pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan

65
PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA PERAWAT RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA SKRIPSI Oleh : Yolanda Citra Utama 170910281 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UNIVERSITAS PUTERA BATAM 2021

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL,

KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN

SPIRITUAL TERHADAP KINERJA PERAWAT

RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA

SKRIPSI

Oleh :

Yolanda Citra Utama

170910281

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PUTERA BATAM

2021

Page 2: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

ii

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL,

KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN

SPIRITUAL TERHADAP KINERJA PERAWAT

RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar serjana

Oleh :

Yolanda Citra Utama

170910281

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PUTERA BATAM

2021

Page 3: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

iii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS Saya yang tangan dibawah ini:

Nama : Yolanda Citra Utama

NPM : 170910281

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Humaniora

Program Studi : Manjemen

Menyatakan bahwa Skripsi yang saya buat dengan judul:

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN

EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA

PERAWAT RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA

Adalah hasil karya sendiri dan bukan merupkan “duplikasi” dari karya orang lain.

Sepengetahuan saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis dikutip di dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan

daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini terdapat unsur-unsur PLAGIASI,

saya bersedia naskah skripsi ini digugurkan dan gelar yang saya peroleh

dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari

siapapun.

Batam, 30 Juli 2021

Yolanda Citra Utama

170910281

Page 4: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

iv

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL,

KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN

SPIRITUAL TERHADAP KINERJA PERAWAT

RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar serjana

Oleh:

Yolanda Citra Utama

170910281

Telah disetujui oleh Pembimbing pada tanggal seperti tertera dibawah ini

Batam, 30 Juli 2021

Dr. Jontro Simanjuntak,S.Pt.,S.E.,M.M

Pembimbing

Page 5: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

v

Page 6: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

vi

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengatahui pengaruh kecerdasan intelektual,

kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual terhadap kinerja perawat di

Rumah Sakit Harapan Bunda. Perawat yang bekerja di Rumah Sakit arapan Bunda

populasi dan sampel pada penelitian ini sebanyak 116 orang, menggunakan

metode penelitian kuantitatif dan analisis yaitu analisis deskriptif, uji validitas, uji

realibilitas, uji normalitas, uji multikolenearitas, uji heteroskedastisitas, analisis

regresi linear berganda, analisis koefisien determinasi (R²), uji t dan uji F dengan

menggunakan program SPSS versi 25. Determinasi (R²) menunjukkan bahwa

variabel penelitian ini sebesar 50% terhadap kinerja perawat. Hasil uji regresi

linier berganda menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual berpengaruh sebesar

23,5%, kecerdasan emosional berpengaruh sebesar 28,3% dan kecerdasan spiritual

berpengaruh sebesar 21,9% terhadap kinerja perawat. Uji t mempunyai hasil

penelitian kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual

berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kinerja perawat Rumah Sakit

Harapan Bunda. Sedangkan uji F Kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional

dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja perawat berpengaruh bersama-sama

terhadap kinerja perawat Rumah Sakit Harapan. Jadi, pihak Rumah Sakit Harapan

Bunda sebaiknya mengevaluasi yang berkaitan dengan variabel pada penelitian

ini untuk meningkatkan hasil kerja perawat Rumah Sakit Harapan Bunda.

Kata Kunci: Kecerdasan Intelektual Emosional; Kecerdasan; Kecerdasan

Spiritual

Page 7: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

vii

ABSTRACT This study aims to determine the effect of intellectual intelligence, emotional

intelligence and spiritual intelligence on the performance of nurses at Harapan

Bunda Hospital. Nurses who work at Arapan Bunda Hospital, the population and

sample in this study were 116 people, using quantitative research methods and

analysis, namely descriptive analysis, validity test, reliability test, normality test,

multicollinearity test, heteroscedasticity test, multiple linear regression analysis,

coefficient analysis determination (R²), t test and F test using the SPSS version 25

program. Determination (R²) shows that the variables of this study are 50% of the

nurse's performance. The results of multiple linear regression test showed that

intellectual intelligence had an effect of 23.5%, emotional intelligence had an

effect of 28.3% and spiritual intelligence had an effect of 21.9% on nurse

performance. The t-test has the results of research on intellectual intelligence,

emotional intelligence and spiritual intelligence have a significant and positive

effect on the performance of nurses at Harapan Bunda Hospital. While the F test

Intellectual intelligence, emotional intelligence and spiritual intelligence on the

performance of nurses jointly affect the performance of nurses at Harapan

Hospital. So, Harapan Bunda Hospital should evaluate the variables in this study

to improve the work of Harapan Bunda Hospital nurses.

Keywords: Intellectual Intelligence; Emotional Intelligence; Spiritual Intelligence

Page 8: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat,

karunia, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan

Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Perawat Rumah Sakit Harapan Bunda”.

Skipsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi

strata satu (S1) Prodi Manajemen Universitas Putera Batam

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan-

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran

akan senantiasa penulis terima dengan senang hati. Dengan segala keterbatasan

penulis menyadari pula bahwa skripsi ini takkan tanpa bantuan, bimbingan dan

dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan kerendahan hari penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Nur Elfi Husda, S.Kom.,M.SI. selaku Rektor Universitas

Putera Batam;

2. Bapak Dr. Michael Jibrael Rorong,S.T., M.I.KOM. selaku Dekan Fakultas

Ilmu Sosial dan Humaniora

3. Ibu Mauli Siagian, S.Kom.,M.SI. selaku Ketua Program Studi

Manajemen;

4. Bapak Dr. Jontro Simanjuntak,S.Pt.,S.E., selaku Dosen Pembimbing

skripsi;

5. Dosen dan Staf Universitas Putera Batam; dan

6. Pimpinan dan para staf Rumah Sakit Harapan Bunda Batam yang telah

memberikan izin untuk melaksanakan penelitian;

7. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberi dukungan serta

motivasi untuk penulis.

Semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan dan selalu memberikan

keberkahan serta mencurahkan nikmat-Nya. Aamiin ya Robbal Alamiin.

Batam, 30 Juli 2021

Yolanda Citra Utama

170910281

Page 9: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

ix

Page 10: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 2

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 2

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 8

1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 8

1.4 Rumusan Masalah .................................................................................... 8

1.5 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9

1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 10

2.1 Kajian Teori ................................................................................................. 10

2.1.1 Definisi Kecerdasan Intelektual ....................................................................... 10

2.1.2 Indikator Kecerdasan Intelektual ..................................................................... 11

2.1.3 Pengertian Kecerdasan Emosional .................................................................. 13

2.1.4 Indikator Kecerdasan Emosional ..................................................................... 14

2.1.5 Pengertian Kecerdasan Spiritual ...................................................................... 16

2.1.6 Indikator Kecerdasan Spiritual ........................................................................ 17

2.1.7 Pengertian Kinerja Perawat ............................................................................. 20

2.1.8 Indikator Kinerja Perawat................................................................................ 21

2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 22

2.3 Kerangka Pemikiran .................................................................................... 28

2.3.1 Pengaruh Kecerdasan Intelektual Terhadap Kinerja Perawat .......................... 29

2.3.2 Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja perawat .......................... 29

2.3.3 Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja ........................................... 30

Page 11: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

xi

2.3.4 Pengaruh |Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan

Spiritual Terhadap Kinerja Perawat ......................................................................... 30

2.4 Hipotesis ................................................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 29

3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 29

3.2 Sifat Penelitian............................................................................................. 29

3.3 Lokasi Penelitian Dan Periode Penelitian .............................................. 30

3.3.1 Lokasi Penelitian ............................................................................................. 30

3.3.2 Periode Penelitian ............................................................................................ 30

3.4 Populasi Dan Sampel .............................................................................. 30

3.4.1 Populasi ........................................................................................................... 30

3.4.2 Teknik Pengambilan Besar Sampel ................................................................. 31

3.4.3 Teknik Sampling ............................................................................................. 31

3.5 Sumber Data ........................................................................................... 31

3.6 Pengumpulan Data....................................................................................... 32

3.7 Operasional Variabel Penelitian .................................................................. 32

3.7.1 Variabel Bebas ( Independent Variable)......................................................... 32

3.7.2 Variabel Terikat (Dependent variable) ............................................................ 34

3.8 Metode Analisis Data ............................................................................. 35

3.8.1 Analisis Deskriptif........................................................................................... 35

3.8.2 Uji Kualitas Data ............................................................................................. 37

3.8.3 Uji Asumsi Klasik ........................................................................................... 39

3.8.4 Uji Pengaruh ................................................................................................... 40

3.9 Uji Hipotesis ................................................................................................ 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 44

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian........................................................ 44

4.1.1 Sejarah Rumah Sakit Harapan Bunda Batam .................................................. 44

4.1.2 Visi Dan Misi Rumah Sakit Harapan Bunda ................................................... 44

4.2 Deskripsi Karakteristik Responden ........................................................ 45

4.2.1 Profil Responden Berdasar Gender ................................................................. 45

4.2.2 Profil Responden Berdasar Tingkat Pendidikan .............................................. 46

4.3 Deskripsi Jawaban Responden ............................................................... 46

Page 12: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

xii

4.4 Analisis Data .......................................................................................... 46

4.4.1 Analisis Deskriptif........................................................................................... 46

4.4.2 Hasil Uji Kualitas Data .................................................................................... 51

4.4.3 Hasil Uji Reliabilitas Data ............................................................................... 52

4.4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 55

4.4.5 Hasil Uji Pengaruh .......................................................................................... 59

4.5 Pengujian Hipotesis ................................................................................ 61

4.6 Pembahasan ............................................................................................ 63

4.7 Implikasi Hasil Penelitian....................................................................... 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68

LAMPIRAN .......................................................................................................... 71

Page 13: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar1.1 Data Komplain Pasien RS Harapan Bunda Batam............................... 4

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .............................................................................. 32

Gambar 4.1 Hasil Uji Histogram .......................................................................... 55

Gambar 4.2 Hasil Uji P= Plot ............................................................................... 55

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 57

Page 14: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Periode Pengkajian ................................................................................ 30

Tabel 3.2 Kecerdasan Intelektual .......................................................................... 33

Tabel 3.3 Kecerdasan Emosional .......................................................................... 33

Tabel 3.4 Kecerdasan Spiritual ............................................................................. 34

Tabel 3.5 Kinerja Perawat ..................................................................................... 34

Tabel 3.6 Penetapan Angka Tanggapan Kuesioner .............................................. 36

Tabel 3.7 Rentang Rasio ....................................................................................... 36

Tabel 3.8 Karakterisrik Indikator Koefisien Reliabilitas ...................................... 38

Tabel 4.1 Profil Responden Bersumber Tingkat Pendidikan ................................ 45

Tabel 4.2 Profil Responden Bersumber Tingkat Pendidikan ................................ 46

Tabel 4.3 Analisis Deskriptif Kecerdasan Intelektual........................................... 47

Tabel 4.4 Analisis Deskriptif Kecerdasan Emosional........................................... 48

Tabel 4.5 Analisis Deskriptif Kecerdasan Spiritual .............................................. 49

Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Kinerja Perawat ..................................................... 50

Tabel 4.7 Hasil Uji Validasi Kecerdasan Intelektual ............................................ 51

Tabel 4.8 Hasil Uji Validasi Kecerdasan Emosional ............................................ 52

Tabel 4.9 Hasil Uji Validasi Kecerdasan Spiritual ............................................... 52

Tabel 4.10 Hasil Uji Validasi Kinerja Perawat ..................................................... 52

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Kecerdasan Intelektual ..................................... 53

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Kecerdasan Emosional ..................................... 53

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Kecerdasan Spiritual ........................................ 54

Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Perawat ................................................ 54

Tabel 4.15 Hasil Uji One Sample Kalmogorow Smirnov..................................... 56

Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas.................................................................. 57

Tabel 4.17 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 58

Tabel 4.18 Hasil Uji Regresi Liner Berganda ....................................................... 59

Tabel 4.19 Hasil Uji Analisis Koefisien Determinasi (R²) ................................... 60

Tabel 4.20 Hasil Uji t-Test .................................................................................... 61

Tabel 4.21 Hasil Uji F ........................................................................................... 63

Page 15: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

xv

Page 16: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dimulai tersebarnya virus Covid-19, kebutuhan jasa kesehatan yang

maksimal dan cepat juga berbanding lurus. Dalam hal ini yang dilakukan Rumah

Sakit Harapan Bunda dalam mempertahankan kualitas jasa kesehatan kepada

masyarakat kota Batam. Apabila bagian pengelolaan rumah sakit tidak bisa

meningkatkan reputasi pelayanan bisa mengakibatkan berkurangnya konsumen

dari pihak rumah sakit. Jika rumah sakit bisa berikan jasa layanan dengan baik

pada pasien dan berikan layanan dengan menarik lebih dari keinginan pasien,

rumah sakit akan mendapatkan kepercayaan dari pasien. Memberikan jasa

kesehatan yang baik bisa menjadi acuan utama pasien yang menjadi pengguna

jasa pelayanan kesehatan. Kualitas jasa kesehatan yang baik di dapatkan dari

sumber daya manusia yang memiliki suatu kompetensi yang berkualitas, fasilitas

yang mendukung, dan sistem manajemen yang sangat bagus dan kepemimpinan

yang bagus (suhartini eka, 2017).

Rumah sakit adalah suatu lembaga jasa publik yang menyuguhkan suatu

layanan kesehatan. Sumber daya manusia dilatih mengedepankan layanan terbaik

untuk pengguna layanan tersebut. Jasa layanan umum yang menjalankan suatu

etika dari pemerintahan yang berkualitas baik dan pelayanan baik yang didapatkan

oleh masyarakat di atur oleh UU Nomor 25 Tahun 2009. Peraturan perundang-

Page 17: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

3

undangan tersebut menyampaikan berperilaku profesionalisme kepada setiap

lembaga yang memberikan pelayanan kepada publik. Profesionalisme adalah

suatu keterampilan, keahlian seseorang aparatur berjalan efektif jika dibantu

dengan wawasan serta potensi terbaik dari diri seseorang (Trisna et al., 2019).

Perawat ialah suatu bagian terpenting dari sistem layanan kesehatan,

dikarenakan perawat selalu berjumpa dengan para pasien, berhubungan secara

langsung selama 24 jam sehari. Walaupun seluruh manajemen Rumah Sakit

Harapan Bunda telah memberikan semua pelayanan yang terbaik, tetapi masih ada

ketidakpuasan dalam kalangan pasien, sebagai salah satu pengguna layanan jasa

rumah sakit. Kondisi ini dapat dilihat dari keluahan yang didapatkan dari Kepala

Departemen Komunikasi dan Humas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Pada

umumnya keluhkesah pasien mencakup kurangnya pelayanan, kemudian masalah

pada manajemen kepesertaan, serta ada masih banyak komplain lainya. Lalu

masalah yang juga sering terjadi oleh pasien rumah sakit yaitu keramahan yang

diberikan kurang, kesimpangsiuran informasi, kurangnya pengontrolan pasien

oleh perawat, sikap keramahan dan tingkatkan kesopanan perawat menjadi suatu

hal kewajiban untuk para pihak manajemen dalam meningkatkan kinerja. Kinerja

perawat dapat dipengaruhi beberapa aspek namun dalam penelitian ini fokus pada

pelaksanaan kinerja perawat.

Page 18: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

4

Berikut merupakan data komplain pasien RS Harapan Bunda :

Gambar1.1 Data Komplain Pasien RS Harapan Bunda Batam

Sumber: RS Harapan Bunda Batam, 2020

Pada tabel di atas menunjukkan grafik komplain pasien berdasarkan

kategori permasalahan yang ada di Rumah Sakit Harapan Bunda masih tinggi.

Pada bulan Oktober dan November komplain berjumlah 48 orang, di bulan

Desember berjumlah 56 orang, dibulan Januari mengalami kenaikan berjumlah 61

oramg, Februari berjumlah 46 orang , Maret berjumlah 39 orang dan April

berjumlah 40 orang.

Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya tingkat efektifitas kinerja perawat di

Rumah Sakit Harapan Bunda. Perawat diperlukan memiliki kecerdasan

intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spitiual untuk menaikkan

kualitas kerja di Rumah Sakit Harapan Bunda. Kemampuan seseorang dapat

dinilai pada kecerdasan yang ia punya. Menurut Mangkunegara ada beberapa

kecerdasan yang dipunyai oleh manusia adalah emosional, spiritual serta

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Pelayanan kurang baik

kurangnya tingkatkomunikasi

Kurangnya kontrol ke pasien

Kesimpang siurang Informasi

Tidak cepat tanggappelayanan

Page 19: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

5

intelektual. Variabel di atas bisa mempengaruhi kemampuan perawat dalam

menjalankan kewajiban yang dimanahkan. Perawat yang memiliki kemampuan

menghadapi segala kondisi dirumah sakit ,memberikan pelayanan yang terbaik

yang dapat mempertahankan eksistensi rumah sakit adalah perawat yang memiliki

kinerja yang sangat baik. Kinerja seorang perawat dapat dilihat dari kinerja

kerjanya yang sempurna, keterampilan dalam memahami, memanajemenkan diri

sendiri dan kemampuan melakukan bersosialisasi dengan pengguna jasa.

Perawat merupakan seseorang yang juga aktif saat berikan layanan

kesehatan dan memiliki peran yang sangat berpengaruh di karenakan perawat

merupakan tangan kanan dokter yang membantu keberhasilan suatu pekerjaan.

Tuntutan kinerja perawat dalam memantau, mengawasi setiap keadaan kesehatan

pasien dan juga banyaknya jumlah pasien, sehingga menuntut kemampuan

perawat bisa ditempat bagian manapun. Pekerjaan seorang perawat terbagi dua

ialah mental dan fisik. Merapikan setiap tempat tidur pasien, mendorong peralatan

peralatan kesehatan, mendorong brankart, mengangkat pasien merupakan beban

kerja perawat yang bersifat fisik dan kompleksitas pekerjaan contohnya tanggung

jawab pada kepulihan, keterampilan, menangani keluarga serta juga menjaga

komunikasi dengan pasien dan keluarga pasien merupakan pekerjaan yang besifat

mental.

Beberapa keadaan lingkungan yang dapat menganggu konsentrasi dan

pekerjaan perawat antara lain kebisingan pada ruangan cukup ramai ruangan yang

kondisinya panas dan gerah, kebisingan dari peralatan medis seperti mesin

penghisap, mesin monitor, dan bunyi telepon yang sering berbunyi karena adanya

Page 20: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

6

konsultasi ke dokter jaga dari ruangan rawat inap. Lalu adanya formulir

dokumentasi yang banyak terutama para psien dengan jaminan kesehatan, tidak

ada petugas khusus administrasi dalam melakukan penginutan data billing

pemakaian alat kesehatan dan langkah tindakan, dokumentasi ajaran keperawatan

yang masih narasi.

Berdasakan hal di atas dapat kita lihat masih banyak ketentuan aktivitas

yang ditanggung oleh perawat, akan tetapi hal terpenting ialah bisa memberikan

layanan jasa mutu yang sangat baik yang membutuhkan suatu kecapakan ,

keterempilanan dan kesiagaan dalam merawat setiap pasien. Perawat akan tetap

menghadapi pasien atau teman bekerja dan tugas sosial yang ada di lingkungan

tempat tinggalnya.

Kemampuan intelektual sangat diperlukan untuk penalaran induktif, penalaran

deduktif, menjalankan kecerdasan angka dan verbal dikarenakan karyawan yang

memiliki pekerjaan berbeda-beda dituntut untuk menggunakan kecerdasan

intelektual yang dimiliki. Besarnya tanggung jawab pemprosesan informasi dalam

pekerjaan, dibutuhkan penalaran deduktif, induktif dan kemampuan verbal untuk

bisa melaksanakan pekerjaan untuk hasil yang sangat baik.

Perawat dengan kemampuan kinerja yang sangat bagus memiliki kemampuan

untuk menghadapi segala kondisi yang terjadi di rumah sakit, memberikan hasil

yang baik dan mempertahankan eksistensi rumah sakit. Seorang perawat tidak

hanya dinilai dari kinerja yang sempurna akan tetapi memiliki keahlian dalam

mengendalikan dan mengatur diri sendiri dan keahlian miliki kaitan baik dengan

Page 21: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

7

orang lain. Peneliti Daniel Goleman menyebutkan bahwa suatu kecerdasan

emosional 80% faktor penentu suksesnya seseorang.

Di tulisan Sarwono ia menyampaikan bahwasannya banyak didalam

penelitian para ahli yang menemukan bahwa kecerdasan emosional dapat

mempengaruhi kinerja. Seseorang akan mencapai kinerja yang baik bila bisa

mengatur emosi dengan baik dan sebaliknya. Selain kecerdasan emosional, yang

sangat berpengaruh untuk keberhasilan pekerjaan adalah kecerdasan spiritual,

menguatkan seseorang untuk berfikir inovatif, pengetahuan luas.

Menurut Zohar dan Marshall kecerdasan spiritual ialah intelektual dalam

memecahkan masalah, menghadapi persoalan dan menilai tindakan seseorang

yang lebih bermakna dalam menghadapi persoalan. kecerdasan spiritual adalah

basis yang dibutuhkan dalam menfungsikan kecerdasan emosional dan

kecerdasan intelektual secara efesien. Penelitian Trihandini mensimpulkan

kecerdasan spiritual mempunyai pengaruh sangat jelas pada kinerja perawat. Akan

tetapi pendapat lain menyampaikan kecerdasan spiritual dan kecerdasan

emosional tak pengaruh pada kinerja (suhartini eka, 2017).

Dikarenakan adanya masukan pihak tertentu terutama pasien, pihak

manajemen berusaha untuk meninggikan kinerja rumah sakit. Berdasarkan

urgensi di atas maka saya selaku peniliti tertarik untuk menelitik tentang

“PENGARUH KECERDASAN INTELKTUAL, KECERDASAN

EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA

PERAWAT RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA”.

Page 22: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

8

1.2 Identifikasi Masalah

Terdentifikasi permasalahan yang terjadi diambil yakni :

1. Terdapat penanganan dalam permasalahan pasien yang kurang baik.

2. Terdapat karyawan yang masih kurang ramah terhadap pasien dan

keluarga pasien.

3. Tuntutan pekerjaan yang terlalu tinggi membuat kinerja perawat

menurun.

1.3 Batasan Masalah

Beberapa variabel yang bisa memberi pengaruh kinerja perawat, namun

penelitin hanya bisa membatasi pada faktor kecerdasan emosional, kecerdasan

intelektual serta kecerdasan spiritual menjadi variabel bebas.

1.4 Rumusan Masalah

Bersumber dari paparan di latar belakang, bahwa rumusan permasalahan

yang diambil untuk pengkajian ini adalah:

1. Apakah kecerdasan intelektual mempengaruhi kinerja perawat Rumah Sakit

Harapan Bunda ?

2. Apakah kecerdasan emosional mempengaruhi kinerja perawat Rumah Sakit

Harapan Bunda ?

3. Aapakah kecerdasan spiritual mempengaruhi kinerja perawat Rumah Sakit

Harapan Bunda ?

Page 23: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

9

4. Apakah kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual serta kecerdasan

spiritual mempengaruhi kinerja perawat Rumah Sakit Harapan Bunda ?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam melakukan pengkajian berpatokan pada masalah sebelumnya,

yakni:

1. Mencari tahu dampak kecerdasan intelektual atas kinerja perawat Rumah Sakit

Harapan Bunda.

2. Mencari tahu dampak kecerdasan emosional atas kinerja perawat Rumah Sakit

Harapan Bunda.

3. Mencari tahu dampak kecerdasan spiritual atas kinerja perawat Rumah Sakit

Harapan Bunda.

4. Mencari tahu dampak kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual serta

kecerdasan spiritual atas kinerja perawat Rumah Sakit Harapan Bunda.

1.6 Manfaat Penelitian

Mengenai taraf pengkajian ditentukan kegunaan yang diperoleh dari studi

ini, manfaat yang diinginkan dari pengkajian ini ialah:

1.6.1 Manfaat Teoritis

Memperbanyak pemahaman juga menambah penjelasan menyempurnaan

teori terdahulu yang berkorelasi dengan variabel di penelitian diatas.

Page 24: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

10

1.6.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Rumah Sakit

Pencapaia studi diharapkan mampu memberi pengarahan bagi Rumah Sakit

dalam meningkatkan kinerja perawat dan karyawan lainnya. Rumah Sakit

juga dapat mengetahui seberapa penting kecerdasan emosional, kecerdasan

inetelektual serta kecerdasan spiiritual terhadap kinerja perawat. Selain dari

itu, penelitian juga dapat dijadikan acuan dalam evaluasi bagi Rumah Sakit

agar dapat meningatkan kinerja perawat.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini bisa meningkatkan pengetahuan penulis terutama mengenai

persoalan yang berkenan dengan instansi dan dapat berguna sebagai bekal

apabila bekerja disuatu instansi.

3. Bagi Pembaca

Penelitian ini bisa digunakan untuk tambahan sumber pengetahuan umum

terutama tentang variabel pada penelitian ini oleh para pembaca dan peneliti

berikutnya.

Page 25: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

11

Page 26: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Definisi Kecerdasan Intelektual

Dinyatakan bagus dan terstandar jika memiliki suatu kemantapan

pengetahuan tentang kemampuan diri dan pengambangan dalam aktifitas yang

inovatif dan bernilai dan berperan sebagai pekerja dikarenakan sangat diperlukan

untuk pemahaman dan pertimbangan hal yang bersifat benar atau tidak. (Trisna &

Dewi, 2019) menjelaskan kecerdasan intelektual ialah kecerdasan yang berfungsi

mengatasi permasalahan logika maupun strategis. Kecerdasan intelektual disebut

sebagai intelegensi, yaitu penyesuaian yang secara baik dan tepat secara mental

maupun fisik terhadap kemahiran yang baru, membentuk suatu keterampilan dan

wawasan yang bisa dimiliki untuk dipergunakan jika telah dihadapkan pada suatu

fakta dan situasi baru.

(Anggraheny et al., 2020) menjelaskan suatu individu yang cenderung

mempunyai kecerdasan intelektual tinggi akan lebih mudah mencerna dan

membentuk suatu pola pikir untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang

berkaitan dengan pekerjaan. Seseorang yang dikaruniai kecerdasan intelektual

yang baik akan dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi secara positif,

menelah akar permasalahan, dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi

permasalahan dirinya.

Page 27: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

11

(Mamangkey et al., 2018) menjelaskan kecerdasan intelektual adalah

kemampuan menganalisa akal sehat dan nalar yaitu kemampuan menerima,

menyimpan dan mengelola informasi agar menjadi fakta. Jadi, intelegensi tak

bisa di amati langsung, akan tetapi kita bisa simpulkan dari perbuatan nyata dari

pemikiran yang rasional. (Ma’rufah, 2019) menjelaskan kecerdasan intelektual

adalah suatu kemampuan dalam melakukan bermacam kegiatan ideologi,

penalaran persoalan, dan pemecahan persoalan. Kemampuan dari pengalaman

yang dimiliki, memikirkan dengan proses metakognitif dan kemampuan

kemampuan adaptasi dengan lingkungan sekitar. (suhartini eka, 2017)

menjelaskan bahwa kecerdasan intelektual adalah gabungan dari kecerdasan sosial

yang mengimplikasikan kompetensi memonitor perasaan sosial di implikasikan

kepada orang lain, memilah, dan memakai informasi sebagai gagasan dan

perbuatan.

Maka, dapat disimpulkan jika kecerdasan intelektual merupakan sesuatu hal

yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja perawat. Perawat yang memiliki

kinerja intelektual membuat perawat ketepatan dalam pekerjaan, meningkatkan

kinerja perawat, citra baik terhadap rumah sakit dan pasien akan percaya, selalu

berfikiran positif terhadap jasa yang diberikan pihak rumah sakit.

2.1.2 Indikator Kecerdasan Intelektual

(Gultom, 2020) mengemukakan 3 parameter kecerdasan intelektual yang

terdiri 3 domain kognitif:

1. Keterampilan figur merupakan kesadaran serta penalaran bidang bentuk.

2. Keterampilan verbal ialah kesadaran serta penalaran bidang bahasa

Page 28: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

12

3. Kesadaran serta penalaran bidang numerik berhubungan dengan angka atau

bisa bermakna keterampilan numerik.

Kecerdasan intelektual tidak bisa ditaraf dengan satu ukuran tunggal.

Keterampilan kognitif yang paling utama dalam mengukur kemampuan yang

ditemukan para peneliti ialah kemampuan matematika, verbal dan kemampuan

ruang. Penelitian Wiramihardja memberitahukan hasil hubungan positif signifikan

terhadap pengujian indikator kecerdasan intelektual terhadap kinerja dan faktor

kemauan terhadap kecerdasan verbal, numerik dan kecerdasan figural.

Dalam pengkajian disebutkan kecerdasan intelektual berikan 30% didalam

capaian keberhasilan kinerja seseorang. Kecerdasan intelektual ialah kecerdasan

yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan berfikir, menalar, memecahkan

masalah dan mental. Uji hasil yang dirancang untuk memastikan kecerdasan

intelektual dimiliki adalah tes IQ.

2.1.3 Dimensi Kecerdasan Intelektual

(Priadi, 2018) Tujuh dimensi dalam kecerdasan intelektual ialah:

1. Kecerdasan angka yaitu kemampuan untuk menghitung dengan cepat dan

tepat.

2. Pemahaman verbal yakni kemampuan memahami apa yang dibaca dan

didengar.

3. Kecepatan persepsi adalah kemampuan mengenali kemiripan dan beda

visual dengan cepat dan tepat.

4. Penalaran induktif ialah kemampuan mengenali suatu urutan logika dalam

suatu masalah dan kemudian memecahkan masalah.

Page 29: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

13

5. Penalaran deduktif adalah kemampuan menggunakan logika dan menilai

implikasi dari suatu argumen.

2.1.4 Kapasitas Mempengaruhi Kecerdasan Intelektual

(Farida & Khair, 2019) Kondisi-kondisi yang mempengaruhi kapasitas intelektual

adalah

1. Kondisi fisik.

2. Pendidikan.

3. Motivasi.

4. Penggunaan kapasitas intelektual.

5. Pengalaman awal dalam keluarga.

6. Tingkat Emosi.

7. Pola Kepribadian.

2.1.5 Pengertian Kecerdasan Emosional

(Trisna & Dewi, 2019) menjelaskan kecerdasan emosional ialah potensi

dalam mengendalikan sentimen dengan baik dan mengkondisikan perasaan

oranglain dan diri sendiri. Keterampilan dimiliki untuk mendorong diri sendiri,

mengontrol emosi dan ketakutan hadapi kegagalan adalah kecerdasan emosional.

Kecerdasan emosional mencakup keterampilan mengenali, mengendalikan orang

lain, diri sendiri, serta keterampilan inovasi.

(Suhartini eka, 2017) tahun 1990 prokolog Peter Salovey dari Harvard

University serta John Mayer dari University Of New Hampshire pertama kali

memaparkan kualitas emosional sangat berpengaruh pada kesuksesan. Salovey

dan Mayer mengartikan kecerdasan emosional adalalah kumpulan elemen

Page 30: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

14

kemampuan sosial dalam mengimplikasikan keahlian mengamati perilaku sosial

terhadap orang lain, memilih dan memakai infomasi untuk mengarahkan

penalaran dan perbuatan.

(Wahyuni, 2020) menjelaskan kecerdasan emosional ialah tahapan dimana

manusia ada rasa kesadaran diri, bisa mengontrol perasaan, menyemangati diri,

ekpresikan simpati terhadap orang lain dan memiliki keterampilan sosial. Dalam

memberikan pelayanan yang maksimal dalam pekerjaan, sangatlah penting

kecerdasan mengontrol emosional untuk menyemangati diri, orang lain dan

memiliki simpati.

Berdasarkan argumen pakar di atas ditarik kesimpulan kecerdasan

emosional mempengaruhi penting & efektif terhadap kinerja, makin tinggi

kecerdasan emosional dapat tingkatkan kemampuan perawat secara signifikan dan

makin rendah kecerdasan emosional akan signitifikan terhadap kinerja yang

rendah.

2.1.6 Indikator Kecerdasan Emosional

(Hanah, 2019) menyatakan kecerdasan emosi memiliki 5 Indikator, yaitu :

1. Kesadaran Diri

Kesadaran diri ialah keahlian diri untuk mengidentifikasi perasaan diri

sendiri kegunannya membentuk keputusan untuk membentuk langkah

dirinya yang mempunyai standar yang sangat realistis atau kapasitas diri

juga kepercayaan yang sangat tinggi terhadap sumber masalah.

2. Manajemen Diri

Page 31: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

15

adalah keahlian dalam mengatasi emosi diri, mengontrol emosi, dan

mempunyai perasaan kuat digunakan di dalam hubungan dan perbuatan

keseharian.

3. Motivasi

Merupakan keahlian yang memanfaatkan ambisi membangun semangat

kerja dalam menggapai situasi yang sangat baik dan memiliki ide secara

efesien dan tetap menerima kekalahan dan kekecewaan.

4. Empati

Adalah keahlian mengenali perasaan orang lain, mengerti sudut pandang

orang lain dan menjalin kepercayaan, menyesuaikan diri terhadap orang

lain.

5. Hubungan Manajemen (Relationship management)

Adalah kekuatan dalam menghadapi perasaan dengan baik pada saat

berinteraksi dengan oranglain, serta membangun, menjaga hubungan dengan

orang lain, dan saling bekerja sama menyelesaikan permasalahan.

2.1.7 Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional dapat dipengaruhi oleh faktor:

1. Lingkungan Keluarga, Kehidupan keluarga merupakan sekolah pertama

dalam mempelajari emosi.

2. Lingkungan Non Keluarga, Dalam hal ini adalah lingkungan masyarakat

dan lingkungan penduduk.

Page 32: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

16

2.1.8 Penerapan Kecerdasan Emosional

(Gultom, 2020a) sikap perawat yang tidak dilandaskan kecerdasan emosional,

bersifat kontraproduktif pada kualitas pelayanan rumah sakit adalah berbicara

dengan rekan kerja pada saat menghadapi pasien, tidak perhatikan ucapan pasien,

membiarkan pasien menunggu tanpa penjelasan sementara sedang menyelesaikan

pekerjaan sebelumnya, tersenyum terpaksa terhadap pasien, tidak menyebut nama

pasien, tidak ucapkan terima kasih setelah transaksi selesai.

2.1.9 Pengertian Kecerdasan Spiritual

(Trisna & Dewi, 2019) menjelaskkan keahlian dalam menanggapi perbuatan

diri serta menyemangati setiap aktivitas tidak hanya untuk diri sendiri melainkan

kepentingan orang lain disebut dengan kecerdasan spiritual. (suhartini eka, 2017)

kecerdasan spiritual adalah kemampuan dalam menanggapi dan mengatasi

permasalahan yang nilainya adalah kemampuan dalam menempatkan suatu

perbuatan yang lebih leluasa, intelek dalam menilai suatu perbuatan yang lebih

berguna. Kecerdasan memang sudah ada didalam diri manusia menjalankan

kehidupan yang lebih bermakna, sehingga dapat merasakan suara hati dan tidak

merasa kegagalan dan bernilai.

(Hanah, 2019) kecerdasan spiritual ialah kecerdasan dalam menghubungkan

perasaan diri sendiri, alam semesta juga orang banyak. Pada saat seseorang

bekerja akan diharuskan untuk menuntun intelektuanya, akan tetapi banyak yang

membat seseorang bahagia dengan pekerjaannya. Kecerdasan spiritual ialah

keterampilan seseorang dalam memberikan sesuatu arti ibadah kepada setiap sikap

Page 33: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

17

dan aktifitas dalam setiap tindakan dan pandangan manusia hanya berprinsip

karna tuhan.

Berdasarkan sumber diatas disimpulkan seseorang yang punya kecerdasan

spiritual yang baik, berupaya menjalankan tugas dengan efesien dalam

membentuk prososial kepada pasien. Kecerdasan spiritual mendukung dan

memandu diri sendiri untuk memahami tanggung jawab membantu pasien, tidak

hanya pasien, pelayan kesehatan sebagai wujud ibadah dan bermakna hidup

dengan tuhan.

2.1.10 Indikator Kecerdasan Spiritual

(Aziza & Andriany, 2021) menguraikan menguraikan indikator dari

kecerdasan spiritual yaitu:

1. Kesadaran diri

Kesadaran diri merupakan tingkat kedekatan dengan Allah, mengalami

kenyataan tidak sangat menyenangkan, merasakan kenyamanan dan

ketenangan dalam melaksanakan pekerjaan.

2. Spontanitas

Spontanitas merupakan sesuatu yang mengikuti kata hati dalam bekerja,

merasakan adanya kesadaran yang selalu mengarahkan dalam bekerja.

3. Holisme

Holisme merupakan hal dalam mencari suatu hubungan antara hal yang

nampak berbeda, untuk mengetahui setiap pemikiran orang lain.

4. Kepedulian

Page 34: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

18

Kepedulian adalah hal dalam merasakan kesedihan orang lain dan saling

melindungi orang lain.

5. Keragaman

Keragaraman adalah hal berhubungan antara orang yang berbeda dengan

kita, beragam cara memecahkan suatu masalah dalam mencapai tujuan.

2.1.11 Komponen-Komponen Kecerdasan Spiritual

Zohar dan Marshall mengemukakan nilai-nilai dari kecerdasan spiritual

berdasarkan komponen-komponen dalam SQ yang banyak dibutuhkan dalam

dunia bisnis diantaranya:

1. Mutlak jujur Kata kunci pertama untuk sukses di dunia bisnis selain

berkata benar dan konsisten akan kebenaran adalah mutlak bersikap

jujur, ini merupakan hukum spiritual dalam dunia usaha.

2. Keterbukaan Keterbukaan merupakan hukum alam dalam dunia usaha,

maka logikanya apabila seseorang bersikap fair atau terbuka maka ia

telah berpartisipasi di jalan menuju dunia yang baik.

3. Pengetahuan diri Pengetahuan diri menjadi elemen utama dan sangat

dibutuhkan dalam kesuksesan dunia usaha karena dunia usaha sangat

memperhatikan lingkungan belajar yang baik.

4. Fokus pada kontribusi Dalam dunia usaha terdapat hukum yang lebih

mengutamakan memberi dari pada menerima. Hal ini penting

berhadapan dengan kecendrungan manusia untuk menuntut hak

ketimbang memenuhu kecendrungan manusia untuk menuntut hak

Page 35: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

19

ketimbang memenuhu kewajiban. Untuk itulah orang harus pandai

membangun kesadaran diri untuk lebih terfokus pada kontribusi.

5. Spiritual non dogmatis Komponen ini merupakan nilai dari kecerdasan

spiritual dimana didalamnya terdapat kemampuan untuk bersikap

fleksibel, memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, serta kemampuan

untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, kualitas hidup yang

diilhami oleh visi dan nilai.

2.1.12 Fungsi Kecerdasan Spiritual

(Mamangkey et al., 2018) beberapa fungsi kecerdasan spiritual ialah:

1. Berperilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan

kaya, sehingga menjadi kreatif, luwes, berwawasan luas, berani, optimis,

dan fleksibel.

2. Kecerdasan yang digunakan dalam masalah eksistensialis ialah

ketika individu merasa terpuruk, terjebak oleh kebiasaan kekhawatiran,

dan masalah masa lalu akibat penyakit dan kesedihan.

3. Menimbulkan kesadaran bahwa kita memiliki masalah eksistensial dan

membuat kita mampu mengatasinya.

4. Landasan bagi seseorang untuk memfungsikan IQ dan

EQ secara efektif, karena kecerdasan ini merupakan puncak kecerdasan

manusia.

5. Kecerdasan yang membuat manusia mempunyai pemahaman tentang siapa

dirinya dan makna segala sesuatu baginya dan bagaimana semua itu

Page 36: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

20

memberikan suatu tempat di dalam dunia kepada orang lain dan makna-

makna mereka.

6. Menyatukan hal-hal yang bersifat intrapersonal dan interpersonal, serta

menjembatani kesenjangan antara diri dan orang lain.

7. Menjadikan seseorang lebih cerdas secara spiritual dalam beragama.

2.1.13 Pengertian Kinerja Perawat

Rumah sakit merupakan bagian pelakasanaan pelayanan kesehatan

memberikan rasa damai serta nyaman terhadap pemakai jasa layanan kesehatan.

Tim perawat di Rumah Sakit melayani pasien sesuai dengan standard kerja yang

sudah ditentukan. (Hanah, 2019) menjelaskan kinerja adalah efektifivitas

operasional organisasi dan standar kriteria pekerjaan yang sudah ditentukan

maksudnya adalah perilaku atau tindakan yang sudah ditentukan yang

memberikan hasil dan tindakan yang baik. (Aziza & Andriany, 2021) menjelaskan

kinerja ialah hasil kerja yang kuantitas serta kualitas diraih sesuai dengan

tanggung jawabnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, rumah sakit harus bisa

memiliki sumber daya manusia yang profesional, salah satunya adalah perawat.

(suhartini eka, 2017) kinerja ialah hasil kinerja seseorang yang sudah diperoleh

berdasarkan waktu dan kriteria yang sudah ditetapkan. Tingkat keberhasilan

seorang perawat berdasarkan hasil yang telah diraih dari tanggung jawab yang

dimiliki dan pas dengan karakteristik yang ditetapkan. Maka, dapat disimpulkan

kinerja perawat yang baik adalah faktor yang menjadi penentu citra dan mutu

rumah sakit. Tuntutan pasien merupakan tantangan bagi perawat dalam

Page 37: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

21

melaksanakan pekerjaan, perawat yang berkualitas yang mempunyai kesadaran

akan tanggung jawab terhadap pasien dan rumah sakit.

2.1.14 Indikator Kinerja Perawat

Setiap rumah sakit harus menerapkan pelayanan yang aman dan efektif baik

dalam jasa ataupun pengobatan. Oleh sebab tersebut rumah sakit memiliki suatu

sistem kesejahteraan pasien. Ditetapkan pada Permenkes No.

1691/Menkes/Per/VIII/2011, mewajibkan institusi mengaplikasikan kesejahteraan

pasien dalam mengambil langkah pengamanan sesuai dengan standarisasi.

Standarisasi tersebut adalah IPSG yakni 5 indikator.

(Wahyuni, 2020) standar yang di maksudkan terkait dengan IPSG

(International Patient Safety Goals) meliputi 5 indikator yaitu:

1. Mengenali pasien dengan benar

Pengembangan yang telah dipergunakan pada rumah sakit dalam

memperbaiki dan meningkatkan suatu kecermatan mengenali pasien dalam

mengambil keputusan, strategi serta prosedur yang tepat.

2. Meningkatkan komunikasi yang efektif

Komunikasi efisien dan efektif harus bisa dilaksanakan oleh semua rumah

sakit, keefektifan komunikasi bisa mempengaruhi keselamatan pasien dan

meminimalisir terjadinya kesalahan.

3. Meningkatkan keamanan obat yang harus disiagai

Penggunaan obat yang diperlukan rumah sakit disesuaikan dengan lisensi

yang telah ada, hal tersebut diterapkan untuk memelihara keselamaatan

pasien.

Page 38: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

22

4. Memastikan prosedur, lokasi pembenahan serta pasien yang benar

Masing-masing rumah sakit mewajibkan pihak terkait operasi menuruti

peraturan yang ada agar terciptanya ketepatan dalam lokasi, prosedur serta

pasien dalam menjalankan tindakan.

5. Meminimalisir risiko cidera pasien olehsebab terjatuh

Pasien yang mengidap cidera akibat terjatuh berjumlah cukup banyak

terutama pasien yang diharuskan untuk menginap.

2.1.15 Standar Penilaian Kinerja Perawat

Penilaian kualitas kinerja perawat dapat dilihat dari beberapa tindakan:

1. Perilaku adalah sikap nyata oleh perawat dalam berkomunikasi,

bekerjasama, disiplin, sopan dan bertanggung jawab.

2. Kemampuan profesional adalah kemampuan perawat memberikan

pelayanan kepada pasien sesuai dengan profesi dan tanggung jawab

seoarnag perawat.

3. Proses Keperawatan merupakan pendekatan dalam memecahkan masalah

2.1.16 Fungsi Perawat

Ada 3 jenis fungsi perawat dapat dilihat dari beberaa faktor:

1. Fungsi Independent.

2. Fungsi Dependent.

3. Fungsi Interdependent.

2.2 Penelitian Terdahulu

Pengkajian sebelumnya yang dipakai sebagai dasar evaluasi pada studi ini:

Page 39: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

23

1. Penelitian pertama dilakukan oleh komang trisna sari dewi pada tahun 2019.

Maksud dari studi ini adalah mencari tahu adanya pengaruh dari kecerdasan

emosional, kecerdasan spiritual pada kepuasan kerja serta hasil kerja

perawat di RSUD Kabupaten Buleleng. Terdapat 76 responden telah

diseleksi mengaplikasikan teknik probability sampling. Model

perumpamaan sistematis basis variance dan component based SEM melalui

software analisa smartPLS 3.0 dijadikan metode penyelidikan data. Uji

hipotesis telah memperlihatkan bahwasannya kecerdasan emosional sangat

memberikan pengaruh yang positif kepada kepuasan kerja. Kedua,

kecerdasan emosional juga memiliki pengaruh positif untuk hasil kerja

perawat. Ketiga, kecerdasan spiritual juga memiliki pengaruh postif untuk

kepuasan kerja. Keempat, kecerdasan spiritual memiliki pengaruh positif

atas hasil kerja perawat. Berjudul Dampak Kecerdasan Emosional dan

Kecerdasan Spiritual Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perawat.

2. Pengkajian kedua diteliti oleh Komang Trisna Sari pada tahun 2019.

Maksud dari studi ini ialah untuk mencari tahu pengaruh dari kecerdasan

emosional serta kecerdasan spiritual kepada suatu prestasi kerja RS Pelni

Jakarta. Penelitian itu berusaha mengkaji suatu fenomena dan memperoleh

bukti empiris, serta memperoleh data yang singkat tentang fenomena

tersebut dampak kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual serta

kecerdasan spiritual kepada hasil kerja. Pengkajian ini menerapkan suatu

regresi multivariat deskriptif dan induktif Metode yang digunakan adalah 91

responden sebagai sampel. Sampel dipilih melalui proporsionate stratified

Page 40: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

24

sampling. Alat statistik yang telah digunakan adalah software SPSS 17

sebagai sarana untuk memeriksa data. Temuan tersebut dapat disimpulkan

ada beberapa pengaruh positif dari semua variabel independen terhadap

prestasi kerja dalam nilai pengaruh 33,6%. Hasil penelitian ini menerangkan

bahwa quation spiritual pengaruh terbesar terhadap kinerja karyawan

sebesar 26,2%. Kecerdasan intelektual berpengaruh positif sebesar 25,8%.

Kemudian terdapat pengaruh positif quation emosional sebesar 23,4%. Hasil

Disarankan, untuk menjangkau karyawan sebaiknya perilaku kerja yang

lebih baik terus didorong dalam agar stabil dan sinergi yang konstan dari

seluruh pihak yang berperan dalam manajemen tingkat ogranisasi, baik itu

dari internal maupun eksternal. Dengan judul Analisa Kecerdasan

Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Hasil

Kerja Pegawai RS. Pelni Jakarta.

3. Penelitian ketiga diteliti oleh Elida Gultom pada tahun 2020. Penelitian

bermaksud mencari tahu dampak pada kecerdasan spiritual, kecerdasan

emosional serta kecerdasan intelektual saat pandemi di Rumah Sakit Surya

Insani Pasir Pangaraian Rokan Hulu. Segenap perawat Rumah Sakit Surya

Insani yakni 34 pekerja ditahun 2020, dijadikan sampel penelitian. Regresi

Linear Berganda melalui aplikasi program SPSS 0.23 dijadikan alat analisa.

Uji parsial (uji T) dilaksanakan dam menghasilkan kecerdasan emosional

berdampak pada kinerja perawat, kecerdasan spiritual berdampak kepada

kinerja perawat, kecerdasan intelektual berdampak signifikan kepada

kinerja perawat. Bersumber dari Uji Bersamaan (uji F), kecerdasan

Page 41: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

25

emosional, kecerdasan spiritual serta kecerdasan intelektual bersamaan

berdampak positif pada kinerja perawat. Adapun uji determinasi ialah

senilai 71,5%. Dengan judul Dampak Kecerdasan Emosional, Kecerdasan

Spritual dan Kecerdasan Intelektual terhadap Hasil Kerja Perawat saat Masa

Pandemi COVID-19 di Rumah Sakit Surya Insani Pasir Pangaraian Rokan

Hulu.

4. Penelitian keempat dilakukan oleh Suhartini Eka & Nur Anisa pada tahun

2017. Berguna untuk mendeteksi pengaruh kecerdasan emosional serta

spiritual kepada kinerja perawat secara simultan. Mendeteksi dampak

kecerdasan emosional kepada kinerja perawat, serta mendeteksi dampak

kecerdasan spiritual kepada kinerja perawat. Menimbang kedua variabell

yang berdampak dominan kepada kinerja perawat. Adapun judulnya ialah

Dampak Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja

Perawat Rumah Sakit Daerah Labuang Baji Makassar.

5. Pengkajian Kelima dilakukan oleh Hari Wahyuni & Eni Erwantinigsih pada

tahun 2020. Pengkajian ini bermaksud supaya memahami pengaruh

Intelligence Quotient (IQ), Emotional quotient (EQ) dan tuntutan kerja

terhadap mutu penyajian pekerja di Puskesmas Pasuruan. Jenis dari

pengkajian ini adalah penelitian kuantitatif. Terdapat 80 perawat di

Puskesmas Pasuruan yang semuanya diambil sebagai sampel. Uji regresi

linier berganda dijadikan teknik analisis peneltian. Hasil studi ini

memaparkan Intelligence Quotient (IQ) berpengaruh terhadap mutu

pelayanan perawat di kota Pasuruan, sedangkan Emotional Quotient (EQ)

Page 42: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

26

dan tuntutan kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas perawat di kota

Pasuruan. Dengan judul penelitian Pengaruh Intelegensi Quotient (IQ),

Emotional Quotient (EQ) dan Beban Kerja terhadap Mutu Pelayanan

Tenaga Perawat.

6. Penelitian keenam dilakukan oleh Christin Rony Nayoan1, M Sabir, dan

Niluh Putu Evvy Rossanty pada tahun 2020. Tujuan penelitian ini ialah

supaya menganalisa dan mencari tahu efek secara parsial dan simultan

kecerdasan emosi serta keterampilan koping kepada hasil kerja pegawai di

pusat bedah di Rumah Sakit Umum Daerah Undata. Pengkajian memakai

kuantitatif yakni jumlah keseluruhan sample untuk 31 pegawai di pusat

bedah di Rumah Sakit Umum Daerah Undata. Pengkajian memakai regresi

linier berganda menjadi analisa. Hasil dari statistik deskriptif, menerangkan

nilai tertinggi dari kesadaran emosional yakni 4.02 serta terendah yakni

kepekaan sosial 3.40. Keterampilan koping, koping adaptif serta koping

maladaptif mempunyai rata-rata yang sepadan senilai 4,71. Nilai rata-rata

paling tinggi adaptif coping berpaling ke agama dan rata-rata paling tinggi

dari maladaptif coping adalah resistansi. Bagi kerja perawat, rata-rata

maksimum dan minimum usaha dan indeks keterampilan. Dari hasil regresi

linier berganda, dihasilkan nilaiF = 2,675 dari nilai signifikansi 0,0087 ( =

0,05). Kecerdasan emosi dan keterampilan koping tidak ada dampak

signifikansi pada hasil kerja pegawai di pusat bedah di Rumah Sakit Umum

Daerah Undata. Secara segmental, keterampilan koping menimbulkan

signifikansi terhadap hasil kerja perawat tatkala kecerdasan emosional

Page 43: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

27

menjelaskan efek kebalikannya. Dengan judul Pengaruh Kecerdasan

Emosional dan Keterampilan Koping Pada Hasil Kerja Perawat Instalasi

Bedah RSUD Undata.

7. Penelitian ketujuh dilakukan oleh Hema Dewi Anggraheny1, Aisyah

Lahdji1, Wida Faridatul pada tahun 2020. Pada tahun 2016 terjadi

penurunan senilai 12,83% dari tahun sebelumnya disebabkan penurunan

kepuasan pelanggan. Perawat menjadi bagian pelayanan tehadap pasien rawt

inap, kepuasan pasien ialah menjadi buah dari pelaynan yang maksimal,

kinerja pelayanan dipengaruhi oleh aspek internal serta eksternal

Kecerdasan ialah faktor internal yang berdampak kepada perilaku individu

yakni kecerdasan spiritual, emosional, intelektual dan adversitas. Penelitian

ini dilaksanakan untuk mencai tahu dampak aspek kecerdasan terhadap hasil

kerja Perawat di Rumah Sakit Banyumanik Semarang. Melalui pendekatan

cross-sectional dilakukan observasi analitik. Penelitian dijalankan pada

Februari 2020. Terpilihnya sampel sebanyak 35 perawat di Rumah Sakit

Banyumanik Semarang. Data diambil dari kuesioner yang terverifikasi.

Variabel dites memakai uji Kedekatan Pearson diteruskan kembali analisis

multivariat memakai regresi linier berganda. Didapati relasi antar

kecerdasan intelektual (p-value 0,000), emosional (p-value 0,000), spiritual

(p-value 0,000), dan adversitas (p-value 0,000) pada hasil kerja perawat.

Kecerdasan emosional ialah variabel yang sangat berdampak kepada hasil

kerja perawat. Dengan judul penelitian Kecerdasan Emosional : Keterlibatan

terhadap hasil kerja Perawat di Rumah Sakit Banyumanik Semarang.

Page 44: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

28

8. Kajian kesembilan dilakukan oleh Komang Trisna Sari Dewi pada tahun

2020. Kawasan pelayanan masyarakat yang di bidang jasa kesehatan dimana

banyak terjadi interaksi antar perawat serta pasien. Perawat diharuskan

mempunyai keterampilan mengatur kecerdasan emosi dan kecerdasan

spiritual. Tujuan penelitian adalah membuktikan ada atau tidaknya dampak

kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual pada kepuasan kerja dan

hasil kerja perawat di RSUD Buleleng. Sampel studi sebanyak 76 orang

yang diseleksi pakai teknik probability sampling. Teknik analisa data yang

dipakai untuk pengkajian ini ialah model persamaan struktural berbasis

varian dan SEM berbasis komponen dengan software analisa smartPLS 3.0.

Bersumber dari pengkajian hipotesis menerangkan bahwa kecerdasan

emosional memiliki pengaruh signifikan pada kepuasan kerja. Kedua,

kecerdasan emosional memiliki pengaruh positif pada kinerja perawat.

Ketiga, kecerdasan spiritual memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan

kerja. Keempat, kecerdasan spiritual memiliki pengaruh signifikan terhadap

kinerja perawat. Dengan judul penelitian The Influence of Spiritual

Intelligence and Emotional Intelligence 0n Job Satisfaction and Nursing

Performance

2.3 Kerangka Pemikiran

Rangka teori ini berisi interelasi maupun efek antara dependen variabel di

pengkajian sesuai filosofi pendukung dan menjelaskan rinci kaitan antar variabel

Page 45: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

29

yang terhubung, juga dapat dibentuk dasar menganggapi persoalan dan alur logika

interelasi antar variabel sehingga sesuai bersama kasus yang diuji.

2.3.1 Pengaruh Kecerdasan Intelektual Terhadap Kinerja Perawat

Kesuksesan seseorang dinilai dari tingkatan intelektual yang dimiliki.

Kemampuan intelektual memberikan keterampilan, cara berfikir yang kritis,

pemecahaan masalah serta kemampuan mengelola informasi menjadi kenyataan.

Tingginya intelektual perawat penyelesaian tugas pun menjadi cepat dan tepat.

(Mamangkey et al., 2018) memaparkan kecerdasan intelektual berpegaruh

signifikan terhadap hasil kerja perawat.

2.3.2 Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja perawat

Pada pekerjaan memiliki berbagai kesulitan dan kendala yang perlu

diatasi perawat, contohnya kondisi kenyamanan ruangan, suara ruangan cukup

riuh disamping dari keluarga para pasien yang juga dari peralatan medis seperti

mesin monitor, mesin penghisap (suction) dan bunyi telepon yang sering berbunyi

karena adanya keperluan ke dokter jaga dari ruangan rawat inap. Menghadapi hal

demikian memerlukan intelektual, tetapi tidak cukup itu saja kemampuan

pengendalian emosi ataupun kecerdasan emosional juga diperlukan.

Studi menjelaskan bahwasannya seseorang perawat bisa sukses, jika di

dalam dirinya terbentuk nilai-nilai EQ yang baik. dengan kecerdasan

emosional, seseorang bisa menaggapi dan mengetahui perasaan individu lain dan

dirinya sendiri. Maka disimpulkan bahwasannya kecedasan emosional berperan

aktif untuk membentuk kinerja karyawan menjalankan setiap tugas.

Page 46: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

30

Menurut (Eka & Dan, 2017) kita dinilai tidak hanya dari kualitas kecerdasan

inteligensi atau kecerdasan otak, namun juga dari tolak ukur yang baru, tidak

hanya dari kepandaian serta kemahiran tetapi dari seberapa baik kita mengontrol

diri sendiri dan berkaitan dengan orang lain. Tolak ukur ini bisa

memfokuskan perhatian pada kualitas pribadi perawat, seperti: empati dan

keterampilan, adaptabilitas, dan inisiatif persuasi seorang perawat, yang

semuanya merangkup ke dalam suatu makna kecerdasan emosi. Banyak para

atasan yang pada awal karirnya baik kemudian karirnya tidak berkembang dan

bahkan kinerjanya mengalami kemunduran padahal mereka bisa memiliki

keahlian dan IQ yang baik dalam bidang mereka. Berarti kecerdasan emosional

yang lebih berperan untuk menghasilkan kinerja yang cemerlang.

2.3.3 Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja

Kecerdasan spiritual sangat berperan penting bagi penentuan tingkat kinerja

perawat. Kecerdasan spiritual ialah kecerdasan bawaan manusia dari lahir

menjadikan manusia melewati kehidupan dengan berarti, peka dengan hati

nuraninya, dan tidak merasakan kesiasiaan, semua yang dijalani selalu bernilai.

(suhartini eka, 2017) menjabarkan semakin bagus kecerdasan spiritual maka hasil

kerja didapatkan akan semakin bagus.

2.3.4 Pengaruh |Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan

Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Perawat

Bersumber pada pengkajian yang diteliti oleh (Mamangkey et al., 2018),

menyatakan kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual serta kecerdasan

spiritual secara serentak mempengaruhi signitifikan pada hasil kerja perawat. Jadi

Page 47: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

31

apabila kecerdasan intelektual, sentimental dan kecerdasan spiritual dibawah cita

pasien, hingga pasien hendak merasa kecewa.

2.4 Hipotesis

Menurut (Gultom, 2020b) hipotesis merupakan perkiraan termporer yang

faktanya harus dilakukan ujinya, hipotesis ini berguna menerangkan arahan untuk

analisa penelitian. Hipotesis pada studi ini yaitu :

1. Kecerdasan intelektual menyandang pengaruh pada kinerja perawat.

2. Kecerdasan emosional menyandang pengaruh pada kinerja perawat.

3. Kecerdasan spiritual menyandang pengaruh pada kinerja perawat

4. Kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual secara

bersamaan berpengaruh pada kinerja perawat.

H1

H2

H3

H4

KECERDASA

INTELEKTUAL

(X1)

KECERDASA

SPIRITUAL

(X3)

KECERDASAN

EMOSIOANL

(X2)

KINERJA

PERAWAT

(Y)

Page 48: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

32

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Page 49: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

28

Page 50: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Prosedur kuantitatif dipakai pada pengkajian saat ini, dipergunakan untuk

mengamati pada populasi tertentu, pengambilan data menggunakan sistem

instrumen pengkajian, analisa data bersifat kuantitatif bermaksud untuk mengkaji

penerapan hipotesis. Teknik pengambilan sampel jenuh dipakai dalam studi,

diimana artinya semua populasi pada penelitian dijadikan sebagai sampel (Beddu,

2020).

3.2 Sifat Penelitian

Diperhatikan dari sudut sifat, studi ini merupakan sifat pengkajian

pengembangan sehingga dapat menggambarkan hubungan antara keadaan

sekarang atau ada perubahan signifikan yang terjadi pada setiap waktu dengan

cara melakukan penelitian dengan metode pendekatan dan pengembangan dengan

terstruktur. sehingga penelitian pengembangan dapat dirancang secara konseptual

dan terkendali (Yusuf, 2017: 82).

Page 51: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

30

3.3 Lokasi Penelitian Dan Periode Penelitian

3.3.1 Lokasi Penelitian

Tempat studi ini berlokasi pada Jalan Seraya No.1, Kp. Seraya, Kec. Batu

Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau 29432 bernama Rumah Sakit Harapan

Bunda Batam.

3.3.2 Periode Penelitian

Tabel 3.1 Periode Pengkajian

No Nama

Aktivitas

Mar April Mei Juni Juli

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Penyerahan

Topik Studi

2 Pembuatan

Pendahuluan

3 Pembuatan

Tinjauan

Pustaka

4 Penyusunan

Metode

Penelitian

5 Penyebaran

Kuesioner

6 Olah Hasil

Kuesioner

7 Penyusunan

Hasil Studi

8 Penghimpunan

Skripsi

Sumber: Penelitian yang direncanakan (maret 2021-juli 2021)

3.4 Populasi Dan Sampel

3.4.1 Populasi

Keutuhan subject pengkajian disebut sebagai populasi (Djarwanto,

2018:114). Populasi atau komunitas pada penelitian ini ialah perawat rumah sakit

harapan bunda pada tahun 2020 sejumlah 116 orang.

Page 52: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

31

3.4.2 Teknik Pengambilan Besar Sampel

Bagian populasi mewakili dilakukannya penelitian dengan prosedur tertentu

ialah sample (Beddu, 2020). Sampel studi ini diambil memakai metode sampling

jenuh. Teknik sampling jenuh menentukan seluruh komponen populasi dipakai

menjadi sampel. 116 orang karyawan rumah sakit harapan bunda dijadikan

sampel pengkajian.

3.4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling ialah siasat saat memastikan sampel berjumlah seukuran

pada penggunaan sampel untuk sumber data sesungguhnya serta memusatkan

perhatian kepada sifat dan penyebaran populasi hingga didapatkan hasil

representatif.

3.5 Sumber Data

Berlandaskan sumbernya data dapat dibagi menjadi di bagian sebagai

berikut:

1. Data Primer

Penemuan sumber data melalui sebaran kuesioner kepada 116 orang

perawat yang bekerja di Rumah sakit Harapan Bunda dengan menanggapi

kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder yakni data yang dihasilkan lewat bermacam asal yang

tersedia, misalnya literatur dan lain sebagainya.sehingga bersifat sebagai

pelengkap dan pendukung dalam penelitian.

Page 53: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

32

3.6 Pengumpulan Data

Pengambilan data dilakukan melalui beberapa teknik, diantaranya adalah:

1. Interview

Wawancara dimanfaatkan sebagai teknik pengambilan data dengan

menyajikan pertanyaan secara langsung kepada responden dengan

menyiapkan beberapa pertanyaan terkait dengan topik dalam penelitian.

2. Kuesioner

Metode pengambilan data melalui menyajikan beragam pertanyaan ataupun

pernyataan tulisan ditujukan pada responden untuk dijawab.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan ialah pola pengambilan data melalui buku, jurnal

penelitian lainnya serta literatur lainnya terkait penelitian.

3.7 Operasional Variabel Penelitian

Secara pengkajian aplikasi variabel merupakan penafsiran yang dipaparkan

atas perihal yang diartikan bisa dipantau. Pada pengkajian ini terangkum 4

variabel, 3 independent variable (X) serta 1 dependent variable (Y) (Ahyar et al.,

2020).

3.7.1 Variabel Bebas ( Independent Variable)

Variabel ini dinamakan predictor, stimulus, ataupun variabel bebas.

Independent variable adalah suatu variabel yang memberi pengaruh atau yang

menyebabkan datangnya dependent variable. Independent variable di pengkajian

ini yakni: Kecerdasan Intelektual (X1), Kecerdasan Emosional (X3) serta

Page 54: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

33

Kecerdasan Spiritual (X3). Independent variable kecerdasan intelektual (X1)

dalam penelitian ini mempunyai tiga parameter yang disampaikan oleh (Gultom,

2020). Kecerdasan emosional (X2) dalam studi ini memiliki lima parameter yang

disampailan oleh (Hanah, 2019) dan kecerdasan spiritual (X3) dalam penelitian

ini memiliki lima parameter yang disampaikan oleh (Hanah, 2019) tabel yakni:

1. Variabel independen kecerdasan intelektual (X1) dalam penelitian

initerdapat 5 indikator sehingga dapat divisualisasikan antara lain:

Tabel 3.2 Kecerdasan Intelektual

Variabel Definisi Operasional

Variabel

Parameter Bukti

Pernyataan

Kecerdasan

Intelektual

Keterampilan mental

yang mengikutsertakan

proses berfikir rasional

1. Keterampilan

figur

2. Keterampilan

verbal

3. Interpretasi

dan nalar

dibidang

numerik

Skala

Likert

Sumber: (Gultom, 2020)

2. Variabel independen kecerdasan emosional (X2) pada studi ini memiliki

lima parameter divisualisasikan pada penjelasan:

Tabel 3.3 Kecerdasan Emosional

Variabel Definisi Operasional

Variabel

Parameter Bukti

Pernyataan

Kecerdasan

emosional

Keterampilan dalam

mengenali, mengelola

dan menyampaikan

emosi dengan pas untuk

diri sendiri maupun

orang lain

1. Sadar diri

2. Pengaturan diri

3. Dorongan

4. Timbang rasa

5. Hubungan

Manajemen

Skala Likert

Sumber: (Hanah, 2019)

Page 55: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

34

3. Variabel independen kecerdasan spiritual (X3) di dalam pengkajian ini

memiliki delapan indikator divisualisasikan pada penjelasan ini:

Tabel 3.4 Kecerdasan Spiritual

Variabel Definisi Operasional

Variabel

Parameter Bukti

Pernyataan

Kecerdasan

spiritual

kecerdasan dalam

mengatasi dan

menyelesaikan

perosalan makna atau

nilai.

1. Kesadaran diri

2. Spontanitas

3. Holasme

4. Kepedulian

5. Keragaman

Skala Likert

Sumber: (Aziza & Andriany, 2021)

3.7.2 Variabel Terikat (Dependent variable)

Variabel ini dikenal variabel output, karakteristik ataupun variabel tidak

bebas. Variabel terikat adalah suatu variabel yang dijadikan sebab akibat

dipengaruhi independent variable. Dependent variable di kajian ini Kinerja

Perawat (Y) di pengkajian ada 3 parameter dibawah ini:

Tabel 3.5 Kinerja Perawat

Variabel Definisi Operasional

Variabel

Indikator Bukti

Pernyataan

Kinerja

Perawat

Hasil operasi rumit,

bersumber dari fakta

maupun aspek eksternal.

1. Mengidektifikasi

pasien dengan tepat.

2. Meningkatkan

kekerabatan yang

efisien.

3. Memperketat

keamanan obat yang

harus disiagai.

4. Memastikan tempat

pembedahan,

prosedur pasien

dengan tepat.

5. Meminimalisir

resiko kecederaan

pasien jatuh.

Skala

Likert

Sumber : (Wahyuni, 2020)

Page 56: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

35

3.8 Metode Analisis Data

Pada dasarnya, data yang didapat peneliti setelah dilakukan pengumpulan

adalah bersifat mentah, maka untuk memudahkan peneliti dan pembaca perlu

dilakukan pengolahan data sehingga data tersebut dapat dianalisis. Analisis data

bertujuan untuk mendeskripsikan data yang sudah terkumpul dengan hipotesis dan

permasalahan yang ingin dicari solusinya setelah data penelitian tersebut

dianalisis. Teknik olah data di studi kuantatif menggunakan statistik deskriptif

juga statistik inferensial. Menggunakan program SPSS adalah pilihan yang tepat

untuk melakukan pengujian data yang sudah dikumpulkan sehingga dapat

memberikan deskripsi interelasi akibat antara independent variable serta

dependent variable pada penelitian ini.

3.8.1 Analisis Deskriptif

Metode analisa deskriptif yakni sebuah analisa data dengan menggambarkan

data yang sudah terkumpul (Beddu, 2020). Analisis deskriptif dilaksanakan

bersama membentuk tabel frekuensi disertsi mencari tahu perolehan skor (angka),

kategorinya yakni: sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Akumulasi data kuesioner menerapkan rasio takar yaitu opsi tanggapan angka

positif 5 sampai 1. Poin ditetapkan dilakukan atas respon pertanyaan, baik

menyentuh variabel X1, X2, X3 serta Y dikarenakan data ini sampai selanjutnya

angka dari opsi itu digabungkan guna masing-masing responden. Respon setiap

pemakaian skala ukuran interval 1-5 tampak pada tabel:

Page 57: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

36

Tabel 3.6 Penetapan Angka Tanggapan Kuesioner

Jawaban Pertanyaan Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu-Ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : (Sugiyono, 2015)

Penetapan skala dijelaskan dengan rumus yaitu:

RS =

Rumus 3.1 Rentang Rasio

Dimana:

RS = Rentang Skala

N = Total Sampel

M = Total Preferentif Jawaban Tiap Item

Selaras perbandingan, barometer sampel yaitu 116 orang dengan kualitas

respon 1 - 5 diperoleh angka:

Sesuai kalkulasi yang dihasilkan, mampu menjelaskan rentang skala

berwujud tabel yang membandingkan capaian analisis 34 deskriptif yang ingin

dideskripsikan pada rentang skala tampak dalam tabel 3.7 dibawah:

Tabel 3.7 Rentang Rasio

Rentang Skala Katakteristik

116 – 209 Sangat buruk

210 – 303 Buruk

304 – 397 Cukup

398 – 491 Baik

492 – 585 Sangat Baik

Page 58: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

37

Berdasarkan tabel 3.6 hasil untuk menafsir hipotesis 1, 2, 3 dan 4.

3.8.2 Uji Kualitas Data

3.8.2.1 Uji Validitas Instrumen

Uji validitas diperuntukkan mencari tahu pertanyaan yang dilontarkan

merupakan refresentasi dari masalah dalam penelitian. Dalam mengetahui

konsistensi independent variable objek yang diukur diterapkan uji validasi.

Kedudukan validitas kuesioner dinilai sesuai uji signifikans kaitan di tingkat

signifikansi 0.05, yang berarti sebuah item diperkirakan absah jika interelasi pada

skor item-total.

Rumus Pearson Product Moment sesuai (Beddu, 2020) yakni:

= ∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑ Rumus 3.2 Pearson Product Moment

Dimana:

= Koefisien Korelasi

Σ Xi = Total Angka Item

Σ Yi = Total Angka Total

n = Total Responden

Basis ketentuan ketetapan:

1. Jika rhitung r (tabel) berarti valid, kebalikannya

2. Jika rhitung ≤ r (tabel) berarti tak valid.

3. Jika probabilitas (sig) <a hingga item itu valid.

Page 59: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

38

3.8.2.2 Uji Reliabilitas Data

Uji yang diterapkan unttuk mengevaluasi apakah perangkat ukur mampu

dipercaya atau tidak. Relibilitas adalah sebutan yang dipergunakan untuk

menunjukkan seberapa jauh sebuah pencapaian ukuran relatif konsisten jika

diukur diulangi lebih dari satu kali sehingga dapat memahami taraf konsistensi

instrumen ukur. Kegunaan menguji realibilitas di penelitian ini, penulis

menggunakan Cronbach Alpha (Ahyar et al., 2020) yakni:

[

] [

] Rumus 3.3 Cronbach Alpha

Keterangan:

r = Koefisien Reliabilitas Alpha

k = Total Banyak Pertanyaan

Sj = Total Varian di Butir

Sx = Varian Total

Hasil pengetesan menggunakan uji 2 sisi di derajat signifikansi 0.05.

Pembatasan data reliabel maupun tidak jika: angka alpha > angkakritis produk

moment, ataupun skor r tabel. contohnya 0,6. Angka yang < 0.6 diperkirakan

mengandung realibilitas rendah, sedangkan nilai 0.7 bisa diperoleh serta angka >

0.8 diperkirakan baik. Hal tersebut dijelaskan pada tabel ini:

Tabel 3.8 Karakterisrik Indikator Koefisien Reliabilitas

No Angka Interval Golongan

1 <0,20 Amat Rendah

2 <0,20 – 0, 399 Rendah

3 0,40 – 0,599 Cukup

4 0,60 – 0,799 Tinggi

5 0,80 – 1,00 Amat Tinggi

Sumber: (Beddu, 2020)

Page 60: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

39

Bersumber Tabel 3.8, kesimpulannya bahwa basis penetapan ketetapan sebagai

berikut:

1. Jika angka realibility 0.6 sehingga pernyataan diterima.

2. Jika angka realibility < 0.6 sehingga pernyataan tak diterima.

3.8.3 Uji Asumsi Klasik

3.8.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas ialah pengujian memaparkan data normal didapati jika

signifikannya 0.005. Dalam mengkaji suatu data pembagian normal atau

tidaknya, dilihat mempergunakan grafik normal plot. Normalitas bisa dilakukan

memakai 2 metode. Yaitu "Normal P-P Plot" serta One sample Kolmogorov

Smirnov". Biasanya peneliti menggunakan One sample Kolmogorov Smirnov.

Di One sample Kolmogorov Smirnov hakikatnya normalitas, diketahui dengan

mengkaji angka signifikansi > 0.05, hingga residual diseminasi normal. Basis

penentuan ketetapan:

1. Jika signifikansi> 0.05 hingga residual diperkirakan berdistribusi normal.

2. Jika signifikansi< 0.05 hingga residual diperkirakan tidak berdistribusi

normal.

3.8.3.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas berfungsi untuk memahami keberadaan korelasi

sempurna pada variabel bebas (Beddu, 2020). Dasar penentuan keputusan ialah

pemahaman multikolinearitas pada sebuah model bisa dilihat dari Variance

Inflation Factor (VIF) serta Tolerance yakni:

Page 61: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

40

1. Jika angka VIF < 10 sehingga model bisa diperkirakan bebas dari

multikolinearitas.

2. Jika angka VIF > 10 sehingga model bisa diperkirakan berproses

multikolinearitas.

3.8.3.3. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas berguna mengetes keberadaan perbedaan varian

residual antar pengujian. Uji tersebut menerapkan sistem Gleyser dengan

membenahi regresi skor otoriter residual dengan variabel bebas. Ketika setiap

variabel tidak ada signifikansi kepada otoriter residual α=0.05 maka pada regresi

tidak berproses heteroskedastisitas. Cara mengetahui adanya heteroskedastisitas

pada sebuah model bisa mempergunakan uji spearman rho. Basis ketentuan

keputusan sebagai berikut:

1. Jika perolehan angka probabilitas memiliki angka signifikan > angka

alpha 0,05 sehingga model tidak berproses heterokedastisitas.

2. Jika perolehan angka probabilitas memiliki angka signifikan < angka

alpha 0,05 sehingga berproses heterokedastisitas.

3.8.4 Uji Pengaruh

3.8.4.1. Uji Regresi Linear Berganda

Berbasis pengembangan regresi linear sederhana, menaikkan variabel bebas

berawal dari satu kemudian menjadi lebih dari dua variabel bebas. Model analisa

ini guna melihat interelasi antar independent variable dengan dependent variable:

variabel X1,X2 dan X3 pada Y.

Page 62: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

41

Efek antar dependent variable baik secara serentak ataupun segmentak

dirincikan melalui studi berkut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Rumus 3.4 Regresi Linear Berganda

Keterangan:

Y = Kinerja Perawat

b1 = Koefisien Kecerdasan Intelektual

X1 = Kecerdasan Intelektual

b2 = Koefisien Kecerdasan Emosional

X2 = Kecerdasan Emosional

b3 = Koefisien Kecerdasan Spirtual

X3 = Kecerdasan Spiritual

3.8.4.2. Uji Determinasi (R²)

R² dipergunakan untuk mencari tahu persentase dampak variabel x terhadap

variabel y. Nilai koefisien ketetapan memiliki interval 0 - 1. Jika R² = 1, artinya

besarnya persentase x terhadap y secara bersamaan adalah 100%. Ini menjelaskan

jika koefisien ketetapan mencapai 1, variabel independen terhadap variabel

dependen makin berpengaruh, akan makin cocok garis regresi y (Beddu, 2020).

3.9 Uji Hipotesis

Hipotesis adalah persepsi temporer pada rumusan masalah dalam studi

yang berbentuk kalimat pertanyaan. Uji hipotesis dipenelitian ini menggunakan

uji secara segmental serta analisa bersamaan (Ahyar et al., 2020).

Page 63: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

42

3.9.1 Uji Parsial (t-Test)

Uji t menerangkan besarnya efek variabel individual pada variabel terikat.

: = =0, berarti secara segmental tidak berpengaruh signifikan dari variabel

bebas yakni kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan

spiritual terhadap kinerja perawat sebagai variabel terikat. : ,

berarti secara segmental didapati dampak atas variabel bebas terhadap variabel

terikat. Uji statistik t dipergunakan memverifikasi setiap efek variabel bebas

terhadap variabel terikat. Karakteristik pengambilan keputusan yaitu :

1 Bila nilai signifikansi > berarti variabel bebas mempunyai

pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2 Bila nilai signifikansi < berarti variabel bebas tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

3.9.2 Uji Simultan (F-test)

Uji F berbasis pada seluruh variabel bebas yang digunakan pada model

menyandang pengaruh secara bersamaan terhadap variabel terikat. : = =0,

berarti secara bersamaan tidak ada dampak dari variabel bebas ( dan ) yakni

kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdan spirtual pada kinerja

perawat sebagai variabel terikat (Y). artinya secara bersamaan

didapati dampak signifikansi dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Pengkajian hipotesis secara bersamaan dipakai guna mencari tahu variabel

bebas (X) mempengaruhi variabel terikat (Y). Karakteristik penentuan yaitu:

3 Bila nilai Fhitung> Ftabel, maka variabel bebas secara kompak

mempengaruhi signifikansi variabel terikat.

Page 64: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

43

4 Bila nilai Fhitung< Ftabel maka variabel bebas secara serentak tidak

mempengaruhi signifikansi variabel terikat (Beddu, 2020).

Page 65: PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN

43