pengadaan majalah ilmiah di perpustakaan sekolah …

102
PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA BINTARO Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: Sudin Antoro 106025001063 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M / 1432 H

Upload: others

Post on 04-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

PENGADAAN MAJALAH ILMIAH

DI PERPUSTAKAAN

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

BINTARO

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Sudin Antoro 106025001063

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS

ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H

Page 2: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

PENGADAAN MAJALAH ILMIAH

DI PERPUSTAKAAN

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

BINTARO

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Sudin Antoro

106025001063

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS

ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H

Page 3: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …
Page 4: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …
Page 5: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …
Page 6: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

i

ABSTRAK

Sudin Antoro

Pengadaan Majalah Ilmiah di Perpustakaan Sekolah Tinggi Akuntasi Negara Bintaro

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengadaan majalah ilmiah di Perpustakaan Sekolah Tinggi Akuntasi Negara Bintaro. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah metode dan kendala-kendala pengadaan majalah ilmiah di Perpustakaan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Bintaro. Lokasi penelitian dilakukan di Perpustakaan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Bintaro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Untuk teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa perpusatakaan tersebut tidak memiliki kebijakan pengembangan koleksi tertulis termasuk kebijakan pengadaan majalah ilmiah. Kebijakan yang ada hanya kebijakan yang merupakan pendapat pribadi orang-orang tertentu saja yang memiliki wewenang seperti kepala perpustakaan. Mengenai metode pengadaan majalah ilmiah, pihak perpustakaan hanya memiliki kewenangan pada dua metode saja, yaitu metode sumbangan/hadiah dan metode deposit. Sedangkan metode pembelian ditangani oleh lembaga STAN, bukan pihak perpustakaan diantaranya majalah ilmiah dalam bentuk elektronik. Temuan dari penelitian ini bahwa metode pengadaan melalui sumbangan dilakukan dua cara, pertama melalui permintaan dan yang kedua tanpa melalui permintaan. Metode pengadaan hadiah melalui permintaan dilakukan hanya kepada Ditjen Kebendaharaan Negara, Ditjen Bea dan Cukai dan Ditjen Pajak. Sedangkan hadiah yang tanpa melalui permintaan, biasanya diperoleh dari pihak STAN. Sedangkan metode deposit diperoleh dari karya-karya yang berasal dari kelompok widyaiswara di lingkungan lembaga STAN. Diantara kendala-kendala yang ditemukan dalam penelitian ini adalah perpustakaan tidak memiliki kebijakan secara tertulis tentang pengadaan koleksi, termasuk majalah ilmiah. Kendala lainya adalah pihak perpustakaan tidak dilibatkan dan diberi wewenang dalam proses pembelian majalah ilmiah

Page 7: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

ii

KATA PENGANTAR

بسم االله الر حمن الر حیم

Segala puji bagi Allah pencipta alam semesta. Allah maha besar kasih

sayangNYA sang pemilik raja yang agung dan pemilik hari pembalasan. Hanya

kepada-MU kami menyembah dan hanya kepada-MU kami meminta pertolongan.

Tunjukanlah jalan yang lurus atas mereka orang-orang yang beriman dan jangan

lah kami digolongkan pada orang-orang yang dibenci dan disesatkan.

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi agung

Muhammad Rosullillah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut hingga akhir

zaman. Mudah-mudahan kita semua terlimpah ilmu yang tersambung dengan pipa

pada Rosulullah keberkahan dan kebenaran, bukan kesesatan.

Penulis sampikan rasa hormat dan termakasih pada orang-orang yang

selalu memberi dekapan kasih dan sayang. Seorang wanita mulia ibunda Suryati

sekaligus sebagai ayah. Ajaranya dan pesanya selalu mengiringi langkah dalam

meniti kehidupan. Anakku yang pertama bernama Fatihka Khaisya Hamid dan

Istri tercinta Marsi tanpa disadari selalu memberikan rasa semangat. Juga Mertua

ibu Sukini yang telah memberikan dukungan moril dan materil, semoga amal

ibadahnya mengalir sepanjang masa. Amin

Jakarta, Agustus 2011

Penulis

Page 8: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menghaturkah rasa hormat dan terima kasih yang tak terhingga

pada pihak-pihak yang telah berjasa dalam menyusun skripsi ini. Tanpa ada

dorongan moril dari luar kiranya sulit untuk diwujudkan dalam penyusuan yang

memang akui penulis memiliki keterbatasan kemampuan. Ucapan terima kasih

kepada:

1. Dr. H. Abdul Wahid Hasyim, M.Ag. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Rizal Saiful Haq, MA. Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan

Informasi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sekaligus sebagai pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk

membimbing dan mengarahkan penulis.

3. Pungki Purnomo, MLIS. Sekertaris Jurusan Ilmu Perpustakaan dan

Informasi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. Subarjo, M.M. Kasubbag. Perpustakaan STAN, Bpk Dasim Unit

Pengolahan dan seluruh staf Perpustakaan.

5. Wuljo Ortopadinata, S.ST, AK. Kasubbag. Kepegawaian dan Peralatan.

Bapak Edi Basuki kordinator TIK dan seluruh stafnya.

6. Alm. Sagnan (ayah) bin Kamad dan Ibunda, adikku Ahmad Aziz Susanto,

Muhammad Kholik dan kakaku Khaerudin Mahendra dan Suminah yang

selalu mendoakan penulis. Semoga Allah senantiasa melindungi dan

meridhoi, baik di dunia sampai di akhirat kelak.

Page 9: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

iv

7. Alm. Supar dan ibunda (mertua) dan istri tercinta serta seluruh keluarga

besarnya yang selalu memberi kedamaian dan ketengan lewat nasehat-

nasehatnya. Mudah-mudahan diberkahi baik dunia-akhirat.

8. Drs. Hazairin. MM. Ayah yang telah menuntun dan mengajarkan selama

ini hingga penulis mencapai universitas.

9. Bapak Budi dan Ibu Indri serta seluruh staf dan karyawan yang selalu

memberi peluang dalam meniti dedikasi.

10. Bapak Hans dan Drg. Yuni serta anak-anaknya yang selalu memberikan

semangat. Beliau begitu besar jasa-jasanya, banyak sekali memberikan

pilihan penulis untuk masuk kedokteran, namun pada akhirnya penulis

menemukan jalanya sendiri.

11. Ir. Uke Lukmatara dan keluarganya, tak lupapula sahabat tercinta dr. Hj.

Kartikan Anisa Anadella dan seluruh keluarga besar Hj. Hilda. Mudah-

mudahan Allah membalas amal kebaikanya.

12. Abidin Khusaeni, Ramdhani, Manarul Hidayat, Risky Adrian, Sigit

Argasaputra. Sahabat sejati sebangku dan seperjuangan

13. Azra Kurniasyah, Susi Fatimah, Sulhan Rumaru, Pandu Jati, Fadillah, Didi

Rustandi, Dewi, Audy, Aulia, Elies. Semua teman-teman KKS yang telah

banyak memberikan pelajaran.

14. Teman-teman IPI angkatan 06’ tidak disebutkan satu persatu, namun tidak

mengurangi rasa hormat.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT. Jualah penulis serahkan semua. Semoga

jasa dan amal baik mereka dicatat sebagai amal shaleh yang bernilai ibadah dan

amal shaleh yang mereka lakukan mendapat balasan yang berlipat ganda.

Page 10: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

v

Demikian juga semoga dengan selesainya skripsi ini dapat diambil hikmah dan

manfaat serta merupakan amal ibadah khususnya bagi penulis juga umumnya bagi

pembaca. Amiin ya Rabbal ‘Alamin…

Page 11: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................. ii

UCAPAN TERIMA KASIH....................................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ......................................................................... 6

C. Perumusan Masalah........................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7

E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7

F. Metode Penelitian.............................................................................. 8

G. Sistematika Penulisan........................................................................ 9

BAB II TINJAUAN TEORITIS PENGADAAN MAJALAH ILMIAH

A. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi .................................. 13

2. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ........................................ 14

3. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ......................................... 15

B. Bahan Pustaka

1. Pengertian Bahan Pustaka............................................................ 16

2. Fungsi Bahan Pustaka.................................................................. 17

3. Jenis-Jenis Koleksi ...................................................................... 19

4. Kebijakan Pengembangan Koleksi............................................... 20

Page 12: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

vii

a. Prinsip-Prinsip dan Prosedur Seleksi Majalah ........................ 22

b. Alat Bantu Seleksi Majalah.................................................... 23

c. Prosedur Seleksi Majalah....................................................... 25

C. Terbitan Berkala

1. Pengertian Majalah Ilmiah........................................................... 26

2. Jenis-Jenis Majalah Ilmiah........................................................... 28

3. Ciri-Ciri Majalah Ilmiah Sebagai Terbitan Berseri ....................... 33

D. Jurnal Elektronik

1. Pengertian Jurnal Elektronik ........................................................ 34

2. Pentingnya Jurnal Elektronik ...................................................... 34

3. Perkembangan Jurnal Elektonik................................................... 35

E. Metode Pengadaan Majalah Ilmiah

1. Membeli ...................................................................................... 36

2. Melanggan................................................................................... 38

3. Hadiah atau Sumbangan .............................................................. 39

4. Tukar Menukar Publikasi............................................................. 40

5. Deposit ........................................................................................ 42

BAB III PERPUSTAKAAN STAN

A. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara ..................................................... 43

B. Sejarah Singkat Perpustakaan............................................................ 44

C. Struktur Organisasi Perpustakaan STAN ........................................... 46

D. Fasilitas Perpustakaan ...................................................................... 47

E. Sistem Layanan Perpustakaan............................................................ 50

F. Koleksi Perpustakaan ....................................................................... 53

Page 13: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

viii

BAB IV PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN STAN

BINTARO

A. Hasil Penelitian

1. Kebijakan Pengembangan Koleksi ......................................... 55

2. Metode Pengadaan Majalah ilmiah ........................................ 56

3. Kendala Pengadaan Majalah Ilmiah ....................................... 62

B. Analisa Data .................................................................................... 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 66

B. Saran-Saran....................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

ix

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah Tinggi Akuntansi

Negara

2. Tabel 2. Jam Layanan Peminjaman dan Pengembalian

3. Tabel 3. Koleksi Perpustakaan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Page 15: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan dapat diartikan sebagai sumber ilmu pengetahuan yang

tersimpan berbagai ragam informasi. Sebagaiman yang diungkapakan oleh

Sutarno NS, dalam bukunya berjudul Perpustakaan dan Masyarakat. Tiga

element penting dalam perpustakaan adalah ”pengumpulan informasi,

pelestarian dan penyediaan informasi agar bisa digunakan...”1 dapat dipahami

bahwa dengan melalui proses pengumpulan informasi, tentunya tidak semua

dapat diterima. Informasi yang terkandung dalam koleksi, diperlukan upaya

analisis kebutuhan pemakai, hal ini menyangkut penentuan relevan atau

tidaknya koleksi perpustakaan yang tersimpan. Apakah sesuai dengan visi

dan misi lembaga yang menaungi atau tidak. Apalagi disebuah perguruan

tinggi, perpustakaan sangat diperlukan sebagai lembaga yang sangat penting

dalam ikut serta menetukan upaya yang akan dicapai. Sebagaimana dalam

pengertiannya ”Perpustakaan perguruan tinggi yaitu membantu perguruan

tinggi mencapai tujuanya...”2

Ditinjau dari koleksi, maka perpustakaan perlu melakukan kegiatan

pengadaan bahan pustaka untuk mencukupi kebutuhan pemakai. Adapun

tujuan dari pengadaan adalah ”untuk menyediakan sumber informasi sesuai

1 Sutarno NS., Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003),

h. 1 2 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia, 1991), h. 51

Page 16: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

2

dengan visi dan misi perpustakaan termasuk mengadakan, menerbitkan,

memebuat kliping, membuat rekaman atau membuat digital...”3

Selanjutnya, Sutarno menjelaskan ”Pengadaan bahan pustaka

merupakan salah satu bidang kegiatan perpustakaan yang mempunyai tugas

mengadakan dan mengembangkan semua jenis koleksi bahan pustaka...”4

kata mengembangkan mengandung pengertian yang sama dengan pendapat

Darmono. Terkait hal ini, menyatakan bahwa ”Dalam kegiatan pengadaan

bahan pustaka, perpustakaan terikat dan sekaligus dipandu oleh rambu-rambu

yang tertuang dalam kebijakan pengembangan koleksi. Koleksi mana yang

menjadi prioritas pengadaan sudah ditentukan dalam kebijakan

pengembangan koleksi...”5

Adapun dalam pengadaan perlu menentukan bahan pustaka yang

akan dipilih. Kegiatan ini merupakan rangkaian daripada proses pengadaan

sebagai upaya menetukan bahan pustaka yang akan menjadi koleksi

selanjutnya. Adapaun pengelompokan bahan pustaka menurut Abdul

Rahman Saleh adalah ”koleksi umum, koleksi refrensi, koleksi terbitan

berseri, koleksi micro, dan koleksi audiovisual...”6 hal ini bertujuan untuk

mempermudah dalam proses pengadaan.

Pendapat lain menjelaskan bahwa, yang dimasksud dengan bahan

pustaka ialah ”semua bahan tercetak yang menjadi koleksi perpustakaan.

3 Sutarno NS., Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam Pengembangan Masyarakat

Inforamsi , (Jakarta: Panta Rai, 2005), h. 113 4 Sutarno NS., Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003),

h. 1 5 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja,

(Jakarta: Grasindo, 2007), h. 70 6 Abdul Rahamn Saleh dan Yuyu Yulia, Pengelolaan Terbitan Berseri, (Jakarta:

Universitas Terbuka, 1996), h. 2

Page 17: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

3

Secara umum bahan pustaka digolongkan menjadi tiga macam diantarnaya:

pertama, buku, yang meliputi karya monograf, karya cetak yang meliputi

halaman 49 halaman atau lebih. Kedua, bahan berkala, majalah, surat kabar,

dan bahan lain yang dikeluarkan secara berkala. Ketiga, bahan audio-visual,

meliputi film; video, gambar, peta, globe, microfilm, rekaman suara, dan

kaset...”7

Secara umum perpustakaan perguruan tinggi terdiri dari buku,

majalah ilmiah atau sering disebut jurnal, surat kabar, kliping (tergolong

terbitan berkala) dll. Kelengkapan dan kesediaan koleksi merupakan harapan

setiap perpustakaan, tak terkeculi perpustakaan Sekolah Tinggi Akuntasi

Negara (STAN). Penelitian ini akan menyoroti tentang majalah ilmiah.

Dengan alasan bahwa, koleksi tersebut sangat besar pengaruhnya dalam

dunia akademis. STAN, sebagai perguruan tinggi profesi, tentunya harus

mengikuti perkembangan ilmu pengetahun serta isu-isu yang ada dikalangan

masyarakat. Sebab profesi yang dikembangkan adalah merupakan pegawai

publik. Dijelaskan dalam Undang-Undang No 20 Sistem Pendidikan

Nasional (SISDIKNAS) diuraikan pada Pasal 29 mengenai pendidikan

kedinasan.8 Adapun peraturan yang dikeluarkan oleh Kemenkeu adalah

Sekolah Tinggi Kedinasan dalam bidang akuntasi yang diselenggarakan oleh

7 Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 1999), h. 3.6 8 Ayat (1) pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan

oleh departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen, (2) pendidikan kedinasan berfungsi meningkatan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagai pegawai dan calon pegawai negri suatu departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen, (3) pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal, (4) ketentuan mengenai pandidikan kedinasan sebagai mana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Lihat juga Standar Nasional Pendidikan (SNP), (Jakarta: Asa Mandiri, 2006), h. 250

Page 18: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

4

Kementerian Keuangan, sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor: 1/PMK/1977 tanggal 18 Februari 1977.9

Dalam peraturan Standar Nasional Indonesia (SNI 7330:2009)

Perpustakaan Perguruan Tinggi menjelaskan bahwa

“perpustakaan melanggan sekurang-kurangnya satu judul majalah ilmiah untuk setiap program studi yang diselenggarakan perguruan tinggi pada program diploma serta sarjana, dan dua judul untuk program pascasarjana.” 10

Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti pengadaan majalah ilmiah

yang ada di Perpustakaan STAN. Sebagai bahan acuan, peneliti

membandingkan dengan Keputusan Kepala Badan Standarisasi Nasional No

82/KEP/BSN/9/2009 Tentang Penetapan 4 (empat) Standard. Point yang

diambil sebagai acuan menganai majalah ilmiah Perpustakaan Perguruan

Tinggi. Adapun pengertian mengenai majalah ilmiah adalah sebagai berikut

“Majalah ilmiah merupakan alat komunikasi yang memiliki sumberdaya

informasi, baik dalam waktu dekat maupun waktu yang akan datang.

Pentingnya majalah ilmiah di perpustakaan sesuai dengan fungsinya sebagai

alat komunikasi ilmiah dari hasil-hasil penelitian, pandangan para ilmuan

untuk menyebarluaskan temuan-temuan terbarunya sesuai dengan

keilmuanya. Sehingga tujuan perguruan tinggi Tri Darma dapat terlaksana

dan cepat berkembang…”11

9 Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan Nomor: KEP-207/BP/2000

Tentang Ketentuan-Ketentuan Pengelolaan/Penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma Bidang Keuangan di Lingkuang Departemen Keuangan: lihat juga Himpunan Peraturan Mahasiswa STAN, (Jurangmangu: STAN, 2002)

10 http://elib.unicom.ac.id/dowload.php?id=32710. diakses pada tanggal 11 Januari 2011 11 Mulkan Acmad dan Sudirman Bakri, “Jurnal Sebagai Terbitan Media Publikasi Ilmiah

di Perpustakaan Perguruan Tinggi,” Jurnal Kepustakawanan dan Masyarakat Membaca, No. XXI, Vol. 2, (Palembang: UPT Perpustakaan Universitas Sriwijaya, 2005), h. 62-63

Page 19: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

5

Kalau dilihat dari fungsi, sebagai alat komunikasi ilmiah dari hasil-

hasil penelitian, jelas bahwa betapa hebatnya dan pentingnya koleksi

tersebut. Informasinya selalu terbaru, simpel tidak memakan waktu untuk

memahami dari pada isi kandunganya. Penekanan Sekolah Tinggi Akuntansi

Negara dari pada tujuannya adalah mencetak dan melahirkan kader-kader

yang memiliki bakat keilmuan dalam disiplin ilmu, tentunya jurusan-jurusan

yang diselenggarakan. Diantara jurusan-jurusan yang ada adalah program D

III dan D IV (setara dengan S1). D III meliputi, keuangan Spesialisasi

Akuntansi, Spesialisasi Kebendaharaan Negara, Spesialisasi Kepabean dan

Cukai, Spesialisasi Perpajakan, Spesialisasi Penilai (PBB) dan Spesialisasi

Pengurusan Piutang dan Lelang Negara (PPLN). Adapun untuk program D

IV, khusus akuntansi. Untuk penempatan kerja, ditempatkan pada

lingkungan Kementerian Keuangan seperti Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK-RI), Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP), Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Direktorat Jenderal

Bea dan Cukai (DJBC), Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara

(DJPLN). Oleh sebab itu, untuk menunjang dalam mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan serta isu-isu yang berkembang di masyarakat, maka

majalah ilmiah kiranya sangat tepat dalam hal ini.

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) merupakan perguruan

tinggi kedinasan yang banyak diminati mahasiswa. Karena, selain kuliah

tidak menggunakan biyaya, ada hal lain seperti jaminan mahasiswa setelah

tamat mendapat penempatan kerja yang telah disediakan oleh Kementerian

Keuangan. Hal ini tertera dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor:

Page 20: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

6

1274/KMK.08/1992 tentang ketentuan wajib kerja bagi calon pegawai negri

sipil/pegawai negri sipil yang mengikuti pendidikan program

diploma/Sekolah Tinggi Akuntansi Negara/program gelar di lingkungan

Departemen Keuangan.12

Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat

topik tentang ”Pengadaan Majalah Ilmiah Di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Akutansi Negara Bintaro" topik ini menarik untuk dikaji, karena

kemajuan perpustakaan bukan terletak pada kemegahan gedung dan

fasilitasnya, melainkan kelengkapan dan kemutahiran bahan pustaka sebagai

koleksi, sehingga dapat melahirkan pemahaman-pemahaman baru dalam

bidang keilmuan bagi mahasiswa, dosen dan sivitas akademika. Oleh karena

itu penelitian ini akan memfokuskan pada pengadaan majalah ilmiah.

Selanjutnya akan dijabarkan pembatasan dan perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian akademik/nonakademik sampai metode

peneliitan dan sistematika penulisan yang akan dijabarkan dalam bab satu ini.

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dan agar pembahasan tidak meluas serta

melebar, maka penulis membatasi masalah dalam pengadaan majalah ilmiah.

Dalam pengadaan tentunya memiliki aturan yang berlaku sebagai pedoman

kegiatan. Adapun metode pengadaan pada umunya adalah melalui

sumbangan, hadiah dan deposit. Di bawah ini Perumusan masalah.

12 Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan Nomor: KEP-

207/BP/2000 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pengelolaan/Penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma Bidang Keuangan di Lingkuang Departemen Keuangan: lihat juga Himpunan Peraturan Mahasiswa STAN, (Jurangmangu: STAN, 2002)

Page 21: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

7

C. Perumusan Masalah

Masalah yang akan diangkat dalam skripsi ini akan diuraikan dengan

kalimat pertanyaan diantaranya adalah:

1. Bagaimana kebijakan pengembangan koleksi yang digunakan sebagai

acuan dalam pengadaan majalah ilmiah di perpustakaan STAN Bintaro?

2. Bagaimana metode pengadaan majalah ilmiah di Perpustakaan STAN

Bintaro?

3. Kendala apa yang dihadapi oleh Perpustakaan STAN Bintaro dalam

rangka pengadaan majalah ilmiah?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan dan menganalisa lebih

detail megenai pengadaan majalah ilmiah di Perpustakaan STAN.

Sebagaiman yang ingin diketahui sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kebijakan pengadaan majalah ilmiah di Perpustakaan

STAN Bintaro.

2. Untuk mengetahui bagaimana metode dalam pengadaan majalah ilmiah.

3. Untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi oleh Perpustakaan STAN

Bintaro dalam rangka pengadaan majalah ilmiah.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Penelitian Secara Akademik

a) Sebagai sumbangan bagi akademik, bidang Ilmu Perpustakaan

dan Informasi

b) Sebagai penelitian awal untuk dilakukan penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Penelitian Non Akademik

Page 22: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

8

a) Menjadi bahan masukan bagi kepala perpustakaan dan

pustakawan tempat penelitian.

b) Untuk memperoleh pengalaman bagi penulis sebagai penelitian

awal.

F. Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah metode kualitatif.13 Selain itu penelitian ini bersifat deskriptif analisis,

”yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan sifat suatu keadaan

yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan.”14

Untuk memperoleh data secara langsung, penulis mengadakan

pendekatan langsung dengan cara meninjau obyek penelitian yaitu

Perpustakaan STAN dan melibatkan berbagai pengelola perpustakaan,

diantaranya Kasubbag Perpustakaan, Bagian Pengolahan, dan Kasubbag

Kepegawaian dan Peralatan serta Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK). Dan juga dokumen-dokumen yang terkait guna mendapatkan data

serta keterangan-keterangan yang di perlukan dalam penelitian ini.

Skripsi ini ditulis menggunakan pedoman penulisan karya ilmiah

skripsi, tesis dan disertasi sesuai standar yang berlaku di Universitas Islam

Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penerbit CeQDA (Center for Quality

Developmen and Assurance, 2007

13 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 7-8

14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Suatu Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipata, 1992), h. 29

Page 23: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

9

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara, penulis mengadakan tanya jawab dengan Pengelola

Perpustakaan STAN dan pihak terkait lainya yang untuk mendapatkan

data yang dianggap akurat.15

b. Observasi, penulis mengadakan pengamatan langsung ke Perpustakaan

STAN untuk memperoleh data, mengenai bagaiman metode yang

digunakan serta kendala dalam pengadaan bahan pustaka.16

c. Riset perpustakaan, (Library research) penelitian ini dengan

mempelajari buku-buku literatur dokumen, artikel, dengan maksud

untuk mendapatkan gambaran tinjauan literatur sesuai dengan

pembahasan skirpsi.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan dalam skripsi ini penulis secara sistematika membagi

menjadi lima bab. Setiap pembagian bab secara isi telah memenuhi

standarisasi penulisan karya ilmiah (SKRIPSI). Sistematiak penulisan skripsi

ini adalah sebagai berikut:

BAB I, PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, pembatasan

masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan digunakan untuk

memberikan penjelasan secara garis besar tentang pembahasan yang akan

diuraikan dalam pembahasan ini. Secara garis besar ada pembagian sub bab

yang terdiri dari: latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan

15 Putu Laxman Pendit, ed. Merajaut Makana Penelitian Kualitatif bidang Perpustakaan

dan Informasi, (Jakarta: Citra Karyakarsa Mandiri, 2009), h. 73 16 Ibid, h. 72

Page 24: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

10

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian akademik/non-akademik,

metode penelitian dan sistematika penulisan.

Dalam bab ini penulis akan memfokuskan pada titik pembahasan

yang akan diangkat pada bab selanjutnya, sehingga pembaca akan lebih

memahami setelah membaca pada pandahuluan sebagai isi latar belakang

dari skipsi ini. Selanjutnya pembaca lebih memahami isi secara keseluruhan

setelah membaca latar belakang, apa pokok pembahasan yang diangkat.

BAB II, TINJAUAN UMUM PENGADAAN BAHAN PUSTAKA

Bab ini berisi masalah yang hendak diteliti, sebagai tema pokok yang

diteliti. Dalam bab ini penulis akan membahas beberapa sub bab, yaitu:

perpustakaan perguruan tinggi, bahan pustaka, terbitan berkala, jurnal

elektronik (e-jurnal) dan metode pengadaan majalah ilmiah.

Para pakar dalam ilmu perpustakaan memberikan uraian secara jelas

perpustakaan perguruan tinggi, bahan pustaka, terbitan berkala, jurnal

elektronik (e-jurnal) dan metode pengadaan majalah ilmiah. Para pakar

menjawab persoalan yang ada dalam perpustakaan, diantarnaya menjabarkan

apa pengertian perpustakaan perguruan tinggi, fungsi dan tugas. Terbitan

berkala dalam hal ini majalah ilmiah, jurnal elektronik (e-jurnal). Sampai

metode dalam pengadaan bahan pustaka, yaitu tetang pengadaan majalah

ilmiah. Bab ini sebagai landasan teori yang akan di ujikan dengan hasil

penelitian.

BAB III, PERPUSTAKAAN STAN

Bab ini berisi tentang kondisi perpustakaan STAN meliputi sejarah

singkat perpustakaan, struktur organisasi, fasilitas gedung dan perlengkapan,

Page 25: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

11

sistem dan layanan serta jenis koleksi perpustakaan. Semua yang

menyangkut perpustakaan akan diuraikan secara jelas. Sehingga pembaca

mengetahui apa saja yang ada di perpustakaan, yang tentunya akan

menambah wawasan baru dalam ilmu perpustakaan.

BAB IV, PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN STAN

BINTARO

Bab ini berisi tetang pengadaan majalah ilmiah, kebijakan

pengembangan koleksi, metode pengadaan serta kendala dalam pengadaan

yang ada di perpustakaan STAN dilanjutkan analisa data. Adapun yang akan

diuraikan adalah hasil penelitian dengan variabel dan sub-sub variabel.

Variabel secara global mengenai pengadaan majalah ilmiah. Adapun sub

variabel diantarnaya berkenaan dengan prosedur pengadaan, metode dan

kendala-kendala dalam pengadaan.

Sub variabel akan diuraikan secara rinci dengan melalui pengamatan

langsung, riset perpustakaan dan hasil wawancara. Di dalam wawancara agar

informatif maka narasumber yang akan diwawancarai adalah orang-ornag

yang memiliki otoritas di lapangan, bertujuan agar informasi yang diberikan

akurat dan meyakinkan.

BAB V, PENUTUP

Bab ini sebagai penutup dari pembahasan skirpsi, bab ini memuat

beberapa kesimpulan dari uraian-uraian bab-bab terdahulu dan saran-saran

yang kemudian diakhiri oleh daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Kesimpulan yang menjawab daripada perumusan masalah. Apa yang ada di

lapangan, apakah sesuai dengan teroritis atau berbeda.

Page 26: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

12

Saran-saran merupakan pengembangan daripada pengamatan peneliti

dalam lapangan sehingga saran-saran yang disajikan dapat membenahi

ataupaun mengurai kegiatan yang ada. Sehingga ada kemiripan dengan

teoritis keilmuan meski tidak seratus persen sama, tapi paling tidak penulis

yang telah memahami secara detail kegiatan pengadaan secara teoritis

sehingga mampu memberikan masukan dengan saran-saran untuk

perkembangan serta kemajuan.

Page 27: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

13

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

PENGADAAN MAJALAH ILMIAH

A. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Menurut Soeatimah dalam bukunya menjelaskan tentang pengertian

perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi adalah ”suatu

unsur penunjang yang merupakan perangkat kelengkapan di bidang

pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat...”1

“Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di

lingkungan perguruan tinggi atau sekolah, akademi atau pendidikan lainya,

yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan

tinggi.”2 Sedangkan menurut Yuyu Yulia ”Perpustakaan perguruan tinggi

adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan

bawahanya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi...”3

Yang termasuk perpustakaan perguruan tinggi ialah “perpustakaan

jurusan, bagian, fakultas, universitas, institut, maupun sekolah tinggi,

misalnya lembaga penelitian dan lembaga pengabdian masyarakat, juga

dimasukan ke dalam kelompok perpustakaan perguruan tinggi…”4

Adapun tujuan secara umum perpustakaan perguruan tinggi menurut

Sulistyo Basuki, adalah sebagai berikut ”pertama memenuhi keperluan

1 Soeatimah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan, (Yogyakarta: Kanisius,

1992), h. 40 2 Abdul Rahman Saleh, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi, h. 17 3 Yuyu Yulia, dkk, Pengadaan Bahan Pustaka, Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 12 4 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia, 1991), h. 51

Page 28: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

14

informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan

mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi.

Kedua menyediakan bahan pustaka rujukan (refrens), ketiga menyediakan

ruang belajar untuk pemakai perpustakaan, keempat menyediakan jasa

peminjam tepat guna bagi berbagai jenis pemakai, dan yang kelima

menyediakan jasa informasi aktif...”5

Jelas bawa definisi yang di atas menyatakan perpustakaan perguruan

tinggi terdapat pada perguruan tinggi atau univesitas yang mendukung

terlaksananya Tri Darma. STAN sebagai perguruan tinggi yang berafiliasi

pada Kementerian Keuangan tentunya sama memiliki tujuan Tri Darma

perguruan tinggi, meski STAN sebagai perguruan tinggi kedinasan.

2. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi berfungsi atau dengan kata lain dapat

difungsikan sebagai proses penunjang, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat (Tri Darma Perguruan Tinggi)6 begitu juga menurut Abdul

Rahman Saleh, diantaranya dapat dilihat dari dua aspek, antara lain program

kegiatan perpustakaan serta layanan. Aspek pertama diantaranya:

a. Pengumpulan informasi

b. Pengolahan informasi

c. Penelusuran informasi

d. Pemanfaatan informasi

e. Penyebarluasan inforamsi

5 Sulistiyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia,1991), h. 51-52 6 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan:Suatu Pendekatan Praktis, h. 36

Page 29: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

15

f. pemeliharaan serta pelestarian informasi7

Adapun aspek yang kedua dari sisi program kegiatannya yang ada di

perpustakaan perguruan tinggi diantarnya memiliki tiga jenis fungsi ialah

sebagai berikut:

a. Sebagai pusat layanan informasi untuk program pendidikan dan

pengajaran

b. Sebagai pusat layanan informasi untuk program penelitian

c. Sebagai pusat layanan informasi untuk program pengabdian pada

masyarakat8

3. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Adapun tugas pokok Perpustakaan perguruan tinggi sebagai berikut:

a. Menyediakan dan mengolah bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi; mahasiswa, staf pengajar, dan bisa dimungkinkan pegawai perguruan tinggi lainya.

b. Memberikan layanan dan pendayagunaan bahan pustaka bagi masyarakat perguruan tinggi

c. Menyediakan bahan pustaka dan layanan referensi pada semua tingkatan akademis dari mahasiswa yang baru masuk sampai pada mahasiswa pasca sarjana, bahkan pada staf pengajar

d. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan. e. Menyediakan jasa peminjaman bagi seluruh pemakai perpustakaan

(anggota). f. Menyediakan jasa informasi aktif baik kepada pemakai di lingkungan

perguruan tinggi maupun kepada masyarakat di luar perguruan tinggi.9 Jadi dapat disimpulkan tugas dan tujuan dari perpustakaan perguruan

tinggi ialah memenuhi kebutuhan sivitas akademika dan dapat memiliki

kemampuan memberikan bahan rujukan mulai dari lingkungan perguruan

tinggi hingga memiliki pengaruh pada lingkungan.

7 Abdul Rahman Saleh, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi, h. 17 8 Ibid, h. 18 9 Ibid, h. 18

Page 30: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

16

B. Bahan Pustaka

1. Pengertian Bahan Pustaka

Bahan pustaka merupakan ruh dari perpustakaan, sehingga tanpa

adanya bahan pustaka, perpustakaan tidak bisa dinamis, tidak bisa

melakukan kegiatan peminjaman dan kegiatan lainya yang bisa

dimanfaatkan oleh pengguna. Soetimah yang dikutip oleh Nanang Sunarya

disebutkan “bahan pustaka adalah wadah informasi dapat berupa buku non

buku.”10 Adapun Bahan pustaka yang dimaksud oleh Sulistyo adalah:

a. Karya cetak atau karya grafis seperti buku, majalah, surat kabar, disertasi dan laporan.

b. Karya noncetak atau karya rekam seperti piringian hitam, rekaman audio, kaset dan video.

c. Bentuk micro seperti microfilm, microfis. d. Karya dalam bentuk elektronik seperti disket, pita magnetic dan cartride

yang dihubungkan dengan computer.11

Pendapat di atas sejalan dengan pendapat Karmidi bahwa bahan

pustaka adalah semua bentuk tercetak yang dapat digunakan. Menurut

Karmidi bahan pustaka dibagi menjadi tiga golongan;

a. Buku, mencakup monograf, karya cetak yang meliputi 49 halama atau lebih dari itu.

b. Terbitan berkala, sepeti majalah ilmiah surat kabar serta bahan lain yang diterbitkan secara kala

c. Bentuk audio-visual, seperti film, video, gambar, peta, globe, microfilm, rekaman suara, dan kaset..12 Dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan pustaka semua jenis yang dapat

bermanfaat untuk menyimpan informasi baik berbentuk cetak atau

noncetak. Perpustakaan melakukan pengadaan, pengolahan dan pelestarikan

10 Nanang Sunarya, “Mengenal Bahan Pustaka“ Artikel diakses pada tanggal 22

desember, 2010. jam 15.28 wib. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/259717.pdf. 11 Sulistiyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia,1991), h. 8 12 Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 1999), h. 3.18

Page 31: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

17

bahan pustaka menjadi koleksi. Sehingga diharapkan mampu berkembang

dan mengalami kemajuan yang pesat. Bahan pustaka yang akan menjadi

koleksi perpustakaan harus sesuai dengan kebutuhan pengguna, siapa

penggunanya agar tujuan perpustakaan dalam hal ini dapat dicapai. Contoh

lain misalakan perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah, perpustakaan

umum. Semuanya memerlukan keseriusan dalam menetukan bahan pustaka

yang akan menjadi koleksi perpustakaan.

Dikatakan bahan pustaka, sebab belum menjadi koleksi perpustakaan

sedangkan koleksi pustaka merupakan bagaian atau hasil yang telah diolah

menjadi koleksi perpustakaan. Jadi, disini terdapat perbedaan antara bahan

pustaka dan koleksi pustaka.

2. Fungsi Bahan Pustaka

Dalam catatan yang ditulis oleh Nanang Sunarya, fungi bahan pustaka

adalah sebagai berikut:13

a. Organisasi Pengajaran

Dalam dunia pendidikan sering dikenal dunia pendidikan atau dunia

pengajaran, proses belajar mengajar (PBM). Dalam hal ini bahan

pustaka sanggat penting berkenaan untuk memperluas dan mendalami

butir-butir pelajaran yang relevan serta berkaitan dengan pengajaran

terebut.

b. Penelitian

sumber informasi dapat ditemukan kembali apabila data itu disimpan

dengan baik, dalam hal ini bahan pustaka sebagai media yang mampu di

13 Nanang Sunarya, “Mengenal Bahan Pustaka“.

Page 32: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

18

telusur untuk menyimpan temuan-temuan dalam penelitian baik pada

waktu dekat maupun masa yang akan datang.

c. Tutorial

bahan pustaka mampu memberikan informasi yang dapat digunakan dan

diasah bagi banyak orang untuk mengembagkan keterampian baik di

pendidikan maupun profesi lain. Seperti, bisnis, intertaiment dan lain-

lain. Sebagai wujud nyata, banyak orang bisa belajar mandiri dengan

leluasa dan bisa menelurkan hasilnya yang bersumber dari informasi-

informasi yang terkandung dari bahan pustaka.

d. Aktualitas Informasi

banyaknya inforamsi yang tersaji dalam bahan pustaka yang di telurkan

oleh berbagai penerbit membuat informasi semakin bervariasi.

Informasi yang terkandung disajikan secara menarik bagi pembaca, baik

hasil penelitian, suplemen, ataupun informasi lainya yang dapat

digunakan sebagai penambah ilmu pengetahuan

e. Nilai Ekomomis

keberadaan bahan pustaka menyimpan beragam informasi yang bisa

digunakan oleh pembaca dimanapun. Baik dalam keadaan diperjalanan,

di pesawat, di kapal laut atau di manapun. Bahan pustaka yang memiliki

keluesan dan bisa menjadi teman bagi pembacanya. Kefleksibelan

bahan pustaka memberikan gambaran bahwa tidaklah sulit untuk

mendapatkan pengetahuan yang tak terhingga hanya dengan melakukan

bacaan, kajian atau penelitian yang didapat dari isi bahan pustaka.

Page 33: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

19

f. Sarana Hiburan

bahan pustaka bermacam-macam isinya tergantung tujuan penerbit yang

memiliki maksud masing-masing. Adapun bahan bacaan ini biasnaya

bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan, kecapean orang yang setiap

hari beraktifitas. Adapun sajian bahan pustaka semacam ini biasanya

tergolong pada jenis fiksi, dengan sajian berbahasa renyah tidak sulit

untuk dipahami.

g. Dokumentar

bentuk karya orang yang ingin dituangkan dalam bentuk buku atau

media apapun yang mampu menyimpan informasi yang terkandung dan

dapat dijaga keberadaanya sehingga akan tetap ada. Dalam hal ini,

bahan pustaka sebagai wahana dokumenter yang aktif.

3. Jenis-Jenis Koleksi

Jenis-jenis koleksi yang terdapat di perpustakaan STAN lebih berpusat

pada koleksi tercetak seperti buku, kamus, ensiklopedi, bahan berkala

majalah ilmiah, koran, tabloid, laporan tahunan, laporah tugas akhir dan

skripsi. Koleksi-koleksi itu semunya menjadi bahan bacaan atau bahan

rujukan yang dikelola serta dirawat oleh Perpustakaan STAN

Pada umumnya bahan pustaka digolongkan menjadi tiga macam

seperti yang diungkap Karmidi Martoatmodjo yaitu, buku, bahan berkala,

bahan audio-Visual;

Namun peneliti akan membahasanya mengenai bahan berkala yang

lebih spesifiknya adalah majalah ilmiah. Di bawah ini contoh

pengelompokan jenis berkala.

Page 34: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

20

a. Majalah; Majalah biasanya diterbitkan mingguan, dua mingguan atau

bahkan bulanan.

b. Surat kabar, dan bahan lain yang dikeluarkan secara berkala. Pada

umumnya terbitan berkala berupa majalah dan koran. Majalah dan

koran diperlukan sebagai koleksi perpustakaan karena keduanya berisi

berita aktual yang memiliki berbagai aspek kehidupan manusia. Koran

biasanya diterbitkan setiap hari.

c. Tabloid merupakan terbitan seperti koran tetapi ukuranya adalah

separoh dari ukuran koran. Tabloid jarang yang terbit harian, tetapi

terbit secara mingguan atau bahkan dua mingguan. Ada beberapa

contoh majalah seperti Gatra, Femina, Kartini, Tempo, adapun semisal

koran, diantaranya; Kompas, Republika, Suara karya, Media Indonesia.

Contoh lain seperti Tabloid, sering ditemui di pasaran adalah Nova dan

Bola14

4. Kebijakan Pengembangan koleksi

Kebijakan pengembangan koleksi merupakan proses yang harus dilalui

setiap akan melakukan pengadaan bahan pustaka. Kebijakan ini merupakan

sebagai alat kontrol yang dapat mengendalikan dan mengarahkan apa yang

sebenaranya yang akan dituju. Dalam hal ini adalah pengadaan bahan

pustaka yang akan diadakan, tentu perpustakaan tidak serta-merta

melakukan tanpa aturan yang jelas. Apabila kegiatan pengadaan dilakukan

tanpa ada aturan terlebih dahulu, maka tidak menutup kemungkinan hasil

yang didapat tidak sesuai dengan kebutuhan.

14 Darmono, Perpustakaan Sekolah:Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja,

(Jakarta: Grasindo, 2007), h. 66

Page 35: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

21

Menurut Siti Maryam pengadaan bahan pustaka merupakan bagian

dari kegiatan mengembangkan koleksi yang sering dikenal collection

development/policy. Suatu kebijakan atau dokumen yang dapat memberi

arah dan bimbingan mengenai koleksi yang akan dikembangkan...15 adapun

menurut Yuyu Yulia ”kebijakan sebaiknya dibuat secara tertulis, sehingga

apabila terjadi kerancuan atau perubahan dapat ditarik kembali pada

kebijakan yang telah ditetapkan...”16

Ada beberapa fungsi kebijakan pengembangan koleksi yang perlu

dilaksanakan. Adapun fungsi-fungsinya sebagai berikut:17

a. Pedoman bagi selektor

peranannya sangat membantu dengan adanya kebijakan dengan

demikian kegiatan kerja lebih terarah serta tujuan atau sasaran

yang jelas meski dengan dengan kondisi dana terbatas bisa

dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sehingga kegiatan dapat

mendukung program pengadaan bahan pustaka secara optimal

berdasarkan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dan disetujui.

b. Sarana komunikasi

kebijakan yang telah dibuat serta telah ditetapkan secara

gamblang dan tertulis, langkah berikutnya diinformasikan

pemakai, mahasiswa, dosen ataupun administrator maupun

pihak lain menyangkut apa saja cakupan mengenai bahan

pustaka yang akan dikembangkan selanjutnya.

15 Siti Maryam, “Upaya Mencari Solusi Pengembangan Koleksi di Perpustakaan IAIN

Syarif Hidayatullah Jakarta” Al-Maktabah, Vol. 1, No. 2, (Jakarta: Syahid Indah Press, 1999), h. 3 16 Yuyu Yulia dkk, pengadaan Bahan Pustaka, (jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 11 17 Ibid, h. 17

Page 36: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

22

c. Sarana perencanaan

kebijakan yang telah dibuat dan ditetapkan dapat memberikan

gambaran dan informasi yang dapat membantu dalam proses

alokasi dana dan rencana pengadaan bahan pustaka untuk

selanjutnya

Selanjutnya manfaat yang dapat diambil dari kebijakan pengembangan

koleksi selain fungsi yang telah di uraikan diatas:18

a. Membantu menetapkan metode untuk menilai bahan sebelum dibeli

b. Membantu memilih cara yang terbaik untuk pengadaan, misalnya langsung dari penerbit atau melalui jobber

c. Membantu menghadapi masalah sensor dengan menjelaskan bahan macam apa yang akan dibeli dan menunjukan bahwa kebijakan tersebut didukung oleh para administrator lembaga yang bersangkutan

d. Membantu dalam prencanaan anggaran jangka panjang dengan menetapkan prioritas-prioritas pengembangan bahan pustaka

e. Membantu kegiatan kerjasama antar perpustakaan seperti pinjam antar perpustakaan kerjasama dalam pengadaan dan sebagainya

f. Membantu identifikasi bahan pustaka yang perlu dipindahkan ke gudang atau dikeluarkan dari koleksi

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya

kebijakan tetunya sangat membantu dalam kegiatan pengembangan yang

pada intinya sebagai upaya pemambahan koleksi.

a. Prinsip-Prinsip dan Prosedur Seleksi Majalah

Adapun prinsip-prinsip dan prosedur yang perlu dijalankan saat

melakukan seleksi majalah adalah sebagai berikut: 19

1. Diusahakan mendapatkan alat yang dapat memberikan informasi

mengenai suatu sabjek.

18 Ibid, h. 18 19 Yanti Gristinawati Sujana, “Pengadaan Terbitan Berkala: Modul 3” materi diambil dari

Yuyu Yulia dkk, Pengadaan Bahan Pustaka, h. 75-77

Page 37: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

23

2. Memilih judul yang diindeks didalam majalah sekunder standar.

Cara ini bisa dilakukan dengan membaca review untuk majalah.

3. Utamakan majalah inti dalam bidang tertetu yang sesuai dengan

disiplin ilmu

4. Diusahakan mendapat nomor contoh. Hal ini bisa dilakukan dengan

mengirim surat ke penerbit. Dengan demikian dapat diambil

keputusan apakah mau melanggan atau tidak.

5. Perpustakaan mengusahakan kerjasama dalam pengadaan. Hal ini

sebagai cara untuk menghemat biyaya dalam pengadaan.

6. Seleksi majalah sebaiknya dilakukan dalam cara yang sama dengan

buku. Perencanaan yang matang serta teratur dan berkelanjutan, hal

ini perlu dilakukan.

7. Seleksi majalah seperti seleksi buku, merupakan seni. Kegiatan ini

merupakan kegiatan keterampilan oleh sebab itu diperlukan latihan

dalam menilai.

Point-point di atas merupakan upaya agar dalam seleksi majalah

tidak keluar dari kebutuhan dan dan ketentuan-ketentuan yang

berlaku, baik aturan yang berlaku di perpustakaan maupun aturan

yang nantinya menyangkut proses pembelian ke penerbit.

b. Alat Bantu Seleksi Majalah

Pasca penelaahan di atas tersebut, kemudian giliranya pengerucutan

keputusan untuk melanggan judul-judul majalah yang bisa dicari pada alat

bantu yang berkembang saat-saat ini, misalkan;

Page 38: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

24

1. Indek majalah Indonesia. Jakarta: pusat dokumentasi dan informasi

ilmiah olnine

2. Daftar terbitan berkala Indonesia yang telah mempunyai ISSN.

Jakarta:Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah.20

3. Union Catalog of Serials/katalog induk majalah terbitan PDII-

LIPI. Berisi daftar majalah di bidang Sains, sosial dan

kemanusiaan yang dimiliki oleh perpustakaan-perpustakaan di

pulau jawa.

4. List of Indonesian Serial with their ISSN /daftar majalah Indonesia

yang telah memiliki ISSN. dengan demikian majalah yang belum

memiliki ISSN tidak dicantumkan di sini.21

5. Katalog penerbit dalam dan luar negri.22

6. Bibliografi nasional maupun internasional.23

7. Tinjauan buku, yang dimuat dalam majalah ilmiah, surat kabar

serta majalah ilmiah populer.24

Jenis-jenis di atas dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pencarian

judul dan penerbit suatu majalah ilmilah. Dengan mengunakan panduaan,

maka pencarian akan lebih mudah baik judul, harga dan penerbitan.

20 Kosam Rimbarawa, Manajemen Terbitan Berkala, (Jakarta: Hakaesar, 2008), h. 26 21 Sulaiman TS, Buku Informasi Pelayanan Masyarakat: (Jakarta: Bina Darma Pemuda

2005), h. 22. ISSN singakatan dari International Standar Serial Number. ISSN ini khusus untuk terbitan yang sifatnya serial (berseri); majalah, bulletin, jurnal, laporan berkala. Instansi yang mengeluarkan ISSN adalah Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-LIPI. Jl. Gatot Subroto No. 10, Jakarta.

22 Yanti Gristinawati Sujana, “Pengadaan Terbitan Berkala: Modul 3,” materi diambil dari Yuyu Yulia, Pengadaan Bahan Pustaka, h. 78

23 Ibid, 78 24 Darmono, Perpustakaan Sekolah:Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, h. 67-

68

Page 39: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

25

c. Prosedur Seleksi Majalah

Prosedur yang harus dilakukan agar saat seleksi majalah adalah

sebagai berikut

1. Seleksi bisa dilakukan oleh dosen, mahasiswa atau pustakawan hal

ini tergantung pada jenis perpustakaan serta siapa yang berhak

memilih. Baik atas inisiatif sendiri atau permintaan pustakawan.

2. Pengusul menginformasikan usulanya dengan cara mengisi formulir

yang telah disediakan oleh perpustakaan. Penyediaan data

bibliografi secara lengkap; judul majalah, nama dan alamat penerbit,

frekwensi terbit, ISSN (International Standard Serial Number), dan

harga langganan.

3. Formulir bisa langsung disampaikan kepada perpustakaan, atau

langsung ke penanggung jawab atau petugas pengadaan koleksi.

4. Selanjutnya petugas melakukan Verivikasi diantaranya adalah:

a) Mengecek serta melengkapi data bibliografi dari tiap judul majalah yang diusulkan dengan menggunakan alat seleksi.

b) Petugas pengadaan berkewajiban mencocokkan judul majalah yang diusulkan dengan judul-judul majalah yang sudah dimiliki oleh perpustakaan dengan melalui katalog majalah atau kartu registrasi majalah.

c) Apabila anggaran terbatas sehingga tidak semua usulan dapat diterima, oleh sebab itu perlu dibuatkan ”kartu desidrata” sehingga apabila pengadaan selajutnya memiliki dana bisa dipertimbangkan atau dengan cara lain melalui penjajakan pertukaran atau melalui hadiah

d) Terakhir keputusan yang diambil harus disampaikan kepada yang mengusulkan melalui pimpinan perpustakaan.25

Adapun pendapat Sutarno dalam proses pengadaan (akuisisi) koleksi

perpustakaan dilakukan beberapa tahap, yang pertama yaitu, berpendapat

25 Yanti Gristinawati Sujana, “Pengadaan Terbitan Berkala: Modul 3,” materi diambil dari Yuyu Yulia dkk, Pengadaan Bahan Pustaka, h 78-79

Page 40: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

26

”bahwa kebijakan pengadaan koleksi adalah yang paling utama dan paling

penting menginggat dasar koleksi yang perlu di jabarkan yang meliputi

penekanan jenis, jumlah dan mutu, pemakaian yang dilayani, kesediaan

anggaran dan kemudahan mendapatkanya. Yang kedua, pengumulan bahan

seleksi (tools selection); katalog terbitan, bibliografi, permintaan/sarana

pemakai, daftar koleksi yang sudah dimiliki, book in print, perkembangan

ilmu pengetahuan, tren/kecenderungan pemakai. Yang ketiga, proses

seleksi; pemilihan berdasarkan nama pengarang, subjek, judul, harga, tahun

terbit, kualitas, ketersediaan di pasar, asas manfaat. Yang keempat,

pembuatan daftar buku yang siap diadakan/dibeli (desidrata). Terakhir

adalah proses cara pengadaan bahan pustaka diantarannya, membeli

langsung, membeli melalui agen, distributor dll”...26 dari uraian di atas

dapat di tarik kesimpulan bahwa, rentetan kegiatan yang harus dilakukan

dalam pengadaan bertujuan agar dapat memberi gambaran dan mampu

melakukan kegiatan dengan dilandasi prosedur yang berlaku serta dapat

mencapai tujuan.

C. Terbitan Berkala

1. Pengertian Majalah Ilmiah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tentang pengertian majalah

ilmiah. ”Majalah ilmiah adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam

suatu bidang ilmu tertentu...”27 Pengertian yang dimaksud tersebut ialah

majalah khusus memuat artikel dalam suatu bidang ilmu tertentu. Di dalam

kamus Inggris Indonesia oleh Jhon M. Echols & Hassan Shadily disebutkan

26 Sutarno, Membina Perpustakaan Desa, (Jakarta: Sagung Seto, 2008), h. 86 27 Penyusun kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 482

Page 41: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

27

bahwa ”Journal adalah majalah ilmiah, surat kabar, serta buku/catatan

harian…”28

Menurut Muhamad Irwan “Majalah memiliki ciri khas sebagai media

informasi, mulai dari waktu terbit, serta memiliki nilai-nilai kebaruan

informasi, kepadatan, serta keragaman sehingga sangat dimungkinkan

menjadi wacana bagi orang lain, baik langsung maupun masa yang akan

mendatang…”29

Menurut Lasa HS. “Jurnal adalah terbitan dalam bidang tertentu oleh

istansi, badan, organisasi profesi maupun lembaga keilmuan. Terbit secara

berkala dan teratur berisi informasi ilmiah, hasil penelitian, prosiding

seminar maupun pertemuan ilmiah lain…”30

Sulistyo Basuki mengatakan bahwa “jurnal (majalah ilmiah) adalah

terbitan yang muncul dalam frekwensi teratur untuk jangka waktu yang

tidak ditentukan, berisi artikel atau penjelasan sebuah teori, atau hasil

penelitian atau penerapan sebuah teori, dan setiap kali terbit paling sedikit

memuat tiga artikel ilmiah. Isi jurnal tergantung pada sifat masing-masing

majalah contohnya adalah majalah yang diterbitkan oleh ikatan ilmu

perpustakaan…”31

Adapun definisi yang diambil dari Ensiklopedi Nasional Indonesia

tentang majalah ilmiah “majalah ilmiah adalah suatu penerbitan khusus

berisi artikel mengenai ilmu pengetahuan berdasarkan hasil penelitian, dan

28 Jhon M. Echols & Hassan Shadily, kamus Inggris Indonesia, 1992 29 Muhammad Irwan, Majalah dan Koran Sebagai Media Informasi Bagi Pengguna

Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jurnal kepustakawanan dan Masyarakat Membaca, XXI, 2 (Palembang: UPT Perpustakaan Universitas Sriwijaya, 2005), h. 63-70

30 Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala, h 16 31 Sulistyo Basuki, Dasar-Dasar Dokumentasi, (Jakarta: Universitas Terbuka), 1996. h.

38

Page 42: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

28

biasanya dikelola dan diterbitkan oleh lembaga-lembaga ilmiah, perguruan

tinggi dan organisasi profesi. Contoh ekonomi dan keuangan, majalah

Obstetri dan Ginekologi Indonesia…” 32 adapun contoh dari sumber lain,

diantaranya Bulletin Pustakawan Indonesia, Bulletin Pasca Sarjana IPB,

Journal of Animal Science33 Pada umumnya majalah sering disebut terbitan

berkala karena terbitannya secara berkala (periodik)…34

Jadi dapat disimpulakan bahwa majalah ilmiah merupakan terbitan

berkala yang terbit berkelanjutan dengan waktu yang tidak ditentukan.

Berisi artikel yang ditulis beberapa orang dengan bahasa ilmiah, serta

terdapat tim sebagai tanggung jawab yang disebut redaksi. Isi artikel tidak

terlalu panjang sehingga mampu menarik pembaca. Dengan kata lain

merupakan publisitas secara umum yang menyajikan berbagai tulisan

artikel, baik publisitas secara umum maupun yang khusus dari berbagai

pengarang yang mendapat predikat secara keilmuan yang sangat penting.

2. Jenis-Jenis Majalah Ilmiah

Kosam Rimbarawa dalam bukunya yang berjudul Manajemen

Terbitan Berkala menguraikan lebih terperinci mengenai jurnal atau

majalah ilmiah. Jurnal atau majalah dibagi menjadi beberapa bagian sesuai

dengan bobot ilmiah…35 Masing-masing memiliki tujuan, pemakainya

siapa, dan kontekstualnya tentang apa.

Pertama “majalah ilmiah secara khusus bertujuan sebagai media untuk

memberikan ruang pada para peneliti untuk menyajikan hasil-hasil

32 Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: Delta Pamungkas, 2004), h. 43

33 Abdul Rahman Saleh dan Yuyu, Pengelolaan Terbitan Berseri, h. 11 34 Soeatimah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan, h. 24 35 Kosam Rimbarawa, Manajemen Terbitan Berkala, (Jakarta: Hakaesar, 2008), 7-10

Page 43: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

29

penelitian sebagai sarana komunikasi baik antar ilmuwan yang disiplin

ilmu yang sama maupun orang lain, yang berupaya mendalami ilmu

tersebut… “36

Kedua “majalah semi ilmiah memiliki kefokusan dalam

memperkenalkan dan menyebarluaskan pandangan-pandangan ilmiah dari

disiplin ilmu tertentu dengan bahasa yang dapt dipahami oleh khalayak

orang banyak.

Ketiga “majalah Ilmiah Populer memperkenalkan dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan perkembanganya dengan cara yang

mudah dipahami oleh masyarakat umum…”37

Adapun corak terbitan majalah ilmiah menurut Abdul Rahman Saleh,

adalah sebagai berikut “mingguan (weekly), setiap bulan (monthly), dua

bulan sekali (bimonthly), tiga bulan sekali (quarterly), setahun dua kali

(semi annually), dan setahun sekali (annually)…”38 Ada tiga jenis majalah

menurut Abdul Rahman Saleh, diantaranya adalah sebagai berikut

1. Majalah komersil

majalah ini berisi artikel populer sehingga dapat dibaca oleh orang

banyak. Majalah ini bertujuan untuk mendapatkan keuntugan,

sehingga semakin banyak dan luas daya jangkaunya akan semakin

berlipat keuntunganya. Keuntungannya didapat dari iklan, semakin

banyak orang membaca semakin besar peluang yang didapat,

contoh majalah ini seperti Gatra

36 Ibid, h. 7-10 37 Ibid, h. 7-10 38 Abdul Rahman Saleh dan Janti G. Sujana, Pengantar Kepustakaan, (Jakarta: sagung

seto, 2009), h. 26

Page 44: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

30

2. Majalah ilmiah

majalah ini biasanya memuat artikel yang memang ahli dalam

bidangnya, baik penulis maupun editornya. Majalah ini diterbitkan

oleh istitusi pendidikan atau lembaga-lembaga penelitian. Adapun

pelanggan terbesar adalah kalangan perpustakaan, contoh majalah

ini. Bulletin Ikatan Pustakawan Indonesia, Journal of Animal

Science

3. Majalah lokal atau lingkungan sendiri

majalah ini dengan tujuan untuk dapat digunakan oleh kalangan

sendiri misal para karyawan dalam perusahaan, biasanya berisi

tentang informasi mengenai perusahaan seperti perkembangan-

perkembangan yang didapat, kerjasama dengan perusahaan lain

semisal sedang melakukan terobosan baru dalam usahanya, Contoh

majalah. Bulletin American Culture Center. 39

Adapun pendapat Yanti Gristinawati Sujana, dalam buku yang

berjudul “Pengadaan Terbitan Berkala: modul 3,” materi diambil dari buku

yang ditulis oleh Yuyu dkk, “Pengadaan Bahan Pustaka. Adapun cara

membedakan menurut Yanti dengan melalui penerbitan. Sama halnya

pendapat Abdul Rahman Saleh yang mengelompokan majalah dengan

melalui penerbitan. Sehingga, nampak jelas majalah dalam

pengelompokanya, yaitu dapat dilihat dari penerbitan komersil atau ilmiah

populer. Adalah sebagai berikut

1. Terbitan Lembaga Ilmiah Atau Perkumpulan Profesi

39 Adbul Rahman Saleh dan Yuyu, Pengelolaan Terbitan Berseri, h. 9-13

Page 45: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

31

a) Pada umunya media ini memuat catatan risalah hasil pertemuan atau

makalah-makalah yang didiskusikan yang diikutsertakan hasil

daripada diskusi dari suatu pertemuan yang dilakukan oleh suatu

lembaga peneliti atau perkumpulan prosesi. Sebagai contoh, risalah

lokakarya hasil penelitian Lahan Kering dan Konservasi di Diaerah

Aliran Sungai. Contoh lain, prosiding lokakarya nasional efiensi

pupuk.

b) Kandungan informasi dari pada publikasi ini, diterbitkan oleh media

resmi ataupun dari suatu lembaga perkumpulan profesi tertentu.

Biasanya lebih fokus dalam menyajikan hasil daripada temuan-

temuan penelitian. Informasinya sebagai media pertukaran antara

sesama ilmuwan atau yang memiliki kesamaan keilmuan.

Contohnya, Agronomy Journal. Namun penerbitan ini tidak semua

lembaga mampu menerbitakan, dapat pula publikasi ini diterbitkan

oleh penerbit komersil.

2. Terbitan ini menerbitkan majalah yang bisa dijual, yang artinya

menerbitkan untuk mendapat keuntungan.

3. Sering kali perusahaan atau badan industri yang telah maju

mengeluarkan terbitan berseri. Adapun tujuan penerbitan ini memiliki

maksud promosi pada kalangan luar sebagai pengenalan dan

pengembangan pada masyarakat dan penerbitan ini juga

Page 46: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

32

mempublikasikan untuk kalangan sendiri, menginformasikan kegiatan

karyawan serta mengenai kebijaksanaan yang ada.40

Dapat disimpulkan bahwa dari tiga pendapat di atas yang terdiri dari

pertama majalah ilmiah atau sering disebut jurnal, kedua majalah semi

ilmiah atau sering disebut majalah ilmiah populer dan yang ketiga adalah

majalah umum atau sering disebut majalah komersil. Majalah ilmiah

merupakan sajian yang menarik untuk dapat dibaca orang dalam bidang

ilmu tertentu sesuai dengan tujuan pembacanya. Penyajiannya tidak terlalu

panjang seperti buku, sehingga orang mudah memahami tanpa terlalu lama

membaca. Majalah ilmiah bertujuan menginformasikan temuan-temuan

terbaru oleh ilmuwan yang mengandung kebaruan infromasi yang penting

untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Majalah ilmiah populer berisi

artikel dengan sajian bahasa mudah dipahami seluruh masyarakat, baik

yang menyangkut ilmu tertentu atau tidak. Sedangkan majalah umum atau

komersil majalah yang berisi berita dan banyak mengandung iklan yang

disajikan. Iklan ini dikemas dengan sedemikian rupa sehingga enak untuk

dibaca.

Ketiga majalah tersebut dalam perpustakaan sangat diperlukan sesuai

kepentingannya. Adapun perpustakaan perguruan tinggi sebaiknya lebih

banyak mengoleksi majalah yang tergolong dalam majalah ilmiah atau

sering disebut jurnal. Oleh karna itu keberadaan majalah ilmiah ini sanggat

diperlukan dari segala aspek dalam perguruan tinggi. Aspek komunikasi

antar ilmuan, pengayaan keilmuan individu, kelompok atau lembaga. Para

40 Yanti Gristinawati Sujana, “Pengadaan Terbitan Berkala: Modul-3,” materi diambil dari buku yang di tulis oleh Yuyu dkk, Pengadaan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 72-73

Page 47: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

33

mahasiswa, dan dosen atau pengajar sehingga mampu memiliki dialektik

komponen keilmuan yang mendalam dan mampu mengimbangi

perkembagan ilmu sesuai bidangnya.

3. Ciri-Ciri Majalah Ilmiah Sebagai Terbitan Berseri

Abdul Rahman Saleh menjelaskan bahwa ciri-ciri kehasan terbitan

berseri dapat di pahamai dengan beberapa hal;

a. Penyajian artikel muncul yang ditulis oleh beberapa orang, bisa

dimungkinkan dengan topik yang sama atau bisa jadi pembahasan yang

berbeda-beda dengan gaya bahasa yang berlainan

b. Konten daripada pembahasan biasanya sangat simpel dan tidak terlalu

panjang. Hal ini bisa dibandingkan dengan tulisan pada buku.

c. Secara gari besar tulisan-tulisan yang disajikan membahas tetang

peristiwa, temuan-temuan hasil penelitian atau gagasan terbaru.

d. Ciri lain dari terbitan berseri adalah adanya tim redaksi sebagai

penanggung jawab atas terbitan ini.

e. Digolongkan dalam bentuk arsip ilmiah yang diketahu oleh khalayak

umum

f. Memiliki frekwnsi terbit yang trus menerus, harian, mingguan, bulanan,

tiga bulanan, enam bulanan, tahunan dan seterusnya.

g. Adanya kehususan yaitu terdaftarnya Internasional Standard Serial

Number (ISSN). ISSN ini sebagai kontrol internasional.41

D. Jurnal Elektronik

Perkembangan ilmu komunikasi dan teknologi dewasa ini semakin

pesat, penggunaan masal berbagai media digital dari mulai hal sekecil

hingga penggunan dengan kapasitas besar terus berkembang. Komunikasi

sangat mudah tanpa kenal ruang dan waktu sehingga kemudahan cara

mendapatkan informasi sangat mudah. Di dunia perpustakaan

41 Abdul Rahman Saleh dan Yuyu, Pengelolaan Terbitan Berseri, h. 4

Page 48: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

34

perkembangan ini sanggat dirasakan banyak orang, baik pustakawan

ataupun pengguna perpustakaan sebagai penelusur inforamsi. Informasi ini

mudah didapat tanpa harus datang keperpustakaan atau ketempat

penyimpanan koleksi. Koleksi saat ini bisa berbentuk digital, seperti yang

sedang gencarnya e-jurnal.

1. Pengertian Jurnal Elektronik

Jurnal elektronik atau e-jurnal dalam sumber disebutkan bahwa “jurnal

elektronik (e-Journal) adalah jurnal/majalah yang diterbitkan dalam format

elektronik…”42 Sedangkan pengertian yang dikeluarkan oleh LIPI “Sarana

berbasis web untuk mengolah sebuah jurnal ilmiah non ilmiah. Sarana ini

disediakan sebagai wadah bagi pengelola, penulis dan pembaca karya-karya

ilmiah…43

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jurnal

elektronik adalah jurnal yang berbentuk elektronik/digital yang tersedia

agar mudah diakses dari mana pun. Seperti yang berkembang saat ini jurnal

terdapat pada format web dan CD-ROM. Dalam format web biasanya dapat

ditelusur dengan komputer yang terhubung dengan internet. Adapun yang

menggunakan format CR-ROM pengguna bisa langsung membuka tanpa

mesti ada jaringan internet.

2. Pentingnya Jurnal Elektronik

Pada umunya banyak lembaga penelitian ataupun perguruan

tinggi yang melakukan penelitian diantaranya mahasiswa maupun

dosen, skripsi, tesis dan disertasi, jurnal sangat penting, sebab

42 Jonner Hasugian, “Penelusuran Online dan Ketersediaan Sumber Daya Informasi Elektronik,” Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, No.1, Vol.4 (Juni 2008): h. 19.

43 http://www.jurnal. Lipi.go.id/utama.cgi? bantuan. Diakses tanggal 17 Januari 2011

Page 49: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

35

informasinya selalu mutahir. Menurut Vickery informasi diperlukan

untuk

a) Memepersiapkan dan mendefinisikan masalah-masalah

b) Memformulasikan suatu solusi ilmiah dan teknis

c) Menempatkan pekerjaan dalam konteks yang tepat dengan

pekerjaan yang telah terselesaikan

d) Menghubungkan pekerjaan dengan pekerjaan yang sedang

berlangsung suatu kajian

e) Menemukan desain/strategi dalam pengumpulan data

f) Menemukan teknik pengumpulan data

g) Mediasi peralatan dan perangkat

h) Memilih suatu teknik analisa data yang terkumpul

i) Mengintegrasikan penemuan ke dalam gambaran pengetahuan

mutahir dalam suatu kajian44

Dari uraian di atas bahwa jurnal memberikan alternatif bagai peneliti

untuk dapat membantu dalam melakukan kegiatan penelitian. Jurnal

elektonik merupakan salahsatu solusi masa kini menginggat kemudahanya

dan ekonomis biyaya yang dikeluarkan serta bisa diakses dimana saja

3. Perkembangan Jurnal Elektonik

Sebuah survai menunjukan peningkatan dalam penggunaan jurnal

elektonik. Dengan kata lain, ada kemajuan yang signifikan dalam

penggunaan jurnal elektronik. Penelitian ini dilakukan pada

perpustakaan perguruan tinggi negara Australia oleh sebuah lembaga

44 Brian C. Vickery, Information Science In The Theory And Practice, (London:

Bateterwort, 1987), h. 94

Page 50: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

36

survai CAUL (Counsil of Australia University Librarians) dari hasil

survai, perpustakaan menghabiskan rata-rata 3,2 juta dollar AUS pada

tahun 2004 sedangkan pada tahun 2002 2,6 juta dollar AUS untuk

membeli jurnal. Maka dinyatakan ada kenaikan kisaran 23% atau 6 %

per tahun.45 faktor yang mendorong terjadinya perkembangan dalam

penggunaan jurnal elektonik karena banyaknya penerbit juga terjuan

dalam dunia internet. Penerbit menjajakan jurnal serta diikutkan

sisitem paket, semisal “kumpulan koleksi primer dan buku elektonik

dengan penyajian seperti jurnal” 46 Jurnal berbayar yang banyak di

langgan Indonesia: Proquest, EBSCO. Jurnal bebas bayar: JSTOR

Scholarly Journal Archieve, Directory of Open Access Journal, MIT

Opencourseware dll.

E. Metode Pengadaan Majalah Ilmiah

Pengadaan majalah memiliki prinsip sama halnya dengan pengadaan

buku. Yaitu dengan cara:

1. Membeli

2. Melanggan

3. Hadiah atau Sumbangan

4. Tukar menukar

5. Deposit atau Penerbitan Sendiri

1. Membeli

Langkah-langkah dalam melakukan kegiatan pengadaan bahan

pustaka majalah ilmiah diantaranya adalah mengevaluasi kebutuhan di

45 Putu Laxman Pendit, Peprustakaan Digital A Samapi Z, (Jakarta: Citra Karyakarsa

Mandiri, 2008), h. 157 46 Ibid, 158

Page 51: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

37

lingkungan perpustakaan, tersedianya anggaran dana, mengetahui bidang-

bidang yang dicakup perpustakaan itu, mengetahui minat, bidang calon

pengguna, memperhatikan dan mencek lebih dahulu judul-judul majalah

yang telah dimiliki, dilanggan oleh perpustakaan47

Dalam proses pembelian supaya diperhatikan paling tidak ada dua

yang paling mendasar.

a) Langkah awal dalam pembelian adalah mempersiapkan kartu

pemesanan yang akan diadakan kegiatan ini setelah diadakan

verivikasi sebagai antisipasi pengulangan koleksi yang sudah ada.

1) Setiap pesanan harus dibuat rangkap dua 1 dikirim ke

penerbit serta tembusanya disimpan di bagian majalah

sebagai arsip. Tembusan ini untuk mempermudah

sebaiknya disusun berdasarkan alphabetis judul

majalah/jurnal.

2) Yang harus ditulis dalam surat pemesanan

a) Judul majalah/jurnal b) No. ISSN c) Nama penerbit d) Periode penerbit e) Harga f) Nomor serta volume awal mulai dilanggan g) Setelah lengkap 1 (satu) tahun majalah harus

dibuat katalognya diproses seperti buku dan majalah tersebut harus di jilid 48

b) Pemesanan

daftar pesanan harus dikirimkan ke penerbit, baik dalam maupun

luar negri atau agen sebagai penyalur majalah dalam dan luar negri.

Bisa saja dikirimkan ke suatu perkumpulan organisasi atau

lembaga-lembaga ilmiah yang menerbitkan majalah. Disertakan

47 Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala, h. 25 48 Kosam Rimbarawa, Manajemen Terbitan Berkala, h. 27-28

Page 52: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

38

surat sebagai pernyataan mengenai hal pembayaran, apakah

pembayaranya satu tahun penuh baru dibayar dengan

menggunakan uang muka atau satu tahun penuh dibayar

dibelakang. Maksdunya setelah satu tahun mejalah didapat baru

dilakukan pembayaran. 49

2. Melanggan Langsung Pada Penerbitan

Ada beberapa faktor yang harus dihadapi oleh perpustakaan dalam

melanggan majalah. Diantaranya penerbit memiliki konsumen begitu

banyak, sehingga ada kemungkinan ada keterlambatan atau bisa jadi

majalah tidak terkirim. Dalam hal ini perpustakaan perlu melakukan

konfirmasi ulang bila mengalami keterlambatan atau apabila nanti setelah

satutahun salah satu nomor tidak ada. Antisipasi perlu dilakukan sejak

melakukan langganan awal dengan perjanjian, sehingga ketika mengalami

masalah ada upaya klaim dari pihak perpustakaan tentunya perustakaan

memiliki dasar catatan setiap nomor. Majalah yang datang dicatat menurut

abjad dan nomor terbit sehingga tertata rapi. Namun dengan cara ini ada

kemudahan dan keuntungan.

a. Keuntungan pertama perpustakaan biasanya mendapatkan

majalah dengan cepat.

b. Keuntungan kedua ada jaminan perpustakaan apabila

mengalami masalah, majalah yang dilanggan mengalami

keterlambatan atau tidak dikirim.

49 Yanti Gristinawati Sujana, Pengadaan Terbitan Berkala Modul-3, materi ini di ambil

dari buku yang di tulis oleh Yuyu dkk, Pengadaan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 84

Page 53: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

39

c. Keuntungan ketiga perpustakaan mendapatkan potongan harga

dari langganan apalagi dalam melanggan sampai satu-tiga

tahun.

d. Keuntungan keempat perustakaan dapat melunasi

pembayarannya dalam satu tahun.

e. Keuntungan kelima perpustakaan bisa mendapatkan

kemudahan apabila dalam memberikan akses dengan tepat

akses ini meliputi alamat, jam kerja dan hari libur. Hal ini

untuk mempermudah pengiriman.

f. Keuntungan keenam perpustakaan bisa mendapatkan harga

murah apabila melanggan majalah luar negri, meski ada

perbedaan nilai mata uang asing dengan Indonesia, namun hal

yang menyangkut disini adalah tidak adanya ongkos agen.50

Dari uraian di atas bahwa jurnal memberikan alternatif bagai

peneliti untuk dapat membantu dalam melakukan kegiatan penelitian.

Jurnal elektonik merupakan salahsatu solusi masa kini mengingat

kemudahanya dan ekonomis biyaya yang dikelauarkan serta bisa

diakses dimana saja

3. Hadiah atau Sumbangan

Sebuah perpustakaan bisa mendapat majalah melalui

sumbangan/hadiah dari individu maupun sebuah lembaga. Untuk membuat

perpustakaan dapat dikenal, tentunya perpustakaan aktif memperkenalkan

diri kepada lembaga, yayasan ataupun organisasi profesi yang menerbitkan

50 Ibid, h. 84-85

Page 54: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

40

majalah tertentu. Agar kegiatan direspon dengan baik maka harus ada surat

formal yang harus dilayangkan kepada instansi yang dituju, misalkan surat

permohonan.51

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan megenai metode ini adalah

1. Perolehan majalah ilmiah dengan cara hadiah atas permintaan

a. Perlu menyusun daftar pustakan yang diperlukan.

b. Mengirim surat permohonan hadiah.

c. Apabila bahan pustaka diterima lakukan pemeriksaan dengan

mencocokan daftar kiriman.

d. Dilanjutkan mengirim kembali surat pengantar disertai ucapan

terima kasih.52

2. Perolehan majalah ilmiah dengan cara hadiah tidak atas

permintaan

a. Meneliti kiriman majalah ilmiah dan mencocokkanya dengan surat

pengantarnya.

b. Memilih hadiah yang dibutuhkanya.

c. Menyisihkan hadiah yang tidak diperlukan. Dan mengirim surat

ucapan terimakasih.53

4. Tukar Menukar Publikasi

Dalam buku yang ditulis oleh Lasa paling tidak ada tiga hal dalam

kegiatan ini. Ketiga hal itu merupakan elemen yang sangat penting dalam

kegiatan tukar-menukar. Tukar-menukar merupakan bagian dalam kegiatan

51 Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala, h. 27 52 Yanti Gristinawati Sujana, “Pengadaan Terbitan Berkala: Modul 3,” materi diambil

dari buku yang di tulis oleh Yuyu dkk, Pengadaan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 93

53 Ibid, h. 91

Page 55: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

41

pengadaan bahan pustaka di perpustakaan, namun hal ini jarang dilakukan

dikebanyakan perpustakaan. Paling tidak cara ini merupakan usaha untuk.

a. Sebagai upaya pemerataan dalam penyebaran informasi

b. Sebagai upaya untuk menciptakan kerjasama antarperpustakaan dalam

pelayanan informasi

c. Sebagai upaya dalam membantu pelayanan informasi di antara sesama

pusat informasi.54

Tata cara dalam tukar-menukar majalah ilmiah

1. Sebaiknya daftar majalah yang akan ditukarkan harus disediakan

a) Majalah yang akan dipertukarkan harus sudah melalaui proses yang

dinyatakan sudah tidak lagi sebagai data koleksi perpustakaan

bersangkutan.

b) Pencatatan judul majalah, nomor terbit dan tahun terbit

c) Diperlukan penjelasan mengenai subjek yang akan dipertukarkan

sehingga akan mempermudah dalam proses pertukaran.

2. Penawaran sebaiknya dikirimkan dan disebutkan rincian apa saja yang

akan ditukarkan dengan menjelaskan ongkos kirim dan waktu yang

diproses.

3. Komparasikan dengan peraturan yang berlaku dengan pihak yang akan

melakukan pertukaran.

4. Daftar dari penukar sebaiknya diterima lalu dipelajari apa saja yang

akan ditukarkan.

54 Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala, h. 37

Page 56: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

42

5. Pengiriman daftar yang akan ditukarkan sebaiknya sampai tidak

terlewat waktu agar pihak penukar dapat memilih bahan-bahan yang

akan ditukar.

6. Setelah ada kesepakatan antar perpustakaan makan dapat dilakukan

pertukaran dan selanjutnya bahan dapat diolah.55

5. Deposit

Maksud dari pada kegiatan ini adalah perpustakaan sebaiknya

dijadikan tempat depository dari seluruh terbitan lembaganya. Selain itu

perpustakaan dapat dipercaya sebagai penyalur dari mitra lembaga yang

menerbitkan.56 Metode ini biasanya dilakukan oleh perpustakaan tergabung

dalam sebuah perhimpunan atau organisasi. Atau lembaga yang masih

dalam lingkup satu organisasi. Penekananya ialah para anggota

perpustakaan yang tergabung dalam lembaga, baik formal maupaun non

formal yang seringkali lembaga tersebut menerbitkan buku, maka anggota

tersebut sepatutnya memberikan/sumbangsih kepada perpustakaan untuk

menyumbangkan koleksinya.57

55 Ibid, h. 92 56 Ibid h. 93 57 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia, 1991), h. 220-224

Page 57: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

43

43

BAB III

PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI

AKUNTANSI NEGARA (STAN)

A. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) sebagai perguruan tinggi

kedinasan yang berada dalam naungan Kementerian Keuangan Republik

Indonesia. Pendidikan program diploma bidang keuangan yang

diselenggarakan oleh STAN bertujuan untuk menghasilkan tenaga-tenaga ahli

dalam bidang keuangan negara diantaranya Akuntansi, Perpajakan, Pajak

Bumi dan Bangunan (PBB)/penilai, Kebendaharaan Negara, Kepabean dan

Cukai dan Pengurusan Piutang dan Lelang Negara (PPLN)

1. Visi dan Misi

Visi, menjadikan perguruan tinggi terbaik di bidang keuangan dan

akuntansi sektor publik. Misi, menghasilkan tenaga ahli dalam bidang

keuangan dan akuntansi sektor publik yang bermoral tinggi dan

berwawasan global. Melaksanakan penelitian di bidang keuangan dan

akuntansi sektor publik dan melaksanakan pengabdian masyarakat di

bidang keuangan dan akuntasi sektor publik.

2. Program Studi

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara memiliki beberapa program

studi/prodi untuk diploma dan juga sarjana. Ada beberapa prodi diantaranya

adalah sebagai berikut:

a. Spesialisasi Akuntasi

Page 58: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

44

b. Spesialisasi Perpajakan

c. Spesialisasi Kebendaharaan Negara

d. Spesialisasi Kepabean dan Cukai

e. Spesialisasi Penilai (PBB)

f. Spesialisasi Spesialisasi Pengurusan Piutang dan Lelang Negara

(PPLN)

Sedangkan untuk Strata I (SI) ditempuh dengan jalur lanjutan setelah

mahasiswa melakukan kerja minimum selama satu tahun di lingkugan

Kementerian Keuangan yang berasal dari diploma III Akuntansi. Kemudian

bisa melanjutkan kembali pendidikan program Akuntansi diploma IV untuk

mendapatkan gelar sarjana.

B. Sejarah Singkat Perpustakaan

Lahirnya Perpustakaan STAN tidak luput dari berdirinya Sekolah

Tinggi Akuntansi Negara yang disingkat menjadi STAN. STAN adalah

perguruan tinggi kedinasan di bawah Departemen Keuangan Republik

Indonesia dulu dikenal Departemen dan kini dikenal Kementrian.

Ditetapakan berdasarkan peraturan Kementerian Keuangan

Nomor:1/PMK/1977 tanggal 18 Februari 1977.

Bahwa program diploma bidang keuangan dalam lingkungan

departemen keuangan, sebagaimana ditetapkan dengan keputusan Menteri

Keuangan Nomor:1166/KMK.01/UP.10/1989 tanggal 17 oktober 1989,

telah dilimpahkan tanggung jawab pengelolaanya kepada direktur Sekolah

Tinggi Akuntansi Negara sesuai dengan surat tugas Kepala Badan

Pendidikan Dan Latihan Keuangan Nomor:ST-098/BP/1997 tanggal 31

Page 59: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

45

oktober 1997, dan surat edaran Kepala Badan Pendidikan dan surat Latihan

Keuangan Nomor:SE-048/BP/1998 tanggal 29 oktober 1998.

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara bertujuan untuk mendidik

mahasiswa agar memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang akuntansi

dan keuangan sektor publik. Keberadaanya sanggat strategis di tengan

halaman kampus, untuk memungkinkan permudahan akses mobilitas civitas

akademika. Dimana perpustakaan ini dikelilingi gedung-gedung

perkuliahan yang sangat terkait dengan kebutuhannya mahasiswa dalam

memenuhi kebutuhan informasi.

Informasi yang didapat pada bangku kuliah sangat tidak mencukupi.

Hal ini disebabkan oleh batasan waktu yang ada dalam proses belajar.

Dengan adanya perpustakaan, maka perpustakaan harus berjalan seiring

perkembangan sebagai pemberi layanan informasi kepada sivitas akademika

atau lingkungan perpustakaan dan pelestarian budaya bangsa dalam bentuk

bahan pustaka. Bahan pustaka yang dimaksud adalah segala bentuk karya

tulis, cetak dan rekam diantarnaya naskah, terbitan berkala, buku, surat

kabar, brosur, peta, film, foto, pita rekaman dan lain bahan yang sama.

Oleh karena itu dalam pembangunan ini pihak STAN sangat

memperhitungkan tata letak yang sangat strategis serta membaca perubahan

yang akan dialami selama puluhan tahun ke depan. Perpustakaan ini

memiliki gedung sendiri terpisah dari ruang kuliah. Hal ini menandakan

betapa pentingnya sebuah perpustakaan sebagai unit kerja untuk

mendukung tercapainya Tri Darma perguruan tinggi. Perpustakaan ini

memiliki dua lantai dengan ruangan yang sangat luas. 400 m x 300 m.

Page 60: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

46

C. Struktur Organisasi Perpustakaan STAN

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dikepalai oleh Direktur,

Kusmanadji, Ak., M.B.A dan Kepala Sekretariat, Baihak SE., M Si. Kepala

Subbagian TU dan Keuangan Agus Sunarya Sulaiman, AK., M.Si. Kepala

Subbagian Kepiawaian dan Peralatan Wuljo Ortopadinata, S.ST, AK.

Kepala Subbagian Perpustakaan Drs. Subardjo, M.M.. Kepala Bidang

Akademis Pendidikan Akuntan: Fadlil Usman, M. Acc. Ak. Kepala

Subbidang Tatalaksana Pendidikan Akuntan: Sri Rahayu Tresnawati, S.S,.

M.S.E. Kepala Subbidang Pengembangan Pendidikan Akuntan: Budi

Setiawan, M.Si AK. Kepala Bidang Akademis Pendidikan Ajun Akuntan:

Fadlil Usman, Ak., M.Sc. Kepala Subbidang Tatalaksana Pendidikan Ajun

Akuntan: Nur Aisyah Kustiani, S.S.T., Ak., M.Si.

Perpustakaan dibawah Subbagian Kepegawaian dan Peralatan, yang

dikomandoi oleh bapak Wuljo Ortopadinata. Dalam hal ini perpustakaan

sebagai unit kerja yang dikepalai oleh bapak Subarjo membawahi beberapa

unit. Unit peminjaman, unit rung baca dan unit pengolahan. Kepala

perpustakaan sebagai penanggung jawab segala urusan yang menyangkut

perpustakaan. Akan tetapi dalam hal ini menyangkut masalah pengadaan

sangat tergantung dari bagian peralatan yang akan menetukan. Tugas

daripada perpustakaan hanya menyeleksi dan memilih bahan yang

dibutuhkan selanjutknya diserahkan pada bagain peralatan. Hal ini tentunya

sudah ada peraturan yang berlaku. Jadi pihak perpustakaan tidak

berkewajiban mengadakan bahan pustaka, hanya sebagai tim selektor.

Adapun dana yang didapat oleh perpustakaan merupakan dana dari DIPA

Page 61: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

47

sebagai dana oprasional kegiatan perpustakaan mengenai penyampulan,

barcode serta fumigasi. Dana tersebut turun satu tahun sekali. Adapun

proses cairnya dana, dilakukan oleh pihak perpustakaan mengajukan

laporan terlebih dahulu kebutuhan yang ada, semua harus dirinci berapa

nominal dana yang dibutuhkan dari beberapa kegiatan yang akan dilakukan.

Kewajiban perpustakaan harus menghabiskan dana yang telah ada, yang

telah disediakan oleh pemerintah dalam satu tahun. Apabila dana tersebut

tidak digunakan semua, atau lebih, maka dana tersebut akan dikembalikan

pada pemerintah

Tabel 1

Struktur Organisasi Perpustakaan STAN

D. Fasilitas Perpustakaan

1. Internet

Perpustakaan STAN memiliki fasilitas seperti Internet, dan juga

intranet. Internet berfungsi sebagai penelusuran literature-literatur yang tidak

dimiliki perpustakaan. Namun penggunaan fasilitas ini biasanya hanya

memakan waktu 10-15 menit, dikarenakan computer hanya satu unit. Lain

KA. PERPUSTAKAAN Drs. SUBARJO. M.M

UNIT PENGOLAHAN 1.DASIM

PELAYANAN BUKU LITERATUR 1.SUPARJO 2.DONI SUYANTO

UNIT PELAYANAN BACA 1.SUBARNO

UNIT PELAYANAN PEMINJAMAN 1. TEGUH 2. SUTJIPTO 3.MUDJIONO

Page 62: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

48

hanya ketika pengguna membawa laptop bisa memakan waktu berjam-jam.

Intranet hanya untuk menelusur literature di perpustakaan dengan

lingkungan kampus.

2. CD ROM

Fasilitas (Copmpact Disk Read Only Memory) CD ROM gratis.

Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh pengunjung, dengan ketetuan

pengunjung memberikan KTP sebagai jaminan. Hal yang harus diperhatikan

oleh pengunjung/peminjam. Waktu peminjaman hanya satu hari, apabila

hilang peminjam diwajibkan menganti barang yang sama. Namun CD ini

tidak memuat majalah ilmiah. CD hanya menyimpan informasi buku dari

setiap pembelian atau hadian yang berbentuk buku. Adapun majalah ilmiah

tidak dimemiliki dalam format CD dalam artian semua fasilitas yang

berbentuk CD tidak menjangkau koleksi majalah ilmiah.

Adapun cara pengunjung memperoleh CD ROM tersebut, pengunjung

meminta kepada petugas perpustakaan dan memberikan keterangan dari

melalui judul penulis dan penerbit. Keterangan ini memudahkan petugas

melakukan pencarian agar cepat diketemukan.

3. Closed Circuit Television (CCTV)

Penerapan CCTV ini merupakan wujud kepedulian terhadapat

keamanan dan pemeliharaan dari ancaman manusia yang berbetuk tindakan

pencurian, perusakan dan lain-lain yang dapat merugikan pihak kampus

khususnya perpustakaan. Perpustakaan yang menyimpan khasanan ilmu

pengetahuan patutlah harus dijaga dengan sebaik-baiknya.

Page 63: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

49

Baik dari koleksi dan fasilitas yang ada. Sehingga terwujudnya suasana

pengetahuan akan terasa dilingkungan perpustakaan. Perpustakaan STAN

sebagai salah satu contoh perpustakaan perguruan tinggi atau bisa disebut

kedinasan yang menerapakan keamanan berteknologi canggih.

4. Ruang Baca

Pada umumnya perpustakaan pasti memiliki salah satu ruang yang

merupakan kehususan dan kewajiban perpustkaan yaitu ruang baca. Ruang

baca menjadi kewajiban perpustakaan menyediakan fasilitas ini. Sangat

tidak nyaman apabila perpustakaan tidak memiliki ruang baca, bagaiman

nasib koleksi yang ada dan apakah akan ada pengunjungnya.

Ruang baca majalah ilmiah menjadi satu dalam ruang literatur yang

berada di lantai dua. Kondisinya sangat nyaman dan ruangan berukuran luas

didukung dengan pencahayaan yang tepat. Sangat memudahkan pembaca

bisa bertahan lama. Kenyamanan ini terasa, meskipun dalam model meja

perpustakaan perkembanganya bermacam-macam jenisnya. Namun yang

menarik di perpustakaan STAN dalam bentuk meja biasa saja. Meskipun

sederhana disini disediakan meja study carrel banyak dan berderet. Tampak

kesederhanaan namun sangat elegan dan terasa nyaman. Kesederhanaan

mampu membuat kenyamanan dan keindahan yang bisa menarik banyak

orang unntuk berkunjung.

5. OPAC

Terdapat fasilitas (Open Public Acses Catalog) OPAC sebagai

penelusuran terprogram. Alat ini mempermudah peminjam dalam menelusur

koleksi. Selain majalah ilmiah data-data yang ada hanya mengenai koleksi

Page 64: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

50

buku-buku. Data majalah ilmiah tidak dimasukan agar dapat ditelusur

Sehingga mahasiswa dapat secara akurat. Memang koleksi ini mudah untuk

dicari, selain koleksinya tidak terlalu banyak juga terdapat pada tempat yang

dipisah dari koleksi lalinya.

6. Sirkulasi

Layanan sirkulasi memberikan pelayanan bagi peminjam buku.

Peminjam buku harus melewati proses pencatatan buku yang mau dipinjam.

Tanpa melewati proses ini peminjam tidak dapat membawa buku yang mau

dipinjam. Peminjam bisa menyerahkan kartu perpustakaan sebagai jaminan

bahwa peminjam sebagai anggota perpustakaan. Dan juga petugas

memberikan stempel tanggal kembali buku serta mengecek judul buku,

apakah sesuai tidak dengan pencatatan mesin komputer. Akantetapi tidak

berlaku sebagai koleksi referensi dalam hal ini majalah ilmiah. Peminjam

hanya diperbolehkan mambaca di tempat, tidak diperkenankan untuk

membawa pulang. Peraturan ini berlaku bukan hanya di Perpustakaan STAN

saja, namun diberbagai perpustakaan.

C. System dan Jam Serta Jenis Layanan Perpustakaan

1. Sistem

Sistem di perpustakaan STAN menganut sistem terbuka (open acses).

Sistem ini pengunjung lebih bebas mencari buku yang diinginkan.

Pengunjung akan lebih merasa terpuaskan apabila telah mencari buku

sendiri, dibanding peminjam yang menyarankan petugas perpustakaan

mencarikannya. Peminjam bisa mencari sendiri sambil membaca-baca di

tempat apabila tidak mau pijam buku untuk dibawa pulang. Selain itu

Page 65: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

51

menghemat tenaga pustakawan yang bertugas dan juga waktu yang

dibutuhkan sangat hemat.

Namun kerugian juga ada dengan sistem terbuka ini. Yaitu banyaknya

buku-buku yang rusak, atau sering buku-buku yang berpindah tempat dari

rak ke-satu pindah ke rak lainya. Kehilangan koleksi itu sangat

dimungkinkan meski ada alat sensor. Banyaknya pekerjaan petugas

pustakawan untuk membereskan buku-buku yang berantakan dimeja dan

pencarian buku yang tidak pada tempatnya dikarenakan salah satu

penyebanya koleksi tersebut ditempatkan atau diselipkan oleh peminjam

yang sengaja.

Lain halnya dengan sistem tertutup (Close Acses) perpustakaan STAN

tidak menganut sistem ini. Sistem ini selain tidak berlaku dikalangan

perguruan tinggi lainya juga sistem ini memiliki kelemahan sangat banyak.

Selain tenaga yang dibutuhkan pustakawan banyak, juga waktu yang

dibutuhkan untuk mendapatkan koleksi oleh peminjam membutuhkan waktu

yang lama, mulai dari mengisi formulir nama pengarang dan judul buku.

Namun ada kelebihan yang didapat oleh perpustakaan diantaranya buku

tidak mudah acak-acakan, dan minimnya buku yang hilang.

2. Jam Buka Perpustakaan

Tabel 2

Jam Layanan Peminjaman dan Pengembalian

Senin s/d kamis Buka

Istirahat

Buka

Jam: 08.00-12.00 WIB

Jam : 12.00-13.00 WIB

Jam : 13.00-16.00 WIB

Page 66: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

52

Jumat Buka

Istirahat

Buka

Jam : 08.00-11.30 WIB

Jam : 11.30-13.00 WIB

Jam : 13.00-16.00 WIB

Perpustakaan STAN secara garis besar memiliki dua layanan yaitu

layanan sirkulasi dan layanan refrensi. Layanan sirkulasi secara garis besar

adalah peminjaman, pengembalian, serta perpanjangan kartu anggota

perpustakaan untuk mempermudah peminjam dalam pengembalian koleksi.

Sebagai kelancaran kegiatan ini, perpustakaan memakai sistem

komputerisasi sehingga kegiatanya lebih mudah dan prosesnya cepat.

Berbeda dengan sirkulasi literatur/buku ajar yang masih menggunakan

manual, dikarenakan pinjamanya setiap awal semester, bukan setiap hari

seperti koleksi yang ada di ruang pinjam.

Layanan refrensi Perpustakaan STAN Bintaro secara tidak langsung

menyediakan buku-buku literature seperti jurnal/majalah ilmiah, kliping,

buklet, Koran, kamus, ensiklopedi, directory, sumber-sumber biografi,

geografi, laporan akhir kuliah dan skripsi. Disetiap meja terdapat catalog

buku sebagai petunjug didiikuti juga penelusuran melalui computer.

3. Jenis Layanan

Perpustakaan STAN memiliki jenis layanan untuk mempermudah

pencari informasi yang bertujuan memberikan kemudahan serta memiliki

tujuan yang lebih luas mewujudkan perkembangan ilmu pengetahuan,

memberikan pelayanan peminjaman kepada mahasiswa dan dosen.

perpanjangan dan pengembalian selain itu juga memberikan pelayanan buku

literature/buku paket kepada mahasiswa seluruh tingkat dan spesialisasi

Page 67: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

53

persemester. Memberikan pelayanan baca, pada ruang refrensi kepada

mahasiswa, dosen, pegawai dan umum. Adapun koleksi yang dimiliki pada

ruangan baca ini diantarnya; majalah ilmiah serta surat kabar, kamus,

directory, karya tulis/laporan PKL, dan skripsi. Selain itu juga terdapat

pelayanan foto copy, dan pelayanan CD ROM, copy data.1

D. Koleksi Perpustakaan

Koleksi Perpustakaan STAN terdapat buku paket atau sering disebut

buku literature yang berjumlah 22749 dan buku koleksi yang bisa

dipinjamkan berjumlah 16704 di lantai dua ruang koleksi yang terdiri atas

koleksi refrensi seperti kamus, majalah, hasil penerlitian seperti tugas akhir

dan skipsi berjumlah 5348 kesemunya terdapat peraturan-peraturan yang

wajib dipatuhi oleh pengguna. 2

Tabel 3

Koleksi Perpustakaan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara3

Jumlah

No Jenis Koleksi

Judul

Eksemplar

Keterangan

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Koleksi Umum Kolekis Buku Paket Koleksi majalah Ilmiah Koleksi Koran Koleksi Laporan Pkl Koleksi Penelitian

- - - - - -

16704 22749

86 186

3025 1247

- - - - - -

Jumlah - 43997

1 Laporan Perpustakaan Triwulan IV Oktober s/d Desember, tahun 2009. 2 Laporan Perpustakaan Triwulan IV Oktober s/d Desember, tahun 2009.

Page 68: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

54

Tabel 3 di atas memuat jumlah koleksi yang ada saat ini di

Perpustakaan STAN, adapun jumlah judul dari informasi peneliti tidak

mendapatnya. Artinya tidak ada yang menyatakan jumlah judul saat ini

sekian. Jadi peneliti hanya mencantumkan data jumlah eksemplar saja yang

didapat dari perpustakaan STAN.

Dari data yang didapat saat peninjuan langsung ke ruang koleksi

majalah serta data yang berasal dari laporan triwulan, secara keseluruhan

baik majalah ilmiah, semi ilmiah dan umum berjumalah 40 judul dan

kurang lebih 400 eksemplar.

Page 69: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

55

BAB IV

PENGADAAN MAJALAH ILMIAH

DI PERPUSTAKAAN

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA BINTARO

A. Hasil Penelitian

1. Kebijakan Pengembangan Koleksi di Perpustakaan STAN

Kebijakan pengembangan koleksi di perpustakaan tidak ada. Padahal

kebijakan pengembangan koleksi sangat dibutuhkan. Dalam kebijakan

terdapat fungsi dan manfaat. Fungsi kebijakan sebagai pedoman bagi

selektor, sarana komunikasi dan sarana perencanaan. Manfaat, untuk dapat

menentukan cara sebelum membeli, untuk dapat menetukan anggaran jangka

pendek, serta menentukan kebutuhan yang harus diutamakan, dan juga

sebagai alat yang dapat membantu dalam mengidentifikasi koleksi yang

harus dipindahkan kegudang atau sudah tidak dimanfaatkan lagi.

Manfaat lainya sebagai cara untuk mendapatkan metode yang

digunakan, diantaranya metode pembelian, metode hadiah/sumbangan,

metode deposit dan metode tukar-menukar. Sedangkan yang digunakan oleh

perpustakaan hanya hadiah/sumbangan dan deposit. Selainnya, tidak

digunakan. Kebijakan yang harus ada sesuai dengan metode yang digunakan

antara lain, kebijakan hadiah/sumbangan dan kebijakan deposit.

a. Kebijakan hadiah/sumbangan

Kebijakan hadiah/sumbangan di perpustakaan tidak ada secara tertulis.

Hadiah/sumbangan diperoleh dari lembaga STAN dan hadiah atas

permintaan diperoleh dari tiga Ditjen. Ketiga Ditjen tersebut

Page 70: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

56

diantarnya adalah Ditjen Kebendaharaan Negara, Ditjen Kepabean dan

Cukai dan Ditjen Perpajakan. Padahal kebijakan tersebut sangat

dibutuhkan sebagai bagan acuan dalam malakukan kegiatan, sehingga

perpustakaan mampu mengontrol dan mengevaluasi.

b. Kebijakan deposit

Perpustakaan tidak memiliki aturan secara tertulis dalam hal kebijakan

deposit. Aturan tersebut sebagai bahan acuan yang dijadikan pegangan

dalam depository. Padahal aturan tersebut sangat dibutuhkan

menyangkut koleksi yang ada di perpustakaan dari hasil deposit. Oleh

sebab itu, perlu ada aturan yang jelas sebagai bahan acuan dalam

kegiatan deposit.

2. Metode Pengadaan Majalah Ilmiah di Perpustakaan STAN

Pengadaan majalah ilmiah di perpustakaan STAN dengan

menggunakan dua metode. Petama, metode hadiah/sumbangan, kedua,

metode deposit. Sumbangan majalah ilmiah diperoleh dari lembaga STAN.

dan juga hadiah atas permintaan diperoleh dari tiga Ditjen diantaranya,

Ditjen Anggaran, Ditjen Bea dan Cukai dan Ditjen Pajak dan terakhir

metode deposit diperoleh dari kelompok widyaiswara STAN.

a. Metode hadiah/sumbangan

Metode hadiah/sumbangan digunakan oleh perpustakaan

dalam pengadaan majalah ilmiah. Koleksi tersebut di peroleh dari

lembaga STAN. Perpustakaan STAN mendapatkan koleksi majalah

ilmiah bentuk elektonik (e-jurnal) maupun tercetak diperoleh

melalui pemberian dari lembaganya, yaitu institusi yang

Page 71: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

57

menaunginya, STAN. Majalah ilmiah tersebut terdiri dari dua jenis.

Diantara kedua jenis tersebut, ada yang berbentuk digital, dan ada

yang berbentuk tercetak. Majalah yang berikan oleh STAN kepada

perpustakaan sebanyak empat belas judul dari berbagai volume

dengan banyaknya eksemplar, tigapuluh tiga dan terbagai menjadi

dua bentuk, ada yang tersetup (terinstal ke komputer) dan tercetak.

Majakah tersebut berasal dari penerbit World Scientific Publishing

yang diterbitkan mulai tahun 2009 sampai 2011.

Jurnal elektornik yang digunakan berbasis offline (CD-

ROM), yang harus diinstal dulu, atau dari CD diimage-kan. Jadi

jurnal elektronik yang di berikan oleh STAN tidak berbasis online.

Adapun dari informasi yang diperoleh, bahwa pengguna jurnal

elektonik lebih dominan antara lain mahasiswa program diploma

empat setara sarjana, dosen dan peneliti. Sedangakan untuk

mahasiswa diploma tiga tidak menggunakan. Diploma tiga lebih

dominan menggunakan buku elektonik, sebab diploma tiga belum

melakukan penelitian.

Hadiah atas permintaan juga dilakukan oleh perpustakaan

dalam pengadaan. Hadiah atas permintaan tersebut didapat dari tiga

Ditjen. Yang harus di perhatikan dalam menggunakan metode hadiah

atas permintaan tersebut adalah, menyusun daftar pustaka yang

diajukan, mengirimkan surat pengajuan, langkah selanjutnya bila

koleksi didapat perlu mencocokan dan terakhir mengirim surat

kepada pengirim sebagai ucapan terimakasih.

Page 72: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

58

Yang dilakukan oleh perpustakaan dalam permintaan majalah

ilmiah diantaranya adalah

1) Pihak perpustakaan mengirimkan surat permintaan ke

Ditjen-Ditjen lingkungan kementerian Keuangan

Republik Indonesia. Namun tidak menyertakaan

daftar pustaka. (mengenai hal ini peneliti tidak

mendapatkan dokumen mengenai surat pengajuan,

karena pengajuan tersebut sudah lama dilakukan)

2) Pihak penerima dari perpustakaan mengecek dan

mengembalikan bukti penerimaan yang disertakan

tanda tangan sebagai tanda bukti bahwasanya barang

yang dikirim telah sampai dan diterima oleh pihak

perpustakaan.

3) Selanjutnya pendataan majalah ilmiah yang diterima,

dari mulai tanggal penerimaan, pengirim berasal dari

lembaga mana, keterangan yang berisi mengenai

majalah ilmiah tentang apa (subjek).

Perlu digaris bawahi, bahwa dalam pengajuan surat

permintaan ke Ditjen, perpustakaan tidak menyertakan daftar

pustaka yang diinginkan, seharusnya menyertakan daftar pustaka

yang diinginkan. Selanjutnya ketika hadiah sudah diterima perlunya

mengirimkan surat ucapan terima kasih, namun perpustakaan tidak

melakukanya.

Selain hadiah yang telah disebutkan di atas tersebut, hadiah

Page 73: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

59

juga di peroleh tidak atas permintaan. Artinya perpustakaan tidak

mengajukan, namun perpustakaan mendapatkannya. Hal yang harus

di perhatikan bila perpustakaan tidak meminta berdasarkan teori

ilmu perpustakaan adalah, pihak perpustakaan mengecek dan

mencocokan dengan surat pengantar, pihak perpustakaan memilah

mana bahan pustaka yang dibutuhkan dan menyisihkan bahan

pustaka yang tidak digunakan, terakhir perpustakaan mengirim surat

ucapan terima kasih.

Yang dilakukan oleh perpustakaan dalam menerima hadiah

tidak diminta diantaranya mencocokan kiriman dengan surat

pengantar, menandatangani surat penerimaan, terakhir

mendokumentasikan. Sedangkan ucapan terima kasih perpustakaan

tidak mengirimkan. Satu hal bila dalam penerimaan tidak cocok

dengan barang yang dikirim, maka akan sulit untuk melakukan

tindakan, ketidak cocokanya, apakah jumlahnya kurang, rusak atau

salah antara judul dengan surat pengantarnya. Oleh sebab itu perlu

adanya kebijakan secara tertulis sebagai panduan.

Majalah dibagi menjadi tiga klasifikasi diantaranya majalah

ilmiah, majalah semi ilmiah dan majakah ilmiah populer:

Majalah ilmiah yaitu majalah yang memuat hasil temuan-

temuan penelitian, dengan bahasa yang digunakan, bahasa ilmiah,

mengikuti kaidah yang berlaku dalam dunia akadmis. Bertujuan

untuk masyarakat/peneliti yang memiliki disiplin ilmu yang sesuai.

Majalah semi ilmiah yaitu majalah yang memperkenalkan

Page 74: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

60

hasil penelitian dari disiplin keilmuan tertentu dengan bahasa yang

dapat dipahami oleh masyarakat ilmiah/peneiti berbagai disiplin

ilmu, baik terkait ataupun diluar bidang tersebut.

Majalah ilmiah populer yaitu majalah ilmiah yang

dipublikasikan dengan bahasa ilmiah mudah dipahami. Orang-orang

yang membaca tulisan tersebut dapat mengerti apa yang diuraikan.

Bahasa tidak sulit, serta dapat dibaca oleh khalayak umum

Adapun dari pendataan peneliti terlampir dibelakang, majalah

ilmiah/jurnal sebanyak empat belas judul dan sebanyak delapan

puluh enam eksemplar. Adapun dari data yang di peroleh dari

laporan penerimaan hadiah/sumbangan yang dibuat oleh

perpustakaan pada bulan Oktober, November dan Desember 2009,

terbagi menjadi dua klasifikasi

1) Majalah ilmiah/jurnal

Infoartha (Jurnal Informasi Keuangan dan Akuntansi),

Dialog (Jurnal Dialog Kebijakan Publik), PTIK (Jurnal

Studi Kepolisian).

2) Majalah ilmiah populer

Bea Cukai (Warta Bea Cukai), Media keuangan

(transparansi kebijakan fiskal), Komunika (Depkominfo),

Nuansa (The Japan Foundation), Integrito (Membangun

Negeri Tanpa Korupsi), BPPK DEP KU (Media Edukasi

dan Informasi Keuangan).

Dapat disimpulkan, koleksi majalalah ilmiah (jurnal) masih

Page 75: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

61

kurang, mengingat bahwa majalah ilmiah masih sedikit,

dibandingkan dengan majalah ilmiah populer yang begitu

banyak.

a. Metode deposit

Metode ini juga dilakukan oleh Perpustakaan STAN,

sebagai upaya pelestarian keilmuan yang telah diterbitkan di

lingkungan STAN. Pelestarian ini diwujudkan atas deposit

yang diperoleh dari kelompok widyaiswara selaku para dosen

dan para peneliti yang berhasil mempersembahkan hasil

penelitian-penelitian yang diterbitkan. Disinilah pentingnya

perpustakaan, mampu melestarikan setiap terbitan yang

diperoleh dari hasil penelitian para dosen dan peneliti STAN,

dari mulai terbit pertama kali, sampai terus-menerus

perpustakaan wajib mendampingi sampai dimana terbitan

tersebut eksis.

Hal ini sangat tergantung, apakah kekonsistensian STAN

pada perpustakaan terus ada sepanjang STAN memiliki

penerbitan, dan setiap kali terbit majalah ilmiah yang bernama

Infoartha itu diberikan pada Perpustakaan STAN. Lebih

hebatnya lagi majalah-majalah yang sudah lama terbit, bisa

didapat lagi. Oleh sebab itu kiranya sangat bagus, kegiatan

depository dilakukan, mengingat bila suatu waktu para peneliti

membutuhkan ulasan yang telah diterbitkan sebagai peer

review, maka para peneliti bisa mencarinya koleksi-koleksi

Page 76: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

62

tersebut di perpustakaan.

Jelas tidak ada aturan yang baku dalam kebijakan deposit

yang sudah berjalan, jadi alur daripada deposit yang sudah

berjalan setiap terbitan yang di terbitkan oleh STAN lalu

didistribusikan pada lingkungan STAN termasuk perpustakaan,

setelah diterima lalu didokumentasikan berdasarkan judul dsb.

3. Kendala Dalam Pengadaan

Kendala-kendala yang dihadapi Perpustakaan STAN dalam

melakukan pengadaan majalah ilmiah diantaranya adalah;

a. Tidak ada kebijakan tertulis tentang pengadaan di Perpustakaan

STAN

Kebijakan pengadaan tidak secara terlulis merupakan sebuah

kendala, dampak yang nyata adalah tidak terarahnya pengadaan,

tidak adanya pernyataan yang pasti siapa yang bertugas sebagai

penyeleksi, jadi orang-orang yang bertanggung jawab tidak bisa

diraba karena tidak adanya tata cara yang dapat dibuktikan melalui

mekanisme secara tertulis.

Sangat akan berdampak positif, bila ada kebijakan yang

menjadi acuan, meski seringkali kebijakan itu terkadang dianggap

berbelit, tidak mau repot, dan ingin saja simpel dan cepat;memang

ada saja anggapan seperti itu, namun perlu diingat bahwa keberadaan

lembaga perpustakaan bernaung pada lembaga STAN, STAN

bernaung pada Kementerian Keuangan, Kementerian Keuangan

berada dalam pemerintahan yang memang harus prosedural. Tapi

Page 77: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

63

mengapa perpustakaan tidak memiliki kebijakan yang menjadi bahan

acuan secara tertulis. Ini merupakan sebuah kendala yang ada di

Perpustakaan STAN.

b. Perpustakaan tidak diberi wewenang dalam pembelian

Kedala yang lain diantara yang telah diuraikan di atas,

perpustakaan tidak diberi wewenang dalam pengadaan melalui

pembelian. Jelas bahwa ini suatu masalah yang ada di perpustakaan.

Sehingga dapat dipahamai, keberadaan perpustakaan tidak memiliki

ruang gerak yang luas, sempit dan tidak bisa berkemang dengan

cepat. Mengapa dikatakan sempit, dan sebagainya. Karena bagaiman

mungkin perpustakaan bisa menyajikan koleksi yang berkwalitas

sesuai permintaan dan kebutuhan baik permintaan langsung dari

pengguna atapun perpustakaan melihat langsung fenomena apa yang

harus dilakukan untuk mengadaan koleksi yang dibutuhkan dalam

hal ini majalah Ilmiah, akantetapi ruang gerak untuk bisa memilih

sesuai kebutuhan tidak dapat dilakukan.

Tentu, dalam pengadaan bukan hanya melihat kebutuhan

sekarang, akan tetapi melihat kebutuhan yang akan datang, peran

perpustakaan sebaiknya bisa meramalkan bagaimana kebutuhan dan

kegunaan majalah ilmiah yang akan diadakan saat ini atupun yang

akan datang. Alangkah baiknya perpustakaan diberikan wewenang

guna memperluas sayapnya supaya perpustakaan berkembang pesat.

B. Analisa Data

Proses kebijakan pengadaan majalah ilmiah baik tercetak

Page 78: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

64

ataupun elektonik di Perpustakaan Sekolah Tinggi Akuntasi Negara

(STAN), sesuai dengan pengamatan peneliti adalah:

1. Dalam pengadaan majalah ilmiah tidak ditemukan adanya kebijakan

secara tertulis, baik kebijakan hadiah/sumbangan, ataupun kebijakan

deposit.

2. Majalah ilmiah elektonik dan cetak dengan metode hadiah/sumbangan

diperoleh dari STAN. Majalah elektonik tersebut berbasis offline.

3. Majalah ilmiah yang didapat dari hadiah atas permintaan adalah majalah-

majalah yang dikirim dari Ditjen-Ditjen di lingkungan Kementerian

Keuangan golongan eselon satu. Adapun Ditjen-Ditjen yang sering

mengirim majalah ilmiah diantarnya, Kebendaharaan Negara, Kepabean

dan Cukai dan Perpajakan.

4. Untuk majalah ilmiah yang diperoleh melalui metode deposit, yaitu

majalah Infoartha yang diterbitkan dari STAN. Adapun team redaksi dari

anggota widyaiswara (dosen-dosen dari berbagai disiplin ilmu akuntan).

Proses penerbitan setelah melalui pengeditan oleh team redaksi yang telah

dinyatakaan selesai dalam pengeditan teks. Langkah selanjutnya

diserahkan kepada Kasubbag Kepegawaian dan Peralatan untuk di cetak

dan diedarkan di masing-masing lembaga serta instansi-instansi terkait

5. Untuk kendala dari tiga landasan diantaranyanya adalah:

a. Kebijakan pengembangan koleksi tidak terdapat secara

tertulis sehingga dalam pangadaan kurang maksimal,

hal ini merupakan suatu kendala.

b. Perpustakaan tidak diberi wewenang dalam pembelian,

Page 79: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

65

seharunya perpustakaan mendapatkan wewenang untuk

dapat mengadakan majalah ilmiah dengan melalui

pembelian, baik langsung ataupun tidak langsung

6. Ditemukan bahwa pengguna e-jurnal kebanyakaan para dosen, peneliti

dan mahasiswa program diploma empat (SI). Sedangkan mahasiswa

program diploma tiga tidak ditemukan dalam penggunaan e-jurnal.

7. Koleksi majalah ilmiah baik tercetak maupun elektronik belum sesuai

dengan Badan Standarisasi Nasional NO 82/KEP/BSN/2009 Tentang

Penetapan 4 (empat) Standard Perpustakaan.

Page 80: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari urian dan penjelasan serta analisa di atas sebagai hasil riset yang

berkenaan dengan pengadaan majalah ilmiah baik tercetak ataupun elektonik

dalam menjunjung aktifitas Perpustakaan, maka sebagai upaya mengakhiri

pembahasan skripsi ini, peneliti mengambil bebarapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Perpustakaan STAN tidak memiliki kebijakan secara tertulis, baik

kebijakan hadiah/sumbangan dari lembaga STAN, dan kebijakan

hadiah atas permintaan dari Ditjen-Ditjen lingkungan Kementerian

Keuangan Republik Indonesia dan juga kebijakan deposit yang

berasal dari kelompok widyaiswara STAN.

2. Pengadaan majalah ilmiah di Perpustakaan STAN yang diperoleh

dengan melalui metode sumbangan dari lembaga STAN pada tahun

2010 terdapat duam macam, digital dan tercetak.

3. Pengadaan majalah ilmiah di Perpustakaan STAN yang diperoleh

dengan melalui metode hadiah atas permintaan;majalah tersebut

dikirim dari instansi-instansi terkait diantarnya Ditjen Bea dan

Cukai, Ditjen Anggaran Negara, dan Ditjen Pajak.

Page 81: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

67

4. Pengadaan majalah ilmiah yang diperoleh dengan metode deposit

dengan nama Infoartha. Media publikasi tersebut memuat berbagai

tulisan-tulisan hasil penelitian kelompok widyaiswara STAN.

5. Kendala-kendala yang dihadapai oleh Perpustakaan STAN.

Kebijakan pengembangan koleksi tidak secara tertulis, sehingga

dalam pangadaan kurang maksimal, hal ini merupakan suatu

kendala

6. Perpustakaan tidak diberi wewenang dalam pembelian, seharunya

perpustakaan mendapatkan wewenang untuk dapat mengadakan

majalah ilmiah dengan melalui pembelian, baik langsung ataupun

tidak langsung

B. Saran-Saran

Saran peneliti sebagai bahan pertimbangan setelah melihat daripada

hasil penelitian kiranya perlu menjadi tolok ukur yang bertujuan untuk

membangun Perpustakaan STAN yang lebih maju. Adapun hasil penelitian

tentunya menjadi nilai tersendiri khususnya dalam perkembangan bidang

Ilmu Perpustakaan.

1. Sebaiknya kebijakan harus secara tertulis dimiliki oleh Perpustakaan

STAN, agar dalam pengadaan ada acuan sebagai Standard Operating

Prosedure (SOP), sehingga bisa dijadikan alat pengawasan dan

evaluasi.

Page 82: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

68

2. Sebaiknya lembaga STAN memeberikan kepercayaan kepada

perpustakaan agar dapat melakukan pengadaan majalah ilmiah

sendiri, baik tercetak ataupun digital. Pada dasarnya perpustakaan

memiliki kredibilitas apabila diberikan wewenang untuk melakukan

pengadaan pembelian.

3. Sebaiknya perpustakaan dalam pengadaan melalui metode hadiah

atas permintaan perlu di tingkatkan lagi kerjasamanya, agar koleksi

semakin bertambah dan bermutu.

4. Pengadaan majalah tercetak dengan melalui metode deposit sebagai

upaya penyimpanan khasanah budaya bangsa sehingga dapat terjaga

dan dapat dilestarikan menyangkut temuan-temuan yang

dipublikasikan dalam bentuk majalah. Adapun pada tahun ini

penerbitan menjadi empat kali, dibandingkan pada tahun sebelumnya

hanya dua kali per tahun, yang artinya animo pengguna mengalami

peningkatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa majalah ilmiah

sangat dibutuhkan

5. Penerapan majalah ilmiah elektonik/e-jurnal di gedung Perpustakaan

sudah sangat bagus sebagai upaya peningkatan mutu keilmuan

Page 83: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Suatu Penelitian, Jakarta: Rineka Cipata,

1992

Basuki, Sulistyo. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia, 1991

____________. Dasar-Dasar Dokumentasi. Jakarta: Universitas Terbuka,

1996

Darmono. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata

Kerja. Jakarta: Grasindo, 2007

_____________. Manajemen dan Tatakerja Perpustakaan Sekolah. cet. 2.

Jakarta: Grasindo, 2004,

Echols, Jhon M. & Shadily, Hassan. kamus Inggris Indonesia. Jakarta:

Gramedia, 1992

Ensiklopedi Nasional Indonesia. Cet. 1. Jakarta: Delta Pamungkas, 2004.

_________________________. Cet. 1. Jakarta: Cipta Abadi Pusaka, 1988.

Febriangga, Wendy dan Muis, Fahrur ed. Spiritual Reading: Hidup Lebih

Bermakna dengan Membaca. Solo: Aqwam, 2007

Farida, Ida dkk. Information Literacy Skill: Dasar Pembelajaran Seumur

Hidup. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005

http://www.lkpp.go.id/v2/tentangkami.php?id=5934675692. Dikases Tgl 26

April 2011

http://lpse.depkeu.go.id/eproc/app?service=page/TentangKami. Diakses Tgl

1 Mei 2011

Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan Nomor: KEP-

207/BP/2000 Tentang Ketentuan-Ketentuan

Pengelolaan/Penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma Bidang

Page 84: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

Keuangan di Lingkuang Departemen Keuangan: Himpunan

Peraturan Mahasiswa STAN, Jurangmangu: STAN, 2002

Lasa HS. Pengelolaan Terbitan Berkala. Yogyakarta: Kanisius, 1994

Laksmi. Tinjauan Kultural Terhadap Kepustakawanan: Inspirasi dari

Sebuah Karya Umberto Eco. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan

Budaya, 2006

Laporan triwulan IV Oktober sampai Desember, Perpustakaan Sekolah

Tinggi Akuntasi Negara, 2009

Laporan kegiatan akses e-book dan e-journal pada Perpustakaan Sekolah

Tinggi Akuntasi Negara.

Muhammad Irwan. ”Majalah dan Koran Sebagai Media Informasi Bagi

Pengguna Perpustakaan Perguruan Tinggi: Jurnal kepustakawanan

dan Masyarakat Membaca”. No. XXI, 2. Palembang: UPT

Perpustakaan Universitas Sriwijaya, 2005

Martoatmodjo, Karmidi. Manajemen Peprustakaan khusus. Jakarta:

Universitas Terbuka, 1999

Muhsin, Ahmad dan Supriyanto, Wahyu. Teknologi Informasi

Perpustakaan: Strategi Perancangan Perpustakaan Digital.

Jakarta: Kanisius, 2008

Nasuhi, hamid dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis dan

Disertasi, Ciputat: CeQDA, 2007

Pendit, Putu Laxman. Mata Membaca Kata Bersama. Jakarta: Cita

Karyakarsa Mandiri, 2007

Pringgoadisurjo, Luwarsih. Perpustakaan Khusus: Pengantar ke

Organisasian dan Administrasi. Jakarta: PDIN, 1971

Rimbarawa, Kosam. Manajemen Terbitan Berkala. Jakarta: Hakaesar, 2008

Page 85: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

Saiful-Haq, Rizal dkk. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah.

Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarifhidayatullah,

2006

Suparlan,Y.B. Kamus Kawi-Indonesia. Yogyakarta: Kanisius, 1994

Sutarno NS. Peprustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto, 2006.

____________. Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam Mengembangkan

Masyarakat Informasi. Jakarta: Panta Rei, 2005

____________. Membina Perpustakaan Desa. Jakarta: Sagung Seto, 2008

Standar Nasional Pendidikan (SNP). Jakarta: Asa Mandiri, 2006

Santoso, Joko, ed. Antologi Kepustakawanan Indonesia. Jakarta: Ikatan

Pustakawan Indonesia, 2006

Saleh, Abdul Rahman dan Yulia,Yuyu. Materi Pokok Manajemen

Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Universitas Terbuka, 1995

_______________. Pengelolaan Terbitan Berseri. Jakarta: Universitas

Terbuka, 1996

Soedibyo, Noerhayati. Pengolahan Perpustakaan. Bandung: Alumni, 1998

Supriyanto, ed. Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan. Jakarta: Ikatan

Pustakawan Indonesia Pengurus daerah DKI Jakarta, 2006

Suwano, Wiji. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan: Sebauh Pendekatan

Praktis. Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2007

Sujana, Yanti Gristinawati. “Pengadaan Terbitan Berkala: Modul 3,” dalam

Pengadaan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999

Wawancara pribadi dengan Subarjo. Jakarta, 19 April 2011

Wawancara pribadi dengan Wuljo Otopadinata. Jakarta, 19 April 2011

Page 86: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

Wawancara pribadi dengan Edi Basuki. Jakarta, 5 Mei 2011

Yulia Yuyu, dkk. Pengadaan Bahan Pustaka, Jakarta: Universitas Terbuka,

1999

Page 87: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

LAMPIRAN

Page 88: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

Responden 1 : Drs. Subarjo, M.M

Jabatan : Kasubbag. Perpustakaan STAN

Hari/tanggal : Selasa, 19 April 2011

Tempat : Gedung Perpustakaan STAN Lt. 2

1. Adakah kebijakan pengembangan koleksi?

Ada. Untuk kebijakan pengembangan, Perpustakaan mengajukan kebutuhan buku-

buku yang dibutuhkan oleh mahasiswa, kemudian diajukan kepada Kepala Sekertariat

STAN dan pengadaanya dilaksanakan oleh Subbag Kepegawaian dan Peralatan.

2. Apakah kebijakan pengembangan koleksi ditetapkan secara tertulis?

Tertulis. Hasil pengadaan buku-buku/koleksi tersebut diserahkan pada Subbag

Perpustakaan, kemudian Perpustakaan mengolah dan mendistribusikannya sebagai

berikut: kurang lebih 15% di tempatkan diruang baca dan ruang pinjam, sisanya untuk

buku-buku literature untuk dibagikan kepada mahasiswa.

3. Siapa yang terlibat dalam menentukan kebijakan tersebut?

Yang terlibat diantaranya, tiga bidang akademis, Perpustakaan, Kepala Sekretariat,

dan Subbagian Kepegawaian dan Peralatan.

4. Menurut bapak, seberapa penting kebijakan pengembangan koleksi?

Sanggat penting, karena buku-buku dan koleksi Perpustakaan tersebut sanggat

dibutuhkan oleh mahasiswa untuk menunjang proses belajar mengajar agar

pendidikan berhasil dengan baik.

5. Lalu bagaimana pengalokasian pengembangan koleksi secara keseluruhan?

Kurang lebih 15% di tempatkan diuang baca dan ruang pinjam, sisanya untuk buku-

buku literature yang dibagikan kepada mahasiswa.

6. Dalam kebijakan pengembangan koleksi, koleksi apa saja yang diadakan?

Page 89: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

Buku-buku ilmu pengetahahuan, jurnal, skripsi, laporan PKL, majalah, berita harian

dll.

7. Apakah majalah ilmiah tercakup dalam kebijakan pengembagan?

Tercakup, tetapi diluar kebijakan pengadaan buku, yaitu dengan cara STAN

mengirimkan surat ke unit-unit eselon satu di lingkungan Kementerian Keuangan

untuk meminta sumbangan majalah dan jurnal/artikel lainya. Disamping itu juga

menerima sumbangan majalah dari isntansi lain, diluar Kementerian Keuangan.

8. Apakah majalah ilmiah diadakan untuk setiap spesialisasi? Kalau iya bagaimana,

kalau tidak apa alasanya?

a. Bagaimana dengan spesialisasi akuntansi?

STAN sendiri memiliki majalah Infoarhta, yang memuat berbagai informasi

yang bermaan faat bagi mahasiswa.

b. Bagaiman dengan spesialisasi Kebendaharaan Negara?

Ditjen Anggaran, sampai saat ini masih mengirim majalah yang diterbitkan.

c. Bagaimana dengan spesialisasi Kepabean dan Cukai?

Ditjen Bea Cukai masih sering mengirim majalah ke Perpustakaan.

d. Bagaimana dengan spesialisasi Perpajakan?

Ditjen Pajak terus mengirim setiap penerbitan.

e. Bagaimana dengan spesialisasi Penilai/PBB?

Belum ada

f. Bagaiman dengan spesialisasi Pengurusan Piutang dan Lelang Negara (PPLN)?

Belum ada

9. Bagaiman koordinasi bapak sebagai kepala Perpustakaan dengan bagian pengadaan

agar pengadaan sesuai kebutuhan?

Page 90: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

Selalu mengacu kepada kebutuhan mahasiswa agar sesuai dengan kebutuhan, dan

membuat kuesioner kepada mahasiswa tentang buku-buku yang dibutuhkan

10. Lalu apa pendapat bapak, bila pengadaan bahan pustaka tidak mengacu pada

pengembangan koleksi?

Sudah semestinya harus sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, karena untuk

pengadaan buku, usulan bukan hanya dari Perpustakaan tetapi juga dari bidang-

bidang Akademis, antara lain Bidang Akademis Pendidikan Akuntan yang

menyelenggarakan, DIV Akuntansi, DIII Kebendaharaan Negara, dan DIII

Pengurusan Piutang Lelang Negara (PPLN). Bidang Akademis Pendidikan Ajun

Akuntan yang menyelenggarakan pendidikan DIII Akuntasi, dan DIII Bea Cukai.

Bidang Akademis Pendidikan Pembatu Akuntan yang meneyelenggarakan DIII Pajak

dan DIII PBB.

Page 91: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

Responden 2 : Wuljo Ortopadinata, S.ST, AK.

Jabatan : Kasubbag. Kepegawaian dan Peralatan.

Hari/tanggal : Selasa, 19 April 2011

Tempat : R. Kasubbag Kepegawaian dan Peralatan. Gedung M. Lt. 1

1. Bagaiman metode pengadaan bahan pustaka yang dilakukan oleh perpustakaan

STAN?

Surat perintah (Surat Permintaan Usul Kebutuhan) dari Kepala Subbagian

Kepegawaian dan Peralatan kepada user. Dalam hal ini yang sanggat terkait

diantaranya adalah bidang-bidang Akademis, Widyaswara serta Perpustakaan. Bidang

akademis memberikan data-data yang dibutuhkan mengenai koleksi uptodate. Bidang

akademis tentunya sangat mengetahu informasi yang dibutuhkan, sama halnya dengan

Widyaswara sebagai jabatan fungional pengajar sekaligus penyusun modul.

Demikianpula perpustakaan memberikan data buku-buku yang dibutuhkan oleh User.

Baru kemudian dilakukan pengadaan dengan pembelian. Untuk dana dibawah 100

juta dilakukan pengadaan langsung adapun di atas 100 juta dilakukan dengan

pelelangan umum.

2. Pengadaan bisa dilakukan dengan beberapa cara. Diantaranya, membeli, melanggan

langsung pada penerbit, hadiah atau Sumbangan, tukar menukar publikasi, dan

deposit atau penerbitan sendiri. Menurut bapak mana yang lebih mudah dan yang

sulit?

a. Bagaiman dengan membeli?

Yang mudah yaitu pengadaan yang dilakukan dengan cara membeli hal ini

disesuaikan dengan PERPES NO 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan

Jasa.

b. Bagaimana dengan melanggan?

Tidak ada atau tidak dilakukan. Sebab dalam pengadaan tidak selalu bertumpu

pada satu toko buku. Menginggat jenis buku banyak, sehingga tidak mungkin

Page 92: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

dilakukan dengan melanggan. Intinya adalah proses pengadaan seuai dengan

PERPRES.

c. Bagaiman dengan Hadiah?

Hadiah diperoleh biasanya dari alumni STAN. Adapun buku-buku yang diberikan

masih dalam tema akuntan (Akuntansi, Pajak, Bea Cukai, Keuangan Negara)

sehingga masih ada keterkaitan.

d. Bagaiman dengan tukar-menukar?

Tidak ada. Sebab mengacu ke PERPRES. Dalam peraturan tidak disebutkan

mengenai tukar-menukar, hadiah atau deposit.

e. Bagaiman dengan deposit?

Tidak ada. Yang ada hanya pemberian atau saya istilahkan hibah dari para Alumni

STAN.

3. Bagaimana metode yang digunakan dalam pengadaan majalah ilmiah?

Dalam hal ini ada organisasi yang bertugas sebagai redaksi naskah hingga semua bisa

selesai menjadi satu majalah. Yang menagani hal ini adalah INFOARTA. Setelah

selesai penyusunan kemudian diserahkan pada bagian Pengadaan Barang dan Jasa,

selanjutnya dicetak dan diperbanyak. Bagaimana dengan majalah ilmiah selain

Infoarta? Untuk majalah ilmiah/jurnal didapat dari Dierjen-Dirjen. Selain itujuga

STAN memiliki e-Jurnal yang berbayar ataupun tidak berbayar.

4. Menurut bapak penting atau tidak majalah ilmiah?

Sanggat penting, salah satunya sebagai penunjang Widyaswara untuk memperoleh

angka kredit. Selain itupula tidak menutup kemungkinan mahasiswa selalu

membutuhkan informasi yang terbaru salah satunya dengan majalah ilmiah.

5. Apakah menurut bapak koleksi majalah ilmiah sudah mencukupi sivitas akademika?

Page 93: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

Belum mencukupi karena kekurangan SDM. Untuk mencukupi majalah ilmiah paling

tidak dibutuhkan kerjasama intens dengan lembaga-lembaga yang menerbitkan

majalah ilmiah itu sendiri meski sudah didapat dari Direjn-Direjen, namun perlu

ditingkatkan lagi. Yang perlu di perhatikan pengelolaan yang baik agar majalah-

majalah yang sudah ada dapat digunakan dengan baik.

6. Berapa kali dalam satu tahun?

Pada tahun 2010 penerbitan 2 x dalam satu tahun. Untuk tahun 2011, 4 x dalam satu

tahun dikarenakan meningkatnya pengguna.

7. Siapa saja yang terlibat dalam pengadaan. Apakah ada pembagian tugas antara

pengadaan secara keseluruhan dengan majalah ilmiah?

Panitia Pengadaan Barang Jasa (PBJ) yang bersertifikasi Lembaga Kebijakan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)

8. Apakah ada kendala-kendala dalam melakukan pengadaan majalah ilmiah? Tidak ada,

sebab majalah ilmiah kebanyakan pemberian. Sehingga dalam penerimaanpun mudah.

Majalah biasanya dikirim dari Eselon Satu yang ada di lingkungan Kementrian

Keuangan, contohnya Direjen Pajak, Dirjen Bea Cukai, serta Pusdiklat. Untuk Ebook

dan e-Jurnalpun tidak ada kendala.

9. Bagaiman cara mengatasi kendala-kendala tersebut?

tidak ada

Page 94: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

Responden 3 : Edi Basuki, M.Si

Jabatan : Kordinator. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Hari/tanggal : Kamis, 5 MEI 2011

Tempat : Gedung Perpustakaan STAN Lt. 2. R. TIK

1. Sejak kapan e-jurnal diterapkan?

Pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 menggunakan proquest. Setelah itu, tidak

diadakan lagi dalam pengertian Perpustakaan tidak menyediakan e-jurnal untuk dapat

diakses. Kemudian pada tahun 2010, mulai melakukan pengadaan e-jurnal. Adapun

untuk akses saat ini belum dioperasikan.

2. Bagaimana metode pengadaanya?

Dalam pengadaan e-jurnal melalui kontrak untuk tiga tahun penggunaan, pembayaran

berlangganan pada tahun 2004 sampai tahun 2006. Adapun pengadaan e-jurnal saat

ini, melalui pembelian langsung, tidak berlangganan. Sedangkan pelaksanaanya

melalui PERPRES NO54 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa oleh panitia yang telah

dibentuk. Kemudian, selanjutnya dilaporkan/diajukan kepada Layanan Pengadaan

Secara Elektonik (LPSE) untuk diadakan secara umum.

3. Jurnal apa saja yang pernah tersedia di STAN sampai saat ini?

Proquest pada tahun 2004 sampai tahun 2006. Sedangkan pada tahun 2010-2011

mengunakan World Scientific Publishing (WSPC)

4. Apakah jurnal yang ada masih terkait dengan spesialisasi STAN?

Sanggat terkait, menyangkut spesialisasi keuangan

5. Siapa saja yang terlibat dalam menentukan?

Bidang Akademis, Widyaiswara, Peneliti dan Dosen

Page 95: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

6. Apakah ada prinsip-prinsip tertentu dalam menyeleksi e-jurnal?

Dalam menyeleksi tentunya pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan otoritas,

seperti Akademis, Widyaiswara dan peneliti berdiskusi sebagai langkah-langkah yang

mengacu agar sesuai dengan kepentingan STAN

7. Apakah ada alat bantu dalam melakukan penyeleksian e-jurnal?

Searching keinternet, jurnal-jurnal apa saja yang akan diadakan. Langkah selanjutnya

melakukan pendataan.

8. Bagaiman prosedur dalam penyeleksian e-jurnal?

Semua yang menyeleksi bagian Akademis antara lain menentukan topik e-jurnal,

mencari referensi-referensi e-jurnal dan melakukan seleksi terhadap e-jurnal.

9. Lalu bagiman dengan pengguna, apakah password diketahui secara umum pada tahun

2004 sampai 2006?

Pada waktu masih menggunakan proquest, pengguna dibekali password diantarnaya

dosen, peneliti dan mahasiswa program DIV. Password diketahui secara umum oleh

pengguna. Akan tetapi password setiap bulannya diperbaharui. Adapun untuk saat ini,

pengguna hanya dapat mengkases secara offline pada komputer tertentu di

Perpustakaan.

10. Apakah ada kendala dalam proses pengoperasian e-jurnal secara offline?

Kendala Sumber Daya Manusia sehingga mengalamai kesulitan. Contohnya ketika e-

jurnal berbasis offline (CD-ROM), maka problem yang dihadapi diantarnya, ketika

memindahkan data dari CD diimage-kan atau dari CD dikopy ke Hardisk. Sedangkan

ketika berbasis web atau online tidak ada masalah seperti pada tahun sebelumnya.

11. Bagaiman cara mengatasinya?

Mentraining ulang orang-orang di lingkungan perpustakaan(pegawai Perpustakaan).

Page 96: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …
Page 97: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …
Page 98: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …
Page 99: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

Koleksi Majalah Ilmiah Tercetak

Perpustakaan STAN Bintaro

No Judul Penerbit ISSN Jumlah

koleksi

1. Infoartha (jurnal informasi keuangan dan

akuntansi)

STAN Press 08526737 30

2. Jurnal Akuntansi Pemerintah PPK 02168642 4

3. Jurnal Keuangan Publik BPPK 16934741 5

4. Jurnal Studi Kepolisian 3

5. Jurnal Akademi Pemerintah 4

6. Jurnal Dialog Kebijakan Publik Kementerian

Komunikasi dan

Informatika

19793499 2

7. Jurnal Manajemen Kewirausahaan Universitas

Sebelas Maret

Surakarta

16933508 6

8. Jurnal Reformasi Ekonomi LSPEU Indonesia 14113104 7

9. Jurnal Kampus Pajak Sekolah Tinggi

Perpajakan

Indonesia

02169797 5

10. Jurnal Perpajakan Indonesia 4

11. Jurnal Otonomi Indonesia 3

12. Jurnal Survay dan Penilai Property Direktorat PBB

dan BPHTB

14101742 1

13. Jurnal Keuangan dan Moneter Pusat Statistik 02159856 4

Page 100: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …

dan Peneliti

Keuangan dan

Analisis Fiskal

Departemen

Keuangan

12. Jurnal Manajemen Prasetiya Mulya Prasetya Mulya 08541752 2

13. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Fakultas

Ekonomi

Universitas

Kriten Petra

14110288 3

14 Jurnal Otonomi Daerah Subdit Asosiasi

Direktorat Bina

Pemberdayaan

Kapasitas Daerah

Ditjen Otda

14124599 3

TOTAL JUDUL 14

TOTAL EKSEMPLAR 86

Page 101: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …
Page 102: PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH …