pengaruh deksametason terhadap ekspresi gen moesin dalam sel
TRANSCRIPT
Pengaruh Deksametason terhadap Ekspresi Gen Moesin dalam sel Stroma Sumsum tulang Kelinci
Desiana Ika Listiani0402514017
Sistem Rangka tersusun oleh tulang/rangka Tulang terdiri dari:
matriks ekstrasel dan sel tulang Matriks ekstrasel terdiri dari bagian organik
dan inorganik Sel tulang terdiri dari tiga jenis yaitu
osteoblast, osteoklast, dan osteosit.
Matriks ekstrasel Sekitar 90%-95% bagian organik matriks
ekstrasel terdiri dari kolagen tipe I, proteoglikan, protein non-kolagen, osteokalsin, osteonektin, osteopondin, trombospondin, faktor pertumbuhan, dan sitokin
Bagian inorganik matriks ekstrasel terdiri dari kalsium hidroksiapatit sebagai tempat cadangan ion kalsium dan fosfat.
Sel TulangOsteoblast bertanggung jawab atas
pembentukan tulang, mineralisasi, dan ekspresi reseptor hormon paratiroid
Osteoklast adalah sel tulang multinuklear yang berasal dari prekursor hematopoietik monositmakrofag yang merupakan fusi dari beberapa sel mononuklear dengan tepi tidak rata dan mempunyai enzim lisosom dalam sitoplasma
Osteosit adalah sel tulang terbanyak, berbentuk pipih kecil dan terdapat dalam matriks tulang.
Osteoporosis (Keropos Tulang)
Osteoporosis adalah Suatu penyakit berkurangnya massa tulang dan kelainan mikroarsitektur jaringan tulang, akibat meningkatnya kerapuhan tulang dan resiko terjadinya fraktur tulang. (menurut WHO)
Osteoporosis menyebabkan tulang menjadi lebih rapuh sehingga risiko fraktur meningkat baik pada masa kanak-kanak maupun dewasa
PERBEDAAN STRUKTUR TULANG NORMAL DAN OSTEOPOROSIS
Jenis osteoporosis
Osteoporosis primer terjadi akibat intrinksik skelet seperti pada osteoporosis juvenil idiopatik dan penyakit jaringan ikat herediter.
Osteoporosis sekunder terjadi akibat penyakit lain, penyakit kronis, endokrin, dan penggunaan obat-obat tertentu antara lain kortikosteroid jangka panjang.
Penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang
seperti asma bronkhialepenyakit paru obstruksipenyakit inflamasi,penyakit endokrin, dll
DeksametasonObat dari golongan kortikosteroid
umumnya digunakan untuk mengurangi dan mengatasi radang
apapun penyebab radangnya dan di manapun lokasinya.
Beberapa penyakit peradangan kerap diobati dengan kortikosteroid jenis ini
Sifat kortikosteroid
menurunkan sistem kekebalanmemiliki efek anti inflamasi dan anti
alergipenggunaan deksametason dalam
jangka panjang dapat mengakibatkan osteoporosis atau pengeroposan pada tulang
kortikosteroid terhadap masa tulang Kortikosteroid disekresi oleh zona
fasikulata korteks kelenjar adrenal. Fungsi utama menjaga homeostasis,
yaitu mempertahankan diri terhadap perubahan lingkungan, antara lain mengatur metabolisme karbohidrat dan protein, keseimbangan cairan dan elektrolit, dan anti inflamasi.
mekanisme yang menyebabkan osteoporosis akibat pemberian kortikosteroid
1. Supresi fungsi osteoblas yang secara potensial meningkat kan apoptosis osteoblas.2. Peningkatan resorpsi osteoklas akibat stimulasi resorpsi tulang3. Gangguan absorpsi kalsium di usus.4. Peningkatan ekskresi kalsium di urine dan induksi oleh hiperparatiroidisme sekunder5. Induksi miopati yang menyebabkan risiko mudah jatuh
Pengaruh Deksametason terhadap Ekspresi Gen Moesin dalam sel Stroma Sumsum tulang Kelinci
• F. Cornet, O. Broux, K. Anselme, P. Hardouin and J. JeanfilsLaboratoire de Recherche sur les Biomat´eriaux et les
Biotechnologies (LR2B), Universit´e du Littoral Cˆote d’Opale, Bassin
Napol´eon, Quai Robert Masset, Boulogne sur mer, FranceReceived 31 July 2003; accepted 31 January 2004
Effect of dexamethasone on moesin gene expression in rabbit bone marrow stromal cells
Tujuan penelitian
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh deksametason terhadap sumsum tulang sel stroma diferensiasi dipelajari dengan skrining aksi deksametason dan ekspresi gen pada kelinci (osteoporosis).
Pendahuluan
Kortikosteroid pada saat ini dianggap sebagai obat yang sangat penting dalam dunia pengobatan
Deksametason memiliki efek anti inflamasi dan anti alergi.
Efek samping pemberian deksametason antara lain terjadinya osteoporosis
Metode Menggunakan kelinci putih betina New ZealandDiberi perlakuan dengan pemberian deksametason 10 Nm (Dex), dan tanpa pemberian deksametason selama 28 hari.
Ekstraksi mRNA
Differential display PCR
Analisis tampilan diferensial
Analisis tampilan diferensial untuk ekstraksi mRNA dari sel stroma sumsum tulang kelinci yang dikultur dalam FCS dengan penambahan (+) deksametason ataupun tanpa penambahan deksametason (-) selama 28 hari
Ekspresi mRNA moesin dianalisis dengan real time RT-PCR
Ekspresi mRNA moesin dianalisis dengan real time (RT-PCR)
Dari ketiga ekor kelinci percobaan, (L1, L2, dan L3) yang dikultur pada FCS dengan pemberian deksametason (+) atau tanpa pemberian deksametason (-). Tingkat mRNA moesin dinormalisasi dengan gen 36B4. Ekspresi moesin menurun secara signifikan dalam dua sampel setelah pemberian deksametason.
Hasil Penelitian dilakukan dengan analisis
display diferensial Ekspresi moesin mRNA menurun pada ketiga sampel setelah diberi perlakuan pemberian deksametason.
deksametason diperlakukan sampel 1 dan sampel 2 menunjukkkan penurunan tingkat ekspresi mRNA moesin masing-masing 75% dan 85%.
Simpulan Pemberian pengobatan deksametason dapat
memodulasi gen moesin Diferensiasi osteoblast diperoleh untuk sel-sel
stroma sumsum tulang kelinci yang dikultur pada FSC dan diberi perlakuan dengan pemberian deksametason selama 28 hari
Efek dari pemberian deksametason ini dapat menjelaskan beberapa tindakan terhadap proliferasi dan diferensiasi sel-sel osteoblastik salah satunya yaitu pengeroposan tulang atau osteoporosis.
Terima Kasih