pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

148
i TESIS PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADA PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI NYOMAN SUADNYANA PASEK NIM: 1291661021 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Upload: phamlien

Post on 20-Dec-2016

262 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

i

TESIS

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADAPEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN

EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAIVARIABEL PEMODERASI

NYOMAN SUADNYANA PASEK

NIM: 1291661021

PROGRAM MAGISTERPROGRAM STUDI AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2015

Page 2: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

ii

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADAPEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN

EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAIVARIABEL PEMODERASI

Tesis untuk memperoleh Gelar Magister

Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi,

Program Pascasarjana Universitas Udayana

NYOMAN SUADNYANA PASEK

NIM: 1291661021

PROGRAM MAGISTERPROGRAM STUDI AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2015

Page 3: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

iii

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI

TANGGAL …………….

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.A.A.N.B. Dwirandra, SE, MSi, Ak. Dr.I.G.A. Made Asri Dwija Putri, SE, MSi.NIP. 19641223 199303 1 001 NIP. 19670501 199203 2 002

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister AkuntansiProgram PascasarjanaUniversitas Udayana,

Dr. Dewa Wirama, SE, MSBA., AkNIP. 19641224 199103 1 002

DirekturProgram PascasarjanaUniversitas Udayana,

Prof.Dr.dr,A.A Raka Sudewi,Sp.S(K)NIP. 19590215 198510 2 001

Page 4: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

iv

Tesis Ini Telah Diuji Pada

Tanggal …………..

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor

Universitas Udayana, No: ……….., Tanggal ……………...

Ketua : Dr.A.A.N.B. Dwirandra, SE, MSi, Ak.

Anggota :

1. Dr.I.G.A. Made Asri Dwija Putri, SE, MSi.

2. Dr. Drs. I Made Sukartha, Msi., AK

3. Dr. Made Gede Wirakusuma, SE, MSi.

4. Dr. I Made Sadha Suardikha, SE, MSi., Ak

Page 5: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Nama : Nyoman Suadnyana Pasek

NIM : 1291661021

Program Studi : Magister Akuntansi

Judul Tesis : Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Pemahaman Akuntansi

dengan Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual sebagai

Variabel Pemoderasi.

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah ini bebas dari plagiat.

Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah Tesis ini, maka

saya bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas Republik Indonesia No.

17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, …………

Nyoman Suadnyana Pasek

Page 6: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,

akhirnya tesis yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada

Pemahaman Akuntansi dengan Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual

sebagai Variabel Pemoderasi”, dapat terselesaikan.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis sampaikan penghargaan yang

setinggi-tingginya dan terimakasih sedalam-dalamnya kepada Prof. Dr. dr. Ketut

Suastika, Sp. PD-KEMD sebagai Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A

Raka Sudewi Sp.S(K) sebagai Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana,

atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program

Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Ucapan terimakasih juga

ditunjukkan kepada Dr. Dewa Gede Wirama, SE., MSBA., Ak., sebagai Ketua

Program Studi Magister Akuntansi Universitas Udayana yang telah memberikan

bantuan moral, pikiran dan tenaga selama proses pendidikan dan memberikan arahan

serta bimbingan selama penelitian sampai pada penyelesaian tesis ini.

Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Dr.A.A.N.B.

Dwirandra, SE, MSi, Ak., selaku pembimbing I dan Dr.I.G.A. Made Asri Dwija

Putri, SE, MSi., selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan motivasi dan

dorongan untuk penyelesaian tesis ini. Tidak lupa pada kesempatan ini penulis juga

menyampaikan rasa terimakasih kepada para tim Penguji tesis lainnya yaitu, Dr. Drs.

I Made Sukartha, Msi., AK, Dr. Made Gede Wirakusuma SE., Msi, Dr. I Made

Sadha Suardika, SE., M.Si., Ak., yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan

serta koreksi demi penyempurnaan tesis ini.

Page 7: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

vii

Ucapan terimakasih yang penulis juga sampaikan kepada seluruh pengelola,

dosen dan pegawai pada Program Studi Magister Akuntansi Program Pascasarjana

Universitas Udayana, yang telah banyak memberikan bantuan dan layanan selama

proses pendidikan sampai pada penyelesaian tesis ini. Rekan-rekan mahasiswa

Magister Akuntansi Universitas Udayana Angkatan X, yang tidak berhenti-hentinya

saling memberikan motivasi dan memacu semangat serta doa selama menempuh

proses pendidikan hingga akhir studi dapat dilalui dengan baik. Keluarga serta

teman-teman yang selalu memberikan dorongan dan semangat kepada penulis.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu melimpahkan rahmat-Nya

kepada semua pihak yang telah membantu penulis dari awal proses pendidikan

hingga penyelesaian tesis ini.

Denpasar, April 2015

Penulis

Page 8: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektualpada tingkat pemahaman akuntansi, yang dimoderasi oleh kecerdasan emosional dankecerdasan spritual.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatoryresearch, yang akan menjelaskan hubungan kausal antara variabel independentersebut terhadap variabel dependen dengan dua variabel pemoderasi. Pengumpulandata dilakukan melalui kuesioner dan data sekunder. Sedangkan analisis data yangdigunakan meliputi analisis deskriptif, uji asumsi klasik dan analisis verifikatifdengan menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA).

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa (1) kecerdasan intelektualberpengaruh positif dan signifikan terhadap pemahaman akuntansi. Artinya dengankecerdasan intelektual yang baik maka mahasiswa akan lebih mudah memahamitentang pemahaman akuntansi, (2) kecerdasan emosional dapat meningkatkanpengaruh kecerdasan intelektual pada tingkat pemahaman akuntansi secara positifdan signifikan. (3) kecerdasan spiritual dapat meningkatkan pengaruh kecerdasanintelektual pada tingkat pemahaman akuntansi secara positif dan signifikan.

Kata Kunci: Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, KecerdasanSpiritual, Pemahaman Akuntansi.

Page 9: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

ix

ABSTRACT

This study aims to reveal the effect of the intellectual at the level ofunderstanding of accounting, moderating by emotional intelligence and spiritualintelligence.

The method used in this research is explanatory research, which wouldexplain the causal relationship between the independent variable on the dependentvariable that is reinforced by moderating variables through hypothesis testing. Datacollected through questionnaires and secondary data. While the data analysisincludes descriptive analysis, the classical assumption test and verification analysisusing Moderated Regression Analysis (MRA).

Based on the results of this research is that (1) the intellectual positive andsignificant impact on the understanding of accounting. This means that with goodintelligence quotient, the student will be easier to understand about theunderstanding of accounting, (2) emotional intelligence can enhance intellectualinfluence on the level of understanding of accounting is positive and significant. (3)spiritual intelligence can enhance intellectual influence on the level of understandingof accounting is positive and significant. Therefore, someone who has a highspiritual intelligence will also motivate students to study harder and have highercreativity.

Keywords: Intellectual Intelligence, Emotional Intelligence, Spiritual Intelligence,Understanding Accounting.

Page 10: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

x

DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................... i

PRASYARAT GELAR......................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................. iv

ABSTRACT ............................................................................................ v

DAFTAR ISI.......................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR............................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 9

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 10

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 10

1.4.1 Manfaat Teoritis ............................................................. 10

1.4.2 Manfaat Praktis .............................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 12

2.1 Landasan Teori .......................................................................... 12

2.1.1 Teori Kecerdasan ............................................................ 12

2.1.2 Konsep............................................................................. 13

2.1.2.1 Pemahaman Akuntansi........................................ 13

2.1.2.2 Kecerdasan Intelektual ........................................ 19

2.1.2.3 Kecerdasan Emosional ........................................ 21

2.1.2.4 Kecerdasan Spiritual ........................................... 25

2.2 Pembahasan Penelitian Terdahulu ............................................. 30

Page 11: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

xi

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS

PENELITIAN............................................................................ 38

3.1 Kerangka Berfikir ...................................................................... 38

3.2 Konsep Penelitian....................................................................... 39

3.3 Hipotesis..................................................................................... 40

3.3.1 Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Tingkat

Pemahaman Akuntansi.................................................... 40

3.3.2 Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Tingkat

Pemahaman Akuntansi Diperkuat oleh Kecerdasan

Emosional........................................................................ 41

3.3.3 Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Tingkat

Pemahaman Akuntansi Diperkuat oleh Kecerdasan

Spiritual ........................................................................... 42

BAB IV METODE PENELITIAN ...................................................... 43

4.1 Rancangan Penelitian .................................................................. 43

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 43

4.3 Ruang Lingkup Penelitian........................................................... 44

4.4 Penentuan Sumber Data .............................................................. 44

4.4.1 Jenis dan Sumber Data ....................................................... 44

4.4.2 Populasi dan Sampel .......................................................... 44

4.5 Variabel Penelitian ...................................................................... 45

4.5.1 Identifikasi Variabel Penelitian.......................................... 45

4.5.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................. 46

4.6 Instrumen Penelitian.................................................................... 49

4.7 Prosedur Penelitian...................................................................... 52

4.8 Analisis Data ............................................................................... 53

4.8.1 Uji Asumsi Klasik .............................................................. 53

4.8.2 Analisis Verifikatif dengan Regressi ................................. 55

4.8.2.1 Analisis Regresi ..................................................... 55

4.8.2.2 Moderated Regression Analysis (MRA) ................ 56

Page 12: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

xii

4.8.2.3 Analisis Kelayakan Model Dan Koefisien

Determinasi ......................................................... 58

4.8.3 Pengujian Hipotesis............................................................ 58

4.8.3.1 Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ) pada

Pemahaman Akuntansi.......................................... 58

4.8.3.2 Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ) pada

Pemahaman Akuntansi yang Dimoderasi oleh

Kecerdasan Emosional (EQ) ................................. 59

4.8.3.3 Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ) pada

Pemahaman Akuntansi yang Dimoderasi oleh

Kecerdasan Spiritual (ESQ) .................................. 60

BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................. 62

5.1 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ......................................... 62

5.1.1 Hasil Uji Validitas.............................................................. 62

5.1.2 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................... 65

5.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................. 65

5.3 Hasil Analisis Deskriptif ............................................................. 68

5.4 Uji Kelayakan Model (Uji F) dan Koefisien Determinasi .......... 70

5.5 Hasil Analisis Verifikatif ............................................................ 71

5.5.1 Hasil Analisis Moderated Regression Analysis (MRA)..... 71

5.5.2 Pengujian Hipotesis............................................................ 74

BAB VI PEMBAHASAN...................................................................... 75

6.1 Pengaruh IQ terhadap PA............................................................ 75

6.2 Pengaruh kemampuan IQ pada tingkat PA yang dapat

diperkuat oleh EQ ....................................................................... 76

6.3 Pengaruh kemampuan IQ pada tingkat PA yang dapat

diperkuat oleh SQ........................................................................ 77

Page 13: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

xiii

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................. 78

7.1 Kesimpulan ................................................................................. 78

7.2 Saran............................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 81

LAMPIRAN........................................................................................... 85

Page 14: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel............................................... 47

Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel IQ ...................................................... 62

Tabel 5.2 Uji Validitas Variabel EQ..................................................... 63

Tabel 5.3 Uji Validitas Variabel SQ ..................................................... 64

Tabel 5.4 Uji Reliabilitas variabel IQ, EQ, SQ..................................... 65

Tabel 5.5 Hasil Normalitas dengan Kolmogrorov-Smirnow Test (K-S) .. 66

Tabel 5.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser ...................... 67

Tabel 5.7 Deskriptif Statistik ................................................................ 68

Tabel 5.8 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)....................................... 70

Tabel 5.9 Koefisien Determinasi........................................................... 71

Tabel 5.10 Analisa Regresi Pengaruh IQ terhadap PA yang dimoderasi

oleh EQ dan SQ..................................................................... 72

Page 15: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ............................................................... 39

Gambar 3.2 Konsep Penelitian................................................................ 39

Gambar 4.1 Prosedur Penelitian.............................................................. 53

Page 16: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel Lampiran ....................................................................................... 85

Lampiran I Kuisioner Penelitian ....................................................... 88

Lampiran II Tabulasi Data Hasil Penelitian ....................................... 95

Lampiran III Hasil Pengujian Instrumen ............................................. 100

Lampiran IV Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................ 123

Lampiran V Hasil Analisis Deskriptif ................................................ 127

Lampiran VI Hasil Analisis Regresi .................................................... 129

Page 17: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan akuntansi yang diselenggarakan di perguruan tinggi ditujukan

untuk mendidik mahasiswa agar memiliki kompetensi sebagai seorang akuntan

profesional. Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas maka perguruan

tinggi harus terus meningkatkan kualitas pada sistem pendidikannya (Mawardi,

2011).

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk akuntan terdiri dari pengetahuan

umum, organisasi, bisnis, dan akuntansi (Hariyoga dan Edi, 2011). Pengetahuan

tentang dasar-dasar akuntansi merupakan kunci utama untuk memahami ilmu

akuntansi. Dasar-dasar akuntansi ini dipakai sebagai pegangan untuk memahami

semua praktik dan teori akuntansi. Namun, kenyataannya pendidikan akuntansi

yang selama ini diajarkan di perguruan tinggi hanya terkesan sebagai pengetahuan

yang berorientasi pada mekanisme secara umum saja, sangat berbeda apabila

dibandingkan dengan praktik sesungguhnya yang dihadapi di dunia kerja.

Masalah tersebut tentu saja membingungkan lulusan akuntansi karena pemahaman

akuntansi dibangku kuliah ternyata berbeda dengan dunia kerja. Dengan

demikian, tingkat pendidikan di perguruan tinggi masih menunjukkan hasil yang

tidak sesuai dengan yang diharapkan, padahal proses belajar mengajar pada

pendidikan tinggi akuntansi hendaknya dapat mentranformasikan peserta didik

menjadi lulusan yang lebih utuh sebagai manusia (Mawardi, 2011).

Page 18: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

2

Dwirandra (2013) menyatakan bahwa kalangan pengusaha dan

industriawan tidak hanya meragukan kompetensi akuntan tetapi juga sikap

etisnya. Keraguan terhadap kompetensi akuntan didasarkan pada kenyataan

adanya beberapa kejahatan korperasi besar dan mendunia yang mengaitkan

profesi ini. Fakta ini dalam lingkup lokal di dunia pendidikan akuntansi

dibenarkan oleh kenyataan kinerja mahasiswa PPAk dan MAKSI Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Unud. Berdasarkan penelusuran dapat diketahui bahwa

jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai A dalam beberapa mata kuliah pokok

akuntansi rata-rata tidak lebih dari 33,75% untuk progam PPAk dan 46,63% untuk

program MAKSI. Ini berarti bahwa lebih sedikit (kurang dari 50%) persentase

mahasiswa yang memiliki tingkat pemahaman akuntansi maksimal (dengan nilai

A). Padahal, Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) dan Magister

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud telah menerapkan kurikulum

berbasis kompetensi yang menerapkan proses pembelajaran dengan strategi dan

metode pembelajaran terkini (Dwirandra, 2013).

Kebanyakan program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan akal

(IQ) saja, padahal yang diperlukan sebenarnya adalah bagaimana

mengembangkan kecerdasan hati, seperti ketangguhan, inisiatif, optimisme,

kemampuan beradaptasi yang kini telah menjadi dasar penilaian baru. Penelitian-

penelitian sebelumnya sependapat bahwa kecerdasan emosional secara serentak

berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi (Ludigdo, dkk,

2006), kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat

pemahaman akuntansi (Mardahlena, 2007), kecerdasan emosional berpengaruh

Page 19: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

3

positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi (Wirumananggay,

2008) dan kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap pemahaman

akuntansi (Yulianto, 2009). Demikian juga dengan penelitian Durgut, dkk (2013)

menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh pada pemahaman subyek

akuntansi.

Dalam memahami akuntansi adanya kecerdasan intelektual merupakan hal

yang penting juga untuk dipertimbangkan. Mahasiswa akuntansi yang memiliki

kecerdasan intelektual yang baik tentu memiliki pemahaman akuntansi yang baik

pula. Penelitian Ludigdo, dkk (2006) menemukan bahwa kecerdasan intelektual

berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi yang merupakan

dasar untuk berprestasi. Namun penelitian Yulianto (2009) menemukan bahwa

kecerdasan intelektual tidak berpengaruh signifikan terhadap pemahaman

akuntansi.

Dwijayanti (2009) mengatakan bahwa kecerdasan intelektual adalah

kemampuan yang di butuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental

berpikir, menalar dan memecahkan masalah pada kecerdasan emosional. Menurut

Melandy dan Aziza (2006) menyatakan bahwa, kecerdasan emosional adalah

kecerdasan untuk menggunakan emosi sesuai dengan keinginan, kemampuan

untuk mengendalikan emosi sehingga memberikan dampak yang positif.

Kecerdasan emosional dapat membantu membangun hubungan dalam menuju

kebahagiaan dan kesejahteraan. Sedangkan kecerdasan spiritual menurut

Panangian (2012) kecerdasan spritual adalah kecerdasan yang sudah ada dalam

setiap manusia sejak lahir yang membuat manusia menjalani hidup penuh makna,

Page 20: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

4

selalu mendengarkan suara hati nuraninya, tak pernah merasa sia-sia, semua yang

dijalaninya selalu bernilai.

Namun, Rachmi (2010) mengkhawatirkan akan ketidakjelasan pada

industri akuntansi yang dihasilkan oleh pendidikan tinggi akuntansi, hal ini

dikarenakan banyak perguruan tinggi tidak mampu membuat anak didiknya

menguasai dengan baik pengetahuan dan keterampilan hidup. Mahasiswa terbiasa

dengan pola belajar menghafal tetapi tidak memahami pelajaran tersebut,

sehingga mahasiswa akan cenderung mudah lupa dengan apa yang pernah

dipelajari atau kesulitan untuk memahami apa yang diajarkan selanjutnya.

Akuntansi bukanlah bidang studi yang hanya menggunakan angka-angka dan

menghitung penjumlahan atau pengurangan, akan tetapi akuntansi juga

merupakan bidang studi yang menggunakan penalaran yang membutuhkan logika.

Hal tersebut didukung oleh temuan penelitian Dwirandra (2013) yang

menyebutkan kinerja mahasiswa Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

dan Magister Akuntansi (MAKSI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud

menunjukkan jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai A (tingkat pemahaman

maksimal) dalam beberapa mata kuliah pokok akuntansi rata-rata tidak lebih dari

33,75% untuk progam PPAk dan 46,63% untuk program MAKSI. Hal ini

menunjukkan bahwa pemahaman akuntansi mahasiswa PPAk dan MAKSI masih

rendah. Kondisi yang menyebabkan mahasiswa program tersebut sulit memahami

akuntansi di dunia kerja.

Kekhawatiran yang di ungkapkan Rachmi (2010) disebabkan karena masih

banyak program pendidikan yang berpusat pada kecerdasan intelektual.

Page 21: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

5

Kecerdasan intelektual ini diukur dari nilai ujian dan indeks prestasi. Nilai rapor

yang baik, indeks prestasi yang tinggi, atau sering juara kelas merupakan tolak

ukur dari kesuksesan seseorang. Tolak ukur ini tidak salah tetapi tidak seratus

persen bisa dibenarkan. Terdapat faktor lain yang menyebabkan seseorang

menjadi sukses yaitu adanya kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.

Hasil penelitian Yoseph (2005) dan beberapa Riset di Amerika

memperlihatkan bahwa kecerdasan intelektual hanya memberi kontribusi 20

persen terhadap kesuksesan hidup seseorang. Sisanya, 80 persen bergantung pada

kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritualnya. Faktor lain selain kecerdasan tidak

diteliti dalam penelitian ini. Bahkan dalam hal keberhasilan kerja, kecerdasan

intelektual hanya berkontribusi empat persen. Hasil penelitian ini didukung oleh

hasil penelitian Amram (2009) dari Institute Transpersonal Psychology yang

menemukan bahwa kecerdasan emocional dan kecerdasan spiritual berpengaruh

terhadap efektivitas kepemimpinan seorang Chief Executive Officer (CEO).

Trisnawati dan Suryaningrum (2003) mengidentifikasi salah satu keluaran

dari proses pengajaran akuntansi dalam kemampuan intelektual yang terdiri dari

keterampilan teknis, dasar akuntansi dan kapasitas untuk berpikir kritis dan

kreatif. Selain ini juga kemampuan komunikasi organisasional, interpersonal, dan

sikap. Oleh karena akuntan harus memiliki kompetensi ini, maka pendidikan

tinggi akuntansi bertanggungjawab mengembangkan keterampilan mahasiswanya

untuk memiliki tidak hanya kemampuan dan pengetahuan di bidang akuntansi

tetapi juga kemampuan lain yang diperlukan untuk berkarier di lingkungan yang

selalu berubah dan ketat persaingannya yakni kecerdasaan emosional.

Page 22: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

6

Goleman (2003) menyatakan bahwa kemampuan akademik bawaan, nilai

rapor, dan prediksi kelulusan pendidikan tinggi tidak memprediksi seberapa baik

kinerja seseorang sudah bekerja atau seberapa tinggi sukses yang dicapainya

dalam hidup. Sebaliknya ia menyatakan bahwa seperangkat kecakapan khusus

seperti empati, disiplin diri, dan inisiatif mampu membedakan orang sukses dari

mereka yang berprestasi biasa-biasa saja, selain kecerdasan akal yang dapat

mempengaruhi keberhasilan orang dalam bekerja. Ia juga tidak

mempertentangkan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional, melainkan

memperlihatkan adanya kecerdasan yang bersifat emosional, ia berusaha

menemukan keseimbangan cerdas antara emosi dan akal. Kecerdasan emosional

menentukan seberapa baik seseorang menggunakan keterampilan-keterampilan

yang dimilikinya, termasuk keterampilan intelektual. Paradigma lama

menganggap yang ideal adalah adanya nalar yang bebas dari emosi, paradigma

baru menganggap adanya kesesuaian antara kepala dan hati.

Trisnawati dan Suryaningrum (2003) menyatakan bahwa kecerdasan

emosional dipengaruhi oleh pengalaman hidup yang dijalani seseorang. Semakin

banyak aktifitas atau pengalaman seseorang dalam berorganisasi dan semakin

tinggi pengalaman kerja maka kecerdasan emosional mahasiswa akan semangkin

tinggi. Sedangkan kualitas lembaga pendidikan tinggi akuntansi tidak

memberikan pengaruh yang berarti terhadap kecerdasan emosional seorang

mahasiswa.

Ananto (2010) menyatakan bahwa pembelajaran yang hanya berpusat

pada kecerdasan intelektual tanpa menyeimbangkan sisi spiritual akan

Page 23: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

7

menghasilkan generasi yang mudah putus asa, depresi, suka tawuran bahkan

menggunakan obat-obat terlarang, sehingga banyak mahasiswa yang kurang

menyadari tugasnya sebagai seorang mahasiswa yaitu belajar. Kurangnya

kecerdasan spiritual dalam diri seorang mahasiswa akan mengakibatkan

mahasiswa kurang termotivasi untuk belajar dan sulit untuk berkonsentrasi,

sehingga mahasiswa akan sulit untuk memahami suatu mata kuliah. Sementara

itu, mereka yang hanya mengejar prestasi berupa nilai atau angka dan

mengabaikan nilai spiritual, akan menghalalkan segala cara untuk mendapakan

nilai yang bagus, mereka cenderung untuk bersikap tidak jujur seperti mencontek

pada saat ujian. Oleh karena itu, kecerdasan spiritual mampu mendorong

mahasiswa mencapai keberhasilan dalam belajarnya karena kecerdasan spritual

merupakan dasar untuk mendorong berfungsinya secara efektif kecerdasan

intelektual dan kecerdasan emosional.

Ginanjar (2007) menyatakan bahwa ketiga bentuk kecerdasan di atas

sangat penting dan harus dikembangkan dalam kehidupan seseorang. Hal ini

disebabkan karena kecerdasan intelektual dibutuhkan untuk mengatasi masalah-

masalah yang kognitif, kecerdasan emosional diperlukan untuk mengatasi

masalah afektif, dan kecerdasan spiritual digunakan untuk mengatasi masalah

bermakna dalam menjalani kehidupan.

Pada penelitian terdahulu ditemukan beberapa hasil yang berbeda dalam

meneliti pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan

spiritual pada pemahaman akuntansi, diantaranya pada kecerdasan intelektual

yaitu penelitian Yani (2011) yang menyatakan bahwa kecerdasan intelektual

Page 24: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

8

berpengaruh pada pemahaman akuntansi. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian Veenman, dkk (2004). Namun hasil tersebut tidak konsisten dengan

peneliti Dwijayanti (2009). Sedangkan untuk kecerdasan emosional hasil yang

berpengaruh pada pemahaman akuntansi ditemukan penelitian Rachmi (2010),

Yani (2011), Durgut, dkk (2013) dan Amram (2009). Hasil berbeda ditemukan

pada penelitian Trisnawati dan Suryaningrum (2003). Selanjutnya, hasil penelitian

yang dilakukan oleh Rachmi (2010) yang menyatakan bahwa kecerdasan spiritual

berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi. Hasil penelitian ini mendukung

hasil penelitian McGhee dan Grant (2008), Oskou (2013) dan Clarken (2010).

Namun hasil penelitian tersebut bertolak belakang dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Dwijayanti (2009) dan Yani (2011).

Dari uraian di atas adanya inkonsistensi hasil penelitian pengaruh

langsung kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual

baik secara individual maupun secara serentak. Hal ini mendorong dilakukannya

penelitian yang menempatkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual

sebagai variabel pemoderasi dari pemahaman akuntansi. Hal tersebut dikarenakan

kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual mampu mendorong mahasiswa

mencapai keberhasilan dalam belajarnya karena merupakan dasar untuk

mendorong berfungsinya secara efektif kecerdasan intelektual.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti ingin menguji kembali pengaruh

kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi Program Pascasarjana

Universitas Udayana Denpasar. Peneliti memilih Universitas Udayana Denpasar

khususnya Program Pascasarjana Akuntansi merupakan salah satu lembaga

Page 25: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

9

pendidikan tinggi yang dipandang memiliki potensi besar untuk mencetak tenaga-

tenaga profesional di bidang akuntansi sesuai dengan visi misi dan standar

kompetensi jurusan yaitu cerdas, berkualitas, bermoral dan berdaya saing tinggi

serta memahami dan memiliki kompetensi di bidang akuntansi.

Nilai lebih dari penelitian yang akan dilakukan dibandingkan dengan

penelitian terdahulu adalah penempatan variabel kecerdasan emosional dan

kecerdasan spiritual sebagai variabel moderator. Jika pada penelitian terdahulu

dianalisis pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan

spiritual baik secara sendiri-sendiri maupun secara serentak terhadap pemahaman

akuntansi, maka pada penelitian yang akan dilakukan akan dianalisis pengaruh

kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi. Selanjutnya dianalisis apakah

pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi ini

diperkuat/diperlemah oleh kecerdasan emosional maupun kecerdasan spiritual.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan

dalam penelitian ini dapat dikemukakan dalam research questions sebagai

berikut:

1) Apakah kecerdasan intelektual berpengaruh pada tingkat pemahaman

akuntansi ?

2) Apakah kecerdasan emosional dapat memperkuat pengaruh kecerdasan

intelektual pada tingkat pemahaman akuntansi?

3) Apakah kecerdasan spiritual dapat memperkuat pengaruh kecerdasan

intelektual pada tingkat pemahaman akuntansi?

Page 26: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

10

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mencari, menggali,

menghubungkan dan memprediksi suatu kejadian. Setiap penelitian yang

dilakukan memiliki tujuan yang jelas dan terarah. Adapun tujuan dari penelitian

ini adalah:

1) Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual pada tingkat

pemahaman akuntansi.

2) Untuk mengetahui pengaruh kemampuan kecerdasan intelektual pada

tingkat pemahaman akuntansi yang dapat diperkuat oleh kecerdasan

emosional.

3) Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual pada tingkat

pemahaman akuntansi yang dapat diperkuat oleh kecerdasan spiritual.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

pengembangan ilmu pengetahuan terutama pada bidang akuntansi keperilakuan

dan dapat memberikan bukti empiris dan konfirmasi konsistensi dengan hasil

penelitian sebelumnya serta sebagai referensi dan sumbangan pemikiran bagi

berbagai pihak yang akan mengadakan kajian lebih luas tentang pengaruh

kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap

pemahaman akuntansi dan tingkat pemahaman etis mahasiswa akuntansi.

Page 27: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

11

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan tambahan pengetahuan untuk memperluas pandangan atau

wawasan mengenai pentingnya kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan

kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi serta untuk mengembangkan

tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi sebagai cikal bakal lahirnya seorang

akuntan yang akan terjun ke masyarakat.

Page 28: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Kecerdasan

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010), mengartikan kecerdasan sebagai

perihal cerdas (sebagai kata benda), atau kesempurnaan perkembangan akal budi

(seperti kepandaian dan ketajaman fikiran). Kecerdasan memiliki pengertian yang

sangat luas sebagaimana yang dikemukakan oleh Yani (2011: 53), Susanto (2004:

68), Amstrong (2009: 71) dan Lesmana (2010:31). Para ahli psikologis

mengartikan kecerdasan sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk

memperoleh pengetahuan, menguasai dan mempraktekkannya dalam pemecahan

suatu masalah (Yani, 2011: 53).

Susanto (2004:68) menyatakan kecerdasan merupakan kemampuan yang

dimiliki seseorang untuk melihat suatu masalah lalu menyelesaikannya atau

membuat sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain. Amstrong (2009: 71)

menyatakan kecerdasan adalah kemampuan untuk menangkap situasi baru serta

kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu seseorang.

Binet seorang psikologis Prancis, mengatakan bahwa kecerdasan adalah

kemampuan untuk menetapkan dan mempertahan suatu tujuan untuk mengadakan

penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan untuk untuk bersikap kritis terhadap

diri sendiri (Lesmana, 2010:31). Gardner seorang Psikologis Amerika mengatakan

bahwa kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan

menghasilkan produk dalam suatu aturan yang bermacam-macam dan situasinya

Page 29: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

13

yang nyata (Yani, 2011:61). Dengan demikian, dari beberapa pengertian di atas

kecerdasan dapat diartikan sebagai kesempurnaan akal budi seseorang yang

diwujudkan dalam suatu kemampuan untuk memperoleh kecakapan-kecakapan

tertentu dan untuk memecahkan suatu persoalan atau masalah dalam kehidupan

secara nyata dan tepat.

2.1.2 Konsep

2.1.2.1 Pemahaman Akuntansi

1) Pengertian Pemahaman

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010: 74) Pemahaman

berasal dari kata paham yang artinya pengertian; pengetahuan yang

banyak. Jika mendapat imbuhan pe-an menjadi pemahaman, artinya (1)

proses, (2) perbuatan, (3) cara memahami atau memahamkan (mempelajari

baik-baik supaya paham). Sehingga dapat diartikan bahwa pemahaman

adalah suatu proses, dan cara mempelajari baik-baik supaya paham dan

pengetahuan banyak.

Panangian (2012) menyatakan bahwa pemahaman bukan kegiatan

berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam berdiri disituasi

atau dunia orang lain. Mengalami kembali situasi yang dijumpai pribadi

lain didalam (sumber pengetahuan tentang hidup, kegiatan melakukan

pengalaman pikiran), pengalaman yang terhayati. Pemahaman merupakan

suatu kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam

orang lain.

Page 30: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

14

Panangian (2012) menyatakan pemahaman (comprehension),

kemampuan ini umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar

mengajar. Menurut Bloom “Here we are using the tern “comprehension“

to include those objectives, behaviors, or responses which represent an

understanding of the literal message contained in a communication.“

Artinya : Disini menggunakan pengertian pemahaman mencakup tujuan,

tingkah laku, atau tanggapan mencerminkan sesuatu pemahaman pesan

tertulis yang termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab itu siswa dituntut

memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang

dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan

menghubungkan dengan hal-hal yang lain.

Panangian (2012) menyatakan pemahaman sendiri dapat dibedakan

menjadi dua yaitu:

a. Menurut suatu terjadinya, pemahaman dapat dibedakan menjadi dua

macam:

1) Dengan sengaja ialah dengan sadar dan sungguh-sungguh

memahami, hasilnya akan lebih mendalam.

2) Tidak sengaja ialah dengan tidak sadar ia memperoleh suatu

pengetahuan, hasilnya tidak mendalam dan tidak teratur.

b. Menurut cara memahaminya, pemahaman dapat dibedakan menjadi

dua macam :

Page 31: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

15

1) Secara mekanis ialah menghafal secara mesin dengan tidak

menghiraukan apa artinya, hasil dari pemahaman ini biasanya

tidakakan tahan lama dan akan cepat lupa.

2) Secara logis ialah menghafal dan mengenal artinya, hasil dari

pemahaman ini akan lebih bertahan lama dan tidak akan cepat

lupa.

Dengan demikian jelaslah, bahwa comprehension atau pemahaman

merupakan unsur psikologi yang sangat penting dalam belajar. Dari

pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah

pengertian dan pengetahuan yang mendalam serta beralasan mengenai

reaksi-reaksi pengetahuan atau kesadaran untuk dapat memecahkan

masalah suatu problem tertentu dengan tujuan mendapatkan kejelasan.

2) Pengertian Akuntansi

Akuntansi memiliki berbagai macam pengertian tetapi pada

dasarnya sama, hal tersebut dikarenakan akuntansi telah mengalami

perkembangan makna. Ada beberapa pengertian akuntansi, oleh

Suwardjono (2001), Baridwan (2004: 1) dan Yusuf (2002: 4).

Suwardjono (2001) menyatakan akuntansi merupakan seperangkat

pengetahuan yang luas dan komplek. Cara termudah untuk menjelaskan

pengertian akuntansi dapat dimulai dengan mendefinisikannya. Akan

tetapi, pendekatan semacam ini mengandung kelemahan. Kesalahan dalam

pendefinisian akuntansi dapat menyebabkan kesalahan pemahaman arti

sebenarnya akuntansi. Akuntansi sering diartikan terlalu sempit sebagai

Page 32: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

16

proses pencatatan yang bersifat teknis dan prosedural dan bukan sebagai

perangkat pengetahun yang melibatkan penalaran dalam menciptakan

prinsip, prosedur, teknis, dan metoda tertentu.

Baridwan (2004: 1) menyebutkan akuntansi adalah suatu kegiatan

jasa. Fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama yang

mempunyai sifat keuangan, dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat

digunakan dalam pengambilan keputusankeputusan ekonomi dalam

memilih alternatif-alternatif dari suatu keadaan. Yusuf (2002: 4)

mengatakan akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan,

pengikhtisaran dan penganalisaan data keuangan dari suatu organisasi.

Definisi akuntansi menurut Suwardjono (2005: 10) dibedakan

menjadi dua pengertian yaitu sebegai seperangkat pengetahuan (a body of

knowledge) dan fungsi (function). Sebagai seperangkat pengetahuan

Akuntansi di definisikan sebagai:

Seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaanpenyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unitorganisasi dalam suatu lingkungan Negara tertentu dan carapenyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yangberkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilankeputusan.

Dalam arti sempit sebagai proses, fungsi, atau praktik akuntansi

dapat didefinisikan sebagai:

Proses pengindefikasian, pengesahan, pengukuran, pengakuan,pengklasifikasian, penggabungan, peringkasan, dan penyajian datakeuangan dasar (bahan olah akuntansi) yang terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi, atau kegiatan operasi suatu unitorganisasi dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yangrelevan bagi pihak yang berkepentingan.

Page 33: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

17

3) Pengertian Pemahaman Akuntansi

Pemahaman akuntansi menurut Mawardi (2011) terdiri dari tiga

konsep dasar bagian utama yaitu aktiva, hutang dan modal. Dalam

pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud

saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum

dialokasikan (deffered changes) atau biaya yang masih harus dialokasikan

pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud

lainnya (intangible asset) misalnya goodwill, hak paten, hak menerbitkan

dan sebagainya. Pemahaman akuntansi merupakan sejauh mana

kemampuan untuk memahami akuntansi baik sebagai seperangkat

pengetahuan (body of knowledge) maupun sebagai proses atau praktik.

Penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang

diberikan oleh dosen.

Suwardjono (2005: 4) menyebutkan pengetahuan akuntansi dapat

dipandang dari dua sisi pengertian yaitu sebagai pengetahuan profesi

(keahlian) yang dipraktekkan di dunia nyata dan sekaligus sebagai suatu

disiplin pengetahuan yang diajarkan diperguruan tinggi. Akuntansi sebagai

objek pengetahuan diperguruan tinggi, akademisi memandang akuntansi

sebagai dua bidang kajian yaitu bidang praktek dan teori. Teori akuntansi

tidak lepas dari praktik akuntansi karena tujuan utamanya adalah

menjelaskan praktik akuntansi berjalan dan memberikan dasar bagi

pengembangan praktik. Akuntansi cenderung dikembangkan atas dasar

Page 34: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

18

pertimbangan nilai (value judgment), yang dipenuhi oleh faktor

lingkungan tempat akuntansi dipraktikkan. Belkaoli (2000) menjelaskan

bahwa proses penyusunan teori akuntansi sebaiknya dilengkapi pula

dengan proses pembuktian verification) dan pengesahan (validation) teori.

Bidang praktek berkepentingan dengan masalah bagaimana praktek

dijalankan sesuai dengan prinsip akuntansi. Prinsip akuntansi merupakan

suatu pedoman dalam menyusun laporan keuangan yang secara umum

dapat diterima oleh semua pihak. Dalam praktik-praktik bisnis biasanya

sering dijumpai bahwa laporan keuangan harus disusun dan disajikan

sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (PABU), atau di

Amerika Serikat disebut dengan GAAP (Generally Accepted Accounting

Principles).

Bidang teori berkepentingan dengan penjelasan, deskripsi, dan

argumen yang dianggap melandasi praktek akuntansi yang semuanya

dicakup dalam suatu pengetahuan yang disebut teori akuntansi. Secara

umum, fungsi utama teori akuntansi adalah untuk memberikan kerangka

pengembangan ide-ide baru dan membantu proses pemilihan akuntansi

(Mathews dan Parera, 1993). Teori memiliki karaktristik-karakteristik

sebagai berikut: a) memiliki badan pengetahuan, b) biayai secara internal,

3) menjelaskan dan/atau memprediksi fenomena, d) menyajikan hal-hal

yang ideal, e) secara ideal mengarah terhadap praktik, f) membahas

masalah dan memberikan solusi.

Page 35: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

19

4) Dimensi Pemahaman Akuntansi

Melandy dan Aziza (2006), pemahaman akuntansi merupakan

suatu kemampuan seorang untuk mengenal dan mengerti tentang

akuntansi. Pemahaman akuntansi ini dapat di ukur dari nilai mata kuliah

yang meliputi Pengantar Akuntansi, Akuntansi Keuangan Menengah 1,

Akuntansi Keuangan Menengah 2, Akuntansi Keuangan Lanjutan 1,

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2, Auditing 1, Auditing 2, Auditing 3, dan

Teori Akuntansi. Mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah yang di

dalamnya terdapat unsur-unsur yang menggambarkan akuntansi secara

umum.

2.1.2.2 Kecerdasan Intelektual

1) Pengertian Kecerdasan Intelektual

Kecerdasan intelektual (IQ) merupakan pengkualifikasian

kecerdasan manusia yang didominasi oleh kemampuan daya pikir rasional

dan logika. Lebih kurang 80%, IQ diturunkan dari orangtua, sedangkan

selebihnya dibangun pada usia sangat dini yaitu 0-2 tahun kehidupan

manusia yang pertama. Sifatnya relatif digunakan sebagai prediktor

keberhasilan individu dimasa depan. Implikasinya, sejumlah riset untuk

menemukan alat (tes IQ) dirancang sebagai tiket untuk memasuki dunia

pendidikan sekaligus dunia kerja (Amran, 2009: 62).

Dwijayanti (2009: 24) menyebutkan kecerdasan intelektual sebagai

suatu kemampuan yang terdiri dari tiga ciri yaitu: a) Kemampuan untuk

mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan. b) Kemampuan untuk

Page 36: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

20

mengubah arah tindakan bila tindakan itu telah dilakukan. c) Kemampuan

untuk mengkritik diri sendiri.

Robins dan Judge (2008: 57) mengatakan bahwa kecerdasan

intelektual adalah kemampuan yang di butuhkan untuk melakukan

berbagai aktivitas mental berpikir, menalar dan memecahkan masalah.

Yani (2011) mengatakan bahwa kecerdasan intelektual adalah kemampuan

untuk memperoleh, memanggil kembali (recall), dan menggunakan

pengetahuan untuk memahami konsep-konsep abstrak maupun konkret

dan hubungan antara objek dan ide, serta menerapkan pengetahuan secara

tepat. Kecerdasan intelektual menurut Sternberg (2008:121) adalah

sebagai kemampuan untuk belajar dari pengalaman, berfikir menggunakan

prosesproses metakognitif, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan

lingkungan sekitar.

Kecerdasan intelektual merupakan kemampuan menganalisis,

logika dan rasio seseorang. Dengan demikian, hal ini berkaitan dengan

keterampilan bicara, kecerdasan akan ruang, kesadaran akan sesuatu yg

tampak, dan penguasaan matematika. IQ mengukur kecepatan kita untuk

mempelajari hal-hal baru, memusatkan perhatian pada aneka tugas dan

latihan, menyimpan dan mengingat kembali informasi objektif, terlibat

dalam proses berfikir, bekerja dengan angka, berpikir abstrak dan analitis,

serta memecahkan masalah dan menerapkan pengetahuan yg telah ada

sebelumnya. (Anastasi, 2007: 220).

Page 37: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

21

Berdasarkan beberapa definisi di atas, peneliti berpendapat bahwa

kecerdasan intelektual merupakan kemampuan seseorang untuk

memperoleh pengetahuan, menguasai dan menerapkannya dalam

menghadapi masalah.

2) Dimensi dan Indikator Kecerdasan Intelektual

Dalam penelitian ini kecerdasan intelektual mahasiswa diukur

dengan dimensi dan indikator sebagai berikut (Azwar, 2008: 8)

a. Kemampuan memecahkan masalah, yaitu mampu menunjukkan

pengetahuan mengenai masalah yang dihadapi, mengambil keputusan

tepat, menyelesaikan masalah secara optimal, menunjukkan fikiran

jernih.

b. Intelegensi verbal, yaitu kosa kata baik, membaca dengan penuh

pemahaman, ingin tahu sacara intelektual, menunjukkan

keingintahuan.

c. Intelegensi praktis, yaitu tahu situasi, tahu cara mencapai tujuan, sadar

terhadap dunia sekeliling, menunjukkan minat terhadap dunia luar.

2.1.2.3 Kecerdasan Emosional

1) Pengertian Kecerdasan Emosional

Goleman (2005: 18) menyatakan bahwa kemampuan akademik

bawaan, nilai rapor, dan prediksi kelulusan pendidikan tinggi tidak

memprediksi seberapa baik kinerja seseorang sudah bekerja atau sebarapa

tinggi sukses yang dicapainya dalam hidup. Goleman (2005: 26)

Page 38: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

22

menyatakan bahwa seperangkat kecakapan khusus seperti empati, disiplin

diri, dan inisiatif mampu membedakan orang sukses dari mereka yang

berprestasi biasa-biasa saja, selain kecerdasan akal yang mempengaruhi

keberhasilan orang dalam bekerja.

Goleman (2005: 43) mendefinisikan kecerdasan emosional adalah

kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain,

memotivasi diri sendiri, serta mengelola emosi dengan baik pada diri

sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Rachmi (2010:31)

mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan merasakan,

memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi

sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi.

Kecerdasan emosi menuntut seseorang untuk relajar mengakui,

menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain serta menanggapinya

dengan tepat dan menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan

seharihari.

Melandy dan Aziza (2006:42) menyatakan bahwa, kecerdasan

emosional adalah kecerdasan untuk menggunakan emosi sesuai dengan

keinginan, kemampuan untuk mengendalikan emosi sehingga memberikan

dampak yang positif. Kecerdasan emosional dapat membantu membangun

hubungan dalam menuju kebahagiaan dan kesejahteraan.

Rachmi (2010: 61) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai

komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan

emosinya. Emosi manusia berada di wilayah dari perasaan lubuk hati,

Page 39: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

23

naluri yang tersembunyi dan sensasi emosi yang apabila diakui dan

dihormati, kecerdasan emosional akan menyediakan pemahaman yang

lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang lain.

Melandy dan Aziza (2006: 44) mendefinisikan kecerdasan

emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan

membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan

dan maknanya, dan mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga

membantu perkembangan emosi. Berdasarkan beberapa pendapat di atas,

peneliti berpendapat bahwa kecerdasan emosional menuntut diri untuk

belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan

untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi

emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.

2) Dimensi dan Indikator Kecerdasan Emosional

Goleman (2005: 75) membagi kecerdasan emosional menjadi lima

bagian yaitu tiga komponen berupa kompetensi emosional (pengenalan

diri, pengendalian diri dan motivasi) dan dua komponen berupa

kompetensi sosial (empati dan keterampilan sosial). Lima komponen

kecerdasan emosional tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pengenalan Diri (Self Awareness)

Pengenalan diri adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui

perasaan dalam dirinya dan digunakan untuk membuat keputusan bagi

diri sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri

Page 40: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

24

dan memiliki kepercayaan diri yang kuat. Unsur-unsur kesadaran diri,

yaitu kesadaran emosi, penilaian diri, dan percaya diri.

b. Pengendalian Diri (Self Regulation)

Pengendalian diri adalah kemampuan menangani emosi diri sehingga

berdampak positif pada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati,

sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran, dan

mampu segera pulih dari tekanan emosi. Unsur-unsur pengendalian

diri, yaitu kendali diri, sifat dapat dipercaya, kehati-hatian,

adaptabilitas, dan inovasi.

c. Motivasi (Motivation)

Motivasi adalah kemampuan menggunakan hasrat agar setiap saat

dapat membangkitkan semangat dan tenaga untuk mencapai keadaan

yang lebih baik, serta mampu mengambil inisiatif dan bertindak secara

efektif. Unsur-unsur motivasi, yaitu dorongan prestasi, komitmen,

inisiatif, dan optimisme.

d. Empati (Emphaty)

Empati adalah kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh orang

lain. Mampu memahami perspektif orang lain dan menimbulkan

hubungan saling percaya, serta mampu menyelaraskan diri dengan

berbagai tipe individu. Unsur-unsur empati, yaitu memahami orang

lain, mengembangkan orang lain, orientasi pelayanan, memanfaatkan

keragaman, dan kesadaran politis.

Page 41: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

25

e. Ketrampilan Sosial (Social Skills)

Ketrampilan sosial adalah kemampuan menangani emosi dengan baik

ketika berhubungan dengan orang lain, bisa mempengaruhi,

memimpin, bermusyawarah, menyelasaikan perselisihan, dan

bekerjasama dalam tim. Unsur-unsur keterampilan sosial, yaitu

pengaruh, komunikasi, manajemen konflik, kepemimpinan,

membangun hubungan, kolaborasi dan kooperasi, dan kemampuan tim.

2.1.2.4 Kecerdasan Spiritual

1) Pengertian Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan spiritual ditemukan oleh Danah Zohar dan Ian

Marshall pada pertengahan tahun 2000. Zohar dan Marshall (2007: 36)

menegaskan bahwa kecerdasan spiritual adalah landasan untuk

membangun kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual.

Rachmi (2010: 71) mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai

pikiran yang mendapat inspirasi, dorongan, efektivitas yang terinspirasi,

dan penghayatan ketuhanan yang semua manusia menjadi bagian di

dalamnya. Rachmi (2010: 78) menyebutkan kecerdasan spiritual sebagai

fakultas dimensi non-material atau jiwa manusia. Kecerdasan spiritual

sebagai intan yang belum terasah dan dimiliki oleh setiap insan. Manusia

harus mengenali seperti adanya lalu menggosoknya sehingga mengkilap

dengan tekad yang besar, menggunakannya menuju kearifan, dan untuk

mencapai kebahagiaan yang abadi.

Page 42: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

26

Wahab dan Umiarso (2011: 52) menyatakan kecerdasan spritual

adalah kecerdasan yang sudah ada dalam setiap manusia sejak lahir yang

membuat manusia menjalani hidup penuh makna, selalu mendengarkan

suara hati nuraninya, tak pernah merasa sia-sia, semua yang dijalaninya

selalu bernilai.

Ludigdo dkk (2006: 41) menyatakan bahwa Kecerdasan spiritual

adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna

dan nilai, yaitu menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks

makna yang lebih luas dan kaya, serta menilai bahwa tindakan atau hidup

seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. Kecerdasan

spiritual tidak mesti berhubungan dengan agama. Kecerdasan spiritual

mendahului seluruh nilai spesifik dan budaya manapun, serta mendahului

bentuk ekspresi agama manapun yang pernah ada. Namun bagi sebagian

orang mungkin menemukan cara pengungkapan kecerdasan spiritual

melalui agama formal sehingga membuat agama menjadi perlu.

Ginanjar (2005: 41) mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai

kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan

kegiatan melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah,

menuju manusia yang seutuhnya dan memiliki pola pemikiran

integralistik, serta berprinsip hanya karena Allah. Ginanjar (2005:47)

menyebutkan kecerdasan Spiritual adalah kemampuan untuk memberi

makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan kegiatan, serta mampu

menyinergikan IQ, EQ dan SQ secara komprehensif.

Page 43: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

27

Prinsip- prinsip kecerdasan spiritual menurut Rachmi (2010: 44), yaitu:

a. Prinsip Bintang

Prinsip bintang adalah prinsip yang berdasarkan iman kepada Tuhan

yang Maha Kuasa. Semua tindakan yang dilakukan hanya untuk Tuhan

dan tidak mengharap pamrih dari orang lain dan melakukannya sendiri.

b. Prinsip Malaikat (Kepercayaan)

Prinsip malaikat adalah prinsip berdasarkan iman kepada Malaikat.

Semua tugas dilakukan dengan disiplin dan baik sesuai dengan sifat

malaikat yang dipercaya oleh Tuhan untuk menjalankan segala

perintah Tuhan yang Maha Kuasa.

c. Prinsip Kepemimpinan

Prinsip kepemimpinan adalah pada Agama Islam yaitu prinsip

berdasarkan iman kepada Rasullullah SAW. Seorang pemimpin harus

memiliki prinsip yang teguh, agar mampu menjadi pemimpin yang

sejati. Seperti Rasullullah SAW adalah seorang pemimpin sejati yang

dihormati oleh semua orang.

d. Prinsip Pembelajaran

Prinsip pembelajaran adalah prinsip berdasarkan iman kepada kitab.

Suka membaca dan belajar untuk menambah pengetahuan dan mencari

kebenaran yang hakiki. Berpikir kritis terhadap segala hal dan

menjadikan kitab suci sebagai pedoman dalam bertindak.

Page 44: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

28

e. Prinsip Masa Depan

Prinsip masa depan adalah prinsip yang berdasarkan iman kepada ”hari

akhir”. Berorientasi terhadap tujuan, baik jangka pendek, jangka

menengah maupun jangka panjang, disertai keyakinan akan adanya

”hari akhir” dimana setiap individu akan mendapat balasan terhadap

setiap tindakan yang dilakukan.

f. Prinsip Keteraturan

Prinsip keteraturan merupakan prinsip berdasarkan iman kepada

”ketentuan Tuhan”. Membuat semuanya serba teratur dengan

menyusun rencana atau tujuan secara jelas. Melaksanakan dengan

disiplin karena kesadaran sendiri, bukan karena orang lain.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, peneliti berpendapat bahwa

kecerdasan spiritual adalah kemampuan manusia memaknai bagaimana

arti dari kehidupan serta memahami nilai tersebut dari setiap perbuatan

yang dilakukan dan kemampuan potensial setiap manusia yang

menjadikan seseorang dapat menyadari dan menentukan makna, nilai,

moral, serta cinta terhadap kekuatan yang lebih besar dan sesama makhluk

hidup karena merasa sebagai bagian dari keseluruhan, sehingga membuat

manusia dapat menempatkan diri dan hidup lebih positif dengan penuh

kebijaksanaan, kedamaian, dan kebahagiaan yang hakiki.

2) Dimensi dan Indikator Kecerdasan Spiritual

Zohar dan Marshall (2007: 14) menguji SQ dengan hal-hal berikut:

Page 45: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

29

a. Kemampuan bersikap fleksibel yaitu mampu menempatkan diri dan

dapat menerima pendapat orang lain secara terbuka.

b. Tingkat kesadaran diri yang tinggi seperti: kemampuan autocritism

dan mengetahui tujuan dan visi hidup.

c. Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan

seperti: tidak ada penyesalan, tetap tersenyum dan bersikap tenang dan

berdoa.

d. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit seperti:

bersikap ikhlas dan pemaaf.

e. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai seperti: prinsip

dan pegangan hidup dan berpijak pada kebenaran.

f. Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu seperti:

tidak menunda pekerjaan dan berpikir sebelum bertindak.

g. Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara berbagai hal yaitu

berpandangan holistik seperti: kemampuan berfikir logis dan berlaku

sesuai norma sosial.

h. Kecenderungan nyata untuk bertanya mengapa atau bagaimana jika

untuk mencari jawaban-jawaban yang mendasar seperti: kemampuan

berimajinasi dan keingintahuan yang tinggi.

i. Menjadi apa yang disebut oleh para psikolog sebagai bidang mandiri

yaitu memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konvensi, seperti:

mau memberi dan tidak mau menerima.

Page 46: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

30

2.2 Pembahasan Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh kecerdasan

intelektual pada pemahaman akuntansi, diantaranya adalah sebagai berikut:

Dwijayanti (2009) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Spiritual, dan

Kecerdasan Sosial terhadap Pemahaman Akuntansi”. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual,

kecerdasan spiritual dan kecerdasan sosial terhadap pemahaman akuntansi baik

secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menganalisa mahasiswa yang

dilaksanakan pada 3 perguruan tinggi swasta di wilayah Jakarta Selatan, dengan

kuesioner 133 responden. Penelitian ini terdapat empat variabel independen dan

satu variabel dependen yaitu kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual,

kecerdasan spiritual, kecerdasan sosial dan pemahaman akuntansi sebagai variabel

dependen. Pengolahan data penelitian ini menggunakan SPSS (Statistical Product

and Service Solutions) for windows version 13.0. sedangkan untuk pengujian

digunakan uji t,uji F dan Koefisien Determinan (R2).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial kecerdasan emosional

dan kecerdasan sosial berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi sedangkan

kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual tidak berpengaruh terhadap

pemahaman akuntansi. Sedangkan secara simultan kecerdasan emosional,

kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual dan kecerdasan sosial berpengaruh

secara signifikan terhadap pemahaman akuntansi.

Page 47: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

31

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan ini dengan penelitian yang

dilakukan Dwijayanti (2009) yang diuraikan di atas terletak pada variabel

penelitian dan sampel penelitian. Jika pada penelitian Dwijayantai (2009) variabel

penelitiannya kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual,

kecerdasan sosial dan pemahaman akuntansi, serta sampelnya adalah mahasiswa

akuntansi pada 3 Perguruan Tinggi Negeri di jakarta, sedangkan variabel pada

penelitian yang akan dilakukan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional,

kecerdasan spiritual dan pemahaman akuntansi, serta sampelnya adalah

mahasiswa akuntansi Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.

Zakiah (2013) melakukan penelitian mengenai ”Pengaruh Kecerdasan

Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap

Pemahaman Akuntansi (Studi Empiris Mahasiswa Jurusan Akuntansi Angkatan

Tahun 2009 di Universitas Jember)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual baik secara

parsial maupun simultan berpengaruh positif signifikan terhadap pemahaman

akuntansi mahasiswa jurusan akuntansi angkatan tahun 2009 di Universitas

Jember. Selanjutnya disimpulkan juga bahwa kecerdasan intelektual mempunyai

pengaruh dominant terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa jurusan akuntansi

angkatan tahun 2009 di Universitas Jember.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan ini dengan penelitian yang

dilakukan Zakiah (2013) yang diuraikan di atas terletak pada sampel penelitian.

Jika pada penelitian Zakiah (2013) sampelnya adalah mahasiswa jurusan

akuntansi angkatan tahun 2009 di Universitas Jember, sedangkan sampel pada

Page 48: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

32

penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Program Pascasarjana Universitas

Udayana Denpasar.

Kennedy (2013) melakukan penelitian mengenai ”Pengaruh Kecerdasan

Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Angkatan

2010”. Dalam penelitian Kennedy (2013) mengatakan pembelajaran yang hanya

berpusat pada kecerdasan intelektual tanpa menyeimbangkan sisi emosional dan

spiritual akan menghasilkan generasi yang mudah putus asa, depresi sehingga

banyak mahasiswa yang kurang menyadari tugasnya sebagai seorang mahasiswa

yaitu tugas belajar. Kurangnya kecerdasan emosional dan kecerdasan sepiritual

dalam diri seorang mahasiswa akan mengakibatkan mahasiswa kurang termotivasi

untuk belajar dan sulit untuk berkonsentrasi, sehingga mahasiswa sulit untuk

memahami suatu mata kuliah. Sementara itu mereka yang hanya mengejar

prestasi berupa nilai atau angka dan mengabaikan nilai spiritual, akan

menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai yang bagus, mereka cendrung

bersikap tidak jujur seperti mencontek pada saat ujian. Oleh karna itu kecerdasan

emosional dan kecerdasan seperitual mampu mendorong mahasiswa mencapai

keberhasilan dalam belajarnya karena kecerdasan spiritual merupakan dasar untuk

mendorong berfungsinya secara efektif kecerdasan emosional dan kecerdasan

intelektual.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecerdasan

emosional dan kecerdasan spiritual terhadap tingkat pemahaman akuntansi

mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Angkatan 2010.

Page 49: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

33

Metode analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik, uji parsial dan uji

simultan.

Hasil analisis yang penulis temukan dalam penelitian ini adalah (a)

kecerdasan emosional berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi

mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji Angkatan 2010 (b) kecerdasan

spiritual tidak berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji (c) kecerdasan emosional dan

kecerdasan spiritual secara simultan berpengaruh terhadap tingkat pemahaman

akuntansi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Angkatan 2010.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan ini dengan penelitian yang

dilakukan Kennedy (2013) yang diuraikan di atas terletak pada variabel penelitian

dan sampel penelitian. Jika pada penelitian Kennedy (2013) variabel penelitiannya

kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan tingkat pemahaman akuntansi,

serta sampelnya adalah mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Maritim Raja Ali Haji Angkatan 2010, sedangkan variabel pada penelitian yang

akan dilakukan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual

dan pemahaman akuntansi, serta sampelnya adalah mahasiswa akuntansi Program

Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.

Fahrianta, dkk (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Mahasiswa Akuntansi terhadap

Tingkat Pemahaman Akuntansi”. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan

bukti secara empiris pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual

Page 50: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

34

mahasiswa akuntansi terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa pada

perguruan tinggi di Banjarmasin. Dimana hasil penelitian diharapkan dapat

memberikan kontribusi pada pengembangan sistem pendidikan tinggi akuntansi

khususnya pengembangan kurikulum akuntansi untuk menghasilkan lulusan yang

berkualitas tidak hanya secara akademis (intelektual), tetapi juga kecerdasan

emosional dan kecerdasan spiritual yang baik.

Secara simultan pengaruh kecerdasan emosional kecakapan pribadi,

kecerdasan emosional kecakapan sosial, dan kecerdasan spiritual tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi.

Sedangkan secara parsial, bahwa kecerdasan emosional yang berupa kecakapan

pribadi mahasiswa akuntansi mempunyai pengaruh yang positif tetapi tidak

signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Untuk kecakapan sosial

terhadap tingkat pemahaman akuntansi mempunyai pengaruh negatif tetapi tidak

signifikan. Selanjutnya, kecerdasan spritual mahasiswa terhadap tingkat

pemahaman akuntansi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan ini dengan penelitian yang

dilakukan Fahrianta, dkk (2012) yang diuraikan di atas terletak pada variabel

penelitian dan sampel penelitian. Jika pada penelitian Fahrianta, dkk (2012)

variabel penelitiannya kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan tingkat

pemahaman akuntansi, serta sampelnya adalah mahasiswa program studi akuntansi

di beberapa perguruan tinggi yang ada di Banjarmasin, sedangkan variabel pada

penelitian yang akan dilakukan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional,

Page 51: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

35

kecerdasan spiritual dan pemahaman akuntansi, serta sampelnya adalah

mahasiswa akuntansi Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.

Rachmi (2010) melakukan penelitian mengenai ”Pengaruh Kecerdasan

Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Perilaku Belajar terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi”. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian

Mellandy dan Aziza (2006). Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh

kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap tingkat pemahaman

akuntansi.

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan data primer yang

diperoleh dari kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat

akhir Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di Yogyakartan dan Semarang. Jumlah

sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 100 mahasiswa tingkat akhir dari

Universitas Gajah Mada dan Universitas Diponegoro. Pengukuran kecerdasan

emosional terdiri dari aspek pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati

dan ketrampilan sosial. Pengukuran kecerdasan spiritual terdiri dari aspek

ketuhanan, kepercayaan, kepemimpinan, pembelajaran, berorientasi masa depan,

dan keteraturan. Sedangkan, pengukuran perilaku belajar terdiri dari aspek

kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke

perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian. Hasil pengujian hipotesis

mengindikasikan bahwa kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan perilaku

belajar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

Durgut, dkk (2013) melakukan penelitian ”The Impact of Emotional

Intelligence on the Achievement of Accounting Subject”. Penelitian ini dilakukan

Page 52: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

36

terhadap mahasiswa yang mengikuti kelas akuntansi pada universitas di 2 negara

bagian di Turki dengan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kecerdasan emosional berpengaruh terhadap pemahaman subyek mata kuliah

akuntansi.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan ini dengan penelitian yang

dilakukan Durgut, dkk (2013) yang diuraikan di atas terletak pada variabel

penelitian dan sampel penelitian. Jika pada penelitian Durgut, dkk (2013) variabel

penelitiannya kecerdasan emosional dan tingkat pemahaman subyek mata kuliah

akuntansi, serta sampelnya adalah mahasiswa pada universitas di 2 negara bagian

di Turki, sedangkan variabel pada penelitian yang akan dilakukan kecerdasan

intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan pemahaman

akuntansi, serta sampelnya adalah mahasiswa akuntansi Program Pascasarjana

Universitas Udayana Denpasar.

Amram (2009) melakukan penelitian “The Contribution of Emotional and

Spiritual Intelligences to Effective Business Leadership”. Penelitian ini dilakukan

dengan metode survey terhadap 42 Chief Executive Offiver (CEO) dan 210 staf

pada perusahaan-perusahaan di California. Hasil penelitian menunjukkan

kecerdasan emosional CEO tidak berpengaruh terhadap efektivitas pengawasan,

namun kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap efektivitas pengawasan.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan ini dengan penelitian yang

dilakukan Amram (2009) yang diuraikan di atas terletak pada variabel penelitian

dan sampel penelitian. Jika pada penelitian Amram (2009) variabel penelitiannya

kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual serta efektivitas pengawasan

Page 53: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

37

manajerial, serta sampelnya adalah 42 Chief Executive Offiver (CEO) dan 210 staf

pada perusahaan-perusahaan di California, sedangkan variabel pada penelitian

yang akan dilakukan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan

spiritual dan pemahaman akuntansi, serta sampelnya adalah mahasiswa akuntansi

Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.

Page 54: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

38

BAB III

KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah hasil dan sintesis teori serta kajian pustaka yang

dikaitkan dengan masalah yang dihadapi dalam perumusan masalah penelitian ini.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini didasarkan pada pemikiran bahwa segala

sesuatu yang dilakukan oleh manusia selalu berdasarkan suatu motivasi dan minat

tertentu, yang nantinya akan mempengaruhi kinerja individu tersebut. Menurut

Sugiyono (2012: 45) dalam membentuk kelompok teori yang perlu dikemukakan

dalam penyusunan kerangka berpikir dalam membuat suatu hipotesis harus

ditetapkan terlebih dahulu variabel penelitiannya. Dalam penelitian ini, terdapat 4

variabel terdiri dari kecerdasan intelektual sebagai variabel bebas, kecerdasan

emosional dan kecerdasan spiritual sebagai variabel moderating serta tingkat

pemahaman mahasiswa akuntansi sebagai variabel terikat yang dibentuk melalui

hasil empiris penelitian-penelitian sebelumnya. Kerangka berpikir pada penelitian

ini dapat dilihat pada Gambar 3.1

Page 55: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

39

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

3.2 Konsep Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir, kemudian disusun konsep yang

menjelaskan hubungan antar variabel antar variabel dalam penelitian ini. Konsep

penelitian ini merupakan hubungan logis dari landasan teori dan kajian empiris

yang telah di jelaskan pada kajian pustaka. Konsep dalam penelitian ini dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.2 Konsep Penelitian

KecerdasanEmosional (EQ)

(X2)

KecerdasanIntelektual (IQ)

(X1)

PemahamanAkuntansi

(Y)Kecerdasan

Spiritual (ESQ)(X3)

Kajian Teori Kajian Empiris

- Teori Kecerdasan- Pemahaman Akuntansi- Kecerdasan Intelektual- Kecerdasan Emosional- Kecerdasan Spiritual

- Dwijayanti (2009)- Zakiah (2009)- Kennedy (2013)- Fahrianta, dkk (2012)- Hariyoga (2011)- Ardana, dkk (2013)- Durgut, dkk (2013)- Amram (2009)

Rumusan Masalah

Hipotesis

Uji Statistik

Hasil

Kesimpulan danSaran

Isu dan Fenomena

Page 56: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

40

3.3 Hipotesis

3.3.1 Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Tingkat Pemahaman

Akuntansi

Selama ini banyak orang menganggap bahwa jika seseorang memiliki

tingkat kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi, maka orang tersebut memiliki

peluang untuk meraih kesuksesan yang lebih besar di banding orang lain. Para

psikolog menyusun berbagai tes untuk mengukur kecerdasan intelektual, dan tes-

tes ini menjadi alat memilah manusia ke dalam berbagai tingkatan kecerdasan,

yang kemudian lebih dikenal dengan istilah IQ (Intellegence Quotient ), yang

katanya dapat menunjukkan kemampuan mereka. Menurut teori ini, semakin

tinggi IQ seseorang, semakin tinggi pula kecerdasannya (Zohar dan Marshall,

2007: 3). Kecerdasan intelektual memiliki dimensi yaitu kemampuan

memecahkan masalah, intelegensi verbal, dan intelegensi praktis (Zakiah,

2013:10). Seorang mahasiswa akuntansi yang memiliki kecerdasan intelektual

yang baik maka mampu memahami akuntansi dan dapat membaca dengan penuh

pemahaman serta menunjukkan keingintahuan pada akuntansi.

Yani (2011) menyatakan kecerdasan intelektual merupakan kecerdasan

yang sangat dibutuhkan dalam keberhasilan seseorang, kecerdasan intelektual

tetap mempengaruhi pola fikir seorang mahasiswa. karena kecerdasan intelektual

merupakan kecerdasan pertama yang dikembangkan yang mampu membuat

seorang mahasiswa berfikir secara rasional untuk belajar akuntansi dan

memahaminya. Penelitian Yani (2011) ini menyimpulkan kecerdasan intelektual

berpengaruh pada tingkat pemahaman akuntansi.

Page 57: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

41

Hasil penelitian Yani (2011) ini didukung oleh hasil penelitian Ardana dkk

(2013) yang menyimpulkan kecerdasan intelektual (IQ) berpengaruh positif pada

tingkat pemahaman akuntansi.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis

Ha1 sebagai berikut :

Ha1 : Kecerdasan intelektual berpengaruh positif pada tingkat pemahaman

akuntansi.

3.3.2 Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Tingkat Pemahaman

Akuntansi Diperkuat oleh Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional memungkinkan seseorang untuk memutuskan

dalam situasi apa dirinya berada lalu bersikap secara tepat didalamnya.

Kecerdasan emosional memberikan kesadaran mengenai perasaan milik diri

sendiri dan juga perasaan milik orang lain. Kecerdasan emosional memberikan

rasa empati, cinta, motivasi dan kemampuan untuk menangapi kesedihan atau

kegembiraan secara tepat (Goleman, 2003: 18).

Dengan kecerdasan emosional, seseorang mampu mengetahui dan

menanggapi perasaan mereka sendiri dengan baik dan mampu membaca dan

menghadapi perasaan-perasaan orang lain dengan efektif. Seseorang dengan

keterampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan

berhasil juga mengembangkan kecerdasan intelektualnya dan memiliki motivasi

untuk berprestasi. Sedangkan seseorang yang tidak dapat menahan kendali atas

kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merusak

kecerdasan intelektualnya untuk memusatkan perhatian dan akan mempengaruhi

Page 58: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

42

perilaku belajar mahasiswa yang nantinya juga mempengaruhi seberapa besar

mahasiswa dalam memahami akuntansi (Dwijayanti, 2009).

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis

Ha2 sebagai berikut :

Ha2 : Kecerdasan emosional meningkatkan pengaruh kecerdasan

intelektual pada tingkat pemahaman akuntansi.

3.3.3 Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Tingkat Pemahaman

Akuntansi Diperkuat oleh Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan

memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan

perilaku dan hidup seseorang dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya,

kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih

bermakana dibandingkan dengan yang lain (Zohar dan Marshall, 2007).

Kecerdasan spiritual adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan

kecerdasan intelektual secara efektif. Oleh karena itu, seseorang yang memiliki

kecerdasan spiritual yang tinggi juga akan memotivasi mahasiswa untuk lebih giat

belajar dan memiliki kreativias yang tinggi pula. Begitu pula sebaliknya,

mahasiswa dengan kecerdasan spiritual yang rendah akan kurang termotivasi

dalam belajar yang terjadi adalah melakukan segala cara untuk mendapatkan nilai

yang baik, sehingga tingkat pemahaman dalam akuntansi menjadi kurang.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis

Ha3 sebagai berikut :

Ha3 : Kecerdasan spiritual meningkatkan pengaruh kecerdasan intelektual

pada tingkat pemahaman akuntansi.

Page 59: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

43

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan dan

menganalisis pengaruh variabel independen yaitu kecerdasan intelektual terhadap

tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi yang diperkuat oleh kecerdasan emosional

dan kecerdasan spiritual. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini

termasuk jenis penelitian penjelasan atau explanatory research, yang akan

menjelaskan hubungan kausal antara variabel independen tersebut terhadap variabel

dependen yang diperkuat dengan variable moderating melalui pengujian hipotesis

(Sugiyono, 2012 : 229 )

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengalisis pengaruh kecerdasan

intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap tingkat

pemahaman mahasiswa akuntansi. Untuk menganalisis pengaruh tersebut data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pengisian oleh mahasiswa akutansi

Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar. Dengan demikian, penelitian

ini berlokasi pada Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar. Adapun

waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2014.

Page 60: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

44

4.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian tentang variabel-variabel

pemahaman akuntansi, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan

spiritual. Hubungan yang akan dianalisis pengaruh kecerdasan intelektual pada

pemahaman akuntansi. Selain itu akan dianalisis juga efek pemoderasi dari

kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual atas pengaruh pengaruh kecerdasan

intelektual pada pemahaman akuntansi tersebut.

4.4 Penentuan Sumber Data

4.4.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli (tidak melalui media perantara) berupa pendapat atau opini subyek

(orang) secara individual atau kelompok, yang dikumpulkan untuk menjawab

perumusan masalah dalam penelitian (Sekaran, 2003: 71). Dalam peneltian ini data

primer diperoleh langsung dari kuesioner yang telah diisi oleh responden yaitu

mahasiswa akuntansi Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.

4.4.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal-hal lain yang

ingin diteliti. Populasi merupakan keseluruhan obyek yang karakteristiknya akan

diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program magister akuntansi

Page 61: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

45

angkatan 10, 11, dan 12 Universitas Udayana Denpasar yang berjumlah 87

mahasiswa, yang terdiri dari :

1. Angkatan 10 : 31 orang

2. Angkatan 11 : 26 orang

3. Angkatan 12 : 30 orang

Jumlah : 87 orang

Seluruh anggota populasi diambil semua sebagai sampel penelitian. Penelitian

yang menjadikan seluruh anggota populasi dijadikan sampel disebut sebagai

penelitian populasi atau penelitian sensus (Supardi, 2005: 102).

4.5 Variabel Penelitian

4.5.1 Identifikasi Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu variabel dependent, variabel

independent dan variabel moderating. Variabel independent adalah variabel yang

nilainya tidak tergantung varaibel lain, sedangkan variabel dependent adalah variabel

yang nilainya tergantung dari variabel bebas, dan variabel moderating adalah variabel

yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel

independent dengan dependent (Sugiyono, 2012). Variabel bebas (independent)

dalam penelitian ini adalah kecerdasan intelektual, sedangkan variabel terikat

(dependent) adalah tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi dan variabel

moderatingnya kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.

Page 62: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

46

4.5.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Cooper dan Schindler, (2007: 35) menyatakan bahwa definisi operasional variabel

penelitian merupakan penentuan construct dengan berbagai nilai untuk memberikan

gambaran mengenai fenomena sehingga dapat diukur. Construct merupakan abstraksi

dari fenomena atau realitas yang untuk keperluan penelitian harus dioperasionalisasikan

dalam bentuk variabel yang diukur dengan berbagai nilai. Operasionalisasi variabel-

variabel penelitian ini sebagai berikut:

1) Kecerdasan Intelektual

Kecerdasan intelektual adalah kemampuan yang di butuhkan untuk melakukan

berbagai aktivitas mental berpikir, menalar dan memecahkan masalah (Robins dan

Judge, 2008: 57). Instrumen penelitian dibuat dengan mengadopsi indikator-indikator

kecerdasan intelektual yang dikemukakakn oleh Robins dan Judge (2008: 57)

2) Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan

perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, serta mengelola emosi dengan baik pada

diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain (Goleman, 2005: 35). Instrumen

penelitian dibuat berdasarkan indikator-indikator kecerdasan emosional yang

dimodifikasi dari Goleman (2005: 35).

3) Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan spritual adalah kecerdasan yang sudah ada dalam setiap manusia sejak

lahir yang membuat manusia menjalani hidup penuh makna, selalu mendengarkan

suara hati nuraninya, tak pernah merasa sia-sia, semua yang dijalaninya selalu

Page 63: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

47

bernilai (Wahab dan Umiarso, 2011: 52). Instrumen penelitian dengan memodifikasi

instrumen penelitian kecerdasan spiritual dari Wahab dan Umiarso (2011: 52).

4) Pemahaman Akuntansi

Suwardjono (2005: 4) menyebutkan pemahaman akuntansi merupakan pengetahuan

akuntansi dapat dipandang dari dua sisi pengertian yaitu sebagai pengetahuan profesi

(keahlian) yang dipraktekkan di dunia nyata dan sekaligus sebagai suatu disiplin

pengetahuan yang diajarkan diperguruan tinggi. Instrumen penelitian dibuat dengan

mengadopsi indikator-indikator pemahaman akuntansi dari Suwardjono (2005: 4).

Secara ringkas definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian

ini disajikan dalam tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1Definisi Operasional Variabel

Variabel Dimensi Sub Dimensi Indikator SkalaPengukuran

KecerdasanIntelektual

(X1)

Kemampuanbelajar

Kemampuan berpikir,menalar danmemecahkan masalah

a. Kemampuan memecahkanmasalah

b. Intelegensi verbalc. Intelegensi praktis

Ordinal

KecerdasanEmosional

(X2)

1. KecakapanPribadi

a. Pengenalan diri:

- Kesadaran emosional- Penilaian diri yang kuat- Kepercayaan diri

Ordinal

b. Pengendalian diri:

- Kontrol diri- Dapat dipercaya- Berhati-hati- Adaptabilitas- Inovasi

Ordinal

c. Motivasi:

- Dorongan berprestasi- Komitmen- Inisiatif- Optimisme

Ordinal

2. KecakapanSosial d. Empati:

- Memahami orang lain- Mengembangkan orang lain- Orientasi pelayanan

Ordinal

Page 64: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

48

Lanjutan Tabel 4.1Variabel Dimensi Sub Dimensi Indikator Skala

Pengukuran

e. Keterampilansosial:

- Pengaruh- Komunikasi- Manajemen Konflik- Kepemimpinan- Membangun ikatan- Kolaborasi dan kooperasi- Kemampuan tim (Wiliam Bulo,

Interprestasi Bebas dariGoleman)

Ordinal

KecerdasanSpiritual(X3)

Kemampuanuntukmenjalanihidup penuhmakna

Mendengarkan hatinurani

- Kemampuan untuk bersikapfleksibel

- Adanya tingkat kesadaran yangtinggi.

- Kemampuan untuk menghadapidan memanfaatkan penderitaan.

- Kemampuan untuk menghadapidan melampaui rasa sakit.

- Kualitas hidup yang di ilhamioleh visi dan nilai-nilai.

- Keengganan untukmenyebabkan kerugian yangtidak perlu.

- Kecenderungan untukberpandangan holistik.

- Kecenderungan untuk bertanya“mengapa” atau “bagaimanajika” dan berupaya untukberupaya mencari jawaban-jawaban yang mendasar.

- Memiliki kemudahan untukbekerja melawan konvensi.(zohar & marshall, 2002: 14).

Ordinal

PemahamanAkutansi

(Y1)

Nilai matakuliah

akuntansi

- Nilai mata kuliah teoriakuntansi keuangan

- Nilai mata kuliah akuntansimanajemen

- Nilai mata kuliah seminarauditing

- Nilai mata kuliah seminarakuntansi keuangan

- Nilai mata kuliah analisislaporan keuangan

Interval

Page 65: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

49

4.6 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner untuk

mengumpulkan data primer. Kuesioner merupakan pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2012: 199). Kuesioner diberikan kepada mahasiswa akutansi

Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar yang dijadikan sampel

penelitian atau responden penelitian.

Kuesioner atau daftar pertanyaan disusun dengan

memperhatikan/menerapkan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

variabel penelitian. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak

untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan

(Sugiyono, 2012: 200).

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara

lain :

Sangat Setuju (SS) diberi nilai 5

Setuju (S) diberi nilai 4

Ragu-ragu diberi nilai 3

Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2

Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1

Page 66: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

50

Sebelum digunakan kuesioner perlu diuji terlebih dahulu dengan

menggunakan uji instrumentasi penelitian yang meliputi uji validitas dan uji

reliabilitas yang diuraikan sebagai berikut :

1) Uji Validitas

Uji validitas merupakan uji homogenitas item pertanyaan per variabel

untuk menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

untuk melakukan fungsinya. Semakin tinggi validitas alat ukur maka semakin

kecil varian kesalahannya.

Dengan demikian uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau

valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut.

Untuk menguji validitas kuesioner digunakan rumus korelasi Product

Moment Pearson, yaitu : (Arikunto, 2002: 61)

n (Σxy)-Σx.Σyrxy =

√ {n Σx2-(Σx)2 n Σy2-(Σy)2}

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi Product Moment Pearson

y = skor item total

x = skor pertanyaan

n = jumlah pertanyaan

Page 67: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

51

Dengan kriteria jika diperoleh r hitung > r tabel, butir pertanyaan

tersebut valid, tetapi jika r hitung < r tabel, maka butir pertanyaan tersebut

tidak valid.

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan kriteria tingkat kemantapan atau konsistensi

suatu alat ukur (kuesioner). Suatu kuesioner dapat dikatakan mantap bila

dalam pengukurannya secara berulang-ulang dapat memberikan hasil yang

sama (dengan catatan semua kondisi tidak berubah). Jadi, suatu kuesioner

disebut reliabel atau handal apabila jawaban seseorang atas pertanyaan adalah

konsisten dari waktu ke waktu.

Untuk mengukur reliabilitas digunakan alat ukur dengan teknik Alpha

Cronbach dengan rumus sebagai berikut: (Arikunto, 2002: 63)

k Σ αb2 )

rn = 1-k-1 α1

2

Keterangan:

rn = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

Σ αb2 = Jumlah varian butir

α12 = Varian total

Page 68: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

52

Keputusan reliabel tidaknya kuesioner dinyatakan apabila diperoleh

nilai r hitung > r tabel dengan taraf signifikan 5% maka butir pertanyaan

tersebut reliabel.

Uji reliabilitas dengan SPSS ver 15 for windows yang dilakukan adalah

menggunakan Reliability Analysis Statistic dengan Cronbach Alpha (). Jika

nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Ghozali, 2006: 68), maka dapat dikatakan

variabel tersebut reliabel.

4.7 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian menjelaskan mengenai langkah awal hingga akhir

mengenai tata cara dilakukanya penelitian ini membentuk proses dan hasil yang

objektif, efektif, valid, dan efisien. Penelitian ini diawali dengan menetapkan suatu

tujuan dimana penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan bukti empiris

pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual

terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi Program Pascasarjana Universitas

Udayana Denpasar. Dalam penelitian ini, menggunakan 4 (empat) variabel yaitu

tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi sebagai variabel dependen, 1 (satu) variabel

independen yaitu kecerdasan intelektual dan 2 (dua) variabel moderating yaitu

kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Gambar 4.1 menunjukan prosedur

penelitian mulai dari latar belakang hingga uji hipotesis dan simpulan serta saran.

Page 69: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

53

Gambar 4.1 Prosedur Penelitian

4.8 Analisis Data

4.8.1 Uji Asumsi Klasik

Mengingat analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa

model regresi, maka untuk menentukan ketepatan model perlu dilakukan pengujian

LatarBelakang

MasalahPenelitian

Kajian Pustaka danPenelitian Sebelumnya

TujuanPenelitian

ManfaatPenelitian

HipotesisPenelitian

DataPenelitian

Data PrimerKuesioner

VariabelPenelitian

Independen:Kecerdasan Intelektual

Dependen: TingkatPemahaman Mahasiswa

Akuntansi

Analisis RegresiLinier Berganda

Hasil danPembahasan

SimpulanPenelitian

Saran

Data SkunderData Mahasiswa

Moderating:- Kecerdasan emosional- Kecerdasan spiritual

Page 70: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

54

atas beberapa asumsi klasik yang mendasari model regresi. Penyimpangan asumsi

klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji

heterokedastisitas yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk menguji apakah model regresi, variabel

independen, dan variabel dependennya memiliki distribusi data normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal. Uji normalitas dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov satu arah atau

analisis grafis. Dasar pengambilan keputusan normal atau tidaknya data yang

diolah adalah sebagai berikut (Ghozali, 2006: 67):

a. Jika nilai Z hitung > Z tabel, maka distribusi sampel normal.

b. Jika nilai Z hitung < Z tabel, maka distribusi sampel tidak normal.

2) Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah situasi tidak konstannya varians. Kasus ini

terjadi apabila variabel gangguan tidak mempunyai varians yang sama untuk

semua observasi. Akibat dari adanya heteroskedastisitas, penaksir OLS tetap tidak

bisa tetapi tidak efisien (Catur Sugiyanto, 1994). Salah satu cara mendeteksi

heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji glesjer. Uji Glesjer dilakukan

dengan cara meregresi logaritma residual kuadrat terhadap semua variabel

penjelas.

Page 71: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

55

4.8.2 Analisis Verifikatif dengan Regressi

Setelah melakukan pengujian asumsi klasik terhadap sampel penelitian,

kemudian akan dilakukan analisis data verifikatif dengan menggunakan regresi dan

Moderated Regression Analysis (MRA). Analisis regresi merupakan suatu metode

untuk menentukan hubungan sebab akibat antara satu variabel dengan variabel-

variabel lainnya. Analisis regresi dipakai secara luas untuk melakukan prediksi dan

ramalan. Analisis ini juga digunakan untuk memahami variabel bebas mana saja yang

berhubungan dengan variabel terikat dan untuk mengetahui bentuk-bentuk hubungan

tersebut. Dalam penelitian ini digunakan dua buah model analisis regresi, yaitu

analisis regresi Moderated Regression Analysis (MRA).

4.8.2.1 Analisis Regresi

Dalam penelitian ini metode empiris pengujian hipotesis yang digunakan

adalah model analisis regresi. Analisis regresi adalah hubungan secara linear antara

dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini untuk

mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan

untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen

mengalami kenaikan atau penurunan. Adapun tujuan dari analisis regresi adalah

untuk menentukan model yang paling sesuai untuk pasangan data. Alat analisis ini

regresi dapat digunakan untuk membuat model dan menyelidiki hubungan antara dua

Page 72: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

56

variabel atau lebih. Di samping itu untuk mengetahui mana di antara variabel-variabel

independen dalam model yang mempengaruhi variabel dependen.

Adapun untuk mengetahui besarnya pengaruh signifikan kecerdasan intelektual

(IQ), pada pemahaman akuntansi dapat dilihat pada persamaan regresi sebagai berikut:

Y = α + β1 X1 + e ............................................................................. 1)

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X1 . X2 + β5 X1 . X3 + e……… 2)

Dimana :

Y = Pemahaman Akuntansi

X1 = Kecerdasan Intelektual

X2 = Kecerdasan Emosional

X3 = Kecerdasan Spiritual

α, β0 = Konstanta

β1, β2, β3, β4, β5 = Koefisien regresi

e = Standar error

Persamaan regresi model pertama digunakan untuk analisis regresi sedangkan

regresi model ke dua digunakan untuk uji kelayakan model. Adapun kriteria

pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

alat bantu komputer dengan program SPSS ver 15 for windows.

4.8.2.2 Moderated Regression Analysis (MRA)

Menurut Ghozali (2006) uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated

Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi dimana dalam

persamaan regresinya mengandung unsur interaksi antara satu atau lebih variabel

Page 73: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

57

independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji pengaruh kecerdasan

intelektual (IQ) pada pemahaman akuntansi yang dimoderasi oleh, kecerdasan

emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) digunakan Moderated Regression

Analysis (MRA). Moderated Regression Analysis dinyatakan dalam bentuk regresi

berganda dengan persamaan mirip regresi polynomial yang menggambarkan

pengaruh nonlinier (Hair, 2010: 176).

Moderated Regression Analysis merupakan aplikasi khusus regresi dimana

dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih

variabel independen). Variabel moderating yaitu kecerdasan emosional (EQ) , dan

kecerdasan spiritual (SQ) mempengaruhi hubungan langsung antara variabel

independen yaitu kecerdasan intelektual (IQ) dengan variabel dependen yaitu

pemahaman akuntansi (Y). Pengaruh ini dapat memperkuat atau memperlemah

hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel dependen.

Cara mengestimasi nilai koefisien regresi β1, β2, β3, β4 dan β5 digunakan

metode kuadrat terkecil (least square method) dan perhitungannya menggunakan

Software IBM SPSS Statistics 19. Arti koefisien β adalah jika nilai β positif (+), hal

tersebut menunjukkan hubungan searah antara variabel independen dan variabel

dependen. Artinya peningkatan/penurunan variabel independen diikuti oleh

peningkatan/penurunan variabel dependen. Sedangkan jika nilai β negatif (-),

menunjukkan hubungan yang berlawanan arah antara independen dan variabel

dependen. Dengan kata lain peningkatan variabel independen justru diikuti dengan

penurunan variabel dependen atau sebaliknya.

Page 74: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

58

4.8.2.3 Analisis Kelayakan Model Dan Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi perubahan variabel dependen amat terbatas.

Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2006: 83).

4.8.3 Pengujian Hipotesis

4.8.3.1 Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ) pada Pemahaman Akuntansi

Untuk menganalisis pengaruh kecerdasan intelektual (IQ) pada pemahaman

akuntansi digunakan Uji-t dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menentukan Ho dan Ha

Ho : ß1 = 0 artinya kecerdasan intelektual (IQ) tidak berpengaruh pada

pemahaman akuntansi.

Ha : ß1 ≠ 0 artinya kecerdasan intelektual (IQ) berpengaruh pada pemahaman

akuntansi.

2) Level significance (α) = 0,05

3) Kriteria Pengujian

Page 75: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

59

1) Apabila signifikansi-t atau p value < α atau 0,05, maka Ho ditolak,

Ha diterima, artinya kecerdasan intelektual (IQ) berpengaruh pada

pemahaman akuntansi.

2) Apabila signifikansi-t atau p value > α atau 0,05, maka Ho

diterima, Ha ditolak, artinya kecerdasan intelektual (IQ) tidak

berpengaruh pada pemahaman akuntansi.

4.8.3.2 Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ) pada Pemahaman Akuntansi yang

Dimoderasi oleh Kecerdasan Emosional (EQ)

Untuk menganalisis pengaruh kecerdasan intelektual (IQ) pada pemahaman

akuntansi yang dimoderasi oleh kecerdasan emosional (EQ) digunakan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menentukan Ho dan Ha

Ho : ß1 = 0 artinya kecerdasan intelektual (IQ) yang dimoderasi oleh

kecerdasan emosional (EQ) tidak berpengaruh pada pemahaman

akuntansi.

Ha : ß1 ≠ 0 artinya kecerdasan intelektual (IQ) yang dimoderasi oleh

kecerdasan emosional (EQ) berpengaruh pada pemahaman

akuntansi.

2) Level significance (α) = 0,05

3) Kriteria Pengujian

Page 76: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

60

1) Apabila signifikansi-t atau p value < α atau 0,05, maka Ho ditolak, Ha

diterima, artinya kecerdasan intelektual (IQ) yang dimoderasi oleh

kecerdasan emosional (EQ) berpengaruh pada pemahaman akuntansi.

2) Apabila signifikansi-t atau p value > α atau 0,05, maka Ho diterima, Ha

ditolak, artinya kecerdasan intelektual (IQ) yang dimoderasi oleh

kecerdasan emosional (EQ) tidak berpengaruh pada pemahaman

akuntansi.

4.8.3.3 Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ) pada Pemahaman Akuntansi yang

Dimoderasi oleh Kecerdasan Spiritual (ESQ)

Untuk menganalisis pengaruh kecerdasan intelektual (IQ) pada pemahaman

akuntansi yang dimoderasi oleh kecerdasan spiritual (ESQ) digunakan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menentukan Ho dan Ha

Ho : ß2 = 0 artinya kecerdasan intelektual (IQ) yang dimoderasi oleh

kecerdasan spiritual (ESQ) tidak berpengaruh pada pemahaman

akuntansi.

Ha : ß2 ≠ 0 artinya kecerdasan intelektual (IQ) yang dimoderasi oleh

kecerdasan spiritual (ESQ) berpengaruh pada pemahaman

akuntansi.

2) Level significance (α) = 0,05

3) Kriteria Pengujian

Page 77: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

61

1) Apabila signifikansi-t atau p value < α atau 0,05, maka Ho

ditolak, Ha diterima, artinya kecerdasan intelektual (IQ) yang

dimoderasi oleh kecerdasan spiritual (ESQ) berpengaruh pada

pemahaman akuntansi.

2) Apabila signifikansi-t atau p value > α atau 0,05, maka Ho

diterima, Ha ditolak, artinya kecerdasan intelektual (IQ) yang

dimoderasi oleh kecerdasan spiritual (ESQ) tidak berpengaruh

pada pemahaman akuntansi.

Page 78: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

62

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian

5.1.1 Hasil Uji Validitas

Uji validitas adalah untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Pada penelitian kali ini untuk mengukur validitas digunakan uji korelasi bivariate

antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Dari hasil

perhitungan SPSS diperoleh hasil validitas dari masing-masing variabel adalah

sebagai berikut:

1). Uji Validitas Variabel IQ

Hasil uji validitas variabel IQ dengan bantuan program SPSS ver 19

for windows dapat di uraikan sebagai berikut:

Tabel 5.1Uji Validitas Variabel IQ

N=87No Indikator rhitung rTabel Validitas

1 IQ1 0,662

0,30 Valid

2 IQ2 0,5113 IQ3 0,4884 IQ4 0,6925 IQ5 0,5666 IQ6 0,6847 IQ7 0,5528 IQ8 0,6939 IQ9 0,40110 IQ10 0,591

Sumber: Lampiran III

Page 79: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

63

Berdasarkan Tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa semua aitem pada

variabel IQ mempunyai koefisien korelasi > 0,3, sehingga semua item

pertanyaan telah valid atau lolos uji validitas.

2). Uji Validitas Variabel EQ

Hasil uji validitas variabel EQ dengan bantuan program SPSS ver 19

for windows dapat di uraikan sebagai berikut:

Tabel 5.2Uji Validitas Variabel EQ

N=87No Indikator rhitung rTabel Validitas

1 EQ1 0,355

0,30 Valid

2 EQ2 0,5133 EQ3 0,3934 EQ4 0,3275 EQ5 0,4556 EQ6 0,5247 EQ7 0,5748 EQ8 0,4579 EQ9 0,64210 EQ10 0,55411 EQ11 0,55212 EQ12 0,34013 EQ13 0,37014 EQ14 0,56115 EQ15 0,46016 EQ16 0,42417 EQ17 0,33218 EQ18 0,52219 EQ19 0,41920 EQ20 0,41521 EQ21 0,32222 EQ22 0,32423 EQ23 0,31524 EQ24 0,370

Sumber: Lampiran III

Page 80: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

64

Berdasarkan Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa semua aitem pada

variabel EQ mempunyai koefisien korelasi > 0,3, sehingga semua item

pertanyaan telah valid atau lolos uji validitas.

3). Uji Validitas Variabel SQ

Hasil uji validitas variabel SQ dengan bantuan program SPSS ver 19

for windows dapat di uraikan sebagai berikut:

Tabel 5.3Uji Validitas Variabel SQ

N=87No Indikator rhitung rTabel Validitas

1 SQ1 0,320

0,30 Valid

2 SQ2 0,3923 SQ3 0,4114 SQ4 0,3125 SQ5 0,4576 SQ6 0,4317 SQ7 0,5958 SQ8 0,5009 SQ9 0,46610 SQ10 0,55211 SQ11 0,38212 SQ12 0,34913 SQ13 0,38614 SQ14 0,34815 SQ15 0,38616 SQ16 0,32017 SQ17 0,31718 SQ18 0,319

Sumber: Lampiran III.

Berdasarkan Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa semua item pada

variabel SQ mempunyai koefisien korelasi > 0,3, sehingga semua item

pertanyaan telah valid atau lolos uji validitas.

Page 81: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

65

5.1.2 Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas IQ, EQ dan SQ dengan menggunakan SPSS ver 19 for

windows terlihat hasil seperti Tabel sebagai berikut:

Tabel 5.4Uji Reliabilitas variabel IQ, EQ, SQ

N=87

No Aspek Variabel Cronbach’sAlpha

Nilai kritis/Standard Reliabilitas

1 IQ 0,789>0,6 Reliabel2 EQ 0,794

3 SQ 0,760Sumber: Lampiran III.

Berdasarkan ringkasan hasil uji reliabilitas seperti yang terangkum dalam

Tabel 5.4 di atas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien Cronbach Alpha pada

variabel nilainya lebih besar dari 0,6, maka dapat disimpulkan semua butir

pertanyaan dalam variabel penelitian ini adalah reliabel. Menurut kriteria Nunally

(Ghozali, 2005 : 46) hal tersebut dapat dikatakan Reliabel. Sehingga butir-butir

pertanyaan dalam variabel penelitian dapat digunakan untuk penelitian

selanjutnya.

5.2 Hasil Uji Asumsi Klasik

Maksud dilakukakan pengujian asumsi dalam penelitian ini adalah untuk

mendapatkan model regresi yang baik dan benar-benar mampu memberikan

estimasi yang handal dan tidak bias. Analisis regresi juga menunjukkan arah

hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Teknik estimasi

variable dependen yang melandasi independen analisis tersebut disebut Ordinary

Least Squares (OLS).

Page 82: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

66

Model regresi yang menggunakan teknik OLS, sering disebut sebagai

model regresi linear klasik. Untuk dapat dianalisis hasilnya, model tersebut harus

menggunakan asumsi OLS. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan

adalah uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. Pengujian ini dilakukan untuk

meyakini bahwa model regresi yang diperoleh mempunyai kemampuan untuk

memprediksi, dan kemanfaatan dalam pengambilan keputusan.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel, pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji

normalitas dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik dengan

parametrik Kolmogrorov-Smirnow test (K-S) dengan menggunakan bantuan

Program SPSS ver 19 for windows, hasil olah data terlihat seperti Tabel 5.5.

berikut:

Tabel 5.5Hasil Normalitas dengan Kolmogrorov-Smirnow Test (K-S)

UnstandardizedResidual

N 87NormalParameters(a,b)

Mean .0000000

Std. Deviation 1.66853958Most ExtremeDifferences

Absolute .121

Positive .121Negative -.108

Kolmogorov-Smirnov Z 1.132Asymp. Sig. (2-tailed) .154a Test distribution is Normal.b Calculated from data.Sumber: Lampiran IV.

Page 83: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

67

Berdasarkan Tabel 5.5 dapat diketahui menunjukan bahwa nilai Sig.

(2–tailed) dalam One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test adalah 0,154 yang

lebih besar dari > 0,05), sehingga H0 diterima. Ini berarti bahwa data yang

diuji menyebar normal/terdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan

yang lain yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Selanjutnya uji heteroskedastisitas dengan

menggunakan Glejser dilakukan dengan menggunakan bantuan Program SPSS

ver 19 for windows, hasil olah data terlihat seperti Tabel 5.6 berikut:

Tabel 5.6Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.BStd.

Error Beta1 (Constant) -1.978 1.990 -.994 .323

IQ .017 .039 .057 .431 .668EQ .021 .021 .131 1.015 .313SQ -.007 .034 -.028 -.208 .835

a Dependent Variable: Res_2Sumber: Lampiran IV.

Tabel 5.7 menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen

yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut

Y atau | Y |. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas 0,05 atau

di atas tingkat kepercayaan 5%, jadi dapat disimpulkan model regresi tidak

mengandung adanya heteroskedastisitas.

Page 84: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

68

5.3 Hasil Analisis Deskriptif

Dari 87 amatan yang telah lolos uji asumsi klasik, diperoleh nilai deskripsi

statistik yang dapat memberi penjelasan mengenai nilai minimum, nilai

maksimum dan nilai rata-rata dari data penelitian, yang disajikan dalam tabel 5.7

di bawah ini:

Tabel 5.7Deskriptif Statistik

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation VarianceIQ 87 24.00 45.00 37.0115 5.72123 32.732EQ 87 60.00 106.00 87.5402 10.32586 106.623SQ 87 48.00 79.00 65.4253 6.53725 42.736PA 87 80.60 86.80 83.8644 1.58055 2.498Valid N(listwise) 87

Sumber: Lampiran V.

Dari Tabel 5.8 dapat diketahui rata-rata respon responden atas variabel IQ,

EQ, SQ dan PA masing-masing 37,01; 87,54; 65,43; dan 83,86. Lebih lanjut rata-

rata respon responden ini akan diklasifikasi dengan tahapan sebagai berikut :

1. Menghitung Jangkauan (J) yaitu: Datum terbesar-Datum terkecil

Variabel DatumTerbesar

DatumTerkecil

Jangkauan(J)

IQ 45,00 24,00 21.00EQ 106,00 60,00 46.00SQ 79,00 48,00 31.00PA 86,80 80,60 6,20

Sumber: Lampiran V.2. Menghitung banyaknya kelas interval adalah 5 (lima) kelas dengan klasifikasi

sebagai berikut:

a. Untuk variabel IQ, EQ, dan SQ adalah sangat rendah, rendah, cukup

tinggi, tinggi, sangat tinggi.

b. Untuk variabel PA adalah sangat tidak baik, tidak baik, cukup baik, baik,

dan sangat baik.

Page 85: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

69

3. Panjang interval kelas diperoleh melalui pembagian jangkauan dengan jumlah

kelas, hasilnya adalah sebagai berikut:

Variabel Jangkauan Jml Kelas Panjang IntervalKelas

IQ 21.00 5 4.20EQ 46.00 5 9.20SQ 31.00 5 6.20PA 6,2 5 1.24

Sumber: Lampiran V.

4. Berdasarkan nilai minimum dan maksimun data respon responden dan panjang

interval kelas di atas maka masing-masing variabel penelitian dapat

diklasifikasi sebagai berikut :

a. Rata-rata respon responden untuk variabel IQ sebesar 37,01 masuk dalam

klasifikasi IQ tinggi.

Rentang Klasifikasi Klasifikasi Rata-rata DataRespon IQ

24 <= IQ < 28,20 Sangat Rendah28,21 <= IQ < 32,40 Rendah32,41 <= IQ < 36,60 Cukup Tinggi36,61 <= IQ < 40,80 Tinggi 37,0140,81 <= IQ < 42,09 Sangat Tinggi

Sumber: Lampiran V.

b. Rata-rata respon responden untuk variabel EQ sebesar 87,54 masuk dalam

klasifikasi EQ cukup tinggi.

Rentang Klasifikasi Klasifikasi Rata-rata Data ResponEQ

60,00 <= EQ < 69,20 Sangat Rendah69,21 <= EQ < 78,40 Rendah78,41 <= EQ < 87,60 Cukup Tinggi 87,5487,61 <= EQ < 96,80 Tinggi96,81 <= EQ < 106,00 Sangat Tinggi

Sumber: Lampiran V.

Page 86: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

70

c. Rata-rata respon responden untuk variabel SQ sebesar 65,43 masuk dalam

klasifikasi SQ cukup tinggi.

Rentang Klasifikasi Klasifikasi Rata-rata DataRespon

48,00 <= SQ < 54,20 Sangat Rendah54,21 <= SQ < 60,40 Rendah60,41 <= SQ < 66,60 Cukup Tinggi 65,4366,61 <= SQ < 72,80 Tinggi72,81 <= SQ < 79,00 Sangat Tinggi

Sumber: Lampiran V.

d. Rata-rata respon responden untuk variabel PA sebesar 83,86 masuk dalam

klasifikasi PA cukup baik.

Rentang Klasifikasi Klasifikasi Rata2 DataRespon

80,60 <= PA < 81,84 Sangat Tidak Baik81,85 <= PA < 83,08 Tidak Baik81,09 <= PA < 84,32 Cukup Baik 83,8684,33 <= PA < 85,56 Baik85,57 <= PA < 86,80 Sangat Baik

Sumber: Lampiran V.

5.4 Uji Kelayakan Model (Uji F) dan Koefisien Determinasi

Pengujian Kelayakan Model (Uji F) bertujuan untuk mengetahui

kelayakan model regresi digunakan sebagai alat analisis untuk menguji pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependennya. Hasil uji kelayakan model

disajikan pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)

Change StatisticsR SquareChange F Change df1 df2

Sig. FChange

.239 3.663 3 83 .000a Predictors: (Constant), SQ, EQ, IQSumber: Lampiran VI.

Page 87: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

71

Berdasarkan Tabel 5.8 dapat diketahui bahwa model regresi memiliki P-

value (Sig. F Change) sebesar 0,000, nilai tersebut lebih kecil daripada α (5%)

sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi tersebut memenuhi uji kelayakan

model/model fit test.

Sejauhmana variasi perubahan variabel independen dalam model mampu

menjelaskan variasi perubahan variabel dependennya dapat dilihat dari koefisien

determinasi, dalam hal ini digunakan indikator R2. Besarnya koefisien determinasi

R2 masing-masing model regresi tanpa interaksi dan model regresi dengan

interaksi dapat dilihat pada Tabel 5.9 Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui

besarnya R2 model regresi tanpa interaksi sebesar 40,3% sedangkan model regresi

dengan interaksi sebesar 56,1%, yang menjelaskan variasi perubahan variabel

dependen sebesar 56,1% sedangkan sisanya sebesar 43,9% dijelaskan oleh variasi

perubahan variabel independen di luar model.

Tabel 5.9Koefisien Determinasi

Model R R SquareAdjustedR Square

Std. Errorof the

Estimate

1 .635(a) .403 .400 1.67929

2 .749(a) .561 .543 12.69843a Predictors: (Constant), SQ, EQ, IQ.Sumber: Lampiran VI.

5.5 Hasil Analisis Verifikatif

5.5.1 Hasil Analisis Moderated Regression Analysis (MRA)

Hasil analisis regresi linier berganda dengan program SPSS ver 19 for

windows dimaksudkan untuk menganalisis tentang besarnya pengaruh dari

variabel indepeden terhadap dependen, yaitu dengan melihat besar koefisien

Page 88: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

72

determinasi (R Square). Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependent,

yaitu PA, dan satu variabel independen yaitu IQ, dan dua variabel moderator

yaitu, EQ dan SQ. Berdasarkan hal tersebut maka metode analisis yang digunakan

adalah Moderated Regression Analysis (MRA). Dari Moderated Regression

Analysis (MRA) yang dilakukan dengan menggunakan bantuan Program SPSS ver

19 for windows, hasil olah data dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 5.10Analisa Regresi Pengaruh IQ terhadap PA yang dimoderasi oleh EQ dan SQ

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.BStd.

Error Beta1 (Constant) 17.046 2.018 8.447 .000

IQ .364 .039 .256 5.421 .000EQ .256 .021 .234 3.267 .000SQ .262 .034 .221 2.758 .003IQ-EQ .629 .060 .327 6.281 .000IQ-SQ .626 .073 .321 6.203 .000

a Dependent Variable: PASumber: Lampiran VI.

Berdasarkan Tabel 5.10 di atas, maka persamaan regresi yang di dapat

adalah sebagai berikut:

Y2 = 17,046 + 0,364X1 + 0,256X2+ 0,262X3 + 0,629X1.X2 + 0,626 X1.X3

Keterangan:

Y2 = Pemahaman Akuntansi

X1 = Kecerdasan Intelektual

X2 = Kecerdasan Emosional

X3 = Kecerdasan Spritual

X1.X2 = Interaksi IQ dengan EQ

X1.X3 = Interaksi IQ dengan SQ

Page 89: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

73

Berdasarkan model regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Nilai konstanta sebesar 17,046 artinya apabila variabel IQ , EQ , SQ dan

interaksi antar variabel independen sama dengan 0 (nol) maka pemahaman

akuntansi adalah sebesar 17,046 satuan. Kemungkinan pemahan akuntansi

ini telah dimiliki mahasiswa MAKSI karena telah lulus S1 akuntansi atau

PPAK maupun bisa diperoleh di tempat kerja.

2. Nilai koefisien regresi IQ sebesar 0,364 artinya, apabila variabel IQ

meningkat sebesar 1 satuan maka variabel tingkat pemahaman akuntansi

akan meningkat sebesar 0,364 satuan, dengan asumsi variabel lainnya

konstan ( ceteris varibus ).

3. Nilai koefisien regresi EQ sebesar 0,256 artinya, apabila variabel EQ

meningkat sebesar 1 satuan maka variabel tingkat pemahaman akuntansi

akan meningkat sebesar 0,256 satuan dengan asumsi variabel lainnya

konstan ( ceteris varibus ).

4. Nilai koefisien regresi SQ sebesar 0,262 artinya, apabila variabel SQ

meningkat sebesar 1 satuan maka variabel tingkat pemahaman akuntansi

akan meningkat sebesar 0,262 satuan dengan asumsi variabel lainnya

konstan ( ceteris varibus ).

5. Nilai koefisien regresi sebesar 0,629 artinya, apabila variabel interaksi IQ

dan EQ meningkat sebesar 1 satuan maka variabel tingkat pemahaman

akuntansi akan meningkat sebesar 0,629 satuan dengan asumsi variabel

lainnya konstan ( ceteris varibus ).

6. Nilai koefisien regresi sebesar 0,626 artinya, apabila variabel interaksi IQ

dan SQ meningkat sebesar 1 satuan maka variabel tingkat pemahaman

Page 90: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

74

akuntansi akan meningkat sebesar 0,626 satuan dengan asumsi variabel

lainnya konstan (ceteris varibus).

5.5.2 Pengujian Hipotesis

Berdasarkan Tabel 5.10 maka hasil uji hipotesis dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Hipotesis Ha1 yang menyatakan bahwa “IQ berpengaruh positif pada

tingkat PA” memperoleh hasil p value sebesar 0,000 yang berarti lebih

kecil dari level signifikansi sebesar 5% atau 0,05, ini berarti bahwa IQ

berpengaruh positif pada tingkat pemahaman akuntansi. Dengan demikian

hasil uji hipotesis ini menerima hipotesis Ha1.

2. Hipotesis Ha2 yang menyatakan bahwa “EQ meningkatkan pengaruh IQ

pada tingkat PA” memperoleh hasil p value sebesar 0,000 yang berarti

lebih kecil dari level signifikansi sebesar 5% atau 0,05, ini berarti bahwa

semakin tinggi EQ akan meningkatkan pengaruh IQ secara signifikan pada

tingkat pemahaman akuntansi . Dengan demikian hasil uji hipotesis ini

menerima hipotesis Ha2.

3. Hipotesis Ha3 yang menyatakan bahwa “SQ meningkatkan pengaruh IQ

pada tingkat PA” memperoleh hasil p value sebesar 0,000 yang berarti

lebih kecil dari level signifikansi sebesar 5% atau 0,05, ini berarti bahwa

semakin tinggi SQ akan meningkatkan pengaruh IQ secara signifikan pada

tingkat pemahaman akuntansi IQ. Dengan demikian hasil uji hipotesis ini

menerima hipotesis Ha3.

Page 91: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

75

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Pengaruh IQ terhadap PA

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa IQ berpengaruh positif pada

tingkat PA. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Yani

(2011) ini didukung oleh hasil penelitian Ardana dkk (2013) yang menyimpulkan

IQ berpengaruh positif dan signifikan pada tingkat PA. Yani (2011) menyatakan

IQ merupakan kecerdasan yang sangat dibutuhkan dalam keberhasilan seseorang,

IQ tetap mempengaruhi pola fikir seorang mahasiswa. karena IQ merupakan

kecerdasan pertama yang dikembangkan yang mampu membuat seorang

mahasiswa berfikir secara rasional untuk belajar akuntansi dan memahaminya.

Penelitian Yani (2011) ini menyimpulkan IQ berpengaruh pada tingkat PA.

Menurut William Stren dalam Purwanto, (2003:52), IQ adalah

kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan

menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai dengan tujuan. Wechler dalam Pratiwi

(2011) merumuskan IQ sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir

dan bertindak secara terarah serta kemampuan mengelola dan meguasai

lingkungan secara efektif.

Selama ini banyak orang menganggap bahwa jika seseorang memiliki

tingkat IQ yang tinggi, maka orang tersebut memiliki peluang untuk meraih

kesuksesan yang lebih besar di banding orang lain. Para psikolog menyusun

berbagai tes untuk mengukur IQ, dan tes-tes ini menjadi alat memilah manusia ke

Page 92: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

76

dalam berbagai tingkatan kecerdasan, yang kemudian lebih dikenal dengan istilah

IQ (Intellegence Quotient), yang katanya dapat menunjukkan kemampuan

mereka. Menurut teori ini, semakin tinggi IQ seseorang, semakin tinggi pula

kecerdasannya (Zohar dan Marshall, 2007: 3). IQ memiliki dimensi yaitu

kemampuan memecahkan masalah, intelegensi verbal, dan intelegensi praktis

(Zakiah, 2013:10). Seorang mahasiswa akuntansi yang memiliki IQ yang baik

maka mampu memahami akuntansi dan dapat membaca dengan penuh

pemahaman serta menunjukkan keingintahuan pada akuntansi.

6.2 Pengaruh kemampuan IQ pada tingkat PA yang dapat diperkuat oleh

EQ

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa EQ meningkatkan pengaruh IQ

pada tingkat PA. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya EQ

dapat memperkuat pengaruh IQ terhadap PA. EQ memungkinkan seseorang untuk

memutuskan dalam situasi apa dirinya berada lalu bersikap secara tepat

didalamnya. EQ memberikan kesadaran mengenai perasaan milik diri sendiri dan

juga perasaan milik orang lain. EQ memberikan rasa empati, cinta, motivasi dan

kemampuan untuk menangapi kesedihan atau kegembiraan secara tepat (Goleman,

2003: 18).

Dengan EQ, seseorang mampu mengetahui dan menanggapi perasaan

mereka sendiri dengan baik dan mampu membaca dan menghadapi perasaan-

perasaan orang lain dengan efektif. Seseorang dengan keterampilan emosional

yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan berhasil juga

Page 93: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

77

mengembangkan IQ-nya dan memiliki motivasi untuk berprestasi. Sedangkan

seseorang yang tidak dapat menahan kendali atas kehidupan emosionalnya akan

mengalami pertarungan batin yang merusak IQ-nya untuk memusatkan perhatian

dan akan mempengaruhi perilaku belajar mahasiswa yang nantinya juga

mempengaruhi seberapa besar mahasiswa dalam memahami akuntansi

(Dwijayanti, 2009).

6.3 Pengaruh kemampuan IQ pada tingkat PA yang dapat diperkuat oleh SQ

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa SQ meningkatkan pengaruh IQ

pada tingkat PA. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya SQ

dapat memperkuat pengaruh IQ terhadap PA. SQ adalah kecerdasan untuk

menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk

menempatkan perilaku dan hidup seseorang dalam konteks makna yang lebih luas

dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang

lebih bermakana dibandingkan dengan yang lain (Zohar dan Marshall, 2007). SQ

adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ secara efektif. Oleh

karena itu, seseorang yang memiliki SQ yang tinggi juga akan memotivasi

mahasiswa untuk lebih giat belajar dan memiliki kreativitas yang tinggi pula.

Begitu pula sebaliknya, mahasiswa dengan SQ yang rendah akan kurang

termotivasi dalam belajar yang terjadi adalah melakukan segala cara untuk

mendapatkan nilai yang baik, sehingga tingkat pemahaman dalam akuntansi

menjadi kurang.

Page 94: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

78

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan hipotesis penelitian

serta hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai

berikut:

1) Kecerdasan intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pemahaman akuntansi. Artinya dengan kecerdasan intelektual yang baik maka

mahasiswa akan lebih mudah memahami tentang pemahaman akuntansi. Hal

ini dikarenakan kecerdasan intelektual merupakan kecerdasan pertama yang

dikembangkan yang mampu membuat seorang mahasiswa berfikir secara

rasional untuk belajar akuntansi dan memahaminya.

2) Kecerdasan emosional dapat meningkatkan pengaruh kecerdasan intelektual

pada tingkat pemahaman akuntansi secara positif dan signifikan. Artinya

kecerdasan intelektual yang baik dan didukung dengan kecerdasan emosional

yang stabil dapat lebih meningkatkan pemahaman akuntansi mahasiswa.

Kecerdasan emosional memungkinkan seseorang untuk memutuskan dalam

situasi apa dirinya berada lalu bersikap secara tepat didalamnya. Seseorang

dengan keterampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan

besar ia akan berhasil juga mengembangkan kecerdasan intelektualnya dan

memiliki motivasi untuk berprestasi.

Page 95: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

79

3) Kecerdasan spiritual dapat meningkatkan pengaruh kecerdasan intelektual

pada tingkat pemahaman akuntansi secara positif dan signifikan. Artinya

kecerdasan intelektual yang baik dan didukung dengan kecerdasan spiritual

yang dalam dapat meningkatkan pemahaman akuntansi mahasiswa.

Kecerdasan spiritual merupakan landasan yang diperlukan untuk

memfungsikan kecerdasan intelektual secara efektif. Oleh karena itu,

seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi juga akan

memotivasi mahasiswa untuk lebih giat belajar dan memiliki kreativias yang

tinggi pula.

7.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan

melalui hasil penelitian ini baik kepada Program Pascasarjana Universitas

Udayana Denpasar, mahasiswa maupun untuk pengembangan penelitian yang

lebih lanjut adalah sebagai berikut:

1) Hasil analisis deskriptif menunjukkan variabel kecerdasan intelektual

termasuk dalam klasifikasi tinggi, sehingga disarankan untuk tetap

dipertahankan atau kalau bisa ditingkatkan. Caranya antara lain dengan

memberikan tugas-tugas yang bersifat studi kasus yang lebih menggambarkan

praktek nyata dari ilmu akuntansi.

2) Hasil analisis deskriptif menunjukkan variabel kecerdasan emosional termasuk

dalam klasifikasi cukup, sehingga disarankan untuk ditingkatkan dengan cara

antara lain dengan melatih mahasiswa agar dapat bekerja dalam team.

3) Hasil analisis deskriptif menunjukkan variabel kecerdasan spiritual termasuk

dalam klasifikasi cukup, sehingga disarankan untuk ditingkatkan dengan cara

Page 96: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

80

antara lain dengan mengadakan seminar bertema keagamaan, puja bakti

bersama dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.

4) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih dalam tidak terbatas

pada variabel kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan

spiritual dalam kaitannya dengan pemahaman akuntansi, melainkan perlu

adanya penambahan variabel lainnya serta diharapkan dapat menggunakan

cakupan obyek penelitian yang lebih luas. Selain itu dalam penelitian lanjutan

diharapkan dapat dikembangkan model analisis yang ada untuk mendapat

hasil yang lebih mendalam.

Page 97: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

81

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, Ari Ginanjar. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosidan Spiritual Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Cetakan Keempat.Jakarta: Arga.

Amram, Joseph Yosi. 2009. “The Contribution of Emotional and SpiritualIntelligences to Effective Business Leadership”. Dissertation of Psychology ofInstitute of Transpersonal Psychology, Palo Alto, California.

Amstrong, Thomas. 2009. 7 Kinds of Smart. Menemukan dan MeningkatkaKecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence. Jakarta: GramediaPustaka Utama.

Ananto, Hersan. 2010. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritualterhadap Pemahaman Akuntansi. Skripsi Fakultas Ekonomi UniversitasMuhammadiyah Surakarta. Tidak Dipublikasikan.

Anastasi, A, dan Urbina, S, 2007, Tes Psikologi (Psychological Testing), PT.Prehanllindo, Jakarta.

Ardana, I Cenik, Lerbin R. Aritonang & Elizabeth Sugiarto Dermawan. 2013.”Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, danKesehatan Fisik Untuk Memprediksi Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi.”Jurnal Akuntansi, Vol. XVII, No. 03, hlm. 444-458.

Arif Kennedy. 2013. “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritualterhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Fakultas EkonomiUniversitas Maritim Raja Ali Haji Angkatan 2010.” Fakultas EkonomiUniversitas Maritim Raja Ali Haji.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, S. 2008. Pengantar Psikologi Intelegensi. Cetakan Keempat. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPFE.

Belkaoli, Ahmed Riahi. 2000. Teori Akuntansi. Buku I. Jakarta: Salemba Empat.

Catur Sugianto, 1994. Ekonometrika Terapan, Yogyakarta : BPFE.

Clarken, Rodney H. 2010. “Considering Moral Intelligence as Part of a HolisticEducation”. Journal Education, Northern Michigan University.

Page 98: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

82

Cooper, Donald R. & Pamela S. Schindler. 2007. Metode Riset Bisnis (Vol. 2edisi 9). Jakarta: PT. Media Global Edukasi. dan Mahasiswa terhadap EtikaBisnis. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 1 No. 2, hlm. 1-19.

Depdikbud, 2010, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Dwijayanti, A. P. 2009. Pengaruh Kecerdasan Emosional, KecerdasanIntelektual. Kecerdasan Spiritual, dan Kecerdasan Sosial terhadap PemahamanAkuntansi. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Jakarta.

Dwirandra. 2013. “Pengaruh Perilaku Belajar terhadap Tingkat PemahamanAkuntansi dan Sikap Etis dengan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritualsebagai Variabel Pemoderasi.”

Fahrianta, Riswan Yudhi, Syam, Akhmad Yanz dan Syahdan, Saifhul Anuar,2012, ”Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual MahasiswaAkutansi terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi”Jurnal Ilmu-ilmu Sosial, Vol.4, No.2. hlm.317-326.

Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS(Edisi Kedua), Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Goleman, D. 2005. Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi. EdisiKeenam. Jakarta: PT Gramedia Putaka Utama.

Goleman, Daniel. 2003. Emotional Intelligence. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.

Hair, J.F. Jr., Black, W.C., Babin, B.J., dan Anderson, R.E. 2010. MultivariateData Analysis, 7th ed., NJ, Pearson Prentice Hall.

Hariyoga, Septian dan Suprianto, Edy. 2011. “Pengaruh Kecerdasan Emocional,Perilaku Relajar, dan Budaza Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi DenganKepercayaan Diri sebagai Variable Pemoderasi” Simposium Nasional AkuntansiXIV.

Lesmana, F.B. 2010. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kepercayaan DiriTerhadap Pemahaman Akuntansi. Tidak diterbitkan. Jember. Fakultas EkonomiUniversitas Jember.

Marcel V.J. Veenman, Pascal Wilhelm, Jos J. Beishuizen. 2004. “The RelationBetween Intellectual and Metacognitive Skills from a DevelopmentalPerspective”. Jurnal Learning and Instruction, No. 13, 89-109.

Mardahlena. 2007. ”Pengaruh Kecerdasan Emosional (Pengenalan Diri,Pengendalian Diri, Motivasi, Empati dan Keterampulan Sosial) Terhadap TingkatPemahaman Matakuliah akuntansi.” Universitas Budi Luhur, Jakarta.

Page 99: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

83

Mathews, MR and MHB Perera. 1993, Accounting Theory and Development,Melbourne, Thomas Nelson Australia.

Mawardi. M.Cholid. 2011. “Tingkat Pemahaman Mahasiswa AkuntansiTerhadapa Konsep Dasar Akuntansi di Perguruan Tinggi di Kota Malang”. JurnalAkuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam (UNISMA) Malang.

Mehmet Durgut, Bilal Gerekan, Abdulkadir Pehlivan. 2013. “The Impact ofEmotional Intelligence on the Achievement of Accounting Subject”. Jurnal ofBusiness and Social Science, Vol. 4, No. 13.

Melandy, Rissyo dan Nurna Aziza. 2006. Pengaruh Kecerdasan EmosionalTerhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, Kepercayaan Diri Sebagai VariabelPemoderasi. Padang. Simposium Nasional Akuntansi 1X.

Panangian, Reza. 2012. ”Pengaruh Kecerdasan Emosional dan KecerdasanSpiritual Terhadap Pemahaman Akuntansi Pada Pendidikan Akuntansi”. ArtikelIlmiah tidak di Publikasikan: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas.

Patricia Grant, and Peter McGhee. 2008. “Spirituality and Ethical Bahaviour inthe Workplace: Wishful Thinking or Authentic Reality”. Jurnal of Business Ethicsand Organization Studies, Vol. 13, No. 2.

Robbins, S. P., & Judge, T. A. 2008. Organizational Behavior. 13th Edition. US:Prentice Hall.

Rachmi, Filia. 2010. ”Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, danPerilaku Belajar Terhadap Pemahaman Akuntansi”. Semarang. Jurnal PendidikanAkuntansi.

Ratu Purana Supraba Wirumananggay. 2008. “Pengaruh Kecerdasan Emosionalterhadap Tingkat Pemahaman Matakuliah Akuntansi.” Fakultas EkonomiUniversitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business, a Skill Building Approach. 4thed. John Wiley & Sons, Inc. NY. Journal Publikasi.

Sternberg, J. Robert. 2008. Psikologi Kognitif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung:Penerbit Alfabeta.

Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press.

Susanto, Azhar. 2004. Sistem Informasi Manajemen:Konsep dan Pengembangan.Bandung: Lingga Jaya.

Page 100: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

84

Suwardjono. 2001. “Mamahamkan Akuntansi Dengan Penalaran dan PendekatanSistem”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14 No.3, pp.106-122.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi; Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisiketiga. Yogyakarta: BPFE.

Tikollah, M. R., Triyuwono, I., & Ludigdo, U. 2006. Pengaruh KecerdasanIntelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap SikapEtis Mahasiswa Akuntansi (Studi pada Perguruan Tinggi Negeri di Kota MakasarProvinsi Sulawesi Selatan). Proceeding Simposium Nasional Akuntansi IXPadang.

Trisnawati, E.I. & S. Suryaningsum. 2003. Pengaruh EQ terhadap TingkatPemahaman Akuntansi. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya.

Vahid Oskou, Mohammad Reza Ashtiani, Mehdi Soltani, KeivanFathi. 2013.“Investigation and Evaluation of Spiritual Intelligence: A DemographicApproach”. Jurnal of Engineering and Applied Sciences, Vol. 3, No. 17.

Wahab, A dan Umiarso. 2011. Kepemimpinan Pendidikan dan KecerdasanSpiritual. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Yani, Fitri. 2011. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional,Kecerdasan Spiritual Terhadap Pemahaman Akuntansi. Jurnal AkuntansiPendidikan. Universitas Riau.

Yosep, Iyus. 2005. “Pentingnya ESQ (Emosional & Spiritual Quotion) BagiPerawat Dalam Manajemen Konflik.” Disampaikan pada Cerdas, Kreatif,Berwawasan Dan Mandiri (Cerebri) Kegiatan Penerimaan Mahasiswa BaruFakultas Ilmu Keperawatan Unpad, Bandung.

Yulianto. 2009. ”Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual danKecerdasan Spiritual terhadap Pemahaman Akutansi”, Universitas Budi Luhur.

Yusuf, Al Hariyono. 2002. Pengantar Akuntansi 1. Yogyakarta : STIE YKPN.

Zakiah, Farah. 2013. “Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosionaldan Kecerdasan Spiritual terhadap Pemahaman Akuntansi”. Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Jember.

Zohar, D., dan Marshall, I. 2007. SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalamBerpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan. Diterjemahkanoleh Rahmi Astuti, Ahmad Najib Burhani dan Ahmad Baiquni. Bandung: Mizan.

Page 101: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

85

LAMPIRAN

Tabel Penelitian Sebelumnya

No. Penelitian(Tahun) Rumusan Masalah Hipotesis Uji

Statistik Hasil Penelitian/ Kesimpulan

1. Dwijayanti(2009)

Bagaimana pengaruh kecerdasanemosional, kecerdasan intelektual,kecerdasan spiritual dankecerdasan sosial terhadappemahaman akuntansi baik secaraparsial maupun simultan ?

1. Kecerdasan emosionalberpengaruh terhadappemahaman akuntansi.

2. Kecerdasan intelektualberpengaruh terhadappemahaman akuntansi

AnalisisRegresi

Berganda

Kesimpulan:1. Kecerdasan emosional berpengaruh

terhadap pemahaman akuntansi. Halini berarti kecerdasan emosionalberpengaruh positif terhadappemahaman akuntansi.

2. Kecerdasan intelektual berpengaruhterhadap pemahaman akuntansi. Halini berarti kecerdasan intelektualberpengaruh positif terhadappemahaman akuntansi.

2. Zakiah (2009) 1. Apakah kecerdasan intelektual,kecerdasan emosional,kecerdasan spiritualberpengaruh secara parsialterhadap pemahamanakuntansi?

1. Kecerdasan intelektualberpengaruh terhadappemahaman akuntansi.

2. Kecerdasan emosionalberpengaruh terhadappemahaman akuntansi.

3. Kecerdasan Spiritualberpengaruh terhadappemahaman akuntansi.

AnalisisRegresiLinear

Berganda

Kesimpulan:1. Kecerdasan Intelektual berpengaruh

terhadap pemahaman akuntansi. Halini berarti dengan semakin baiknyapenerapan kecerdasan intelektualmaka pemahaman akuntansi juga akanmeningkat.

2. Kecerdasan Emosional berpengaruhterhadap pemahaman akuntansi. Halini berarti dengan semakin baiknyapenerapan kecerdasan emosionalmaka pemahaman akuntansi juga akanmeningkat.

3. Kecerdasan Spiritual berpengaruhterhadap Pemahaman Akuntansi. Halini berarti dengan semakin baiknyapenerapan kecerdasan spiritual makapemahaman akuntansi juga akanmeningkat.

3. Kennedy(2013)

1. Apakah kecerdasan emosionalberpengaruh terhadap tingkatpemahaman akuntansimahhasiswa fakultas ekonomiUMRAH angkatan 2010 ?

2. Apakah kecerdasan spiritualberpengaruh terhadap tingkatpemahaman akuntansimahasiswa fakultas ekonomiUMRAH angkatan 2010 ?

3. Apakah kecerdasan emosionaldan kecerdasan spiritual secarasimultan berpengaruh terhadaptingkat pemahaman akuntansimahasiswa fakultas ekonomiUMRAH angkatan tahun2010?

1. Kecerdasan emosionalberpengaruh terhadaptingkat pemahamanakuntansi.

2. Kecerdasan spiritualberpengaruh terhadaptingkat pemahamanakuntansi.

3. Kecerdasan emosionaldan kecerdasan spiritualsecara simultanberpengaruh terhadaptingkat pemahamanakuntansi .

AnalisisRegresi

Berganda

Kesimpulan:1. Kecerdasan emosional berpengaruh

signifikan terhadap tingkatpemahaman akuntansi mahasiswafakultas ekonomi UMRAH angkatan2010.

2. Kecerdasan spiritual tidak memilikipengaruh terhadap pemahamanakuntansi mahasiswa fakultasekonomi UMRAH angkatan 2010.

3. Secara simultan kecerdasan emosionaldan kecerdasan spiritual berpengaruhsignifikan terhadap pemahamanakuntansi mahasiswa fakultasekonomi UMRAH angkatan 2010.

4. Fahrianta,dkk (2012)

Bagaimana pengaruh ke-cerdasan emosional dankecerdasan spiritual mahasiswaakuntansi terhadap tingkatpema-haman akuntansimahasiswa akuntansi padaperguruan tinggi yang ada diKota Banjarmasin ?

1.Kecerdasan emosionalyang berupa kecakapanpribadi mahasiswaakuntansi mempunyaipengaruh yang positifdan sig-nifikan terhadaptingkat pemahamanakuntansi.

AnalisisRegresiLinear

Berganda

Kesimpulan:1. Secara simultan pengaruh kecerdasan

emosional kecakapan pribadi,kecerdasan emosional kecakapansosial, dan kecerdasan spiritual tidakmemiliki pengaruh yang signifikanterhadap tingkat pemahamanmahasiswa akuntansi.

Page 102: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

86

2.Kecerdasan emosionalyang berupa kecakapansosial ma-hasiswaakuntansi mempunyaipengaruh yang positifdan signifikan terhadaptingkat pema-hamanakuntansi.

3.kecerdasan spiritualmahasiswa akuntansimempunyai pengaruhyang positif dansignifikan terhadaptingkat pemahamanakuntansi

2. Secara parsial, bahwa kecerdasanemosional yang berupa kecakapanpribadi mahasiswa akuntansi mempu-nyai pengaruh yang positif tetapitidak signifikan terhadap tingkatpemahaman akuntansi.

5. Hariyoga(2011)

Bagaimana pengaruh kecerdasanemosional, perilaku belajar,budaya terhadap tingkatpemahaman akuntansi sertapengaruh kepercayaan dirisebagai variabel moderating yangmempengaruhi hubungankecerdasan emosional, perilakubelajar, budaya terhadap tingkatpemahaman akuntansi ?

1. Kecerdasan Emosionalberpengaruh terhadapTingkat PemahamanMahasiswa Akuntansi.

2. Perilaku Belajarberpengaruh terhadapTingkat PemahamanMahasiswa Akuntansi.

3. Budaya berpengaruhterhadap TingkatPemahaman MahasiswaAkuntansi.

4. Kepercayaan Dirimahasiswa akuntansimemiliki pengaruhsebagai variabelmoderating yangmempengaruhihubungan KecerdasanEmosional terhadapTingkat PemahamanMahasiswa Akuntansi.

5. Kepercayaan Dirimahasiswa akuntansimemiliki pengaruhsebagai variabelmoderating yangmempengaruhihubungan PerilakuBelajar terhadap TingkatPemahaman MahasiswaAkuntansi.

6. Kepercayaan Dirimahasiswa akuntansimemiliki pengaruhsebagai variabelmoderating yangmempengaruhihubungan Budayaterhadap TingkatPemahaman MahasiswaAkuntansi

AnalisisRegresiLinear

Berganda

Kesimpulan:1. Ada pengaruh positif secara signifikan

antara kecerdasan emosional terhadaptingkat pemahaman akuntansi.

2. Pengaruh positif secara signifikanantara perilaku belajar terhadaptingkat pemahaman akuntansi.

3. Tidak ada pengaruh positif secarasignifikan antara budaya terhadaptingkat pemahaman akuntansi.

4. Variabel kepercayaan diri bukanmerupakan variabel moderating antarakecerdasan emosional dengan tingkatpemahaman akuntansi.

5. Variabel kepercayaan diri merupakanvariabel moderating antara perilakubelajar dengan tingkat pemahamanakuntansi.

6. Ardana, dkk(2013)

1. Apakah Kecerdasan Intelek(KI) dapat digunakan untukmemprediksi Prestasi BelajarMahasiswa (PB) Akuntansi

Kecerdasan Intelektual(KI), KecerdasanEmosional (KE),Kecerdasan Spiritual

Korelasidan Regresi

Linear

Kesimpulan:1. Variabel IQ saja yang berkaitan secara

positif dan signifikan dengan PrestasiBelajar Mahasiswa/IPK.

Page 103: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

87

tingkat akhir?2. Apakah Kecerdasan

Emosional (KE) dapatdigunakan untuk memprediksiPrestasi Belajar Mahasiswa(PB) Akuntansi tingkat akhir?

3. Apakah Kecerdasan Spiritual(KS) dapat digunakan untukmemprediksi Prestasi BelajarMahasiswa (PB) Akuntansitingkat akhir?

4. Apakah Kesehatan Fisik (KF)dapat digunakan untukmemprediksi Prestasi BelajarMahasiswa (PB) Akuntansitingkat akhir?

5. Apakah KI, KE, KS, dan KFsecara bersama-sama dapatdigunakan untuk memprediksiPrestasi Belajar Mahasiswa(PB) Akuntansi tingkat akhir?

(KS), dan Kesehatan Fisik(KF), baik secarabersama-sama, maupunsendiri-sendiri

berkaitan dengan PrestasiBelajar Mahasiswa TingkatAkhir Akuntansi

2. Variabel independen lainnya sepertiEQ, PQ, dan SQ, walaupun ketiganyamemiliki arah hubungan positifdengan Prestasi Belajar/IPK sesuaidengan yang dihipotesiskan dalampenelitian ini, namun huhungan ketigavariabel independen ini dengan IPKternyata tidak cukup signifikan.

3. Kemampuan variabel IQ untukmenjelaskan variansi Prestasi BelajarMahasiswa/IPK hanya sebesar 5,2%,sedangkan sisanya sekitar 94,8%ditentukan oleh faktor-faktor lainselain IQ.

Page 104: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

88

LAMPIRAN IKUESIONER PENELITIAN

Page 105: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

89

KUESIONER

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Udayana

Denpasar yang sedang mengadakan penelitian mengenai “Pengaruh IQ terhadap

Tingkat PA dengan EQ dan SQ sebagai Variabel Pemoderasi”.

Nama : Nyoman Suadnyana Pasek

NIM : 1291661021

Jurusan : Manajemen Akuntansi

Saya bermaksud mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner ini

yang terkait dengan topik penelitian yang dilakukan. Sehubungan dengan hal

tersebut, saya mohon kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari agar

berkenan mengisi kuisioner ini dengan lengkap, jujur, dan tanpa terpengauhi dari

pihak manapun. Angket kuisioner ini semata-mata digunakan untuk kepentingan

ilmiah, dimana kerahasiaan jawaban yang anda berikan dijamin sepenuhnya.

Atas kerjasama dan partisipasinya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Penulis

Page 106: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

90

I. Identitas Responden

Petunjuk Pengisian

Mohon Bapak/Ibu/Saudara/Saudari bersedia mengisi daftar isian berikut

dengan cara memberikan jawaban atau melingkari salah satu pilihan yang

tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

No Responden : ………………… (tidak perlu diisi)

Nama/Inisial : …………………

Usia : ............................ (tahun)

Jenis Kelamin : ............................

Angkatan : ............................

Indeks Prestasi Komulatif : ............................

Asal S1 : ............................ (tahun)

Page 107: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

91

II. Kuisioner “Pengaruh IQ terhadap Tingkat PA dengan EQ dan SQ

sebagai Variabel Pemoderasi”

Berikut ini adalah berbagai pertanyaan mengenai variabel penelitian.

Mohon memberikan jawaban yang sebenarnya dengan memberikan tanda

contreng (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda.

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

RR : Ragu-ragu

No.Pernyataan Tanggapan

IQ SS S RR TS STS

Kemampuan Memecahkan Masalah

1. Saya memiliki kemampuan untuk mengenali,menyambung, dan merangka kata-kata.

2. Saya selalu berpikir secara analitis dan kritis dalamsetiap pengambilan keputusan.

3. Saya mempunyai kemampuan logika dalam berpikiruntuk menemukan fakta yang akurat sertamemprediksi resiko yang ada.

4. Ketika diberi suatu pertanyaan dalam suatu masalah,saya bisa langsung menjawab dengan cepat dansigap.Intelegensi Verbal

1 Saya mempunyai kemampuan membaca, menulis,berbicara, serta menyampaikan pendapat denganbaik.

2 Saya sangat penasaran jika suatu pekerjaan yangrumit atau soal yang berhubungan dengan angkabelum diketahui hasil yang benar.

3 Saya ingin lebih mengetahui hal-hal yang belum sayaketahuiIntelegensi Praktis

1 Saya memiliki kemampuan berkomunikasi secaraurut, runtun, tertata, tepat, sistematis, dalampenempatan posisi diri

2 Saya selalu melihat konsekuensi dari setiapkeputusan yang saya ambil.

3 Saya menunjukkan kemampuan nonformal atauminat saya kepada lingkungan sekitar.

Page 108: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

92

No.Pernyataan Tanggapan

EQ SS S RR TS STS

Pengenalan Diri

1. Saya dapat mengetahui emosi serta kelebihan dankekurangan yang saya miliki.

2. Saya selalu mengintropeksi diri saya

3. Saya mempunyai kemampuan untuk mendapatkanapa yang saya inginkan.Pengendalian Diri

1. Saya dapat mengelola dan mengendalikan emosi diridalam situasi apapun.

2. Saya mampu menanggapi kritik dan saran secaraefektif.

3. Saya merasa bahwa teman saya akan menjatuhkansaya.

4. Saya mempunyai banyak teman dekat dengan latarbelakang yang beragam.

5. Saya suka mencoba-coba hal baru.

Motivasi

1. Saya mampu memotivasi dan memberikan doronganuntuk selalu maju kepada diri saya sendiri.

2. Komitmen yang saya buat harus tercapai, meskipundengan penuh pengorbanan dan teman terdekat akanmeninggalkan saya.

3. Saya malas mencoba lagi jika pernah gagal padapekerjaan yang sama.

4. Saya mudah menyerah pada saat menjalakan tugasyang sulit.Empati

1. Saya merasa canggung ketika berbicara dengan orangyang tidak saya kenal.

2. Dalam suatu pertemuan, apa yang saya sampaikanselalu menarik perhatian orang lain.

3. Ketika teman-teman saya memiliki masalah, merekameminta nasihat kepada saya.

4. Saya dapat menumbuhkan peluang melalui pergaulandengan bermacam-macam orang.

5. Saya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh oranglain, seperti kesedihan dah kebahagiaan.Keterampilan Sosial

1. Pada waktu berbicara dalam suatu diskusi, sayasering salah tingkah karena banyak orang lain yangmemperhatikan.

Page 109: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

93

2. Saya mempunyai cara yang meyakinkan agar ide-idesaya dapat diterima orang lain.

3. Saya dapat memecahkan masalah ketika banyakperbedaan pendapat yang mengakibatkan konflik.

4. Saya mampu berorganisasi dan menginspirasi suatukelompok.

5. Saya berpedoman pada etika ketika berhubungandengan orang lain.

6. Saya merasa sulit menemukan orang yang bisa diajakbekerja sama demi tujuan bersama.

7. Saya mampu memberi suasana yang hidup dalamberdiskusi.

No.Pernyataan Tanggapan

SQ SS S RR TS STS

Bersikap Fleksibel

1. Saya dapat secara spontan beradaptasi dengansuasana yang baru.

2. Saya mudah menerima pendapat orang lain secaraterbuka.Kesadaran Diri

1. Saya menyadari posisi saya di antara temantemansaya.

2. Saya tak lupa berdoa sebelum melaksanakan sesuatu

Menghadapi dan Memanfaatkan Penderitaan

1. Cobaan yang datang dari Tuhan saya anggap sebagaiujian keimanan saya.

2. Biasanya saya bersikap sabar menerima kesusahan.

3. Saya selalu berpikir positif dalammenghadapiberbagai persoalan hidup yang sayaalamiMenghadapi dan Melampaui Perasaan Sakit

1. Saya bisa terima ketika mengetahui nilai matakuliahtidak sesuai dengan harapan saya.

2. Saya sangat mudah memaafkan seseorang yang telahmembuat saya marah (sakit hati).Keengganan untuk Menyebabkan Kerugian

1. Biasanya saya segera menyelesaikan pekerjaan yangsudah saya rencanakan dengan tidak mengulur-ngulurwaktu.

2. Saya selalu berusaha tidak melakukan tindakanyangmenyebabkan kerugian atau kerusakan

Page 110: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

94

padalingkungan, alam semesta dan makhluk hiduplainnya.Kualitas Hidup

1. Rasanya saya tidak tahu apa prinsip yang menjadipegangan hidup saya.

2. Ketika dalam suatu perdebatan, saya lebih baikmengalah meskipun pendapat saya lebih baik.Berpandangan Holistik

1. Selalu ada makna dibalik peristiwa yang saya alami.

2. Saya meluangkan waktu untuk membantu orang lain.

Kecenderungan Bertanya

1. Saya mampu berimajinasi untuk lebih memahami halyang baru.

2. Ketika ada hal yang tidak saya mengerti sayalangsung bertanya.Bidang Mandiri

1. Saya memberikan uang pada orang lain tanpaberpikir bahwa saya juga memerlukannya.

Page 111: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

95

LAMPIRAN IITABULASI DATA HASIL

PENELITIAN

Page 112: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

96

Tabulasi Data Hasil Penelitian Variabel PA

Res responden

Nilai Mata Kuliah AkuntansiTeori

AkuntansiKeuangan

AkuntansiManajem

enSeminarAuditing

SeminarAkutansiKeuangan

AnalisisLaporan

Keuanganrata-rata

1 Responden 1 86 88 80 87 88 85.802 Responden 2 85 87 82 87 84 85.003 Responden 3 87 85 83 82 80 83.404 Responden 4 88 85 85 86 88 86.405 Responden 5 87 89 85 86 87 86.806 Responden 6 88 87 84 84 80 84.607 Responden 7 85 85 80 87 80 83.408 Responden 8 85 82 82 83 87 83.809 Responden 9 86 88 82 82 81 83.8010 Responden 10

85 85 81 84 83 83.6011 Responden 11

86 89 85 82 86 85.6012 Responden 12

83 82 83 83 82 82.6013 Responden 13

85 85 79 89 80 83.6014 Responden 14

83 84 85 85 82 83.8015 Responden 15

80 84 78 80 81 80.6016 Responden 16

85 87 85 82 83 84.4017 Responden 17

81 88 81 85 83 83.6018 Responden 18

80 82 77 84 82 81.0019 Responden 19

83 83 78 82 83 81.8020 Responden 20

84 85 85 87 84 85.0021 Responden 21

83 87 82 82 81 83.0022 Responden 22

86 84 78 88 80 83.2023 Responden 23

82 82 80 82 81 81.4024 Responden 24

82 87 85 88 83 85.00

Page 113: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

97

25 Responden 2584 82 85 87 83 84.20

26 Responden 2683 87 87 84 80 84.20

27 Responden 2782 82 78 80 81 80.60

28 Responden 2884 88 88 87 85 86.40

29 Responden 2983 82 78 86 82 82.20

30 Responden 3082 88 88 84 84 85.20

31 Responden 3187 83 82 87 88 85.40

32 Responden 3287 85 88 80 87 85.40

33 Responden 3384 87 81 83 80 83.00

34 Responden 3483 88 85 89 82 85.40

35 Responden 3585 86 85 86 81 84.60

36 Responden 3685 89 86 85 85 86.00

37 Responden 3786 88 86 85 86 86.20

38 Responden 3887 87 84 88 85 86.20

39 Responden 3982 80 81 83 82 81.60

40 Responden 4080 84 81 83 82 82.00

41 Responden 4184 84 82 81 83 82.80

42 Responden 4284 85 88 81 84 84.40

43 Responden 4380 86 85 87 88 85.20

44 Responden 4482 87 88 80 82 83.80

45 Responden 4587 85 88 87 85 86.40

46 Responden 4688 87 88 85 86 86.80

47 Responden 4786 88 85 86 87 86.40

48 Responden 4888 89 85 85 86 86.60

Page 114: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

98

49 Responden 4983 82 82 82 84 82.60

50 Responden 5084 83 84 87 82 84.00

51 Responden 5182 84 83 88 83 84.00

52 Responden 5281 86 85 80 82 82.80

53 Responden 5380 87 85 85 83 84.00

54 Responden 5480 89 84 88 87 85.60

55 Responden 5589 88 84 83 82 85.20

56 Responden 5685 87 84 88 83 85.40

57 Responden 5787 85 85 87 88 86.40

58 Responden 5888 82 83 85 81 83.80

59 Responden 5981 86 80 81 83 82.20

60 Responden 6088 86 81 80 82 83.40

61 Responden 6180 83 83 84 83 82.60

62 Responden 6287 86 82 80 82 83.40

63 Responden 6387 88 82 80 82 83.80

64 Responden 6487 89 80 87 88 86.20

65 Responden 6589 85 83 82 80 83.80

66 Responden 6680 82 81 83 84 82.00

67 Responden 6782 84 82 80 83 82.20

68 Responden 6882 83 84 83 82 82.80

69 Responden 6983 84 80 82 83 82.40

70 Responden 7084 80 80 83 80 81.40

71 Responden 7183 87 82 83 80 83.00

72 Responden 7281 82 83 82 84 82.40

Page 115: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

99

73 Responden 7380 87 83 84 83 83.40

74 Responden 7483 88 83 89 83 85.20

75 Responden 7582 86 82 83 81 82.80

76 Responden 7680 87 83 82 83 83.00

77 Responden 7788 85 82 83 81 83.80

78 Responden 7889 88 80 82 83 84.40

79 Responden 7982 83 81 80 84 82.00

80 Responden 8080 82 84 83 84 82.60

81 Responden 8187 82 83 80 83 83.00

82 Responden 8282 84 83 80 82 82.20

83 Responden 8388 80 82 83 83 83.20

84 Responden 8486 88 82 86 85 85.40

85 Responden 8585 87 83 82 83 84.00

86 Responden 8682 83 81 80 83 81.80

87 Responden 8782 83 83 81 80 81.80

Rata-rata 84.10 85.26 82.92 83.87 83.16 83.86

Page 116: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

100

LAMPIRAN IIIHASIL PENGUJIAN INSTRUMEN

Page 117: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

101

1. Hasil Uji Validitas Variabel IQ

Page 118: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

102

Page 119: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

103

Page 120: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

104

2. Hasil Uji Validitas Variabel EQ

Page 121: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

105

Page 122: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

106

Page 123: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

107

Page 124: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

108

Page 125: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

109

Page 126: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

110

Page 127: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

111

Page 128: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

112

Page 129: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

113

Page 130: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

114

Page 131: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

115

Page 132: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

116

3. Hasil Uji Validitas Variabel SQ

Page 133: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

117

Page 134: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

118

Page 135: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

119

Page 136: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

120

1. Hasil Uji Reliabilitas Variabel IQCase Processing Summary

N %Cases Valid 87 100.0

Excluded(a) 0 .0Total 87 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability StatisticsCronbach's

AlphaN ofItems

.789 10

Item Statistics

MeanStd.

Deviation NIQ1 3.7931 1.06899 87IQ2 3.6092 .94446 87IQ3 3.6782 .94616 87IQ4 3.5862 1.04048 87IQ5 3.7471 .89206 87IQ6 3.5517 .98546 87IQ7 3.9425 .90677 87IQ8 3.7356 1.11501 87IQ9 3.7011 .87756 87IQ10 3.6667 .93593 87

Scale Statistics

Mean VarianceStd.

DeviationN ofItems

37.0115 32.732 5.72123 10

Page 137: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

121

2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel EQ

Case Processing SummaryN %

Cases Valid 87 100.0Excluded(a) 0 .0Total 87 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha

N ofItems

.794 24Item Statistics

MeanStd.

Deviation NEQ1 3.6207 1.08093 87EQ2 3.5747 1.08512 87EQ3 3.6897 1.05995 87EQ4 3.6897 1.04892 87EQ5 3.5747 1.06348 87EQ6 3.4368 1.12788 87EQ7 3.7701 1.12788 87EQ8 3.5057 .98681 87EQ9 3.5517 1.10768 87EQ10 3.5057 1.20920 87EQ11 3.8046 1.07659 87EQ12 3.6437 .93978 87EQ13 3.6667 .85816 87EQ14 3.6207 1.02573 87EQ15 3.7356 .88212 87EQ16 3.5402 .94996 87EQ17 4.0000 .88921 87EQ18 4.0805 .89206 87EQ19 3.4943 .91338 87EQ20 3.4713 .98641 87EQ21 3.7471 1.15354 87EQ22 3.6782 .97043 87EQ23 3.5402 1.09761 87EQ24 3.5977 1.08327 87

Scale Statistics

Mean VarianceStd.

DeviationN ofItems

87.5402 106.623 10.32586 24

Page 138: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

122

3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel SQ

Case Processing SummaryN %

Cases Valid 87 100.0Excluded(a) 0 .0Total 87 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability StatisticsCronbach's

AlphaN ofItems

.760 18

Item Statistics

MeanStd.

Deviation NESQ1 3.7011 .95376 87ESQ2 3.5632 .88530 87ESQ3 3.6437 .95207 87ESQ4 3.6322 .73318 87ESQ5 3.7586 1.07796 87ESQ6 3.5977 1.09396 87ESQ7 3.5632 1.05325 87ESQ8 3.6322 1.07957 87ESQ9 3.5517 1.07572 87ESQ10 3.4943 1.12966 87ESQ11 3.6782 .89565 87ESQ12 3.7011 1.01288 87ESQ13 3.6667 .99612 87ESQ14 3.5747 1.03015 87ESQ15 3.7241 1.13803 87ESQ16 3.6667 1.07473 87ESQ17 3.7126 .96338 87ESQ18 3.5632 1.00812 87

Scale Statistics

Mean VarianceStd.

DeviationN ofItems

65.4253 42.736 6.53725 18

Page 139: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

123

LAMPIRAN IVHASIL UJI ASUMSI KLASIK

Page 140: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

124

1. Hasil Uji NormalitasOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

UnstandardizedResidual

N 87NormalParameters(a,b)

Mean .0000000

Std. Deviation 1.66853958Most ExtremeDifferences

Absolute .121

Positive .121Negative -.108

Kolmogorov-Smirnov Z 1.132Asymp. Sig. (2-tailed) .154

a Test distribution is Normal.b Calculated from data.

2. Hasil Uji Multikolonearitas

Variables Entered/Removed(b)

ModelVariablesEntered

VariablesRemoved Method

1

SQ, EQ, IQ(a) . Enter

a All requested variables entered.b Dependent Variable: PA

Model Summary

Model R R SquareAdjustedR Square

Std. Errorof the

Estimate1 .749(a

) .561 .543 12.69843

a Predictors: (Constant), SQ, EQ, IQ

ANOVA(b)

ModelSum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

1 Regression .574 3 .191 12.066 .000(a)Residual 239.426 83 2.885Total 240.000 86

a Predictors: (Constant), SQ, EQ, IQb Dependent Variable: PA

Page 141: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

125

Coefficients(a)

ModelUnstandardized

CoefficientsStandardizedCoefficients t Sig.

CollinearityStatistics

BStd.

Error Beta Tolerance VIF1 (Constant) 17.046 2.018 8.447 .000

IQ .364 .039 .256 5.421 .000 .673 1.485EQ .256 .021 .232 3.267 .000 .727 1.376SQ .262 .034 .221 2.758 .003 .686 1.457

a Dependent Variable: PA

Collinearity Diagnostics(a)

Model Dimension Eigenvalue

ConditionIndex Variance Proportions

(Constant) IQEQ SQ (Constant) IQ

1 1 3.976 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .013 17.730 .14 .87 .03 .02

3 .007 23.455 .16 .01 .96 .13

4 .005 29.572 .70 .11 .00 .85

a Dependent Variable: PA

Page 142: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

126

3. Hasil Uji HeterokedastisitasVariables Entered/Removed(b)

Model Variables EnteredVariablesRemoved Method

1 SQ,EQ,IQ(a)

. Enter

a All requested variables entered.b Dependent Variable: Res_2

Model Summary

Model R R SquareAdjustedR Square

Std. Error of theEstimate

1 .152(a) .023 -.013 1.67464a Predictors: (Constant), SQ, EQ, IQ

ANOVA(b)

ModelSum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

1 Regression 5.413 3 1.804 .643 .589(a)Residual 229.962 82 2.804Total 235.375 85

a Predictors: (Constant), SQ, EQ, IQb Dependent Variable: Res_2

Coefficients(a)

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients t Sig.

BStd.

Error Beta BStd.

Error1 (Constant) -1.978 1.990 -.994 .323

IQ .017 .039 .057 .431 .668EQ .021 .021 .131 1.015 .313SQ -.007 .034 -.028 -.208 .835

a Dependent Variable: Res_2

Page 143: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

127

LAMPIRAN VHASIL ANALISIS DESKRIPTIF

Page 144: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

128

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum MeanStd.

Deviation VarianceIQ 87 24.00 45.00 37.0115 5.72123 32.732EQ 87 60.00 106.00 87.5402 10.32586 106.623SQ 87 48.00 79.00 65.4253 6.53725 42.736PA.Y 87 80.60 86.80 83.8644 1.58055 2.498Valid N(listwise) 87

Page 145: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

129

LAMPIRAN VIHASIL ANALISIS REGRESI

Page 146: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

130

1. Hasil Analisis Regressi Sederhana

Variables Entered/Removed(b)

ModelVariablesEntered

VariablesRemoved Method

1 IQ(a) . Enter

a All requested variables entered.b Dependent Variable: PAModel Summary

Model R R SquareAdjustedR Square

Std. Errorof the

Estimate1 .635(a) .403 .400 1.67929

a Predictors: (Constant), IQ

ANOVA(b)

ModelSum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

1 Regression .299 1 .299 6.106 .000(a)Residual 239.701 85 2.820Total 240.000 86

a Predictors: (Constant), IQb Dependent Variable: PA

Coefficients(a)Model Unstandardized

CoefficientsStandardizedCoefficients t Sig.

BStd.

Error Beta1 (Constant) 16.619 1.185 14.022 .000

IQ .310 .032 .353 4.325 .000a Dependent Variable: PA

2. Hasil Moderated Regression Analysis (MRA)

Page 147: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

131

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables EnteredVariablesRemoved Method

1 SQ, EQ, IQ(a). Enter

a All requested variables entered.b Dependent Variable: PA

Model Summary

Model R R SquareAdjustedR Square

Std. Errorof the

Estimate1 .749(a) .561 .543 12.69843

a Predictors: (Constant), SQ, EQ, IQ

Change StatisticsR SquareChange F Change df1 df2

Sig. FChange

.239 3.663 3 83 .000

ANOVA(b)

ModelSum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

1 Regression .574 3 .191 12.066 .000(a)

Residual 239.426 83 2.885

Total 240.000 86a Predictors: (Constant), SQ, EQ, IQb Dependent Variable: PA

Coefficients(a)

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Beta

Page 148: pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi

132

Error

1 (Constant) 17.046 2.018 8.447 .000IQ .364 .039 .256 5.421 .000EQ .256 .021 .234 3.267 .000SQ .262 .034 .221 2.758 .003IQ-EQ .629 .060 .327 6.281 .000IQ-SQ .626 .073 .321 6.203 .000

a Dependent Variable: PA