pengamatan terhadap transformasi n- dan lsn~ urea …

12
PENGAMATAN TERHADAP TRANSFORMASI N- DAN lSN~ UREA YANG DISEBAR PADA TANAH SAWAH AERIC TROPO- QUALES SUKAMANDI - A.M. Damdam*. dan J. Prawirasumantri* ABSTRAK - ABSTRACT PENGAMATAN TEIlliADAP TRANSFORMASI N- DAN ~5N-UREA YANG DlSEBAR PADA TANAH SAWAH AERIC TROPOQUALES SUKAMANDt Rendahnya tingkat keefisien- an pemupukan N untuk padi sawah an tara lain disebabkan oleh hilangnya N pupuk melahii proses pencucian, volatilisasi amonia, denitrifikasi serta aliran permukaan. Sampai sekarang bel urn terdapat kesepakatan yang sarna di antara para penditi mengenai proses mana-yang paling berpengaruh terhadap rendahnya ,keensienan pemupukan N tersebut. Untuk itu dilaku- kan penelitian yang bertujuan untuk menentukan apa yang akan terjadi pada N-urea yang diberikan secara disebar pada tanah sawah aeric tropoquales tanpa tanaman di Sukamandi. Besarnya N yang hilang mdalui penguapan (volatilisasi dan atau denitrifikasi) sertapencucian ditetapkan dengan pemantauan 15N-urea yang disebar pada petak kedl yang tdah dibuat dengan batas seng berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm yang ditanamkan di bagian tengah dari setiap petak sawah berukuran 3 m x 3 m. Dengan dosis yang sarna yakni 90 kg N{ha dalam bentuk urea biasa disebarkan di bagian luar dari setiap p'etak kecil yang terbatas seng tersebut, untuk mengamati kadar N"':N~ 4 dan N-NH3 hasil hidrolisis urea yang berdifusi ke dalam air genangan sawah. Tinggi penggenangan dipertahankan pada 2, 5, dan 10 cm yang masing-masing diulang tiga kali. Ddapan hari setelah pemupukan 15N yang hilang melalui penguapan (volatili- sasi) dan atau denitrifikasi mencapai 62% dari 15N-urea ~ang diberikan. Se<:\angyang hilang tercuci kecil sekali atau dianggap tidak ada. Nampaknya 1 N yang hilang menguap meningkat dengan makin rendahnya air genangan sawah. Sdama beberapa hari setdah pemupukan, ketiga bentuk N tersebut masih ditemukan cukup tinggi kadamya, bahkan pada hari ke 6 berkisar sekitar 5 - 10% dari N pupuk yang disebarkan. INVESTIGATION ON NTRANSFORMAll0N AND 15N-:-UREA APPLIED BROAD- CAST ON AERIC TROPOQUALES FLOODED RICE SOIL AT SUKAMANDI. The low rate of N fertilizer use efficiency in flooded rice fields is mainly due to N losses through ammonia volatilization, leaching, denitrification, and run off. No agreement has been achieved which could indicate the predominated prOCess of N loss. The objective of the investigation was to determine the transformation of the broadcasted urea in the aeric tropoqualessoil at Sukaman- di. The rate of N losses,due to ammonia volatilization, denitrification, and leaching was estima- ted through monitoring the surface broadcasted of 15N-urea in a microplot surrounded with zinc plate, of60cm x 60 cm x 50 cm and was placed in the centre of each plotsize of 3 m x 3 m. Similar rate of N at 90 kg N{ha was applied in the rnicroplot as well as in the rest of the plot. Non labelled urea was used in outer area of the microplot for the determination of ammoniacal -N produced by hydrolisis of urea in flooded water which maintained at, the constant levd of 2, 5, and 10 cm. Each treatment was replicated thrice. It was found that about 62 percent of the applied N was lost due to ammonia volatilization, while N-!ossthrough leaching was found relatively small. The rate of 15N 16s~ was increased with the lesser level of water. It was found that the concentrations of three N sources were still high, even up to 6 days 'after fertilizer application theconcentrations were about 5 - 10 percent of the.applied urea. * Pusat Penelitian Tanah, Bogor

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGAMATAN TERHADAP TRANSFORMASI N- DAN lSN~ UREA …

PENGAMATAN TERHADAP TRANSFORMASI N- DAN lSN~UREA YANG DISEBAR PADA TANAH SAWAH AERIC TROPO­QUALES SUKAMANDI -

A.M. Damdam*. dan J. Prawirasumantri*

ABSTRAK - ABSTRACT

PENGAMATAN TEIlliADAP TRANSFORMASI N- DAN ~5N-UREA YANG DlSEBARPADA TANAH SAWAH AERIC TROPOQUALES SUKAMANDt Rendahnya tingkat keefisien­an pemupukan N untuk padi sawah an tara lain disebabkan oleh hilangnya N pupuk melahiiproses pencucian, volatilisasi amonia, denitrifikasi serta aliran permukaan. Sampai sekarangbelurn terdapat kesepakatan yang sarna di antara para penditi mengenai proses mana-yangpaling berpengaruh terhadap rendahnya ,keensienan pemupukan N tersebut. Untuk itu dilaku­kan penelitian yang bertujuan untuk menentukan apa yang akan terjadi pada N-urea yangdiberikan secara disebar pada tanah sawah aeric tropoquales tanpa tanaman di Sukamandi.Besarnya N yang hilang mdalui penguapan (volatilisasi dan atau denitrifikasi) sertapencucianditetapkan dengan pemantauan 15N-urea yang disebar pada petak kedl yang tdah dibuatdengan batas seng berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm yang ditanamkan di bagian tengah darisetiap petak sawah berukuran 3 m x 3 m. Dengan dosis yang sarna yakni 90 kg N{ha dalambentuk urea biasa disebarkan di bagian luar dari setiap p'etak kecil yang terbatas seng tersebut,untuk mengamati kadar N"':N~ 4 dan N-NH3 hasil hidrolisis urea yang berdifusi ke dalam airgenangan sawah. Tinggi penggenangan dipertahankan pada 2, 5, dan 10 cm yang masing-masingdiulang tiga kali. Ddapan hari setelah pemupukan 15N yang hilang melalui penguapan (volatili­

sasi) dan atau denitrifikasi mencapai 62% dari 15N-urea ~ang diberikan. Se<:\angyang hilangtercuci kecil sekali atau dianggap tidak ada. Nampaknya 1 N yang hilang menguap meningkatdengan makin rendahnya air genangan sawah. Sdama beberapa hari setdah pemupukan, ketigabentuk N tersebut masih ditemukan cukup tinggi kadamya, bahkan pada hari ke 6 berkisarsekitar 5 - 10% dari N pupuk yang disebarkan.

INVESTIGATION ON NTRANSFORMAll0N AND 15N-:-UREA APPLIED BROAD­CAST ON AERIC TROPOQUALES FLOODED RICE SOIL AT SUKAMANDI. The low rateof N fertilizer use efficiency in flooded rice fields is mainly due to N losses through ammoniavolatilization, leaching, denitrification, and run off. No agreement has been achieved whichcould indicate the predominated prOCess of N loss. The objective of the investigation was todetermine the transformation of the broadcasted urea in the aeric tropoqualessoil at Sukaman­di. The rate of N losses,due to ammonia volatilization, denitrification, and leaching was estima­ted through monitoring the surface broadcasted of 15N-urea in a microplot surrounded withzinc plate, of60cm x 60 cm x 50 cm and was placed in the centre of each plotsize of 3 m x 3 m.Similar rate of N at 90 kg N{ha was applied in the rnicroplot as well as in the rest of the plot.Non labelled urea was used in outer area of the microplot for the determination of ammoniacal-N produced by hydrolisis of urea in flooded water which maintained at, the constant levd of2, 5, and 10 cm. Each treatment was replicated thrice. It was found that about 62 percent ofthe applied N was lost due to ammonia volatilization, while N-!ossthrough leaching was foundrelatively small. The rate of 15N 16s~was increased with the lesser level of water. It was foundthat the concentrations of three N sources were still high, even up to 6 days 'after fertilizerapplication theconcentrations were about 5 - 10 percent of the.applied urea.

* Pusat Penelitian Tanah, Bogor

Page 2: PENGAMATAN TERHADAP TRANSFORMASI N- DAN lSN~ UREA …

PENDAHULUAN

Keefisienan pemupukan N yang rendah untuk padi sawah antara lain brenahilangnya N pupuk melalui proses peneucian (perkolasi), volatilisasi amonia, denitri­fikasi. serta aliran permukaan (1, 2). Transformasi N pada tanah sawah disajikanpada Gambar 1.

Sampai sekarang masih belum terdapat kesepakatan di antara para penelitimengenai proses mana dari transformasi N tersebut yang paling berpengaruh ter­hadap hilangnya N pupuk dari tanah sawah. Di Griffith Australia, denitrifikasimerupakan proses yang paling berpengaruh (3). Sedang di Los Banos, Filipina, baikdenitrifikasi maupun volatilisasi mempunyai pengaruh yang kurang lebih sarna (4).Hasil penelitian lain (5. 6) menunjukkan bahwa keefJSienan pemupukan N yangrendah untuk padi sawah sebagian besar disebabkan oleh hilangnya N melalui prosesvolatilisasi amonia.

Adanya sistem aerobik-anaerobik akibat penggenangan sawah dapat mempenga­rubi transformasi N yang memungkinkan terjadinya proses nitriftkasi-denitrifikasi(7. 8). Selain dari itu air genangan sawah dapat menjadi media mekanisme hilangnyaN melalui volatilisasi aminia, peneucian. serta aUran permukaan (1).

Penggunaan isotop 15N terbukti merupakan alat yang bernilai tinggi dalampenelitian pupuk dan pemupukan N di dalam sistem tanah-tanaman. Kebanyakanpenelitian penggunaan 15N terbatas pada penentuan N-pupuk yang diserap olehtanaman dan sedikit sekali informasi mengenai kejadian terhadap N dari pup ukyang tidak dimanfaatkan oleh tanaman (1). Tujuan percobaan ini adalah untukmempelajari perilaku N dari pupuk urea pada tanah sawah aerie tropoquales denganteknik isotop 15N di Sukamandi ..

BAHAN DAN METODE

Pereobaan dilaksanakan di tanah sawah Balai Penelitian Tanaman Pangan

(Balittan) Sukamandi dalam musim kemarau 1983. Selama percobaan berlangsung.tinggi penggenangan dipertahankan konstan pada 2.5 dan 10 em serta tidak terjadialiran permukaan.

Di tiap petak pereobaan dengan ukuran 3 m x 3 m disebarkan pupuk ureasetara dengan takaran 90 kg N/ha. Sedang urea bertanda 15N dengan 5% atommemakai dosis yang sarna disebarkan pada tanah di dalam kerangka seng denganukuran panjang 60 em lebar 60 em dan tinggi 50 em yang telah dipasang di bagiantengah tiap petak percobaan.

Untuk memonitor jumlah N dari pupuk urea yang hilang melalui penguapan(volatilisasi dan atau denitrifikasi) serta yang masih tersisa di dalam tanah. pada akhirpereobaan (8 hari setelah pemupukan) dilakukan penetapan 15N dari eontoh tanahyang diambil dari kerangka seng. Penetapan 15N dilakukan pada tiap 1 em lapisaneontoh tanah sampai kedalaman 20 em. Jumlah 15N-urea yang tidak didapatkandi dalam lapisan tanah sampai dengan kedalaman 20 em tersebut merupakan Nyang hilang menguap. Penetapan ratio ~ yang dimaksudkan adalah untuk penen-

15N

292

Page 3: PENGAMATAN TERHADAP TRANSFORMASI N- DAN lSN~ UREA …

tuan kadar 15N, dilakukan dengan alat spektrometer-masa (9,10).Pengamatan terhadap nilai aktual N yang hilang melalui volatilisasi amonia

ditetapkan tiap hari selama pereobaan berlangsung. Parameter yang dipakai ialahpH, suhu, dan konsentrasi N-amoniakal (NH+4 + NH3)-N air genangan sawah(4, 11, 12). Sedang kadar N -urea ditetapkan dengan alat spektrofotometer dankeeepatan angin dengan alat anemometer.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Volatilisasi dan Denitriftkasi N. Pemupukan urea dengan takaran 90 kg N/hayang disebar di permukaan tanah sawah aerie tropoquales tanpa tanaman di kebunpereobaan Sukamandi, menunjukkan bahwa I5N yang diberikan tersisa di dalamlapisan tanah sampai kedalaman 20 em sebesar 38% dari jumlah I5N-urea. lniberarti bahwa jumlah I5N yang hilang melalui penguapan se1ama 8 hari setelahpemupukan meneapai 62%. Selama periode tersebut tidak terjadi aliran permukaan,tidak ada eurah hujan serta kondisi sawah tanpa tanaman (tidak ada sera pan N olehtanaman).

Dalam pereobaan ini tidak diadakan identifikasi seearn pasti mengenai besarnya15N yang hilang menguap melalui volatilisasi maupun denitrifikasi. Tetapi sepertiyang dikemukakan oleh FILLERY ~ ;!l. (4) dan WETSELAAR ~ M. (13) bahwapada kondisi tertentu seperti pH, temperatur, konsentrasi N-amoniakal air genang­an sawah serta keeepatan angin yang tinggi maka N yang hilang menguap sebagianbesar disebabkan oleh proses volatilisasi. Hasil pengamatan keempat parametertersebut disajikan pada Gambar 2.

Atas dasar rumus empiris hubungan antara parameter peneiri nilai potensivolatilisasi amonia (4) diperoleh nilai aktualnya sebesar 70% dari N-urea yangdisebarkan. Hasil ini merupakan nilai total pengamatan setiap hari selama 8 harisete1ah pemupukan. Jika diasumsikan semua I5N-urea yang hilang menguap (62%)sarna dengan nilai aktual N-urea yang hilang me1alui volatilisasi amonia makaproses denitrifikasi dalam pereobaan ini dianggap tidak ada. Lebih rendahnya nilai

aktual I5N yang hilang menguap dibandin~kan nilai aktual volatilisasi amoniamungkin disebabkan petak untuk menyebar IN-urea lebih keeil.

Tidaklah berarti bahwa penggunaan metode pengukuran nilai aktual volatilisasiberdasarkan pengamatan parameter air genangan sawah lebih te!iti, namun masihjuga terdapat beberapa kekurangan. Dalam pereobaan ini pengukuran keeepatanangin hanya dilakukan pada ketinggian 1,2 m di at as permukaan tanah, yangseharusnya dilakukan pad a berbagai ketinggian. Kekurangan lain adalah frekuensipengamatan parameter nilai volatilisasi hanya tiga kali sehari yang seharusnyadilakukan setiap selang waktu satujam. Hal tersebut memungkinkan hasil perhitung­an nilai aktual volatilisasi amonia menjadi lebih besar.

Tampaknya jumlah I5N-urea dan N-·urea yang hilang melalui penguapanmeningkat dengan makin rendahnya tinggi genangan air (Gambar 3).

Pencucian/Perko/asi. Faktor tanah sangat menentukan banyaknya N yanghilang serta tingkat keeflSienan pemupukan (14,15). Rendahnya tingkat permeabi­!itas tanah yang didukung pula oleh tekstur hat, drainase buruk, dan keadaan lahan

293

Page 4: PENGAMATAN TERHADAP TRANSFORMASI N- DAN lSN~ UREA …

N~OAI.

IIJ

II 2IIJ

IIII

N~/;.IIIIII 2IIIIIII

Atm osfir

• Genangan sawah.& Tanah

I

,"': j NObN;oj,;' ! ~ .. / : - 6 6

Minerai , N-org. :Hat J I

J I8 I 8 •• •••

+NH4 NO!!

.& Tanah

.& Lapisan bajak',

Gambar 1. Transformasi N pada tanah sawah (CRASWELL dan VLEK, 1979).

1 = hidrolisis urea 5 = imobilisasi2 = denitrifikasi 6 = nitrifikasi!! = volatilisasi 7 = fi ksasi

4 = aIiran permukaan 8 = pencucian/perkolasi

Page 5: PENGAMATAN TERHADAP TRANSFORMASI N- DAN lSN~ UREA …

60

_ 50e

~ 40~..>I

'& 30oe

1 20Z --

10

o

10

9

1 2

rnm•

Hari ke setelah pemupukan

II

3 4 567

DB

Penggenangan2cm

0Penggenangan 5 em• Penggenangan 10 em

pH air genangan sawah

Suhu air genangan sawah

50

a T 1III1I.1111

• t 40 ~I II 'I

IIlIll II 11111111IIIII(

, . .c

:I: , ~Q.

.• ~ 30 •

7+

111111- 111111_ 11111

~ifb • IId.0

7,98,69,17,53,48,7

Kccepatan angin (m/detik)

Gambar 2. Hasil pengamatan konsentrasi N-amoniakal (AN), pH, suhu air genangan sawah,dan keeepatan angin pada pukul13.30, 7 hari setdah pemupukan.

295

Page 6: PENGAMATAN TERHADAP TRANSFORMASI N- DAN lSN~ UREA …

~rzc~I

Zon-

2 5

Tinggi pcnggmangan (em)

10

Gambar 3. UN-urea dan N-urca yang bilang mdalui penguapan palla berbagai tinggigenangan sawah, 8 bari setclah pemupukan tanpa tanaman.

mmDIIIII 15N -urea yang hilang mmguap

~ N-urea yang bilang mcnguap

yang datar (Lampiran I) dapat memberikan suatu petunjuk bahwa N yang hilangmelaJui proses peneueian/ perkolasi pada lokasi percobaan kecil sekali. Hasil analisis

distribusi kadar 15N dalam tanah selama 8 hari setelah pemupukan menunjukkanbahwa dari 38% 15N-urea yang masih tersisa di dalam tanah sarnpai kedaJaman20 em hanya 0,6% ditemukan di lapisan tanah 4-5 em dan 34% di lapisan tanah0-1 em serta tidak menunjukkan adanya akumulasi pada lapisan tanah di bawah .kedaJaman 5 em (Gambar 4).

Walaupun teknik penggunaan isotop 15N daJam memonitor banyaknya N yanghilang melalui proses pencucian dapat dianggap teliti (16), tetapi dalam pereobaanini masih terdapat kelemahan. Penggunaan petak seng berukuran keeil yang ditanam­kan sedalam lebih kurang 50 em daJam tanah dapat membatasi pergerakan N kebawah secara lateral. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan olehPATRICK dan REDDY (17).

Hidrolim Urea. Pupuk urea yang disebar pada permukaan tanah sawah meng­

alami proses hidrolisis yang menghasilkan N-amoniakal atau (NW 4 + NH3)-N.Sebagian dari haSUhidrolisis tersebut diftksasi oleh tanah dan sebagian lagi berdifusi

296

Page 7: PENGAMATAN TERHADAP TRANSFORMASI N- DAN lSN~ UREA …

34%

\\\

0-1 1-2 2-3 3-4 4-5 5

Kedalaman tanah (em)

Gambar4. Distribusi kadar 15N dari 38% 15N-urea yang masih tersisa di dalam tanahsampai kedalaman 20 em, 8 hari setelah pemupukan.

ke dalam air genagan sawah (18). Tampaknya terdapat suatu hubungan antaratingkat hidrolisis, dalam air genangan sawah, dan tinggi air penggenangan itu sendiri.Hidrolisis urea yang Iebih eepat kelihatannya terjadi pada penggenangan yang Iebihrendah. Gambar 5 menunjukkan bahwa pada penggenangansetinggi 2 em, urea didalam air genangan sawah sudah hampir habis terhidrolisis pada hari ke 5 setelahpemupukan. Sedang pada penggenangan yang Iebih tinggi yakni 5 em dan 10 em,proses hidrolisis masih berlangsung sampai hari ke 7.

Proses hidrolisis urea yang lebih lambat berlangsung pada penggenangan yangIebih tinggi, disebabkan enzim urease di dalam air genangan sawah Iebih sedikit danjarak difusi N -urea yang mengadakan kontak dengan permukaan tanah Iebih jauh(18).

Aliran Permulazan. Kadar N-(NH+ 4 + NH3) serta N-urea yang berdifusi kedalam air genangan sawah ditemukan masih eukup tinggi selama beberapa harisetelah pemupukan, bahkan pada hari ke 6 berkisar sekitar 5-10% dari N pupukurea yang diberikan (Gambar 6).

Tinggi kadar kedua bentuk N tersebut barangkali dapat menjadi suatu petunjukbahwa mempertahankan air genangan sawah tidak keluar dari petak sawah selama

297

Page 8: PENGAMATAN TERHADAP TRANSFORMASI N- DAN lSN~ UREA …

beberapa hari setelah pemupukan dapat menekan hilangnya N melaIui aliran permu­

la1an. Hal JnJ mensingat adanya iri6asi Y30S berkesinambungan dari satu petak kepetaksawahlainnya pada kebanyakan sistem persawahan di Indonesia. Hasil peneliti­an TAKAMURA ~ aI. (19) di Jepang menunjukkan bahwa 4-16 kg N/ha hilangbersama aliran pennukaan 250 - 710 rom.

III PenqenanrfU'lOc:m

0Pmggenangan 5 an• P~nangan 2 an

8

Hari Ktdah penggcnangan

Gambar 5. Kadar N-urea pada bft'bagai tinggi air gcnangan sawah.

:0(----:0( Pf'nggc-nangan 10 emPrnggenangan 5 em

--- Prnggcnagnan 2 em

o2 3

Harl setdah penggenangan

Gambar 6. Kadar N-amoniakal (AN) sma N-urea (UN) pada berbagai ketinggianpenggenangan.

298

Page 9: PENGAMATAN TERHADAP TRANSFORMASI N- DAN lSN~ UREA …

KESIMPULAN

Selama 8 hari setelah pemberian pup uk urea dengan takaran 90 kg N/ha dalampercobaan musim kemarau 1983 di kebun percobaan Sukamandi diperoleh 15Nyang hUang melalui penguapan (volatilisasi) dan atau denitrifikasi sekitar 62%dari 15N-urea. Sedang yang hUang tercuci dapat dianggap tidak ada karena dari38% 15N-Urea yang masih tersisa di dalam tanah sampai kedalaman 20 em hanya0,6% ditemukan di lapisan tanah 4 - 5 em dan 34% di lapisan tanah 0 - 1 em, dantidak menunjukkan adanya akumulasi 15N pada lapisan tanah di bawah kedalaman5cm.

Kadar N-NW 4, N-NH3 serta N-urea yang berdifusi ke dalam air genangansawah dapat mencirikan besarnya potensi N yang hilang melalui proses aliranpermukaan. Selama beberapa hari setelah pemupukan ketiga bentuk N terse butditemukan cukup tinggi kadamya, bahkan pada hari ke 6 berkisar sekitar 5-10%dari jumlah N pupuk urea yang diberikan.

Tampaknya tingkat hidrolisis urea genangan sawah makin cepat dan 15N yanghUang rnenguap makin tinggi dengan makin rendahnya tinggi penggenangan.

UCAP AN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. M. Sudjadi KepalaPusat Penelitian Tanah atas saran dan izin yang diberikan untuk menyajikan maka­lah ini. Juga terima kasih kepada Bapak Dr. Widjang H. Sisworo, Bapak Ir. Hadiwah­yono, Ibu Nanan Sri Mulyani, B.Sc., serta kepada semua yang telah banyak ber­kecimpung selama pe1aksanaan sampai selesainya penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. CRASWELL, E.T., and VLEK, PLG., "Fate of fertilizer nitrogen applied towetland rice", Nitrogen and Rice (WATANABE, I., Ed.), IRRI, Los Banos,Laguna (1979) 175.

2. DE DATTA, S.K., Principle and Practices of Rice Production, John Willeyand Sons Inc., New York (1981).

3. SIMPSON, J.R., FRENEY, J.R., MUIRHEAD, W.A., LEUNING, R., andDENMEAD, O.T., Transformation and losses of urea nitrogen after appli­cation to flooded rice, Aust. J. Agric. Res. 35 (1984) 189.

4. FILLERY, I.R.P., SIMPSON, J.R., and DE DATTA;S.K., Influence of fieldenvironment and fertilizer management on ammonia loss from floodedrice, Soil Sci. Soc. Amer. J. 48 (1984)

5. MIKKELSEN, OS., DE DATTA, S.K., and OBCEMEA, W.N., Ammonia vola­

tilization losses from flooded rice soils, Soil Sci. Soc. Arner. J. 42 (1978)725.

299

Page 10: PENGAMATAN TERHADAP TRANSFORMASI N- DAN lSN~ UREA …

6. MIKKELSEN, D.C., and DE DATTA, S.K., "Ammonia volatilization f~om

flooded rice soils", Nitrogen and Rice (WATANABE, I., Ed.), IRRI, LosBanos, Laguna (1979) 135.

7. PONNAMPERUMA, F.N., Physicochemical Properties of Submerged Soils in

Relation to Fertilizer (Res. Pap. Ser. 5), IRRI, Los Banos, Laguna (1977).

8. YOSHIDA, T., ''Microbial metabolism of flooded soils", Soil BiochemistryVol. 3 (pAUL, E.A., and McLOREN, A.D., Eds.), Marcel Dekker Inc.,New York (1975) 83.

9. BREMNER, J.M., '1sotope-ratio analysis of nitrogen in nitrogen-IS tracerinvestigations", Methods of Soil Analysis Part 2 (Series Agronomy 9),(BLACK, C.A., Ed.), American Society of Agronomy Inc., Madison (1965)1256.

10. HAUCK, R.D., ''Nitrogen-isotope-ratio-analysis'', Methods of Soil Analysis(Series Agronomy 9), (BLACK, C.A., Ed.), American Society of AgronomyInc., Madison (1965) 735.

11. DENMEAD, O.T., FREENEY, J.R., and SIMPSON,J.R., Dynamics ofammoniavolatilization during farrow irrigation of maize, Soil ScL Soc. Amer. J.46 (1982) 149.

12. FRENEY, J .R., SIMPSON, J .R., LEUNING, R., DENMEAD, O.T., and MUIR­HEAD, W.A., "Estimation of ammonia volatilization from flooded rice by

simplified techniques", Paper Presented to INSFFER Meeting IRRI, LosBanos, Laguna (1984).

13. WETSELAAR, R., SRI MULYANI, N., PRAWIRASUMANTRI, J., andDAMDAM, A.N., "Working paper on deep point placed urea in a floodedsoils. II. Research results in.w. Java", Workshop on Urea Deep Placement·

Technology AARD-IFDC Joint Project, Centre for Soil Research, Bogor(1984).

14. PRAWIRASUMANTRI, J., "Pengaruh beberapa sumber pupuk nitrogen danefisiensinya terhadap IR 36 pada tanah sawah grumusol dan regosol",Pertemuan Teknis Proyek Penelitian Tanah II. Bogor (1982).

15. YOSHIDA, T., Fundamental of Rice Crop Science, The IRRI, Los Banos.Laguna (1981).

16. HAUCK. R.D .• and BREMNER, J.M., Use of tracers for soil and fertilizer

research, Adv. Agron. 28 (1976) 219.

17. PATRICK, WMJr., and REDDY, K.R., Fate of fertilizer nitrogen in a floodedrice soil. Soil Sci. Soc. Amer. J. 40 (1976) 678.

18. WETSELAAR, R., "Some background on nitrogen fertilizer efficiency inlowland rice", Diskusi Terbatas di Pusat Penelitian Tanah. Bogor (1984).

19. YAKAMURA, J., TABUCHI, T .• and KUBOTA, H., "Behaviour and balanceof applied nitrogen and phosphorus under rice field condition", Procee­dings of the International Seminar on Soil and Fertility Management inIntensive Agriculture (SEFMIA), Tokyo (1977) 342.

300

Page 11: PENGAMATAN TERHADAP TRANSFORMASI N- DAN lSN~ UREA …

DISKUSI

PUDJO RAHARDJO :

Berbagai data penelitian, pupuk N yang diserap oleh tanarnan adalah keeil. Penyebabkeefisienan yang keeil ini kira-kira disebabkan oleh eara-cara pernupukan ataubentuk pupuk N itu sendiri.

A.M. DAMDAM :

Penyebab rendahnya keefisienan pupuk N di sarnping karena sifat tanarnan dalarnkernarnpuan rnenyerap N dari pupuk juga cara-cara pernupukan dan bentuk-bentukpupuknya itu sendiri, serta banyak lagi yang lain. Sayang sekali di dalarn percobaanini belurn dicobakan pada kondisi ada tanarnan, jadi yang dicobakan adalah padakondisi tanpa tanarnan karena sesuai judul percobaan dan tujuannya adalah hanyarnengamati transformasi hilangnya N dari tanah sawah dari pupuk urea yang diberi­kan secara disebar. Cara disebar ini urnum dilakukan oleh petani sekarang. Dan caraini justru pada umumnya sering diperoleh keefisienan pupuk N yang rendah,menurut beberapa peneliti baik di dalam maupun di luar negeri. Kenapa percobaanini tanpa tanaman, karena N yang diserap oleh tanaman dianggap tidak hilang, jadiyang diamati sebetulnya adalah·N yang hilang yang tidak dapat dijangkau lagi olehtanaman .

ELL YA ABAS WIKARDI :

Saudara mengatakan bahwa penguapan N makin tinggi pada tanah yang permukaanaimya !endah.I. Apakah Saudara tidak mencoba membandingkan antara areal yang ditanami

dengan areal yang tidak ditanami.2. Mengingat petani kita memberikan pupuk N justru mengeringkan dulu sawah­

nya, bukan menggenangi. Bila pernyataan Saudara benar, ini berarti banyaksekali pupuk N yang hilang.

A.M. DAMDAM :

1. Karena ini hanya merupakan penelitian dasar dan yang diserap oleh tanamandianggap tidak hilang, maka percobaan untuk tahap I dilakukan pada kondisitanpa tanaman. Barangkali pertanyaan Anda bisa sebagai saran untuk sayalakukan pada percobaan tahap II, yakni dengan adanya tanarnan akan dilaku­kan. Dan tentu saja N yang hilang menguap jika ada tanaman kernungkinanlebih kecil jika dibandingkan dengan tanpa tanarnan karena tanarnan dapatrnemperkecil besamya kecepatan angin yang rnengalir di atas perrnukaan air

genangan sawah dan mernbawa terbang N-NH3' Tidak hanya kecepatan anginyang menentukan besarnya volatilisasi -NH3 tapi pH, ternperatur, sertakonsentrasi N (NH3 + NW 4) besar pengaruhnya. Jadi tidak dapat dipastikanapakah dengan adanya tanarnan, N yang hilang rnenguap dapat diperkeeil,

301

Page 12: PENGAMATAN TERHADAP TRANSFORMASI N- DAN lSN~ UREA …

bergantung pada pengaruh tanaman itu sendiri terhadap parameter-parameter

penentu volatilisasi NH3' Jika tanaman padi di tanah sawah dapat meng~angiaktivitas algae penyebab pH naile maka N yang hilang melalui V()IAtili!UiNH~akan lebih kecil.

2. Hasil percobaan saya sebetulnya belum seluruhnya dapat diterapkan kepadapetani, karena hanya merupakan penelitian dasar. Menurut saya, cara petaniyang mengeringkan sawahnya pada waktu pemupukan N tanpa ada usahamembenamkan adalah tindakan salah ditinjau dari segi banyaknya N yanghilang melalui penguapan. Tapi tidaldah selalu berarti bahwa menggenangisawah setinggi mungkin selalu benar, beberapa faktor masih perlu dipertimbang­kan termasuk aspek sosial dan ekonomi petani. Dan di samping itu hasilpercobaan saya menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan tinggi penggenanganterhadap banyaknya N yang hilang adalah tidak nyata, tetapi ada kecenderung­IDJ bahwa N yang hilang menguap meningkat dengan makin rendahnya peng­genangan.

302