. Mencari harga “∑ 𝑋2𝑑” dengan menggunakan rumus:

∑ 𝑋2𝑑= ∑ 𝑑2 −(∑ 𝑑)2

𝑁

= 4700 −(250)2

16

Page 48: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

38

= 4700 −62500

16

= 4700 − 3906,25

= 793,75

3. Menentukan harga t Hitung

t = 𝑀𝑑

√∑ 𝑋2𝑑

𝑁(𝑁−1)

t = 15,625

√793,75

16(16−1)

t = 15,625

√793,75

240

t = 15,625

√3,307

t = 15,625

1,81

t = 8.63

4. Konsultasikan dengan t tabel

thitung =8,63> ttabel= 2,131

thitung > ttabel

Page 49: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

39

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Ini berarti bahwa

penggunaan metode polya berpengaruh terhadap kemampuan menulis karangan

deskripsi.

Page 50: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

40

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data pembahasan dapat ditarik kesimpulan yang

terkait dengan penelitian ini sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata hasil observasi (pengamatan) terhadap hasil belajar murid yang

diberikan perlakuan tindakan/treatment dengan Metode Polya adalah 5,3,

sedangkan nilai rata-rata hasil Observasi (pengamatan) terhadap hasil belajar

murid yang tidak diberi perlakuan/treatment dengan metode Polya adalah 2,

025. Jadi, hasil belajar murid yang diberikan perlakuan lebih tinggi sekitar 2,

77 daripada murid yang tidak diberi perlakuan.

2. Hasil perhitungan perbandingan koefisien nilai rata-rata observasi

(pengamatan) terhadap hasil belajar murid (t hitung) antara sesudah mendapat

perlakuan (X) dan sebelum mendapat perlakuan (Y) yang diperoleh sebesar 2,

49 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikan 95% yaitu t.s.0,95 = 1, 70.

Karena t hitung lebih besar daripada t tabel pada taraf signifikan 95%,

hipotesis alternatif (H1) diterima.

3. Setelah diadakan uji hipotesis gambaran bahwa Metode Pemecahan Masalah

Cara Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika mempunyai

pengaruh positif yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar murid

kelas IV SD Inpres Parang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa.

Page 51: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

41

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka peneliti menyarankan kepada :

1. Para pendidik dan orang tua hendaknya memberikan pembelajaran

matematika sedini mungkin supaya anak terbiasa melakukan hal-hal yang

utama pada waktu dewasa kelak karena kedamaian dan kesejahteraan

bangsa dimasa yang akan datang ada digenggaman tangan mereka.

2. Seluruh peserta didik hendaknya memperhatikan pembelajaran yang baik

yang diberiakan oleh guru maupun orang tua dalam hal yang positif.

Page 52: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

42

DAFTAR PUSTAKA

Abdulrahman, Mulyono. 1999, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Agus Triyanto. 2007. Terampil berbahasa indonesia. Ciracas, Jakarta. Erlangga.

Aminuddin, 1991. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: CV.Sinar

Bandung.

Anreas Priyono, 2000, Pedoman Praktis Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas,

Semarang: Depdiknas, Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Anti Aarne dan Stith Thompson. 1992. Panduan berbahasa yang benar.

Surakarta. Mediatama.

Arikunto, Suharsimi.1992. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Burhan, 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.

Eddy Soewardy Karta Widjaya.1987. Pengukuran Hasil Evaluasi Belajar. Cet. I,

Bandung: Sinar Baru.

Farris. 1993: 304. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Ciracas, Jakarta. Erlangga.

Fredick Mc Donald. dalam Burns, 1996: 8. Terampil Berbahasa Indonesia.

Ciracas, Jakarta. Erlangga.

Gie. 2000 : 6. Cara Berbahasa Yang Baik. Surakarta. Mediatama.

Gorys Keraf . 1996: 24. Terampil Berbahasa Indonesia. Ciracas, Jakarta.

Erlangga.

Hamalik,Oemar. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Sinar Bandung.

Herman Huyono. 2000 : 139. Menjadi Guru Yang Mau Dan Mampu Mengajar

Secara Menyenangkan.Bandung:PT.Mizan Media utama (MMU).

Hernowo,2006,Menjadi Guru Yang Mau Dan Mampu Mengajar Secara

Menyenangkan.Bandung:PT.Mizan Media utama (MMU).

Harris. 2003. Berbagai Problema Pendidikan. Ciracas, Jakarta. Erlangga.

Hidayat, Rahayu.1997. Pengetasan Kemampuan Membaca Komunikatif. Jakarta :

Inter Nusa.

Page 53: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

43

Hudoyo,Herman. 2000. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang : IKIP.

malang.

Hodgson. 1960. Terampil Berbahasa Indonesia. Ciracas, Jakarta. Erlangga.

Juel (Sandjaja), 2005. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Ciracas, Jakarta.

Erlangga.

Kaifa, 2004. Teori Otak Triune. Bandung : Alfabeta

Kamisa. 1997. Terampil berbahasa indonesia. Ciracas, Jakarta.

Erlangga.

Kartono, 2010.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitataif

dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Kolker. 1983: 3. Terampil Berbahasa Indonesia. Ciracas, Jakarta. Erlangga

Meier, Dave.2001.The Accelerated Learning Handbooks:Panduan kreatif Dan

Efektif Merancang Program Pendidikan Dan Pelatihan.Bandung:Kaifa

Muhkal, Mappaita & Sappaile Baso Intang. 1998. Pengaruh Konsep Diri

Matematika Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar

Matematika Siswa SMU Kotamadya Ujung Pandang. Laporan Hasil

Penelitian. Ujung Pandang : IKIP. Ujung Pandang.

Nunun, David. 1992. Mengembangkan Pemahaman Wacana. Jakarta : Indah

Perkasa.

Nurhadi. 1987. Membaca Cepat Dan Efektif. Bandung : Y A3.

Nurindah. 2001. Hubungan Antara Minat Baca Dengan Prestasi Belajar Siswa

Kelas V SD. Inpres Tinggimae Kabupaten Gowa.Skripsi.Unismuh

Makassar.

Setiawan,Budi. 2002. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta : Rajawali.

Soedarso. 1996: 4. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Ciracas. Jakarta.

Erlangga.

Slameto.1997.Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya.

Jakarta:Rineke cipta.

Syafi'i. 1999: 7. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Ciracas, Jakarta. Erlangga.

Page 54: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

44

Tampubolon,1987.Keterampilan Membaca.Jakarta: Pustaka Ilmu.

Tarigan, H.G, 1985. Membaca Dalam Kehidupan.Bandung: Angkasa.

Tarigan,H.G. 1987. Pengajaran Kompetensi Bahasa. Bandung : Angkasa.

Tarigan,H.G,1994.Membaca Sebagai Sesuatu Keterampilan Bahasa .

Bandung:Angkasa.

Thompson. 1992: 86. Senang Berbahasa. Ciracas, Jakarta. Erlangga.

Winarno Surakhmad. 2003. Fasilitator, Edisi I Tahun 2003.

Jl. Kembang Baru I/4 Yogyakarta. Elex Media

Wiryodijoyo, Suwarsono.1989. Strategi Membaca Pengantar Dan

Tekniknya.Jakarta : Debdikbud.

Puput Yoga Astuti. 2009. Kemampuan Menyimak Cerita Rakyat dengan Model

Pembelajaran Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual (SAVI) pada

Siswa Kelas V SD Sigaluh Banjarnegara.Banjarnegara. Skripsi:

Universitas Banjarnegara.

Risma.2010. kemampuan membaca puisi dengan menggunakan tehnik membaca

total gaya Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual (SAVI) pada siswa

kelas IV SD Inpres Antang Makassar. Makassar.Skripsi :Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 55: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

45

L

A

M

P

I

R

A

N

Lampiran

ANALISIS STATISTIK

Page 56: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

46

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai pre-test dari siswa kelas IV SDN No.

212 Inpres Bontokanang Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar dapat dilihat

melalui tabel di bawah ini :

Tabel 4.2. Perhitungan untuk mencari mean ( rata – rata ) nilai pretest

X F F.X

35 3 105

40 2 80

45 2 90

50 2 100

55 2 110

70 1 70

75 1 75

80 1 80

90 2 180

Jumlah 16 890

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑𝑓𝑥 = 890, sedangkan

nilai dari N sendiri adalah 16. Oleh karena itu dapat diperoleh nilai rata-rata

(mean) sebagai berikut :

Page 57: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

47

�̅� = ∑ 𝑓𝑥𝑖

𝑘𝑖=1

𝑛

= 890

16

= 55,62

Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil

menulis karangan naraIsi kelas V SDN No. 212 Inpres Bontokanang Kecamatan

Galesong Kabupaten Takalar sebelum menggunakan media big book yaitu 55,62.

Adapun tingkat penguasaan materi Pretest murid dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3. Tingkat Penguasaan Materi Pretest

N

o

.

Int

erv

al

Frek

uensi

Perse

ntase

(%)

Kat

ego

ri

Has

il

Bel

ajar

1

.

35-

59 11 68,75

San

gat

Ren

dah

2

.

70-

79 2 12,5

Sed

ang

3

.

80-

89 1 6,25

Tin

ggi

4

.

90-

102 12,5

San

gat

Page 58: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

48

0 Tin

ggi

Jumlah 16 100

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap pretest dengan menggunakan

instrumen test dikategorikan sangat rendah yaitu 68,75%, sedang 12,5%, tinggi

6,25% dan sangat tingggi berada pada presentase 12,5%. Melihat dari hasil

presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam

memahami serta penguasaan materi sebelum menggunakan media big book

tergolong rendah.

Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar

Skor Kategorisasi Frekuensi %

0 -69 Tidak tuntas 11 68,75

70 -100 Tuntas 5 31,25

Jumlah 16 100

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai post-test dari kelas IV SDN No.212

Inpres Bontokanang Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.

Tabel 4.6. Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai post-tes

X F F.X

Page 59: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

49

Dari data hasil post-test di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑𝑓𝑥 = 1160

dan nilai dari N sendiri adalah 16. Kemudian dapat diperoleh nilai rata-rata

(mean) sebagai berikut :

�̅� = ∑ 𝑓𝑥𝑖

𝑘𝑖=1

𝑛

= 1160

16

55 2 110

60 2 120

65 2 130

70 3 210

75 2 150

80 1 80

85 1 85

90 2 180

95 1 95

Jumlah 16 1160

Page 60: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

50

= 72,5

Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil

belajar kelas IV SDN No. 212 Inpres Bontokanang Kecamatan Galesong

Kabupaten Takalar setelah menggunakan media gambar yaitu 72,5 dari skor ideal

70. Adapun tingkat penguasaan materi post-test dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7. Tingkat Penguasaan Materi Post-test

N

o

.

Int

erv

al

Frek

uensi

Perse

ntase

(%)

Kat

ego

ri

Has

il

Bel

ajar

1

.

50-

59 2 12,5

San

gat

Ren

dah

2

.

60-

69 4 25,0 Ren

dah

3

.

70-

79 5 31,25

Sed

ang

4

.

80-

89 2 12,5

Tin

ggi

5

.

90-

10

0

3 18,75

San

gat

Tin

ggi

Jumlah 16 100

Page 61: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

51

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar pada tahap post-test dengan menggunakan

instrumen test dikategorikan sangat tinggi yaitu 18,75%, tinggi 12,5%, sedang

31,25%, rendah 25,0% dan sangat rendah berada pada presentase 12,5%. Melihat

dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa

dalam memahami serta penguasaan materi pelajaran setelah menggunakan media

big book tergolong tinggi yaitu 18,75% dari presentase sebelum menggunakan

media big book yang hanya mendapatkan 12,5%

Tabel 4.8. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar

Skor Kategorisasi Frekuensi %

0 -69 Tidak tuntas 6 37,5

70 -100 Tuntas 10 62,5

Jumlah 16 100

Tabel 4.9. Analisis skor Pre-test dan Post-test

No X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 - X1 d²

1 35 55 20 400

2 55 70 15 225

3 70 80 10 100

4 90 90 0 0

Page 62: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

52

5 90 95 5 25

6 40 60 20 400

7 40 65 15 225

8 50 65 15 225

9 75 90 15 225

10 35 60 25 625

11 50 70 20 400

12 55 75 20 400

13 80 85 5 25

14 45 70 25 625

15 45 75 20 400

16 35 55 20 400

890 1160 250 4700

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Md = ∑ 𝑑

𝑁

Page 63: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

53

=250

16

= 15,625

2. Mencari harga “∑ 𝑋2𝑑” dengan menggunakan rumus:

∑ 𝑋2𝑑= ∑ 𝑑2 −(∑ 𝑑)2

𝑁

= 4700 −(250)2

16

= 4700 −62500

16

= 4700 − 3906,25

= 793,75

3. Menentukan harga t Hitung

t = 𝑀𝑑

√∑ 𝑋2𝑑

𝑁(𝑁−1)

t = 15,625

√793,75

16(16−1)

t = 15,625

√793,75

240

t = 15,625

√3,307

t = 15,625

1,81

Page 64: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

54

t = 8.63

4. Konsultasikan dengan t tabel

thitung =8,63 > ttabel=

thitung > ttabel

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Ini berarti bahwa

penggunaan media big book berpengaruh terhadap kemampuan menulis karangan

deskripsi.

Page 65: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

55

DOKUMENTASI

Peneliti bersama Siswa

Page 66: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

56

Kepala Sekolah dan

Guru SDI Parang

Page 67: PENGARUH METODE PEMECAHAN MASALAH CARA POLYA …

57

RIWAYAT HIDUP

Nur Azisah, lahir di Sungguminasa , Kecamatan

Somba Opu, Kabupaten Gowa pada tanggal 02

November 1995. Anak kedua dari 3 bersaudara,

Merupakan buah hati dari Kamaruddin dan Syamsiah.

Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) pada Tahun 2001 di SD

Inpres Parang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan,

dan pada tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama

di SMP Negeri 1 Parangloe dan tamat pada tahun 2010, kemudian melanjutkan

pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Parangloe, dan tamat pada

tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan pada Program

Strata Satu (S1) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Foto