pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

Upload: dhianfiraz

Post on 05-Jul-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    1/23

    Pengaruh Bermain peran (role-playing) atau drama Terhadap Perkembangan Sosial

    dan BahasaAnak Usia 4-6 Tahun

    Guna emenuhi Tugas ata !uliah Umum Bahasa "ndonesia

    #osen Pengampu $

    %leh $

    &ama $ 'irdhiani Aiah

    &" $ 6*44*44

    +ombel $ ,

    P"#"!A& GU+U P"#"!A& A&A! US"A #"&"

    'A!U.TAS ".U P"#"!A&

    U&"/+S"TAS &G+" SA+A&G

    0*1

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    2/23

    BAB "

    PA2U.UA&

    A3 .atar Belakang asalah

    Masa usia dini merupakan masa yang penting yang perlu mendapat penanganan sedini

    mungkin. Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa masa anak usia dini merupakan masa

     perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak 

    memiliki dunia dan karakteristik tersendiri yang jauh berbeda dari dunia dan karakteristik 

    orang dewasa. Anak sangat aktif, dinamis, antusias dan hampir selalu ingin tahu terhadap apa

    yang dilihat dan didengarnya, seolah-olah tak pernah berhenti untuk belajar.

    Secara social pun anak mengalami permainan dari dirinya sendiri sampai dengan bermain

    dengan lingkungan sosialnya yaitu berinteraksi dengan orang lain. Sehingga dapat dikatakan

     bahwa bermain dalam kehidupan anak mengikuti alur perkembangan anak itu sendiri baik 

     perkembangan fisik, psikis, maupun sosial anak. Hal ini sejalan dengan pendapat Hurlock 

    !"#$%&'&-&'() yang menyatakan bahwa bermain itu mengikuti pola perkembangan yang

    dapat diramalkan sehingga merupakan hal la*im untuk membagi tahun masa kanak-kanak 

    kedalam tahapan yang spesifik. Sedangkan +arten dalam edjasaputra '!%'!) menyatakan

     bahwa bermain bagi anak mempunyai tahapan tertentu dilihat dari tingkat perkembangan

    social anak yang menggambarkan peningkatan kadar interaksi social dari bermain sendiri

    sampai dengan bermain bersama.

    Bermain merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh anak sejak kecil sampai dewasa

     bahkan sepanjang hidupnya. Bermain dimulai dari dirinya sendiri pada masa bayi dengan

    menggunakan bagian tubuhnya sendiri yang biasanya dimulai dari mulut dan sekitarnya

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    3/23

    dengan memainkan lidah, ludah, bibir, menghisap jari tangan atau kaki dan sebagainya,

     bagian kepala, anggota badannya bagian atas dengan menggerakkan jari jemari tangan,

    mengangkat lengan meraih sesuatu, bertepuk tangan dan sebagainya, maupun anggota badan

     bagian bawah dengan cara menggerak-gerakan kakinya, dan dengan indera yang dimilikinya.

    Setelah itu terus berusaha untuk bermain dengan lingkungan sekitarnya dimulai dari yang

    lingkungan terdekat kemudian berusaha ke lingkungan yang lebih luas yaitu berinteraksi

    dengan orang lain atau lingkungannya. ingkungan bermain anak ada disekitar tempat tidur,

    selurung ruang di dalam rumahnya, halaman sekitar rumah, kemudian keluar rumah sampai

    ia mampu menjangkau tempat yang jauh sesuai perkembangan anak.

    Bermain bagi anak mempunyai manfaat yang besar melalui bermain anak akan

    menjelajah dunia sekitarnya dimulai dari lingkungannya sendiri, kemudian meluas ke arah

    yang lebih luas dengan daya kemampuan yang dimiliki sesuai dengan tingkat

     perkembangannya, baik secara fisik, psikis, maupun sosial. Selain itu melalui bermain juga

    mampu membawa anak kearah pemahaman dan penerapan pengertian sosial budaya dalam

    kehidupan sehari-hari. /ebiasaan bekerjasama, saling menolong, berkomunikasi,

     berinteraksi, saling mempercayai dan menghormati akan muncul dalam kegiatan bermain

    yang dilakukan oleh anak-anak. /eterampilan berbahasa akan berkembang melalui bermain

    sebab anak akan selalu berkomunikasi baik secara lisan, tertulis, ataun isyarat sehingga

    menumbuhkembangkan kemampuan berbahasa dengan baik, bahkan mampu membuat melek 

    huruf bagi mereka melalui akti0itas bermain ini.

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    4/23

    B3 +umusan asalah

    !. Apa teori bermain yang mendukung perkembangan sosial anak1

    '. Bagaimana perkembangan bermain berdasarkan tahapan perkembangan sosial anak1&. Apa pengaruh bermain peran role-playing) atau drama terhadap perkembangan sosial

    anak usia (-2 tahun1(. Apa manfaat bermain bagi anak usia (-2 tahun1

    3. Apa yang di maksud dengan perkembangan sosial anak usia (-2 tahun1

    2. Apa saja ciri-ciri perkembangan sosial anak usia (-2 tahun1#. Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak usia (-2 tahun1

    3 Tu5uan

    !. 4ntuk mengetahui teori bermain yang mendukung perkembangan sosial anak 

    '. 4ntuk mengetahui perkembangan bermain berdasarkan tahapan perkembangan sosial

    anak 

    &. 4ntuk mengetahui pengaruh bermain peran role-playing) atau drama terhadap

     perkembangan sosial anak usia (-2 tahun

    (. 4ntuk mengetahui manfaat bermain bagi anak usia (-2 tahun3. 4ntuk mengetahui apa yang di maksud dengan perkembangan sosial anak usia (-2 tahun

    2. Mengetahui ciri-ciri perkembangan sosial anak usia (-2 tahun

    #. 4ntuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak usia (-2 tahun

    #3 anaat

    !. Agar pembaca mengetahui pengaruh bermain peran role-playing) atau drama terhadap

     perkembangan sosial anak usia (-2 tahun

    '. Menambah pengetahuan tentang betapa pentingnya bermain untuk perkembangan sosial

    anak usia (-2 tahun

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    5/23

    BAB "

    PBA2ASA&

    3 Teori Bermain Anak 

    eori merupakan struktur konsep pemikiran yang digunakan untuk menjelaskan suatu

    fenomena perilaku indi0idu atau kelompok orang hidup berinteraksi dengan orang lain

    dalam lingkungan sosial. eori bermain ialah suatu konsep pemikiran yang berusaha

    menjelaskan mengenai fenomena kegiatan bermain yang dilakukan seorang anak atau

    sekelompok anak. +erkembangan teori bermain diawali oleh suatu penelitian yang empiris

    yang dilakukan oleh para ahli psikologi perkembangan anak 5ibawah ini akan diljelaskan '

    dua ) pendekatan teori yang berhubungan erat dengan kegiatan bermain yaitu %

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    6/23

    !) eori-teori /lasik 

    eori /lasik, yang dimaksud dengan teori-teori klasik classical theories) ialah,

    6/onsep-konsep teori yang menekankan upaya perilaku anak untuk menyalurkan

    energi fisiologis untuk ke pentingan diri-sendiri maupun kelompok teman sebaya.7

    eori-teori di bawah ini merupakan beberapa macam dari teori klasik, diantaranya

    adalah

    a. eori kelebihan energi surplus energy theory).

    Menurut Schiler 8 Spencer bahwa bermain merupakan kegiatan

    menyenangkan yang berfungsi untuk menyalurkan kelebihan-kelebihan

    energi yang dimiliki oleh setiap anak agar dapat mencapai keseimbangan

    energi dalam tubuhnya.

     b. eori rekreasi recreation heory)

     eori rekreasi menyatakan bahwa anak melakukan kegiatan bermain sebagai

    upaya untuk memperoleh tambahan energi agar dapat melakukan akti0itas-

    akti0itas berikutnya.

    c. eori rekapitulasi.Stanley Hall !$#") seorang ahli psikologi perkembangan Amerika Serikat

    menyatakan bahwa bermain sebagai upaya untuk mengurangi insting-insting

    kuno pada umumnya dilakukan oleh spesies binatang. Bermain merupakan

    kegiatan yang dilakukan oleh spesies manusia.

    d. eori praktis practice theory).

    Seorang pelopor teori praktis, /arl gross, menyatakan bahwa indi0idu telah

    melakukan kegiatan bermain dengan tujuan reduksi mengurangi) insting-

    insting masa lalu dan berusaha untuk memperoleh energi baru agar dapat

    melakukan akti0itas-akti0itas di masa yang datang

    ') eori-teori ModernSelain teori klasik diatas, terdapat beberapa teori lain yang berkaitan dengan

    teknik bermain permainan). eori tersebut adalah teori modern yang banyak 

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    7/23

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    8/23

    +arten menyoroti serta mengamati kegiatan bermain sebagai sarana sosialisai anak, ia

    menemukan enam bentuk interaksi antar anak yang terjadi pada saat mereka bermain

    edjasaputra.'!%'!-'(), yang mencerminkan adanya peningkatan kadar interaksi sosial

    mulai dari bermain sendiri sampai dengan bermain bersama. Adapun tahapan bermain yang

    menggambarkan tingkat perkembangan sosial anak adalah% !). Unoccupied Play'). Solitary

     Play&). Onlooker Play (). Paralel Play3). Assosiative Play 2). Cooperative Play. Secara rinci

    dapat dijelaskan sebagai berikut%

    !. Unoccupied Play

    +ada tahap Unoccupied Play anak tidak terlibat dalam kegiatan bermain, tetapi

    hanya datang mengamati kegiatan anak lain atau kejadian- kejadian di sekitarnya

    yang menarik perhatiannya. Apabila tidak ada kejadian yang menarik perhatiannya

    anak tersebut akan bermain sendiri, menyibukkan diri dengan cara bermain dengan

    tubuhnya sendiri, jalan berkeliling tanpa tujuan jelas, naik turun tangga, mengikuti

    orang lain dan sebagainya.'.  Solitary Play

    Solitary Play atau bermain sendiri yang bersifat egosentris tanpa memperhatikan

    anak lain atau kehadiran orang lain yang terpenting anak bermain sendiri dengan

     berbagai alat yang dimilikinya. 5alam bermain tidak ada interaksi dengan teman atau

    orang lain, terpusat pada diri sendiri dan kegiatannya sendiri,menerima kehadiran

    orang lain apabila dirasa mengganggu permainannya seperti ada yang mengambil

    alat mainannya atau mengganggu konsentrasinya.

    &. Onlooker Play

    Onlooker Play pengamat) yaitu kegiatan bermain dengan mengamati kegiatan

     bermain anak-anak lain dan tampak ada minat untuk untuk mengikuti kegiatan

     brmain anak-anak lain tersebut. /egiatan ini tampak pada anak-anak berusia sekitar 

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    9/23

    dua tahun atau anak-anak yang baru kenal dengan lingkungan bermainnya, anak-anak 

    tersebut sebatas bertanya, bercakap, dan tidak dalam bermain. Mereka berdiri di

    lingkungan anak bermain untuk melihat, mengamati, mendengarkan anak lain

     bermain. /etiga jenis kegiatan bermain tersebut yaitu% unoccupied play, solitary play,

    onlooker play dikategorikan sebagai nonsocial play karena kurangnya interaksi sosial

    yang terjadi pada ketiga jenis kegiatan bermain tersebut menurut Berk dalam

    edjasapura '!).

    (.  Paralel Play

     Paralel Play atau bermain parallel yaitu ana-anak melakukan kegiatan bermain

    secara berdampingan, atau berdekatan satu dengan lainnya tetapi tetap bermain

    sendiri-sendiri dengan peralatannya sendiri pula tidak memperhitungkan teman

     bermain di sampingnya atau di sekitarnya. Mereka bermain pada tempat dan waktu

    yang sama tetapi belum ada interaksi sosial yang nyata.

    3.  Assosiative Play

     Assosiative Play atau bermain asosiatif ditandai dengan adanya kegiatan  bermain

     bersama dalam tempat, waktu, dan jenis permainan yang sama, tetapi belum  terjadi

    suatu bentuk kerja sama yang nyata, hanya sebatas pada percakapan, saling

    meminjam alat gunting, kuas, cat, balok-balok, dsb), saling komentar tanpa memberi

    saran atau masukan bahkan diskusi untuk suatu kegeiatan permainan tersebut.

    /egiatan bermain ini banyak dilihat pada pendidikan prasekolah atau taman kanak 

    kanak. /esempatan untuk tumbuhnya bermaib kerja sama tergantung intensitas

    kesempatan bermain yang dilakukan oleh anak.

    2. Cooperative Play

    Cooperative Play atau bermain bersama ditandai dengan adanya interaksi  antar 

    anak untuk bekerjasama, berbagi tugas, berbagi peran, dalam keterlibatan anak  dalam

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    10/23

    suatu kegiatan bermain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Bermain  merupakan

     proyek bersama yang harus diselesaikan secara bersama-sama pula. Sebagai contoh

     bermain sepak bola dengan aturan sederhana atau permainan  tradisional yang

     populair, anak akan membagi tugas untuk dapat melakukan  permainan dengan baik 

    dan kalau perlu dapat memenangkan permainan tersebut.

    ;enis-jenis kegiatan bermain tersebut tampil berurutan dan menunjukkan

     perkembangan kegiatan bermain pada anak. +enelitian para ahli lain seperti Howes

    dan Matheson dalam Mayke S. edjasaputra, '!% '() menunjukkan bahwa jenis

    kegiatan bermain tersebut tidaklah muncul berurutan dan munculnya jenis kegiatan

    yang lebih sosial akan menghentikan kegiatan yang lebih non sosial atau kurang

    kadar interaksi sosialnya. +ada kenyataannya kesemua jenis kegiatan bermain sosial

    tersebut dapat diamati tampilnya pada anak-anak usia pra-sekolah.

    ,3 Bermain peran (role-playing) atau drama sebagai teknik pembela5aran kemampuan

    sosial3

    +ermainan peran atau drama mudahnya dapat diartikan sebagai  sandiwara. >stilah

    7sandiwara7 sendiri konon berakar dari kata 7sandi7 yang bermakna tersembunyi dan

    7warah7 yang berarti 7mengajar7 atau 7pelajaran7. ;adi sebagai strategi pembelajaran,

    sandiwara kurang lebih bermakna mengajarkan hal-hal positif secara tersembunyi. erdapat

     beberapa istilah yang digunakan kaitannya dengan metode. Selain bermain peran dan drama

     juga terdapat istilah yang lebih spesifik yaitu sosiodrama. Ada kalanya kedua istilah ini

    disamaartikan dan adakalanya pula dibedakan maknanya. Menurut ?unarti, Suryani dan

    Muis '$) sosiodrama lebih merupakan drama yang fokusnya lebih pada tanggung jawab

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    11/23

    dan kerja sama antar indi0idu sementara bermain peran lebih merupakan drama yang

    didalamnya pemain memerankan peran orang lain.

    +erbedaan ini tampak masih sangat lumer, dan senyatanya, sekali lagi, kedua istilah ini

    memang sering disamaartikan. Mengingat manfaat besar sosiodrama atau role-play, strategi

    ini dianjurkan banyak ahli, terutama karena dalam metode ini anak belajar secara langsung

    learning by doing ) keterampilanketerampilan sosial yang diperlukan. +ada saat yang sama,

    karena merupakan sebuah permainan anak-anak tidak merasa terbebani dengan tugas,

    meskipun perasaan terbebani mungkin pula muncul. ebih lanjut, manfaat bermain peran

     bagi anak-anak tidak saja terbatas pada aspek perkembangan sosial semata, melainkan

    menjangkau pula aspek-aspek kognitif, emosi dan bahasa. 5alam kaitannya dengan

    kompetensi sosial, strategi ini akan sangat baik untuk mengajarkan kooperasi pada anak-

    anak. Strategi ini juga sangat baik untuk mengembangkan empati sosial anak. Bayangkan

    seorang anak agresif misalnya diminta untuk memerankan figur anak pendiam dan sering

    menjadi korban perilaku agresif. Seorang anak yang memiliki masalah dengan kemampuan

     berbagi diminta memerankan diri dalam sosiodrama yang didalamnya mengharuskannya

     bekerjasama dan berbagi dengan orang lain dan seterusnya.

    5alam mempersiapkan role-play dan sosiodrama terdapat beberapa hal yang harus

    diperhatikan. Pertama, adalah jenisnya. erdapat setidaknya dua jenis drama dalam praktik 

     pembelajaran anak usia dini ?unarti, Suryani dan Muis '$), yaitu dramatisasi bebas dan

    dramatisasi terpimpin. @ang pertama merupakan jenis  permainan drama yang di dalamnya

    anak-anak secara bebas  menentukan apa dan bagaimana sebuah cerita akan berjalan. @ang

    kedua merupakan drama yang di dalamnya guru telah  mempersiapkan jalannya cerita. 5i

     pusat-pusat pendidikan anak   yang memiliki fasilitas memadai, akti0itas bermain drama

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    12/23

     biasanya dilaksanakan di  sentra drama. Meskipun fasilitas ini penting, akan  tetapi ada atau

    tidaknya fasilitas diharapkan tidak menjadi  penghalang bagi guru dalam melaksanakan

    metode sosiodrama atau role-play ini. Kedua, pilihan tema. ?uru harus ekstra hati-hati dalam

    menentukan tema yang akan dimainkan. 5alam hal ini pula guru  harus memilih tema

     permainan berdasarkan kebutuhan pemerolehan kemampuan sosial. >mplikasinya guru harus

    melakukan obser0asi yang cermat perihal keterampilan sosial apa yang perlu dipelajari anak-

    anak didiknya baik secara indi0idual maupun kelompok. /ostelnik, airen dan Stein dalam

    ?unarti, Suryani 8 Muis, '$% !.#) menyebutkan beberapa tema yang la*im dipentaskan

    yaitu 6rumah tangga7, 6perawatan dan keselamatan7, dan 6fantasi yang mengancam7.

    5i samping dua hal di atas, sangat penting bagi guru untuk memperhatikan pesan

    tersembunyi idden message) dari sebuah permainan. /arena tidak menutup kemungkinan

    meskipun anak-anak belajar kemampuan sosial tertentu dalam sebuah permainan peran,

     bukan tidak mungkin mereka belajar hal-hal negatif di dalamnya. Halini misalnya disarankan

    oleh Blaise '3) dan Macaughton ') tentang peran gender pada anak-anak. 5alam

    tema permainan rumah tangga misalnya anak-anak menunjukkan akti0itas rumah tangga

    dengan sangat baik. Akan tetapi terdapat kemungkinan bahwa akti0itas tersebut selaras

    dengan prinsip keadilan gender atau sebaliknya bertentangan dengan prinsip tersebut. 5alam

    kelas yang multicultural boleh jadi anak-anak memainkan peran yang sangat baik, namun

     pada saat yang sama membawakan pesan tersembunyi berupa misalnya pandangan rasial. 5i

    sinilah penting bagi guru untuk mencermati pesan tersembunyi yang terdapat dalam

     permainansosiodrama dan role-play anak-anak. Metode dan teknik-teknik di atas tentu saja

    tidak dapatdipraktikkan secara ekslusif, artinya hanya karena guru merasa tidak pintar 

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    13/23

     bercerita, ia hanya mengandalkan pembiasaan. Metode-metode tersebut seyogyanya

    dipraktikkan secara terpadu.

    Menguasai metode-metode ini memang menantang, tetapi hal itu juga merupakan

    kesempatan yang sangat baik bagi para guru untuk meningkatkan performa profesional. Ada

    sebagian guru yang mungkin berpikir bahwa apa yang selama ini mereka praktikkan sudah

    cukup, dan kareananya belajar untuk meningkatkan kulitas diri bukanlah sebuah kewajiban.

    Bagi guru seperti ini kiranya penting disampaikan bahwa dunia terus berubah, dan perubahan

    itupun mempengaruhi anak-anak didik kita. Cleh karenanya menjadi mustahil kiranya untuk 

    menghadapi anak-anak yang terus berubah hanya dengan teknik dan metode pembelajaran

    yang tidak berubah. /emp !"$2% &&) 6 learning metrode is tool tat givemuc positive

    contribution in improving learning activity. !etode pembela"aran merupakan alat yang 

    dapat memberikan kontribusi positi# teradap peningkatan kualitas pembela"aran7. 5alam

    hal ini metode bermain peran bertujuan untuk mengkondisikan anak dalam suatu keadaan

    agar anak dapat berinteraksi dengan lingkungan.

    43 anaat Bermain Bagi Perkembangan Sosial Anak Usia 4-6 Tahun Ted5asaputra (0**$

    ,7-48)

    Sesuai perkembangan anak belajar berinteraksi dengan lingkungannya dimulai dari

    lingkungannya sendiri menuju ke lingkungan yang lebih luas disertai dengan interaksi

    dengan sesama yang lebih luas pula. Anak mulai belajar berkomunikasi dengan sesama

    teman sepermainan, ia belajar mengungkapkan isi hatinya dan belajar menerima pendapat

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    14/23

    orang lain sehingga mampu berkomunikasi secara baik, dan mampu menghargai pendapat

    orang lain.

    Melelui berrmain anak belajar berbagi kepada sesama, misalnya% pinjam meminjam alat

     permainan, memcahkan masalah bersama, menggunakan alat mainan secara bergantian,

    saling toleran, dan sebagainya. Melalui bermain peran anak belajar bertingkah laku seperti

    orang lain dalam ber bagai status social seperti sebagai guru, lurah, dokter, bapak, ibu, bidan,

     pedagang, penjual, tentara, polisi, jaksa dan sebagainya sehingga anak benar-benar belajar 

    memerankan dengan sungguh-sungguh hal ini akan membuat anak terbiasa dengan

    kehidupan bermasyarakat seperti apa yang mereka perankan sehingga mampu

    mengembangkan sikap sosialnya secara nyata. Anak-anak akan mudah mengenal sistem nilai,

    moral, kebiasaan-kebiasaan baik, taat peraturan, disiplin, sportif, konskuen, tanggungjawab

    yang merupakan bagian dari kehidupan bermasyarakat pada umumnya. Melalui bermain

     pembiasaan hidup bermasyarakat akan terjamin.

    Selain itu melalui akti0itas bermain bagi anak juga mampu membawa anak untuk belajar 

    tingkah laku sesuai dengan perannya baik laki-laki maupun perempuan. Anak-anak akan

     bermain sesuai dengan perannya sesuai dengan jenis kelaminnya.

    Melalui bermain anak akan menjelajah dunia sekitarnya dimulai dari lingkungannya

    sendiri, kemudian meluas ke arah yang lebih luas dengan daya kemampuan yang dimiliki

    sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik secara fisik, psikis, maupun sosial. Selain itu

    melalui bermain juga mampu membawa anak kearah pemahaman dan penerapan pengertian

    sosial budaya dalam kehidupan sehari-hari. /ebiasaan bekerjasama, saling menolong,

     berkomunikasi, berinteraksi, saling mempercayai dan menghormati akan muncul dalam

    kegiatan bermain yang dilakukan oleh anak-anak. /eterampilan berbahasa akan berkembang

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    15/23

    melalui bermain sebab anak akan selalu berkomunikasi baik secara lisan, tertulis, ataun

    isyarat sehingga menumbuh kembangkan kemampuan berbahasa dengan baik, bahkan

    mampu membuat melek huruf bagi mereka melalui akti0itas bermain ini.

    13 Teori Pengembangan Sosial Anak Usia 4-6 Tahun

    +erkembangan sosial anak prasekolah ditandai dengan bermulanya perkembangan

     persahabatan. +ada umumnya ketika anak berusia ( tahun,, mereka sudah dapat menjaga

     persahabatan yang dibina. /etika berhadapan dengan temannya, anak akan menunjukkan

    sikap yang sering kali lebih sabar, lebih mudah bekerja sama, lebih positif dan lebih sedikit

    menunjukkan ketidaksetujuan. /emampuan anak untuk memulai dan menjaga persahabatan

    mereka ini mengisyaratkan kepada kita bahwa anak memiliki preferensi sosial $social 

    re#erence% atau dengan kata lain anak sudah mulai memiliki kecenderungan untuk memilih

    teman bermainnya. Selain memiliki preferensi sosial, anak usia (-2 tahun juga mulai

    mengembangkan kompetensi sosial $social   competence%. /ompetensiD kecakapan sosial

    dapat diartikan sebagai kemampuan anak untuk turut serta dalam kelompokteman sebaya,

    menyukai dan memiliki keinginan untuk diterima sebagai bagian dari suatu kelompok 

     bermain, serta kemampuan untuk berinteraksi dengan teman sebaya melalui cara yang saling

    menguntungkan dan memuaskan.

    +referensi sosial dan kecakapan sosial yang dimiliki oleh anak sejalan dengan tahapan

     perkembangan psikososialnya. Seorang tokoh psikologi perkembangan, =rik =rikson !"'-

    !""() yang menyumbangkan pemikirannya mengenai $ tahapan perkembangan psikososial

    mengemukakan bahwa anak usia prasekolah &-3 tahun) berada dalam tahap ketiga, yaitu

    tahap prakarsa9inisiati dan rasa bersalah. /etika memasuki usia prasekolah anak akan

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    16/23

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    17/23

    !) Sangat antusias

    ') ebih menyukai bekerja dengan ' atau & teman yang dipilih

    &) Suka memakai baju orangtuaDorang lain() 5apat membereskan alat permainannnya

    3) idak menyukai bila dipegang tangannya

    2) Menarik perhatian karena dipuji b. 4sia 3 tahun

    +erkembangan sosial anak usia 3 tahun yang seharusnya adalah %

    !) Senang dirumah dekat dengan ibu') >ngin disuruh, penurut suka membantu

    &) Senang pergi ke sekolah

    () ?embira bila berangkat dan pulang sekolah

    3) /adang-kadang malu dan sukar untuk bicara2) Bermain dengan kelompok ' atau 3 orang

    #) Bekerjanya terpacu oleh kompetesi dengan anak lain

    c. 4sia 2 tahun

    +erkembangan sosial anak usia 2 tahun yang seharusnya adalah %!) Mulai lepas dari sang ibu

    ') Menjadi pusatnya sendiri&) Sangat mementingkan diri sendiri, mau yang paling benar, mau menang, dan mau

    yang nomer satu() Antusiasme yang impulsif dan kegembiraan yang meluap-luap menular ke teman

    3) 5apat menjadi faktor pengganggu di kelas

    2) Ada kecenderungan berlari lepas di halaman sekolah

    #) Menyukai pekerjaannya dan selalu ingin membawa pulang

    ;3 'aktor

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    18/23

    tua, saudara, teman sebaya ataupun orang dewasa lainnya. 5an lingkungan keluarga

    adalah lingkungan yang pertama yang pertama akan dikenal anak.+erkembangan anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang

    tua terhadap anak dalam mengenal berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma-norma

    kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya

     bagaimana menerapkan 9arida, norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

    +roses bimbingan orang tua ini la*im disebut sosialisasi. Banyak de0elopmentalis yang

     bekerja di bidang kebudayaan dan pembanagunan menemukan dirinya sepaham dengan

    Eygotsky, yang berfokus pada konteks pembangunanan sosial budaya. Mengatakan

    manusia sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari kegiatan-kegiatan sosial dan budaya.

    5an juga menekankan anak berkembang sosialnya dibantu, dibimbing oleh oleh orang

    yang terampil dalam bidang sosial tersebut Ayuningsih, '!) +erkembangan sosial di

    lingkungan keluarga juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu%

    !) Hubungan antar orangtua, antar saudara antar anak dengan orangtua

    Hubungan anak dengan orangtua ataupun saudara akan terjalin rasa kasih sayang,

    dimana anak akan lebih terbuka dalam melakukan interaksi karena terjalinnya

    hubungan yang baik yang ditunjang oleh komunikasi yang tepat. +eran orangtua akan

    membimbing sang anak untuk mengenal lingkungan sekitar tempat tinggalnya.') 4rutan anak dalam keluarga sulungDtengahDbungsu)

    4rutan posisi anak dalam keluarga berpengaruh pada anak misalnya sang anak 

    merupakan anak terakhir maka dipastikan sang anak selalu bergantung pada orangtua

    dan saudaranya. ;ika hal ini terjadi akan berpengaruh pada tingkat kemandirian anak 

    tersebut.

    &) ;umlah keluarga

    +ada dasarnya jumlah anggota yang besar berbeda dengan jumlah anggota yang

    sedikit. ;ika dalam suatu keluarga mempunyai anak yang sedikit, maka perhatian,

    waktu dan kasih sayang lebih banyak tercurahkan, dimana segala bentuk aktifitas

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    19/23

    dapat di temani ataupun dibantu, Hal ini berbeda dengan anak dengan keluarga yang

     besar.() +erlakukan keluarga terhadap anak

    Adanya perlakuan keluarga terhadap anak prasekolah secara langsung

    mempengaruhi pribadi dan gerakan sang anak, dimana dalam keluarga tertanam rasa

    saling perhatian, tidak kasar dan selalu merespon setiap kegiatan anak, maka dapat

     berpengaruh terhadap perkembangan anak yang lebih baik dan terarah.

    3) Harapan orangtua terhadap anak

    Setiap orangtua memiliki harapan mempunyai anak yang baik, cerdas dan terarah

    dalam masa depannya. Harapan orang tua adalah mempunyai anak yang memiliki

     perkembangan sesuai dengan pertumbuhannya. Artinya bahwa perkembangan anak 

     pra sekolah yang sekolah bertujuan mempunyai arah sesuai perkembangannya.

     b. 9aktor 5ari uar Fumah

    9aktor di luar rumah adalah wadah bagi anak untuk bersosialisasi. 5i luar rumah

    anak akan bertemu dengan orang yang lebih banyak, seperti%

    !) >nteraksi dengan teman sebaya

    Setiap anak jika mempunyai perkembangan yang baik, maka secara alami dapat

     berinteraksi dengan temannya tanpa harus disuruh atau ditemani keluarga karena anak 

    memiliki arahan yang jelas.') Hubungan dengan orang dewasa diluar rumah

    ;ika seorang anak selalu diperkenalkan dengan lingkungan luar dan diberi arahan

     bergaul dengan siapa saja maka sang anak dapat menyesuaikan lingkungan orang

    dewasa dimana anak tanpa malu-malu berinteraksi dengan orang yang lebih dewasa

    darinya.

    c. 9aktor +engaruh +engalaman Sosial Anak ;ika seorang anak memiliki pengalaman sosial yang buruk, seperti tidak 

    diperbolehkan main keluar rumah oleh orang tuanya, maka hal itu, akan berpengaruh bagi

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    20/23

     proses sosialisasinya kepada lingkungan sekitarnya yang berada di luar rumah. Hal ini,

    akan menyebabkan anak menjadi tidak tahu dan kurang bersosialisasi dengan lingkungan

    di luar rumah. 5alam pembelajaran anak melalui interaksi sosial baik dengan orang

    dewasa maupun dengan teman sebaya yang ada dilingkungannya. Salah satu cara anak 

     belajar adalah dengan cara mengamati,meniru, dan melakukan.Crang dewasa dan teman-

    teman yang dekat dengan kehidupan anak merupakan objek yang diamati dan ditiru anak.

    Muhammad, '!!). Melalui cara ini anak belajar cara bersikap, berkomunilasi,

     berempati, menghargai atau pengetahuan dan keterampilan lainnya. +endidikan dan

    orang-orang dewasa di sekitar anak seharusnya peka dan menyadari bahwa dirinya

    sebagai model yang pantas untuk ditiru anak dalam berucap, bersikap, merespon anak 

    dan orang lain, sehingga dapat membantu anak mengembangkan kemampuan

     berkomunikasi dan kematangan emosinya.

    5isisi lain anak belajar sesuai dengan kondisi sosial budayanya. umbuh dan

     berkembang sesuai dengan berdasarkan pada sosial budaya yang berlaku di lingkungan.

    +endidik seharusnya mengenal budaya, kesenian, dolanan anak, baju daerah menjadi

     bagian setting dan pembela- jaran baik secara regular maupun melalui kegiatan tertentu

    sehingga anak biasa mempersiapkan bibit sosial dimasa depannya.

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    21/23

    #A'TA+ PUSTA!A

    http%DDjurnal.untan.ac.idDindeAG'AA/G'4S>A

    G'5>>G'G'S=BA?A>G'B>B>G'44/G'MASAG'5=+A

    G'BA?SA,

    http%DDfile.upi.eduD5irektoriD9>+D;4F.I+?/D!"23!!!""$''-

    =FA4AIS@AC5>HD+erkembanganIAnakI4siaI5ini.pdf ,

    http%DDdigilib.unimus.ac.idDfilesDdisk!D!(Djtptunimus-gdl-septianawi-3!3$-&-bab'.pdf ,

    http://jurnal.fkip.unila.ac.id

    http://ejournal.undiksha.ac.id

    http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/5699/6493http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/5699/6493http://digilib.uinsby.ac.id/10831/5/bab%202.pdfhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=157726&val=5952&title=PERKEMBANGAN%20SOSIAL%20ANAK%20USIA%20DINI%20%20SEBAGAI%20BIBIT%20UNTUK%20MASA%20DEPAN%20BANGSAhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=157726&val=5952&title=PERKEMBANGAN%20SOSIAL%20ANAK%20USIA%20DINI%20%20SEBAGAI%20BIBIT%20UNTUK%20MASA%20DEPAN%20BANGSAhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=157726&val=5952&title=PERKEMBANGAN%20SOSIAL%20ANAK%20USIA%20DINI%20%20SEBAGAI%20BIBIT%20UNTUK%20MASA%20DEPAN%20BANGSAhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=157726&val=5952&title=PERKEMBANGAN%20SOSIAL%20ANAK%20USIA%20DINI%20%20SEBAGAI%20BIBIT%20UNTUK%20MASA%20DEPAN%20BANGSAhttp://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/196510011998022-ERNAWULAN_SYAODIH/Perkembangan_Anak_Usia_Dini.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/196510011998022-ERNAWULAN_SYAODIH/Perkembangan_Anak_Usia_Dini.pdfhttp://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-septianawi-5158-3-bab2.pdfhttp://jurnal.fkip.unila.ac.id/http://ejournal.undiksha.ac.id/http://digilib.uinsby.ac.id/10831/5/bab%202.pdfhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=157726&val=5952&title=PERKEMBANGAN%20SOSIAL%20ANAK%20USIA%20DINI%20%20SEBAGAI%20BIBIT%20UNTUK%20MASA%20DEPAN%20BANGSAhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=157726&val=5952&title=PERKEMBANGAN%20SOSIAL%20ANAK%20USIA%20DINI%20%20SEBAGAI%20BIBIT%20UNTUK%20MASA%20DEPAN%20BANGSAhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=157726&val=5952&title=PERKEMBANGAN%20SOSIAL%20ANAK%20USIA%20DINI%20%20SEBAGAI%20BIBIT%20UNTUK%20MASA%20DEPAN%20BANGSAhttp://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/196510011998022-ERNAWULAN_SYAODIH/Perkembangan_Anak_Usia_Dini.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/196510011998022-ERNAWULAN_SYAODIH/Perkembangan_Anak_Usia_Dini.pdfhttp://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-septianawi-5158-3-bab2.pdfhttp://jurnal.fkip.unila.ac.id/http://ejournal.undiksha.ac.id/http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/5699/6493

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    22/23

    Pengaruh Bermain peran (role-playing) atau drama Terhadap Perkembangan Sosial

    Anak Usia 4-6 Tahun

    A. +=5AH44A

    atar Belakang

    +erkembangan secara umum

    ahap bermain anak ahap perkembangan sosial anak usia (-2 ahun

    Manfaat bermain

    Fumusan1

    ujuan1

    Manfaat1

    BAB >> +embahasan

    B. +=?AF4H B=FMA> +=FA

    !. 4ntuk mengetahui teori bermain yang mendukung perkembangan sosial anak 

    '. 4ntuk mengetahui perkembangan bermain berdasarkan tahapan perkembangan

    sosial anak 

    &. 4ntuk mengetahui pengaruh bermain peran role-playing) atau drama terhadap

     perkembangan sosial anak usia (-2 tahun

    3. 4ntuk mengetahui manfaat bermain bagi anak usia (-2 tahun

    :. +=F/=MBA?A SCS>A AA/ (-2 AH4

  • 8/16/2019 pengaruh bermain peran terhadap pencapaian perkembangan sosial anak

    23/23

    !. 4ntuk mengetahui apa yang di maksud dengan perkembangan sosial anak usia (-2

    tahun'. :iri perkembangan sosial anak usia (-2 tahun

    &. 4ntuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak usia (-2

    tahun