bermain bersama keitaro

7/25/2019 Bermain Bersama Keitaro

http://slidepdf.com/reader/full/bermain-bersama-keitaro 1/42

BermainBersama

Keitaro Tempat Jalan! Jalan Bersama Keluarga di Tokyo



Kami bertiga tinggal di Tokyo. Ayah, Mama dan Keitaro.

Tempat tinggal kami sekarang, dikelilingi taman. Sejak kecil

kami membiasakan Keitaro mengunjungi taman dantempat!tempat bermain. Penting untuk kami bertiga ber!

adaptasi dengan lingkungan baru.

Tempat bermain pertama Keitaro adalah taman dekat ru!

mah, ada dua mainan yang bisa diayun!ayun, Dino dan Wan!

Wan. Setidaknya ada tiga taman dekat rumah kami, jadi ka !

1

PROLOG



lau bosan dengan mainan di taman

yang satu, kami akan berpindah di ta !

man lainnya.

Tempat tujuan bermain yang agak

jauh dari rumah, pertama dikunjungi

Keitaro umur 3 bulan!an " sebenarnya

karena orangtuanya penasaran sih #

adalah Kodomo no Shiro di Shibuya

" tahun 2015 sudah ditutup #. Tempat!

nya di pusat keramaian Tokyo, tem!

pat bermain indoor, tak khawatir jika

hujan datang tiba !tiba. Tempat ber!

main ini untuk semua usia, mulai dari

bayi sampai setingkat sekolah dasar.

Gedungnya memang tua, tapi tera !

wat baik. Sampai saat ini, kami suka

sedih kalau ingat bahwa tempat ini

ditutup, karena fase bermain Keitarodimulai dari Kodomo no Shiro.

Kami tak membedakan mainan atau tujuan perjalanan untuk anak perempuan dan laki!

laki. Karena setiap perjalanan dan bermain pasti ada sesuatu yang dipelajari dan yang pal!

ing penting Keitaro menikmatinya. Untuk itu, kami mencoba merangkum tempat!tempat

yang kami kunjungi bersama, dan tentu saja Keitaro menikmatinya.

Untuk taman, sebenarnya dimulai lebih awal. Supaya anaknya mengenal dunia luar. Sedang !kan museum, kami pilih bertema sesuai dengan konsep obyek yang sudah dia pahami.

Seperti moda transportasi.

Kami belum pernah membawa Keitaro ke Disneyland karena mahal " itu alasan utama sih #

dan Keitaro belum mengerti sepenuhnya tentang konsep karakter Disney. Sejauh ini dia

hanya mengenal Cars, Nemo dan Ratatouille. Jadi, kami belum mengajaknya ke sana. Begi!

2



tupun dengan tempat bermain karakter lainnya, seperti Puroland " Hello Kitty #. Mungkin

nanti kalau anaknya sudah sekolah.

Sekarang kami masih mengenalkan obyek yang setiap hari dia lihat dan gunakan. Seperti

alat transportasi dan tumbuh!tumbuhan. Kami membuat daftar tempat bermain ini seba !

gai dokumentasi untuk kami dan mungkin bermanfaat jika anda berlibur di Tokyo atau

tinggal di Tokyo. Mudah!mudahan bermanfaat.

3



Ruang Andalan Untuk Belajar. Tokyo !! seperti halnya

kota besar lainnya yang memperhatikan ruang publik demi

keseimbangan kotanya !! juga memiliki taman baik berbayar

maupun tidak berbayar yang layak dikunjungi. Tentu saja

kami tak ingin menyia !nyiakan kesempatan ini, bermain di

taman! Ada banyak taman yang sudah dikunjungi, tetapi di

antaranya, mungkin musim waktunya kurang pas, waktunya

kurang pas atau Keitaro sedang tidak mood, sehingga kami

tidak bisa menikmatinya secara keseluruhan.

Untuk itu kami memilih beberapa taman yang secara keselu!

ruhan menyenangkan buat kami, sebagai orang tua dan

tentu saja buat Keitaro yang senang berlari!larian. Taman

yang asik bagi kami adalah sepanjang musim ada hal!hal yang baru yang bisa dieksplorasi.

4

TAMAN



Yoyogi Park

SECTION 1

Yoyogi adalah taman besar yang pertama

dikunjungi Keitaro. Yoyogi!koen ada di

dekat pusat keramaian Takeshita Dori!

Harajuku, Omotesando dan Meiji! Jingu. Se!

mua orang, mungkin pernah ke sana, walau!

pun hanya lewat saja.

Keitaro mengunjungi taman ini untuk

menikmati Hanami pertamanya. Hanami,

semacam acara berkumpul bersama, mela !

kukan kegiatan " makan, bermain bahkan

ngobrol # dengan rekan di bawah pohon Sa !

kura.

Keitaro berteman dengan sesama bayi un!

tuk kali pertama adalah di tempat ini.

Bertemu saat hanami, bertemu dengan

ibu!ibu yang sedang melakukan hanami.

Kami berkenalan, sampai saat ini kami ma !

sih sering bertemu.

Selain saat Sakura mekar, di musim yanglain, Yoyogi juga penuh keriangan. Kami

mengenalkan keramaian pertama di ruang

terbuka kepada Keitaro di Yoyogi!koen.

Ada kelompok yang bermain musik, ada

yang menari bersama, bersepeda atau ber!

main lempar tangkap bola, skateboard atau

yang sekedar duduk!duduk menikmati

siang !sore.

Kalau beruntung, pengalaman bertemu

muka dengan anjing yang sangat besar " be!

sarnya melebihi yang punya # atau orang

dengan kura !kura yang diajak berkeliling.

Atau hewan lucu yang kami sendiri tak

5



tahu namanya, menjadi cerita yang menga !

sikkan.

Kalau sedang ada festival di taman seber!

angnya yang dekat dengan kantor NHK.

Maka, kami akan membeli makanan di fes!tival, lalu mencari tempat duduk di pinggir

kolam di Yoyogi Koen. Tentunya, setelah

makan selesai, sampahnya dimasukkan lagi

ke kantong dan dimasukkan dalam tas. Fes!

tival yang hampir selalu kami ikuti adalah

Thai fest! Makanan beragam dan menye!

nangkan! Taman Yoyogi ini cukup luas, di area depan

dari pintu masuk yang dekat Meiji Jingu,

cukup banyak atraksi yang dilakukan oleh

kelompok hobi. Salah satunya yang sering

kami jumpai adalah sekolompok orang den!

gan baju hitan!hitam, kacamata hitam dan

jambul Elvis sedang mendengarkan musiksambil sedikit!sedikit menari ala tahun 80!

an.

Di bulan Mei! Juni, Bunga Mawar di Yoyogi

akan tumbuh dengan indah dengan berba !

gai macam warna. Ini juga bagian yang asik

untuk mengenalkan Keitaro pada berbagai

macam tumbuhan dan batasan. Batasanbahwa Mawarnya cuma untuk dilihat, bu!

kan dipetik.

Akses:

1. Stasiun Harajuku " Yamanote Line #

2. Stasiun Meiji Jingu " Chiyoda Line #

6



Setagaya Park

SECTION 2

Kami mendapatkan informasi mengenai Se!

tagaya Park ini, saat Keitaro membutuh!

kan lebih banyak eksplorasi dan ber!

interaksi dengan anak sebayanya. Walau!

pun kami tinggal di daerah Setagaya, tapi

baru mengetahui taman ini sejak Keitaro

berusia dua tahun.

Di usia 2 tahun, Keitaro mulai mengenal

benda !benda kesukaan. Seperti kereta.Maka kami mencari taman yang meny !

ediakan benda !benda kesukaannya, tapi

tak lupa mengenalkan aktivitas lainnya. Ta !

man Setagaya ini cukup luas dan terbagi be!

berapa bagian untuk berbagai aktivitas.

Kami datang dari pintu De!entoshi Line.

Maka yang kami jumpai pertama adalah ak!

tivitas anak!anak yang bermain skateboard.

Keitaro suka sekali melihat anak!anak ber!

main skateboard. Anak!anak di Tokyo,

sepertinya terbiasa dengan mainan ini, saya

kagum melihat anak usia kurang lebih 4 ta !

hun yang bisa naik skateboard. Keseimban!

gannya jago betul.

Dari tempat main skateboard ada tempatparkir kereta besar. Kikansya !kereta uap

ukuran sesungguhnya dipajang di salah

satu bagian taman Setagaya. Tentu saja ini

menarik buat anak!anak untuk mengeksplo

rasi apa yang ada di dalam kereta uap terse!

but. Di sebelah area ini, ada tempat ber!

7



main semacam go!kart sederhana, saya se!

but sederhana, karena harus dikayuh den!

gan kaki dan bentuknya dari rangka yang

sederhana. Yang menarik adalah tempat

main ini setting !nya dibuat sedemikian

rupa sehingga anak!anak bisa merasakan

lalu lintas yang sesungguhnya. Masih disatu area, ada area bermain pasir atau biasa

disebut tsunaba, kesukaan Keitaro.

Di tengah taman ada air mancur, beberapa

tempat duduk bisa digunakan untuk

makan siang. Karena biasanya, anak dan or!

ang tua yang datang ke taman, mulai pagi

sampai siang. Makan siang di ruang

terbuka seperti ini memang menye!

nangkan, Keitaro pun sudah menge!

nal kata piknik yang menurut dia ada !

lah makan bersama di ruang terbuka

sambil lesehan. Waktu kami ke sana,

musim sakura hampir berakhir, ma !

sih tersisa sedikit bunga sakura di

satu pohon dan segelintir orang yang

sedang melakukan hanami. Semen!

tara itu bunga !bunga kecil di taman

pun muncul berwarna ! warni, pun Tu!

lip pun sudah kelihatan kuncupnya.

Area selanjutnya adalah semacam

rumah!rumahan dari kayu dengan tali

yang kuat yang bisa dibuat gelantun!

gan. Keitaro tidak tertarik main di

sini, tentu saja karena area ini sangatramai dengan anak usia 6!7 tahunan.

Keitaro main ke tempat sebelahnya, yang

isinya perosotan, ayunan dan mainan

panjat!memanjat. Di tempat ini juga ada

atraksi naik kereta kecil.

Sekeliling Setagaya Park, juga banyak ta !

man lainnya. Karena Keitaro masih inginmain, makan kami menyusuri jalanan den!

gan arah berlawanan saat kami datang. Ada

dua taman yang menarik, satu taman ada

kolam kecilnya, sayangnya kolam tersebut

belum dibuka. Beberapa taman di Tokyo

memiliki kolam kecil dan air mancur, na !

8



mun biasanya hanya dapat digunakan

waktu musim panas saja.

Area permainan yang lengkap menyenang !

kan buat anak, sementara untuk kami, or!

ang tua. Di seputaran Setagaya Park adabermacam kafe yang tampak menggoda un!

tuk dicoba satu!persatu.

Akses:

Stasiun Ikejiri Ohashi

Stasiun Sangenjaya

9



Showa Kinen Park

SECTION 3

Salah satu taman dengan banyak pilihan.

Kali pertama kami ke sini adalah saat

Autumn atau musim gugur, dimana pohon

ginko berwarna kuning keemasan. Showa

Kinen memiliki area tersebut. Tepat di ten!

gahnya ada patung yang indah dan serta air

mancur. Bagi orang tua, tempat ini menjadi

lokasi pengambilan foto yang pas dan in!

dah. Keitaro suka sekali melihat air man!

cur.

Taman yang luas ini berada di satu lokasi

dengan Museum yang ada di depan pintu

masuk taman. Ada area hijau yang luas di

depan taman, jika beruntung di musim ter!

tentu, ada festival yang diadakan di lokasi

ini. Kami sempat mencicipi keberuntun!

gan itu, ada festival piknik Tokyo dan

World Breakfast Festival. Ada berbagai ak!

tivitas di dalamnya, membentuk balon,

merajut, membuat kerajinan, bermain bola.

Juga ada farmer market berisi sayur!

sayuran segar. Oh waktu itu saya menemu!

kan Labu Siam dijual di situ! Sungguh ba !

hagia. Tak lupa juga aneka jajanan, karena

itu musim gugur dan sudah dingin, maka

Tom Yum menjadi pilihan kami menikmati

sore di Showa Kinen Park. Sementara

Keitaro menikmati berlari!larian di taman yang besar, sesekali melihat aktivitas anak!

anak yang lain yang sedang ikut les bola.

Lokasi Showa Kinen Park juga dekat den!

gan IKEA, jadi kami tak masalah jika kela !

paran. Sekitarnya juga banyak kedai maka !

nan dan kedai kopi. Kedatangan kami

10



berikutnya adalah saat musim semi, karena

ada festival Tulip. Taman ini juga memilikikoleksi Tulip dengan tatanan taman yang

indah. Kami baru mengetahuinya dan men!

geksplorasi sisi Showa Kinen yang lainnya.

Tamannya besar! Di festival Tulip, anda

akan disuguhi pemandangan kincir angin

kecil dan kolam yang cantik menambah ke!

sempurnaan Tulip yang bermekaran.

Keitaro, tentu saja suka melihat bunga.

Baik untuknya mengenali warna bunga

yang bermacam!macam. Karena itu, kalau

sedang berjalan, dia yang paling ribut kalau

melihat bunga yang cantik. Ma! Ini bagus

ma, bunganya! Difoto dulu dong! Ya ini aki!

bat mamanya keseringan berhenti di jalanuntuk memotret bunga. Musim semi me!

mang musim asik melihat berbagai macam

bunga.

Setelah melihat bunga, di taman ini ada

area bermain yang cukup luas. Iya, semen!

tara mama melihat bunga sampai bosan,

Keitaro dan ayahnya bermain perosotan

dan trampolin di dekat taman. Perosotan!

nya berwarna ! warni dengan ragam ukuran,

jadi bisa coba apa saja di situ. Ada trampo!

lin yang cukup besar, mulai dari anak kecil

sampai orang dewasa terlihat mencobanya.

Sunaba " area untuk bermain pasir # pun tak

ketinggalan disediakan.

Karena ini adalah taman yang besar. Ada

kereta kecil yang bisa membawa pengun!

jung mengelilingi taman dari sisi satu ke

sisi lainnya. Ini juga pengalaman yangmenyenangkan, sekaligus menghemat en!

ergi jika anda berpergian dengan anak yang

suka berlari!larian . Saya sudah membukti!

kannya.

Showa Kinen memiliki keistimewaan di

setiap musim. Jika anda berkunjung pada

saat musim panas, ada semacam water park yang dibuka di area tersebut, menyenang !

kan untuk anak dan orang tua menikmati

permainan air di Tokyo yang gerah.

Akses:

1. Stasiun Tachikawa

2. Stasiun Nishi! Tachikaw

11



Inokashira Park

SECTION 4

Taman ini lengkap! Sejak bayi, selain

Yoyogi, Inokashira juga menjadi pilihan

bermain bersama kami. Keitaro mengenal

ikan dan binatang aquatic lainnya di sini.

Inokashira, lokasinya cukup terjangkau

dan dekat dengan tempat tinggal kami.

Seperti Showa Kinen yang berada di pusat

keramaian dengan berbagai macam aktivi!

tas. Ideal untuk orang tua dan anak. Ditam!

bah lagi di Inokashira ada kebun binatang

dan dekat dengan museum Ghibli.

Inokashira, salah satu tempat hanami yang

asik. Suasananya sungguh menenangkan

karena kerimbunan Sakura dipadu dengan

danau buatan dengan perahu!nya. Salah

satu spot Sakura yang cantik!

Selain bisa duduk!duduk menikmati peman

dangan ini, kami berkunjung ke akuari!

umnya. Tentu saja Keitaro suka sekali meli!

hat ikan. Di dalam akuarium, ada tempat

kecil yang disediakan untuk anak!anak ber!

main dengan air. Koleksinya cukup terba !

tas " ikan #, tapi di luar akuarium bisa meli!

hat beberapa jenis bebek yang menjadi

koleksi kebun binatang mungil ini.

Tadinya, kami mengira kalau Inokashira

hanya memiliki kebun binatang aquatic ini

saja, ternyata tidak. Inokashira park adalah

taman yang sangat luas. Kami harus

menyusuri jalan di sisi lain, untuk menemu!

kan kebun binatang yang lebih besar dan

terkenal dengan Gajahnya " yang sudah

tua #.

12



Kebun Binatang di Inokashira Park punya

maskot Gajah, Gajah yang sudah tua tapi

disayangi oleh anak!anak yang berkunjung

ke situ. Setiap si gajah melakukan gerakan,

pasti anak!anak akan berdecak kagum.

Keitaro berdiri menatap Gajah dengan tak!

jub.

Binatang lain yang ada di kebun binatang

ini adalah Guinea Pig dan Tupai. Saya sem!

pat memperhatikan, ada jam!jam tertentu,

dimana pengunjung boleh bermain ber!

sama Guinea Pig.

Binatang yang lain adalah Tupai! Pen!

gunjung bisa masuk ke dalam tempat

tinggal tupai, semacam taman penuh

ranting dan memiliki atap. Jadi waktu

pengunjung melalui jalan setapak di

taman itu, mungkin anda akan meli!

hat tupai melewati jalan. Keitaro dan

ayahnya menikmati bermain bersama

tupai ini, saya buru!buru saja ke luar.

Geli.

Di sisi lain taman ada tempat ber!

main yang cukup lengkap, ada keretamini yang lumayan panjang antrian!

nya. Keitaro agak takut naik kereta

mini ini. Tapi tidak ada alasan untuk

tidak mencoba kan?; #. Jadi kami naik

kereta bersama.

Mainan miniatur semacam mobil

polisi, sepeda motor dan firetruckjuga ada. Dan yang asik ada semacam go!

kart juga, yang di sini koleksinya lebih mod

ern daripada di Setagaya Park.

Tidak perlu khawatir soal tempat makan,

karena di sepanjang jalan menuju Inoka !

shira koen, banyak kafe dan restoran yang

menarik, sampai bingung mau pilih yang

mana. !

Akses:

Stasiun Kichijoji

13



Niko!Niko Park

SECTION 5

Saya mengikuti facebook grup ibu yang

tinggal di Tokyo. Dan mendapati informasi

mengenai Niko!Niko Park ini. Sebenarnya

tamannya kecil, tetapi lokasinya terjangkau

" tidak jauh dari tempat tinggal kami #

Taman ini sepertinya favorit untuk warga

non Jepang yang banyak tinggal di area ti!

dak jauh dari taman tersebut. Tamannya ti!

dak begitu luas, jika di musim panas ada

bagian yang bisa digunakan untuk piknik

bersama keluarga.

Lalu apa yang menarik? Mainannya.

Keitaro langsung antri untuk naik peroso!

tan yang lumayan panjang, ditemani

ayahnya tentu saja. Perosotannya cukup

panjang, anak bisa membunyikan bel di da !

lamnya. Mainan yang asik lainnya, ada

Rody dengan tempat yang cukup luas un!tuk berlompat!lompatan. Alasnya pun

karet, jadi tak khawatir main di situ. Bere!

butan pastinya, dan anak yang lebih besar

pasti lebih dulu mendapatkannya.

14



Area pasir adalah favorit Keitaro. Bermain

pasir di meja tinggi dan di bak pasir. Di

bagian ini, Keitaro menghabiskan waktu

bermainnya paling lama. Ada trampolin

dan mainan!mainan lainnya tapi Keitaro ti!

dak tertarik. Satu jam cukup untuk menik!

mati taman mungil ini.

Di dekat taman ini, ada ruang terbuka

yang luas, kalau sore hari beberapa aktivi!

tas tampak terlihat. Ada museum besar

yang tampaknya menjadi tujuan jika anda

pergi berkelompok, karena saya melihatbanyak bus!bus besar di area parkirnya.

Saya tidak sempat masuk, karena Keitaro

keburu ngantuk! Minta pulang.

Akses:

Stasiun Shinanomachi

15



Yumenoshima Park

SECTION 6

Agak jauh dari tempat tinggal kami.

Berada di daerah Shin!Kiba. Tamannya

luas sekali, sepertinya banyak orang yang

tinggal di sekitar taman tersebut yang

menggunakannya sebagai jogging track. Ta !

man yang luas ini dekat dengan Bay, se!

hingga lalu lalang boat dan sepeda motor

air menarik untuk anak!anak.

Yumenoshima Park mempunya tropical

green house, di mana ada tanaman!

tanaman dari negeri tropis macam Indone!

sia yang jarang sekali dijumpai di Tokyo.

Kami mengatakan kepada Keitaro bahwa

di taman ini ada museum tumbuhan. Mak!

lum, selama ini kami selalu mencari tema

untuk tur jalan!jalan Keitaro. Beberapa

minggu dengan tema transportasi, teman

science, dan ini tentang flora !fauna. Biar

anaknya tidak bingung.

Tropical green house!nya menarik, kami da

tang bulan Oktober, di mana Halloween

sedang dirayakan di hampir semua sudut

Tokyo. Yumenoshima di Bulan Oktober

memiliki keistimewaan. Ada labu!labu

yang besar dipajang di halaman green!

housenya. Kami datang pas kebetulan,

esoknya ada acara pesta halloween. Para

staf sedang sibuk mempersiapkan acara.

dan Labu " pumpkin, kabocha # ada di sisi

lainnya. Tentu saja ini menarik buat anak!

anak dan kami sebagai orang tua, untuk

kali pertama melihat labu sebesar itu.

16



Sudah cukup bermain labu, kami masuk ke

dalam green house. Yang menarik adalah

sepanjang jalan menuju green house ada po!

hon Pepaya. Tentu saja Keitaro belum men!

genal baik buah Pepaya, karena di sini

buah Pepaya yang segar biasanya rasanya

agak pahit. Lalu ada pohon pisang! Keitaro

senang sekali melihat pohon Pisang. Pohon

Pisangnya tidak terlalu besar, jadi menarik

untuk anak!anak.

Masuk ke dalam area green house, ada air

terjun yang cantik, cukup jadi klangenan

kami. Sementara Keitaro melihat dengan

takjub. Tanaman!tanaman seperti durian,

kakao sampai jambu air ada di tropical

green house di Yumenoshima ini.

Karena bulan itu adalah bulan Halloween,

maka di lantai bawah ada kostum dan prop!

erti beraroma Halloween. Menyenangkan

untuk anak!anak, karena bisa menggu!

nakan properti tersebut untuk pemotre!

tan.

Jika masih belum mau pulang, di pojokan

di lantai yang sama dengan tempat kostum

dan properti halloween, ada tempat ber!

main Kapla. Kapla, mainan dari kayu yang

bisa disusun untuk tiga dimensi.

Sore itu, kami pulang dengan bahagia.

Akses:

Stasiun Shin!Kiba

17



Komazawa Park

SECTION 7

Komazawa Park, menjadi salah satu favorit

untuk menikmati weekend di hari yang

cerah. Kali pertama kami ke sana, karena

ada Meat Festival. Ada bakso Indonesia

yang turut dijual di festival itu dan kami

mampir. Tamannya sangat luas dengan be!

bagai kegiatan di dalamnya. Mulai dari

yang berjemur di taman, jogging, main

bola, piknik dan sekedar jalan!jalan.

Tadinya kami kira tempatnya biasa saja,

ternyata ada persewaan sepeda untuk anak!

anak yang mau belajar main sepeda. Yay!

tentu saja kami sangat senang. Tak perlu

membeli sepeda dulu untuk Keitaro, dan

Keitaro bisa belajar untuk naik sepeda.

Harga sewanya pun tergolong terjangkau.

Lalu, kami menemukan ada persewaan se!

peda tandem. Jadi orang tua yang menga !

yuh, anak bisa duduk di depan atau kalau

18



masih bayi ada tempat dudukan bayi di

samping orang tua. Sepedanya didesain

aman untuk anak. Kami mengelilingi sudut

Komazawa Park yang belum pernah kami

jelajahi. Ternyata ada tempat piknik disudut yang lain, ada tempat main skate!

board dan ada tempat bermain untuk anak!

anak. Oh, dan ada kolam renang. Cukup

lengkap!

Di Komazawa Park, juga sering ada

festival!festival. Mulai dari Meat festival,

Gelato festival sampai ramen festival. Jadijika ada festival yang dilakukan di Ko!

mazawa, kami akan ke sana. Karena bisa

mengikuti festival dan jalan!jalan di taman!

nya yang luas. Kami lebih suka main se!

peda sih :D

Akses:

Stasiun Komazawa Daigaku

19



Kasai Rinkai Koen

SECTION 8

Lokasi taman ini, tidak jauh dari Disney !

land. Selisih satu stasiun, tapi kami

memilih ke sini karena selain tidak mahal

tiket masuknya, juga karena di sini adaakuariumnya. Tamannya sendiri, seperti

taman!taman pada umumnya, sangat luas.

Dan dekat pantai.

Tamannya sendiri ada beberapa bagian,

yang menarik perhatian kami adalah akuar!

ium yang berada di dalam taman. Selain itu

ada Bianglala dan permainan lainnya. Jika

ingin mengitari taman dan enggan jalan

kaki, ada kereta yang mengantar " tentunya

membayar # untuk keliling taman. Taman

!

nya sendiri dekat pantai, jadi di sisi dekat

pantai, seringkali dibuat piknik " taman ini

juga memiliki area BBQ yang bisa digu!

nakan # atau sekedar jogging menikmati

hari cerah.

20



Akuariumnya sendiri cukup besar dengan

koleksi ikan yang beragam. Di area akuar!

ium, ada semacam ekshibisi untuk men!

genalkan tentang dunia laut, waktu kami

berkunjung, hal yang sedang dibahas ada !

lah Maguro " semacam ikan tuna #

Penguin adalah salah satu binatang yang

dipelihara di sini, karena dekat dengan

laut, angin berhembus cukup kencang. Mu!

sim panas adalah musim yang nyaman un!

tuk berkunjung dan mengenali binatang !

binatang laut.

Restorannya, cukup besar. Soal tempat

makan ini penting, karena jalan!jalan ber!

sama Keitaro yang mudah lapar :D. Setelah

makan di restoran, kami bermain!main se!

bentar di area belakang restoran yang

dekat dengan laut. Tampak dari kejauhan,

istana Disney yang menjulang dari tempat

lapang ini.

Stasiun:

Kasai Rinkai Koen

21



Museum adalah pilihan untuk Keitaro untuk mengenali

berbagai macam objek baru. Tentunya disertai dengan pen!

galaman baru dan suasana baru. Kenapa museum? Karena

Keitaro kurang menikmati pengalaman ketika diajak di ke!

bun binatang. Mungkin belum tertarik dan saya juga kurang

antusias pergi ke kebun binatang. Dari umur sebelum satu

tahun, kami mengajaknya ke kebun binatang, namun yang

menempel di ingatannya adalah monorail yang dia naiki

ketika di Ueno Zoo " kebun binatang Ueno #.

Jadi, kami memutuskan untuk mengeksplorasi apa yang dia

perhatikan terlebih dahulu. Berjalan!jalan ke museum yang

berkaitan dengan alat transportasi.

22

MUSEUM



Keio Rail Land

SECTION 1

Keio Line adalah jalur yang akrab dengan

Keitaro sedari kecil. Karena tiap hari kami

menggunakan Keio line sebagai alat trans!

portasi. Kami menemukan museum ini se!

cara tak sengaja, karena tujuan kami saatitu adalah ke Tama Zoo " kebun binatang

Tama #

Letak museum ini di pojokan stasiun Tama !

dobutsukoen, yang letaknya di depan Ke!

bun Binatang Tama. Sepertinya sempat di!

tutup beberapa tahun untuk diperbaiki dan

dibuka kembali dengan program!program

yang lumayan variatif, di tempat yang tidak

begitu besar.

Ada dua area di museum ini, area pertama,

masuk sebagaimana museum ada replika

bus Keio dan diorama kereta. Ada alat se!

macam kemudi kereta yang untuk me!

mainkannya diperlukan koin 100 yen. Ka !

lau week!end tentu saja museum ini ramai.

Kalau hari biasa, tidak begitu penuh. Jadi

23



Keitaro bisa menikmati dan mencoba per!

mainan di museum ini.

Setelah puas di lantai 1, kami naik ke atas

dan mengambil nomor antrian untuk dapatbermain playrail. Untuk bermain playrail

ini harus antri dan ada waktunya. Waktu

yang digunakan untuk bermain playrail ada !

lah 30 menit. Petugas nanti memberi

tanda, jika waktu sudah habis dan harus

dibereskan.

Di Tokyo khususnya, jika mempergunakan

mainan di ruang publik baik di museum,

jidokan " tempat bermain gratis yang dise!

diakan pemerintah setempat # maupun di

tempat bermain yang berbayar, setelah ber!

main, anak dan orang tua membereskan

mainannya.

Keitaro senang sekali bisa bermain playrail

seri Keio Line ini. Tiap hari dia melihat

bentuk nyatanya, dan sekarang dia bisa me!

24



mainkannya sendiri. Di toko mainan, kami

belum pernah menemukannya seri Keio

Line sedangkan harga yang dijual di mu!

seum sekitar 2500 yen. Setelah puas

menyusun rel dan segala pernak!perniknya,

kami ke sisi yang lain dan bermain peroso!

tan di kolam bola. Jika antrian bermain

playrail panjang, biasanya orangtua yang

mengantri, sementara si anak biasanya

menunggu sambil bermain di kolam bola.

Setelah puas bermain di dalam ruangan, di

seberang gedung ada display kereta Keiodari masa ke masa. Ada atapnya tapi bukan

ruang tertutup. Jadi kalau hujan tidak masa !

lah. Ada wahana naik kereta Keio mini,

lengkap dengan terowongan dan sedikit

cerita mengenai kereta Keio Inokashira

Line, juga kereta akan melewati palang

kereta. Senang dan puas bermain dengan

kereta Keio di sini.

Akses:

Stasiun Tamadobutsukoen

3 Chome!36 Hodokubo, Hino!shi, T$ky $!

to 191!0042

25



Tokyo Metro Museum

SECTION 2

Tokyo memiliki beberapa jalur kereta.

Keitaro pun mulai mengerti nama stasiundan beberapa nama jalur kereta. Kami pun

mengunjungi museum kereta Tokyo

Metro, berbekal informasi dari salah satu

teman kami.

Sama halnya dengan museum kereta Keio,

museum Tokyo Metro tepat berada di de!

pan stasiun Kasai. Hanya perlu menyeber!

ang saja. Museumnya pun tidak begitu

luas, tapi cukup lengkap mendokumentasi!

kan keberadaan Tokyo Metro atau kereta

subway ini. Ruangannya terdiri satu lantai,

dan banyak diorama yang ditampilkan.

26



Keitaro tertarik dengan kereta !kereta To!

kyo Metro, karena kegiatannya sehari!hari

juga menggunakan fasilitasnya. Anaknya

mulai mengeksplorasi nama !nama kereta

yang termasuk Tokyo Metro. Hal baru

yang menarik perhatian Keitaro adalah

cara pembuatan terowongan untuk jalur relsubway ini. Di museum ini dipaparkan tek!

nik yang digunakan dalam pembuatan

terowongan.

Ada beberapa simulator yang bisa dicoba

oleh anak!anak. Bagaimana cara mengenda !

rai kereta dengan baik dan ditemani petu!

gas yang ramah " dengan Bahasa Je!

pang #. Diorama yang cukup besar ber!

isikan kereta Tokyo Metro lengkap da

lam jam!jam tertentu akan dinyalakan

dengan panduan petugas museum.

Souvenir juga tersedia di lantai yang

sama. Keitaro membeli buku stiker

lengkap kereta Tokyo Metro dengan

harga 500 yen. Cukup terjangkau dan

memuaskan. Kami menghabiskan

waktu di museum ini kurang lebih

satu setengah jam saja. ItupunKeitaro sudah berlarian dengan se!

nangnya di dalam museum.

Akses:

Stasiun Kasai

27



Railway Museum Saitama

SECTION 3

Museum kereta yang besar. Keitaro sudah

beberapa kali ke sini dan beberapa fitur

museum ditambahkan. Sehingga anaknya

tak bosan. Museum ini besar, ketika menga !

jak Keitaro di usia tiga tahun, dimana dia

sudah paham mengenai kereta, waktu tiga

jam tampaknya tak cukup untuk men!

geksplorasi semua bagian museum.

Semuanya menarik! itulah kesan Keitaro

waktu datang kali kedua, di mana anaknya

sudah paham tentang kereta. Melihat loko!

28



motif lalu masuk ke area utama museum.

Lantai dasar berisikan display bermacam

kereta yang digunakan di Jepang. ada dua

area outdoor di sisi kanan kiri. Kese!

muanya adalah permainan dengan menggu!

nakan kereta mini. Juga ada layanan menci!

cipi miniatur shinkansen di rel yang sesung !

guhnya.

Kalau lapar, ada kafe yang menyediakan

makanan dan es krim. Sambil menikmati

es krim, kami bisa melihat kereta lalu!

lalang di rel sesungguhnya. Di lantai dasar,

juga ada ruangan khusus yang mendoku!

mentasikan shinkasen dari masa ke masa.

Setelah puas bermain di lantai dasar, kami

menuju lantai selanjutnya. Pertama, kami

masuk ruangan pendokumentasian kereta

JR atau Japan Railway. Pada kesempatan

yang sebelumnya, bagian ini belum ada. Ke!

mudian ada ruangan yang disediakan bagi

anak!anak untuk menyusun playrail.

Seperti biasa, setelah bermain harus diber!

eskan.

Di museum diselenggarakan berbagai kegi!

atan untuk anak!anak, disesuaikan dengan

musim yang berlaku saat itu. Kali ini, kegi!

atan yang diadakan adalah menyusun

kereta dari kayu. Setelah menyusun kemu!

dian diwarnai sesuai dengan keinginan si

anak. Untuk mengikutinya, membayar

29



1000 yen dan mendapatkan satu set kereta

yang akan disusun bersama dengan petun!

juk petugas. Keitaro sepertinya peserta pal!

ing kecil, untungnya anaknya mau memper!

hatikan dan bisa mengikuti prosesnya. Ada

petugas yang bisa berbahasa Inggris men!

dampingi kami.

Selanjutnya kami ke ruang berikutnya yang

mendokumentasikan bagaimana teknik

pembuatan jalur atau rel kereta. Semuanya

menarik dan ingin dicoba oleh anak!anak.

Beberapa alat boleh digunakan supaya

anak!anak mengerti prosesnya, lainnya

hanya boleh dilihat. Dari pengalaman

saya bersama Keitaro, hampir semua

pengunjung mematuhinya.

Jangan khawatir kehausan atau ke!

capekan. Selain ada kafe yang meny !ediakan makanan dan cemilan, juga

ada vending machine minuman di ru!

angan tertentu. Ada tempat yang bisa

digunakan untuk duduk. Toilet juga

tersedia dan tentu saja bersih.

Akses: Stasiun Tetsudo!

Hakubutsukan

30



Tokyo Fire Museum

SECTION 4

Museum Pemadam Kebakaran. Peran pe!

madam kebakaran di Jepang cukup besar.

Jika ada kejadian darurat maka akan ada

mobil pemadam kebakaran, ambulans dan

mobil polisi. Apalagi Jepang dikenal seba !

gai daerah yang rentan terhadap gempa.

Peran pemadam kebakaran sebagai garda

depan dalam kesigapan terhadap bencana

31



sangat besar. Setidaknya hal tersebut

digambarkan dalam museum pemadam ke!

bakaran yang berada satu atap dengan sta !

siun Yotsuya Sanchome.

Museum ini terdiri dari beberapa lantaidengan tema yang berbeda. Lantai dasar,

ada pajangan kendaraan pemadam ke!

bakaran yang digunakan di Jepang dari ta !

hun ke tahun. Lengkap dengan helikopter

yang dipajang di atasnya. Di lantai satu,

bisa dilihat helikopter secara lebih jelas.

Pun disapa oleh petugas museum yang ra !

mah dan memberikan kenang !kenangan be!

rupa peluit untuk Keitaro. Harusnya untuk

mendapatkan peluit tersebut, harus

mengisi kueisoner, tetapi kuesioner berak!

sara Jepang. Terimakasih bu petugas mu!

seum!

Kami melewati beberapa lantai, karenaKeitaro tidak tertarik. Begitu sampai di lan!

tai tujuan, langsung berteriak, tidak mau

masuk. Entah kenapa, mungkin karena

suasananya yang remang !remang. Di setiap

lantai menceritakan sejarah pemadam ke!

bakaran di Jepang, mulai jaman Edo sam!

pai Meiji. Keitaro hanya mau masuk di lan!

tai yang bercerita tentang sejarah pemdam

kebakaran periode modern, karena dia

mengenalnya dan suasana di lantainya cu!

kup terang.

Seperti halnya museum lain di Jepang, yang

selalu menyediakan aktivitas untuk anak!

anak. Kali ini aktivitas yang dicoba adalah

membuat truk pemadam kebakaran dari

kertas yang dilipat dan diberi lem, kemu!

dian dipasang benang. Aktivitas lainnya

adalah menyimak informasi yang disampai!

kan di museum, lalu menjawab pertanyaan!

pertanyaan dalam buklet. Ada petugas yang

melakukan koreksi, jika benar akan menda !

patkan kipas bergambar truk pemadam ke!

bakaran dan stempel. Stempel diberikan di

tiap museum, anak!anak di usia sekolah

berebut mencarinya.

Jika anak ingin mencoba menggunakan

seragam petugas pemadam kebakaran, ter!

sedia seragam dan perangkat yang lengkap

yang bisa digunakan di lantai paling dasar.

Termasuk koleksi mobil pemadam ke!

bakaran yang dijual sebagai souvenir.

Di lantai paling atas ada tempat untuk isti!rahat. Sekaligus menikmati pemandangan

gedung di sekitar Yotsuya Sanchome.

Akses:

Stasiun Yotsuya Sanchome

32



Toy Museum

SECTION 5

Museum mainan tradisional Jepang, kami

mengunjunginya bersama seorang teman.

Supaya Keitaro bisa bermain bersama den!

gan temannya juga. Terletak di stasiun yang

sama dengan museum pemadam ke!

bakaran. Jika mau menghabiskan waktu se!

harian di dua tempat ini, saya merekomen!

dasikannya. Selain di dua museum yang

bisa dinikmati oleh anak dan orang tua,

restoran juga mudah dicari di daerah ini.

Museum mainan ini tidak terletak di ping !

gir jalan. Beruntung saya diajak oleh teman

saya orang Jepang, sehingga tidak bingung.

Namun, menggunakan Maps tampaknya

bisa diandalkan jika sedang mengeksplo!

rasi Tokyo.

Museum mainan ini terdiri dari beberapa

lantai dan tak tampak seperti museumpada umumnya, dari luar. Namun begitu ke

dalam, ada berbagai aktivitas dan mainan

dari Jepang yang belum pernah dilihat sebe!

lumnya. Karena bersama anak kecil, tentu

saja yang menarik perhatiannya adalah tem!

pat yang ramai dengan teman sebayanya.

33



Yaitu di ruangan yang penuh dengan

mainan dari kayu, bola !bola dari kayu. Lalu

ada mainan menyusun kepingan kayu. Hal

yang sebelumnya saya belum pernah meli!

hatnya.

Di museum ini, juga menyediakan tempat

bermain untuk para bayi sampai usia dua

tahun, sehingga anak!anak yang belum bisa

berjalan dengan sempurna juga punya ke!

sempatan yang sama untuk bermain, mis!

alnya belajar origami " tentu saja dibantu

oleh orangtuanya #.

Ada ruang !ruang yang bertemakan

mainan tertentu, saya agak lupa saja,

karena bermain bersama temannya,

jadi kedua anak itu berlarian dengan

riangnya. Dan tentu saja naik turun

tangga. Yang saya ingat, yang mem!

buat mereka tertarik adalah bermain

kendama.

Saya juga melihat ada mainan yang

mirip dengan gangsing di Indonesia,

mungkin saja memiliki sejarah yang

berpotongan, mengingat Indonesiadan Jepang memiliki sejarah sebe!

lumnya.

Akses:

Stasiun Yotsuya Sanchome

34



Police Museum

SECTION 6

Untuk melengkapi jenis alat transportasi,

museum Polisi juga kami kunjungi. Ber!

bekal info dari teman dan selanjutnya kamimencari infonya sendiri.

Museum polisi ini letaknya tidak jauh dari

Ginza dan memang agak nyempil. Terdiri

dari beberapa lantai, kami hanya mengun!

jungi sampai lantai 6. Lantai paling disukai

Keitaro adalah lantai dasar, tepat ketika

bertemu sepeda motor polisi. Lantai selan!

jutnya, bercerita mengenai sejarah kepo!

lisian, mulai dari seragam, polisi yang dike!nang, divisi!divisi di kepolisian Jepang.

Keitaro hanya melihat sebentar dan minta

ke bawah lagi.

35



Di bagian bawah alias lantai dasar tempat resepsionis, ada sepeda motor polisi dan helikop!

ter. Memorabilia itu boleh dinaiki, tentu saja harus bergantian. Sebenarnya ada tempat

sewa baju seragam polisi di situ, yang mengurusi adalah resepsionisnya. Tapi Keitaro tidak

mau ganti baju dengan seragam polisi.

Sementara itu, anak!anak lain tentusaja mengganti bajunya dengan baju

polisi berbagai versi, nongkrong di se!

peda motor polisi dengan percaya dir!

inya dibarengi orang tua yang sigap

untuk mengabadikannya. Keitaro su!

dah cukup puas dengan memegang

kemudi helikopter !

Akses:

Stasiun Ginza

36



Kite Museum

SECTION 7

Tidak sengaja menemukan informasi men!

genai museum layang !layang ini, karena

saat itu musim panas dan kami ingin men!

genalkan permainan layang !layang kepadaKeitaro. Keitaro terlihat tertarik dan kami

membelikan layangan yang sangat kecil un!

tuknya.

Museum layang !layang di Tokyo terletak di

atas sebuah restoran yang cukup terkenal

di Tokyo. Kami sempat terkecoh karena

ada antrian yang cukup panjang ketika sam!

pai di depan gedung yang dimaksud. Dan

sempat ikut antri juga. Karena antrian

yang cukup panjang, kami akhirnya memu!tuskan bertanya, apakah antrian ini untuk

masuk ke museum? Ternyata bukan. Haha !

haha.

Museum berada di lantai di atas, dengan

elevator yang berada tepat di depan pintu

restoran. Lalu kami naik elevator dan tern!

37



yata museum layang !layang ini tidak terlalu

besar. Sepertinya dibuat karena sang

pemilik memang hobi bermain layang !

layang. Terdapat berbagai macam jenis

layang !layang mulai dari yang super kecil

sampai yang besar. Dari tema modern sam!

pai tradisional.

Akses: Stasiun Nihonbashi

38



Science Museum

SECTION 8

Karena saya sudah kehabisan ide untuk

eksplorasi mengenai transportasi. Be!

berapa kegiatan musim panas juga sudah di!

lakukan " akan ada tulisan khusus mengenai

kegiatan musim panas ini #. Keitaro mulai

memperhatikan dan mengamati seke!

lilingnya, semisal bunga dan daun yang

menurut dia bagus atau kalau malam mun!

cul bulan dan siang ada matahari, seseder!

hana itu. Maka saya mencari museum yang

bisa merangkum semuanya. Dan kebetulan

seorang teman di grup yang saya ikuti,

menginformasikan tentang hal ini. Keeso!

kannya kami langsung berangkat.

Menuju ke sana, melalui taman yang cukupbesar dan ada sungai di dekatnya. Jadi, se!

lain ke museum, Keitaro bisa berlarian se!

bentar di taman. Museumnya terdiri dari

lima lantai dengan tema yang berbeda tiap

lantainya. Pada jam!jam tertentu akan ada

staf yang menerangkan tema khusus secara

39



interaktif. Kami datang pada hari kerja,

dan ramai anak usia sekolah berkelompok

dengan pendampingnya.

Ternyata ada beberapa tema mengenai

perkembangan transportasi di museum ini.Di lantai ini, Keitaro paling tertarik. Di lan!

tai lainnya, ada tema tentang energi yang

dijelaskan dengan mudah dan menarik un!

tuk anak!anak. Misalnya Global Warming

dengan menyekat ruangan dengan suhu

yang berbeda, gambar! gambarnya pun pe!

nuh warna.Di bagian lain, Keitaro mencoba menge!

nali berbagai jenis logam. Stafnya cukup ra !

mah dengan anak!anak, meskipun tidak ter!

lalu lancar berbahasa Inggris, tapi saya dan

Keitaro kurang lebih paham penjelasannya.

Lantai paling atas, ada ilusi optik Gorila,

sebuah kotak dengan lampu!lampu dan adasuara gorila. Saya sudah curiga, ada sesuatu

dalam kotak kayu besar, dan betul ada

mata Gorila menyala sekelebat saat saya

melihat ke arah kotak tersebut. Keitaro?

tentu saja dia agak takut, karena suaranya

cukup menyeramkan.

Kami puas sekali bermain di museum Sci!ence di Kudanshita ini. Berbagai tema mu!

lai energi sampai mesin, mencoba meng !

gerakkan crane, dan simulasi ketahanan ge!

dung tehadap angin dan gempa. Keitaro?

yang paling diingatnya adalah ilusi optik

Gorila.

Akses: Stasiun Kudanshita

40



Penutup Demikian cerita kami bermain di taman dan museum di To!

kyo. Beberapa fasilitas bersifat gratis dan ada yang pula

bayar tetapi tidak sampai 1000 JPY. Cukup ramah di kan!

tong.

Tentu saja kami akan mengunjungi taman dan museum lain!

nya. Dan akan ada tulisan selanjutnya " doakan mama tidak

malas :D #, untuk mendokumentasikan tempat bermain

yang ada lingkungan sekitar kami.

Penulis: Mama, alias Sofia Kartika

Editor: Ayah, alias Akhmad Fathonih

bermain bersama keitaro

Documents